• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ejaan Yang Disempurnakan Pada Soal-Soal Ejaan Yang Disempurnakan Dalam SPMB 2001 Sampai Dengan SPMB 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Ejaan Yang Disempurnakan Pada Soal-Soal Ejaan Yang Disempurnakan Dalam SPMB 2001 Sampai Dengan SPMB 2007"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

PADA SOAL-SOAL EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

DALAM SPMB 2001 SAMPAI DENGAN SPMB 2007

SKRIPSI

OLEH

INRE GUSTINARIA PASARIBU

NIM 040701027

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

PADA SOAL-SOAL EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

DALAM SPMB 2001 SAMPAI DENGAN SPMB 2007

Oleh

INRE GUSTINARIA PASARIBU NIM 040701027

Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan mengikuti ujian skripsi dan telah disetujui oleh

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Parlaungan Ritonga, M. Hum Drs. Abizar

NIP 131763364 NIP 131124059

Departemen Sastra Indonesia Ketua,

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh..

Medan, November 2008

(4)

ANALISIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SOAL-SOAL EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

DALAM SPMB 2001 SAMPAI DENGAN SPMB 2007

OLEH

INRE GUSTINARIA PASARIBU

ABSTRAK

(5)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan kebaikan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Nurhayati Harahap, M.Hum., sebagai Ketua Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mascahaya, M.Hum., sebagai Sekretaris Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum., sebagai pembimbing I yang telah banyak memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Abizar sebagai pembimbing II yang juga telah banyak memberikan dukungan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh staf pengajar yang telah memberikan materi selama perkuliahan

(6)

7. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi, ayahanda S. Pasaribu, S.H., dan ibunda C. Sitohang yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis serta memenuhi segala kebutuhan penulis baik moril maupun materil.

8. Abanganda terkasih Roby dan adinda-adinda tercinta Budi, Ray, dan Braitnis. Penulis sangat menyayangi kalian semua.

9. Teman-teman stambuk ’04, Retta teman setia yang selalu memberikan semangat bagi penulis, Nana yang selalu penuh semangat, Friska yang sering bimbang, Erni yang manis, Chorry, Rotua, Rini, Nova, Rika, Nona, Ori, Filemon, Hisam, Ricky, Nico, Herwanto, Bang Rolindo, K’Marti dan teman-teman lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Atas semua dukungannya penulis ucapkan terima kasih

10. Teman-teman stambuk ’05, ’06, dan ’07 di Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, serta sahabat penulis baik yang dekat maupun yang jauh, yang turut memberikan dukungan dan doa untuk penulis. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, khususnya di bidang linguistik.

Medan, November 2008 Penulis,

(7)
(8)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ABSTRAK

PETUNJUK MENJAWAB SOAL

PRAKATA ……….. i

DAFTAR ISI………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1Latar Belakang dan Masalah……… 1

1.1.1 Latar Belakang………... 1

1.1.2 Masalah………. 3

1.2Batasan Masalah ……….. 3

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….. 4

1.3.1 Tujuan Penelitian………... 4

1.3.2 Manfaat Penelitian………. 4

1.4Metode Penelitian ……….. .5

1.4.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data………. 5

1.4.2 Metode dan Pengkajian Data ……… 5

1.5Landasan Teori …..………. 6

1.5.1 Pengertian EyD ……… 6

(9)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Analisis Soal EyD SPMB 2001 Rayon A ……….. 14

2.2 Analisis Soal EyD SPMB 2002 Rayon A ……….. 17

2.3 Analisis Soal EyD SPMB 2003 Rayon A ………. 20

2.4 Analisis Soal EyD SPMB 2004 Rayon A ……….. 25

2.5 Analisis Soal EyD SPMB 2005 Rayon A ……….. 30

2.6 Analisis Soal EyD SPMB 2006 Rayon A ……….. 38

2.7 Analisis Soal EyD SPMB 2007 Rayon A ……….. 46

BAB III SIMPULAN DAN SARAN……… 59

3.1 Simpulan ………... 59

3.2 Saran. ………...60

(10)

ANALISIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SOAL-SOAL EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

DALAM SPMB 2001 SAMPAI DENGAN SPMB 2007

OLEH

INRE GUSTINARIA PASARIBU

ABSTRAK

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

1.1.1 Latar Belakang

Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia dapat menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. Jadi, dengan adanya bahasa, manusia dapat menerima informasi antarsesamanya.

Selain berfungsi sebagai ungkapan ekspresi, bahasa juga berfungsi sebagai sarana pengajaran. Proses belajar mengajar tidak akan berjalan tanpa adanya suatu media pengantar yaitu bahasa.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa terpenting di negara Republik Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara yang telah ditetapkan dan dikukuhkan dalan Sumpah Pemuda tahun1928 dan UUD 1945, BAB XV pada pasal 36.

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan bangsa, identitas nasional dan alat perhubungan antardaerah. Fungsi bahasa Indonesia sebagai sebagai bahasa negara adalah sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dunia pendidikan, alat perhubungan tingkat nasional, alat pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta teknologi.

(12)

perguruan tinggi bahasa Indonesia dicantumkan sebagai mata kuliah pilihan dalam kumpulan mata kuliah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelajaran bahasa Indonesia bagi pelajar SMA dan sederajat, khususnya bagi kelas tiga, sangat penting karena setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA, mereka akan melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Salah satu pilihan yang akan mereka ikuti adalah melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN).

Untuk mengikuti pendidikan di PTN mereka akan diseleksi melalui suatu tes Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Dalam SPMB, ujian terbagi dua, yaitu tes kemampuan dasar dan tes kemampuan kuantitatif dan verbal. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang akan diujikan dalam tes kemampuan dasar. Ujian bahasa Indonesia pada tes tersebut berupa bidang kesusastraan dan bahasa (linguistik). Bidang bahasa dibagi lagi atas beberapa topik seperti dalam tabel 1.

Berdasarkan pengamatan penulis, setiap tahun soal mengenai Ejaan yang Disempurnakan selalu muncul minimal tiga soal mulai tahun 2001sampai 2007. Dengan demikian tentu saja pengetahuan tentang EyD sangat relevan untuk dipahami sehingga soal ujian tersebut dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

(13)

TABEL I

JUMLAH SOAL BAHASA INDONESIA YANG MUNCUL TIAP TAHUN

DARI SPMB 2001 SAMPAI DENGAN SPMB 2007

No Topik 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 Paragraf 5 8 8 7 6 3 6

2 Kesusastraan 2 0 1 0 0 1 0

3 Sintaksis 10 7 3 3 3 6 3

4 Morfologi 10 4 4 2 2 3 2

5 EyD 3 3 4 5 6 7 10

6 Semantik 3 3 2 3 2 2 3

7 Pragmatik 0 0 1 2 4 2 0

8 Gaya Bahasa 1 0 0 1 0 0 0

9 Penalaran 1 0 2 2 2 1 1

Jumlah Soal 35 25 25 25 25 25 25

Penelitian ini berjudul Analisis Soal-Soal Ejaan yang Disempurnakan dalam SPMB 2001 sampai dengan SPMB 2007 Rayon A. Peneliti tertarik pada

judul tersebut karena penelitian ini akan menganalisis soal-soal ejaan yang sudah diujikan kepada pelajar yang memperebutkan kursi di PTN dan akan memberikan cara penyelesaian, dimana para pebuat soal tidak pernah memberikan penyelesaian soal setelah selesai diujikan.

(14)

dengan UMPTN 1996 dan Rencus Sinabariba yang membahas soal-soal morfologi dalam UMPTN 1996 sampai dengan SPMB 2003. Penelitian tersebut berlandaskan teori pada bidang semantik dan morfologi, sedangkan penelitian ini berdasarkan pada teori bidang Ejaan yang Disempurnakan.

1.1.2 Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana model dan penyelesaian dari soal-soal EyD yang diujikan setiap tahun pada SPMB 2001 sampai dengan SPMB 2007 Rayon A? 2. Sampai sejauh mana soal-soal EyD yang diujikan setiap tahun pada SPMB 2001 sampai dengan SPMB 2007 Rayon A?

1.2 Batasan Masalah

Demi tercapainya pembahasan yang terarah, penulisan suatu karangan ilmiah membutuhkan pembatasan masalah. Pembatasan masalah itu mengarahkan penulis untuk menganalisis masalah yang hendak dipaparkan sehingga penulis terhindar dari kesimpangsiuran.

(15)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian haruslah mempunyai tujuan tertentu yang akan memberikan arah pada proses pelaksanaan sebuah penelitian. Hal ini penting agar tujuan yang diinginkan dapat terlaksana dengan baik.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui model dan penyelesaian dari soal-soal Ejaan yang Disempurnakan yang diujikan pada SPMB 2001 sampai dengan SPMB 2007 Rayon A.

2. Memahami sampai sejauh mana kaidah-kaidah Ejaan yang Disempurnakan digunakan dalam SPMB 2001 sampai dengan SPMB 2007 Rayon A.

1.3.2 Manfaat Penelitian

A. Manfaat Umum

Manfaat umum dari penelitian ini adalah sebagai upaya pembinaan terhadap penutur bahasa agar mereka mampu menggunakan bahasa Indonesia secara benar, terutama dalam bahasa tulisan yang harus mematuhi kaidah-kaidah dalam Ejaan yang Disempurnakan.

B. Manfaat Khusus

Manfaat khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

(16)

2. Penelitian ini dapat memberikan cara penyelesaian dari soal-soal Ejaan yang Disempurnakan yang diujikan pada SPMB 2001 sampai dengan SPMB 2007 Rayon A.

3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa yang ingin mengajar bahasa Indonesia baik di sekolah maupun di bimbingan belajar, khususnya pada bidang Ejaan yang Disempurnakan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.

1.4 Metode Penelitian

1.4.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara kerja yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah penelitian ilmiah haruslah berdasarkan fakta-fakta untuk mendukung kebenaran sedangkan metode adalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu yang bersangkutan.

Data penelitian ini adalah data tertulis, berupa kumpulan soal bidang Ejaan yang Disempurnakan dalam SPMB 2001 sampai dengan SPMB 2007 Rayon A. Oleh karena itu, metode pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode simak. Disebut “metode simak” atau penyimakan karena berupa penyimakan, dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa. (Sudaryanto, 1993:133).

(17)

dari kumpulan soal SPMB 2001 sampai dengan 2007. Selanjutnya digunakan teknik catat untuk mencatat data yang diperoleh dari teknik-teknik sebelumnya.

1.4.2 Metode dan Teknik Pengkajian Data

Metode yang digunakan dalam pengkajian data penelitian ini adalah metode padan. Penelitian ini menggunakan metode padan karena alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1933:13).

Teknik yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Soal-soal EyD tersebut akan dianalisis untuk mengetahui model soal-soal yang muncul setiap tahun beserta cara penyelesaian soal tersebut berdasarkan referensi yang penulis peroleh dari studi pustaka.

1.5 Landasan Teori

1.5.1 Pengertian Ejaan yang Disempurnakan

Berdasarkan etimologi kata, kata ejaan berasal dari kata dasar eja, yang berarti melafalkan huruf-huruf atau lambang-lambang bunyi bahasa. Parlaungan Ritonga (2005:30) mengemukakan bahwa pengertian ejaan dapat ditinjau dari dua segi, yakni segi khusus dan segi umum.

(18)

penulisan kata termasuk singkatan, akronim, lambang bilangan dan penggunaan tanda baca.

Kaidah ejaan bersifat normatif karena melibatkan pertimbangan salah dan benar berdasarkan norma tertentu. Misalnya, kata asing passive dan active, menurut kaidah diserap menjadi pasif dan aktif. Jika pemakaian itu mengikuti kaidah, penulisan itu dipandang benar. Tetapi jika ditulis dengan pasiv dan aktiv, penulisan itu tentu dipandang salah karena tidak menaati kaidah yang telah disepakati. Ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.

Dalam perkembangannya, sistem ejaan di Indonesia banyak mengalami perubahan. Ejaan yang pertama sekali dipakai adalah Ejaan Van Ophuysen kemudian berganti menjadi Ejaan Republik, dan yang terakhir adalah Ejaan yang Disempurnakan. Inilah ejaan yang kita pakai sampai sekarang.

1.5.2 Kaidah-Kaidah dalam Ejaan yang Disempurnakan

Penelitian ini berpedoman pada sebuah buku berjudul Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau yang lazim disebut EyD mulai berlaku sejak penggunaannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada tanggal 16 Agustus 1972 dan diresmikan dalam Sidang DPR yang diperkuat dengan Keputusan Presiden No. 57 Tahun 1972.

(19)

1. Pemakaian Huruf , termasuk Huruf Kapital dan Huruf Miring

a. Huruf kapital

Huruf kapital digunakan untuk menuliskan :

1. huruf pertama kata pada awal kalimat; 2. awal nama suku, bangsa, bahasa; 3. awal nama hari, bulan, tahun;

4. awal nama pangkat, jabatan, gelar bila diikuti nama orang ataupun nama wilayah;

5. awal nama gelar keagamaan; 6 awal nama khas geografi; 7. awal petikan langsung; 8. awal nama dokumen asli;

9. awal singkatan bila menggunakan huruf awal tiap kata;

10.awal singkatan kata akronim berupa akronim dari nama suatu program; 11.awal tiap kata judul karangan, buku, novel, kecuali kata tugas. Namun bila

kata tugas itu ditulis di awal judul, maka ditulis juga dengan huruf kapital. 12. awal kata sapaan; dan

13.ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan. b. Huruf miring

Huruf miring digunakan untuk :

1. menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan-karangan;

(20)

3. menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

2.Penulisan Gabungan Kata

a. Kata maha

1. Kata maha ditulis serangkai bila diikuti kata dasar kecuali kata Maha Esa, 2. Kata maha ditulis terpisah bila diikuti kata berimbuhan.

b. Gabungan Kata Berimbuhan

1. Gabungan kata yang dilekati oleh awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.

2. Gabungan kata yang dilekati awalan atau akhiran saja ditulis terpisah. 3. Gabungan kata seperti : antar, anti , non , tuna, pasca, panca, tata, sub, halal, peri, dituliskan serangkai.

3. Penulisan Tanda Baca

a. Tanda titik (.)

Tanda titik dipakai pada : 1. akhir kalimat berita;

2. memisah jam, menit, dan detik;

3. memisah bilangan ribuan, jutaan, dan seterusnya bila menyatakan jumlah;

(21)

e. kata sapaan

f. kata-kata yang sudah sangat umum seperti : u.b. (untuk beliau)

a.n. (atas nama) s.d. (sampai dengan) dkk.(dan kawan-kawan) dll. (dan lain-lain)

Tanda titik tidak dipakai pada : a. Akhir judul;

b. Memisah ribuan, jutaan, yang tidak menyatakan jumlah; c. Akhir singkatan

a) Lembaga umum b) Akronim

c) Lambang kimia d) Satuan mata uang e) Satuan ukuran isi

b. Tanda koma (,)

Tanda koma dipakai untuk penulisan berikut ini :

1. memisah unsur pemerincian yang sudah terdiri atas tiga unsur atau lebih;

(22)

4. memisah kalimat majemuk setara yang menggunakan kata penghubung tetapi dan melainkan;

5. memisah anak kalimat yang mendahului induk kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat; dan

6. memisah nama dengan gelar yang mengikutinya. c. Tanda petik dua (“…”)

Tanda petik dua dipakai untuk :

1. mengapit petikan langsung;

2. mengapit judul syair, puisi, artikel, ataupun karangan ilmiah; dan 3. mengapit sebutan khusus/julukan/gelar-gelaran dalam kalimat. d. Tanda petik tunggal ( ‘…’ )

Tanda petik tunggal digunakan untuk :

1. mengapit terjemahan istilah asing, dan 2. mengapit petikan dalam petikan. e. Huruf miring/garis bawah

Huruf miring/garis bawah digunakan untuk :

1. menulis nama buku, majalah dan surat kabar dalam tulisan;

2. menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompak kata; 3. menuliskan nama-nama ilmiah;

(23)

4. Penulisan Singkatan dan Akronim

4.1 Singkatan

Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Berikut ini adalah aturan dalam penulisan singkatan.

a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik.

Contoh : Prof. A.S. Kramawijaya, S. E. Drs. Muh. Yamin

b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.

Contoh : DPR Dewan Perwakilan Rakyat

PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara

c. Singkatan umum yang terdiri atas satu sampai dua huruf diikuti satu atau dua tanda titik, tetapi jika terdiri dari tiga huruf atau lebih maka diikuti satu tanda titik saja.

Contoh : a.n. (atas nama) Yth. (Yang terhormat) d.a. (dengan alamat) hlm. (halaman)

d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. Berikut ini aturan dalam penulisan akronim.

a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

(24)

b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Contoh : Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

5. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan

Penulisan angka dan lambang bilangan dituliskan dengan tiga syarat, yaitu: a. Bila dibaca satu sampai dua kata harus ditulis huruf;

b. Bila dibaca tiga kata atau lebih harus ditulis dengan angka dan harus terletak di tengah kalimat; dan

c. Dalam kalimat pemerincian semua kalimat ditulis dengan angka baik satu ataupun dua kata ataupun lebih.

6. Penulisan Partikel

a. Partikel lah, kah ditulis serangkai.

b. Partikel per ditulis serangkai kecuali bila bermakna : 1. mulai

Contoh : Gaji pegawai negeri akan dinaikkan per 1Juni 2008. 2. demi

Contoh : Pengunjung diharap masuk satu per satu. 3. tiap

(25)

c. Partikel pun

Partikel pun pada umumnya ditulis terpisah kecuali yang tergabung dalam kata-kata berikut ini.

adapun andaipun ataupun betapapun biarpun bagaimanapun kalaupun kendatipun meskipun maupun sungguhpun sekalipun walaupun

Selain kata-kata di atas, partikel pun yang mengandung arti juga ataupun saja ditulis terpisah.

Contoh : Siapa pun yang datang harap melapor. Apa pun yang ia katakan kami tidak perduli.

(26)

BAB II

PEMBAHASAN

1. SPMB 2001 No. 36 Rayon A

Manajer perusahaan multi produk itu berasal dari kalangan elit. Ia dalam manajemennya selalu menggunakan sistem kontrak.

Dalam pernyataan di atas, terdapat kesalahan penulisan kata serapan, yakni …

A. manajer seharusnya manager.

B. multi produk seharusnya multi product. C. elit seharusnya elite

D. manajemen seharusnya managemen E. sistem seharusnya sistim

Kunci: C

Dasar teori : (Cermat Berbahasa Indonesia, Zaenal Arifin 2001, hlm 203) Penulisan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia

Baku Nonbaku

praktik praktek

analisis analisa

mengubah merubah

manajer manager

manajemen managemen

multi produk multi product

sistem sistim

(27)

Penyelesaian:

Penulisan kata yang salah adalah elit seharusnya elite. 2. SPMB 2001 No.37 Rayon A

Pemakaian konfiks yang benar pada gabungan kata terdapat pada … A. pertanggungan jawab

B. keikutsertaan C. pengalihan bahasa D. pendayaan guna E. dibebaskan tugas Kunci: B

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 13 poin B, kata turunan)

Syarat penulisan gabungan kata untuk gabungan kata berimbuhan.

Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misalnya: menggarisbawahi, menyebarluaskan, dilipatgandakan. Penyelesaian:

pertanggungan jawab, seharusnya pertanggungjawaban. pengalihan bahasa, seharusnya pengalihbahasaan. pendayaan guna, seharusnya pendayagunaan. dibebaskan tugas, seharusnya dibebastugaskan.

3. SPMB 2001 No. 38 Rayon A

(28)

B. Rate of inflation, ‘laju inflasi’ di Indonesia memang agak tinggi pada bulan Oktober 2000.

C. Surat yang dikirimkan itu No:124/PP/Pes./1/2001. D. Ali bertanya: “Di mana kau beli buku ini?”.

E. Ia bertempat tinggal di Jalan Diponegoro IV-5. Kunci: A

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 53 poin 3, tanda petik ganda)

Tanda petik ganda digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Contoh: Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.

Penyelesaian:

Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat (A) Celana “jengki” sudah tidak populer lagi di Indonesia.

Masing-masing jawaban lain akan bernilai benar apabila:

- Penulisan arti dari suatu istilah asing sebagai penjelas pada jawaban (B) ditulis dalam tanda kurung, bukan tanda petik. Penulisan kalimat yang benar adalah Pada tahun 2001 rate of inflation (laju inflasi) di Indonesia memang agak tinggi.

- Pada titik dua setelah No: pada jawaban (C) seharusnya diganti menjadi tanda titik. Surat yang dikirimkan itu No. 124/PP/Pes./1/2001.

(29)

- Jawaban (E) seharusnya diubah menjadi Ia bertempat tinggal di Jalan Diponegoro IV No.5

4. SPMB 2002 No. 35 Rayon A

Semua kalimat berikut adalah kalimat yang tidak efektif, kecuali …

A. Dalam rapat itu membicarakan masalah hasil evaluasi belajar mahasiswa. B. Buku itu bermanfaat bagi penulisan karya ilmiah.

C. Pada Bahasa Indonesia yang baik dan benar membicarakan ejaan dan ragam D. Bagi pegawai negeri sipil tidak boleh ikut partai.

E. Rencana undang-undang disyahkan oleh DPR. Kunci: B

Dasar teori: (Bahasa Indonesia, Parlaungan 2005, hlm 94, tentang Kesepadanan Kalimat Efektif)

Kalimat efektif harus mengandung suatu kesepadanan yaitu hubungan timbal-balik antara subjek dengan predikat, predikat dengan objek, dan keterangan yang semuanya berfungsi menjelaskan unsur atau bagian kalimat tersebut.

Contoh:

Teknisi komputer itu memperbaiki komputer itu dengan teliti.

S P O K

Penyelesaian:

Jawaban yang merupakan kalimat efektif adalah (B) Buku itu bermanfaat bagi penulisan karya ilmiah.

Di pihak lain, jawaban (A), (C), dan (D) bukan merupakan kalimat efektif karena tidak hadirnya subjek.

(30)

Jawaban (C) dan (D) dapat dijadikan kalimat baku dengan menghilangkan kata pada dan bagi.

Kata syah pada jawaban (E) yang merupakan kata serapan dari bahasa Arab dilafalkan dalam bahasa Indonesia menjadi sah.

5. SPMB 2002 No. 49 Rayon A

Penulisan kata depan yang benar terdapat pada kalimat … A. Dimana pintu keluar ?

B. Lebih baik belajar di dalam negeri dari pada di luar negeri. C. Surat itu ditujukan ke pada keluarganya.

D. Setiap minggu, Pak Ahmad pergi keluar kota.

E. Seminar itu bertempat di Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Unair. Kunci: E

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 16, tentang kata depan di, ke, dan dari)

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai suatu kata seperti kepada dan daripada.

Penyelesaian:

Penulisan kata depan yang benar terdapat pada kalimat Seminar itu bertempat di Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Unair, yakni untuk penulisan kata

depan [yang menyatakan lokasi] ditulis terpisah dengan kata berikutnya. Perbaikan untuk jawaban (A), (B), (C), dan (D) adalah sebagai berikut: (A) Dimana pintu keluar ? seharusnya Di mana pintu keluar ?

(31)

(C)Surat itu ditujukan ke pada keluarganya, seharusnya Surat itu ditujukan kepada keluarganya.

(D)Setiap minggu, Pak Ahmad pergi keluar kota, seharusnya Setiap minggu, Pak Ahmad pergi ke luar kota.

6. SPMB 2002 No. 50 Rayon A

Penggunaan tanda baca yang benar terdapat pada kalimat …

A. Surat keputusan yang diterimanya tersebut bernomor 22002.A2.III.1, KP, 2001.

B. Pada tahun 2001 rate of inflation “ laju inflasi” di Indonesia memang agak tinggi.

C. Ibu membeli: sayur, ikan, buah dan minyak goreng.

D. Pada halaman 1, 153 terdapat keterangan tentang teori Tagmemik. E. Celana “jengki” sudah tidak populer lagi di Indonesia.

Kunci: E

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 53 poin 3, tanda petik ganda)

Tanda petik ganda digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Contoh: Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.

Penyelesaian:

Penggunaan tanda baca yang benar terdapat pada kalimat (E). Pemakaian tanda petik tunggal pada kalimat (E) dimaksudkan untuk menyatakan kata bersangkutan dianggap khas.

(32)

- penulisan nomor surat pada jawaban (A) menggunakan tanda garis miring (/) untuk memisahkan angka yang satu dengan angka lainnya ─ bukan dengan koma: Surat keputusan yang diterimanya tersebut bernomor 22002/A2/III.1/ KP/ 2001.

- penulisan arti dari suatu istilah asing sebagai penjelas pada jawaban (B) ditulis dalam tanda kurung, bukan tanda petik. Penulisan kalimat yang benar adalah Pada tahun 2001 rate of inflation (laju inflasi) di Indonesia memang agak tinggi.

- tanda titik dua (:) pada jawaban (C) seharusnya dihilangkan: Ibu membeli sayur, ikan, buah dan minyak goreng.

- untuk menyebutkan nama halaman berbeda yang jumlahnya hanya dua seharusnya dipergunakan kata sambung ‘dan’ : Pada halaman 1 dan 153 terdapat keterangan tentang teori Tagmemik. Tanda koma digunakan dalam penulisan unsur-unsur dalam suatu perincian/pembagian yang lebih dari dua, misalnya: 1, 17, 56, dan 153 terdapat keterangan tentang teori tagmemik.

7. SPMB 2003 No. 31 Rayon A

Penulisan kata bercetak miring yang benar terdapat pada kalimat… A. Para mahasiswa diwajibkan membayar SPP persemester.

B. Rumah itu terpaksa di jual karena perlu uang.

C. Pertandingan basket antarmahasiswa berlangsung seru. D. Siapakah diantara anda yang bersedia membantu kami? E. Sekalipun kami belum pernah ke sana.

(33)

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 17 poin H, penulisan partikel) Penulisan pertikel per dan pun

Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Partikel per ditulis serangkai kecuali bila bermakna : 1. Mulai

Contoh : Gaji pegawai negeri akan dinaikkan per 1 Juni 2008. 2. Demi

Contoh : Pengunjung diharap masuk satu per satu. 3. Tiap

Contoh : Pengunjung yang hendak masuk dikenakan biaya Rp 2.000,00 per kepala.

Penulisan kata-kata seperti antar, anti, non, tuna, pasca, panca harus diserangkaikan.

Penulisan di sebagai kata depan harus dipisahkan sedangkan di sebagai imbuhan harus digabungkan.

Penyelesaian:

Perhatikan penulisan berikut:

Salah Benar

persemester per semester (tiap semester)

di jual dijual

antar mahasiswa antarmahasiswa

diantara di antara

(34)

Penulisan kata sekalipun ada yang ditulis terpisah dan ada yang ditulis serangkai tergantung dari konteks kalimatnya.

8. SPMB 2003 No.32 Rayon A

Penulisan yang sesuai dengan EyD terdapat dalam kalimat…

A. Perusahaan yang bergerak pada bidang energi ini, melakukan akusisi yang berakibat besar.

B. Bagaimana mungkin lembaga yang suka ber-KKN itu akhirnya bangkrut. C. Untuk menjawab agenda pembaharuan itu tersedia tiga jawaban strategis D. Akan tetapi pemerintah bisa saja gagal mengakomodasikan pluralitas hukum

itu.

E. Dalam penentuan sampul iklan perlu dipilih tempat-tempat yang memenuhi persyaratan.

Kunci: A

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 49 poin 6, tentang tanda hubung), (EyD 1997 hlm 24 poin 9, tentang penulisan angka dan lambang bilangan)

Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) jabatan rangkap. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.

Penyelesaian :

(35)

Kalimat (C) seharusnya Untuk menjawab agenda pembaharuan itu, tersedia tiga jawaban strategis (ditambah tanda koma).

Kalimat (D) seharusnya Akan tetapi, pemerintah bisa saja gagal mengakomodasikan pluralitas hukum itu (ditambah tanda koma).

Kalimat (E) seharusnya Dalam penentuan sampul iklan, perlu dipilih tempat-tempat yang memenuhi persyaratan (ditambah tanda koma).

9. SPMB 2003 No. 34 Rayon A

Pemakaian bentuk ulang dalam kalimat berikut salah, kecuali dalam kalimat… A. Syamila selalu tolong-menolong dalam setiap kesempatan.

B. Serombongan penari-penari Bali telah datang sore ini.

C. Syahida dan Syamila saling bantu-membantu menyelesaikan tugasnya. D. Dalam menghadapi kesulitan, kita wajib tolong-menolong.

E. Peristiwa itu kait-mengkait antara yang satu dengan yang lain. Kunci: D

Dasar teori: (Bahasa Indonesia, Parlaungan 2005, hlm 98, tentang kehematan pemakaian kata)

Kehematan pemakaian kata atau ekonomi kata dalam kalimat dimaksudkan untuk menghilangkan dua atau tiga kata atau frasa yang sama fungsinya dalam kalimat tersebut.

Penyelesaian:

(36)

B. serombongan sudah bermakna ‘jamak’; karena itu kata penari tidak perlu dijamakkan lagi demi kehematan pemakaian kata.

C. bantu-membantu sudah bermakna ‘saling’ ; karena itu kata ini tidak perlu dijelaskan lagi dengan kata saling.

D. kait-mengkait seharusnya kait-mengait ; fonem /k/ harus luluh karena didahului imbuhan me(N)-

Dengan demikian, pemakaian bentuk kata ulang yang benar hanya pada kalimat (D).

10. SPMB 2003 No. 40 Rayon A

Dengan perubahan zaman telah menuntut para pendidik untuk mencari

metode-metode mengajar yang baru.

Kalimat di atas tidak baku dan dapat dijadikan kalimat baku dengan... A. mengubah menuntut menjadi dituntut.

B. meletakkan para pendidik pada awal kalimat. C. menghilangkan kata dengan.

D. menghilangkan kata telah

E. meletakkan dengan perubahan zaman pada akhir kalimat. Kunci: C

Dasar teori: (Bahasa Indonesia, Parlaungan 2005, hlm 94, tentang kalimat efektif)

(37)

Contoh:

Teknisi komputer itu memperbaiki komputer itu dengan teliti.

S P O K

Penyelesaian:

Kalimat baku harus memiliki kesatuan ide yakni subjek dan predikatnya harus jelas. Kalimat dalam soal tidak memiliki subjek. Adapun kata-kata dengan perubahan zaman bukanlah subjek, melainkan keterangan. Hal ini ditandai

dengan kehadiran kata dengan di depannya. Untuk memperbaikinya, kita harus menghilangkan kata dengan, yakni menjadi Perubahan zaman telah menuntut para pendidik untuk mencari metode-metode mengajar yang baru.

11. SPMB 2004 No. 31 Rayon A

Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat… A. Sahlan, mengucapkan terima kasih atas bantuan Putut.

B. Semua peserta, yang tidak membawa kartu peserta, harus melaporkan diri ke panitia.

C. F.Ratulangi tinggal di Jalan Mawar 5, Pati, Jawa Tengah. D. Ia harus pulang sekarang, karena sakit.

E. Sahabat saya Amin tinggal di Manokwari. Kunci: C

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 43 poin 7, tentang tanda koma)

Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

(38)

Sesuai dengan dasar teori maka jawaban yang benar adalah jawaban (C) F.Ratulangi tinggal di Jalan Mawar 5, Pati, Jawa Tengah, yakni tanda koma digunakan pada bagian-bagian alamat.

12. SPMB 2004 No. 32 Rayon A

Kalimat berikut yang seluruhnya ditulis dengan menggunakan ejaan yang benar adalah

A. Sastrawan selaku subyek sastra yang sangat penting peranannya di dalam perkembangan kesusastraan.

B. Pernyaataan diatas menunjukkan bahwa kesusastraan Indonesia memiliki perkembangan yang sangat menggembirakan.

C. Perbedaan pendapat sastrawan akan jelas terlihat keberadaannya dari segi apapun dalam kesusastraan.

D. Karena itu, setiap pelajar yang belajar menganalisis karya sastra harus selalu memperhatikan latar belakang budaya sastrawannya.

E. Perbedaan pendapat antarsastrawan Indonesia tidak menutup kemungkinan menjadi penyebab terjadinya perselisihan.

Kunci: D

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 42 poin 4, tentang tanda koma)

Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya: oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi.

(39)

Kalimat yang ditulis dengan ejaan yang tepat terdapat pada kalimat Karena itu, setiap pelajar yang belajar menganalisis karya sastra harus selalu

memperhatikan latar belakang budaya sastrawannya.

Perhatikan kalimat-kalimat pada jawaban: (A) subyek seharusnya subjek

(B) diatas seharusnya dipisah menjadi di atas.

(C) Sastrawan seharusnya diulis dengan huruf kecil sastrawan. (D) antar sastrawan seharusnya digabung menjadi antarsastrawan. 13. SPMB 2004 No. 33 Rayon A

Penulisan gabungan kata di bawah ini yang benar, kecuali… A. tanggung jawab

B. menganak sungai C. tandatangani D. memberitahukan E. bertanggung jawab Kunci: C

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 13 poin B, kata turunan)

Syarat penulisan gabungan kata untuk gabungan kata berimbuhan.

Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan atau akhiran saja, unsur gabungan kata itu ditulis terpisah.

Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi, menganak sungai, sebar luaskan.

Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

(40)

Penyelesaian:

Jadi, penulisan gabungan kata yang salah adalah tandatangani, seharusnya tanda tangani.

14. SPMB 2004 No. 41 Rayon A

Kalimat-kalimat berikut menggunakan pilihan kata yang tidak tepat, kecuali: A. Meskipun hanya bermodal pas-pasan, tetapi Aminah dapat juga

menyelesaikan kuliahnya.

B. Karena tidak diizinkan meninggalkan kelas, maka Andre terpaksa tidak bisa mengikuti rapat.

C. Berdasarkan hasil analisa data, maka dapat disimpulkan bahwa kesantunan berperan penting dalam komunikasi.

D. Meskipun uang menjadi modal utama suatu usaha, namun banyak juga usaha yang dapat dilakukan tanpa uang.

E. Agar memperoleh pendapatan yang lebih banyak lagi, tidak jarang orang yang kreatif memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sambilan.

Kunci: E

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 42 poin 3a, tentang tanda koma)

Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Penyelesaian:

Kalimat yang menggunakan pilihan kata yang tepat adalah Agar memperoleh pendapatan yang lebih banyak lagi, tidak jarang orang yang kreatif

(41)

Pemakaian tanda koma pada kalimat tersebut adalah karena anak kalimat mendahului induk kalimat.

Kesalahan pada jawaban (A) adalah karena pemakaian kata hanya.

Kesalahan pada jawaban B, C, D adalah karena adanya pemakaian tanda koma (,) sebelum kata maka dan namun.

15. SPMB 2004 No. 46 Rayon A

Kata serapan yang berasal dari bahasa asing digunakan secara tepat dalam kalimat…

A. Para wakil rakyat yang duduk di DPR harus dapat menyampaikan inspirasi masyarakat kepada pemerintah.

B. Tampaknya, isi pasal-pasal dalam perundangan itu tidak efektif untuk menanggulangi kejahatan.

C. Kami tidak suka membeli barang-barang yang kuantitasnya kurang baik. D. Kita dapat menjangkau desa terpencil itu dengan menggunakan sarana

komunikasi sepeda motor.

E. Orang itu dapat memanfaatkan waktu secara selektif sehingga sukses dalam usahanya.

Kunci: B

Dasar teori : Kamus Umum Bahasa Indonesia 1984 Penyelesaian:

Kata serapan yang tepat digunakan pada kalimat Tampaknya, isi pasal-pasal dalam perundangan itu tidak efektif untuk menanggulangi kejahatan.

(42)

A. Kata serapan yaitu kata inspirasi tidak sesuai, seharusnya yang tepat adalah aspirasi

C. Kata kuantitas tidak tepat untuk digunakan dalam kalimat tersebut, seharusnya yang tepat yaitu kata kualitas.

D. Kata komunikasi tidak tepat, seharusnya kata serapan yang tepat digunakan dalam kalimat tersebut yaitu kata transportasi.

E. Kata selektif tidak tepat, seharusnya kata serapan yang tepat digunakan dalam kalimat tersebut yaitu kata efektif.

16. SPMB 2005 No. 26 Rayon A

Para mahasiswa, termasuk mahasiswa Program Pasca Sarjana merupakan

civitas academica sehingga memiliki hak yang sama untuk menggunakan

fasilitas perpustakaan.

Kalimat di atas akan menjadi kalimat baku jika ejaannya diperbaiki sebagai berikut, kecuali :

A. setelah para mahasiswa diberi tanda koma (,) B. penulisan Pasca Sarjana dirangkaikan. C. setelah kata Sarjana diikuti tanda koma (,)

D. kata Program Pasca Sarjana semuanya ditulis dengan huruf kecil. E. kata sehingga didahului tanda koma (,)

Kunci: E

Dasar teori: (EyD 1997 hlm 44 poin 12, tentang tanda koma), (EyD 1997 hlm 7 poin 5, tentang huruf kapital)

(43)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, instansi, atau nama tempat.

Penyelesaian:

Kalimat pada soal akan baku jika ejaannya diperbaiki sebagai berikut.

Setelah kata para mahasiswa dan sarjana diikuti oleh tanda koma (,) penulisan kata Pasca Sarjana dirangkaikan menjadi pascasarjana dan penulisan Program Pasca Sarjana semua ditulis dengan huruf kecil menjadi program pascasarjana kemudian pada kata sehingga tidak perlu didahului tanda koma.

Jadi, penulisan kalimat yang baku adalah Para mahasiswa termasuk mahasiswa program pascasarjana merupakan civitas academica sehingga memiliki hak yang sama untuk menggunakan fasilitas perpustakaan.

17. SPMB 2005 No. 27 Rayon A

Kata bercetak miring dalam kalimat berikut ini termasuk kata baku, kecuali… A. hari ini akan dilakukan geladi resik upacara wisuda.

B. Mereka menghadapi masalah yang sangat kompleks.

C. Dalam menghadapi masalah kelompok tidak boleh terlalu ekstrim. D. Orang muda harus bekerja keras untuk mengembangkan kariernya. E. Pemimpin itu memiliki karisma yang tinggi.

Kunci: C

Dasar teori: (Cermat Berbahasa Indonesia, Zaenal Arifin 2001, hlm 203) Penulisan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia

Baku Nonbaku

ekstrem ekstrim

(44)

karier karir

karisma kharisma

resiko risiko

trotoar trotoir

kwitansi kuitansi

teknik tehnik

hipotesa hipotesis

Penyelesaian:

Kata baku adalah kata yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar yang telah dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud berupa EyD, tatabahasa baku, ataupun kamus. Jawaban yang menggunakan kata baku adalah A, B, D, dan E. Pengucapan dan penulisan kata geladi resik, kompleks (asal kata complex), dan karier (asal kata carier), telah sesuai dan baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata ekstrim seharusnya ditulis ekstrem (asal kata extrem).

18. SPMB 2005 No. 31 Rayon A

Kalimat berikut ini yang termasuk kalimat baku adalah… A. Ia menceritakan tentang peristiwa kepada teman-temannya.

B. Surat itu memberitahukan mengenai keadaan neneknya yang sedang sakit. C. Kita harus saling percaya akan kemampuan orang lain,tidak boleh curiga. D. Kita harus dapat melawan akan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan ke

lembah kehinaan.

(45)

Kunci: C

Dasar teori: (Bahasa Indonesia, Parlaungan 2005, hlm 93, tentang kalimat efektif)

Kalimat baku/efektif ialah kalimat yang tersusun secara baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Penyelesaian :

Kalimat (A) seharusnya Ia menceritakan tentang semua peristiwa yang terjadi kepada teman-temannya. (dilekatkan kata semua setelah kata tentang dan yang terjadi setelah kata peristiwa)

Kalimat (B) seharusnya Surat itu memberitahukan tentang keadaan neneknya yang sedang sakit. (kata mengenai diganti dengan tentang)

Kalimat (D) seharusnya Kita harus dapat melawan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan ke lembah kehinaan. (kata akan yang diletakkan sebelum hawa nafsu dihilangkan)

Kalimat (E) seharusnya untuk mempertahankan semangat korps, kita tidak boleh saling menghujat. (kata demi yang terletak sebelum kata untuk dihilangkan.) 19. SPMB 2005 No. 32 Rayon A

Kalimat berikut ini yang baku adalah…

A. Kebijakan uang ketat perlu ditinjau kembali yang sudah berjalan hampir dua tahun.

(46)

C. Fluktuasi harga minyak bumi di pasaran internasional mempengaruhi negara pemasukan devisanya yang masih mengandalkan minyak sebagai sumber utama.

D. Masalah ketenagaan (guru) yang mengajar di SD, bukan lagi lulusan SPG, melainkan lulusan Diploma II, yakni lulusan program DII PGSD.

E. Nota pembayaran uang yang dipersiapkan untuk dilaporkan dalam rapat pimpinan perusahaan, karena untuk pertanggungjawaban.

Kunci: B

Dasar teori: (Bahasa Indonesia, Parlaungan 2005, hlm 94, tentang kesepadanan dalam kalimat efektif)

Kalimat baku/efektif ialah kalimat yang tersusun secara baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Penyelesaian:

Kalimat baku/efektif memiliki ciri, diantaranya minimal terdiri dari subjek (S) dan predikat (P), hemat, dan logis. Kalimat yang memenuhi kriteria tersebut adalah jawaban (B).

Kita memerlukan pemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah

S P O K

yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota 20. SPMB 2005 No. 33 Rayon A

Kalimat berikut ini yang termasuk kalimat baku adalah…

A. Menurut Yeo bahwa birokrasi di Indonesia terlalu rumit sehingga menimbulkan banyak masalah bagi investor yang mau bergabung.

(47)

C. Berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa sampai saat ini wisata pantai masih tetap diminati, terutama oleh kaum muda.

D. Menurut pengamat lingkungan, krisis air bersih dan masalah udara segar mulai merisaukan penduduk di kota-kota besar.

E. Dengan adanya alam yang menelan korban ratusan ribu nyawa manusia menggugah nurani dan sikap kedermawanan semua orang.

Kunci: D

Dasar teori: (Bahasa Indonesia, Parlaungan 2005, hlm 93, tentang kalimat efektif)

Kalimat efektif/baku harus mengandung suatu kesepadanan yaitu hubungan timbal-balik antara subjek dengan predikat, predikat dengan objek, dan keterangan yang semuanya berfungsi menjelaskan unsur atau bagian kalimat tersebut.

Contoh:

Teknisi komputer itu memperbaiki komputer itu dengan teliti.

S P O K

Penyelesaian:

Kalimat yang baku terdapat pada jawaban (D) Menurut pengamat lingkungan, krisis air bersih dan masalah udara segar mulai merisaukan penduduk di kota-kota besar.

Adapun perbaikan kata yang ada dalam pilihan jawaban lainnya agar menjadi kalimat baku yakni sebagai berikut.

(48)

(B) Pihak biro perjalanan mengeluh, tingginya kenaikan harga BBM berpengaruh besar terhadap minat wisatawan untuk melakukan kunjungan. (akhiran kan pada mengeluhkan dihilangkan)

(C) Hasil survei menunjukkan bahwa sampai saat ini wisata pantai masih tetap diminati, terutama oleh kaum muda. (kata berdasarkan dihilangkan)

(E) Bencana alam yang menelan korban ratusan ribu nyawa manusia menggugah nurani dan sikap kedermawanan semua orang. (kata dengan adanya alam seharusnya ditulis bencana alam)

21. SPMB 2005 No. 42 Rayon A

Kalimat berikut ini yang termasuk kalimat baku adalah…

A. Menurut Ibrahim bahwa dalam situasi percakapan itu bukan semata-mata menyampaikan tuturan, tetapi juga melakukan tindakan.

B. Menurut Zubaidi, dalam mengenali sikap seseorang diperlukan perhatian yang penuh dan tulus terhadap sikap dan tutur katanya.

C. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Indonesia, khususnya halaman 59, menjelaskan santun berarti ‘serba rapi’.

D. Menurut Darmanto, dijelaskan bahwa dalam bermain drama diperlukan rutinitas latihan secara serius, tidak sekadar hafal naskah.

E. Menurut Zidan, dalam bukunya yang berjudul Menggapai Sukses, untuk prestasi yang tinggi memerlukan kerja keras dan cermat.

Kunci: B

(49)

Kalimat efektif/baku harus mengandung suatu kesepadanan yaitu hubungan timbal-balik antara subjek dengan predikat, predikat dengan objek, dan keterangan yang semuanya berfungsi menjelaskan unsur atau bagian kalimat tersebut.

Contoh:

Teknisi komputer itu memperbaiki komputer itu dengan teliti.

S P O K

Penyelesaian:

Kalimat baku adalah kalimat yang setidaknya memiliki subjek dan predikat Jawaban (A)

Menurut Ibrahim bahwa dalam situasi percakapan itu bukan semata-mata

K

menyampaikan tuturan, tetapi juga melakukan tindakan. Jawaban (B)

Menurut Zubaidi, dalam mengenali sikap seseorang diperlukan perhatian yang

K P

penuh dan tulus terhadap sikap dan tutur katannya.

S

Jawaban (C)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Indonesia, khususnya halaman 59,

K

menjelaskan santun berarti ‘serba rapi’. Jawaban (D)

Menurut Darmanto, dijelaskan bahwa dalam bermain drama diperlukan rutinitas

(50)

latihan secara serius, tidak sekadar hafal naskah. Jawaban (E)

Menurut Zidan, dalam bukunya yang berjudul Menggapai Sukses, untuk prestasi

K

yang tinggi memerlukan kerja keras dan cermat.

K

Jadi, kalimat baku terdapat pada jawaban (B) 22. SPMB 2006 No. 31 Rayon A

Terdapat penulisan kata yang salah dalam kalimat-kalimat berikut, kecuali… A. Seseorang dapat dipastikan menderita suatu penyakit setelah melalui suatu

hasil analisa pemeriksaan laboratorium.

B. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan produktifitas para pegawainya agar perusahaan itu dapat meningkatkan layanan kepada konsumen secara maksimum.

C. Setelah menyelesaikan program strata satu di Universitas Udayana, Guntur Syaputra pergi ke Tokyo untuk mengambil program pascasarjana di kota itu.

D. Fotokopi ijazah yang telah dilegalisir oleh kepala sekolah harus disertakan pada formulir pendaftaran untuk ke universitas.

E. Hanya akibat dari persoalan yang sangat sederhana, pertikaian−bahkan perkelahian−antar wilayah seringkali terjadi pada tahun-tahun terakhir ini.

Kunci: C

(51)

Penulisan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia

Baku Nonbaku

efisien effisien

frekuensi frekwuensi

analisis analisa

produktivitas produktifitas dilegalisasi dilegalisir antarwilayah antar wilayah

pascasarjana pasca sarjana

Penyelesaian:

Penulisan kata yang benar adalah pascasarjana 23. SPMB 2006 No. 32 Rayon A

Kalimat yang menerapkan aturan EyD secara benar adalah …

A. Ditinjau dari segi ekonomi ada empat macam pelapisan: yaitu wong sugih atau orang kaya, wong cukup atau orang cukup, wong ora duwe atau orang miskin dan wong mlarat atau orang yang sangat miskin.

B. Orang kaya adalah orang-orang yang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, tidak mengalami kekurangan, bahkan dapat dikatakan mempunyai kelebihan untuk melakukan investasi.

C. Kelebihan penghasilan atau kekayaan dapat dipergunakan untuk investasi antara lain membeli lahan, menyewa lahan, atau membeli barang-barang lainnya.

(52)

E. Orang miskin adalah orang yang pengahsilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari tetapi mereka masih mempunyai rumah sendiri walaupun jelek dan lahan walaupun sangat sempit.

Kunci: B

Dasar teori: (Bahasa Indonesia, Parlaungan 2005, hlm 93, tentang kesepadanan dalam kalimat efektif)

Kalimat baku/efektif ialah kalimat yang tersusun secara baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Penyelesaian:

Kalimat yang menerapkan aturan EyD secara benar terdapat pada jawaban (B) Orang kaya adalah orang-orang yang untuk memenuhi kebutuhan

sehari-harinya, tidak mengalami kekurangan, bahkan dapat dikatakan mempunyai

kelebihan untuk melakukan investasi.

Kalimat pada jawaban lain akan menjadi baku apabila: pada jawaban (A) tanda titik dua dihilangkan, pada jawaban (C) kata antara lain diapit koma, pada jawaban (D) dan (E) sebelum kata tetapi dibubuhkan tanda koma.

24. SPMB 2006 No.35 Rayon A

Penulisan kalimat berikut sesuai dengan atuarn EyD, kecuali…

A. Buku ini disusun untuk membantu mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah Akuntansi Perusahaan pada fakultas ekonomi.

B. Kami menulis diktat ini dengan maksud, agar mahasiswa lebih mudah mengikuti kuliah tentang Ekonomi Pembangunan.

(53)

D. Diharapkan diktat yang berjudul Akuntansi Sosial ini bermanfaat bagi para peminat akuntansi pada umumnya dan mahasiswa sekalah tinggi ilmu ekonomi pada khususnya.

E. Pengelasan dengan asetilena dilakukan dengan cara mambakar bahan bakar asetilena dengan O2.

Kunci: B

Dasar teori: (Bahasa Indonesia, Parlaungan 2005, hlm 93, tentang kesepadanan dalam kalimat efektif)

Kalimat efektif/baku harus mengandung suatu kesepadanan yaitu hubungan timbal-balik antara subjek dengan predikat, predikat dengan objek, dan keterangan yang semuanya berfungsi menjelaskan unsur atau bagian kalimat tersebut.

Contoh:

Teknisi komputer itu memperbaiki komputer itu dengan teliti.

S P O K

Penyelesaian:

Penulisan kalimat yang tidak sesuai dengan aturan EyD terdapat pada jawaban (B) Kami menulis diktat ini dengan maksud, agar mahasiswa lebih mudah mengikuti kuliah tentang Ekonomi Pembangunan. Tanda baca koma seharusnya

dihilangkan.

25. SPMB 2006 No. 36 Rayon A

(54)

A. Sebuah dump truck pengangkut batu bara terbalik di jalan tol Padaleunyi mengakibatkan jalan macet, sehingga kami terlambat sampai tujuan.

B. Arus lalulintas sempat terganggu karena batu bara berhamburan baik di jalur cepat maupun di jalur lambat.

C. Dump truck bermuatan batu bara berguling, karena dikemudikan dengan kecepatan tinggi.

D. Departemen Pekerjaan Umum (PU) menawarkan pembangunan jalan tol baru kepada investor.

E. Akan tetapi, belum ada investor yang berani menerima tawaran tersebut karena harga bahan bangunan belum stabil.

Kunci: E

Dasar teori: (EyD 1997, hlm 42, poin 4, tentang tanda koma)

Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi.

Penyelesaian:

Penulisan kalimat yang sesuai dengan aturan EyD terdapat pada jawaban (E) Akan tetapi, belum ada investor yang berani menerima tawaran tersebut karena

harga bahan bangunan belum stabil.

Pada jawaban (A) dan (C), sebelum konjungsi sehingga dan karena seharusnya tidak dibubuhi tanda baca koma sebab anak kalimat yang mengikuti induk kalimat tidak dipisahkan tanda baca koma.

(55)

Pada jawaban (D), kata Investor seharusnya tidak ditulis dengan awalan huruf kapital: investor

26. SPMB 2006 No. 37 Rayon A

Kalimat yang penulisannya sesuai dengan aturan EyD adalah…

A. Studi lintas bahasa menunjukkan, bahwa jumlah dari makna leksikon dalam ranah yang sama berbeda dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain.

B. Berdasarkan stratifikasi sosialnya Masyarakat Keraton Yogyakarta dikelompokkan menjadi dua golongan bangsawan atau ‘ningrat’ yaitu golongan yang memiliki hubungan darah atau kekerabatan dengan raja atau sultan serta golongan ‘abdi dalem’ Keraton atau priyayi yaitu golongan yang mempunyai status sebagai pegawai Keraton.

C. Bahan atau materi tulisan ini, berupa informasi-informasi mengenai nama dan gelar di Keraton, yang diperoleh dari teks-teks lisan dan tulisan.

D. Gelar keturunan adalah gelar yang diberikan berdasarkan hubungan pertalian darah, yaitu oleh orang tua kepada anak, cucu, cicit, hingga generasi di bawahnya.

E. Amerika dibentuk oleh kaum ‘immigrant’ yang datang dari berbagai negara dengan alasan antara lain misalnya untuk memperoleh kebebasan beragama, melepaskan diri dari penindasan politis dan mencari kehidupan yang lebih baik.

Kunci: D

Dasar teori: (EyD 1997, hlm 41, poin 1, tentang tanda koma)

(56)

Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Penyelesaian:

Kalimat yang penulisannya sesuai dengan aturan EyD dipenuhi oleh jawaban (D) Gelar keturunan adalah gelar yang diberikan berdasarkan hubungan pertalian darah, yaitu oleh orang tua kepada anak, cucu, cicit, hingga generasi

di bawahnya.

Pada jawaban (A) tanda baca koma seharusnya dilesapkan sebab fungsi predikat dan fungsi objek tidak dipisahkan oleh tanda baca koma.

Pada jawaban (B) sesudah fungsi keterangan Berdasarkan stratifikasi sosialnya seharusnya dibubuhi tanda baca koma sebab fungsi keterangan yang mengawali kalimat inti harus dipisahkan oleh tanda baca koma.

Pada jawaban (C) tanda baca koma sebelum kata berupa seharusnya dilesapkan sebab fungsi subjek dan fungsi predikat seharusnya tidak dipisahkan oleh tanda baca koma.

Pada jawaban (E) kata antara lain yang berfungsi sebagai apositif/penegas seharusnya diapit koma.

27. SPMB 2006 No. 46 Rayon A

Beberapa analis asing maupun domestik di pasar modal berpendapat, kesimpangsiuran susunan personalia kabinet merupakan faktor utama yang

menjadi penyebab indeks harga saham gabungan terpuruk. Sekalipun demikian,

sentimen negatif bursa regional yang berguguran turut memperparah keadaan

pasar saham. Akibatnya, indeks harga saham gabunganpun tidak mampu

(57)

Dalam paragraf tersebut, terdapat beberapa kesalahan ejaan dan pemilihan kata. Paragraf tersebut akan menjadi paragraf yang baik jika direvisi dengan cara-cara sebagai berikut, kecuali…

A. gabunganpun (kalimat 3) ditulis dengan gabungan pun.

B. maupun (kalimat 1) diganti dan.

C. tanda koma (,) (kalimat 1) dihilangkan dan diganti bahwa. D. sekalipun demikian (kalimat 2) diganti selain itu.

E. analis (kalimat 1) diganti analisis. Kunci: E

Dasar teori: (EyD 1997, hlm 17, poin 2 dan 3, tentang penulisan partikel per dan pun)

Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.

Penyelesaian:

Paragraf soal akan menjadi paragraf yang baik dengan merevisi: - gabunganpun (kalimat 3) ditulis gabungan pun

- maupun (kalimat 1) diganti dan

- tanda koma (,) (kalimat 1) dihilangkan dan diganti bahwa - sekalipun demikian (kalimat 2) diganti selain itu

Paragraf hasil revisi akan berupa:

Beberapa analis asing dan domestik di pasar modal berpendapa bahwa

kesimpangsiuran susunan personalia kabinet merupakan faktor utama yang

(58)

negatif bursa regional yang berguguran turut memperparah keadaan pasar

saham. Akibatnya, indeks harga saham gabungan pun tidak mampu mengatasi

keterpurukan.

Di pihak lain, kata analis, yang artinya ‘orang yang menganalisis’, sudah tepat pemakaiannya; sebaliknya, bila diganti dengan kata analisis, yang berpengertian ‘hal yang dianalisis/diteliti’ akan menjadi salah diksi.

28. SPMB 2007 No. 31 Rayon A

Kalimat berikut yang ditulis dengan EyD adalah

A. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut kenaikan upah lembur jajaran direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan koordinasi bersama dengan para Manajer.

B. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut kenaikan upah lembur jajaran Direktur di Perusahaan Metal Perkasa mengadakan koordinasi bersama dengan para Manajer.

C. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut kenaikan upah lembur jajaran direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan koordinasi bersama dengan para manajer.

D. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut kenaikan upah lembur jajaran Direktur di perusahaan Metal Perkasa mengadakan koordinasi bersama dengan para Manajer.

E. Dalam mengantisipasi terjadinya demonstrasi ribuan karyawan, yakni menuntut kenaikan upah lembur jajaran direktur di Perusahaan Metal Perkasa mengadakan koordinasi bersama dengan para Manajer.

(59)

Dasar teori: (Cermat Berbahasa Indonesia, Zaenal Arifin 2001, hlm 203)

Penulisan jabatan yang tidak diikuti oleh nama orang ataupun nama instansinya maka harus ditulis dengan huruf kecil.

Penyelesaian:

Penulisan kalimat yang sesuai dengan EyD adalah jawaban C, dapat langsung dibedakan dari kata manajer yang ditulis dengan huruf kecil sedangkan pada jawaban A, B, D, dan E, ditulis dengan huruf kapital.

29. SPMB 2007 No. 32 Rayon A

Kesalahan penerapan EyD dijumpai dalam kalimat berikut, kecuali

A. Darah tali pusat mengandung banyak stem cells yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kelainan darah.

B. Kebijakan konfrontasi agaknya lebih dipilih George Bush dalam politik luar negerinya terutama pasca peristiwa 11 September 2001.

C. Pengambilan darah tali pusat berlangsung singkat tetapi menghabiskan biaya sekitar Rp. 11 juta.

D. Sebagai tetangga kita, Pilipina dapat keluar dari lilitan masalah internal yang dipicu oleh instabilitas politik.

E. Orang superkaya di dunia sekarang ini sepertinya mempunyai mainan baru. Kunci: A

Dasar teori: (EyD 1997, hlm 12, poin 3, tentang huruf miring)

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya ke dalam bahasa Indonesia

(60)

Salah satu penggunaan huruf miring atau garis bawah adalah untuk menuliskan ungkapan atau kata asing yang belum disesuaikan ejaannya ke dalam bahasa Indonesia. Jadi, sesuai dengan jawaban A.

Kesalahan pada jawaban B adalah pada penulisan kata pasca peristiwa yang seharusnya ditulis serangkai, yakni pascaperistiwa.

Kesalahan pada jawaban C adalah pada penulisan bilangan Rp 11 juta, seharusnya ditulis Rp 11.000.000,00 atau sebelas juta rupiah.

30. SPMB 2007 No. 33 Rayon A

Kalimat berikut ini yang ditulis sesuai dengan aturan EyD adalah

A. Saya tidak akan membeli mobil mahal, karena saya tidak punya uang. B. Oleh karena itu saya harus rajin menabung.

C. Atas bantuan saudara saya mengucapkan terima kasih. D. Malam makin larut; pekerjaannya belum selesai juga.

E. Semua siswa baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti ujian. Kunci: D

Dasar teori: (EyD 1997, hlm 45, poin 1, tentang tanda titik koma)

Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.

Misalnya:

Malam makin larut; pekerjaannya belum selesai juga. Penyelesaian:

Salah satu fungsi tanda titik koma (;) adalah sebagai pengganti kata penghubung di dalam kalimat majemuk setara seperti dalam jawaban (D).

(61)

(A) Saya tidak akan membeli mobil mahal, karena saya tidak punya uang Seharusnya Saya tidak akan membeli mobil mahal karena saya tidak punya

uang. (tanda koma dihilangkan)

(B) Oleh karena itu saya harus rajin menabung. Seharusnya Oleh karena itu, saya harus rajin menabung. (dibubuhkan tanda koma setelah oleh karena itu karena berupa penegasan)

(C) Atas bantuan saudara saya mengucapkan terima kasih. Seharusnya Atas bantuan saudara, saya mengucapkan terima kasih. (dibubuhkan tanda koma) (E) Semua siswa baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti ujian. Seharusnya Semua siswa baik yang laki-laki maupun yang perempuan

mengikuti ujian. (tanda koma dihilangkan) 31. SPMB 2007 No. 34 Rayon A

Tanda baca dalam kalimat berikut ini mematuhi aturan EYD, kecuali

A. Jadi, persoalan pertama yang harus ditangani bupati adalah menyadarkan masyarakat, baik kaya maupun miskin,untuk turut membantu pembangunan bangsa.

B. “Mari kita tingkatkan kualitas belajar kita,” ujar kepala sekolah, “agar kita dapat mengangkat citra sekolah ini.”

C. Oleh karena itu, kebiasaan hidup bersih perlu digalakkan pada setiap individu, sehingga kita dapat menikmati kehidupan ini.

D. Karena kebiasaan membuang sampah seenaknya, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, banjir terjadi di mana-mana.

(62)

Kunci: C

Dasar teori: (EyD 1997, hlm 42, poin 4, tentang tanda koma)

Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi

Penyelesaian:

Kalimat yang tidak mematuhi aturan EyD adalah jawaban (C) karena terdapat tanda koma sebelum kata sehingga yang seharusnya tidak perlu.

32. SPMB 2007 No. 35 Rayon A

Kalimat berikut ini yang seluruhnya ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah A. Kecelakaan terjadi di Jalan Tol Jakarta – Cikampek arah Jakarta di

Kilometer 38,600.

B. Sebuah bus Jaya tujuan Jakarta menabrak mobil sedan bernomor B 2007 YA hingga kolaps.

C. Akibatnya, mobil sedan itu terbalik di median jalan tol hingga menewaskan dua penumpangnya.

D. Sedikitnya 25 penumpang bus cidera, bahkan satu orang diantaranya melepuh karma tersiram oli panas.

E. Korban kecelakaan itu kini dirawat-inap di Rumah Sakit terdekat. Kunci: D

(63)

Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.

Penyelesaian:

Kalimat yang benar adalah jawaban (D) karena penulisan angkanya sudah tepat yaitu jika bilangan tersebut terdiri dari tiga kata atau lebih maka dituliskan dengan angka dan harus berada di tengah kalimat.

33. SPMB 2007 No. 37 Rayon A

Kalimat berikut yang ditulis sesuai dengan aturan EyD adalah

A. Tidak seorang bupati pun hadir dalam acara halal bihalal di Surabaya kemarin.

B. Hampir di setiap daerah, terdapat Universitas tetapi mahasiswanya sangat sedikit.

C. Dalam setiap Bab buku yang berjudul Pernak-Pernik Berbahasa, disajikan ringkasan.

D. Selama menjadi Direktur di Bank Araya, ia menunjukkan pengabdian yang baik.

E. Semua Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia saat ini melakukan akreditasi.

Kunci: E

Dasar teori: (EyD 1997, hlm 7, poin 5, tentang huruf kapital)

(64)

Penyelesaian:

Penulisan kalimat yang benar adalah jawaban (E) Semua Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia saat ini melakukan akreditasi. Jawaban yang lainnya akan

bernilai benar apabila diperbaiki sebagai berikut. (A) halal bihalal seharusnya halalbihalal

(B) Universitas seharusnya ditulis dengan huruf kecil karena tidak diikuti oleh nama universitasnya.

(C) penulisan kata Bab seharusnya huruf kecil yaitu bab

(D) penulisan kata Direktur di Bank Araya seharusnya direktur di Bank Araya atau Direktur Bank Araya.

34. SPMB 2007 No. 42 Rayon A

Sesuai tuntutan budaya Jawa bahwa ilmu merupakan sebuah modal hidup yang dapat dipanen sepanjang masa sehingga untuk mencari ilmu merupakan sebuah

kewajiban bagi manusia agar dapat menjalani kehidupan dengan baik.

Kalimat tersebut akan menjadi baku bila diperbaiki dengan cara berikut, kecuali:

A. menambahkan kata dengan sesudah kata sesuai. B. mengganti kata bahwa dengan tanda koma (,)

C. menambahkan tanda koma (,) sebelum kata sehingga. D. menghilangkan kata untuk.

E. menghilangkan bagi. Kunci: C

Gambar

TABEL I

Referensi

Dokumen terkait

1. Pemilihan Saham Aktif dan Pasif Dalam penelitian ini, terdapat 130 emiten atau saham yang datanya diambil selama.. Aktivitas perdagangan saham dibagi menjadi tiga jenis,