• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) Universitas Sumatera Utara"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

(PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh

WIE SHI WUDJUD

087017082/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

(PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

WIE SHI WUDJUD

087017082/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : FANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN (PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Nama Mahasiswa : Wie Shi Wudjud Nomor Pokok : 087017082 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak) (Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak) Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS. MBA, Ak) (Prof. Dr.Ir. T. Chairun Nisa,B, M.Sc)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 21 Desember 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak

Anggota : 1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak

2. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak

3. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH MAHASISWA

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN (PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA”.

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan nyata.

Medan, 21 Desember 2010 Yang membuat pernyataan,

(6)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa PPAk (Pendidikan Profesi Akuntan) Universitas Sumatera Utara. Faktor-faktor yang di analisa dalam penelitian ini adalah penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 49 orang mahasiswa, jumlah sample dalam penelitian ini juga 49 orang mahasiswa. Maka penelitian ini dilakukan secara sensus dengan meneliti semua mahasiswa yang mengikuti Pendidikan PPAk dan juga mahasiswa yang sudah mengikuti meja hijau di PPAk. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini membuktikan secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan oleh mahasiswa PPAk Universitas Sumatera Utara. Secara parsial hanya variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas yang berpengaruh selainnya tidak berpengaruh.

(7)

ABSTRACT

The aim of this research is to analysis effect by various factor such as toward career on Accountant at PPAk (Studies of Accounting Profesion) Universitas Sumatera Utara. The factors of analysis is financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting

The research population is 49 students and sample of a research is 49 students too. The final research is sensus sampling with criterion that is the students who is at PPAk and has passed the final examination of graduate at PPAk. The data collected is classified as primary data which is obtained by questionnaires distribution. Data Processing is conducted by using Multiple Regression Analysis.

The result of this research indicate that financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting either it is partially and simultaneously influence, but partially Accounting, while financial respect, work occupation, consideration of market employ and personality have the significantly influence on career choice of accounting.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan tesis yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengapuhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) Universitas Sumatera Utara” untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Magister Sains, pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Dadam menyelesaikan tesis ini tentu saja penulis banyak mengalami kesulitan, kendala dan hambatan. Akan tetapi berkat bantuan bimbingan, petunjuk dan masukkan dari berbagaI pihak lainnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, tulur dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk lengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Univarsitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 4. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi

(9)

Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 5. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak selaku Anggota Komisi Pembimbing

yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.

6. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak., dan Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak. Selaku Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 7. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai di Program Studi Akuntansi Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan motivasi hingga selesainya tesis ini.

8. Nenek, kedua orang tua dan adik-adik penulis yang telah mendukung secara moril maupun materi.

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa di Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis menempuh studi dan menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari tesis ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca.

Medan, 21 Desember 2010

Penulis,

Wie Shi Wudjud

(10)

RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi/Personal Details

Nama : Wie Shi Wudjud

Tempat / Tgl. Lahir : Medan, 27 Januari 1974

Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Buddha

Alamat : Jl. Wahidin No. 86 Medan

Hand Phone : 08126024420

Email : Wieshi_Wudjud@yahoo.com

II. Latar Belakang Pendidikan/Formal Education

1980 – 1986 : SD Swasta Hang Kesturi Medan 1986 – 1989 : SMP Swasta Hang Kesturi Medan 1989 – 1992 : SMA Swasta Hang Kesturi Medan 1992 – 1997 : S1 Akuntansi Unika St. Thomas Medan 1993 – 1998 : S1 Matematika Unika St. Thomas Medan 1997 – 1999 : S2 Bisnis Administrasi IPWI Jakarta 2001 – 2005 : Akta IV Matematika STKIP Riama Medan

2008 – 2010 : S2 Ilmu Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan

III. Latar Belakang Pekerjaan/Summary of Working Experience

1. Tahun : 1997 -1998

Instansi : Kantor Akuntan Prasetio Utomo & Rekan

(11)

Posisi : Dosen Part Time

6. Tahun : 2003 – sekarang

Instansi : Yayasan Perguruan Harapan Mandiri

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ...... ii

KATA PENGANTAR . ... iii

RIWAYAT HIDUP... v

DAFTAR ISI .………...……… vii

DAFTAR TABEL ..………....……… x

DAFTAR GAMBAR ………...……… xi

DAFTAR LAMPIRAN . ………...……… xii

BAB I PENDAHULUAN ……….……… 1

1.1. Latar Belakang……… 1

1.2. Rumusan Masalah………..……… 5

1.3. Tujuan Penelitian………..………. 5

1.4. Manfaat Penelitian………. 6

1.5. Originalitas Penelitian ……… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………..………. 8

2.1. Landasan Teori ……….………. 8

2.1.1. Pengertian dan Persepsi tentang Karir ……...……… 8

2.1.2. Akuntan Publik sebagai Karir………. 10

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir …. 13 2.2. Review Peneliti Terdahulu …...……… 16

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS…..………... 20

3.1. Kerangka Konseptual ....………... 20

3.2. Hipotesis ... ..………... 21

BAB IV METODE PENELITIAN ... ………... 22

4.1. Rancangan Penelitian ………... 22

(13)

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian………...… 23

4.4. Metode Pengumpulan Data ………...….. 23

4.4.1. Instrumen Penelitian………...………. 24

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ……. 25

4.6. Metode dan Teknik Analisis Data ... ………...…. 30

4.6.1. Perumusan Model ....………....……… 30

4.6.2. Uji Kualitas data ...…………...……….... 32

4.6.2.1. Uji validitas data ...…………...……… 32

4.6.2.2. Uji reliabilitas data ...………...………… 33

4.6.3. Uji Asumsi Klasik .... …………...……… 33

4.6.3.1. Uji normalitas data ...……….... 34

4.6.3.2. Uji multikolinieritas ... 35

4.6.3.3. Uji heteroskedastisitas ...…………... 35

4.6.4. Uji Autokolerasi .. ... 36

4.6.5. Pengujian Hipotesis ...………... 36

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 37

5.1. Hasil Penelitian .... ...……….... 37

5.2. Statistik Deskriptif ...……….... 38

5.3. Hasil Uji Validitas Data ...………... 41

5.4. Hasil Uji Reliabilitas Data ……….… 45

5.5. Hasil Uji Asumsi Klasik ……….…… 46

5.5.1. Uji Normalitas Data ………... 46

5.5.2. Uji Heteroskedastisitas... 48

5.5.3. Uji Multikolinieritas ... 49

5.6. Model Uji Hipotesis ...………... 50

(14)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... ...……….. 60

6.1. Kesimpulan ... ... 60

6.2. Keterbatasan ... 61

6.3. Saran ... 61

(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18

4.1. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 28

5.1. Jumlah Kuesioner ... 37

5.2. Diskripsi Variabel ... 38

5.3. Uji Validitas Instrumen Penghargaan Finansial (X1) ... 42

5.4. Uji Validitas Instrumen Pelatihan Profesional (X2) ... 42

5.5. Uji Validitas Instrumen Pengakuan Profesional (X3) ... 42

5.6. Uji Validitas Instrumen Nilai-nilai Sosial (X4) ... 43

5.7. Uji Validitas Instrumen Lingkungan Kerja (X5) ... 43

5.8. Uji Validitas Instrumen Pertimbangan Pasar Kerja (X6) ... 44

5.9. Uji Validitas Instrumen Personalitas (X7) ... 44

5.10. Uji Validitas Instrumen Kebanggaan (X8) ... 45

5.11. Hasil Uji Realibilitas Data ... 45

5.12. Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov ... 48

5.13. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50

5.14. Koefisien Determinasi Hipotesis ... 51

5.15. Uji F atau Uji Simultan Hipotesis ... 52

(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 64

2. Tabulasi Kuesioner Penghargaan Finansial (X1) ... 68

3. Tabulasi Kuesioner Pelatihan Profesional (X2) ... 69

4. Tabulasi Kuesioner Pengakuan Profesional (X3) ... 70

5. Tabulasi Kuesioner Nilai-nilai Sosial (X4) ... 71

6. Tabulasi Kuesioner Lingkungan Kerja (X5) ... 72

7. Tabulasi Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X6) ... 73

8. Tabulasi Kuesioner Personalitas (X7) ... 74

9. Tabulasi Kuesioner Kebanggaan (X8) ... 75

10. Tabulasi Kuesioner Minat Menjadi Akuntan (Y) ... 76

11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 77

12. Uji Asumsi Klasik ... 86

(18)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa PPAk (Pendidikan Profesi Akuntan) Universitas Sumatera Utara. Faktor-faktor yang di analisa dalam penelitian ini adalah penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 49 orang mahasiswa, jumlah sample dalam penelitian ini juga 49 orang mahasiswa. Maka penelitian ini dilakukan secara sensus dengan meneliti semua mahasiswa yang mengikuti Pendidikan PPAk dan juga mahasiswa yang sudah mengikuti meja hijau di PPAk. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini membuktikan secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan oleh mahasiswa PPAk Universitas Sumatera Utara. Secara parsial hanya variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas yang berpengaruh selainnya tidak berpengaruh.

(19)

ABSTRACT

The aim of this research is to analysis effect by various factor such as toward career on Accountant at PPAk (Studies of Accounting Profesion) Universitas Sumatera Utara. The factors of analysis is financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting

The research population is 49 students and sample of a research is 49 students too. The final research is sensus sampling with criterion that is the students who is at PPAk and has passed the final examination of graduate at PPAk. The data collected is classified as primary data which is obtained by questionnaires distribution. Data Processing is conducted by using Multiple Regression Analysis.

The result of this research indicate that financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting either it is partially and simultaneously influence, but partially Accounting, while financial respect, work occupation, consideration of market employ and personality have the significantly influence on career choice of accounting.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap manusia pada dasarnya mempunyai keinginan dan keyakinan

bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan

mendapatkan kompensasi juga didasarkan pada keyakinan bahwa dengan bekerja

seseorang yakin dapat memenuhi berbagai kebutuhannya. Selain itu, setiap individu

selalu berkeinginan agar kebutuhan itu akan meningkat sejalan peningkatan karirnya

atau jenjang jabatannya dalam perusahan. Sebagai seorang individu yang ingin maju

dan berkembang mereka perlu memotivasi diri untuk mau bekerja keras, penuh

tanggung jawab, selalu ingin maju dan tidak mudah menyerah, meningkatkan kualitas

diri sebagai upaya antisipasi menghadapi persaingan yang semakin berat di antara

sesama tenaga kerja.

Pesatnya perkembangan dalam dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang

beragam untuk angkatan kerja. Salah satu kelompok masyarakat yang tergolong

dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya lulusan jurusan Akuntansi

dari univeritas negeri maupun swasta. Perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu

direspon oleh sistem pendidikan Akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana

Akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Agar dapat mencapai tujuan

tersebut maka desain pendidikan Akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja bagi

(21)

Dewasa ini minat masyarakat terhadap profesi Akuntansi cukup tinggi. Hal ini

tampak dari semakin banyaknya jumlah lembaga pendidikan Akuntansi dari tahun ke

tahun, yang memberikan layanan pendidikan Akuntansi pada berbagai jenjang,

termasuk pendidikan tinggi strata satu (S1). Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada

prinsipnya belum dapat memilih karir sebagai profesi Akuntansi umum atau profesi

Akuntansi publik, sebelum mereka meraih gelar Akuntan setelah terlebih dahulu

melalui Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk). Fenomena yang yang terjadi saat ini

banyak lulusan PPAk yang tidak terjun di bidang Akuntan baik Akuntan publik

maupun Akuntan non publik. Oleh sebab itu dalam penelitian ini penulis meneliti

minat mahasiswa PPAk yang akan memilih karir sebagai Akuntan publik atau

Akuntan non publik. Perencanaan pemilihan karir merupakan suatu hal yang sangat

penting untuk mencapai kesuksesan dalam berkarir. Perencanaan tersebut meliputi

pertimbangan terhadap beberapa faktor yang dominan terhadap pemilihan karir.

Karir merupakan suatu kumpulan dari pengetahuan yang tertanam pada

keahlian khusus, dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian

perkembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, dalam Deasy: 2000).

Sebaliknya Greenberg dan Baron (2000:215), menyatakan bahwa karir tersebut

meliputi urutan pengalaman pekerjaan seorang selama jangka waktu tertentu.

Pilihan karir mahasiswa dipengaruhi oleh stereotype yang mereka bentuk

tentang berbagai macam karir (Holland, dalam Deasy: 2002). Jadi, persepsi

mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan

(22)

ataupun digunakan (Stole, dalam Felton et al., 1994). Secara umum pengajaran

Akuntansi di perguruan tinggi termasuk di PPAk cenderung mangarahkan mahasiswa

untuk bekerja sebagai Akuntan publik (Widhinugroho, 1999). Minat dan rencana

karir mahasiswa yang jelas akan berguna dalam penyusunan program agar materi

kuliah dapat disampaikan secara efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya.

Perencanaan karir merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sukses (Berry,

Messmer, dan Paolillo et al., dalam Rasmini, 2007). Oleh karena itu, diperlukan suatu

stimulasi untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karir

yang diinginkan sejak masih di bangku kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan

waktu dan fasilitas kampus secara optimal. Peran Akuntan pendidik sebagai

stimulator untuk hal ini dirasa sangat penting.

Dalam studi ini diteliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan

karir sebagai Akuntan publik dan non Akuntan publik. Faktor-faktor tersebut adalah

nilai instrinsik pekerjaan, gaji, jumlah lowongan pekerjaan, lingkungan kerja,

persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan publik, persepsi mahasiswa

tentang pengorbanan (cost) profesi Akuntan publik, persepsi mahasiswa tentang

pengorbanan (cost) profesi Akuntan publik dengan mengembangkan instrumen

kuesioner yang digunakan oleh Astami (2001) dan Rahayuningsih (2002)

Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dipih oleh mahasiswa Akuntansi

yang telah menjadi Akuntan, yaitu sebagai Akuntan publik, Akuntan perusahaan,

Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah. Berdasarkan berbagai jenis karir yang

(23)

memilih karir apa yang akan dijalaninya. Profesi Akuntan pada masa yang akan

datang menghadapi tantangan yang semakin berat, sehingga kesiapan yang

menyangkut profesionalisme profesi sangat diperlukan. Oleh karena itu setiap

Akuntan yang memilih profesi sebagai Akuntan publik wajib meningkatkan

pengetahuannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001), menunjukkan bahwa

mahasiswa Akuntansi akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai Akuntan

publik, Akuntan perusahaan, Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah. Dalam

memilih karir tersebut, mahasiswa Akuntansi mempertimbangkan faktor penghargaan

finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial. Selain itu, dari hasil

penelitiannya juga ditemukan bahwa karir yang paling banyak diminati oleh

mahasiswa Akuntansi adalah karir sebagai Akuntan perusahaan, kemudian Akuntan

pemerintah, Akuntan publik dan Akuntan pendidik.

Sedangkan penelititan dilakukan Andrianti (2001), menunjukkan bahwa tidak

terdapat pengaruh pandangan mahasiswa Akuntansi mengenai faktor instrinsik,

penghasilan, dan pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir sebagai Akuntan

pubik dan non Akuntan publik.

Dari penelitian-penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian di PPAk USU karena perkembangan jaman yang menuntut untuk

peningkatan profesionalisme sehingga setiap mahasiswa yang akan bekerja sebagai

Akuntan publik maupun Akuntan non publik wajib mengikuti Pendidikan Profesi

(24)

faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa PPAk untuk memilih karir sebagai Akuntan

publik dan Akuntan non publik seberapa besar minat mahasiswa yang melanjutkan

karir sebagai Akuntan publik dan Akuntan non publik. Berdasarkan latar belakang

tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan oleh Mahasiswa Pendidikan

Profesi Akuntan (PPAk) Universitas Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan

berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan oleh mahasiswa PPAk

Universitas Sumatera Utara ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah: Untuk membuktikan secara empiris

pengaruh faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional.

nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan

kebanggaan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan oleh mahasiswa PPAk

(25)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam memahami

persepsi mahasiswa Akuntansi dalam minat sebagai Akuntan.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah

memperkerjakan tenaga Akuntan sehingga mereka dapat mengerti apa yang

diinginkan calon Akuntan dalam memilih karir/profesi dan untuk lebih

memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah

yang sama di masa yang akan datang.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Rasmini(2007) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi

Akuntan publik dan non publik pada mahasiswa Akuntansi di Bali. Faktor-faktor

yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan karir pada

penelitian ini meliputi tujuh faktor, yaitu penghargaan finansial, pelatihan

profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan

pasar kerja dan personalitas. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih

untuk berprofesi sebagai Akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka

(26)

profesi Akuntan publik percaya bahwa penghargaan diri dan profesi ini lebih besar

dari pada pengorbanannya.

Sementara dalam penelitian yang dilakukan ini meliputi delapan faktor, yaitu

penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan. Selain itu

penelitian yang dilakukan ini difokuskan pada mahasiswa yang mengikuti Pendidikan

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Pengertian dan Persepsi tentang Karir

Hampir semua orang bertanya tentang siklus hidup pekerjaan seseorang, dan

ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan ilmiah yang

dibutuhkan untuk pengembangan karir orang tersebut. Karir terdiri dari semua

pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat pula dikatakan karir adalah

seluruh jabatan yang diduduki seseorang selama kehidupan pekerjaannya.. Untuk

orang-orang tertentu jabatan-jabatan ini merupakan tahapan dari suatu perencanaan

yang cermat, sedangkan bagi sebagian orang karir bisa juga disebut sebagai bentuk

peruntungan.

Menurut Handoko (1988) karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang

dipegang perusahaan selama kehidupan seseorang. Istilah karir digunakan untuk

menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka, pada

umumnya istilah ini digunakan dalam tiga pengertian:

1. Karir sebagai promosi atau pemindahan ke jabatan-jabatan yang lebih menuntut

tanggung jawab atau lokasi-lokasi yang lebih baik di dalam atau menyilang

terhadap hirarki hubungan kerja sama selama kehidupan kerja seseorang.

2. Karir sebagai rangkaian petunjuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang

(28)

3. Karir sebagai sejumlah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang

dipegangnya selama kehidupan kerja. Dalam konteks ini, semua orang dengan

sejarah kerja mereka disebut mempunyai karir.

Gomes (2000) menyatakan bahwa ”Karir adalah suatu rangkaian kegiatan

kerja yang terpisahkan tetapi berkaitan, yang memberikan keseimbangan,

ketentraman, dan arti dalam hidup seseorang”. Sementara menurut Soeprihantoro

(2000), menyatakan bahwa ’Karir adalah perkembangan para karyawan secara

individu dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja

dalam suatu organisasi atau perusahaan”.

Dengan demikian karir adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan

oleh individu selama masa hidupnya. Karir merupakan pola dari pekerjaan dan sangat

berhubungan dengan pengalaman (posisi, wewenang, keputusan dan interprestasi

subjektif atas pekerjannya), dan aktivitas selama masa kerja individu. Pengertian ini

menekankan bahwa karir tidak berhubungan dengan kesuksesan atau kegagalan,

namun lebih kepada sikap dan tingkah laku, dan kontinuitas individu dalam aktivitas

yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Tujuan karir adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh

individu dalam pekerjaanya. Jadi, keberhasilan karir tidak lagi diartikan sebagai

penghargaan intitusional dengan meningkatnya kedudukan dalam suatu hirarki

formal. Apalagi pada saat ini karir telah mengalami penggeseran menuju karir tanpa

batas (the boundaryless control). Kunci keberhasilan karir pada masa yang akan

(29)

dimilikinya. Jadi disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian posisi, jabatan

atau pekerjaan yang dipegang karyawan selama masa karirnya yang meliputi

gerakan/mobilitas dalam organisasi.

Persepsi adalah proses di mana kita mengorganisasi dan menafsirkan pola

stimulus di dalam lingkungannya (Atkinson, 1991). Chaplin (1999) memandang

persepsi sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif

dengan bantuan indra. Persepsi karir adalah suatu proses koqnitif dan afektif

karyawan untuk melakukan pemilihan, pengaturan dan pemahaman serta

penginterprestasian terhadap reaksi-reaksi inderawi mengenai gambaran

pengembangan karir secara utuh dalam organisasi.

2.1.2. Akuntan Publik sebagai Karir

Sejak tahun 2004, maka setiap alumni jurusan Akuntansi tidak lagi

mendapatkan gelar Ak secara otomatis. Hal ini berlaku bukan hanya bagi mereka

yang akan berprofesi sebagai Akuntan publik maupun yang non Akuntan publik,

yang berminat mendapat gelar Ak diwajibkan untuk menempuh Pendidikan Profesi

Akuntan (PPAk) untuk masa studi 2 semester. Jadi jelaslah bahwa seseorang yang

memilih jurusan Akuntansi, sesudah selesai pendidikan Akuntan barulah dapat

memilih profesi yang khusus sebagai profesi Akuntan publik, Akuntan pemerintah,

(30)

Menurut IAI tahun 1998, memilih Akuntan publik sebagai karir harus

mematuhi kode etik profesi. Adapun Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia

yang harus dipatuhi oleh semua profesi Akuntan adalah:

a. Prinsip Kesatu: Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota

harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam

semua kegiatan yang dilakukannya.

b. Prinsip Kedua: Kepentingan Publik/Umum

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka

kepentingan umum.

c. Prinsip Ketiga: Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota

harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas

setinggi-tingginya.

d. Prinsip Keempat: Objektifitas

Setiap anggota menjaga onjektivitas dan bebas dari benturan kepentingan

dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

e. Prinsip Kelima: Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian,

kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk

mempertahankan pengetahuan dan ketrrampilan profesional pada tingkat yang

(31)

manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan

praktik, legislasi dan teknik yang paling muktahir.

f. Prinsip Keenam: Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh

selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau

mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak

atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

g. Prinsip Ketujuh: Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dalam reputasi profesi yang

baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

h. Prinsip Kedelapan: Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar

teknis dan standar profesional yang relavan. Sesuai dengan keahliannya dan

dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan

penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan

prinsip integritas dan objektivitas.

Sebagai seorang calon Akuntan yang nantinya akan berprofesi dalam dunia

Akuntansi, maka mahasiswa Akuntansi hendaknya harus mengetahui dan memahami

tentang etika profesional yang berlaku dalam menjalankan profesinya sebagai

(32)

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir

Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003) mengatakan faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa Akuntansi didasarkan pada tujuh faktor,

yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai

sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar dan personalitas.

1. Penghargaan Finansial

Penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor yang paling umum

menyebabkan seseorang mencintai pekerjaannya atau tidak. Semakin besar gaji

yang didapat secara umum karyawan akan semakin mencintai pekerjaannya, oleh

karena faktor gaji menentukan seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisiknya

atau tidak. Anaraga dalam Mazli dkk (2006) mengatakan bahwa selain gaji/upah,

seseorang yang bekerja membutuhkan penghargaan atau hasil karya yang telah

dilakukan, baik penghargaan yang bersifat materil maupun non materil. Jika ia

mendapatkan penghargaan sesuai dengan karyanya, maka si pekerja akan berbuat

sesuai dengan aturan kerja dalam rangka menjaga citra profesinya baik di dalam

maupun di luar pekerjaannya.

2. Pelatihan Profesional

Pelatihan Profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan

keahlian. Pelatihan profesional meliputi pelatihan sebelum mulai bekerja,

pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. Pelatihan

(33)

3. Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan

terhadap prestasi. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan

kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat memotivasi untuk meningkatkan

karir.

Djuwita dalam Mazli (2006) mengatakan bahwa jika seseorang merasa penting

dalam suatu pekerjaan, ia cenderung merasa dibutuhkan sehingga ia merasa puas.

Hal ini tidak akan dirasakan oleh mereka yang merasa tidak penting dalam

pekerjaannya. Mereka biasanya lebih bersikap masa bodoh dan pada akhirnya

dapat mengakibatkan produktivitas yang menurun. Dari uraian diatas dapat

diketahui bahwa pengakuan profesional dalam berkarir akan dapat meningkatkan

motivasi yang pada akhirnya juga akan meningkatkan produktivitas kerja.

4. Nilai-nilai sosial

Nilai-nilai sosial merupakan faktor yang memperlihatkan kemampuan seseorang

di masyarakat, atau nilai seseorang dapat dilihat dari sudut pandang orang lain di

lingkungannya. Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa

orang-orang yang memiliki tipe sosial lebih menyukai pekerjaan yang tidak terlalu

berhubungan dengan kemampuan intelektual yang amat rumit, menghindari jenis

pekerjaan sistematis yang berhubungan dengan mesin dan alat. Berdasarkan

uraian diatas, nilai-nilai sosial berhubungan langsung dengan lingkungan,

bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Selanjutnya dapat diketahui bahwa

(34)

5. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja. Lingkungan kerja

merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan

banyaknya tekanan kerja. Hal ini berhubungan dengan rutinitas sehari-hari,

atraktif dalam kerja dan seringnya memerlukan waktu lembur.

6. Pertimbangan pasar kerja

Keterbatasan informasi bagi sebagian kalangan akan mempengaruhi banyak

tidaknya lapangan pekerjaan yang bisa diketahui atau diakses sehingga

pertimbangan pasar kerja turut menjadi faktor yang mempengaruhi pilihan karir.

7. Personalitas

Rahayu dkk (2003), mengatakan bahwa personalitas merupakan salah satu

determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan

situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh

terhadap perilaku seseorang. Personalitas menunjukkan bagaimana

mengendalikan atau mencerminkan kepribadiaan seseorang dalam bekerja.

Selain ketujuh faktor tersebut diatas, peneliti menambahkan faktor lainnya

yaitu kebanggaan.

8. Kebanggaan

Kebanggaan merupakan suatu hal yang spesifik dalam diri seseorang, karena

kebanggaan merupakan salah satu determinan dalam pertimbangan pemilihan

karir. Ranupandojo dan Husnan (1986), mengatakan bahwa kebanggaan

(35)

yaitu pendekatan ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada seseorang

untuk mengalahkan tantangan, penyelesaian seseuatu pekerjaan yang diberikan

menimbulkan rasa puas dan bangga.

Karir sebagai Akuntan apabila dihubungan dengan kedelapan faktor diatas

merupakan faktor-faktor yang menarik minat mahasiswa PPAk untuk memilih karir

ini. Karir ini mempunyai prospek masa depan yang jelas di lihat dari kedelapan faktor

diatas.

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Felton et.al (1994) meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai Akuntan publik.

Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan

karir pada penelitian ini meliputi lima hal, yaitu nilai instrinsik, gaji, jumlah tawaran

lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan publik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan

publik lebih memepertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang

lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi Akuntan publik percaya bahwa

penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya.

Andriati (2001) meneliti tentang beberapa faktor yang mempengaruhi

mahasiswa Akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai Akuntan publik dan non

publik. Faktor yang di teliti adalah Faktor intrinsik, penghasilan, pertimbangan pasar

(36)

penelitiannya menunjukkan ada perbedaan pendapat mengenai personalitas diantara

mahasiswa Akuntansi yang memilih karir sebagai Akuntan publik dan Akuntan non

publik. Hasil penelitian faktor lainnya menunjukkan tidak ada perbedaan pendapat

untuk memilih karir sebagai Akuntan publik

Wijayanti (2001) dalam penelitiaannya mengenai beberapa faktor yang

mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa Akuntansi menunjukkan bahwa dari 7

(tujuh) faktor yanga diteliti, yaitu: penghargaan finansial, pelatihan profesional,

nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja dan tersedianya

lapangan kerja, hanya faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai

sosial yang dipertimbangkan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir. Sedangkan

faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan

kerja tidak dipertimbangkan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir.

Rahayu dkk (2003) dalam penelitiannya menemukan bahwa mahasiswa dan

mahasiswi Akuntansi dari universitas negeri dan universitas swasta banyak yang

berminat untuk memilih karir sebagai Akuntan perusahaan. Hasil penelitiannya juga

menunjukkan terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial,

pelatihan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbanngan pasar kerja, sedangkan

untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan mengenai

karir sebagai Akuntan publik. Berdasarkan gendernya, maka perbedaan

persepsi/pandangan mahasiswa Akuntansi terlihat pada faktor penghargaan finansial,

pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan personalitas

(37)

Rasmini (2007) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh pada keputusan

pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik pada mahasiswa

Akuntansi di Bali. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan profesi Akuntan publik dan non Akuntan publik pada

mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.

Pada Tabel 2.1 berikut ini ditunjukkan matriks dari beberapa penelitiaan

terdahulu.

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Kesimpulan 1.

Factor Influencing the Business Student’s di Jawa dalam memilih karir sebgai Akuntan publik dan non publik.

Faktor-faktor yang Akuntan publik dan persepsi tentang

Hasil penelitian ini menunjukkan

mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai Akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi Akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih

besar daripada yang memilih karir sebagaia Akuntan publik dan Akuntan non publik

Faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional dan nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan

(38)

Lanjutan Tabel 2.1. Akuntansi di beberapa universitas negeri dan universitas swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan karir sebagai Akuntan publik, Akuntan perusahaan, Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah.

Faktor–faktor yang berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik pada Mahasiswa Akuntansi di Bali.

lingkungan kerja, keamanan kerja dan tersedianya lapangan

Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah lowongan Pekerjaan,

Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik.

dalam memilih karir

Mahasiswa dan mahasiswi Akuntansi dari universitas negeri dan swasta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai Akuntan perusahaan.

Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi

(39)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual ini menunjukkan hubungan variabel Penghargaan

Finansial (X1), Pelatihan Profesional (X2), Pengakuan Profesional (X3), Nilai-nilai

Sosial (X4), Lingkungan Kerja (X5), Pertimbangan pasar kerja (X6), Personalitas

(X7) dan kebanggaan (X8) terhadap minat sebagai Akuntan (Y). Hubungan yang

diteliti adalah hubungan secara simultan dan hubungan secara parsial.

Personalitas (X7)

Penghargaan Finansial (X1)

Pelatihan Profesional (X2)

Pengakuan Profesional (X3)

Nilai-nilai Sosial (X4)

Lingkungan Kerja (X5)

Pertimbangan pasar kerja (X6)

Kebanggaan (X8)

Pemilihan Karir Sebagai Akuntan (Y)

(40)

Proses pengambilan keputusan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir

dipengaruhi oleh banyak pertimbangan. Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003)

menyatakan bahwa dalam memilih karir mahasiswa Akuntansi mempertimbangkan

faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial. Felton

dalam Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa mahasiswa juga dipengaruhi oleh

pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir. Rahayu dkk (2003) menyatakan

bahwa mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir yang dipengaruhi oleh

personalitas, sedangkan kebanggaan merupakan pendekatan yang dijadikan pedoman

untuk memotivasi orang lain. Siregar (2006) menyatakan bahwa komponen

kebanggaan merupakan salah satu yang berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai

Akuntan.

3.2. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H1: penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai

sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan

berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap pemilihan karir menjadi

(41)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian hubungan kausal (causal effect).

Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dam fenomena serta mencari

keterangan-keterangan secara faktual yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan

mengenai faktor-faktor yang menentukan pemilihan profesi Akuntan bagi mahasiswa

Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Universitas Sumatera Utara.

4.2. Populasi dan Sampel

Sekaran (2000), mengatakan bahwa populasi adalah perkumpulan orang,

kejadian, atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel

adalah bagian populasi yang akan mewakili populasi untuk diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan

(PPAk) di Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 56 orang mahasiswa tahun

2009.

Sampel adalah himpunan bagian (subset) dari unit populasi.

Menurut Kuncoro (2009), karakteristik sampel yang baik adalah:

1. Sampel yang memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang

berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang

(42)

2. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk

menjadi sampel.

3. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh

(misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.

4. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang

diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.

Penentuan Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus, yaitu

setiap populasi dipilih menjadi sampel yakni berjumlah 56 orang mahasiswa.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada program studi Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk)

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Yang dilaksanakan pada

sekitar bulan April 2010 hingga Oktober 2010.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner dalam mengumpulkan data yang

dibutuhkan. Teknik kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi minat menjadi Akuntan yaitu faktor penghargaan finansial,

pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,

pertimbangan pasar, personalitas, kebanggaan dan minat sebagai Akuntan publik

(43)

karena telah disediakan alternatif jawaban yang mungkin dipilih sehingga responden

merasa mudah dalam mengisi kuesioner.

Kuesioner di distribusikan secara langsung kepada mahasiswa yang

bersangkutan.

4.4.1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri

dari 2 bagian. Bagian pertama kuesioner ini berisi pertanyaan tentang data diri

responden yang berisikan nama, nama Perguruan Tinggi, dan jenis kelamin

responden. Bagian kedua dari kuesioner ini dibagi lagi menjadi 9 bagian, yaitu

bagian gaji dan penghargaan finansial yang berisi 5 pertanyaan , bagian Pelatihan

Profesionalisme yang berisi 4 pertanyaan, Bagian pengakuan profesionalisme berisi 4

pertanyaan, bagian nilai-nilai sosial berisi 5 pertanyaan, bagian lingkungan kerja

berisi 7 pertanyaan, bagian pertimbangan pasar kerja berisi 4 pertanyaan, bagian

personalitas berisi 4 pertanyaan, bagian kebanggaaan berisi 4 pertanyaan dan bagian

minat menjadi Akuntan publik berisi 8 pertanyaan, jumlah seluruh pertanyaannya

adalah 45 butir pertanyaan. Kuesioner ini diadopsi dari Sembiring (2009).

Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tertutup karena telah disediakan alternatif

jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Setiap pernyataan dari variabel yang

diteliti menggunakan skala interval dan masing-masing butir pernyataan diberi skor 1

sampai 5, yaitu : tidak setuju (1), kurang setuju (2), netral (3), setuju (4), sangat setuju

(44)

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dan variabel independen.

Variabel independen (X) terdiri dari:

1. Penghargaan Finansial (X1)

Penghargaan Finansial adalah hasil yang diperoleh sebagai kontra prestasi dari

profesinya. Penghargaan finansial diukur dengan 5 (Lima) butir pernyataan yaitu:

gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji, tersediannya dana pensiun,

mendapatkan uang lembur dan mendapatkan bonus akhir tahun yang besar. Skala

pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

2. Pelatihan Profesional (X2)

Pelatihan Profesional adalah pelatihan-pelatihan yang diberikan untuk meningkat

tingkat profesionalisme karyawan. Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang

berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional diukur dengan 4

(empat) pernyataan mengenai pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan

profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. Skala pengukurannya

adalah menggunakan skala Interval.

3. Pengakuan Profesional (X3)

Pengakuan profesional adalah pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya.

Pengakuan profesional ini di nilai dari profesionalisme atas pelayanan dan

prestasi yang telah diberikan untuk perusahaan. Pengakuan profesional diukur

(45)

kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi. Skala pengukurannya

adalah menggunakan skala Interval.

4. Nilai-nilai Sosial (X4)

Nilai-nilai sosial adalah faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang

di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang

orang-orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial diukur dengan 5 (lima) pertanyaan

mengenai cara untuk naik pangkat, kesempatan untuk melakukan pelayanan

sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi,

kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap

perilaku individu dan gengsi pekerjaan di mata orang lain. Skala pengukurannya

adalah menggunakan skala Interval.

5. Lingkungan Kerja (X5)

Lingkungan kerja adalah situasi yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat

persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diukur dengan 7

(tujuh) pertanyaan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, cepat selesai, sering

lembur), lingkungan kerja dan tingkat kompetisi karyawan, tekanan kerja.

Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

6. Pertimbangan Pasar Kerja (X6)

Pertimbangan pasar kerja adalah suasana kenyamanan kerja dan tersediannya

lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Kenyamanan kerja

merupakan faktor di mana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu

(46)

berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diukur dengan 4

(empat) pertanyaan mengenai kenyamanan kerja, kemudahan mengakses

lowongan kerja, memperluas akses dan jaringan dengan dunia bisnis, memperluas

akses dan pengetahuan isu-isu dunia bisnis dan Akuntansi terkini. Skala

pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

7. Personalitas (X7)

Personalitas adalah ssuatu perlakuan yang potensial terhadap perilaku individu

saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa

personalits berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diukur dengan

4 (empat) pertanyaan mengenai kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang

dimiliki seseorang, keyakinan klien, keyakinan atasan, dan profesionalisme. Skala

pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

8. Kebanggaan (X8)

Kebanggaan adalah rasa bangga atas profesi yang di jalaninya., bangga sebagai

seorang yang memiliki profesionalisme kerja. Kebanggaan diukur dengan 4

(empat) pertanyaan, yaitu kebanggan karena merasa lebih bergengsi, kepuasan,

opini publik tentang profesional Akuntan, kebanggaan atas gelar Akuntan (Ak).

Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.

Variabel Dependen (Y) terdiri dari pemilihan karir sebagai Akuntan yaitu

keinginan yang kuat menjadi praktisi individual atau anggota Kantor Akuntan Publik

yang memberikan jasa Akuntansi yang profesional kepada klien dan juga minat

(47)

Akuntan dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya, Akuntan dapat

memperluas wawasan dan kemampuan Akuntansi, Akuntan dapat menjanjikan lebih

profesional dalam bidang Akuntansi, bekerja pada Akuntan mudah mendapat

promosi jabatan, imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan,

kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karir, keamanan kerja lebih terjamin dan

memperoleh penghargaan yang tinggi di masyarakat (Felton, 1994). Skala

pengukurannya adalah menggunakan skala Likert/Interval.

Tabel 4.1. Definisi Operasionalisasi Variabel

Jenis Variabel

Nama Variabel

Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Penghargaan Financial adalah hasil yang diperoleh sebagai kontra prestasi dari profesinya

Pelatihan Profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian.

Pelatihan Profesional adalah pelatihan-pelatihan yang diberikan untuk meningkat tingkat profesionalisme karyawan.

Pengakuan profesional adalah pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya.

Nilai-nilai sosial adalah faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya.

Gaji awal yang tinggi, potensi akhir tahun yang besar.

Pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan

profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja.

Kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi.

(48)

Lanjutan Tabel 4.1

Lingkungan kerja adalah situasi yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersediannya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja.

Pertimbangan pasar kerja adalah suasana kenyamanan kerja dan tersediannya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja.

Personalitas adalah ssuatu perlakuan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu.

Kebanggaan adalah rasa bangga atas profesi yang di jalaninya., bangga sebagai seorang yang memiliki profesionalisme kerja.

Minat menjadi Akuntan yaitu keinginan yang kuat menjadi praktisi individual atau anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa Akuntansi yang profesional kepada klien.

di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu dan gengsi pekerjaan di mata orang lain.

(49)

4.6. Metode dan Teknik Analisis Data

4.6.1. Perumusan Model

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model persamaan

regresi. Model yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah:

Y

Y ε

=f( X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8)

Model tersebut ditransformasikan dalam bentuk regresi linier berganda

(Multiple Regression Analysis).

= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7+ b8X8+

Di mana ;

Y : Minat menjadi Akuntan X1 : Penghargaan Finansial

X2 : Pelatihan Profesional

X3 : Pengakuan Profesional

X4 : Nilai-nilai Sosial

X5 : Lingkungan Kerja

X6 : Pertimbangan Pasar Kerja

X7 : Personalitas

X8 : Kebanggaan

a : Konstanta

b1,b2,..,b8 : Koefisien Regresi

ε : Error / Residual

Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel

terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari

satu variabel independen disebut regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan

tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan

diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian

(50)

F), yang bermaksud untuk dapat menjelaskan pengaruh seluruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk menguji pengaruh masing-masing

variabel secara parsial digunakan uji Statistik t, yang bertujuan untuk mengetahui

apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen

Data yang terkumpul melalui hasil pertanyaan kuesioner ditabulasi

kemudian dihitung dengan statistik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi

linier berganda ini digunakan untuk menentukan signifikansi pengaruh penghargaan

finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan

kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas terhadap minat menjadi Akuntan.

Untuk menunjukkan kuat lemahnya pengaruh variabel bebas secara

simultan (R) dan secara parsial (r) terhadap variabel terikat diperlukan analisis

koefisien korelasi (R) dan (r), di mana nilai ini terletak antara -1 dan 1. Hubungan

secara simultan berarti semua variabel bebas digabungkan menjadi satu dan dilihat

pengaruhnya terhadap variabel dependen. Pengujian secara simultan dilakukan

dengan menggunakan uji F, di mana jika Fhitung > Ftabel maka semua variabel bebas

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat sangat lemah atau tidak ada pengaruh, dan demikian pula sebaliknya.

Pengaruhnya adalah hubungan parsial, di mana regresi yang terjadi dengan hanya

melibatkan satu per satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai tertinggi dari r

ini berarti variabel bersangkutan mempunyai pengaruh tertinggi dengan variabel

(51)

thitung > ttabel atau t hitung < ttabel maka variabel bebas secara parsial berpengaruh

signifikansi terhadap variabel terikat.

4.6.2. Uji Kualitas Data

Sebelum data diolah untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

pengujian kualitas data dengan uji validitas dan realibilitas untuk melihat apakah data

yang diperoleh dari responden dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diuji.

4.6.2.1. Uji validitas data

Uji validitas data bertujuan untuk mengukur ketepatan data dengan suatu

instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, dengan perkataan lain, instrumen

tersebut dapat mengukur validitas konstruk (construct validity) sesuai dengan yang

diharapkan peneliti.

Menurut Sekaran (2003) validitas menunjukkan ketepatan dam kecermatan

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji Validitas data penelitian ditentukan

oleh proses pengukuran yang akurat.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan

dengan nilai rtabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation (rhitung) > nilai rtabel

dan nilainya positif, maka butir pernyataan pada setiap variabel penelitian dinyatakan

valid (Ghozali,2005). Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan

(52)

4.6.2.2. Uji reliabilitas data

Uji Realibilitas bertujuan untuk mengukur keandalan suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu variabel dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Ghozali (2005) menyatakan bahwa pengukuran

reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian

dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shoot atau pengukuran sekali saja, dilakukan dengan cara hanya sekali saja

kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan

pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pengujian realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one shot

atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian realibilitasnya digunakan uji

stastistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1978 dalam Ghozali,

2005:133).Untuk melakukan pengujian realibilitas kuesioner dilakukan dengan

menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS).

4.6.3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi,

(53)

merupakan dasar dalam model regresi berganda. Asumsi-asumsi klasik tersebut

meliputi sebagai berikut (Gujarati,2004):

1. Data terdistribusi secara normal (Normalitas data)

2. Tidak terdapat multikolinieritas diantara atau semua variabel independen.

3. Tidak terdapat heterokedastisitas, yaitu ragam error yang tidak konstan pada

setiap variabel.

4. Tidak terjadi autokolerasi, yaitu korelasi antar error atau tidak dipengaruhi oleh

unsur gangguan.

4.6.3.1. Uji normalitas

Uji Normalitas yaitu bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan

dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005:27).

Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dapat dilihat melalui

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi

normal, yang pengujian bisa dengan menggunakan software Statistical Package for

Social Science (SPSS). Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan

ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah

normal maka garis yang mengambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

(54)

4.6.3.2. Uji multikolinieritas

Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam

satu model. Selain itu deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk

menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh

pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance Inflation

Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka

variabel tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.

VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1

4.6.3.3. Uji heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi perbedaan variance residual suatu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan

variance residual suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain, atau

homokesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara memprediksi

ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar

scatterplot model tersebut (Ghozali, 2005:62). Hal ini terlihat dari probabilitas

signifikansinya > 0,05. Jika tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, maka

(55)

4.6.4. Uji Autokorelasi

Bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode

sebelumnya (Ghozali,2005;62) atau data yang bersifat time series. Karena dalam

penelitian ini data bersifat cross section maka uji autokorelasi tidak diperlukan.

4.6.5. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka alat uji yang digunakan adalah sebagai

berikut (Sugiyono, 2001):

1. Uji F, dengan maksud apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95% (α=0,05).

2. Uji Koefisien Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel

bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas.

3. Uji t stastistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap

konstan dengan tingkat keyakinan 95% (α=0,05) dengan kriteria pengujian:

(56)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang bersumber dari

jawaban responden atas beberapa jumlah pertanyaan tentang gaji atau penghargaan

finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja,

pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggan dan pemilihan profesi Akuntan,

Responden yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 56 mahasiswa PPAk USU

stambuk 2009 Adapun tingkat pengembalian kuesioner sebagaimana disebutkan

dalam tabel berikut:

Tabel 5.1 Jumlah Kuesioner

Sumber Data Jumlah Persentase

Jumlah kuesioner yang disebar 56 100%

Jumlah kuesioner yang tidak kembali 7 12,5%

Jumlah kuesioner yang kembali 49 87,5%

Jumlah kuesioner yang dapat diolah 49 87,5%

Sumber: Data primer diolah, 2010

Dari Tabel 5.1 tersebut tampak bahwa tingkat pengembalian kuesioner

sebesar 87,5% yang berarti tidak semua kuesioner yang disebar kembali kepada

peneliti dan jumlah kuesioner yang tidak kembali berjumlah 7 kuesioner atau sebesar

(57)

5.2. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi setiap variabel,

yaitu:faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi Akuntan. Penilaian

diambil dari perbandingan antara rata-rata skor jawaban responden dan standar

deviasi. Hasil analisis frekuensi untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2. Deskripsi Variabel

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

gaji_x1 49 15 25 19.78 2.257

Pelatihan_x2 49 8 19 14.90 2.312

pengakuan_x3 49 8 20 15.10 2.134

nilai_sosial_x4 49 12 22 17.80 2.291

lingk_kerja_x5 49 15 30 23.98 2.817

pasar_kerja_x6 49 7 14 11.51 1.543

personalitas_x7 49 9 18 14.22 1.896

kebanggaan_x8 49 8 19 14.69 2.535

Professi_Akuntan_y 49 20 35 25.27 3.245

Valid N (listwise) 49

Sumber: Lampiran 2

Dari Tabel 5.2 dapat dilihat rata-rata hitung (mean) dari variabel faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi Akuntan yang dijelaskan oleh gaji atau

penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial,

lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggan menunjukkan

bahwa rata-rata responden memiliki minat yang tinggi untuk pemilihan karir menjadi

Akuntan.

Gaji atau penghargaan finansial diperoleh rata-rata hitung skor jawaban

sebesar 19,78 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi

Gambar

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Tabel 4.1. Definisi Operasionalisasi Variabel
Tabel 5.1 Jumlah Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Catering SS Muara Enim ini terletak dekat pemukiman masyarakat, sehingga aktivitas produksi yang dilakukan oleh industri domestik ini pasti akan berdampak pada masyarakat sekitar

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Farah dan Elyani (2009), yaitu bahwa deinking merupakan suatu proses untuk melepaskan dan

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa strategi guru dalam memberikan motivasi belajar pada siswa tunagrahita yaitu memberikan pujian, hadiah,

Melalui pisau bedah buku karya Bapak Jakob Sumardjo, penulis akan mencoba menjabarkan unsur-unsur seni yang melatarbelakangi dan terkandung dalam setiap karya, baik

(4) Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya pengaduan yang disampaikan Komisi Informasi Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pimpinan Unit Kerja

masing-masing; 3) penentuan kebijakan sesuai dengan fakta dan kebutuhan; 4) amdministrasinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 5) tersedianya biaya mutu;

Pada seri pertama di Bandung be- lum lama ini, Swadaya yang diasuh pelatih Abdul Fatah, memetik keme- nangan atas Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Airlangga

Tujuan dilakukannya Penulisan Ilmiah ini adalah untuk meramalkan berapa besar penjualan lemari pakaian pada perusahaan meubel Adam Furniture pada bulan Mei 2004, juni 2004 dan Juli