ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH
MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN
(PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TESIS
Oleh
WIE SHI WUDJUD
087017082/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH
MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN
(PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
WIE SHI WUDJUD
087017082/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : FANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN (PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nama Mahasiswa : Wie Shi Wudjud Nomor Pokok : 087017082 Program Studi : Akuntansi
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak) (Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak) Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS. MBA, Ak) (Prof. Dr.Ir. T. Chairun Nisa,B, M.Sc)
Telah diuji pada
Tanggal : 21 Desember 2010
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak
Anggota : 1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak
2. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
3. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:
”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN OLEH MAHASISWA
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN (PPAK) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA”.
Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan nyata.
Medan, 21 Desember 2010 Yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa PPAk (Pendidikan Profesi Akuntan) Universitas Sumatera Utara. Faktor-faktor yang di analisa dalam penelitian ini adalah penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 49 orang mahasiswa, jumlah sample dalam penelitian ini juga 49 orang mahasiswa. Maka penelitian ini dilakukan secara sensus dengan meneliti semua mahasiswa yang mengikuti Pendidikan PPAk dan juga mahasiswa yang sudah mengikuti meja hijau di PPAk. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini membuktikan secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan oleh mahasiswa PPAk Universitas Sumatera Utara. Secara parsial hanya variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas yang berpengaruh selainnya tidak berpengaruh.
ABSTRACT
The aim of this research is to analysis effect by various factor such as toward career on Accountant at PPAk (Studies of Accounting Profesion) Universitas Sumatera Utara. The factors of analysis is financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting
The research population is 49 students and sample of a research is 49 students too. The final research is sensus sampling with criterion that is the students who is at PPAk and has passed the final examination of graduate at PPAk. The data collected is classified as primary data which is obtained by questionnaires distribution. Data Processing is conducted by using Multiple Regression Analysis.
The result of this research indicate that financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting either it is partially and simultaneously influence, but partially Accounting, while financial respect, work occupation, consideration of market employ and personality have the significantly influence on career choice of accounting.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan tesis yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengapuhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) Universitas Sumatera Utara” untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Magister Sains, pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Dadam menyelesaikan tesis ini tentu saja penulis banyak mengalami kesulitan, kendala dan hambatan. Akan tetapi berkat bantuan bimbingan, petunjuk dan masukkan dari berbagaI pihak lainnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, tulur dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk lengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Univarsitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 4. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi
Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 5. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak selaku Anggota Komisi Pembimbing
yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.
6. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak., dan Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak. Selaku Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. 7. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai di Program Studi Akuntansi Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan motivasi hingga selesainya tesis ini.
8. Nenek, kedua orang tua dan adik-adik penulis yang telah mendukung secara moril maupun materi.
9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa di Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis menempuh studi dan menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari tesis ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca.
Medan, 21 Desember 2010
Penulis,
Wie Shi Wudjud
RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi/Personal Details
Nama : Wie Shi Wudjud
Tempat / Tgl. Lahir : Medan, 27 Januari 1974
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Wahidin No. 86 Medan
Hand Phone : 08126024420
Email : Wieshi_Wudjud@yahoo.com
II. Latar Belakang Pendidikan/Formal Education
1980 – 1986 : SD Swasta Hang Kesturi Medan 1986 – 1989 : SMP Swasta Hang Kesturi Medan 1989 – 1992 : SMA Swasta Hang Kesturi Medan 1992 – 1997 : S1 Akuntansi Unika St. Thomas Medan 1993 – 1998 : S1 Matematika Unika St. Thomas Medan 1997 – 1999 : S2 Bisnis Administrasi IPWI Jakarta 2001 – 2005 : Akta IV Matematika STKIP Riama Medan
2008 – 2010 : S2 Ilmu Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan
III. Latar Belakang Pekerjaan/Summary of Working Experience
1. Tahun : 1997 -1998
Instansi : Kantor Akuntan Prasetio Utomo & Rekan
Posisi : Dosen Part Time
6. Tahun : 2003 – sekarang
Instansi : Yayasan Perguruan Harapan Mandiri
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ...... ii
KATA PENGANTAR . ... iii
RIWAYAT HIDUP... v
DAFTAR ISI .………...……… vii
DAFTAR TABEL ..………....……… x
DAFTAR GAMBAR ………...……… xi
DAFTAR LAMPIRAN . ………...……… xii
BAB I PENDAHULUAN ……….……… 1
1.1. Latar Belakang……… 1
1.2. Rumusan Masalah………..……… 5
1.3. Tujuan Penelitian………..………. 5
1.4. Manfaat Penelitian………. 6
1.5. Originalitas Penelitian ……… 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………..………. 8
2.1. Landasan Teori ……….………. 8
2.1.1. Pengertian dan Persepsi tentang Karir ……...……… 8
2.1.2. Akuntan Publik sebagai Karir………. 10
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir …. 13 2.2. Review Peneliti Terdahulu …...……… 16
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS…..………... 20
3.1. Kerangka Konseptual ....………... 20
3.2. Hipotesis ... ..………... 21
BAB IV METODE PENELITIAN ... ………... 22
4.1. Rancangan Penelitian ………... 22
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian………...… 23
4.4. Metode Pengumpulan Data ………...….. 23
4.4.1. Instrumen Penelitian………...………. 24
4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ……. 25
4.6. Metode dan Teknik Analisis Data ... ………...…. 30
4.6.1. Perumusan Model ....………....……… 30
4.6.2. Uji Kualitas data ...…………...……….... 32
4.6.2.1. Uji validitas data ...…………...……… 32
4.6.2.2. Uji reliabilitas data ...………...………… 33
4.6.3. Uji Asumsi Klasik .... …………...……… 33
4.6.3.1. Uji normalitas data ...……….... 34
4.6.3.2. Uji multikolinieritas ... 35
4.6.3.3. Uji heteroskedastisitas ...…………... 35
4.6.4. Uji Autokolerasi .. ... 36
4.6.5. Pengujian Hipotesis ...………... 36
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 37
5.1. Hasil Penelitian .... ...……….... 37
5.2. Statistik Deskriptif ...……….... 38
5.3. Hasil Uji Validitas Data ...………... 41
5.4. Hasil Uji Reliabilitas Data ……….… 45
5.5. Hasil Uji Asumsi Klasik ……….…… 46
5.5.1. Uji Normalitas Data ………... 46
5.5.2. Uji Heteroskedastisitas... 48
5.5.3. Uji Multikolinieritas ... 49
5.6. Model Uji Hipotesis ...………... 50
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... ...……….. 60
6.1. Kesimpulan ... ... 60
6.2. Keterbatasan ... 61
6.3. Saran ... 61
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18
4.1. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 28
5.1. Jumlah Kuesioner ... 37
5.2. Diskripsi Variabel ... 38
5.3. Uji Validitas Instrumen Penghargaan Finansial (X1) ... 42
5.4. Uji Validitas Instrumen Pelatihan Profesional (X2) ... 42
5.5. Uji Validitas Instrumen Pengakuan Profesional (X3) ... 42
5.6. Uji Validitas Instrumen Nilai-nilai Sosial (X4) ... 43
5.7. Uji Validitas Instrumen Lingkungan Kerja (X5) ... 43
5.8. Uji Validitas Instrumen Pertimbangan Pasar Kerja (X6) ... 44
5.9. Uji Validitas Instrumen Personalitas (X7) ... 44
5.10. Uji Validitas Instrumen Kebanggaan (X8) ... 45
5.11. Hasil Uji Realibilitas Data ... 45
5.12. Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov ... 48
5.13. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50
5.14. Koefisien Determinasi Hipotesis ... 51
5.15. Uji F atau Uji Simultan Hipotesis ... 52
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian ... 64
2. Tabulasi Kuesioner Penghargaan Finansial (X1) ... 68
3. Tabulasi Kuesioner Pelatihan Profesional (X2) ... 69
4. Tabulasi Kuesioner Pengakuan Profesional (X3) ... 70
5. Tabulasi Kuesioner Nilai-nilai Sosial (X4) ... 71
6. Tabulasi Kuesioner Lingkungan Kerja (X5) ... 72
7. Tabulasi Kuesioner Pertimbangan Pasar Kerja (X6) ... 73
8. Tabulasi Kuesioner Personalitas (X7) ... 74
9. Tabulasi Kuesioner Kebanggaan (X8) ... 75
10. Tabulasi Kuesioner Minat Menjadi Akuntan (Y) ... 76
11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 77
12. Uji Asumsi Klasik ... 86
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan bagi mahasiswa PPAk (Pendidikan Profesi Akuntan) Universitas Sumatera Utara. Faktor-faktor yang di analisa dalam penelitian ini adalah penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 49 orang mahasiswa, jumlah sample dalam penelitian ini juga 49 orang mahasiswa. Maka penelitian ini dilakukan secara sensus dengan meneliti semua mahasiswa yang mengikuti Pendidikan PPAk dan juga mahasiswa yang sudah mengikuti meja hijau di PPAk. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini membuktikan secara simultan variabel penghargaan finansial, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan oleh mahasiswa PPAk Universitas Sumatera Utara. Secara parsial hanya variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas yang berpengaruh selainnya tidak berpengaruh.
ABSTRACT
The aim of this research is to analysis effect by various factor such as toward career on Accountant at PPAk (Studies of Accounting Profesion) Universitas Sumatera Utara. The factors of analysis is financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting
The research population is 49 students and sample of a research is 49 students too. The final research is sensus sampling with criterion that is the students who is at PPAk and has passed the final examination of graduate at PPAk. The data collected is classified as primary data which is obtained by questionnaires distribution. Data Processing is conducted by using Multiple Regression Analysis.
The result of this research indicate that financial respect, profesional training, profesional recognation, social value, work occupation, consideration of market employee, personality and pride to career choice on Accounting either it is partially and simultaneously influence, but partially Accounting, while financial respect, work occupation, consideration of market employ and personality have the significantly influence on career choice of accounting.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap manusia pada dasarnya mempunyai keinginan dan keyakinan
bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan
mendapatkan kompensasi juga didasarkan pada keyakinan bahwa dengan bekerja
seseorang yakin dapat memenuhi berbagai kebutuhannya. Selain itu, setiap individu
selalu berkeinginan agar kebutuhan itu akan meningkat sejalan peningkatan karirnya
atau jenjang jabatannya dalam perusahan. Sebagai seorang individu yang ingin maju
dan berkembang mereka perlu memotivasi diri untuk mau bekerja keras, penuh
tanggung jawab, selalu ingin maju dan tidak mudah menyerah, meningkatkan kualitas
diri sebagai upaya antisipasi menghadapi persaingan yang semakin berat di antara
sesama tenaga kerja.
Pesatnya perkembangan dalam dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang
beragam untuk angkatan kerja. Salah satu kelompok masyarakat yang tergolong
dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya lulusan jurusan Akuntansi
dari univeritas negeri maupun swasta. Perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu
direspon oleh sistem pendidikan Akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana
Akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Agar dapat mencapai tujuan
tersebut maka desain pendidikan Akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja bagi
Dewasa ini minat masyarakat terhadap profesi Akuntansi cukup tinggi. Hal ini
tampak dari semakin banyaknya jumlah lembaga pendidikan Akuntansi dari tahun ke
tahun, yang memberikan layanan pendidikan Akuntansi pada berbagai jenjang,
termasuk pendidikan tinggi strata satu (S1). Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada
prinsipnya belum dapat memilih karir sebagai profesi Akuntansi umum atau profesi
Akuntansi publik, sebelum mereka meraih gelar Akuntan setelah terlebih dahulu
melalui Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk). Fenomena yang yang terjadi saat ini
banyak lulusan PPAk yang tidak terjun di bidang Akuntan baik Akuntan publik
maupun Akuntan non publik. Oleh sebab itu dalam penelitian ini penulis meneliti
minat mahasiswa PPAk yang akan memilih karir sebagai Akuntan publik atau
Akuntan non publik. Perencanaan pemilihan karir merupakan suatu hal yang sangat
penting untuk mencapai kesuksesan dalam berkarir. Perencanaan tersebut meliputi
pertimbangan terhadap beberapa faktor yang dominan terhadap pemilihan karir.
Karir merupakan suatu kumpulan dari pengetahuan yang tertanam pada
keahlian khusus, dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian
perkembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, dalam Deasy: 2000).
Sebaliknya Greenberg dan Baron (2000:215), menyatakan bahwa karir tersebut
meliputi urutan pengalaman pekerjaan seorang selama jangka waktu tertentu.
Pilihan karir mahasiswa dipengaruhi oleh stereotype yang mereka bentuk
tentang berbagai macam karir (Holland, dalam Deasy: 2002). Jadi, persepsi
mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan
ataupun digunakan (Stole, dalam Felton et al., 1994). Secara umum pengajaran
Akuntansi di perguruan tinggi termasuk di PPAk cenderung mangarahkan mahasiswa
untuk bekerja sebagai Akuntan publik (Widhinugroho, 1999). Minat dan rencana
karir mahasiswa yang jelas akan berguna dalam penyusunan program agar materi
kuliah dapat disampaikan secara efektif bagi mahasiswa yang memerlukannya.
Perencanaan karir merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai sukses (Berry,
Messmer, dan Paolillo et al., dalam Rasmini, 2007). Oleh karena itu, diperlukan suatu
stimulasi untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karir
yang diinginkan sejak masih di bangku kuliah agar mahasiswa dapat memanfaatkan
waktu dan fasilitas kampus secara optimal. Peran Akuntan pendidik sebagai
stimulator untuk hal ini dirasa sangat penting.
Dalam studi ini diteliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan
karir sebagai Akuntan publik dan non Akuntan publik. Faktor-faktor tersebut adalah
nilai instrinsik pekerjaan, gaji, jumlah lowongan pekerjaan, lingkungan kerja,
persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan publik, persepsi mahasiswa
tentang pengorbanan (cost) profesi Akuntan publik, persepsi mahasiswa tentang
pengorbanan (cost) profesi Akuntan publik dengan mengembangkan instrumen
kuesioner yang digunakan oleh Astami (2001) dan Rahayuningsih (2002)
Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dipih oleh mahasiswa Akuntansi
yang telah menjadi Akuntan, yaitu sebagai Akuntan publik, Akuntan perusahaan,
Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah. Berdasarkan berbagai jenis karir yang
memilih karir apa yang akan dijalaninya. Profesi Akuntan pada masa yang akan
datang menghadapi tantangan yang semakin berat, sehingga kesiapan yang
menyangkut profesionalisme profesi sangat diperlukan. Oleh karena itu setiap
Akuntan yang memilih profesi sebagai Akuntan publik wajib meningkatkan
pengetahuannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001), menunjukkan bahwa
mahasiswa Akuntansi akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai Akuntan
publik, Akuntan perusahaan, Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah. Dalam
memilih karir tersebut, mahasiswa Akuntansi mempertimbangkan faktor penghargaan
finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial. Selain itu, dari hasil
penelitiannya juga ditemukan bahwa karir yang paling banyak diminati oleh
mahasiswa Akuntansi adalah karir sebagai Akuntan perusahaan, kemudian Akuntan
pemerintah, Akuntan publik dan Akuntan pendidik.
Sedangkan penelititan dilakukan Andrianti (2001), menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh pandangan mahasiswa Akuntansi mengenai faktor instrinsik,
penghasilan, dan pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir sebagai Akuntan
pubik dan non Akuntan publik.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian di PPAk USU karena perkembangan jaman yang menuntut untuk
peningkatan profesionalisme sehingga setiap mahasiswa yang akan bekerja sebagai
Akuntan publik maupun Akuntan non publik wajib mengikuti Pendidikan Profesi
faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa PPAk untuk memilih karir sebagai Akuntan
publik dan Akuntan non publik seberapa besar minat mahasiswa yang melanjutkan
karir sebagai Akuntan publik dan Akuntan non publik. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan oleh Mahasiswa Pendidikan
Profesi Akuntan (PPAk) Universitas Sumatera Utara”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional,
nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan
berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan oleh mahasiswa PPAk
Universitas Sumatera Utara ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah: Untuk membuktikan secara empiris
pengaruh faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional.
nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan
kebanggaan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan oleh mahasiswa PPAk
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam memahami
persepsi mahasiswa Akuntansi dalam minat sebagai Akuntan.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi lembaga yang telah
memperkerjakan tenaga Akuntan sehingga mereka dapat mengerti apa yang
diinginkan calon Akuntan dalam memilih karir/profesi dan untuk lebih
memotivasi mereka yang sudah bekerja di lembaganya.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah
yang sama di masa yang akan datang.
1.5. Originalitas Penelitian
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Rasmini(2007) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi
Akuntan publik dan non publik pada mahasiswa Akuntansi di Bali. Faktor-faktor
yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan karir pada
penelitian ini meliputi tujuh faktor, yaitu penghargaan finansial, pelatihan
profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan
pasar kerja dan personalitas. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih
untuk berprofesi sebagai Akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka
profesi Akuntan publik percaya bahwa penghargaan diri dan profesi ini lebih besar
dari pada pengorbanannya.
Sementara dalam penelitian yang dilakukan ini meliputi delapan faktor, yaitu
penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,
lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan. Selain itu
penelitian yang dilakukan ini difokuskan pada mahasiswa yang mengikuti Pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Pengertian dan Persepsi tentang Karir
Hampir semua orang bertanya tentang siklus hidup pekerjaan seseorang, dan
ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan ilmiah yang
dibutuhkan untuk pengembangan karir orang tersebut. Karir terdiri dari semua
pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat pula dikatakan karir adalah
seluruh jabatan yang diduduki seseorang selama kehidupan pekerjaannya.. Untuk
orang-orang tertentu jabatan-jabatan ini merupakan tahapan dari suatu perencanaan
yang cermat, sedangkan bagi sebagian orang karir bisa juga disebut sebagai bentuk
peruntungan.
Menurut Handoko (1988) karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang
dipegang perusahaan selama kehidupan seseorang. Istilah karir digunakan untuk
menunjukkan orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka, pada
umumnya istilah ini digunakan dalam tiga pengertian:
1. Karir sebagai promosi atau pemindahan ke jabatan-jabatan yang lebih menuntut
tanggung jawab atau lokasi-lokasi yang lebih baik di dalam atau menyilang
terhadap hirarki hubungan kerja sama selama kehidupan kerja seseorang.
2. Karir sebagai rangkaian petunjuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
3. Karir sebagai sejumlah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang
dipegangnya selama kehidupan kerja. Dalam konteks ini, semua orang dengan
sejarah kerja mereka disebut mempunyai karir.
Gomes (2000) menyatakan bahwa ”Karir adalah suatu rangkaian kegiatan
kerja yang terpisahkan tetapi berkaitan, yang memberikan keseimbangan,
ketentraman, dan arti dalam hidup seseorang”. Sementara menurut Soeprihantoro
(2000), menyatakan bahwa ’Karir adalah perkembangan para karyawan secara
individu dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja
dalam suatu organisasi atau perusahaan”.
Dengan demikian karir adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan
oleh individu selama masa hidupnya. Karir merupakan pola dari pekerjaan dan sangat
berhubungan dengan pengalaman (posisi, wewenang, keputusan dan interprestasi
subjektif atas pekerjannya), dan aktivitas selama masa kerja individu. Pengertian ini
menekankan bahwa karir tidak berhubungan dengan kesuksesan atau kegagalan,
namun lebih kepada sikap dan tingkah laku, dan kontinuitas individu dalam aktivitas
yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Tujuan karir adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh
individu dalam pekerjaanya. Jadi, keberhasilan karir tidak lagi diartikan sebagai
penghargaan intitusional dengan meningkatnya kedudukan dalam suatu hirarki
formal. Apalagi pada saat ini karir telah mengalami penggeseran menuju karir tanpa
batas (the boundaryless control). Kunci keberhasilan karir pada masa yang akan
dimilikinya. Jadi disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian posisi, jabatan
atau pekerjaan yang dipegang karyawan selama masa karirnya yang meliputi
gerakan/mobilitas dalam organisasi.
Persepsi adalah proses di mana kita mengorganisasi dan menafsirkan pola
stimulus di dalam lingkungannya (Atkinson, 1991). Chaplin (1999) memandang
persepsi sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif
dengan bantuan indra. Persepsi karir adalah suatu proses koqnitif dan afektif
karyawan untuk melakukan pemilihan, pengaturan dan pemahaman serta
penginterprestasian terhadap reaksi-reaksi inderawi mengenai gambaran
pengembangan karir secara utuh dalam organisasi.
2.1.2. Akuntan Publik sebagai Karir
Sejak tahun 2004, maka setiap alumni jurusan Akuntansi tidak lagi
mendapatkan gelar Ak secara otomatis. Hal ini berlaku bukan hanya bagi mereka
yang akan berprofesi sebagai Akuntan publik maupun yang non Akuntan publik,
yang berminat mendapat gelar Ak diwajibkan untuk menempuh Pendidikan Profesi
Akuntan (PPAk) untuk masa studi 2 semester. Jadi jelaslah bahwa seseorang yang
memilih jurusan Akuntansi, sesudah selesai pendidikan Akuntan barulah dapat
memilih profesi yang khusus sebagai profesi Akuntan publik, Akuntan pemerintah,
Menurut IAI tahun 1998, memilih Akuntan publik sebagai karir harus
mematuhi kode etik profesi. Adapun Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia
yang harus dipatuhi oleh semua profesi Akuntan adalah:
a. Prinsip Kesatu: Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya.
b. Prinsip Kedua: Kepentingan Publik/Umum
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
kepentingan umum.
c. Prinsip Ketiga: Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas
setinggi-tingginya.
d. Prinsip Keempat: Objektifitas
Setiap anggota menjaga onjektivitas dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
e. Prinsip Kelima: Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian,
kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan ketrrampilan profesional pada tingkat yang
manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan
praktik, legislasi dan teknik yang paling muktahir.
f. Prinsip Keenam: Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
g. Prinsip Ketujuh: Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dalam reputasi profesi yang
baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
h. Prinsip Kedelapan: Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar profesional yang relavan. Sesuai dengan keahliannya dan
dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan
prinsip integritas dan objektivitas.
Sebagai seorang calon Akuntan yang nantinya akan berprofesi dalam dunia
Akuntansi, maka mahasiswa Akuntansi hendaknya harus mengetahui dan memahami
tentang etika profesional yang berlaku dalam menjalankan profesinya sebagai
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir
Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003) mengatakan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa Akuntansi didasarkan pada tujuh faktor,
yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai
sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar dan personalitas.
1. Penghargaan Finansial
Penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor yang paling umum
menyebabkan seseorang mencintai pekerjaannya atau tidak. Semakin besar gaji
yang didapat secara umum karyawan akan semakin mencintai pekerjaannya, oleh
karena faktor gaji menentukan seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisiknya
atau tidak. Anaraga dalam Mazli dkk (2006) mengatakan bahwa selain gaji/upah,
seseorang yang bekerja membutuhkan penghargaan atau hasil karya yang telah
dilakukan, baik penghargaan yang bersifat materil maupun non materil. Jika ia
mendapatkan penghargaan sesuai dengan karyanya, maka si pekerja akan berbuat
sesuai dengan aturan kerja dalam rangka menjaga citra profesinya baik di dalam
maupun di luar pekerjaannya.
2. Pelatihan Profesional
Pelatihan Profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan
keahlian. Pelatihan profesional meliputi pelatihan sebelum mulai bekerja,
pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. Pelatihan
3. Pengakuan Profesional
Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan
terhadap prestasi. Dengan diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan
kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat memotivasi untuk meningkatkan
karir.
Djuwita dalam Mazli (2006) mengatakan bahwa jika seseorang merasa penting
dalam suatu pekerjaan, ia cenderung merasa dibutuhkan sehingga ia merasa puas.
Hal ini tidak akan dirasakan oleh mereka yang merasa tidak penting dalam
pekerjaannya. Mereka biasanya lebih bersikap masa bodoh dan pada akhirnya
dapat mengakibatkan produktivitas yang menurun. Dari uraian diatas dapat
diketahui bahwa pengakuan profesional dalam berkarir akan dapat meningkatkan
motivasi yang pada akhirnya juga akan meningkatkan produktivitas kerja.
4. Nilai-nilai sosial
Nilai-nilai sosial merupakan faktor yang memperlihatkan kemampuan seseorang
di masyarakat, atau nilai seseorang dapat dilihat dari sudut pandang orang lain di
lingkungannya. Djuwita dalam Mazli dkk (2006), mengatakan bahwa
orang-orang yang memiliki tipe sosial lebih menyukai pekerjaan yang tidak terlalu
berhubungan dengan kemampuan intelektual yang amat rumit, menghindari jenis
pekerjaan sistematis yang berhubungan dengan mesin dan alat. Berdasarkan
uraian diatas, nilai-nilai sosial berhubungan langsung dengan lingkungan,
bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Selanjutnya dapat diketahui bahwa
5. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja. Lingkungan kerja
merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan
banyaknya tekanan kerja. Hal ini berhubungan dengan rutinitas sehari-hari,
atraktif dalam kerja dan seringnya memerlukan waktu lembur.
6. Pertimbangan pasar kerja
Keterbatasan informasi bagi sebagian kalangan akan mempengaruhi banyak
tidaknya lapangan pekerjaan yang bisa diketahui atau diakses sehingga
pertimbangan pasar kerja turut menjadi faktor yang mempengaruhi pilihan karir.
7. Personalitas
Rahayu dkk (2003), mengatakan bahwa personalitas merupakan salah satu
determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan
situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh
terhadap perilaku seseorang. Personalitas menunjukkan bagaimana
mengendalikan atau mencerminkan kepribadiaan seseorang dalam bekerja.
Selain ketujuh faktor tersebut diatas, peneliti menambahkan faktor lainnya
yaitu kebanggaan.
8. Kebanggaan
Kebanggaan merupakan suatu hal yang spesifik dalam diri seseorang, karena
kebanggaan merupakan salah satu determinan dalam pertimbangan pemilihan
karir. Ranupandojo dan Husnan (1986), mengatakan bahwa kebanggaan
yaitu pendekatan ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada seseorang
untuk mengalahkan tantangan, penyelesaian seseuatu pekerjaan yang diberikan
menimbulkan rasa puas dan bangga.
Karir sebagai Akuntan apabila dihubungan dengan kedelapan faktor diatas
merupakan faktor-faktor yang menarik minat mahasiswa PPAk untuk memilih karir
ini. Karir ini mempunyai prospek masa depan yang jelas di lihat dari kedelapan faktor
diatas.
2.2. Review Peneliti Terdahulu
Felton et.al (1994) meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai Akuntan publik.
Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan
karir pada penelitian ini meliputi lima hal, yaitu nilai instrinsik, gaji, jumlah tawaran
lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan publik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang benefit profesi Akuntan
publik lebih memepertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang
lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi Akuntan publik percaya bahwa
penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya.
Andriati (2001) meneliti tentang beberapa faktor yang mempengaruhi
mahasiswa Akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai Akuntan publik dan non
publik. Faktor yang di teliti adalah Faktor intrinsik, penghasilan, pertimbangan pasar
penelitiannya menunjukkan ada perbedaan pendapat mengenai personalitas diantara
mahasiswa Akuntansi yang memilih karir sebagai Akuntan publik dan Akuntan non
publik. Hasil penelitian faktor lainnya menunjukkan tidak ada perbedaan pendapat
untuk memilih karir sebagai Akuntan publik
Wijayanti (2001) dalam penelitiaannya mengenai beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa Akuntansi menunjukkan bahwa dari 7
(tujuh) faktor yanga diteliti, yaitu: penghargaan finansial, pelatihan profesional,
nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja dan tersedianya
lapangan kerja, hanya faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai
sosial yang dipertimbangkan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir. Sedangkan
faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan
kerja tidak dipertimbangkan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir.
Rahayu dkk (2003) dalam penelitiannya menemukan bahwa mahasiswa dan
mahasiswi Akuntansi dari universitas negeri dan universitas swasta banyak yang
berminat untuk memilih karir sebagai Akuntan perusahaan. Hasil penelitiannya juga
menunjukkan terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial,
pelatihan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbanngan pasar kerja, sedangkan
untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan mengenai
karir sebagai Akuntan publik. Berdasarkan gendernya, maka perbedaan
persepsi/pandangan mahasiswa Akuntansi terlihat pada faktor penghargaan finansial,
pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan personalitas
Rasmini (2007) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh pada keputusan
pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik pada mahasiswa
Akuntansi di Bali. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan profesi Akuntan publik dan non Akuntan publik pada
mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali.
Pada Tabel 2.1 berikut ini ditunjukkan matriks dari beberapa penelitiaan
terdahulu.
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Kesimpulan 1.
Factor Influencing the Business Student’s di Jawa dalam memilih karir sebgai Akuntan publik dan non publik.
Faktor-faktor yang Akuntan publik dan persepsi tentang
Hasil penelitian ini menunjukkan
mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai Akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi Akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih
besar daripada yang memilih karir sebagaia Akuntan publik dan Akuntan non publik
Faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional dan nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan
Lanjutan Tabel 2.1. Akuntansi di beberapa universitas negeri dan universitas swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan karir sebagai Akuntan publik, Akuntan perusahaan, Akuntan pendidik dan Akuntan pemerintah.
Faktor–faktor yang berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik pada Mahasiswa Akuntansi di Bali.
lingkungan kerja, keamanan kerja dan tersedianya lapangan
Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah lowongan Pekerjaan,
Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik.
dalam memilih karir
Mahasiswa dan mahasiswi Akuntansi dari universitas negeri dan swasta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai Akuntan perusahaan.
Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual ini menunjukkan hubungan variabel Penghargaan
Finansial (X1), Pelatihan Profesional (X2), Pengakuan Profesional (X3), Nilai-nilai
Sosial (X4), Lingkungan Kerja (X5), Pertimbangan pasar kerja (X6), Personalitas
(X7) dan kebanggaan (X8) terhadap minat sebagai Akuntan (Y). Hubungan yang
diteliti adalah hubungan secara simultan dan hubungan secara parsial.
Personalitas (X7)
Penghargaan Finansial (X1)
Pelatihan Profesional (X2)
Pengakuan Profesional (X3)
Nilai-nilai Sosial (X4)
Lingkungan Kerja (X5)
Pertimbangan pasar kerja (X6)
Kebanggaan (X8)
Pemilihan Karir Sebagai Akuntan (Y)
Proses pengambilan keputusan mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir
dipengaruhi oleh banyak pertimbangan. Wijayanti dalam Rahayu dkk (2003)
menyatakan bahwa dalam memilih karir mahasiswa Akuntansi mempertimbangkan
faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial. Felton
dalam Rahayu dkk (2003) menyatakan bahwa mahasiswa juga dipengaruhi oleh
pertimbangan pasar kerja dalam memilih karir. Rahayu dkk (2003) menyatakan
bahwa mahasiswa Akuntansi dalam memilih karir yang dipengaruhi oleh
personalitas, sedangkan kebanggaan merupakan pendekatan yang dijadikan pedoman
untuk memotivasi orang lain. Siregar (2006) menyatakan bahwa komponen
kebanggaan merupakan salah satu yang berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai
Akuntan.
3.2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H1: penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai
sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan kebanggaan
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap pemilihan karir menjadi
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian hubungan kausal (causal effect).
Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dam fenomena serta mencari
keterangan-keterangan secara faktual yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan
mengenai faktor-faktor yang menentukan pemilihan profesi Akuntan bagi mahasiswa
Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Universitas Sumatera Utara.
4.2. Populasi dan Sampel
Sekaran (2000), mengatakan bahwa populasi adalah perkumpulan orang,
kejadian, atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel
adalah bagian populasi yang akan mewakili populasi untuk diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntan
(PPAk) di Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 56 orang mahasiswa tahun
2009.
Sampel adalah himpunan bagian (subset) dari unit populasi.
Menurut Kuncoro (2009), karakteristik sampel yang baik adalah:
1. Sampel yang memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang
berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang
2. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk
menjadi sampel.
3. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh
(misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.
4. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang
diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.
Penentuan Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus, yaitu
setiap populasi dipilih menjadi sampel yakni berjumlah 56 orang mahasiswa.
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada program studi Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk)
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Yang dilaksanakan pada
sekitar bulan April 2010 hingga Oktober 2010.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner dalam mengumpulkan data yang
dibutuhkan. Teknik kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi minat menjadi Akuntan yaitu faktor penghargaan finansial,
pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,
pertimbangan pasar, personalitas, kebanggaan dan minat sebagai Akuntan publik
karena telah disediakan alternatif jawaban yang mungkin dipilih sehingga responden
merasa mudah dalam mengisi kuesioner.
Kuesioner di distribusikan secara langsung kepada mahasiswa yang
bersangkutan.
4.4.1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri
dari 2 bagian. Bagian pertama kuesioner ini berisi pertanyaan tentang data diri
responden yang berisikan nama, nama Perguruan Tinggi, dan jenis kelamin
responden. Bagian kedua dari kuesioner ini dibagi lagi menjadi 9 bagian, yaitu
bagian gaji dan penghargaan finansial yang berisi 5 pertanyaan , bagian Pelatihan
Profesionalisme yang berisi 4 pertanyaan, Bagian pengakuan profesionalisme berisi 4
pertanyaan, bagian nilai-nilai sosial berisi 5 pertanyaan, bagian lingkungan kerja
berisi 7 pertanyaan, bagian pertimbangan pasar kerja berisi 4 pertanyaan, bagian
personalitas berisi 4 pertanyaan, bagian kebanggaaan berisi 4 pertanyaan dan bagian
minat menjadi Akuntan publik berisi 8 pertanyaan, jumlah seluruh pertanyaannya
adalah 45 butir pertanyaan. Kuesioner ini diadopsi dari Sembiring (2009).
Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tertutup karena telah disediakan alternatif
jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Setiap pernyataan dari variabel yang
diteliti menggunakan skala interval dan masing-masing butir pernyataan diberi skor 1
sampai 5, yaitu : tidak setuju (1), kurang setuju (2), netral (3), setuju (4), sangat setuju
4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dan variabel independen.
Variabel independen (X) terdiri dari:
1. Penghargaan Finansial (X1)
Penghargaan Finansial adalah hasil yang diperoleh sebagai kontra prestasi dari
profesinya. Penghargaan finansial diukur dengan 5 (Lima) butir pernyataan yaitu:
gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji, tersediannya dana pensiun,
mendapatkan uang lembur dan mendapatkan bonus akhir tahun yang besar. Skala
pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.
2. Pelatihan Profesional (X2)
Pelatihan Profesional adalah pelatihan-pelatihan yang diberikan untuk meningkat
tingkat profesionalisme karyawan. Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional diukur dengan 4
(empat) pernyataan mengenai pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan
profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. Skala pengukurannya
adalah menggunakan skala Interval.
3. Pengakuan Profesional (X3)
Pengakuan profesional adalah pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya.
Pengakuan profesional ini di nilai dari profesionalisme atas pelayanan dan
prestasi yang telah diberikan untuk perusahaan. Pengakuan profesional diukur
kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi. Skala pengukurannya
adalah menggunakan skala Interval.
4. Nilai-nilai Sosial (X4)
Nilai-nilai sosial adalah faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang
di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang
orang-orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial diukur dengan 5 (lima) pertanyaan
mengenai cara untuk naik pangkat, kesempatan untuk melakukan pelayanan
sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi,
kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap
perilaku individu dan gengsi pekerjaan di mata orang lain. Skala pengukurannya
adalah menggunakan skala Interval.
5. Lingkungan Kerja (X5)
Lingkungan kerja adalah situasi yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat
persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diukur dengan 7
(tujuh) pertanyaan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, cepat selesai, sering
lembur), lingkungan kerja dan tingkat kompetisi karyawan, tekanan kerja.
Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.
6. Pertimbangan Pasar Kerja (X6)
Pertimbangan pasar kerja adalah suasana kenyamanan kerja dan tersediannya
lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Kenyamanan kerja
merupakan faktor di mana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu
berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diukur dengan 4
(empat) pertanyaan mengenai kenyamanan kerja, kemudahan mengakses
lowongan kerja, memperluas akses dan jaringan dengan dunia bisnis, memperluas
akses dan pengetahuan isu-isu dunia bisnis dan Akuntansi terkini. Skala
pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.
7. Personalitas (X7)
Personalitas adalah ssuatu perlakuan yang potensial terhadap perilaku individu
saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa
personalits berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diukur dengan
4 (empat) pertanyaan mengenai kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang
dimiliki seseorang, keyakinan klien, keyakinan atasan, dan profesionalisme. Skala
pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.
8. Kebanggaan (X8)
Kebanggaan adalah rasa bangga atas profesi yang di jalaninya., bangga sebagai
seorang yang memiliki profesionalisme kerja. Kebanggaan diukur dengan 4
(empat) pertanyaan, yaitu kebanggan karena merasa lebih bergengsi, kepuasan,
opini publik tentang profesional Akuntan, kebanggaan atas gelar Akuntan (Ak).
Skala pengukurannya adalah menggunakan skala Interval.
Variabel Dependen (Y) terdiri dari pemilihan karir sebagai Akuntan yaitu
keinginan yang kuat menjadi praktisi individual atau anggota Kantor Akuntan Publik
yang memberikan jasa Akuntansi yang profesional kepada klien dan juga minat
Akuntan dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya, Akuntan dapat
memperluas wawasan dan kemampuan Akuntansi, Akuntan dapat menjanjikan lebih
profesional dalam bidang Akuntansi, bekerja pada Akuntan mudah mendapat
promosi jabatan, imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan,
kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karir, keamanan kerja lebih terjamin dan
memperoleh penghargaan yang tinggi di masyarakat (Felton, 1994). Skala
pengukurannya adalah menggunakan skala Likert/Interval.
Tabel 4.1. Definisi Operasionalisasi Variabel
Jenis Variabel
Nama Variabel
Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Penghargaan Financial adalah hasil yang diperoleh sebagai kontra prestasi dari profesinya
Pelatihan Profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian.
Pelatihan Profesional adalah pelatihan-pelatihan yang diberikan untuk meningkat tingkat profesionalisme karyawan.
Pengakuan profesional adalah pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya.
Nilai-nilai sosial adalah faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya.
Gaji awal yang tinggi, potensi akhir tahun yang besar.
Pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan
profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja.
Kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi.
Lanjutan Tabel 4.1
Lingkungan kerja adalah situasi yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja
Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersediannya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja.
Pertimbangan pasar kerja adalah suasana kenyamanan kerja dan tersediannya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja.
Personalitas adalah ssuatu perlakuan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu.
Kebanggaan adalah rasa bangga atas profesi yang di jalaninya., bangga sebagai seorang yang memiliki profesionalisme kerja.
Minat menjadi Akuntan yaitu keinginan yang kuat menjadi praktisi individual atau anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa Akuntansi yang profesional kepada klien.
di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu dan gengsi pekerjaan di mata orang lain.
4.6. Metode dan Teknik Analisis Data
4.6.1. Perumusan Model
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model persamaan
regresi. Model yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah:
Y
Y ε
=f( X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7,X8)
Model tersebut ditransformasikan dalam bentuk regresi linier berganda
(Multiple Regression Analysis).
= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7+ b8X8+
Di mana ;
Y : Minat menjadi Akuntan X1 : Penghargaan Finansial
X2 : Pelatihan Profesional
X3 : Pengakuan Profesional
X4 : Nilai-nilai Sosial
X5 : Lingkungan Kerja
X6 : Pertimbangan Pasar Kerja
X7 : Personalitas
X8 : Kebanggaan
a : Konstanta
b1,b2,..,b8 : Koefisien Regresi
ε : Error / Residual
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel
terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari
satu variabel independen disebut regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan
tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan
diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian
F), yang bermaksud untuk dapat menjelaskan pengaruh seluruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk menguji pengaruh masing-masing
variabel secara parsial digunakan uji Statistik t, yang bertujuan untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
Data yang terkumpul melalui hasil pertanyaan kuesioner ditabulasi
kemudian dihitung dengan statistik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi
linier berganda ini digunakan untuk menentukan signifikansi pengaruh penghargaan
finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan
kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas terhadap minat menjadi Akuntan.
Untuk menunjukkan kuat lemahnya pengaruh variabel bebas secara
simultan (R) dan secara parsial (r) terhadap variabel terikat diperlukan analisis
koefisien korelasi (R) dan (r), di mana nilai ini terletak antara -1 dan 1. Hubungan
secara simultan berarti semua variabel bebas digabungkan menjadi satu dan dilihat
pengaruhnya terhadap variabel dependen. Pengujian secara simultan dilakukan
dengan menggunakan uji F, di mana jika Fhitung > Ftabel maka semua variabel bebas
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat sangat lemah atau tidak ada pengaruh, dan demikian pula sebaliknya.
Pengaruhnya adalah hubungan parsial, di mana regresi yang terjadi dengan hanya
melibatkan satu per satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai tertinggi dari r
ini berarti variabel bersangkutan mempunyai pengaruh tertinggi dengan variabel
thitung > ttabel atau t hitung < ttabel maka variabel bebas secara parsial berpengaruh
signifikansi terhadap variabel terikat.
4.6.2. Uji Kualitas Data
Sebelum data diolah untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
pengujian kualitas data dengan uji validitas dan realibilitas untuk melihat apakah data
yang diperoleh dari responden dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diuji.
4.6.2.1. Uji validitas data
Uji validitas data bertujuan untuk mengukur ketepatan data dengan suatu
instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, dengan perkataan lain, instrumen
tersebut dapat mengukur validitas konstruk (construct validity) sesuai dengan yang
diharapkan peneliti.
Menurut Sekaran (2003) validitas menunjukkan ketepatan dam kecermatan
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji Validitas data penelitian ditentukan
oleh proses pengukuran yang akurat.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan
dengan nilai rtabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation (rhitung) > nilai rtabel
dan nilainya positif, maka butir pernyataan pada setiap variabel penelitian dinyatakan
valid (Ghozali,2005). Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan
4.6.2.2. Uji reliabilitas data
Uji Realibilitas bertujuan untuk mengukur keandalan suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu variabel dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Ghozali (2005) menyatakan bahwa pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan
kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian
dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shoot atau pengukuran sekali saja, dilakukan dengan cara hanya sekali saja
kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Pengujian realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one shot
atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian realibilitasnya digunakan uji
stastistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1978 dalam Ghozali,
2005:133).Untuk melakukan pengujian realibilitas kuesioner dilakukan dengan
menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS).
4.6.3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi,
merupakan dasar dalam model regresi berganda. Asumsi-asumsi klasik tersebut
meliputi sebagai berikut (Gujarati,2004):
1. Data terdistribusi secara normal (Normalitas data)
2. Tidak terdapat multikolinieritas diantara atau semua variabel independen.
3. Tidak terdapat heterokedastisitas, yaitu ragam error yang tidak konstan pada
setiap variabel.
4. Tidak terjadi autokolerasi, yaitu korelasi antar error atau tidak dipengaruhi oleh
unsur gangguan.
4.6.3.1. Uji normalitas
Uji Normalitas yaitu bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan
dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005:27).
Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dapat dilihat melalui
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi
normal, yang pengujian bisa dengan menggunakan software Statistical Package for
Social Science (SPSS). Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan
ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah
normal maka garis yang mengambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
4.6.3.2. Uji multikolinieritas
Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam
satu model. Selain itu deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk
menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh
pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance Inflation
Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka
variabel tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.
VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1
4.6.3.3. Uji heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi perbedaan variance residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan
variance residual suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain, atau
homokesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara memprediksi
ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar
scatterplot model tersebut (Ghozali, 2005:62). Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikansinya > 0,05. Jika tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, maka
4.6.4. Uji Autokorelasi
Bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode
sebelumnya (Ghozali,2005;62) atau data yang bersifat time series. Karena dalam
penelitian ini data bersifat cross section maka uji autokorelasi tidak diperlukan.
4.6.5. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka alat uji yang digunakan adalah sebagai
berikut (Sugiyono, 2001):
1. Uji F, dengan maksud apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95% (α=0,05).
2. Uji Koefisien Determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel
bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas.
3. Uji t stastistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap
konstan dengan tingkat keyakinan 95% (α=0,05) dengan kriteria pengujian:
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang bersumber dari
jawaban responden atas beberapa jumlah pertanyaan tentang gaji atau penghargaan
finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial, lingkungan kerja,
pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggan dan pemilihan profesi Akuntan,
Responden yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 56 mahasiswa PPAk USU
stambuk 2009 Adapun tingkat pengembalian kuesioner sebagaimana disebutkan
dalam tabel berikut:
Tabel 5.1 Jumlah Kuesioner
Sumber Data Jumlah Persentase
Jumlah kuesioner yang disebar 56 100%
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 7 12,5%
Jumlah kuesioner yang kembali 49 87,5%
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 49 87,5%
Sumber: Data primer diolah, 2010
Dari Tabel 5.1 tersebut tampak bahwa tingkat pengembalian kuesioner
sebesar 87,5% yang berarti tidak semua kuesioner yang disebar kembali kepada
peneliti dan jumlah kuesioner yang tidak kembali berjumlah 7 kuesioner atau sebesar
5.2. Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi setiap variabel,
yaitu:faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi Akuntan. Penilaian
diambil dari perbandingan antara rata-rata skor jawaban responden dan standar
deviasi. Hasil analisis frekuensi untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2. Deskripsi Variabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
gaji_x1 49 15 25 19.78 2.257
Pelatihan_x2 49 8 19 14.90 2.312
pengakuan_x3 49 8 20 15.10 2.134
nilai_sosial_x4 49 12 22 17.80 2.291
lingk_kerja_x5 49 15 30 23.98 2.817
pasar_kerja_x6 49 7 14 11.51 1.543
personalitas_x7 49 9 18 14.22 1.896
kebanggaan_x8 49 8 19 14.69 2.535
Professi_Akuntan_y 49 20 35 25.27 3.245
Valid N (listwise) 49
Sumber: Lampiran 2
Dari Tabel 5.2 dapat dilihat rata-rata hitung (mean) dari variabel faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan karir menjadi Akuntan yang dijelaskan oleh gaji atau
penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai sosial,
lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas, kebanggan menunjukkan
bahwa rata-rata responden memiliki minat yang tinggi untuk pemilihan karir menjadi
Akuntan.
Gaji atau penghargaan finansial diperoleh rata-rata hitung skor jawaban
sebesar 19,78 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memilih karir menjadi