• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Lowongan Pekerjaan Dengan Dukungan Web Service

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Lowongan Pekerjaan Dengan Dukungan Web Service"

Copied!
480
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RIAN SATRIA PUTRA

10107402

PROGRAM STUDI S1

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(3)
(4)
(5)

i

DENGAN DUKUNGAN WEB SERVICE

Oleh

RIAN SATRIA PUTRA 10107402

Kurang optimalnya pemanfaatan informasi dan teknologi dalam penyampain informasi seputar lowongan pekerjaan turut menjadi faktor masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia hingga saat ini. Meskipun beberapa perusahaan sudah ada yang menggunakan fasilitas on-line dalam menginformasikan lowongan pekerjaan hal tersebut masih dirasa kurang dan terbatas karena dalam pembuatan aplikasinya masih harus dibatasi pada satu platform atau sistem operasi tertentu. Untuk aplikasi-aplikasi yang sudah ada, pembuatan antara aplikasi server dengan aplikasi client harus menggunakan bahasa pemrograman yang sama, hal ini dirasa kurang efektif.

Penggunaan web service sebagai penyedia layanan memungkinkan aplikasi yang berbeda satu sama lain dapat saling bertukar informasi dengan mudah sehingga penyampaian informasi lowongan pekerjaan tidak terbatas hanya pada satu aplikasi yang dibangun dengan satu bahasa pemrograman dan di atas satu platform saja. Dengan adanya dukungan web service maka apliksi pada sistem lowongan pekerjaan ini dapat saling bertukar informasi dan terintegrasi dengan baik.

Aplikasi yang dibangun pada sistem lowongan yang akan memanfaatkan layanan dari web service adalah aplikasi web dan aplikasi mobile khususnya pada platform Android. Model analisis sistem pada sistem lowongan pekerjaan ini adalah pemodelan berorientasi objek dan peralatan yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language) versi 2.

Oleh karena itu, adanya sistem lowongan pekerjaan dengan dukungan web service ini dapat membantu masyarakat dalam mencari informasi lowongan pekerjaan dan dapat membantu dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

(6)

ii

SERVICES SUPPORT

By

RIAN SATRIA PUTRA 10107402

Less optimal utilization of information and technology in informing about job vacancies have contributed to the factor is still high unemployment in Indonesia to date. Although some companies already are using the facility on-line job in informing those things are still limited because it is less and still making the application must be limited to one platform or operating system specific. For applications that already exist, making the application server to the client application must use the same programming language, it is less effective.

The use of a web service as a service provider allows the applications are different from each other can exchange information easily so that the delivery of job information is not limited to just one application built with a programming language and on top of one platform only. With the support of the same practice on the web service system job is to exchange information and well integrated.

Applications to be built on a system of vacancies that will utilize the services of a web service is a web application and mobile applications in particular on the Android platform. Model analysis of the system on this job vacancy system is object-oriented modeling and the equipment used is UML (Unified Modeling Language) version 2.

Therefore, the job system with web service support can assist people in finding jobs and information can help in reducing the unemployment rate in Indonesia.

(7)

iii Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-nya, serta dengan segenap motivasi, kesabaran, kerja keras dan doa

sehingga pengerjaan skripsi yang berjudul “Pembangunan Sistem Lowongan

Pekerjaan Dengan Dukungan Web Service” dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus

ditempuh dalam menyelesaikan Studi Program Strata 1 Jurusan Teknik

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Indonesia.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini, karena terbatasnya ilmu dan pengalaman yang dimiliki penulis,

untuk itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada,

serta merasa perlunya kritik dan saran dari pihak-pihak lain untuk memperluas

wawasan penulis.

Selama menulis laporan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak

sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan segenap hati dan

keikhlasan membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu

(8)

iv

1. Kedua orangtua ku yang telah memberikan segalanya dengan tulus, dan

menjadi motivator terbesar bagi penulis, terima kasih atas jasa yang tak

pernah dapat terbalaskan.

2. Kakak dan adikku, kak Deni, kak Iche, kak Pebo, kak Sancay, kak Teddy,

kak Angga, dan adek Arie. Kalian selalu memberikan motivasi sehingga

penulis selalu bisa kembali move on ketika sedang down. Terima kasih atas

dukungannya baik berupa moril maupun materil, U’re the best family that I

ever had guys, thx a lot.

3. My Lovely Raden Vini Primadona, terima kasih karena telah menemani

penulis selama ini, memberikan dorongan, semangat dan kasih sayang yang

tiada henti, yang juga menjadi sahabat dan mendengarkan keluh kesah ketika

penyusunan skripsi ini. Thank’s for be my best.

4. Bapak Galih Hermawan, S. Kom, M.T. selaku pembimbing Skripsi yang

telah memberikan arahan, semangat dan banyak masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T. selaku dosen penguji 1 tugas akhir, yang

telah memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si. selaku dosen penguji 3 tugas akhir , yang

telah memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik &

(9)

v

9. Bapak Dr. Edi Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

10. Sahabat seangkatan penyusunan skripsi ini: Fendi Ridwan, Rudi Permaiyana,

Eki Wira Yusnanda, Yugie Nugraha, Arief Rachman M, Tian Dwi Septian

serta sahabat generasi objek: Muhammad Syadzili Khafifi, Said Mukhtar

Hadi, Helmy Yoga Pranata, Risal Hidayat, Sandhi Rachmat Anugrah, Yudha

Yolanda. Terima kasih telah menemani dalam suka dan duka kepada penulis

serta semangat dan bantuan yang diberikan selama perjalanan penyelesaian

skripsi ini.

11. Teman-teman di Jurusan Teknik Informatika angkatan 2007 khususnya kelas

IF-9 terima kasih atas bantuan dan dorongannya selama ini.

12. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

memberikan bantuan, doa, dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain kata terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan skripsi

ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis,

akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Aaamiiin.

Bandung, Juli 2012

(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xxvi

DAFTAR SIMBOL ... xxxvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xlii BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.5.1 Pengumpulan data ... 5

1.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak ... 6

(11)

vii

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Web service ... 9

2.1.1 Arsitektur Web service ... 9

2.1.2 Jenis-Jenis Web service ... 11

1. Representational State Transfer (REST) ... 11

2. Simple Object Access Protokol (SOAP) ... 12

2.1.3 Web service Definition Language (WSDL) ... 14

2.1.4 UDDI (Uniform Description, Discovery, and Integration) ... 16

2.1.5 JSON ... 16

2.2 PHP ... 21

2.3 Android ... 23

2.3.1 Arsitektur Android ... 24

1. Aplication ... 25

2. Aplication Framework ... 25

3. Libraries ... 26

4. Android Runtime ... 26

5. Linux Kernel ... 27

2.3.2 Siklus Hidup Aplikasi Android ... 27

(12)

viii

2.4.1 Sejarah UML ... 31

2.4.2 Diagram UML ... 31

1. Use Case Diagram ... 32

2. Activity Diagram ... 33

3. Sequence Diagram ... 35

4. Class Diagram ... 36

2.5 MySQL ... 36

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 40

3.1 Analisis ... 40

3.1.1 Analisis Masalah ... 40

3.1.2 Analisis Kebutuhan Data... 40

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 41

3.1.3.1 Analisis Pengguna... 41

3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 44

3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak... 45

3.1.3.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) ... 46

3.1.4 Analisis Sistem ... 50

3.1.4.1 Arsitektur Sistem ... 50

(13)

ix

1. Analisis Method Web Service ... 52

3.1.4.3 Analisis WSDL ... 111

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 111

3.1.5.1 Analisis Pada Aplikasi Android ... 112

1. Use Case Diagram ... 112

2. Activity Diagram ... 133

3. Sequence Diagram ... 169

4. Class Diagram ... 187

3.1.5.2 Analisis Pada Aplikasi Web ... 189

1. Use Case Diagram ... 189

2. Activity Diagram ... 208

3. Sequence Diagram ... 240

4. Class Diagram ... 250

3.1.5.3 Analisis Pada Web Admin ... 252

1. Use Case Diagram ... 252

2. Activity Diagram ... 265

3. Sequence Diagram ... 287

4. Class Diagram ... 297

(14)

x

1. Use Case Diagram ... 298

2. Activity Diagram ... 300

3. Sequence Diagram ... 302

4. Class Diagram ... 302

3.2 Perancangan ... 304

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 304

3.2.1.1 Entity Relationship Diagram ... 304

3.2.1.2 Skema Relasi... 305

3.2.1.3 Perancangan Struktur Tabel ... 305

1. Struktur Tabel Pada Server ... 305

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 312

3.2.2.1 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Android ... 312

1. Struktur Menu Pengunjung Umum ... 312

2. Struktur Menu Member Pemberi Kerja... 312

3. Struktur Menu Member Pencari Kerja ... 313

3.2.2.2 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Web ... 313

1. Struktur Menu Pengunjung Umum ... 313

2. Struktur Menu Member Pemberi Kerja... 314

(15)

xi

3.2.2.3 Perancangan Struktur Menu Web Admin ... 315

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 316

3.2.3.1 Perancangan Antarmuka Android ... 316

3.2.3.2 Perancangan Antarmuka Web User ... 337

3.2.3.3 Perancangan Antarmuka Admin ... 364

3.2.4 Perancangan Jaringan Semantik ... 374

3.2.4.1 Jaringan Semantik Aplikasi Android ... 374

1. Jaringan Semantik Pengunjung Umum ... 374

2. Jaringan Semantik Member Pemberi Kerja ... 375

3. Jaringan Semantik Member Pencari Kerja ... 376

3.2.4.2 Jaringan Semantik Aplikasi Web User ... 376

1. Jaringan Semantik Pengunjung Umum ... 376

2. Jaringan Semantik Member Pemberi Kerja ... 377

3. Jaringan Semantik Member Pencari Kerja ... 378

3.2.4.3 Jaringan Semantik Aplikasi Admin ... 379

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 380

4.1 Implementasi ... 380

4.1.1 Perangkat Lunak Pembangun ... 380

(16)

xii

4.1.3 Batasan implementasi... 381

4.1.4 Impementasi Antarmuka ... 382

4.1.5 Implementasi Kelas ... 389

4.1.5.1 Kelas pada web service ... 389

4.1.5.2 Kelas pada aplikasi android ... 389

4.1.5.3 Kelas pada aplikasi web ... 392

4.1.5.4 Kelas pada aplikasi web admin ... 392

4.1.6 Implementasi Basis Data ... 393

4.2 Pengujian Perangkat Lunak ... 396

4.2.1 Pengujian Alpha ... 396

4.2.1.1 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 396

1. Pengujian Pada Aplikasi Android ... 396

2. Pengujian Pada Aplikasi Web ... 414

3. Pengujian Pada Aplikasi Web Admin ... 428

4.2.1.2 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 436

4.2.2 Pengujian Beta ... 436

4.2.2.1 Kuesioner Pengujian Beta ... 436

1. Pengujian Pada Aplikasi Web ... 437

(17)

xiii

4.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 459

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 460

5.1 Kesimpulan ... 460

5.2 Saran ... 461

(18)

1

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan di lapangan, masih banyak organisasi dan

perusahaan yang belum memanfaatkan secara optimal sarana teknologi dan

infornasi untuk menyampaikan lowongan pekerjaan mereka.Padahal sekarang ini,

informasi melalui media teknologi dan informasi dengan dukungan jaringan

internet dapat dengan mudah sampai ke para pencari kerja di luar sana. Hal

tersebut juga mempengaruhi jumlah pengangguran di Indonesia yang sampai

bulan Agustus 2011 tercatat masih sebesar 7,7 juta orang. Data tersebut

berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia [1].

Meskipun beberapa perusahaan sudah ada yang menggunakan fasilitas

on-line dalam menginformasikan lowongan pekerjaan hal tersebut masih dirasa

kurang dan terbatas karena dalam pembuatan aplikasinya masih harus dibatasi

oleh suatu bahasa pemrograman tertentu. Untuk aplikasi-aplikasi yang sudah ada,

pembuatan antara aplikasi server dengan aplikasi client harus menggunakan

bahasa pemrograman yang sama, hal ini dirasa kurang efektif.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah layanan

yang mampu mendukung aplikasi client yang dibangun oleh berbagai bahasa

(19)

permasalahan tersebut. Pada umumnya sebuah aplikasi memerlukan driver

database agar bisa melakukan koneksi ke sebuah database. Web service dapat

dijadikan sebagai jembatan penghubung antara aplikasi dengan database. Jadi,

dengan memanfaatkan web service sebuah aplikasi tidak lagi memerlukan driver

database dan tidak perlu mengetahui database apa yang digunakan oleh server

serta bagaimana struktur database tersebut. Aplikasi yang ingin mengakses cukup

mengetahui method atau fungsi apa saja yang disediakan oleh web service.

Ada beberapa standar yang bisa digunakan untuk membuat web service,

diantaranya: REST dan SOAP. Standar web service yang akan digunakan dalam

tugas akhir ini adalah SOAP (Simple Object Access Protocol) dengan WSDL

(Web service Definition Language) untuk mendeskripsikannya. Alasan pemilihan

standar SOAP adalah karena SOAP merupakan standar yang berorientasi kepada

service sehingga cocok digunakan pada aplikasi lowongan pekerjaan, selain itu

SOAP juga dikembangkan oleh W3C (World Wide Web Consortium) sehingga

standar ini terus mengalami pengembangan dan penyempurnaan.

Kemajuan teknologi informasi dan penggunaan internet saat ini

menjadikan aplikasi web service suatu aplikasi yang mudah diakses oleh aplikasi

lain dalam sebuah organisasi maupun di luar organisasi menggunakan standar

yang tidak terikat platform (platform-neutral) dan tidak terikat akan bahasa

pemrograman yang digunakan (language-neutral). Dengan adanya web service

yang bertugas sebagai server untuk mengatur lowongan pekerjaan yang tersedia di

(20)

sistem ini bisa menjadi salah satu bagian solusi dari masalah komputasi yang

terpisah di atas.

Berdasarkan hal di atas, maka akan dibangun sistem lowongan pekerjaan

yang yang meyediakan informasi berbasis web dan mobile pada platform android

yang menggunakan teknologi web service sebagai server untuk bertukar informasi

serta dengan sebuah web administarator sebagai media pengolahan datanya.

1.2 Identifikasi Masalah

Memperhatikan permasalahan-permasalahan di atas sehingga dapat

diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun sistem lowongan pekerjaan yang memiliki

interoperabilitas antar aplikasi untuk mengatasi penggunaan komputasi

terpisah yang kurang efektif.

2. Bagaimana membangun sistem lowongan pekerjaan yang menyajikan

informasi berbasis web dan mobile application (android) dengan dukungan

web service sebagai jembatan penghubung antara aplikasi dengan database.

3. Bagaimana memberi dukungan web service kepada aplikasi lowongan

pekerjaan.

4. Bagaimana mengimplementasikan metode SOAP (Simple Object Access

(21)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem lowongan

pekerjaan berbasis web dan mobile application pada platform android sebagai

media penyebarluasan informasi mengenai lowongan pekerjaan.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Membangun sistem lowongan pekerjaan yang menyajikan informasi berbasis

web dan mobile application (android) dengan dukungan web service sebagai

jembatan penghubung antara aplikasi dengan database yang menjadikan

sistem ini memiliki interoperabilitas antar aplikasi.

2. Membangun suatu web service dengan standar SOAP yang dideskripsikan

dengan WSDL.

3. Memberi dukungan web service kepada aplikasi lowongan pekerjaan.

4. Memperluas informasi tentang lowongan pekerjaan yang tersedia bagi para

job seeker serta mempermudah bagi perusahaan untuk menginformasikan

lowongan pekerjaan melalui aplikasi lowongan pekerjaan ini.

1.4 Batasan Masalah

Agar dalam penulisan ini tidak menyimpang dari permasalahan dan

sasaran yang akan dicapai, maka ada batasan pada masalah yang dibahas. Batasan

masalah yang ditetapkan dalam skripsi ini adalah:

1. Data lowongan pekerjaan didapat dari website penyedia lowongan pekerjaan

dan juga dari perusahaan yang mendaftarkan diri melalui website user (client).

2. Pada aplikasi mobile android (client) memiliki hampir keseluruhan fitur

(22)

3. Sistem lowongan pekerjaan ini terdiri dari web service sebagai server dan

aplikasi web dan mobile pada sisi client dan data lowongan pekerjaan tersebut

diolah dengan mengggunakan sebuah web administrator.

4. Koneksi internet dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini.

5. Model analisis sistem adalah pemodelan berorientasi objek dan peralatan yang

digunakan adalah UML (Unified Modeling Language) versi 2.

6. Aspek keamanan aplikasi mobile, web service, serta web admin dan web user

tidak ditangani.

7. Web service yang didukung hanya standar SOAP saja.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Pengumpulan data

Metodologi Penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yang

berkaitan dengan penyusunan skripsi dan pembuatan sistem pencarian ini adalah

sebagai berikut.

1. Studi kepustakaan.

Tahap ini digunakan untuk mencari informasi yang berhubungan dengan

permasalahan yang akan dibahas dengan bersumber pada buku-buku serta

bacaan lain yang kiranya dapat mebantu menyelesaikan pembangunan

aplikasi.

2. Studi dokumentasi.

Dengan mengumpulkan informasi mengenai data yang diperlukan agar lebih

(23)

1.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak

Pembangunan sistem pencarian ini menggunakan metodologi Waterfall

dengan gambar I.1 sebagai berikut:

(24)

1. System Engineering

Rekayasa perangkat lunak merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan untuk

merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal ini bertujuan untuk memahami

sistem yang akan dibangun.

2. Analysis

Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi serta untuk menetapkan

kebutuhan perangkat lunak dari aplikasi yang dibangun.

3. Design

Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah dianalisis ke

dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna.

4. Coding

Pengkodean merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang ke dalam

bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing

Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. Proses

pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak serta memastikan apakah

hasil yang diinginkan tercapai atau tidak.

6. Maintenance

Pemeliharaan merupakan penanganan dari suatu perangkat lunak yang telah

selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan atau

(25)

1.5.3 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang akan dilakukan dalam penyusunan skripsi ini

dibagi menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai konsep dan dasar-dasar teori mengenai web

service, php, android, uml, dan MySql.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang analisis deskripsi sistem, analisis perancangan

fungsional, analisis kebutuhan non fungsional dan perancangan antarmuka dari

perangkat lunak yang akan dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas implementasi antarmuka perangkat lunak,

implementasi perangkat keras dan perangkat lunak, pengujian perangkat lunak

(secara subjektif dan alpha) beserta kesimpulan dari hasil pengujian perangkat

lunak yang dibangun.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang merupakan jawaban yang

melatar belakangi masalah pada bab 1, dan saran yang nantinya akan berguna bagi

(26)

9

2.1 Web service

Web service adalah salah satu bentuk sistem perangkat lunak yang

didesain untuk mendukung interaksi mesin-ke-mesin melalui jaringan. Web

service memiliki interface yang dideskripsikan dalam format yang dapat dibaca

oleh mesin. Sistem-sistem lainnya berinteraksi dengan web service menggunakan

pesan SOAP yang umumnya dikirim melalui HTTP dalam bentuk XML [8].

Definisi diatas diberikan oleh World Wide Web Consortium(W3C) yang

merupakan badan yang menciptakan dan mengembangkan standar web service.

Tetapi secara umum, web service tidak terbatas hanya pada standar SOAP saja.

Salah satu pustaka yang mengulas lengkap tentang web service menyebutkan

definisi yang lebih umum: web service adalah aplikasi yang diakses melalui

internet menggunakan protokol standar internet dan menggunakan XML sebagai

format pesannya.

2.1.1 Arsitektur Web service

(27)

Pada gambar diatas, ada tiga komponen yang membuat web service

berjalan. Ketiga komponen itu adalah:

1. Service provider, merupakan pemilik Web service yang berfungsi

menyediakan kumpulan operasi dari Web service.

2. Service requestor, merupakan aplikasi yang bertindak sebagai klien dari Web

service yang mencari dan memulai interaksi terhadap layanan yang

disediakan.

3. Service registry, merupakan tempat dimana Service provider

mempublikasikan layanannya. Pada arsitektur Web service, Service registry

bersifat optional. Teknologi web service memungkinkan kita dapat

menghubungkan berbagai jenis software yang memiliki platform dan sistem

operasi yang berbeda.

(28)

2.1.2 Jenis-Jenis Web service

Jenis web service dapat dibagi menjadi dua, yaitu REST dan SOAP.

1. Representational State Transfer (REST)

REST adalah salah satu jenis web service yang menerapkan konsep

perpindahan antar state. State disini dapat digambarkan seperti jika browser

meminta suatu halaman web, maka server akan mengirimkan state halaman web

yang sekarang ke browser. Bernavigasi melalui link-link yang disediakan sama

halnya dengan mengganti state dari halaman web. Begitu pula REST bekerja,

dengan bernavigasi melalui link-link HTTP untuk melakukan aktivitas tertentu,

seakan-akan terjadi perpindahan state satu sama lain. Perintah HTTP yang bisa

digunakan adalah fungsi GET, POST, PUT atau DELETE. Balasan yang

dikirimkan adalah dalam bentuk XML sederhana tanpa ada protokol pemaketan

data, sehingga informasi yang diterima lebih mudah dibaca dan diparsing disisi

client.

Dalam pengaplikasiannya, REST lebih banyak digunakan untuk web

service yang berorientasi pada resource. Maksud orientasi pada resource adalah

orientasi yang menyediakan resource-resource sebagai layanannya dan bukan

kumpulan-kumpulan dari aktivitas yang mengolah resource itu. Alasan mengapa

REST tidak digunakan dalam skripsi ini karena orientasi pada resourcenya itu,

sedangkan aplikasi lowongan pekerjaan membutuhkan pemanggilan metode yang

bisa dikerjakan terhadap kumpulan resource data lowongan. Selain itu, karena

standarnya yang kurang sehingga tidak begitu cocok diterapkan dalam aplikasi

(29)

sangat berguna karena berbicara dalam satu bahasa yang sama. Beberapa contoh

web service yang menggunakan REST adalah: Flickr API(Application Program

Interface), YouTube API, Amazon API.

2. Simple Object Access Protokol (SOAP)

SOAP merupakan protokol standar yang ringan dan ditujukan untuk

pertukaran informasi dalam desentralisasi sistem. Protokol ini melakukan

pemanggilan metode dalam bahasa XML (Extensible Markup Language). Namun,

selain itu juga kita dapat menggunakan format pertukaran data lainnya yaitu

JSON (JavaScript Object Notation). Dengan demikian, SOAP adalah suatu

mekanisme yang sederhana untuk melakukan pertukaran struktur dan tipe

informasi dalam lingkungan yang tersebar dan terdistribusi menggunakan

XML/JSON. Dokumen SOAP yang digunakan untuk melakukan request disebut

SOAP request sedangkan dokumen SOAP yang diperoleh dari web service

disebut dengan SOAP response.

Secara garis besar, protocol SOAP dapat dibagi menjadi beberapa bagian

berikut :

a. SOAP Envelope

Untuk mendefinisikan apa yang terdapat dalam pesan (message) yang dikirim,

dan kepada siapa pesan tersebut akan digunakan. Elemen ini merupakan root

dari pesan dan bersifat wajib.

b. SOAP Header

Elemen ini berisi informasi header dan bersifat opsional. Informasi yang ada

(30)

c. SOAP Body

Elemen ini berisi panggilan dan merespon informasi. Elemen ini wajib.

d. SOAP Encoding Rules

Mendefinisikan mekanisme serialisasi yang dapat digunakan untuk pertukaran

tipe data yang didefinisikan dari tiap aplikasi.

e. SOAP RPC Representation

Menyediakan suatu standar yang dapat digunakan untuk mewakili remote

procedure call (RPC) dan data hasil kembaliannya.

f. SOAP Binding

Mendefinisikan standar yang digunakan utnuk pertukaran SOAP Envelope

antara peers dengan protokol yang umum untuk transportasi.

Sintaks dari protokol SOAP adalah sebagai berikut :

(31)

2.1.3 Web service Definition Language (WSDL)

WSDL merupakan suatu dokumen berbasis XML yang berfungsi untuk

menjelaskan fungsi public dan metode-metode yang tersedia dalam web service.

Selain itu, WSDL juga mengatur end-point pada pesan-pesan yang berisi

dokumen maupun informasi prosedur.

Dokumen WSDL sanagat kompleks, dan memungkinkan untuk

mendeskripsikan end-point serta pesan yang ada pada protokol jaringan. Salah

satu bagian dokumen WSDL yang cukup penting dalam melakukan interaksi

dengan SOAP, HTTP, serta MIME adalah binding.

SOAP dapat berjalan sendiri tanpa bantuan WSDL, tetapi hal ini akan

menyulitkan pengembang di sisi client karena tidak tahu harus mengharapkan

operasi dan bentuk data apa. Karena itu WSDL diciptakan sebagai pendefinisi

sebuah web service. Dalam tugas akhir ini, web service yang dibangun akan

dijabarkan menggunakan WSDL.

Elemen-elemen yang terdapat dalam WSDL adalah sebagai berikut :

1. Elemen Types

Elemen Types menyertakan definisi tipe data yang sesuai untuk pertukaran

message. Untuk meningkatkan operasi dari dalam dan dukungan netral

platform, WSDL sering menggunakan XSD sebagai peraturan sistem dan

memperlakukannya sebagai tipe sistem pada umumnya.

2. Elemen Message

Message terdiri dari satu atau beberapa bagian, dan masing-masing bagian

(32)

3. Elemen Port Type

Elemen ini menjelaskan tentang operasi dan abstrak message yang terlibat di

dalamnya. Atribut “name” dari elemen ini menyediakan nama unik di antara

semua jenis port yang didefinisikan pada penutup dokumen WSDL.

4. Elemen Binding

Binding berfungsi untuk menyatukan format message dan detail protokol

untuk operasi. Umumnya ada beberapa nomor binding untuk menentukan tipe

port.

5. Elemen Port

Elemen ini bukanlah elemen port type, namun subelemen dalam elemen

service. Fungsinya untuk mendefinisikan end-point individu melalui alamat

tunggal khusus untuk binding.

6. Elemen service

Kelompok services digunakan untuk mengatur hubungan yang terjadi antara

port. Dengan demikian, elemen-elemen port akan diletakkan dalam group

services.

Sintaks dari dokumen WSDL adakah sebagai berikut :

(33)

<binding>

definition of bind……….

</binding>

</definitions>

2.1.4 UDDI (Uniform Description, Discovery, and Integration)

Dalam penerapannya, web service memerlukan sumber dari semua

informasi tentang SOAP message, cara membuat respons, mengumumkan service

yang ada, dan sebagainya. Dengan demikian, aplikasi dapat menggunakannya

untuk mencari WSDL. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan UDDI yang

menyediakan service untuk mencari informasi yang diperlukan.

UDDI memungkinkan suatu perusahaan untuk mengumumkan detail dari

web service yang tersedia, biasanya melalui kata kunci atau deskripsi. Dengan

adanya UDDI tersebut, kita dapat mengetahui (discover) dimana web service

perusahaan berada.

2.1.5 JSON [3]

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang

ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan

dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari

Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 – Desember

1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa

pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan

oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python

dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa

(34)

Penulis menggunakan metode JSON dalam pengiriman data yang

dilakukan, karena JSON memiliki beberapa kelebihan - kelebihan dibandingkan

XML, kelebihan – kelebihan tersebut adalah:

1. Format Penulisan

Untuk merepresentasikan sebuah struktur data yang rumit dan

berbentuk hirarkis penulisan JSON relatif lebih terstruktur dan mudah.

2. Ukuran

Ukuran karakter yang dibutuhkan JSON lebih kecil dibandingkan

XML untuk data yang sama. Hal ini tentu berpengaruh pula pada kecepatan

pertukaran data, walaupun tidak signifikan untuk data yang kecil, namun

cukup berarti jika koneksi yang digunakan relatif lambat untuk mengakses

aplikasi web kaya fitur yang memanfaatkan pertukaran data. Di sini JSON

lebih unggul dibandingkan XML, kecuali jika data dikompresi terlebih dahulu

sebelum dikirimkan, perbedaan JSON dan XML yang telah dikompresi

tidaklah signifikan.

3. Browser Parsing

Proses parsing merupakan proses pengenalan token atau bagian-bagian

kecil dalam rangkaian dokumen XML/JSON. Contohnya, terdapat data text dalam

format JSON. Data tersebut harus di-parsing terlebih dahulu sebelum dapat

diakses dan dimanipulasi. Browser parsing berarti proses parsing yang terjadi

pada sisi client/browser.

Melakukan browser parsing pada JSON lebih sederhana dibandingkan

(35)

parsing. Sementara dokumen XML di-parsing oleh XMLHttpRequest. Rata-rata

survei menobatkan JSON sebagai pemenang jika diadu kecepatan parsingnya.

JSON terbuat dari dua struktur:

1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini

dinyatakansebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus

(dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau

associative array.

2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa,

hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau

urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada

dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini

dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian

karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman

yang juga berdasarkan pada struktur data ini. JSON menggunakan bentuk sebagai

berikut:

1. Objek

Objek adalah sepasang nama/nilai yang tidak terurutkan. Objek dimulai

dengan { (kurung kurawal buka) dan diakhiri dengan } (kurung kurawal tutup).

Setiap nama diikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai dipisahkan

(36)

Gambar II. 2 Objek JSON

2. Larik

Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan [

(kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ] (kurung kotak tutup). Setiap nilai

dipisahkan oleh , (koma).

Gambar II. 3 Larik JSON

3. Nilai

Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda, atau

angka, atau true atau false atau null, atau sebuah objek atau sebuah larik.

(37)

Gambar II. 4 Nilai JSON

4. String

String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang

dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di dalam string dapat digunakan backslash

escapes "\" untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili karakter

tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C atau Java.

(38)

5. Angka

Angka adalah sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali format

oktal dan heksadesimal tidak digunakan.

Gambar II. 6 Angka JSON

2.2 PHP

PHP adalah bahasa skrip dalam server (server-side embedded scripting

language). Artinya, PHP bekerja di dalam HTML dengan tugas membuat isi

dokumen sesuai permintaan. Alur kerja PHP itu sendiri dapat kita lihat pada

gambar II.7.

Database MySQL Result

Web Server Apache

Komputer Pengunjung Web PHP Engine

INTERPRETASI SOURCE CODE

Query

HTML+PHP Source HTML

HTML Requst HTML

(39)

Pada gambar di atas tampak alur kerja engine PHP. Pada awalnya, sebuah

komputer pengunjung web melakukan HTTP request terhadap halaman tertentu.

Jika halaman yang di-request tersebut adalah halaman PHP, maka Web Server

Apache akan meneruskan halaman PHP tersebut ke PHP engine. PHP engine akan

melakukan interpretasi terhadap source PHP dalam halaman tersebut, dengan

bantuan dari database jika perlu. Setelah interpretasi selesai, maka PHP akan

mengembalikan hasilnya yang berupa HTML murni (tanpa adanya source PHP

sama sekali) kepada Web Server Apache. Setelah itu Web Server Apache akan

meneruskannya kepada komputer pengunjung web tadi dalam bentuk HTML

yang dapat ditampilkan oleh internet browser.

PHP tidak hanya didesain untuk Web Server Apache dan database

MySQL. Bahkan PHP tidak hanya bisa dipakai untuk halaman web. PHP dapat

berjalan pada hampir semua web server yang mendukung konsep CGI-binary atau

ISAPI module, di antaranya Personal Web Server (PWS) 3 ke atas, Internet

Information Service (IIS) 3 ke atas, Apache, OmniHTTPd 2 ke atas, Oreilly

Website Pro, Xitami, dan Netscape Enterprise Server.

Koneksi database pada PHP amat mudah, cukup dengan menggunakan 2

atau 3 baris perintah saja. Fungsi-fungsi untuk database cukup lengkap, dan

database yang didukung amat banyak, di antaranya MySQL, PostgreSQL, dBase,

DB++, FrontBase, ODBC, Sybase-CT, Oracle, Informix, dan Interbase.

PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak pengguna.

(40)

1. Practicality. PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan. Hasilnya,

PHP adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan

pengguna dan kebutuhan sintaks.

2. Power. PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan untuk

terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis, membuat dan

memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF, berkomunikasi dengan

bermacam protokol seperti IMAP dan POP3, dan masih banyak lagi.

3. Possibility. PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah

4. Price. PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan penggunaan,

modifikasi, atau redistribusi.

2.3 Android

Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang

meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang di release oleh

GOOGLE [4]. Aplikasi pada platform ini dikembangkan dalam bahasa

pemrograman java. Android sendiri memiliki banyak fitur diantaranya adalah:

 Merupakan sebuah Application Framework sehingga programmer dapat

menggunakan beberapa fungsi yang telah disediakan.

Dalvik virtual machine. Tiap aplikasi dalam Android memiliki instance

virtual machine yang dapat bekerja secara efisien dalam lingkungan

memori yang terbatas.

Integrated browser. Web browser berbasis WebKit engine terdapat pada

browser default Android atau pun dapat diintegrasikan dengan aplikasi

(41)

Optimized graphics. Library grafis 2D yang kaya dan 3D berbasis

OpenGL ES 1.0 yang mendukung akselerasi hardware.

SQLite. Basis data relasional yang ringan namun sangat powerful.

Media Support. Mendukung berbagai format audio, video, dan gambar

(MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

GSM Telephony. Mendukung fungsi komunikasi GSM.

Bluetooth,EDGE, 3G dan WiFi. Mendukung komunikasi pada jaringan

(tergantung hardware).

Kamera, GPS, kompas dan accelerometer. Mendukung berbagai fitur

yang disediakan oleh hardware.

Tools Developer yang lengkap. Termasuk device emulator, tools untuk

debugging, profiling memori dan performa, plugin untuk Eclipse IDE.

2.3.1 Arsitektur Android

Android terdiri dari beberapa stack software yang terdiri dari:

Applications, Application Framework, Libraries, Android Runtime dan Kernel

(42)

Gambar II. 8 Arsitektur Platform Android [4].

1. Aplication

Application merupakan program yang langsung berhubungan dengan

user. Baik program yang merupakan bawaan dari Android sendiri maupun

program yang dibuat oleh developer menggunakan bahasa pemrograman java.

Contoh program bawaan dari platform Android sendiri adalah email client,

program SMS, calendar, maps, web browser, contact dan sebagainya.

2. Aplication Framework

Lapisan ini berisi sekumpulan API yang dapat digunakan oleh

programmer maupun core application dari Android. Lapisan ini dirancang untuk

(43)

dalam Android dapat berbagi fungsi sehingga aplikasi lain dapat

memanfaatkannya.

3. Libraries

Android mendukung beberapa library C/C++ yang digunakan pada

berbagai komponen Android. Kemampuan ini dapat diakses oleh developer

melalui Android application framework. Beberapa library diantaranya adalah:

System C library. Implementasi library C standar (libc).

Media Libraries. Mendukung berbagai format multimedia (termasuk

MPEG4,H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG).

Surface Manager. Mengatur akses ke subsistem display.

 LibWebCore. Engine web browser modern.

 SGL. Engine grafis 2D.

 3D Library. Implementasi OpenGL ES 1.0 yang mendukung akselerasi

hardware.

 FreeType. Rendering untuk bitmap dan vector font.

 SQLite. Basis data relasional yang kecil namun sangat ampuh.

4. Android Runtime

Tiap aplikasi pada Android memiliki proses-nya masing-masing. Tiap

aplikasi tersebut memiliki instans dari Dalvik virtual machine (VM). Dalvik

virtual machine dirancang agar suatu device dapat menjalankan beberapa VM

secara efisien. Dalvik VM mengeksekusi file dengan format Dalvik Executable

(44)

berbasis register, dan dapat menjalankan kelas-kelas yang dikompilasi dengan

bahasa pemrograman java dan ditransformasikan menjadi format .dex. Dalvik VM

sendiri bergantung pada Kernel Linux untuk fungsi dasarnya, seperti threading

dan manajemen memori secara low-level.

5. Linux Kernel

Android menggunakan Kernel Linux versi 2.6 sebagai sistem utama.

Fungsi kernel yang digunakan antara lain untuk keamanan, manajemen memori,

manajemen proses, manajemen jaringan dan driver model. Kernel juga berfungsi

sebagai layer abstrak antara hardware dan lapisan lainnya pada software stack.

2.3.2 Siklus Hidup Aplikasi Android

Pada banyak kasus, tiap aplikasi pada Android masing-masing memiliki

Linux proses. Proses ini diciptakan untuk aplikasi tersebut pada saat kode

program tersebut akan dieksekusi, akan terus berjalan sampai tidak dibutuhkan

lagi dan sistem memerlukan memori untuk aplikasi lain. Konsep dasar program

Android adalah suatu proses pada aplikasi tidak langsung di atur oleh aplikasi

tersebut. Proses tersebut ditentukan oleh sistem melalui kombinasi : informasi

aplikasi bagi sistem, seberapa pentingnya aplikasi tersebut bagi user dan

ketersediaan memori. Contoh kasus life-cycle bug adalah IntentReceiver yang

menciptakan thread pada saat menerima intent pada method onReceiveIntent()

dan selesai dari fungsi tersebut. Setelah fungsi tersebut selesai, sistem

menganggap bahwa IntentReceiver tersebut menjadi tidak aktif sehingga ia

(45)

di dalamnya). Oleh karena itu, sistem dapat menghapus proses tersebut kapanpun

apabila dibutuhkan. Hal tersebut akan menghapus semua thread yang berjalan

pada proses tersebut. Solusi masalah ini adalah memakai Service dari

IntentReceiver, sehingga sistem mengetahui bahwa ada suatu yang aktif dalam

proses tersebut.

Sebagai programmer, kita harus mengetahui bagaimana cara yang tepat

untuk merancang aplikasi. Kesalahan pada perancangan akan membuat suatu

aplikasi akan dihentikan oleh sistem pada saat yang tidak diinginkan. Untuk

menentukan proses mana yang akan dihapus pada situasi low memory, Android

memiliki “importance hierarchy” berdasarkan komponen dan state yang sedang

berjalan. Urutan berdasarkan kepentingan tersebut adalah:

1. Foreground process. Adalah suatu proses yang dibutuhkan untuk berinteraksi

dengan user saat ini. Berbagai komponen suatu aplikasi dapat mengakibatkan

proses di dalamnya menjadi foreground proses. Suatu proses dikatakan

foreground apabila memenuhi kondisi sebagai berikut:

 Menjalankan Activity pada top screen yang sedang berinteraksi

dengan user (setelah method onResume() dipanggil).

 Mempunyai IntentReceiver yang sedang berjalan (method

IntentReceiver.onReceiveIntent() sedang dieksekusi).

 Memilik service yang fungsi callback-nya ( Service.onCreate(),

Service.onStart() atau Service.onDestroy()) sedang dieksekusi.

Hanya akan terdapat beberapa proses seperti itu dalam sistem, proses ini

(46)

apabila memori tinggal sedikit sehingga proses foreground tidak bisa lagi

berjalan. Hal ini diperlukan untuk menjaga user interface tetap interaktif

dengan user.

2. Visible process. Adalah proses yang memegang Activity yang dapat dilihat

user pada layar tetapi tidak foreground (pada saat method onPause()

dipanggil). Hal ini dapat terjadi, sebagai contoh activity foreground muncul

dengan dialog sehingga activity sebelumnya terlihat di belakangnya. Proses ini

sangat penting dan tidak akan di hapus kecuali untuk menjaga aplikasi

foreground tetap berjalan.

3. Service process. Adalah proses yang memegang Service yang dimulai dengan

method StartService(). Meskipun proses ini secara langsung tidak dapat dilihat

oleh user, biasanya proses ini menjalankan perintah dari user (seperti memutar

lagu, men-download data dari jaringan dan lain-lain). Sistem akan tetap

membiarkan proses ini berjalan selama proses foreground dan visible masih

bisa berjalan.

4. Background process. Adalah proses yang memegang Activity yang saat ini

tidak dapat dilihat oleh user (method onStop() sedang dipanggil). Proses ini

tidak secara langsung mempengaruhi user. Apabila activity life cycle telah

dipenuhi dengan benar, sistem dapat menghapus proses ini sewaktu-waktu

untuk memberikan memori tambahan. Biasanya banyak ditemukan proses

semacam ini, sehingga proses tersebut disimpan dalam LRU (Least Recently

Used) untuk menjaga agar proses yang baru saja dilihat oleh user akan

(47)

5. Empty Process. Adalah proses yang tidak memegang suatu komponen yang

sedang aktif. Alasan mengapa membiarkan proses semacam ini adalah untuk

melakukan cache sehingga proses startup menjadi lebih cepat apabila aplikasi

tersebut akan dijalankan kembali. Sistem seringkali menghapus proses

semacam ini untuk mencapai keseimbangan dari system resource antara

cached processes dan kernel caches.

2.4 UML

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar

untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat

lunak. Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik

untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya.

UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok

perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai

diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah

mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an.

Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML

merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM.

UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan,

memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi.

UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi

objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian

UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem

(48)

standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum

dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

2.4.1 Sejarah UML

Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek

telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi

coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi

wirfs-brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war)

dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa

notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita

bekerjasama dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi

yang berlainan.

Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang

merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan

mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek.

Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8) [7]. Sejak tahun

1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group

(OMG – http://www.omg.org).

2.4.2 Diagram UML

UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi

berorientasi objek, yaitu:

(49)

2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam

aplikasi.

3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar

objects.

4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.

5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.

6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di

dalam system.

7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.

8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object.

9. Component Diagram untuk memodelkan komponen object.

10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke

sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor

adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk

melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Sebuah use case dapat meng-include

fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara

umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use

(50)

di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat

dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use

case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri.

Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case

yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. Penggambaran Use case diagram

dapat di lihat dalam gambar II.9.

Gambar II. 9 Contoh Use Case Diagram.

2. Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang

mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state

adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

(51)

menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)

secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas

dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih.

Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case

menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan

aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi

tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan

titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity

diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan

objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu. Contoh Activity

diagram dapat di lihat pada gambar II.10.

(52)

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan

dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar

class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang

diperlukan oleh masing-masing operasi. Contoh sequence diagram dapat di lihat

pada gambar II.11.

(53)

4. Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem

berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam

sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk

mencapai suatu tujuan. Penggambaran class diagram dapat di lihat dalam gambar

II.12.

Gambar II. 12 Contoh Class Diagram.

2.5 MySQL

MySQL merupakan sebuah software yang berguna sebagai suatu database

server yang cukup terkenal. Database server itu sendiri merupakan suatu software

(54)

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan,

salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat

mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan

transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL

merupakan suatu software yang Open Source.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan

turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL

(Structured Query Language) [2]. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh

user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL

dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query

data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan

query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih

(55)

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan

masih banyak lagi.

2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi

GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. Multiuse. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang

bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam

menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih

banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan

lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh

yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level

subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang

mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam

skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu

tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung

(56)

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan

protocol TCP/IP, Unix socket (UNIX), atau Named Pipes.

10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa

Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai

aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API

(Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)

yang dapat digunakan untuk administrasi basisdata, dan pada setiap

peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibandingkan basisdata lainnya semacam

(57)

40

3.1 Analisis

3.1.1 Analisis Masalah

Permasalahan pada penelitian ini adalah masih banyak organisasi dan

perusahaan yang masih belum mengoptimalkan penggunan media teknologi dan

informasi dengan media internet atau online, dan meskipun sudah ada yang

mengunakan fasilitas online hal tersebut masih dirasa kurang efektif karena

pembuatan antara aplikasi server dengan aplikasi klien harus menggunakan

bahasa pemrograman yang sama sehingga dalam pembuatan aplikasinya terbatas

dalam bahasa pemrograman tertentu. Selain itu, bagaimana mengimplementasikan

web service dengan aplikasi web dan android sebagai solusi permasalahan

tersebut.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Data

Sistem yang akan dibangun merupakan sistem untuk menginformasikan

lowongan pekerjaan yang tersedia, profil perusahaan yang menyediakan

pekerjaan, serta profil pencari kerja. Untuk aplikasi back end yang dikelola oleh

admin dapat melakukan proses menyetujui publikasi atau penerbitan lowongan

(58)

melakukan proses pemanggilan method atau fungsi yang ada pada web service

untuk mendapatkan data lowongan pekerjaan, profil perusahaan, dan profil

pencari kerja. Maka web service harus menyediakan data lowongan pekerjaan,

profil perusahaan, dan profil pencari kerja agar aplikasi web dan android dapat

mengakses data tersebut. Sehingga untuk dibangunnya sistem ini, dibutuhkan data

berupa informasi lowongan pekerjaan yang dikelola oleh admin dan berasal dari

perusahaan yang mendaftarkan diri ke sistem lowongan pekerjaan ini.

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini

terdiri dari tiga hal, yaitu : kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak

dan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (SKPL).

3.1.3.1 Analisis Pengguna

Sistem yang akan dibangun ini digunakan oleh tiga jenis pengguna utama

yaitu admin, pengunjung umum dan pengunjung terdaftar. Admin dapat

melakukan pengelolaan data terhadap aplikasi ini seperti menyetujui untuk

menerbitkan atau publikasi lowongan dari member pemberi kerja atau perusahaan,

hapus lowongan, edit lowongan dan dapat melakukan hapus data pencari dan

pemberi kerja. Pengunjung umum hanya dapat melihat informasi lowongan kerja

dan melakukan registrasi menjadi member atau pengunjung terdaftar (pemberi

kerja atau pencari kerja). Pengunjung terdaftar terbagi menjadi 2 yaitu member

pemberi kerja (Pmk) yang dapat membuat profil perusahaan ketika melakukan

(59)

kerja (Pck) dapat melihat informasi lowongan kerja dan informasi perusahaan,

juga membuat profil pribadi ketika melakukan registrasi sebagai member atau

pengunjung terdaftar dan melakukan lamaran pekerjaan.

Tabel III. 1 Karakteristik Pengguna

Pengguna Deskripsi Usia Hak Akses Tingkat

(60)

Tabel III. 2 Karakteristik Pengguna (Lanjutan)

Pengguna Deskripsi Usia Hak Akses Tingkat

Pendidikan Pengalaman

Pencari Kerja

Adalah user yang

melakukan

registrasi sebagai

pencari kerja dan

dapat melakukan

pemberi kerja,

mengubah data

Adalah user yang

mengunjungi web

portal, dan belum

(61)

3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan dalam membangun sistem ini adalah :

1. Processor Intel Core 2 Duo 2.2 GHz

2. Kapasitas RAM 4 GB

3. VGA Card 512 MB

4. Kapasitas Hardisk 160 GB

5. Monitor

6. Lan Card 10/100 Mbps

7. Koneksi internet 256 Kbps

8. Keyboard & Mouse

Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) pada mobile android

yang digunakan untuk menjalankan aplikasi mobile lowongan pekerjaan ini

adalah :

1. Processor 800 MHz

2. Kapasitas RAM 256 MB

3. Memori internal 158 MB

4. Ukuran layar 3,2 inch dengan resolusi HVGA (320x480)

5. Baterai Li-Ion 1350 mAh

Spesifikasi kebutuhan minimal perangkat keras yang digunakan untuk

membangun sistem ini adalah :

1. Processor dengan kecepatan minimal 2 GHz

2. RAM minimal 256 MB

(62)

4. Kapasitas Harddisk minimal 40 GB

5. Monitor

6. Lan Card 10/100Mbps

7. Koneksi internet minimal 64 kbps

8. Keyboard & Mouse

3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangakat lunak yang diperlukan untuk membangun sistem ini adalah :

1. Java Development Kit versi 5 atau 6 , untuk kompilasi kode – kode program.

2. Java Runtime Edition, sebagai platform untuk menjalankan sistem.

3. Netbeans IDE, sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk membangun

web service.

4. Eclipse 3.5, sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk membangun

aplikasi client pada android.

5. Adobe Dreamweaver CS5 sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk

membangun aplikasi web client.

6. Glassfish, sebagai webserver untuk aplikasi web service.

7. Apache, sebagai webserver untuk aplikasi web.

8. Android SDK, untuk pengembang aplikasi android.

9. Android Development Tool, sebagai plugin android pada eclipse.

(63)

3.1.3.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL)

Pembangunan Sistem Lowongan Pekerjaan Dengan Dukungan Web

Service ini berfungsi sebagai media informasi lowongan kerja dan sarana melamar

kerja. Semua itu akan dilakukan secara online. Fungsi utama perangkat lunak

yang dibangun adalah :

1. Registrasi Member

Proses registrasi member untuk pengunjung yang ingin bergabung

menjadi member aktif di aplikasi Lowongan Pekerjaan dengan menginputkan

data profil member lengkap yang akan disimpan ke dalam database.

2. Login

Proses sebelum masuk ke dalam sistem menu utama admin dan

member. User harus menginputkan data login member atau data login admin

agar masuk kedalam sistem. Kemudian sistem akan mengautentikasi

username dan password user. Jika login valid maka user dapat mengakses

sistem, jika login data tidak valid maka sistem akan memberikan info kepada

user bahwa username atau password tidak ditemukan.

3. Lupa Password

Fasilitas lupa password untuk mengantisipasi jika user admin dan

member lupa password untuk login ke dalam sistem. User hanya

menginputkan alamat email ke dalam sistem dan sistem akan memberikan

Gambar

Gambar II. 4 Nilai JSON
Gambar II. 8 Arsitektur Platform Android [4].
Gambar II. 9 Contoh Use Case Diagram.
Gambar II. 10 Contoh Activity Diagram.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang membangun diperlukan agar penelitian pembangunan sistem rekomendasi pekerjaan berdasarkan kepribadian berbasis web pada pencari kerja menggunakan metode

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

User dapat memilih untuk menampilkan informasi detail tentang sebuah doa dengan memilih salah satu doa dari list doa yang diberikan pada halaman tersebut.. Selanjutnya setelah user

User dapat memilih untuk menampilkan informasi detail tentang sebuah doa dengan memilih salah satu doa dari list doa yang diberikan pada halaman tersebut.. Selanjutnya setelah user

Balai Latihan Kerja Boyolali yang saat ini belum mampu memberikan informasi secara online melalui sistem informasi tentang lowongan pekerjaan yang tersedia serta

Salah satu terobososan yang dilakukan DISNAKER Tangerang selama beberapa tahun terkahir yaitu upaya menyajikan informasi lowongan kerja menggunakan website serta masih memerlukan

Proses eksekusi web service dilakukan secara periodik sampai waktu batas akhir yang telah ditentukan, informasi lowongan pekerjaan hasil eksekusi kemudian akan ditransformasikan

Pada menu list dokter spesialis yang telah memilih salah satu dokter maka akan muncul menu list detail dokter, yang menampilkan detail informasi dokter yang