memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh
WISNU KHOIR
103070029169
FAKULTAS PSIKOLOG!
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Kesarjanaan Psikologi
Pembimbing I
Oleh
WISNU KHOIR
NIM. 103070029169
Di bawah Bimbingan,
S. Evangeline. I. Suaidy, IVI. Si, Psi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Desember 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.)
Jakarta,27 Desember 2007
Dekan/
Ketua Mer gkap Anggota ,
Penguji I,
S-Bambang s ryadi. Ph.D
NIP. 150326891
Sidang Munaqasyah
Anggota
Pembantu Dekan I/
Sekretaris l\/lerangkap Anggota,
Dra. Hj. Zahrotun M.Si NIP. 150 2
P nguji II,
..,_,;
」Zaサセゥゥョョァ@
II,(N,)/
DENGAN MENGINGAT NABI THAHAA.
M'AKA.
SERUAN
KEMULIAAN DIDENGAR OLEH MEJIBKA
YANG
TERPILIH MENJAW ABNYA
BERSAHABATLAH
DENGANNYA
SAW
DENGAN
SELALU MENGINGATNYA,
MA.KA
ENGKAU AKAN
'l(upersem6ali/ig.n
1(ftrya yang sederliana ini untul{,orang-orantr tercintal{,u:
Jlyali dan I6ul{,u yang tefali mendicfi/{,dan mem6im6ingl{,u.
1.(flpada Vntung Widodo, Jfaryuwono, Jfaryuwarman, :Nutfian,
I6nu Jfam6au yang dengan R.fringat dan sincflran /ig.{ianfali
(C) WISNU KHOIR
(D) PERANAN SHALAWAT DALAM RELAKSASI PADA J/\MA'AH MAJELIS RASULULLAHdiPANCORAN
(E) ix +123 halaman
(F) Kebahagiaan dalam hidup tidak selalu mudah untuk diperoleh oleh manusia, karena bermacam-macam sebab dan rintangan yang terjadi dalam hidup sehingga banyak orang mengalami kegelisahan, kecemasan, ketidakpuasan dan ketidaktenangan jiwa. Sedangkan jiwa yang tenang adalah kondisi rileks atau keadaan batin yang santai, tenang dan tanpa adanya tekanan emosi yang kuat meskipun mengerjakan pekerjaan yang amat berat.
Relaksasi disini merupakan cara mengistirahatkan tubuh dari segala macam kesibukan. Salah satu metode relaksasi adalah metode kesadaran dengan cara memfokuskan pada keyakinan yang berbentuk frase, kata, atau doa.Shalawat adalah bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. Pengertian bershalawat atas Nabi ialah, mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW serta memohon kepada Allah untuk memberikan rahmatnya dan memuliakannya.
Penelitian ini dilakukan di Majelis Rasulullah, yaitu sebuah kelompok yang memiliki kegiatan membaca shalawat setiap malam selasa yang terletak di Masjid Al Munawwar Pancoran.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan mengapa shalawat dapat menimbulkan efek relaksasi.Penelitian ini menggunal<an pendekatan kualitataif dengan metode wawancara dan observasi kepada lima orang subyek yang kesemuanya lelaki.
relaksasi. Keterkaitan itu diawali dengan aspek qauliyah (suara, irama, bacaan) yang akan menyebabkan subyel< akan mengalami relaksasi kesadaran indra. Yang kedua aspek fi'liyah (gerakan, posisi tubuh) yang akan menyebabkan subyel< mengalami relaksasi otot, sedangkan yang terakhir adalah aspek qolbiyah (kecintaan, keyakinan, penghayatan) yang akan menyebabkan subyek mengalami relasasi hipnosa.
Mengingat hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shalawat dapat menimbulkan efek relaks terhadap seseorang, maka disarankan kepada individu agar dapat mengamalkan shalawat dengan keyakinan,
penghayataan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Agar sekiranya bacaan shalawat tersebut dapat berimplikasi kepada sipembacanya.
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Peranan Shalawat dalam Relaksasi Pada Jam'ah Majelis Rasulullah di Pancoran". Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah atas Nabi
Muhammad Saw. yang telah menjadi suri tauladan terbaik bagi umat
manusia, kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat kontribusi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Teruntuk Bapak dan lbu tercinta, Alm Sanusi Hasan dan Halimah yang dengan tulus lkhlas memberikan kasih sayang dan dorongan baik moril maupun materil, serta doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan guna guna keberhasilan dan kebahagiaan anak-anakmu, terima kasih kepada kalian yang tak terhingga.
2. Pimpinan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si, beserta para staf Psikologi yang telah ュ・セュ「。ョエオ@ kelancaran administrasi untuk penelitian.
3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah banyak rnemberikan ilmu dan bimbingannya; para karyawan bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh informasi dan buku yang penting bagi penelitian ini.
menyelesaikan skripsi ini.
6. Untuk semua kakak yang tersayang Untung Widodo, Haryuwarman, Haryuwono, Muhammad Nur Fian, lbnu Hambali, terima kasih atas nasehat,doa, tangisan, canda tawa, dan dukungan yang telah kalian berikan yang juga telah mewarnai hari-hari penulis.
7. Untuk Ust. Fauzan dan Ust. Ma'mun yang telah bersedia menuntun penulis kepada jalan yang di ridhoi Allah dan Rasulullah.
8. Untuk sahabat-sahabat semua dan teman-teman kelas VlllD ( Fitri, Nana, Owi, Sunsun, lcha, iday, echa, dan Hawa, Wiwi, Ncha, Lela, Ira, Faqih, Adang, lbnu) terima kasih atas bantuan kalian yang telah dengan setia menemani penulis selama penelitian, serta gelak tawa yang telah mewarnai hari-hari penulis. Untuk Fara beserta keluarga yang telah banyak memberikan tambahan ilmu, saran, dukungan dan guyonan di kala penulis sedang berada dalam kebimbangan dan kesedihan. Untuk sahib seperjuangan (Tahir, Toni, lwan,) yang telah bersama-sama untuk saling menasehati, dan saling membangun. Tanpa kalian aku bukanlah siapa-siapa. Untuk Rental Orion (Mbah), Rental Kak /l,gus dan Rental Uda' (lnat & Uda Rozi), terima kasih karena sudah mengizinkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Terakhir, terima kasih kepada seluruh pihak yang belum disebutkan, semoga Allah membalas semuanya. Amien.
Jakarta, Desember 2007
LEMBAR PENGESAHAN ...•..•.••••....•••••••..••...•••...••••••. iii
MOITO ... iv
PERSEMBAHAN ...•..•...•...•..•...•...•..• v
ABSTRAK ...•...•.••.•..•...•... vi
KAT A PENGANT AR ...•... viii
DAFTAR ISi ...•..••.•...•.•.•••...•...
x
DAFT AR T ABEL ...•..•..•.•• xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-10 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. ldentifikasi Masalah ... 6
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7
1.3.1. Pembatasan Masalah ... 7
1.3.2. Perumusan Masalah ... 8
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1.4.1. Tujuan Penelitian ... 8
1.4.2. Manfaat Penelitian ... 8
1.5. Sistematika Penulisan ... 9
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ...•.•..•... 11-39 2.1.Teori Shalawat ... 11
2.1.1. Definisi Shalawat ... 11
2.1.2. Teks-teks Bacaan Shalawat ... 14
2.1.3. Cara Bershalawat kepada Nabi ... 18
2.2.4. Faktor-faktor yang menyebabkan efek Relaks ... 33
2.3. Kerangka Berfikir ... 35
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 40-48 3.1. Pendekatan Penelitian ... .40
3.2. Metode Penelitian ... 41
3.3. Subjek Penelitian ... .41
3.3.1. Karakteristik Subyek ... 41
3.3.2. Jumlah Subyek ... .42
3.4. Metode Pengumpulan Data ... .42
3.4.1. Wawancara ... .42
3.4.2. Observasi ... 43
3.5. Alat Pengumpulan Data ... .44
3.6. Prosedur Penelitian ... 45
3.7. Analisa Data ... .46
3.8. Prosedur Analisa Data ... .47
BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 49-106 4.1. Gambaran Umum Subyek ... .49
4.2. Analisa Kasus ... 50
4.2.1. Kasus SM ... 50
4.2.2. Kasus AK ... 60
4.2.3. Kasus IH ... 68
4.2.4. Kasus Ml ... 78
Tabel 4.3. Proses Relaksasi SM ... 58
Tabel 4.4. Proses Relaksasi AK ... 67
Tabel 4.5. Proses Relaksasi IH ... 76
Tabel 4.6. Proses Relaksasi Ml ... 86
Tabel 4.7. Proses Relaksasi ML. ... 96
[image:13.595.90.455.128.490.2]1.1. Latar Belakang
Menurut Tillich dalam Wibisono (1998) abad ke 20 Masehi lalu adalah suatu abad yang oleh ilmuwan disebut sebagai abad kecemasan (the age of
anxiety). Beberapa gejalanya adalah peperangan antar bangsa, antar suku
dan antar negara yang tak henti-hentinya. Gejala lainnya adalah resesi ekonomi yang melanda banyak negara, ledakan penduduk yang tak
terkendali lagi oleh upaya perencanaan keluarga, membanjirnya pengungsi dari negara-negara yang dilanda peperangan yang pada gilirannya melanda problem-problem sosial yang ada pada masyarakat luas. Kondisi inilah yang mengakibatkan beban psikologis tidak saja sebagai pribacli-pribadi, tapi juga pada keluarga dan lingkungan masyarakat luas . Akibatnya, wabah
kegelisahan seakan-akan sedang melanda masyarakat modern, terutama mereka yang hidup di negara-negara maju.
hampa, dan pen uh rasa putus asa. Mereka kehilangan minat inisiatif serta merasakan bahwa hidup mereka tidal< berarti. Kehidupan sehari-hari mereka rasakan dari itu ke itu saja, rutin dan tak ada variasinya. Bahkan tugas dan pekerjaannya tidak jarang mereka tanggapi sebagai hal yang menjemukan dan menyakitkan hati. Sejalan dengan itu semangat dan kegairahan kerja pun menghilang serta merasa "malas" untuk menjalankan tugas dan kewajibannya. Mereka merasa tidak pernah mencapai kemajuan hidup apapun, bahkan prestasi yang benar-benar mereka raih pun dirasakan
sebagai sesuatu yang tak ada harganya. Mereka jadi acuh tak acuh, dan rasa tanggung jawab, bail< terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan, seakan akan menghilang. Sering mereka merasa bahwa lingkungan sangat membatasi gerak-geriknya dan merasa tak mampu menentukan dan
mengambil keputusan sendiri secara bebas.(http://www.fiorenz.com2, 2005)
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Mental Rumah Tanmia (SKMRT) pada tahun 1985 yang dilakukan terhadap penduduk di 11 kotarnadya oleh
musibah, stress atau mengidap penyakit maupun faktor sosial lain yang menyebabkan ketidak tenangan pada jiwa.(http://www.fiorenz.com2, 2005)
Untuk mengatasi perilaku-perilaku yang mencerminkan ketidak tenangan jiwa tesebut mereka melakukan berbagai upaya seperti konsultasi dengan para ahli (dokter, psikiater, psikolog), melakukan kegiatan-kegiatan secara berlebihan, melarikan diri dari kenyataan hidup melalui minuman-minuman keras dan narkotika, bahkan tak jarang bagi mereka yang kuat imannya menerjunkan diri ke dalam aliran kebatilan.
Selain berkonsultasi dengan para ahli seperti dokter, psikolog, maupun psikiater ternyata ada juga mereka yang mencari alternatif lain, untuk
mendapatkan stabilitas emosi dan ketenangan pada diri mereka. Salah satu upayanya yaitu melalui teknik terapi relaksasi religius sepE!rti kegiatan zikir, mendengarkan bacaan al Qur'an dan mengikuti kegiatan pembacaan shalawat.
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. "Allah ma ha Pengampun lagi mah a pen ya yang."
Mencintai Allah Taala dan Rasulullah bagi seorang mukmin adalah suatu kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada tara dibandingkan dengan
kenikmatan maupun kebahagiaan apapun yang ada di clunia. Dengan kedua rasa cinta tersebut seseorang akan mampu merasakan manisnya iman. Seorang pecinta akan menaati, tunduk dan patuh pada kekasihnya. Begitu juga kecintaan kepada Allah dan Rasulnya merupakan salah satu faktor utama untuk mendidik jiwa kaum muslimin agar patuh kepadanya. Kecintaan kepada Allah dan Rasulnya bisa menguatkan keikhlasan dan mengokohkan komitmen seseorang untuk berpegang pada nilai dan ajaran Islam. Dia akan senantiasa berada didalam koridor ajaran Rasulullah SAVv', belajar dari beliau, mengikuti tauladannya dan menganjurkan orang lain seperti apa yang pernah beliau perintahkan.
Allah
swr
telah berjanji akan mencintai dan mengampuni dosa orang-orang yang mau mengikuti Rasulullah dan menganjurkan orang lain untukmelakukan perintah beliau. Pembacaan shalawat yang me,rupakan agenda kegiatan Majelis Rasulullah juga merupakan salah satu cara orang
Dosa yang terdapat pada diri manusia merupakan penyebab utama ketidak tenangan jiwa. Karena jiwa tersebut dipenuhi dengan perasaan bersalah dan kegelisahan. Maka dosa yang melekat pada jiwa dapat dihapus dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad. Dengan melakukan pembacaan shalawat maka kemungkinan seseorang akan merasakan ketenangan (relax) pada dirinya.
Dalam istilah psikologi, kata ketenangan biasa disamakan dengan kata relaksasi (self-relaxation). Relaksasi berasal dari kata relax yang berarti santai, dan dalam kondisi istirahat. Menurut Suryani (2005), relaksasi adalah salah satu cara mengistirahatkan fungsi fisik dan mental manusia. Tubuh manusia merupakan mesin alami yang bekerja dengan mekanisme tertentu, karena itu untuk dapat menjalani hidup ini dengan sehat, s.etiap tubuh pasti memerlukan istirahat.
Relaksasi merupakan latihan olah tubuh dengan beberapa stimulus yang dapat membangkitkan respon relaks pada diri seseorang. Relaksasi bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain relaksasi melalui pendengaran, penciuman, penglihatan dan olah tubuh. Pada kondisi rileks, menurut
ke arah detak jantung istirahat yaitu 65-75 detak per menit.
Maka dengan berlandaskan uraian tersebut peneliti mencoba untuk mengkaji lebih jauh mengenai Peranan Membaca Shalawat Terhadap Relaksasi yang dilakukan pada jama'ah Majelis Rasulullah.
1.2. ldentifikasi Masalah
Dalam penelitian ini peneliti menemukan beberapa permasalahan yang di identifikasi yaitu :
1. Apakah membaca shalawat dapat menimbulkan relaksasi?
2. Apakah yang menyebabkan relaksasi itu timbul pada diri individu ? 3. Bagaimana pengaruh membaca shalawat bagi orang yang
mengikutinya secara rutin ?
4. Apakah setiap orang yang mengikuti kegiatan pembacaan shalawat akan memperoleh relaksasi ?
1.3.1. Pembatasan Masalah
Dari beberapa identifkasi permasalahan yang telah diungkapkan diatas, maka peneliti membatasi beberapa hal dalam penelitian ini, yaitu :
1. Relaksasi diri adalah merupakan suatu usaha untuk mencapai keadaan rileks, yang ditandai dengan penurunan keigiatan sistem syaraf simpatik untuk mengistirahatkan fungsi fisik dan psikis manusia. 2. Membaca Shalawat adalah bentuk kegiatan di Majlis Rasulullah yaitu
dengan melantunkan puji-pujian terhadap Rasulullah, sebagai salah satu bentuk zikir guna mengingat Allah dan Rasulnya. Sedangkan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah mHmohon kepada Allah supaya Allah mencurahkan perhatiannya kepada Nabi (kepada perkembangan agama), agar merata alam semesta yang membentang luas Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa "bershalawat" artinya : kalau dari Allah berarti memberi rahmat : dari malaikat berarti
memintakan ampun dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis rnenguraikan rumusan masalah tersebut menjadi ?
1. Bagaimana membaca shalawat dapat memberikan efek relaksasi kepada jama'ah Majelis Rasulullah ?
2. Mengapa membaca shalawat dapat mengakibatkan relaksasi ?
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah membaca shalawat dapat memberikan efek relaksasi kepada jama'ah Majelis Rasulullah.
2. Untuk mengetahui mengapa membaca shalawat dapat mengakibatkan relaksasi.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan metode terapi alternatif untuk penanggulangan stres melalui pembacaan shalawat.
melaksanakan penelitian serupa yang lebih komprehensif.
1.5. Sistematika Pembahasan
Bab I membahas tentang Pendahuluan yang isinya adalah latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II membahas tentang Kajian Teoritis yang isinya berupa Definisi Shalawat, Hukum Membaca Shalawat, Cara Bershalawat Kepada Nabi, Manfaat Membaca Shalawat, Definisi Relaksasi, Kegunaan Relaksasi, Macam-Macam Relaksasi, Faktor-Fakto1· yang
Menyebabkan Relaksasi, Definisi Suara, Terapi Suara secara
Bio-Psychology, Bunyi dan Otak, Stimulus Alpha dari suara yang dapat
menghasilkan relaksasi, Kerangka Berpikir, dan Pengajuan Hipotesis
Hipotesa
Bab IV membahas tentang Presentasi dan Analisis Data yang isinya adalah gambaran umum subyek penelitian, presentasi data, uji persyaratan dan uji hipotesis.
2.1. Teori Shalawat
2.1.1. Definisi Shalawat
Menurut Mustafa (1996) , "Shalawat" adalah jama' dari kata shalat. Shalawat
berasal dari bahasa Arab yang artinya doa, rahmat dari Tuhan atau memberi
kebajikan. Jika Shalawat itu dilakukan oleh hamba kepada Allah, maka
artinya adalah seorang hamba tersebut menunaikan ibadah atau berdoa
(memohon kepada Allah), akan tetapi kalau Allah bershalawat kepada
hambanya, berarti Allah mencurahkan rahmatNya kepada hamba atau Allah
melimpahkan suatu kebaikan. Shalawat Allah kepada hambanya dapat dibagi
menjadi dua, yakni : khusus dan umum. Shalawat khusus adalah Shalawat
Allah kepada para Rasul, para Nabi, dan teristimewa kepada Nabi
Muhammad SAW. Sedangkan Shalawat umum ialah Shalawat Allah kepada
hambaNya yang mukmin.
Shalawat Allah kepada Nabi Muhammad SAW, adalah memuji Nabi
Muhammad SAW, dan mendekatkan Muhammad SAW kepada diriNya
Muhammad SAW serta memohon kepada Allah untuk memberikan rahmatnya dan memuliakannya.
Sedangkan Al-Mubarrad dalam Usman (1990) berpendapat, "Shalawat" berasal dari kata shalat yang artinya merahmati. Shalawat yang berasal dari Allah berarti Nabi Muhammad mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT sedangkan Shalawat dari malaikat merupakan permohonan para malaikat agar Allah menurunkan kasih sayangnya terhadap Nabi Muhammad.
Suryani (2005) berpendapat bahwa Shalawat adalah bentuk jamak dari kata
salla atau shalat yang berarti doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan,
dan ibadah.
Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya, jika Shalawat itu datangnya dari Allah SWT, berarti Allah memberikan rahmatnya kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah SWT memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.
Shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan),
(www.islamonline.net, 2007)
Artinya : "Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad SAW"
Dalam Hadits riwayat An-Nasai, Abu Dawud dan Ahmad serta disahihkan
oleh An-Nawawi disebutkan : "Saya mendengar Rasulullah SAW. Bersabda:
"Janganlah kamu menjadikan kuburku menjadi persidangan hari raya.
Bershalawatlah kepadaku karena Shalawatmu sampai kepada ku dimana
saja kamu berada."
Hadits tersebut mengemukakan dengan tegas dan jelas bahwa Nabi
memerintahakan umatnya untuk bershalawat kepada beliau, sebab Shalawat
yang dibaca oleh umatnya akan sampai kepada Nabi. Se1dangkan pada ayat
diatas mengemukakan dengan jelas dan tegas sekali bahwa bershalawat
atas Nabi SAW adalah suatu rangkaian Iman dan Islam, yang wajib
disempurnakan oleh kaum Muslimin dengan sepenuh hati dan benar.
Dari uraian di atas maka peneliti berkesimpulan bahwa pengertian Shalawat
kepada Nabi Muhammad SAW adalah memohon k•3pada Allah untuk
mencurahkan rahmatnya kepada Nabi Muhammad SAW yang melebihi
2.1.2. Teks-teks Bacaan Shalawat.
Teks bacaan shalawat sangat banyak ragamnya sesuai dengan hajat kebutuhan pembacanya. Untuk tujuan apa dan kapan harus dibaca. Latar belakang itu yang menyebabkan banyaknya ragam teks (lafal) bacaan Shalawat yang masyhur di kalangan ulama dan kaum muslimin.
Banyak sekali karya para ulama yang mengetengahkan khususan (keistimewaan) shalawat yang masyhur dikalangan ulama dan kaum muslimin. Diantaranya :
1.
Al Batjanji, Karya Syeikh Ja'far Al Batjanji2. Addibai, Karya Abdurrahman Addiba'i.
3. Simthuduror,Karya Ali bin Muhammad Al Habsy
4. Adhiyaulamie, Karya Umar bin Syekh Abubakar bin Salim
Diantara teks bacaan shalawat :
Dalam hal ini Imam Syafi'i r.a, menyatakan bahwa shalawat yang dianggap paling sahih sanadnya adalah
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan Keluarganya."
Dalam berbagai sumber, baik hadis maupun keterangan para ulama yang termuat dalam kitab-kitab klasik, banyak sekali /afazh-lafazh shalawat. Seperti yang terhimpun dalam kitab Muktashar fi Ma'ani Asma Allah
al-Husna, dalam bab Ash-Sha/ah ala a/-Nabi, karangan Al-Ustadz Mahmud
al-Sarni, dan kitab Afdhalu a/-Shalawati ala Sayyidi al-Sadati, karangan Yusuf
bin lsma'il al-Nabhaani. Untuk itu dibawah ini adalah sebagian /afazh-/afazh shalawat tersebut :
LS
セ@
J-lj
セセj@
;:;_.j.J1 vl?l
セャェGNIェ@
Z[セ|@
:)11
jセ@
セ@
セ@
セi|@
,,,,. ,,. ,,.,., _,,,. ,,. ,..,, ,, "'
,, ,,. ,, ,, ;i;;
セ@
"
L
"
2..lSI ,, ('1 JI' !'"""'
_.r. iセG@ ,, 1"1 1::.. セ@'.$" )
!'"""'
_.r. Lr ",, ,, ,, ,, ,, ,, ,, ,,
Artinya: "Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang tidak pandai menu/is dan membaca. Dan muliakan pu/alah kiranya akan isterinya, ibu segala orang yang mukmin, akan keturunannya dan segala ahli rumahnya, sebagaimana engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarga Ibrahim diserata a/am. Bahwasanya Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuzi
dan sangat mulia." (HR. Muslim dan Abu Daud dari Abu Hurairah).
,,. ,, :;, ,.. ,, ... ,, ,,. yJ ,, :;; ,,.
セ@
セ@
'.'.l
).!j.
セQI@
セ@
セ@
w
セ@
JT
J'>j
セ@
セ@
J'..o
セ@
"' ,, ,.. ,, "' ,, "'
,, ,,. ,, " ,, " ,.. ,.. ...
セ@
セ@
2)51.セwi@
c)
セ|I@
セ@
セZZNsILAキ@
セ@
JT
セj@
,, ,, ,, ,, ,.. ,, ,, "' ,.,
Artinya: "Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim, bahwasanya Engkau sangat
,, ,, ,, r) ,, ,, / ,.. ,,. .p ,, ;;, ,,.
.
セ@
セ@
2.J.;1 ..
セiI@
jsMセ@
w
セ@
JT
J'-)
セjsMセ@
セi@
,.. ,, ,, ,.. / "' / "'
,, ,. ,, <> ,,. ,, ,, ,, ,, ,.,,, ;;, ,.
Nセ@
セ@
2.J.;1.
セiI@
JT
JS-
Gs')4w
セ@
JT
jsMIセ@
JS-
!\J4
セi@
,. ,. ,, ,, ,. / "' ,. p ,..
Artinya: "Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah a/eh-Mu akan Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana Engkau telah m11muliakan keluarga Ibrahim bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat mu/ia. Ya Allah, wahai Tuhanku, berikan berkat a/eh-Mu akan Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim; bahwasanya
Engkau sangat terpuji dan sangat mulia." (HR. Bukhari dari Abu Sa'id, Ka'ab
lbn 'Ujrah).
,, ,.. ,,. ;;, / ,, ,, .p ,, "',.
セ@
JS-
!I
)4)
セiI@
JS-
セ@
w
2»).'.,,))
セNケL@
セ@
JS-
セ@
セi@
"' ,. / / / ,, "'
セiI@
JT)
セQI@
Js-
d)4tS
セ@
JT
Js-)
,. ,.. ,. ,, ,, "' ,..
Artinya: "Ya Allah, wahai Tuhanku, mu/iakanlah a/eh-Mu akan Muhammad, hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana Engkau telah memuliakan Ibrahim; dan berilah berkat a/eh-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim." (HR. Al-Bukhari dan Abu Sa'id).
セ@
Js-
!!
)4)
セQ[Nゥ@
Ji
Js- :-
:L.
t..5-
セセI@
._,,_13:;i3
セ@
Js-
J,o
セゥ@
9 ,,. ,, ,, ,, ,,,. ,,,, "'Nセ@
,,セ@
,,2.lf1
,,セiI@
,,. ,.. ,..Ji
Js-
J:,4tS
セセj@
,,.,,.<1>.-l)ji)
,,,,Artinya: "Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah a/eh-Mu akan Muhammad, isteri-isterinya dan keturunannya, sebagajmana Engkau ts•lah memuliakan keluarga Ibrahim. Dan beri berkatlah a/eh-Mu kepadq Muhammad dan isteri-isterinya serta keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau telah
memberikan berkat kepada keluarga Ibrahim: bahwasanya Engkau
sungguhsangat terpuji dan amat mu/ia." (HR. Bukhari dari Abu Hamid
Al-Sa'idi).
Artinya : " Ya Allah, curahkanlah kesejahteraan kepada penghulu Kita Muhammad pengobat dan penyembuh hati, penguat dan penyehat badan, dan cahaya mata serta kilaunya. Semoga pula kesejahteraan dan keselamatan dicurahkan selalu kepada sanak keluarga dan para sahabatnya"
Shalawat Nuril Anwar
0 o .... o / 0 . - ' > ) .... >/} , , ; ; ; ....
Wセ@
セセj@
GAセGji@
セエ[@
セj@
'!1:_,:,')1
:.:J
'!1jj')1
/}
セ@
J.o
セ|@
セキL[ZZL@
セQ@
r
セセ@
Lセセセ|@
セセャェ@
'!t_J,I
セャェ@
'/;:,j1
セセ@
エsセ@
Artinya : "Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada cahaya-cahayanya, dari rahasianya setiap rahasia, penawar kegundahan-gulanaan dan kunci pintu kemudahan, penghulu kita Muhammad nabi pilihan. Semoga dicurahkan pula kepada sanak keluarganya yang suci dan para sahabat pilihan, sesuai dengan bilangan nikmat dan anugerah yang telah engkau curahkan "
Shalawat Dawak
Artinya : "Ya Allah, curahkanlah kesejahteraan kepacla penghulu kita Nabi Muhammad dan sanak keluarganya sebanyak bilangan setiap penyakit dan obatnya. Curahkanlah keberkatan dan keselamatan kepada beliau beserta sanak keluarganya dengan sebanyak-banyaknya".
Artinya:
Wahai para pengingat Nabi SAW beruntunglah kalian dengan mengingat sang Kekasih
Kekasih Penciptaku yang sangat teramat dekat dengan yang Maha Pengasih Kekasih yang derajatnya disisi Tuhan sangat Luas dan Terhormat
Pemilik Kewibawaan dihari pertemuan yang sangat sulit
Dan dihadapan para Nabi dan Rasul dihari itu. Beliaulah yang akan menjadi juru bicara
Matahari hidayah yang tak pernah terbenam dan tak akan sirna cahanya Atasnya limpahan shalawat Allah sebanyak riuhnya kicauan burung
2.1.3. Cara Bershalawat Kepada Nabi
Menurut Anam (2003) dalam bershalawat sebaiknya seseorang
memvisualisasikan wujud nabi Muhammad SAW dihadapannya, sebagai
sesosok manusia bercahaya dengan pakaian cahaya dan dan penuh
keharuman yang baik. Bersama dengan itu, bentuk Nabi SAW pun terpatri
dalam ruhani, dan ia pun berlaku lemah lembut terhadap Beliau yang
memungkinkan memperoleh keutamaan dari rahasia cahayanya. Rahasia
dari hal tersebut adalah bahwa zat Muhammadiyah timbul dari Cahaya
malakut. Maka apabila dilangsungkan dengan terus meimandangnya pada
saat membaca shalawat akan diperoleh bagian yang agung dari nur/cahaya
malaikat yang tercurah atas cahaya yang memancar dari Nabi Muhammad
SAW tidak akan terputus selama-lamanya, dan hendaknya orang yang
Berikut ini cara bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang sesuai
dengan sabda beliau : Hadits ini telah disepakati ke "Shahihannya menurut
riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim :
J.J ,, ,,,.. ,, ,, \ ,, J,.. セ@ ,.. ,..
· ( I ;
Jw
セGLQᄚQMZN@ 1'-! '·'<" 'IJ"
't,;• \'It,;'''f
セ@ C:.JI セGGi@ ·"'·I. )""' ᄋセ@ セNNNNNNNLLNL@ セ@ Y'J-· y セ@ L>,, ,- y.
LS',
_r.>-セ@
);,
AjIセェ@
セQ[NQ@
);, :-
:I',,
L..5-
セセェ@
4>.-1jjlj
Mセ@
);,
J,,
セ[ゥQQ@
.;; ,, ,.. ,.. ,..,.. ,.,,, :P'
,, ,, 0 ,.. J. ,,
Nセ@
,,セ@
2,\51
,,セQ[NQ@
セ@
」ゥGセャ[@
W'
セセj@
4>.-ljjlj
,.. ,, ,..,, ,,,..
Artinya: "Te/ah berkata Imam Abu Humaid As Sa idie RA, "Para sahabat
pernah bertanya : "Ya Rasu/ul/ah, bagaimana cara kami /Jershalawat kepada
anda ?Jawab beliau "Ucapkan/ah,''.l\LLAHUMMA. SHALL! ALA
MUHAMMADIN WA'AZWAJIHI WADZURIYYATIHI : KAMAA SHALLAITA ALA IBRAHIM WABAARIK ALA MUHAMMADIN W/\ AZWAAZIHI WA DZURIRATIHI : KAMAA BAARAKTA ALA IBRAHIM : INNAKA HAMIDUM MAJID.
(Ya Allah !semoga engkau berikan trambahan rahmat kepada Nabi Muhammad, segenap Jstri, keturunan Beliau :sebagai mana engkau telah berikan rahmat atas Nabi Ibrahim AS. Dan kiranya senantiasa engaku curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semua lstri, keturunan Beliau : sebagaimana Engkau telah curahkan kebaikan banyak atas Nabi Ibrahim AS. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Tinggi.
2.1.4. Manfaat Membaca Shalawat
Dalam Al Qur'an telah ditegaskan : "Sungguh Allah dani para Malaikat-Nya
bershalawat kepada Nabi, hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah
kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya"(QS.
Al-Ahzab: 56).
Bershalawat Nabi sangat dianjurkan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Diantaranya
adalah sabda Rasulullah SAW : "Menurut riwayat S : Anas ra: "nabi saw
merah-matinya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh kesalahan dari dirinya serta
derajatnya diangkat sepuluh kali lipat."
Pada suatu ketika Rasulullah kelihatan sangat gembira. Lalu berkata :
"Malaikat Jibril telah datang kepadaku seraya berkata : " Ya Muhammad,
apakah kamu tidak rela sekiranya salah seorang diantara umatmu
bershalawat kepadamu satu kali kemudian aku memintal<an rahmat kepada
Allah buatnya sepuluh kali. Dan bila salah seorang diantara umatmu
membacakan salam kepadamu kemudian aku memintakan kesejahteraan
buatnya sepuluh kali ?" Demikian Imam Nasai dan lbnu Hibban
mengetengahkan sebuah riwayat bersumber dari Abi Thalhah dengan sanad
yang sahih.
Ada beberapa ayat Alquran dan Hadis Nabi tentang Fadhillah bershalawat.
Firman Allah SWT :
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikatnya-malaikatnya, bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Q.S 33 Al Ahzab : 56)
Artinya: "Tidak sempurna iman seseorang dari kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada ia mencintai anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya." (diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim, Turmudzi, Nasai dan lbnu Majah dari Anas RA)"
Nabi bersabda :
,,, ,,. JI 0 ,,. '[ ,,, JI ,,, "' ,,. ,,. / ,,. } ,, ,, "',,.
PセN@ 0\',..;J1 PセQZ⦅NHL@ セ@
jfti
セj@ セ@ セZ@ _il.'.,a;:. ,;,,)GJ-"
;._s-:)·f,i
ly;I,.. ,, ,,. ,,. ,,. ,, ,,. ,,. .;:;
,,. ,.. & ,;:. ;;:, ,,. o , 'f:J Jlo ,,,,
y.i
olJJ ..iJY:,ij .iJL;,ji , ,
,,,
,,,
t : , , ,
<lk:J1Jb
:J
rJ.;'
, ,
セエ[[jゥ@rJ.;'
.illl,
Jb
, ,,
,}
0T:,.J1;;,t,;..
セ@
11
,$P
JJ>-
,y
}_,,.J\
J.\)Lセjj|I@
<.>jlfr\1
セ@
Artinya: "Ajarkanlah kepada anak-anakmu mengenai tiga hal : Cinta kepada Nabimu, cinta kepada ahli rumahnya, dan cinta membaca Al Qur'an kelak dihari kiamat nanti dalam naungan rahmat Allah dimana pada hari kiamat nanti dalam naungan melainkan naungannya serta para nabi dan pilihnnya saja,"(diriwayatkan oleh oleh Abu Nashr Asy-Syairazi, As-Dailami dan lbnu Najjar RA)
Uraian diatas merupakan dalil-dalil ayat Al Qur'an dan Hadits Nabi yang
berkenaan dengan perintah dan anjuran bershalawat atas Nabi SAW. Dari
beberapa Hadits tersebut dengan jelas menyatakan bahwa dengan
memperbanyak membaca shalawat atas Nabi, maka akan memperoleh
fadhilah-fadhilah yang besar seperti, memperoleh syafaat, memperoleh
magfirah (ampunan), dilapangkan rizkinya, dihilangkan kesusahannya.
Memperoleh kemulian dan kebahagiaan, ditinggikan clerajatnya, dikabulkan
Sebab selain manusia akan memperoleh fadhilah-faclhilah yang besar itu, sudah barang tentu individu tersebut pasti akan memperoleh manfaat yang banyak dan pahala yang besar pula.
Zakro (dalam Anam, 2003) menyatakan buah matang yang dapat dipetik seorang hamba dengan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW dan berbagai manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Bersama dengan Allah SWT dalam membaca shalawat kepada Nabi Muhammad.
2. Memperoleh sepuluh shalawat (rahmat) Allah sebagai balasan satu Shalawat.
3. Allah mengangkatnya sepuluh derajat/kedudukan. 4. Dituliskan untuknya sepuluh kebaikan.
5. Dihapuskan sepuluh kesalahan. 6. Dapat diharapkan dikabulkannya doa.
7. Shalawat adalah sebab memperoleh syafa'at/pertolongan. 8. Sebagai perantara tercapainya cita-cita.
9. Menyebabkan seorang hamaba dekat dengan Rasulullah.
2.2.
Relaksasi
2.2.1. Definisi Relaksasi
Relaksasi adalah salah satu teknik dalam terapi perilaku yang dikembangkan oleh Jacobson dan Wolpe untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan (Goldfried dan Davidson, 1976). Teknik ini dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat men£1gunakannya untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari dirumah, (http://klinis.com, 2007)
Relaksasi yang baik adalah relaksasi yang dapat menghasilkan kondisi fisik dan psikis yang jauh lebih baik, segar dan berenergi dari pada sebelumnya dalam proses relaksasi tubuh biasanya dibiarkan dalam kondisi yang benar-benar santai dan tenang. Bahkan terkadang bisa sampai tertidur.
Sedangkan Utami(1993) berendapat bahwa relaksasi merupakan pengaktifan dari syaraf parasimpatetis yang menstimulasi turunnya semua fungsi yang dinaikkan oleh sistem syaraf simpatetis, dan menstimulasi naiknya semua fungsi yang diturunkan oleh syaraf simpatetis. Masing-masing syaraf parasimpatetis dan simpatetis saling berpengaruh maka dengan bertambahnya salah satu aktivitas sistem yang satu akan menghambat atau menekan fungsi yang lain, (http://www.klinis.wordpress.com, 2007)
Dari uraian di atas maka peneliti berkesimpulan bahwa pengertian relaksasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kondisi tenang baik secara psikis maupun fisik.
Relaksasi sendiri merupakan latihan olah tubuh dengan beberapa stimulus yang dapat membangkitkan respon rileks pada diri seseorang stimulus yang dapat membangkitkan respon rileks pada diri seseora11g. Relaksasi bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain melalui relaksasi auditorial (dengan rangsang pendengaran melalui pendengaran musik atau bunyi-bunyian), relaksasi olfaktori (dengan rangsang penciurnan menggunakan aroma terapi), relaksasi visual (dengan rangsangan penglihatan melalui visualisasi warna atau bentuk tertentu) dan terakhir relaksasi tubuh (dengan rangsangan psikomotorik tubuh melalui berbagai gerakan olah tubuh dengan posisi tertentu).
2.2.2 Kegunaan Relaksasi
Ada banyak manfaat nyata dari relaksasi. Burn (dalam Utami, 2002) dalam Ramdani melaporkan beberapa keuntungan yang clipE:iroleh clari latihan relaksasi, antara lain:
pada siswa sekolah penerbang.
2. Masalah-masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi. Penelitian Hoelscher dan Lichstein (1986) serta Karyono (1994) menunjukkan bahwa relaksasi dapat menurunkan tekanan darah systolic
dan diastolic pada penderita hipertensi. Selanjutnya Weil dan Goldfried dan
Davidson (dalam Utami, 2002) bahkan telah membuktikan keberhasilan penggunaan relaksasi pada penderita insomnia yang berusia 11 tahun. 3. Mengurangi tingkat kecemasan. Beberapa bukti telah menunjukkan
bahwa individu dengan tingkat kecemasan yang tinggi dapat menunjukkan efek fisiologis positif melalui latihan relaksasi.
4. Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stres, dan mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan, seperti pertemuan penting, wawancara dan sebagainya. 5. Mengurangi perilaku tertentu yang sering terjadi selama periode stres
seperti mengurangi jumlah rokok yang dihisap, konsumsi alkohol, pemakaian obatobatan, dan makan yang berlebihan. Penelitian yang dilakukan oleh Sutherland, Amit, Golden dan Rosenberger (dalam Walker dkk, 1981) membuktikan bahwa relaksasi dapat mernbantu mengurangi meroko.
6. Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan ketrampilan fisik. Hal ini mingkin terjadi sebagai hasil pengurangan tingkat kete·gangan.
7. Kelelahan, aktivitas mental, dan atau latihan fisik yang tertunda dapat diatasi lebih cepat dengan menggunakan latihan relaksasi.
sebagai hasil latihan relaksasi, sehingga memungkinkan individu untuk menggunakan ketrampilan relaksasi untuk timbulnya rangsangan fisiologis.
9. Relaksasi merupakan bantuna untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan operasi.
10. Konsekuensi fisiologis yang penting dari relaksasi adalah bahwa tingkat harga diri dan keyakinan diri individu meningkat sebagai hasil kontrol yang meningkat terhadap reaksi stres.
11. Meningkatkan hubungan interpersonal. Orang yang rileks dalam situasi interpersonal yang sulit akan lebih berpikir rasional, {http://www.lib.ugm, 2007)
2.2.3. Macam-macam Relaksasi
Menurut Utami (1993), ada beberapa macam bentuk relaksasi yaitu relaksasi indera, relaksasi otot, dan relaksasi melalui teknik tertentu, masing-masing dari macam relaksasi memiliki metode yang berbeda-beda dalam mencapai efek rileks. (http://klinis.wordpress.com,2007)
1. Relaksasi Kesadaran lndera
Kalat (2004) berpendapat bahwa suara adalah sesuatu yang dihasilkan dari sebuah getaran. Jika definisinya sesederhana itu, maka suara dapat dihasilkan dari getaran benda apapun yang menjadi sumber bunyi. Suara dapat juga sebagai fenomena psikologis yang berarti sebuah getaran yang dapat didengar oleh makhluk hidup. Sebuah getaran tidak bisa dikatakan sebagai suara bila tidak ada yang bisa mendengarnya. Suara juga bisa menjadi terapi bila getaran yang dihasilkan berada dalam gelombang Alpha. Menurut Perrini (2002) gelombang alpha merupakan salah satu gelombang yang memiliki efek penyembuhan dan relaksasi pada tubuh.
Menurut Campbell (2004), terapi suara adalah sebuah area getaran bunyi yang dapat menghasilkan bahasa, musik atau
tone
Sensor pendengaran di otak berasal dari organ spasial yang dinamakan organ corti yang berada dekat clengan medulla di sebuah alat sensor pendengaran yang 「・イィオ「オョAセ。ョ@ dengan telinga. Perjalanan dimulai dari saraf pendengaran yang membawa informasi suara ke kholea. Dari sana beberapa neuron berproyeksi ke formasi reticular. Proyeksi lain melalui jalan kecil yang dinamakan laterial lemnicula dan inferior cutikula tanpa adanya proses sinaps dan diproyeksikan ke thalamus terakhir, proyeksi dari thalamus berakhir disaluran pendengaran primer pada girus pendengaran temporal.
Dari bermacam getaran suara yang masuk mela1lui telinga ke otak , suara yang memiliki stimulus gelombang alpha akan menghasilkan hormone endorphin di otak yang menyebabkan seseorang menjadi lebih tenang dan rileks. Gelombang alpha berada dalam getaran
7-12 Hz. Gelombang ini menyebabkan keadaan mlaksasi, tidur ayam (antara tidur dan tak tidur) dengan meditasi rinfian. Gelombang ini merupakan kunci utama yang membawa rnanusia ke dalam keadaan kesadaran yang lebih dalam.
Senada dengan Campbell, Goldman dalam seminar International
Sound Healing Organization menyatakan bahwa teori suara adalah
kesadaran dan meluruskan kembali keseimbangan yang ada dalam tubuh.
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan secara sederhana, bahwa suara bisa menjadi suatu terapi yang merupakan suatu relaksasi auditori yang merangsang kerja telinga melalui rangsang suara tertentu yang dapat memberikan penyembuhan penyakit tertentu baik secara fisik maupun psikis.
2. Relaksasi otot
Relaksasi ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan cara melemaskan otot-otot badan. Dalam relaksasi ini biasanya individu diminta untuk menegengkan otot dengan ketegangan tertentu kemudian diminta untuk mengendorkan kembali.
beriungsi untuk menurunkan aktivitas organ-organ tubuh. Kalau susunan syaraf pusat dikehendaki, susunan syaraf otonom mengendalikan gerakan-gerakan yang otomatis, misalnya fungsi-fungsi digestif, proses kardiovaskuler, gairah seksual dsb. Didalam saat ketegangan dan kecemasan yang bekerja adalah system syaraf simpatis, sedangkan saat rileks yang bekerja adalah system syaraf parasimpatis.
3. Relaksasi melalui teknik tertentu
Relaksasi ini biasanya memiliki teknik tertentu yang unik dan berbeda-beda antara lain melalui hipnosa, yoga maupun meditasi. • Hipnosis, berasal dari kata Yunani hypnos atau hypnose atau
hypnosa adalah kedaan menyerupai tidur, yang bisa dibangkitkan
oleh orang lain, dimana terdapat keadaan ::;uggestibiltas yang memuncak serta berbagai gejala-gejala motorik maupun sensorik yang bisa ditimbulkan maupun hal-hal yann bertalian dengan daya ingat. Nama lama adalah animal magnetism atau
mesmerism atau braidism (Hukom, 1979). Sedangkan terapi
hipnosa atau hipnotherapy atau medical hipnosis adalah penggunaan hipnosis untuk maksud pengobatan (Hukom, 1979). Terapi hipnosa tidak bisa dipisahkan dari sugesti, karena sugesti merupakan intisari dari pelaksanaan terapi ini. Sugesti atau
atau isi pikiran dibangkitkan pada orang lain, sedang daya kritik
atau logika tidak dapat bekerja untuk menyaring ide yang
diberikan tersebut (Hukom, 1979)
• Meditasi adalah jalan untuk mencapai pelepasan. Dalam meditasi
orang melepas dunia yang rumit di luar untuk dapat meraih dunia
yang tenteram di dalam. Dalam semua jenis aliran mistik dan
dalam banyak tradisi, ini dikenal sebagai jalan menuju pikiran
yang murni dan kokoh. Pengalaman dari pikiran yang murni ini,
terbebas dari dunia, sangatlah menakjubkan dan
membahagiakan.
• Yoga adalah sebuah fenomena yang sudah mendunia sejak
orang Barat membawanya ke negeri mereka dari anak Benua
India di pertengahan abad ke-19. Perkemban(Jannya diluar tanah
asalnya menjadi sangat cepat setelah para mistik dari India yang
dipelopori oleh Svami Vivekananda mulai merambah dunia Barat
terutama Amerika Serikat menjelang abad ke-20. Terapi yoga
menggunakan teknik penghentian pikiran pikiran liar (lnilah
definisi dari Patanjali: kalau pikiran itu tidak ada/diam maka
seseorang dapat dinyatakan dalam dalam keadaan yoga, apabila
masih ada pikiran yang liar maka seseoarang belum dalam
2.2.4. Faktor-Faktor yang menyebabkan efek Relaks
Menurut Benson (2002) ada beberapa faktor yang dapat rnempengaruhi hasil yang optimal dalam relaksasi, antara lain :
1. Lingkungan yang tenang. Pengkondisian relaksasi dapat optimal bila lingkungan disekitar tempat melakukan relaks.asi lebih tenang. Lingkungan itu meliputi antara lain suasana kamar yang sunyi, sepi, tanpa gangguan suara yang bising.
2. Persiapan mental. Persiapan mental yang holistic perlu dibangun untuk mensugesti relaksasi. Peta mental tersebut bisa diciptakan antara lain dengan memfokuskan pikiran yang berkelana dengan cara mengulang suatu kata yang bisa memotivasi kita1 untuk rileks, zikir, menutup mata, mengatur irama nafas dan mendengarkan bunyi-bunyian yang menenangkan.
3. Sikap. Dalam relaksasi seseorang sebaiknya memiliki sikap pasif dalam arti membiarkan saja seluruh masalah mengalir dan digantikan dengan kepasrahan. Kepasrahan juga bisa diartikan untuk tidak menuntut hasil relaksasi yang baik tanpa menikmati prosesnya tersebut.
Posisi yang baik antara lain, duduk bersandar pada kursi, duduk bersila, berlutut, bergoyang-goyang dan juga tidur.
Sedangkan dalam pendekatan agama Islam latihan-latihan yang menyebabkan relaksasi antara lain :
1. Shalat, shalat apabila dilakukan dengan baik dan benar, merupakan salah satu sarana relaksasi otot dan tubuh. Pada shalat terdapat beberapa gerakan yang mampu menegangkan clan meregangkan otot tubuh.
2. Membaca Al Qur'an dan mendengarkan bacaan Al Qur'an, juga dengan menyimak maknanya. Hal ini juga bisa berarti mendengarkan bacaan Al Qur'an dan menyimak bacaan Al Qur'an yang dilantunkan oleh seseorang. Bacaan Al Qur'an yang dibaca ataupun yang didengarkan hendaklah bacaan tartil dan indah, sehingga pengaruh Al Qur'an dapat masuk ke dalam sanubari seseoran9. Dengan demikian diharapkan seseorang bisa lebih tenang.
gundah dan sedih, ia cukup mengingat Tuhannya yang akan menolongnya setiap saat. Bahwa azab dan kebijaksanaan Tuhannya selalu meliputi makhluknya. Bahwa tidak ada persoalan didunia ini melainkan Allah pasti akan membantunya memberikan baginya jalan keluar yang baik.
Dari beberapa pendekatan latihan relaksasi, bunyi sebagai salah satu stimulus relaksasi auditori, seperti telah dipaparkan sebelumnya juga dapat mengakibatkan pengaruh relaksasi pada diri seseorang. Bunyi bisa menjadi salah satu terapi yang memberikan stimulus gelombang alpha yang menyebabkan seseorang memasuki kondisi alpha dalam. Ketika seseorang didengarkan suara atau musik tertentu yang berada pada gelombang alpha, maka akan dimungkinkan orang tersebut mengalami sebuah kondisi dimana ia merasakan relaksasi.
2.3. Kerangka Berfikir
Pada dasarnya setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Karena mereka mempercayai dengan memperoleh kebahagian, mereka akan merasakan ketentraman serta ketenangan dalam melakukan aktivitas kerja sehari hari.
sehingga banyak orang mengalami kegelisahan, kecemasan, dan ketidakpuasan.
Sedangkan jiwa yang tenang adalah kondisi rileks atau l<eadaan batin yang santai, tenang dan tanpa adanya tekanan emosi yang l<uat mesl<ipun mengerjakan pekerjaan yang amat berat. Relaksasi s13seorang tercermin sebagaimana l<etika ia dilahirkan, yang tumbuh dalam keadaan bersih dan suci dari segala dosa kotoran dan penyakit. Sesungguhnya ketenangan hidup, ketentraman jiwa atau kebahgian batin tidak banyak tergantung pada fal<tor-faktor luar seperti keadaan sosial, ekonomi, politil<, adat istiadat dan sebagainya. Akan tetapi lebih tergantung pada cara dan sikap diri dalam menghadapi faktor-fal<tor luar itu. Misalnya dalam menghadapi kemerosotan ekonomi terkadang bingung, sedih dan gelisah, bukan karena kemerosotan l<eadaan ekonominya secara langsung akan tetapi ketidak mampuannya dalam menghadapi faktor tersebut serta tidak dapat meimikirl<an apa yang dilakul<annya untuk menghadapi perubahan yang drastis dan mendadak. Akibatnya ia dihinggapi oleh rasa gelisah yang sangat clan kadang-kadang membawa pada tindakan dan sil<ap abnormal dalam hidupnya.
kedua rasa cinta tersebut seseorang akan mampu merasakan manisnya iman. Diriwayatkan dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Ada tiga hal, barang siapa memiliki ketiga hal tersebut mak dia akan merasakan manisnya iman : hendaknya Allah dan Rasulullnya lebih ia cintai dibandingkan dengan yang lainnya hendaklah ia mencintai dan membenci seseorang karena Allah, dan hendaklah ia tidak suka pada kekufuran sebagaimana ia tidak senang jika dilemparkan kedalam api neraka."
Setelah rasa cintR pada Allah yang dianggap rasa cinta paling tinggi, tahapan berikutnya adalah cinta kepada Rasulullah SAW. Cinta kepada Allah dan Rasulullah merupakan dua rasa cinta yang sangat p1:mting dimiliki oleh manusia. Keduanya menempati tingkat teratas apabila dilihat dari perspektif spiritualitas dan kejernihan hati.
dibawa oleh Nabi Muhammad guna mendatangkan Relaksasi di dalam dirinya.
QAULIYAH
MENCAKUP: SUARA, IRAMA, BACAAN
RELAKSASI KESADARANINDERA
MENCAKUP: TELINGA, HIDUNG,
MATA
Kerangka Berpikir
SHALAWAT
Fl'LIYAH
MENCAKUP: GERAKAN, POSIS!
TUBUH, SIKAP
RELAKSASIOTOT
MENGURANGI KECEMASAN DENGAN CARA MELEMASKAN OTOT
RELAKS
QALBIYAH
MENCAKUP: KECINTAAN, KEYAKINAN, PENGHAYATAN
RELAKSASI HIPNOSA, MEDITASI,
Metodologi penelitian adalah metode atau teknik yang berisi standar-standar dan prinsip-prinsip yang digunakan sebagai pedoman penelitian. Dalam bab ini akan diurakan tentang pendekatan penelitian dimana berisi tentang jenis metode penelitian yang digunakan, pengumpulan data yaitu metode dan instrumen serta prosedur pengumpulan data dan analisis data.
3.1
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena pendekatan ini berusaha memahami gejala tingkah laku manusia menurut penghayatan sang pelaku ataupun meladui sudut pandang subjek penulisan. (Arikunto, 2002)
Dengan pendekatan kualitatif, peneliti dapat mengenal subjeknya secara pribadi dan melihat mereka mengembangkan definisi mereka sendiri mengenai keadaan mereka ketika sedang membaca, merasakan apa yang mereka alami sehari-hari atau bahkan mempelajari pengalaman-pengalaman subjek yang mungkin belum diketahui sama sekali oleh peneliti.
secara menyeluruh tentang peranan membaca shalawat terhadap relaksasi. Oleh karena itu, diperlukan data yang bersifat khusus dan individual untuk mendapatkan hasil yang cukup mendalam.
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai di dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Nawawi (1985), studi kasus adalah penelitian yang memusatkan diri secara intensif terhadap suatu obyek tertentu. Dimana, obyek tersebut dapat berupa unit sosial seperti individu atau kelompok individu. Unit sosial tersebut diselidiki secara intensif baik secara menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang perlu mendapat perhatian khusus. Di dalam penulisan ini yang dimaksud dengan unit sosial adalah orang yang mengikuti kegiatan shalawat di Majelis Rasulullah. Dengan menggunakan studi kasus maka dapat diperoleh gambaran yang mendalam, mendetail, menyeluruh serta dapat melihat keunikan individu (Patton, 1987).
3.3. Subjek Penelitian
3.3.1. Karakteristik Subjek
a. Jama'ah Majlis Rasulullah yang telah mengikuti l<egiatan pembacaan shalawat selama 3 bulan berturut-turut.
b. Mereka yang berusia 18-35 tahun .
c. Pria, karena pria adalah mayoritas dari Jama'ah Majelis Rasulullah.
3.3.2. Jumlah Subjel<
Penelitian kualitatif tidak menentukan jumlah subjek yang digunakan, yang terpenting adalah kekayaan data yang diperoleh, sehingga penelitian
kualitatif cenderung menggunakan subjek yang sedikit. Sefain itu juga karena penelitian ini menekankan pada proses dan l<edalaman yang dihayati secara subyektif, bukan pada generalisasi. Maka penelitian ini hanya menggunakan 5 (lima) orang yang aktif dalam setiap kegiatan shalawat yang dilakukan di Majelis Rasulullah.
3.4. Metode Pengumpulan data
3.4.1 Wawancara
mengajukan pertanyaan lisan kepada sumber data, dan sumber data juga menyebutkan jawaban secara lisan pula. Wawancara juga dapat diartikan sebagai proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih bertatap muka mendengar secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan (Rosenthal, 1984).
Melalui wawancara bisa didapatkan informasi yang mendalam antara lain karena baik pewawancara maupun orang yang diwawancara dapat
memberikan feedback dengan menanyakan kembali apabila ada hal-hal yag tidak jelas. Pada penelitian ini dilakukan wawancara terbuka dengan
menggunakan pedoman wawancara informal, tidak langsung pada beberapa orang informan untuk mengetahui informasi yang belum terungkap agar data yang diperoleh menjadi lebih kuat. Selain dengan menggunakan wawancara, dalam penelitian ini juga mengobservasi sebagai metode penunjang.
3.4.2 Observasi
Untuk melengkapi hasil wawancara maka dilakukan observasi. Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mEmgamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Sedangkan tujuan dari observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
Observasi dalam penelitian ini meliputi gambaran fisik clan penampilan subyek serta sikap subyek selama wawancara berlangsung, termasuk gerak tubuh, mimik, intonasi suara dan tatapan muka.
Sedangkan mengenai validitas penelitian kualitatif adalah kepercayaan terhadap data yang diperoleh dan clianalisis yang dilakukan peneliti secara akurat mempresentasikan dunia sosial dilapangan (Asmadi Asia, 2003)
3.5. Alat Pengumpulan Data
Menurut Yin (2002) dalam sebuah penelitian yang menggunakan strategi studi kasus, maka wawancara instrumen yang esensial dan mendalam serta observasi yang baik dari peneliti sangat diperlukan untuk terkumpulnya data yang diinginkan, sebab dalam penelitian deskriptif jenis studi kasus dimana bukti dan data dapat berasal dari enam sumber, yaitu dokumentasi, rekaman arsip, wawancara, observasi langsung, observasi partisipan, dan perangkat-perangkat fisik yang clapat menghasilkan informasi yang mlevan.
3.6. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Tahap Pra Lapangan, yaitu:
a. Menyusun instrumen pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi.
b. Menemukan lapangan penelitian, yaitu Majelis Rasulullah.
c. Menyiapkan perlengkapan penelitian berupa alat-alat tulis, alat-alat perekam seperti tape recorder.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan, yaitu :
a. Memahami latar penelitian dan keadaan penelitian.
b. Memasuki lapangan. Peneliti melakukan rapport dengan subjek penelitian sehingga seolah-olah tidak ada la£1i dinding pemisah diantara keduanya.
c. Melakukan pengumpulan data, dengan observa1si dan wawancara yang terkadang dilakukan dalam waktu yang sama.
d. Peneliti melakukan probing atas jawaban-jawaban untuk digali lebih mendalam.
e. Hasil rekaman wawancara dibuat laporannya secara verbatim, untuk mempermudah melakukan analisa jawaban responden.
3.7. Analisa Data
Analisa data menurut Patton (1980) adalah proses mengatur urusan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan urusan dasar (Moloeng, 2000), yaitu :
Dalam studi kasus sendiri, terdapat 3 (tiga) bentuk utama analisis data yang diuraikan oleh Yin (2000), yaitu :
1) Penjodohan Pola
Berdasarkan logika pada pola ini, peneliti memperbandingkan suatu pola yang didasarkan alas empat empiris dengan satu pola atau beberapa pola yang diprediksikan. Jika terjadi kesesuaian antara pola, maka penelitian tersebut memiliki validitas internal yang baik. Pada studi kasus yang bersifat deskriptif, penjodohan pola masih akan relevan sepanjang pola variabel-variabel spesifik yang diprediksi ditentukan sebelum pengumpulan datanya.
2) Pembuatan Penjelasan
3) Analisa Deret Waktu
Penelitian terhadap perkembangan suatu gejala dalam kurun waktu tertentu
dapat dilakukan melalui studi kasus, bila waktu penelitian memungkinkan.
Analisa ini dapat bersifat sederhana (bila hanya terdiri clari satu variabel
terikat dan satu variabel bebas), bersifat kompleks (bila perkembangan kasus
cenclerung semakin rumit maupun kronologis).
Dalam penelitian ini analisa data akan dilakukan dengan strategi pencocokan
pola, karena penelitian ini bukan penelitian dengan tujuan utama
merumuskan hubungan sebab akibat, serta bukanlah pen1:ilitian longitudinal
(sehingga tidak sesuai untuk analisis rangkaian waktu).
3.8. Prosedur Analisa Data
Analisa kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang bisa disusun dalam teks
yang diperkuat. Menurut Miller dan Huberman (1992) ada tiga alur kegiatan
yang terjadi secara bersamaan dan telah terjadi sebelumnya, selama dan
sesuclah pengumpulan data dalam analisa data, yaitu :
1. Redaksi data, merupakan bentuk analisis yang menajam,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga
2. Penyajian data, sebagai sekumpulan informasi yang tersusun memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, proses ini dapat dilakukan
tergantung pada besarnya data kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean, penyimpanan, kecakapan peneliti. Data-data yang
terkumpul melalui wawancara kemudian dipindahkan ke dalam transkip verbatim. Penulisan transkip ini didasarkan pada kerangka teori dan pedoman wawancara, dan transkip lalu dibuat ringkasan dari setiap kasus dan dikumpulkan aspek-aspek penting yang relevan dt:mgan penelitian untuk dianalisis. Data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan dan diberi kode (reduksi data) serta penjelasan di angket untuk
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil pengolahan data yang telah diperoleh dari lapangan. Hasil penelitian ini akan dituliskan mengenai gambaran umum subyek, analisa kasus, dan analisis perbandingan antar kasus.
4.1. Gambaran Umum Subyek
Subyek pada penelitian ini berjumlah 5 orang laki-laki yang telah dipilih berdasarkan karakteristik subyek penelitin ini. Yaitu diantara anggota dari kegiatan Majelis Rasulullah yang pernah membaca Shalawat.
[image:62.595.47.466.201.473.2]Setiap subyek akan dicantumkan inisial subyek, untuk menjaga kerahasiaan subyek. Secara umum subyek penelitian terdapat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1. Gambaran umum seluruh Subyek
ldentitas Subyek 1 Subyek 2 Subyek 3
s
ub yek4 Subyek 5Subyek
lnisial SM AK IH M ML
Jen is Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Kelamin
Status Menikah Bel um Bel um Suclah Sudah Menikah Menikah menikah menikah
Pendiclikan 03 S1 SMU Smu Smp
Pekerjaan Divisi Wirausaha Wirausaha Wirausaha Wirausaha Dakwah
Majelis Rasulullah
4. 2. Analisa Kasus
Penulisan ini berusaha untuk mendapatkan data tentang Peranan Shalawat
dalam Relaksasi. Dari kelima subyek diatas penulisan dapat digambarkan
sebagai berikut.
4. 2. 1. Kasus SM
4.2.1.1. Deskripsi Umum Subyek
SM adalah seorang lulusan 03 yang telah rnemiliki seorang istri dan 3 orang
anak, usianya saat ini mencapai 31 tahun. Subyek aktif di Majlis Rasulullah
sejak tahun 1997 hingga sekarang. la menduduki Divisi Dakwah sebagai
kordinator. Pada awalnya wawancara, ia banyak berce1·ita tentang proses
kehidupannya sebelum aktif di Majelis Rasulullah. la dilahirkan dan
dari kota Depok. Maka dirinya pun berpindah ke kota Depok tepatnya di
daerah Beji.
Setelah lulus kuliah dengan gelar 03 pada tahun 1994 SM bekerja pada
suatu perusahaan yang terletak di Mal Taman Anggrek sebagai akuntan.
Setelah beberapa tahun bekerja. Tibalah kesempatan untuk menunaikan
rukun Islam yang ke-5 yaitu pergi Haji ke Baitullah. Maka SM pun meminta
izin kepada pimpinan perusahan untuk cuti guna melaksanakan niat
ibadahnya ke tanah suci Makkah SM sudah bekerja di perusahaan milik HH.
Suatu ketika disaat SM melakukan aktifitasnya sebagai akunting
diperusahaan barunya. HH mengajak SM pergi untuk rnenemui H. Munzir
dirumahnya dibilangan Cidodol. SM sangat tertarik dengan Majelis yang
dipimpin oleh seorang ulama yang menghabiskan masa studinya di Yaman
tersebut. Sejak saat itulah SM mulai tertarik dengan jalan dakwah. Bersama
H. Munzir SM mulai diajarkan mengenai Rasulullah dan sunnah-sunnahnya.
Mulai hari itu juga SM mengikuti jalan dakwah dengan H. Munzir dengan
membentuk Majelis Rasulullah.
Dikarenakan keaktifannya di Majelis Rasulullah, SM jadi sangat gemar sekali
melantunkan puji-pujian kepada Rasulullah. Banyak
pengalaman-pengalaman spiritual yang ia dapatkan akibat dari bacaan Shalawat yang ia
SM lah yang melantunkan Shalawat dan diikuti oleh ribuan jama'ah dan
dibantu oleh dua orang temannya.
4.2.1.2. Deskripsi Shalawat
Menurut SM shalawat adalah doa yang ditujukan kepada Rasulullah SAW,
karena Rasulullah adalah orang yang paling berjasa merubah keadaan dari
alam jahiliah menuju ke alam yang terang benderang. Dari sebab dirinya
mendoakan Raulullah, maka pasti Rasul akan membalas doa tersebut,
sedangkan doa dari Rasulullah adalah sebaik-baiknya doa kepada Allah,
pastinya Allah akan mengabulkan doa tersebut. Selain dari mendoakan
beliau. bershalawat dan bersalam kepada Nabi juga diartikan sebagai bentuk
lain dari proses kita menuju jati diri kehambaan yang hakiki di hadapan Allah.
Sebagai ummatnya sudah menjadi hal yang wajar jika kita mendoakan
Rasulullah, walaupun Rasul sendiri sudah mendapatkan predikat manusia
yang terbebaskan dari dosa (maksum), tetapi pada dasarnya doa itu akan
berimbas kepada diri individu tersebut. lbarat gelas yang sudah penuh degan
air, jika kita tuangkan air pada gelas tersebut, pasti akan tumpah. Tumpahan
itulah yang akan kembali pada diri kita, tumpahan Rahmat dan Anugerah-Nya
melalui gelas tersebut, Muhammad SAW. Shalawat Nabi memberikan
syafa'at dunia dan akhirat. Hal tersebut dikarenakan kecintaan Allah kepada
Qudsi, "Sesungguhnya Rahmat-Ku, mengalahkan Amarah-Ku." Siksaan Allah
tidak akan turun pada ahli shalawat Nabi, karena kandungan kebajikannya
yang begitu melimpah
4.2.1. 3. Deskripsi Peranan Shalawat Terhadap Relaksasi
Kegiatan Majelis Rasulullah dimulai pada pukul 21.00 \/\llB, dari ba'da lsya
para jama'ah sudah mulai berdatangan satu persatu. Setelah tiba saatnya, H.
Munzir memulai kegiatan diawali dengan pembacaan ummul Qur'an yaitu
surat Al Fatihah. Kemudian dimulailah pembacaan Maulid Adhiya Ulamie
yang dibackan oleh SM dan kawan-kawan hingga akl1ir dan dilanjutkan
dengan ceramal1 agama yang dilakukan ole11 H. Munzir sendiri.
Dalam kegiatan pembacaan Shalawat di Majelis Rasulullah, SM selalu duduk
dengan posisi bersila, begitupun pada jama'ah yang lainnya.
SM berkata : ... " kalo posisi badan sih duduk sila aja
!"
Shalawat yang dibacakan SM terkadang menggunakan irama dan ada juga
Shalawat yang tidak diiramakan. Dengan suara lantangnya SM membaca
Sl1alawat dengan penuh penghayatan dan keyakinan akan mendapatkan
hikmah dari Shalawat yang ia bacakan.
Pada wawancaranya, SM menjelaskan bahwa dirinya sangat yakin dengan
ingin mencontoh prilaku Rasulullah, dan untuk ュ・キオェオ、セZ。ョョケ。@ ia mengikuti
Majelis Rasulullah agar dapat mengetahui akhlak-akhlak sang Nabi yang
terpuji. la juga menghayati kegiatannya itu dengan men(ianggap Rasulullah
hadir dan mendengarkan Shalawat yang ia bacakan. Selain itu ketika
membaca Shalawat SM merasa sangat takut, takut bacaan Shalawatnya
tidak mengisi batinnya, takut yang ia baca tidak berimplikasi pada dirinya.
Bacaanya hanya sekedar bacaan yang hanya keluar dari lisannya saja.
SM berkata : ... "Sa at membaca Shalawat saya takut, kalau-kalau Shalawat yang sering saya baca ini tida teraplikasi pada kehidupan sehari-hari. Akhlak saya tidak mencontoh dari Ra:sulullah. Makannya kalau saya lagi baca Shalawat terkadang air mata mengalir. Saya takut Rasul tidak mencintai atau tidak menganggap saya sebagai umatnya, karena banyak yang saya kerjakan .... !
Untuk mencapai k