• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Manfaat Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kinerja Guru : Survai Di SMA Negeri 70 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Manfaat Pendidikan Dan Pelatihan Dengan Kinerja Guru : Survai Di SMA Negeri 70 Jakarta"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

DisUSLlI1Oleh : Dinia Nurhidayati

101018221142

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM:

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYAIUF InDA.YATULLAH

(2)

Skripsi

Diqjukun kepadaFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Syarat-Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendidikan Islam

Universitas Islam Negeri Syarii' Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Dinia Nurhidavati

NitTI 101018221142

Dibawah Bimbingan, PClpbimbing I

セャ

"-, ,

GBセi

Drs. Ilasvim Asy'ari, M.Pd.

NIP. 150 260 265 NIP. 150 231 502

PROGRAM STUDT

MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAIvI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY

ARIF I-IIDA

Y

ATULLAH

(3)

Skripsi beljuclul "l-Iubungan antara manfaat penclidikan dan pelatihan dcngan

kinelja guru" diajukan kepada Fakultas IImu Tabiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah clinyatakan

hilus cl"t1am ujian lnunaqasyab pada tanggal 12 .hni 2008 eli haclapan e1ewan penguji.

Karena itu, pcntlis berhak memperoleh gelar saljana S1 (S.Pd.I) dalam bidang

Kepencliclikan Islam, Program Studi Manajemcn Pendidikan.

Jakarta, 23 Juni2008

Pallitia Ujian MUllaqnsyah

Tanggal Tnnela Tangan

Kctua Panitia

Ora. Ycfnelti Z. MYel NIP. 150209382

Sckrctaris

Dr,H.Muarif Sam. M,Pel NIP, 150268 586

Pcnguji I

Drs. RU.:iWJ,akaria M.Ed NIP, 150223 032

Pcnguji II

Dra. I-Ii. Eri Ros.,alria M.A

NIP, 150077 513

fJQ

.

.

(

.' : " .

-. .. セ

.

Mcngetahui,

(4)

J. Skripsi ini merllpakan hasil karya asli saya yang diajukan llntllk memenuhi

salah satll persyaratan lllemperoleh gelar Stratal di UJN Syarif J-Iidayatlillah

Jakarta.

2. SCllllla sumbcr yang saya gunakan dalam pcnlliisan ini tclah saya cantumkan

scslIai dcngan ketcntllan yang berlaku eliUIN SyarifHidayatllllah Jakarta.

3. Jika dikellludian had terbllkti babwa karya ini bllkan basil karya asli saya atau

merupakan basil jiplakan dari basil karya orang lain maIm saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku eliUIN Syal'ifI-lidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2008

(5)

Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Juni 2008

Pcnelitian ini bcrtujuan untuk mengetahui apalcah tcrdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara manfaat yang dirasakan guru setelah mengikuti c1iklat

dcngan kincl:ja guru'? Pcnclitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 April - 05 Juni

2007 yang bertempat di SMA Negeri 70 Jakarta eli JI. Bulungan I Blok C,

Kclurahan: Keramat Pela, Kecamatan : Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130.

Untuk pcnyelesaian pengolahan data sampai dengan bulan Januari 2008,

Metode yang digunakan adalah metode Survay menggunakan teknik

korclasional dengan jumlah populasi guru sebesar 90 orang guru dan sample yang

c1igunakan sebesar 60 orang guru, 10 guru untuk uji validitas I dan 50 guru untllk

uji validitas II. Instrumen yang digllnakan untuk variable x (manfaat diklat) dan

variabcl y (kinclja guru) adaIah bcrupa angkct. AnaIisis data merlipuli pcnglljian

pcrsyaratan pcnelitian dan pengujian hipotesis. Pengujian persyaratan penelitian

meliputi pcrhitllngan uji validitas dan uji rcliabeIitas. Sclanjutnya lIntlik pengujian

hipotcsis mcnggunakan tcknik anal isis korelasiona! bivariat dcengan

mCllggullakanScaller Diagramatau diagram korelasi.

Berdasarkan hasil pcrhitungan didapat nilai kOl'clasi scbcsar 0,607

kemlldian nilai dikonsultasikan pada nilai r-tabcl pada taraf signiflkasi 5% sebesar

0,273; seclangkan pada taraf signiflkasi 1% sebesar 0,354. Ternyata イセケ (0,607)

adalah lcbih bcsar dari rlabel baik pada taral'signiJikasi 5% maupun I<Yo. Bcrarti

ada korelasi positif antara variabel x dan variabcl y. Kemudian lIntuk lebih

meyakinkan hasil perhitungan korelasi di atas, maka dilakllkan test llji signifikasi

antara manfaat diklat clengan kinctja guru dimana didapatkan nilai thitung= 5,296

dan twbel

=

2,01, clikarenakan t hitung> ttabe), dengan kata lain 5,296> 2,01.Dengan

dcmikian penelitian ini telah membllktikan bahwa cliklat mempunyai hllbungan

(6)

pcnlllis lIcapkan pada saat yang paling bcrbahagia ini, karena tidak ada sattl aktivitas

yang penulis lakukan sampai saat ini kecuali atas nikmat, rahmat, hidayah serta inayah dari Allah SWT.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan

lIcapan terima kasih kepacla scmlla pihak yang tclah membantu dalam penyclesaian

skripsi ini, c1iantaranya adalah :

]. Bapak Prof. Dr. Dec1c Rosyada, M.A., Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. lbu Ora Yefnclti Z, M.Pel., Ketua Jurllsan Kcpendiclikan Islam, Bapak

Drs.Muarif Sam. MYel., Sekertaris Jurusan Kcpenclidikan Islam, dan Segenap

Dosen Manajemcn Pendidikan Islam Fakultas lImu Tarbiyah dan Kegurllan

Universitas Islam Negcri Syarif Hidayatullah .Takartayang telah memberikan

ilmll dan pengalamannya kepacla penulis.

3. Dosen Pembimbing Bapak Drs. Hasyim Asy'ari, M.Pd., dan Bapak. Drs.

Ahmad Sofyan, MP.c1. yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga serta

memberikan saran, motivasi dan ilmllnya kepada penlliis dalam penyllsunan

(7)

berkenan menerima penulis mengadakan penelitian disekolah tersebut dan

memberikan bantuan didalam penulisan skripsi inL

6. Terima kasih dari hati yang tLlILls untuk kedua orang tua, Bapak l-LDadi

Sarkawi,SE dan lbu Hj.Nuriah tercinta yang sclalu memberikan dukungan

moral, material, kasih sayang serta do'anya dengan penuh keikhlasan dan

kesabaran dalam mcndidik dan membesarkan penulis, semoga Allah tetap

memberikan rallmat dan kasih sayang kepada keduanyl:l. Tak lupa pula untuk

kakak Adink, Dani, Decle Ulul dan satll nama ケ。ャセァ selalu memberikan

semangat dan bantuan serta sclulu mcnemani penulis dalam suka dan dub

yaitu suami tercinta Syamsul Anwar yang sclalu mcnjadi inspirasi buat

penulis.

Akhirnya, Pcnulis mcngucapkan banyak terima kasih kepacla Rani, Nink clan

semua pihak yang ticlak c1isebutkan yang telah membantu dalam menyelesaikan

(8)

I(ATA piセnH[anQGaiセ 11

DAFTARlSI IV

DAFTAR 'fABEL Vll

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... .. ... Xl

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Masalah Penelitian _ 7

1. Identifikasi Masalah... 7

2. Pembatasan Masalah 7

3. Pcrul11usan Masalah 7

C. Man/lwt Pcnelitian... 8

KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIRDAN

PENGAJUAN HWOTESIS

A. Kajian 'feori. , . .. . . .. 9

I. Pengertian Persepsi dan Pcnilaian Guru... 9

a. Pengertian Persepsi Guru.... . ... . .. .. . 9

b. Pengertian Penilaian Guru 10

2. Pendidikan dan Pelatihan... II

(9)

BAB HI

3. I(inclja guru... . .. .. . . . 21

P . IF' . G

a. cngertmn '-111e1]a uru , .. .. .. .. .. . .. .. 21

b. Jenis Kemampuan Guru 23

c. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru 26

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru 27

e. Sistem Pcnilaian Kinerja , 28

f. Manfaat Penilaian Kinel:ja 30 B. Kerangka Beriikir. ,... .. 31

C. Pcngajnan Hipotesis... 32

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tlljuan Penelitian... 33

B. Tempat dan waktu penelitian 33

C. Metode penelitian.... :... 33

D. Populasi dan sampcl.. 34

E. Tcknik PcngumpuJan Data., .. " , , , , 34

F. Instrumen Pengumpul Data 35

1. Variabel Manfaat Diklat Guru 35

2. Variabel Kincrja Guru : 36

3. Uji Validiias 37

4. Uji Reliabclitas ,... 38

(10)

BAR VI

2. Data Basil Dari Kincljaguru 43

B. Analisis clanlmerprestasi Data... 44

C Keterbatasan Penelitian.. . ... .. . ... . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . ... . .... 48

PENUrUp

A. Kesimpulan... 49

B. Saran 50

1)A.F1'AI{ PUS'fAJ(A... 51

(11)

Tabel3

Tabel4

Tabel 5

K ' , KISI-. lSI T(oOr InelJa'Guru 0 ' , ' . 36

Distribusi Frekuensi Manfaat Pelaksanaan DikJat Guru ,.. 42

[image:11.595.95.486.83.517.2]
(12)

Gambar2

Gambar 3

Gambar 4

Gratik Histogram Manhult Pelaksanaan Diklat Guru... 42

Grafik Histogram Pelaksanaan kinclja Guru '" 44

[image:12.595.72.483.98.550.2]
(13)

Lampiran 4 Lampiran3

Uji Validitas Variabel Y data 10... 59

Uji Reliabelitas Variabel X data 10 60

Uji Reliabelitas Variabel Y data 10 61

Lampiran2 Uji Validitas Variabel Xdata50.. 68

Uji Validitas Variabel Ydata50... 69

Uji Reliabelitas Variabel Xdata50... 70 Uji Reliabelitas Variabel Y d.ata50 71

Analisis Mean, Median dan Modus 72

Uji Korelasi dengan Scatter Diagram. 75

Lampiran 4 Analisis Uji-t Signifikan... 79

Pengajuan Proposal Skripsi 80

Bin1bingan Skripsi 81

Perubahan Judul Skripsi :... 82

Permohonan Izin Penelitian 84

Riset/wawancara 85

(14)

Pendidikan merupakan salah satu aspek penllnjang kehidupan yang terus

menerus mengalami perkembangan sesuai dengan tingkat kebutuhan manusia

dan selahl diikuti oleh pembaharuan untuk menuju peneapaian kualitas yang

lebih tinggi. Pembaharuan c/alam pendidikan tic/ak teriepas dari peran

pendidik, karena pendidik sebagai orang yang mendidik akan menjadi contoh

dalam pembentukan kepribadian siswa. Menurut Langevelc/ yang dikutip dad

bllkll Abudin Nata "Mendic/ik adalah menyiapkan anak supaya ia kelak dapat

hidup sebagai pribadi yang kelakuannya bersifat sosial dan berdasarkan

kesusilaan"l. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pendidik atau guru

mempunyai tanggung jawab yangbesar dalam membentuk kepribadian anak

didik dalam mencapai kedewasaan. Lebih lanjut Hadari Nawawi menjelaskan

guru adalah "orang yang bekerja dalam bic/ang pendidikan dan peng'\iaran

yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai

kedewasaan,,2. Kedawasaan disini dimaksudkan bahwa seorang anak sudah

dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, baik secara fisikologis,

peadagogis dan sosiologis.

I Soekarto lndrafachrudi,et.al. Penganlal' Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Badan

Penerbit Aida, 1984), h.86

(15)

Sebagai pendidik guru memiliki peran penting dalam pendidikan, pada

proses kegiatan belajar mengajar guru memiliki p08isi yang menentukan

keberhasilan pendidikan. Pada tingkatan masyarakat guru diharapkan dapat

bertanggllng jawab terhadap perkembangan anak didik. Oleh sebab itu, tugas

yang berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh

gll1'u yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam proses belajar mengajar.

Dengan demikian, guru dapat memberikan kontribusi yang sangat besar untllk

dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Uzer Usman mengatakan bahwa

"Guru ll1erupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus

sebagai guru,,3 atau dapat dikatakan bahwa menjadi seorang guru harlls

memiliki pengetahuan yang luas disegala bidang dan mampu untuk mendidik

siswa agar dapat mengikuti ants perke-mbangan i1mu pengetahuan dan

teknologi yang begitu cepat. Berkaitan dengan ini Uzer Usman berpendapat

bahwa "Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.

Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hid up, mengajar

berarti meneruskan dan mengell1bangkan i1mu pengetahllan dan teknologi,

sedangkan ll1elatib berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan

siswa"A Dapat disimpulkan prestasi hasil belajar siswa bukan hanya

ditentukan oleh sekolah, pola strllktur dan kurikulumnya, akan tetapi

ditentukan sebagian besar oleh kinetja profesional guru yang membimbing

mereka, dengan memiliki kemampuan kinetja yang tinggi merupakan faktor

utama bagi keberhasilan siswa yang nantinya akan berdampak pada prestasi

sekolah secaJ'a keseluruhan.

Tinggi atau rendahnya kinelja guru bukan dilihat dari seberapa banyak

sumber daya yang dimiliki, akan tetapi seberapa baik guru tersebut bisa

menggunakan sumber daya yang ada pada dirinya untuk mencapai suatu

tingkatan hasil yang memuaskan, dimana guru bisa mengeljakan sesuatu lebih

baik dan bekerja lebih cerdik, tidak hanya bekerja lebih keras saja. Hal ini

dapat clilihat dari contoh berikut ini : ada clua orang guru yang bekelja di

J Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT. r・ュセェ。 Rosdakarya, 2000) Cet., ke-14., h. 5

(16)

sekolah yang sama dan mengajar pada mata pelajaran yang sama, keduanya

bekelja dengan jumlah jam yang sama dan dilengkapi dengan peralatan yang

sama, akan tetapi salah seorang dari mereka menyelesaikan pekeljaan lebih baik dari pada yang satunya, walaupun jumlah masukan Oumlah jam kelja,

peralatan, dan lain-lain) adalah sama.

Perbedaan tersebut sesungguhnya disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya berupa llnSllr perencanaan pembelajaran, motivasi, pengetahuaan

yang luas tentang materi yang diajarkan, penerapan metode-metode yang

disesuaikan untuk digllnakan dalam proses kegiatan belajaNnengajar, yang

kesemua itll bisa didapat apabila seorang guru sering mengikllti

program-program peningkatan pengembanga yang sering disebut pendidikan dan

pelatihan (diklat). Sehingga dapat dilihat bahwa guru yang satu kinerjanya

lebin tinggi dan lebih baik dad pada yang satunya lagi. Penilaian sepel1i ini

perlt! dilakllkan agar guru dapat termotivasi dalam meningkatkan kinerja

mereka, disini kepala sekolah diharapkan dapat berperan aktif untuk

memberikan penilaian kelja.

Penilaian kinelja yang dilakukan kepala sekolah akan menimbulkan

dampak yang positif bagi guru khususnya dan sekolah pada umumnya. Hal ini

terjadi apabila proses penilaian tersebut bersWlt obyektif dengan

mengenyampingkan kepentingan pribadi di atas golongan, dalam hal ini

kepala sekolah berperan sebagai mot: vator guru untllk meningkatkan kinerja mereka agar bisa lebih baik lagi. Kepala sekolah sebagai motivator dalam

penilaian dapat memberikan tllnjangan fungsional, kenaikan pangkat (posisi),

rotasi jabatan, memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi dan

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti diklat gllna

meningkatkan kinerja. Seperti yang termaktub dalam UU RI No.14 Pasal 14

ten tang guru dan dosen "Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru

(17)

a. Memperoleh penghasilan di atas kebutllhan hidup minimum dan jaminan kesejahtraan sosial;

b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kelja;

c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;

d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;

e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan;

f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, pengharga811, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan;

g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas;

h. Memiliki kebebasan berserikat dalam organisasi profesi;

i. Memiliki kesempatan untuk herperan dalam penentll kebijakan pendidikan;

j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau

k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya."s

Banyak cara yang dilakllkan agar dapat meningkatkan kinelja guru, akan

tetapi yang lebih banyak dipilih oleh kepala sekolah dan menjadi alternatif

adalah dengan mengikutsertakan guru dalam program. diklat, hal ini dilihat kurcna diklat dapat menambah pengetahuan, meningkatkan keterampilan,

terbemuknya sikap mental para guru, dan dapat meningkatkan mutu

pengetahllan dan kemajuan lembaga pendidikan seGara menyelllruh serta

untllk meningkatkan karir guru yang bersangkutan dengan waktu yang relatif

lebih singkat dengan kelebihan dapat menambah pengetahuan secm'a cepat.

Kepala sekolah yang mempunyai pikiran maju tentu menyadari alti penting

pelaksanaan diklat bagi guru, karena setiap lembaga pendidikan dituntut untllk

memiliki strategi guna mengembangkan kreativitas dalam mengelola

pendidikan dengan menerapkan metode barn agar dapat mengimbangi

kemajuan teknologi yang pesat. Kemajuan teknologi yang pesat membllat

program diklat menjadi sangat diperlukan baik untuk guru baru maupun yang

guru-guru yang sudah lama bekerja.

(18)

Diklat yang diikuti oleh guru baru berfungsi sebagai alat pengenalan

terhadap pekeljaannya, karena pada prisipnya apabila guru sudah mengenal

dan mengetahui pekerjaan maka akan timbul rasa sukanya dalam mengajar,

dan dengan menyukai pekeljaan, maIm setiap pekeljaan yang dilakukan akan

menjadi lebih mudah dan penuh semangat, sehingga kinelja guru bam

menjadi meningkat dan dapat melaksana;mn pekeljaan dengan efektif dan

etisien. Unwk guru lama diklat sangat diperlukan sebagai alat penyegaran,

pembaharuan pikiran, dan sebagai penunjang bagi guru untuk menyesuaikan

dengan teknologi baru, yang berguna untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas pendidikan pada dirinya yang nantinya berdampak pada

meningkatnya kualitas mutu pendidikan secara menyeluruh. Diklat juga bisa

dilaksanakan karena ada tuntutan dari tugasnya yang sekarang, atau untuk

mempersiapkan did sehubungan akan di rotasi atau akan dipromosikan.

Diklat yang diikuti guru biasanya dilaksanakan ketika lembaga pendidikan

tersebut sedang mengalami permasalahan yang cukup sulit, walaupun

sebenarnya diklat dilaksanakan bukan untuk mengatasi permasalahan lembaga

pendidikan secara ll1enyeluruh tetalji setidaknya diklat diharapkan dapat

mengurangi perll1asalahan yang ada di lembaga pendidHcan. Selain diblltuhkan ulltuk mengllrangi permasalahan yang acla di sekoJah diklat juga sangat

diperIukan oleh para guru dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan

secara individual. Hal ini disebabkan !carena adanya tuntutan dari kuriklllul11

program pendidikan yang merupakan bagian dari sarana pendukung

operasional pendidikan yang bersifat dinamis dan terus berkembang.

Contohnya: Pemerintah menetapkan program baru temang KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan), maka suatu lembaga pendidikan memerlukan

tenaga terampil ul1tuk dapat menangani program tersebut, agar program dapat

terseJenggara dengan baik dan jalan yang paling tepat dan praktis adalah mengikuti diklat tentang kurikulul11 tingkat satuan pendidikan bagi guru yang

mcnungani program tersebut. Hal ini membuktikan bahwa diklat diambil

sebagai jalan alternatif pemecahan ll1asalah yang sedang dihadapi sekolah,

(19)

memiliki bakat yang apabila dididik dan dilatih dengan baik maIm akan

menjadi lebih ahli dan clapat melakukan pekeljaan dengan baik, sebagaimana

firman Allah clalam surat AI-Isra ayat 84 :

At. I GゥャGセ

JAt -, '. -

:'h\

セセャM [セ 4.:i1S

G.t

GセGlZGMZBエセ セエセ

( • y. セNI セN (.9 セ UA: \ r:J __ _ c.r- セ CJ'"V'"

Artinya : "Katakanlah : 'tiap-tiap orang bekerja menurut (bakatnya)

masing-masing'. Maka Tuhanmu lebih mengetahur, siapa yang lebih benar

jalannya."

Dari ayat di atas dikatakan bahwa manusia itu harus bekerja sesuai dengan

bakat yang clitekuni, karena dengan bakat manusia bisa mengembangkan dan

meningkatkan kualitas kelja sehingga manusia dapat mencapai hasil yang

baik. Begitupula seorang guru jika bekelja sesuai bakat atau bidang

keahliannya maIm guru akan dapat mengembangkan dan meningkatkan

kualitas kelja, sehingga semua permasalahan yang alcan dan dihadapi dapat

diatasi dengan baile Tetapi jika guru bekelja tidak pada bidang yang tepat,

maka ak<m banyak permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi di masa

datang.

Permasalahan yang ada eli masa datang aelalah awal dari kecerobohan

manusia yang menjalankan di masa kini, oleh karena itu sebelum pemasalahan

itLl semakin banyak maka biasanya pihak sekolah mengambil altenatif untuk

mengikut sertakan guru ke program pengembangan diklat. Sama halnya

dcngan kcpala SMA Negeri 70 Jakarta yang selalu mengikutsertakan guru

pada program diklat, baik diklat yang dilaksanakan oleh pihak Diknasataupun

diklat yang memang dibuat seem'a mandiri dalam rangka meningkatkan

kinelja guru. Karena kepala sekolah menganggap semakin sering guru

I1lcngikuti diklat maka scmakin banyak manfaat yang di dapat guru. Sebagai

penelitian awal penulis melihat eli SMA Negeri 70 Jakarta kedisiplinan guru

dan siswanya sangat baik, clalam proses kegiatan belajar mengajar

keterampilan, metode pcnyampaiannya sangat bervariasi dan mernarik dan

hubungan antara sesama guru sangat baik. Oleh karena itu, penulis membahas

(20)

B. Masalah Penelitian

1.Idclltifilmsi Masalah

Dari uraian Iatar belakang masalah yang telah dijelaskan dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Manfaat apa saja yang didapat setelah mengikuti diklat?

2. Bagaimana persepsi dan penilaian guru tentang manfaat diklat?

3. Apakah diklat dapat meningkatkan kemampuan guru ?

4. Apakah manfaat pelaksanaan diklat mempengaruhi kinerja guru ?

5. Apakah pelaksanaan dikIat yang dilaksanakan dapat mengakibatkan

kineJja guru menjadi meningkat ?

6. Apakah setiap guru perlu diberikan diklat untllk meningkatkall killerjallya?

7. Faktor apa saja yang yang mempengaruhi kinelja guru ?

2. Pewbatasan masalah

Mengingat Iuasnya pembahasan mengenai masaIah"masalah di atas. maIm

penelitian ini akan dibatasi pada "hubungan antara manfaat diklat dengan

kinclja glll'U.di SMA Negeri 70 Jakarta".

Adapun pembatasan dari manfaat diktat yang akan dibahas dilihat dari

bagaimana persepsi atau peniJaian guru tentang manfaat yang dirasakan

setelah mengikuti diklat dan bagaimana hubungannya dengan kinerja guru di

SMA Negeri 70 Jakarta?

3. PCl'umnsan Masalah

Dad pembatasan di atas maka dapat dirllmuskan masalah sebagai berikut :

"Apakah terdapat hllbungan positif yang signifikan Antara manfaat yang

dirasakan oleh guru seteJah mengikuti dikJat dengall kinerja guru di SMA

(21)

C. Manfaat Penelitian

Manfaat pcnelitian ini adalah sebagai berikllt :

1. SecaJ'a akademis, hasil penelitian ini bergllna sebagai bahan masukan

untuk mendapatkan informasi agar dapat lebih memahami dan

mengerti tentang seberapa besar hubungan antara dildat dengan

peningkatan kinerja guru di SMA Negeri 70 Jakarta.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan

kepustakaan bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakalia, khususnya

mengenai seberapa pentingnya pelaksanaan diklat untuk dapat

meningkatkan kinerja guru di SMA Negeri 70 Jakalia.

3. Secara pragmatis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan

bagi SMA Negeri 70 Jakal.a khususnya dibidang sumber daya

manusia mengenai diklat dan juga dapat memberikan informasi dan

pengetahuan serta sebagai bahan perbandingan bagi ー・ョ・ャゥエゥ。ョセ

(22)

A. Kajian Teori

1.Pcngcrtian Pcrscpsi dan PcnilaianGUn! a. Pengertian Pcrsepsi Guru

Menurut Badudu yang dikutip dalam buku Mulyasa "persepsi adalah

proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindra.Sedangkan

menurut Sarlito persepsi sebagai daya mengcnal objek, 1l1engelo1l1pokan,

1l1embedakan, memusatkan perhatian, mengetahui dan mengartikan

melalui pancaindra" 1clad beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa persepsi merupakan segala sesuatu yang Wlah dialami,dirasakan,

clan dilihat olel'!' scseorang dalam suatu hal ataupun kegiatan yang nantinya

akan membentuk suatu opini, pandangan dan pendapattentangkegiatan

tcrsebut, karena persepsi nantinya akan melahirkan sebuah kesadaranbaru

dan menumbuhkan motivasi baru.

Kepala sekolah perlu menciptakan persepsi yangbaik bagisetiapgul'u terhadap kepemimpinan dan lingkungansekolah,persepsi yang baikakan

mcnumbuhkan suasana kClja yang konclusif serta dapat meningkatkan

kinclja guru. Adapun beberapa persepsi yang harus dimiliki seorang guru2

adalah:

IE. Mulyasa, Alenjadi Kepa/a Sekola/r Profesional,(Bandung : PT. RosdaKarya,2004), eel. Kc-4, h.151

(23)

1) Seorang guru harus memiliki kesadaran mengenai kebenaran

langsung atau keyakinan dari proses-proses yang telah dialami di

dalum dunia pendidikan

2) Seorang guru harus mengenal dan mengetahui objek dan kegiatan

pendidikan dengan bantuan pancaindra.

3) Seorang guru harus mampu membeda-bedakan, mengelompokan,

mcmfokuskan segala macam kegiatan pendidikan agar dapat

mengorganisasikan segaia kegiatan ーHセョ、ゥ、ゥォ。ョ berdasarkan

pengamatannya.

Pcrsepsi antara guru yang satll dan yang lain pasti berbeda-beda, hal ini

disebabkan karena setiap guru pasti melihat, mengalami ataupun

merasakan sesuatu yang berbeda dari setiap situasi atau keadaan yang ada

dan paela akhirnya akan membentuk pandangan ataupun pendapat yang

berbecla-beda pula.

b. Pengel"tiltn Penilaian Gunl

Penilaian tenaga kepcndidikan atau guru mcnurut Mulyasa lebih

difokuskan pada prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan

sekolah. Adapun tujuan penilaian bagi guru menurut Mulyasa adalah

sebagai berikut :

a) Sumber data untuk pcrencanaan tenaga kependidikan, dan kegiatan pCllgembangan jangka panjang bagipendidikannasional

b) Nasehat yang perJu disampaikan kepada pa.ra tenaga kependidikan dalam suatu lCIl1baga pendidikan

c) Alat untuk mcmbcrikan umpan balik (feedback) yang mendorong kearah kemajuan, dan kemungkinan meningkatkan kualitas kerja bagi para tenaga kependidikan

d) Salah satu eara untuk menetapkan kinelja yang diharapkan dari tenaga kependidikan

(24)

Penilaian merupakan langkah perbaikan yang dapat dilakukan, karena

dengan adanya penilaian guru akan termotivasi untuk dapat melakukan

ーセイ「。ゥォ。ョ pada dirinya yang nantinya akan bardampak pada peningkatan

kualitas diri seem'a menyeluruh, Penilaian menjadi penting dilaksanakan

dalall1 meningkatkan kinelja guru di sekolah seeara keseluruhan dan

penilaian yang baik harus dilakukan seem'a berkesinambungan.

2. Pcndidikan dan Pelatihan

H. Pengcrtian Pcndidikan dan Pelatihall

Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi

biasanya disatukan menjadi diklat (penclidikan clan pelatihan). MenUl'ut

Soekidjo "Pendidikan (formal) di dalam suatu organisasi adalah suatu

proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oIeh

organisasi yang bersangkutan,,3, Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba

yang diklltip oleh Abuddin Natta "Pendidikan adalah bimbinganatau

pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadapperkembangan jasmani

dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepdbadian yang utama,,4.

Lebih lanjut menurut Abuddin Natta "Pendidika.n merupakan kegiatan

yang dilakukan dengan ウ・ョァセ。L seksama, terencana, dan bertl1juan yang

clilaksanakan oleb orang dewasa dalam arti memilikibekal ilmu

pcngetahuandan keterampilan menyampaikannya kepada anak didik seem'a

bertahap".5 Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merLlpakan transformasi ilmu dari seorang dewasa yang memiliki

ーセョァ・エ。ィャャ。ョ dan· keterampilan kepada orang lain atau peserta didik yang

tersusun secara sistematis dan terorganisir dengan rentan waktu relatif

lama dan biasanya disebut dengan pendidikan formal.

(25)

Menurut Sikula yang dikutip oleh Ashar "pelatihan adalah proses

pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan

terorf!1111S1f, sehingga tenaga kerja nonmanajerial mempelajari

pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu,,6. Dan menurut

Soekidjo "pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang

tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus

seseorang atau sekelompok orang,,7. Sedang menurut Harny "pelatihan

merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana. para karyawan dapat

memperoleh utau mempelajari sikap, kemampuaan, keahlian, pengetahuan,

dan prilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan"g. Dari

kutipan tersebut dapaat disimpulkan bahwa pe1atlhan merupakan proses

pendidikan atau pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan atau

keterampilan seseorang secara khusus dan disesuaikan dengan kebutllhan

institusi yang dilaksanakan dalam waktu relatif singkat.

Lebih lanjut Suhendra dan Murdiyah mengartikan "Pelatihan adalah

proses dimana orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu

mencapai tujuan organisasi,,9. Proses ini terkait dengan tujuan yang hendak

elicapai oleh institusi atau lembaga penelidikan, dimana seorang guru

dituntllt untuk memiliki kemampuan, pengetahuan yang memfokuskan

kepada guru itu seneliri ulltuk mencapai kemampuan baru yang berguna

bagi pekeljaanya eli saat ini dan di masa yang akan datang yang pada

akhirnya dapat membantu tercapainya tujuan institusi atau lembaga

pendidikan.

Dari berbagai sumber yang menjelaskan tentang pendidikan dan

pelatihan (diklat), maka penulis menyimpulkan bahwa dikJat merupakan

upaya yang dilakukan olch seseorang atau pimpinan dalam rangka

(, Ashar Sunyoto Munandar, Psikologi Induslri dan Organisasi h.85

7Soekidjo Notoatmodjo,Pengembangan Sumber Daya Manusia h.28

(26)

mengt'l11bangkan sumber daya manusia dalam hal ini adalah guru, terutama

untuk mengembanglcan kemampuan intelektual dan kemampuan

kepribadian guru ke arah yang diinginkan oleh institusi atau lemhaga

pendidikan yang bersangkutan.

Menurut Soekidjo dapat digambarkan perbeclaan iStila11 pendidikan

dan pelatihan dari hal-hal sebagai berilcut :

G;,mbar1

Perbandingan antara Pcndidikan dan Latihan

,---No Ketentuaan Pcndidilmn Pelatihan

1 Pengembangankemampuan Menyeluruh(over all) Mengkhususkan(Specijic) 2 Area kemampuan Kognitif, afektif Psikomotor

(penekanan) (j]sychomotor)

..,

Jangka waktu peIa1<sanaan Panjang(long term) Pendek(short term)

.)

4 Materi yang diberikan Lebih umum Lebih khusus 5 Penekanan penggunaan Konventional lnconventional

metode belajar mengajar

6 Penghargaan akhir proses GcIar(degree) Seliifikat(non- dewee)lo Pada gambar tabe1 sebelumnya dapat dilihat perbedaan an tara

pendidikan dan pelatihan. Pendidikan berkaitan dengan mempersiapkan

calon tenaga pengajar yang diperlukan oleh suatu lembaga pendidikan atau

sering disebut dengan Program pre-service education, sedangkan pelatihan

lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan tenaga

pengajar yang sudah menduduki suatu tugas tertentu atau sering Program

in-service education dan Program in-service training. Pelatihan lebih

I11cnekankan pada area kemampllan psikomotor, meskipul1 didasari oleh

pengetahuan dan sikap, sedangkan dalam pendidikan lebih mekankan pacla

aspek kognitif dan afektif, walallpun ketiga area kemampuan tersebut

(kognitif, afektif dan psikomotor) sebenarnya harus memperoleh perhatian

yang seimbang. Untuk jangka waktu pelaksanaan pelatihan pada umumnya

lebih pendek daripada pendidikan. Untuk materi yang yang disampaikan

[image:26.595.81.515.167.730.2]
(27)

Walaupun demikian keduanya mempunYal persamaan yaitu

mcrupakan proses pcmbelajaran, tcknik dan maetode belajar mengajar

dalam rangka mengcmbangkan kemampuan dan ketarampilan yang ada

paeln dirinya. Disamping itu juga kedua jenis kcgiatan terscbut mempunyai

fllngsi yang penting sebagai perwujlldan kemauan untuk melakukan

investasi dalam rangka pengembangan suber daya insani. Dengan

perkataan lain diklat merupakan investasi yang dapat mengembangan dan

memajukan bagi institusi atau lembaga pendidikan yang diha1'apkan dapat

dinikmati di masa depan.

b. Tujuan Diklat Guru

Tujuan suatu diklat umumnya be1'hubungan erat dengan jenis dari

diklat tersebut. Tujuan diklat kepala sekolah, be1'beda dengan tujuan diklat

para guru, demikian pula tujuan diklat para guru tidak sama dengan tl1juan

diklat para star demikian seterllsnya, namun pacta hakekatnya tujuan dari

berbagai jcnis diklat acIalah sama, yaitu untuk mengembangkan,

meningkatkan dan memperbaiki kinelja seseorang sebagai faktor utama

dalam bidang pengetabuan dan keterampilan.

Menurut Bani Handoko ada dua tujuan utama prgram diklat yaitu:

" Pertama, diklat dilakukan untuk menutup "gap" anta1'a kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan. Kedua, program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kelja karyawan dalam mencapai sasaran-sasaran kClja yang telah ditetapkan".ll

Dari pendapat di atas dijelaskan bahwa tujuan utama diklat yaitu untuk

menghindari adanya ketidak seimbangan kemampuan antara guru yang

lama dengan guru yang baru, dan untuk menyesuaikan guru yang lama

pertu cliberikan diklat untuk menghadapi keusangan dan guru yang baru

mengikuti diklat untuk bisa mengimbangi guru yang sudah lama, yang

kedua, diklat juga bertujuan agar guru bisa mencapai sasaran penclidikan

(28)

Menurut Hanry tujuan utama diklat pada intinya dapat dikelompokkan

kc cia/am lima biclang:

1) Memutakhirkan keahlian para karyawan, 2) Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru, 3) Membantu memecahkan permasalahan operasional, 4) Mcmpersiapkan karyawan untuk promosi,

5) Mengoricntasikan karyawan terhadap peker:iaannya,12

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1) Memutakhirkan

keahlian para karyawan, dalam hal in adalah guru_ Sejalan dengan

perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan guru diharapkan dapat

menggunakan teknologi baru seem-a efektif agar dapat diterapkan pada

proses kegiatan 「・ャHセ。イ mengajar, 2) Mengurangi waktu belajar khususnya

bagi guru buru dalam mempelajari hal-hal yang baru supaya menjadi

kompeten dalam pekeljaannya. Diklat yang diikuti guru barn sebagai alat

pengenalan agar lcbih familiar dan menyukai pckel:;aannya, karena setiap

pekeljaan yang dilakukan dengan rasa 8uka akan meningkatkan kinelja

guru, 3) Membantu memecahkan permasalahan operasional, progran diklat

diharapkan dapat mempermudah bagi lembaga pendidikan atau institusi

c1alam mcncapai tujuan-tlljuan pendidikan yang bcl.um tcrcapai, Walauplll1

diklat tidak dapat mengatasi pcrmasalahan lcmbaga pcnclidikan secara

mcnycluruh tetapi sctidaknya diklat diharapkan c1apat mengurangi

permasalahan yang acla eli lembaga penelielikan, 4) Mempersiapkan

karyawan atau elalam hal ini guru untuk promosi, melalui program

pengembangan karir yang sistematik, guru dapat memiliki kejelasan dan

kepastian pengembangan karir, dengan demikian guru mcnjadi lebih

termotivasi untuk melaksanakan diklat. 5) Mengorientasikan karyawan

terhadap pekcljaannya, dalam hal ini gum diharapkan setalah mengikuti

diklat mampu mengeljakan pekeljaannya dan mampu memfokuskan

pikiran kepacla pekcljaan sesllai dengan target yang akan dicapai aleh

sekolah sehingga kualitas pendidikan yang teluh dirumllskan semula dapat

(29)

Sedangkan menurut Sikula yang dikutip oleh Ashar tujuan pendidikan

dan pelatihan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:

I) Mel1lngkatkan prodllktivitas, 2) Meningkatkan mutu,

3) Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan sumber daya manusia, 4) Meningkatkan semangat kelja,

5) Menarik dan menahan tenaga kelja yang bail, 6) Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, 7) Menghindari keusangan,

8) Menunjang pertumbuhan pribadi(personal growth)13

Adaplll1 penjelasannya adalah sebagai berikut: 1) Diklat yang

diberikan dalam hal ini adalah guru diharapkan dapat meningkatkan taraf

prestasi ker:ja para guru yang nantinya bertujuan dapat meningkatkan

produktivitas atau kinelja guru, 2) Pelaksanaan diklat yang telah sesuai

tidak hanya meningkatkan produktifitas guru secara kuantitas tetapi dapat

meningkatkan kualitas/mutu dari anak didiknya, 3) Pelaksanaan diklat

bcrlujutln agar guru dapal mcningkatkan kemampuan dan ketcrampilan

yang dapat menunjang prestasi sehingga bisa ditempatkan pada posisi

yang Icbih tinggi, 4) Diklaljuga sangat mcmbatu iklim dan SUHsana kClja

yang suclah tidak baik menjadi baik dengan meningkatkan kebersamaan

sehingga akan muncul semangat keIja yang baru, 5)Diklat juga sebagai

imbalan jasa bagi guru lama agar pengetahuan dan keterampilan mereka

bertambah, sehingga bisa menarik clan menahan guru yang berpotensi

baik, 6) Diklat juga bertujuan untuk menjaga dan menstabilkan suasana

kelja sehingga kesehatan dan keselamatan kelja guru akan terjaga, 7)

Diklat diperlukan agar guru bisa belajar hal-hal baru yang berhubungan

dengan IPTEK sehingga guru clapat mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan tidak akan mengalami keusangan dalam mengajar, 8)

Diklat selain menguntungkan instasi tetupi juga menguntungkan bagi

(30)

Lebih lanjut M. Manullang mengmiikan bahwa : "pelatihan/pendidikan

diartikan sebagai kegiatan perusahaan yang didesain untuk memperbaiki

atau meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai sesuai

dengan keblltllhan perusahaan sehingga pegawai yang bersangkutan lebih

maju dalam melaksanakan tugas tertentu",14

Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa diklat memiliki tiga

tujuan utamtl diklat yaitu: Pcrtama, meningkatkun pengetahuan. Kedua,

meningkatkan keterampilan, dan Ketiga, untuk mengembangkan sikap.

Adapul1 penjelannya sebagai berikut : 1) Untuk mengembangkan

pengetahuan, dengan mengikuti diklat seorang guru dapat

mengembangkan pengetahuan yang disesuaikan dengan kebutuhan

lembaga pendidikm1 sehingga pekeljaan dapat diseJ.esaikan secara rasional.

2) Untuk mengembangkan keterampiJan atau keahlian, dengan mengikuti

diklat scorang guru clapat mengembangkan keterampiJan ataupun

keahliannya terutama hal-hal yang berhllbungan dengan tcknoJogi, seperti

komputer, OHP dan alat pcnunjang lainya, sehingga pekeljaan dapat

diselesaikan clengan lebih cepat dan lebih efektif. 3) Diklat dilaksanakan

agar guru bisa mengembangkan sikap terutama dalam hal kelja sama dan

juga dapat menllmbllhkan motivasi bmu bagi guru, sehingga bekelja

secarel nyaman dan maksimal.

Menurut Alex, ada beberapa sasaran yang ingin dicapai dengan

mengadakan diklat, antara lain adalah sebagai berik.ut :

1) Pekeljaan diharapkan lebih cepat dan lebih baik:, 2) Penggunaan bahan dapat lebih dihemat,

3) Penggunaan peralatan dan mesin diharapkan lebih tahan lama, 4) Angka kecelakaan diharapkm11ebih kecil,

5) Tanggung jawab diharapkan lebih besar, 6) Biaya produksi diharapkan lebih rendah,

7) Kelangsungan perusahaan diharapkal1 lebih teljamin.15

1·1M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), eet.

Ke-XV h. 147

(31)

Dari tujuan diklat tersebut dapat diuraikan bahwa diklat sangat

diperlukan seorang guru agar dapat mengikuti perkembangan jaman,

sehingga guru lebih bekelja seeat'a maksimal dan terarah sesuai dengan

tujuan lembaga pendidikan. Selain itu diklat dapat memberikan kontribusi

yang tinggi bagi guru dalam menumbuhkatl motivasi dan meningkatkan

kemampuaatl secara personal. Tujuan umum diklat bagi seorang guru

adalah di mana seorang guru dapat mcnyelesaikan pekerjaannya lebih

eepat, efektif dan rasional serta dapat bekeIjasama dengan guru-guru yang

lain

"",c.ManfaatDiklat Guru

• ., . '•.: ... o':. -. , •.•..Z[Z[⦅BNセZ •

^mセョオイオエ

Hanry diklat mempllnyai andil besar dalam menentukan

efeklivitas dail efisiensi dalam meningkatakan kuaHtas belajar dalam dunia

pendidikan. Beberapa matlfaat nyata yang didapat dad program diklat

adalah:

1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas,

2) Mcngurangi waktn belajar yang diperlukan karyawan agar mencapai stanclar-standar kincJ:ia yang dapat diterima,

3) Mcneiptakan sikap, loyalitas dan ォ・セェ。ウ。ュ。 yang lebih menguntungkall,

4) Mcmcnuhi kcbuluhnn-kchlltuhnn pcrcncanaan sumberdaya manusia,

5) Mcngurangi jumlah dan biaya keeelakaan kelja,

6) Membantll karyawan datam peningkatan datl pengembangan pribadi mereka.16

Lebih lanjut Hani Haneloko menjelaskan bahwa "Diklat mempunyai berbagai manfaat karir jangka panjang yang membantu karyawan untuk tanggung jawab lebih besar di waktu yang akan datang. Progranl diklat tielak hanya penting bagi inelivielu, tetapi juga orgat1isasi dan hubtmgan manusia dengan kelompok kelja, dan bahkan bagi n.egara,,17

Manfaat-manfaat diklat eli atas sangat membantu baik secara individu

maupun lembaga. Program diklat yang efektif adalah program diklat yang

(32)

pada saat ketidakhadiran guru tinggi dan juga manakala kalangan guru

menyatakan keticlakpuasannya, banyak kapala sekolah berfikir bahwa

solusinya aclalah program pcndidikan dan pelatihan. Akan tetapi

manfaat-manfaat tersebut kaclangkala terlampau dibesar-besarkan. Program diklat

tidak dapat memecahkan semua permasalahan yang ada di dalam

institusional, meskipun tentu saja ーイッァイ。ュセーイッァイ。ュ tersebut mempunyai

potensi besar dalam memperbaiki beberapa permasalahan yang ada, jika

program cliklat tersebut dilaksanakan secara benar dan disesuaikan dengan

kcbutuhan institusional.

d. ,fcnis Dildat Guru

Dalam mengembangkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan

dalam melaksanakan pekeljaan, diperlukan diktat yang disesuaikan dengan

bidang pekel:iaannya. Banyak jenis diklat yang dilaksanakan oleh lembaga

pendidikan, ada yang dilaksanakan sebelum seseorang menjabat sebagai

guru atau disebut pendidikan prajabatan, adapula diklat yang dilaksanakan

setelah seseorang menjadi guru. Menurut Peter F. Olivia dalam Sahertiana

(1994 : 66) clikenal adanya 3 program cliklat, yakni:

1) Program pre-service education adalah program pendidikan yang dilakukan pada pendldikan sekolah sebelum peserta didik mendapat tugas tertentu dalam suatu jabatan gunt.

2) Program in-service education adalah program pendidikan yang mengacu pada kemampuan akademik maupun profesional sesudah peserta didik mendapat tugas tertentu dalam suatu jabatan. Dan 3) Program in-service training adalah suatu usaha pelatihan yang

memberi kesempatan kepada guru yang mendapat tugas jabatan tertentu. program dad ゥョセウ・イカゥ」・ training ada 3 macam yaitu:

a) penataran penyegaran,

b) penataran peningkatan kualifikasi, c) penataran penjenjanganl8

18 RR. Ponco Dewi, Analisis Kebijakan Pendidikan dalam Jabatan (Inservicse Training)

(33)

-Adapun pejelasannya sebagai berikut : 1) Program pre-service

education biasanya suatu ーHセョ、ゥ、ゥォ。ョ yang dimulai dari pendidikan dasar

sampui pcndidikan tinggi. Padn bidang ilmu pendidikan program

in-service education diselenggarakan oleh lembaga pendidilcan tenaga

kependidikan (LPTK) baik non gelar maupun yang bergelar.

2) Program in-service education dilaksanakan bagi merelca yang sudah

Il1cmiliki jabalan guru dupal bcrusaha meningkatkan kincljanya melallli

pendidikan lanjlltan. seperti yang bel'ijasah PGTK dapat melanjutkan ke

S-1, atau dari S-1 ke S-2 clan 8-3 di samping itu dapat berupa jurusan tertentu ke jurusan lain.

3) Program in-service training dilaksanakan apabila dad instansi

membutuhkan seseorang untuk bisa ditempatkan diposisi yang baru dalam

tugasnya agar mendapat pengembangan kinet:ia atau dengan kata lain

apabila acla jabatan yang kosong dan ha11.1S segera diisi maka seorang guru

hanls mengikuti diklat yang c1isesuaikan dengan kebutuhan dari lembaga

penelidikan. Pada Ul1lumnya yang paling banyak elil.akukan dalam program

in-service training adalah melalui penataran ada 3 macam penataran yaitu:

a) penataran penyegaran, yaitu usaha pengembangan kinelja guru agar

sesuai c1engan kemajuan ill11u pengetahuan, teknologi, dan seni selia

menetapkan kinelja gum agar dapat l11elakukan tugas sehari-hari elengan

bailc Sifat penataran ini memberi penyegaran sesuai dengan perubahan

yang tCljadi di masyarakat baik yang berupa ilmu pengetahuan maupun

teknologi agar para guru tidak ketinggalan jaman, b) penataran

peningkatan kualifikasi adalah usaha peningkatan kemampuan guru

sehingga mereka memperoleh kualifilcasi formal tertentu sesuai dengan

stanelar yang ditentulcan, c) penataran penjenjangan adalah suatu usaha

meningkatkan kemampuan guru dalal11 bidang jenjang struktural schingga

memenuhi persyaratan suatu pangkat atau jabatan tertentu sesuai dengan

(34)

2. Kincrja Gunl

ll. Pengcrtiall Killcrja Guru

Banyak batasan yang diberikan olch para ahli mengenai istilah kinclja,

wala1.lpun berbcda dalam perumusannya namun secm'a prinsip tampak

sejalan mcngcnai proses pencapaian hasil. Menurut Kamal's mengatakan

bahwa "kinelja merupakan tCljemahan dari katapelformance yang berarti

kcmauan dan kemampuan melakukan suatu pekeljaan",1<) Dengan kata lain

kinclja adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan

suatu pekcljaan sehingga terlihat prestasi pckeljaannya dalam mencapai

tujuan.

Kinelja atau perfonnansi yang dkutip dari buku Mulyasa dapat

diartikan sebagai "prestasi kClja, pelaksanaan ィセャェ。L pencapaian kelja,

basil kClja atau unjuk kerja"?O Demikian pula menurut Rivai kinelja

(Pe,:!imnance) adalah "kegiatan yang dilakukan untuk memberikan

masukan unluk keputllsall penting, seperti promosi, transfer dan

pemutusan hubungan ket:ia?l Lebih lanjut Wahjosumidjo mengartikan

ォゥョ・セゥ。 sebagai "sumbangan kualitatif yang terukur dalam rangka

membantu tercapainya tujuan kelompok dalam suatll unit ket:ia".22

Dari beberapa pemaparan. tentang pengertian kincrja yang telah

disampakan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja aclalah kemauan

dan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan suatu

pekmjaan sehingga terUhat hasil atau perestasi kerjanya, dalam usaha

penerapan !consep, gagasan dan ide dengan efektif .dan efisien sehingga

tujuan yang akan dituju dapat tercapai dan ditetapkan olch lembaga atau

il1stansi.

19 Kamal's, Model Pengelolaan Dan Penelilian Kuriklllum, Konvensi Nasionallndonesia I{"KlIl'iklllwl1 lInfuk abad2/,(Jakarta: Gramedia, 1992), h. 72

20B. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Pr.Jesional...h.136

(35)

Sedangkan menurut Suryo Subroto yang dimaksud dengan kinerja

guru kaitannya dengan kegiatan proses 「・ィセ。イ mengajar adalah

"kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana

kOl11unikasi yang edukatif antam guru dan peserta didik yang mencakup

segi ォッァョゥエゥエセ afcktif clan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu

berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi clan tindak lanjut

agar tcrcapai tujuan pengajaran,,23. Dapat disimpulkan bahwa kinelja guru

tidak lepas dad proses kegiatan belajar mcngajar untuk mencapai エエセェオ。ョ

pengajaran secara efektif dan efisien. Demi tercapaianya tujuan

pembelajaran guru dituntut untuk dapat memiliki kemanlpuan secara

internalmaupun kemampuan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi

Dalam bukunya Mulyasa menyajikan beberapa pendapat tentang

kinelja tenaga kependidikan menurut pengertian operasional adalah

sebagni berikut :

a) Model Vroomain

Vroom mengemukakan bahwa "Pel/ormance

=

j (ability x motivation)" mcnurut model ini ldnclja sescorang merupakan fungsi perkalian antara kemampuan (ability)dan motivasi.

b) Model Lawler dan Porter

Lawler dan Porter (1976) ll1engemukakan bahwa: "Pelformance effort x ability x role perceptions"

c) Model Ander dan Butzin

Ander dan Butzin (1982 : 149) mengajukan model kinelja sebagai berikut: "Future pel:!'ormance = past perjormance +(motivation x ability)"24

Dari hubungan perkalian yang PCltama, Model Vroomain tersebut

dapat cliartikan bahwa : kinel:ia itu ada jika guru memiliki kemampuan dan

motivasi. Jika guru tersebut rendah pada salah satu komponen maka

prestasi kerjanya akan rendah pula. Kinel:ja guru yang rendah mcrupakan

hasil dari motivasi yang rendah dcngan kemapuan yang rendah. Kedua.

perkalian model Lawler dan Porter tersebut dapat diartikan bahwa : kinerja

adalail banyaknya energi yang dikeluarkan dikati dcngan kemampuan

(36)

dan dikalikan lagi dengan kesesuaian persepsi. Ketiga, Model Ander dan

Butzin clapat diartikan bahwa : kinel:ia mendatang merupakan hasil

pcrtambaban antara kinclja yang lalu ditambah dengan motivasi dan

dikalikan dcngan kemamupan yang dimiliki.

1ika dilihat dari penjelasan di atas dapat disimpulkan di dalam ketiga

teori tersebut ada dua komponen utama yang selalu dikutip oleh para ahli

dalam mengartikan kinelja yakni "ability" atau kemampuaan dan

"motivation" atau motivasi. Hal ini menunjukan bahwa kinelja merupakan

basil interaksi antara perkalian ability dan motivation, adapun contohnya

scbag'li berikut : apabila ada seOl'ang guru yang memiliki kemampuan

yang tinggi akan tetapi rendah motivasinya akan menghasilkan kinerja

yang rendah, demikian halnya apabila seorang guru itll bennotivasi tinggi

akan tetapi kemampuannya renclah akan menghasilkan kinet:ja yang rendah

pula, hal ini mernunjukan bahwa perlu udanya keseimbangan atara

kemampuan dan motivasi, apabila seorang guru itu memiliki motivasi

yang tinggi dan memiliki kemampllan yang tinggi pula, maka dengan

sendirinya guru tersebut memiliki kinctja yang tinggi atau baik pula.

b. Jenis Kemampuan Guru

Berdasarkan dari bcberapa pengertian tentang kinelja guru yang

intinya adalah membicarakan tcntang kemampuan guru untuk itu pada

pembahasan selanjutnya penulis menerangkan. tcntang jenis-jenis

kemampuan guru. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dad

tingkat kemampuan/kompetensi guru dalam melaksanakan tugas. Semakin

baik tingkat kompetensi guru maka akan semakin baik pula hasH yang

didapat clalam proses belajar mengajar. Menurut Hamzah ada 3 (tiga)

komfセエ・ョウゥ yang hants dimiliki guru, yaitu kompetensi pribacli,

kompetensi sosial, dan kompetcnsi Profesiona125

(37)

Menurut Moh. Uzer Usman menerangkan bahwa kemampuan pribadi guru mcliputi :

a) Mengebangkan kepribaclian b) Berinteraksi dan berkomunikasi

e) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan d) Melaksanakan administrasi pendidikan

c) Melaksanakan penelitian sederhanauntukkeperluan pengajaran26

Lebih lanjut Farida menerangkan bahwa seorang gum harus memiliki kepribadian yang:

a) Mantap, b) Stabil, c) Dewasa,

d) Arif dan bijaksana, e) Berwibawa,

f) Berakhlak l11ulia,

g) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, h) Mengevaluasi kinerja sendiri, dan

i) Mengembangkan eliri secara berkelanjutan,27

Kemampuan pribadi di atas akan 11lcnjaelikan guru dapat mengelola

dan berinteraksi seeara baik dalam proses belajar mengajar dan dengan

kepribadian yang baik guru akan menjadi eerminan dan suri tauladan bagi

anak didiknya. Semakin baik tabiat dan kemampuaan pribadi yang dimiliki

seorang guru maka akan menjadikan gum semakin berwibawa dan patut

dicontoh yang nantinya akan berdampak pada proses belajar mengajar yang

term'ah.

2) Kemampuan/kompetensi sosiaJ

Menurut Farida "Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru

untuk berkomunikasi dan bergauJ seem'a efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar", Lebih lanjut Farida memaparkan beberapa kompetensi

(38)

tua/waH peserta didik dan masyarakat sekitar.28

Dengan kata lain seorang guru hm'us mampu menja1in hubungan

c1engan masym'akat tempat ia bekelja da1am bentuk partisipasi sosia1

dikehidupan sehari-hari baik seem'a formal maupun informal. Seorang guru

tidak hanya bertanggung jawab di da1am kelas, tetapi juga hm'us melihat

perkembangan anak didik di luar kelas. Guru bukan hanya sekedar berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu akan

tetapi guru juga sebagai anggota masyul'akat yang harus aktif dan kreatif

dalam merlbimbing dan mengarahkan anak didik untuk menjadi anggota

masyarakat yang bailc Dalam kehidupan sosia1 bermasyarakat guru

merupakan figur yang menjadi ukuran bagi masyarakat untuk mengambil

keteladananya, hal ini menuntut gum untuk dapat berperan seem'a

proposianal da1am kehidupan bermasyarakat dengan baik. Dari penjelasan

dapat disimpulkan bahwa guru sebagai makhluk sosial yang dibekali

potensi kem.ampuan tertentu hams memiliki kemampuan berinteraksi baik

eli lingkungan sekolah ataupun' eli lingkungan masyarakat yaitu dengan

berkomunikasi dan mengadakan keljasama untuk kepentingan bersama.

J) Kemampuan/kompctcnsi profesional

Menurut Farida"Kompetensi profesional merupakan penguasaml

materi pcmbelajaran secara luas dan mendalam, yang mcncakup

penguasaan materi mala pelajaran eli sekolah dan subtahsi keilmuan yang

menaungi materinya serta pengusaan terhadap struktur dan mctodo10gi

(39)

Sedang menurut Hamzah berdasarkan peran gum sebagai

pengelola proses ー・ュ「・QャZセェ。イ。ョ harus memiliki kemampuan :

a) Merencanakan sistem pembelajaran, b) Melaksanakan sistem pembelajaran, c) Mengevaluasi sistem pembelajan, d) Mengembangkan sistem pembelajaran30

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkall bahwa profesional

sebenarnya tidak lain adalah sikap dan tingkah Jaku nyata seseorang dari

bidang pekcrjaan yang dipilih dan mcnuntut keahlian khusus dalam

melaksanakan pekeIjaannya. Kemampuan profesional guru penting dalam

hubungannya dengan profesi yang diembannya yaitu sebagai pendidik.

Kemampuuu munguasai bahan yang diajarkan akan memudahkan guru

untuk dapat menjawab semua pertanyaan yang disampaikan oleh siswa,

kemampuan mengelola program belajar ュ・ョァセオ。イ yang baik akan

berdampak pada tereapainya tujuan ー・ュ「・ャセェ。イ。ョL dengan kata lain baik

tidaknya hasil pendidikan selain ditentukan oleh stuktuk dan isi kurikulum

akan tetapi juga sangat ditentukan oleh kemampuan guru yang mengjar.

c. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

Setiap sekolah pasti mengupayakan agar dapat meningkatkun kinelja

guru sehingga guru dapat bekerja' seeara baik dan maksimal. Menurut

Mulyasa eara yang tepat untuk meningkatkan kinerja guru, diantaranya

adalah dengan :

1) Mengikutsertakan guru-guru dalam penataran-penataran untuk menambah wawasan para guru, penataran juga sangat diperlukan sebagai proses penyegaran bagi para guru agar dapat menumbuhkan motivasi barn dalam bekelja sehillgga kinerjanya bisa meningkat. 2) Kepa}a sekolah berusaha memotivasi guru danharus selalu diberitahu

tentang hasil dari setiap pekerjaanya

(40)

Mcmperhatikan berbagai kondisi pendidikan sekarang ini, dimana

pendidikan tidak lagi dapat diharapkan clapat meningkatkan kulitas dan

kmmtitas clari para peserta didik, hal ini sebagian besar karena kurangnya

tcnaga pengajar yang profesional, maka pihak sekolah ataupun pimpinan

sekolah hams dapat mengupayakan berbagai cara guna meningkatkan

kinclja guru. Dimana guru sangat ingin mendapat perhatian, motivasi, dan

penghasilan yang layak.

d. Faktor··faktor yang Mcmpengaruhi Killcrja Guru

Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang menurut Pandji

Anoraga adalah sebagai berikut :

1) p・ォ・セェ。。ョ yang menaril(

2) Upah yang baik

3) Keamanan dan perlindungan

4) Penghayatan atas maksud dan makna pekeljaan 5) Lingkungan atas suasana kerja yang baik

6) Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan perusahaan

7) Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

8) Pcngertian dan simpati atas pcrsoalan-persoalan pribadi

9) Kcsctiaan pimpinan pada eliri si pekClja

10)Disiplin kelja yang keras.32

Lebih lanjut Mulyasa mcngemukakan cnam faktor yang

mempengaruhi kinelja tenaga pendidik, yakni :

1) Sikap mental 2) Pendidkan 3) Keterampilan

4) Manejemen yang baik 5) Hubungan kerja yanga baik 6) Tingkat penghasilan 7) Gizi elan kesehatan

8) Jaminan sosial

9) Lingkungan dan suasana keIja yang baik 10) Kualitas stmma pembelajaran

(41)

--セMMMMM

Dari faktor eli atas dapat dikatakan bahwa faktor tcrscbut merupakan

rangkaian pcncapaian エエセェオ。ョ yang diharapkan guru dalam proses kegiatal1

belajar mengajar atau dengan kata lain faktor-faktor inilah yang dapat

mempengaruhi kinel:ja guru. Dad beberapa faktor di atas penulis dapat

menyimpulkan bahwa yang mempengarhi kinelja guru dapat digolongkan

ke dalam dua faktor, yaitu :

1) Faktor dari dalam diri sendiri (intern)

Faktor ini mencakup sikap mental yang berupa kecakapan, bakat,

kemapuan dan minat, motif, kecerdasan, keterampilan, kesehatan,

kepribadian, cita-cita dan tujuau dalam bekelja yang semua iui bersumber

dari dalam diri sendiri.

2) Faktor dad luar diri sendiri (ekstern)

Yang termasuk dalam faktor eksternal diantaranya adalah lingkungan

keluarga, lingkungan kClja, komunikasi dengan kepala sekolah, guru dan

staf yang lainnya, teknologi yang diinginkan, tingkat penghasilan, jaminan

ウッウセ。ャL kualitas sarana dan prasarana penunjang pembelajaran yang semua

itll hanya bisa didapat dari luar atau dari lingkungan tempat mereka

bekelja.

e.Sistem PeniJaian Kinerja

Kinelja guru erat kaitannya dengan cara mengadakan pcnilaian

terhadap pekcljaan seorang pendidik, baik tidaknya kinelja guru

dibutuhkan suatu peniJaian, sehingga perIu ditetapkan standar kinelja.

Gery memberikan beberapa alasan untuk menilai kinelja. Pertama, pcnilaian memberikan infol'masi tcnlang dnpat dilnkukannya promosi dan pencmpatan W\ii. Keclua, penilaian memberi satu peluang bagi bawahan unluk mcninjau prilaku yang bcrhubungan dcngan kcrja bawahan. Kctiga, penilaian henclaknya berpusat pada proses perencanaan kanr perusahaan, \carena penilaian itu memberikan satu peluang yang baik untuk meninjau

1 • 34

rencana lGlnfseseorang.

(42)

Dengan kata lain penilaian merupakan cara yang baik untllk

mcningkatkan kincda guru, karena c1engan clilakukan penilaian SCll1ua

guru akan termotivasi untuk menjadi yang terbaik dan mendapatkan hasil

yang terbaik agar nantinya bisa diangkat atau dipromisikan pada jabatan

yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan

kuatitas kinelja sekolah seem'a menyeluruh.

Lebih lanjut Sayle dan StanIs yang dikutip Mulyasa mengungkapkan bahwa "Managers expected to be held to standard of accountability and most managers preferto have their established unambiguously, so they know ·where to can)) Ollt their energies. In effect the standard established a target, and at the end of the target per/ode (week, month or year.s) both manager and boss can compare the expected standard ofpelforma nee with the actual level or achievement", "standar Idnerja perlu dirumuskan sebagai tolok ukur dalam mengadakan perbandingan antara apa yang te1ah dilakukan c1engan apa yang c1iharapkan, kaitallnya dengall pekel:iaan atau jabatan yang telah dipercayakan kepaela seseorang. Stmlelm' elapat pula c1ijadikan ukuran dalam mengadakan pertanggungjawaban terhadapsesuatu yang telah clilakukan"35.

Standar kerja sangat c1iperIukan agar bisa. c1ilakukan penilaian,

suJitnya menetapkan standar kerja, maka cara yang tepat adalah dengan

I11clihat perbandinga dari hasil kClja dibagi dcngan sumbcrdaya yang tclah

c1ikeluarkan.

Sejalan dcngan itll, Mitchell, menyatakan bahwa pcnilaian kinerja

meJiputi beberapa aspek, yaitu:"quality of work, promptness, initiative,

capability, and communication".36 Dari penjelasan tcrsebut dapat

c1iuraikan bahwa aspck penilaian kinelja dilihat dari mutu atau kualitas

pekcljaan, ketctapan waktu dalam bekelja, berinisiatif atau dapat

memprakarsai suatu ide baru, mcmiliki kemampuan dan dapat

berkomunikasi atau behubungan dengan baik di lingkungan pekeljaannya.

Kelima aspek tcrsebut menurut Mitchell dapat dijadikan ukuran dalam

(43)

f. Manfaat Pcnilaian KinCl'ja

Soekidjo merinci bebcrapa manfaat pcnilaian kinerja dalam suatu

organisasi, yaitu :

1) Peningkatan prestasi kClja, 2) Kesempatan kelja yang adil,

3) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan, 4) Penyesuaian kompesasi,

5) Keputusan-keputusan promosi dan demosi, 6) Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan,

7) Penyimpangan-penyimpangan proses rekrutmen dan seleksi.37

Adapun penjelasannya sebagai berikut : 1) Peningkatan prestasi kelja,

apabilaeli dalam bekelja aela penilainan c1ari seorang kepala sekolah, maka

dengan scndi rinya sctiap guru akan berusaha untuk dapat terus

mneningkatkan prcastasi ker:.janya. 2) Kesempatan kel:ja yang adil, bagi

guru baru yang memiliki kulitas ker:.ja yang baik akan sangat bersemangat

apabila ada penilaian kincrja, hal ini karena seorang guru baru akan

merasa rnemiliki kesempatan kelja yang san1a dengan guru-guru yang lain.

3) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan, setelah dilakukan penilaian

maka akan terlihat, guru yang berkemampuan rendah dan guru yang

berkemampuan tinggi, hal ini akan mcmungkinkan adanya progran1 diklat

unluk meningkatkan kemampuan mcreka. 4) Penycsuaian kompesasi,

pcnilaian juga sangat membantu kepala sekolah dalam memberikan

kompcnsasi yang layak bagi guru yang berprestasi. 5)

Keplltllsan-keputusan promosi dan demosi, penilaian ini akan membantu kepala

sckolah dalam memutuskan guru yang berprestasi baik akan dapat

dipromosikan dan untuk guru yang tidak berprestasi: dapat didemosikan.

6) Basil penilaian akan dapat membantu mendiagnosis

kesalahan-kesalahan dalam desain pekerjaan. 7) Penilaian ini dapat digunakan untuk

menilai proses rekrutmen dan seleksi guru yang telah lalu. Prestasi kelja

yang rcndah dari guru baru mencenninkan adanya

(44)

Pendapat tcrsebut mengisyaratkan bahwa sangat besar sekali manfaat

dari a:lanya penilaiaan kelja, apalagi dalam sekolah yang gurll-gurunya

terlibat langsung dengan para siswa yang dengan obyektif dan subyektif

mampu menilai kinelja gurunya ketika proses belajar mengajar

belangsung. Selain manfaat yang akan dirasakan oleh guru khususnya,

maka proses penilaian kinelja yang dilakukan kepala sekolah terhadap

para guru yang I11cngajar eli sekolahnya yaitu darat memperbaiki dan

l11cnambah image positif terhadap sekolah dan mampu memperbaiki

prcstasi siswa-siswinya.

B. Kerangka Berfikir

Guru merupakan komponen pendidikan yang paling penting dalam

menentukan keberhasilan penclidikan, Sebagai pelaksana gum mempunyai

posisi terclepan sebagai orang yang terlibat langsung dalam interaksi dengan

peserta didik, khususnya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Melihat

tanggung jawab dan tugasnya seorang guru yang dituntut untuk memiliki

kemampuan dalam rangka mcngefektifkan dan mengefisiensikan proses

belajar mengajar disekolah. Adapun salah satu kemampuan yang hanls

c1imiliki oleh seorang guru adalah kcmampuan pribadi, profesinal dan

kcmampuan sosial agar tujuan pcmbelajaran dapat tercapai. Untuk mencapai

tujuan pembelajaran guru harus mampu merancang seem'a sistematis mulai

dari tahap penyusunan program pengajaran, pereneanaan program pengajaran,

penyajian program pengajaran, sampai pacla tahap pengevaluasian program,

dimana kegiatan ini bertujuan lIntuk memudahkan guru dalam melaksanakan

tllgas di kelas. Dengan kata lain pendidikan sangat membutuhkan seorang

guru yang berkinel:ia tinggi.

Alternatif yang biasa dipilih kepala sekolah dalam meningkatkan killeIja

guru adalah mengikuti program diklat. Setelah mengikuti program diklat guru

dihal'apkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, mengurangi

(45)

menguntungkan, dan diklat juga dapat membatu guru dalam pengembangan

perencanaan kariro Karena banyaknya manfaat yang didapat setelah mengikuti

diklat baik mantuat seemoa individu maupun perlembaga, maka diklat sering

dipandang sebagai salahsatu eara yang paling tepat untuk mengatasi masalah

di dalam institusional alallplln OI'ganisasional, walauplll1 paeln kenyataanya

diklat tidak clapat mengatasi semua permasalahan yang ada akan tetapi diklat

mampu mcngurangi pcrmasalahan yang ada.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari diklat pada

hakekatnya adalah perumusan kemampuan yang diharapkan dad cliklat.

Karena tujuan diklat ini adalah perubahan prilaku (kemampuan), maka tujuan

cliklat dirumuskan dalam bentuk peningkatan kemampuan. Misalnya, setelah

mengikuti diklat diharapkan guru dapat ャQQ・ョァ・セェ。ォ。ョ pekerjaan menjadi lebih

baik sehingga pada akhirnya tujuan dari pembelajaran di sekolah dapat

tercapai sacara maksimal, elengan kata lain guru merasakan manfaat yang eli

clapat setelah mengikuti diklat berhubungan dengan peningkatan kinel:ja guru.

C. Pengajuan Hipotesis

Sctelah mencermati urman kerangka berfikir eli atas, maka penulis

mcrumllskan pengajuan hipotcsis sebelum dilakukan penelitiannya pada SMA

Ncgeri 70 Jakarta, dengan ketetapan hipotesis sebagai berikut :

1. I-lipotesis nol (Ho) yaitu tidak terdapat hubungan positif yang signifikan

antara manfaat yang didapat setelah mengikuti diklat (Variabel X) dengan

kincl:ia guru (Variabel Y)

2. Hipotcsis alternatif (Ba) yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan

antara manfaat yang didapat sctelah mengikuti c1iklat (Variabel X) dengan

(46)

Kegiataan penelitian ini bertujllan lIntllk mengetahui apakah benar ada

hubllngan yang positif dan signifikan antara persepsi dan penilaian guru tentang

manfaat diklat yang diselenggarakan dengan kinelja guru di SMA Negeri 70

Jakarta.

B. Tcmpat dan Waldu Pcnelitiall

Lokasi penelitian dilaksanaan di SMA Negeri 70 Jakarta, yang bertel1lpat di

.ll.I3ulungan I Blok C, Kelurahan : Keramat Pela, Kecal1latan : Kebayoran Bam,

Jakarta Sclatan 12130.

Seclangkan waktu yang cliblltuhkan lIntlik. peneliti kelapangan aclalah 2 bulan

terhitung clari bulan 23 April - 05 JlIni 2007 dan untuk I1lcmproses data sampai

clcngan bulan Janl!ari 2008.

C. Mctodc Penelitian

Mctocle penelitian yang digllnakan dalam penelitian ini adalah metode survai

dengan teknik korelasional. Metode survai yaitl! metode penelitian untuk

memperoleh ヲ。ォエ。セヲ。ォエ。 l11engenai l11asalah-l11asalah selia mendapat pel11benaran

tcrhaclap keadaan dan praktek-praktek yang berlangsung dari berbagai kelompok

(47)

D. POJlulasi dan Sam))cl

Populasi ada[ah "Sua1u klimplI[an menye[urllh dari 5uatu obyek yang

merupakan pcrhatian penc[iti. Obyek pcnclitian dapat bcrupa makhluk hidup,

benda, system dan prosedur, fenomena, dan ャ。ゥョセャ。ゥョNLLQ Adapun popu[asi target

dalam pcnelitian ini adalah semua guru yang mengajar eli SMA Negeri 70 Jakarta,

dengan jumJah keselurllhan 90 orang guru.

Scdangkan sam pel adalah bagian atau waleil po[ulasi yang diteliti, Dalam

penelitian ini teknik pengambilan sampe[ yang digllnakan adalah 1eknilc

purporsive sampling, yaitu pengambilan sample berdasarkan tlljuan penelitian, dan sampcl yang akan diambiI yaitu 60 orang guru yang pernah l1lengileuti dik[at

dcngan pembagian 50 orang guru untulc sam pel peneJitian dan 10 orang untuk uji

tingkat val id itas.

E. Teknik pcngumpulal1 data

Tckn ik pcnglll1lpulnn data yang digunakan penel iti dalum pcngumpll [an data

yang diJakukan adalah mela[ui :

1) Studi Plistaka (Library Research)

Riset Kepllstakaan meliputi dasar untuk l1lCmperkllat landasan tcori dan

I11crupakan cam pengul1lplllan c1ata secara tcoritis. Data-data dipcrolch dari

bllku-buku clan lilcrallll' lain yang berhubllngan dengan jlldul penelilian.

2) Studi Lapangan (Field Research) .

a. Observasi langsung ke lcmbaga pendidikan yang bersangkutan. Dengan teknik

ini penulis pada akhirnya dapat membandingkan antara keadaan yang

sebcnarnya dcngan data yang te[ah diperoleh.

b. Angket adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan beberapa

pertanyaan kepada guru-guru untuk diisi, hasilnya akan dianalisa. Angket

yang digunakan adalah angket tertlltup dimana dalam menjawab angket,

responden tinggal memilih alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai.

Untllk tcknik analisi datanya menggunakan teknik anal isis korelasional

bivariat.

(48)

F. Illstnul1cn Pcngumpul Data

[nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan l1lenggunakan

angket yang memakai skala model likert yang terbagi menjadi dua variabel, yaitu

variabel frekl1ensi dari pendidikan dan pelatihan dan variabel kineIja guru,

I, Variabel Manfaat diklatGuru

a, Def1nisi Konseptual

Seem'a konseptual diklat adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan sebagai

upaya ul1tllk mcngembangkan kualitas sUl1lber daya manl1sia, terutama untuk

mcngcmbangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manllsia kem'ah yang

c1iinginkan oleh Institusi atau organisasi.

b, Definisi Operasional

Seeara operasional diklat dilihat dari persepsi dan pcnilaian guru tcntang

l1lanfant yang didapat setelah mengikuti diklat. Adapun manfaat dari diklat yaitu

dapat mengcl1lbangkan kualitas diri guru baik seem'a internal (c1ari dalam diri)

atauplIn secara eksternal (lingkllngan keIja) schingga teljadi pcrubahan pada diri

guru atallpun konclisi kelja yang diharapkan untuk b

Gambar

Tabel2Kisi-Kisi Manfaat Diklat Guru.,,,.,0
Gambar 1Perbandingan antara Pendidikan dan Pelatihan........
gambartabe1
K' , K'lSI 'MTabel2lSI-an-a'l-セt 0'11
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi SM Rimbang Baling sangat memprihatinkan saat ini, dan sangat disayangkan jika pada akhirnya, pemasalahan yang terjadi di kawasan konservasi menyebabkan

Dalam proses pelaksanaan perisian yang telah dibangunkan akan dipersembahkan kepada pelajar mengikut reka bentuk yang dirancang dan dikehendaki, segala fail-fail

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2001 tentang Retribusi dan Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pelaksanaan tugas tersebut belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum mengurus

Ia memohon maaf atas keburukan hasil gubahannya karena merasa sebagai orang bodoh yang tidak mampu menggubah kakawin, yang dinyatakan dengan kata-kata: ewuh nwan rumasen ardha

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan pencapaian KKM mata pelajaran IPS materi

Indikator yang terakhir merupakan struktur birokrasi, terdapat dua indikator dalam struktur birokrasi yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Fragmentasi. Dinas

&#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien &#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh