• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laba Bersih Sebagai Implikasi dari Perkembangan Biaya Operasional dan Volume Penjualan (Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laba Bersih Sebagai Implikasi dari Perkembangan Biaya Operasional dan Volume Penjualan (Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LABA BERSIH SEBAGAI IMPLIKASI

DARI PERKEMBANGAN BIAYA OPERASIONAL

DAN VOLUME PENJUALAN

(Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)

NET PROFIT AS IMPLICATIONS

OF DEVELOPMENT OPERATING COST AND SALES VOLUME

(On Cement Companies listed in Indonesia Stock Exchange 2006-2015)

Desy Ratnasari NIM.21112017

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal: Agustus 2016

Menyetujui,

.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi Pembimbing

Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic Nip.4127.70.019

Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic Nip.4127.70.019

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Desy Ratnasari

Alamat : Ds. Cihuni Rt 01/01 Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Purwakarta

Telepon : 081223309572

Email : desyratnasari4794@gmail.com

Tanggal Lahir : 04 Juli 1994

Tempat Lahir : Purwakarta

Agama : Islam

Gender : Perempuan

Status : Belum Menikah

Umur : 22 Tahun

Tinggi/Berat Badan : 157cm / 47kg

Golongan Darah : A

Institute Tempat Periode

SD : SDN Cihuni 2000 - 2006

SMP : SMPN 1 Pasawahan 2006 - 2009

SMA : SMAN 3 Purwakarta 2009 - 2012

KULIAH : Universitas Komputer Indonesia Bandung 2012 - 2016

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua keterangan yang saya berikan seluruhnya benar.

Hormat Saya,

( Desy Ratnasari ) DATA PRIBADI

(5)

LABA BERSIH SEBAGAI IMPLIKASI

DARI PERKEMBANGAN BIAYA OPERASIONAL

DAN VOLUME PENJUALAN

(Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)

NET PROFIT AS IMPLICATIONS

OF DEVELOPMENT OPERATING COST AND SALES VOLUME

(On Cement Companies listed in Indonesia Stock Exchange 2006-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Jenjang S1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh : Desy Ratnasari

21112017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan Syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang

menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih

dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan ilmu kepada siapa yang

dikehendaki-Nya, dan kepada-Nya kami memohon bantuanatas segala urusan duniawi dan agama.

Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

S.A.W, serta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Laba Bersih Sebagai Implikasi dari Perkembangan Biaya Operasional dan Volume Penjualan (Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI periode 2006-2015)”. Skripsi ini disajikan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh jenjang

Strata Satu (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Komputer Indonesia.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti berusaha se-optimal mungkin untuk

memberikan uraian-uraian yang jelas dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada

pada diri peneliti agar dapat dimengerti oleh pembaca. Peneliti menyadari betul

(7)

jauh dari kata sempurna. Untuk itu peneliti akan selalu menerima dengan tangan

terbuka untuk segala masukan yang ditujukan untuk penyempurnaan penulisan ini.

Selama proses penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak, baik merupakan moril maupun materil yang tidak terhingga nilainya

terutama kepada dosen pembimbing Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic yang

telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini. Maka dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat

peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun

tidak langsung yang telah memberikan bantuannya kepada peneliti, yaitu sebagai

berikut:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak,CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

4. Adi Rachmanto, S.Kom.,M.Kom selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

5. Dr. Ely Suhayati, S.E.,M.Si.,AK.,CA, selaku Wali Dosen Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Binsis Universitas Komputer Indonesia.

6. Dr. Surtikanti, SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Dosen Penguji 1 dan Lilis Puspitawati,

(8)

v

7. Iyan Adriana, ST., M.T, selaku dosen UNIKOM yang telah membantu

membimbing peneliti dalam mengolah data penelitian.

8. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Komputer Indonesia.

9. Dona Eliana dan Seny Lisnawati, A.Md, selaku Sekretariatan Jurusan Akuntansi

yang selalu memberikan informasi kepada kami saat kami menyusun skripsi ini

agar dapat terselesaikan tepat waktu.

10. Seluruh pimpinan dan staff Universitas Komputer Indonesia.

11. Pihak Bursa Efek Indonesia wilayah Bandung yang sudah memberikan ijin

kepada peneliti untuk memperoleh data yang di butuhkann dalam penelitian ini.

12. Kedua orang tua ibunda Ratnawati dan ayahanda Dede Suhendar yang sangat

saya sayangi yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik dan mengiringi

setiap langkah saya dengan doa yang tulus, kesabarannya serta takhenti-hentinya

memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.

13. Adik-adik tersayang Agung Wiguna Satria dan Raehan Rifqy Nugraha yang

menjadi penyemangat saya dalam menyelesaikan penelitian ini.

14. Seluruh keluarga saya tercinta, terimakasih untuk doa dan memotivasi kalian

untuk saya selama saya menyusun Skripsi ini.

15. Teddy Fajar Hidayat, yang sama-sama sedang berjuang dalam menyusun skripsi

terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama pelaksanaan penelitian sampai

(9)

16. Teman seperjuangan Putri Yulia Rochman, Arsista Kanczha Surianto, M.Bayu Rizqi

terimakasih atas bantuannyadan dukungannya.

17. Teman-teman kelas Akuntansi2, teman-teman seperjuangan pada saat bimbingan,

dan seluruh rekan-rekan angkatan 2012 prodi Akuntansi yang sama-sama sedang

berjuang dalam melakukan penelitian dan selalu semangat dalam menempuh gelar

S1.

18. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas semua

bantuan dan motivasinya.

Semoga Allah S.W.T membalas budi baik semua yang penulis telah sebutkan

diatas maupun yang belum sempat ditulis. Harapan Penulis kiranya Usulan Penelitian

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Wassalamua’likum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Juli 2016

Penulis

(10)

vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 13

2.1Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Biaya Operasional ... 13

2.1.1.1 Definisi Biaya Operasional ... 13

2.1.1.2 Pengukuran Biaya Operasional ... 14

(11)

2.1.2.1 Definisi Volume Penjualan ... 15

2.1.2.2 Pengukuran Volume Penjualan ... 15

2.1.3 Laba ... 16

2.2.1 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Biaya Operasional ... 18

2.2.2 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Volume Penjualan ... 19

2.3Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1Metode Penelitian ... 23

3.1.1 Objek Penelitian ... 24

3.1.2 Unit Analisis ... 24

3.2Operasionalisasi Variabel ... 25

(12)

ix

4.1.1.1 Gambaran Biaya Operasional Periode 2006-2015 ... 44

4.1.1.2 Gambaran Volume Penjualan Periode 2006-2015 ... 51

4.1.1.3 Gambaran Laba Bersih Periode 2006-2015 ... 58

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 65

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 65

4.1.2.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 72

4.1.2.3 Analisis Korelasi ... 74

4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi Parsial Biaya Operasional terhadap Laba Bersih ... 75

4.1.2.5 Analisis Koefisien Determinasi Parsial Volume Penjualan terhadap Laba Bersih ... 76

4.1.3 Pengujian Hipotesis Pengaruh Parsial (Uji Statistik t) ... 77

4.2Pembahasan ... 81

4.2.1 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Biaya Operasional ... 81

4.2.2 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Volume Penjualan ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1Kesimpulan ... 86

5.2Keterbatasan ... 87

5.3Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Assegaf Abdullah. 2011. Kamus Akuntansi. Jakarta: PT. Mario Grafika.

Budi Rahardjon. 2000. Memahami Laporan Keuangan Untuk Manajer Non

Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset.

Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama Anggota Ikapi.

Daniel Wijaya. 2001. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Binarupa aksara.

Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset.

Farah Margaretha. 2011. Manajemen Keuangan untuk manajer nonkeuangan. Jakarta: Erlangga.

Gujarati. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard Pendekatan

Teori, Kasus dan Riset Bisnis (Edisi 1). Jakarta: Bumi Aksara

Henry Simamora. 2013. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi Aksara.

Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar. 2008. Metodelogi Penelitian Sosial. Bumi Aksara: Bandung.

Husein Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(14)

90

Jopie Jusuf. 2008. Analisis Kredit. Yogyakarta: Andi Offset.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: Andi Offset.

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitia. Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke 3. Jakarta : Salemba Empat

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Usman. 2008. Penggunaan Teknik

Ekonometri, Edisi revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ony widilestariningtyas, Dony Waluya, Sri Dewi Anggadini. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha ilmu.

Riduwan,dan Sunarto, 2007. Pengantar Statistika. Untuk penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sofyan Syafri Harahap. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja grafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Alfabet.

________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

________. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D ). Bandung: Alfabeta.

________. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

Sujoko Efferin, dkk. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Malang: Bayumedia.

Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

(15)

Warner R Murhadi. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Wild, Jhon. J, K. R. Subramanyam, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.

Winardi. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Jurnal :

Erlis Yurnita dkk. 2015. Pengaruh Penjualan Air Bersih dan Biaya Operasional Terhadap Rugi Bersih pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Jasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen,

Vol. 4, No. 1, Juni 2015.

Iwan Hermansyah dan Dadan Darmawan. 2012. Pengaruh Biaya Kualitas Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Operasional: (Studi Kasus pada pada UD.

Harapan Makaroni Dua saudara Top Ciamis. Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor

1.

I Wayan Bayu Wisesa dkk. 2014. Pengaruh Volume Penjualan Mente Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih: Pada Ud. Agung Esha Karangasem

Tahun 2013. Jurnal Ekonomi Vol 4, No 1.

Meiza Efilia. 2014. Pengaruh Pendapatan Usaha dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih: Pada Perusahaan Kimia dan Keramik, Porselin & Kaca yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. e – Journal Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Pebriyanti. 2013. Pengaruh Efisiensi Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Dengan Perputaran Persediaan Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Kasus

Pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang. e – Journal umrah Universitas

Maritim Raja Ali Haji

Putu Rustami dkk. 2014. Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, Dan Volume

Penjualan Terhadap Laba: Pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis.

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Vol 2.

Siti Mariam. 2012. Perbandingan Metode Konvensional Dengan Activity Based Costing Berdasarkan Akurasi Penentuan Overhead Dalam Perhitungan Cost

(16)

92

Paramadina, Volume 9, Nomor 1, April 2012, Hal. 301-317, ISSN: 1412-0755.

Skripsi:

Dewi Marutha. 2009. Analisis Rasio Efisiensi Operasional Terhadap Laba Bersih Perusahaan Pada Pabrik Gula Mojo.

Henik Kustatik. 2009. Analisis Break Even Dan Manfaatnya Sebagai Dasar Perencanaan Laba Pada Perusahaan Plastik Tri Tan Lestari Di Telukan

Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Umar Juki. 2008. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas. UNIKOM. Bandung.

Situs Internet:

Annual Report Perusahaan Manufaktur sub sektor semen . [Online] Tersedia di:

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx . [22 April 2016]

Perusahaan Manufaktur sub sektor Semen yang terdaftar di Busra Efek Indonesia. [Online] Tersedia di: http://www.sahamok.com/emiten/sektor-industri-dasar-dan-kimia/sub-sektor-semen/ . [20 April 2016]

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi dewasa ini tingkat persaingan dalam dunia usaha

semakin tinggi dan hanya badan usaha yang memiliki kinerja atau performa yang

baik yang akan bertahan. Dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif,

perusahaan dituntut untuk semakin efisien dalam menjalankan aktivitasnya

terlebih dalam kondisi ekonomi saat ini yang penuh dengan ketidakpastian,

dimana krisis ekonomi yang melanda Indonesia sangat berat dan merusak segala

sektor dari perekonomian, sehingga perlu mengoptimalkan sumber daya yang

dimiliki (I Wayan Bayu Wisesa dkk, 2014).

Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

maupun jasa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang

optimal. Laba merupakan selisih jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber

daya yang menghasilkan produk atau jasa, dengan penerimaan dari hasil

penjualan. Akan tetapi di kalangan perusahaan, perkembangan dan kemajuan

dunia usaha telah membawa ke arah persaingan yang semakin ketat, sehingga

usaha untuk mencapai laba tidaklah mudah (Kustatik, 2009).

Banyak cara akan ditempuh untuk mendapatkan laba yang lebih besar.

Salah satunya yang dapat digunakan untuk memperoleh laba yang optimal adalah

dengan memperhatikan volume penjualan serta menekan biaya-biaya operasional

(18)

2

selektif dalam menjual produk kepada konsumen, sehingga target volume

penjualan yang telah direncanakan oleh perusahaan dalam periode tertentu bisa

tercapai dengan optimal dengan biaya operasional yang efisien (I Wayan Bayu

Wisesa, 2014).

Semakin biaya itu bisa ditekan mestinya akan sangat berpengaruh terhadap

peningkatan laba bersih perusahaan. Sesuai dengan pendapat Umar Juki (2008)

dalam perhitungan laba rugi, besarnya biaya ini akan mengurangi laba atau

menambah rugi perusahaan. Tingginya biaya operasi akan membuat peningkatan

laba turun, begitu juga jika nilai biaya operasi rendah, maka peningkatan laba

akan naik. Jadi untuk memperoleh laba yang tinggi perlu diperhatikan biaya-biaya

yang dikeluarkan dan mengendalikannya secara efektif. Selain itu perusahaan

dapat mencapai laba sesuai dengan yang ingin dicapainya (Umar Juki, 2008).

Efisiensi biaya operasional merupakan variable penting, biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan dalam beroperasi perlu dikendalikan sebaik-baiknya,

karena walaupun operasional dapat berjalan dengan lancar namun tidak didukung

dengan usaha menekan biaya serendah-rendahnya akan menimbulkan naiknya

biaya operasional (Dewi Marutha, 2009).

Selain menekan biaya, untuk memperoleh laba yang optimal, perusahaan

juga harus memperhatikan volume penjualan. Volume penjualan merupakan

jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar

jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba

(19)

3

Adanya hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap

peningkatan laba bersih perusahaan. Dalam hal ini dapat dilihat dari laporan

laba-rugi perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan produk

lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Faktor utama

yang mempengaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan, pendapatan dapat di

peroleh dari hasil penjualan barang dagangan (Budi Rahardjon, 2000:33).

Hal yang sama diukemukakan oleh Mulyadi yang menyatakan bahwa,

semakin besar volume penjualan suatu barang, biasanya laba yang diperoleh akan

semakin besar, demikian sebaliknya bila volume penjualan suatu barang menurun,

biasanya perolehan laba juga akan ikut turun (Mulyadi, 2001:513).

Volume penjualan yang optimal dan biaya operasional yang efisien

merupakan target perusahaan, oleh karena itu perusahaan akan melakukan banyak

cara dalam mencapai target yang telah direncanakan, karena faktor penentu atas

perolehan laba yang optimal adalah volume penjualan yang optimal dan biaya

operasional yang efisien. Volume penjualan dan biaya sangatlah berpengaruh

terhadap laba bersih. Volume penjualan yang meningkat serta biaya yang efisien

mestinya berpengaruh terhadap peningkatan laba yang diperoleh oleh perusahaan

dan demikian pula sebaliknya (I Wayan Bayu Wisesa, 2014).

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menghasilkan

kebutuhan-kebutuhan masyarakat di indonesia baik sebagai industri yang

menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan dasar juga menghasilkan

(20)

4

lalu masih dapat bertahan dan masih tetap memberikan keuntungan (Siti Mariam,

2012).

Sama seperti perusahaan pada umumnya tujuan perusahaan manufaktur

adalah menghasilakan laba, karena setiap perusahaan baik perusahaan dagang,

jasa, maupun perusahaan manufaktur mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba

secara terus menerus sehingga harus tetap mempertahankan kontinuitas dan

melakukan berbagai aktivitasnya dalam menghasilkan laba (Kustatik, 2009).

Dikutip dari media online (www.vibinews.com) --- Sepanjang semester

I/2015, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan laba periode

berjalan sebesar Rp2,30 triliun atau turun 8,4% dari periode tahun lalu sebesar

Rp2,52 triliun. Analyst Vibiz Research Center melihat dari sisi pendapatan,

pendapatan bersih perseroan tercatat menurun 6,6% menjadi Rp8,87 triliun dari

pencapaian semester I tahun 2014 yang sebesar Rp9,49 triliun.

Sementara beban pokok pendapatan menurun dari Rp 5,28 triliun pada

semester I 2014 menjadi Rp 4,88 triliun atau sebanyak 7,7%. Sedangkan beban

usaha perseroan juga mengalami penurunan sebesar 4,4% dari Rp1,5 triliun pada

semester I 2014 menjadi Rp1,43 triliun semester I tahun ini. INTP juga berhasil

menurunkan beban operasi lainnya sebesar 92,52% menjadi Rp 3,66 miliar

meskipun laba kotor perseroan menurun 2,53% menjadi Rp 1,92 triliun dari yang

sebelumnya sebesar Rp 1,97 triliun (Regi Fachriansyah, 2015).

Adapun tabel fenomena yang menunjukan data biaya operasional, volume

penjualan dan laba bersih pada beberapa perusahaan Semen yang terdaftar di BEI

(21)

5

Tabel 1.1 Data Biaya Operasional, Volume Penjualan dan Laba Bersih Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2011-2015

No Nama

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Ket : Data diolah dari lampiran 114, Lampiran 115, Lampiran 116

Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa laba bersih Indocement Tunggal

Prakasa Tbk (INTP) mengalami penurunan pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp

4.356 Triliun dari laba bersih tahun 2014 sebesar 5,293 Triliun. Namun dari sisi

biaya, pada tahun 2015 perusahaan berhasil menekan biaya operasional sehingga

mengalami penurunan sebesar Rp 4.740 Triliun dari biaya operasional pada tahun

sebelumnya sebesar Rp 5.789 Triliun. Sayangnya penurunan biaya operasional

Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tersebut tidak diikuti oleh peningkatan

laba bersih.

Dengan adanya kondisi biaya operasional perusahaan yang menurun,

seharusnya INTP bisa mencapai laba bersih yang lebih besar dari tahun

(22)

6

laba perusahaan. Namun yang terjadi justru laba perusahaan tersebut cenderung

mengalami penurunan.

Hal tersebut tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Jopie Jusup

(2008:35) yang menyatakan bahwa “Bila perusahaan dapat menekan biaya

operasional, maka perusahaan akan dapat meningkatkan laba bersih. Demikian

juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya (seperti pemakaian alat kantor

yang berlebihan) akan mengakibatkan menurunnya net profit”. Dari teori tersebut

dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan dapat menekan biaya operasional

serendah mungkin maka laba bersih perusahaan akan mengalami peningkatan, dan

apabila terjadi peningkatan biaya maka laba bersih perusahaan akan menurun.

Karena seperti yang kita ketahui laba bersih merupakan selisish dari hasil

pengurangan pendapatan dengan biaya-biaya, sehingga disaat biaya operasional

menurun maka laba bersih akan lebih besar dari biaya sehingga laba bersih akan

meningkat. Begitupun sebaliknya apabila biaya yang dikeluarkan perusahaan

tinggi maka pendapatan akan tertekan dan lebih rendah dari biaya sehingga laba

bersih akan menurun.Tetapi kenyataannya yang terjadi pada Indocement Tunggal

Prakasa Tbk pada tahun 2015 biaya yang rendah tidak dapat meningkatkan laba

bersih perusahaan justru laba bersih ikut menurun dan pada tahun-tahun

sebelumnya yaitu tahun 2012-2014 disaat biaya operasional meningkan laba

bersih juga ikut meningkat.

Fenomena yang lain terjadi pada Holcim Indonesia Tbk (SMBC). Laba

bersih Holcim Indonesia Tbk (SMBC) pada tahun 2013 sampai tahun 2014

(23)

7

Milyar mengalami penurunan dari laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai

Rp 1,250 Triliun, sedangkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 668 Milyar juga

mengalami penurun dari laba bersih tahun sebelumnya.

Sementara volume penjualan yang dicapai perusahaan selama 2 (dua)

tahun tersebut mengalami peningkatan, dimana volume penjualan perusahaan

pada tahun 2013 sebesar 9.498 ton meningkat dari tahun sebelumnya dan volume

penjualan pada tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar 9.794 Ton.

Peningkatan volume penjualan yang dicapai perusahaan tidak membuat

laba bersih perusahaan meningkat, sebaliknya laba bersih yang dicapai perusahaan

cenderung menurun. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Mulyadi (2001:513) yang menyatakan bahwa, “semakin besar volume penjualan

suatu barang, biasanya laba yang diperoleh akan semakin besar, demikian

sebaliknya bila volume penjualan suatu barang menurun, biasanya perolehan laba

juga akan ikut turun”.

Dari teori tersebut dapat dikatakan bahwa semakin meningkatknya volume

penjualan yang dicapai perusahaan maka akan meningkatkan laba perusahaan, hal

ini dikarenakan peningkatan volume penjualan akan meningkatkan pendapatan

perusahaan dan jumlah pendapatan akan mempengaruhi besar kecilnya laba

perusahaan. Namun kenyataannya yang terjadi pada Holcim Indonesia Tbk

(SMCB) peningkatan volume penjualan yang telah dicapai perusahaan tidak

diiringi dengan laba yang meningkat bahkan laba bersih perusahaan cenderung

(24)

8

yang dicapai terus meningkat adalah adanya biaya/beban perusahaan yang besar

sehingga berdampak buruk bagi perolehan laba bersih perusahaan.

Penelitian tentang pengaruh biaya operasional terhadap laba bersih telah

dilakukan sebelumnya oleh Pebriyanti (2013) dalam hasil penelitiannya

menyatakan bahwa, “biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih”. Serta

penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Bayu Wisesa dkk (2014) dalam hasil

penelitiannya menyatakan bahwa “biaya operasional berpengaruh terhadap laba

bersih pada UD. Agung Esha tahun 2013”. Namun hal ini tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Meiza Efilia (2014) yang menyatakan bahwa

“beban operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih”.

Sedangkan penelitian tentang pengaruh volume penjualan terhadap laba

telah dilakukan sebelumnya oleh I Wayan Bayu dkk (2014) dari hasil

penelitiannya menyatakan bahwa “volume penjualan berpengaruh terhadap laba

bersih pada UD. Agung Esha tahun 2013”. Hal tersebut sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Putu Rustami dkk (2014) hasil penelitiannya

menunjukan bahwa “variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap laba

adalah volume penjualan”. Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Iwan

Hermansyah dan Dadan Darmawan (2012) yang menyatakan bahwa “volume

penjualan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap laba operasi, biaya

kualitas dan volume penjualan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

laba operasinal”.

Berdasarkan teori dan fenomena yang dikemukakan diatas, dan adanya

(25)

9

peneliti tertarik membahas masalah tersebut dan melakukan penelitian mengenai

laba bersih sesuai dengan masalah yang terjadi, yang disinyalir dipengaruhi oleh

biaya operasional dan volume penjualan. Maka penelitian ini menggunkan laba

bersih sebagai variabel independen,biaya operasional dan volume penjualan

sebagai variabel dependen. Penelitian ini merupakan studi kasus yang difokuskan

pada perusahaan semen yang terdaftar di BEI periode 2006-2015.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, dapat dilakukan

identifikasi masalah sebagai berikut:

1) Penurunan biaya operasional Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP)

tersebut tidak diikuti oleh peningkatan laba bersih. Dengan adanya kondisi

biaya operasional perusahaan yang menurun, seharusnya INTP bisa mencapai

laba bersih yang lebih besar dari tahun sebelumnya dikarenakan biaya

operasional tersebut tidak terlalu besar mengurangi laba perusahaan. Namun

yang kenyataannya disaat biaya operasional Indocement mengalami

penurunan sebesar Rp 4.740 Triliun dari biaya operasional pada tahun

sebelumnya sebesar Rp 5.789 Triliun. Justru diikuti dengan penurunan laba

bersih pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 4.356 Triliun dari laba bersih tahun

2014 sebesar 5,293 Triliun.

2) Peningkatan volume penjualan yang dicapai perusahaan tidak membuat laba

bersih perusahaan meningkat, kenyataan nya justru sebaliknya disaat volume

(26)

10

sebelumnya dan volume penjualan pada tahun 2014 lebih tinggi dari tahun

2013 yaitu sebesar 9.794 Ton. laba bersih yang dicapai perusahaan justru

mengalami penurunan. Dimana laba bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 952

Milyar mengalami penurunan dari laba bersih tahun sebelumnya yang

mencapai Rp 1,250 Triliun, sedangkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 668

Milyar juga mengalami penurun dari laba bersih tahun sebelumnya.

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam judul ini adalah sebagai berikut :

1) Perusahaan yang diteliti hanya perusahaan semen yang terdaftar di BEI.

2) Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI dan yang telah di

publikasi selama 10 (Sepuluh) tahun yaitu tahun 2006-2015.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Seberapa besar laba bersih dipengaruhi oleh biaya operasional pada

Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI periode 2006-2015.

2) Seberapa besar laba bersih dipengaruhi oleh volume penjualan pada

(27)

11

1.5Tujuan Peneitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, adapun tujuan

dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui besaran laba bersih yang dipengaruhi oleh biaya

operasional dan bagaimana korelasi antara laba bersih dengan biaya

operasional pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode

2006-2015.

2) Untuk mengetahui besaran laba bersih yang dipengaruhi oleh volume

penjualan dan bagaimana korelasi antara laba bersih dengan volume

penjualan pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015.

1.6 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi

berbagai pihak, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan

bagi Perusahaan Semen yang terdaftar di BEI mengenai laba bersih yang dapat

dipengaruhi oleh biaya operasional dan volume penjualan, agar perusahaan

(28)

12

2) Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian

selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu pada bidang

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

peneliti mengambil beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah yang dicari sebagai

berikut :

1) Laba bersih dipengaruhi oleh biaya operasional sebesar 61,94% pada Perusahaan

Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015. Dengan nilai hubungan yang

positif, artinya apabila biaya operasional meningkat maka laba bersih akan

meningkat. Hal ini mungkin disebabkan karena penelitian ini menggunakan laba

bersih, dimana laba bersih merupakan selisih dari laba sebelum pajak dikurangi

pajak, maka faktor beban pajak pun akan mempengaruhi laba bersih tersebut.

Sehingga meskipun biaya operasional meningkat, namun beban pajak kecil maka

laba bersih tetap bisa meningkat, begitupun sebaliknya apabila biaya operasional

menurun, namun beban pajak besar maka laba bersih pun akan menurun.

2) Laba bersih dipengaruhi oleh volume penjualan sebesar 0,59% pada Perusahaan

Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015. Besarnya pengaruh tersebut relatif

kecil dan memiliki nilai hubungan bernilai positif, artinya disaat terjadi peningkatan

pada volume penjualan tidak diikuti dengan peningkatan laba bersih yang

proforsional. Hal ini mungkin disebabkan karena masih ada faktor lain yang lebih

(30)

87

5.2Keterbatasan

Keterbatasan utama dalam penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan

hanya data laporan keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI yang berjumlah 3

unit perusahaan.

Selain itu analisis pada penelitian ini hanya terbatas pada perhitungan total biaya

operasional, volume penjualan dan total laba bersih, tidak melakukan perhitungan total

beban pajak. Sehingga penelitian ini belum sampai mengetahui penyebab mengapa hasil

penelitian tidak sesuai dengan teori yang telah dikemukakan, hanya beradasarkan

asumsi-asumsi saja, serta kesimpulan tidak sampai mengelompokan faktor mana yang lebih

efektif dalam meningkatkan laba bersih perusahaan.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang

dapat dijadikan masukan untuk perusahaan sebagai berikut :

1) Saran Operasional

Dari ke 3 perusahaan semen yang diteliti, sebagian perusaaan mungkin ada yang

sudah melakukan strategi yang efektif untuk meningkatkan laba bersih, apabila

ada perusahaan yang belum melakukan strategi tersebut dan laba bersih

perusahaan mengalami penurunan, agar dikaji lebih lanjut mengenai faktor yang

dapat mempengaruhi laba bersih seperti biaya operasional dan volume penjualan.

Apabila biaya operasional tinggi, maka upaya yang dilakukan yaitu dengan

(31)

88

memperkecil beban pajaknya, sehingga meskipun biaya operasional meningkat

namun diikuti dengan pendapatan yang meningkat dan beban pajak yang rendah

maka laba bersih akan mengalami peningkatan.

2) Saran Akademik

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian yang hanya meneliti 3 perusahaan

semen yang terdaftar di BEI, serta hanya fokus pada variabel biaya operasional dan

volume penjualan untuk meneliti laba bersih, maka dari hasil penelitian ini perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor lain yang dapat

Gambar

Tabel 1.1 Data Biaya Operasional, Volume Penjualan dan Laba Bersih Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2011-2015

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva 2008 “ Pengaruh Volume penjualan terhadap peningkatan laba bersih pada PT INDO

Dari hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh biaya operasional terhadap tingkat laba bersih pada PT.PDAM Tirta Jaya Kabupaten Sukabumi, maka manajemen perusahaan

Alam Sutera Realty Tbk Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri ( Iain ) Padangsidimpuan. Pengaruh biaya produksi dan biaya operasional terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh volume penjualan, biaya produksi, dan pajak penghasilan terhadap laba bersih yang ada di perusahaan sektor makanan dan

Penelitian dilakukan untuk membuktikan pengaruh penjualan bersih, beban operasional, dan beban non operasional terhadap laba pada perusahaan manufaktur sektor pakan

Jadi, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa laba bersih pada Hotel Grand Wijaya Singaraja tahun 2014-2016 sebesar 88,4% ditentukan oleh variabel volume penjualan kamar dan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bayu Wisesa 2014 banyak cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh laba maksimal, salah satunya adalah dengan meningkatkan volume penjualan dan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh volume penjualan dan biaya operasional terhadap laba bersih secara simultan pada perusahaan Food And Beverage yang terdaftar di Bursa Efek