LEMBAR PENGESAHAN
LABA BERSIH SEBAGAI IMPLIKASI
DARI PERKEMBANGAN BIAYA OPERASIONAL
DAN VOLUME PENJUALAN
(Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)
NET PROFIT AS IMPLICATIONS
OF DEVELOPMENT OPERATING COST AND SALES VOLUME
(On Cement Companies listed in Indonesia Stock Exchange 2006-2015)
Desy Ratnasari NIM.21112017
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal: Agustus 2016
Menyetujui,
.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi Pembimbing
Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic Nip.4127.70.019
Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic Nip.4127.70.019
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Desy Ratnasari
Alamat : Ds. Cihuni Rt 01/01 Kecamatan Pasawahan Kabupaten
Purwakarta
Telepon : 081223309572
Email : desyratnasari4794@gmail.com
Tanggal Lahir : 04 Juli 1994
Tempat Lahir : Purwakarta
Agama : Islam
Gender : Perempuan
Status : Belum Menikah
Umur : 22 Tahun
Tinggi/Berat Badan : 157cm / 47kg
Golongan Darah : A
Institute Tempat Periode
SD : SDN Cihuni 2000 - 2006
SMP : SMPN 1 Pasawahan 2006 - 2009
SMA : SMAN 3 Purwakarta 2009 - 2012
KULIAH : Universitas Komputer Indonesia Bandung 2012 - 2016
Dengan ini saya menyatakan bahwa semua keterangan yang saya berikan seluruhnya benar.
Hormat Saya,
( Desy Ratnasari ) DATA PRIBADI
LABA BERSIH SEBAGAI IMPLIKASI
DARI PERKEMBANGAN BIAYA OPERASIONAL
DAN VOLUME PENJUALAN
(Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)
NET PROFIT AS IMPLICATIONS
OF DEVELOPMENT OPERATING COST AND SALES VOLUME
(On Cement Companies listed in Indonesia Stock Exchange 2006-2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Jenjang S1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Akuntansi
Oleh : Desy Ratnasari
21112017
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan Syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang
menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih
dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan ilmu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan kepada-Nya kami memohon bantuanatas segala urusan duniawi dan agama.
Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
S.A.W, serta seluruh keluarga dan sahabatnya.
Berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Laba Bersih Sebagai Implikasi dari Perkembangan Biaya Operasional dan Volume Penjualan (Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI periode 2006-2015)”. Skripsi ini disajikan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh jenjang
Strata Satu (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Komputer Indonesia.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti berusaha se-optimal mungkin untuk
memberikan uraian-uraian yang jelas dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada
pada diri peneliti agar dapat dimengerti oleh pembaca. Peneliti menyadari betul
jauh dari kata sempurna. Untuk itu peneliti akan selalu menerima dengan tangan
terbuka untuk segala masukan yang ditujukan untuk penyempurnaan penulisan ini.
Selama proses penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik merupakan moril maupun materil yang tidak terhingga nilainya
terutama kepada dosen pembimbing Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini. Maka dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat
peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung yang telah memberikan bantuannya kepada peneliti, yaitu sebagai
berikut:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak,CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.
4. Adi Rachmanto, S.Kom.,M.Kom selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.
5. Dr. Ely Suhayati, S.E.,M.Si.,AK.,CA, selaku Wali Dosen Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Binsis Universitas Komputer Indonesia.
6. Dr. Surtikanti, SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Dosen Penguji 1 dan Lilis Puspitawati,
v
7. Iyan Adriana, ST., M.T, selaku dosen UNIKOM yang telah membantu
membimbing peneliti dalam mengolah data penelitian.
8. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Komputer Indonesia.
9. Dona Eliana dan Seny Lisnawati, A.Md, selaku Sekretariatan Jurusan Akuntansi
yang selalu memberikan informasi kepada kami saat kami menyusun skripsi ini
agar dapat terselesaikan tepat waktu.
10. Seluruh pimpinan dan staff Universitas Komputer Indonesia.
11. Pihak Bursa Efek Indonesia wilayah Bandung yang sudah memberikan ijin
kepada peneliti untuk memperoleh data yang di butuhkann dalam penelitian ini.
12. Kedua orang tua ibunda Ratnawati dan ayahanda Dede Suhendar yang sangat
saya sayangi yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik dan mengiringi
setiap langkah saya dengan doa yang tulus, kesabarannya serta takhenti-hentinya
memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.
13. Adik-adik tersayang Agung Wiguna Satria dan Raehan Rifqy Nugraha yang
menjadi penyemangat saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
14. Seluruh keluarga saya tercinta, terimakasih untuk doa dan memotivasi kalian
untuk saya selama saya menyusun Skripsi ini.
15. Teddy Fajar Hidayat, yang sama-sama sedang berjuang dalam menyusun skripsi
terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama pelaksanaan penelitian sampai
16. Teman seperjuangan Putri Yulia Rochman, Arsista Kanczha Surianto, M.Bayu Rizqi
terimakasih atas bantuannyadan dukungannya.
17. Teman-teman kelas Akuntansi2, teman-teman seperjuangan pada saat bimbingan,
dan seluruh rekan-rekan angkatan 2012 prodi Akuntansi yang sama-sama sedang
berjuang dalam melakukan penelitian dan selalu semangat dalam menempuh gelar
S1.
18. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas semua
bantuan dan motivasinya.
Semoga Allah S.W.T membalas budi baik semua yang penulis telah sebutkan
diatas maupun yang belum sempat ditulis. Harapan Penulis kiranya Usulan Penelitian
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamua’likum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandung, Juli 2016
Penulis
vii
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 13
2.1Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Biaya Operasional ... 13
2.1.1.1 Definisi Biaya Operasional ... 13
2.1.1.2 Pengukuran Biaya Operasional ... 14
2.1.2.1 Definisi Volume Penjualan ... 15
2.1.2.2 Pengukuran Volume Penjualan ... 15
2.1.3 Laba ... 16
2.2.1 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Biaya Operasional ... 18
2.2.2 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Volume Penjualan ... 19
2.3Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
3.1Metode Penelitian ... 23
3.1.1 Objek Penelitian ... 24
3.1.2 Unit Analisis ... 24
3.2Operasionalisasi Variabel ... 25
ix
4.1.1.1 Gambaran Biaya Operasional Periode 2006-2015 ... 44
4.1.1.2 Gambaran Volume Penjualan Periode 2006-2015 ... 51
4.1.1.3 Gambaran Laba Bersih Periode 2006-2015 ... 58
4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 65
4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 65
4.1.2.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 72
4.1.2.3 Analisis Korelasi ... 74
4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi Parsial Biaya Operasional terhadap Laba Bersih ... 75
4.1.2.5 Analisis Koefisien Determinasi Parsial Volume Penjualan terhadap Laba Bersih ... 76
4.1.3 Pengujian Hipotesis Pengaruh Parsial (Uji Statistik t) ... 77
4.2Pembahasan ... 81
4.2.1 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Biaya Operasional ... 81
4.2.2 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Volume Penjualan ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
5.1Kesimpulan ... 86
5.2Keterbatasan ... 87
5.3Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Assegaf Abdullah. 2011. Kamus Akuntansi. Jakarta: PT. Mario Grafika.
Budi Rahardjon. 2000. Memahami Laporan Keuangan Untuk Manajer Non
Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset.
Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama Anggota Ikapi.
Daniel Wijaya. 2001. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Binarupa aksara.
Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset.
Farah Margaretha. 2011. Manajemen Keuangan untuk manajer nonkeuangan. Jakarta: Erlangga.
Gujarati. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard Pendekatan
Teori, Kasus dan Riset Bisnis (Edisi 1). Jakarta: Bumi Aksara
Henry Simamora. 2013. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi Aksara.
Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar. 2008. Metodelogi Penelitian Sosial. Bumi Aksara: Bandung.
Husein Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
90
Jopie Jusuf. 2008. Analisis Kredit. Yogyakarta: Andi Offset.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: Andi Offset.
Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitia. Bogor: Ghalia Indonesia
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke 3. Jakarta : Salemba Empat
Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Usman. 2008. Penggunaan Teknik
Ekonometri, Edisi revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ony widilestariningtyas, Dony Waluya, Sri Dewi Anggadini. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha ilmu.
Riduwan,dan Sunarto, 2007. Pengantar Statistika. Untuk penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sofyan Syafri Harahap. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja grafindo Persada.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Alfabet.
________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
________. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D ). Bandung: Alfabeta.
________. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Sujoko Efferin, dkk. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Malang: Bayumedia.
Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Warner R Murhadi. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Wild, Jhon. J, K. R. Subramanyam, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Winardi. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Jurnal :
Erlis Yurnita dkk. 2015. Pengaruh Penjualan Air Bersih dan Biaya Operasional Terhadap Rugi Bersih pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Jasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen,
Vol. 4, No. 1, Juni 2015.
Iwan Hermansyah dan Dadan Darmawan. 2012. Pengaruh Biaya Kualitas Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Operasional: (Studi Kasus pada pada UD.
Harapan Makaroni Dua saudara Top Ciamis. Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor
1.
I Wayan Bayu Wisesa dkk. 2014. Pengaruh Volume Penjualan Mente Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih: Pada Ud. Agung Esha Karangasem
Tahun 2013. Jurnal Ekonomi Vol 4, No 1.
Meiza Efilia. 2014. Pengaruh Pendapatan Usaha dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih: Pada Perusahaan Kimia dan Keramik, Porselin & Kaca yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. e – Journal Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Pebriyanti. 2013. Pengaruh Efisiensi Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Dengan Perputaran Persediaan Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Kasus
Pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang. e – Journal umrah Universitas
Maritim Raja Ali Haji
Putu Rustami dkk. 2014. Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, Dan Volume
Penjualan Terhadap Laba: Pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Vol 2.
Siti Mariam. 2012. Perbandingan Metode Konvensional Dengan Activity Based Costing Berdasarkan Akurasi Penentuan Overhead Dalam Perhitungan Cost
92
Paramadina, Volume 9, Nomor 1, April 2012, Hal. 301-317, ISSN: 1412-0755.
Skripsi:
Dewi Marutha. 2009. Analisis Rasio Efisiensi Operasional Terhadap Laba Bersih Perusahaan Pada Pabrik Gula Mojo.
Henik Kustatik. 2009. Analisis Break Even Dan Manfaatnya Sebagai Dasar Perencanaan Laba Pada Perusahaan Plastik Tri Tan Lestari Di Telukan
Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Umar Juki. 2008. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas. UNIKOM. Bandung.
Situs Internet:
Annual Report Perusahaan Manufaktur sub sektor semen . [Online] Tersedia di:
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx . [22 April 2016]
Perusahaan Manufaktur sub sektor Semen yang terdaftar di Busra Efek Indonesia. [Online] Tersedia di: http://www.sahamok.com/emiten/sektor-industri-dasar-dan-kimia/sub-sektor-semen/ . [20 April 2016]
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi dewasa ini tingkat persaingan dalam dunia usaha
semakin tinggi dan hanya badan usaha yang memiliki kinerja atau performa yang
baik yang akan bertahan. Dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif,
perusahaan dituntut untuk semakin efisien dalam menjalankan aktivitasnya
terlebih dalam kondisi ekonomi saat ini yang penuh dengan ketidakpastian,
dimana krisis ekonomi yang melanda Indonesia sangat berat dan merusak segala
sektor dari perekonomian, sehingga perlu mengoptimalkan sumber daya yang
dimiliki (I Wayan Bayu Wisesa dkk, 2014).
Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,
maupun jasa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang
optimal. Laba merupakan selisih jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber
daya yang menghasilkan produk atau jasa, dengan penerimaan dari hasil
penjualan. Akan tetapi di kalangan perusahaan, perkembangan dan kemajuan
dunia usaha telah membawa ke arah persaingan yang semakin ketat, sehingga
usaha untuk mencapai laba tidaklah mudah (Kustatik, 2009).
Banyak cara akan ditempuh untuk mendapatkan laba yang lebih besar.
Salah satunya yang dapat digunakan untuk memperoleh laba yang optimal adalah
dengan memperhatikan volume penjualan serta menekan biaya-biaya operasional
2
selektif dalam menjual produk kepada konsumen, sehingga target volume
penjualan yang telah direncanakan oleh perusahaan dalam periode tertentu bisa
tercapai dengan optimal dengan biaya operasional yang efisien (I Wayan Bayu
Wisesa, 2014).
Semakin biaya itu bisa ditekan mestinya akan sangat berpengaruh terhadap
peningkatan laba bersih perusahaan. Sesuai dengan pendapat Umar Juki (2008)
dalam perhitungan laba rugi, besarnya biaya ini akan mengurangi laba atau
menambah rugi perusahaan. Tingginya biaya operasi akan membuat peningkatan
laba turun, begitu juga jika nilai biaya operasi rendah, maka peningkatan laba
akan naik. Jadi untuk memperoleh laba yang tinggi perlu diperhatikan biaya-biaya
yang dikeluarkan dan mengendalikannya secara efektif. Selain itu perusahaan
dapat mencapai laba sesuai dengan yang ingin dicapainya (Umar Juki, 2008).
Efisiensi biaya operasional merupakan variable penting, biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam beroperasi perlu dikendalikan sebaik-baiknya,
karena walaupun operasional dapat berjalan dengan lancar namun tidak didukung
dengan usaha menekan biaya serendah-rendahnya akan menimbulkan naiknya
biaya operasional (Dewi Marutha, 2009).
Selain menekan biaya, untuk memperoleh laba yang optimal, perusahaan
juga harus memperhatikan volume penjualan. Volume penjualan merupakan
jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar
jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba
3
Adanya hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap
peningkatan laba bersih perusahaan. Dalam hal ini dapat dilihat dari laporan
laba-rugi perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan produk
lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Faktor utama
yang mempengaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan, pendapatan dapat di
peroleh dari hasil penjualan barang dagangan (Budi Rahardjon, 2000:33).
Hal yang sama diukemukakan oleh Mulyadi yang menyatakan bahwa,
semakin besar volume penjualan suatu barang, biasanya laba yang diperoleh akan
semakin besar, demikian sebaliknya bila volume penjualan suatu barang menurun,
biasanya perolehan laba juga akan ikut turun (Mulyadi, 2001:513).
Volume penjualan yang optimal dan biaya operasional yang efisien
merupakan target perusahaan, oleh karena itu perusahaan akan melakukan banyak
cara dalam mencapai target yang telah direncanakan, karena faktor penentu atas
perolehan laba yang optimal adalah volume penjualan yang optimal dan biaya
operasional yang efisien. Volume penjualan dan biaya sangatlah berpengaruh
terhadap laba bersih. Volume penjualan yang meningkat serta biaya yang efisien
mestinya berpengaruh terhadap peningkatan laba yang diperoleh oleh perusahaan
dan demikian pula sebaliknya (I Wayan Bayu Wisesa, 2014).
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menghasilkan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat di indonesia baik sebagai industri yang
menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan dasar juga menghasilkan
4
lalu masih dapat bertahan dan masih tetap memberikan keuntungan (Siti Mariam,
2012).
Sama seperti perusahaan pada umumnya tujuan perusahaan manufaktur
adalah menghasilakan laba, karena setiap perusahaan baik perusahaan dagang,
jasa, maupun perusahaan manufaktur mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba
secara terus menerus sehingga harus tetap mempertahankan kontinuitas dan
melakukan berbagai aktivitasnya dalam menghasilkan laba (Kustatik, 2009).
Dikutip dari media online (www.vibinews.com) --- Sepanjang semester
I/2015, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan laba periode
berjalan sebesar Rp2,30 triliun atau turun 8,4% dari periode tahun lalu sebesar
Rp2,52 triliun. Analyst Vibiz Research Center melihat dari sisi pendapatan,
pendapatan bersih perseroan tercatat menurun 6,6% menjadi Rp8,87 triliun dari
pencapaian semester I tahun 2014 yang sebesar Rp9,49 triliun.
Sementara beban pokok pendapatan menurun dari Rp 5,28 triliun pada
semester I 2014 menjadi Rp 4,88 triliun atau sebanyak 7,7%. Sedangkan beban
usaha perseroan juga mengalami penurunan sebesar 4,4% dari Rp1,5 triliun pada
semester I 2014 menjadi Rp1,43 triliun semester I tahun ini. INTP juga berhasil
menurunkan beban operasi lainnya sebesar 92,52% menjadi Rp 3,66 miliar
meskipun laba kotor perseroan menurun 2,53% menjadi Rp 1,92 triliun dari yang
sebelumnya sebesar Rp 1,97 triliun (Regi Fachriansyah, 2015).
Adapun tabel fenomena yang menunjukan data biaya operasional, volume
penjualan dan laba bersih pada beberapa perusahaan Semen yang terdaftar di BEI
5
Tabel 1.1 Data Biaya Operasional, Volume Penjualan dan Laba Bersih Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2011-2015
No Nama
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Ket : Data diolah dari lampiran 114, Lampiran 115, Lampiran 116
Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa laba bersih Indocement Tunggal
Prakasa Tbk (INTP) mengalami penurunan pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp
4.356 Triliun dari laba bersih tahun 2014 sebesar 5,293 Triliun. Namun dari sisi
biaya, pada tahun 2015 perusahaan berhasil menekan biaya operasional sehingga
mengalami penurunan sebesar Rp 4.740 Triliun dari biaya operasional pada tahun
sebelumnya sebesar Rp 5.789 Triliun. Sayangnya penurunan biaya operasional
Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tersebut tidak diikuti oleh peningkatan
laba bersih.
Dengan adanya kondisi biaya operasional perusahaan yang menurun,
seharusnya INTP bisa mencapai laba bersih yang lebih besar dari tahun
6
laba perusahaan. Namun yang terjadi justru laba perusahaan tersebut cenderung
mengalami penurunan.
Hal tersebut tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Jopie Jusup
(2008:35) yang menyatakan bahwa “Bila perusahaan dapat menekan biaya
operasional, maka perusahaan akan dapat meningkatkan laba bersih. Demikian
juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya (seperti pemakaian alat kantor
yang berlebihan) akan mengakibatkan menurunnya net profit”. Dari teori tersebut
dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan dapat menekan biaya operasional
serendah mungkin maka laba bersih perusahaan akan mengalami peningkatan, dan
apabila terjadi peningkatan biaya maka laba bersih perusahaan akan menurun.
Karena seperti yang kita ketahui laba bersih merupakan selisish dari hasil
pengurangan pendapatan dengan biaya-biaya, sehingga disaat biaya operasional
menurun maka laba bersih akan lebih besar dari biaya sehingga laba bersih akan
meningkat. Begitupun sebaliknya apabila biaya yang dikeluarkan perusahaan
tinggi maka pendapatan akan tertekan dan lebih rendah dari biaya sehingga laba
bersih akan menurun.Tetapi kenyataannya yang terjadi pada Indocement Tunggal
Prakasa Tbk pada tahun 2015 biaya yang rendah tidak dapat meningkatkan laba
bersih perusahaan justru laba bersih ikut menurun dan pada tahun-tahun
sebelumnya yaitu tahun 2012-2014 disaat biaya operasional meningkan laba
bersih juga ikut meningkat.
Fenomena yang lain terjadi pada Holcim Indonesia Tbk (SMBC). Laba
bersih Holcim Indonesia Tbk (SMBC) pada tahun 2013 sampai tahun 2014
7
Milyar mengalami penurunan dari laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai
Rp 1,250 Triliun, sedangkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 668 Milyar juga
mengalami penurun dari laba bersih tahun sebelumnya.
Sementara volume penjualan yang dicapai perusahaan selama 2 (dua)
tahun tersebut mengalami peningkatan, dimana volume penjualan perusahaan
pada tahun 2013 sebesar 9.498 ton meningkat dari tahun sebelumnya dan volume
penjualan pada tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar 9.794 Ton.
Peningkatan volume penjualan yang dicapai perusahaan tidak membuat
laba bersih perusahaan meningkat, sebaliknya laba bersih yang dicapai perusahaan
cenderung menurun. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Mulyadi (2001:513) yang menyatakan bahwa, “semakin besar volume penjualan
suatu barang, biasanya laba yang diperoleh akan semakin besar, demikian
sebaliknya bila volume penjualan suatu barang menurun, biasanya perolehan laba
juga akan ikut turun”.
Dari teori tersebut dapat dikatakan bahwa semakin meningkatknya volume
penjualan yang dicapai perusahaan maka akan meningkatkan laba perusahaan, hal
ini dikarenakan peningkatan volume penjualan akan meningkatkan pendapatan
perusahaan dan jumlah pendapatan akan mempengaruhi besar kecilnya laba
perusahaan. Namun kenyataannya yang terjadi pada Holcim Indonesia Tbk
(SMCB) peningkatan volume penjualan yang telah dicapai perusahaan tidak
diiringi dengan laba yang meningkat bahkan laba bersih perusahaan cenderung
8
yang dicapai terus meningkat adalah adanya biaya/beban perusahaan yang besar
sehingga berdampak buruk bagi perolehan laba bersih perusahaan.
Penelitian tentang pengaruh biaya operasional terhadap laba bersih telah
dilakukan sebelumnya oleh Pebriyanti (2013) dalam hasil penelitiannya
menyatakan bahwa, “biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih”. Serta
penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Bayu Wisesa dkk (2014) dalam hasil
penelitiannya menyatakan bahwa “biaya operasional berpengaruh terhadap laba
bersih pada UD. Agung Esha tahun 2013”. Namun hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Meiza Efilia (2014) yang menyatakan bahwa
“beban operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih”.
Sedangkan penelitian tentang pengaruh volume penjualan terhadap laba
telah dilakukan sebelumnya oleh I Wayan Bayu dkk (2014) dari hasil
penelitiannya menyatakan bahwa “volume penjualan berpengaruh terhadap laba
bersih pada UD. Agung Esha tahun 2013”. Hal tersebut sejalan dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Putu Rustami dkk (2014) hasil penelitiannya
menunjukan bahwa “variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap laba
adalah volume penjualan”. Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Iwan
Hermansyah dan Dadan Darmawan (2012) yang menyatakan bahwa “volume
penjualan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap laba operasi, biaya
kualitas dan volume penjualan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
laba operasinal”.
Berdasarkan teori dan fenomena yang dikemukakan diatas, dan adanya
9
peneliti tertarik membahas masalah tersebut dan melakukan penelitian mengenai
laba bersih sesuai dengan masalah yang terjadi, yang disinyalir dipengaruhi oleh
biaya operasional dan volume penjualan. Maka penelitian ini menggunkan laba
bersih sebagai variabel independen,biaya operasional dan volume penjualan
sebagai variabel dependen. Penelitian ini merupakan studi kasus yang difokuskan
pada perusahaan semen yang terdaftar di BEI periode 2006-2015.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, dapat dilakukan
identifikasi masalah sebagai berikut:
1) Penurunan biaya operasional Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP)
tersebut tidak diikuti oleh peningkatan laba bersih. Dengan adanya kondisi
biaya operasional perusahaan yang menurun, seharusnya INTP bisa mencapai
laba bersih yang lebih besar dari tahun sebelumnya dikarenakan biaya
operasional tersebut tidak terlalu besar mengurangi laba perusahaan. Namun
yang kenyataannya disaat biaya operasional Indocement mengalami
penurunan sebesar Rp 4.740 Triliun dari biaya operasional pada tahun
sebelumnya sebesar Rp 5.789 Triliun. Justru diikuti dengan penurunan laba
bersih pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 4.356 Triliun dari laba bersih tahun
2014 sebesar 5,293 Triliun.
2) Peningkatan volume penjualan yang dicapai perusahaan tidak membuat laba
bersih perusahaan meningkat, kenyataan nya justru sebaliknya disaat volume
10
sebelumnya dan volume penjualan pada tahun 2014 lebih tinggi dari tahun
2013 yaitu sebesar 9.794 Ton. laba bersih yang dicapai perusahaan justru
mengalami penurunan. Dimana laba bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 952
Milyar mengalami penurunan dari laba bersih tahun sebelumnya yang
mencapai Rp 1,250 Triliun, sedangkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 668
Milyar juga mengalami penurun dari laba bersih tahun sebelumnya.
1.3Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam judul ini adalah sebagai berikut :
1) Perusahaan yang diteliti hanya perusahaan semen yang terdaftar di BEI.
2) Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI dan yang telah di
publikasi selama 10 (Sepuluh) tahun yaitu tahun 2006-2015.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Seberapa besar laba bersih dipengaruhi oleh biaya operasional pada
Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI periode 2006-2015.
2) Seberapa besar laba bersih dipengaruhi oleh volume penjualan pada
11
1.5Tujuan Peneitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, adapun tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui besaran laba bersih yang dipengaruhi oleh biaya
operasional dan bagaimana korelasi antara laba bersih dengan biaya
operasional pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode
2006-2015.
2) Untuk mengetahui besaran laba bersih yang dipengaruhi oleh volume
penjualan dan bagaimana korelasi antara laba bersih dengan volume
penjualan pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015.
1.6 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi
berbagai pihak, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan
bagi Perusahaan Semen yang terdaftar di BEI mengenai laba bersih yang dapat
dipengaruhi oleh biaya operasional dan volume penjualan, agar perusahaan
12
2) Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian
selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu pada bidang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
peneliti mengambil beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah yang dicari sebagai
berikut :
1) Laba bersih dipengaruhi oleh biaya operasional sebesar 61,94% pada Perusahaan
Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015. Dengan nilai hubungan yang
positif, artinya apabila biaya operasional meningkat maka laba bersih akan
meningkat. Hal ini mungkin disebabkan karena penelitian ini menggunakan laba
bersih, dimana laba bersih merupakan selisih dari laba sebelum pajak dikurangi
pajak, maka faktor beban pajak pun akan mempengaruhi laba bersih tersebut.
Sehingga meskipun biaya operasional meningkat, namun beban pajak kecil maka
laba bersih tetap bisa meningkat, begitupun sebaliknya apabila biaya operasional
menurun, namun beban pajak besar maka laba bersih pun akan menurun.
2) Laba bersih dipengaruhi oleh volume penjualan sebesar 0,59% pada Perusahaan
Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015. Besarnya pengaruh tersebut relatif
kecil dan memiliki nilai hubungan bernilai positif, artinya disaat terjadi peningkatan
pada volume penjualan tidak diikuti dengan peningkatan laba bersih yang
proforsional. Hal ini mungkin disebabkan karena masih ada faktor lain yang lebih
87
5.2Keterbatasan
Keterbatasan utama dalam penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan
hanya data laporan keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI yang berjumlah 3
unit perusahaan.
Selain itu analisis pada penelitian ini hanya terbatas pada perhitungan total biaya
operasional, volume penjualan dan total laba bersih, tidak melakukan perhitungan total
beban pajak. Sehingga penelitian ini belum sampai mengetahui penyebab mengapa hasil
penelitian tidak sesuai dengan teori yang telah dikemukakan, hanya beradasarkan
asumsi-asumsi saja, serta kesimpulan tidak sampai mengelompokan faktor mana yang lebih
efektif dalam meningkatkan laba bersih perusahaan.
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang
dapat dijadikan masukan untuk perusahaan sebagai berikut :
1) Saran Operasional
Dari ke 3 perusahaan semen yang diteliti, sebagian perusaaan mungkin ada yang
sudah melakukan strategi yang efektif untuk meningkatkan laba bersih, apabila
ada perusahaan yang belum melakukan strategi tersebut dan laba bersih
perusahaan mengalami penurunan, agar dikaji lebih lanjut mengenai faktor yang
dapat mempengaruhi laba bersih seperti biaya operasional dan volume penjualan.
Apabila biaya operasional tinggi, maka upaya yang dilakukan yaitu dengan
88
memperkecil beban pajaknya, sehingga meskipun biaya operasional meningkat
namun diikuti dengan pendapatan yang meningkat dan beban pajak yang rendah
maka laba bersih akan mengalami peningkatan.
2) Saran Akademik
Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian yang hanya meneliti 3 perusahaan
semen yang terdaftar di BEI, serta hanya fokus pada variabel biaya operasional dan
volume penjualan untuk meneliti laba bersih, maka dari hasil penelitian ini perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor lain yang dapat