• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Software Store Management System (SMS) Dalam Mendukung Proses Bisnis Pada McDonald'S Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Software Store Management System (SMS) Dalam Mendukung Proses Bisnis Pada McDonald'S Kota Bandung"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada McDonald’s Kota Bandung yang menggunakan Software Store Management (SMS), fenomena yang terjadi adalah Software Store Management (SMS) masih belum bisa melakukan kontrol sepenuhnya terhadap proses bisnis di Mcdonald’s. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi Software Store Management System (SMS) dalam mendukung proses bisnis di McDonald’s.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner.untuk analisis dalam penelitian ini adalah para manager di McDonald’s Kota Bandung yang berjumlah 56 orang sebagai sampel. Pengujian statistik yang digunakan adalah perhitungan korelasi pearson, analisis jalur, koefisien determinasi, uji hipotesis, dan juga menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 12,0 For windows.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu tingkat kategori untuk tanggapan responden terhadap kualitasSoftware Store Management System (SMS) dinyatakan SANGAT BAIK dan tanggapan responden mengenai proses bisnis setelah adanya Software Store Management System (SMS) dinyatakan SANGAT BAIK, dengan tingkat kepercayaan sebesar 99% dihasilkan tingkat korelasi sangat kuat dan searah serta signifikan dalam mendukung proses bisnis dengan presentase dampak yang dihasilkan oleh Software Store Management System (SMS) terhadap proses bisnis yaitu sebesar 92,73% dan sisanya 7,27% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji z, didapatkan z hitung sebesar 7,141 dan z tabel sebesar2,58 untuk α = 1 %, maka dapat diketahui bahwa Ho ada pada daerah penolakan, berarti H1 diterima atau Software Store Management System (SMS) mendukung proses bisnis di McDonald’s kota Bandung. Ini menunjukan bahwa Software Store Management System (SMS) mendukung proses bisnis di kota Bandung.

(2)

ii

ABSTRACT

The research was carried out at McDonald’s in Bandung city that used a software Store Management System (SMS). The purpose of this study is to knowing a implementation Store Management System (SMS) in support process business McDonald’s in Bandung city.

The method used in this study is qualitative and quantitative methods. Data collection techniques by means of observation, interviews, and quesioner, for analysis in this study were a manager McDonald’s in Bandung city amounting to 56 people for a sample. The test statistic used is the calculation of Pearson correlation, path analysis, determination coefficient, hypothesis testing, and also use the help of an application program of SPSS 12.0 For Windows.

Result of research conducted by the researchers that level of response categories for the respondents to the quality of Software Store Management System (SMS) otherwise VERY GOOD and responder of process business after the implementation of Software Store Management System (SMS) categorized VERY GOOD, with a confidence level 99% generated the level of correlation very strength and direction as well as significant in improving the process business that is equal to 92,73% and the remaining 7,27% influenced by other factors. In a hypothesis test conducted using the z test, a score of z hitung 7,141 and z tabel 2,58 for α = 1 %, it can be seen that there is in the rejection of H0 , H1 accepted or mean Software Store Management System (SMS) is supporting on the process business in McDonald’s Bandung city. The suggest that Software Store Management System (SMS) is supporting on the process business in McDonald’s Bandung city.

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan di semua bidang kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi informasi telah banyak dirasakan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Perkembangan teknologi komputer telah mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi komputer sangat diperlukan oleh berbagai perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah, hingga besar. Mengingat akan kebutuhan peningkatan efisiensi dan efektifitas dari setiap kegiatan perusahaan tidak dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adanya dukungan teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu kualitas informasi yang dihasilkan.

(4)

2

memiliki kompetensi yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Perusahaan yang memiliki kompetensi yang paling baik akan mampu bertahan dalam dunia persaingan. Hal yang paling mendasar adalah perusahaan harus mengetahui kompetensi yang dimiliknya. Untuk itu perusahaan membutuhkan sejumlah informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dan dasar operasional perusahaan. Informasi merupakan data yang telah tersaring, terorganisir, terealisasi, dan saling berhubungan sehingga berguna untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan maka perlu diadakan sebuah pengolahan data yang biasanya dilakukan dengan menggunakan sebuah sistem yang terintegrasi. Tak terkecuali McDonald’s yang merupakan salah satu contoh restoran cepat saji yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Berdasarkan fenomena dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini maka McDonald’s pun membutuhkan suatu sistem manajemen yang dapat memberikan kontribusi terhadap kelangsungan operasional kerja yang akan berdampak pada produktivitas store tersebut yang mengandung arti sebagai salah satu elemen proses bisnis yang dapat meningkatkan proses penjualan serta memperoleh keuntungan yang lebih dari mangsa pasar.

(5)

3

belum terdeskripsikan secara sistematis, hanyalah sebuah perusahaan keluarga yang dirintis hanya untuk menghasilkan keuntungan semata. Dari tahun ke tahun jumlah restoran baru semakin bertambah, namun SI yang digunakan saat McDonald’s berdiri hanya secara manual, sangatlah tidak mungkin untuk mengumpulkan data begitu banyak dari sekian puluh ribu restoran yang ada di seluruh dunia, maka diberlakukanlah CBIS (Computer Based on Information System). Saat pertama kali berdiri SI yang ada hanyalah prosedur yang berlaku dan harus ditaati dalam pekerjaan pembuatan hamburger atau SOC (Standart Observation Checklist).

Fenomena tentang pemberlakuan CBIS (Computer Based on Information System) berkaitan erat dengan DSS (Decission Support System) atau lebih kita kenal sebagai sebagai proses pengambilan keputusan, dimana menurut Mc Leod DSS

(Decission Support System) adalah penyediaan informasi mengenai keseluruhan kinerja bagi para eksekutif yang dimana dalam penelitian ini adalah seorang Store Manager tidak mungkin dilakukan secara manual melainkan didukung dengan sistem yang terkomputerisasi CBEIS (Computer Base Executife Information System). Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mempermudah pengelolaan proses bisnis maka dibutuhkan pula satu pendukung system yang terintegrasi pada komputerisasi sehingga mempermudah proses bisnis yang dilakukan oleh McDonald’s. Proses bisnis yang dibahas kali ini adalah proses bisnis inti / utama yaitu proses penjualan sehari-hari yang dilakukan oleh restoran ini.

(6)

4

Register yang berfungsi menjadi interface antara user yang dalam hal ini adalah crew counter dan pemasukkan atau pencatatan pesanan customer atau pelanggan. Seiring berjalannya waktu dalam perkembangannya, McDonald’s mengganti SI par register

dengan SI POS (Point Of Sale) untuk mesin kasir yang digunakan, dikarenakan POS mempunyai piranti penyimpanan data sendiri sehingga data transaksi dapat tersimpan dengan baik dan dapat dilihat kembali, dengan kata lain penggunaan POS ini diperuntukkan agar tidak terjadi kehilangan data transaksi. Dalam pengolahan data yang masih menekankan pada operasi manual, sudah dapat dipastikan tidak menghemat waktu, bahkan terkadang sering timbul human error sehingga data-data tidak terdeteksi sehingga menjadi error atau kurang akurat, maka sekarang ini dibuatlah Program SMS (Store Management System) yang fungsinya adalah sebagai pengolah data-data transaksi hasil par register maupun POS. Program ini pun menyimpan history 1 tahun kebelakang, sehingga kita dapat membuka data-data yang nanti akan dipakai untuk proyeksi sales dan juga labour untuk kedepannya. Jadi dengan kata lain dalam program ini pun tertanam system pendukung keputusan (DSS) Decission Support System.

Berikut adalah data proses bisnis yang terjadi di McDonald’s, dengan mengambil contoh data inventory dan pencapaian hasil penjualan McDonald’s Kings

(7)
(8)

6

Gambar 1.1 Data Proses Bisnis Berupa Control Inventory Report Daily di McDonald’s Kings Plaza II Bandung

Kemudian berikut adalah perolehan sales penjualan dibulan April 2010 :

Store

104

Tanggal Bulan Net Prod Sales Total

Mother

Store Kiosk 1 Kiosk 2 Kiosk 3 Net Sales

1 APRI 11.595.404 2.344.000 2.289.795 1.427.177 17.656.376

2 APRI 28.181.729 4.926.000 5.002.720 4.142.000 42.252.449

3 APRI 22.210.064 3.391.000 3.506.087 3.563.000 32.670.151

4 APRI 18.767.291 3.710.000 2.849.084 2.812.000 28.138.375

5 APRI 9.568.145 2.018.451 1.624.897 1.314.000 14.525.493

6 APRI 11.251.680 2.103.265 1.687.629 1.548.000 16.590.574

7 APRI 13.575.000 1.832.433 1.101.541 1.329.000 17.837.974

(9)

7 9 APRI

12.174.715 2.605.441 2.450.167 2.005.990 19.236.313

10 APRI 20.730.802 3.017.436 3.252.975 2.239.268 29.240.481

11 APRI 27.277.151 3.050.353 3.692.256 2.724.445 36.744.205

12 APRI 13.033.372 2.326.635 1.583.171 2.355.876 19.299.054

13 APRI 10.626.738 1.910.000 2.437.523 1.519.181 16.493.442

14 APRI 12.267.341 2.091.531 1.523.346 1.213.717 17.095.935

15 APRI 13.037.928 1.819.904 2.133.800 922.270 17.913.902

16 APRI 13.712.490 2.031.080 2.366.515 1.571.257 19.681.342

17 APRI 25.175.728 3.031.722 4.081.614 2.182.716 34.471.780

18 APRI 27.535.033 3.548.717 4.852.534 3.885.000 39.821.284 19 APRI

10.176.080 1.962.623 2.321.336 1.166.541 15.626.580

20 APRI 10.469.820 1.846.345 2.218.065 1.292.719 15.826.949

21 APRI 13.638.834 1.852.077 2.069.612 1.316.720 18.877.243 22 APRI

11.234.732 2.036.535 2.472.067 1.473.809 17.217.143

23 APRI 15.004.500 2.078.808 2.312.083 1.239.263 20.634.654

24 APRI 32.041.494 2.795.000 3.539.177 2.406.805 40.782.476 25 APRI

32.932.000 4.127.622 5.010.437 3.780.813 45.850.872

26 APRI 12.995.911 1.650.626 2.154.334 882.000 17.682.871

27 APRI 13.304.436 2.160.808 2.160.617 1.441.172 19.067.033 28 APRI

12.758.972 1.985.260 1.799.427 1.082.989 17.626.648

29 APRI 14.535.313 1.696.633 1.917.707 968.167 19.117.820

30 APRI 16.885.326 2.681.353 2.690.149 1.471.077 23.727.905 - -

(10)

8

Tabel 1.1 Perolehan Net Sales bulan April 2010 di McDonald’s Kings

Plaza II Bandung

Progam SMS ((Store Management System) merupakan sebuah software yang mendukung proses bisnis di McDonald’s, dimana pada software ini terdapat empat

tahapan proses yang akan mempengaruhi proses bisnis, dimulai dengan proses user management, maintenance, cash, dan inventory. Dimana pada proses user management merupakan proses pengelolaan yang dilakukan oleh admin (IT help desk

McDonald’s Indonesia), kemudian oleh SM (store manager) dalam hal mengelola biaya pengeluaran storenya, dan yang terakhir pengelolaan yang dilakukan oleh assistant manager dimana dalam hal ini para assistant manager bertugas membantu tugas SM (store manager) dalam mengelola produksi, serta operasional store. Kemudian proses maintenance yang dilakukan oleh IT pusat, setelah proses

maintenance berjalan maka proses selanjutnya adalah cash dan inventory. Adapun proses bisnis yang terjadi akibat dari dampak penggunaan software SMS (store management system) adalah sebagai berikut :

(11)

9

b. Pada proses maintenance proses bisnis yang terjadi adalah adanya tabel – tabel daftar harga raw / complete yang dibuat oleh IT pusat sebagai salah satu database pendukung SMS (store management system) yang dapat di

update 1 bulan sekali, dengan adanya daftar harga tersebut maka akan memudahkan para SM (store manager) dan manager store McDonald’s untuk dapat menentukan label harga yang sesuai dengan biaya food and

paper, sehingga profit yang diingikan dapat terealisasi.

c. Pada proses cash proses bisnis yang terjadi adalah adanya raw item master yang menyediakan fasilitas daftar harga produk mentah (food and paper) berupa product mix baik raw maupun complete, unit sold (promo, meal)

daily ataupun mothly yang dapat menentukan usage dari produk tersebut sehingga memudahkan penentuan harga jual dari produk tersebut, selain itu adanya sales report berupa report keuangan, report GC, flazz BCA, ataupun promo yang didapatkan dari penggunaan SMS (store management system) itu sendiri. Dengan demikian proses bisnis yang dicapai dari proses ini adalah dapat dilihatnya trend sales per jam, ataupun peak hour sehingga manager scheduling dapat menentukan banyak crew yang dibutuhkan sehingga meminimalisir kelebihan crew yang akan berdampak pada opec. d. Pada proses inventory proses bisnis yang dicapai adalah dengan

didapatkannya perhitungan profit loss yang didapat dari inventory control,

(12)

10

didapat dari investigasi dan analisis yang dilakukan melalui penggunaan SMS (store management system).

Adapun perbandingan proses bisnis yang menggunakan dan tidak menggunakan software SMS ini menurut 2nd Assistant Manager McDonald’s Kings Plaza II Bandung seperti pada tabel 1.2 di bawah ini :

Tabel 1.2

Perbandingan antara menggunakan dan tidak menggunakan software SMS

MENGGUNAKAN SMS TIDAK MENGGUNAKAN SMS

Mempermudah pengolahan dan konsolidasi data penjualan dari hasil key-in crew counter.

Kesulitan dalam pengolahan data penjualan yang dilakukan.

Adanya penguraian food and paper dari tiap produk yang di key-in. Sehingga terciptanya sinkronisasi antara food and

paper dengan tujuan loss profit.

Tidak mendapatkan laporan data penguraian food and paper dari tiap produk yang keluar

Seluruh laporan yang berkaitan dengan penjualan, dan profit dapat dijadikan acuan proyeksi perolehan sales dimasa datang yang dilakukan Store Manager

(SM).

Tidak lengkapnya laporan penjualan tiap bulan yang dilakukan store.

Manager ordering akan dapat menentukan kebutuhan suatu produk untuk jangka waktu kedepan.

Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan konsumen dalam hal pemenuhan permintaan produk yang berubah setiap harinya.

(13)

11

Melalui skripsi ini, penulis akan menganalisa Software (SMS) Store Management System, seberapa besar manfaatnya terhadap proses bisnis yang terjadi, dan sejauh mana Software (SMS) Store Management System dapat membantu Store Manager (SM) yang dibantu para manager lainnya dalam mengontrol storenya menjadi store yang profitable (menguntungkan) yang disusun sebagai karya ilmiah dalam sebuah penelitian dengan judul :

“IMPLEMENTASI SOFTWARE STORE MANAGEMENT SYSTEM

(SMS) DALAM MENDUKUNG PROSES BISNIS PADA McDONALD’S

KOTA BANDUNG”

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan penelitian yang dilakukan pada store McDonald’s di Kota Bandung, terdapat beberapa alur proses yang harus dilakukan untuk dapat mengelola sebuah store agar tercapainya pencapaian profit yang diinginkan atau bahkan lebih pada usaha proyeksi sales dan

labour, maka McDonald’s menggunakan sebuah sistem inventory dan pengelolaan data transaksi berupa softwareStore Management System (SMS).

Selain itu perubahan trend sales yang fluktuatif memaksa manager selaku

(14)

12

Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. SMS (Store Management System) menyediakan semua data laporan penjualan yang dibutuhkan untuk proses bisnis di gerai McDonald’s namun pengolahan data itu sendiri masih dilakukan secara manual oleh manager.

2. Pengolahan data secara manual berpengaruh pada validitas keputusan yang diambil oleh manager.

3. SMS (Store Management System) belum bisa melakukan kontrol sepenuhnya terhadap profit & loss suatu store ini disebabkan penggunaan software Store Management System (SMS) yang masih tetap harus dibarengi dengan penghitungan secara manual dalam menentukan jumlah produk yang ada dan yang sudah terpakai

1.2.2. Rumusan Masalah

Dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa rumusan masalah yang ada terdapat pada Software Store Management Sistem (SMS) adalah :

1. Bagaimana Software Store Managenent System (SMS) yang sedang berjalan di McDonald’s Kota Bandung.

(15)

13

3. Bagaimana tanggapan responden atas implementasi Software Store Managenent System (SMS) terhadap proses bisnis McDonald’s Kota Bandung.

4. Seberapa besar dampak yang dihasilkan dari Software Store Managenent System(SMS) terhadap proses bisnis di McDonald’s Kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisa Software Store Management System (SMS) yang berpengaruh terhadap proses pengelolaan store berupa proses bisnis yang diharapkan dapat meningkatkan produksi demi tercapainya keuntungan.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang diadakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Software Store Management System (SMS) yang sedang berjalan di McDonald’s Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui kualitas Software Store Management System (SMS) di McDonald’s Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap implementasi

(16)

14

4. Untuk mengetahui seberapa besar dampak Software Store Management System (SMS) terhadap proses bisnis di McDonald’s Kota Bandung.

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bagi penulis sendiri, McDonald’s, maupun pihak lain.

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi McDonald’s Kota Bandung

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Implementasi Software Store Management System (SMS) dalam mendukung proses bisnis di McDonald’s.

2. Bagi Manager

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi manager dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan proses bisnis yang selama ini dilaksanakan.

3. Bagi Perusahaan Lain

(17)

15

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat secara akademis sebagai berikut :

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumbangan informasi ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi dan system informasi serta diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang didapatkan di perkuliahan (teori) dengan implementasi langsung terhadap keadaan yang terjadi di lapangan (praktek).

2. Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan serta dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Dapat berguna untuk menambah wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek dalam hal menganalisa pengaruh suatu system informasi terhadap penggunanya sehingga dapat dijadikan referensi bagi peneliti dalam menghadapi dunia kerja.

1.5. BATASAN MASALAH

(18)

16

1. Analisis pada Software Store management System (SMS) hanya di fokuskan kepada tool-tool yang biasa digunakan pada bagian manager seperti dalam hal, pencatatan usage produk sampai pada pengakumulasian sales yang didapat setiap bulannya.

2. Dari Sebelas dimensi kualitas software yang dikemukankan para pakar hanya 5 yang penulis pergunakan untuk menguji kualitas Software Store Management System dikarenakan tidak semua dimensi kualitas software yang ada dapat digunakan dan sesuai untuk menguji kualitas Software Store Management System. Adapun 5 dimensi tersebut yaitu:

Correctness, Reliability, Efficiency, Integrity, dan Usability.

1.6. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.6.1 Kerangka Pemikiran

(19)

17

barang yang masuk, digunakan dan keluar pada sebuah store. Adapun selain tujuan efisiensi dalam hal kinerja inventory, Store Management System (SMS) memiliki tujuan untuk membantu pimpinan dalam hal ini seorang Store Manager (SM) untuk dapat mengelola storenya untuk menjadikannya store yang profitable lewat pengambilan DSS (Decission Support System). Maka dapat disimpulkan bahwa SMS adalah software yang harus berintegrasi dengan infrastruktur dalam hal ini adalah komputer ataupun mesin POS (Point Of Sales). POS adalah sebuah interface yang digunakan oleh user dimana tiap data atau transaksi yang dilakukan oleh par register

akan kemudian dikirim ke SMS sehingga informasi tentang harga produk, inventory

sampai pada sales yang didapat akan didapatkan.

Menurut Roger Pressman (2002:10) Software atau perangkat lunak merupakan perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja yang diinginkan Perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.

Software (perangkat lunak ) dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan “sempurna” memenuhi kriteria spesifik dari organisasi perusahaan yang membutuhkan. Hal ini sering di istilahkan sebagai pemenuhan terhadap “User

requirement” (kebutuhan pengguna software yang telah terlebih dahulu didefinisikan

secara jelas dan detail).

(20)

18

Suatu proses bisnis dibedakan menjadi 2(dua) kategori utama yaitu proses inti dan proses pendukung. Proses inti adalah proses yang dimulai dengan identifikasi kebutuhan pelanggan, syarat pelanggan, harapan pelanggan, pengiriman barang dan pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan. Sedangkan proses pendukung adalah proses tidak langsung yang memberikan nilai tambah pada produk namun perlu dilakukan untuk menjaga kelangsungan dari proses inti.

Kualitas software dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat dimana kualitas memberi suatu dorongan pada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (2001:68).

Kualitas software dan profitabilitas saling berkaitan dimana profitabilitas

dapat dicapai dengan peningkatan pangsa pasar yang dicapai melalui pemenuhan kualitas yang bersifat customer driven, dimana hal ini akan memberi keunggulan harga dan customer value. Fandy Tjiptono & Anastasia Diana (2001:69).

Kualitas software juga dapat mengurangi biaya, dengan adanya pengurangaan biaya pada gilirannya akan memberi keunggulan kompetitif berupa peningkatan profitabilitas dan pertumbuhan serta perkembangan perusahaan. Fandy Tjiptono &

Anastasia Diana (2001:70).

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka peneliti dapat mengkategorikan

(21)

19

Kualitas perangkat lunak adalah gangguan yang kompleks dari berbagai faktor yang akan bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya. McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 dalam Roger

Pressman (2002:611-612) mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau

dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software. Pada dasarnya McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan :

1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operation).

2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product revision).

3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (ProductTransition).

Store Management System (SMS) merupakan teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Menurut Mc Call indikator variable yang menentukan kualitas suatu

software sistem informasi berdasarkan dimensi operasionalnya yaitu:

a. Correctness, yakni sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission objective dari user.

b. Reliability, yakni sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan.

(22)

20

d. Integrity, sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan.

e. Usability, usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.

Sedangkan pada proses bisnis dibutuhkan empat dimensi utama yang mesti dikelola dan diukur kinerjanya secara konstan dari waktu ke waktu. Pada dasarnya keempat dimensi diatas bersifat sinergis dan saling behubungan erat secara hirarkis. Sebuah organisasi bisnis hampir tidak mungkin mencapai keunggulan finansial tanpa ditopang oleh barisan pelanggan yang puas dan loyal. Dan barisan pelanggan yang loyal ini tak akan pernah terus tumbuh jika sebuah organisasi tidak memiliki proses bisnis yang ekselen dan inovatif. Dan pada akhirnya, proses kerja yang ekselen ini hanya akan mungkin menjelma menjadi kenyataan jika organisasi tersebut ditopang oleh barisan SDM yang unggul, kepemimimpinan yang tangguh dan budaya

organisasi yang positif. Adapun keempat indikator dimensi yang terjadi pada proses bisnis yang dikemukakan oleh Meidi Wibowo(2006:119) adalah :

1. Dimensi keuanganmerupakan hasil akhir yang ingin digapai oleh sebuah organisasi bisnis.

(23)

21

sebuah organisasi bisnis tak lagi punya alasan untuk meneruskan nafasnya.

3. Dimensi proses bisnis internal yang mencakup persentase produk yang cacat (defect rate), tingkat kecepatan dalam proses produksi, jumlah inovasi proses dan produk yang dikembangkan dalam setahun, jumlah produk/jasa yang di-delivery dengan tepat waktu, ataupun jumlah pelanggaran SOP (standard operating procedures).

4. Dimensi learning and growth. Dimensi ini sejatinya hendak berfokus pada pengembangan kapabilitas SDM, potensi kepemimpinan dan kekuatan kultur organisasi untuk terus dimekarkan ke titik yang optimal.

(24)

22

penghubung yang menghubungkan variable X dan Y dapat dilihat dari gambar

Gambar 1.2Teori Penghubung Variabel X dan Y

Berdasarkan uraian dan teori keterkaitan diatas, penulis menuangkan kerangka pemikirannya dalam bentuk skema kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 1.3

Skema Kerangka Pemikiran Var X SMS(StoreManagement

System)

- Correctness - Realibity - Effeciency - Integrity - Usability

( McCall (1977) dalam Roger Pressman

(2002:611-612) , kualitas software )

Var Y Proses Bisnis

- Keuangan

- Pelanggan

- Proses Bisnis Internal

- Pertumbuhan dan

Perkembangan Perusahaan

( Meidi Wibowo (2006:119), dimensi proses bisnis)

Business processes are supported by IT. In the past, companies used to decide how they wanted to do business and then made a decision about a software package that best supported their business processes. Information innovations such as transactional processing systems, decision support systems and

executive information systems have traditionally enabled cost effective business processes.

Chan, S. L. (2000) “Information software technology in business processes”,

(25)

23

1.6.2. Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2009:93) adalah :

“Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara

terhadap rumusan masalahan penelitian yang biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan.”

Untuk mengetahui jawaban terhadap masalah penelitian diperlukan Hipotesis. Hipotesis itu sendiri merupakan dugaan, asumsi atau kesimpulan sementara yang diajukan oleh seorang peneliti terkait dengan permasalahan yang dikaji. Sedangkan pengertian hipotesis secara umum yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan) dan kesimpulannya bersifat sementara.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada maka penulis memiliki hipotesis bahwa “ Implementasi Store Management System (SMS) memiliki dampak terhadap proses bisnis di McDonald’s Kota Bandung“

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

(26)

24

Tabel 1.3 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi

No. Kegiatan

Bulan

Maret’10 April „10 Mei „11 Juni „11 Juli„11 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Presurvei:

a. Persiapan judul skripsi

b. Persiapan teori pendukung judul skripsi

c. Pengajuan judul

skripsi

d. Cari perusahaan

2.

Proses Usulan (UP bab 1-3) Penelitan: a. Penulisan UP

b. Bimbingan UP

c. seminar UP

d. Revisi UP

3.

Penyusunan Skripsi:

a. Pengumpulan data

b. Pengolahan dan

Analisis Data c. Bimbingan &

(27)

25

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Software / Perangkat Lunak

Nama lain dari Software disebut juga dengan perangkat lunak. Seperti nama lainnya itu, yaitu perangkat lunak, sifatnya pun berbeda dengan hardware atau perangkat keras, jika perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat dilihat dan disentuh oleh manusia, maka software atau Perangkat lunak tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik, software memang tidak tampak secara fisik dan tidak berwujud benda tapi kita bisa mengoperasikannya.

Menurut Jogiyanto (2005:358) mengatakan bahwa perangkat lunak (software) adalah:

“Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi apabila instruksi-instruksi tertentu telah di berikan kepada perangkat keras tersebut. Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software).”

Menurut Roger Pressman (2002:10)Software atau perangkat lunak

(28)

26

perangkat lunak dalam sistem komputer merupakan hal yang penting. Perangkat lunak ini merupakan perintah-perintah yang disusun oleh programmer untuk dapat memberdayakan sumber daya yang dimiliki oleh komputer tersebut. Dalam kegunaannya software berguna untuk menerjemahkan bahasa yang digunakan manusia untuk dimengerti oleh bahasa mesin komputer yaitu true atau false. Dapat disimpulkan bahwa perangkat keras atau hardware tidak dapat digunakan jika sistem perangkat lunak tidak ada di dalam sistem komputer.

Perangkat lunak (PL) atau software adalah sebuah perangkat yang terdiri dari item-item / objek-objek yang merupakan konfigurasi dari :

1) Program : perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan

2) Dokumen : menggambarkan operasi dan kegunaan program

3) Data : struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional

2.1.1. Karakteristik Software

Adapun karakteristik dari karakteristik software ini yaitu diantaranya: 1) Perangkat Lunak (software) merupakan suatu produk, sekaligus sarana

untuk membangun suatu produk

(29)

27

Lunak (software) dibuat dengan suatu perancangan yang kemudian setelah jadi dapat dikembangkan lebih lanjut. Biaya untuk Perangkat Lunak (software) dikonsentrasikan pada pengembangan.

3) Perangkat Lunak (software) tidak pernah usang (wear out) namun memburuk (deteriorate). Perangkat Lunak (software) tidak pernah usang karena adanya perawatan memungkinkan pengembangan Perangkat Lunak (software) untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru. Namun sekali Perangkat Lunak (software) rusak, maka tidak dapat diganti dengan Perangkat Lunak (software) lain, namun harus dilakukan pembuatan ulang karena tidak ada suku cadang dalam Perangkat Lunak (software) (berbeda dengan hardware).

4) Sampai saat ini kebanyakan Perangkat Lunak (software) masih dibuat menurut pesanan (custom built)

2.1.2. Klasifikasi Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak secara umum dapat di bagi 2 yaitu perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi.

1. Perangkat lunak aplikasi / application software

(30)

28

perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. Contoh dari software aplikasi yaitu : Open Office, Google Chrome web browser, GIMP, dll. (sumber : id.wikipedia.org).

2. Sistem Operasi

Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum sistem operasi menempati urutan pertama pada memori komputer pada saat komputer mulai di hidupkan, setelah itu baru software-software lainnya mulai di jalankan. Contoh dari sistem operasi adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, Macintosh, dll. (sumber : id.wikipedia.org)

2.1.3. Kualitas Software (perangkat lunak)

American Heritage Dictionary mendefinisikan kata kualitas sebagai “sebuah karakteristik atau atribut dari sesuatu”. Sebagai atribut dari sesuatu,

(31)

29

Menurut Roger Pressman (2002:10) Kualitas perangkat lunak adalah gabungan yang komplek dari berbagai faktor yang akan bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya.

Software (perangkat lunak) dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan “sempurna” memenuhi kriteria spesifik dari organisasi perusahaan yang membutuhkan. Hal ini sering di istilahkan sebagai pemenuhan terhadap “User

requirement” atau kebutuhan pengguna. Faktor yang mempengaruhi kualitas

perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:

1. Faktor yang dapat secara langsung diukur.

2. Faktor yang tidak dapat secara langsung diukur.

Menurut McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 dalam Roger (2002:611) mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software. Pada dasarnya McCall membagi faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan :

1) Sifat-sifat operasional dari software (Product Operation).

2) Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product revision).

(32)

30

Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka McCall memberikan penjelasan mengenai kualitas software sebagai berikut :

1. Correctness – sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan

mission objective dari users

2. Reliability – sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan.

3. Efficiency – banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya.

4. Integrity – sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan.

5. Usability – usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.

6. Maintainbilitas – usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program.

7. Fleksibilitasi usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program operasional

(33)

31

9. Protabilitas – usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari satu perangkat keras dan atau lingkungan system perangkat lunak ke yang lainnya

10. Reusabilitas– tingkat dimana sebuah program dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain yang berhubungan dengan kemasan dan ruang lingkup dari fungsi yang dilakukan oleh program

11. Interoperabilitas – Usaha yang diperlukan untuk merangkai satu system dengan system yang lainnya.

2.2. Software SMS (Store Management System)

SMS (Store Management System) adalah sebuah software yang digunakan oleh perusahaan McDonald’s untuk mengelola data – data di store, baik berupa data dari Par Register yang berupa penjualan, food paper cost, inventory sampai pada pencapaian sales. Maka dibutuhkan sebuah sistem yang terintegrasi antara bahan jadi dengan bahan mentah beserta harga produksi maupun jualnya, agar terjadi sinkronisasi food paper cost dengan tujuan loss profit yang menjadi bagian dari proses bisnis di McDonald’s. SMS (Store Management System) terintegrasi dengan infrastruktur TI yang berupa computer manager dengan Par Register ataupun POS

(Point of Sale). dibuat atas dasar banyaknya produk yang diperlukan oleh proses bisnis. SMS (Store Management System) memberikan informasi ke Par Register

(34)

32

bahwa SMS (Store Management System) sangat mempermudah pengolahan dan konsolidasi data dari penjualan hasil key in crew counter dengan penguraian food paper cost dari tiap produk yang di key in, dan pada akhirnya didapat data berupa laporan baik sales, inventory atau food paper cost yang dapat menentukan profit atau tidaknya proses bisnis yang dilakukan. Sehingga Store Manager dapat lebih mudah melakukan pengontrolan ataupun pengambilan keputusan tentang kelangsungan store.

2.3. Proses Bisnis

Pengertian proses menurut Meidi Wibowo (2006:150) adalah satu set aktifitas dan sumber daya yang terdefinisi dan menerima input serta merubahnya

menjadi output. Contoh – contoh proses dalam suatu perusahaan terdiri dari :

1. Menerima order dari pelanggan. 2. Merencanakan rapat.

3. Merakit komponen. 4. Mengadakan audit. 5. Memilih pemasok.

6. Mengelola stok barang di gudang.

(35)

33

1. Dimensi keuanganmerupakan hasil akhir yang ingin digapai oleh sebuah organisasi bisnis.

2. Dimensi pelanggan yang notabene merupakan tonggak penting untuk mencapai kejayaan dalam aspek keuangan. Sebab tanpa pelanggan, sebuah organisasi bisnis tak lagi punya alasan untuk meneruskan nafasnya.

3. Dimensi proses bisnis internal yang mencakup persentase produk yang cacat (defect rate), tingkat kecepatan dalam proses produksi, jumlah inovasi proses dan produk yang dikembangkan dalam setahun, jumlah produk/jasa yang di-delivery dengan tepat waktu, ataupun jumlah pelanggaran SOP (standard operating procedures).

4. Dimensi learning and growth. Dimensi ini sejatinya hendak berfokus pada pengembangan kapabilitas SDM, potensi kepemimpinan dan kekuatan kultur organisasi untuk terus dimekarkan ke titik yang optimal.

Menurut Amirullah Imam Hardjanto (2005:3) “Bisnis adalah kegiatan

yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang yang menciptakan nilai (create of value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and services) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.”

(36)

34

1. Proses bisnis inti / utama yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan pengguna produk atau jatuhan massa.

2. Proses bisnis pendukung yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan internal (karyawan perusahaan)

3. Proses bisnis manajemen yaitu proses dimana perusahaan menyusun rencana, mengorganisasikan dan mengendalikan sumber daya yang ada. 4. Proses Network Bisnis yaitu proses yang diselenggrakan untuk pemasok,

pemberi pinjaman, investor, pemerintah ataupun masyarakat umum.

Karakteristik dari proses intiadalah :

1. Proses yang langsung berhubungan dengan produk yang diberikan pelanggan.

2. Proses yang mentransformasikan kebutuhan pelanggan jadi produk yang diinginkan.

Klasifikasi dari proses inti terdiri dari proses penanganan dan penyimpanan barang di gudang dan pelayanan purna jual (after sales services).

Karakteristik proses bisnis yang baik adalah :

(37)

35

2. Batasan – batasan yang jelas akan proses bisnis yang ada. 3. Kejelasan hubungan internal dan pertanggung jawabannya.

4. Prosedur, tugas kerja, kebutuhan training terdokumentasi dengan baik 5. Memiliki ukuran-ukuran dan system feedback pada setiap aktivitas.

6. Memiliki ukuran-ukuran dan target yang berhubungan dengan kepuasan user.

7. Waktu siklus dari setiap aktivitas diketahui dengan jelas. 8. Mempunyai perumusan atau perubahan prosedur.

9. Mengetahui tentang bagaimana langkah – langkah selanjutnya agar menjadi lebih baik.

Pendekatan Proses Bisnis

1. Berawal dari proses yang ada, disebut juga pendekatan bottom-up

2. Clean-sheet paper, disebut juga dengan pendekatan top-down

2.3.1 Tahapan Proses Bisnis

1. Proses Penemuan : langkah pertama pada proses bisnis adalah untuk

(38)

36

2. Proses Fragmentasi : memecah proses bisnis menjadi

komponen-komponen sub-proses atau aktifitas/even, dan menemukan aturan yang ada di dalam proses tersebut untuk menyatukannya kembali. Contoh adanya suatu aturan jika order yang diterima melibihi nilai yang ditentukan maka perlu dicek oleh manager sebelum dilakukan pemrosesan

3. Proses Desain / Desain Ulang : Proses yang sedang berlangsung dapat diuji kembali untuk melihat dimana ada ketidak efisienan dan diperlukan desain ulang untuk menghilangkan duplikasi perkerjaan.

4. Proses Implementasi / Penyebaran : dimana aplikasi-aplikasi yang

relevan diambil pada waktu yang tepat, dan tampilan alur kerja /workflow dapat dikenali untuk meyakinkan orang yang terlibat pada saat dibutuhkan.

Proses bisnis harus merupakan proses bisnis yang berorientasi pada :

- Jumlah dan kualitas produk output.

- Kemampuan adaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pasar.

Adapun keuntungan dari proses bisnis yang dilakukan adalah :

(39)

37

- Perusahaan dapat mengendalikan perubahan yang terjadi di lingkungan luar

- Perusahaan mampu memperbaiki tingkat penggunaan sumber daya sehingga dapat menekan biaya pemakaian serendah mungkin

- Perusahaan dapat mengelola dengan baik inter relasi proses antar bagian yang ada, dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa relasi antar proses bisnis di setiap kios yang tersebar di sekitar mother store.

Macam-macam sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia :

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS) berfungsi untuk menghimpun dan menyimpan informasi transaksi, dalam penelitian ini SMS (Store Management System) lah yang merupakan Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS). Dimana model proses ini berupa sistem pemrosesan

hybrid (system inline), yang merupakan perpaduan antara pemrosesan

batch dan online. Dimana data tiap transaksi yang dilakukan akan dimasukan pada komputer, tetapi pemrosesan lebih lanjut akan dilakukan pada waktu malam hari. Biasanya system ini dilakukan oleh

crew counter atau crew kios

(40)

38

dari proses bisnis dengaan menggunakan pengetahuan yang bersifat penalaran.

3. Sistem Otomatisasi Perkantoran (Office automation system/OAS)

merupakan sistem pendukung kantor yang bersifat paperless office

(tanpa kertas), sehingga seluruh dokumen yang berbau kertas dapat dihilangkan atau digantikan secara elektronis.

4. Sistem Informasi Manajemen berfungsi untuk mengkonversikan data yang berasal dari Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS) menjadi informasi yang berguna untuk mengelola perusahaan dan memantau kinerja.

5. Sistem Pendukung Keputusan berfungsi membantu mengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi. Sistem ini dilakukan oleh Store Manager.

6. Sistem Pendukung Eksekutif berfungsi menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interakif, tanpa mengharuskan eksekutif menjadi ahli analisis. Sistem ini dapat dilakukan oleh manager shift IC

yang bertugas tiap harinya.

Proses Bisnis pada McDonald’s telah didukung oleh system enterprise

(41)

39

bahan baku, dan pemberian harga. Adapun keuntungan dari system enterprise

adalah :

- Membantu manager menentukan produk mana yang lebih kecil biaya food paper cost nya

- Permintaan customer dapat direspon lebih efisien

Adapun Relasi Antar Sistem yang terjadi pada McDonald’s adalah :

1 TPS sebagai sumber data bagi sistem yang lain 2 SPE menerima data dari sistem lain yg lebih rendah 3 DSS sebagai penerima akhir dan pemegang keputusan

(42)

41

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah unit penelitian yang dijadikan objek penelitian dengan menjelaskan secara rinci tetang seluk beluk tempat yang di teliti. Didalam objek penelitian ini, adapun perusahaan yang menjadi objek penelitian ini yaitu di McDonald’s Kota Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

McDonald's hadir di Indonesia tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari McDonald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rachmadi Msc. MBA. adalah warganegara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald's

(43)

42

Akar dari kesuksesan McDonald's adalah pada filosofi yang dijalankan secara terus menerus dalam sistem operasionalnya. McDonald's selalu berpegang teguh pada filosofi:

1. Komitmen yang penuh dari pengelola di tiap negara, yaitu mengelola bisnisnya secara penuh.

2. QSC dan V yaitu Quality yangberarti kualitas, Service atau pelayanan kepada pelanggan, Cleanliness yang berarti kebersihan, dan Value yang berarti nilai lebih yang diberikan kepada setiap pelanggan.

Kemampuan untuk mempertahankan standar yang tinggi dari ke empat filosofi ini juga merupakan hal utama yang selalu dituntut dari setiap pengelola. Selain itu, dalam menjalankan bisnis restorannya, McDonald's juga selalu mengembalikan keuntungannya pada komunitas terdekat (giving back to the community we serve) melalui kegiatan-kegiatan sosial antara lain menyantuni anak-anak yatim piatu/kaum dhuafa, pengobatan cuma-cuma, donor darah dan sebagainya. Contoh lain adalah ketika turut mengumpulkan dana bagi keberangkatan tim Indonesia ke Olimpiade Sydney 2000, sosialisasi futsal, bantuan kepada korban banjir, dan beasiswa.

(44)

43

bersantap di restoran, pelanggan juga bisa memesan tanpa harus turun dari kendaraan, langsung diambil tanpa perlu memasuki ruangan restoran. Selain itu ada juga restoran McDonald's McStop. Prinsipnya mirip dengan Drive Thru, tapi McStop tidak bersatu dengan gedung restoran.

Begitu banyak karyawan McDonald's Indonesia yang merintis karirnya dari posisi crew restoran yang hanya mensyaratkan lulus SLTA. Setiap karyawan selalu di bekali sistem operasional dan manajemen restoran dari dasar dan bertahap. Setiap McDonald's person, selalu mempunyai bekal dan keahlian profesional yang berlaku secara internasional. Tak heran, bila meskipun bertindak sebagai crew, karyawan McDonald's Indonesia selalu beroleh kesempatan international exposure, entah itu bekerja di restoran McDonald's di mancanegara atau train the trainer yaitu melatih para manajer di restauran mancanegara. Inilah yang dinamakan a job that can take you anywhere.

(45)

44

memastikan keamanan pangan (food safety) dan alat manajemen yang digunakan untuk memproteksi rantai suplai pangan dan proses produksi terhadap kontaminasi bahaya mikrobiologis, kimia, dan fisik. Dengan demikian, seluruh produk yang lulus uji HACCP dipastikan bebas dari zat-zat atau benda asing yang berbahaya. Disamping itu, McDonald's Indonesia adalah restoran pertama yang mendapat sertifikasi halal dari LPPOM MUI sejak tahun 1994.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi McDonald’s adalah selalu mengeluarkan produk yang berkualitas dan

bermutu timggi serta pencapaian store yang profitable (menguntungkan) Sedangkan Misi Mc Donald’s adalah :

1. Senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya

2. Menjaga keamanan dan kualitas produk. 3. Menjamin kebersihan produk.

3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran fungsi dari tanggungjawab tugas dan kewajiban serta kekuasaan yang ada pada perusahaan dalam rangka memberi visi dan arah terhadap perusahaan untuk memudahkan personil dalam melaksanakan aktivitasnya untuk mencapai tujuan akhir. Bagan organisasi yang ada di McDonald’s

(46)

45

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Mc Donald’s Sumber: Mc Donald’s King’s Plaza II Bandung

Store Manager

Casheet

2nd Asst. Manger

StAR Junior Manager

Crew Leader

Training

LSM

Payroll Ordering

Crew Crew Part Time

MnR Schedule

(47)
[image:47.612.184.458.79.543.2]

46

Tabel 3.1

Jumlah Manager McDonald’s Kota bandung

Sumber : Mc Donald’s King’s Plaza II Bandung

No Store Total

employee ( Manager )

1. King's Plaza II (104) 7

2. Setiabudi Bandung (131) 7

3. Premier Cihampelas

(079)

7

4. Gatot Subroto Bandung

(149)

7

5. Dago Square (159) 7

6. Kopo Mas Bandung (141) 7

7. Pasir Kaliki Bandung

(125)

7

8. Bandung Indah Plaza

(154)

7

(48)

47

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Store Manager

- Mengelola dan mengawasi semua kegiatan perusahaan secara efektif sesuai dengan tujuan perusahaan

- Mengawasi dan menilai kinerja para staf manajemen

- Menyampaikan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh kantor pusat yang harus dilakukan oleh cabang perusahaan

- Bertanggung jawab kepada kantor pusat atas semua kegiatan di perusahaan cabang

- Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan.

2. 2 nd Assistant Manager

Mengawasi dan menilai kinerja semua crew. Terbagi menjadi: Ordering

- Bertanggung jawab terhadap kebutuhan produk, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu dalam kuantitas dan kualitas yang tepat. Schedule

- Membuat jadwal kerja untuk crew

- Memeriksa kelengkapan administrasi crew Training

- Merekrut karyawan

(49)

48

LSM ( Local Store Marketing )

- Membuat dan mengatur program-program yang berhubungan dengan pemasaran atau kegiatan promosi di store.

3. JuniorManager

Mengawasi dan menilai kinerja semua crew. Terbagi menjadi:

MnR(maintenance anda Requirement)

- Bertanggung jawab terhadap kondisi equipment yang ada di store. Payroll

- Membuat daftar gaji karyawan.

4. STAR (Store Activity Representative)

Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan LSM (local store marketing) seperti birthday party, Mc Kids Club, promosi, dll.

5. Casheet

- Membuat laporan hasil penjualan store setiap harinya yang kemudian diserahkan kepada storemanager,

- Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan performance karyawan seperti seragam karyawan, dan

- Mengatur dan melengkapi officesupllies.

6. Crew Leader

(50)

49 oleh manajer,

- Mengawasi kerja semua crew, dan

- Mentraining crew baru

7. Crew Trainer

- Melaksanakan fungsi kerja operasional perusahaan berdasarkan prosedur yang telah ditentukan sesuai dengan posisi pekerjaan yang telah dibuat oleh manajer,

- Mengawasi kerja semua crew, dan

- Mentraining crew baru agar ketika mereka bekerja tidak melakukan kesalahan.

8. Crew/crew part time

- Melaksanakan fungsi operasional perusahaan berdasarkan prosedur-prosedur yang telah ditentukan sesuai posisi pekerjaan yang telah dibuat manager .

3.2. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:4) Metode Penelitian adalah :

“Cara ilmiah atau kegiatan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

penemuan, pembuktian, dan pengembangan.

(51)

50

dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (Angka), dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2009:12) mendefinisikan Metode pendekatan kuantitatif yaitu:

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan”

Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan di kumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan dapat ditarik kesimpulan.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:84) memaparkan bahwa:

“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian”.

(52)

51

a. Menetapkan judul yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui apa yang akan diteliti dan yang menjadi masalah dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul Implementasi Software Store Management System (SMS) Dalam Mendukung Proses Bisnis pada McDonald’s Kota Bandung, dimana kualitas software

merupakan variabel bebas (var X) dan proses bisnis merupakan variabel terikat (var Y).

b. Mengidentifikasi masalah, dimana dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasi masalah sesuai dengan fenomena yang terjadi di McDonald’s

c. Menetapkan rumusan masalah. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Software Store Managenent System (SMS) yang sedang berjalan di McDonald’s Kota Bandung.

2. Bagaimana tanggapan responden atas implementasi Software Store Managenent System (SMS) terhadap proses bisnis McDonald’s Kota Bandung..

(53)

52

d. Memilih serta memberi pengukuran variabel. Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran dengan skala ordinal karena data yang diukurnya berupa tingkatan.

e. Memilih prosedur dan teknik yang digunakan. f. Menyusun alat serta teknik pengumpulan data-data.

g. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah software SMS (store management sytem) (X). Sedangkan variabel dependen adalah Proses Bisnis (Y). Operasionalisasi variabel penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.

3.2.2.1. Variabel SMS

(54)

53

a. Correctness, yakni sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission objective dari user.

b. Reliability, yakni sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan.

c. Efficiency, yakni banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya. d. Integrity, sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang

tidak berhak dapat dikendalikan.

e. Usability, usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software..

3.2.2.2. Variabel Proses Bisnis

Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya independent. Dalam penelitian ini, proses bisnis merupakan variabel yang di pengaruhi oleh teknologi informasi. Konsep proses bisnis merupakan suatu proses dimana didalamnya terdapat proses transaksi, proses inventory yang merupakan urat nadi dari sebuah kehidupan sebuah perusahaan. Adapun indikator variabel proses bisnis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi proses bisnis yaitu:

(55)

54

a. Dimensi keuangan merupakan hasil akhir yang ingin digapai oleh sebuah organisasi bisnis. Sebab tanpa menghasilkan profit yang

sustainable dan cash flow yang sehat, sebuah perusahaan mungkin akan lebih layak disebut sebagai paguyuban sosial. Dalam dimensi ini, beberapa indikator kinerja (atau lazim disebut sebagai key performance indicators atau KPI) yang kerap digunakan sebagai acuan antara lain adalah tingkat profitabilitas perusahaan, tingkat efisiensi biaya operasi (operation cost dibanding sales).

b. Dimensi pelanggan yang notabene merupakan tonggak penting untuk mencapai kejayaan dalam aspek keuangan. Sebab tanpa pelanggan, sebuah organisasi bisnis tak lagi punya alasan untuk meneruskan nafasnya. Demikianlah untuk menggapai kesuksesan, perusahaan juga mesti memetakan sejumlah ukuran keberhasilan dalam dimensi pelanggan. Sejumlah key performance indicator (KPI) yang lazim digunakan dalam dimensi pelanggan ini antara lain adalah : tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction index), brand image index,

brand loyalty index, persentase market share, ataupun market penetration level.

(56)

55

pelanggan kita, proses bisnis internal apa yang harus terus menerus disempurnakan? Beberapa elemen kunci dalam proses bisnis internal yang layak dikendalikan dengan optimal mencakup segenap mata rantai (supply chain) proses produksi/operasi, manajemen mutu, dan juga proses inovasi. Beberapa contoh KPI yang lazim digunakan dalam dimensi ini antara lain adalah : persentase produk yang cacat (defect rate), tingkat kecepatan dalam proses produksi, jumlah inovasi proses dan produk yang dikembangkan dalam setahun, jumlah produk/jasa yang di-delivery

dengan tepat waktu, ataupun jumlah pelanggaran SOP (standard operating procedures).

(57)

56

Dari penjelasan diatas disinggung tentang key performance indicator (KPI), dimana key performance indicator (KPI) merupakan suatu nilai angka yang ditetapkan untuk dapat menjadi parameter acuan suatu perusahaan berhasil atau tidak dalam kegiatan proses bisnisnya.

Berdasarkan penjelasan keempat dimensi proses bisnis,

keberhasilan atau key goal indicator (KGI) dari setiap key performance indicator (KPI) yang ditetapkan perusahaan akan lebih mudah dicapai dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC).

Balanced Scorecard (BSC) adalah kerangka kerja untuk

mengintegrasikan ukuran yang ditentukan dari strategi perusahaan, selain ukuran financial masa lalu, Balanced Scorecard (BSC) juga sebagai pendorong kinerja financial masa depan, adapun pendorong kinerja meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, diturunkan dari strategi perusahaan yang dilakukan secara eksplisit dan ketat ke berbagai tujuan dan ukuran yang nyata Robert

S.Kaplan David P.Norton (2000:17). Balanced Scorecard (BSC)

dibutuhkan untuk proses manajemen sebagai berikut :

(58)

57

sendiri, untuk perspektif perkembangan dan pertumbuhan manager harus dapat melakukan investasi besar untuk melatih pekerja dalam system informasi dan teknologi, untuk

peningkatan prosedur organisasional.

2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan tujuan serta ukuran strategis, dimana manager harus mengkomunikasikan serta mendidik para karyawan untuk suatu tujuan yang telah ditetapkan.

3. Merencanakan penetapan sasaran dan penyelarasan berbagai inisiatif strategis, dimana manager melakukan proses

penganggaran tahunan.

4. Meningkatkan umpan balik dari pembelajaran strategis melalui artikulasi visi, dan peninjauan ulang fasilitas.

Balanced Scorecard adalah sistem manajemen yang memungkinkan organisasi untuk mengklarifikasi visi dan strategi

(59)

58

diturunkan dari apa yang disebut value proposition atau winning concept

Meidi Wibowo (2006:206). Berikut adalah penjelasan tentang key performance indicator (KPI) beserta key goal indicator (KGI) di

McDonald’s yang dipaparkan dengan parameter company scorecard dari

setiap dimensi.

1. Untuk dimensi keuangan, Mcdonald’s menetapkan value proposition berupa penetapan pendapatan tiap hari, yang akan diakumulasi tiap bulannya, serta menghasilkan keuntungan sebesar – besarnya dengan cara menawarkan produk – produk yang memiliki nilai food paper cost rendah.

Sebagai contoh target sales per hari di bulan maret sebesar 13.471.680, dengan target tersebut, para manager harus dapat memotivasi crew agar dapat menawarkan produk dengan food paper paling rendah dengan total cost paling banyak. Disini dapat disimpulkan bahwa target sales merupakan salah satu key performance indicator

(60)

40

2. Untuk dimensi pelanggan, McDonald’s menetapkan value proposition berupa increase new customer,customer satisfaction,maximal customer retention. Dimana

McDonald’s melakukan penetapan dengan menggunakan acuan sebagai berikut :

Untuk strategi mendapatkan pelanggan baru biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan strategi penjualan berhadiah, atau dengan melakukan diskon pada pembelian produk tertentu. Dengan demikian diskon sebesar 15% atau pemberian souvenir dengan minimal transaksi Rp. 500.000 merupakan key performance indicator (KPI) dari strategi mencari pelanggan baru, dengan strategi tersebut key goal indicator (KGI) dapat diharapkan dapat meningkat sebanyak 20% dari total pelanggan yang hadir tiap harinya .

3. Untuk dimensi proses bisnis McDonald’s menetapkan value proposition dengan membangun quality assurance, mengapa

quality assurance, karena dengan adanya quality assurance

diharapkan dapat membuat standar atau parameter yang menjaga kualitas dan kesegaran dari produk. Selain itu value lingkungan yang unik dapat dilakukan dengan cara perbaikan layout.

(61)

40

dikenal masyarakat luas.Sedangkan key goal indicator (KGI) ditetapkan dari banyaknya pengunjung yang datang dan lamanya waktu yang mereka habiskan karena kenyamanan dari suatu penataan layout tersebut.

4. Untuk dimensi pertumbuhan dan perkembangan McDonald’s menetapkan value proposition dengan melakukan pemberian fasilitas yang dibutuhkan para crew, pengadaan pelatihan kerja ke singapura, ataupun melakukan rotasi job deskcrew sehingga meminimalisir kebosanan.

Key performance indicator (KPI) yang dijadikan acuan dalam dimensi ini biasanya berupa presentase lama kerja seorang crew ataupun manager, jika crew dapat melewati taraf waktu satu tahun berarti kepuasan ker

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Manager McDonald’s Kota bandung
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Software SMS (X)
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Proses Bisnis (Y)
Gambar 4.1 Tampilan Utama Software SMS
+7

Referensi

Dokumen terkait