BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
RIDWAN MAULANA NIM. 1. 05. 06. 904
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
i
ABSTRAK
Permasalahan yang ditemukan yaitu Masih kurangnya ketelititan dan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berdampak pada beberapa data tenaga kerja yang masih tidak akurat, dikarenakan belum teralisasinya kesemua bagian dalam penggunaan SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu) yang baik dan benar dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan dalam pemahaman sistem informasi khususnya pemakaian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Implementasi Sistem Informasi SIPT Online Berdampak Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (Persero) Majalaya, Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi SIPT Online yang berjalan menggunakan Diagram Konteks (DK) dan Data Flow Diagram (DFD). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Untuk analisis data menggunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment, Uji Regresi, Koefisien Determinasi, dan Uji Z sedangkan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 15.0 For Windows.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa Sistem Informasi SIPT Online berdampak terhadap Kinerja Karyawan Di Di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (Persero) Majalaya, Bandung dengan tingkat kepercayaan sebesar 99% dihasilkan tingkat korelasi Sedang dan searah serta signifikan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Adapun tingkat kategori untuk tanggapan responden terhadap kualitas Sistem Informasi SIPT Online sebesar 84,79% dinyatakan SANGAT BAIK dan Tanggapan responden mengenai kinerja karyawan setelah adanya Sistem Informasi SIPT Online dikategorikan SANGAT BAIK yaitu sebesar Dalam uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji z, didapatkan nilai Zhitung sebesar 3,75 dan Ztabel sebesar 1,00 untuk α = 1 %, maka dapat diketahui bahwaH0 ada pada daerah penolakan, berarti H1 diterima atau Sistem Informasi SIPT Online Berdampak Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (Persero) Majalaya, Bandung
ii
The problems found is still a lack of thoroughness and the ability of the employee in completing the job that result in some employment data are still not accurate, because it has not been realized in the use of all the SIPT Online (Integrated Service Information System) is good and true, due to the limited capabilities and expertise possessed by employees in understanding the particular information system usage. The purpose of this study is to determine the Implementation of Information Systems SIPT Online Employee Performance Impact Of The Branch Office of PT. JAMSOSTEK (Persero) Majalaya, Bandung.
The method used in this research is descriptive and verification. To know the Implementation of Information Systems SIPT Online that runs using Diagram Context (DK) and Data Flow Diagrams (DFD). Data collection techniques using observation, interviews and questionnaires. For the analysis of data using the Pearson Product Moment Correlation Analysis, Regression Testing, determination coefficient, and Z test, while data processing using application of SPSS 15.0 For Windows.
Results of research conducted by the researchers showed that the Information Systems SIPT Online Employee Performance Impact Of The Branch Office of PT. JAMSOSTEK (Persero) Majalaya, Bandung with 99% confidence level generated Moderate levels of correlation and the direction and significant in improving employee performance. The level of response categories for the respondents to the quality of Information Systems SIPT Online of 84.79% are VERY GOOD and the response from the respondents regarding the performance of employees after the introduction of Information Systems SIPT Online categorized VERY WHETHER that is equal to 84.69%. In a hypothesis test conducted using the z test, a score of 3.75 and ZtabelZhitung of 1.00 for α = 1%, it can be seen that there is in the rejection of H0, H1 is accepted or Information Systems SIPT Online Employee Performance Impact Of The Branch Office of PT. JAMSOSTEK (Persero) Majalaya, Bandung.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, akhirnya berkat Rahmat dan Izin – Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah untuk pimpinan umat, Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu memberikan teladan, yang menerangi langkah menuju kebenaran, menanggalkan kebodohan, serta bagi para sahabat, keluarga, dan para mujahid yang selalu membantu perjuangan Beliau.
Penyusunan Skripsi ini pada hakikatanya menguraikan judul Skripsi yang penulis susun, yaitu “Implementasi Sistem Informasi SIPT Online Berdampak Terhadap Kinerja Karyawan”. dengan menggunakan metode observasi sebagai akhir dari hasil Skripsi di Kantor Cabang PT.JAMSOSTEK (PERSERO) Majalaya, Bandung.
Penulis menyadari pada Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, namun penulis mencoba untuk menyelesaikan Skripsi ini dengan sebaik – baiknya. Harapan penulis, Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
iv
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.MC, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Arry Akhmad Arman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
3. Dadang Munandar, SE,. M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
4. Rina Kurniawati, S.Kom,. MT., selaku Dosen Wali.
5. Yasmi Afrizal, S.Kom, M.Kom., selaku Dosen Penguji I sidang skripsi yang telah memberikan masukan yang besar bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Lusi, S.SI.,MT., selaku Dosen Penguji II sidang skripsi yang telah memberikan masukan yang besar bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Pa Seto, selaku pembimbing di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK Majalaya, Bandung. yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas bimbingannya selama penulis melaksanakan observasi. 8. The Master Pa.Heri Dwi Yulianto, S.T., yang selalu welcome dalam
v
9. Bu. Lasmana sekertariat jurusan Komputerisasi Akuntansi yang selalu menerima kunjungan saya di jurusan....matur thankyu.
10.Ibu tercinta (Neneng Amelia) yang selalu memberikan kasih sayang dan restu serta memberikan segala yang terbaik dalam hidup ini. Bapak tercinta (Moch. Abidin Nata Dibrata) yang selalu memberikan support moril. Adik terkasih (Regi Maulana Malik) yang selalu meminjamkan kendaraannya.
11.Penyusunan Laporan Tugas Akhir tidak lepas dari dukungan semua pihak, terutama sahabat-sahabatku sependeritaan, sepenanggungan susah senang yang penting ngumpul kosan kandang hayam (Jon Kelek, Jon Momon, Jon Tomoh, Jon Dey, Jon Keja, Jon Kindro, Boncu, Panjul, Kuji, Jon Bebeh, Mamih) (Mahasiswa Mandiri[Ikatan Mahasiswa Penunggu ATM] Kit, Rio, Rido), Regal DC, Kitting, Ilman, Poso, Rizal, Ari Bokep(Si Bolang dari flores)), KA-06, 06-IF7, 06-IF8, barudak CBX, Leutik Warkop Unikom) sampai kapan pun penulis tidak akan pernah melupakan jasa-jasa/kebersamaan senang maupun susah. Dan lagi Mahasiswa MI (Andi, Anggung, Dede, Jon Jagaw, Jon Katro, Deso, Rian. Pa.Devril BB, Pa.Angga BB, Dede, Bu.Sri, Bu.Salfa, Rido, Tigor).
12.Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima Kasih atas bantuan dan dukungannya.
vi
senantiasa melimpahkan segala Rahmat – Nya kepada kita semua.
Penulis doakan semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis hingga Skripsi Skripsi ini selesai di balas oleh Allah SWT.Amiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bandung, Juli 2011
Penulis,
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Peranan Sistem informasi terhadap kemajuan organisasi sudah tidak
diragukan lagi. Dengan dukungan Sistem informasi dan teknologi yang baik maka
sebuah perusahaan akan memiliki berbagai keunggulan kompetitif sehingga
mampu bersaing dengan perusahaan lain. Penggunaan komputer dalam sistem
informasi tidak lepas dari penyediaan sarana berupa software dan hardware yang
memiliki kecepatan proses yang memadai sebanding dengan tingkat pekerjaan,
serta penyediaan brainware, sehingga user yang menjalankan sistem tersebut
mengalami peningkatan agar tidak menjadi sia-sia karena ketidakmampuan
pengguna. Kelebihan yang ada dibidang TI sudah digunakan di seluruh aspek
kehidupan mulai dari Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan
Keamanan.
Untuk memajukan usaha bisnis diperlukan dukungan manajemen yang
tepat dan dalam mengelolanya diperlukan informasi yang teliti, tepat dan cepat.
Demikianlah kecenderungan bisnis di abad informasi dewasa ini, berkembang
pesat dan penuh liku-liku persaingan serta maju mundurnya sangat tergantung
kepada informasi yang dikelolanya, oleh karena itu untuk memelihara serta
meningkatkan kegiatan secara optimal sistem informasi yang sudah ada dalam
sistem perusahaan perlu dievaluasi ulang agar tercipta suatu sistem informasi yang
PT.Jamsostek sendiri mempunyai sebuah sistem yang berbasis online yang
lebih dikenal dengan dengan sebutan SIPT Online. SIPT Online ini merupakan
kepanjangan dari Sistem Informasi Pelayanan Terpadu, dimana SIPT Online ini
adalah sebuah aplikasi yang didisain dan dibangun dengan komputasi three tier.
Arsitekture three tier ini dimplementasikan dalam bentuk aplikasi berbasis web
yang dapat diakses melalui jaringan internet. SIPT Online ini adalah sebuah
aplikasi dengan mengunakan sistem yang sudah terintegrasi sepenuhnya antara
pelayanan, keuangan dan pemasaran, dengan SIPT ini kita tidak perlu untuk
mencari data untuk klaim JHT, JPK, JKK, JKM, Saldo Iuran tenaga kerja dan
lain-lain dari seluruh Indonesia dikarenakan data yang kita perlukan sudah
terintegrasi secara menyeluruh jadi tidak usah lagi meminta kepada kantor cabang
Jamsostek yang lain dimana tenaga kerja tersebut mendaftar. Apa yang telah di
tetapkan bersama bidang pelayanan, saldo tenaga kerja tersebut sudah bisa
langsung dilihat di bagian keuangan agar tidak terjadi mis saldo antara pelayanan
dan keuangan sehingga lebih aman dan akurat. sehingga karyawan dapat
menetapkan klaim JHT, JPK, JKK, JKM dengan baik, karena sudah online.
Karena SIPT ini sudah terintegrasi sehingga para karyawan merasa yakin untuk
menetapkan. dan tidak mengurangi adanya kebocoran–kebocoran walaupun tetap
masih ada.
SIPT ini memudahkan karyawan dalam menerbitkan saldo JHT, JPK,
JKK, JKM, dimana sistem ini sudah merekonsiliasi laporan saldo setiap bulan
sehingga bagian pemasaran dapat melihat saldo setiap tenaga kerja itu setiap
3
dari saldo JHT, JPK, JKK, JKM. Di bagian pemasaran dapat melakukan
rekonsiliasi dengan cepat, karena apabila data telah masuk kedalam aplikasi
dengan jumlah upah tertentu yang sesuai dengan laporan dari perusahaan yang
dimana perusahaan membayar iuran sesuai dengan yang perusahaan hitung maka
secara otomatis akan terekonsiliasi, terkecuali kalau jumlah yang dihitung dan
jumlah yang dibayarkan berbeda maka dilakukannya rekonsiliasi manual atau
koreksi. Sistem informasi SIPT Online ini kita sudah bisa melihat penilaian
kinerja karyawan, penilaian kantor cabang, dan resiko apa yang ada di kantor
cabang, dan bisa di pakai sebagai e-learning lewat jaringan SIPT Online, dimana
jika terjadi mis maka kita bisa memperbaiki sesegera mungkin. Dimana PT.
JAMSOSTEK dalam pengimplementasian SIPT online ini adalah sistem yang
dikembangan dari SIPT offline adapun alasan mengapa di implementasikannya
SIPT online ini yaitu :
Tabel 1.1
Perbandingan antara sebelum dan sesudah menggunakan Sistem Informasi SIPT Online
Sistem Informasi SIPT offline Sistem Informasi SIPT online
Lambat (dikarenakan jika ada data yang di perlukan dari kantor cabang yang lain membutuhkan waktu)
Lebih cepat/Realtime (data yang diperlukan karyawan dapat langsung di akses melalui SIPT online)
Pelayanan yang dilakukan masih jauh dalam pemenuhan target tenaga kerja, bisa dikatakan dalam sehari kurang lebih 50 tenaga kerja yang dapat dilayani.
Pelayan yang dilakukan sudah meningkat biarpun jauh dari target PT.Jamsostek itu sendiri, dengan kata lain sehari klaim Jaminan bisa dilayanani sebanyak kurang lebih diatas 100 tenaga kerja.
Lambat (membutuhkan konfirmasi dari pusat dan itupun prosesnya tidak bisa cepat dikarenakan harus melalui rapat terlebih dahulu)
Lebih cepat (laporan dari semua kantor cabang bisa langsung diakses kapan pun melalui SIPT Online)
Pembayaran iuran diberikan langsung kepada perusahaan. sehingga tidak dapat diawasi apabila terjadi PHK, kematian dll
Dimana dalam rekonsiliasi masih dilakukan setahun sekali
Dimana dalam rekonsiliasi sekarang dapat dilakukan sebulan sekali
Sumber : Kabid IT dan Kabid Umum PT. JamsostekKantor Cabang Majalaya. Bandung
Tujuan mengapa diimplementasikannya SIPT online ialah dapat
memberikan kinerja yang cepat khususnya dalam proses administrasi dan proses
pelayanan seperti penginputan data peserta jamsostek, pembuatan kartu peserta
jamsostek dan membuat data penting lainnya. Dengan adanya SIPT ini data yang
dihasilkan akan lebih cepat diolah dan diproses.
SIPT online di PT.Jamsostek ini baru berjalan tahun 2006 dan masih ada
beberapa kelemahan dari segi bidang teknologinya mulai dari hardware software
dan networking itu sendiri, seperti memory, hardisk yang terus di tambah
dikarenakan banyaknya data–data dari cabang yang begitu banyak dan koneksi
jaringan yang masih sering menjadi kendala dalam pelaksanaan SIPT Online
tersebut dan berpengaruh pada kinerja karyawan jamsostek tersebut dalam
melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya dimana pekerjaan dapat selesai
seperti yang di perkirakan, tetapi keadaan di lapangan sangat jauh berbeda.
Dari pengamatan penulis, terdapat kelemahan dari segi penggunaannya
yang mengakibatkan ada beberapa pekerjaan yang tidak terselesaikan secara
optimal. Sehingga SIPT Online ini masih ada data yang tidak akurat, dikarenakan
sewaktu migrasi dari SIPT Offline datanya tidak akurat, sehingga sewaktu di
angkat ke online datanya pun masih tidak akurat sehingga perlu diverifikasi lagi
dimana karyawan harus bekerja lebih. Maka diperlukannya suatu penerapan
5
SIPT online agar terukur dan terlihat peningkatan kinerja karyawannya. Dan lagi
jika ada koreksi terhadap rekonsiliasi maka koreksi tersebut harus kepusat karena
datanya berada di pusat dan yang koreksi pun dipusat jadi kantor cabang tidak
punya otoritas atau rules untuk mengoreksi sehingga koreksi hanya dilaksanakan
dipusat, Usulan-usulan yang disampaikan karyawan pun tidak bisa langsung
diproses karena usulan tersebut perlu dirapatkan dan bisa berbulan-bulan
dikarenakan datanya berada di pusat dan birokrasinya pun berada di pusat dan lagi
dikarenakan sistemnya sudah terintegrasi maka perlu ada koordinasi dari bidang
pelayanan, keuangan, pemasaran, dan IT sehingga prosesnya benar-benar lama.
Dengan harapan dapat mengetahui kekurangan yang masih terdapat dalam
sistem yang digunakan maka dari itu penulis tertarik memecahkan permasalahan
yang ada di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA
sebagai salah satu syarat kelulusan. Dimana Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK
(PERSERO) MAJALAYA dimana penulis melakukan penelitian dan bermaksud
menuangkannya kedalam bentuk skripsi dengan judul: “Implementasi Sistem
Informasi SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online) Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Cabang PT.
JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA”.
1.2. Identifikasi dan rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terdapat pada latar
belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi dan merumuskan
masalah-masalah yang nantinya akan penulis lakukan penelitian. Adapun indentifikasi dan
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti
dapat mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan yaitu masih kurangnya
ketelititan dan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, yang
mengakibatkan ada beberapa data tenaga kerja yang masih tidak akurat serta
belum teralisasinya semua bagian dalam penggunaan SIPT online yang baik dan
benar. Hingga saat ini belum ada penelitian yang dilakukan terkait implementasi
SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu) ini di Kantor Cabang PT.
JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA sehingga belum diketahui efektif atau
tidaknya penggunaan SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu) tersebut
terhadap kinerja para karyawan di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK
(PERSERO) MAJALAYA.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas
sebagai berikut:
1. Bagaimana Sistem Informasi SIPT Online yang saat ini berjalan di
Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA
2. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap Implementasi Sistem
Informasi SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online)
ini di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA
3. Bagaimana kinerja karyawan sesudah menggunakan SIPT Online
(Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online) ini di Kantor Cabang PT.
7
4. Seberapa besar pengaruh Sistem Informasi SIPT Online (Sistem
Informasi Pelayanan Terpadu Online) ini terhadap kinerja karyawan di
Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini diantaranya:
1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini diantaranya untuk memperoleh data
dan informasi tentang Sistem Informasi SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan
Terpadu Online) ini dan kinerja karyawan yang ada di Kantor Cabang PT.
JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA BANDUNG, sehingga dapat dijadikan
bahan bagi peneliti dan ingin menerapkan ilmu yang telah di peroleh dari belajar
mengajar di kampus dan di implementasikan langsung di sebuah dunia pekerjaan.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi SIPT Online yang saat ini berjalan
di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA
Bandung.
2. Untuk mengetahui tanggapan karyawan terhadap terhadap
Implementasi Sistem Informasi SIPT Online (Sistem Informasi
Pelayanan Terpadu Online) ini di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK
3. Untuk mengetahui kinerja karyawan sesudah menggunakan SIPT
Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online) di Kantor Cabang
PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA Bandung.
4. Untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar pengaruh Sistem
Informasi SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online)
ini terhadap kinerja karyawan di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK
(PERSERO) MAJALAYA.
1.4. Kegunaan Penelitian
Semua informasi yang dihasilkan dikumpulkan melalui penelitian dan
studi literatur ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik bagi penulis
sendiri maupun Pihak lain.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Kegunaan Praktis dari penelitian ini adalah: untuk memberikan masukan
yang bermanfaat kepada perusahaan serta meningkatkan tingkat Kinerja
karyawannya yang akan berpengaruh positif bagi perusahaan.
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai
sistem informasi yang sedang berjalan saat ini yaitu Sistem Informasi
SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online) untuk
dijadikan bahan acuan dalam pengembangan sistem informasi yang
sedang berjalan ke depannya dan dapat dijadikan bahan pertimbangan
9
kinerja para karyawan di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK
(PERSERO) MAJALAYA Bandung..
2. Bagi Karyawan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh karyawan
di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA
Bandung.dalam menggunakan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu
Online (SIPT Online) ini secara maksimal agar dapat meningkatkan
kinerja kerjanya.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat secara akademis
sebagai berikut :
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara Untuk
pengembangan ilmu di bidang informatika dengan keadaan yang terjadi
langsung di lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan
tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang
sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan
bagi berbagai pihak.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan dalam bidang ilmu Manajemen Informatika dan dapat
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah atau
memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar
menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas
permasalahan yang ada didalam perusahaan.
1.5. Batasan Masalah
Untuk mengkaji suatu permasalahan yang di hadapi oleh Kantor Cabang
PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA Bandung tersebut dalam hal ini
penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas, agar pembahasan dan
penyusunan dapat di lakukan secara terarah dan tercapai dengan tujuan yang di
hadapkan serta untuk menghindari luasnya masalah. Maka penulis membatasi
masalah yang akan di bahas yaitu:
1. Membahas Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online (SIPT Online)
yang berfokus pada sistem informasi pelayanan JHT, JKK, JK, JPK
yang sudah terintegrasi menyeluruh dan online di Kantor Cabang PT.
JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA Bandung.
2. Dari beberapa dimensi kualitas software yang dikemukankan para
pakar hanya 5 yang penulis pergunakan untuk menguji kualitas
software dikarenakan tidak semua dimensi kualitas software yang ada
dapat digunakan dan sesuai untuk menguji kualitas SIPT Online
(Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online). Adapun 5 dimensi
11
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat dimana penulis melakukan penelitian mengenai Implementasi
Sistem Informasi SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online)
Terhadap Kinerja Karyawan adalah di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK
(PERSERO) MAJALAYA BANDUNG yang beralamat di Jl. SoekarnoHatta. No
592 Bandung.
Adapun rincian jadwal penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
12 2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Sistem Informasi
Menurut L. James Havery,2006 menyatakan bahwa Sistem adalah :
“Prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan”.
Dan adapun yang berpendapat bahwa Sistem yaitu :
“Sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk sutu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai tujuan tertentu”
Adapun elemen-elemen dari Sistem tersebut menurut Abdul Kadir
(2003:54) adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Sistem
Merupakan tujuan dari system tersebut dibuat
2. Batasan Sistem
Merupakan sesuatu yang memebatasi system dalam mencapai tujuan
system
3. Control System
Merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari
13
4. Input
Merupakan elemen dari system yang bertugas untuk menerima seluruh
masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data,
frekuensi pemasukan data dan sebagainya
5. Proses
Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih
berguna.
6. Output
Merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolahan
dan merupakan tujuan akhir system.
7. Umpan Balik
Merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian
dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi
kemajuan sebuah system.
Suatu sistem memiliki karakteristik yang dijabarkan oleh Jogianto (2001)
yaitu :
1. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik
(physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui
(human made system) melibatkan interaksi antara manusia dengan
mesin.
3. Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic
system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probalilitas.
Dimana data yang diolah, dibentuk atau dimanipulasi merupakan fakta
yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau disimpan kedalam berbagai bentuk
media penyimpanan. Menurut Raymond McLeod.1995 menyebutkan bahwa
Informasi adalah :
“Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya. Alat pengolahan informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer dan kombinasinya.”
Dan adapun dari Jogiyanto,2005 yang berpendapat bahwa bahwa
Informasi adalah:
“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”
Dari definisi informasi diatas dapat disimpulkan bahwa data yang sudah
diolah yang memiliki kegunaan dan manfaat sehingga berguna bagi
15
Gambar 2.1 Siklus Informasi
Sumber : Abdul Kadir.2003 : 32
Menurut George M.Scott,2001. menyatakan Sistem Informasi adalah : “Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan
manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial
bagi berfungsinya organisasi”.
Menurut Robert A.leitch dan K.Roscoe Davis. Dalam Jogiyanto,2005
menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah :
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” Informasi yang baik adalah informasi yang rangkaian datanya lengkap dan
informasi yang berdasarkan data terbaru. Dalam karakteristiknya informasi
mengalami perubahan kondisi, dari kondisi tidak mengetahui menjadi kondisi
mengetahui. Perubahan dalam informasi ini dapat tidak terduga, perubahan
informasi yang baru dapat mengganti informasi yang lama. Manfaat dari
informasi itu sendiri dapat mengurangi keraguan dan ketidakpastian bagi
penggunanya. Dari informasi yang baik juga, para pengambil kebijakan dapat
mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaannya. Informasi adalah hasil dari
pengolahan data, data yang berdiri sendiri tanpa adanya pengolahan yang benar
tidak akan menjadi sesuatu yang berguna. Sebagai pengolah data dibutuhkan
suatu sistem yang sesuai agar pengolahan data tersebut dapat berguna dengan
baik.
Menurut Jogianto (2001) menyatakan bahwa Sistem Informasi dapat
menyediakan tiga macam tipe informasi, masing-masing mempunyai arti yang
berbeda untuk tingkatan yang berbeda yaitu :
1. Informasi pengumpulan data, merupakan informasi yang berupa
pengumpulan akumulasi atau pengumpulan data.
2. Informasi pengarahan perhatian, merupakan informasi untuk membantu
manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang
menyimpang
3. Informasi pemecahan masalah, merupakan informasi untuk membantu
manajer untuk mengambil keputusan pemecahan masalah yang
dihadapi.
Dalam suatu sistem informasi pun terdapat elemen-elemen seperti:
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat
17
terminal masukan/keluaran mencakup peranti-peranti fisik seperti
komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat
memproses data.
3. Prosedur (procedure)
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data
dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki
4. Manusia (human)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangansistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi
5. Basis data (database)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lai-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data. File yang berisi program dan data dibuktikan
dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard
disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran
tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.
Dalam halnya sistem informasi, menurut Kadib. IT serta merangkap
Kadib. Umum PT. JAMSOSTEK Kantor Cabang Majalaya menjelaskan bahwa
Sistem Informasi SIPT Online ini adalah :
cepat dapat langsung diproses dengan baik dan akurat dan hasil dari output tersebut dapat di akses real time”
Sistem Informasi, SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu
Online) ini merupakan pengembangan dari SIPT Offline. Secara umum,
komponen arsitekture dari aplikasi SIPT Online ini terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1. Client (Client Tier), yaitu proses yang dijalankan PC/Komputer
user/Pengguna dikantor cabang, kantor wilayah dan kantor pusat.
Proses ini mengatur tampilan layar Aplikasi SIPT Online dan
meneruskan perintah proses yang disampaikan oleh user ke proses
selanjutnya yaitu server aplikasi
2. Aplikasi (Application Tier), yaitu proses yang dijalankan diserver
aplikasi, dengan lokasi kantor pusat. Proses ini bertugas menerima
perintah dari user/pengguna melalui proses client, melakukan eksekusi
perintah tersebut dan menyampaikan hasil proses kembali kepada client
proses. Proses ini juga berkomunikasi dengan proses database uantuk
mengambil dan dan mengolah data/informasi yang dibutuhkan dalam
eksekusi proses yang dimaksud.
3. Database (Database Tier), yaitu proses yang dijalankan di server
database dan juga berlokasi dikantor pusat. Proses ini bertugas
menerima permintaan data/informasi maupun pengolahan data dari
proses aplikasi/application tier dan mengembalikan data/informasi
beserta hasil pengolahan data yang dimaksud kepada proses aplikasi.
Dalam operasional Sistem Informasi SIPT Online ini memiliki konfigurasi
19
akses ke fungsi/fitur yang ada, dimana SIPT Online ini pada dasarnya berbentuk
struktur berjenjang (tree access).
2.1.2. Kinerja Karyawan
Dalam Penelitian ini yang menjadi variable Dependen yaitu Kinerja
Karyawan. Banyak definisi berkaitan dengan Kinerja Karyawan (Employee
Performance). Konsep kinerja ini merujuk kepada tingkat pencapaian karyawan
atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan. Menurut Amstrong dan Baron
dalam Wibowo (2007:2) mengatakan bahwa kinerja adalah:
“Hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi ekonomi”
Adapun Kinerja menurut Wibowo (2007:2) adalah:
“ Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil dari yang dicapai
dari pekerjaan tersebut.”
Antara lain menurut Smith dalam Sedarmayanti.2001 mengatakan bahwa:
”Menyatakan bahwa kinerja merupakan prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja atau hasil kerja. Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Kinerja mempunyai hubungan erat dengan masalah produktivitas, karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai
tingkat produktivitas yang tingggi dalam suatu organisasi”.
Sedangkan menurut Mangkunegara.1993 mendefinisikan istilah kinerja
karyawan adalah :
dari seseorang sangat dipengaruhi faktor motivasi kerja karyawan itu sendiri.”
Adupun 3 kelompok faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan. yaitu :
1. Motivasi
Motivasi yang berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi
sebab orang melakukan suatu perbuatan yang berlangsung secara sadar.
Motivasi memiliki hubungan langsung dengan kinerja individual
karyawan. Karena kedudukan dan hubungannya itu, maka sangatlah
strategis jika pengembangan kinerja individual karyawan dimulai dari
peningkatan motivasi kerja. Motivasi merupakan pengatur arah atau
tujuan dalam melakukan aktivitas, sehingga motivasi yang tinggi akan
diutamakan ketimbang yang lemah.
2. Kemampuan
Kemampuan dalam hal ini adalah kemampuan individu dalam bekerja.
Apabila kemampuannya tinggi kinerja yang dihasilkan akan tinggi pula
namun sebaliknya apabila rendah maka kinerja akan rendah pula.
3. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada di sekeliling dan
mencakup kerja karyawan di kantor. Kondisi lingkungan kerja lebih
banyak tergantung dan diciptakan oleh pimpinan, sehingga suasana
kerja yang tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pimpinan.
Lingkungan kerja dalam perusahaan, dapat berupa struktur tugas,
desain pekerjaan, pola kepemimpinan, pola kerjasama, ketersediaan
21
Dalam penilaian kinerja pun pada dasarnya merupakan salah satu faktor
kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Penilaian
kinerja karyawan dapat diketahui seberapa baik para karyawan dalam
mengerjakan suatu tugas dan membuat mereka lebih mudah untuk
mengevaluasinya. Proses evaluasi dapat mendorong mereka untuk dapat bekerja
lebih baik lagi. Penilaian kinerja mencakup beberapa penjelasan sebagai berikut,
1. Kecepatan dan kualitas
Kecepatan ini dimaksudkan bahwa setiap perusahaaan berusaha
mencapai mass customization dengan sistem persediaan just in time.
Mass customization adalah proses mengadaptasikan produk atau jasa
yang ditawarkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
individual sambil melayani ribuan pelanggan setiap tahunnya.
2. Layanan
Layanan merupakan variabel yang menyertai proses penjualan, layanan
yang buruk (selama atau setelah penjualan) akan menghapuskan
manfaat apapun yang dicapi dari kecepatan dan kualitas.
3. Nilai
Nilai merupakan kombinasi dari kualitas dan harga yang
memungkinkan pembeli untuk merasakan bahwa mereka mendapatkan
sesuatu yang lebih daripada yang mereka bayarkan.
Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati
terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik ada
delapan dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu
periode waktu yang ditentukan
2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan
syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
keterampilannya.
4. Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain
6. Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran
dan penyelesaian pekerjaan
7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan
dalam memperbesar tanggung jawabnya.
8. Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramah tamahan, dan integrasi pribadi.
2.1.3. Teori Keterkaitan variable Sistem Informasi SIPT Online dengan variable Kinerja
Suatu sistem informasi sangat berpengaruh bagi sebuah instansi atau
perusahaan. Karena sistem informasi digunakan sebagi jalur untuk mendapatkan
komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam pengambilan keputusan oleh
23
Sistem Informasi SIPT Online yang dipakai pada di Kantor Cabang PT.
JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA bertujuan memberikan jawaban untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan
kinerja para karyawannya sehingga kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan
dapat tercapai.
Adapun keterkaitan antara variabel X yaitu Sistem Informasi SIPT Online
(Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online) dengan Variabel Y yaitu kinerja
karyawan dimana dalam rangka mendukung pelayanan yang cepat, akurat dan
tepat waktu, diperlukan sistem dan prosedur yang terpadu dibidang operasi dan
pelayanan serta bidang akuntansi dan keuangan yang berbasisis teknologi
informasi. “Dimana sistem informasi SIPT Online telah didesain untuk memiliki
konfigurasi struktur menu yang memberikan kemudahan bagi para pengguna
dalam melakukan akses ke fungsi/fitur yang ada.” PT. Jamsostek (Persero)(User
Manual Aplikasi SIPT Online Modul Pelayanan Jaminan)
Dan adapun yang mengatakan bahwa :
“Dengan tersedianya informasi yang berkualitas dan jaringan komunikasi
yang baik antar bagian akan meningkatkan produktifitas para petugasnya”. Santi Widianti, (Membangun Model Water Fall dan Spiral
Pada Rancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien)
Dan dalam studinya Olu Ojo, (Impact Assessment Of Corporate Culture
On Employee Job Performents) mengatakan juga bahwa “Corporate
“budaya perusahaan (SI/TI) berpengaruh terhadap kinerja kerja
karyawan”
2.2. Kerangka Pemikiran
Didasarkan dari data mengenai perbandingan antara sebelum dan sesudah
menggunakan Sistem Informasi SIPT Online dari hasil wawancara terhadap
Kadib Umum serta merangkap Kepala IT Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK
(PERSERO) MAJALAYA. Dan mengasumsikan bahwa SIPT Online (Sistem
Informasi Pelayanan Terpadu Online) berpengaruh pada kinerja karyawan di
Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA
Menurut McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977 dalam Roger
(2002:611) telah mengusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau
dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software. Pada dasarnya McCall
menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi 3 (tiga) aspek penting, yaitu yang
berhubungan dengan :
1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operation).
Sifat-sifat operasional suatu software berkaitan dengan hal-hal yang harus
diperhatikan oleh para perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan
penciptaan sebuah aplikasi. Hal yang diukur di sini adalah yang berhubungan
dengan teknis analisa, perancangan, dan konstruksi sebuah software. Faktor-faktor
McCall yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software adalah :
1. Correctness – sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users, yakni : completeness, consistency,
25
2. Reliability – sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan, yakni :
accuracy, error tolerance, consistency, simplicity.
3. Efficiency – banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya, yakni :
execution efficiently, storage efficiency.
4. Integrity – sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat dikendalikan, yakni : access control, access audit.
5. Usability– usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software, yakni :
communicativeness, operability, training.
2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product revision).
Setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan,
akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba
maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan
baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software
tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.
Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani
perubahan adalah :
1. Maintainability – usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software, yakni : consistency,
2. Flexibility – usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap software yang operasional, yakni : expandability, generality,
modularity, self-documentation.
3. Testability – usaha yang diperlukan untuk menguji suatu software untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau
tidak, yakni : simplicity, modularity, instrumentation,
self-documentation.
3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (ProductTransition).
Setelah integritas software secara teknis telah diukur dengan menggunakan
faktor product operational dan secara implementasi telah disesuaikan dengan
product Revision, faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah faktor transisi,
yakni bagaimana software tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau
kerangka sistem yang beragam. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan
tingkat adaptibilitas software terhadap lingkungan baru :
1. Protability – usaha yang diperlukan untuk mentransfer software dari suatu hardware dan/atau suatu sistem software tertentu agar dapat
berfungsi pada hardware dan/atau sistem software lainnya, yakni :
software system independence, hardware independence,
self-documentation, modularity.
27
system independence, hardware independence, self-documentation,
modularity.
3. Interoperability – usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu
software dengan lainnya, yakni : communication commonality, data
commonality, modularity.
Dalam halnya penilaian terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan
deskripsi prilaku yang spesifik menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes
dalam Umi Narimawati (2009:71) mengatakan bahwa ada delapan dimensi atau
kriteria yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu
periode waktu yang ditentukan
2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan
syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
keterampilannya.
4. Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain
6. Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran
dan penyelesaian pekerjaan
7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan
8. Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramah tamahan, dan integrasi pribadi.
Dalam keterkaitannya antara variabel X yaitu Sistem Informasi SIPT
Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online) dengan Variabel Y yaitu
kinerja karyawan dimana dalam rangka mendukung pelayanan yang cepat, akurat
dan tepat waktu, diperlukan sistem dan prosedur yang terpadu dibidang operasi
dan pelayanan serta bidang akuntansi dan keuangan yang berbasisis teknologi informasi. “Dimana sistem informasi SIPT Online telah didesain untuk memiliki
konfigurasi struktur menu yang memberikan kemudahan bagi para pengguna
dalam melakukan akses ke fungsi/fitur yang ada” PT. Jamsostek (Persero) (User
Manual Aplikasi SIPT Online Modul Pelayanan Jaminan)
Dan adapun yang mengatakan bahwa :
“Dengan tersedianya informasi yang berkualitas dan jaringan komunikasi
yang baik antar bagian akan meningkatkan produktifitas para petugasnya”. Santi Widianti, (Membangun Model Water Fall dan Spiral
Pada Rancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien)
Dan dalam studinya Olu Ojo, (Impact Assessment Of Corporate Culture
On Employee Job Performents) mengatakan juga bahwa “Corporate culture
(SI/TI) has effect on employee job performance” yang berarti “budaya
perusahaan (SI/TI) berpengaruh terhadap kinerja kerja karyawan”
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan teori keterkaitan antara
29
Online) dengan Variabel Kinerja Karyawan menurut Jurnal diatas, maka dapat
dirumuskan paradigma mengenai pengaruh Sistem Informasi SIPT Online
(Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Online) berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA,
dalam bentuk skema kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
Sistem Informasi SIPT Online
(Variabel X)
penggolongan faktor-faktor atau
dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software yaitu:
1. Correctness
2. Reliability
3. Efficiency
4. Integrity
5. Usability
(McCall dan kawan-kawan pada
tahun 1977)
Kinerja Karyawan
(Variabel Y)
terdapat delapan dimensi atau
kriteria yang perlu mendapat
perhatian dalam melakukan
penilaian terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik, yaitu:
1. Quantity of work
2. Quality of work
3. Job Knowledge
4. Creativeness
5. Dependability
6. Cooperation
7. Initiative
8. Personal qualities
(Menurut Ivancevich dan Faustino
Cardoso Gomes dalam Umi
2.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diberikan peneliti yang
diungkapkan dalam pernyataan yang dapat diteliti mengenai hubungan antar
variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis
hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap pengujian hubungan
yang dinyatakan. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diungkapkan diatas
penulis memberikan hipotesis sebagai berikut :
”Implementasi Sistem Informasi SIPT Online Berpengaruh Terhadap
Kinerja Karyawan di Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO)
31 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang
dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian.
Penentuan objek penelitian sangat penting dikarenakan untuk menunjang kegiatan
selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah
dicapai. Untuk dapat mengenal objek penelitian ini, maka penulis akan
menguraikan secara singkat sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur
organisasi perusahaan beserta uraian tugas yang diembannya, dan metode
penelitian yang digunakan.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung
jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi
kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara,
Indonesia seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan
program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial
yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor
formal.
Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang
panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja,
pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP
No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang
pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU
No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya
asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut
landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun
1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial
tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta
dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang
pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995
ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga
Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi
kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan
kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai
pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang
berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34
33
Amandemen tersebut, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan
tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih
berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun produktivitas kerja.
Kiprah Perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normative
Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero)
memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan
keluarganya.
Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak
hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam
meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan
perkembangan masa depan bangsa.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi adalah harapan tentang masa depan perusahaan realistis, bisa dicapai
dan menarik, atau jabaran tujuan kemana organisasi harus menuju masa depan
yang lebih baik dan lebih sukses, dimana PT. JAMSOSTEK memiliki visi dan
1. Visi
Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul
dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan
keluarganya.
2. Misi
Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi
perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi;
1. Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja
dan keluarga
2. Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan
kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas
3. Negara: Berperan serta dalam pembangunan
[image:41.595.116.506.444.731.2]3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT. JAMSOSTEK (Persero) Kantor Cabang Majalaya. Bandung
35
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Kepala Kantor Cabang
Membantu kepala kantor wilayah dalam perencanaan dan perumusan
kebijakan umum, memimpin, mengkoordinasi, mengawasi, dan mengendalikan
semua kegiatan kantor cabang dan memberikan informasi mengenai situasi
kepesertaan, saran dan pertimbangan kepada kepala kantor wilayah dan kantor
pusat sebagai bahan menetapkan kebijakan atau pembuatan keputusan
berdasarkan peraturan dan kebijaksanaan dewan direksi serta
perundang-undangan yang berlaku.
Mempertanggung jawabkan tugas-tugas dinas secara operasional kepada
kepala kantor wilayah dan kepada dewan direksi PT. JAMSOSTEK
Mengadakan hubungan kerjasama antara instansi dan organisasi baik
pemerintah maupun swasta untuk kepentingan PT. JAMPSOSTEK pada
umumnya
2. Sekretaris
Membantu kepala kantor cabang dan memberikan informasi hasil dari
kepala bidang masing-masing, mengenai keseluruhan aktifitas kantor cabang.
3. Kepala Bidang Pemasaran
Mengkoordinasi fungsi pemasaran dan melakukan implementasi kebijakan
pemasaran-pemasaran dan memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran.
A. Account Officer (AO)
Melakukan pendaftaran dan pembinaan kepesertaan guna tercapainya
target kepesertaan, iuran dan peningkatan program pelayanan.
B. Adm Pemasaran
Melaksanakan administrasi kegiatan bidang pemasaran guna
kelancaran bidang pemasaran.
4. Kepala Bidang Pelayanan
Mengorganisir fungsi pelayanan untuk memastikan kelancaran pelayanan
jaminan. Kepala bidang pelayanan membawahi sub bidang diantaranya :
A. Provider Service Officer
Melakukan semua proses/ rujukan/ konfirmasi/ validasi yang berkaitan
dengan rumah sakit atas pengajuan klaim JPK (Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan)
B. Verifikator Jaminan
Melakukan verifikasi, meneliti kasus dan menetapkan klaim JHT, JPK,
JKK, JKM
C. Costumer Service Officer (CSO)
Memberikan pelayanan meliputi kepesertaan, iuran dan pengajuan
jaminan serta memberikan informasi dan menangani keluhan peserta.
D. Adm / Costumer Service Officer (CSO)
Mengendalikan administrasi penggabungan saldo JHT, JPK, JKK,
37
5. PPS Kepala Bidang Umum dan SDM
Mengorganisir kegiatan administrasi, pembinaan, kepegawaian,
pengadaan, melakukan pemutakhiran database personal dan pemeliharaan sarana/
prasarana serta membina hubungan baik dengan mitra kerja, dimana kepala
bidang umum dan sdm membawahi sub bagian yaitu :
A. Adm / Umum dan SDM
Melaksanakan kepegawaian secara bina untuk tercapainya tertib
administrasi sumber daya manusia.
B. Adm Bidang Umum
Melaksanaakan administrasi pengadaan kantor, memelihara sarana
dan prasarana, melaksanakan kerumahtanggan serta menyelengarakan
administrasi surat menyurat dan inventaris untuk menunjang
kelancaran kegiatan kantor cabang.
C. Arsipan
Menciptakan kearsipan yang baik dan benar.
6. Kepala Bidang Keuangan
Mengorganisasikan fungsi anggaran perpajakan, pengelolaan kas dan
pembukuan dikantor cabang untuk memastikan berjalannya sistem keuangan yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dimana kepala bidang keuangan
membawahi sub bidang yaitu :
A. Verifikasi Akuntansi
Melakukan verifikasi semua bentuk transaksi dan mengecek semua
B. Verifikasi Anggaran dan Pajak
Melakukan verifikasi serta memonitor semua bentuk pengggunaan
anggaran dan melaksanakan administrasi perpajakan.
C. Kasir
Melaksanakan pembayaran dan menerima uang tunai secara benar dan
akurat.
D. Pembukuan
Menyajikan buku harian dan menerima dokumen-dokumen transaksi
7. Kepala Bidang IT
Memonitoring penggunaan hardware, software dan jaringan untuk
mengoptimalkan operasi perangkat computer serta mengelola database dan
aplikasi untuk memberikan pelayanan kepada peserta. Dimana kepala bidang IT
membawahi sub bagian yaitu :
A. Data Administrator
Melakukan maintance/ pemeliharaan dan mengatur kewenangan
sistem dan database.
B. Technical Support
Mendukung dan membantu secara teknik agar terpeliharanya sistem
komputerisasi.
Sumber: PT. JAMSOSTEK (Persero) Kantor Cabang Majalaya. Bandung
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan,
39
untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa
faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga terdapat
suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh.
Menurut Nazir (dalam Nuraedi, Susilana, Hatimah, 2005:54) “Metode
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang”.
Sedangkan metode verifikatif Menurut Menurut Sugiyono (2003:33)
“Verifikatif adalah metode penelitian yang menguji hipotesis dengan
menggunakan analisis statistik”.
3.2.1. Desain Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka diperlukan suatu
desain penelitian untuk menunjang penelitian. Desain penelitian harus sesuai
dengan metode penelitian yang digunakan. Menurut Moh. Nazir(2009.84), desain
penelitian adalah
“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian. Dimana proses perencanaan dimulai dari identifikasi masalah,
pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis”.
Berdasarkan proses perencaan tersebut maka desain penelitian yang
1. Mengidentifikasi Masalah
Pengidentifikasian masalah yang penulis lakukan di Kantor Cabang PT.
JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA Bandung, sesuai dengan
fenomena-fenomena yang terkait dengan pengaruh Implementasi Sistem Informasi SIPT
Online terhadap kinerja karyawannya.
2. Merumuskan Masalah
Dimana penulis dalam merumuskan masalah dilakukan dalam bentuk
pertanyaan. Maka dengan adanya rumusan masalah penelitian dapat dilaksanakan.
3. Merumuskan Hipotesis
Terkait dengan adanya implementasi Sistem Informasi SIPT Online di
Kantor Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA Bandung, akan
memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Maka dibutuhkan perumusan
hipotesis untuk selanjutnya di uji kebenarannya karena hipotesis merupakan
jawaban sementara.
4. Menarik Kesimpulan
Proses dimana penulis menentukan jawaban-jawaban atas
pertanyaan-pertayaan yang menjadi rumusan masalah, dimana dalam menentukan jawaban
didasari dari hasil uji hipotesis dan pernyataan yang telah teruji kebenarannya.
3.2.2. Operasional Variable
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator,
serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga
pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.
41
Operasional Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian kedalam
sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran.
1. Variabel (X) Sistem Informasi SIPT Online
Variabel independent (X) yaitu variable yang mempengaruhi variabel lain
yang terjadi. Dalam penelitian ini, Sistem Informasi SIPT Online di Kantor
Cabang PT. JAMSOSTEK (PERSERO) MAJALAYA Bandung. Dimana variable
(X) disini merupakan variable yang mempengaruhi kinerja karyawan.
2. Variabel (Y) Kinerja Kerja
Variable dependen (Y) yaitu variable yang dipengaruhi oleh variable lain
yang sifatnya independent Untuk lebih jelasnya variabel-variabel yang menjadi
variabel terkait dan variabel bebas maka variabel-variabel tersebut
dioperasionalkan. Dimana variable (Y) disini merupakan variable yang
dipengaruhi Sistem Informasi SIPT Online. Untuk lebih jelas maka dalam
[image:48.595.113.543.533.738.2]operasional variable dapat dilihat dari tabel 3.1
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Indiktor Ukuran Skala
[1] [2] [3] [4] [5]
SIPT Online (Sistem Informasi Pelayanan Terpadu
Online ) (X)
Penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu
software yaitu: Correctness
(Ketepatan)
Kesesuaian Hardware
penunjang implementasi S.I SIPT online
Ordinal
Kesesuaian SIPT online
dengan proses pelayanan Ordinal
"Sistem yang sudah terintegrasi sepenuhnya antara pelayanan, keuangan
dan pemasaran dimana data yang
1. Correctness 2. Reliability 3. Efficiency 4. Integrity 5. Usability Kesesuaian prosedur
dengan proses pelayanan Ordinal
Kesesuaian kemampuan karyawan dengan implementasi S.I SIPT online
diperlukan atau akan diproses untuk klaim
JHT, JPK, JKK, JKM, Saldo Iuran tenaga kerja dan
lain-lain dari seluruh Indonesia sudah terintegrasi secara menyeluruh sehingga
dengan cepat dapat langsung diproses
dengan baik dan akurat dan hasil dari output tersebut dapat di akses real time"
(McCall dan kawan-kawan pada tahun 1977) Kemudahan dalam memahami fungsi/fitur SIPT online Ordinal Memiliki kehandalan
dalam segi keamanan Ordinal
Reliability (Keandalan)
Proses pelayanan memiliki ketelitian yang tinggi
Ordinal
Lebih akurat dalam penetapan klaim jaminan Ordinal Pengurangan kegagalan dalam penginputan tenaga kerja Ordinal
Output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan
Ordinal
Efficiency (Efisiensi)
Laporan klaim jaminan
bisa diakses kapan saja Ordinal
Banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu
Ordinal “Modul Sistem Informasi SIPT online PT. JAMSOSTEK Kantor Cabang Majalaya”
Kecepatan akses data tenaga kerja dari kantor cabang yang lain
Ordinal Integrity (Integritas) Kemampuan pendeteksi kesalahan proses pelayanan Ordinal
Kepemilikan hak akses menggunakan SIPT online
Ordinal
memiliki keamanan dari
pihak yang tidak berhak Ordinal
Usability (Kegunaan)
Adanya training
pengorasian SIPT online Ordinal
Adanya SOP penunjang
SIPT online Ordinal
Adanya kemudahan dalam beradaptasi dengan S.I SIPT Online
Ordinal
Design interface yg sudah memenuhi kebutuhan user
Ordinal
Kinerja Karyawan
(Y) Outcome yang dihasilkan dari suatu
fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu atau pada saat ini.
Quantity of
work
(Kuantitas Kerja)
Peningkatan jumlah pelayanan jaminan yang dilayanani
Ordinal
”hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai
Peningkatan ketepatan waktu yang dapat diselesaikan dalam penyelesaian pekerjaan
43
dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang
diberikan. Tercapainya kinerja karyawan yang tinggi
akan berpengaruh pada tercapainya kinerja perusahaan yang tinggi pula.Untuk tercapainya kinerja karyawan yang tinggi dibutuhkan karyawan yang memiliki motivasi dan kemampuan kerja yang baik. Pencapaian kinerja
yang tinggi dari seseorang sangat dipengaruhi faktor
motivasi kerja karyawan itu
sendiri.”
Quality of work
(Kualitas Kerja)
Peningkatan kualitas data tenaga kerja yang diproses karyawan
Ordinal
(FaustinoCardoso Gomes, 2003 dalam Umi narimawati (2007:76)
Peningkatan kinerja karyawan dalam penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang ditetapkan Ordinal Job Knowledge (Pengetahuan Kerja) Peningkatan kemampuan karyawan dalam beradaptasi menggunakan SIPT Online Ordinal Peningkatan keterampilan karyawan dalam menghadapi suatu permasalahan yang berkaitan dengan S.I SIPT Online Ordinal Creativeness (Kreatifitas) Peningkatan gagasan-gagasan karyawan terhadap solusi dalam proses pelayanan jaminan
Ordinal
Mangkunegara.1993
Meningkatnya suatu ide dan inovasi untuk menarik lebih banyak lagi tenaga kerja yang yang menjadi peserta Jamsostek Ordinal Cooperation (Kerjasama)
Tingkat kemampuan dan kerelaan karyawan untuk bekerjasama dengan rekan sekerja,atasan dan bawaha