• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengolahan Data Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan Di PT. Berdikari (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengolahan Data Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan Di PT. Berdikari (Persero)"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) KARYAWAN DI

PT. BERDIKARI (PERSERO)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Jenjang Diploma Tiga pada Program Studi Manajemen Informatika

Disusun Oleh :

Rikky Supriatna

1.09.08.123

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

iii

Sistem pengolahan data pemutusan hubungan kerja merupakan aspek yang sangat penting bagi perusahaan manapun, termasuk di PT. BERDIKARI (PERSERO) sangat dibutuhkan karena bagi perusahaan, tenaga kerja atau karyawan merupakan aspek yang sangat penting dan yang paling diutamakan. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki sistem pemutusan hubungan kerja yang terorganisir. Sistem pemutusan hubungan kerja yang sedang berjalan di perusahaan masih dilakukan secara manual. Banyak permasalahan yang sering terjadi seperti Proses penyimpanan data masih dalam bentuk arsip sehingga bagian keuangan dalam membuat laporan sering sekali terjadi keterlambatan, karena bagian keuangan harus memasukkan data kembali serta menghitung jumlah pemutusan hubungan kerja secara manual.

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode dekriptif dapat

diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang, metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode analisis dan perancangan berbasis objek. Sedangkan metode dalam pengembangan sistem yang digunakan adalah menggunakan Metode Prototype.

Setelah melewati tahap implementasi diperoleh hasil yaitu keamanan data lebih terjamin karena sudah dilengkapi dengan proses login. Selain itu proses penyimpanan data lebih rapih & pengolahan dana pemutusan hubungan kerja lebih akurat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem ini dapat membantu dan mempermudah dalam proses pemutusan hubungan kerja dan dapat meminimalisir kesalahan dalam perhitungan dana pemutusan hubungan kerja.

(4)

iv

Termination system is a very important aspect for any company, including the PT. BERDIKARI (PERSER0) is needed because the company, labor or employee is a very important aspect and the most preferred. Therefore, companies must have a termination systems are organized. Termination system is running in the company is still done manually. Many problems that often occur as the data storage process is still in the archive so that the financial reporting delays often occur because of financial need to enter the data back and count the number of layoffs it manually.

The research method I use is dekriptif method can be defined as problem-solving process were investigated to describe the state of the subject and object in the present study, the approach used is a method of system analysis and design of object-based. While the methods used in the development of the system is using Prototype Method.

After passing implementation phase obtained results are more assured of data security because it is equipped with the login process. In addition the process more data storage and processing of funds neat layoffs more accurately, it can be concluded that this system can help and facilitate the termination process and can minimize errors in the calculation of termination.

(5)

v

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan

limpah rahmat dan karunianya penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir ini pada

waktu yang telah ditetapkan. Dengan mengambil objek penelitian di PT.

BERDIKARI (PERSERO), penulis mencoba mengangkat judul : “ SISTEM

INFORMASI PENGOLAHAN DATA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

(PHK) KARYAWAN DI PT. BERDIKARI (PERSERO)”. Tak lupa shalawat

serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabat-Nya

yang telah membawa kita dari kegelapan, kealam terang benderang yang penuh

ilmu pengetahuan.

Laporan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada

program studi diploma tiga (D3) Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM),

Bandung.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan,

arahan, bantuan, dan dorongan semangat yang sangat berarti. Oleh karena itu di

kesempatan ini, dengan tulus dan dengan segala kerendahan hati penulis tidak

akan lupa mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

(6)

vi

Tugas akhir ini tidak mungkin selesai dengan baik, jika tidak ada bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini. Penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih yang setulus – tulusnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniade, Ir., M.Se., selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Indonesia.

4. Imelda, ST.,MT, selaku wali dosen yang telah banyak memberikan arahan

dan motivasi hingga selesainya Tugas Akhir ini.

5. Julian Chandra, S.kom. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan arahan dan motivasi hingga selesainya Tugas Akhir ini.

6. Seluruh staf pengajar di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

7. Teh Dini Febrianti selaku pembimbing di perusahaan .

8. Papah Dan Mamah yang telah banyak berkoban, berdoa dan memberikan

dorongan untuk membuat tugas akhir ini.

9. Nenekku yang tercinta di Cikampek, yang tiada henti-hentinya memberi

(7)

vii

11.Teman-temanku seperjuangan di MI-19, yang selalu memberikan doa dan

bantuannya, Albina, Elis, Doni, Sony, Anita, Deni, Hangga, Asep, Aghan

dan yang lainnya.

12.Teman-temanku di kosan Plesiran 12, yang selalu memberikan doa dan

bantuannya, Rizal, Aldi, Danang, A Eris dan yang lainnya.

13.Teman-temanku di Bekasi, yang selalu memberikan doa dan bantuannya,

Abenk, Teo, Riski, Riswan, Rahmat, Bang Firman ‘ZM’ dan yang lainnya.

14.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan Tugas

Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh

dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan, penulis berharap tugas akhir

ini dapat digunakan dengan baik oleh berbagai pihak terutama pihak yang

membutuhkan. Dan semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua, Amin

Yaa Robbal A’lamin.

Bandung, Juni 2012,

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ……….. i

PERNYATAAN KEASLIAN ……….………….… ii

ABSTRAK ……… iii

ABSTRACK……….. iv

KATA PENGANTAR ……….………. v

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR GAMBAR………...xii

DAFTAR TABEL ……….. xiv

DAFTAR SIMBOL ………... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ……….…1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah………... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah………. 3

1.2.2. Rumusan Masalah……… 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………. 4

1.3.1. Maksud Penelitian………... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ………. 5

1.4. Kegunaan Penelitian ……… 5

1.4.1. Kegunaan Praktis ………. 5

1.4.2. Kegunaan Akademis……… 6

1.5. Batasan Masalah ……….. 7

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… …….. 8

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ……….. 9

2.1.1. Bentuk Dasar Sistem……….10

2.1.2. Karakteristik Sistem ………...10

2.1.3. Klasifikasi Sistem ……….... 12

(9)

ix

2.2.1. Konsep Dasar Informasi...……….. 15

2.3. Konsep Sistem Informasi ………... 16

2.3.1. Komponen Sistem Informasi……….. 16

2.4. Perangkat Lunak Pendukung ...………....………….. 17

2.4.1. Sekilas Tentang Bahasa Pemograman Java………... 17

2.4.2. MySql……….………... 23

2.4.3. Netbeans……….………... 23

2.4.4. Rational Rose……….……… 24

2.5. Pengertian Hak Pensiun ………... 24

2.5.1. Manfaat Dana Pensiun….………... 26

2.5.2. Fungsi Program Pensiun………... 26

2.5.3. Pengetian Gaji……….………... 28

2.5.4. Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja ………….…...…… 28

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ………. 30

3.1.1. Sejarah Singkat PT.Berdikari (Persero)……….……. 30

3.1.2. Visi dan Misi ………. 31

3.1.3. Struktur Organisasi ……… 32

3.1.4. Deskripsi Tugas ………..………….…. 34

3.2. Metode Penelitian ……….. 35

3.2.1. Desain Penelitian ………..…… 35

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ……… 35

3.2.2.1. Sumber Data Primer……….…… 36

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder…………..……… 36

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem……… 37

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ……… 37

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ……….. 37

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem……. 38

(10)

x

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ……….. 45

4.1.1. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ………. 45

4.1.1.1. Diagram Use case yang Sedang Berjalan ... 46

4.1.1.2. Skenario Use case yang Sedang Berjalan….….... 47

4.1.1.3. Diagram activity yang Sedang Berjalan ……..… 50

4.1.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan ……….. 53

4.2. Perancangan Sistem ……… 54

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ……….. 55

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ……… 55

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ……… 55

4.2.3.1. Diagram Use case yang Diusulkan…. ..…..……. 56

4.2.3.2. Skenario Use case yang Diusulkan…. ..…..……. 58

4.2.3.3. Diagram activity yang Diusulkan ……….. 62

4.2.3.4. Diagram Sequence yang diusulkan ….…………... 65

4.2.3.5. Diagram Class yang diusulkan …………... 69

4.2.5.2. Perancangan Output………. 79

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi …………..……….83 5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak ………. 83

5.1.2. Implementasi Perangkat Keras ……….. 84

5.1.3. Implementasi Basis Data (Sintax SQL) ………. 84

5.1.4. Implementasi Antar Muka dan Penggunaan Program ……... 87

5.1.5. Implementasi Instalasi Program ………. 91

(11)

xi

5.2.1. Rencana Pengujian ……… 108 5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ……… 108 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ………..….… 115

6.2 Saran ……….……… 116

DAFTAR PUSTAKA

(12)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Saat ini teknologi sistem informasi sedang dalam mengalami tahap

perkembangan yang luar biasa, banyak organisasi-organisasi profit maupun non-profit memanfaatkan teknologi ini. Dalam hal ini, informasi memegang peranan yang penting. Informasi sebagai dasar suatu organisasi untuk mengambil

keputusan yang tepat untuk mencapai tujuannya.

Komputer adalah alat yang berfungsi sebagai pengolah informasi. Komputer

mampu mengolah suatu informasi dengan cepat, tepat, akurat dan efisien. Hal

tersebut bermanfaat sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan di suatu

organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan yang

diharapkan.

PT.Berdikari (Persero) beroperasi di bidang usaha logistic dan perdagangan,

Perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan di bidang asuransi, peternakan

sapi, mebel rotan. Dalam pelaksanaan perhitungan dana pensiun masih dilakukan

perhitungan secara manual dengan menggunakan kalkulator, sehingga kurang

efektif dan efisien.

Bagian SDM PT. BERDIKARI (PERSERO) mengelola data pemutusan

hubungan kerja dengan mengandalkan data karyawan di berkas arsip. Dari data

karyawan tersebut diambil keterangan berhenti kerja dan masa kerja sebagai dasar

(13)

dikelola diberikan ke Bagian keuangan. Bagian Keuangan lalu memeriksa

anggaran dana pemutusan hubungan kerja dan diserahkan kepada Direktur untuk

disetujui.

Bagian Keuangan dalam pemberian dana pemutusan hubungan kerja

langsung diberikan kepada karyawan, baik yang bekerja di luar kantor maupun

yang di dalam kantor. Uang pun diberikan dengan di kirim melalui bank, selagi

mengirimkan uang Bagian Keuangan mencatat daftar karyawan yang sudah

diberikan dana pemutusan hubungan kerja di lembaran data pemutusan hubungan

kerja karyawan. Lalu lembaran data pemutusan hubungan kerja tersebut disimpan

pada arsip dan Bagian Keuangan membuat laporan keuangan untuk data

pemutusan hubungan kerja dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office Word

lalu dicetak dan disimpan di berkas arsip.

Masalah yang terkadang dialami dalam proses perhitungan dana pemutusan

hubungan kerja adalah terjadinya kesalahan ketika penghitungan total anggaran

dana yang berhak diterima oleh karyawan karena kesalahan dalam membaca data

karyawan maupun data dari laporan keuangan, sehingga besaran anggaran tidak

sesuai dengan yang ditentukan. Adapun masalah lain, yaitu pembuatan laporan

memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut dikarenakan Microsoft Office Word tidak terhubung dengan arsip, sehingga ketika pembuatan laporan ada beberapa data yang membutuhkan data dari arsip harus diinput kembali melalui

(14)

Berdasarkan analisis dari permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi

oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengenal lebih jauh mengenai

struktur pengolahan data pemutusan hubungan kerja karyawan yang ada pada

PT. BERDIKARI (PERSERO), dan dalam hal ini penulis mencoba untuk

meneliti tentang “SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARYAWAN DI PT. BERDIKARI

(PERSERO)”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Proses pengidentifikasian masalah merupakan langkah awal untuk

mengetahui masalah-masalah yang sering timbul dalam sistem yang sedang

berjalan. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas,

maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang terjadi dalam sistem

pengolahan data pemutusan hubungan kerja karyawan di PT. BERDIKARI

(PERSERO) yang sedang berjalan saat ini, diantaranya yaitu:

1. Terkadang terjadi kesalahan ketika penghitungan total anggaran dana

pemutusan hubungan kerja yang harus di berikan, karena kesalahan

dalam membaca data karyawan, sehingga besaran anggaran tidak sesuai

dengan hak karyawan yang memutuskan hubungan kerja.

2. Pembuatan laporan memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut

dikarenakan Microsoft Office Word tidak terhubung dengan berkas arsip,

(15)

membutuhkan data dari arsip, sehingga data tersebut harus diinput

kembali melalui Microsoft Office Word untuk dibuat laporan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Sistem Informasi Pengolahan Data Pemutusan Hubungan Kerja ini

dibuat dengan melihat kondisi dan kebutuhan yang ada di PT. BERDIKARI

(PERSERO), dimana kondisi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Pengolahan Data Pemutusan Hubungan Kerja

Karyawan yang sedang berjalan di PT. BERDIKARI (PERSERO).

2. Bagaimana Merancang Sistem Pengolahan Data Pemutusan Hubungan

Kerja Karyawan di PT. BERDIKARI (PERSERO).

3. Bagaimana pengujian Sistem Pengolahan Data Pemutusan Hubungan

Kerja Karyawan yang sedang berjalan di PT. BERDIKARI (PERSERO).

4. Bagaimana Implementasi Sistem Pengolahan Data Pemutusan Hubungan

Kerja Karyawan yang sedang berjalan di PT. BERDIKARI (PERSERO).

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan

menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Dari yang sebelumnya

diproses secara manual menjadi berbasis komputer dengan mengubah sistem

lama menjadi sistem baru yang akan diusulkan. Dengan kata lain Penulis

membuat suatu sistem baru untuk menggantikan sistem lama secara

(16)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari Penelitian ini Adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Sistem Pengolahan Data Pemutusan Hubungan Kerja

karyawan yang sedang berjalan di PT. BERDIKARI (PERSERO).

2. Untuk Merancang Sistem Hubungan Kerja PHK karyawan di

PT. BERDIKARI (PERSERO).

3. Untuk Menguji Sistem Pengolahan Data Pemutusan Hubungan Kerja

karyawan di PT. BERDIKARI (PERSERO).

4. Untuk melakukan Implementasi Sistem Pengolahan Data Pemutusan

Hubungan Kerja Karyawan yang sedang berjalan di PT. BERDIKARI

(PERSERO).

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan

Sistem Informasi Pengolahan Data Pemutusan Hubungan Kerja karyawan di

PT. BERDIKARI (PERSERO) Jakarta.

b. Bagi Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi

tentang Sistem Informasi Pengolahan data Pemutusan Hubungan Kerja

(17)

1.4.2. Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara ilmu

manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan

(praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih

memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan

pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada peneliti lain atau akademis yang akan mengambil skripsi

atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di

dalam penulisan.

c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan

teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya pikir dalam

mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan,

(18)

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah sangat diperlukan karena agar penelitian yang dilakukan

tidak berubah arah dari tujuan yang ditetapkan. Adapun batasan masalah sebagai

berikut :

1. Sistem ini dirancang dan dibuat hanya untuk digunakan di PT. BERDIKARI

(PERSERO), dengan hak akses untuk Bagian Keuangan dan Bagian

Administrasi serta Admin untuk mengelola sistem.

2. Sistem tidak membahas tentang data karyawan yang sedang bekerja di

PT. Berdikari (Persero).

3. Sistem hanya melakukan proses Pengolahan Data Pemutusan Hubungan

Kerja dan data laporan karyawan pemutusan hubungan kerja.

4. Sistem yang dibangun tidak membahas tentang penggajian karyawan.

5. Pengolahan pendanaan Pemutusan Hubungan Kerja sudah ditentukan dengan

cara yang sudah ditetapkan dalam peraturan Pemutusan Hubungan Kerja.

6. Nomer Induk Karyawan dan Nomor Surat Keputusan ditentukan oleh bagian

instansi terkait dari perusahaan.

1.6. Lokasi dan Waktu penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di PT. BERDIKARI (PERSERO) Jakarta

yang beralamatkan di Jl. Medan Merdeka Barat No. 1, Jakarta. Pelaksanaan

Penelitian ini dimulai pada bulan Januari s.d. bulan Juni 2012, dan waktu

(19)

Tabel 1.1 Tabel Kegiatan Tugas Akhir

No Kegiatan

Bulan

Januari Febuari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis Kebutuhan

2 Perancangan

3 Pengkodean

4 Pengujian

5 Perawatan

(20)

9

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kegiatan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau

sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem

menurut Azhar Susanto (2009:18) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

sistem adalah sebagai kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun

baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja

sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Jogiyanto (2002:15) yang dimaksud dengan sistem

adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pada dasarnya suatu sistem mempunyai komposisi-komposisi sistem yang

terdiri dari :

1. Input (masukan)

Merupakan variable yang nilai-nilainya mempengaruhi sistem dan berasal dari

lingkungan atau sistem lain.

2. Output (keluaran)

Merupakan variabel yang keluar dari sistem dan kembali ke lingkungannya

(21)

yang mewakili state sistem, atau efisiensi pelaksanaan fungsi yang dilakukan sistem tersebut.

3. Operator

Bagian sistem yang menghubungkan dan mengubah (transformasi) variable masukan menjadi variable keluaran. Ada 3 operator yang secara internal terdapat dalam suatu sistem yaitu :

1. Operator Logika (yang bersifat eksplisit matematika).

2. Operator Sosiologika.

3. Operator Fisik.

2.1.1. Bentuk Dasar Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses

dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau

lebih masukan yang akan di proses dan akan menghasilkan suatu keluaran.

2.1.1.1. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:3) bahwa suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen –

komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem

(Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran

(Output), pengolah (Proses), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen

(22)

bagian – bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat

dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui

suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan.

Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Sistem (environment)

Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan

dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke

subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan

menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui

penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi

(23)

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan

masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang

masukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran

atau tujuan.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract

(24)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem

yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan

sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan

tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan

manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan

interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau man-machine system.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti,

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada

komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya

tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan

sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara

(25)

yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka

adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan

luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan

terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus

mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik

harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena

sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh

yang baik.

2.2. Pengertian Informasi

Dalam membentuk suatu sistem informasi, diperlukan komponen masukan

berupa data-data, yang diperlukan sebagai komponen pembangun sistem tersebut.

Menurut Edhy Sutanta (2004:4), Informasi merupakan hasil pengolahan

data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai

kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan

akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat

mendatang.

Menurut Abdul Kadir (2003:7), Data adalah fakta mengenai objek, orang

dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau symbol).

Setelah melalui suatu proses, data diolah menjadi informasi yang

bermanfaat bagi pengguna informasi tersebut. Dengan kata lain sumber informasi

(26)

tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna

dalam suatu sistem.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

suatu hasil yang diperoleh dari proses pengolahan data sehingga bermanfaat bagi

seseorang (pengguna informasi).

2.2.1. Konsep dasar informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan yang di sajikan secara

tepat dan akurat. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk

jamak dari bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata

kejadian-kejadian (event). Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu yang

menyangkut perubahan nilai yang disebut transaksi. Sedangkan kesatuan

nyata adalah berupa suatu objek yang nyata dan terjadi pada saat kejadian

berlangsung. Data juga dapat diartikan suatu yang perlu diolah terlebih

dahulu untuk mendapatkan suatu informasi.

Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas informasi yang di harapkan

tergantung 4 (empat) hal pokok yaitu:

1. Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari

kesalahan–kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan

(27)

2. Tepat waktu

Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak

terlambat, karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu

keputusan. Untuk itu diperlukan suatu teknologi untuk dan mengirim

dengan cepat dan tepat.

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya.

Karena batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan

berguna jika benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

4. Aman

Aman berarti informasi harus terbebas dari penyadapan oleh pihak orang

yang tidak berwenang dalam penggunaan informasi tersebut.

2.3. Konsep Sistem Informasi

Menurut James A. O’Brien (2005:5) sistem informasi yaitu dapat

merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah,

menyebarkan suatu informasi dalam sebuah organisasi.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto (2009:61) Sistem informasi merupakan

kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain, dan

bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah

(28)

pengelompokan dari beberapa komponen yang lebih kecil. Terdapat enam

komponen yang dapat digunakan pada semua jenis sistem informasi, yaitu:

a. Perangkat keras (hardware)

b. Perangkat lunak (software)

c. Manusia (Brainware)

d. Prosedur (Procedure)

e. Basis data (Database)

f. Jaringan Komunikasi (Communication network)

2.4. Perangkat lunak pendukung

Dalam pengembangan sistem informasi pemutusan hubungan kerja (PHK)

yang akan dirancang, Penulis menggunakan perangkat lunak tertentu sebagai alat

pendukung.

2.4.1. Sekilas tentang bahasa pemograman java

Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992.

Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini

dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy,

beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil

proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang.

Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek dan

program java tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas

(29)

setelah melakukan tugasnya. Para pemrogram Java banyak mengambil

keuntungan dari kumpulan kelas di pustaka kelas Java, yang disebut dengan

Java Application Programming Interface (API).

Kelas-kelas ini diorganisasikan menjadi sekelompok yang disebut paket

(package). Java API telah menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk menciptakan applet dan aplikasi canggih. Jadi ada dua hal yang harus dipelajari

dalam Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan bagaimana mempergunakan

kelas pada Java API. Kelas merupakan satu-satunya cara menyatakan bagian

eksekusi program, tidak ada cara lain. Pada Java program javac untuk

mengkompilasi file kode sumber Java menjadi kelas-kelas bytecode. File kode

sumber mempunyai ekstensi *.java. Kompilator javac menghasilkan file

bytecode kelas dengan ekstensi *.class. Interpreter merupakan modul utama sistem Java yang digunakan aplikasi Java dan menjalankan program bytecode Java.

Beberapa keunggulan java yaitu java merupakan bahasa yang sederhana.

Java dirancang agar mudah dipelajari dan digunakan secara efektif. Java tidak

menyediakan fitur-fitur rumit bahasa pemrograman tingkat tinggi, serta banyak

pekerjaan pemrograman yang mulanya harus dilakukan manual, sekarang

digantikan dikerjakan Java secara otomatis seperti dealokasi memori. Bagi

pemrogram yang sudah mengenal bahasa C++ akan cepat belajar susunan

bahasa Java namun harus waspada karena mungkin Java mengambil arah

(30)

Java merupakan bahasa berorientasi objek (OOP) yaitu cara ampuh dalam pengorganisasian dan pengembangan perangkat lunak. Pada OOP, program komputer sebagai kelompok objek yang saling berinteraksi. Deskripsi

ringkas OOP adalah mengorganisasikan program sebagai kumpulan komponen, disebut objek. Objek-objek ini ada secara independen, mempunyai

aturan-aturan berkomunikasi dengan objek lain dan untuk memerintahkan

objek lain guna meminta informasi tertentu atau meminta objek lain

mengerjakan sesuatu. Kelas bertindak sebagai modul sekaligus tipe. Sebagai

tipe maka pada saat jalan, program menciptakan objek-objek yang merupakan

instan-instan kelas. Kelas dapat mewarisi kelas lain.

Seluruh objek diprogram harus dideklarasikan lebih dulu sebelum

digunakan. Ini merupakan keunggulan Java yaitu Statically Typed. Pemaksaan ini memungkinkan kompilator Java menentukan dan melaporkan terjadinya

pertentangan tipe yang merupakan barikade awal untuk mencegah kesalahan

yang tidak perlu (seperti mengurangkan variabel bertipe integer dengan

variabel bertipe string). Pencegahan sedini mungkin diharapkan menghasilkan

program yang bersih. Kebaikan lain fitur ini adalah kode program lebih dapat

dioptimasi untuk menghasilkan program berkinerja tinggi.

(31)

menangani keamanan tingkat aplikasi dengan mengendalikan apakah program

berhak mengakses sumber daya seperti sistem file, port jaringan, proses

eksternal dan sistem window.

Platform independence adalah kemampuan program bekerja di sistem operasi yang berbeda. Bahasa Java merupakan bahasa yang secara sempurna

tidak bergantung platform.

Tipe variabel Java mempunyai ukuran sama di semua platform sehingga

variabel bertipe integer berukuran sama tidak peduli dimana program java

dikompilasi. Begitu telah tercipta file .class dengan menggunakan kompilator

Java di platform manapun, maka file .class tersebut dapat dijalankan di

platform manapun. Jadi “dimanapun dibuat, dimanapun dapat dijalankan”.

Slogan ini biasa diringkas sebagai Write Once, Run Anywhere (WORA).

Java termasuk bahasa Multithreading. Thread adalah untuk menyatakan program komputer melakukan lebih dari satu tugas di satu waktu yang sama.

Java menyediakan kelas untuk menulis program multithreaded, program mempunyai lebih dari satu thread eksekusi pada saat yang sama sehingga memungkinkan program menangani beberapa tugas secara konkuren.

Program Java melakukan garbage collection yang berarti program tidak perlu menghapus sendiri objek-objek yang tidak digunakan lagi. Fasilitas ini

mengurangi beban pengelolaan memori oleh pemrogram dan mengurangi atau

mengeliminasi sumber kesalahan terbesar yang terdapat di bahasa yang

(32)

Java mempunyai mekanisme exception-handling yang ampuh.

Exception-handling menyediakan cara untuk memisahkan antara bagian penanganan kesalahan dengan bagian kode normal sehingga menuntun ke struktur kode

program yang lebih bersih dan menjadikan aplikasi lebih tegar. Ketika

kesalahan yang serius ditemukan, program Java menciptakan exception. Exception dapat ditangkap dan dikelola program tanpa resiko membuat sistem menjadi turun.

Program Java mendukung native method yaitu fungsi ditulis di bahasa lain, biasanya C/C++. Dukungan native method memungkinkan pemrogram menulis fungsi yang dapat dieksekusi lebih cepat dibanding fungsi ekivalen di

java. Native method secara dinamis akan di-link ke program java, yaitu diasosiasikan dengan program saat berjalan.

Selain itu keuntungan menggunakan bahasa pemrograman Java antara

lain memori pada Java secara otomatis dilengkapi garbage collector yang berfungsi mendealokasi memori yang tidak diperlukan. Tidak ada lagi upaya

yang dilakukan pemrogram untuk melakukan dispose(). Kita tidak lagi dibebani urusan korupsi memori. Java menerapkan array sebenarnya,

menghilangkan keperluan aritmatika pointer yang berbahaya dan mudah

menjadi salah. Menghilangkan pewarisan jamak (multiple inheritance) diganti fasilitas antarmuka. Dan mudah dijalankan diberbagai platform.

Grafical User Interface (GUI) adalah salah satu kemampuan Java dalam

mendukung dan manajemen antarmuka berbasis grafis. Tampilan grafis yang

(33)

Elemen dasar di Java untuk penciptan tampilan berbasis grafis adalah dua

paket yaitu AWT dan Swing. Abstract Windowing Toolkit (AWT), atau disebut

juga “Another Windowing Toolkit”, adalah pustaka windowing bertujuan umum dan multiplatform serta menyediakan sejumlah kelas untuk membuat GUI di Java. Dengan AWT, dapat membuat window, menggambar, manipulasi

gambar, dan komponen seperti Button, Scrollbar, Checkbox, TextField, dan menu pull-down.

Penggunaan komponen AWT ditandai dengan adanya instruksi : import java.awt.*; Swing merupakan perbaikan kelemahan di AWT. Banyak kelas swing menyediakan komponen alternatif terhadap AWT. Contohnya kelas

JButton swing menyediakan fungsionalitas lebih banyak dibanding kelas

Button. Selain itu komponen swing umumnya diawali dengan huruf “J”, misalnya JButton, JTextField, JFrame, JLabel, JTextArea, JPanel, dan

sebagainya. Teknologi swing menggunakan dan memperluas gagasan-gagasan

AWT. Sementara, penggunaan komponen Swing ditandai dengan adanya

instruksi : import javax.swing.*;

Beberapa perbedaan AWT dan Swing, AWT merupakan komponen

heavyweight (kelas berat) sedangkan Swing lightweight (kelas ringan). Swing memiliki lebih banyak komponen. Fasilitas Swing Look and Feel : Metal, Windows, Motif. Komponen Swing berdasar model-view, yaitu suatu cara pengembangan komponen dengan pemisahan penyimpanan dan penanganan

(34)

satu bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk mengembangkan

aplikasi basis data yang dibuat menggunakan MySQL.

2.4.2. MySQL

SQL merupakan bahasa query yang paling banyak dipilih oleh DBMS dan Development Tolls (seperti Visual Basic, Delphi, PHP, Java, dll) dalam menyediakan median bagi penggunanya untuk berinteraksi dengan basis data.

MySQL merupakan salah satu contoh produk DBMS yang sangat popular di lingkungan linux, tetapi juga tersedia pada windows. Banyak situs web yang

menggunakan MySQL sebagai database server (server yang melayani permintaan akses database) (Abdul Kadir, 2003).

Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas

seperti, update data pada database, atau menampilkan data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL.

2.4.3. NetBeans

Menurut Miftakhul Huda dan Bunafit Komputer (2010 : 23) NetBeans

mengacu pada kedua platform kerangka untuk aplikasi desktop java, dan

sebuah lingkungan pengembangan terpadu (IDE) untuk pengembangan dengan

java, java script, php, python, ruby, groovy, c, c++, scala, clojure, dan lain-lain.

NetBeans yang ditulis dalam java dan berjalan di mana-mana JVM diinstal,

termasuk windows, Mac Os, Linux, solaris. Sebuah JDK diperlukan untuk

pengembangan fungsionalitas jawa, tetapi tidak diperlukan untuk

(35)

aplikasi untuk dikembangkan dari satu set modular komponen software yang

disebut modul. Aplikasi berbasis platform NeatBeans (termasuk IDE

NetBeans) dapat diperpanjang oleh pengembangan pihak ketiga.

2.4.4. Rational Rose

Dalam penelitian ini, Rational Rose berfungsi sebagai tool untuk pemodelan sistem yang menggambarkan proses-proses yang ada pada sistem

ini. Rational Rose adalah kakas (tools) pemodelan visual untuk pengembangan

system berbasis objek yang sangat handal untuk digunakan sebagai bantuan

bagi para pengembang dalam melakukan analisis dan perancangan sistem.

Rational Rose digunakan untuk melakukan pemodelan sistem sebelum pengembang menulis kode-kode dalam bahasa pemrograman tertentu. Ia juga

membantu analisis system dengan cara pengembang membuat diagram use case untuk melihat fungsionalitas sistem secara keseluruhan sesuai dengan harapan dan keinginan pengguna. Kemudian, ia juga menuntut pengembang

untuk mengembangkan Interaction diagram untuk melihat bagaimana objek-objek saling bekerjasama dalam menyediakan fungsionalitas yang diperlukan

(Adi Nugroho, 2005:20).

2.5. Pengertian Hak Pensiun

Menurut Drs Slamet Santoso Pengertian Hak pensiun adalah Salah satu

hak karyawan atau pekerja berkaitan dengan pemutusan hubungan kerja ialah

hak untuk memperoleh pension dalam bentuk santunan secara periodic. Hak

(36)

pengusaha, prakarsa pengusaha bersama-sama dengan serikat pekerja atau atas

prakarsa pihak ketiga yaitu pemerintah.

Pengertian pensiun pasal 10 UU 8/1974 tentang pokok-pokok

kekaryawanan mengemukakakn bahwa pensiun ialah jaminan hari tua yang

mana merupakan jaminan yang diberikan sebagai balasa jasa terhadap

karyawan negeri yang telah bertahun-tahun mengabdi kepada Negara. Secara

umum, pensiun berarti jaminan hari tua yang diberikan sebagai balas jasa

terhadap karyawan/pekerja yang telah bertahun-tahun mengabdi kepada

pengusaha.

Sudah merupakan kecenderungan manusiawi bahwa setiap karyawan

apapun statusnya dalam hirarki organisasi perusahaan dan dimanapun ia

bekerja, pasti mengharapkan hak pensiun. Karena pada dasarnya hak pensiun

bukan sekedar insentif yang bersifat material semata tapi juga basic emotional

needs. Hak pensiun merupakan jaminan penghasilan pada usia lanjut ketika

para pekerja sudah tidak mampu bekerja lagi sebagaimana diharapkan juga

merupakan pengakuan pengusaha terhadap jasa-jasa pekerja yang telah

diberikan kepada perusahaan. Oleh karena itu hak pensiun memiliki daya tarik

yang cukup besar bagi para pekerja untuk bekerja pada suatu perusahaan yang

memberikan jaminan hari tua itu.

Bagi pekerja, hak pensiun dirasakan sebagai suatu long life income untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya. Ia tidak khawatir

(37)

para karyawan cukup beralasan yaitu untuk memperoleh produktifitas kerja

sebagaimana diharapkan.

2.5.1. Manfaat Dana Pensiun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Manfaat dana pensiun yaitu :

1. Manfaat pensiun normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai

dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun

normal atau sesudahnya.

2. Manfaat pensiun dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang

dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun

normal.

3. Manfaat pensiun cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang

dibayarkan bila peserta menjadi cacat.

2.5.2. Fungsi Program Pensiun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Fungsi Program Pensiun yaitu

Pada dasarnya program pensiun memiliki 3 fungsi, meliputi: fungsi asuransi,

fungsi tabungan dan fungsi pensiun. Program pensiun memiliki fungsi asuransi

karena memberikan jaminan kepada peserta untuk mengatasi risiko kehilangan

pendapatan yang disebabkan oleh kematian atau usia pensiun.

Program pensiun memiliki fungsi tabungan, karena selama masa program

Anda diharuskan untuk membayar iuran. Dan program pensiun memiliki fungsi

pensiun, karena manfaat yang akan diterima oleh peserta dapat dilakukan

(38)

Fungsi Asuransi. Penyelenggara Program Pensiun mengandung azas

kebersamaan seperti halnya program asuransi. Sebgai contoh, bila peserta

program pensiun mengalami musibah, baik cacat ataupun meninggal dunia,

yang mengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa pensiun

maka kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan

atas beban Dana Pensiun.

Fungsi Tabungan. Karena progran pensiun bertugas untuk

mengumpulkan dan mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi

dari iuran peserta, di mana iuran tersebut diperlakukan seperti halnya tabungan.

Selanjutnya iuran tersebut akan dikelola dan dikembangkan, yang nantinya di

saat pensiun atau di akhir masa program, dana yang terkumpul akan digunakan

untuk membayar manfaat pensiun peserta.

Besarnya manfaat yang diterima oleh peserta sangat bergantung dengan

akumulasi dana yang disetor dan hasil pengembangan dari iuran tersebut.

Tentunya dengan semakin panjang waktu kepesertaan akan memberikan

dampak terhadap pertumbuhan dana setoran iuran peserta.

Fungsi Pensiun. Peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam

bentuk pembayaran secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa

pensiun. Terdapat empay cara pembayaran manfaat pensiun. Pertama, pensiun

normal, artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai usia pensiun normal

sesuai perjanjian. Kedua, pensiun dipercepat, artinya pembayaran hak pensiun

(39)

Ketiga, pensiun ditunda, artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda

apabila berhenti bekerja minimal 3 tahun masa kepesertaan dan belum

mencapai pensiun dipercepat. Keempat, pensiun cacat, artinya pembayaran hak

pensiun bagi yang menderita cacat total (tetap) akibat kecelakaan kerja.

2.5.3. Pengertian Gaji

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pengertian Gaji adalah upah kerja

yang dibayar dalam waktu tetap atau bias juga balas jasa yang diterima pekerja

dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.

Dengan pengertian gaji diatas, maka dapat ditari kesimpulan bahwa gaji

adalah upah atau imbalan sebagai balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja

seseorang.

Imbal jasa yang diberikan kepada karyawan sering kali disebut dengan gaji

upah atau konpensasi, akan tetapi bila ketiga nama itu ditelaah satu persatu, maka

akan berbeda pengertian.

2.5.4. Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

PHK adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang

mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan.

Apabila kita mendengar istilah PHK, yang biasa terlintas adalah pemecatan

sepihak oleh pihak perusahaan karena kesalahan karyawan. Karenanya, selama ini

singkatan PHK memiliki konotasi negatif. Padahal, kalau kita tilik definisi di atas

yang diambil dari UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan PHK

dapat terjadi karena bermacam sebab. Intinya tidak persis sama dengan pengertian

(40)

Menurut Tulus (1993:167), pemutusan hubungan kerja (separation) adalah

mengembalikan karyawan ke masyarakat. Hal ini disebabkan karyawan pada

umumnya belum meninggal dunia sampai habis masa kerjanya. Oleh karena itu

perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu

yang timbul akibat dilakukannya tindakan pemutusan hubungan kerja. Di samping

itu juga harus menjamin agar karyawan yang dikembalikan ke masyarakat harus

berada dalam kondisi sebaik mungkin.

Menurut Hasibuan (2001: 205), pemberhentian adalah pemutusan hubungan

kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.

Tergantung alasannya, PHK mungkin membutuhkan penetapan Lembaga

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI) mungkin juga tidak.

Meski begitu, dalam praktek tidak semua PHK yang butuh penetapan dilaporkan

kepada instansi ketenagakerjaan, baik karena tidak perlu ada penetapan, PHK

tidak berujung sengketa hukum, atau karena karyawan tidak mengetahui hak

(41)

45

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikan.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, kegiatan Pemutusan

hubungan kerja (PHK) yang digunakan oleh pihak PT Berdikari (Persero) masih

dilakukan secara manual, dimana masih sering terjadi kesalahan perhitungan data

pemutusan hubungan kerja akibat dari kesalahan dalam membaca data karyawan,

sehingga besaran anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan dan masalah lamanya

pembuatan laporan. Sehingga diperlukan sebuah sistem informasi yang secara

khusus mengolah data pemutusan hubungan kerja.

4.1.1. Analisis Prosedur yang Berjalan

Analisis yang difokuskan dalam sistem pengolahan data pemutusan

hubungan kerja karyawan yang terdapat pada PT. Berdikari (Persero) berdasarkan

dari metode analisis sistem yang digunakan oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada sistem yang sedang

berjalan, terdapat dua buah prosedur pada sistem manual yang sedang berjalan.

(42)

1. Prosedur pengolahan data karyawan pemutusan hubungan kerja.

2. Prosedur pembayaran dana pemutusan hubungan kerja kepada karyawan.

Sistem yang sedang berjalan adalah sistem manual yang belum terstruktur

dan belum terpusat, selain itu pemasukan data dan pengolahan datanya masih

berbentuk tampilan permanen saja dan tidak bisa diperbaharui.

Pengolahan data pemutusan hubungan kerja yaitu mantan karyawan PT.

Berdikari (Persero) yang diberhentikan karena mengundurkan diri, dipecat atau

usia masa kerja dan lain-lain, akan diberitahukan oleh bagian SDM, lalu bagian

SDM akan mengolah data karyawan dan jika karyawan mengundurkan diri maka

mengajukan surat permohonan untuk diproses agar mendapatkan tunjangan hak

pemutusan hubungan kerja, maka dapat digambarkan sistem dana pemutusan

hubungan kerja karyawan yang sedang berjalan.

4.1.1.1. Diagram Use Case yang berjalan

(43)

Gambar 4.1. Use Case diagram PHK Karyawan yang sedang berjalan.

4.1.1.2. Skenario Use Case

Masing-masing use case dibuat skenario untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan yang terjadi didalam use case tersebut.

4.1.1.2.1. Skenario Use Case Pengolahan Data Pemutusan Hubungan Kerja

Adapun skenario use case Pengolahan data pemutusan hubungan kerja dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

System

Direksi Pengolahan PHK

Bagian SDM

Pembayaran PHK

Karyawan

Pengambilan DanaPHK

Bagian Keuangan

(44)

Tabel 4.1. Skenario use case Pengolahan data PHK yang berjalan

IDENTIFIKASI

N o Use Case 1.1 Pengolahan data PHK

Nama Use Case Pengolahan data PHK

Tujuan Untuk mengolah data PHK

Deskripsi Proses mengolah dana PHK untuk karyawan

Jenis Primer

Aktor Karyawan, Bagian SDM, Direksi

Skenario Utama

Karyawan Bagian SDM Direksi

1. Memberikan surat

permohonan pengunduran diri.

2. Menerima surat permohonan

dan Memeriksa data karyawan di arsip, jika tidak sesuai maka dikembalikan ke karyawan.

3. Membuat surat keputusan

PHK.

4. Memberikan surat keputusan ke Direksi untuk persetujuan.

7. Menerima surat keputusan

yang disetujui oleh Direksi.

8. Membuat form pengajuan

SPP.

9. Menyimpan data PHK baru.

(45)

4.1.1.2.2. Skenario Use Case Pembayaran Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK).

Adapun skenario use case pembayaran dana PHK dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2. Skenario use case Pembayaran dana PHK pada sistem yang berjalan

IDENTIFIKASI

N o Use Case 1.2 Pembayaran PHK

Nama Use Case Pembayaran PHK

Tujuan Untuk melakukan Pembayaran PHK karyawan

Deskripsi Proses Pembayaran PHK karyawan

Jenis Primer

Aktor Bagian SDM, Bagian Keuangan

Skenario Utama

Bagian SDM Bagian Keuangan

1. Menyerahkan form

pengajuan SPP.

2. Menerima form pengajuan SPP .

3. Memeriksa data PHK di arsip.

(46)

4.1.1.2.3. Skenario Use Case Pengambilan Dana PHK

Adapun skenario use case Pengambilan Dana PHK dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Skenario use case Pengambilan Dana PHK yang berjalan

IDENTIFIKASI

N o Use Case 1.3 Pengambilan Dana PHK

Nama Use Case Pengambilan Dana PHK

Tujuan Untuk melakukan Pengambilan Dana PHK

Deskripsi Proses untuk Pengambilan Dana PHK

Jenis Primer

Aktor Bagian Keuangan, BANK, Karyawan

Skenario Utama

Bagian Keuangan BANK Karyawan

1. Mengirim data PHK ke BANK.

2. Menerima data PHK 3. Mengambil dana PHK di BANK.

4.1.1.3. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin

(47)

4.1.1.3.1. Activity Diagram Pengolahan Data Pemutusan Hubungan

Kerja (PHK)

Menggambarkan alur kerja dari proses pengolahan data PHK. Activity diagram pengolahan data PHK adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2. Activity diagram Pengolahan data PHK yang sedang berjalan.

Keterangan :

SP : Surat Permohonan

SPP : Surat Perintah Pembayaran PHK : Pemutusan Hubungan Kerja SK : Surat Keterangan

Karyawan Bagian SDM Direksi

Menyerahkan SP Menerima SP

Memeriksa Data Karyawan

Membuat SK PHK Invalid

Valid

Memberikan SK PHK Persetujuan SK PHK

Memberikan SK PHK Menerima SK yang sudah di setujui

Membuat form Pengajuan SPP

(48)

4.1.1.3.2. Activity Diagram Pembayaran Dana Pemutusan Hubungan

Kerja (PHK)

Menggambarkan alur kerja dari proses Pembayaran dana PHK. Activity diagram Pembayaran dana PHK adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3. Activity diagram Pembayaran dana PHK yang sedang berjalan.

Keterangan:

SPP : Surat Perintah Pembayaran.

Bagian SDM Bagian Keuangan

Menyerahkan form Pengajuan SPP Menerima form Pengajuan SPP

Memeriksa Data PHK

Invalid

Mengirim Data ke BANK Valid

(49)

4.1.1.3.3. Activity Diagram Pengambilan Dana PHK

Menggambarkan alur kerja dari proses Pembayaran dana PHK. Activity diagram Pengambilan dana PHK adalah sebagai berikut ;

Gambar 4.4. Activity diagram Pengambilan Dana PHK yang sedang berjalan.

4.1.2.Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan maka dapat

diidentifikasi beberapa kekurangan sebagai berikut :

Tabel 4.4. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Kendala Solusi Bagian

1. Terkadang terjadi

kesalahan ketika

dalam membaca data

SDM

Bagian Keuangan BANK Karyawan

(50)

Kendala Solusi Bagian

karyawan maupun dari

laporan PHK, sehingga

besaran anggaran tidak

sesuai dengan ketentuan

yang sudah tertera

karyawan maupun data

dari laporan PHK.

SDM

2. Pembuatan laporan

memakan waktu yang

cukup lama. Hal

tersebut dikarenakan

Microsoft Office Word

tidak terhubung dengan

data di arsip, sehingga

ketika pembuatan

laporan ada beberapa

data yang membutuhkan

data dari arsip, sehingga

data tersebu harus

diinput kembali melalui

Microsoft Office Word

(51)

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini di buat sebagai tahapan untuk mempersiapkan

proses pengujian sistem yang diinginkan oleh perusahaan, serta menggambarkan

secara jelas proses-proses yang diinginkan sesuai dengan metode pendekatan

sistem yang digunakan dalam sistem ini yaitu metode object oriented, maka model proses sistem yang akan digunakan pada sistem ini untuk menjelaskan dan

menggambarkan keseluruhan proses dan objek adalah dengan menggunakan

UML.

Adapun perancangan ini meliputi Perancangan Use case diagram dan skenarionya, Perancangan Activity diagram, Perancangan Sequence diagram, Perancangan collaboration diagram, Perancangan component diagram, Perancangan class diagram.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini untuk menggambarkan secara umum

pengembangan sistem informasi yang diusulkan yang dapat memberikan

menganalisis kelemahan-kelemahan pada sistem pemutusan hubungan kerja yang

sudah ada. dengan mengembangkan sistem yang sudah ada, sistem ini dapat

memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan pengolahan

pemutusan hubungan kerja karyawan.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Prosedur yang berjalan tidak menggunakan program untuk perhitungan

dalam pemutusan hubungan kerja, sehingga dalam perhitungan, prosedur tidak

(52)

perhitungan pemutusan hubungan kerja secara terkomputerisasi dan didalamnya

terdapat informasi-informasi mengenai pengolahan pemutusan hubungan kerja,

Pembayaran pemutusan hubungan kerja, pengambilan dana pemutusan hubungan

kerja, serta laporan pemutusan hubungan kerja baru.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Setelah melihat sistem pemutusan hubungan kerja yang berjalan di

PT. Berdikari (persero), dan penulis sudah mengevaluasi sistem tersebut. Penulis

melihat banyaknya kekurangan dari sistem yang berjalan, maka dari itu penulis

mengusulkan perancangan prosedur pemutusan hubungan kerja karyawan yang

baru untuk di pakai perusahaan.

Adapun sistem yang diusulkan meliputi sistem komputerisasi, yang didalam

sistem tersebut memiliki :

1. Admin dirancang untuk user tertentu, agar dapat memasuki bagian–

bagian yang ada di dalam pemutusan hubungan kerja untuk

mengelola data.

2. Karyawan yang ingin menggunakan sistem harus mempunyai

username dan password, dengan daftar petugas di bagian SDM.

3. Tidak semua karyawan yang dapat menggunakan sistem ini, hanya

karyawan yang bersangkutan dengan bagian-bagian yang ditentukan

(53)

4.2.3.1.1. Use Case Diagram Pengolahan Data Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK) Karyawan yang Diusulkan.

Use case diagram pengolahan data pemutusan hubungan kerja karyawan yang diusulkan dirancang agar lebih efektif dalam penggunaan

sistemnya, yaitu pengurangan beberapa usecase yang dalam sistem baru

sudah terintegrasi dengan database. Use case diagram pengolahan data pemutusan hubungan kerja karyawan yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5. Use Case diagram Pengolahan Data PHK Karyawan yang diusulkan

System

Direksi

Karyawan

Bagian SDM

Bagian Keuangan

BANK Pengolahan PHK

Pembayaran PHK

Pengambilan Dana PHK LOGIN Bag SDM

LOGIN Bag Keuangan

<<include>>

(54)

4.2.3.2 Skenario Use Case Pengolahan Data Pemutusan Hubungan

Kerja (PHK) Karyawan yang Diusulkan

Adapun skenario use case pemutusan hubungan kerja karyawan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Skenario Use Case Usulan Login Bagian SDM

Tabel 4.5. Skenario Use Case Login SDM

IDENTIFIKASI

N o Use Case 1.1 Login SDM Nama Use Case Login SDM

Tujuan Memvalidasi SDM dan hak akses SDM

Deskripsi Proses untuk memeriksa hak akses user

Jenis Primer

Aktor Petugas Bagian SDM

Skenario Utama

Kondisi Awal Form menu utama telah di aktifkan

Aksi Aktor Responsistem

1. Mengisi form username dan password

2. Jika username dan password terdaftar, maka

sistem memvalidasi user bagian administrasi.

(55)

2. Skenario Use Case Usulan Login Bagian Keuangan

Tabel 4.6. Skenario Use Case Login Keuangan

IDENTIFIKASI N o Use Case 1.2 Login Keuangan

Nama Use Case Login Keuangan

Tujuan Memvalidasi keuangan dan hak akses keuangan

Deskripsi Proses untuk memeriksa hak akses user

Jenis Primer

Aktor Petugas Bagian Keuangan Skenario Utama

Kondisi Awal Form menu utama telah di aktifkan

Aksi Aktor Responsistem

1. Mengisi form username dan

password

2. Jika username dan password terdaftar, maka

sistem memvalidasi user bagian administrasi.

(56)

3. Skenario Use Case Usulan Pengolahan Data PHK Karyawan Tabel 4.7. Skenario Use Case Pengolahan Data PHK yang diusulkan

IDENTIFIKASI N o Use Case 1. 3 Pengolahan PHK

Nama Use Case Kelola Pengolahan PHK Tujuan Memasukan data karyawan

Deskripsi Proses untuk mengolah data karyawan

Jenis Primer

Aktor Petugas Bagian SDM

Skenario Utama

Kondisi Awal Form menu utama telah di aktifkan

Aksi Aktor Responsistem

1. Pilih Menu Data Karyawan 3. Input Data Karyawan baru,

lalu klik tombol simpan. 5. Pilih Menu Olah Dana. 7. Input Nik calon PHK .

11. Input keterangan PHK .

15. Tampil total dana PHK 16.Pilih simpan

18. Klik tombol cetak SK & Peritungan Dana PHK. 21. Pilih Menu SPP & input

NoSK..

24. Input data SPP. 25. Klik tombol Simpan. 27. Klik tombol Cetak SPP.

2. Menampilkan Form Data Karyawan 4. Menyimpan Data Karyawan ke database. 6. Menampilkan Form Olah Dana.

8. Cari data Nik.

9. Data Nik ditemukan, Jika tidak ditemukan

proses selesai.

10. Menampilkan data Nik. 12. Menghitung dana PHK .

13. Menghasilkan total dana PHK .

14. Menampilkan total dana PHK. 17. Menyimpan Data PHK ke database. 19. Menampilkan Surat Keputusan (SK) &

Perhitungan Dana PHK.

22. Menampilkan Form SPP & cek data NoSK, Jika tidak ditemukan proses selesai.

23. Menampilkan data NoSK.

26. Menyimpan Data SPP ke database. 28. Menampilkan SPP.

(57)

4. Skenario Use Case Usulan Pembayaran Dana PHK Karyawan

Tabel 4.8. Skenario Use Case Pembayaran Dana PHK yang diusulkan

IDENTIFIKASI No Use Case 1.4 Pembayaran Dana PHK

Nama Use Case Kelola Pembayaran Dana PHK

Tujuan Memasukan Data PHK Baru Oleh Petugas ke Database

Deskripsi Proses untuk Melakukan Pembayaran

Jenis Primer

Aktor Petugas Bagian Keuangan Skenario Utama

Kondisi Awal Form menu utama telah di aktifkan

Aksi Aktor Responsistem

1. Pilih Menu Keuangan, lalu klik Pembayaran

3. Memasukkan NIK

karyawan lalu tekan enter. 6. Input Data Petugas Bagian

Keuangan

2. Menampilkan Form Pembayaran

4.iNik karyawan ditemukan, jika tidak ditemukan proses selesai.

5. Menampilkan data karyawan.

7. Menyimpan Data Pembayaran PHK Baru ke Database.

8. Mengirim Data PHK ke BANK

(58)

4.2.3.3 Activity Diagram Usulan

Adapun activity diagram Pengolahan data PHK dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Activity Diagram Usulan Login SDM

Gambar 4.6. Activity diagram login SDM

2. Activity Diagram Usulan Login Keuangan

Gambar 4.7. Activity diagram login keuangan

Bagian SDM Sistem

Masukan Username

Masukan Password Otoritasi

Masuk ke Menu SDM Valid

Invalid

Bagian Keuangan Sistem

Masukan Username

Masukan Password Otorisasi

Masuk ke Menu Keuangan Valid

(59)

3. Activity Diagram Usulan Pengolahan data PHK Karyawan

Gambar 4.8. Activity diagram Usulan Pengolahan data PHK Karyawan

Bagian SDM Sistem

Menyimpan ke Database Data Karyawan

Cari Data Nik

Menampilkan SK & Perhitungan Dana Klik Cetak SK & Perhitungan

Pilih Menu SPP Menampilkan Form SPP

Input NoSk Cari data NoSk

Menampilkan Form SPP Tampil Form SPP

Menampilkan data NoSK Tampil data NoSK

Input data SPP

Klik Simpan Menyimpan ke database

Klik Cetak SPP Menampilkan SPP

Gambar

Gambar 4.1. Use Case diagram PHK Karyawan yang sedang berjalan.
Gambar 4.2. Activity diagram Pengolahan data PHK yang sedang berjalan.
Gambar 4.3. Activity diagram Pembayaran dana PHK yang sedang berjalan.
Gambar 4.12. Sequence diagram Pengolahan Data PHK Karyawan yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika dibandingkan dengan penelitian lain, berat endapan yang dihasilkan pada penelitian ini memberikan berat endapan yang lebih banyak dibandingkan dengan hasil

Penelitian ini ditujukan untuk melihat deskripsi kondisi sosial ekonomi setiap negara di kawasan Asia Pasifik (spesifik di negara-negara terhimpun paa forum APEC),

Kesimpulannya, tarikh kematian Ibrahim mengikut perkiraan yang telah dibuat ialah pada Isnin, 30 Syawal 10H bersamaan 27 Januari 632M, dimana didapati umur beliau

Bentuk tindakan yang dapat mengakibatkan persaingan tidak sehat sebagai dimaksud oleh Pasal 27 adalah (i) pemilikan saham mayoritas pada beberapa perusahaan yang

Nilai kecerahan pada baku mutu kelas II Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tidak ada ditentukan, sedangkan kecerahan yang didapat pada stasiun I 3 cm , stasiun II 4

Upaya yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) pada hibah penelitian tersebut selain membantuk pemerintah dalam penyebarluaskan ilmu pengetahuan dan

Tujuan utama dari pengukuran ini adalah untuk mendapatkan data-data karakteristik rectenna yang telah dibuat dan mengetahui berapa tegangan output hasil konversi

Usaha dan upaya untuk senantiasa lakukan yang terbaik atas setiap kerja menjadikan akhir dari pelaksanaan penelitian terwujud dalam bentuk penulisan skripsi