• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA CERDAS MURNI T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA CERDAS MURNI T.P. 2014/2015."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA

CERDAS MURNI T.P. 2014/2015

Oleh : Dae Sri Ardian NIM 4111321001

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Statis Di Kelas XI Semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Juniar Hutahaean , M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga disampaikan pada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, dan Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini dan juga kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, selaku dosen penguji sekaligus dosen pembimbing akademik

yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si dan Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen Validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian dan juga ucapan terima kasih kepada

seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Asmaruddin, S.Pd.I selaku Kepala SMA Cerdas Murni, bapak dan ibu guru serta seluruh staf pegawai dan siswa kelas XI SMA Cerdas Murni.

(4)

v

UNIMED hingga selesainya skripsi ini, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Adik tersayang Sabrian Aras karena telah memberi dukungan, doa, dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan penyusunan skiripsi ini.Terimakasih juga buat abangda tersayang Ali Hanafiah dan sahabatku tercinta

Juli Suryani BB yang selalu mendukung, mendoakan dan banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga buat Arini Ulfah Mawaddah Ritonga, Ainun Jariyah, Khoirani Hasugian, Maghfirah HR,Nova Darlina,Novera Nst dan Siti Maysarah yang dengan ketulusan hati memberikan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan stambuk 2011 khususnya fisika ekstensi kelas A atas semangat yang tidak pernah padam, keyakinan untuk menjadi yang terbaik.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan

memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, 2015

Penulis,

(5)

vi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar 9

2.1.3. Aktivitas Belajar 10

2.1.4. Hasil Belajar 11

2.2. Model Pembelajaran 12

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13 2.2.2. Teori Pendukung Pembelajaran Berbasis Masalah 14 2.2.3. Fitur-Fitur Pembelajaran Berbasis Masalah 16 2.2.4. Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah 17 2.2.5. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah 17 2.2.6. Hasil Belajar Pembelajaran Berbasis Masalah 20 2.2.7. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu 20 2.2.8. Model Pembelajaran Konvensional 21

2.3. Media Pembelajaran 22

2.3.1. Manfaat Media Pembelajaran 22 2.3.2. Media Pembelajaran Peta Konsep 23

2.3.2.1. Ciri-Ciri Peta Konsep 23

2.3.2.2. Cara Membuat Peta Konsep 24

2.3.2.3. Manfaat Peta Konsep 24

2.4. Materi Pembelajaran 26

2.4.1. Fluida Statis 26

2.5. Kerangka Konseptual 32

(6)

vii

BAB III. METODE PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.2.1. Populasi Penelitian 34

3.2.2. Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 34

3.3.1. Variabel Penelitian 34

3.3.2. Instrumen Penelitian 35

3.3.2.1. Tes Hasil Belajar 35

3.3.2.2. Observasi Aktivitas Siswa 36

3.3.2.3. Validitas Tes 36

3.4. Rancangan Penelitian 37

3.6.1.1. Menentukan Mean dan Simpangan Baku 41

3.6.1.2. Uji Normalitas 41

3.6.1.3. Uji Homogenitas 42

3.6.1.4. Pengujian Hipotesis 43

3.6.2. Observasi Aktivitas Siswa 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 46

4.1.2. Hasil Belajar 47

4.1.2.1. Pengolahan dan Analisis Data Pretes 47

4.1.2.1.1 Uji Normalitas 48

4.1.2.1.2 Uji Homogenitas 48

4.1.2.1.3 Uji Hipotesis Penelitian untuk Pretes 48 4.1.2.2. Pengolahan dan Analisis Data Postes 49

4.1.2.2.1 Uji Normalitas 50

4.1.2.2.2 Uji Homogenitas 51

4.1.2.2.3 Uji Hipotesis Penelitian untuk Postes 51 4.1.3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 52 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran 59

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 18

Tabel 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu 20

Tabel 2.3.Langkah-Langkah Dalam Membuat Peta Konsep 24

Tabel 3.1. Kriteria Penskoran Tes Uraian 35

Tabel 3.2. Spesifikasi tes hasil belajar siswa 35

Tabel 3.3. Kategori Hasil Belajar Siswa 36

Tabel 3.4.Two Group Pretest – Postes Design 37 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes 48

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pretes 48

Tabel 4.4. Uji Hipotesis Data Pretes 49

Tabel 4.5. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49

Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Postes 50

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Postes 51

Tabel 4.8. Uji Hipotesis Data Postes 51

Tabel 4.9. Aktivitas Belajar Siswa 52

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hasil Yang diperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah

20

Gambar 2.2.

Tekanan pada kedalaman h dalam zat cair

27

Gambar 2.3. Lift hidrolik

28

Gambar 2.4. Menghitung gaya apung

29

Gambar 2.5. Partikel oleh gaya yang sama besar kesegala arah

31

Gambar 3.1. Skema Prosedur penelitian

40

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 47

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 50

Gambar 4.3. Diagram Batang Rata-Rata Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 54

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 63

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 90

Lampiran 3. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Soal 100

Lampiran 4. Instrumen Tes Hasil Belajar 106

Lampiran 5. Validitas Isi oleh Validator 108

Lampiran 6. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa 115

Lampiran 7. Nilai Varians, Rata-rata dan Standar Deviasi 123

Lampiran 8. Uji Normalitas Data 127

Lampiran 9. Uji Homogenitas Data 132

Lampiran 10. Uji Hipotesis 134

Lampiran 11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 138

Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 140

Lampiran 13. Analisis Data Uji Gain Untuk Aktivitas Belajar 146

Lampiran 14. Angket Siswa 152

Lampiran 15. Lembar Wawancara Guru 156

Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian 158

Lampiran 17. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 163

Lampiran 18. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 164

Lampiran 19. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 165

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan tertib,teratur,efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu

mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut komisi tentang pendidikan abad ke-21 merekomendasikan empat strategi dalam mensukseskan pendidikan: Pertama,

learning to learn yaitu memuat bagaimana siswa mampu menggali informasi yang ada di sekitarnya dari ledakan informasi itu sendiri. Kedua, learning to be yaitu siswa diharapkan mampu untuk mengenali dirinya sendiri serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Ketiga, learning to do yaitu berupa tindakan

atau aksi untuk memunculkan ide yang berkaitan dengan sains. Keempat, learning to be together yaitu memuat bagaimana hidup dalam masyarakat yang saling bergantung antara satu dengan yang lain sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama seperti mampu menghargai orang lain (Trianto : 2011).

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara dalam mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa yang aman, damai dan sejahtera. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional lebih jelasnya tertuang dalam Undang-Undang Nomor: 2 Tahun 1989 yaitu: “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

(11)

2

Salah satu pendidikan yang perlu mendapat perhatian adalah ilmu pengetahuan alam. Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Namun,

kebanyakan siswa selalu menganggap bahwa IPA, terutama fisika, merupakan pelajaran yang sulit. Hal ini menyebabkan rendahnya nilai ujian siswa pada pelajaran fisika. Kenyataan ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan peneliti dengan melakukan wawancara kepada guru fisika kelas XI SMA Cerdas Murni ,

Bapak Syarief, diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih di bawah rata-rata yaitu 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai adalah 75. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Adapun faktor penyebab rendahnya hasil

belajar siswa yaitu, selama melakukan proses pembelajaran, guru hanya menekankan pada berjalannya silabus sehingga siswa tidak ketinggalan pelajaran dan pembelajaran yang digunakan yang secara umum masih berpusat pada guru. Guru juga tidak melakukan variasi-variasi dalam proses pembelajaran seperti

penggunaan media, model pembelajaran, dan penggunaan laboratorium padahal sekolah tersebut memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik guna menunjang pemahaman siswa tentang materi pembelajaran sehingga kompetensi yang diharapkan bisa tercapai.

Adapun faktor lainnya adalah pelajaran fisika sering kali disajikan dalam

bentuk persamaan matematik dan mengutamakan perhitungan dari pada penjelasan konsep fisikanya,sehingga siswa sering hanya dapat menghitung tetapi tidak mengerti konsep fisikanya.Hal ini diduga sebagai penyebab ketidakmampuan siswa untuk menerapkan konsep-konsep fisika itu dalam

kehidupan sehari-hari.Konsep-konsep fisika tersebut akan terasa asing dalam kehidupan siswa dan akan mengurangi minat siswa untuk belajar fisika (Simarmata,U : 2010)

Selanjutnya dari hasil data angket diperoleh semua siswa kelas XI

(12)

3

menyatakan pelajaran fisika biasa-biasa saja, dan 15% diantaranya menyatakan menyukai pelajaran fisika. Selain itu, dari hasil angket semua siswa mengatakan bahwa, 62,5% ketika dalam proses belajar mengajar guru jarang menggunakan media dan siswa juga mengatakan tidak pernah melakukan praktikum di

laboratorium maupun dikelas.

Berdasarkan berbagai masalah di atas, peneliti merasa perlu adanya suatu pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa aktif dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan

mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Serta yang paling penting adalah adanya suatu peningkatan

hasil belajar siswa tersebut. Disini peneliti menawarkan sebuah model pembelajaran yaitu model pembelajaran berbasis masalah,yaitu model yang menerapkan pola pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan membantu siswa

mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah. Peneliti sebelumnya Ade Gafar A dan Ridwan Taufik (2008), dengan judul “Implementasi Problem Based Learning (PBL) Pada Proses Pembelajaran Di Bptp Bandung” diperoleh peningkatan persentase pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar sebesar 8,33 % meningkat menjadi 91,67 %, pada siklus II

meningkat dari tidak ada menjadi 90,48 %, dan pada siklus III dari 38,89 % meningkat menjadi 94,44 %. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Pandu (2013), nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 4,16% yaitu dari 91 menjadi 92. Nilai rata-rata pada siklus II meningkat sebesar 11,11%

yaitu dari 27 siswa menjadi 30 siswa. Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan kesimpulan dan saran dari peneliti sebelumnya penulis akan

(13)

4

dan berani dalam mengeluarkan pendapat dan pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal dalam dirinya, menggunakan media peta konsep sebagai media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa untuk mengorganisasikan,mengelompokkan, dan mengingat kembali apa yang menjadi

inti sari pembelajaan ,selain itu peneliti akan memberikan lembar kerja siswa (lks) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya.Selama proses pembelajaran, aktivitas sangat penting diperhatikan karena pada hakekatnya belajar merupakan perubahan tingkah laku

yang menyangkut pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan bertanya, memecahkan masalah, mempresentasikan hasil karya dan melakukan percobaan. Dalam penelitian ini penulis akan menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan bantuan dua orang observer.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat dari subjek penelitian, lokasi penelitian, sampel dalam penelitian, materi yang akan dibawakan dalam penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian. Selain itu, penelitian ini menggunakan media peta konsep yang dapat mempermudah siswa

dalam memahami konsep fisika.

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Statis Kelas XI Semester II Di SMA Cerdas Murni T.P 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa untuk mata pelajaran fisika masih rendah karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah pembelajaran yang konvensional dan masih berfokus pada guru (teacher center)

(14)

5

3. Proses pembelajaran yang kurang menarik karena menggunakan model konvensional.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah ini yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta konsep .

2. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi fluida statis.

3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA Cerdas Murni T.P 2014/2015

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta konsep pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta konsep pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2014/2015?

(15)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA

Cerdas Murni T.P. 2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2014/2015

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta konsep pada materi pokok fluida statis di kelas XI semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2014/2015 .

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai alternatif bagi guru fisika dalam upaya menggunakan model dalam pembelajaran fisika dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan baik.

2. Pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya.

(16)

7

1.7 Defenisi Operasional

1. Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kacakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang

(Sukmadinata , 2003)

2. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,

dan lain-lain (Joyce dalam trianto ).

3. Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan

ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri (Arends, 2008).

(17)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta konsep pada materi fluida statis di kelas

XI semester II SMA Cerdas Murni T.P 2014/2015, diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 38 dan nilai rata-rata postes sebesar 84.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi fluida statis di kelas XI semester II SMA Cerdas

Murni T.P 2014/2015, diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 36 dan nilai rata-rata postes sebesar 77,46.

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta konsep diperoleh nilai dari pertemuan I ke II terjadi rata-rata peningkatan n-gain sebesar

0,49 dengan kategori sedang, dan dari pertemuan II ke III rata-rata peningkatan n-gain sebesar 0,72 dengan kategori tinggi .

4. Ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi

fluida statis di kelas XI semester II SMA Cerdas Murni T.P. 2014/2015. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perhitungan hasil belajar melalui uji t pada taraf signifikansi α = 0,05.

5.2. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, sebaiknya menguasai terlebih dahulu setiap sintaks yang terdapat dalam model, supaya kegiatan

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

(18)

60

3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya lebih memahami bagaimana mengambil masalah yang autentik, yaitu masalah nyata yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran berbasis masalah untuk dipecahkan oleh siswa yang akan diberi perlakuan.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model pembelajaran berbasis masalah lebih lanjut, disarankan untuk memperhatikan efisiensi waktu sehingga semua sintaks efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran. 5. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang

(19)

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,G.,Ridwan,T.,(2008) Implementasi Problem Based Learning (Pbl) Pada Proses Pembelajaran Di Bptp Bandung :

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jps/article/viewFile/1950/2050

Arends, R.I.,(2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto,S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, A., (2008),Media Pembelajaran, RajaGrafindo Persada , Jakarta.

Dimyati., Mujdiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Giancolli, Douglas C., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid II, Erlangga, Jakarta.

Haryadi, B., (2009), Fisika untuk SMA/MA untuk Kelas XI, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Hasbullah., (2005), Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada , Jakarta.

Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Marzano, R.J. (2006). Classroom Assessment & Grading that Work. Association for Supervision and Curriculum Development. Alexandria, Virginia USA

Meltzer, D. E., (2002), “The Relationshif between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible Hidden Variable in Diagnostic Pretest Score”.Am,J.Phys.70,(2), 1259-1267

Pandu,L.,(2013) Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Komputer (KK6) di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta: http://eprints.uny.ac.id/10413/1/jurnal.pdf

Rosyid,F.,(2002).Fisika 2 Untuk Kelas XI SMA dan MA.PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Jakarta.

Sadiman,A., dkk., (2009), Media Pendidikan, Rajawali Pers , Jakarta.

(20)

62

Sanjaya,W.,(2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sihotang, P., (2014), Implementasi Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kalor di Kelas X Semester II SMA N 02 Pematang Siantar T.P 2013/2014.,Skripsi,FMIPA,Unimed,Medan.

Simarmata,U.,(2010),Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps (Think-Pair-Share)Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Listrik Statis Kelas IX Semester I di SMP Negeri 4 Medan, Jurnal penelitian bidang pendidikan,16 (1): 18-24.

Sukmadinata., Nana, S., (2003), Pengembangan Kurikulum, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2015), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed; Medan.

(21)

ii

RIWAYAT HIDUP

Dae Sri Ardian dilahirkan di Aekkanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara pada tanggal 28 September 1993. Ayah bernama Ahmad Santoso dan Ibu bernama Samsiah, dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri 115467 Kanopan Ulu Afd. 1 dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di MTsS AL Ulumul Wasi’ah

Gambar

Gambar 2.1. Hasil Yang diperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah

Referensi

Dokumen terkait

NO TAHUN NAMA GURU PRESTASI PENGHARGAAN TANGAN TANDA.. 1 2006

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

[r]

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK.. KANAK SALSABILA NOGOSARI BOYOLALI TAHUN

Format basisdata yang digunakan dalam Sistem lnforrnasi DAS Citanduy adalah sistem basisdata relasional yaitu sistem basisdata yang didaiamnya terdiri dari kumpulan tabel

Penelitian tersebut menguji reaksi pasar terhadap kebijakan stock split yang dilakukan oleh perusahaan emiten yang ditunjukkan dengan perubahan volume perdagangan saham..

Pada konsep Multilevel pada sistem informasi geografis tindak kejahatan mempunyai arti data/informasi tindak kejahatan semakin lengkap (detail) sedangkan daerah tindak kejahatan

[r]