• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi DAS Sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya Air, Studi Kasus di DAS Citanduy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi DAS Sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya Air, Studi Kasus di DAS Citanduy"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem DAS Sebagai Dasar Air,

Water resource management is efforts for planning, implementing, monitoring and evaluating water resource utilization and conservation, and controlling of water destructive potency. Therefore, management not only benefit in short time, but also it must be sustainable. Arranging water resource management plan requires an accurate and complete which copes with water resource management area; in this case the boundary is catchment area o r Small not the administration boundary. on water resource is currently distributed in several departments, research institutions, universities, and Non Government Organizations (NCO), with the consequence of long time and efforts t o get and retrieve the data. Besides that, some problems often arise; limited digital data availability and if any, they are in different formats, suboptimal utilization of information technology and low appreciation for data provider. The regulation on water resource

as explicitly mention about water resource information system in a particular chapter. This means that information system is highly required for decision maker in water resource management. Based on the problems on and boundary of water resource management, information system with complete, accurate and easy t o access is required. This paper discusses the Citanduy watershed information system, a watershed information system arranged base on tabular and spatial data, which is currently developed at the Research Centre for t h e Indonesian Institute of sciences.

Key word: system, information, management, water resources, catchment area

Pengelolaan adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi penyelenggaraan konservasi SDA, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air. Jadi pengelolaan disini tidak hanya pada aspek pemanfaatan dalam jangka pendek tapi pemanfaatan sampai tidak terbatas (berkelanjutan). Untuk rencana pengelolaan diperlukan

yangakurat lengkap, serta mencakup kesatuan wilayah pengelolaan dalam ini wilayah pengelolaan bukan administrasi pemerintahan tapi berdasarkan

atau pulau yang terkait SDA beberapa departemen,

lembaga penelitian, perguruan tinggi, sehingga untuk memperoleh data diperlukan cukup waktu tenaga. Disamping itu sering permasalahan, antara lain: data dalam bentuk digital masih sedikit, standar data yang berbeda. Pemanfaatan kurangoptimal, apresiasi terhadap penyedia informasi masih SDA, menyebutkan secara eksplisit tentangsistem informasi SDA pada bab tersendiri. Hal ini memperkuat bahwa sistem informasi

diperlukan pengambil dalam pengelolaan SDA secara terpadu. Berdasarkan permasalahan pengelolaan SDA yangmencakup wilayah DAS, maka diperlukan sistem informasi yang lengkap, akurat dan diakses. Makalah ini akan menguraikan sistem informasi DAS Citanduy yang sedang dikembangkan di Penelitian Limnologi Sistem informasi DAS ini disusun berdasarkan data tabular yang berbasiskan SIC.

(2)

Lokakarya "Sistern Pengelolaan DAS: Data" 5 September 2007

I. .

Pengelolaan SDA merupakan upaya untuk merencanakan, melaksanakan, m e m a n t a u , d a n mengevaluasi y a n g meliputi: konservasi, p e n d a y a g u n a a n , d a n pengendalian daya rusak air. Jadi pengelolaan disini tidak hanya aspek pernanfaatan dalam jangka pendek tapi pemanfaatan sampai terbatas (berkelanjutan). Kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan yang t e p a t sasaran memerlukan d a t a d a n informasi yangakurat dan lengkap.

Data dan informasi yang terkait dengan di departemen, perguruan tinggi, d a n sehingga untuk memperoleh d a t a

rnemerlu-kan tenaga d a n waktu yang lama. Disamping itu bagi instansi penyedia atau pengolah data sering dijumpai permasalahan, antara lain: penggunaan sistem basisdata rnasih pemanfaatan teknologi informasi yang kurang optimal, dan apresiasi terhadap informasi rnasih Serta data dalam bentuk digital masih sedikit d a n standardata yang berbeda-beda.

Undang-Undang Nomor 7 tahun menyebutkan secara eksplisit mengenai sistem informasi pada bab tersendiri (Bab walaupun memerlukan yang lebih lagi. Didalam undang-undang menyebutkan bahwa u n t u k m e n d u k u n g p e n g e l o l a a n SDA P e m e r i n t a h d a n P e m e r i n t a h D a e r a h menyelenggarakan pengelolaan sistem informasi, dan dapat membentuk unit pelaksana teknis dari tingkat kabupaten, provinsi, maupun tingkat nasional. Seluruh instansi, hukurn, organisasi d a n perorangan yang terkait dengan sumber daya darat menyampaikan kepada instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang

di bidang SDA.

Pernyataan di undang-undang mengindikasikan bahwa sistem informasi SDA mempunyai arti yang strategis bagi pembangunan, pemerintah mempunyai akses yang besar, sehingga semua kegiatan yang terkait dengan SDA diminta untuk memberikan laporannya. Di sisi lain pemerintah diminta lebih transparan dalam pengelolaan sistem informasi tersebut, sistem informasi harus dapat diakses oleh berbagai pihak.

Berdasarkan permasalahan baik yang berasal dari pengguna maupun penyedia atau pengolah d a t a sumber daya air, serta berdasarkan payung hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka diperlukan sistem informasi yang lengkap, akurat, d a n diakses. Sistern informasi DAS Citanduy yang s e d a n g dikembangkan oleh Limnologi

ini merupakan salah s a t u sistem informasi SDA yang diharapkan d a p a t

kebutuhan informasi yang bersifat menyeluruh dan merupakan masukan-rnasukan bagi penentu dalam pendayagunaan

d a t a d a n informasi DAS Citanduy

(3)

Sistern DAS Air, Kasus DAS

2.2 Penyusunan format basisdata

Pada prinsipnya dalam format basisdata ini, penekanannya pada ekosistem sungai yang dibatasi oleh DAS, sehingga data yang mencakup pada

dan daerah tangkapan airnya.

2.3 Penyusunan aplikasi basisdata

Sistem aplikasi basisdata yang dibuat dengan mengintegrasikan tiga perangkat lunak komputeryang berbasis pada SIC, Ms. Acess, dan Ms. Visual Basic.

3.

Pengelolaan

Undang-undang No. menyebutkan bahwa yang

SDA adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung dalamnya. Jadi air dipandang sebagai suatu ekosistem, tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya. Sedangkan pengelolaan SDA adalah upaya untuk merencanakan, melaksanakan,

memantau, dan yang meliputi: pendayagunaan,

pengendalian daya rusak air. Jadi pengelolaan disini tidak hanya aspek pemanfaatan dalam pendek tapi SDA dipandang sebagai sumber daya yang sebaiknya dapat dimanfaatkan oleh anak kita minimal dengan teknologi yang sama pada saat ini.

DAS terdiri dari beberapa unsur, yaitu: unsur abiotik air, dan

(flora dan fauna) dan manusia. Unsur-unsur saling satu sama lainnya dan saling ketergantungan. DAS dapat dipandang sebagai suatu satuan hidrologi, yang mempunyai bahwa DAS dapat berfungsi untuk mengalihragamkan masukan (input) yang berupa luaran (output) air dan sedimen, proses-proses yang terjadi DAS.

luaran suatu dipengaruhi oleh rnasukan dan proses yangterjadi di dalam DAS. Proses yang di dalarn DAS terkait dengan DAS yang meliputi: sifat-sifat topografi, tataguna lahan, permukaan (surface storage surface detention), geomorfologi dan Proses perubahan

menjadi permukaan terdiri dari proses, meliputi proses yang pada permukaan lahan, alursungai, dan akifer.

DAS merupakan satu sistem hidrologi, air hujan yang di atasnya akan ditampung dan dikeluarkan melalui suatu sistem sungai dan ke laut. Sehingga air yang ada sungai dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi air jatuh dipermukaan yang sebagian kedalam dan sebagian lagi mengalir dipermukaan dan mengalir melalui sungai ke laut. Begitu air

yang kedaiam sebagian mengalir di bawah permukaan ke

sungai dan sebagian lagi menjadi air yangakan mengalir sungai atau laut tapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Berdasarkan ekosistem inilah maka wilayah pengeloiaan air adalah dibatasi oleh DAS atau beberapa DAS satu cakupan

wilayah pengeloiaan. Sedangkan untuk wilayah pengelolaan

itu sendiri.

(4)

Prosiding Lokakarya "Sistem Pengelolaan DAS: pengembangan Data" September 2007

3.3. Mebutuhan Sistem lnformasi Pengelolaan SDA

Pengelolaan SDA m e r u p a k a n upaya untuk merencanaan, melaksanakan, m e m a n t a u , d a n mengevaluasi yang meliputi: konservasi, pendayagunaan, d a n pengendalian daya rusak air. Jadi pengelolaan disini mempunyai dimensi yang

p e n d e k a t a n n y a multidisiplin d a n berkelanjutan. P e n d e k a t a n pengelolaan yang multidisiplin dan memerlukan data dan inforrnasi yang lengkap dan akurat. Selain itu, karena pengelolaan itu bersifat jangka panjang, maka dilakukan prediksi kejadian-kejadian yang akan d a t a n g berdasarkan kajian data dan informasi pada sebelumnya.

Prediksi ini akan akurat bila data dan informasi cukup lengkap dalam kurun waktu panjang. Dengan menggunakan simulasi-simulasi dampak yang akan ditimbuikan dapat diantisipasi jauh-jauh hari. Dalam menyusun peringkat tindakan yang diperlukan data d a n informasi. Prediksi kejadian dan pemilihan tindakan akan t e p a t sasaran bila digunakan

bantu yang bersifat kuantitatif. Pengembangan sistem informasi SDA yang

grasikan sistem basisdata dan modeling dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk sarana pengambilan keputusan yang bersifat kuantitatif. Tujuan akhir dari program yang terkait basisdata ini adalah otomatisasi bagi para pengambil keputusan dalam pemilihan alternatif pengelolaan SDA. Dengan menggunakan sistem tersebut, dalam waktu yang relatif cepat d a p a t diketahui hubungan kuantitatif antara komponen DAS sebagai dampak dari suatu pilihan pengelolaan SDA.

lnformasi

a. Data lnformasi

Sistem lnformasi DAS Citanduy dua jenis data yaitu data spasial (peta) d a n data tabular. Data spasial yang digunakan berbentuk file SHP standar yang terdiri dari Peta DAS, Peta Administrasi (Kecamatan), Peta Sungai, Peta

Penggunaan Lahan, Peta Peta Kelas Lereng, Peta Peta

Ceohidrologi, Peta Litologi, Peta Stasiun Peta Stasiun Debit dan Peta Sampling. Hampir s e m u a data spasial didapat dari proses digitasi dari peta-peta terbitan

Puslitbang dan yang selanjutnya diolah menggunakan

Data tabular adalah d a t a yang bersifat kuantitatif berupa angka-angka pencatatan dari pengamatan maupun eksperimen di laboratorium. Data jenis ini sebagian besar diperoleh dari d a t a sekunder yang didapat dari instansi-instansi terkait seperti BPS, PU, Perum Jasa Tirta dan lain-lain. Sedangkan data primer didapat dari pengecekan dan pengambilan sampel secara langsung di lapangan. melalui pengolahan, data tabular ini dipaketkan menjadi suatu basisdata dalam format

Untukmemudahkan dalam penyusunan sistem informasi, d a t a

(5)

Sistem Air,

b. Format Basisdata

Format basisdata yang digunakan dalam Sistem DAS Citanduy adalah sistem basisdata relasional yaitu sistem basisdata yang didaiamnya terdiri dari kumpulan yang saling berhubungan melalui suatu relasi pada kolom-kolom yang ditentukan sebagai kunci primer (primary key) dan kunci tamu (foreign key) dari masing-masing Secara besarterdapat tiga tahapan dalam perancangan basisdata relasional yaitu:

Penentuan yang akan dicakup oleh basisdata rancangan yang nama-nama ini direpresentasikan menjadi nama

Menerapkan terhadap strukturtabel yangtelah diketahui. tahap ini kita dapat mengetahui apakah dari yang dibuat sudah benar-benar berdiri sendiri atau masih bisa dipecah menjadi tabel-tabel yanglebih

Membuat model Entity-Relationship (ER). tahap ini relasi antartabel

kan agar data yang terdapat dalam tiap mempunyai keterkaitan satu sama lain. bisa dilihat pada Gambar Selain itu relasi ini integritas data

terkontrol dan didapat basisdata yang efisien.

Pemilihan Sistem Basisdata. Karena sistem yang dibuat untuk komputer tunggal (stand alone) maka dipilih sebagai perangkat lunak sistem basisdata-nya.

Gambar : Struktur basisdata dan relasi table

c. Program

Untuk rnengintegrasikan semua data yang telah terkumpul, baik itu data spasial maupun data tabular, dibuat suatu perangkat lunak melalui pemrograman rnenggunakan bahasa Visual Basic@ 6 dan perangkat lunak pembantu produksi Visual Basic 6 adaiah software bahasa pemrograrnan tingkat tinggi untuk membuat aplikasi berbasis Windows yang memadukan unsur desain graphical user interface dengan pemrograman (coding). Sedangkan rnerupakan alat yang berupa Component untuk menjembatani data pengolahan perangkat lunak SIC

(6)

"Sistem Informasi Data" September 2007

dengan windows sehingga data-data yang berupa peta bisa diakses bahasa Visual Basic. Dari proses pemrograman ini dihasilkan suatu file yang bisa langsung dijalankan (executable file) harus membukanya Visual Basic. Agar bisa dipasang (di install) dikomputer lain, software pemrograman pada Visual Basic, dipaketkan menjadi suatu paket instalasi yang mencakup komponen-komponen file dynamic library maupun control Pembuatan paket ini bisa menggunakan Package Deployment Wizard yang ada Visual Basic ataupun rnenggunakan software lain Professional@.

Citanduy

utama dari software ini berupa pembuka 2) yang terdiri dengan belakang peta DAS Citanduy dan beberapa foto Sungai Citanduy. Ketika diklik tampilan peta pengguna bisa memilih DAS 3). pengguna memilih DAS akan ke menu (Gambar 4) yang dari File (Buka Cetak Peta, Cetak Keluar), Pilih DAS (Pilihan DAS),

dan Komponen DAS (Kondisi Fisik DAS,

Ekonomi), Kondisi (Hidrologi DAS, Kualitas Air, Status Perairan), dan Sumber

Gambar : Screenshot tampilan pembuka Sistem DAS Citanduy

(7)

Air,

4. Screenshot Menu

Untuk data terdapat pilihan pada tool bar diantaranya cetak peta, zoom in, zoom out, pan, identify, fullextent, tambah peta, peta, dan pencarian peta yangterlihat pada

: pada tampilan peta.

4.

Pengelolaan SDA melibatkan berbagai stakeholders, dengan pendekatan yang dan sehingga diperlukan perencanaan, monitoring dan yang tepat. Untuk itu diperlukan'ketersediaan data dan informasi yang iengkap dan diakses oleh berbagai pihak. Dan sistem informasi

sebaiknya berbasiskan ekologi DAS, bersifat terbuka (untuk keperluan pembaharuan data)

dan satu paket

HD. Perancangan Sistem Basisdata Sumber Daya Air. BPPT. Jakarta.

R. Sistem Managemen, Edisi Bahasa Indonesia, I, Prentice Hall I nc.

(8)

Gambar

Gambar I : Struktur basisdata dan relasi antar table
Gambar 2 : Screenshot tampilan pembuka Sistem

Referensi

Dokumen terkait

Musik dan gerak merupakan dua hal penting dalam pembelajaran musik. Gerak dapat membantu siswa dalam memahami elemen-elemen musik, sehingga siswa dapat memahami dan

Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, dan

Peneliti dalam melakukan uji validitas instrumen membuat kisi- kisi yang terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur yang ingin peneliti ukur yakni untuk

Sasaran tinjauan pelaksanaan evaluasi dalam penelitian ini, adalah menciptakan kemampuan guru sebagai evaluator dalam mengupayakan semaksimal mungkin mengaplikasikan prinsip-prinsip

Konsep penyutradaraan dalam dokumenter ini lebih pada penggunaan bentuk potret yang dipilih pada objek, karena dokumenter ini akan bercerita tentang segala

Istilah rehabilitasi, mungkin bisa lebih pas untuk mereka yang menjalani pengobatan kanker tulang saat ini, dimana dokter akan melakukan penggantian tulang yang

Salinan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2015 tentang Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2014 Ke Dalam Gaji Pokok Pegawai

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, dibutuhkan sebuah sistem informasi manajemen DIKLAT pada LPMP Sulawesi Tenggara yang dapat mempermudah