ANALISIS KELAYAKAN USAHATERNAK
DONLBA RAKYAT
DI DESA CTBUNIAN KECAMATAN PAMIJAHAN
KABUPATEN
BOGOR JAWA BARAT
SKRIPSI ISEP rR\VAN
PROGRW STUD1 SOSlAL EKONOM PETERNilKAh' FAKULTAS PETERNAKiSN
RJKGUASAN
ISEP IRWAN. D34103025. 2008. Analisis Kclayakan Uwbaternak Domba
Rakyat dl Desa Cibonian Keenmatan Pamijaban Kabnpaten Bogor Jawa Barat.
Skripsi. Program Stuiii Sosial Ekonomi Petemakan, Fakultas Pctemakan, lnstitut Penanian Bogor.
. Pembimbig Utama : Lr. H. Z u l f h Moesa, MS
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Hj. Sri Mulalsih, MSc. Agr
Kebijakan otonomi daerah mendorong setiap daemb untuk m e m b a d a m
segala potcnsi d a e h y a dengan baik, dalam ran& peningkaran kesejahteraan
ekono&i maqarakat. Salah satu potensi ekonomi di Desa Cibunian adalah
usahatema domba. Agar mahakm& domba yang dijalankan di Desa Cibunian
dapat mernberikan keuntungao bagi petemak, maka dipalukan analisis k e h m
usaha Tujuan penelitian ini adalah: (I) mendeskripsika. karaherinik peternak dan
usahatemak domba; (2) menganalisis kelayakan usahatemak domba dan
sensitifitamya terhadap perubahan b i a p dan penaimaao dengm asumsi cereris pmibus.
Penelitian dilaksanakao dari tanggal 13 Desember 2006 sampai tanggal 13
Januari 2007 di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahaq Kabupaten Bogor. Populasi
penelitian adalah seklruh petemak domba di Desa Cibunian sebanyak 700 rumah
tangga petemak (RTP). Sampel diambi berdasarkan clusrer rmrdom snmpling
sebanyak 180 RTF', kemudian diseleksi menjadi 164 RTP brrdasarkan kriteria yang
diperlukan dalam analisis data Data dianalisis dengan men- metode
deskriptif dan analisis f m i a l .
Usahaternak dibagi ke dalam tiga skala kepemilikan, yaitu: skala I (0,75-2,50 SDD atau Standar Domba Deuasa); skala 11 (2,514,75 SDD); dan skala U1 (4.76- 8 5 0 SDD). Hasil penelitian menunjukkan bahwva sebagian besar ( 5 2 9 % ) peternak di Desa Cibunian menjalankan usahaternaknya pada skala I. Peternak domba pada semua skala tergolong ke dalam u i a produktif, dengan pengalaman betemak yang tinggi, namun pendidikannya rendah Ner Presem Value WV) pada tingkat suku
bunga 9,50°/0 pada skala I, 11, dan 111 masing-masing sebesar Rp (3.537.029,OO); Rp (1.4 13.826.00); dan Rp 1.770.5 19.00, dengan ~ l a i BeneJf Cost Raio (BCR) masing- masing sebesar 0,67; 039; dan 1,lO. I m e d Rafe of R e m (IRR) tidak vrdefinisikan pada skala usaha I. Nilai IRR pada skala usaha U
dan
111 masing-masing sebesar 0.57 dan 1656%. Ana!isis kepekaan hanya pada
usabafemak skala
HI. T
i
maksium kenaikan biaya dan p e n m penaimaanyang masib dapa ditolerir oleh usahaternak dengan asumsi cereris p i b u s masing- masing 9,97
d m
9,06%. Artinya, usaha akan menjadi tidak layak apabia mjadi kenaikan biaya lebih dari 9,97'?/0 a!au apabii te qadi p e n u r n pen- lebihdari
9,06% dengan antrrsi cereris pmibus.
The Feasibility Anatysis of Sheep Farm In Cibnnian Village Subdistrict Pnmijnhan District Bcgor West Java
Invan, I.,
Z
Mcesa, and S. MularsibThe objectives of this research are: (1) to describe the characteristic of farmer
and theii sheep farm; and (2) to analyze the financial feasibility of sheep farm
and
it's sensitivity. C l w random sampling applied to choose 164 sample from 700
sheep fanners household population in Cibunian Village. The sheep farm were clasdied into three caicgories bascd on ownership of sheep, namely scale I (0,75- 2,50 SDD or Adult Sheep Unit); scale
Il
(2.51-4.75 SDD);and
scale I11 (4,76830 SDD). The result of this rewarrh showed chat gencrall-/(52,44%) f m c r in Cibunian village comitted their sheep farm on scale I. Farmer of each scale in avarage werrcategorized into productive aged, have lots of experience on shap farm activities,
bm
they b e low edccaiion. l%e result of financial feasibility analysis showed that for 10 years at the i n t m rate of 9,50%, Net Resent Value(WV)
of sheep farm on scales I,4
andUI respectively is
Rp (3.537.029,00);Rp
(1.413.826,00);and
Rp 1.770.5 19,00, with the values of Benefit Cost Ratio(BCR)
are 0.67; 0,89; and 1 ,I 0. Internal Rate of R e m (IRR) on scale I1 and 111 respectively is 0 5 7 and 1636%.Sensitivity
analysis was counkd on scale Ill. Sheep farm on scale 1II was not feasible if farm costs h c r e a d more than 9,9799 or farm revenues decreased more than 9.06% cefaispibus.ANALISIS KELAYAKAiY USAHATERWAK D O m A RAKYAT DI DESA CLBUNW KECAhlATAN P A M I J M
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
Skripsi hi merupnhn salah satu s y a n t untok mcmperoleb gelar Sa qana Peternakan pada
Pnknltas Peternakan Institut Pertanian Bogor
PROGRAI\I SrZlDI SOSIAL EKONOlW PETERNAKAN PAKULTAS PETERNAKAhl
ANALISIS KeLAYAKAN USAaATERNAK DOMBA RAKYAT DI DESA CIBUPiIAN KECANLATAN PAMIJABAN
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
Oleh ISEP &WAN
D34103025
Skripsi ini ni telahjni dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Sidang pada tanggal 18 Jannari 2008
Pernbimbing Utama Pernbimbing Anggota
Ir.
EL
zdfikar Moosa,IMS
NIP. 130 516 995Dr.
Ir.
Hj. Sri Mulatsih,iMSe
AgrPenulis dilahirkan pada tanggal 01 September 1984 di Sum.- Jawa Barat
Penulis adalab anak tun& dari pasangan Nami istri Bapak Ruslan dan Ibu lis Rosmiari.
Pendidikan @kat Sekolab Dasar diselesaikan Penulis pada tahun 1997 di
SDN Sugihharti Sunedang. Pendidikan tingka! Sekolah Menengab Pertama
diselesaikan Pcnulis @a tabun 2000 di SLTPN 1 Tomo Sumedang. Pendidikan
tingkat Sekolat Menengah Atas diselesaikan Penulis pada tahun 2003 di S M U N 1
Situraja Sumedmg. Penulis diterima sebagai m a h a s i pada Program Studi Sosial
Ekonomi Petemakan, Fakultas Petemakaq institul Pertanian Bogor (IPB) pmgmm
sarjana melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003.
Penulis
aktif
rnelakulran kegiatan organisasi di .lw akademik selamamengikuti pendidikan di IPB. Peran ak%f yang pemah dijalani penulis yaitu sebagai Staf Unit Kegiaian Mahasima L i u n g Seni Suada Gentra Kaheman IPB Periode
2003-2004 dan 2005-2006, anggota Organisasi Mahasinta Daerah Wahana Pelajar
dan Mahasinva L i n a a Surnedang Periode 2003-2004 dan 2005-2006, anggota
Himpunan Mahasiswa Sosial E3conomi Petemakan IPB periode 2005-2006, staf
Departemen Kebijakuo Nasional Badan Ekwkutif lMahasinva Keluarga Mahasisu~
KATA PENGAiiTAR
Usahatemak dqmba mempakan salah satu jenis usaba yang banyak diminaii
mqmaka~ Indonesia Usaha ini sangai potensial dikembangkan untuk menunjang
perekonomian masyarakat.
Salah satu daerah yang mmjadi sentra pengembangan usabateroak domba
adalah Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor J a w Barat.
Usahcmak domba di desa tersebut masih dilakukan secara W o n a l , sehiogga kurang menunjang perekonornian masyarakai
Desa
Cibunian wcara maksimal. Dengan demikian, pedu pengembangan usaha yang baik.Pe&a&an ekonomi masyaiakat
Desa
Cibunian melalui pengembanganusahaternak domba barus dilakukan dmgan perhitungan yang
akurat
Tahap a dyang barus dipahitungkan sebelum meneotukan sbaIegi pengembangan adalah
analisis kelayakan usahaternak.
Persiapan awal yang dilakukan untuk menganalisis kelayakan mahemak
domba di Desa Cibunian adalah mengumpulkan informasi aiau dam ).ang cukup
tentang keadaao lokasi penelitian dan keadaan uahte.mak di desa tesebut melalui
OM,
telaah data sekunder, dan in~ervimv dengan petemak.Dam
yang terkumpulkemudian diolah decgan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan. Hasil analisis
ini
digunakan tmfuk menenNkan kelayakGusahatemak domba
di desatersebut
K e b e r h a s i ~ l u r u h rangkaian penelitian yang mmunjang
pepuhsm
skripsiini tidak
akan
pemahtercapai
tanpa bantuan behgai pihak takait. Penulisme@mdan rasa terirna kasii dan penghargaan yang m d a m kepada semua pihak yang telab membantu serangkaian proses penulisan skiipsi
ini.
Penulis juga m-kan berbagai sarandan
kritik dari pembaca demi kesempumam skripsi ini. Akhir kata, xmoga skripsi ini menjadi karya terindah yangbennanfaat
bagi kehidupanBogor, Januari 2008
DAFTAR IS1
Halaman
. .
...
RINGKASAN 11
...
ABSTRACT
...
luRIWAYAT HIDUP
...
viKATA PENGANTAR
...
vii...
DAFTAR IS1...
:...
v ~ u.
DAFTAR TABEL...
xDAFTAR G N A R
...
xiiDAFTAR LAMPIRAN
...
xiiiLatar Belakang
...
I...
Perurnusan Maalah. .
3Tujuan Penebhao
. .
...
3Kegunaan Penebhao
...
3...
Usahatemak
Domba Rakyat6
Karakteristik. .
Peiernak DombaRakyat
...
6Karalrtenstlk
Usahatcmak
DombaRakyat
...
6Analisis Kelayakan
Usaha
...
10Biaya
...
10...
Pewrimaan 1 1 M i i sNPV.
IRR,dan
BCR
...
I I.
Analisis Kepekaan (Sensiiiviry A ~ l y s i r )...
12h a 0 D E PENELlTlAN
...
:...
13Lokasi
dan
Wakru...
I 3 Populasi dan. .
Sampel...
13Desain Pcneltlao
...
13Data dan Instrumeniasi
... 14
Anali~is Data
...
14Metcde Deshi ptif
...
14Analisis F i i a l
...
15Bataun Istilab
...
17KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
...
IS ..
K o n d ~ s ~ Geogafk...
18Kependudukan
...
18HASIL DAN PEMBAHASAN
...
21KFwkttrinik Petemak Domba
...
21Karakttrinik
Usahatemak
Domba...
22KeprmiWran
Tunak
Domba...
22Input Rodukd Usahatunak Domba
...
23Output Rodukd Usahatemak Domba
...
30Analisis
KelayakanUsaha
...
30Proyeksi Populasi Temak Domba.
...
31Proyeksi Biaya
Usahatemak
Domba...
36Proyeksi Penerimaan
Usahatemak
Domba...
41Proyeksi PPendapatan
U s b k r d
Domba....
.:...
44...
AnaljsisWPV.
dan BCR 45 Analjsis Kcpekaao (Setuirivip Analysis)...
46...
-KESI;\rlPULAN DAN SARAN 47 Kesimpulan...
... ...
47...
D m A R TABEL
Nomor H a l q
...
1
.
Distribusi Pen&- Lahan di Desa Cibuoian 182
.
Klasifikasi Penduduk Desa Cibuoian &rdasarkao Ma~a P e n a h k ~ 193 . Pakembangan Populasi Ternak Domba Di Bogor Tahun 2000-2005 . 19
...
4 . Kadcteristik Pet& Domba di Desa Cibunian 21...
.
5 Komposisi Kepemilikan Temak Domba Rats-rata Per Skala Usaha 23
...
.
6 Peteanak Berdasarkan Skala Usaha 23
7
.
Distribusi Petemak Berdasarkan Pengpunaan Bahan Bangunan8
.
-psi Luas Bangunan Kandang Per Peternak...
26...
9.
Ratzrata Curahan Waktu Kerja Peteroak Per Tahun 27 10.
M b u s i Peteroak Berdasarkan Frekueasi Pelaksanaan
Tugas Paawatan Temak Domba dalam Setahuu...
271 1
.
Kejadian Penyakit dan Pengobatan T e d Domba...
28-
12.
Koefisien Teknis Usahatemak Domba...
3213
.
Proyeksi Jumlab Anak Domba (SDD)...
3414
.
Proyeksi Jumlab Ternak Domba yang akan Dijual (SDD)...
3515
.
J-&
Temak Sisa PadaAkhir
Proyeksi... 36
16
.
Sisa Umw Ekonomis Peralatan Pada Tahun Ke-O (tahun)...
38.
...
17 Proyeksi Investasi Peralaran (Rp) 38 18.
Proyehi Jumlah Pembelian Obat-obatan Per Tahun (Rp)...
39...
19.
Proyeksi Pembeiian Perlengkapan Per Tahun (Rp) 39 20.
Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Per Tahun (Rp)...
402 1 . Proyeksi Biaya P a h Per Tahun (Rp)
...
I I 22.
Persent= Setiap Komponen Biaya Usahatemak D o m b Tnhad;pTotalBiayaSelama 10Tahun...
4123 . Nilai Sisa P e d a m Usahatemak Domba Pada Akhir Proyeksi (Rp) .. 4'2 24
.
Nilai Sisa Ternak Domba Pada Akhir Proyeksi (Rp)... 42
.
.
...
25 Proye!ai Nilai Penjualan Ternak (Rp 000) 43 26 . Persentase Setiap Komponen Penerirnaan Usahaternak Domba Tehadap Total Penerimaan Selama 10 Tahun...
4428. Hasil Analisis Kelayakan Usaha (i: 9.5G%)
...
45 29. Hasil A n a l i s Kepekaaa BerdasarkaoTi@
MaksiiumNomor Halaman
1 . Proyeksi Populasi Temak Domba Skala I
...
52...
2.
Proyeksi P o p W l Temak Domba Skala 11 55 3.
Proycksi Populasi Temak Domba Skala I11...
544
.
Proyeksi Pemrimam dan Biaya Usahatemak Domba Skala I...
555 . Proyeksi Pewrimaan dan Biaya Usahatemak Domba Skala
II
...
566 . Proyeksi Pewrimaan dan Biaya Usahatemak Domba SicaIa
In
...
57Latar Belakang
Penetapan kebijakan otonomi daemb dalam tatanan kepawrintahan
mempakan langkah konkret unruk meningkatkan peranan c;aaah dalam
pembangunan nasional. Kebijakan otonomi
daerah
ini hams disikapi dengan baik oleh s e t . daerab melalui pengelolaan dan pemanfaa(an segrda annberdaya yangdhdjkhya. Salah satu surnberda$a yang dapat dikelola dan
dimanfaatkan
adalah . .. . subsektor pdernakan.
. . Pengelolaan subsektor peiemakan diantaranya dapat dilakukan melalui pengusabaan secara intensif komoditi petrmakan yaw potensial. Ternak domba menrpakan salah satu komoditi petemakan yang sari@ potmsial tmtuk
-
dikcmbtmgbn, baik ~ c a r a teknis maupun ekowmis. Mulyono (2003) dalambukunya menyatakan bahwa secara teknis terna. domba memiliki sifat toleransi
tinggi terhadap ~ ~ - r n a c a m hijauan pakan
tanak
dan memiliki dayaadaptasi yang baik terhadap berbgai keadaan liqgkungan, sehingga dapat ditem&kan dimana saja clan dapai berkembang biak sepanjang tahun
Secara
ekonomis,
temak
domba memiliki keunggulan, diantaimya: (I) modal-
usaha dalam petemakan domba cepai berpular karena p e y y a mudah;.(2) pengusahaan t e d domba tidak memerlukan lahan yang has, m a g i dapat
dilakukan kemitraan dengan pihak pengadaan pakan hijauan; (3) penggunaan
tenaga kerja lebih efisien, karena ternak domba suka bergaomboi, seb@ga
mudah digembalakan; dan (4) proses pengembangbiakkan domba dapa diatur,
-
k a m dap; I
dilakukan
penjadwlan berahi (estrus) pada indukDesa Cibunim sebagai salah satu desa di Kecamataa Pamijahan
Kabuparcn Bogor metupakan lokasi pengusahaan ternak domba rakyat dengan
populasi te.nak domba yang cukup besar. Menurut Data
D i
Petemakan danPerikanan Kabupaten Bogor (2006), popdasi ternak domba di Desa Cibunian
iercatat sebanyak 1.013 ekor atau menyumbang sekitar 9,91% te- total
populasi Lernak domba di Kecamataa Pamijahan. Jlrmlah -but menipakan yang
Factmuon (2007) dalam penelitiannya dengan mengfpmkm metode
nnvei
tcrhadap
164 orang sampcl petemak di Desa Cibuoian KccamatanPamijaban Kabupaten Bogor, menunjukkan bnhwa selain memiliki populasi
tern& domba yang besa., Desa Cibunian juga memiliki sumbcrdaya alam dan sumbexdaya manusia yang kondusif unh& usahattmak domba.
-
Populasi temak domba yang besar dan segala aspek peaduklmgn)a perlu diusahakan dengan baik agar dapat rnemberikan keuntungan bagi petemak, dan usaha yang ba& periu perenaman yang
baik
pula Dengan danikian, perlu analisis kelayakan untuk mcrrncaoakan usahatemak domba y m g lebih mengunmgkan bagi pet& diDesa
CibunianPerumnsan Masalah
Kumia-w. (2007) dalam penelitiannya dengan menggunakan metode nwei temsdap 164 orang sampel petemak
di
Daa Cibunian KccamatanPamijaban Kabupaten Bogor, menunjukkan bahwa usahatemak domba telah
dijalankan oleh nrmah tangga petemak
Desa Cibunian sejak
lama
Usaha inim e t u p a h b a g i a dari usaha pokok rumah tangga petemak sebagai petani.
Kontribusi pendapatan usahatemak domba tehadap total penghasiilan nrmab
m g g a peternak
di
Desa Cibunian be& di bawd 3% sehingga tergolong ke dalam usaha sambilan. Usahatemab: domba di Desa Cibuuian pada skala 1 (0,75- 2.50 Seiaia Domba D e w atau SDD), 11 (251-4,75 SDD), d a .m
(4.76-8,50SDD) masing-masing hanya menyunbang sebesar 7,61; 7.44;
dan
15,54%icrhadap total penghasilan rumah tangga petemak.
Total populasi temab: domba
di Desa Cibunian yang
besar, sumberdayaalam dan sumberdaya manusia yang baik, serta usahatemak domba yang telah
dijalankan sejak lama, temyata tidak mampu mendongkrak pendapatan para
petemak, sehingga kontribusinya
terhadap
total pengksiilan rumah tangga p f m m k masih keci1:Kondisi ini merupakan ha1 m e n d unmk diteliti,apakah usahavmak domba di Desa Cibunian mash layak untuk dijalankao atau
tidak. Kelalakan usahaternak domba dian-ya clapat ditentukan
ditunjang dengar. informasi pelen- bps karakuristik pc& dan karakuriaik usahatcmak domba yang d i j a l a h .
Berdasarkan pcrmasalahan yang melatarbelakangi penelitiaa ini maka &pat d i r u m h masalah penelitian scbagai b m h t
I . Bagaham karakterinik pevmak dan usahattmaL domba di Desa Cibunian? 2. Bagaimana kelayakan usahatema); domba di Dcsa Cibunian?
3. Bagaimana kepeban (sensitifitas) usahatemak domba di Desa C i b u n i i u&&p pcruhahan pada biya-biiya dan pcnerimaan?
Tojnnn Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan scbagai berikut:
I . Mendeskripsih ka&m&ik puanak dan usahatcmak dornba di Desa Cibunian.
2. iWenganaIisis kelayakan wahamrd d a b a di Desa Cibunian.
3. Menglnalisiu kepekaan -malt domba di Daa Cibunian t&a@
perubahan pada biaya-biaya dan permimaan.
Kegonaan Penelitian
Kegunaan penelit'm ini diantaranya ad*:
I. Bagi p e n u l i ~ penelitian ini mempkan bagian dari prmes belajar yang berguna untuk meningkalkan pengcrahuan, pengalaman, daya analisis, dan kemampuan &lam rncngqlikasikan i h u kuliah di lapangan.
2. Bagi pcmerintah, hasil pcnelitian ini &pat dijadilcan sebagai iambahan rnasukan dalam menen- kcbijakan pengembangan usahatemak domba rakyat di Dcsa Cibunian.
3. Bagi pihak investor dan M i t o r , hasil p e ~ l i t i a n ini berperan sebagai bahan
Usahatemak domba m e r u m salah satu usaha yang angat potensid dalam peningkataa pendapatan dan kesejahte~aan rnasyardsal, whingga p d u dijalanLao dengan manajanen yang b& Usahatemak domba yang diselenggarakan di Desa Cibunian pada umumnya banyak
dilakukan
secara tradjsional dahm bentuk usahaperemakan d y a t dengan jumlab kepemilikan per
petemak
sangai kecil, sehingga h a n g efektif dalam meningkatkao pendapatan para petanak. Oleh karena iru, diperlukan analisis kelayakan usaha untuk merencanakanushataemak
domba yanglebii menguotungkan bagi petemak.
Analisis
dalam
pemlitian ini didasarkan p d a pehitungan biaya dan pamimaan usahalemak domba Hasil perhitungao biaya dan tasebut kemudian dijadikan dasar &lam analisisfinansial
mtuk menentub kclayakan usaha dengao menggunakan alat analisii Nei Presenf Value (NPV), Internal Rate of R e m (IRR), Eknefil Cosr Ratio (BCR), dan analisii kepekaaa-
Uwrhaternak Domba RakyatUsahaternak domba banyak d i l a k u k oleh petani-temak di daetah pedcsaan- Usaha ini mentpakan salah satu usaha yang dapai diandalkan untuk meningka-
kebidupan pet& karena keunggulannya. Namuq dalam kmyataannya tingkat
pen- yang diperoleh petemak sangat kecil, karena
yang
dijalankm umumoya m e m p k m bagian dari usahatani dan belum dijadikan scbagaiusaha
pokok (Sugeng d m Sudarsono, 2005).Karakteristik Peternak Domba Rnkyat
Soekarrawi et al. (1986) mencirikan petemak kecil se- petemak yang pendapatann)a rendah, merniliki lahan sempit, kekurangan modal, dan memilild
pengaahuan yang terbatas dan kurang dinamis. Lina (1998) dalam penelitia~ya
dengan mengguaakan metode survey teddap 25 sampel petem& rakyat di Desa Sukawargi Kecamatan Cinwpan Kabupaten Ganrt menlmjukkan bahwa, petemak
umumnya memiliki pendidikan formal hingga tamal SD (%,Wh). Umur petemak
sebagian besar (52,000?) berada pada kikisaran 35-50 tahun
dan
sebanyak 68,000? daritotal petemak responden memiliki pengalaman betemak iebih dari 10 tahun. Karakteristik Usahaternak Domba Rakyat
Kepemilikan Ternak Marlina (1990) dalarn penelitiannya dengan mengplmakan
merode studi kasus tcJhadap 30 sampel petemak rakyat di Desa Singasari.Ktcamaran
Jonggol Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa, umumnya usahaternak domba
rakyat b e d a a kecil (2-3 ekor). Proporsi peternak yang tasebar ke dalam empat skala usaha, yaitu skala 2-3; 4-5; 6-7; dan 8-9 ekor, masing-mazing sebtsar 40,OO; 33,40; 23 20; dan 3,307/0. Usahatemak )ang dijalankan rnerupakan usaha sambilan,
masib bmifat sederfiana, dan belum berorientasi keunhmgan Motivasi petemak dalam menjalankan usahanya ban)= sekcdar men@ waktu luang discla-sela kegiatannya menjalaukan usaha pokok sebagai petani.
Ternak Domba (Bibit). Menurut Suharno dan Narantdin (1994), bangsa domba
yang utama di Lndonesia y a i ~ domba lokal, domba priangan (domba ganrt), dan
bermacam-macam. Domba lob1 janian benanduk kecil dengan bobot badan dew- 30-40 kg, wdangkan betinan)= tidak bmanduk dengan bobot badan dewasa 15-20 kg. Domba priangan memiliki ciri d a m telinsa kecil dan agak m i n g . m u n ada
.
j u g yang tidak mempun)mi daun telinga sama selrali. Bobot badan j a m ~ ~ H ' B S B 60-80 kg, sedangkan betinanya 30-40 kg.
Mulyono (2003) mcnyat;lkao bahwa domba betina yang akao dijadikan bibit
hams memenuhi bebempa syaraf, yaitu: (1) memiliki badan besar, tapi tidak tcrialu
gemuk; (2) bentuk tutuh kompak; (3)
dada dalam
dan
lebar, (4) garis p-dan
pinggang lurus; (5) bulu bersii dan mengilap; (6) kampat kaki IIIIUS, kokoh, dan
nrmit
tioggi;
(7) bentuk dan alat kelamin normal; (8) tidak memiliki cacat tubuh; dan (9) gigi lengkap dan mta. Kriteria calon pejantan yang utama adalah: (I) badan normal, panjang. dan be-, (2) dada &lam dan lebar, (3) pertumbuhao relatifcepat;(4) gerakan lincah; (5) tijak pemah mengalami penyakit serius; dan (6) alat kelamin normal
dan
simetris. Menurut Data Direkiorat Jenderal Pettmakan (-
), domba dapat dijadikan bibit pada umur satu tahun dandiafkir
pada kisaran umur Limasampai enam tahun.
Rudiyanto (1Y93) dalm penelitiannya dengat
-
n
r
metode studikasus terhadap 30 sampel peternak r d i i t di Desa Sin@ Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor menjelaskan bahwa, para peternab: domba membeli bibit domba
untuk memulai usahanya maupun dalam meningkatkan pemilikan domba dari petemak lainnya alau pasar ternak. Faktor-faktor yang diperhatikan pet& dalam pembelian bibit adalah sifat-sifat unggul tertentu seperti bobot badan, jurnlah an& per kelahiraq dan daya tahan terhadap penyakit
Lahaa
Menunrt Pradonodan
Sukanto ( I W ) , lahan merupkan sumberdayaserbaguna yang mampu memenuhi kebutuhan kebendaan dan kejiwaan, sekaligus
rnenjadi pcnjmggh sumberdaya lain. Salah saiu ha1 pen- yang perlu
diperhbangkan dalam aspek ekonomi lahan adalah lokasi lahan Pentingnya lokasi
ditinjau dari tiga hal, yaitu lokasi ekonomi, pengguaaan. dan status hularm.
Menurut Lina (1998) dalam penelitiannya mqemukakan bahwa dalam
m2. Pet& ) m g m e n g p d a n lahan untuk ditanami rumput hanya sebagian kecil
p i t u 20,000?. Luas laban ) m g di-i -put sebesar 358,72 mZ per petemak.
Tenaga Kerja.
L i
(1998) dalam pne1itiann)a mengungkapkan bahua tenagakerja yang digunakar. dalam
usahatcmak
domba rakyat ada dua jenh, yaitu tenagakeja yang berasal dari dalam k e l w petemak (tenaga kerja keluarga) dan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga peternak (tenaga keja w n keluarga). Tnaga
kexja keluarga k d k i dari 4, hi, dan anak-anak Tenaga k e j a w n keluarga diberi .upah wbesar Rp 5.000,oO per hari. Tidak semua petemak -pel m
- tenaga keja non keluarga, dari 25 sampel peternak hanya empat
. persen saja yang menggumkan tenaga kerja non keluarga
Rudi).anto (1993) dalam penelitiannya menjelaskan bahw tenaga kerja yang
digunakan dalam usahatemak domba rakyat yang ditelitinya hanya bemsal dari
dalam keluarga peternak sendiri. Tugas tenaga kerja keluarga W u t melipuri
kegiatan manandikan domba, penyabitan rumput, pembaian pakan dan minum,
penggembalaan, dan pembersihan kandang. Curahan 1e.naga kerja keluarga produk;tif
dari 30 pefemak wntoh adalah 2.91738 HKP (Hari Keja Pria) per tahlm dengan ramn 9850
*
53.65 XKP per tahun atau sekitar dua jam per hari..Kandang. Kandang domba pada umumnya ada dua jenis, yaitu tipe kandang
Pawwwz 'Ian tipe h d a n g mupuk (tanpa
-.
Tipe k-g P ~ ~ W g adalah tipe yang paling baik, Larrna dapat menjamin keberdhan lingkungaokandan~ menjamin udara segar, mengkemat -a, dan mernudahkan' perawatan.
Kandang tipe mupuk kurang baik digunakan, karena domba hidup di atas kotoranqa
-sendiri yang bercampur dengan sisa pakan sehingga tidak menjamin k e s e h
temak. Satu ekor domba dewma memedukan ruangan berukuran I x 1.5 m, sedangkao untuk domba kecil cukup dengan ukumn I x 1 m (Suhamo dan
Nazarudin, 1994).
L i
(1998) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa peternak m e q g m d a nkandang panggtmg untuk memelibam temaknya K a n k g pan- akan
memudahkan petemak dalam rnembersihkan kandang, sehingga kandang tetap kering
dan tidak menjadi sarang penyakit Bahan yang digunakan untuk membaogun tipe kandang p a n w g ini meliputi genteng untuk atap, kayu untuk d i n g dan
2 an,
sehingga
kotoran dapat jatuh ke bawd dan ranak tidak terperosok.Luasan
Landang yang
dimiliki
p d yaitu 28,15 m2 pa pet& atau 1.73 m2pa ekor. Kekuatan kandang yang dimiliki petemak rata-rata 10,75 tahun
Pakaa Suhamo dan Nararudin (1994) menyatakan. bahwa pakan domba
dikelompokan menjadi dua macam, )aim: (1) hijauan sew pakan utama dan (2)
pakan penguat seperd kowntrat sebagai pakan tambahan Menurut Sugeng (2005),
j d keburuhan pakan hijauan adalab kurang lebih 1O,W? dari botmt badan,
sedangkan konsentrat diberikan sebanyak 1 ,W/D dari bobot badan. Pakan konstntrat tidak selalu diberikan pads peternakan
rake
yang masib b e r s i tradisiod.L i
(1998) menyatakan bahw peternakb i
memberikan konsentral* p a dedak di samping hijauan berupa rumput dan daundaunan sebagai pakan utama. Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua sarnpai tiga Ai whari. Jumlah
rumput, dam-daman, dan dedak yang diberikan peternak madng-masing sebanyak
7,06,2,28; dan 0 3 kkglekor/hari.
M d i (1990) dalam penelitiannya menjelaskan babwa hijauan pakan temak
yang m u m dibcrikan oleh peternak adalah rumput lapang. PembeTian rumput untuk anak domba, i duk, c ! ! pejantan dilakukan tanpa perbandingan. Para petemak juga
tidak memberitan @:an penguat untuk temaknya.
Obat-Obatan Kosasih (2001) dalam penelitiannya dengan menggudan metode
survey temadap 30 petemak sampel pada peumakan mkyat di Kab- Sumedang
m e n g e r n ~ bahwa obat-obatao yang diberikan petemak dapat berupa o h
tradisional yang dibuat oleh peternak sendin, sehingga tidak perlu membeli, dan juga obat kimia yang tidzk dapai dibuat atau diraci oleh petemak Wicaksow ( 2 0 2 ) dalam penelitia~ya dengan metode studi kasus terhadap sembian orang peternak
krcdit (kepernilikan rata-raga 16,00 SDD) dan 28 orang petemak non k d t
(kcpemilikan rata-rau 5,40 SDD) di Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor menyarakan tah\va, obat yang digunakan paernak diantaran)a obat-obatan wdisional, obai temak, obat bebas, dan kombinasi obat tradisional
dan
obat ternak.Pernlatan. Kusumaningrum (2004) dalarn penelitiannya di Desa Pasanahan Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi menunjukkan bahwa, @atan )mg
digunakan dalam usatatcrnak domba rakyat terdiri dari sapu lidi,
;eke
p, ember, danganikaa Fasili as pendukmg lainnla diantmanya alat timbangan dan kanmg.
Ontpnt
L i
(1998) mengemukakan bahm u s a h a t 4 domba rakyat yangditelitinya mengbasiikan dua macam outpuf yaitu output ldama dan output
sampingan Output ldama berupa temak domba hidup yang dapat dijual amu
dikonnrmsi seu&tu-uaktu terganhq kebutuhan. Output &npingan be- bulu
dan kotoran temak Bulu domba tidak dijual, sedangkan kotoran
temak
b i i dijualAnalisis Kelayakan Usaha
Tujuan dilakukan ~ a t u analisis kela).akao
usaha
adalah untuk menghindaripenanaman modal yang terlalu be& untuk kegiatan yang tmnyata tidak
mengunnmgkan (Human dan Muhammad, 2000). Menurut Kadariyab er nL (1999),
untuk menganalisis kelayakan usaha p d u diketahui besar biaya clan manfaat dari setiap unit yang d i d i s i s . Menurut Kiyono (1994), dalam perhitungan
aoalisis
usahauntuk menentukan apakah suatu usaha itu layak atau tidak layak untuk dilaksanakan maka clap! dipuoalun perbitungan kriteria invedasi. Kelayakan investasi cukup
dilakukan dm- menggunakan tiga alat analisis mama, yaitu Net Preseru Value
WV),
Infernal Rate o J R e m (IRR), dan BeneJiir Cosr Rat& (BCR).Biaya
Biaya adalab nilai dari semua korbanan ekonomis )aog di~eriukim, yang tidak dapat dihindarkan, dapat d i p e r k i dan dapat diukur untuk mcugbasilkan
sesuatu produk Biaya
bagi
pennahaao adalab nilai faktor-faktor produksi yangdigunakan untuk menghasilkan output (Boediono, 1990).
Biaya
usahatani
ada dua macam, yaitu biaya tunai arau biaya yang dibayarkan dan biaya tidak tunai aiau biaya yang tidak dibayarkae Biaya yang dibayarkanWicaksono (2002) merinci biaya usahaternak domba yang diteluarkan
petemak pen& kredit dan non pemrima kredit yang ditelitinya ke d a l e dua jenis, yaitu biaya Nuai dm biiya lid& Nuai. Biaya Nuai tcrdiri dari b i i pembelian
obat, pembelian paka11 konsentraf dan pembelian M a t a n . Biaya tidak nrnai
iadiri
dari biaya pakan hijauan dan b i y a penyusutan. Biaya total per tahun yangdikeluxkin petemak pewrima kredit (kepemilikan ratrtI;ita 16,W SDD) yaitu
sebesar Rp 2287.550,50 dengan proponi biaya pakan sew 76,73%. Biaya total yang dikeluarkao petcmak non pen& kredit (kepemdhn ratwata 5,40
SDD)
yaitu sebesar Rp 136.906,40 per tahun dengan proporsi biaya pakan sebesar 91,276
Penerimaan
Wasito dan Rohaeni (1994) berpendapai bahm penaimaan adalah d y a uang yang diterima oleh pet& sesuai dengan harga output yang beziaku saat itu.
Menund Kadarsan (1995), pewrimaan dapai diklasifikasi menjadi pewrimaan
nyaia dan penerimaan yang diperbitunglan Pemrbaan n+
adalah
pemrimaaoyang diterima dari
hadl penjualan,
baiktunai
ma&unML
Pewrimaan yang d iadaM nilai output ~ yang dikonsumsi ~ petemak atauyang
d h d m h b ..
.
Wicaksono (2902) dalam penelitiannya membagi penerimaan yang
ditkima
petemak peuerima M t dan non penerima kredit yang ditelitinya ke dalam dua jenis, yaitu penerimaan
tunai
clan peoerimaan tidaktunai.
Penerimaan hmai diperolehpetanak dari p e n j d a n
temak
domba dan produk sampinganternah
seperti pmjualan kulit dan kotomn t e m kPencrimaan
tidak tunai meliputi ternak dombayang dikonnrmsi oleh p e W dan keluarganya Penerimaan total per tahun petanak
pmaima k d i t (lcepemdhm rafa-rata 16,W
SDD)
yaitu sebesarRp
1:925.777,90. Pewrimaan total pet& non penerima kredit (kepernilikan ratarata 5,40 SDD)yaitu sebesar Rp 551.392,80 per tahun. Analisis NPV,
IRR,
dan BCRNet Presem Vdue (NPV) yaitu xlisih anuua nilai wkarang
dari
penerimaan
dengan nilai sekarang dari biiya. imetlernnl Rae of .Perurn @UI)adalah
tingkai suku bunga yang m e n y e b a b hNPV
dari suatu usaha sama dengan 0. Imernnl Rare ofRerun, dapat juga dianggap sebagai
tingkat
keuntungan atas investasi bmih dalam-
tahun m y a dan.rnendapalkan tin& keuntungan i yang sama dan diberi bunga selama umur proyek (Kadariyah et a]., 1999). Kiyono (1994) mendefinisikan Bewfit Cost Ratio
(BCR)
sebagai perbandingan antam presen! value benef;t dim presen!V&
biiyaBadasarkao data hasil penelitian Fibia (2001) dengan menggrmakan metode
nudi kasus, diketahui bahwa dari perhihmgan biaya dan penerimaan selama enam periode pcnegemukkan @lei 2000-April 2001) did+ nilai BCR wbesar 134. Menurut proyeksi biaya dm penerimaan yang telah
dilakukan
den-
asumsi semua konsraq didapatkan nilaiNPV
sebesar Rp 125.403.502,40, BCR 1,08; dan IRR 48,0004,. Hasil ini menunjukkan bahwa usaha tersebut memperoleh keuntlmgan danarus kas yang cukup baik selama enam periode penggmuklran (Mei 2000-April 2001). Proyeksi tcmak selama
L i
tahun (2002-2006) dengan koefisientelmis
yang konsransdiap
tahunnya menghasilkao nilai-nilai yang memenuhi kritexia kelayakan usaha-
Analisis Kepekaan (Sensitivity Andpis)
Menurut M y a h el al. (1999), analisis kepekaan dikejakan dengan merubah suatu unw aiau dengan mengkombii5ikan bebempa
unnn,
kemudian mewntukan pengarub dari analisis yang dilakukan pada hasil analisis fioansial.Tujuan analisis kepekaan adalab untuk mtlihat yang akan terjadi pada
-
hasid analisis, jika tejadi perubahan dalam dasar-dasar prhihmgan biaya dar. manfaa~
Hasil penelitian Fihia (2001) menunjukkan bahwa jika biiya dhikkan 10%
dengan tingkat bun@ 16% per tahun dengan asumsi kompomn lain tetap, maka akan
menghasilkan
M'V
Pg
(38.726.344,76) dan BCR sebesar 0,98. Jika p- yangn m
10% dc ngan tingkat bunga 16% per tahun dengan asumsi kompown lain tetap,maka nilai
N J V
(Rp 5 1.272.695,00) dan BCR 0,97. Artinya, jika ada keti-anusaha be- naik biiya atau t u r n total penerimaan sebesar 10% pada tingkai bunga
Lokasi dan Waktu
-
Pewlidan ini dilakukan di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan KabupatenBogor J a w Barat Pmentuan lokasi penelitian dilakukan p r p s i w dengan
perrimbangan babwva Desa Cibunian mempakan daerab pengembangan u d a m m k
domba yang memiliki populasi ternak domba tertraoyak di Kecamaian Pamijahan
@ata Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, 2006). Penelilian berlangsung se'ama wtu bulan, mulai dari tanggal 13 Dewmber 2006 sampai dengan tanggal 13 Janlmi 22007.
Populasi dan Sampel
Populasi j a g digunakan dalam penelitian ini adalab seluruh peternak domba di
Desa
Cibunian yang berjumlab sebanyak 700 rumah tangga peternak (RTP). Pengambilan sampeldari
populasi dilakukan dengan mengg.m&m metode c l m e rrandom sampling. Sampel diambil secara rmrdom (acak) masing-masing sebanyak
36 orang dari semua dusun di
Desa
Cibunian (5 dusun). Dengan demikian, jumlahsampel keseluruhan yang diambil sebanyak 180 orang yang kemudian diseleksi
menjadi 164 orang berdasarkan kriteria yang diperlukan dalam analisis data. Sampel kernudii d i k l a s i f i k a s i ke dalam tiga skala usaha
Desain Penelitian
Penelinan ini mewpalcan penelitian non-ekpxhental )rang diran~ang dalam
bentuk d e s k penelitian deskriptif-analitis d- mengguaakan metode nnvei.
Desain penelitian dakriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta-fah dan sifai- sifat dari objel: penelitian, seTta kewhubungan antar-elemen dalam objek penelitian tetsebu~, dalam ha1 ini usahatemak domba rakyat yang terdiri dari input dm output produksi.
Iksaio
penelitian analitis dirancang deagao tujuan unluk menentukankelayakan usahatemak domba takyat secara f-id, yang dianalisii dengan
menggunakan bekrapa parameter kelayakan investasi. Menurut Nazir (1999),
Data dan 1nstrumenta.G
Data yang digunakan dalam pemlitian ini tcrdiri dari dua jenis, yaitu data
primer dan dam sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan h g s m g di hpmgm (observasi) dan inlemkv dengan responden Imerviov
beTpadoman
pada alat bantu ( i i e n ) benrpa sunman daftar pertanyaan (kuisioner) yang dibuatscsuai d c n p masaleh dan tujuan penelitiam Dam stkunder menrpakan
data-data
tnbllis yang diperoleh dari penelunwn studi pustaka, dam-data
Pmerinlab
Desa Cibunian, datadata Badan Pusat Statistik, da&dafaDinas
Pctcmakan
Kabupatcn Bogor, dan damdata dariinstansi
lain yang terkait dengao kqcntingan pelitian.Analisis Data
Dam )mg diperoleh dalam penelitiao ini disajikan &lam bent& uraiao dan
tabulasi angka berdasarkan skala usaha Skala usaha dibuat
b;erdasarkan
kepemilikantemak domba yang stuannya dikonversikan ke dalam Setara Domba Dewasa (SDD),
yaitu u k u . yang menghubungkan berat badan temak dengan jumlab pakan temak ) m g nimnlrfln. Sam ekor anak domba setara dengan 0 2 5 &or domba d a m ( 0 3 SDD), sedangkan satu ekor domba muda setara dengan 0 ,SO &or domba detvasa
(050 SDD).
Pengolahan dam dilakukan denpan metode deskriptif dan analisis
finansial.
Metode Dakriptif
Metode i+ digunakan unt& menggambah-n secara jelas kondisi mum
lokasi penelitian, k m h m m k
. .
petemak,dan
karalderistik u d a k m a k domba rakyatyang diteliti.
Kondisi
umum lokasi penelitian yang dideslaipsikan meliputi kondisi geografis, kependudukan, dan garnbaran umum usahatemak domba y&g dijalankan. Karakteristik p e t 4 yang dideskzipsikan meliputi umm, pengalaman betemak, dan pendidikan petemak. Karakteristik d e m a k domba yang dideskripsikan meliputikepemilikan temak domba, input, dan output produksi usahamnak domba. Input
produksi yang dideslaipdkan meliputi temak domba, laban,
kandang,
tenaga kerja,Analisis F i i n l
Analisis finansial pada penelitian ini muupaLan analisis yang digunakan
untuk memntukan kelayakan usahatemak domba, dengan mengacu pada
keunnmgan maferi yang diperoleb akibat adanya investasi dalam tmhammk
Analids ini m c n g g m h n metode Net Present Value, I n t e r ~ l Rale of Return, Benefir Cosr Rafio, dan analisis kepekaan.
Metode
Nd
Prtsaf Valuc (NPV). Metode ini digunakan untuk m&tung selisib antam nilai selrarang dari penerimaan dengan nilai sekarang dari biaya JikaNPV
l e b i
dari
no1 witif), maka usahatemak layak untuk dijjalankas karena- rnenggambarkan keuntungan. Apabila
NPV
bemilai kurangdari
no1 (negatif) berarti usahatemak domba sedang mengalami kerugian, sehingga perlu ada pedmkmusaha
ApabidaNPV
sama dengan nol, maka berarti usahaternak domba berada pada titikimpas dan perlu plmikan
usaha
Menurut Kadariah etal. (1999)
rumusNPV
yaitu:Kappng+n:
NPV, : ffcr present d u e pada rshun kBS (Rp)
B, :PI
.
p a d a t a h m k ( R p )-
c, :BiayapedatahmW(Rp) t : Paiodc asaba (rshun)I : ~ m g l c a t ~ ~ d e p a s i t o ( ~ )
Metode I n f d R a ~ e ojRdurn (JRR). I n f e d h e of Rerurn merupkan metode
yamg digunakan unruk mewntukan tingkat bunga yang memyebabkan
NPV
darikegiatan usahatemak sama dengan w l . Hasii yang diperoleh dari perhinmgan nilai
-IRR
kemudian dibandingkan dengan tingkac tingkat bunga yang-sedang WuMcnunn Kadariah e f al. (I 999) rumus IRR adalah sebagai berikui:
I R R = i ' +
NPV'
-
NPV'
[RR : Inr..nml h e of RaM, (%)
N P V :wvyangl&ih~@csitifX)am,wvyangdipmkb~i'(Rp)
NPV" : NPV yang lcbih Rndab (n@fX )aim NPV )ang dipml+b sas i" (Rp) i' : r isub, brmga dcposi yimg kbih Rndab.00
Jika nilai IRR lebih besar dari tingkar bun@ yang berfsku b e n d usahatnnak
memberikm keunnmgan, sehiogga usaha layak lmtuk dijalankan ApabiLa IRR
,
bemilai kurang dari tingkat bun@ yang berlaku betarti u s h k r d wdangmengalami kerugiaq sthingga p d u pertsikan
usaha
Apabila nilai IRR samadeqan hgkal bunga yang Makq maka baarti
usahatanak
domba b e d apada
litik impasdan
perlu p a b h ~usaha
Metode Bm- Cost
R&
(BCR). Metode
BCR
digunakan lmtuk mengetahuijumM kcuntunga~ yang akan diperoleh dari setiap penambahan satu rupiah
pcngeluaran
krsih.
Menurut Kadariah er d. (1999) m u s BCR yaitu:BCR, :&npCm:RmiopadjtrhunLN
B, : P m ~ p d a t a h u n k ~ ( R p ) C, : Bia:ra pada whun kct (Rp)
t : Poiode rPaha (Qhun)
I : ~ @ J = * ~ d e p m i ~ O C )
Jika Nlai
BCR
lebih dari satu berarti yang dijalankanmemberikan keuntungan, sehingga usaha layak untuk dijalankan.
Jika Nlai
BCR
bemilai kurang dari satu baarti usahatemak xdang mengalami kuugian, sew
perlu p e z b h n usab. Jika nilai
BCR
sama den- sah~, maka berarti usaharemak domba berada pada ti& impas dan @u pehaikau usahaAndisis Kepekaan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi f-ial
usahatemak domba jika terjadi perubahan-prubahan pada biaya
dan
penerimaantingkat
ma4sium penunman penerimaan dengao asumsi cereris pmibw s&ag$tit& kritis )ang menentukan kelayakan usaha Usahaternak akan mmjadi tidak layak apabila terjadi kenaikan biaya lebii dari tingkat maksimum kenaikan biaya p u g
dapat ditolerir atau apabila terjadi penurunan penerimaan cereris pmibus lebih dari
Anak domba, temak domba ) m g berumur kurang dari setengah tahun (< 7 bulan).
Domba muda, yaitu temak domba yang berumur antam setengah sampai dengan satu tahun (7 bdao-12 bulm)
Domba deway yaitu ternak domba yang berumur lebii dari satu rahun (> 12 bulan).
Preseru value p e r k m a n , yRim nilai Kkarang atas pencrimaan yang akan dipaoleh
dimasa
yangakan
datang.Presenf value biaya, yaitu nilai sekarang atas -biaya yang akan dikeluarlran
W y a n g a k a n W . . .
Ne'er hf?Senf Value
(WV),
yaitu selisib mtam present value~~
dengan present value biiya, atau nilai sekarang ataspendapacan
yang Acan diperoleh dimasa)alg
akan
datang.Infernal Rate of Rehm (RR), yaitu tingka! kemtuagan yang dapat dicapai selama masa &a, baik kmadap i n v e - i pribadi pengusaha, maupun terhadap p y e k seem keseluruhan
KEADAAN
UIMUM LOKASI P E N E L MDesa Cibunian merupakan nilayah bagian
Keocmaran
Pamijahan Kabupaten Bogor Jawa Barat yangtadiri
dari lima dunm, 38 Rukun Tetangga(RT),
dan 17Rulrun W&ga
(RW). Desa
ini taidak sekitar 10 km dari Kaamatsn Pamijahab, 78km dari Ibu Kota Kabupaten Bogor, 128 km dari Ibu Kota Rovinsi Jawa
Baraf
dan
90 km dari Ibu Kota Negara Indonesia SebelabT i
Desa C ~ h m b m dibatasi olebDesa Cibitung Kulon, Desa C i
dan
Desa Punvabakti Kecama!m Pamijahan,sebelab Utara dan Barat d i W oleh Desa
PuMasari
Kecamatan h~~&h&dan
sebelah Selatan d i m oleh Desa PuMabakti Kecamatan Pamijaban. Rala-rata
curah bujan mencapai 3.000 mm per tahun, dengan suhu rata-rata sebesar 29°C. Desa Cibuniau berada pada ketkggkm 400-700 m dari permukaan
lam
Luas total wilayah
Desa
Cibunian menwpai 1.18 1 den= kategori b e n d wilayah berombak sampai W u k i t 30% dan berbukit sarnpai bergunung 700m. Luaskelompok, yaitu penggunaan untuk lahan s~wah, lahan kering, lahan pekebunan,
dan lahm unhik fasilitas umum. Data p e n g p a a n lahan di wilayah Desa Ciblmim
Tabel 1. Distritusi Penggunaan Lahan di Desa Cibunian
Kanangan Ha
YO
Lahan &\\ah 635 53,77
Lahan K e ~ g 51 1 4327
Lahan
Perkebunan 30 2.54-
Lahan
untuk Fasilitas Umum 5 0;42Total 1.181 i00,00
M. Dzfa OEfaMooo%afi !ksa C W i 2006
Kependodukan
Jumlah penduduk Desa Cibuniao pada tahun 2006 tenxm sebanyak 10.349 orang, yang t d i r i dari 5.185 orang laki-laki dan 5.164 orang pemmpuan Mam
pencaharian penduduk diantaranya pengrajin, industri kecil, buruh pabrk pertukangm, pedagang, industri jasa, PegaHai Negeri Sipil (PNS), dan polisi/tentam
perani. K L a s i i penduduk berdasarkan mata pencaharim d a p i dilihat pada Tabel
Tabel 2. Klasifikasi Pcnduduk Desa Cibuniao Berdasarkan Mata Pencaharian
Pengrajin 59 3 2 3
I n d h Kecil 12 0,68
Blrmh Pabrik 41 2.32
p d g a n 68 3,84
PedarPng 246 13,91
Indumi Jasa 7 0 . 4
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 11 0,62
Polisiinrara - I 0,M
Total 1.769 100,00
Scrmber:DamMomgrafiDaaCibmian.2006
Gambaran Umum Usahnternak Dombn
Perkembangan populasi temak domba di wilayah Bogor selama enam tahun
terakhir (2000-2005) seperti yang disajikan pa& Tatel 3 menunjukkan adanya peningkatan, walaupitn persenlase peniogkatannya fluktuatif. Hal iui menrpakao
sinyal yang baik bagi perkembangan usahatemak domba selanjutnya, yang diharapkan dapat maberikao dampak positif bagi perekonomian masyarakat .
Tabel 3. Perkembangan Populasi Ternak Domba Di Bogor Tahun 2000-2005
Populasi (ekor) 132.150 202.509 216.127 217.542 217.855' 220.467
p
- PA)
-
5324 6 3 0,65 0,14 1 2 0Samba: Dam D m Pacmakan dan P c r h m n Kabupam Bogar, 2006
Jumlah populasi temak domba di Kecamatan Pamijahan sendiri pada tahun
2005 mlat stbanyak 10.220 ekor aau menyumbang *yak 4,64% dari total
p o p h i temak domba di Bogor pada tahun yang sama (Dab
&
Peternakan danPerikanan Kabup- Bogor, 2006). Temak domba t&ut
tmebar
di beha@ desadi Kecamatan Pamijahaq t e r e Desa Cibunian.
Usahatemak domba yang dijalankan di
Desa Cibunian
termasuk ke d a busaha tradisional,
kamra
teknologi yang digunakan dalam menunjang usahatcmakmasih bersifat sederhana. Lokasi usahatemak domba e b a r di lima dusun yang
a&
Cisalak, dan Dusun Cimanggu. Menurut Data
D i
Peternakan danPerikanan
HASIL DAN PENIBAHASIVI: Karakteristik Peternak Domba
P e t d domba yang tersebar ke dalam tiga skala usaha memiliki . . karakteristik tersendLi yang meocirikan kondisi
masing-masing
skala Karakienmk petemak yang dikaji dalam penelitianini
meliputi aspek umur, pengalaman betem& dan pendidikan petemak yang dapai d i l i pada Tabel 4.m l 4 . Ka&m&& Peternak Domba di Desa C i b h .
SLalaI skdaU skda flJ
-
K oraag Korrmar
Kymur ~rahunk
IR55 68 79.06 42 7924 19 76.00
.- --
MSO 18 2 0 ; ~ I I mi76 6 24.00
Taal 86 l00,00 53 100,W 25 100.00
Pcnealamw B a m k Ighun):
2- IS 44 51.16 2 1 39.62 25 100.00
I6
-
29 28 32.56 21 39.62 0 OS0030
-
58 14 16.28 I I 20.76 0 0.00Taal 86 100,00 53 100.00 25 100.00
Endia- ~ ~ 1 :
T i T ~ m n SLY 53 61.63 56 67.92 13 52.00
-
Tamat SLY 32 37.21 16 30.19 8 32.00Tamat W I 1.16 I 1.89 3 I 2.00
Taluas
w*
0 0.00 0 0.00 0 0.00Dl11 0 0.00 0 0.00 I 4.00
Total 86 l00,00 53 100,w 25 l00.00
R n d i d t k Informal:
~i pamh 73 84,88 5 I 96.23 21 84.00
Total 86 100.00 53 100.00 25 100,00
-Kaaangan: *) A m wdeajat
P e m sebagiao besar berumur pada kisaFan 18-55 tahun jnda berbagai lhgkamn skala usaha, dmgan proponi pada skala I, Il,
dan
IIl
masing-masiog
sebesar 79,M; 7924; dag 76,ooOh. Pet& pada tingkatao umur
ini
tergolong ke dalam tenaga ketja produktif, sehhgga cukup potensial untuk menjalankan usaham& d 3mba dengan layakPeternak me& pengalaman betemak domba yang cukup lama Sebagian besar pet- pada skala I, U, dan III memiliki kisaran pengalaman anma 2-15 tahun. PerSm-ax petemak yang rnemi,liki pengalaman pada kisarao 2-
15
tahun unmkyang sangat menunjang kelayakan usahatemak domba, tautama uniuk usia produktif.
- . Pendidikan formal dan informal petemak domba rakya! di Desa Cib~mian
tergolong rendah Petemak pada skala I, U, dan U1 yang tidak pcmah m
-pendidikan formal etau tidak tamat
SD
(Sekolah Dasar) a!au sederajat madng-madng sebesar 61,63; 67,92; dan 52,000h dan yang tidak pemah mengikuti
pendidikan informal masing-masing sebesar 84,88; 96,2323;
dan
84,000/~Pendidikan informal ) m g pemah d i h t i peternak
bqup pel&
beternak iomba. Lama pendidikan informal yang d i i h t i petemak cukup bervariasi danbmifat inddental, ).aim antara satu sampai tiga hixi yang diselenggarakan oleh
petugas penyuluhan. Rendahnya jlrmlah peternak yang mengikuti pendidikan
i n f o 4 ini d i s e i i k a n oleb keterbatasan penyebamn informasi kepada para pemnak mengenai waktu, tempat
dan
teknis pelaksanaan pendidikan,dan
keterbaman jt mlah pctugas penyuluh lapangan dibandingkan dengan besamya luas wilayah serta j'unlah petemak yang adaKarakteristik Usabaternak Domba
Karakteristik usahatemak domba menunjukkan ciriciri khusus yang
membedakan usahatemak domba ) m g diamati dengan usaba-usaha lainnya.
.b&terinik usahatemak domba yang diamati dalam pewtitian ini melipuu
kepemilikan temak, input produksi, dan output produksi usahatemak domba
Kepemilikan Ternak Domba
Temak domba yang dimiliki tiap petemak cukup bervariasi. Berdasarkan umur
dm
jenis kehmh, temak domba teTsebui terdiri dari anak domba jantaq an&domba betina, domba jantao muda (JM), domba betina muda
(BW,
domba jantan&uasa
(ID),
dan domba betina dcuasa(BD).
Kisaran kepemilikantemak
dombapada skala I, U, dan I11 masing-masing stbanyak 0,75-2,50; 251- 4,75; dm 4.76- 8 5 0
SDD,
dengan rataan pada skala 1, 11,dan
III
masing-masing sebanyak1,7W,48; 3,2&0,45; dan 6,09i1,06
SDD.
Komposisi kepemilikan tern& dombaT a k l 5 . Komposisi Kepemilikan Temak Domba Rata-rats Per Skala Usaha
- S h h l S b b o ~ h h m
U T d T a d Rwrm T d R n S a n T a d
-
l.l,xuIp Elms00 m.Y)O W S D 0 Elms00* =
k&t 64.W 6 4 4 0.74 0.74 86.00 86.00 I B 1 B W 6dLO W a@v+= -JX 9 m 0.10 a 1 0 IJ.W ID
azr azr
6m 6m 0 . ~ 0 . ~w e 29~0 7 2 1 03s O P ~ s4ca 14pO I* 036 uco 103s 1.n 043
n . ~ 11.7s 4u 0.14 4 s m 1 1 s 4u 021 rrps 80so ~ba an
EM < IT* 9 m 4 a 1 0 4ar I I ~s s 021 411 i ~ o 4.m 4n a16 M < I T * 16.00 Ip3 0.19 0.10 *OJ 4 m 0.15 0.m *m UO 420 010
BW 1 T b Roo 2600 O B 02J3 SWO 1650 O B 0.31 29.M 1 4 0 6 M
M I T b 19.W 950 Qn 0.11 I D 650 0.24 0.12 - Z W 3 1- I OR
BD 7x0 )JX
om
om taco IMO 0.19 a 1 9 ~m i ~ o 032 4nm 4.m 4 am om 6.m 6.00 411 411 1tr0 1 7 m om w
T a d ~ 0 I S I m 0 l S 1.M 2tI.W 172.73 S P 325 ZIPO) 1- lOCO QDP
Kepemilikan temak domba di Desa Cibunian tergolong rendab seperti yang
dicanrumkan pada Tibe1 6, karena dari 164
petcmak
responden h y a 1534%petemak yang tergolong ke dalam skala usaha
ITI.
Sebagian besar (52,44%)tergolong ke dalam skala usaha I.
Tabel 6. Petemak Berdasarirao Skala Usaha
Skala Usaha Orang
YO
Skala I 86 5244
skala
n
53 3232Skala III 25 1524
Total 164 100,O
Input Prodnksi Usahatern& Domba
Ternak Domba Jenis domba ) m g digunakan
dalam
usahatemak domba di Desa Cibunian adalah domba tipe. lokal. Domba jenis ini muniliki tubuh yang relatif kecil. Domba jaman memilik tanduk, sedangkan domba betina tidak bertanduk.Petcroak men- domba dari sistern bagi hasii pada tahun-tahun
sebelumnya atau h a i l membeli dai pasar/ten&dak/petemak Lain Domba sudab
dapai dijadikan bibit pada umur satu tahun, karena menrrrut pengalaman petemak
pada umur ini domba telah memiliki kaoatangan dalam bereproduksi. Umur
afkir
M a n . Lahan mentpakan salah satu input penring
yang
diperiukan dalam'. usahatemak domba. Lahan dalam usahatemak domba diperiukan untuk maban*
kandang. Definisi laban dalam penelitian ini adalah luasan tanah yang batasao
terluarn)a sejajar dengm m o p y atap dari kandang.
Luas lahan kaodang ratarata berbeda antara masiqg-madng skala
usaha
Semakin tinggi skala imha, maka luas laban yang di- semakin besar. Lahan kandang yang digmakin petcrnak ram-ram seluas 14.87 m2 (skala 1); 21.14 m2 (skala
II);
dan 35.72 m2 (skalii 111). ..Kandang. Jenis kandang )ang d i p d m petemak, baik
petunak
domba pada skala I,U,
maupunIII
seluruhnya menrpaLan kaudang panggung. Halini didukung oleh
basil penelitian Martha (1990) pada pet& domba mkyat di Desa Singasarikandang pmggung wtuk memelihara temaknya.
Kandang dibuat dalam bentuk d e d m m Bahan bangunan kandang
berasal
dari kayu, bamby dan bahan-bahan atap seperti d k , g-g, karpet, danarbes.
. Pertimbangan petemak dalam mewnhlkan bahan bangunan kandang umumya
didasarkan pada kemudahan memperoleh bahan dao harga baban. Petemak
cederung memilih bahan yang murah dan mudah didapai
Bahan amp pada skala I dan U sebagian besar wrbuat dari m b i a Pwsenmse pengpunaan atap dari rumbia pada skala I dan U masing-masing 76.74 dan 7 9 3 % . Rumbia banyak dipilib petemak pada skala ini kareaa lebii mudah dibuat dan lebih mlwb -)a. Rata-rata petemak pada skala
III
m- atapb
*
genteng yang daya tahamya l e b i lama daripada atapberbahan
nrmbia.Gtntmg, karpet, dan asbes yang digunakan b-ya nmqaJ- m a a i d bdras yaog pemahdigunakansebagaibahanampbangunanlain.
Persentase pggunaan bahan dinding
kandang dari bambu oleh peternak
pada skala I, 11, dan III (masing-masing 54,65; 52,83; dan 60,00%) merupakan yang paling -id dengan persen- penggunaan bahan kayu ataupun
k o m b i i kayu dan bambu Petemak lebii memilih bambu karena bambu lebh
Paernak pada skala I dan Il sebagian besar (masing-masing 5'1.16 dan
56,60%) m e bambu
mtuk
tiang kandang, scdangkan scbagian besarpetemak pada skala ICI (64%) lebih memilib kayu
untuk
tiang kadang.Lantai
kandang
pada
semua skala usahatemak domba seluruhnya (1Wo) menggunakanbahan dari bambu
Lantai
kandang dibuat bercelah agar kotoran dan sisa pakan dapai jatuh ke lubang tanah dalam kolong kandang, sehiogga &pal mengurangi sediwntasi kotoran dan sisapakan
dalam kanclang. Tiidakan iniadalah
salah satuupaya b c e g a h a o penyakit Distribusi petemak b e d a s a h penggunaan bahan
bmgman kandang ditampilkan pada Tabel7.
-
.- u~aia~ -I ~ ~ a t a 11 skata
rn
orang
% Owg %orang
%&
Kiramwnbh 66 76.74 42 7925 6 24.00
Gmrrng 10 11.63 5 9.44 17 68.00
KerPt
8 93 0 5 9.43 I 4.00Ashes 2 u3 I 1.88 1 4.00
Total 86 100.00 53 l00.00 25 100,W
Kayu 8 930 5 9.43 - 3 12.00
B H n b u h K a y u 31 j6.05 20 37.74 7 28.00
Total 86 100.00 53 100.00 25 100.00
~ ~
twJ 42 48.84