Informasi Dokumen
- Penulis:
- Mita Wahyuni
 
 - Pengajar:
- Dra. Esti Sudi Utami B.A., M.Pd.
 - Dra. Endang Kurniati, M.Pd.
 
 - Sekolah: Universitas Negeri Semarang
 - Mata Pelajaran: Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
 - Topik: Pengembangan Model Evaluasi Mendengarkan Wacana Non-Sastra Pembelajaran Bahasa Jawa SMA Berbasis Integratif-Komunikatif
 - Tipe: skripsi
 - Tahun: 2013
 - Kota: Semarang
 
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya evaluasi mendengarkan dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMA. Penelitian ini menyoroti kurangnya perhatian terhadap evaluasi mendengarkan dibandingkan dengan keterampilan bahasa lainnya. Penulis mengemukakan bahwa evaluasi yang ada saat ini belum berbasis integratif-komunikatif, yang seharusnya menjadi fokus dalam pengajaran bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap wacana non-sastra.
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah menguraikan pentingnya evaluasi dalam pembelajaran bahasa dan kurangnya perhatian terhadap evaluasi kemampuan mendengarkan. Penulis menegaskan bahwa evaluasi mendengarkan harus dilakukan secara integratif dan komunikatif untuk menilai kemampuan siswa secara efektif. Hal ini sejalan dengan kurikulum yang menekankan pada pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup tiga poin utama: bagaimana menyusun draf model evaluasi mendengarkan, bagaimana proses validasi model tersebut, dan bagaimana implementasi model evaluasi yang dikembangkan. Rumusan ini menjadi fokus utama dalam penelitian untuk menghasilkan model yang efektif.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun draf model evaluasi mendengarkan yang berbasis integratif-komunikatif, mendeskripsikan hasil validasi dari model tersebut, dan menyusun model evaluasi yang siap digunakan dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMA. Tujuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas evaluasi yang ada.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi teoretis dan praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang evaluasi pembelajaran bahasa. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan mendengarkan siswa dan memberikan alternatif dalam evaluasi pembelajaran.
II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
Bagian ini membahas tinjauan pustaka yang relevan dengan penelitian ini, termasuk penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan evaluasi kemampuan mendengarkan. Penulis juga menjelaskan landasan teoritis yang mendasari pengembangan model evaluasi, seperti evaluasi pembelajaran bahasa, pendekatan integratif dan komunikatif, serta tujuan pembelajaran bahasa Jawa.
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menyajikan berbagai penelitian terkait kemampuan mendengarkan dan evaluasi dalam pembelajaran bahasa. Penulis mengidentifikasi kekurangan dalam penelitian sebelumnya yang belum mengembangkan model evaluasi mendengarkan secara integratif-komunikatif, sehingga penelitian ini diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut.
2.2 Landasan Teoretis
Landasan teoretis mencakup teori evaluasi pembelajaran bahasa, pendekatan integratif, pendekatan komunikatif, dan tes kemampuan mendengarkan. Penulis menjelaskan pentingnya pendekatan ini dalam menciptakan evaluasi yang efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa, serta bagaimana teori-teori ini saling terkait dalam konteks pembelajaran bahasa.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Penelitian ini dilakukan dalam empat langkah utama: analisis kurikulum, desain produk, validasi desain, dan revisi desain. Metode ini dipilih untuk memastikan bahwa model yang dikembangkan relevan dan dapat diterapkan secara praktis dalam konteks pembelajaran.
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian menjelaskan langkah-langkah yang diambil dalam pengembangan model evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode R&D yang melibatkan analisis kebutuhan, pengembangan draf model, dan validasi oleh ahli. Pendekatan ini memastikan bahwa model yang dihasilkan sesuai dengan standar pendidikan yang berlaku.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri dari guru mata pelajaran bahasa Jawa dan pakar pendidikan bahasa yang dilibatkan dalam proses validasi model. Pemilihan subjek ini penting untuk mendapatkan masukan yang konstruktif dalam pengembangan model evaluasi yang efektif.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket uji ahli yang dirancang untuk mengumpulkan data mengenai validitas draf model evaluasi. Angket ini berfungsi untuk mengukur sejauh mana model yang dikembangkan memenuhi kriteria yang diharapkan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada subjek penelitian. Data yang dikumpulkan akan dianalisis untuk menentukan validitas dan efektivitas model evaluasi yang dikembangkan.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menginterpretasikan data secara mendalam dan menarik kesimpulan yang relevan dari hasil penelitian.
IV. MODEL EVALUASI MENDENGARKAN WACANA NON-SASTRA BERBASIS INTEGRATIF-KOMUNIKATIF
Bagian ini memaparkan draf model evaluasi mendengarkan yang dikembangkan, yang terdiri dari berbagai jenis tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap wacana non-sastra. Model ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai keterampilan berbahasa dan memberikan gambaran menyeluruh tentang kemampuan mendengarkan siswa.
4.1 Draf Model Evaluasi Mendengarkan Wacana Non-Sastra
Draf model evaluasi mencakup 15 jenis tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan mendengarkan siswa. Tes ini meliputi berbagai bentuk, seperti tes benar-salah, pilihan ganda, dan esai, yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa secara komprehensif.
4.2 Validasi Desain/Uji Ahli
Proses validasi dilakukan untuk memastikan bahwa draf model yang dikembangkan memenuhi kriteria kualitas yang diharapkan. Uji ahli dilakukan oleh guru dan pakar pendidikan bahasa, yang memberikan masukan untuk perbaikan model sebelum diimplementasikan.
4.3 Model Evaluasi Mendengarkan Wacana Non-Sastra
Model evaluasi yang dihasilkan terbagi menjadi tiga kategori utama: menjawab pertanyaan isi bacaan, mengungkapkan isi bacaan, dan menanggapi isi bacaan. Setiap kategori memiliki bentuk tes yang berbeda, yang dirancang untuk mengukur keterampilan mendengarkan secara efektif.
V. SIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini menyajikan simpulan dari hasil penelitian dan saran untuk implementasi model evaluasi yang dikembangkan. Penulis menekankan pentingnya penggunaan model ini oleh guru dalam pembelajaran bahasa Jawa untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa secara integratif dan komunikatif.
5.1 Simpulan
Simpulan penelitian menegaskan bahwa model evaluasi mendengarkan yang dikembangkan dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengukur kompetensi mendengarkan siswa. Model ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap wacana non-sastra dalam konteks pembelajaran bahasa Jawa.
5.2 Saran
Saran yang diberikan mencakup penggunaan model evaluasi ini oleh guru sebagai alternatif dalam mengukur kemampuan mendengarkan. Selain itu, peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan untuk menyempurnakan model yang telah dikembangkan.