• Tidak ada hasil yang ditemukan

Istana Lego (Exploring Cubism)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Istana Lego (Exploring Cubism)"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490

STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik

Oleh

ACHMAD HADYAN BICHMAN

090406026

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

Oleh:

ACHMAD HADYAN BICHMAN

090406026

Medan,

Februari 2014

Disetujui oleh:

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Ir. Rudolf Sitorus, M.L.A.

Ir. N. Vinky Rahman, M.T

NIP : 195802241986 01 002

NIP : 19660622 197702 1 001

Ketua Departemen Arsitektur,

(3)

NIM : 09 04 06 026 Judul Proyek Tugas Akhir : Istana Lego

Tema : Exploring Cubism

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status Waktu Pengumpulan Laporan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Koordinator TKA-490

1. Lulus Langsung

2. Lulus Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa Sidang

4. Perbaikan Dengan Sidang

5. Tidak Lulus

Medan, Februari 2014

Ketua Departemen Arsitektur, Koordinator TGA-490,

Ir. N.Vinky Rahman, MT. Wahyuni Zahrah, ST., MS.

NIP : 196606221997021001 NIP : 198104262008122003

(4)

penyusunan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Laporan Studio Tugas Akhir ini berisikan antara lain: pengumpulan data melalui studi literatur dan dari berbagai nara sumber, telaah, analisa dan penyusunan landasan-landasan teoritis (konseptual) bagi tahap perancangan serta gambar-gambar rancangan.

Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

• Bapak Ir. Rudolf Sitorus, M.L.A sebagai Dosen Pembimbing I dan juga selaku Sekretaris Jurusan Arsitektur USU, dan juga sebagai ayah saya di kampus terima kasih atas bimbingan, dukungan dan motivasi yang selalu diberikan dari awal hingga akhir. terima kasih pak.

• Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT. sebagai Ketua Jurusan Arsitektur USU dan sebagai Dosen Pembimbing II, atas bimbingan, dukungan dan motivasi yang selalu diberikan dari awal hingga akhir. terima kasih pak.

• Bapak Dr. Achmad Delianur Nasution , S.T, M.T, dan Ibu Salminawaty Ginting ST. MT. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran dan kritik.

• Ibu Wahyuni Zahrah, ST. MS. selaku Ketua Koordinator Studio Tugas Akhir Semester A TA. 2013/2014.

(5)

hingga akhir hayat dan juga telah mengorbankan apapun demi anak-anaknya. Terima kasih pa.

• Saudara kandung saya yaitu Safadra Adlan ,terima kasih udah jadi abang, teman berantam dan juga guru selama 22 tahun ini dan juga selalu mensupport saya dan mendoakan saya , Terima kasih bang.

• Adik saya Aprilla Cahya Nabila yang selalu ceria dan menghibur saya di saat apapun.

• Tengku Muni Fahtu Zahra yang selalu mensupport dan membantu saya dan juga telah sabar menghadapi saya selama Studio Tugas Akhir ini hingga selesai.

• Saudara saudara baru saya dalam hidup ini, yang telah mengisi hari hari di arsitektur maupun di luar, pengingat dan pendamping di kala suka dan duka terima kasih untuk Amed, Andre, Ares, Willy, Didit, Yudist, David, Dan Vicry. Terima kasih atas segala semangat, cerita, bantuan dan kebersamaan kita selama ini. Semoga kita tetap bersaudara sampai akhir hayat. Amin.

• Serta saudara-saudara Nomaden. Danu, Adib, Reza yang selalu mensupport saya kapanpun dimanapun dalam suka maupun duka.

• Teman teman satu kelompok saya “The Starter four” yang selalu saling menjatuhkan satu sama lain demi kebaikan, terima kasih atas bantuan dan semangat kalian Amed, Arep dan Kevin.

• Teman teman satu ruangan tugas akhir yang tidak akan mungkin saya lupakan, yang menambah suasana ruangan tugas akhir semakin hidup. Terima kasih untuk Aci, David, Bang Mora, Vita, Indah, Willy, Vicry, Nanda, KT, Amed, Arep, Kevin, Yudist, Rusy, CP, Roni, Desi, Agatha, Andre dan Ares. Tanpa kalian ruangan Tugas Akhir pasti sepi.

(6)

bantuan apapun khususnya kepada Fitra, Risol, Yogi, Husni, Mukhlis, Rembrand, Ichwan, Ricky, Prilsa, Pincek, Ester, Yola dan Vabin. Terima kasih untuk segalanya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.

(7)

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR TABEL... vii

Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Maksud dan Tujuan... 2

1.3. Masalah Perancangan ... 2

1.4. Metode Pendekatan ... 2

1.5. Lingkup dan Batasan ... 2

1.6. Kerangka Berpikir... 4

Bab II. Deskripsi Proyek 2.1. Terminologi Judul... 6

2.2. Tinjauan umum ... 6

2.2.1. Sejarah dan Perkembangan Lego ... 7

2.2.2. Tema-tema dalam Lego... 10

2.3. Lokasi/Site ... 17

2.3.1. Analisis pemilihan lokasi ... 19

2.3.2. Deskripsi Lokasi sebagai Tapak Rancangan ... 23

2.4. Tinjauan Pengguna dan Aktifitas... 24

2.4.1. Pengguna ... 24

2.5.2. Aktivitas ... 26

2.5. Deskripsi Ruang dan Besaran Ruang ... 27

2.5.1. Fasilitas Utama... 27

2.5.2. Fasilitas Pendukung ... 28

2.6. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang... 29

(8)

3.3.1. Kubisme dalam Arsitektur... 41

3.3.2. Karakteristik Arsitektur Kubisme... 41

3.4. Keterkaitan Tema dengan Judul ... 42

3.5. Studi Banding Tema Sejenis... 43

3.5.1. “Falling Water” Frank Loyd Wright ... 43

3.5.2. Le Corbusier / Heidi Weber Museum... 44

Bab IV. Analisis Perancangan 4.1. Analisis Tapak Eksisting ... 46

4.1.1. Analisis Tata Guna Lahan ... 47

4.1.2. Analisis Generator Aktifitas ... 48

4.1.3. Analisis View ... 49

4.1.4. Analisis Sirkulasi dan Pencapaian... 50

4.1.5. Analisis Pola Arsitektur... 51

4.1.6. Analisis Karakteristik Tapak ... 52

4.1.7 Analisi Skyline ... 52

4.2. Analisis Pola Kegiatan ... 53

4.3. Analisis Jumlah Pengunjung ... 54

4.3.1. Analisis Kebutuhan Parkir ... 55

4.3.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang... 57

4.4. Program Ruang ... 59

Bab V. Konsep Perancangan 5.1. Konsep Massa ... 62

5.1.1. Bentukan Massa... 62

5.2. Zoning Bangunan... 63

5.2.5. Konsep Vegetasi ... 65

(9)

Daftar Pustaka ... 72

Lampiran ... 73

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 - Diagram Kerangka Berfikir... 4

Gambar 2.1 - Waterboom... 6

Gambar 2.2 - Universal Studio ... 6

Gambar 2.3 - Legoland ... 7

(10)

Gambar 2.9 - Legoland Florida... 9

Gambar 2.10 - Legoland Malaysia... 9

Gambar 2.11 - Lego Architecture ... 10

Gambar 2.12 - Lego Batman ... 11

Gambar 2.13 - Lego City ... 12

Gambar 2.14 - Lego Castle ... 12

Gambar 2.15 - Lego Technic... 13

Gambar 2.16 - Lego Bionicle... 14

Gambar 2.17 - Lego Lord of the Rings ... 15

Gambar 2.18 - Lego Marvel... 16

Gambar 2.19 - Lokasi 1... 20

Gambar 2.20 - Lokasi 2... 20

Gambar 2.21 - Lokasi 3... 21

Gambar 2.22 - Lego Playtown ... 27

Gambar 2.23 - Lego Construction Zone ... 27

Gambar 2.24 - Lego Expo ... 28

Gambar 2.25 - Lego Store... 28

Gambar 2.26 - Lego Bricks... 28

Gambar 2.27 - Lego Cafe... 29

Gambar 2.28 - Lego Cafe... 29

Gambar 2.29 - Legoland Malaysia Map... 33

Gambar 2.30 - Legoland Malaysia Gate ... 33

Gambar 2.31 - Lego Miniland ... 34

Gambar 2.32 - Lego Imagination Center ... 34

Gambar 2.33 - Lego Technic... 35

Gambar 2.34 - Lego Kingdom ... 35

Gambar 2.35 - Lego Adventure ... 36

Gambar 2.36 - Lego City ... 37

Gambar 3.1 - Gambar Kerja The Falling Water ... 43

(11)

Gambar 3.7 – Le Corbusier Center ... 44

Gambar 4.1 – Lokasi Site ... 47

Gambar 4.2 - Analisis Tata Guna Lahan ... 47

Gambar 4.3 - Analisis Generator Aktifitas... 48

Gambar 4.4 - Analisis View Kedalam ... 49

Gambar 4.5 - Analisis View Keluar ... 50

Gambar 4.6 - Analisis Sirkulasi dan Pencapaian ... 50

Gambar 4.7 - Analisis Pola Arsitektur... 51

Gambar 4.8 - AnalisisKarakteristik Tapak... 52

Gambar 4.9 - Analisis Skyline ... 52

Gambar 4.10 - Analisis Pola Kegiatan Pengunjung ... 53

Gambar 4.11 - Analisis Pola Kegiatan Pengelola ... 53

Gambar 4.12 - Analisis Pola Kegiatan Pelayanan Teknis... 54

Gambar 5.1 - Konsep Bentukan Massa... 62

Gambar 5.2 - Zoning Lantai 1... 63

Gambar 5.3 - Zoning Lantai 2... 64

Gambar 5.4 - Zoning Lantai 3... 64

Gambar 5.5 - Zoning Vertikal ... 64

Gambar 5.5 - Konsep Sirkulasi Eksternal ... 65

Gambar 5.5 - Konsep Sirkulasi Internal ... 66

Gambar 6.1 - Eksterior 1 ... 67

Gambar 6.2 - Eksterior 2 ... 67

Gambar 6.3 - Eksterior 3 ... 68

Gambar 6.4 - Eksterior 4 ... 68

Gambar 6.5 - Eksterior 5 ... 69

Gambar 6.6 - Interior 1 ... 69

Gambar 6.7 - Interior 2 ... 70

Gambar 6.7 - Interior 3 ... 70

(12)
(13)

Achmad Hadyan Bichman* Rudolf Sitorus ** N. Vinky Rahman***

Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Jl. Almameter, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA Telp / Fax : +62-61-8212050

E-mail : hadyanbichman@yahoo.com

Abstrak

PembangunanIstana Legobertujuan untuk mengajak orang tua serta memfasilitasi anak-anak dalam rentang usia 5-12 tahun untuk bermain serta melatih kemampuan psikomotorik mereka dengan kegiatan bangun membangun melalui permainanLego.Adapun kegiatan-kegiatan yang ditawarkan diIstana Legoini difasilitasi berdasarkan tema yang dimiliki olehLegoitu sendiri, anak-anak dapat melihat bahkan membuat tokoh-tokoh film kesayangan mereka seperti tokoh superhero pada film Marvel, Star Wars, bahkan Lord of The Ring. Anak-anak juga dapat menikmati wahana bermain seperti kincir angin, roller coaster, dan bumper car pada area Lego Technic. Dan juga anak-anak dapat membuat karya seninya sendiri berupa sculpture yang dapat dipamerkan langsung pada Lego Art Museum. Misi yang ingin dicapai pada project ini adalah untuk memperkenalkan atau memberikan alternatif kepada anak-anak maupun orangtua bahwa Lego mampu memgajarkan untuk merealisasikan semua imajinasi maupun ide-ide kreatif yang ada pada anak-anak dan menuangkannya dalam bentuk sebuah permainan Lego dan agar anak-anak tidak membatasi imajinasinya dengan permainan yang tergambar dengan mudah dalam sebuahgadget.

Kata kunci : Istana Lego, Lego, Imagination, Legoland,

Abstract

The purposes behind the construction ofIstana Legois to invite the parents and provide their kids within ages between 5 until 12 years old to play and train their psychomotor ability with built & try activity through Lego. There are several activity thatIstana Legocan provide based on theme that Lego had themselves, kids can see even make their own favorite superhero like Marvel, Star Wars, even Lord of The Ring. Kids also can enjoy some amusement park like ferishwheel, roller coaster, and bumper car in the Lego Technic Area. And also kids can make their own artwork or sculpture which can be displayed in Lego Art Museum. The mission which want to be reached in this project is introduce or give an alternative to kids or parents that Lego can teach them to can make their imagination or idea become reality through playing with Lego and in order to kids cant make borders in their imagination with games which can display clearly without imagination inside the gadget.

(14)
(15)
(16)

Achmad Hadyan Bichman* Rudolf Sitorus ** N. Vinky Rahman***

Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Jl. Almameter, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA Telp / Fax : +62-61-8212050

E-mail : hadyanbichman@yahoo.com

Abstrak

PembangunanIstana Legobertujuan untuk mengajak orang tua serta memfasilitasi anak-anak dalam rentang usia 5-12 tahun untuk bermain serta melatih kemampuan psikomotorik mereka dengan kegiatan bangun membangun melalui permainanLego.Adapun kegiatan-kegiatan yang ditawarkan diIstana Legoini difasilitasi berdasarkan tema yang dimiliki olehLegoitu sendiri, anak-anak dapat melihat bahkan membuat tokoh-tokoh film kesayangan mereka seperti tokoh superhero pada film Marvel, Star Wars, bahkan Lord of The Ring. Anak-anak juga dapat menikmati wahana bermain seperti kincir angin, roller coaster, dan bumper car pada area Lego Technic. Dan juga anak-anak dapat membuat karya seninya sendiri berupa sculpture yang dapat dipamerkan langsung pada Lego Art Museum. Misi yang ingin dicapai pada project ini adalah untuk memperkenalkan atau memberikan alternatif kepada anak-anak maupun orangtua bahwa Lego mampu memgajarkan untuk merealisasikan semua imajinasi maupun ide-ide kreatif yang ada pada anak-anak dan menuangkannya dalam bentuk sebuah permainan Lego dan agar anak-anak tidak membatasi imajinasinya dengan permainan yang tergambar dengan mudah dalam sebuahgadget.

Kata kunci : Istana Lego, Lego, Imagination, Legoland,

Abstract

The purposes behind the construction ofIstana Legois to invite the parents and provide their kids within ages between 5 until 12 years old to play and train their psychomotor ability with built & try activity through Lego. There are several activity thatIstana Legocan provide based on theme that Lego had themselves, kids can see even make their own favorite superhero like Marvel, Star Wars, even Lord of The Ring. Kids also can enjoy some amusement park like ferishwheel, roller coaster, and bumper car in the Lego Technic Area. And also kids can make their own artwork or sculpture which can be displayed in Lego Art Museum. The mission which want to be reached in this project is introduce or give an alternative to kids or parents that Lego can teach them to can make their imagination or idea become reality through playing with Lego and in order to kids cant make borders in their imagination with games which can display clearly without imagination inside the gadget.

(17)
(18)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak – anak selalu identik dengan kata – kata “bermain”. Seiring dengan

kemajuan zaman dan semakin berkembangnya teknologi membuktikan bahwa

semakin banyak orang – orang yang berfikiran maju dan pintar, sehingga

terjadinya tuntutan untuk belajar lebih giat agar dapat menyeimbangi

perkembangan yang telah terjadi, tidak terkecuali untuk anak – anak.

Belajar sambil bermain merupakan sesuatu hal yang wajib bagi pendidikan anak – anak. Serius dan ketatnya pendidikan yang ditawarkan disekolah membuat anak – anak terkadang tidak memiliki waktu untuk bermain secara normal. Sepulang sekolah anak – anak akan beristirahat ataupun dituntut untuk belajar kembali dirumah, sehingga hiburan yang sering didapat hanya berupa permainan game pada alat elektronik yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Tanpa disadari sebenarnya cara bersenang – senang seperti ini membawa efek buruk pada pola pikir dan tindakan anak. Permainan yang dapat dilakukan secara individual ini dapat berpengaruh pada perilaku sosial anak, mereka tidak terbiasa bersosialisasi sehingga tidak muncul rasa saling menghargai satu sama lain yang bila diteruskan akan membawa cerminan buruk hingga dewasa.

(19)

2 Maksud dan tujuan dari studi kasus perencanaan dan perancangan Istana Lego ini adalah :

• Untuk mengembangkan tingkat kreatifitas anak dengan mainan yang bersifat permainan lapangan.

• Membantu pergaulan dan melatih kehidupan sosial anak agar lebih mudah membaur dalam masyarakat.

• Menyediakan tempat rekreasi yang juga berlingkup pendidikan.

1.3 Masalah Perancangan

• Bagaimana merancang sebuah taman bermain bertemakan Lego yang nyaman di tengah kota.

• Bagaimana membuat suatu taman bermain yang mempunyai fungsi komersil, rekreatif juga edukatif.

• Bagaimana merencanakan pencapaian/aksesibilitas yang mudah (easy accessibility).

1.4 Pendekatan

Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah:

• Studi Pustaka yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang digunakan untuk memperoleh informasi dan bahan literatur yang sesuai dengan materi laporan yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.

• Studi Literatur terhadap kasus dan tema yang sejenis yang mendukung proses perencanaan dan perancangan.

(20)

Adapun batasan dan lingkup kajian perencanaan proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah Istana Lego.

Lingkup perencanaannya adalah:

• Menelusuri ketertarikan anak – anak terhadap permainan yang bersifat lapanagan dan yang dapat melatih psikomotorik.

• Meninjau tingkat kehidupan sosial yang dimiliki anak – anak pada zaman sekarang.

Sedangkan yang menjadi batasan dalam merencanakan proyek ini adalah:

• Membahas masalah – masalah yang dihadapi dalam menciptakan sarana yang nyaman untuk bermain dan menunjukkan Negara Indonesia dalam skala yang lebih kecil.

• Mencari solusi – solusi dari masalah – masalah tersebut dan menjadikannya sebuah kriteria dalam merancang taman dan bangunan pendukung sebagai fasilitas semi pendidikan sekaligus tempat yang dapat dikunungi masyarakat.

(21)

4 Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengembangkan tingkat kreatifitas aaak dengan mainan yang bersifat permainan lapangan.

2. Membantu pergaulan dan melatih kehidupan sosial anak agar lebih mudah membaur dalam masyarakat.

3. Menyediakan tempat rekreasi yang juga berlingkup pendidikan.

Judul Perancangan :

Lego Miniland Indonesia

Tema Perancangan :

Arsitektur Metafora

Masalah Perancangan

•Bagaimana merancang sebuah taman bermain bertemakan Lego yang nyaman di tengah kota. •Bagaimana membuat suatu taman bermain yang

mempunyai fungsi komersil, rekreatif juga

edukatif.

•Bagaimana merencanakan

pencapaian/aksesibilitas yang mudah (easy

accessibility).

Metode Perancangan :

Studi Literatur Studi Banding Survei Lapangan Wawancara Analisa : Analisa Tapak Analisa Fungsional Program Ruang Hubungan Antar Ruang

Konsep Perancangan :

Ruang Luar, Ruang dalam, massa bangunan, tema, struktur, utilitas

Desain Perancangan

Latar Belakang

1. Anak adalah investasi masa depan bangsa.

2. Meningkatnya jumlah anak–anak yang mengesampingkan kehidupan sosialnya.

(22)

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

BAB VI GAMBAR PERANCANGAN

(23)

6

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

Judul yang menjadi usulan proyek adalah Istana Lego, yang memiliki pengertian sebagai berikut:

Istana : Tempat kediaman resmi untuk pemimpin atau raja

Lego : Sejenis alat permainan bongkar pasang berbahan plastic berukuran kecil yang terkenal di dunia. Bongkah – bongkahan ini dapat disusun atau disatukan sehingga dapat menjadi model apa saja.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa arti dari Istana Lego adalah “ Tempat atau kediaman dimana segala sesuatu maupun kegiatan yang terdapat di tempat ini selalu berkaitan langsung dengan permainan atau wujud dari Lego”.

2.2 Tinjauan Umum

Taman bermain adalah tempat dengan daya tarik yang terdiri atas wahana permainan seperti wahana lintas-gunung (roller coaster) dan balap air. Biasanya taman hiburan memiliki pilihan sejumlah jenis wahana permainan yang berbeda, bersama dengan toko, restoran, dan gerai (outlet) hiburan lainnya . Taman hiburan dapat dinikmati oleh kaum tua maupun muda. Banyak taman hiburan yang ditujukan untuk bidang tertentu; ada taman bermain air ada pula taman bermain yang mencontoh mainan, film, dan sebagainya.

(24)

2.2.1 Sejarah dan Perkembangan Lego

Nama Lego terdiri dari dua kata yang terdapat dalam bahasa Danish yaitu

“Leg Godt” yang berarti “Play Well” atau “Bermain Baik” pada bahasa Indonesia.

Grup Lego dibentuk pada tahun 1932 ini dipelopori oleh seorang pengerajin kayu dari Denmark bernama Ole Kirk Kristiansen. Perusahaan inipun diwariskan secara turun temurun dan sekarang pemiliknya merupakan cucunya yang bernama Kjeld Kirk Kristiansen.

Sebuah perjalanan panjang yang sudah ditempuh selama 80 tahun yang bermula dari pengrajin kayu yang kecil menjadi perusahaan global yang modern sampai menjadi produsen mainan terbesar peringkat 4 di dunia.

(25)

8 Bentuk bata yang ada pada saat ini dikenalkan pada tahun 1958. Tabung – tabung yang dapat mengunci ini menjadikannya mainan yang unik yang dapat menghasilkan kemungkinan hasil bangunan yang tidak terbatas. Semua tergantung kepada kekayaan ide dan imaginasi yang dapat kita salurkan dengan bermain.

Pada tanggal 7 Juni 1968, Taman Legoland pertama dibuka di Billund. Taman rekreasi ini menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun dengan bata Lego. Taman seluas 12.000 meter persegi ini dikunjungi 625.000 pengunjung pada tahun pertamanya sendiri. Selama 20 tahun berikutnya, taman ini bertambah luas delapan kali dari luas awalnya, dan nantinya rata-rata dikunjungi sekitar satu juta pengunjung yang membeli tiket tiap tahunnya. Lebih dari delapan belas juta set mainan Lego telah terjual pada tahun 1968.

Dan selanjutnya Legoland di buat di London dan diikuti oleh pembuatan Legoland di California dan Florida dan Legoland yang terakhir dibuat pertama kali dan masih satu – satunya di Asia adalah Legoland Malaysia yang berada di Johor, Malaysia pada tahun 2012.

(26)

Gambar 2.6 Legoland Billund Gambar 2.7 Legoland Windsor

Gambar 2.8 Legoland California

(27)

10 2.2.2 Tema-Tema dalam Lego

Sebagai mainan bongkar pasang Lego mengeluarkan tema-tema yang menarik bagi kaum anak-anak maupun kaum remaja dan dewasa agar mainan tersebut tidak terlalu memiliki kesan monoton dan dapat memfokuskan minat dan keinginan dari pembeli untuk memilih mainan seperti apa yang akan dia mainkan nantinya. Berikut adalah tema-tema yang ada pada mainan Lego :

Lego Architecture

Lego Architecture adalah sub-brand dari mainan Lego berupa mainan konstruksi yang bertujuan untuk “merayakan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan dunia arsitektur melalui Lego Brick”. Brand ini mencakup serangkaian Lego set yang dirancang oleh ‘Architecture Artist’ Adam Reed Tucker, dan masing-masing berisi potongan-potongan dan instruksi untuk membangun sebuah model karya arsitektur terkenal dalam skala mikro.

(28)

Lego Batman

Lego Batman adalah tema dan berbagai produk dari Lego berupa mainan konstruksi yang diperkenalkan pada tahun 2006 berdasarkan karakter superhero Batman dibawah lisensi DC Comics. Fitur kendaraan, karakter dan adegan dalam komik dan film merupakan inspirasi untuk desain ini, sebagai contoh Batmobile yang mempertahankan bentuk ramping dasar dan sirip menonjol dari film karya Tim Burton. Sedangkan Bat-tank didasarkan pada tank seperti Batmobile pada The Dark Knight Returns karya Frank Miller.

(29)

12 Lego City

Lego City adalah tema dimana Lego set didasarkan sesuaikan dengan kehidupan kota, dengan model yang menggambarkan layanan kota seperti pelayanan kota (kantor polisi dan pemadam kebakaran), bandara, kereta api, konstruksi, dan layanan sipil.

Lego Castle

Leco Castle merupakan Lego dalam abad pertengahan dengan fantas yang menampilkan kesatria dan kastil. Saat itu diperkenalkan pada tahun 1978 sampai 1997. Tema Abad pertengahan kemudian membawa sub-tema seperti Lego Knight Kingdoms dan Lego Kingdoms. Set Lego Castle kemudian dipatenkan dibawah kedudukan Legoland sampai 1991. Pada tahun 2008 merupakan 30 tahun diperkenalkannya tema Lego Castle.

Gambar 2.13 Lego City

(30)

Lego Technic

Lego Technic adalah garis Lego interkoneksi plastic rod dan parts. Tujuan dari seri ini adala untuk meciptakan model yang lebih maju dengan benda bergerak yang lebih kompleks, seperti mesin denagn roda. Diperkenalkan pada tahun 1977.

Set Technic sering ditandai dengan adanya potongan khusus seperti gear, as roda, pin, dan balok. Beberapa set juga datang dengan potongan pneumatic atau motor listrik. Dalam beberapa tahun terakhir, potongan-potongan technic telah memulai untuk mengeksplor lebih dalam Lego set seperti para penambang, dan lain-lain.

[image:30.595.101.507.418.733.2]

Gaya Lego Technic berubah dari waktu ke waktu. Set technic diproduksi sejak tahun 2000 menggunakan metodologi konstruksi yang berbeda, digambarkan sebagai “studdles construction” (studs adalah tombol tombol lingkaran kecil yang menonjol pada Lego Bricks). Metode ini digunakan pada balok, pin, daripada bata technic.

(31)

14 Lego Bionicle

[image:31.595.101.499.277.743.2]

Bionicle diperkenalkan pada 30 Desember 2000. Bionicle terdiri dari kata-kata bio yang artinya logis dan nicle yang artinya kromatografi. Paket Bionicle sebelumnya pernah ditampilkan dalam Lego Technic dan kemudian berkembang menjadi sub-brand sendiri pada tahun 2010. Lego mengumumkan untuk berhenti memproduksi set Bionicle pada masa mendatang.

(32)

Lego Lord of the Rings

Lego Lord of the Rings dan The Hobbit merupakan tema Lego berdasarkan film karya Peter Jackson dengan judul yang sama. Kedua tema ini didasarkan pada satu tema yang sama yaitu dunia Middle-earth dari tulisan karya JRR Tolken.

Bentuk-bentuk awal diperkenalkan pada tanggal 20 Desember 2011 dan tersedia untuk pembeli yang berada di Amerika Utara, Eropa, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

[image:32.595.100.506.383.770.2]

Set pertama untuk The Lord of the Rings diliris pada bulan Mei 2012, sedangkan set untuk The Hobbit diliris pada Desember 2012. Set kedua dari The Lord of the Rings diliris pada tahun 2013 dan set kedua untuk The Hobbit pada Desember 2013.

(33)

16 Lego Marvel

Marvel adalah alam semesta fiksi dimana cerita di sebagian besar judul buku, komik dan media lain yang diterbitkan oleh Marvel. Marvel digambarkan sebagai ribuan alam semesta yang terpisah, yang semuanya ciptaan Marvel comics.

Lego Star Wars

Lego Star Wars adalah mainan Lego yang menggunakan Star Wars saga sebagai temanya yang diliris pada tahun 1999. Model pertamanya adalah Lego X-Wing. Beberapa set pada Lego Star Wars dibuat dan diliris didasarkan pada trilogy prekuel episode I sampai III.

Gambar 2.18 Lego Marvel

(34)

2.3 Lokasi / Site

Untuk memilih lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan pembangunan proyek ini, maka penting terlebih dahula dibuat kriteria-kriteria pemilihan lokasi. Langkah ini ditempuh kemudian dievaluasi sehingga mendapatkan lokasi yang benar benar cocok untuk proyek ini.

Kriteria ini dibuat berdasarkan analisa tata ruang kota, analisa sasaran proyek, analisa program aktifitas, analisa pencapaian, dan analisa penerapan tema.

Ada pun kriteria dalam pemilihan lokasi untuk proyek ini adalah:

• Beberapa dilokasi yang diperuntukkan atau mempunyai sasaran pembangunan di bidang rekreasi (berdasarkan RUTRK Medan)

• Lokasi dekat dengan jalan primer

• Lokasi mudah dijangkau kenderaan pribadi dan umum karena target pengunjungnya adalah masyarakat umum.

• Lokasi dekat dengan fasilitas-fasilitas kota sebagai pendukung, seperti pusat perbelanjaan, retail-retail,hotel, dan fasilitas lainnya.

Tabel 2.1 WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, Yaitu :

No Pusat

Pelayanan Fungsi Wilayah pelayanan

A

Pusat

Pelayanan Kota di Pusat Kota

Pusat kegiatan

perdagangan/bisnis;

Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota;

Pusat pelayanan ekonomi

Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah, Kec. Medan Timur, kec.Medan Barat, Kec. Medan Kota;

Provinsi Sumatera Utara

(35)

18 B

Pusat

Pelayanan Kota dibagian Utara

Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional

Pusat pelayanan

transportasi;

Pusat kegiatan sosial-budaya

Pusat kegiatan industri

Kota Medan Bagian Utara;

Provinsi Sumatera Utara

Regional

1

Subpusat pelayanan kota Medan

Belawan

pusat pelayanan

transportasi laut,

pusat kegiatan bongkar muat dan impor– ekspor,

pusat kegiatan industri, dan

pusat kegiatan perikanan

Kec. Medan Belawan

2

Subpusat pelayanan kota Medan

Labuhan

Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan

Pusat pelayanan transportasi

Pusat pelayanan kesehatan

Kec. Medan Labuhan

3

Subpusat pelayanan kota Medan Marelan

Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok (pasar induk);

Pusat kegiatan rekreasi dan wisata

Kec, Medan Marelan;

Kabupaten Deli Serdang

(36)

2.3.1 Analisis Pemilihan Lokasi

Pencapaian

Site harus dapat dicapai dengan mudah, baik bagi kendaraan maupun bagi pejalan kaki. Site juga harus sudah memiliki jaringan jalan dengan kondisi yang baik, cukup lebar, nyaman dan dilalui oleh angkutan umum.

Area pelayanan

Merupakan area komersil yang namun terdapat beberapa area pemukiman disekitarnya.

Keadaan lahan

Ukuran lahan harus mencukupi yntuk program fungsional dan ruang pengembangan untuk masa mendatang. Biasanya dilakukan untuk mengantisipasi perluasan lahan terbuka hijau.

Lingkungan

Berada pada lokasi strategis, representatif dan sesuai untuk fungsi pendukung skala kota. Lingkungan yang kondusif seperti keamanan dan kenyamanan sangat mendukung kegiatan bermain.

(37)

20 Lokasi 1

Lokasi : Jl. Tengku Amir Hamzah

Kecamatan : Medan Helvetia

Batas Utara : Pemukiman warga

Batas Timur :

Batas Selatan : Jl. Tengku Amir Hamzah

Batas Barat :

Lokasi 2

Lokasi : Jl. Cemara

Kecamatan : Medan Helvetia

Batas Utara : Pemukiman warga

Batas Timur :

Batas Selatan : Jl. Cemara

[image:37.595.98.515.120.540.2]

Batas Barat : Gambar 2.19 Alternatif site 1

(38)

Lokasi 3

Lokasi : Jl. Imam Bonjol

Kecamatan : Medan Polonia

Batas Utara : Sekolah

Batas Timur : Pemukiman warga

Batas Selatan : Pangkalan TNI AU

[image:38.595.99.335.118.268.2]

Batas Barat : RS. Elisabeth

Tabel 2.2 Tabel Perbandingan Penetapan Lokasi tapak

Kriteria Lokas i 1 Lokasi 2 Lokasi 3

RUTRK ( Rekreasi) (1) (3) (1) Poin 1: Tidak Sesuai

2:

-3: Sesuai

Luas Lahan (2) (3) (3) Poin 1 : < 1 Ha

2 : 2-3 Ha

(39)

22 Dekat Dengan Jalan

Primer

(3) (3) (3) Poin 1: Jauh, lebih dari 500 m

2 : Dekat, kurang dari 500 m

3 : Berada pada jalan primer

Mudah dijangkau kenderaan pribadi dan umum

(3) (3) (3) Poin 1: Hanya bisa dijangkau kenderaan pribadi

2: Bisa dijangkau kenderaan pribadi dan hanya becak atau angkot

3: Mudah dijangkau oleh kenderaan pribadi, becak dan angkot

Fasilitas pendukung disekitar lokasi

(1) (1) (3) Poin 1: Sedikit, hanya ada salah satu dari fasilitas berikut: pusat perbelanjaan, retail-retail, hotel,fasilitas pendidikan

2: Cukup Banyak, terdapat beberapa fasilitas (tidak semuanya) seperti: pusat perbelanjaan, retail-retail, hotel,fasilitas pendidikan.

3: Banyak, terdapat semua fasilitas seperti: pusat perbelanjaan, retail-retail, hotel,fasilitas pendidikan, dll,

Total Nilai 11 13 13

(40)

2.3.2 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

Adapun deskripsi lokasi sebagai tapak rancangan :

o Kasus Proyek: Istana Lego

o Status Proyek: Fiktif

o Pemilik Proyek: Pihak Swasta

o Lokasi Tapak: Jl. Imam Bonjol • Batas Selatan: Pangkalan TNI AU • Batas Barat: Jl. Imam Bonjol • Batas Timur: Jl. Samanhudi

o Luas Lahan: ± 1.5 hectar

o Kontur: Relatif Datar

o KDB: 60– 70 %

o KLB: Maksimum 4 lantai

o GSB:

• Jl. Besar bandara: 9 m

• Jl. Kecil: 4 m

o Bangunan eksisting: Lahan Kosong o Potensi Lahan:

• Terletak dekat dengan banyak sekolah dasar pusat kota

• Berada pada kawasan yang strategis

• Transportasi lancar dan baik

• Luas site sesuai syarat ( 1 hectar)

• Dikelilingi oleh jalan yang dapat dilalui mobil dan motor

• Berada di lingkungan yang tenang;

(41)

24 2.4 Tinjauan Pengguna dan Aktifitas

2.4.1 Pengguna

Diinjau dari segi pengguna, pengguna pada Istana Lego ini dibagi berdasarkan fungsi nya, yaitu :

Istana Lego

Istana Lego di peruntukan untuk anak – anak dengan rentang usia sekitar 5 – 13 tahun yang datang untuk belajar sambil bermain di Istana Lego.

Selain dibagi berdasarkan fungsi, terdapat juga pengunjung lainnya yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Pengunjung

Pengunjung yang dimaksud disini ialah pengunjung yang hanya ingin sekedar menikmati selain dari fasilitas utama yang terdapat pada diatas. Seperti hanya bermain, belajar dan berkreasi.

Pengunjung memiliki kegiatan umum sebagai berikut:

• Bermain

• Melihat pameran

• Makan

• Pergi ke toilet

• Membuat karya

• Seminar

• Sholat

• Membeli mainan

(42)

Pengelola

Pengelola ialah orang orang yang bertanggung jawab dalam mengelola “Istana Lego”.

Pengelola memiliki kegiatan umum sebagai berikut :

• Datang parker kendaraan

• Bekerja

• Istirahat

• Makan

• Pergi ke toilet

• Melaksanakan fungsi masing-masing

Servis

Ialah orang yang bertanggung jawab dalam memaintenance langsung ke lapangan dari “Istana Lego” baik dari kebersihan, keamanan sampai dengan mekanikal dan elektrikal.

Pengelola servis memiliki kegiatan umum sebagai berikut :

• Datang drop off / parker

• Memindahkan barabg-barang

• Bekerja

• Makan

• Pergi ke toilet

• Mengganti pakaian

(43)

26 2.4.2 Aktifitas

Kegiatan kegiatan yang ada dalam sebuah Istana Lego umumnya dapat dikelompokkan menjadi 3 fungsi atau kegiatan yang berkenaan langsung dengan jenis ruang- ruang yang dibutuhkan,yaitu:

a. Kegiatan utama

Kegiatan ini menjalankan fungsi utama dari sebuah Istana Lego.

b. Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang ini juga berhubungan dengan aktivitas utama

Restaurant, yaitu kegiatan yang menyediakan aneka jenis makanan dan minuman.

Lego Store, Toko yang menjual berbagai macam barang yang bertemakan lego

Retail, yaitu kegiatan yang menyediakan barang-barang yang berhubungan dengan dunia anak.

c .Kegiatan Pengelola, Pemeliharaan dan Servis

Kegiatan ini berhungan langsung dengan penyelenggaraan kegiatan Istana Lego. Untuk menjalankan fungsi kegiatan tersebut diperlukan ruang-ruang sebagai berikut:

Pengelolaan ,berhubungan dengan kegiatan pengelolaan bangunan

Pelayanan gedung,merupakan kegitan untuk pelayanan dan pemeliharaan fasilitas dalam bangunan.

Kegiatan ini berhubungan langsung dengan penyelenggaraan kegiatan theme park. Untuk menjalankan fungsi kegiatan tersebut diperlukan ruang-ruang sebagai berikut:

Ruang-ruang pengelola (administrasi)

Ruang-ruang pemeliharaan

(44)

2.5 Deskripsi Ruang dan Besaran Ruang

2.5.1 Fasilitas Utama

Istana Lego ialah satu satunya hiburan alternatif di Kota Medan yang berkaitan dengan kegiatan anak - anak. Hiburan juga segala sesuatu baik yang berbentuk kata- kata, tempat, benda, perilaku, yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati. Hiburan sering juga sebagai tempat untuk melepas lelah. Fasilitas utama Dalam Istana Lego adalah:

Lego Miniland

Lego Miniland merupakan area dimana anak – anak dapat bermain, belajar sekaligus berkreasi didalamnya. Disini anak – anak juga dapat menikmati beberapa miniatur – miniature bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi yang terdapat di seluruh Indonesia yang pastinya terbuat dari bahan Lego. Anak – anak yang datang juga bisa belajar di Lego City dan berkreasi membuat Lego di Lego Imagination Center.

(45)

28 2.5.2 Fasilitas Pendukung

a. Lego Store

[image:45.595.92.516.77.366.2]

Lego Store merupakan took yang menjual segala sesuatunya yang berhubungan dengan Lego dari mulai mainan, maupun aksesori – aksesori yang bertemakan Lego. Mereka juga menjual potongan – potongan Lego yang diinginkan secara terpisah.

Gambar 2.24 Lego Expo

(46)

b. Lego Cafe

Lego Café merupakan salah satu bagian dari Legoland yaitu sebuah yang menyediakan fasilitas makan dan minum.

2.6 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Plaza

Plaza hendaknya diatur semenarik mungkin untuk menghadapi kemungkinan – kemungkinan dilaksanakannya pameran – pameran seperti Lego Expo.

Fasilitas

Fasilitas hendaknya menjadi sebuah pendukung Istana Lego, serta juga menjadi sebuah wahana rekreasi yang menyenangkan.

Kantor Pengelola

Kantor pengelola harus memperhatikan fleksibilitas dan standar bagi para pekerja

Service

Area Service haruslah ditata sesuai standar agar tidak mengganggu keselamatan dan kenyamanan bagi para penghuni, serta harus juga memperhatikan fleksibilitas untuk perawatan.

(47)

30 Tabel 2.3 Tabel Kebutuhan Ruang dan Kegiatan

AREA RUANG YANG

DIBUTUHKAN PEMAKAI

KEGIATAN DALAM

RUANG/KEGUNAAN RUANG

FASILITAS UTAMA

Lantai 1 - Box Lego

- Exhibition area

- Ruang

Serbaguna

- Pengunjung

- Pengelola

Melakukan kegiatan utama berupa bermain dan menyusun Lego

Lantai 2 - History of Lego

- Lego Technic

- Construction Zone

- Pengunjung

- Pengelola

Melakukan kegiatan bermain indoor serta melihat hasil karya Lego membentuk bangunan yang dipamerkan.

Lantai 3 - Lego Art Museum - Pengunjung Berjalan – jalan menikmati pameran hasil – hasil karya Lego terbaik.

AREA MAKAN

Restoran

(Indoor &

Outdoor)

- Restoran

- Dapur

- Ruang pengelola

- Ruang karyawan

- Toilet

- Pengunjung

- Pengelola

(48)

FASILITAS PENDUKUNG

Area

pengelola

- Ruang control dan utilitas

- Ruang Peralatan

Pengelola - Menyimpan peralatan

- Ruang control utilitas

Area pelayanan umum - Informasi - ATM - Poliklinik - Toilet - Musholla - Pengunjung - Pengelola

Untuk melakukan kegiatan sesuai dengan ruang yang akan dipakai

Lego Store - Retail - Pengunjung

- Pengelola

Melakukan kegiatan jual beli

FASILITAS PELENGKAP

Area

pengelola

- Ruang karyawan

- Ruang sekuriti

- Pantry

- Gudang peralatan

- Ruang utilitas

- Pengelola -tempat bekerjanya pengelola

-menyimpan peralatan

-untuk memeriksa keamanan

-ruang untuk berisrirahat bagi

pengelola

Utilitas - Ruang AHU

- Ruang genset

- Ruang pompa

- Pengelola

- Teknisi

Memeriksa dan memperbaiki

(49)

32 kebersihan dan perawatan kebutuhan service Parkir -peserta -pengunjung -pengelola - Peserta - Pengunjung - Pengelola Memarkirkan kendaraan Loading dock Tempat parkir untuk mobil barang

- Pengelola Memasukkan barang

2.6. Studi Banding Fungsi Sejenis

2.6.1 Legoland Malaysia

Legoland Malaysia berlokasi di Bandar Nusajaya, Johor, Malaysia dan baru saja dibuka pada bulan September 2012. Taman hiburan ini merupakan Legoland pertama yang dibangun di luar benua Amerika dan Eropa. Berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 30 hektar dan dibangun menggunakan dekorasi lebih dari 50 juta potongan Lego, taman hiburan ini telah menjadi primadona wisata baru di Malaysia. Meskipun memang berupa dunia mainan anak-anak, namun tempat ini tidak sedikit juga dikunjungi orang dewasa/keluarga karena memang memiliki berbagai macam hiburan, wahana, serta lingkungan yang menakjubkan.

(50)
[image:50.595.83.561.102.432.2]

The Beginning

[image:50.595.100.513.477.757.2]
(51)
[image:51.595.100.514.237.447.2]

34 Gambar 2.31 Miniland

Gambar 2.32 Lego Immagination Center

Seperti namanya (beginning yang artinya permulaan) area ini merupakan pintu masuk menuju ke taman hiburan ini. Di sini warna-warni cerah untuk menyambut kedatangan pengunjung. Ada juga Big Shop yang menawarkan berbagai produk Lego untuk oleh-oleh.

Lego Miniland

Area yang sangat menarik dimana anda

bisa melihat

bangunan-bangunan terkenal di Asia yang terbuat dari Lego, contohnya Angkor Wat dari Kamboja, Patung Merlion dari Singapura, Taj Mahal dari India,

Menara Kembar

Petronas dari

Malaysia, dan bahkan Tanah Lot dari Bali. Untuk membuat semua bangunan yang ada di sini, membutuhkan lebih dari 30 juta keping Lego dan memakan waktu hingga tiga tahun.

[image:51.595.141.506.537.762.2]
(52)

Istana Lego

Gambar 2.22 Imagination Center

Gambar 2.33 Lego Technic

Di area ini terdapat Observation Tower atau Menara Pengamatan di mana pengunjung bisa melihat seluruh pemandangan Legoland dari puncak menara. Selain itu, ada studio untuk menonton film 4D serta berbagai aktivitas kreatif untuk anak-anak.

Lego Technic

Terdapat beberapa wahana yang menantang di Lego Technic seperti Aquazone Wave Race, Technic Twister, dan Project X. Selain itu ada juga workshop-workshop penuh kreatifitas untuk anak-anak dan remaja

Lego Kingdom

[image:52.595.163.461.521.727.2]

Istana Lego

(53)
[image:53.595.100.362.226.399.2]

36 Gambar 2.35 Lego Adventure

Cocok untuk anda dan keluarga yang menyukai petualangan di negeri dongeng. Dekorasi-dekorasi serta wahananya membuat pengunjung seperti merasa hidup dalam dunia legenda di zaman kerajaan abad pertengahan, lengkap dengan mitos-mitosnya termasuk naga yang menyeramkan. Anda dan keluarga akan diajak berkeliling menaiki kereta kuda yang juga berbentuk mainan Lego.

Land of Adventure

(54)
[image:54.595.99.515.124.442.2]

Gambar 2.36 Lego City

Lego City

Area yang paling menarik karena memiliki wahana dan aktivitas paling lengkap untuk anak-anak maupun seluruh anggota keluarga. Di sini anak-anak mencoba menyetir mobil sendiri di Driving School, menjadi kapten kapal di Boating School, pilot di Lego City Airport, atau pemadam kebakaran di Rescue Academy. Tidak hanya sekedar bermain, tapi mereka juga akan dididik agar dapat menjalani profesi-profesi tersebut dengan baik. Selain itu tersedia juga berbagai aktivitas untuk keluarga yang tak kalah menariknya seperti Lego City Stage, The Shipyard, serta

Legoland Express.

(55)

38 sudah tersedi di sini. Di Legoland restoran/rumah makan pun tetap didesain bergaya anak-anak dengan beragam boneka/patung lego menghiasi interior rumah makan. Tentunya anak-anak akan sangat senang menikmati makannya dalam suasana seperti itu. Makanan yang tersedia pun beragam mulai dari makanan khas orang asia yaitu nasi serta masakan-masakan Asia lainnya. Terdapat juga hidangan non-Asia seperti pizza, burger, hotdog, dan lain sebagainya. Setelah selesai makan dan beristirahat sejenak, anda bisa melajutkan eksplorasi anda bersama keluarga dengan berkeliling menjajaki beberapa wahana menarik lainnya.

2.6.2 Toy and Plastic Brick Museum

[image:55.595.99.499.448.719.2]

Toy dan Plastik Brick Museum terletak di Bellaire, Ohio . Museum ini telah dikenal sebagai "LEGO Unofficial (r) Museum" dan "The Plastic Brick Store, INC". Museum ini adalah rumah Lego pribadi bagi para seniman Lego Jason Burik dan Nathan Sawaya. Di Museum ini terdapat mosaic Lego terbesar didunia hasil karya Brian Korte yang memecahkan rekor dunia Guinnes.

(56)

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keselurhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk pada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Arsitektur menurut kamus Oxford : art and science of building; design or style of building(s) adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pameo mengatakan: Architecture is silent language (arsitektur adalah bahasa yang tidak terucapkan), namun dapat dimengerti para pemakainya. Buku De Architecture merupakan karya tulis rujukan paling tua yang ditulis Vitruvius, dalam buku itu diungkapkan bahwa bangunan yang baik haruslah memiliki aspek:

• Keindahan / Estetika(Venusitas) • Kekuatan(Firmitas)

• Keguanaan / Fungsi(Utilitas)

Arsitektur adalah penyeimbang dan pengatur antara ketiga unsur tersebut, dimana semua aspek memiliki porsi yang sama sehingga tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam defenisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika dan psikologis. Namun dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun unsur psikologis. Arsitektur adalah bidang multi-disiplin ilmu, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, ekonomi, sosial, politik, sejarah, filsafat dan sebagainya. Diperlukan kemampuan untuk menyerap berbagai disiplin ilmu ini dan mengaplikasikannya dalam suatu sistematika yang integral. Vitruvius menyatakan, ”Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya dan dilengkapi dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya

(57)

40 memahami sosial, kedokteran, hukum, ekonomi, filsafat dan sebagainya (Vitruvius,

De Architectura).

Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur.

Rasionalisme, empirisisme, strukturalisme, post-strukturalisme dan fenomenologi

adalah beberapa pengaruh filsafat terhadap arsitektur.

3.2 Latar Belakang Pemilihan Tema

Perencanaan Istana Lego diperuntukkan untuk membuat sebuah taman bermain yang berada di pusat kota yang dapat menampung kegiatan masyarakat

baik dari segi rekreatif dan edukatif.

Tema yang diharapkan untuk perancangan ini adalah tema yang bisa

menggambarkan bagaimana fungsi bangunan seharusnya, bagaimana keterkaitan

antara ruang luar dan ruang dalam, serta tema yang dapat membawa pengunjung

merasakan tujuan yang dibuat rancangan ini. Perancangan ditujukan untuk semua

umur terutama untuk anak – anak yang masih menginjak sekolah dasar.

Perancangan diminta untuk mengerti keadaan taman bermain di pusat kota dan

aktifitas didalamnya, bagaimana mengolah potensi kota untuk dijadikan sebuah

taman bermain yang menjadi oase di kota yang bersifat rekreatif sekaligus

mendidik.

Beranjak pada pemahaman diatas dapat kiranya tema yang diambil untuk

proyek ini adalah Arsitektur Kubisme yang dikembangkan menjadi Exploring Cubism dimana kondisi tapak dan bangunan memiliki bentuk kotak – kotak seperti dibuat dengan material Lego.

3.3 Pengertian Kubisme

Cubism adalah gerakan paling revolusioner dalam seni rupa, berkembang

mula-mula di Perancis antara tahun 1907-1920-an. Cubism berasal dari seni lukis

yang tidak hanya membuat bentuk dan warna dalam dimensi ruang tetapi juga

dimensi waktu, menyajikan lukisan tidak hanya dari satu sudut pandang yang

lazimnya dalam lukisan tradisional, tetapi dalam berbagai sisi, termasuk sisi yang

(58)

dari aliran Cubism menonjolkan aspek ruang atau tiga dimensi dan waktu, dimana

hal itu tidak terdapat dalam aliran klasik-tradisional.

Aliran Cubism tidak langsung diterima begitu saja oleh kalangan masyarakat

pencinta seni. Timbul pro dan kontra terhadap kemunculan aliran cubism. Kelahiran

cubism terjadi pada masa Revolusi Industri, dalam tahun 1910-an, ditandai dengan

kejadian bersejarah yaitu penggunaan mesin pertama kali untuk pemotongan

hewan di Chicago. Pengikut aliran cubism adalah orang-orang yang anti kehidupan

borjuis atau kelas menengah yang juga pendukung industrialisasi dan sistem

perdagangan baru.

3.3.1 Kubisme dalam Arsitektur

Arsitektur aliran kubisme terinspirasi dari seni lukis yang muncul dan mulai

berkembang pada tahun 1910 - 1914 di Paris. Aliran kubisme muncul karena rasa

bosan terhadap aliran-aliran klasik yang penuh dengan ornamen.

Aliran cubism mempengaruhi bidang arsitektur dalam elemen utama

pendukung arsitektur yaitu material, ruang dan pencahayaan. Dalam arsitektur

klasik, material adalah hal utama yang memberikan kekuatan dalam konstruksi.

Ruang terletak dibalik dinding tebal di mana cahaya masuk hanya sedikit. Namun

sejak aliran cubism muncul, arsitektur bukan lagi selubung, tetapi ruang menjadi

aspek paling dominan.

3.3.2 Karakteristik Arsitektur Kubisme

Dalam pandangan arsitektur modern (1910-1940-an), terjadi perubahan

dalam pola dan konsep keindahan arsitektur, di mana keindahan timbul

semata-mata oleh adanya fungsi dari elemen-elemen bangunan. Oleh karena itu aliran ini

disebut sebagai Arsitektur Fungsionalisme atau Rasionalisme (berdasarkan

rasio/pemikiran yang logis). Bangunan terbentuk oleh bagian-bagiannya apakah

dinding, jendela, pintu, atap, dll tersusun dalam komposisi dari unsure-unsur yang

(59)

42 Teori, bentuk dan konsep lama keindahan seni termasuk arsitektur

ditinggalkan. Hubungan dengan masa lampau berusaha diputus oleh para arsitek

modern menjadi bentuk baru yang “murni” tanpa dekor selain bagian bangunan

yang masing-masing berfungsi, disebut aliran arsitektur murni atau Purism.

Dalam penerapan konsep Fungsionalisme, Pusrime atau rasionalisme

mewujudkan bangunan “bersih”,”murni” tanpa hiasan, sederhana berupa komposisi

bidang, kotak, balok, dan kubus. Memandang bahwa seluruhnya merupakan

kesatuan bentuk, sehingga disebut arsitektur Cubism. Aliran ini menekankan pada

dimensi waktu dalam bangunan, diwujudkan dengan menyatunya ruang luar-dalam

oleh jendela- jendela lebar, jarak antar kolom yang relatif lebar, saling berhubungan

secara berkesinambungan.

3.4 Keterkaitan Tema dengan Judul

Istana Lego adalah taman bermain yang diperuntukkan bagi warga kota Medan maupun di luar kota Medan agar dapat menikmati taman bermain di tengah

kota yang menawarkan bentuk – bentuk lingkungan serta bangunan yang berbeda

dimana pengunjung dapat merasakan suasana penjelajahan di dunia Lego yang

berkesan kotak – kotak yang dapat menjadikannya taman bermain yang unik.

Tujuan tema Exploring the Cubism adalah agar membuat sebuah taman

bermain yang membuat pengunjung yang datang mengalami pengalaman yang

berbeda dari bentukan – bentukan yang dibuat. Tujuannya agar pengunjung akan

menjelajahi dan terkesan dengan elemen yang berasal dari lingkungan yang

berasal dari bentuk – bentuk yang dibuat dari material Lego tersebut. Sehingga

suasana yang tercipta dapan mengundang pengunjung untuk terus menelusuri dan

menjelajahi sekitar taman bermain dan menimbulkan kesan yang unik dan menarik

dari suasana yang tercipta tersebut. Melalui pengetahuan desain, konsep tersebut

‘dipindahkan’ ke dalam ruang tiga dimensi. Tekstur, bentuk dan warna dirancang

untuk menghasilkan kualitas visual ruang terbuka dan tertutup yang serasi dengan

Lego, meliputi lantai, dinding, atap, taman dan sebagainya. Ruang-ruang inilah yang

(60)

3.5 Studi Banding Tema Sejenis

3.5.1 “Falling Water” Frank Loyd Wright

Sebuah tower batu dengan perapian sebagai pusat dari bentuk yang

berdasarkan sumbu vertikal-horizontal sebagai elemen utama terlihat sebagai

sentral dari orientasi bangunan ini. Pewarnaan yang sederhana dan ringan pada

dinding beton teras dan beranda menggambarkan kejinakan hutan belantara. Selain

itu penggunaan batu alami menjadi bagian itu sendiri dari alam sekitarnya. Atapnya

[image:60.595.99.288.349.515.2]

adalah atap plat datar terbuat dari beton bertulang.

[image:60.595.306.537.567.723.2]

Gambar 3.1 gambar kerja falling water

Gambar 3.2 falling water karya Frank Loyd Wright

[image:60.595.92.291.567.716.2]
(61)

44 Penggunaan unsur garis, bidang-bidang menerus dari luar sampai dalam,

banyak jendela (tranparansi bangunan), menunjukkan masih dipengaruhi oleh aliran

Cubism namun dengan ciri dan style yang berbeda menurut Franl Llyod itu sendiri,

Penggunaan material bangunan yang bervariatif, simplicity, perpaduan dengan

alam, memberikan gaya arsitektur tersendiri bagi arsitek pada masa itu.

3.5.2 Le Corbusier Center / Heidi Weber Museum

The Centre Le Corbusier atau Heidi Weber Museum adalah sebuah

museum seni di Zürich ( Swiss ) yang didedikasikan untuk karya arsitek Swiss Le

Corbusier . Pada tahun 1960, Heidi Weber memiliki visi untuk membangun sebuah

museum yang dirancang oleh Le Corbusier. Bangunan ini harus memamerkan

karya seninya di lingkungan yang ideal diciptakan oleh arsitek sendiri.

Ini adalah bangunan terakhir yang dirancang oleh Le Corbusier menandai

perubahan radikal atas prestasinya menggunakan beton dan batu, dibingkai dalam

baja dan kaca, pada tahun 1960 diciptakan sebagai sebuah rambu untuk masa

depan. Le Corbusier membuat penggunaan intensif dari elemen baja prefabrikasi

dikombinasikan dengan piring enamel multi-warna dipasang pada inti pusat, dan di

atas kompleks ia merancang atap ’mengambang bebas’ untuk menjaga rumah

[image:61.595.100.513.499.764.2]

terlindung dari hujan dan matahari.

Gambar 3.5 Le Corbusier Center

(62)

Elemen arsitektur paling menonjol, atap, terdiri dari dua bagian persegi,

masing-masing pihak memiliki permukaan 12 x 12 meter (39 kaki). Total permukaan

tanah ukuran 12 x 26,3 meter (86 kaki), yang terdiri dari lembaran logam dilas dan

memiliki berat 40 ton. Atapnya prefabrikasi dan sesudahnya, di unit terbesar

mungkin, diangkut ke lokasi pembangunan, di mana ia berkumpul di tanah. Dua

bagian akhirnya dilas dari atap kemudian diangkat ke ketinggian terakhir mereka (9

meter (30 kaki)) dengan crane dan tetap pada pilar. Dengan frame sehingga

selesai, proses konstruksi manfaat dari perlindungan atap independen yang pada

waktu itu sudah di tempat yang tepat. Ini terdiri dari batu 2,26 x 2,26 meter (7,4 kaki)

yang berkumpul di situs. Dinding, jendela, langit-langit dan lantai kemudian

mengacaukan ke rangka baja. Dinding terdiri dari panel enamel berukuran 1,13

meter (3,7 kaki) x 2,26 meter (7,4 kaki). Penempatan panel enamel ini direncanakan

menurut sistem berirama tertentu. Akhirnya, seluruh kompleks bangunan

ditempatkan pada lantai dasar beton. Bangunan ini memiliki dua lantai - lima

single-bertingkat dan satu kamar ganda single-bertingkat. Ketika membangun kompleks

(63)

ANALISIS PERANCANGAN

4.1 Analisis Tapak Eksisting

Lokasi proyek berada di Jl. Imam Bonjol, Kecamatan Medan Polonia, Medan

Sumatera Utara, Indonesia, Data– data fisik lokasi adalah sebagai berikut:

• Kasus Proyek : Istana Lego

• Status Proyek : Fiktif

• Pemilik Proyek : Swasta

• Lokasi Tapak : Jl. Imam Bonjol .Kec Medan Polonia Kotamadya Medan

• Batas Utara : Sekolah Harapan

• Batas Timur : Pemukiman warga

• Batas Selatan : Pangkalan TNI AU

• Batas Barat : RS. Elisabeth

• Luas Lahan : ± 1.5 Ha • Kontur : Datar

• Iklim : Tropis, suhu min 23°C – 24.1°C, suhu max 30.6°C – 33.1°C

• Kelembaban Udara : 76 – 82%

• KDB : 60%

• KLB : 4 Lantai

• Bangunan Eksisting : Pemukiman 1 – 2 lantai • Potensi Lahan :

• Terletak pada pusat kota

• Dekat dengan beberapa sekolah di Medan • Transportasi yang baik

(64)

4.1.1 Analisis Tata Guna Lahan

(65)

Adapun potensi yang terdapat pada lahan eksisting : • Site terletak di pusat kota dan mudah dicapai dari manapun

• Lokasi site dekat dengan beberapa sekolah yang terdapat pada pusat kota Medan

• Posisi site dikelilingi dengan jalan raya berpotensi untk mendapatkan view kedalam yang lebih baik

4.1.2 Analisis Generator Aktivitas

Potensi dan Usulan

• Letak site yang dekat dengan beberapa sekolah memiliki potensi kawasan ini akan banyak didatangi oleh anak-anak sewaktu mereka pulang sekolah

(66)

4.1.3 Analisis View

Potensi dan Usulan

• View kedalam sangat berpotensi dilihat dari arah Jl. Imam Bonjol dan dari arah Taman A. Yani.

(67)

Potensi dan Usulan

• View menuju arah Taman Ahmad Yani dapat dimanfaatkan sebagai orientasi utama pada bangunan.

• View keluar menuju arah yang bagus untuk dijadikan orientasi bagunan.

(68)

Potensi dan Usulan

• Akses utama menuju site dengan memalui Jl. Imam Bonjol karena lebar jalan yang cukup besar.

• Namun Jl. Imam Bonjol tidak dapat dilalui kendaraan umum berupa angkot, namun pedestrian pada Jl. Imam Bonjol cukup bagun untuk dilalui.

(69)
(70)

Lego Art Museum

Restaurant

Movie Area

Souvenir Shop

Exit

Admin Entrance

Time Keeper

4.2 Analisis pola Kegiatan

Berdasarkan pola kegiatannya, pengguna bangunan dibagi atas 3 yaitu:

1. Unit Pelayanan Umum (Pengunjung)

2. Unit Pelayanan Administrasi (pola kegiatan

pengelola)

Parkir

Main Entrance

Exhibition

Lego Technic

(71)

4.3 Analisis Jumlah Pengunjung

Pengunjung Lego Miniland Indonesia ditujukan kepada anak-anak

prasekolah, sekolah dasar dengan rentang umur 4 tahun keatas serta murid

sekolah menengah dan orang dewasa.

Dalam menghitung kapasitas pengunjung anak-anak, didapat dari perbandingan

kapasitas pengunjung pertahun pada beberapa lokasi wisata yang berada di

kawasan kota Medan pada tahun 2011, yaitu:

Hill Park Sibolangit, kapasitas pengunjung pertahun 144000 orang

Mickey Holiday, kapasitas pengunjung pertahun 182400 orang

Museum kapasitas pengunjung pertahun 83502 orang

Total pengunjung lokasi wisata adalah 409902 orang pertahun, dengan

jumlah rata-rata 136634 orang pertahun. Dengan pertambahan penduduk kota

medan yang sebesar 2% pertahunnya, maka jumlah pengunjung juga akan

berbanding lurus dengan jumlah kenaikan penduduk Kota Medan. Sehingga jika

diproyeksikan 12 tahun mendatang, maka jumlah pengunjung Lego Miniland

Indonesia ialah :

Loading Dock

Tempat Penerimaan /

pengiriman barang

Tempat

Penyimpanan

Tempat Reparasi

(72)

Pt=Po(1+r)^n

Po = 136634

r = 2%

n = 12

Berdasarkan rumus diatas didapat pengunjung pertahun sebanyak 86642 orang per

tahun atau jumlah total pengunjung perhari sebesar 474 orang.

4.3.1 Analisis Kebutuhan Parkir

Kebutuhan parkir kendaraan pengunjung diasumsikan :

Kendaraan roda 4

Di asumsikan jumlah pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi roda 4

adalah 60% dari total pengunjung

= 60% x 474 orang

= 284 orang

Asumsi 1 mobil berkapasitas 4 orang, maka kebutuhan jumlah parkir kendaraan

roda 4 sebanyak 71 mobil. Dengan total jumlah kebutuhan luas areanya adalah

1 mobil = 2.5 m x 5 m

= 12.5 m

Maka, untuk kapasitas 71 mobil

= 71 x 12.5 m

= 887.5 m2

Kendaraan roda 2

Di asumsikan jumlah pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi roda 2

adalah 20% dari total pengunjung

= 20% x 474 orang

= 94.8 orang

(73)

roda adalah

1 sepeda motor = 1 m x 2 m

= 2 m2

Maka, untuk kapasitas 47 sepeda motor

= 47 x 2 m2

= 94 m2

Bus

Di asumsikan jumlah pengunjung yang menggunakan kendaraan bus adalah 15%

dari total pengunjung

= 15% x 474 orang

= 71 orang

Dibutuhkan 2 parkiran bus kapasitas 40 orang. Maka, kebutuhan area parkir

kendaraan bus adalah

1 bus = 3 m x 12.5 m

= 37.5 m2

= 37.5 x 2

= 75 m2

Kendaraan Umum

Di asumsikan jumlah pengunjung yang menggunakan kendaraan bus adalah 5%

dari total pengunjung

= 5% x 474 orang

= 23.7 orang

(74)

AREA RUANG YANG

DIBUTUHKAN PEMAKAI

KEGIATAN DALAM

RUANG/KEGUNAAN RUANG

FASILITAS UTAMA

Lantai 1 - Box Lego

- Exhibition area

- Ruang

Serbaguna

- Pengunjung

- Pengelola

Melakukan kegiatan utama

berupa bermain dan menyusun

Lego

Lantai 2 - History of Lego

- Lego Technic

- Construction

Zone

- Pengunjung

- Pengelola

Melakukan kegiatan bermain

indoor serta melihat hasil karya

Lego membentuk bangunan

yang dipamerkan.

Lantai 3 - Lego Art Museum - Pengunjung Berjalan – jalan menikmati

pameran hasil – hasil karya Lego

terbaik.

AREA MAKAN

Restoran

(Indoor &

Outdoor)

- Restoran

- Dapur

- Ruang pengelola

- Ruang karyawan

- Toilet

- Pengunjung

- Pengelola

Kegiatan yang berhubungan

dengan restoran yang berada di

area terbuka

FASILITAS PENDUKUNG

Area

pengelola

- Ruang control

dan utilitas

- Ruang Peralatan

Pengelola - Menyimpan peralatan

- Ruang control utilitas

Area pelayanan umum - Informasi - ATM - Poliklinik - Toilet - Musholla - Pengunjung - Pengelola

Untuk melakukan kegiatan

sesuai dengan ruang yang akan

dipakai

Lego Store - Retail - Pengunjung

- Pengelola

(75)

Area

pengelola

- Ruang karyawan

- Ruang sekuriti

- Pantry

- Gudang peralatan

- Ruang utilitas

- Pengelola -tempat bekerjanya pengelola

-menyimpan peralatan

-untuk memeriksa keamanan

-ruang untuk berisrirahat bagi

pengelola

Utilitas - Ruang AHU

- Ruang genset

- Ruang pompa

- Pengelola

- Teknisi

Memeriksa dan memperbaiki

Service Ruang peralatan

kebersihan dan

perawatan

- Pengelola Menyimpan alat-alat utnuk

kebutuhan service Parkir -peserta -pengunjung -pengelola - Peserta - Pengunjung - Pengelola Memarkirkan kendaraan Loading dock Tempat parkir untuk mobil barang

(76)

Kebutuhan ruang Kapasita s Jumlah ruang Standar Luas (m²) sumber PELAYANAN UMUM

Lobby Utama 144 org 2 m²/org 288 m² NDA

Informasi 4 org 4.5 m2 18 m2 NDA

Ticketing 10m2 10 m2 AS

Toilet Wanita

Wc 7 1.04m²/unit 7.28 m² NDA

Wastafel 4 0.84m²/unit 3.36 m² NDA

Toilet Pria

Wc 4 1.04m²/unit 4.16 m² NDA

Wastafel 4 0.84m²/unit 3.36 m² NDA

Urinoir 6 0.44m²/unit 2.64 m² NDA

Jumlah 336.8 m2

Sirkulasi 30%

Total 437.84 m2

FASILITAS UTAMA

Lego Box 330 org 1 1.2 m²/org 396 m² AS

Exhibition area 500 org 1 2 m²/org 1728 m² NDA

Ruang Serbaguna 270 org 1 2 m²/org 342 m² NDA

Lego Technic 348 org 1 2 m²/org 552 m² NDA

Construction Zone 198 org 2 m²/org 396 m² NDA

Lego Art Museum 594 org 2 m²/org 1476 m² NDA

Visitors Gallery 180 org 1.2 m²/unit 216 m² NDA

Jumlah 5106 m2

Sirkulasi 30%

Total 6637.8 m²

FASILITAS PENDUKUNG

RESTORAN (LEGO CAFE)

Ruang duduk 180

kursi

1.2-1.4m²/org

252m² NDA

(77)

Ruang Penyimpanan 6m² 6m² AS

Bar 3 org 1.5m²/org 4.5m² NDA

WC 2 unit 1.04m²/unit 2.08m² NDA

Wastafel 5 unit 0.84m²/unit 4.2m² NDA

Jumlah 307.78m²

Sirkulasi 30%

Total 400.114 m²

SARANA PENUNJANG

Lego Store 270 org 1 1.20 m²/org 324m² NDA

Cafetaria 95 org 1

1.2-1.4m²/org

132m2 NDA

Musholla 60 org 1 1.2 m²/org 72m² AS

WC 5 unit 1.04m²/unit 5.2 m² NDA

Urinoir 2 unit 0.44m²/unit 0.88 m² NDA

Roof Garden 252 m² AS

Second Entrance 360 m2 AS

Poliklinik 3 org 3 m2/org 9 m2 NDA

ATM center 15 unit 2 m²/org 30 m² AS

Jumlah 1206m²

Sirkulasi 30%

Total 1567.8 m²

AREA PENGELOLA Direktur utama Ruang direktur utama

1 org 1 24m²/org 24m² NDA

R. sekretaris 1 org 1 16 m² 16m² NDA

R. tamu 18 org 1 2 m²/org 36m² NDA

R.arsip 1 9m² 9m² AS

Administras i

M.Keuangan 1 org 1 24m²/org 24m² NDA

M.Personalia 1 org 1 24m²/org 24m² NDA

Administras i

M.Marketing 1 org 1 24m²/org 24m² NDA

Gambar

Gambar 2.15 Lego Technic
Gambar 2.16 Lego Bionicle
Gambar 2.17 Lego Lord of the Rings
Gambar 2.19 Alternatif site 1
+7

Referensi

Dokumen terkait