TUGAS AKHIR
Nama : IN MAMAL SI’IN FARA D. P NIM : 09.42010.0058
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA 2014
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Seni
Oleh :
Nama : IN MAMAL SI’IN FARA D. P
NIM : 09.42010.0058
Program Studi : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
vi
penduduk dan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya manusia. Indah Jaya Furniture yang membantu menunjang kebutuhan skunder manusia, mencoba untuk membangun sebuah identitas merek yang mampu memberikan citra khusus bagi konsumen sehingga dapat tertanam di benak konsumen. Telah menghadapi krisis yang berdampak cukup besar bagi perusahaan, padahal banyak upaya telah dilakukan untuk mencapai target pasar yang lebih besar dari sebelumnya. Tujuan dari desain ini adalah untuk merancang media promosi Indah Jaya Furniture dengan upaya untuk meningkatkan brand awareness. Analisis dengan indikator, STP, kelebihan, kelemahan, peluang dan kata kunci yang diperoleh dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Dari analisis data yang diperoleh, kelemahan Indah Jaya Furniture adalah kurangnya konsistensi konsep desain yang digunakan dalam setiap kampanye media, sehingga terjadi rendahnya tingkat kesadaran konsumen. Desain perancangan ini mengacu pada prinsip-prinsip merancang dan merumuskan konsep desain yang berasal dari hasil survei, wawancara, dan studi lain yang mendukung. Sehingga, dapat meningkatkan brand awareness dan memberikan hasil desain sesuai dengan citra Indah Jaya Furniture .
xi
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
2.1.1 Sejarah Indah Jaya Furniture ... 8
2.1.2 Perkembangan Indah Jaya Furniture ... 8
2.1.3 Visi dan Misi Indah Jaya Furniture ... 9
2.2 Merek (Brand) ... 10
2.2.1 Manfaat Merek ... 10
2.2.2 Strategi Merek ... 11
2.3 Brand Awareness ... 13
2.3.1 Peran Brand Awareness ... 14
2.3.2 Bagaimana Mencapai Awareness (Kesadaran) ... 16
2.4 Promosi ... 18
2.4.1 Promosi Membutuhkan Komunikasi yang Efektif ... 19
xii
2.5.5 Media Promosi ... 24
2.6 Desain Dapat Membantu Menghidupkan Kembali Brand yang Skarat ... 27
2.7 Visual ... 28
2.7.1 Warna ... 28
2.7.2 Tipografi ... 31
2.7.3 Layout ... 33
2.8 STP (segmentasi, Targeting, Positioning) ... 33
2.9 Data Komunikasi Visual ... 37
2.10 Data Kompetitor ... 38
2.10.1 Jepara Mebel ... 38
2.10.2 UD. Lumintu ... 40
BAB III METODE & PERANCANGAN KARYA ...
423.1 Metode Penelitian ... 42
3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.3 Teknik Analisis Data ... 47
3.3.1 Hasil dan Analisis Data ... 48
3.5 Metode Perancangan Karya ... 60
3.5.1 Konsep Kreatif ... 61
3.5.2 Strategi Kreatif ... 62
3.6 Perancangan Media ... 70
xiii
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA
...
814.1 Implementasi Desain ... 81
BAB V PENUTUP
...
975.1 Kesimpulan ... 97
5.2 Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA
... 99xiv
Gambar 2.1Diagram Brand Strategi ... 12
Gambar 2.2 The Awareness Pyramid ... 13
Gambar 2.3 Cara Penciptaan Nilai ... 15
Gambar 2.4 Roda Warna ... 29
Gambar 2.5 Jenis Tipografi Sans Serif ... 32
Gambar 2.6 Proposisi Nilai ... 36
Gambar 2.7 Logo Indah Jaya Furniture ... 37
Gambar 2.8 Katalog Indah Jaya Furniture ... 37
Gambar 2.9 Neon Box ... 38
Gambar 2.10 Website Jepara Mebel ... 39
Gambar 2.11 Facebook Jepara Mebel ... 40
Gambar 2.12 Neon Box UD. Lumintu ... 41
Gambar 3.1 Dokumentasi Foto Wawancara ... 45
Gambar 3.2 Dokumentasi Foto Produk Indah Jaya Furniture ... 46
Gambar 3.3 Neon Box Indah Jaya Furniture ... 52
Gambar 3.4 Banner Indah Jaya Furniture ... 52
Gambar 3.5 Analisa Keyword ... 57
Gambar 3.6 Gambar Metode Perancangan Karya ... 60
Gambar 3.7 Ilustrasi Fotografi Terpilih kursi ... 64
Gambar 3.8 Ilustrasi Fotografi Terpilih popup ... 66
Gambar 3.9 Teori Warna Shigenobu Kobayashi ... 66
Gambar 3.10 Pemilihan Teori Warna Shigenobu Kobayashi ... 68
Gambar 3.11 Tipografi Avenir ... 69
Gambar 3.12 Alternatif Brosur ... 71
Gambar 3.13 Sketsa Terpilih Brosur ... 71
Gambar 3.14 Sketsa Alternatif Billboard ... 72
Gambar 3.15 Sketsa Terpilih Billboard ... 73
xv
Gambar 4.2 Brosur Tampak Belakang ... 84
Gambar 4.3 Popup Sofa ... 84
Gambar 4.4 Implementasi Iklan Brosur ... 85
Gambar 4.5 Implementasi Popup Pada Iklan Brosur ... 85
Gambar 4.6 Iklan Koran ... 86
Gambar 4.7 Implementasi Iklan Koran ... 87
Gambar 4.8 Iklan Billboard ... 88
Gambar 4.9 Implementasi Iklan Billboard ... 88
Gambar 4.10 Darft Iklan Radio ... 90
Gambar 4.11 Iklan Website Pada Bagian Home ... 92
Gambar 4.12 Iklan Website Pada Bagian Home-Category ... 93
Gambar 4.13 Iklan Website Pada Bagian About ... 94
Gambar 4.14 Iklan Website Pada Bagian How To Order ... 95
xvi
Tabel 1.1 Grafik Penjualan Indah Jaya Furniture Tahun 2006-2013 ... 2
Tabel 2.1 Makna Warna ... 30
Tabel 3.1 Tagline FGD ... 62
Tabel 3.2 Teknik Foto Produk FGD ... 63
Tabel 3.3 Teknik Popup FGD ... 65
Tabel 3.4 Teknik Warna FGD ... 67
Tabel 3.5 Teknik Tipografi FGD ... 69
Tabel 3.6 Draft Iklan Radio ... 76
Tabel 3.7 Jadwal Penyebaran Brosur ... 76
Tabel 3.8 Jadwal Pemasangan Billboard ... 77
Tabel 3.9 Jadwal Pemasangan Radio ... 77
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia semakin meningkat. Hal ini didasarkan pada bertambahnya jumlah penduduk, semakin maju ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin meningkatkan kebudayaan manusia. Keinginan manusia terhadap benda atau jasa, yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani (Adytia, 2010: 23). Model akademis kebutuhan yang paling terkenal adalah model yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Dalam model itu, ia menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, salah satunya kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingan atau prioritas. Yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder, dimana kebutuhan primer sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah seperti dapat hidup sehat, berpakaian, dan berteduh serta memperoleh pendidikan lain sebagainya. Sedangkan kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti makanan yang bergizi, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik.
Furniture ini di desain dengan gaya modern klasik perpaduan dari gaya klasik yang rumit dan gaya modern yang cenderung simple. Perpaduan tersebut menjadi ciri khas karya Indah Jaya Furniture. Memiliki potensi yang sangat besar dan mampu berkembang dibeberapa negara Eropa seperti Australia, Jerman, Yunani dan negara-negara Eropa lainnya. Mulai tahun 1999 sampai 2009 Indah Jaya Furniture banyak mengekspor furniture keluar negeri saja dan terfokus pada negara Eropa khususnya Yunani. Karena ketergantungan pada negara Eropa yang besar, berdampak pada tingkat penjualan Indah Jaya Furniture ketika kawasan Eropa mengalami krisis moneter secara global. Seperti terlihat dalam table 1.1 yaitu grafik laporan penjualan produk Indah Jaya Furniture sebagai berikut.
Tabel 1.1 Penjualan Indah Jaya Furniture Tahun 2006-2012
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa tingkat penjualan mengalami penurunan yang cukup drastis hingga tahun 2012. Karena pada tahun 2006-2008 masih mengekspor furniture ke negara Eropa, kemudian tahun 2009 kondisi global menghadapi tekanan yang berat dari krisis keuangan Eropa. Oleh karena itu Indah Jaya Furniture mulai terfokus di dalam negeri khususnya sekitar Kabupaten Jember dan membuka beberapa cabang di kota seperti Situbondo, Pasuruan, dan pulau Bali. Tingkat penjualan dapat dikatakan mengalami penurunan dibanding dengan hasil ekspor ke negara Eropa, namun tahun-tahun berikutnya Indah Jaya Furniture mengalami penurunan sehingga menutup seluruh cabangnya yang saat ini penjualan hanya terpusat pada di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. Dalam pemasarannya Indah Jaya Furniture sudah melakukan promosi dengan berbagai media. Misalnya brosur, banner, radio, WOM dan event. Namun menurut Ibu Elin Indahyani sebagai direktur, pemasaran Indah Jaya Furniture hanya terfokus pada WOM (word of mouth) dibanding media promosi lainya.
tentang perusahaan, membuat perusahaan sulit untuk mendapatkan konsumen yang berada diluar jangkauan showroom dan memperluas area pemasarannya.
Di tengah persaingan pasar yang kian tinggi, tentu bukan hal mudah bagi Indah Jaya Furniture menawarkan produk agar tidak mudah tenggelam. Untuk dapat memudahkan konsumen mengenali karya desain Indah Jaya Furniture maka harus memiliki Brand Image yang positif terhadap konsumen. Brand Image (Citra merek) merupakan keseluruhan persepsi terhadap suatu merek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Brand Image dibangun berdasarkan kesan, pemikiran atau pun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan (Setiadi, 2003: 180). Merek yang kuat memiliki kemampuan untuk mengubah perilaku konsumen, karena pada dasarnya segala sesuatu yang unik dan berbeda, tentu akan memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Pentingnya konsistensi dalam desain, juga akan membantu konsumen membedakan produk yang dibelinya dengan produk lain.
Desain media promosi Indah Jaya Furniture cenderung tidak memiliki konsistensi, hal ini dapat dapat dilihat dalam desain media promosi yang telah digunakan. Jika perusahaan telah menciptakan sebuah produk dengan kualitas baik, maka seharusnya dalam menyampaikan pesan didukung oleh desain komunikasi yang baik. Namun apabila seseorang kurang mengenali perusahaan atau produk tersebut, maka akan sangat sulit untuk melakukan penjualan produk.
dalam bidang industry furniture. Namun demikian tingkat penjualan tetap semakin menurun didukung minimnya media promosi yang dilakukan. Oleh karena itu brand awareness atau kesadaran akan sebuah merek sangat penting untuk menginformasikan terhadap konsumen mengenai penjualan produk. Konsumen yang memiliki kesadaran akan suatu merek tertentu, biasanya akan lebih waspada terhadap merek yang ada pada benak mereka dan pada umumnya mereka cenderung untuk mengabaikan atau tidak menghiraukan promosi dari produk lain yang sejenis atau kompetitor. Kesadaran inilah yang dapat mempengaruhi tindakan konsumen dalam mengambil keputusan dalam memilih dan akhirnya melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankan.
perancanganmedia promosi ini dapat meningkatkan brand awareness Indah Jaya Furniture.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan indentifikasi permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu:
1. Bagaimana mambangun dan perancangan media promosi yang terbatas baik dari segi jangkauan maupun dari segi isi informasi yang diberikan pada konsumen?
2. Bagaimana membuat perancangan media promosi Indah Jaya Furniture untuk meningkatkan brand awareness?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam laporan ini terfokus dan tidak terlalu meluas, maka diperlukan batasan-batasan mengenai permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Perancangan terbatas pada perwujudan media-media komunikasi visual seperti brosur, iklan koran, billboard, iklan radio , jejaring sosial dan website.
2. Hanya membahas perancangan program promosi Indah Jaya Furniture dalam upaya meningkatkan brand awareness
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada Tugas Akhir ini adalah:
1. Memperluas media promosi kepada konsumen dalam menyampaikan informasi mengenai produk yang ditawarkan serta penawaran-penawaran lainnya.
2. Memudahkan konsumen dalam kegiatan pemesanan yang lebih luas tanpa harus datang ke showroom Indah Jaya Furniture.
3. Merancang media promosi Indah Jaya Furniture guna meningkatkan brand awareness.
4. Dihasilkannya media promosi seperti brosur, iklan koran, billboard, iklan radio, jejaring sosial dan website.
1.5Manfaat
Tugas akhir ini digarapkan dapat memberikan manfaat:
1. Hasil penelitian ini akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan khusus dalam bidang Desain Komunikasi Visual yang ada hubungannya dengan masalah-masalah media promosi.
8
Landasan teori ini berisi data yang relevan dengan materi perancangan
yang ada. Dalam kajiannya akan dipaparkan beberapa fakta, konsep, prosedur
maupun teori-teori yang terkait dengan perancangan.
2.1 Indah Jaya Furniture
2.1.1 Sejarah Indah Jaya Furniture
Didirikan oleh Ibu Elin Indahyani diDesa Kertonegoro, Kecamatan
Jenggawah, Kabupaten Jember. Jawa Timur. Pada tahun 1997berawal dari
seorang makelar yang pekerjaannya menjadi perantara jual beli atau membuat
persetujuan jual beli atas nama penjual juga pembeli yang diwakilinya dalam
sebuah perusahaan furniture, Ibu Elin Indahyani merubah pikirannya dengan
belajar dari pengalaman, finishing impra, bahan kayu jati dan berbagai desain
furniture. Indah Jaya Furniture merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
meblair, yang memanfaatkan kayu jati sebagai ragam bahan baku. Bahan baku
kayu ini kemudian diolah menjadi berbagai macam furniture.
2.1.2 Perkembangan Indah Jaya Furniture
Berdiri sejak tahun 1997 Indah JayaFurniture banyak mengalami
kemajuan terutama dalam melengkapi kebutuhan primer manusia, hal ini
Lampung, Situbondo dan Jember. Untuk memperluas jaringan pemasaran serta
distribusi, Ibu Elin Indahyani, selaku direktur Indah Jaya Furniture melakukan
perluasan pemasaran dan distribusi, serta perluasan kelompok dan tipe
produk-produknya. Dengan tujuan untuk mengakomodasi meningkatnya permintaan
terhadap kebutuhan primer manusia.Perusahaan ini sebenarnya sudah dikenal dan
memiliki banyak konsumen diluar maupun dalam negeri sebelumnya, namun
empat tahun terakhirIndah Jaya Furnituremengalami penurunan cukup drastis
akibat dampak dari krisis negara Eropa secara global, karena Indah Jaya
Furnitureterlalu memfokuskan dirinya pada negara Eropa.
2.1.3 Visi dan Misi Indah Jaya Furniture
1. Visi Indah Jaya furniture
Menjadikan perusahaan furniture yang berkualitas dengan menggunakan
perpaduan konsep unik yaitu antara modern klasik, sehingga memunculkan
produk-produk baru yang inovatif.
2. Misi Indah Jaya Funiture
a. Menjadi perusahaan furniture yang memiliki keunggulan dalam
pelayanan jasa design interior.
b. Menyediakan produk yang berkualitas, terjangkau, dan fungsional.
2.2 Merek (Brand)
Merk/Brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa dari seseorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk
pesaing (Kotler, 1997).
Selama ini, brand atau merek diyakini dan terbukti sangat berpengaruh
terhadap kesuksesan sebuah bisnis.Brand juga dapat menentukan kekuatan nilai
dari suatu produk. Karena pentingnya sebuah brand, tak heran jika perusahaan
berani mengeluarkan biaya yang sangat tinggi untuk membangun sebuah brand
baik untuk menentukan nama, logo, simbol, maupun kemasan. Dengan
demikiandiharapkan brand dapat melekat dibenak konsumen.
2.2.1 Manfaat Merek
Adapun menurut Philip Kotler (1996:281), ada beberapa manfaat dari
pemberian merek, antara lain:
1. Merek memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-pesanan dan menekan
permasalahan.
2. Merek dan tanda dagang secara hukum melindungi penjual dari pemalsuan
ciri-ciri produk.
3. Merek memberi penjual peluang kesetiaan konsumen pada produk. Telah
terbukti bahwa kesetiaan pada merek tertentu berhasil melindungi penjual dari
persaingan serta pengendalian yang lebih ketat dalam merencanakan strategi
4. Merek dapat membantu penjual dalam mengelompokkan pasar ke dalam
segmen tertentu.
5. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik. Dengan
membawa nama perusahaan, merek-merek ini sekaligus mengiklankan
kualitas dan besarnya perusahaan.
6. Merek sebagai cara untuk memudahkan penanganan produk, meminta
produksi agar bertahan pada standar mutu tertentu dan juga meningkatkan
pilihan para pembeli. Di pihak konsumen, mereka menginginkan
dicantumkannya merek untuk mempermudah mengenali perbedaan mutu serta
agar dapat berbelanja dengan lebih efisien.
2.2.2 Strategi Merek
Untuk mencapai target yang sesuai, suatu merek harus dilengkapi oleh dua
komponen yang sangat penting yaitu kemampuan untuk berstrategi dan
kemampuan untuk melaksanakannya. Strategi dan pelaksanaan sama pentingnya,
tetapi perusahaan membuat strategi lebih dulu. Perusahaan yang menjalankan
pelaksanaan dengan baik tidak akan sukses bila strateginya cacat. Misalnya dalam
mengendarai perahu bocor, anda memperbaikinya dengan menguras air keluar
perahu dengan cepat, perahu anda akan tetap tenggelam. Strategi yang benar
adalah menemukan dan menambal lubangnya lebih dulu, kalau tidak perahu anda
akan tetap bocor dan tenggelam tidak peduli seberapa cepat anda menguras air
dalam perahu. Akan tetapi anda harus dapat melaksanakan strategi itu dengan
baik, yang berarti menemukan sumber masalah dan memperbaikinya dengan
baru (new brand),kemudianstrategi multi merek (multi brand stratgegy), strategi
perluasan merek (brand extension strategy), dan strategi perluasan lini (line
extension strategy). Kapan masing-masing strategi tersebut dapat diterapkan dapat
dilihat pada gambar 2.1 Diagram Brand Strategy (Kotler, 1997:443) sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Diagram Brand Strategy
Sumber: Rangkurti (2002)
1. Merek Baru (New Brand)
Sebuah perusahaan dapat menciptakan sebuah nama merek baru ketika
memasuki sebuah kategori produk baru. Strategi ini dapat dilakukan
karena tidak ada nama merek yang sesuai.
2. Multi Merek (Multi Brand)
Perusahaan ingin mengelola berbagai nama merek dalam kategori yang
ada untuk mengemukakan fungsi dan manfaat yang berbeda.
3. Perluasan Merek (Brand Extension)
Usaha apapun yang digunakan untuk menggunakan sebuah nama merek
yang sudah berhasil untuk meluncurkan produk baru atau produk yang
4. Perluasan Lini (Line Extension)
Strategi ini dapat dilakukan dengan cara perusahaan memperkenalkan
berbagai macam feature atau tambahan variasi produk, dalam sebuah
kategori produk yang ada di bawah nama merek yang sama.
2.3Brand Awarness
David Arker dalam bukunya Managing Brand Equitypengantar Hermawan
kertajaya, mendefinisikanbrand awareness sebagai kemampuan dari pelanggan
potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu merek termasuk ke dalam
kategori produk tertentu. Kemampuan pelanggan untuk menggali atau mengingat
merek suatu produk, berbeda tergantung tingkat komunikasi merek atau persepsi
pelanggan terhadap merek produk yang ditawarkan.Seperti pada gambar 2.3
tingkatan dari Brand Awareness:
1. Unaware Of Brand
Pada tahap ini, pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah
mengenal merek yang disebutkan atau belum .Tingkatan ini yang harus
dihindari oleh perusahaan.
2. Brand Recognition
Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan
dengan bantuan melakukan tes ingatan bahwa pelanggan telah mendengar
produk tersebut sebelumnya.
3. Brand Recall
Pada berikutnya, pelanggan mampu mengingat merek tanpa diberikan
stimulus. Ini merupakan tugas substansial lebih sulit dari pada Brand
Recognition dan berhubungan dengan posisi brand yang lebih kuat.
4. Top Of Mind
Pada tahapan ini pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama kali
muncul di pikiran saat berbicara mengenal kategori produk tertentu, dalam
artian merek terdepan dari merek lainnya.
2.3.1 Peranan Brand Awarness
Bagaimana Brand Awareness bekerja membantu merek dapat dijelaskan
dengan bagaimana Brand Awareness menciptakan suatu nilai.Dalam buku
Strategi Menaklukan Pasar karangan Durianto, dkk (2004: 56). Pada gambar 2.3
Gambar 2.3 Cara Penciptaan Nilai Sumber: Durianto (2004)
Kegunaan dari Awareness ini dapat dilihat dari 4 nilai (Value)yang diciptakan
melalui Brand Awareness ini, yaitu:
1. Brand Awareness Menjadi Sumber Asosiasi Lain
Brand Awarenessakan menyebabkan timbulnya asosiasi seseorang,seperti
asosiasi yang timbul pada merek-merek terkenal. Asosiasi yang luas tersebut
kemudian dapat diperkuat dengan menggabungkan satu asosiasi dengan yang
lain sehingga dapat melekat dalam benak konsumen.
2. Familiar atau Rasa Suka
Secara umum seseorang lebih menyukai sesuatu yang lebih familiar, karena
konsumen dengan langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah
menyeleksi berbagai merek yang dikenal dalam suatu kelompok untuk
kemudian dipertimbangkan dan diputuskan merek mana yang akan dibeli.
yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, maka merek
tersebut tidak akan dipertimbangkan dalam keputusan pembelian.
3. Substansi/Komitmen
Keberadaan awarenessyang tinggi, dapat menarik perhatian konsumen.Selain
itu menciptakan commitment dari brand tersebut, dengan beberapa cara seperti
sering melalukan promosi dan membuat inovasi baru sehingga menambah
daya tarik tersendiri bagi konsumen.
4. Mempertimbangkan Merek
Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi berbagai
merek yang dikenal dalam suatu kelompok untuk kemudian dipertimbangkan
dan diputuskan merek mana yang akan dibeli. Merek dengan top of mind
(TOM) yang tinggi mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi. Jika suatu
merek tidak tersimpan dalam ingatan, maka merek tersebut tidak akan
dipertimbangkan dalam keputusan pembelian.
2.3.2 Bagaimana Mencapai Awareness (Kesadaran)
Meraih awareness, baik tahap recognition dan recall melibatkan 2 tugas yaitu
mendapatkan identitas namaBrand dan menghubungkannya dengan kategori
produk tersebut (Aaker, 1991:72). Pada Brand yang tergolong baru, dua tugas
tersebut perlu dilakukan oleh perusahaan, walaupun dalam beberapa kasus nama
dari Brand tersebut telah menjelaskan kategori produknya. Panduan yang dapat
digunakan dalam meraih dan mempertahankan awareness (Aaker, 1991:
1. Be different, memorable
Banyaknya pesan-pesan komunikasi pemasaran yang diterima oleh
konsumen dalam kesehariannya, menyebabkan otak konsumen menjadi
clutter. Untuk membuat konsumen tetap aware terhadap pesan yang
disampaikan oleh perusahaan, penyampaian pesan yang dilakukan
haruslah berbeda sehingga diingat oleh target audience, seperti pendekatan
(approach) atau tampilan (appeal) yang digunakan. Hal yang tetap perlu
diingat kemudian adalah, walaupun komunikasi yang dilakukan berbeda,
harus tetap mampu menciptakan hubungan antara brand dengankategori
produknya.
2. Involve a slogan or jingle
Penggunaan slogan atau jingle dapat membantu karena dengan
menggunakan slogan tersebut dapat memvisualisasikan karakteristik dari
produk perusahaan tersebut.
3. Symbol exposure
Penggunaan simbol ini mempermudah konsumen dalam mengenali suatu
Brand, melalui tampilan visual symbol tersebut dibandingkan mengenali
suatu kata atau frase yang digunakan oleh Brand tersebut.
4. Publicity
Keuntungan dari publicity ini tidak hanya lebih murah dibandingkan
menggunakan media iklan, namun faktor efektifitas dari media
publicityini juga cukup tinggi. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa
iklan.
5. Event sponsorship
Dalamsuatu proses sponshorship yang berkesinambungan, akan
mempererat asosiasi suatu event terhadap suatu Brand.
2.4 Promosi
Promosi (promotion)adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual
dan pembeli potensial atau orang lain dalam saluran untuk memengaruhi sikap
dan prilaku (Cannondkk, 2009:69). Metode promosi yang berbeda merupakan
bentuk komunikasi yang berbeda pula, metode-metode tersebut harus dapat
mendorong pelanggan untuk melihat sebuah produk tertentu. Oleh karena itu,
promosi haruslah menegaskan suatu sikap atau benar-benar mengubah sikap dan
prilaku dari pasar target.
Tujuan promosi harus didefinisikan secara jelas karena paduan promosi
yang tepat bergantung pada apa yang ingin dicapai perusahaan. Akan sangat
membantu untuk berpikir mengenai tiga tujuan promosi: menginformasikan,
membujuk dan meningkatkan pelanggan target mengenai perusahaan dan bauran
pemasarannya. Seluruhnya merupakan upaya untuk memengaruhi prilaku pembeli
dengan memberikan lebih banyak informasi.
Penetapkan tujuan promosi yang lebih spesifik dapat dinyatakan siapa
tepatnya yang akan diinformasikan, dibujuk, atau diingatkan, dan mengapa.Hal
ini dapat menjadi keunikan bagi strategi setiap perusahaan dengan tujuan spesifik
2.4.1 Promosi Membutuhkan Komunikasi Yang Efektif
Promosi akan sia-sia ketika terdapat komunikasi secara efektif. Terdapat
banyak alasan mengapa pesan promosi di salahpahami atau tidak terdengar sama
sekali. Untuk memahami hal ini, akan berguna untuk berpikir mengenai seluruh
proses komunikasi, yang berarti sebuah sumber yang berusaha menjangkau
penerima dengan sebuah pesan. Sebagai contoh American Debtal Association
(ADA) mempelajari bahwa obat kumur Listerine membantu mengurangi plak
yang menempel pada gigi.Listerine menyebutkan ukungan ADA dalam
promosinya untuk membantu membuat pesan promosi tersebut kredibel (Cannon
dkk, 2009:70).
Salah satu keuntungan utama dari penjualan personal adalah bahwa
sumber, penjual bisa mendapatkan umpan balik segera dari penerima.Menilai
bagaimana pesan tersebut diterima dan mengubahnya jika diperlukan adalah lebih
mudah. Penjual missal biasaya harus bergantung pada riset pemasaran atau angka
penjualan total untuk umpan balik dalam hal itu memakan waktu terlalu lama.
Banyak pemasar mencantumkan nomor telfon bebas pulsa dan alamat situs Web
sebagai cara untuk membangun respons umpan balik langsung dari konsumen
dalam upaya penjualan missal mereka.
2.5Media
2.5.1 Profile Media
Dalam hal ini, pengertian media tidaklah terbatas hanya pada pengertian
pengirim pesan yang mencakup media penyiaran (televise dan radio). Media cetak
(surat kabar dan majalah), surat, iklan luar ruang (outdoor, advertising), dan
media pendukung lainnya (Morissan,2012:179).
Kebanyakan media memiliki informasi mengenai siapa audiensei mereka.
Informasi itu biasanya merupakan keterangan mengenai demografis audiensi,
seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, dan sebagainya. Informasi
tersebut dapat digunakan dalam perencanaan media sebagai acuan untuk
menentukan produk apa saja yang cocok untuk diiklankan di media bersangkutan.
Pada umumnya, media yang lebih umum memiliki data yang lebih terbatas
mengenai ciri-ciri demografis saja. Media yang bersifat khusus seperti surat kabar
khusus atau majalah khusus mengenai olah raga, keuangan, hobi, dan sebagainya
memiliki kemungkinan paling besar memiliki data mengenai gaya hidup dan pola
konsumsi audiensi selain data demografis.
2.5.2 Tujuan Media
Tujuan media (media objectives) menggambarkan apa yang ingin dicapai
suatu perusahaan berkenaan dengan penyampaian pesan suatu merek produk.
Tujuan komunikasi pemasaran menjelaskan apa yang diinginkan perusahaan atas
pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen terhadap produk perusahaan. Tujuan
media menjelaskan bagaimana pemasar menyampaikan pesannya kepada
konsumen sedemikian rupa sehingga pesan menghasilkan efek terhadap pikiran,
perasaan, dan tindakan konsumen (Morisa, 2010:189).
Sering terjadinya mengenai aspek kreatif suatu pesan iklan dibuat sebelum
perusahaan sehingga kehilangan kesempatan untuk menyempaikan pesannya
secara efektif kepada konsumennya. Dengan demikian perancanaan media
haruslah dilaksanakan secara terpadu.
2.5.3 Strategi Media
Faktor penting dalam menentukan strategi media adalah tipe atau jenis
produk yang akan dipromosikan. Tipe produk dengan keterlibatan rendah
konsumen (Low-involvement) seperti sabun, deterjen, atau kertas tisu harus
menggunakan media yang memiliki kemampuan paling jauh dalam menjangkau
audiensi seperti televise atau radio. Sebaliknya produk dengan keterlibatan tinggi
seperti rumah, mobil atau barang mahal lainnya dapat menggunakan media cetak
seperti Koran dan majalah di mana tersedia ruang yang lebih banyak untuk
memuat informasi dan audiensi dapat memilih artikel yang diinginkan (Morissan,
2010:219).
Proses keputusan pembeli produk dengan keterlibatan tinggi terdiri atas
empat tahapan yaitu perhatian, minat, keinginan, dan tindakan pembelian yang
sering disebut dengan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Setiap
proses AIDA membutuhkan strategi media yang berbeda, perusahaan dapat
mempromosikan produknya pada media massa tertentu untuk menarik perhatian
dan memberikan citra produk dibenak konsumen. Strategi lain yang perlu
diperhatikan yaitu penerimaan sikap, setiap situasi yang mana target audiensi
memiliki sikap penerimaan tinggi terhadap suatu pesan merek. Sehingga, akan
perancangan media promosi Indah Jaya Furniture Seperti pada brosur, iklan
koran, bilborad, iklan radio dan website . Sehingga dapat memberikan citra
produk dibenak konsumen.
2.5.4 Bauran Media
Pada perencanaan dan pembelian media, media yang terpilih untuk
menyampaikan pesan merek merupakan bauran media atau media mix.
Menentukan bauran media merupakan tantangan utama bagi perencanaan media
untuk membuat keputusan mengenai media apa yang akan digunakan serta berapa
banyak media yang akan digunakan. Dengan menerapkan bauran media,
pemasang iklan akan dapat lebih mendayagunakan strategi media karena
masing-masing jenis media memiliki keunggulan dan kelemahannya, dengan cara
mengombinasikan berbagai media yang tersedia, maka pemasang iklan dapat
meningkatkan cakupan, daya jangkau, dan tingkat frekuensi iklan. Hal ini akan
membuka kemungkinan lebih besar untuk mencapai tujuan komunikasi dan tujuan
pemasaran Morissan (2010: 222). Dalam bauran media terdapat sejumlah factor
yang harus dipertimbangkan perancana media, yaitu:
1. Bobot media
Bobot media (media weight) merupakan penentuan berapa banyak suatu
kendaraan media harus menayangkan atau menampilkan pesan iklan.Misalkan
pada produk es krim yang biasa digemari anak-anak, dalam hal ini orang tua
yang membelikan namun anak yang memakannya. Strategi yan digunakan
untuk mejangkau orang tua dan 35 persen menggunakan media yang
menjangkau anak-anak.
2. Konsentrasi media
Strategi bauran media dipengaruhi oleh konsentrasi yang diperlukan dalam
penggunaan suatu media. Konsentrasi yang dimaksut, pengiriman pesan
pemasaran akan terfokus pada jumlah media yang lebih sedikit namun dengan
frekuensi yang lebih banyak. Surat kabar misalnya merupakan media dengan
konsentrasi besar karena media tersebut dikirim berulang-ulang dengan cara
berlangganan kepada audiensi yang sama.
3. Kompleksitas pesan
Suatu pesan iklan dan promosi biasanya terdiri dari pesan yang sederhana
yang mudah dimengerti namun adakalanya merupakan pesan komlpleks yang
lebih sulit untuk dipahami. Strategi bauran media meluas dengan tingkat
jangkauan yang tinggi akan lebih cocok digunakan pada pesan sederhana yang
cepat dimengerti audiensi. Pesan yang kompleks juga membutuhkan jenis
media tertentu seperti media cetak.Audiensi media cetak dapat membaca
pesan pemasaran secara lebih lambat, pesan dapat dibaca ulang dan pesan
dapat disimpan atau dikliping.
4. Lingkungan media
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan terkait dengan pesan merek adalah
lingkungan media (media invironment). Media degan topik khusus seperti
Travel Club, Home & Garden, dan media khusus lainnya biasanya memiliki
memiliki hubungan kuat dengan audiensi yang berlangganan atau membeli
media karena memiliki ekspentasi tertentu terhadap media bersangkutan.
Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan terkait dengan lingkungan media
adalah mengenai kesesuaian antara citra atau image media dengan citra merek.
Bagi beberapa merek tertentu memasang iklan di surat kabar ternama seperti
Pos Kota yang isi beritanya cenderung sensasional mungkin tidak jadi
masalah. Namun bagi merek lain yang memiliki citra tertentu penempatan
pesan pada media sembarang akan menjadi masalah, selain target audiensi
yang tidak sesuai.
2.5.5 Media Promosi
Mediamenjadi instrument promosi yang sangat penting, khususnya bagi
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada
masyarakat luas.Beberapa alasan perusahaan dalam menggunakan media promosi
untuk mempromosikan barang atau jasanya.Selain itu media promosi dapat
digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu
perusahaan atau merek.Hal ini menjadi sangat penting khususnya bagi produk
yang sulit dibedakan dari segi kualitas maupun fungsinya dengan
kompetitornya.Perusahaan harus dapat memanfaatkan media promosi untuk
memosisikan produknya di mata konsumen. Beberapa contoh media yang terbagi
1. Iklan Media Penyiaran
a. Radio
Media audio atau radio, merupakan salah satu media untuk beriklan yang
memiliki keunggulan, diantaranya: biaya iklan yang murah dan efisien,
iklan ini hanya membutuhkan satu naskah (skrip) yang dibacakan penyiar
di studio atau pesan iklan yang sudah direkam sebelumnya dan siap
disiarkan stasiun radio.Tersedianya audiensi yang sangat selektif yang
muncul dari berbagai format siaran dan cakupan atau geografis siaran yang
dimiliki setiap stasiun pemyiaran radio.Selain itu pemasang iklan dapat
melakukan perubahan terhadap materi iklan radio hanya dalam periode
beberapa menit sebelum ditayangkan, serta dapat proses pembuatan
ataupun penjadwalan siaran dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.
Keterbatasan radio sendiri terletak pada penyediaan visual, serta kadang
beberapa stasiun radio memiliki jumblah audiensi yang relative sedikit.
Pemasa iklan harus menayangkan iklannya disejumblah stasiun radio
dalam beberapa kali jika ingin menjangkau khalayak yang lebih luas
bahkan untuk pasar local sekalipun, namun jika pemasar ingin menjangkau
audiensi secara internasional tentu mengalami kesulitan jika hanya
2. Iklan Media Cetak
a. Surat Kabar
Surat kabar atau yang biasa disebut koran, juga memiliki peran penting
bagi pemasang iklan. Secara nasional, pemasang iklan terbesar setelah
televisi merupakan surat kabar. Surat kabar tidak saja digunakan
perusahaan besar atau pemasang iklan nasional tetapi juga perusahaan
kecil dan pengecer iklan. Namun demikian, setiap surat memiliki
karakteristik dan peran berbeda sebagai suatu media iklan. Penyampaian
berita secara cepat, detil dalam menyampaikan informasi, artikel dan
featureyang menarik bagi pembacanya. Iklan yang muncul di surat kabar
dapat dibagi ke dalam beberapa kategori seperti: iklan display, iklan ini
terdiri dari judul dan teks serta kombinasi dari foto, gambar, dan tampilan
visual lainnya. Iklan baris, pada iklan baris sejumlah iklan disusun di
bawah satu subjudul sesuai dengan jenis barang atau jasa yang
diiklankan.Iklan kusus mencakup iklan pengumuman pemerintah, laporan
keuangn dan pemberitahuan mengenai perubahan bisnis.
Iklan sisipan, iklan yang tidak muncul dihalaman surat kabar
namun harus dicetak sendiri kemudian disisipkan dihalaman surat kabar
sebelum dikirim. Namun meski memiliki banyak keunggulan, surat kabar
salah satu media cetak dengan kualitas produksi yang relative
rendah.Keterbatasannya mencakup kualitas produksi, masa aktif yang
3. Iklan Internet
a. Situs Web atau Website
Penggunaan media internet yang biasa disebut web atau website dengan
tujuan tidak lebih sebagai katalog atau brosur elektronik yang dapat
diakses secara online dan bertujuan menyediakan informasi. Situs web di
intrnet merupakan tempat informasi disediakan kepada pengguna internet
oleh penyedia informasi, dibandingkan beberapa tahun yang lalu
penggunaan web hanyalah untuk gengsi, sekedar mengikuti tren namun
dewasa ini memiliki situs web di Internet adalah suatu keharusan. Hal ini
dapat dilihat kecenderungan pengguna internet saat ini yang semakin
berkembang dan telah mewujudkan budaya internet, maka tidak heran
lagi jika berbagai perusahaan saat ini banyak menggunakan media internet
sebagai media promosi yang di mana bertujuan meningkatkan penjualan.
b. Media Social
Andreas Kaplain dan Michael Haenlein mendifinisikan media social
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di
atas dasar ideology dan teknologi web, yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user generated content.
2.6Desain Dapat Membantu Menghidupkan Kembali Brand Yang Sekarat
Desain yang bagus tidak gampang ditebak, tetapi dapat digunakan untuk
mendiferenisasi brand secara efektif menurut Tai dan chew (2012:280).
Desain tidak hanya menyangkut tampilan namun juga cara kerja benda.
seperti pada Samsung, brand yang pernah dianggap menjadi peniru berkualitas
rendah dari produk brand lain. Sedikit kasar mungkin, namun itulah
kenyataannya.Karena dikabarkan kalah Samsung balik menyerang dan
menggunakan desain sebagai diferensiator brandnya.Samsung menyewa lebih
banyak desainer industry yang sekarag mencapai 300 dan menginvestasikan
banyak uang untuk membuat desain luar biasa.
Ponsel Ultra Edition Samsung membuktikan usahanya dalam bidang
desain, setelah berhasil memenangkan banyak penghargaan desain untuk
usahanya. Samsung menduduki peringkat ke-25 dalam table 100 merek paling
berharga versi majalah Newsweek dengan nilai US$ 10,8 milyar. Dan brandnya
telah meningkat secara teratur.
2.7Visual
2.7.1 Warna
Warna merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menentukan
respons dari orang.Warna hal yang pertama dilihat oleh seseorang dan
memberikan kesan serta identitas tertentu, Nugroho (2008: 01). Pengelolahan
warna pada media cahaya dan pengelolahan warna pada media cat memiliki
metode yang berbeda. Layar komputer menampilkan warna dengan media cahaya,
sedangkan cat atau printer menampilkan warna dengan media cat. Layar komputer
menampilkan cahaya dengan menggunakan kombinasi cahaya warna merah,
hijau, dan biru (RGB) untuk menampilkan lebih dari 16,7 juta warna.Sebaliknya,
magenta, kuning, dan hitam (CMYK) untuk mempresentasikan semua warna pada
halaman cetak (kurang dari 16,7 juta warna).RGB dan CMYK dapat dianggap
sebagai dua bahasa warna berbeda.Untuk pekerjaan cetak, dapat berbicara secara
CMYK.Sedangkan untuk mengatur warna pada layar computer kita harus
menggunakan bahasa RGB. Beberapa klasifikasi warna yang terdiri dari dari:
1. Warna Premier, yang merupakan warna-warna paling kuat, warna premier
merupakan warna utama dalam pembentukan warna-warna lainnya. Warna
premier terdiri dari warna merah, biru dan hijau.
2. Warna Sekunder, merupakan warna yang dihasilkan dari percampuran dua
warna premier.
3. Warna Tersier, merupakan campuran warna premier dengan warna sekunder.
4. Warna Kuarter, merupakan gabungan dari warna primer, sekunder, tersier,
terbentuklah roda warna seperti gambar 2.7.
Warna juga mempunyai suatu makna, makna ini bisa berbeda juga bisa
sama dari suatu budaya dengan budaya lain.Tabel dibawah adalah makna suatu
warna umum yang terdapat pada budaya barat.
Tabel 2.1 Makna Warna
WARNA MAKNA POSITIF MAKNA NEGATIF
Merah Kekuatan, energy, kehangatan,
Biru Kepercayaan, awan, air, setia,
damai, kesejukan, laut, langit,
Abu-abu Modern, cerdas, kokoh, intelektual,
rasa hormat, emosi kuat, formalitas.
Ketinggalan, kenodohan,
Putih Suci, disiplin, damai, pemujaan,
Hitam Kokoh, kuat, misteri, mewah,
modern, keseriusan.
Setan, pemberontakan,
penyesalan.
Sumber: Tabel Darrmaprawira (2002)
Pada budaya Asia, wana kuning mempunya makna kerajaan, sedangkan di
budaya barat warna kerajaan biasanya adalah ungu.Di china, warna merah
memaknai dengan perayaan. Studi menunjukkan bahwa warna merah dapat
menghasilkan dampak fisik pada seseorang antara lain meningkatkan denyut
jantung, tekanan darah, juga dapat mengakibatkan seseorang menjadi lapar.
2.7.2 Tipografi
Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki
pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang
cetak.Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan
berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk
ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman
unik, dimana tipografi bukan hanya sekedar elemen bacaan, tapi juga mempunyai
unsur seni yang luar biasa.Tipografi bisa juga dapat dikatakan sebagai “visual
language” atau dapat berarti “bahasa yang dapat dilihat”.
Perkembangan tipografi saat ini sudah mengalami perkembangan dari fase
penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi.Fase
komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam
waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.Salah
satunya dalah sanserif, menurut jenis huruf sans serif adalah jenis huruf yang tidak
memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid.Jenis huruf ini lebih tegas, bersifat
fungsional dan lebih modern (Wijanarko, 2010).Jenis huruf ini dapat terlihat pada
gambar 2.7.
Gambar 2.5 Jenis tipografi san serif
Sumber: http://www.ahlidesain.com/pengertian-serif-dan-sans-serif.htmldiakses pada 22 februari 2014
Seperti gambar 2.7 ada 3 ciri utama san serif:
1. Garis lengkung berbentuk square
2. Ada perbedaan kontras yang halus
2.7.3 Layout
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan
kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik.Hal ini bisa juga
disebut manajemen bentuk dan bidang.Tujuan utama layout adalah menampilkan
elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat
memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.Prinsip layout antara
lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan
menunjuk pada aliran membaca.Penekanan menunjuk pada objek-objek penting
dalam urutan pembacaan.Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang,
termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela).Kesatuan menunjuk pada usaha
menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan.Konsistensi
menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan.Konsistensi kian terasa pada
penerbitan berkala.Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna
bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout.Disamping lima prinsip di
atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan
berkala.
2.8 STP ( Segmentasi, Targeting, Positioning )
Menyadari pentingnya melakukan segmentasi pasar sebelum menetapkan
strategi pemasaran terlebih dahulu, karena gaya hidup, kebutuhan maupun sikap
konsumen saat ini menjadi lebih terdiversifikasi. Belum lagi perusahaan
competitor yang sudah semakin banyak melakukan segmentasi konsumen dalam
mencakup berbagai kegiatan antara lain; mengelompokkan konsumen yang
memiliki gaya hidup, kebutuhan serta karakteristik yang sama. Maka dalam hal ini
perusahaan harus sebanyak mungkin mendapatkan informasi mengenai kebutuhan
konsumen, karena semakin banyak informasi yang didapat maka akan tugas
pemasar dalam program komunikasi pemasarannya semakin efektif. Menurut
Philip Kottler (1980) proses pemasaran yang berhasil terdiri dari serangkaian
tahapan yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi pasar sendiri
merupakan, bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau konsumen
(Morissan, 2010:56).
1. Segmentasi Pasar
Secara garis besar, segementasi pasar dapat diartikan sebagai proses
pengelompokkan pasar kesuluruhan yang heterogen menjadi
kelompok-kelompokkan atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal
kebutuhan, keinginan, prilaku dan respons terhadap program pemasar spesifik
(Tjiptono,dkk.2008:211). Dalam rangka merealisasikan manfaat potensial
segmentasi pasar, perusahaan membutuhkan studi empiris mengenai
kebutuhan dan keinginan konsumen, serta sistem manajemen yang dapat
menyesuaikan proses bisnis dengan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Konsumen melakukan pembelian terhadap suatu produk atas dasar manfaat
juga kemampuan produk maupun jasa yang diberikan.Namun pemasar kerap
kali cendurung lebih berfokus pada pangsa pasar dibanding peluang konsumen
untuk membeli produk dan jasa. Beberapa langkah yang dilakukan dalam
a. Mesegmentasi pasar menggunakan variable-variabel permintaan, seperti
kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan, manfaat yang dicari (benefit
sought), solusi atas permasalahan yang dihadapi, situasi pemakaian, dan
lain-lain.
b. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasi menggunakan
variable-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan pelanggan tersebut (misalnya, biaya beralih pemasok, pola
berbelanja, lokasi geografis, ukuran pelanggan, daya beli, sensitivitas
harga, dan seterusnya) dan cara berkomunikasi dengan pelanggan
(misalnya, preferensi dan penggunaan media, sikap, aktivitas, minat, poini,
dan lain-lain).
2. Target Pasar
Target pasar merupakan sekelompok pembeli yang memiliki kebutuhan atau
karakteristik yang sama yang menjadi tujuan dari promosi perushaan (Kotler,
2008:183).
3. Positioning
Pada prinsipmya, positioning berusaha menempatkan produk dalam benak
pelanggan sasaran sedemikian rupa sehingga memperoleh posisi yang unik
dan unggul dibandingkan produk pesaing. Posisi yang unik dan unggul ini
didapatkan dari berbagai diferensiasi, seperti: produk (fitur, kinerja, kualitas,
daya tahan, dan seterusnya); layanan (pengantaran, instalasi, layanan purna
jual, garansi); personil (reliabilitas, empati, kapabilitas, dan kompetensi);
perusahaan). Positioning harus menawarkan manfaat-manfaat tertentu yang
diwujudkan dalam proposisi nilai (value proposition) perusahaan, manfaat
emosional (citra), dan manfaat ekonomik (harga) seperti pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Proposisi Nilai Sumber: Rangkuti (2002)
Sebagai contoh, proposisi nilai McDonald’s dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Manfaat fungsional: hamburger, kentang goring, minuman ringan, dan
makanan lainnya yang bercitarasa; bonus ekstra seperti tempat bermain,
hadiah, games.
2. Manfaat emosional: bagi anak-anak (rasa senang lewat kebahagiaan pesta
ulang tahun, relasi dengan karakter-karakter tertentu, dan saat-saat istimewa
keluarga); bagi dewasa (kehangantan dalam acara-acara dan pengalaman yang
diperkuat dengan iklan)
2.9Data Komunikasi Visual
2.9.1 Data Komunikasi Visual Indah Jaya Furniture
Sarana komunikasi visual yang ada pada Indah Jaya Furniture, sebagai
berikut:
Gambar 2.7 Logo Indah Jaya Furniture Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2013
Logo Indah Jaya Furniture, dengan menggunakan warna merah dan biru yang
melambangkan keberanian serta kepercayaan. Menggunakan font script pada
Indah Jaya Funriture, menambah kesan old style
Gambar 2.9 Neon Box Indah Jaya Furniture Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2013
2.9.2 Jasa yang Ditawarkan
Indah jaya Furniture tidak hanya menjual furniture, namun pelayanan untuk jasa
konsultasi home décor. Sudah berpegalaman dalam bidang furniture Indah Jaya
Furniture memberikan konsultasi gratis untuk konsumen yang ingin membeli
produk furniture, namun masih minim pengetahuan pada home décor.Dimana
mendekorasi ruangan di dalam rumah sehingga memberikan kesan lebih indah.
2.10 Data Kompetitor
2.10.1 Jepara Mebel
Jepara mebel adalah jasa penjualan furniture yang berada di Jepara, Jawa
mebel.Menawarkan keamanan dan kenyamanan berbelanja untuk furniture
dengan motif desain dan ukuran yang dapat ditentukan sendiri, namun jepara
mebel memiliki katalog gambar desain terkini yang sudah ditampilkan
diwebsite.Kualitas nomor satu kayu jati yang diukir oleh pengrajin Jepara dengan
motif khas Jepara adalah sebagai garansi.Toko-toko furniture retail sering
melakukan markup harga yang sangat tinggi, hal tersebut dikarenakan
penyesuaian dengan biaya-biaya lain yang tidak ada pada jepara
mebel.Bekerjasama langsung dengan pengrajin dan pengiriman furniture dari
pabrik langsung ke pelanggan. Tidak hanya meraih market besar dipasaran Jepara
Mebel juga bmelakukan media promosi untuk mempertahankan loyalitas
pelanggan, beberapa media promosi seperti brosur, media sosial serta website.
1. Data komunikasi Visual Jepara Mebel
Gambar 2.11 Facebook Jepara Mebel
Sumber: https://www.facebook.com/JeparaMebelCom#
2. Jasa yang Ditawarkan
Jepara mebel tidak hanya menjual produk furniture, tetapi juga menjadi
supplier bagi toko-toko furniture lain. Menjual pada konsumen yang ingin
berusaha dibidang furniture, Jepara Mebel menyuplai produk-produk furniture
bagi konsumen yang membeli dengan ketentuan grosir.
2.10.2 UD Lumintu
Perusahaan perseorangan yang bergerak dibidang meblair ini cukup
memiliki banyak konsumen khususnya Kabupaten Jember, produk yang
diproduksi mulai dari bahan kayu jati hingga spon dan kain.Seperti kursi, tempat
tidur, almari, nakas, meja belajar. Tidak memiliki konsep desain khusus dalam
desain produknya namun UD Lumintu menjual gaya desain klasik dan modern
dalam produknya. Perusahaan yang banyak dikenal dari WOM ini, juga tidak
banyak mengandalkan media promosi. Membuka banyak cabang showroom di
area sekitar Jember sudah menjadikan UD lumintu banyak dikenal dimasyarakat
1. Media Komunikasi Visual UD Lumintu
Gambar 2.12 Neon box UD. Lumintu Jember Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2013
2. Jasa yang Ditawarkan
UD.Lumintu jember menjual produk furniture, bekerja sama dengan
perusahaan furniture yaitu Olympic. Dimana ketika mengunjungi showroom
42 3.1 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif. Hal ini didasaran karena penelitian kualitatif menggunakan metode
penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak perspektif yang
akan dapat diungkapkan. Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan
pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi
(Lodico, dkk dalam Emzir, 2010: 2).
Penggunaan metode penelitian kualitatif ini dimulai dengan cara peneliti
terjun langsung ke lapangan, mempelajari suatu proses, mencatat, menganalisis,
menafsirkan dan melaporkan hingga menarik kesimpulan. Hal ini juga bisa
disebut dengan penalaran induktif, dan hasil yang diperoleh pun didapat pada saat
terjun langsung kelapangan saat penelitian berlangsung.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting
demi keberhasilan penelitian. Melalui keputusan dan tindakan yang didasarkan
pada fakta dengan cara mengumpulkan dan mengolah data yang sesuai dengan
fakta, pengumpulan data yang didapat dari hasil penelitian terdahulu yang pernah
dengan permasalahan yang diajukan yaitu Perancangan Media Promosi Indah Jaya
Furniture dalam Upaya Meningkatkan Brand Awareness.
Penilitian ini diharapkan mampu memperolah uraian yang mendalam
mengenai obyek yang sedang diteliti, adapun beberapa teknik yang digunakan
untuk pengambilan atau pengumpulan data, antara lain:
1. Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi
secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual. Dalam
wawancara sejumlah partisipan dipilih dari populasi yang sesuai dengan
kriteria riset, kemudian diundang untuk pelaksanaan wawarancara (Sunyoto,
danang, 2012: 31). Dalam wawancara ini dilakukan kepada beberapa pihak ,
seperti direktur Indah Jaya Furniture, beberapa pengunjung atau pembeli
produk Indah Jaya Furniture . Karena wawancara bersifat tidak terstruktur,
partisipan diberi kebebasan untuk mengekspresikan tanggapannya dengan lebih
bebas, sehingga informasi yang diperoleh merupakan informasi spontan dan
mendalam dari setiap partisipan. Wawancara eksekutif, wawancara telepon dan
wawancara online yang dilakukan kepada pihak Indah Jaya Furniture juga
menggunakan wawancara dari rumah ke rumah, dimana secara pribadi
mendatangi showroom untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta
wawancara cepat dengan menggunakan telepon.
Dari hasil wawancara yang didapat bahwa Perusahaan Indah Jaya Furniture
sendiri merupakan perusahaan keluarga, dimana tujuan utamanya yaitu
lapangan pekerjaan bagi masyarkat yang memiliki pendapatan minim dengan
menampung tenaga kerja, dan membantu memenuhi kebutuhan sekunder
manusia, khususnya dalam bidang mebel seperti; meja tamu,kursi, meja
makan, lamari dan tempat tidur. Barang-barang yang diproduksi memiliki gaya
minimalis, yang biasa disebut dengan gaya-gaya modern atau tren terkini.
Dipadukan dengan gaya furniture klasik, gaya klasik biasa mengacu pada
desain yang rumit dengan detil yang sempurna, sedangkan gaya modern (
minimalis ) lebih cenderung dengan simple, bersih dan fungsional. dua konsep
ini dijadikan menjadi satu sehingga memiliki konsep yang unik bagi tiap
produknya.
2. Observasi
Observasi atau yang biasa disebut pengamatan, merupakan metode
pengumpulan data primer mengenai prilaku manusia serta berbagai fenomena
bisnis tanpa mengajukan beberapa pertanyaan atau interaksi dengan
individu-individu yang diteliti. Dalam beberapa kondisi metode ini memungkinkan
peneliti untuk mengumpulkan data secara lebih dan terperinci mengenai Indah
Jaya Furniture. Misalkan penelitian yang lebih dalam mengenai media promosi
yang belum maksimal, sehingga penulis harus sepenuhnya mengandalkan
kemampuan melakukan observasi tanpa melalui komunikasi dengan
orang-orang yang diteliti. Karena pada dasarnya penelitian tergantung pada aktivitas
memperhatikan serta merekam apa yang dilakukan orang atau obyek dalam
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditunjunkan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa
berbagai macam tidak hanya dokumen resmi dari Indah Jaya Furniture tapi
juga dapat berbentuk tulisan yang didapat dari hasil wawancara, foto, video,
audio maupun dari observasi, yang saling terkait dengan perusahaan Indah Jaya
Furniture. Metode ini berfungsi sebagai alat pengumpul data utama, karena
pembuktian hipotesisnya dilakukan secara logis dan rasional melalui pendapat.
teori yang terbukti dan jelas kebenarannya, baik yang menolak maupun yang
mendukung hipotesis. Berikut pada gambar 3.1 dan 3.2 merupakan hasil
dokumentasi.
Dokumentasi pada gambar 3.1 merupakan dokumentasi foto penulis pada saat
melakukan wawancara kepada direktur Indah Jaya Furniture yaitu Ibu Elin
Indahyani.
Gambar 3.2 Dokumentasi Foto Produk Indah Jaya Furniture Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2013
Pada gambar 3.2 merupakan hasil dokumentasi foto produk Indah Jaya
Furniture yang terdapat dalam display screen kamera. Foto produk seperti meja
kayu, sofa dan single sofa.
4. Kepustakaan
Metode kepustakaan atau yang biasa disebut library reseach, metode
pengumpulan data yang didapat dari membaca buku-buku yang relevan untuk
membantu di dalam menyelesaikan dan untuk melengkapi data dalam
5. FGD (Focus Group Discussion)
Fokus group interviews atau sering juga disebut focus group discussions
merupakan metode kualitatif yang lazim digunakan untuk melacak hal-hal
tertentu yang tampak ingin ditonjolkan atau menjadi prioritas bagi responden
maupun subjek penelitian (Pawito, 2007: 125). Focus group disccusions
melibatkan tiga atau empat partisipan yang bertujuan untuk melakukan
eksplorasi data serta keterangan-keterangan lain yang akan dijadikan
pertimbangan dalam penelitian. Misalkan dalam pemilihan tagline
membutuhkan beberapa partisipan dengan menyodorkan beberapa pilihan
tagline yang akan digunakan, setiap partisipan memberi komentar sesuai
dengan pernyataan peneliti sehingga peneliti dapat mempertimbangkan
kembali dalam memilih tagline manayang sesuai digunakan dalam hasil karya
atau media promosi Indah Jaya Furniture.
3.3 Teknik Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah
teknik analisis data. Analisis data merupakan proses memanipulasi data hasil
penelitian sehingga data tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian, indranata
(2001: 196 ). Memanipulasi data disini seperti menyederhanakan data kedalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Proses ini dilakukan mulai
dari data yang diperoleh dari kegiatan penelitian hingga data yang disajikan dapat
Teknik alanaisis data ini, menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam
pendekatan ini terdapat dua tipe pendekatan kualitatif , yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan teknik analisis yang memberikan informasi
hanya mengenai data yang di amati dan tidak bertujuan menguji hipotesis serta
menarik kesimpulan. Tujuannya hanya menyajikan dan menganalisis data agar
bermakna dan komunikatif.
2. Analisis Eksplanatif
Apabila analisis deskriptif menjawab pertanyaan penelitian “what” maka
analisis eksplanatif menjelaskan pertanyaan penelitian dengan “why”. Pada
analisis ini dibahas mengenai factor-faktor apa yang menjadi penyebab
terjadinya sesuatu peristiwa dan mengapa demikian.
Setelah dibahas mengenai beberapa tipe pendekatan kualitatif, pada
dasarnya pendekatan ini menggunakan pemikiran logis. Sehingga analisis data
dilakukan dengan cara mendeskripsikan profil, karateristik dan menyajikan data
yang komunikatif saja sehingga didapat suatu kesimpulan. Kemudian dibuat
perancangan media promosi yang sesuai dengan konsep yang telah diperoleh dari
hasil analisis data tersebut.
3.3.1 Hasil dan Analisis Data
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada ibu
Elin Indahyani selaku direktur Indah Jaya Furniture, perusahaan ini merupakan
mempromosikan produknya Indah Jaya Furniture , telah melakukan berbagai
media promosi dan marketing strategy salah satunya dengan mengandalkan WOM
( word of mouth ) melalui direktur maupun manager Indah Jaya Furniture kepada
relasi maupun konsumen. Word of mouth dikenal sebagai media promosi dari
mulut ke mulut dengan menceritakan keunggulan produk, misalnya dengan
meluangkan waktu untuk berkomunikasi degan pelanggan mengenai keunggulan
apa saja yang terdapat dalam produk Indah Jaya Furniture. Selain Word of mouth
Indah Jaya Furniture juga menggunakan media cetak seperti brosur, banner, dan
media elektronik seperti radio serta event. Penggunaan media cetak seperti brosur
dan banner seringkali tidak mencerminkan citra Indah Jaya Furniture sendiri.
Misalnya dalam satu brosur digunakan dua promosi yang berbeda, dalam sisi
depan terdapat promosi Indah Jaya Furniture sedangkan disisi belakang terdapat
promosi restoran yang juga dimiliki oleh direktur Indah Jaya Furniture. Tujuannya
agar lebih praktis menggunakan media promosi,namun konsumen malah berfokus
pada dua hal dalam satu lembar brosur. Selain itu logo yang tercantum pada
brosur kadang tidak sesuai dengan logo yang dimiliki Indah Jaya Furniture.
Bekerja sama dengan radio prosalina Jember, Indah Jaya Furniture
melakukan media promosi elektronik (audio) dengan tujuan menjangkau
masyarakat khususnya masyarakat jember. Tidak hanya itu Indah Jaya Furniture
juga mengadakan event, dimana ketika JFC (Jember Fashion Carnaval)
berlangsung. Sebuah event karnaval busana yang setiap tahunnya digelar
dikabupaten Jember, dimana ratusan ribu penonton maupun pengunjung datang
biasanya berlangsung digedung serba guna jember, disini akan ada banyak
pameran mengenai produk-produk unggulan, investasi, sektor pariwisata dan
masih banyak, khususnya bagi masyarakat jember yang memiliki ketarmpilan
dalam usahanya.
Dapat dikenal kembali bagi masyarakat jember, merupakan harapan serta
tujuan Indah Jaya Furniture. Membuka kembali cabang yang telah ditutup serta
membuka lebih banyak cabang, dengan mengenalkan citra baru Indah Jaya
Furniture. Setelah mengalami kesuksesan dinegara tetangga seperti Yunani,
kemudian mengalami penurunan yang pesat dalam penjualan produk. Krisis yang
terdapat di Yunani berdampak besar bagi penjualan produk Indah Jaya Furniture,
serta terlalu fokus pada Yunani dan mengabaikan beberapa cabang yang telah
dibuka di Negara sendiri (Indonesia). Membuat jumblah pendapatan atau
penjualan produk Indah Jaya Furniture semkain menurun tiap tahunnya.
Memulai fokus dalam negri khususnya kabupaten jember, sebagian besar
pelanggan Indah Jaya Furniture saat ini adalah masyarakat jember dan sekitar.
Dengan datang langsung ke showroom maka konsumen dapat melihat, juga
memilih serta memesan sesuai keinginan seperti apa produk yang diinginkan.
Namun disini Indah Jaya Furnituremerasa kurang efektifnya komunikasi terhadap
konsumen, yang harus datang dulu ke showroom setelah itu mendapatkan barang
yang diinginkan. Padahal di masa modern ini media elektronik cukup berpengaruh
bagi perusahaan manufaktur seperti Indah Jaya Furniture, media promosi
elektronik juga dapat menjangkau masyarakat sekitar maupun luar kabupaten