• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN KIMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN KIMIA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN BAHAN

KIMIA BERBAHAYA

DAN BERACUN (B3)

(2)

Latar Belakang …

Penggunaan bahan kimia bagi kehidupan

manusia sudah ada sejak dulu

Pada zaman peradaban modern saat ini,

terutama banyak dihasilkan bahan kimia

sintesis untuk berbagai keperluan

Penggunaannya dapat menimbulkan

(3)

Do You Know …

Kasus Penyakit Kucing Menari di Minamata

(4)
(5)

DEFINISI

UU No.32/2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 1 :

Bahan Berbahaya dan Beracun (disingkat B3)

adalah

zat, energi, dan/atau komponen lain yang

karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya,

baik secara langsung maupun tidak langsung

dapat mencemarkan dan/atau merusak

lingkungan hidup, dan/atau membahayakan

(6)

1. Toxic substance (bahan beracun)

2. Corrosive substance (bahan korosif)

3. Flammable substance (mudah terbakar)

4. Explosive (mudah meledak)

5. Oxidation agent (bahan pengoksidasi)

6. Water sensitive substance (bahan mudah terbakar oleh

air)

7. Acid sensitive substance (bahan mudah terbakar oleh

asam)

8. Compressed gases (gas bertekanan tinggi)

9. Radioactive substance

(7)

1. Bahan Beracun (Toxic

Substance)

Adalah bahan kimia yang dapat

menyebabkan bahaya terhadap

kesehatan manusia atau menyebabkan

kematian apabila terserap ke dalam tubuh

karena tertelan, lewat pernafasan atau

kontak lewat kulit.

Contoh

: Benzene, as.nitrat, as.klorida,

(8)

Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu

organ-organ tubuh tertentu seperti hati,

paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat

tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati,

atau cairan limpa dan menghasilkan efek

kesehatan pada jangka panjang

Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh

(9)

2. Bahan Korosif (Corrosive

substance)

Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia

dapat mengakibatkan kerusakan apabila

kontak dengan jaringan tubuh atau bahan

lain.

Menyebabkan cacat permanen pada jaringan

(10)

Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan

seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan.

Kerusakan dapat berupa luka, peradangan,

iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan

menjadi amat peka terhadap bahan kimia).

Contoh

: Asam Nitrat (HNO

3

), Asam Sulfat

(11)

3. Bahan Kimia Mudah

Terbakar (

Flammable

substance)

Pelarut dan pereaksi

seperti: Asetaldehid, Asam

Asetat, Aseton, Benzen, Korbondisulfida, Etil

Alkohol, Eter, Etil Asetat, Petrolum Eter, Isoprofil

Alkohol, Toluen, Xylen.

Bahan An Organik

seperti: 1) Al, Mg, Zn murni

jangan dicampur air. 2) Fosfor kuning jangan

terkena udara, simpan dalam air/ selalu terendam.

3) Logam K dan Na jangan terkena air, simpan

dalam parafin cair.

Gas

seperti: Asetil, Metana, Hidrogen,

(12)

4. Bahan Kimia Mudah

Meledak (

Explosive agent

)

Adalah suatu zat padat atau cair atau

campuran keduanya menyebabkan reaksi

kimia yang dapat menghasilkan gas dalam

jumlah dan tekanan yang besar serta suhu

yang tinggi, sehingga menimbulkan

kerusakan disekelilingnya.

Contoh

: TNT, nitrogliserin, dan ammonium

(13)

5. Bahan Kimia Pengoksidasi

(Oxidation agent)

Adalah suatu bahan kimia yang mungkin

tidak mudah terbakar, tetapi dapat

menghasilkan oksigen yang dapat

menyebabkan kebakaran bahan-bahan

lainnya.

Contoh

: klorat, perklorat, fluorin, iodin,

(14)

6. Water Sensitive Substance

(

bahan mudah terbakar

oleh air)

Jenis bahan Contoh Golongan alkali Na, K

Logam halida anhidrat alumunium tri bromida Logam oksida anhidrat CaO

(15)

7. Acid Sensitive Substance

(bahan mudah terbakar oleh

asam)

Umumnya bahan–bahan yang reaktif terhadap air juga reaktif terhadap asam.

Selain itu dapat meledak maupun terbakar karena terjadi reaksi eksotermik dan gas yang mudah terbakar.

Contoh :

(16)

8. Compressed Gases (Gas

Bertekanan Tinggi)

Bila bocor akan mencemari lingkungan

Bahaya yang terjadi tergantung jenis gas

Korosif

Mudah terbakar

Asfiksi

(17)
[image:17.720.0.707.401.532.2]

Tabel Penggunaan Gas Bertekanan Dan Bahayanya

Gas Penggunaan Bahaya asetilen amoniak etilen oksida hidrogen Nitrogen klor vinil klorida Gas bakar Bahan baku Sterilisasi Hidrogenasi Gas pencuci,

pembuatan udara inert Klorinasi, oksidator Produksi plastik

Mudah terbakar, asfiksi Beracun

Beracun, mudah terbakar Mudah terbakar, asfiksi Asfiksi

Beracun, korosif

(18)

9. Bahan Radioaktif

Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan

memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas

jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram.

Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu

atau lebih golongan di atas karena memang

mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.

Efek bahan kimia terhadap jaringan dan organ

(19)

SIMBOL BAHAN

BERBAHAYA DAN BERACUN

(B3)

 Diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Label dan

Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

MSDS (

Material Safety Data

Sheet

)

 = LDKB (Lembar Data Keselamatan

Bahan)

 Wajib dibuat dan dikeluarkan oleh

produsen bahan-bahan kimia

 Berisi informasi penting tentang

bahan kimia yang dipakai dan

berfungsi memberikan perlindungan terhadap user.

 MSDS / LDKB berisikan 16 bagian

(26)

FORMAT MSDS

1. Identitas bahan dan perusahaan 2. Komposisi bahan

3. Identifikasi bahaya

4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) 5. Tindakan penanggulangan kebakaran

6. Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan 7. Penyimpanan dan penanganan bahan

8. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri 9. Sifat fisika dan kimia

10. Stabilitas dan reaktifitas bahan 11. Informasi toksikologi

12. Informasi ekologi 13. Pembuangan limbah 14. Pengangkutan bahan

(27)

PENANGANAN B3

•Pencampuran •Pengadukan •Pemanasan •Pemindahan

(28)

Prinsip utama dalam

menangani bahan-bahan kimia

“Think before doing”

Apa maksudnya??

Maksudnya : sebelum mencampur, mereaksikan atau memindahkan suatu

(29)

Informasi yang diperlukan

dalam penanganan

bahan-bahan kimia

Nama dan formula

bahan

Wujud fisik

Sifat fisik Sifat kimia Sifat bahaya

TD TL Tekanan Uap Suhu dekomposisi Berat jenis Gas Cair

(30)

PENANGANAN BAHAN KIMIA

BERACUN

Cara menghindari bahan kimia masuk jalur pernapasan :  Penanganan dalam ruang khusus atau lemari asam.  Bekerja dengan arah angin dari pekerja ke sumber

emisi.

 Ruang kerja berventilasi.

(31)

PENANGANAN BAHAN KIMIA

KOROSIF

Cara menghindari bahan kimia masuk jalur kulit:

(32)

BAGAIMANA??

Cara menghindari bahan kimia masuk jalur Mulut:

•Tidak makan, minum dan merokok dalam ruang

kerja.

(33)

BAGAIMANA??

Penanganan bahan mudah terbakar

Pisahkan tiga unsur: bahan mudah terbakar,

(34)

BAGAIMANA ??

PENANGANAN BAHAN kimia

reaktif

 Jauh dari sumber panas atau sinar matahari.

• Hindarkan dari pengadukan yang menimbulkan panas. • hindari Pengangkutan yang menimbulkan benturan. • Penanganan harus memakai alat pelindung:

kaca mata, pelindung muka dan badan, sarung tangan.

(35)

PENYIMPANAN B3

Cara penyimpanan didasarkan atas:

Sifat-sifat dari bahan-bahan kimia.

Reaksi akibat INTERAKSI bahan kimia dalam

(36)

Interaksi antara bahan -lingkungan

Interaksi antara

bahan -wadah Interaksi antara bahan -bahan

(37)

TUGAS : BAGAIMANA

SYARAT PENYIMPANAN B3

BERIKUT :

1.

Bahan mudah terbakar

2.

Bahan mudah meledak

3.

Bahan Oksidator

4.

Bahan Beracun

5.

Bahan Reaktif terhadap air

6.

Bahan Reaktif terhadap asam

7.

Bahan Korosif

8.

Gas Bertekanan tinggi

(38)

Gambar

Tabel Penggunaan Gas Bertekanan Dan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

dikarenakan oleh kerenyahan yang dihasilkan pada setiap perlakuan, dimana K 1 (penggunaan daging ikan lumat) memiliki nilai terbaik dengan kriteria tekstur yang

Hasil uji lanjut beda nyata jujur (BNJ), menunjukkan bahwa nilai kerenyahan pada fried fish baby nila dengan ukuran berbeda memberikan pengaruh nyata, dimana

Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam (uji F) produk mie kering substitusi tepung sagu terfermentasi dengan penambahan putih telur terhadap penilaian sensorik

Pada Tabel 11 nilai rata-rata rupabiskuit minyak ikan adalah biskuit minyak (B 1 ) dengan nilai rata-rata sebesar 2,84% hasil perhitungan anava menunjukkan bahwa

Salah satu faktor yang menjadi aspek gagalnya para pelaku UKM dalam mengakses dana Kredit Usaha rakyat adalah ketidakpahaman para pelaku UKM akan faktor-faktor apa

Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam upaya perlindungan Hak Cipta atas karya cipta digital ini adalah masalah proses penegakan hukum dan perlindungan hukum terhadap

Artinya, sekitar 45% dari perolehan laba bersih Perseroan pada tahun 2014 yang sebesar Rp2,5 triliun akan dialokasikan untuk dividen.. Nilai dividen yang akan dibagikan ke

Karena itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, yang di atasnya engkau berbaring, karena engkau pasti mati.” 7 Lalu ia ber- tanya kepada mereka, “Bagaimanakah rupa