• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN KEDUA UAS Paulus.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAGIAN KEDUA UAS Paulus.docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN KEDUA

SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA

Pengantar: banyak ahli: surat ini paling penting – sulit ajaran  muncul bidaah!!!

Tuj. Penulisan: banyak ahli  sebagai persiapan pergi ke Spanyol – tak ada lahan di Asia Kecil; menyebarluaskan ajarannya. Dalam perjalanan, singgah di Roma; temu umat beriman.  untuk perkenalan diri & ajaran; supaya tak dicurigai, karena sebelumnya telah diisukan sebagai penyesat. Maksud: ada yang mengantarkan ke Spanyol [soal bahasa Latin].  untuk menguatkan iman.

Susunan Surat: skema penting!

I. Pengantar: salam pembk [- ay. 15]; ay.16-17 (ringkasan ajaran)

II. Manusia tanpa YX: (1:18 – 3:20); nasib umat tanpa iman akan YX. Paulus buktikan nasib manusia tanpa keselamatan. Why? Karena mereka tak beriman (berdosa)! Syukur, Allah tawarkan keselamatan lewat YX.

III. Keadaan Manusia sesudah kenal YX (3:1 – 11:36)

Skema:  indikatif (warta) = Rm 1-11 [1-4: dogma Paulus & 5-8: hasil pembenaran]  imperatif/paraneise (ajakan) (perintah)= Rm 12-15 [nasihat]

Tafsiran:

1. Rm 1:1-7 (Salam pembukaan)

Salam pembukaan paling panjang. Skema surat Romawi-Yunani: (4 bag.): 1) Pembuka: [nama pengirim, nama si penerima dan salam pembukaan]. 2) Ucap Syukur:

3) Isi surat: 4) Salam penutup:

(2)

Ayat 1:

- Hamba (doulos): 2 konsep [gelar hormat - pilihan diri bebas & budak YX – pelayan].

Paulus & para penginjil=hamba Allah/YX/Injil. Spiritualitas Paulus: menjadi kristen = menjadi hamba/budak Kristus mengabdi (douleuein) sepenuh hati; seluruh hidup dipersembahkan kepada Kristus.

" Dipanggil menjadi rasul': inisiatif Allah; rahmat=dipilih Tuhan sendiri (para rasul - jemaat). RASUL:  apostolos (Yun) [tak begitu cerminkan makna kristiani]. shaliah (Ibrn): duta; utusan raja.

"Dikuduskan': "dikhususkan"  rujuk status sebelum ia lahir seperti Yeremia & pada status sebelum tobat: orang Farisi (disendirikan, elite).

" Injil Allah” = asalusul. "Injil AnakNya"= kabar gembira keselamatan Allah -YX.

Ayat 2: kesinambungan/penggenapan PL dan/dalam PB. Penting pahami misteri keselamatan Allah (Rm 4, 9). Kontras # Marcionisme tolak PL: Allah PL beda.

Ayat 3-4: Anak Allahmanusia. 2 eksistensi:

 "menurut daging" ( kata sarka) Yesus-manusia, keturunan Daud.

 "menurut Roh (kekudusan)" (kata pneuma). YX sudah bangkit (Anak Allah).

SULIT:

1. Horisthentos (kk. horizein); bisa diterjemahkan:

a. diungkap, dinyatakan, digelar (=manisfested, displayed) b. ditentukan sejak semula (=predestined)

c. diangkat, ditunjuk (= appointed, installed)  OK! problem – salah paham: seakan baru setelah bangkit= Anak Allah (adoptionisme). Anak Allah, bukan tentang hakikat-Nya (Allah Tritunggal), tapi bersifat fungsional.

2. Problem: frase en dunamei(harafiah: dalam kuasa) kaitan dengan?: a. KK. “ditentukan” (horisthentos)  frase berfungsi adverb; terj:

(3)

b. Menerangkan "Anak Allah"; fungsi frase kata sifat (adjective). Terj: "Anak Allah yang berkuasa" (terj LAI benar).  OK!  jika YX sebagai MANUSIA & sebagai ANAK ALLAH, perbandingan dikontraskan; benar versi ini.

Ayat 5-7: Atas dasar kasih karunia & jabatan rasul;Paulus kerja mati-matian dan berhak menasihati jemaat. "supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya" (harafiah: "ketaatan iman"). ketaatan = iman, (artinya iman kepada Yesus Kristus itu sama dengan taat kepada-Nya). Jemaat Roma: banyak bukan-Yahudi. Paulus sebut orang Israel: "saudaraku - kaum sebangsaku."

2. Ucapan syukur (Rm 1:8-15): ada unsur: maksud penulisan - persiapan kunjung ke sana; [Rm 1:16-17 sebenarnya bagian integral dari sini]. Jelas bahwa ucapan syukur fungsi sebagai pengantar ke dalam seluruh surat.

Ungkapan "pertama-tama" tidak diikuti "yang kedua" bersemangat – kadang jalan pikir terputus; terjadi beberapa kali.

"Allah yang kulayani..adalah saksi" (semacam sumpah): Paulus=hamba "menyembah-Nya" (latreuein). Niat berkunjung selalu ada penghalang=kesibukan (bukan setan). "Berhutang": arti Paulus wajib wartakan Injil pada mereka.

3. Ringkasan isi Surat Roma (1:16-17)

Lih. tema-temanya: kebenaran Allah/keselamatan berkat iman kepada Yesus Kristus! Injil bukanlah pertama-tama ajaran, tapi kabar tindakan (penyelamatan) Allah. 2 segi tindakan Allah:

a. berikan keselamatan kepada yang dinyatakan benar b. berikan hukuman kepada mereka yang bersalah.

"Aku tidak malu akan Injil" (berita sengsara dan kematian YX: kebodohan & batu sandungan). Paulus bangga akan Injil + salib.

(4)

Dalam Injil nyata "kebenaran Allah" (dikaiosunē theou).  "keadilan Allah" [kesan: Allah hukum orang bersalah]. Perbandingan: cocok: karya penyelamatan Allah terhadap Israel.

kebenaran [milik Allah] keselamatan

1) "Keselamatan-Ku akan berlangsung selama-lamanya, kebenaran-Ku tak akan berakhir" (Yes 51:6) 2) TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan

kebenaran-Nya di depan mata bangsa-bangsa"

Logika: orang benar (dikaios) jika setia janji. Jika Tuhan menyelamatkan umat-Nya, berarti Dia setia pada janji-Nya; jadi, Dia benar.

Istilah dikaiosynē theou (kebenaran Allah) amat penting dalam teologi Paulus!!! Banyak pendapat ahli tentang kata ini; 1x: "Righteousness"= kata PL yang berarti: kebijaksanaan, keadilan, pembenaran, kejujuran. [iman-perjanjian-kewajiban] – Israel dituntut: setia, mencintai & taat.

Orang dibenarkan (diselamatkan) Allah oleh iman, dan bukan oleh perbuatan/jasanya sendiri. Kontras: Yahudi anggap keselamatan=berhasil memenuhi tuntutan HT. Paulus wartakan: kebenaran Allah dialami manusia bila ia beriman. Ay. 17a "kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman." secara harafiah berbunyi "dari iman kepada iman."

SULIT: Ada 3 terjemahan:

a. dari kesetiaan Allah menuju iman manusia

b. dari iman yang lebih rendah (PL) ke iman yang lebih besar (PB)

c. dari awal hingga akhir iman itu perlu.  OK; Artinya: dari dahulu sampai selama-lamanya, manusia dibenarkan hanya karena imannya. buktinya: orang benar akan hidup oleh iman.

4. Situasi manusia bila tanpa iman kepada Kristus (1:18-3:20)

Tanpa YX seluruh umat manusia [bukan-Yahudi & Yahudi]=dosa – tanpa kecuali perlu YX.

Awal: kata "sebab"(Yun: gar) kata sambung pelancar praktis tak punya arti. 

(5)

"dinyatakan" (Yun: apokaluptetai) sama-sama (ay.17,18) bentuk presens. Apa hubungan?

a) di satu sisi kebenaran itu dinyatakan (keselamatan)

b) di sisi lain, murka Allah juga dinyatakan. Kalau murka Allah dapat dibuktikan (diyakini Paulus), maka penyataan kebenaran Allah pun dapat . Jadi, murka=tanda pewahyuan kebenaran Allah. Cara pikir berbelit. Kata "karena" (ay.18): bagaimana keadaan manusiakalau tidak menerima iman. [Bebas: "Sebabtanpa iman kepada YX, beginilah keadaan umat manusia].

a. Orang bukan-Yahudi = pendosa (1:18-32)

Awal: gambaran Non-Yahudi tidak kenal Taurat, kemudian situasi orang Yahudi. Kesimpulan: semua patut dihukum karena tak ada benar di hadapan Allah! Ay. 18: Murka Allah sedang dinyatakan (=apokaluptetai) dari surga. [Yun] orgē arti: kemarahan, balas dendam, penghukuman. Murkareaksi-Nya atas dosa manusia:

@ kefasikan (tak beragama, hidup tak sesuai hukum Tuhan) &

@ kelaliman (ketidakadilan, kejahatan)menindas kebenaran, artinya tak hidup sesuai kebenaran yang dikenalnya, lakukan hal-hal bertentangan dengan kebenaran. Kebenaran apa itu? alētheia, (not dikaiosunē)= kenyataan, kebenaran (kebenaran di sini=kecocokan dengan kenyataan). So, kebenaran yang ditindas Non-Yahudi: pengetahuan alami tentang Allah. Dari alam ciptaan akal budi harusnya mencapai pengetahuan mendasar dan terbatas tentang Allah. Yang dapat diketahui manusia (tanpa bantuan wahyu Allah) adalah:

1) kekuasaan-Nya yang kekal

2) keilahian-Nya [yang ciptakan segalanya Allah (ay. 20)].

(6)

Ayat 24-32: akibat berhala  jatuh; bobrok moral  istilah akatharsia (ketidakbersihan/kecemaran moral) & istilah epithumia (keinginan dosa-seksual) (Keb 2:16; 4:12). Paulus: Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati (epithumia) mereka akan kecemaran (akatharsia) bagi non-Yahudi=hukuman Allah. Menyerahkan (ay. 24, 26 dan 28); Allah aktif hukum manusia [bukan penyebab langsung; tapi hanya membiarkan; biarkan manusia alami akibat dosa]. Setiap dosa akhirnya berupa pertentangan dengan Allah. So, hukuman atas dosa bukan sekedar akibat alami dari dosa, juga diberikan Allah. NB: Allah tak menghendaki/buat orang berdosa.

b. Orang Yahudi pun berdosa (Rm 2:1 - 3:20)

Sulit – soal kesatuan literer. Identitas “hai manusia”= Siapa?

 semua orang yang menghakimi sesamanya; bisa Yahudi, bisa juga bukan Yahudi  {manusia secara umum}

 dia itu orang Yahudi; yang suka menghakimi sesama = orang Yahudi. Bangga diri, lebih baik dari orang. Problem: Mengapa pada ayat 9 & 12-16, Paulus masih bicara tentang orang Yahudi dan bukan-Yahudi? Jawabannya: ay.1-16 baru persiapan, tapi sudah menyapa orang Yahudi! "Maka dari itu" (Yun. dio) – pergantian ide. Kritik bagi orang Yahudi, suka menghakimi tetapi mereka sendiri melakukan hal-hal sama. Menghakimi= tahu hukum Allah (yang benar & tidak) sebenarnya menghakimi diri karena mereka lakukan hal sama.

Daftar kejahatan bukan-Yahudi mirip Keb.14. Persamaan: ide kesabaran dan kemurahan Allah. Allah tak pandang muka. Setiap orang diadili menurut perbuatan; Di sini Paulus tidak menerangkan hubungan ajaran ini dengan ajaran (manusia dibenarkan melulu karena iman, bukan karena perbuatannya).

(7)

Kecaman Paulus: menghakimi orang, juga lakukan yang mereka kutuk. 3 dosa

Israel: mencuri, berzinah dan penyembahan berhala  simbolis; karena perbuatan mereka, Allah Israel dinistakan bangsa lain.

Ayat 25-29  SUNAT: tanda perjanjian – dihargai = merasa tidak bisa masuk neraka. KONTRAS: non-Yahudi tak bersunat, lakukan tuntutan HT (=bersunat)

mengadili orang Yahudi (tak jalankan HT). Sunat hati=rohani [Gagasan PL]. Paulus menyakitkan hati orang Yahudi. Pertanyaan: "Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?" logikanya, tentu jawaban negatif (Tidak ada). Namun tak terduga Paulus jawab, "Banyak sekali" sebab PL: bangsa Israel banyak privilegi dari Allah; yakni memperoleh firman-firman Allah. Ketidaksetiaan sebagian orang tak batalkan kesetiaan Allah. Masalah ini diuraikan panjang-lebar; kutip Mzm 51:6, "Supaya engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika engkau di hakimi"  kata "supaya" obyeksikan: kalau kebohongan Yahudi tujuan tunjukkan kebenaran Allah= berjasa? Kalau berjasa, maka Allah tak adil hukum mereka [berlaku juga untuk dunia]. Kalau dosa dunia akhirnya tunjukkan kebenaran, maka Allah tak pernah akan mengadili dunia [tak masuk akal bagi orang Yahudi]. Kesimpulan keliru!!!

PROBLEM: karena dosa manusia kemuliaan Allah semakin nyata, maka baik kalau berbuat dosa  logika keliru & tak masuk akal. Paulus tegas menolaknya, "Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman."

Rm 3:9 membingungkan; pada 3:2 (orang Yahudi banyak lebihnya); Mengapa di sini tidak punya kelebihan? Maksudnya: dalam hal punyai Kitab Suci, Yahudi YA! tapi dalam hal jatuh dalam dosa, TIDAK sama! INTI: semua berdosa. Gambaran: dosa meresapi seluruh kepribadian manusia, [dari atas - bawah, dari kepala – kaki].

Kesimpulan: tak ada yang mampu penuhi tuntutan Taurat yang banyak. Jadi, ternyata KS Yahudi beri kesaksian bahwa tidak ada orang yang benar di hadapan Allah karena melakukan hukum. Inilah situasi suram seluruh umat manusia!

(8)

Babak baru: pembenaran cuma-cuma [lewat iman kepada Yesus].  semuanya – tak beda – berdosa, hilang kemuliaan Allah  oleh kasih dibenarkan YX!

Keadaan manusia: sesudah Kristus wafat & bangkit. Pembandingan keadaan "dahulu"  "sekarang". "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Kamu telah beri dirimu disucikan, dikuduskan, dibenarkan dalam nama YX dan Roh Allah".

"Iman dalam YX" aslinya (Yunani): pistis Iesou Christouhurufiah "iman Yesus Kristus." 2 persoalan dari frasa:

1) Problem makna pistis; bisa berarti:

 iman kepercayaan (faith)

 kesetiaan (fidelity), atau "sifat bisa dipercaya/diandalkan." 2) Soal fungsi genitif dari "Iesou Christou":

 iman (milik) YX genitif subyektif

 iman akan YX  genitif obyektif

Alasan mendukung tafsirkanIesou Christougenitif subyektif:

@ dari sudut tata bahasa Yunani hal itu mungkin

@ yang penting dalam proses penyelamatan manusia adalah iman YX, sebab kalau yang menyelamatkan, iman manusia, maka keselamatan tergantung pada perbuatan manusia[imanku]; padahal Paulus meragukan kemampuan manusia.

@ kata pistis berlatar belakang kata Ibrani 'aman dan 'emunah yang makna dasarnya: sifat bisa dipercaya, kokoh dsb. Nah sifat itu hanya cocok dikenakan pada Allah. Terj. iman ganti “kesetiaan”.

@ Abraham percaya pada Tuhan, yang dapat berkat Israel & bangsa-2. Idenya: iman A selamatkan yang lain.

Yesus Kristus adalah sasaran atau obyek dari iman manusia lebih masuk akal, (tinjauan gramatikal-sintaksis & konteksnya). Alasan ikut tafsir Iesou Christou sebagai genitif obyektif:

(9)

Allah= pistis tou Theou. Kalau tak ada kata “tou” = GO. Sebab dalam surat lainnya, Paulus banyak pakai kata “tou”!

@ kata aman dan emunah juga dikenakan pada manusia. Jika hanya menekankan iman/kesetiaan YX; Apa peranan manusia? Ini meremehkan peran manusia dalam karya keselamatan.

@ Gal 2:16 = frasa pistis Iesou Christou paralel/sejajar dengan frasa "kami pun telah percaya kepada YX" - argumen paling meyakinkan! So, bisa terj. dengan GO!

@ dari segi ekesegetis, logis jika iman itu milik manusia, bukan dimiliki YX. Ingat: kebenaran lewat pelaksanaan hukum VS kebenaran diperoleh lewat iman. Jadi, istilah "iman" di sini milik manusia yang percaya kepada YX.

@ Dalam seluruh PB kata kerja pisteuein (akar kata sama dengan pistis) tidak pernah dipakai untuk Yesus sebagai subyek. Ada satu perkecualian, yaitu Yoh 2:24, "Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka karena ia mengenal mereka semua." Namun sasaran kata "percaya" adalah manusia, bukan Allah; lagi pula bentuknya negatif, artinya (Yesus) tidak percaya kepada manusia. JADI: lebih cocok kalau pistis Christou itu diartikan “iman akan Kristus”.

2 hal menarik dalam Rm. 3:24, yaitu:

a) Kata “kasih karunia” (Yun. Charis), dari (Ibrani) “hen”(KK) “khinnan” arti: membungkuk/mengasihani, menolong! Gambaran: seorang ibu membungkuk menolong anaknya. Allah terdorong kasih keibuan.

b) Frase: “dengan cuma-Cuma”, Ibrani dorean=gratis (Yunani: dōrea); punya arti sama dengan “kasih karunia”; membungkuk (Ibrani=khinnan)  tanpa imbalan. Pembenaran "oleh kasih karunia [semua orang] telah dibenarkan dengan cuma-cuma karenapenebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus ditentukan Allah  jalanpendamaian karena iman, dalam darah-Nya." Karya keselamatan Allah dijelaskan dengan 3 metafora/kategori:

(10)

 penebusan  dunia perdagangan atau dunia perang

 pendamaian - "jalan pendamaian" (kaitannya dengan "darah")  dunia kultis-liturgis.

Catatan:

"Jalan pendamaian" ada problem. Yun: hilasterion bisa diterjemahkan:

1) "jalan pendamaian" (Inggris: means of propitiatio), arti cara meredakan amarah Allah atau mendamaikan Allah dengan manusia. Dalam arti ini hilasterion ="kurban pendamaian."

2) tempat terjadinya pendamaian itu (Inggris: place of propitiation), yakni tempat yang dianggap takhta kerahiman Allah, tempat terjadi pendamaian. Allah mendamaikan manusia dengan diri-Nya dengan jalan menjadikan Kristus pembayar "hutang" manusia; artinya, manusia "berhutang" pada Allah, dan Allah yang berinisiatif membayar hutang tersebut. Sejauh YX manusia, maka dikatakan korban-Nya itu silih/pembayar hutang manusia. Oleh Kristus dan berkat kurban-Nya terjadilah pendamaian antara Allah dan manusia yang terjadi di dalam diri Kristus. Maka tepatlah kalau Kristus disebut "Imam, altar dan kurban."

Masalah terjemahan/gagasan hilasterion

Hilasterion aslinya berarti pendamaian. Kata kerja: hilaskesthai ="meredakan amarah, mendamaikan" (to propiatiate, kata bendanya: propitiation).

Dalam LXX kata hilaskestai terjemahan dari kata Ibrani kipper ["menghapus, menutupi, menyucikan"]. Kalau hilaskesthai dikaitkan dengan dosa, maka terj. lebih tepat: "memberi silih atas dosa" (to expiate), praktis berarti "menghapus dosa." Dalam terj. ini juga terkandung gagasan "pendamaian" (propiatiation).

Macam-macam makna istilah "kebenaran"

(11)

Istilah "kebenaran":

 Arti moral=keutamaan-keutamaan moral/rohani seseorang. Keutamaan rohani tidak diberikan secara cuma-cuma kepada seseorang. Allah tidak begitu saja memberikan kesucian/keutamaan kepada seseorang. Manusia harus berusaha suci dengan usaha sendiri. Kebenaran moral tidak bisa dirampas dari seseorang. Bagaimana orang bisa merampas kepandaian, kesabaran, kesucian seseorang?

 "kebenaran" itu dianugerahkan oleh Allah, dalam arti yuridis-forensik, yakni status hukum sebagai orang benar. Seseorang bisa berstatus hukum "orang bersalah" atau "orang benar," sesuai dengan vonis yang dijatuhkan oleh hakim. Kebenaran dalam arti yuridis-forensik ini bisa diberikan kepada seseorang, tetapi bisa jugadirampas dari seseorang.

Allah membenarkan manusia dengan jalan "membiarkan dosa-dosa" yang telah terjadi dahulu. Dalam bahasa Yunaninya ungkapan itu berbunyi dia ten paresin, suatu ungkapan yang bisa diterjemahkan dengan:

 pengampunan

 "tindakan tidak mengacuhkan sesuatu".  OK, kalau maksud Paulus adalah pengampunan, mengapa tidak pakai kata biasa, yakni aphesis?

Allah menunjukkan kebenaran-Nya dengan jalan tidak memperhitungkan dosa-dosa manusia di masa lalu. Manusia yang percaya divonis sebagai orang yang benar di hadapan Allah, meskipun sebenarnya pada saat vonis itu dijatuhkan dia itu orang berdosa.

Pembenaran orang yang beriman itu terjadi melulu karena kebenaran Allah (TB-LAI: keadilan-Nya (kurang konsisten) karena kata yang sama diterjemahkan dengan "kebenaran [Allah]").

6. Abraham bukti & contohnya: dibenarkan karena iman (Rm 4)

(12)

Abraham, bapa iman bangsa Israel dan semua orang – tak sombong di hadapan Tuhan. Abraham tidak berbuat apa-apa, hanya percaya  “diperhitungkan Tuhan sebagai kebenaran”. Kebenaran dihubungkan dengan Abraham, maka artinya: Allah memberi vonis bahwa Abraham itu orang benar di hadapan-Nya, bukan karena Abraham dari dirinya sendiri sudah benar!

Abraham dibenarkan sebelum disunat, maka menjadi bapa semua yang tak sunat maupun yang bersunat [demikian YX=Tuhan bagi yang hidup & mati Logika JELAS]. A=bapa (orang beriman): bapa jasmani (tak sunat) & rohani (yang sunat). Syarat: beriman seperti Abraham ketika ia belum disunat! Janji Allah bahwa bapa bangsa besar tidak berdasarkan jasa atau perbuatan Abraham, melainkan janji cuma-cuma. Karena itu, bukan hanya orang Yahudi, tapi semua orang diselamatkan.

HT mendatangkan hukuman, [membuat tahu mana yang baik dan yang jahat] tapi tak mampu menolong manusia untuk selalu memilih yang baik. Jadi, malah membuat pelanggaran manusia bertambah. Sebelum Taurat, dosa-dosa tertentu belum diperhitungkan Allah.

Pada ay. 17 dan 23-24 tema ini disinggung kembali secara sedikit lain, karena iman sudah dihubungkan dengan YX. Iman Abraham tampak: ketekunan harap janji Allah. Usia 100 tahun: anak? Secara manusiawi NO, apalagi isteri tua & mandul. NO HOPE! Namun ternyata dalam kepercayaan teguh kepada janji Allah. Itulah yang membuat Allah menganggap benar Abraham.

Sekarang, pembenaran kita terjadi berkat wafat dan kebangkitan YX. Itu yang membuat hidup Paulus berubah total.

7. Rm 5:1-11 (Hasil pembenaran)

Bagian baru: ide baru – peralihan! Buah pembenaran dinikmati orang beriman. Berkaitan dengan Rm 8: hasil/buah pembenaran (karya Roh Kudus).

(13)

Ay.2: jalan masuk kepada kasih karunia = jalan/kemungkinan untuk dinyatakan benar, didamaikan dan dipersatukan dengan Allah.

Ay.3-4-5: tentang bermegah dalam pengharapan bahkan di tengah penderitaan, bdk. Rm 12:12  pengharapan dan kesabaran dalam deritasebagai nasihat. Kasih Allah sebagai sumber atau dasar pengharapan dan penghiburan.

Ay.6-11 =kasih Allah yang sudah nyata pada saat masih berdosa, akan bertambah besar dan nyata lagi ketika kita sudah didamaikan dengan-Nya oleh Kristus! Cara pikir Paulus khas: oleh dosa satu orang, maut berkuasa, VS oleh satu orang, menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran. Oleh pelanggaran mereka [bangsa Israel], keselamatan sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya mereka cemburu. Jika pelanggaran & kekurangan mereka =kekayaan bagi dunia & bangsa-bangsa lain,lebih-lebih lagi kesempurnaan mereka".

Secara negatif: menyingkirkan murka Allah & secara positif: menghasilkan damai.

8. Rm 5:12-21 Tipologi Adam - Kristus

SULIT: jadi perdebatan DOSA ASAL (dogma).

Dosa= hamartia (tunggal: bukan tindak lawan hukum) tapi belenggu/kekuatan jahat.

Adam =gambaran Kristus yang akan datangdalam arti bertentangan: Dosa/mati 1 # 1benar/hidup bagi semua

Sebelum HT, sudah ada dosa. Ketika HT ada, maut sudah berkuasa; dosa tambah banyak. Sulit: kontras dengan dosa yang diperhitungkan sebelum adanya HT 

bagaimana orang non-Yahudi bisa dihukum, padahal tidak mengenal Taurat? Jadi pada perikop ini fungsi Taurat itu ganda:

(14)

b. karena itu Taurat pada akhirnya mau menyadarkan manusia akan ketidakberdayaannya akan dosa, supaya manusia menyerahkan diri melulu pada kasih YX. Hidup kekal adalah hasil terakhir keselamatan yang dibawa Kristus.

9. Rm 6:1-14 (Mati dan bangkit bersama Kristus)

Misteri persatuan orang Kristen dengan Kristus  terjadi waktu pembaptisan. Kata “membaptis”(=menenggelamkan mencelupkan). Konteks ini sebagai peneggelaman. Lelaki dilayani lelaki, perempuan dilayani perempuan. Dramatisasi baptis; lepas pakaian – ganti pakaian baru (hidup baru). Ditenggelamkan supaya mati terhadap dosa, hidup untuk Allah.

Kalau orang mati  dosa dihapus  kawin lagi  hidup untuk Allah.

Konsekuensi: dosa tak boleh berkuasa lagi; sudah cerai! Putus hubungan dosa = tak boleh balik! Tubuh  senjata kebenaran, di bawah kasih karunia (bukan HT)

10. Rm 6:15-23 (dua macam perhambaaan) - Cukup jelas/mudah!

11. Fungsi Hukum Taurat (Rm 7:1-25)

Apakah arti "hukum"? Ada beberapa pendapat: a. hukum Romawi

b. hukum pada umumnya atau semua hukum c. hukum Taurat  OK

Apa yang dapat diketahui oleh hati nurani sebagai jahat dihitung sebagai pemberontakan dan pelanggaran formal karena hukum Taurat.

"suami kedua" atau laki-laki lain =Kristus.

Kematian orang kristen terhadap dosa sekarang diterangkan dengan gambar yang "dipinjam" dari dunia hukum. Isteri hanya terikat pada suaminya selama suaminya masih hidup. Orang kristen bebas dari hukum Taurat karena telah mati bersama Kristus. Yang mati adalah orang kristen, bukan Taurat).

(15)

mungkin berkenan kepada Allah." Setelah mati terhadap dosa, orang kristen hidup kembali bersama Kristus. Menjadi milik Kristus, menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Setelah dibaptis orang kristen =hamba Roh Kudus. Taurat fungsi ganda (Rm 5).

Ay. 7-25: ada perdebatan mengenai kata "aku"  tidak mengacu pada Paulus sendiri melainkan pada Adam (dan semua keturunan Adam).

Struktur 5:12 - 7:25 menurut Ellis adalah sbb:

1. 5:12-21: The Adam-face of humanity proves that all need Christ and experience liberation through him .

2. 6:1-14: Christians through baptism are dead to Lord Sin and alive to serve Lord Christ 3. 6:15-23: Christians are no longer slaves obedient to sin but slaves obedient to God 4. 7:1-6: Like a wife whose husband has died, Christians are dead to the law and free to give

themselves to another -Christ

5. 7:7-25: The Adam-face of humanity shows that all need Christ and experience liberation through him

7:10 hukum dan peraturan Tuhan memberi hidup.

7:12 Hukum Taurat in se sebenamya baik, benar, kudus dan juga rohani.

7:16 Di satu sisi manusia ada kehendak baik menaati hukum dan peraturan Allah; di sisi lain manusia tidak berdaya melakukan hal-hal baik yang dikehendaki. Nasib "tawanan hukum dosa” atau "terjual di bawah kuasa dosa" dan budak dosa memang "melayani" hukum dosa. Kuasa dosa begitu memperbudak manusia. Namun tanggung jawab pribadi manusia tentu tidak disangkal. Paulus tidak menyangkal "aku" sendiri yang hidup dan tetap bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Amat ditekankan pengaruh Kristus dalam hidupnya. Dosa begitu menguasai manusia sehingga perbuatan jahatnya seakan-akan dilakukan bukan oleh dirinya sendiri, melainkan oleh dosa yang menguasai dirinya.

Fungsi Hukum Turat menurut surat Galatia

(16)

Israel? Menurut Gal. 3:19, hukum taurat "ditambahkan karena pelanggaran-pelanggaran sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara." Frasa "oleh karena pelanggaran-pelanggaran" dapat diterjemahkan "untuk (menghasilkan) pelanggaran-pelanggaran." Fungsi hukum Taurat (atau Kitab Suci): "mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa", mengawal kita, dan menuntun kita sampai Kristus datang. Fungsi HT sebagai penuntun atau penjaga rupanya negatif, yakni menjadikan orang budak atau mengikat orang. "Roh-roh dunia" disejajarakan (tetapi tidak berarti disamakan) dengan "Taurat"; hidup menurut daging disejajarkan (tetapi tidak disamakan) dengan hidup di bawah hukum Taurat.

12. Rm 8:1-39

Sekarang [keadaan orang benar karena iman] tidak ada penghukuman bagi yang ada dalam Kristus. Gagasan pembebasan manusia dari HT pada 7:6 diulang kembali pada 8:2, dan gagasan cara hidup lama (7:5) diulang kembali pada 8:2dst). Di samping itu, tiga kata kunci yang ada pada Rm 8 (yakni "hukum", "dosa" dan "maut").

Ayat 2:

"hukum" di sini bukanlah hukum Musa lagi; hukum yang dimaksud=HT. Kata "hukum" yang dipakai dalam ayat 2 harus mempunyai arti yang sama. Karena kata "hukum" dalam frasa "hukum Roh kehidupan" tentunya tidak bisa berarti hukum/peraturan, maka istilah "hukum"=prinsip, cara hidup (way of life, religion).

Ayat 3b:

"Dengan jalan mengutus AnakNya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging..." (TB-LAI) dapat diterjemahkan secara lain: "Dengan jalan mengutus AnakNya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa; untuk menangani dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging ..."

(17)

Kata "roh" muncul 29 kali dalam Rm, tetapi hanya 5 kali muncul pada bab 1-7. Ayat 26: itu adalah karunia bahasa roh (gift of tongues).

Ayat 28: Menurut The New Jerome Biblical Commentary ada 3 kemungkinan terjemahan:

a. Allah bekerja sama dalam segala hal dengan mereka yang mengasihi-Nya" b. Allah membuat segala-galanya bekerja sama demi kebaikan mereka yang

mengasihi-Nya"

c. "Segala-galanya bekerja sama demi kebaikan mereka yang mengasihi Allah" (kata Allah dalam beberapa manuskrip memang tidak ada).

13. Rm 12:1-21

Ayat 1:

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." Kata sambung "karena itu" (Yunani: oun) dapat mempunyai dua arti:

a) arti yang sesungguhnya, yakni menunjukkan hubungan sebab-akibat

b) kata pelancar saja (semacam basa-basi), yang tidak mempunyai banyak arti.

"Tubuh" dapat diartikan secara sempit (bdk. 13:13-14 - nasehat untuk menjauhi percabulan dan perawatan tubuh secara berlebihan), dapt juga diartikan secara luas dalam arti keseluruhan pribadi manusia (bdk. 6:6.12).

"Persembahan yang hidup" (aslinya logike latreia) dapat diterjemahkan dengan "persembahan rohani" (Barrett). Gagasan tentang persembahan rohani yang kontras dengan persembahan lahiriah sudah lama dikenal dalam PL (bdk. Mzm 51:17; Ul 11:13).

(18)

kristen benar-benar berdasar pada keselamatan yang merupakan anugerah kerahiman Allah.

Namun, Rm 12:1 menunjukkan juga bagaimana iman yang menyelamatkan manusia itu tidak bisa dilepaskan dari cara hidup yang baik yang dituntut Allah. Menurut Barrett, ketaatan adalah unsur hakiki dari iman (bdk. Rm 1:5). Jika demikian, maka keselamatan adalah hasil kerja-sama antara Allah dan manusia. Memang pertama-tama keselamatan itu adalah anugerah cuma-cuma dari Allah, namun begitu manusia diselamatkan, Allah menuntut kerja-sama dari pihak manusia, dengan cara berusaha hidup baik.

Pada kesempatan ini baiklah kami coba menguraikan masalah yang sering menimbulkan salah paham di antara orang katolik dan orang-orang Protestan tertentu. Cukup sering orang katolik dicurigai sebagai penganut paham "keselamatan melalui perbuatan" dan bukan "keselamatan melalui iman saja" seperti nyata dari tulisan-tulisan Paulus! Bagaimana masalah hubungan iman dan perbuatan? Dengan kata lain, siapa yang menyelamatkan manusia: imannya atau perbuatannya? Jawabannya sudah kami berikan secara singkat dalam buku pertama. Di sini kami berikan pokok-pokok penting secara lebih lengkap:

IMAN SEJAUH MERUPAKAN ANUGERAH (KARYA ALLAH)

a. Allah lebih dahulu mengasihi manusia (1 Yoh 4:19). la mengasihi dan menebus kita pada waktu kita ini masih musuh-musuh-Nya. Kata Paulus, "Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Rm 5:8). Jadi, keselamatan itu anugerah cuma-cuma yang diberikan oleh Allah dari kelimpahan kasih-Nya, bukan karena jasa kita.

(19)

selain oleh Roh Kudus" (1 Kor 12:3). Jadi, iman sebagai syarat menerima keselamatan dari Allah itu pun adalah anugerah Allah.

c. Bahkan untuk mengamalkan iman dalam hidup sehari-hari orang perlu dibimbing oleh Allah sendiri, seperti kata Paulus dalam Flp 2:13, "Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." Tidak perlu diuraikan lagi perlunya bantuan Allah agar kita mampu hidup dengan baik. Jadi, beriman adalah anugerah Allah.

IMAN SEJAUH MERUPAKAN KARYA MANUSIA (KERJASAMA DARI PIHAK MANUSIA)

1. Iman adalah kepercayaan manusia kepada Allah, penyerahan diri kepada-Nya sebagai jawaban manusia kepada panggilan Allah. Jadi, didorong oleh rahmat Allah, manusia bisa beriman.

(20)

kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya" (Mat 7:13), atau seperti kata Paulus, "Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar" (Flp 2:12). Dari pokok-pokok di atas menjadi jelas bahwa manusia harus berjuang juga untuk bisa selamat. Dalam arti dan batas-batas tertentu keselamatan itu memang jerih-payahnya sendiri. Tetapi manusia tidak pernah boleh sombong. Mengapa? Sebab sebelum manusia bisa ber-juang menyelamatkan diri sendiri, Allah lebih dahulu telah menebusnya, Allah lebih dahulu telah mendorong manusia untuk beriman dan Allah telah lebih dahulu membantu manusia untuk menghayati iman. JADI, PERTAMA-TAMA DAN TERUTAMA KESELAMATAN ITU ADALAH KARYA ALLAH, BARU SESUDAH ITU KERJA-SAMA DARI PIHAK MANUSIA. Tetapi dalam praktik atau kenyataannya, begitu Allah menganugerahkan iman kepada manusia, begitu juga manusia harus aktif menjawabnya. Kata pepatah Jerman, "Gabe ist Aufgabe," yang artinya "Anugerah itu adalah suatu tugas."

Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa tidak benar, jika orang katolik dicurigai sebagai penganut paham "keselamatan karena perbuatan, bukan karena iman." Agak mengherankan mengapa perbuatan-perbuatan baik yang diusahakan orang katolik cepat dicurigai. Asal orang mengerti dengan baik skema di atas, tidak ada bahaya orang jatuh ke paham "keselamatan karena perbuatan." Untuk menjaga diri dari bahaya semacam itu, setiap kali kita selesai berbuat baik, janganlah kita mengira bahwa kita berhak menuntut ganjaran dari Tuhan, melainkan dengan rendah hati berkata kepada Tuhan, "Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan" (Luk 17:10). Ayat 2:

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil rekapitulasi pengukuran terhadap masing-masing indikator tersebut maka hasil yang diperoleh dari pengawasan Dinas Perhubungan dalam penertiban angkutan umum

Pada tahap pertama (2010) penelitian ini berupa penelitian survey di 20 SD dan SMP di Yogyakarta. Teknik pengumpulan datanya dengan pengamatan, wawancara, FGD, dan

11. Teman-teman SDN Dinoyo VI khususnya Dear, Reo, Ardi, Yoga, Aris, Manggala, Ratna, Nova, Nanang, Riska dan teman-teman sd yang lain tidak bisa disebutkan satu

Hampir di sebagian besar literatur menyatakan bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham, termasuk pada perusahaan asuransi.. Tujuan dari

Buatlah segitiga sebarang dengan 3 unsur yang diketahui, agar kalian dapat menentukan satu unsur lain yang belum diketahui pada segitiga tersebut dengan menggunakan

Dari paparan data yang telah peneliti lakukan ditemukan yang mencakup hal, yaitu (1) penemuan penggunaan gaya bahasa puisi melalui analisis semiotik siswa kelas VIIIA SMP

Variabel citra merek memiliki nilai t = 2,463 dengan tingkat signifikansi 0,016 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel citra

Diumumkan kepada mahasiswa semester IV, daftar kelompok PPK Blok Sistem Endokrin dan denah puskesmas bisa dilihat di loket Akademik. Demikian harap