• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Hybrid (Bayes dan Multifactor Evaluation Process) dalam Sistem Pendukung Keputusan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Metode Hybrid (Bayes dan Multifactor Evaluation Process) dalam Sistem Pendukung Keputusan"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUKUNG KEPUTUSAN

SKRIPSI

KHAIRUN NISA

111401024

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENDUKUNG KEPUTUSAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer

KHAIRUN NISA

111401024

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : METODE HYBRID (BAYES DAN MULTIFACTOR

EVALUATION PROCESS) DALAM SISTEM

PENDUKUNG KEPUTUSAN

Kategori : SKRIPSI

Nama : KHAIRUN NISA

Nomor Induk Mahasiswa : 111401024

Program Studi : S1 ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Sajadin Sembiring, S.Si, M.Comp.Sc Drs. Marihat Situmorang, M.Kom

NIP. - NIP. 19631214 198903 1 001

Diketahui/disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer

Ketua,

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom

(4)

PERNYATAAN

METODE HYBRID (BAYES DAN MULTIFACTOR

EVALUATION PROCESS) DALAM SISTEM

PENDUKUNG KEPUTUSAN

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, 18 Desember 2015

Khairun Nisa

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillahirrabbil’alamin. Segala dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT, karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis mampu

menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini, yang diajukan sebagai salah satu

syarat unuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi di Universitas Sumatera Utara,

serta shalawat beriring salam penulis ucapkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami rintangan

terutama kurangnya pengetahuan penulis serta buku literatur yang mendukung materi

skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak baik berupa moril maupun

materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis mengungkapkan terima kasih dan penghargaan

kepada pihak – pihak yang menyumbangkan saran dan kritik terutama kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Subhilhar, M.A., Ph.D selaku Pj. Rektor Universitas Sumatera

Utara

2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu

Komputer Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi S-1 Ilmu

Komputer Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai Dosen Pembanding II

yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis

5. Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik

6. Bapak Sajadin Sembiring, S.Si, M.Comp.Sc, selaku Dosen Pembimbing II yang

(6)

membangun serta sabar memberikan bantuan untuk penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

7. Bapak Prof. Dr. Iryanto, M.Si, selaku Dosen Pembanding I yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis

8. Bapak dan ibu dosen serta staf pegawai yang bertugas di Program Studi Ilmu

Komputer Fasilkom-TI USU

9. Pak Kholis dan Riky Ramadana, S.Kom yang telah membantu penulis dalam

pengumpulan data

10.Kedua Orang tua (Darmawan Elfi) tercinta atas semua doa, dukungan, dan

motivasi yang tak ternilai harganya

11.Seluruh keluarga tercinta, terutama adik penulis (Miftahul Jannah) yang

memberikan dorongan baik materil maupun spiritual kepada penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

12.Teman – teman kuliah saya terutama para teman seperjuangan di S1 Ilmu

Komputer angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, dan

khususnya KOM C (Kiki, Age, Ika, Mail, Yani, Waddah & Murni) terima kasih

atas ide, saran, dukungan dan kerja samanya selama ini.

13.Para Hurriyah, Al – Khuwarizmi dan Family Incom terima kasih atas do’a,

bantuan, pengertian, dukungan dan kerja samanya selama ini.

Tiada kata terindah yang penulis persembahkan atas balas jasa kepada semua

pihak yang telah disebutkan diatas selain ucapan terima kasih. Semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan. Pada kesempatan ini penulis

juga mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan skripsi ini dan penulis bersedia

menerima saran dan kritik yang membangun untuk melengkapi penyempurnaan

skripsi ini.

Semoga penelitian dan penulisan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua

Medan, 18 Desember 2015

(7)

ABSTRAK

Salah satu kesulitan yang terjadi pada proses pengambilan keputusan terhadap suatu

masalah yaitu memiliki banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Oleh sebab itu

dibutuhkan metode untuk menyelesaikannya. Beberapa metode yang dapat digunakan

adalah metode Bayes dan Multifactor Evaluation Process. Namun kedua metode

tersebut memiliki kelemahan. Permasalahannya adalah bagaimana cara meminimalkan

kelemahan dari dua metode tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah

menggunakan metode Hybrid, yaitu menggabungkan kekuatan masing-masing metode

sehingga dapat meminimalkan kelemahannya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah

menentukan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada sesuai dengan kriteria

yang ditentukan berdasarkan penggabungkan dua metode tersebut.

(8)

HYBRID METHOD (BAYES AND MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS) IN DECISION SUPPORT SYSTEM

ABSTRACT

One of the difficulties in the process of decision making of a problem is having many

factors to consider. Therefore, it needs a method to solve it. Some methods that can be

applied are Bayes and Multifactor Evaluation Process methods. But the two methods

have weaknesses. The problem is how to minimalize the weaknesses of the two

methods. One of the ways that can be used is by applying Hybrid method, which is

combining the power of each method so that the weaknesses can be minimalized. The

final result of the research is to decide the best alternative out of some alternatives

which is appropriate with the given criteria based on the combining of the two

methods

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAAN iii

PENGHARGAAN iv

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 3

1.6 Metodologi Penelitian 3

1.7 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan 6

2.2 Sistem Pendukung Keputusan 6

2.2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan 7

2.2.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan 7

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan 10

2.3 Teorema Bayes 11

(10)

2.3.2 Perhitungan Dengan Metode Bayes 13

2.4 Metode Multifactor Evaluaton Process 15

2.4.1 Langkah – langkah Metode MFEP 16

2.4.2 Perhitungan Dengan Metode MFEP 16

2.5 Metode Hybrid 18

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem 19

3.2 Analisis Masalah 20

3.3 Analisis Persyaratan Sistem (Reqiurement Analysis System) 21

3.3.1 Analisis Persyaratan Fungsional 22

3.3.2 Analisis Persyaratan Non - Funsional 22

3.4 Cara Kerja Sistem 22

3.4.1 Menentukan Aturan Awal 23

3.4.2 Menghitung Total Weighted Evaluation 24

3.4.3 Menentukan alternatif 25

3.4.4 Menghitung Total WE Setiap Alternatif 25

3.4.5 Menentukan Disarankan Atau Tidak Disarankan 27

3.5 Pemodelan 28

3.5.1 Use Case Diagram 28

3.5.2 Activity Diagram 30

3.5.3 Sequence Diagram 33

3.5.4 Flowchart Bayes 35

3.5.5 Flowchart MFEP 36

3.5.6 Flowchart Sistem 37

3.6 Perancangan Sistem 38

3.6.1 Rancangan Menu Aturan Awal 38

3.6.2 Rancangan Menu Menentukan Bobot 39

3.6.3 Rancangan Menu Calon Pengajar 40

(11)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1 Implementasi Sistem 43

4.1.1 Halaman Utama 43

4.1.2 Menu Aturan Awal 44

4.1.3 Menu Bobot 44

4.1.4 Menu Data Pengajar 45

4.2 Pengujian Sistem 46

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 47

DAFTAR PUSTAKA 48

Lampiran A : Listing Program

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Data Aturan Awal Bayes 13

2.2 Data Calon Pengajar Untuk Bayes 14

2.3 Hasil Perhitungan Bayes 15

2.4 Data Calon Pengajar Untuk MFEP 16

2.5 Hasil Perhitungan MFEP 17

3.1 Data Pengajar Media.Com 23

3.2 Data Aturan Awal 24

3.3 Bobot Setiap Kriteria 24

3.4 Weighted Evaluation dan Kesimpulan 25

3.5 Data Calon Pengajar 25

3.6 Hasil Total Weighted Evaluation 26

3.7 Analisis Perhitungan MFEP dan Bayes 28

3.8 Deskripsi Use Case Data Calon Pengajar 29

3.9 Deskripsi Use Case Kriteria 30

3.10 Deskripsi Use Case Perhitungan 30

3.11 Keterangan Rancangan Menu Aturan Awal 39

3.12 Keterangan Rancangan Menu Menentukan bobot 40

3.13 Keterangan Rancangan Menu Calon Pengajar 40

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Fase Proses Pengambilan Keputusan 10

3.1 Diagram Ishikawa 21

3.2 Use Case Diagram 29

3.3 Activity Diagram Input Data 31

3.4 Activity Diagram Ubah Data 31

3.5 Activity Diagram Hapus Data 32

3.6 Activity Diagram Perhitungan 32

3.7 Sequence Diagram Input Data 33

3.8 Sequence Diagram Ubah Data 34

3.9 Sequence Diagram Hapus Data 34

3.10 Sequence Diagram Perhitungan 35

3.11 Flowchart Bayes 36

3.12 Flowchart Multifactor Evaluation Process 36

3.13 Flowchart Sistem 37

3.14 Rancangan Menu Aturan Awal 38

3.15 Rancangan Menu Menentukan Bobot 39

3.16 Rancangan Menu Calon Pengajar 40

3.17 Rancangan Menu Perhitungan 41

4.1 Halaman Utama 43

4.2 Menu Aturan Awal 44

4.3 Menu Bobot 45

4.4 Menu Data Pengajar 45

(14)

ABSTRAK

Salah satu kesulitan yang terjadi pada proses pengambilan keputusan terhadap suatu

masalah yaitu memiliki banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Oleh sebab itu

dibutuhkan metode untuk menyelesaikannya. Beberapa metode yang dapat digunakan

adalah metode Bayes dan Multifactor Evaluation Process. Namun kedua metode

tersebut memiliki kelemahan. Permasalahannya adalah bagaimana cara meminimalkan

kelemahan dari dua metode tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah

menggunakan metode Hybrid, yaitu menggabungkan kekuatan masing-masing metode

sehingga dapat meminimalkan kelemahannya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah

menentukan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada sesuai dengan kriteria

yang ditentukan berdasarkan penggabungkan dua metode tersebut.

(15)

HYBRID METHOD (BAYES AND MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS) IN DECISION SUPPORT SYSTEM

ABSTRACT

One of the difficulties in the process of decision making of a problem is having many

factors to consider. Therefore, it needs a method to solve it. Some methods that can be

applied are Bayes and Multifactor Evaluation Process methods. But the two methods

have weaknesses. The problem is how to minimalize the weaknesses of the two

methods. One of the ways that can be used is by applying Hybrid method, which is

combining the power of each method so that the weaknesses can be minimalized. The

final result of the research is to decide the best alternative out of some alternatives

which is appropriate with the given criteria based on the combining of the two

methods

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pengambilan keputusan tidak jarang ditemukan banyak faktor yang menjadi

pertimbangan, sehingga menyulitkan untuk mengambil suatu keputusan yang terbaik.

Pada keputusan yang hanya melibatkan sedikit faktor di dalamnya, maka keputusan

dapat diambil berdasarkan pertimbangannya pada pikiran ataupun pendapat. Namun

pada pengambilan keputusan yang banyak melibatkan faktor, maka perlu digunakan

suatu metode tertentu (Kahfi, R.R. 2013). Dalam penelitian ini, salah satu contoh

pengambilan keputusan yang banyak melibatkan faktor adalah perekrutan pengajar

baru dimana penilaian bukan hanya dari pendidikan saja, namun juga melibatkan

beberapa penilaian seperti hasil tes wawancara, tes kemampuan dan sebagainya.

Karena banyak penilaian yang saling berpengaruh, maka akan sulit dalam

pengambilan keputusan untuk menentukan pengajar baru (Tanius, S. 2010). Oleh

sebab itu untuk mempermudah masalah ini maka diperlukan suatu sistem pendukung

keputusan, dimana dalam hal ini pengambilan keputusan banyak melibatkan faktor,

maka perlu digunakan suatu metode tertentu. Dalam hal ini metode yang digunakan

adalah metode Bayes dan Multifactor Evaluation Process.

Namun terdapat kekurangan dalam kedua metode tersebut. Kekurangan pada

metode Bayes yaitu satu probabilitas saja tidak bisa mengukur seberapa dalam tingkat

keakuratannya. Dengan kata lain, kurang bukti untuk membuktikan kebenaran

jawaban yang dihasilkan (Safitri, RS. 2009). Kekurangan metode Multifactor

Evaluation Process menurut Render dan Ralph M yaitu tidak ada tes konsistensi maka

(17)

benar-benar mengerti domain masalahnya. Pembuat keputusan juga harus benar-benar

menguasai domain masalahnya sehingga yang dimasukkan bukan merupakan nilai

perkiraan tetapi nilai sebenarnya.

Maka untuk menutupi kelemahan pada metode-metode tersebut dapat dilakukan

dengan menggunakan metode hybrid yaitu menggabungkan kedua metode tersebut.

Dimana kekurangan metode Bayes akan ditutupi dengan metode Multifactor

Evaluation Process dan begitu juga sebaliknya.

Oleh karena itu pada penulisan skripsi ini penulis akan meneliti metode hybrid

(Bayes dan Multifactor Evaluation Process) sebagai metode dalam sistem pendukung

keputusan dimana dalam hal ini untuk menentukan rekrutmen pengajar baru.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan

metode hybrid pada bayes dan multifactor evaluation process dalam sistem

pendukung keputusan

1.3 Batasan Atau Ruang Lingkup Penelitian

Agar fokus penelitian tidak menyimpang dari rumusan masalah yang telah ditetapkan,

maka dibuat ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan adalah metode hybrid pada Bayes dan Multifactor

Evaluation Process

2. Data yang diambil berdasarkan data pengajar yang terdapat di Media Com Binjai

yang merupakan suatu lembaga bimbingan pendidikan pelatihan dan ketrampilan

(18)

3. Pemrograman aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman C#

4. Kriteria yang digunakan adalah tingkat pendidikan, pengalaman mengajar,

wawancara dan praktek (pengetahuan teknis, keterampilan teknis dan kemampuan

komunikasi)

5. Dalam penelitian ini dibuat untuk rekrutmen pengajar baru sesuai dengan kriteria

yang diinginkan

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mendapatkan pendekatan baru dalam

sistem pendukung keputusan dengan meng-hybrid-kan Bayes dan Multifactor

Evaluation Process

1.5 Manfaat Penelitan

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan aplikasi suatu

sistem pendukung keputusan dengan metode hybrid (Bayes dan Multifactor

Evaluation Process) yang dapat membantu para pengguna dalam merekrut pengajar

baru.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah:

1. Studi Literatur

Penulis mengumpulkan bahan dan data referensi dari buku mengenai sistem

pendukung keputusan, metode Bayes, metode Multifactor Evaluation Process dan

(19)

2. Pengumpulan data

Penulis mengumpulkan dan menganalisis fakta – fakta yang didapat dengan

mewawancarai narasumber dari Media Com untuk mendapat data pengajar dan

dengan membaca bahan dan data referensi dari buku serta skripsi mengenai

sistem pendukung keputusan yang berupa data olahan mengenai metode Bayes

dan metode Multifactor Evaluation Process.

3. Analisis dan Perancangan

Tahap ini menganalisis dan memahami kerja sistem yang akan dibuat dan

perancangan tampilan yang akan digunakan adalah user interface dengan Flow

Chart dan Unified Modified Languange (UML).

4. Implementasi

Pada tahap ini sistem yang telah dirancang diimplementasikan ke dalam program

komputer dengan bahasa pemrograman C# dengan menggunakan Microsoft

Visual Studio 2010 dan MySQL sebagai database management system.

5. Pengujian

Hasil dari program ini diuji untuk mendapatkan hasil diagnosa menggunakan

metode Bayes dan metode Multifactor Evaluation Process kemudian dianalisis

ketepatan hasil diagnosa, sehingga diketahui apakah program sudah berjalan

dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan.

6. Dokumentasi

Metode ini berisi laporan dan kesimpulan akhir dari hasil analisa dan pengujian

metode Bayes dan metode Multifactor Evaluation Proces dalam bentuk skripsi.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu sebagai

berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisikan penjelasan tentang konsep dasar penyusunan tugas akhir,

(20)

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas dasar teori yang menunjang penulisan tugas

akhir, berkaitan mengenai sistem pendukung keputusan, metode

Bayes dan metode Multifactor Evaluation Process.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas analisis mengenai proses kerja dari metode Bayes

dan metode Multifactor Evaluation Process dalam rekrutmen

pengajar baru yang terdiri dari flowchart dan Unified Modeling

Language (UML) serta perancangan dari aplikasi.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan menjelaskan implementasi sistem pendukung

keputusan menggunakan metode Bayes dan metode Multifactor

Evaluation Process dalam rekrutmen pengajar baru sesuai dengan

analisis dan perancangan, serta pengujian akan keberhasilan

terhadap sistem yang telah dibangun.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian atau

rangkuman dari hasil analisis data pada bab sebelumnya yang

sekaligus merupakan jawaban dari masalah penelitian ini dan

saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat

(21)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Lembaga pendidikan pelatihan dan ketrampilan komputer “Media Com” Binjai

didirikan pada tanggal 25 Mei 2010 di kota Binjai, Sumatera Utara. Landasan

pendirian lembaga ini adalah untuk mempersiapkan dan meningkatkan keahlian

sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja

melalui pelatihan ketrampilan, ilmu pengetahuan terapan serta pengembangan sikap

dan perilaku kerja profesional. Seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan

masyarakat, maka lembaga ini menyelenggarakan beberapa jenis pendidikan meliputi:

Teknisi komputer (Hardware), Teknisi Komputer Jaringan (LAN), Web Design (Web

Master), Design Grafis, Video Editing, Komputer Akuntansi (MYOB) dan Microsoft

Office yang masing-masing menyediakan beberapa pilihan paket.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS)

pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton

dengan istilah Management Decision Systems.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya dibangun untuk mendukung

solusi atas suatu masalah atau untuk suatu peluang. Aplikasi Sistem Pendukung

Keputusan (SPK) digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi Sistem

(22)

Systems) yang fleksibel, interaktif, dan dpat diadaptasi, yang dikembangkan untuk

mendukung solusi atas masalah manajemen spesifikyang tidak terstruktur

(Nofriansyah, Dicky. 2014).

2.2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

P.G.W Keen dan Scott-Morton yang merupakan penggagas istilah sistem

pendukung keputusan, mendefenisikan bahwa sistem pendukung keputusan itu adalah

beberapa sistem keputusan intelektual yang bersumber daya individu dengan dibantu

oleh kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas dari sebuah keputusan (Keen

dan Scott-Morton, 1978).

Sedangkan menurut Kendall dan Julie (2006), Decision Support System (DSS)

atau sistem pendukung keputusan hampir sama dengan sistem informasi manajemen

tradisional karena keduanya tergantung pada basisdata sebagai sumber data. SPK

menekankan pada fungsi pendukung pembuatan keputusan diseluruh tahap-tahapnya,

sebagai pendamping keputusan aktual yang masih dibuat oleh wewenang eksekutif

sebagai pembuat keputusan. Pada dasarnya sistem pendukung keputusan adalah sistem

yang tidak bisa dipisahkan dari teknologi komputer. Secara umum SPK berfungsi

membantu pengambilan keputusan secara efektif sehingga permasalahan yang

dihadapi dapat dengan cepat mendapatkan solusinya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan

adalah suatu sistem yang membantu mengambil keputusan terhadap banyaknya

pilihan/alternatif yang ada untuk suatu masalah tertentu. Bukan sebagai pengambil

keputusan melainkan untuk membantu mengambil keputusan dimana didukung

dengan data yang diolah secara akurat.

2.2.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Berikut ini beberapa karakteristik sistem pendukung keputusan (Oetomo, 2002):

a. Interaktif

SPK memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan

(23)

b. Fleksibel

SPK memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untuk mengolah

dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada

pemakai.

c. Data kualitas

SPK memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yang

sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untuk pengolahan data.

Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifat kualitas, dapat

dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90.

d. Prosedur Pakar SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan

rumusan formal atau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok

dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.

Sedangkan menurut Nofriansyah, Dicky (2014) karakteristik dari sistem

pendukung keputusan yaitu :

a. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

b. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol

proses pengambilan keputusan.

c. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi

terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.

d. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

e. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi

sebagai kesatuan sistem.

f. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Adapun kriteria atau ciri – ciri dari keputusan adalah sebagai berikut :

1. Banyak pilihan/alternative

2. Ada kendala

3. Mengikuti suatu pola/model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak

terstruktur.

4. Banyak input/variable

(24)

Disamping berbagai kemampuan dan karakteristik seperti dikemukakan di atas,

sistem pendukung keputusan juga memiliki keterbatasan, antara lain (Syahputra.

2011) :

1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat

dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya

mencerminkan persoalan yang sebenarnya.

2. Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas pada pengetahuan dasar

serta model dasar yang dimilikinya.

3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusan biasanya

tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.

4. Sistem pendukung keputusan tidak memiliki intuisi seperti yang dimiliki oleh

manusia. Karena sistem pendukung keputusan hanya suatu kumpulan perangkat

keras, perangkat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi oleh kemampuan

berpikir.

Sistem pendukung keputusan (SPK) dirancang sedemikian rupa sehingga

bersifat interaktif dengan pemakainya. Maksud dan tujuan dari adanya SPK, yaitu

untuk mendukung pengambil keputusan memilih alternatif keputusan yang merupakan

hasil pengolahan informasi - informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan

model-model pengambil keputusan serta untuk menyelesaikan masalah-masalah

bersifat terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur (Mulyono, 1996).

Menurut Turban. Dkk (2005), tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah :

a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur.

b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan

untuk menggantikan fungsi manajer.

c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisiensinya.

d. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk

melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

e. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan,

terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa

(25)

berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu,

produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa

ditingkatkan. Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan

optimalisasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Simon dalam buku Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan

(Nofriansyah, Dicky. 2014) ada tiga fase dalam proses pengambilan keputusan

diantaranya sebagai berikut :

1. Intelligence

Tahapa ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari ruang lingkup

problematika secara proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses

dan diuji dalam rangka mengindentifikasi masalah.

2. Design

Tahap ini proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif

tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi menguji kelayakan solusi.

3. Choice

Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan

yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan

dalam proses pengambilan keputusan.

Gambar 2.1 Fase Proses Pengambilan Keputusan

(26)

Secara garis besar sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga komponen

utama yaitu :

1. Subsistem data (Database)

Subsistem data merupakan komponen sistem pendukung keputusan yang berguna

sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan untuk diorganisasikan

oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database

Management System).

2. Subsistem Model (Model Base)

Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam

merancang model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu

mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak

sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus

diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal ini yang harus diperhatikan

adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian

keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.

3. Subsistem Dialog (User System Interface)

Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengingrasikan sistem yang

terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem

dialog. Melalui subsistem dialog sistem diimplementasikan sehingga pengguna

dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.

2.3 Teorema Bayes

Teorema Bayes ditemukan oleh Reverend Thomas Bayes (1701-1761). Pada

umumnya, teori Bayes digunakan untuk menghitung nilai kebenaran probabilitas dari

suatu evidence. Di dalam teori probabilitas dan statiska, teorema Bayes juga dikenal

sebagai sebuah teori dengan dua penafsiran yang berbeda. Dalam penafsiran Bayes,

teori ini menyatakan seberapa jauh derajat kepercayaan subjektif harus berubah secara

rasional ketika ada petunjuk baru. Teori ini merupakan dasar dari statistika Bayes dan

memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu ekonomi (terutama ilmu ekonomi

(27)

Teori probabilitas Bayesian digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya

suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari pengujian. Probabilitas Bayes

menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya Hi dengan terdapat fakta

(evidence) E telah terjadi dan probabilitas terjadinya evidence E dengan syarat

hipotesis Hi telah terjadi.

Teori ini didasarkan pada prinsip bahwa jika terdapat tambahan informasi atau

evidence, maka nilai probabilitas dapat diperbaiki. Oleh karena itu, teori ini

bermanfaat untuk mengubah atau memperbaiki nilai kemungkinan yang ada menjadi

lebih baik dengan didukung informasi atau evidence tambahan (Budiharto & Derwin,

2014).

Menurut Sutojo. Dkk (2011), bentuk teorema Bayes untuk evidence tunggal E

dan hipotesis tunggal H adalah :

Dimana :

p(H|E) = probabilitas hipotesis H terjadi jika evidence (fakta) E terjadi

p(E|H) = probabilitas munculnya evidence (fakta) E, jika hipotesis H terjadi

p(H) = probabilitas hipotesis H tanpa memandang evidence (fakta) apapun

p(E) = probabilitas evidence E tanpa memandang apapun

2.3.1 Metode Bayes Pada Sistem Pendukung Keputusan

Metode Bayes merupakan salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk

melakukan analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternative

dengan tujuan menghasilkan perolehan yang optimal. Untuk menghasilkan keputusan

yang optimal perlu dipertimbangkan berbagai kriteria.

Pembuatan keputusan dengan metode bayes dilakukan melalui upaya

(28)

suatu bilangan antara 0 dan 1. Persamaan bayes yang digunakan untuk menghitung

nilai setiap alternatif sering disederhanakan menjadi :

Dimana :

Total Nilai i = total nilai akhir dari alternative ke-i

Nilai ij = nilai dari alternatif ke-I pada kriteria ke-j

Krit j = tingkat kepentingan (bobot) kriteria ke-j

i = 1,2,3,…n; n = jumlah alternative

j = 1,2,3,…m; m = jumlah kriteria

Nilai peluang didapatkan dari suatu informasi awal yang dapat bersifat subjektif

maupun objektif. Nilai peluang ini dapat diperbaiki dengan adanya informasi

tambahan yang didapat dari sejumlah percobaan (Marimin. 2004).

2.3.2 Perhitungan Dengan Metode Bayes

Tabel 2.1 Data Aturan Awal Bayes

No Keterangan Hasil

Berkas Wawancara Praktek

1 Normal Tinggi Tinggi Disarankan

2 Tinggi Tinggi Normal Disarankan

3 Rendah Normal Normal Tidak Disarankan

4 Normal Rendah Normal Tidak Disarankan

5 Normal Normal Normal Tidak Disarankan

6 Normal Normal Rendah Tidak Disarankan

7 Normal Tinggi Rendah Tidak Disarankan

8 Normal Rendah Tinggi Tidak Disarankan

9 Tinggi Tinggi Tinggi Disarankan

10 Tinggi Normal Tinggi Disarankan

Output yang dihasilkan dari metode bayes untuk rekrutmen ini adalah

disarankan atau tidak disarankan. Untuk menentukan rekrutmen pengajar baru dengan

metode Bayes, yang harus dilakukan adalah tentukan data aturan awal terlebih dahulu.

Dimana data tersebut didapat dari hasil data rekrutmen yang sudah ada atau sudah

(29)

Tabel 2.2 Data Calon Pengajar Untuk Bayes

No Nama Keterangan

Berkas Wawancara Praktek

1 Bastiyan Tinggi Normal Tinggi 2 Fery Normal Rendah Normal 3 Janio Normal Tinggi Tinggi 4 Jimmy Tinggi Normal Tinggi 5 Maula Rendah Normal Normal

Selanjutnya tentukan alternatif atau data calon pengajar, lalu hitung nilai

probabilitas kemungkinan pada data tersebut.

Bastiyan

Kemungkinan Ya =

= 0,4 + 0,75 + 0,25 + 0,75

= 2,15

Kemungkinan Tidak =

= 0,6 + 0 + 0,5 + 0,166

= 1,266

Karena kemungkinan ya > kemungkinan tidak, maka disarankan

Fery

Kemungkinan Ya = 0,4 + 0,25 + 0 + 0,25 = 0,9

Kemungkinan Tidak = 0,6 + 0,833 + 0,333 + 0,5 = 2,266

Karena kemungkinan ya < kemungkinan tidak, maka tidak disarankan

Janio

Kemungkinan Ya = 0,4 + 0,25 + 0,75 + 0,75 = 2,15

Kemungkinan Tidak = 0,6 + 0,833 + 0,166 + 0,166 = 1,76

(30)

Jimmy

Kemungkinan Ya = 0,4 + 0,75 + 0,25 + 0,75 = 2,15

Kemungkinan Tidak = 0,6 + 0 + 0,5 + 0,166 = 1,26

Karena kemungkinan ya > kemungkinan tidak, maka disarankan

Maula

Kemungkinan Ya = 0,4 + 0 + 0,25 + 0,25 = 0,9

Kemungkinan Tidak = 0,6 + 0,166 + 0,5 + 0,5 = 1,76

Karena kemungkinan ya < kemungkinan tidak, maka tidak disarankan

Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Bayes

No Nama Berkas Wawancara Praktek Keterangan

1 Bastiyan Tinggi Normal Tinggi Disarankan

2 Fery Normal Rendah Normal Tidak Disarankan

3 Janio Normal Tinggi Tinggi Disarankan

4 Jimmy Tinggi Normal Tinggi Disarankan

5 Maula Rendah Normal Normal Tidak Disarankan

2.4 Metode Multifactor Evaluation Process

Multifactor Evaluation Process (MFEP) merupakan metode pengambilan keputusan

yang menggunakan pendekatan kolektif atau dengan kata lain secara

bersama-sama/gabungan dari proses pengambilan keputusannya. Metode Multifactor

Evaluation Process ini relatif cukup sulit digunakan secara manual apabila masalah

yang harus dipecahkan merupakan masalah yang kompleks dimana aspek atau faktor

yang diambil cukup banyak.

Metode Multifactor Evaluation Process memiliki bobot yang harus diberikan

pada setiap kriteria yang diperlukan. Namun seringkali hal ini dianggap sebagai

probabilitas pribadi atau subjektif dimana bobot tersebut didasarkan pada tingkat

kepercayaan, keyakinan, pengalaman serta latar belakang pengambil keputusan. Oleh

sebab itu nilai yang dimasukkan akan menjadi tidak valid ketika pembuat keputusan

(31)

Penggunaan model MFEP dapat direalisasikan dengan contoh berikut:

WE = FW x E ΣWE = Σ(FW x E)

Keterangan :

WE = Weighted Evaluation

FW = Factor Weight

E = Evaluation

ΣWE = Total Weighted Evaluation

2.4.1 Langkah - langkah metode MFEP

Dibawah ini merupakan langkah-langkah proses perhitungan menggunakan

metode MFEP, yaitu:

1. Menentukan faktor dan bobot faktor dimana total pembobotan harus sama dengan 1 (Σ pembobotan = 1), yaitu factor weight. Pada penelitian ini faktor dan bobotnya adalah berkas (0,30), wawancara (0,25) dan praktek (0,45)

2. Mengisikan nilai untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan dari data-data yang akan diproses, nilai yang dimasukkan dalam proses

pengambilan keputusan merupakan nilai objektif, yaitu sudah pasti yaitu factor

evaluation

3. Proses perhitungan weight evaluation yang merupakan proses perhitungan bobot

antara factor weight dan factor evaluation dengan serta penjumlahan seluruh hasil

weight evaluation untuk memperoleh total hasil evaluasi.

2.4.2 Perhitungan Dengan Metode Multifactor Evaluation Process

Tabel 2.4 Data Calon Pengajar Untuk MFEP

No Nama Nilai

Berkas Wawancara Praktek

1 Bastiyan 78 64.3 77.7

2 Fery 60.3 58 66.3

3 Janio 67.3 77 78.7

4 Jimmy 77 65.3 79

(32)

WE = (bobot berkas x nilai berkas) + (bobot wawancara x nilai wawancara) +

(bobot praktek x nilai praktek)

Bastiyan = ( 0,30 x 78 ) + ( 0,25 x 64.3 ) + (0,45 x 77,7 )

= 23,4 + 16,075 + 34,965

= 74,44

Fery = ( 0,30 x 60,3 ) + ( 0,25 x 58 ) + (0,45 x 66,3 )

= 18,09 + 14,5 + 29,835

= 62,425

Janio = ( 0,30 x 67,3 ) + ( 0,25 x 77 ) + (0,45 x 78,7 )

= 20,19 + 19,25 + 35,415

= 74,885

Jimmy = ( 0,30 x 77 ) + ( 0,25 x 65.3 ) + (0,45 x 79 )

= 23,1 + 16,325 + 35,55

= 74,975

Maula = ( 0,30 x 58,7 ) + ( 0,25 x 66 ) + ( 0,45 x 61,7 )

= 17,61 + 16,5 + 27,765

= 61,875

Tabel 2.5 Hasil Perhitungan MFEP

No Nama Berkas Wawancara Praktek Hasil

1 Bastiyan 23.4 16.075 34.965 74.44

2 Fery 18.09 14.5 29.835 62.425

3 Janio 20.19 19.25 35.415 74.855

4 Jimmy 23.1 16.325 35.55 74.975

(33)

2.5 Metode Hybrid

Metode hybrid adalah penggabungan dua metode yang bertujuan menggabungkan

kekuatan masing-masing metode tersebut dan meminimalkan kekurangannya,

sehingga dapat menjadi alternatif atau solusi untuk mengoptimalkan opini benar atau

tidaknya suatu data yang terkumpul untuk dijadikan bahan dalam proses pengambilan

keputusan.

Tujuan dari metode hybrid adalah agar antara satu metode dengan metode yang

lainnya saling melengkapi kekurangan dari masing-masing sistem, dengan kata lain

kekuatan yang ada pada metode A, akan menutupi kelemahan yang ada pada metode

B begitu juga sebaliknya sehingga dengan adanya metode hybrid ini diharapkan akan

munculnya sebuah pendekatan baru. Adanya metode hybrid pada sistem pendukung

keputusan akan membuat permasalahan yang ada menjadi lebih mudah diselesaikan.

Dan beberapa alasan memilih metode hybrid adalah :

 Keputusan akan dapat segera diambil.

 Tidak bergantung pada satu metode saja, karena ada metode lain yang akan saling

mendukung.

(34)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem diperlukan dalam perancangan suatu sistem, hal tersebut dilakukan

agar nantinya sistem yang akan dirancang sesuai dengan permasalahan yang akan

diselesaikan. Selain itu dengan adanya analisis sistem, sistem yang dirancang

diharapkan akan lebih baik dan memudahkan dalam pengembangan sistem

selanjutnya. Hasil analisis nantinya akan menjadi dasar untuk melakukan perancangan

atau desain perangkat lunak sesuai kebutuhan sistem.

Adapun tujuan dari analisis sistem tersebut adalah:

1. Memberi pelayanan kebutuhan informasi kepada pemilik sistem dalam

melaksanakan kegiatan operasional.

2. Membantu para pengambil keputusan mendapatkan bahan perbandingan sebagai

tolak ukur terhadap hasil yang telah dicapai.

3. Mengevaluasi bentuk sistem yang lama, meluruskan tujuan-tujuan yang belum

dicapai (membangun sistem baru atau mengembangkan sistem yang telah ada).

Sistem yang akan dibangun adalah sistem dengan nama metode hybrid (Bayes

dan Multifactor Evaluation Process) sebagai metode dalam sistem pendukung

keputusan dimana dalam sistem ini digunakan untuk rekrutmen pengajar baru. Sistem

ini menggunakan dua metode yaitu metode Bayes dan Multifactor Evaluation Process

(MFEP). Kedua metode tersebut akan digabungkan sehingga akan mendapatkan

(35)

3.2 Analisis Masalah

Dalam menentukan pengambilan keputusan yang banyak melibatkan faktor tidaklah

mudah, karena banyak faktor yang menjadi pertimbangan, sehingga menyulitkan

untuk mengambil suatu keputusan yang terbaik. Pada keputusan yang hanya

melibatkan sedikit faktor di dalamnya, maka keputusan dapat diambil berdasarkan

pertimbangannya pada pikiran ataupun pendapat. Namun pada pengambilan

keputusan yang banyak melibatkan faktor, maka perlu digunakan suatu metode

tertentu.

Salah satu contoh pengambilan keputusan yang banyak melibatkan faktor

dalam penelitian ini adalah perekrutan pengajar baru dimana penilaian bukan hanya

dari pendidikan saja, namun juga melibatkan beberapa penilaian seperti tingkat

pendidikan, pengalaman bekerja, hasil tes wawancara, tes kemampuan dan

sebagainya. Karena banyak penilaian yang saling berpengaruh, maka akan sulit dalam

pengambilan keputusan untuk menentukan pengajar baru.

Oleh sebab itu untuk mempermudah masalah ini maka diperlukan suatu sistem

pendukung keputusan dengan menggunakan suatu metode tertentu. Dalam penelitian

ini metode yang digunakan adalah metode Bayes dan Multifactor Evaluation Process.

Namun terdapat kekurangan dalam kedua metode tersebut. Kekurangan pada metode

Bayes yaitu satu probabilitas saja tidak bisa mengukur seberapa dalam tingkat

keakuratannya. Dengan kata lain, kurang bukti untuk membuktikan kebenaran

jawaban yang dihasilkan dan juga metode Bayes tidak memiliki bobot untuk setiap

kriteria. Sedangkan kekurangan metode Multifactor Evaluation Process yaitu tidak

ada tes konsistensi maka nilai yang dimasukkan akan menjadi tidak valid ketika

pembuat keputusan tidak benar-benar mengerti domain masalahnya. Pembuat

keputusan juga harus benar-benar menguasai domain masalahnya sehingga yang

dimasukkan bukan merupakan nilai perkiraan tetapi nilai sebenarnya.

Maka untuk menutupi kelemahan pada dua metode tersebut dapat dilakukan

(36)

Dimana kekurangan metode Bayes akan ditutupi dengan metode Multifactor

Evaluation Process dan begitu juga sebaliknya.

Untuk mengidentifikasi masalah tersebut digunakan diagram Ishikawa (fishbone

diagram). Diagram Ishikawa merupakan sebuah alat grafis yang digunakan untuk

mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan suatu masalah serta sebab dan

akibat dari masalah tersebut (Kristanto, Andi. 2004). Diagram ini juga sering disebut

sebagai diagram sebab-akibat atau diagram tulang ikan. Pengidentifikasian masalah

akan membantu analisis persyaratan sistem yang nantinya akan dikembangkan.

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa

Pada diagram Ishikawa diatas masalah utama ditunjukkan oleh segi empat

paling kanan (kepala ikan), sedangkan kategori ditunjukkan oleh segi empat yang

dihubungkan oleh sebuah garis ke tulang utama (garis horizontal yang terhubung ke

kepala ikan). Selanjutnya sebab akibat yang muncul ditunjukkan oleh tulang-tulang

kecil yang diwakili oleh garis panah yang mengarah ke tulang-tulang kategori

masalah.

3.3 Analisis Persyaratan Sistem (Requirement Analysis System)

Adapun analisis persyaratan sebuah sistem yaitu, analisis persyaratan fungsional dan

(37)

3.3.1 Analisis Persyaratan Fungsional

Persyaratan fungsional adalah segala sesuatu yang harus dimiliki oleh sistem.

Persyaratan fungsional sistem yang akan dirancang antara lain sebagai berikut:

1. Sistem harus menyediakan sumber daya untuk melakukan proses diagnosa dengan

meggunakan metode Bayes dan metode Multifactor Evaluation Process.

2. Sistem harus menyediakan sampel pengetahuan yang jelas dan meyakinkan untuk

menghindari terjadinya kesalahan besar dalam memberikan hasil diagnosa.

3. Sistem juga harus dapat menampilkan hasil berdasarkan kriteria yang ditentukan

dengan metode Hybrid (Bayes dan Multifactor Evaluation Process).

3.3.2 Analisis Persyaratan Non-Fungsional

Persyaratan non-fungsional adalah persyaratan apa yang harus dilakukan sistem.

Beberapa persyaratan non-fungsional yang harus dipenuhi oleh sistem yang dirancang

adalah sebagai berikut :

1. User friendly, artinya sistem harus mudah digunakan dengan tampilan yang mudah

dimengerti sehingga dapat dioperasikan dengan baik oleh pengguna.

2. Sistem yang dirancang diharapkan untuk kedepannya dapat dikembangkan kembali

bagi pihak tertentu yang ingin mengembangkan sistem sehingga bisa lebih efektif

dan melengkapi kekurangan yang ada pada sistem.

3. Penggunaan sistem harus menghindari munculnya biaya tambahan.

3.4 Cara Kerja Sistem

Sistem pendukung keputusan yang dibangun memiliki cara kerja untuk menghasilkan

suatu keluaran / output nilai akhir setiap alternatif dari hasil proses perhitungan

Hybrid (Multifactor Evaluation Process dan Bayes). Sehingga user dapat mengambil

keputusan berdasarkan dari nilai yang ditampilkan oleh sistem. Dalam sistem ini, data

diperoleh dari data pengajar di Media.Com. Kriteria yang dibutuhkan adalah berkas

(tingkat pendidikan, pengalaman mengajar dan sebagainya), wawancara, praktek

(pengetahuan teknis, keterampilan teknis dan kemampuan komunikasi). Data dapat

(38)

Tabel 3.1 Data Pengajar Media.Com

No Nama Berkas Wawancara Praktek

1 Afni 61 59.3 67.7

2 Bahri 78 80 65

3 Bastiyan 78 64.3 77.7

4 Fery 60.3 58 66.3

5 Gibran 63.7 66 59.7

6 Janio 67.3 77 78.7

7 Jimmy 77 65.3 79

8 Kholis 87.3 74 88.3

9 Maula 58.7 66 61.7

10 Nur 59.3 61 69.7

11 Pandu 66 59 75

12 Rafi 85 90 89.3

13 Resfi 61.7 75 57.7

14 Riky 66 82 78.7

15 Sugi 65.3 64 64.7

Langkah – langkah yang akan dilakukan sistem adalah sebagai berikut :

a. Menentukan aturan awal

b. Menghitung total Weighted Evaluation

c. Menentukan alternatif

d. Menghitung total Weighted Evaluation setiap alternatif

e. Menentukan disarankan atau tidak disarankan

3.4.1 Menentukan Aturan Awal

Dari data yang ada diambil sebanyak 10 data sebagai aturan awal, dimana data aturan

awal ini sebagai pedoman data yang akan digunakan dalam metode Bayes. Oleh

karena itu, nilai diubah menjadi keterangan dengan ketentuan :

Tinggi = Nilai >= 75

Normal = Nilai diantara 60 – 74

(39)

Tabel 3.2 Data Aturan Awal

No Nilai Keterangan

Berkas Wawancara Praktek Berkas Wawancara Praktek

1 66 82 78.7 Normal Tinggi Tinggi

2 78 80 65 Tinggi Tinggi Normal

3 59.3 61 69.7 Rendah Normal Normal

4 61 59.3 67.7 Normal Rendah Normal

5 63.7 66 59.7 Normal Normal Normal

6 65.3 64 64.7 Normal Normal Rendah

7 61.7 75 57.7 Normal Tinggi Rendah

8 66 59 75 Normal Rendah Tinggi

9 85 90 89.3 Tinggi Tinggi Tinggi

10 87.3 74 88.3 Tinggi Normal Tinggi

3.4.2 Menghitung Total Weighted Evaluation

Tentukan bobot untuk setiap kriteria, dimana total dari pembobotan sama dengan 1.

Selanjutnya hitung Weighted Evaluation, yaitu setiap nilai bobot dikalikan dengan

data aturan awal. Selanjutnya dijumlahkan dan tentukan apakah hasil dari Weighted

Evaluation disarankan atau tidak berdasarkan keperluan user.

Tabel 3.3 Bobot Setiap Kriteria Kriteria Nilai Bobot

Berkas 0.30

Wawancara 0,25

Praktek 0,45

1. = ( 0,30 x 66 ) + ( 0,25 x 82 ) + (0,45 x 78,7 )

= 19,8 + 20,5 + 35,415

= 75,715

2. = ( 0,30 x 78 ) + ( 0,25 x 80 ) + (0,45 x 65 )

= 23,4 + 20 + 29,25

(40)

3. = ( 0,30 x 59,3 ) + ( 0,25 x 61 ) + (0,45 x 69,7 )

= 17,79 + 15,25 + 31,365

= 64,405

Tabel 3.4 Weighted Evaluation dan Kesimpulan

No Berkas Wawancara Praktek Hasil Keterangan

1 19.8 20.5 35.415 75.715 Disarankan

2 23.4 20 29.25 72.65 Disarankan

3 17.79 15.25 31.365 64.405 Tidak Disarankan

4 18.3 14.825 30.465 63.59 Tidak Disarankan

5 19.11 16.5 26.865 62.475 Tidak Disarankan

6 19.59 16 29.115 64.705 Tidak Disarankan

7 18.51 18.75 25.965 63.225 Tidak Disarankan

8 19.8 14.75 33.75 68.3 Disarankan

9 25.5 22.5 40.185 88.185 Disarankan

10 26.19 18.5 39.735 84.425 Disarankan

3.4.3 Menentukan Alternatif

Dalam sistem ini, alternatif yang diperlukan adalah data pengajar sebanyak 5 data.

Sehingga proses akhir dari sistem ini adalah untuk mengetahui berapa banyak

pengajar yang disarankan dan yang sesuai untuk diterima sebagai pengajar.

Tabel 3.5 Data Calon Pengajar

No Nama Nilai Keterangan

Berkas Wawancara Praktek Berkas Wawancara Praktek

1 Bastiyan 78 64.3 77.7 Tinggi Normal Tinggi 2 Fery 60.3 58 66.3 Normal Rendah Normal 3 Janio 67.3 77 78.7 Normal Tinggi Tinggi 4 Jimmy 77 65.3 79 Tinggi Normal Tinggi 5 Maula 58.7 66 61.7 Rendah Normal Normal

3.4.4 Menghitung Total Weighted Evaluation Setiap Alternatif

Pada tahap ini menggunakan metode Multifactor Evaluation Process untuk

mengetahui nilai akhir setiap alternatif berdasarkan bobot yang telah ditentukan.

(41)

Evaluation, proses ini sama seperti menghitung total Weighted Evaluation pada data

aturan awal.

Hasil = (bobot berkas x nilai berkas) + (bobot wawancara x nilai wawancara) +

(bobot praktek x nilai praktek)

Bastiyan = ( 0,30 x 78 ) + ( 0,25 x 64.3 ) + (0,45 x 77,7 )

= 23,4 + 16,075 + 34,965

= 74,44

Fery = ( 0,30 x 60,3 ) + ( 0,25 x 58 ) + (0,45 x 66,3 )

= 18,09 + 14,5 + 29,835

= 62,425

Janio = ( 0,30 x 67,3 ) + ( 0,25 x 77 ) + (0,45 x 78,7 )

= 20,19 + 19,25 + 35,415

= 74,885

Jimmy = ( 0,30 x 77 ) + ( 0,25 x 65.3 ) + (0,45 x 79 )

= 23,1 + 16,325 + 35,55

= 74,975

Maula = ( 0,30 x 58,7 ) + ( 0,25 x 66 ) + ( 0,45 x 61,7 )

= 17,61 + 16,5 + 27,765

= 61,875

Tabel 3.6 Hasil Total Weighted Evaluation

No Nama Berkas Wawancara Praktek Hasil

1 Bastiyan 23.4 16.075 34.965 74.44

2 Fery 18.09 14.5 29.835 62.425

3 Janio 20.19 19.25 35.415 74.855

4 Jimmy 23.1 16.325 35.55 74.975

(42)

3.4.5 Menentukan Disarankan Atau Tidak Disarankan

Pada tahap ini menggunakan metode Bayes untuk menentukan apakah data calon

pengajar disarankan atau tidak berdasarkan dengan aturan awal. Perhitungan

menggunakan data keterangan aturan awal dan data calon pengajar yang menunjukkan

tinggi, normal, dan rendah.

Bastiyan

Kemungkinan Ya =

= 0,5 + 0,6 + 0,2 + 0,8

= 2,1

Kemungkinan Tidak =

= 0,5 + 0 + 0,6 + 0

= 1,1

Karena kemungkinan ya > kemungkinan tidak, maka disarankan

Fery

Kemungkinan Ya = 0,5 + 0,4 + 0,2 + 0,2 = 1,3

Kemungkinan Tidak = 0,5 + 0,8 + 0,2 + 0,6 = 2,1

Karena kemungkinan ya < kemungkinan tidak, maka tidak disarankan

Janio

Kemungkinan Ya = 0,5 + 0,4 + 0,6 + 0,8 = 2,3

Kemungkinan Tidak = 0,5 + 0,8 + 0,2 + 0 = 1,5

Karena kemungkinan ya > kemungkinan tidak, maka disarankan

Jimmy

Kemungkinan Ya = 0,5 + 0,6 + 0,2 + 0,8 = 2,1

Kemungkinan Tidak = 0,5 + 0 + 0,6 + 0 = 1,1

(43)

Maula

Kemungkinan Ya = 0,5 + 0 + 0,2 + 0,2 = 0,9

Kemungkinan Tidak = 0,5 + 0,2 + 0,6 + 0,6 = 1,9

Karena kemungkinan ya < kemungkinan tidak, maka tidak disarankan

Tabel 3.7 Analisis Perhitungan MFEP dan Bayes

No Nama Berkas Wawancara Praktek Hasil Keterangan

1 Bastiyan 23.4 16.075 34.965 74.44 Disarankan

2 Fery 18.09 14.5 29.835 62.425 Tidak Disarankan

3 Janio 20.19 19.25 35.415 74.855 Disarankan

4 Jimmy 23.1 16.325 35.55 74.975 Disarankan

5 Maula 17.61 16.5 27.765 61.875 Tidak Disarankan

3.5 Pemodelan

Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan

pengkodean (coding). Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah

penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh.

Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan

yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak

dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat.

Pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk

merancang model sebuah sistem yang akan dibangun, UML adalah sebuah "bahasa"

yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak (Dharwiyanti & Romi,2013). UML yang

digunakan antara lain use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

3.5.1 Use Case Diagram

(44)

case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah

sistem. Pada penelitian ini, use case diagram terlihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Dari gambar 3.2 dijelaskan bahwa user dapat melihat, menginput, mengubah

dan menghapus data untuk aturan awal, kriteria dan data calon pengajar. Kemudian

melakukan proses perhitungan dengan MFEP dan Bayes. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.8 Deskripsi Use Case Data Calon Pengajar

Name Data Calon Pengajar

Actors Developer / Staff yang telah ditentukan

Description Use case ini mendeskripsikan untuk mengelola data calon

pengajar.

Basic Flow User dapat menginput data dan setelah menginput data, user

dapat menampilkan keseluruhan data yang tersimpan. Dan user

dapat mengubah dan menghapus data jika dianggap tidak

(45)

Alternate Flow User dapat mengelola aturan awal dan kriteria

Pre Condition User ingin input data calon pengajar

Post Condition Data dari calon pengajar telah tersimpan ke database

Tabel 3.9 Deskripsi Use Case Kriteria

Name Kriteria

Actors Developer / Staff yang telah ditentukan

Description Use case ini mendeskripsikan untuk mengelola bobot setiap

kriteria yang diinginkan user

Basic Flow User menginput data kriteria dan setelah menginput data, data

tersebut akan dihitung untuk proses selanjutnya.

Alternate Flow User dapat mengelola data aturan awal dan data calon pengajar

Pre Condition User ingin input bobot untuk setiap kriteria

Post Condition Hasil dari perhitungan bobot setiap kriteria telah tersimpan ke

database

Tabel 3.10 Deskripsi Use Case Perhitungan

Name Data Calon Perhitungan

Actors Developer / Staff yang telah ditentukan

Description Use case ini mendeskripsikan proses perhitungan data calon pengajar yang telah diinputkan sebelumnya berdasarkan bobot yang telah ditentukan dengan menggunakan MFEP dan Bayes Basic Flow Setelah data yang diperlukan telah diinputkan oleh User,

selanjutnya data dihitung dengan MFEP dan Bayes Alternate Flow User dapat kembali ke tampilan awal

Pre Condition User ingin mengetahui hasil perhitungan

Post Condition User dapat mengetahui calon pengajar yag sesuai dengan kriteria yang diinginkan

3.5.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan

(46)

Gambar 3.3 Activity Diagram Input Data

Pada gambar 3.3 menjelaskan bahwa ketika user menginputkan data aturan awal

atau data calon pengajar. Maka data tersebut akan tersimpan ke database.

Gambar 3.4 Activity Diagram Ubah Data

Pada gambar 3.4 menjelaskan bahwa ketika user ingin mengubah data aturan

(47)

menginputkan data yang akan diubah. Setelah divalidasi, data yang baru akan

terupdate dan disimpan ke database.

Gambar 3.5 Activity Diagram Hapus Data

Pada gambar 3.5 menjelaskan bahwa ketika user ingin menghapus data aturan

awal atau data calon pengajar maka terlebih dahulu user menampilkan data, lalu user

memilih data yang akan dihapus. Setelah divalidasi, data yang terpilih akan terhapus

dari database.

(48)

Pada gambar 3.6 menjelaskan bahwa ketika proses perhitungan, terlebih dahulu

user harus menginput nilai bobot untuk setiap kriteria. Lalu nilai bobot tersebut akan

dihitung dengan data aturan awal. Hasil perhitungan tersebut akan dihitung lagi

dengan metode MFEP berdasarkan data calon pengajar. Dan proses terakhir akan

dihitung dengan metode Bayes.

3.5.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar

sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram biasa digunakan untuk

menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai

respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Gambar 3.7 Sequence Diagram Input Data

Pada gambar 3.7 menjelaskan bahwa ketika user menginput data maka sistem

(49)

Gambar 3.8 Sequence Diagram Ubah Data

Pada gambar 3.8 menjelaskan bahwa ketika user mengubah data maka sistem

akan merespon dengan menampilkan form. Dan ketika user memilih data yang akan

diubah, sistem akan merespon dengan mengambil data tersebut dari database dan

menampilkannya. Data akan terupdate di database.

Gambar 3.9 Sequence Diagram Hapus Data

Pada gambar 3.9 menjelaskan bahwa ketika user menghapus data maka sistem

(50)

dihapus, sistem akan merespon dengan mengambil data tersebut dari database dan

menampilkannya. Data akan terhapus di database.

Gambar 3.10 Sequence Diagram Perhitungan

Pada gambar 3.10 menjelaskan bahwa ketika user menginput nilai bobot untuk

setiap kriteria maka sistem akan menghitungnya dan menyimpannya ke database. Dan

menampilkan hasilnya kepada user. Ketika user menekan tombol mfep maka sistem

akan menghitung dengan metode mfep menampilkan hasilnya kepada user. Hal yang

untuk metode bayes.

3.5.4 Flowchart Bayes

ya

tidak Hitung nilai probabilitas

Input nilai Mulai

P(Ya) > P(Tidak) Disarankan

(51)

Gambar 3.11 Flowchart Bayes

Flowchart metode Bayes pada gambar 3.11, inputkan dahulu nilai yang akan dihitung.

Selanjutnya nilai tersebut akan dihitung untuk mengetahui nilai probabilitasnya.

Setelah diproses maka akan didapat hasil perhitungannya.

3.5.5 Flowchart Multifactor Evaluation Process

Pada metode Multifactor Evaluation Process, terlebih dahulu tentukan faktor kriteria

yang diperlukan. Lalu tentukan bobot untuk setiap kriteria. Dengan syarat jumlah

pembobot harus sama dengan 1. Selanjutnya tentukan nilai untuk setiap kriteria agar

diproses lagi untuk dihitung hasilnya. Flowchart dapat dilihat pada gambar 3.12

Gambar 3.12 Flowchart Multifactor Evaluation Process

Σ pembobotan = 1 ?

tidak

ya Mulai

Menghitung Total Weighted Evaluation ΣWE = Σ(FW x E)

Selesai

Tampilkan hasil perhitungan

Selesai

Input bobot setiap faktor/kriteria

(52)

3.5.6 Flowchart Sistem

Pada gambar 3.13 akan ditunjukkan gambaran flowchart sistem secara keseluruhan.

Dapat dilihat bahwa tentukan dahulu data aturan awal, kriteria yang diperlukan serta

bobot untuk setiap kriteria yang kemudian akan dihitung dengan metode Multifactor

Evaluation Process. Selanjutnya menginputkan data calon pengajar. Keseluruhan data

akan diproses dengan metode Multifactor Evaluation Process dan Bayes. Sehingga

dapat ditentukannya alternatif yang terbaik.

Gambar 3.13 Flowchart Keseluruhan Sistem

Mulai

Hitung aturan awal dengan metode MFEP

Hitung data calon pengajar dengan metode Bayes berdasarkan aturan awal

Hasil perhitungan metode Bayes dan MFEP

Selesai

Hitung data calon pengajar dengan metode MFEP Input aturan awal dan

(53)

3.6 Perancangan Sistem

Menurut Kusrini & Andri Koniyo (2007) perancangan sistem adalah proses

pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem.

Dalam tahap perancangan, tim kerja desain harus merancang spesifikasi yang

dibutuhkan dalam berbagai kertas kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai

uraian mengenai input, proses, dan output dari sistem yang diusulkan. Tujuan tahap

perancangan sistem adalaha memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan memberikan

gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk pemrogram dan ahli –

ahli teknik yang terlibat.

Sasaran yang harus dicapai :

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus mudah

ditangkap, metode harus mudah diterapkan, informasi mudah dihasilkan dan

mudah pula dipahami.

2. Desain sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan

3. Desain sistem harus efisien dan efektif dalam mendukung pengolahan transaksi,

pelaporan manajemen dan pembuatan keputusan.

3.6.1 Rancangan Menu Aturan Awal

(54)

Keterangan:

Tabel 3.11 Keterangan Rancangan Menu Aturan Awal

No Jenis Objek Keterangan

1 Textbox Aturan_ke User mengisi nomor urut

2 Textbox berkas User mengisi bobot berkas

3 Textbox wawancara User mengisi bobot wawancara

4 Textbox praktek User mengisi bobot praktek

5 Button ubah Tombol untuk mengubah data

6 Button hapus Tombol untuk menghapus data

7 Button simpan Tombol untuk menyimpan data ke database

8 Button tampilkan Tombol untuk menampilkan data ke datagridview

9 Datagridview1 Isi inputan data yang tersimpan di database

10 Datagridview2 Isi inputan data yang tersimpan di database

3.6.2 Rancangan Menu Menentukan Bobot

(55)

Keterangan:

Tabel 3.12 Keterangan Rancangan Menu Menetukan Bobot

No Jenis Objek Keterangan

1 Textbox berkas User mengisi bobot berkas

2 Textbox wawancara User mengisi bobot wawancara

3 Textbox praktek User mengisi bobot praktek

4 Button hitung Tombol untuk menghitung bobot yang telah

ditentukan

5 Button simpan Tombol untuk menyimpan ke database

6 Button tampilkan Tombol untuk menampilkan data yang telah dihitung

7 Datagridview1 Isi inputan data dari hasil perhitungan bobot

8 Datagridview2 Isi inputan data dari hasil akhir perhitungan

3.6.3 Rancangan Menu Calon Pengajar

Gambar 3.16 Rancangan Menu Calon Pengajar

Keterangan:

Tabel 3.13 Keterangan Rancangan Menu Calon Pengajar

No Jenis Objek Keterangan

(56)

2 Textbox berkas User mengisi nilai berkas

3 Textbox wawancara User mengisi nilai wawancara

4 Textbox praktek User mengisi nilai praktek

5 Button simpan Tombol untuk menyimpan data yang telah diinputkan

oleh user ke database

6 Button bersih Tombol untuk membersihkan textbox

7 Datagridview1 Isi inputan data user yang disimpan di dalam database

8 Datagridview2 Isi inputan nilai yang sudah diubah

9 Button tampilkan Tombol untuk melihat hasil input dan edit data

10 Button hapus Tombol untuk menghapus data

11 Button ubah Tombol untuk mengubah data

3.6.4 Rancangan Menu Perhitungan

Gambar

Tabel 2.4 Data Calon Pengajar Untuk MFEP
Tabel 3.1 Data Pengajar Media.Com
Tabel 3.7 Analisis Perhitungan MFEP dan Bayes
Tabel 3.8 Deskripsi Use Case Data Calon Pengajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa. belum ada penetapan rancangan peraturan desa yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa di Desa Lubuk Betung

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan satu variabel independen yaitu faktor prinsip Syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan Investor

[r]

This research aims to provide a self-service mechanism for local government spatial transactions with their state government’s spatial data through the use of the

ASDM memperlakukan semua pengeluaran untuk SDM sebagai investasi, sehingga memungkinkan bagi perusahaan yang telah mengeluarkan sejumlah besar dana bagi SDMnya untuk

Abstrak: Hasil Penelitian sebagai berikut: 1) Pelaksanaan pasombo (pingitan) terdiri dari dua tahap yaitu, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 2) Nilai-nilai yang terdapat

Pembuatan situs yang dinamis ini untuk memudahkan Dimana data-data penulisan ilmiah ini didapat dari buku, majalah, internet kemudian penulis menuangkannya dalam struktur

Kesempatan wawancara dari Bapak / Ibu Personalia sangat saya harapkan agar saya dapat menjelaskan lebih rinci tentang potensi dan kemampuan saya untuk mengabdi di perusahaan yang