• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ukuran Paket User Datagram Protocol Trafik Video Terhadap Konsumsi Energi Pada Perangkat Bergerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Ukuran Paket User Datagram Protocol Trafik Video Terhadap Konsumsi Energi Pada Perangkat Bergerak"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH UKURAN PAKET USER DATAGRAM

PROTOCOL TRAFIK VIDEO TERHADAP KONSUMSI

ENERGI PADA PERANGKAT BERGERAK

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada

Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik Telekomunikasi

OLEH :

RICKY MAHYUDDIN

NIM :100402029

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PENGARUH UKURAN PAKET USER DATAGRAM

PROTOCOL TRAFIK VIDEO TERHADAP KONSUMSI

ENERGI PADA PERANGKAT BERGERAK

Disusun Oleh :

RICKY MAHYUDDIN 100402029

Disetujui Oleh : Pembimbing Tugas Akhir

SUHERMAN,S.T.,M.Comp.,Ph.D NIP. 197802022003121001

Diketahui Oleh :

Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU

Ir. SURYA TARMIZI KASIM, M.Si. NIP. 19540531 198601 1 002

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

ABSTRAK

Teknologi perangkat komunikasi bergerak sangat berkembang dan

beragam jenisnya. Perkembangan tersebut memicu tingginya pertumbuhan

program aplikasi seperti video streaming. Sementara sumber energi perangkat

bergerak sangat bergantung pada baterai. Sedangkan daya tahan baterai terbatas.

Sehingga konsumsi energi perangkat bergerak sangat terkait dengan aplikasi yang

berjalan.

Protokol UDP digunakan dalam pengamatan ini karena protokol UDP

banyak digunakan sebagai protokol video streaming disebabkan connectionless

tanpa acknowledgment yang menyebabkan delay yang rendah. . Tugas Akhir ini

meninjau, meneliti dan membandingkan konsumsi energi yang diserap perangkat

komunikasi bergerak jika ukuran paket User Datagram Protocol (UDP) diubah

pada saat pengiriman video.

Dari eksperimen diperoleh konsumsi energi total UDP menurun ketika

ukuran paket diperbesar yakni pada ukuran paket 1.000 byte dibutuhkan energi

sebesar 147.128 joule dan pada ukuran paket 5.000 byte dibutuhkan energi

sebesar 40.950 joule. UDP mengkonsumsi 5,558509 Joule hingga 19,54603 joule

per paket dari ukuran paket 1.000 sampai 5.000 byte, sementara energi per byte

UDP dari ukuran paket 1.000 sampai 5.000 byte diperoleh 0,001315 sampai

0,008249 joule. Delay terkecil yang diperoleh sebesar 19,10928 milidetik namun

delay meningkat pada saat ukuran paket 1.500 sampai 2.500 byte yakni mencapai

344,164 milidetik. Packet loss UDP juga meningkat ketika ukuran paket 1.500

sampai 2.500 byte yang mencapai 70,48 %, namun packet loss minimum didapat

(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas Berkah

dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul:

PENGARUH UKURAN PAKET USER DATAGRAM PROTOCOL PADA TRAFIK VIDEO TERHADAP KONSUMSI ENERGI PERANGKAT

BERGERAK

Tugas akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan

untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu (S-1)

di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Selama penulis menjalani pendidikan di kampus hingga diselesaikannya

Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dukungan

dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terimakasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Suherman, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir penulis

yang selalu bersedia memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh

penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si sebagai Ketua Departemen Teknik

Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Rahmad Fauzi, ST, MT sebagai Sekretaris Departemen Teknik

Elektro sekaligus sebagai Dosen Wali penulis yang membantu penulis

selama menyelesaikan pendidikan di kampus USU.

4. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Departemen Teknik Elektro FT-USU.

5. Orang tua khususnya ibunda penulis yang senantiasa memberikan

semangat dan doanya kepada penulis dengan segala pengorbanan dan

kasih sayang yang tidak ternilai harganya.

6. Kepada abangda dan kakanda penulis Reza, Razi, Fahmi dan Harmainy

beserta saudara saudari penulis Jaifakur,laina,dara dan lainnya yang telah memberikan dukungan dan do’a bagi penulis.

7. Kepada sahabat penulis Bayu Ridho Pratama, Iqbal Triangga, Ranzyskhar,

(5)

8. Seluruh sahabat-sahabat seperjuangan di Departemen Teknik elektro,

Rhobby, Mulia Maulana, Duha, Dicky, Suwendri, Benny, Fontes,

Agustinus, Ryan, Andika, Rimbo, Dwi, Dewi, Tari, Ola, Puti, Agil dan

Angel. Dan seluruh sahabat-sahabat penulis yang tidak penulis tuliskan

namanya.

9. Seluruh senior dan junior di Departemen Teknik Elektro, atas dukungan

dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

10. Seluruh sahabat bimbingan pak Suherman, bg Yosua, bg Rudi, bg Reza,

Pak Azhari, atas dukungan dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

11. Semua orang yang pernah mengisi setiap detik waktu yang telah dilalui

bersama penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mereka,

pengalaman penulis tidaklah lengkap.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangannya.

Kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini sangat

penulis harapkan.

Kiranya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih

Medan, 5 Agustus 2015

Penulis

(6)
(7)

III. METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Langkah Penelitian ... 16

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 18

3.3 Perancangan Perangkat Penelitian ... 18

3.3.1 Alat dan Bahan ... 18

3.3.2 Rancangan Piranti Keras Perangkat Pengukuran ... 19

3.3.3 Rancangan Piranti Lunak Perangkat Pengukuran ... 21

3.3.4 Rancangan Piranti Lunak Streaming Video ... 22

3.4 Konfigurasi Jaringan ... 24

IV. HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS DATA ... 27

4.1 Hasil Pengukuran ... 27

4.1.1 Tampilan Eksperimen ... 27

4.1.2 Tampilan Layar Energi yang Terukur ... 29

4.1.3 Tampilan Layar Data yang Masuk ... 30

4.2 Analisis Konsumsi Energi ... 30

4.3 Analisis Kinerja Transmisi Video ... 33

4.3.1 Delay per Paket ... 33

4.3.2 Packet Loss ... 34

V. PENUTUP ... 36

5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur TCP/IP Dalam Model Layer ... 7

Gambar 2.2Header User Datagram Protocol (UDP) ... 10

Gambar 2.3 Arduino UNO ... 12

Gambar 3.1 Diagram Blok Penelitian Konsumsi Energi ... 17

Gambar 3.2 Rangkaian Perangkat Pengukuran ... 19

Gambar 3.3 Implementasi Nyata Rangkaian Pengukuran ... 21

Gambar 3.4 Tampilan Pemrograman Arduino UNO ... 21

Gambar 3.5 Diagram Alir Piranti Lunak Arduino UNO ... 22

Gambar 3.6 Diagram Alir Pengirim Data ... 23

Gambar 3.7 Diagram Alir Penerima Data ... 24

Gambar 4.1 Tampilan UDP Pada Nokia E-63 ... 27

Gambar 4.2 Tampilan Program Penerima Data Video ... 28

Gambar 4.3 Tampilan Connectify Hotspot ... 28

Gambar 4.4 Pengkabelan Arduino UNO ... 29

Gambar 4.5 Tampilan Layar Pengukuran Energi ... 29

Gambar 4.6 Tampilan Layar Data Video Transmisi ... 30

Gambar 4.7 Grafik Ukuran Paket Terhadap Energi Per Byte ... 32

Gambar 4.8 Grafik Ukuran Paket Terhadap Energi Per Paket ... 32

Gambar 4.9 Grafik Ukuran Paket Terhadap Energi Total ... 33

Gambar 4.10 Grafik Ukuran Paket Terhadap Delay Per Paket ... 34

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis Konsumsi Energi.... ... 31

Tabel 4.2 Ukuran Paket Terhadap Delay Per Paket Transmisi UDP.... ... 34

(10)

ABSTRAK

Teknologi perangkat komunikasi bergerak sangat berkembang dan

beragam jenisnya. Perkembangan tersebut memicu tingginya pertumbuhan

program aplikasi seperti video streaming. Sementara sumber energi perangkat

bergerak sangat bergantung pada baterai. Sedangkan daya tahan baterai terbatas.

Sehingga konsumsi energi perangkat bergerak sangat terkait dengan aplikasi yang

berjalan.

Protokol UDP digunakan dalam pengamatan ini karena protokol UDP

banyak digunakan sebagai protokol video streaming disebabkan connectionless

tanpa acknowledgment yang menyebabkan delay yang rendah. . Tugas Akhir ini

meninjau, meneliti dan membandingkan konsumsi energi yang diserap perangkat

komunikasi bergerak jika ukuran paket User Datagram Protocol (UDP) diubah

pada saat pengiriman video.

Dari eksperimen diperoleh konsumsi energi total UDP menurun ketika

ukuran paket diperbesar yakni pada ukuran paket 1.000 byte dibutuhkan energi

sebesar 147.128 joule dan pada ukuran paket 5.000 byte dibutuhkan energi

sebesar 40.950 joule. UDP mengkonsumsi 5,558509 Joule hingga 19,54603 joule

per paket dari ukuran paket 1.000 sampai 5.000 byte, sementara energi per byte

UDP dari ukuran paket 1.000 sampai 5.000 byte diperoleh 0,001315 sampai

0,008249 joule. Delay terkecil yang diperoleh sebesar 19,10928 milidetik namun

delay meningkat pada saat ukuran paket 1.500 sampai 2.500 byte yakni mencapai

344,164 milidetik. Packet loss UDP juga meningkat ketika ukuran paket 1.500

sampai 2.500 byte yang mencapai 70,48 %, namun packet loss minimum didapat

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi bergerak sangat cepat dan saat ini

telah memasuki generasi ke-4 (4G). Pelayanan komunikasi bergerak dipicu oleh

tingginya permintaan komunikasi data. Permintaan ini juga diimbangi

pertumbuhan program aplikasi.

Tingkat kenyamanan penggunaan aplikasi komunikasi bergerak harus

didukung ketersediaan sumber energi. Sumber energi perangkat bergerak

bergantung pada teknologi baterai. Namun, solusi sumber energi tidak cukup

ditinjau dari ketersediaan baterai yang berumur panjang, tetapi juga efisiensi

aplikasi yang berjalan di perangkat komunikasi bergerak.

UDP banyak digunakan sebagai protokol video streaming disebabkan

connectionless tanpa acknowledgment yang menyebabkan delay yang rendah.

Namun demikian, packet loss yang tidak direspon dengan retransmisi

menyebabkan UDP mengalami banyak kehilangan paket yang menurunkan

kualitas informasi dan efisiensi penggunaan energi.

Studi konsumsi energi pada UDP telah dilakukan oleh berbagai peneliti,

sementara pengaruh ukuran paket terhadap konsumsi energi belum dilakukan.

Oleh karena itu, Tugas Akhir ini meneliti pengaruh ukuran paket UDP terhadap

konsumsi energi listrik. Untuk menyelidikinya, Tugas Akhir ini fokus pada

(12)

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan tugas akhir ini, maka pembahasan

masalah dirumuskan pada hal - hal sebagai berikut :

1. Berpengaruhkah ukuran paket protokol UDP terhadap konsumsi energi

perangkat bergerak.

2. Bagaimana mengubah ukuran paket protokol transport UDP tersebut.

3. Jaringan bergerak manakah yang mudah untuk dievaluasi.

4. Bagaimana menggunakan trafik video pada jaringan yang dievaluasi.

1.3 Tujuan Penulisan

Tugas Akhir ini bertujuan meneliti pengaruh ukuran paket UDP terhadap

konsumsi energi yang diserap perangkat komunikasi bergerak saat mengirimkan

trafik video.

1.4 Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dalam tulisan ini, maka dibuat

pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Protokol yang dievaluasi adalah User Datagram Protocol (UDP) .

2. Aplikasi perangkat bergerak diimplementasikan dalam bentuk

pemrograman soket menggunakan bahasa java.

3. Trafik yang dipilih adalah trafik video.

4. Kecepatan link tidak ditentukan pada saat pengkuran.

(13)

6. Perangkat yang diuji adalah handphone NOKIA E63 berbasis symbian

dengan menggunakan jaringan 802.11

7. Baterai yang digunakan adalah BP-4L Li-Po.

1.5 Metode Penelitian

Untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini maka penulis menerapkan

beberapa metode penulisan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Studi literatur

Mempelajari dan memahami buku atau Tugas Akhir dan juga jurnal yang

telah ada untuk dijadikan sebagai acuan dan referensi guna membantu

penyelesaian Tugas Akhir. Selain itu, mengakses internet dengan mencari

teori-teori yang berhubungan dengan topik dan pembahasan Tugas Akhir.

b. Implementasi perangkat pengukur konsumsi energi baterai

Pengukuran real time energi baterai dilakukan menggunakan perangkat

mikrokontroler arduinoUNO.

c. Implementasi perangkat lunak untuk aplikasi video streaming.

Implementasi dilakukan dalam bentuk pemrograman soket menggunakan

bahasa java.

d. Analisis dan perhitungan

Hasil eksperimen pengukuran konsumsi energi dianalisis dan didiskusikan

dengan dosen pembimbing dan penguji untuk kemudian direvisi dan

diperbaiki.

e. Penulisan buku

Penulisan buku Tugas Akhir dilakukan sebagai penggambaran kesimpulan

(14)

dari permasalahan yang dianalisis. Selain itu juga akan diberikan saran

sebagai masukan yang berkaitan dengan apa yang telah diteliti.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II Dasar Teori

Bab ini memberikan penjelasan mengenai protokol

komunikasi serta membahas arsitektur TCP/IP. Terdapat

juga pembahasan tentang desain protokol transport yaitu

user datagram protocol (UDP) yang dipengaruhi energi

dari baterai yang merupakan sumber tegangan. Selain itu,

diberikan penjelasan mengenai arduino. Juga membahas

tentang jaringan wireless local area network adhoc.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai pengukuran

konsumsi energi perangkat komunikasi bergerak

(15)

pemrograman soket menggunakan bahasa java. Hasil

pengukuran konsumsi energi perangkat komunikasi

bergerak pada saat mengakses aplikasi video streaming.

BAB IV Hasil Pengukuran dan Analisa Data

Bab ini memaparkan tentang perhitungan konsumsi energi

pada perangkat Nokia series E63 yang digunakan pada

penelitian menggunakan arduino UNO.

BAB V Penutup

Bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran untuk

rekan-rekan yang akan melakukan penelitian lanjutan dari

(16)

BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi

Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih

perangkat komunikasi. Protokol dapat berupa perangkat keras, perangkat lunak

atau kombinasi dari keduanya. Protokol distandarisasi oleh International Standard

Organization (ISO) dalam sebuah Open System Interconnection (OSI)[1].

Dalam Model OSI terdapat 7 layer. Berikut ini merupakan 7 lapisan

protokol OSI, yaitu:

1. Lapisan aplikasi (application layer) mendefinisikan sebuah antarmuka

user dengan jaringan.

2. Lapisan presentasi (presentation layer) memastikan format data yang

diterima dapat digunakan oleh aplikasi antarmuka dengan user.

3. Lapisan sesi (session layer) bertanggung jawab dalam membangun dan

memelihara hubungan antaraduakoneksi seperti tab-tab pada browser.

4. Lapisan transport (transport layer) memastikan komunikasi ujung ke

ujung terjadi.

5. Lapisan jaringan (network layer) menghubungkan segmen-segmen pada

jaringan agar dapat saling berhubungan.

6. Lapisan jalur data (data link layer) menyediakan link data (segment), yang

menghubungkan titik ke titik secara langsung.

7. Lapisan fisik (physical layer) mendefenisikan bentuk bit dan media

(17)

2.2 Arsitektur TCP/IP

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang ditemukan oleh Defence

Advance Research Project Agency (DARPA) [1]. TCP/IP merupakan kumpulan protokol yang mengatur komunikasi data dengan menggunakan layer yang lebih

sedikit dibandingkan OSI. Gambar 2.1 menunjukkan arsitektur TCP/IP dalam

model layer.

Application Layer

Transport Layer

Internet Layer

Network Access Layer

Physical Layer

Gambar 2.1. Arsitektur TCP/IP Dalam Model Layer

Jika suatu layer menerima data dari layer lain diatasnya, layer tersebut

menambahkan informasi tambahan (header) ke data tersebut. Header hanya dapat

dibaca oleh layer yang bersangkutan pada perangkat di sisi penerima. Hal yang

sebaliknya terjadi, jika suatu layer menerima data dari layer lain yang berada di

bawahnya, maka layer tersebut akan membaca header yang diperuntukkan

untuknya, kemudian menghilangkannya dari data.

2.2.1 Application Layer

Layer tertinggi TCP/IP adalah applicationlayer yang identik dengan layer

pada OSI, layer ini memiliki protokol aplikasi yang beberapa diantaranya adalah:

(18)

- FTP (File Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk file

transfer.

- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan

untuk mengirimkan electronic mail.

- HTTP (Hyper Text Transfer Protokol) yaitu protokol yang digunakan

untuk web browsing.

2.2.2 Transport Layer

Transport layer mempunyai dua fungsi utama yaitu mengatur aliran data

antara dua host dan fungsi reliabilitas. Pada transport layer terdapat dua buah

protokol yaitu:

a. TCP (Transport Control Protocol)

TCP harus melakukan hubungan (handshake) terlebih dahulu sebelum

mentransfer data. Selanjutnya TCP melakukan fungsi reliabilitas yaitu

mengkonfirmasi semua pengiriman data. Setelah selesai pengiriman, TCP

melakukan terminasi.

b. UDP (User Datagram Protocol)

Protokol ini melakukan fungsi unreliable dan connectionless yaitu

protokol UDP pengiriman dilakukan secara spontan tanpa menunggu

konfirmasi.

2.2.3 InternetLayer

Layer ini berfungsi sebagai tempat mekanisme pengalamatan dan perutean

(19)

bit alamat (IP versi 6). Algoritma perutean dapat berbentuk statis yang diatur

secara manual maupun secara dinamis melalui pertukaran informasi link.

2.2.4 Network Access Layer

Fungsi dalam layer ini adalah memastikan data tiba pada perangkat lain

yang terhubung langsung secara selamat. Mekanisme pengkodean data,

mekanisme cek kesalahan, mekanisme pertukaran data diatur dalam layer ini.

Pada layer ini menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data ke

perangkat lain yang terhubung secara langsung. Network Access Layer setara

dengan Data Link Layer pada standar OSI.

2.2.5 Physical Layer

Physical layer ini bertanggung jawab atas proses konversi data 0 dan 1

menjadi bentuk fisik (tegangan dan arus) agar dapat terkirim ke media wireless

ataupun kabel. Berbagai jenis teknologi komunikasi seperti satelit, kabel

kooaksial, optic, dial-up, adalah dalam cakupan layer fisik.

2.3 User Datagram Protocol (UDP)

Protokol ini sangat sederhana dengan arti pengirim dan penerima tidak

perlu menjaga session atau status koneksi. UDP dapat mengirimkan per segmen

tanpa dipengaruhi oleh kepadatan trafik. Protokol UDP menerapkan layanan

connectionless yaitu tidak adanya campur tangan dari penerima dan pengirim

selama pengiriman data terjadi. Hal ini dikarenakan setiap segmen UDP ditangani

(20)

Kelemahan UDP antara lain: packet loss yang tinggi dan kemungkinan

congestion. Kehilangan segmen pada UDP sangat mungkin terjadi dikarenakan

paket yang diterima mungkin tidak berurutan. Paket yang tidak berurutan otomatis

akan dibuang. UDP juga tidak memiliki congestion control (kontrol kemacetan).

Congestion control mencegah buffer penuh hingga terjadi penurunan kerja

jaringan.

Gambar 2.2 HeaderUser Datagram Protocol (UDP) [2]

UDP berdiri di atas IP. Karena bersifat nirsambungan, hanya sedikit yang

perlu dilakukan UDP. Pada dasarnya, UDP menambahkan sebuah kemampuan

pengalamatan port ke IP. Hal ini paling terlihat dengan meneliti header UDP.

Header menyertakan port sumber dan port tujuan seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 2.2. Bidang panjang berisi panjang keseluruhan segmen UDP, termasuk

header dan data. Checksum menggunakan algoritma cek kesalahan.

2.4 Arduino

Arduino adalah sebuah board minimum system mikrokontroler yang

bersifat open-source.Arduino memiliki input output port yang terintegrasi dalam

satu modul sehingga dapat digunakan untuk banyak aplikasi, seperti aplikasi

(21)

Arduino UNO adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler

ATmega328. Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input

analog dan 14 pin digital input/output, sebuah koneksi USB, sebuah konektor

sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset. Arduino UNO

memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah mikrokontroler.

Hanya dengan menhubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau

memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat

membuanya bekerja [3]. Arduino UNO menggunakan ATmega16U2 yang

diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke computer

melalui port USB. Tampak atas dari arduino UNO dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Adapun data teknis board Arduino UNO R3 adalah sebagai berikut:

● Mikrokontroler : ATmega328 ● Tegangan Operasi : 5V

● Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V ● Tegangan Input (limit) : 6-20 V

● Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM) ● Pin Analog input : 6

● Arus DC per pin I/O : 40 mA ● Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

● Flash Memory : 32 KB dengan 0.5 KB digunakan untuk bootloader ● SRAM : 2 KB

● EEPROM : 1 KB

(22)

Gambar 2.3 Arduino UNO [3]

2.5 Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Adhoc

Jaringan adhoc [4] adalah kumpulan host mobile/ wireless membentuk

jaringan sementara tanpa bantuan infrastruktur yang didirikan atau diadministrasi

terpusat. Dalam kondisi seperti itu, mungkin diperlukan untuk satu host mobile

untuk meminta bantuan dari host lain dalam meneruskan paket ke tujuannya

karena jangkauan terbatas dari transmisi nirkabel masing-masing host mobile.

Jaringan wireless local area network (WLAN) dibangun tanpa kabel dan berjarak

sangat dekat layaknya jaringan LAN yang masih menggunakan kabel sebagai

media transmisinya. Pada umumnya penggunaan jaringan WLAN ini dilakukan

untuk menghubungkan beberapa perangkat komputer pada satu server. Semua

data akan dibagikan oleh komputer yang ditunjuk sebagai server dengan

menggunakan fitur adhoc yang tersedia pada komputer. Adhoc akan membangun

sebuah jaringan WLAN. Selanjutnya akan diarahkan ke pengaturan penambahan

nama jaringan yang akan dibangun. Pengaturan kode keamanan pada jaringan ini

sehingga pengguna bisa menggunakannya pada mode jaringan pribadi dengan

(23)

2.6 Penelitian Konsumsi Energi

Beberapa riset terkait diuraikan dalam paragraf berikut. Gian Paolo

Perrucci [5] menjelaskan strategi dan solusi penghematan energi pada perangkat

komunikasi bergerak dengan teknik cross-layer, overlay networks dan

cooperation. Change Wave Research [6] menarik kesimpulan dari hasil

pendekatannya kepada para pengguna bahwa umur baterai yang singkat menjadi

perhatian khusus untuk kepuasan konsumen. Zhang [7], fokus utama saat ini

adalah pengkodean video dan pengiriman video. Beberapa kendala ketika

merancang energi perangkat komunikasi bergerak seperti: peningkatan kualitas

video tidak berbanding lurus dengan peningkatan teknologi, keberagaman dan

perbedaan kemampuan dari perangkat komunikasi bergerak, kemampuan baterai

yang tidak sepadan, frekuensi radio yang dinamis berdasarkan ruang dan waktu.

2.7 Parameter Pengukur Konsumsi Energi

Energi listrik dapat diukur dalam satuan kWh maupun Joule. Namun

demikian, untuk lebih spesifik menganalisis konsumsi energi perangkat bergerak

dihubungkan dengan karakteristik transport layer protocol yang digunakan

maupun karakteristik video yang ditransmisikan, berikut beberapa parameter yang

dimunculkan.

2.7.1 Konsumsi Energi per Paket

Jika telah diketahui jumlah energi pada setiap transmisi yang dilakukan,

maka harus diketahui berapa energi yang dibutuhkan untuk mengirimkan setiap

(24)

2.7.2 Konsumsi Energi per byte

Konsumsi energi per byte adalah konsumsi energi yang dibutuhkan untuk

mengirim setiap byte data. Disebabkan ukuran paket tidak selalu memenuhi

jumlah byte maksimum, maka perlu dianalisis konsumsi energi berdasarkan

jumlah byte.

2.7.3 Energi Total

Energi total adalah energi yang dibutuhkan untuk mengirim informasi dari

awal hingga akhir. Nilai energi ini diukur berdasarkan jumlah keseluruhan energi

yang dibutuhkan dalam mengirimkan paket.

2.7.4 Packet Loss

Packet loss turut mempengaruhi efisiensi konsumsi energi. Jika konsumsi

energi yang rendah akan tidak menguntungkan jika packet loss tinggi. Semakin

kecil nilai persentase loss, maka sistem komunikasi akan menghasilkan kualitas

informasi yang semakin baik. Packet loss dihitung sebagai persentase paket yang

hilang terhadap jumlah total paket yang dikirimkan.

2.7.5 Delay

Konsumsi energi yang rendah namun berlangsung pada waktu yang lama

menyebabkan energi total naik. Oleh karenanya, delay transmisi juga harus

diperhatikan. Semakin kecil nilai delay, maka sistem komunikasi semakin

mendekati sistem real time. Nilai delay diukur sebagai selisih waktu antara waktu

(25)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Langkah-Langkah Penelitian

Secara umum langkah-langkah penelitian yang dilakukan meliputi:

1. Persiapan

Persiapan penelitian mencakup studi pustaka dan pengumpulan informasi

kebutuhan perangkat yang diperlukan untuk melakukan percobaan dan

analisis.

2. Tahap perancangan

Perancangan perangkat penelitian meliputi perancangan perangkat

pengukuran konsumsi energi, serta implementasi protokol UDP yang

digunakan. Dengan bantuan wireless LAN (WLAN) untuk menghubungkan

perangkat handphone dengan komputer. Selain itu juga dilakukan identifikasi

hal-hal yang dibutuhkan untuk menganalisis hasil penelitian.

3. Perhitungan data

Analisis dilakukan dengan mengubah ukuran paket pada protocol UDP

pada saat pengiriman video, yakni ukuran 1.000 sampai 5.000 byte dengan

perubahan sebesar 500 byte per pengiriman. Dengan ukuran paket yang

berbeda akan terlihat bagaimana pengaruh ukuran paket terhadap konsumsi

energi menggunakan protokol UDP.

Gambar 3.1 menunjukkan urutan dari langkah-langkah penelitian

(26)

yang dimulai dari tahap persiapan sampai pada tahap eksperimen pengukuran

dan pengiriman.

Gambar 3.1 Diagram Blok Penelitian Konsumsi Energi Pada Perangkat

Komunikasi Bergerak

Dimulai dari persiapan penelitian yang dilakukan berupa persiapan ide

pokok penulisan penelitian, persiapan konsep penelitian serta persiapan alat dan

bahan. Selanjutnya dilakukan perancangan perangkat penelitian sesuai dengan

konsep yang sudah ditentukan sebelumnya. Perancangan perangkat dilakukan

pada piranti keras perangkat pengukuran yaitu menghubungkan antara

(27)

dilakukan pemrograman piranti lunak pada perangkat arduino menggunakan

bahasa pemrograman arduino dan pemrograman piranti lunak streaming video

menggunakan bahasa pemrograman java. Setelah semua perancangan dilakukan

sesuai dengan konsep, langkah terakhir adalah dilakukannya eksperimen

pengukuran saat proses pengiriman video dilakukan.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2015 sampai bulan

Mei 2015 dan bertempat di Departemen Teknik Elektro, Universitas Sumatera

Utara.

3.3 Perancangan Perangkat Penelitian

Melakukan penelitian memerlukan persiapan untuk perangkat penelitian.

Perangkat penelitian yang digunakan yaitu: alat dan bahan, perangkat pengukuran,

dan perangkat lunak untuk video streaming. Lampiran 1 menunjukkan

implementasi perangkat penelitian.

3.3.1 Alat dan Bahan

Penelitian ini memerlukan alat dan bahan yaitu sebagai berikut:

1. Handphone Nokia series E63

2. Baterai BP-4L Li-polymer

3. Resistor shunt 0,22 ohm

4. Arduino UNO

5. Kabel penghubung

(28)

7. Kabel downloader

8. Komputer / Modul

9. Multitester

10. Java ME SDK 2.5.2

11. Netbeans IDE8.0.1

12. Wireless Tool Kit 2.5.2

13. Java Development Kit 8u20 windows i586

14. Connectify Hotspot

3.3.2 Rancangan Piranti Keras Perangkat Pengukuran

Gambar 3.2 memperlihatkan perangkat pengukuran yang dirancang.

Perangkat pengukuran menggunakan arduino UNO sebagai piranti ukur yang

mengukur tegangan dan arus yang diserap perangkat komunikasi bergerak (Nokia

E63) dari baterai BP-4L.

(29)

Jika tegangan pada kutub positif baterai dinyatakan sebagai v1 dan

tegangan pada kutub negatif baterai dinyatakan sebagai v2, sementara tegangan di

salah satu input perangkat bergerak adalah v3, maka akan diperoleh arus input

perangkat bergerak:

... (3.1)

Dimana R = 0,22 Ohm. Nilai-nilai v1, v2 dan v3 dimasukkan dalam input

analog arduino. Konversi analog ke digital arduino menggunakan resolusi 10 bit

dimana range nilai analog 0 volt sampai 5 volt akan dirubah kenilai integer 0

sampai 1023, dengan resolusi 4,9 mV per unit. Nilai yang ditampilkan oleh

arduino dikalibrasi dengan multitester sehingga diperoleh nilai sebenarnya.

Tegangan masuk perangkat bergerak diperoleh dari:

...(3.2)

Sehingga total daya yang dikonsumsi adalah:

...(3.3)

Nilai v1, v2 dan v3 adalah hasil pembacaan rata-rata nilai input selama

kurun waktu sample sehingga energi yang diserap perangkat adalah:

... (3.4)

Hasil pengukuran dianalisis dan hasil perhitungan ditampilkan pada

monitor komputer melalui port serial. Gambar 3.3 menunjukkan implementasi

(30)

Gambar 3.3 Implementasi Nyata Rangkaian Pengukuran

3.3.3 Rancangan Piranti Lunak Perangkat Pengukuran

Untuk mengoperasikan perangkat pengukuran perlu dilakukan

pemrograman perangkat arduinoUNO. Pemrograman meliputi:

1. loading library yang diperlukan

2. inisialisasi parameter

3. looping membaca tegangan dan arus

4. kemudian menghitung konsumsi daya

5. serta melakukan report berupa display dan print out.

(31)

Gambar 3.4 menunjukkan tampilan saat pemrograman pada arduino

UNO. Program membaca 3 (tiga) input data berupa tegangan di antara perangkat

bergerak dan arus yang diserap. Program juga menghitung total energi yang

diserap dalam satuan Joule. Gambar 3.5 menunjukkan diagram alir piranti lunak

arduino UNO. Listing program lengkap terlampir pada Lampiran 2.

Gambar 3.5 Diagram Alir Piranti Lunak Arduino UNO

3.3.4 Rancangan Piranti Lunak Streaming Video

Piranti lunak streaming video diimplementasikan menggunakan bahasa

pemrograman Java Mobile Edition (J2ME) dengan bantuan editor Netbeans 8.0.1

dan Wireless Toolkit (WTK) 2.5.2.

Piranti lunak pengirim video di instal pada handphone Nokia E63 ,yakni:

(32)

pembangunan thread pengiriman data. Gambar 3.6 menunjukkan diagram alir

piranti lunak pengirim UDP. Lampiran 3 menunjukkan listing program UDP.

Gambar 3.6 Diagram Alir Pengirim Data

Untuk mempermudah proses pengiriman video, data video dimodelkan

berdasarkan video trace, dalam hal ini menggunakan video trace foreman_cif.

Video trace adalah informasi data video mengenai waktu pengiriman dan jumlah

byte. Dari pada mengirim data video asli yang membutuhkan video reader dan

render yang memperumit desain, byte dummy digunakan untuk menggantikan

video real. Hal ini adalah umum untuk penelitian kualitas video. Data byte dummy

berupa aliran bit 01100101.

Dari sisi penerima, netbeans pada komputer mengaktifkan program

(33)

sebagai penerima. Hal ini dimaksudkan karena konsumsi daya pengirim video

lebih signifikan dibanding penerima video. Gambar 3.7 menunjukkan diagram alir

penerima video, sementara Lampiran 4 berisi listing programnya.

Gambar 3.7 Diagram Alir Penerima Data

3.4 Konfigurasi Jaringan

Dengan bantuan WLAN menghubungkan perangkat seluler handphone

sebagai server pengirim data video dan komputer sebagai client penerima data

video. WLAN menggunakan konfigurasi adhoc dengan menggunakan piranti

(34)

Connectify Hotspot berupa piranti lunak yang dapat menghubungkan

beberapa perangkat komunikasi bergerak yang berbeda jenis pada satu jaringan.

Aplikasi ini akan juga akan membaca alamat ip masing-masing perangkat yang

terhubung.

Kondisi jaringan diberikan password untuk mencegah perangkat lain dapat

mengakses jaringan tersebut. Jarak pengukuran dan pengiriman yang dilakukan

dengan radius kurang dari 10 meter. Keadaan pengukuran dan pengiriman tidak

terhubung pada akses internet sehingga tidak terganggu oleh kepadatan trafik data

perangkat komunikasi bergerak lainnya. Namun demikian, sulit untuk memastikan

ada tidaknya interferensi dari jaringan lain.

3.5 Eksperimen Pengiriman dan Pengukuran

Pada tahapan ini dilakukan pengukuran yang dilakukan secara bersamaan

dengan tahap pengiriman video dengan durasi video 60 detik menggunakan

transmisi UDP. Gambar 3.8 menunjukkan langkah-langkah eksperimen yang

dilakukan. Nilai tegangan pada baterai sebesar 3,7 volt, dicatat pada print out

arduino UNO. Selama pengiriman video dilakukan, maka arduino akan mencatat

nilai arus, daya, dan energi yang dikonsumsi dari baterai pada transmisi UDP.

Pengiriman video dilakukan sebanyak 9 kali dengan ukuran paket terkecil 1.000

byte dan ukuran paket terbesar adalah 5.000 byte dengan perubahan besar paket

sebesar 500 byte per pengiriman.

Pada saat bersamaan, dicatat durasi pengiriman video pada editor

netbeans. Dicatat juga urutan paket data yang dikirimkan dan urutan frame video

(35)

paket data yang hilang dan berapa delay waktu pengiriman yang terjadi setiap

proses pengiriman pada transmisi UDP.

(36)

BAB IV

HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Hasil pengukuran

Berikut adalah beberapa tampilan dari hasil pengukuran dan tampilan

pengiriman dan penerimaan data video dari protokol transmisi UDP.

4.1.1 Tampilan Eksperimen

Penelitian yang dilakukan menetapkan handphone sebagai server yang

mengirim data video. Gambar 4.1 menunjukkan tampilan pada layar handphone

saat menjalankan transmisi protokol UDP.

Gambar 4.1 Tampilan UDP Pada Nokia E-63

Sementara Gambar 4.2 memperlihatkan tampilan editor netbeans saat

(37)

Gambar 4.2 Tampilan Program Penerima Data Video

Untuk dapat menghubungkan konektivitas antara handphone dengan

komputer melalui jaringan adhoc, koneksi dan identifikasi alamat IP dibantu

dengan perangkat lunak connectify hotspot. Gambar 4.3 menunjukkan tampilan

connectify hotspot yang dipasang pada komputer.

(38)

Gambar 4.4 memperlihatkan pengkabelan piranti pengukuran yang

digunakan pada penelitian, yakni arduino UNO. Baterai dan handphone

dihubungkan dengan arduino pada 3 port yaitu: ground (GND), analog 0 (A0),

dan analog 2 (A2).

Gambar 4.4 Pengkabelan Arduino UNO

4.1.2 Tampilan Layar Energi yang Terukur

Hasil pengukuran yang diperoleh dari piranti pengukuran ditampilkan

dalam bentuk angka. Gambar 4.5 menunjukkan tampilan layar pengukuran energi

transmisi UDP.

(39)

4.1.3 Tampilan Layar Data yang Masuk

Frame video yang dikirimkan oleh server diterima oleh client. Data yang

dibaca yaitu waktu pengiriman, waktu penerimaan, urutan paket data yang

berhasil dikirim, dan urutan frame video yang berhasil dikirim. Gambar 4.6

menunjukkan tampilan layar data video transmisi UDP.

Gambar 4.6 Tampilan Layar Data Video Transmisi

4.2 Analisis Konsumsi Energi

Dari hasil pengukuran konsumsi energi, diperoleh nilai-nilai v1, v2 dan v3

yang dicuplik dari nilai rata-rata setiap 0,5 detik. Sebagai contoh, hasil

pengukuran menunjukkan v1=3,45 volt, v2=0 dan v3=0,17 volt. Sehingga

diperoleh besaran tegangan perangkat:

vin = v1 - v3

= 3,45 - 0,17

= 3,28 volt

Sehingga diperoleh arus:

(40)

Nilai daya adalah:

Pin = 3,28 x 0,772

= 2,53 W

Dan energi:

Win =Pin x ∆t= 2,53 x 0,5 =1,267 J

Dari pengukuran yang dilakukan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa

energi per paket yang dibutuhkan adalah sebesar 5.56 sampai 19.55 Joule.

Sementara itu energi per byte yang dibutuhkan adalah 0.001315 sampai 0.008249

Joule. Secara total, energi pada pada setiap pengiriman membutuhkan 40.950

sampai 47.128 Joule.

Berdasarkan pengukuran, semakin besar ukuran paket yang dikirimkan,

maka semakin kecil jumlah energi total kecuali energi total pada ukuran paket

2.500 byte yang mengalami kenaikan. Sementara itu, energi per paket dan energi

per byte juga semakin kecil kecuali untuk ukuran paket 1.500, 2.000 dan 2.500

byte yang mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan ukuran paket

sebelumnya. Pada Tabel 4.1 merangkum hasil pengukuran konsumsi energi

protokol UDP pada pengiriman video dengan ukuran byte yang ditentukan.

Tabel 4.1 Analisis Konsumsi Energi

Ukuran Paket

1.000 147.128 5.558509 0.005559

1.500 101.628 12.37253 0.008249

(41)

Gambar 4.7 menunjukkan grafik hubungan antara ukuran paket terhadap

energi per byte.

Gambar 4.7 Grafik Ukuran Paket Terhadap Energi Per Byte

Gambar 4.8 menunjukkan grafik hubungan antara ukuran paket terhadap

energi per packet.

Gambar 4.8 Grafik Ukuran Paket Terhadap Energi Per Paket 0

1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

E

1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

(42)

Gambar 4.9 menunjukkan grafik hubungan antara ukuran paket terhadap

energy total.

Gambar 4.9 Grafik Ukuran Paket Terhadap Energi Total

4.3 Analisis Kinerja Transmisi Video 4.3.1 Delay per Paket

Kinerja dari protokol transport yang digunakan perlu ditinjau karena

mempengaruhi hasil pengiriman. Dari hasil pengukuran yang dilakukan didapat

delay per paket yang terjadi selama pengiriman. Tabel 4.2 menunjukkan nilai

delay per paket pengiriman video transmisi UDP dan Gambar 4.10 menunjukkan

pengaruh ukuran paket terhadap perolehan delay per paket pada pengiriman video

transmisi UDP. UDP mengalami delay maksimum per paket pada saat ukuran

paket yang dikirimkan adalah 2.500 byte, yaitu 344,164 millidetik. Sedangkan

delay minimum per paket terjadi ketika ukuran paket 3.500 byte, yaitu sebesar

19,109 millidetik. Maka, dapat disimpulkan bahwa delay per paket mengalami

naik turun ketika ukuran paket diperbesar pada pengiriman menggunakan UDP. 0

1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

(43)

Tabel 4.2 Ukuran Paket Terhadap Delay per Paket Transmisi UDP

Ukuran Paket (Byte) Delay (milidetk)

1.000 33.41478202

Gambar 4.10 Grafik Ukuran Paket Terhadap Delay Per Paket

4.3.2 Packet Loss

Perbandingan packet loss disetiap pengiriman juga dapat kita lihat pada

hasil penelitian bahwa UDP lebih banyak mengalami kehilangan paket. Pada

Tabel 4.3 menunjukkan perbandingan total paket yang hilang antara ukuran 1.000

sampai 5.000 byte. Total packet loss maksimum terjadi pada ukuran 2.500 byte

1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

(44)

yang mencapai 70 %. Namun, nilai ini mengalami penurunan jauh ketika ukuran

paket diperbesar menjadi 5.000 byte dengan angka minimum total packet loss

sebesar 11 %. Maka, dapat disimpulkan bahwa ukuran paket berpengaruh

terhadap perolehan packet loss pada saat pengiriman video menggunakan protokol

UDP.

Tabel 4.3 Ukuran Paket Terhadap Packet Loss Transmisi UDP

Ukuran paket (byte) Packet Loss (%)

1.000 24.37%

Grafik 4.11 Grafik Ukuran Paket Terhadap Packet loss 0,00%

1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

(45)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Total energi yang dikonsumsi perangkat komunikasi bergerak pada saat

melakukan pengiriman video dengan ukuran paket 1.000 sampai 5.000 byte

pada transmisi UDP sebesar 40.950 sampai 147.128 Joule.

2. Rata-rata energi per paket yang dikonsumsi pada pengiriman video dengan

ukuran 1.000 sampai 5.000 byte pada transmisi UDP sebesar 9.49129866 Joule.

3. Rata-rata energi per byte yang dikonsumsi pada pengiriman video dengan

ukuran 1.000 sampai 5.000 byte pada transmisi UDP sebesar 0.00415211 Joule.

4. Persentase minimun dan maksimum total paket yang hilang pada pengiriman

video dengan ukuran paket 1.000 sampai 5.000 byte mencapai 11,02 % sampai

70.48 %.

5. Ditinjau dari konsumsi energi total dan paket loss yang diperoleh pada saat

pengiriman video transmisi UDP ukuran 5.000 byte memiliki nilai konsumsi

energi dan loss yang lebih kecil dari pengiriman lainnya. Hal ini berarti ukuran

paket transmisi UDP berpengaruh terhadap efisiensi perolehan nilai tersebut.

6. Namun Pada ukuran paket 1.500 sampai 3.000 byte terjadi kondisi yang buruk

dimana loss mencapai 70,48 % , delay mencapai 344,1644 milidetik dan energi

per paket yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa mungkin ukuran paket tersebut

(46)

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk menjadi masukan bagi

studi atau penelitian berikutnya adalah:

1. Dapat dilakukan studi perbandingan konsumsi energy oleh protokol transport

yang berbeda, misalnya; UDP Lite.

2. Perbandingan konsumsi energi juga dapat ditinjau dari operating system yang

berbeda, selain operating system symbian.

3. Pengaruh penurunan daya pada baterai terhadap konsumsi energi juga dapat

dikaji.

4. Pengujian dapat dilakukan dengan meninjau faktor-faktor luar yang

mempengaruhi streaming video, misalnya; jarak server dengan client.

5. Karakteristik ukuran paket yang sesuai bisa jadi masalah yang dapat dijadikan

(47)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Stalings William, "Wireless Communications and Networks".: Pearson

Education.Inc, 2005.

[2] Stuber, L. Gordon, "Principles of Mobile Communication", 3rd ed.: Springer,

2012.

[3] https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno,.

[4] Johnson, D. Maltz, "Dynamic Source Routing in Adhoc Wireless Network ",

Journal of Computer Science, 1996.

[5] Perrucci, G., Fitzek, F., Sasso, and Katz M, "Energy Saving Strategies for

Mobile Devices using Wake-up Signals", Proc. ACM Press, 2008.

[6] Change Wave Research, "New Smart Phone Owners Tell Us What They Really

Think”, 2010.

[7] Zhang J., "Power-Aware Mobile Multimedia: a Survey (Invited Paper)”,

(48)

LAMPIRAN 1

Tutorial Implementasi Editor Pengukuran, Pengiriman dan Penerimaan a. Implementasi Editor Pengukuran

Berikut adalah langkah-langkah pengukuran meliputi:

1. Buka editor arduino kemudian setting sketch dan tools menggunakan

arduino UNO.

2. Masukkan listing program sesuai dengan pengukuran yang diinginkan. 3. Kemudian lakukan verify load library setelah selesai upload dan

serialkan kepada monitor tampilan data. 4. Catat hasil pengukuran.

b. Implementasi Editor Pengiriman Menggunakan Wireless Tool Kit 2.5.2

Berikut adalah langkah-langkah menginstall editor pengiriman meliputi: 1. Siapkan editor Wireless Tool Kit 2.5.2

2. Edit listing program sesuai dengan protokol yang digunakan yaitu UDP.

3. Lakukan perintah open project pada WTK kemudian setting sesuai dengan perangkat yang digunakan yaitu Nokia series E63.

4. Untuk mendapatkan file yang sudah dieksekusi dalam format .jar pilih perintah set package.

5. Setelah format .jar muncul pada folder WTK lakukan build project

untuk menjalankan project yang sudah dibuat pada emulator yang sudah disediakan.

6. Ambil file eksekusi yang berformat .jar lalu install pada perangkat Nokia series E63.

(49)

c. Implementasi Editor Penerimaan Menggunakan Netbeans 8.0.1

Berikut adalah langkah-langkah menjalankan editor penerimaan meliputi: 1. Siapkan editor Netbeans 8.0.1

2. Edit listing program sesuai dengan protokol yang digunakan yaitu UDP

3. Lakukan perintah open package pada editor Netbeans.

4. Setelah file muncul maka langkah selanjutnya adalah mensetting IP

address dari perangkat pengirim. 5. Kemudian pilih perintah run file.

(50)

LAMPIRAN 2

Listing Program Monitoring Pengukuran Menggunakan Arduino UNO

#include <Time.h>

int voltPin = 0; //voltage divider (middle terminal) connected to analog pin 0 int currentPin = 2; //TMP36 data pin

int val = 0; // variable to store the value read

int volt = 0; //variable to store the voltage calculated int current = 0;

static const int RXPin = 19,TXPin = 18;

void setup()

int reading = analogRead(voltPin); //read the input pin float voltage = reading*4.2;

voltage /= 1024.0;

int reading2 = analogRead(currentPin); //read the input pin float current = voltage - reading2*4.2;

current /= 1024.0;

float v_negatif = voltage + current;

Serial.print(voltage);

Serial.print(" volts titik + "); Serial.print(v_negatif); Serial.print(" volts titik - "); float arus = current/0.22; Serial.print(arus);

Serial.print(" ampere ");

float power = (arus*arus*0.22)*1000; Serial.print(power);

Serial.print(" milliwatt ");

(51)

Serial.print(hour()); printDigits(minute()); printDigits(second()); Serial.print(" "); Serial.print(day()); Serial.print(" "); Serial.print(month()); Serial.print(" "); Serial.print(year()); Serial.println(); }

void printDigits(int digits){

// utility function for clock display: prints preceding colon and leading 0 Serial.print(":");

(52)

LAMPIRAN 3

Listing Program Pengirim Data Transmisi UDP Menggunakan Bahasa Java Editor Wireless Tool Kit (WTK) 2.5.2

Pengirim Data Transmisi UDP

import java.io.IOException;

public class UDP implements Runnable, CommandListener { private DatagramMIDlet parent;

private Display display;

private Form f;

private StringItem si;

private TextField tf;

private Command startCommand = new Command("Start", Command.ITEM, 1);

private Command exitCommand = new Command("Exit", Command.EXIT, 1);

(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

000010100000101000001010000010100000101000001010000010100000101000

public UDP(DatagramMIDlet m, int p) { parent = m;

port = p;

display = Display.getDisplay(parent); f = new Form("UDP Server");

si = new StringItem("Status:", " "); f.append(si);

public void start() {

Thread t = new Thread(this); t.start();

}

public void run() {

try {

si.setText("Menunggu permintaan sambungan "+portString); dc = (DatagramConnection) Connector

.open("datagram://:" + portString);

(58)

Date date = new Date(); try {

String ss="kirim :"+date.getTime()+" urutan: "+urutan+" frame :"+i+" : "+s; bytes=ss.getBytes();

dg = dc.newDatagram(bytes, bytes.length, address); si.setText("Mengirim paket "+urutan+" frame:"+i); dc.send(dg);

Thread.sleep(30);//1000 milliseconds is one second. } catch(InterruptedException ex) {

Thread.currentThread().interrupt();

} catch (IOException ioe) {

Alert a = new Alert("Server", "Port " + portString + " is already taken.", null, AlertType.ERROR); a.setTimeout(Alert.FOREVER);

public void commandAction(Command c, Displayable s) {

(59)

LAMPIRAN 4

Listing Program Penerima Data Transmisi UDP Menggunakan Bahasa Java

Editor Netbeans 8.0.1

Penerima Data Transmisi UDP

import java.io.*;

System.out.println ("Attemping to connect to " + IPAddress + ") via UDP port 5555");

}

// set up the buffered reader to read from the keyboard try {

DatagramSocket clientSocket = new DatagramSocket(); byte[] sendData = new byte[1024];

s1 = "Request";

sendData = s1.getBytes();

System.out.println ("Sending data to " + sendData.length); DatagramPacket sendPacket =

new DatagramPacket(sendData, sendData.length, IPAddress, 5555);

clientSocket.send(sendPacket); byte[] receiveData = new byte[1024]; DatagramPacket receivePacket =

(60)

System.out.println ("Waiting for return packet");

System.out.println("Terima :"+date.getTime()+" "+receivePacket.getLength()+" "+new String(receivePacket.getData()));

}

catch (SocketTimeoutException ste){

System.out.println ("Timeout Occurred: Packet assumed lost"); // if (done)

public static void main(String args[]) throws Exception { String serverHostname = new String ("192.168.101.11"); if (args.length > 0)

serverHostname = args[0];

new UDPClient (serverHostname);

Gambar

Gambar 2.1. Arsitektur TCP/IP Dalam Model Layer
Gambar 2.2 Header User Datagram Protocol (UDP) [2]
Gambar 2.3 Arduino UNO [3]
Gambar 3.1  Diagram Blok Penelitian Konsumsi Energi Pada Perangkat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat hubungan antara jenis kelamin terhadap terjadinya hemoroid di Rumah Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung dengan p-value = 0,017 dan OR = 5,200.. Terdapat hubungan

 Berdasarkan makna yang timbul dari unsur-unsur pembentuknya ungkapan terbagi atas :..  Ungkapan penuh

The response to a valid GetView request must be a view of the georeferenced information layer requested, in the desired style, and having the specified SRS, POI, distance, pitch,

Untuk mencapai seorang guru betul-betul profesional di bidangnya maka perlu adanya kompetensi yang harus di capai oleh seorang guru yang profesional, karena kompetensi

Untuk itu, pengelolaan kesuburan tanah sawah di daerah ini harus mengurangi ketergantungan sarana produksi pertanian dari luar, khususnya pupuk buatan (kimia anorganik)

Sistem Skala Gabungan Sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil terdiri dari rangkaian proses dari gaji pokok yang ditambah dengan berbagai tunjangan baik keluarga maupun diluar

[r]

Anda akan mendapatkan 5 poin untuk setiap pilihan jawaban yang benar, -2 poin untuk setiap pilihan jawaban yang salah, dan -1 poin untuk pertanyaan yang tidak terjawab.. Apabila