HUBUNGAN PERILAKU PERAWATAN MANDIRI (Self Care Inventory) DENGAN JUMLAH KOMPLIKASI PADA PENDERITA DIABETES
MELITUS DI KELURAHAN SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO
SKRIPSI
Oleh :
DEWI KIRATNAWATI 08060058
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
HUBUNGAN PERILAKU PERAWATAN MANDIRI (Self Care Inventory) DENGAN JUMLAH KOMPLIKASI PADA PENDERITA DIABETES
MELITUS DI KELURAHAN SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
DEWI KIRATNAWATI 08060058
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Kiratnawati
NIM : 08060058
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory)
Dengan Jumlah Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus Di
Kelurahan Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 10 Juli 2012
Yang Membuat Pernyataan,
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Tuhan SWT yang senantiasa
memberikan kekuatan, kesehatan serta hidayah-Nya. Dan tak lupa sholawat serta
salam kepada junjungan kita nabi besar SAW yang membawa kita dari jaman jahiliyah
menuju jaman yang terang benderang, sehingga peneliti bisa merampungkan skripsi
dengan judul “Hubungan Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory) Dengan Jumlah Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus Di Kelurahan Sumbersari
Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo.”
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Bersamaan ini perkenankanlah saya
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep.Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.
3. Prof. DR. Sujono, M.Kes selaku pembimbing I dalam penulisan skripsi ini. 4. Titik Agustiyaningsih, S. Kep. Nsselaku pembimbing II dalam penulisan skripsi
ini.
5. Dosen wali, seluruh dosen, biro skripsi dan staf pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 6. Orang tua, kakak dan orang yang aku sayang yang selalu mencurahkan kasih
sayang dan mendo’akan saya sehingga skripsi ini terselesaikan.
7. Teman-teman satu angkatan terutama PSIK_B yang selalu memberikan informasi dan semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan demi perbaikan sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan peneliti pada khususnya. Amin
Malang, Juli 2012
ABSTRAK
Hubungan Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory) Dengan Jumlah Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus Di Kelurahan Sumbersari
Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo
Dewi Kiratnawati1, Prof. DR. Sujono, M.Kes2, Titik Agustiyaningsih, S. Kep. Ns3
Diabetes melitus merupakan penyakit yang berjangka panjang dan belum atau tidak bisa disembuhkan. Prevalensi penderita diabetes melitus meningkat setiap tahunnya, bila diabaikan akan terjadi komplikasi. Komplikasi terbanyak pada penderita diabetes melitus di Kelurahan Sumbersari adalah hipoglikemik, penglihatan kabur dan hipertensi. Perilaku perawatan mandiri (self care inventory) berperan penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan penderita diabetes melitus serta mengurangi terjadinya komplikasi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran hubungan perilaku perawatan mandiri (self care inventory) dengan jumlah komplikasi pada penderita diabetes melitus di Kelurahan Sumbersari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan korelasi. Sub variabel perilaku perawatan mandiri (self care inventory) adalah perencanaan makanan, latihan (exercise), pengontrolan glukosa, terapi hiperglikemik (insulin/ obat oral). pengambilan sampel menggunakan tekhnik total sampling berjumlah 30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner modifikasi self care inventory-revised (SCI-R). Analisis univariat menggunakan kategori, sedangkan bivariat menggunakan uji Anova.
Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku perawatan mandiri (self care inventory) dengan jumlah komplikasi. Nilai F tabel lebih besar dari nilai F hitung sebesar 79,207 dan nilai signifikan 0,000. Kesimpulan yang didapatkan adalah tingkat perilaku perawatan mandiri (self care inventory) di Kelurahan Sumbersari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo rendah dengan rata-rata sebesar 53,8. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah tingkat pendidikan.
Untuk menindak lanjuti penelitian ini, diharapkan peran perawat sebagai edukator yaitu memberi dukungan dengan pendidikan kesehatan tentang pentingnya perilaku perawatan mandiri untuk menurunkan terjadinya komplikasi diabetik agar klien mengetahui, mempunyai niatan serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci : Diabetes Melitus, Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory),
Komplikasi
1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
ABSTRACT
Relationships of Self Care Behavior (Self Care Inventory) With number of Complications in Patients with Diabetes Mellitus in Kelurahan Sumbersari
Work Area Dinoyo Health Center
Dewi Kiratnawati1, Prof. DR. Sujono, M.Kes2, Titik Agustiyaningsih, S. Kep. Ns3
Diabetes mellitus is a long-term disease and has not or can not be cured. The prevalence of diabetes mellitus is increasing every year, if neglected will be complications. Most complications in patients with diabetes mellitus in Kelurahan Sumbersari are hypoglycemic, blurred vision and hypertension. A self-care behavior (self-care inventory) was essential to improve the welfare and health of people with diabetes mellitus and to reduce the occurrence of complications.
This study aims to know the description of the relationship of self-care behaviors (self-care inventory) by the number of complications in patients with diabetes mellitus in Kelurahan Sumbersari work area Dinoyo Health Center. A type of research used in this study is descriptive correlation approach. Sub variables self-care behaviors (self-self-care inventory) is meal planning, exercise (exercise), glucose control, hyperglycemic therapy (insulin / oral medication). The sampling is using sampling techniques amounted to a total of 30 respondents. Data collection techniques is using a questionnaire modified self care inventory-revised (SCI-R).
Univariate analysis is using the categories, while Bivariate is using a ANOVA test. The result shows that there is a relationship between self-care behaviors (self-care inventory) with the number of complications. Table F value is greater than the value of F counted for about 79.207 and significant value 0.000. The conclusion obtained is the level of self-care behaviors (self-care inventory) in Kelurahan Sumbersari working area Dinoyo Health Center is low with an average of 53.8. This is caused by several factors one of which is the level of education.
To follow up this study, is expected the role of nurse as a educator namely give support to health education on the importance of self-care behaviors to reduce the occurrence of diabetic complications in order the client know, to have intentions and to be able to apply them in everyday life.
Key words: Diabetes mellitus, Self Care Behavior (Self Care Inventory), Complications
1. Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang
2. Lecture of Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penulisan ... iv
Kata pengantar ... v
Abstrak ... vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan ... 4
1.3.1 Tujuan Umum. ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Konsep Diabetes Melitus ... 7
2.1.1 Pengertian Diabetes Melitus ... ... 7
2.1.2 Klasifikasi Diabetes Melitus ... 8
2.1.3 Patofisiologi Diabetes Melitus ... 9
2.1.3.1 Patofisiologi DM Tipe 1 ... 9
2.1.3.2 Patofisiologi DM Tipe 2 ... 11
2.1.4 Diagnosis Diabtes Melitus ... 12
2.1.5 Faktor Resiko Diabetes Melitus ... 13
2.1.6 Komplikasi Diabetes Mellitus ... 14
2.1.6.1Komplikasi Akut ... 14
2.1.6.1.1Hipoglikemik... 14
2.1.6.1.2 Ketoasidosis Diabetika ... ... 16
2.1.6.1.3 Hiperglikemik Hiperosmoler Nonketotik (HHNK) ... 18
2.1.6.2 Komplikasi Kronis ... 20
2.1.6.2.1 Komplikasi makrovaskuler ... 21
2.1.6.2.2 Komplikasi Mikrovaskuler ... 23
2.1.6.2.2.1 Retinopati Diabetik ... 24
2.1.6.2.2.2 Komplikasi oftalmologik yang lain ... 26
2.1.6.2.2.3 Nefropati ... 27
2.1.6.2.2.4 Neuropatik ... 30
2.2 Self Care ... 34
2.2.2 Aplikai Teori Orem Pada Penyakit DM ... 36
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 48
3.1 Kerangka Konsep ... 48
3.2 Hipotesis Penelitian ... 51
BAB IV METODE PENELITIAN ... 52
4.1 Desain Penelitian ... 52
4.2 Populasi, Sampel Dan Sampling ... 54
4.2.1 Populasi ... 54
4.2.2 Sampel ... 54
4.2.3 Sampling ... 54
4.3 Variabel Penelitian ... 55
4.3.1 Variabel Independen... 55
4.3.2 Variabel Dependen ... 55
4.4 Definisi Operasional ... 55
4.5 Waktu Dan Tempat Penelitian ... 57
4.6 Instrumen Penelitian ... 57
4.6.1 Uji Validitas ... 57
4.6.2 Uji Reabilitas ... 58
4.7 Proses Pengumpulan Data ... 59
4.7.1 Angket Atau Kuesioner ... 59
4.7.2 Dokumentasi ... 60
4.8 Analisa Data Penelitian ... 60
4.8.1 Analisa Univariat ... 60
4.8.2 Analisa Bivariat ... 61
4.9 Etika Penelitian ... 62
4.9.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent) ... 62
4.9.2 Tanpa Nama (Anonimity) ... 62
4.9.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 63
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA... 64
5.1 Karakteristik Sampel ... 64
5.1.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia ... 65
5.1.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan jenis kelamin ... 65
5.1.3 Karakteristik Sampel Berdasarkan tingkat pendidikan ... 65
5.1.4 Karakteristik Sampel Berdasarkan lama menderita DM ... 66
5.2 Analisa Data ... 67
5.2.1 Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory) Pada Penderita Diabetes Melitus ... 67
5.2.2 Jumlah Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus ... 68
5.2.3 Hubungan Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory) Dengan Jumlah Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus ... 68
BAB VI PEMBAHASAN... 70
6.1.1 Karakteristik Sampel ... 70
6.1.1 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 70
6.1.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70
6.1.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan ... 70
6.1.4 Karakteristik Berdasarkan Lama Menderita DM ... 71
6.2.1 Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory) Pada Penderita Diabetes
Melitus... 72
6.2.1 Jumlah Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus ... 73
6.2.1 Hubungan Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory) Dengan Jumlah Komplikasi Pada Penderita Diabetes Melitus ... 75
6.3 Keterbatasan Penelitian ... 76
6.4 Implikasi Terhadap Keperawatan ... 77
BAB VII PENUTUP ... 79
7.1 Kesimpulan ... 79
7.2 Saran ... 79
Daftar Pustaka ... 80
Lampiran ... 82
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 56
Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Penderita DM ... 64
Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Lama Menderita Diabetes Melitus ... 67
Tabel 5.2 Distribusi Rata-Rata Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory) ... 67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Hubungan Self Care Manajemen Terhadap Komplikasi Akut Pada Penderita Diabetes Melitus...50
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian Tentang Hubungan Self Care Inventory dengan Jumlah Komplikasi Pada Penderita Diabetees Melitus...53
Gambar 5.1 Diagram Lingkaran Presentase Berdasarkan Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus Di Kelurahan Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Pada Bulan Juli- Oktober 2011...65
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian ... 82
LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 83
LAMPIRAN 3 Informed Consent ... 84
LAMPIRAN 4 Lembar Identitas Responden ... 85
LAMPIRAN 5 Lembar Kuesioner Tentang Komplikasi ... 86
LAMPIRAN 6 Lembar Kuesioner Tentang Self Care Inventory ... 87
LAMPIRAN 7 Uji Validitas Dan Reabilitas ... 88
LAMPIRAN 8 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Self Care Inventory ... 89
LAMPIRAN 9 Daftar Bimbingan ... 90
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, Edisi Revisi V
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya
Brockopp dan Marie T. 2000. Dasar-Dasar Riser Keperawatan. Jakarta. EGC
Budiyanto, M Agustus. 2002. Gizi Dan Kesehatan. Jakarta: Bayu Media
Burner dan Sudart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Clark, Myra L. MS, RN, FNP-C et all. 2011. Penggunaan Manajemen Mandiri Diabetes Instrumen antara Pedesaan Populasi Afrika Amerika. 11. 18-19
Greenspan F dan John D Baxter. 2000. Endokrinologi Dasar Dan Klinik. Jakarta. EGC Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Riset Keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Salemba
Medika. Jakarta
Hidayat, Aziz Alimul. 2003. Riset Keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta
Irawati. 2008. Indonesia Peringkat Empat Dunia Pasien Diabetes.
Http://Lipsus.Kompas.Com/Mudikkompas/Read/2008/10/16/19262497/I ndon-esia. Peringkat.Empat.Dunia.Pasien.Diabetes. diakses 6 januari 2012 La Greca, Annette M. 2005. Manual for the Self Care Inventory.(Online). Available at
:http://www.psy.miami.edu/faculty/alagreca/SCI_manual_2004.pdf.(diakses 19 Februari2012)
Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Perkeni. 2006. Pengelolaan dan pencegahan DM Tipe 2 di indonesia. http://www. Kedokteran.ifo/konsesus-pengelolaan-dan pencegahan-diabetes-melitus-tipe 2- di indonesia.pdf. diakses pada tanggal 16 Januari 2012
Ramachandran dan Snehalatha, 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Sanusi, Harsinen. 2011. Komplikasi Akut Diabetes Melitus. Http://Www.Fkumyecase. Net/Wiki/Index.Php?Page=KOMA+HIPEROSMOLAR+HIPERGLIKE MIK+NON+KETOTIK
Soegondo, S, dkk. 2005. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI
Soegondo, S, dkk. 2008. Hidup Secara Mandiri Dengan Diabetes Melitus. Jakarta: FKUI
Subekti, Imam. 2006. Neuropatik diabetik, dalam buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Jakarta: FKUI
Suyono, S. 2005. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes. Dalam Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta:EGC
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perubahan pola makan masyarakat dipengaruhi oleh makanan instant, kandungan lemak, gula dan protein. Hal ini yang meningkatkan risiko timbulnya
beragam penyakit, diantaranya adalah diabetes melitus (DM) atau biasa disebut
juga penyakit kencing manis. Diantara tipe DM yang ada, DM tipe 2 merupakan
jenis yang paling banyak ditemukan karena penderita lebih dari 90% (Suyono,
2005).
Menurut Soeatmadji (2008), agar terhindar dari diabetes mellitus, seseorang
harus mengkonsumsi makanan dengan seimbang atau tidak kelebihan kalori.
Orang yang banyak makan karbohidrat sehingga kelebihan kalori berakibat
terjadinya kegemukan dan inilah yang berisiko terkena diabetes. Bukan hanya
makanan fast food, namun juga makanan tradisional seperti nasi, jagung, ketela,
dan sebagainya yang dimakan dalam jumlah yang cukup banyak juga beresiko
menderita diabetes melitus (Irawati, 2008). Diabetes melitus merupakan penyakit
metabolisme dengan penyebab yang beragam, dengan karakteristik adanya
hiperglikemia kronis disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein
serta lemak sebagai akibat dari gangguan sekresi insulin dan penurunan aktivitas
insulin (Kusniah, dkk, 2010).
Dijelaskan oleh Burner dan Sudart (2002), bahwa pada penderita diabetes
melitus terdapat 2 komplikasi yaitu akut dan kronis. Komplikasi akut pada
penderita diabetes melitus merupakan komplikasi yang sangat berbahaya ketika
tidak segera ditangani. Ada 3 komplikasi akut diantaranya adalah hipoglikemi
2
(HHNK). Diantaranya gejala komplikasi akut secara umum adalah perubahan
tingkat kesadaran, bicara pelo, penglihatan kabur, sakit kepala, takikardi atau
peningkatan denyut nadi dan ketika lambat dalam penanganan komplikasi dapat
menyebabkan kematian. Sedangkan komplikasi kronis dapat menyerang
pembuluh darah yang menyebabkan stroke atau infark miokard, ginjal, perdarahan
pada retina, syaraf, kulit, sampai dengan amputasi. Kedua komplikasi diabetik ini
dapat menyebabkan kematian ketika tidak segera ditindak lanjuti.
Laporan statistik International Diabetes Federation (IDF, 2006)
menyebutkan bahwa sekarang sudah ada sekitar 230 juta penderita DM di
seluruh dunia. Angka ini terus bertambah hingga 3 persen atau sekitar 7 juta
orang setiap tahunnya. Dengan demikian, jumlah penderita DM diperkirakan
akan mencapai 350 juta pada tahun 2025, diantaranya 80% penderita terpusat di
negara yang berpenghasilan kecil dan menengah. Jumlah penderita tersebut
berada di Asia, terutama India, Cina, Pakistan dan Indonesia. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO, 2003) menyatakan kasus diabetes di Asia akan naik
sampai 90% dalam 20 tahun ke depan.
Prevalensi DM di Indonesia meningkat dari 1,5% sampai dengan 2,3%
(Soegondo dkk., 2004). Prevalensi tersebut dapat diperkirakan bahwa jumlah
penderita DM pada tahun 1994 adalah 2,5 juta; tahun 1998 sebanyak 3,5 juta;
tahun 2000 sebanyak 4 juta, yang merupakan 6% dari populasi dewasa; tahun
2010 sebanyak 5 juta; tahun 2020 sebanyak 6,5 juta. Peningkatan terbesar akan
terjadi pada tahun 2030 sebanyak 21,3 juta penderita diabetes (Kusniah, dkk
2010).
Berdasarkan tingginya insiden penderita dibetes melitus (DM), maka
3
komplikasi. Hal ini karena penderita diabetes melitus memiliki resiko tinggi
mengalami komplikasi, terutama ketika penderita tidak memiliki usaha merawat
diri sendiri (self care) dengan baik. Usaha tersebut menurut La Greca (2004)
meliputi pengaturan makanan, dosis insulin, latihan atau olahraga yang
dianjurkan, dan pengontrolan glukosa darah. Peran individu serta keluarga sangat
penting untuk mendukung penderita diabetes melakukan perawatan diri (self care),
karena tujuan dari self care adalah menjaga kadar glukosa mendekati normal.
Selain memberikan dampak pada kesehatan, penyakit diabetes juga sangat
berdampak pada perekonomian (Yekta, et all. 2011).
Berdasarkan paparan di atas diperlukan suatu kebiasaan untuk mengatasi
terutama komplikasi dengan menerapkan self care. Menurut Orem (2001), Self care
merupakan usaha individu, tindakan tingkah laku yang dipelajari dan merupakan
tindakan yang disengaja untuk mempertahankan dan meningkatkan status
kesehatan dan kesejahteraannya (Kusniah, dkk 2010). Di sini penderita diabetes
memiliki peran penting dalam mengelola penyakit dan mencegah komplikasi.
Hasil yang optimal sangat diperlukan usaha untuk merawat diri sendiri dengan
baik dan teratur.
Data yang diperoleh dari Puskesmas Dinoyo dari bulan Juli - Oktober 2011
tercatat sebanyak 230 penderita diabetes yang datang ke Puskesmas. Saat
melakukan observasi dan pengkajian di Kelurahan Sumbersari pada 19 orang, 11
orang diantaranya mengatakan tidak mengetahui dengan pasti cara merawat diri
sendiri. Hasil analisa data, terdapat tiga diagnosa keperawatan, diantara diagnosa
tersebut etiologi terbanyak adalah kurangnya pengetahuan penderita dan
keluarga tentang masalah penyakit diabetes melitus (DM). Selain itu setelah
4
di Kelurahan Sumbersari didapatkan penderita banyak yang mengalami
komplikasi dikarenakan perilaku perawatan madiri yang kurang. Berdasarkan
fenomena di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
hubungan perawatan mandiri diabetes (self care inventory) khususnya diabetes tipe I
dan tipe II di Kelurahan Sumbersari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo terhadap
jumlah komplikasi pada penderita diabetes melitus.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yaitu
sebagai berikut: “Bagaimana hubungan perawatan mandiri (self care inventory)
terhadap jumlah komplikasi pada penderita diabetes melitus di Kelurahan
Sumbersari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengidentifikasi hubungan perilaku perawatan mandiri (self care inventory)
dengan jumlah komplikasi pada penderita diabetes melitus di Kelurahan
Sumbersari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi demografi penderita diabetes melitus
b. Mengidentifikasi penerapan perawatan mandiri
c. Mengidentifikasi terjadinya komplikasi pada penderita diabetes melitus
d. Mengetahui hubungan perawatan mandiri diabetes (self care inventory) dengan
jumlah komplikasi di Kelurahan Sumbersari wilayah kerja Puskesmas
5
1.4 Manfaat penelitian
1. Masyarakat atau penderita DM
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui serta menerapkan perawatan diri
pada penderita diabetes melitus sebagai upaya mengurangi terjadinya
komplikasi agar dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.
2. Peneliti
Memberikan gambaran jumlah prosentase pengetahuan masyarakat tentang
diabetes melitus khususnya masyarakat serta hubungan perilaku perawatan
mandiri (self care inventory) pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja
Puskesmas Dinoyo.
3. Peneliti yang lain
Sebagai bahan atau sumber data penelitian berikutnya dan sebagai motivasi
bagi pihak berkepentingan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
4. Institusi pendidikan
Sebagai bahan untuk mewujudkan pengembangan dan pengelolaan terhadap
adanya ilmu pengetahuan yang membahas self care pada penderita diabetes
melitus.
5. Instalansi pelayanan kesehatan
Membantu mengidentifikasi prosentase jumlah warga masyarakat di
Kelurahan Sumbersari wilayah kerja Puskesmas Dinoyo yang menderita
6
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan olek Khusniah dkk (2010) tentang Hubungan
Tingkat Self Care dengan tingkat Hba1c pada klien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Poliklinik Endokrin RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung mendapatkan gambaran
hubungan tingkat self care dengan tingkat HbA1C pada klien DM tipe II.
Rancangan penelitian yang digunakan, deskriptif menggunakan studi korelasi.
Sub variabel self care terdiri dari pengontrolan gula darah, insulin dan
perencanaan makan, olahraga, dan penanganan hipoglikemik. Pengambilan
sampel menggunakan teknik consecutive sampling berjumlah 93 sampel. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner modifikasi self care inventory-revised
(SCI-R). Analisis univariat menggunakan kategori, sedangkan bivariat
menggunakan korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan 90% dapat
diyakini bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara tingkat self care
dengan tingkat HbA1C. Nilai koefisien korelasi rank spearman rs = 0,601 (p <
0,001) dan berpola positif artinya semakin tinggi tingkat self care maka semakin