• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Perilaku Diet Penurunan Berat Badan Anggota Fitness Center New Life Gym Lippomall Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Perilaku Diet Penurunan Berat Badan Anggota Fitness Center New Life Gym Lippomall Medan"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN ANGGOTA FITNESS CENTER NEW LIFE GYM

LIPPOMALL MEDAN Pengantar

Dengan hormat,

Perkenalkan, saya Syafiah Mukhlishoh mahasiswa peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, sedang melakukan penelitian untuk skripsi tentang Gambaran Perilaku Diet Penurunan Berat Badan Anggota Fitness Center New Life Gym Lippomall Medan. Untuk itu saya memohon bantuan kepada saudara/saudari untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Kejujuran saudara/saudari dalam menjawab pertanyaan sangat saya harapkan. Identitas dan jawaban saudara/saudari akan dirahasiakan. Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.

A. Identitas Responden (diisi peneliti)

Nomor responden : Nama :

Umur :

Jenis kelamin : Berat badan : Tinggi badan :

(4)

90

1. Diet rendah kalori 2. Diet menu tinggi serat 3. Diet rendah karbohidrat 4. Diet rendah lemak 5. Diet tinggi protein

6. Diet OCD/Obsessive Corbuzier’s Diet

7. Diet mayo

8. Diet golongan darah 9. Konsumsi obat pencahar 10.konsumsi obat laktasif

11.konsumsi obat – obatan pelangsing

Apakah berat badan anda turun setelah mempraktekkan diet penurunan berat badan tersebut?

1. Iya 2. Tidak B. Pengetahuan

Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda anggap benar 1. Apakah yang dimaksud dengan diet penurunan berat badan?

a. Cara untuk menurunkan berat badan b. Cara untuk mendapatkan berat badan ideal

(5)

91

2. Apakah prinsip diet penurunan berat badan? a. Energi cukup, protein cukup

b. Energi cukup, lemak cukup c. Kalori cukup, air cukup

3. Berapa kebutuhan kalori rata- rata per hari orang dewasa normal? a. Wanita 1500 kkal, laki – laki 2000 kkal

b. Wanita 1900 kkal, laki - laki 2400 kkal c. Wanita 2200 kkal, laki – laki 2700 kkal

4. Manakah dibawah ini yang termasuk berat badan normal? a. Tinggi 170 cm, berat 67 kg

b. Tinggi 165 cm, berat 71 kg c. Tinggi 160 cm, berat 47 kg

5. Program penurunan berat badan yang sukses adalah yang mencakup? a. Aktivitas fisik dan diet yang dianjurkan

b. Diet yang sungguh – sungguh c. Olahraga teratur

6. Yang bukan termasuk dampak penggunaan obat – obatan penurun berat badan atau pil pelangsing?

a. Mual dan menekan nafsu makan b. Mengganggu proses metabolisme c. Mempercepat gejala osteoporosis

(6)

92

a. Makanan berkalori rendah b. Makanan berserat tinggi c. Makanan berprotein rendah

8. Dibawah ini manakah yang tidak termasuk diet penurunan berat yang sehat dan dianjurkan oleh ahli gizi?

a. Diet rendah lemak b. Diet golongan darah c. Diet menu berserat

9. Berapa kilo kalori yang harus dikurangi setiap hari dalam penerapan diet energi rendah?

a. 500 - 700 kkal b. 300 – 500 kkal c. 500 - 1000 kkal

10. Dalam diet menu berserat contoh makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah?

a. Beras merah, cookies, mangga b. Biskuit, pepaya, beras ketan c. Coklat, smootish, semangka

11. Olahraga manakah yang lebih efektif menurunkan berat badan? a. Fitness

b. Jogging c. Skipping

(7)

93

a. Mengurangi masukan kalori ke dalam tubuh sesuai saran orang yang diet

b. Mengurangi masukan kalori ke dalam tubuh namun tetap menjaga pola makan yang dianjurkan oleh pedoman gizi seimbang

c. Mengurangi masukan kalori ke dalam tubuh sesuai dengan yang ketat dan olahraga rutin

13. Karbohidrat jenis apa yang baik dikonsumsi dalam perilaku diet sehat dan apa contohnya?

a. Karbohidrat sederhana, contohnya tepung b. Karbohidrat berserat tinggi, contohnya sereal c. Karbohidrat kompleks, contohnya beras merah

14. Manakah dibawah ini yang termasuk perilaku diet tidak sehat? a. Memuntahkan kembali makanan yang dimakan dengan sengaja b. Mengonsumsi obat pencahar

c. Menghindari makan cemilan

15.Salah satu program latihan fisik di fitness center yang merupakan penanganan yang baik untuk menurunkan berat badan adalah...

(8)

94

C. Sikap

Petunjuk : berilah tanda centang pada kolom SS (sangat setuju), kolom S (setuju), kolom TS (tidak setuju), atau kolom STS (sangat tidak setuju).

No Pertanyaan SS S TS STS yaitu perilaku diet sehat, tidak sehat dan ekstrim. Salah satu cara menurunkan berat badan yang efektif adalah dengan berpuasa di luar ibadah dan memuntahkan kembali makanan yang dimakan. Untuk menurunkan berat badan perlu mendapatkan saran dari ahli gizi.

Dalam penerapan diet penurunan berat badan tetap harus memenuhi kebutuhan segala jenis zat gizi makro dan mikro.

Perilaku diet penurunan berat badan yang sehat adalah dengan mengurangi asupan kalori sesuai berat badan.

Untuk mendapatkan berat badan ideal kita perlu menghindari konsumsi lemak.

Diet penurunan berat badan sangat sulit dilakukan karena membatasi pediet untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan.

(9)

95

9.

10.

masyarakat sangat tidak di anjurkan karena dikhawatiran tidak terpenuhinya salah satu jenis zat gizi pediet.

Olahraga tidak berperan banyak dalam menurunkan berat badan.

Fitness merupakan olahraga terbaik dalam membantu menurunkan berat badan

D. Tindakan

Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan jawaban anda! 1. Apakah anda makan 3 kali sehari?

a. Iya b. Tidak

2. Apakah anda tidak pernah mengonsumsi obat diuretik/obat pelancar urin untuk menurunkan berat badan?

a. Iya b. Tidak

3. Apakah anda tidak pernah mengonsumsi obat pelangsing tanpa anjuran dokter?

a. Iya b. Tidak

4. Apakah anda mempertahankan pola hidup sehat setelah berat badan anda turun?

(10)

96

5. Apakah anda tidak pernah melewatkan sarapan dengan sengaja untuk menurunkan berat badan?

a. Iya b. Tidak

6. Apakah anda tidak pernah memuntahkan kembali makanan yang anda makan?

a. Iya b. Tidak

7. Apakah anda melakukan olahraga teratur selama 45 menit/hari selama 5 hari/minggu?

a. Iya b. Tidak

8. Apakah anda jarang membiarkan tubuh lapar? a. Iya b. Tidak

9. Apakah anda tidak pernah berpuasa untuk menurunkan berat badan? a. Iya b. Tidak

10.Apakah anda tidak pernah mengonsumsi obat laktasif/obat pencahar untuk menurunkan berat badan?

(11)

Lampiran 4. Formulir Food Recall

(12)

Lampiran 5. Master Data

MASTER DATA

NO NAMA JK UM BB TB IMT JD JKH BBK PG SK TD

1 Revina Amanda 2 1 3 2 3 6 2 1 1 1 2

2 Mulya Hartati 2 1 4 2 5 9 5 1 3 2 3

3 Mariono Sibagariang 1 2 5 4 5 6 3 1 2 3 2

4 Christine 2 2 5 3 5 1 4 1 1 1 1

5 Vina 2 2 4 3 3 9 5 1 3 2 3

6 Elvira 2 2 5 3 5 2 3 1 3 2 1

7 Christanto 1 2 5 6 4 7 4 1 2 1 2

8 Juliana 2 3 4 3 3 11 5 2 2 1 3

9 Dedek 2 2 5 5 4 3 4 1 2 1 1

10 Rifky 1 2 4 6 3 2 4 1 2 1 1

11 Yoko 1 2 4 4 3 1 4 1 2 2 1

12 Imam 1 2 4 6 3 7 4 1 3 1 2

13 Jennifer 2 1 4 3 5 6 3 1 2 1 2

14 Fuk Pei 1 4 4 4 5 1 4 2 3 3 1

15 Lindawati 2 3 5 3 3 3 4 1 2 1 1

16 Kiki 2 2 3 2 3 1 4 2 1 1 1

17 Sri Wahyuni 2 2 2 2 3 2 3 1 2 1 1

18 Elly 2 3 4 4 3 8 1 2 1 1 2

19 Vera 2 2 3 5 3 1 3 1 3 2 1

20 Sherly 2 2 3 2 3 3 3 1 2 1 1

21 Abdul Muis 1 2 3 5 5 11 5 1 2 2 3

(13)
(14)

100

51 Rheza 1 1 3 6 3 4 4 1 2 2 1

52 Yudha 1 1 3 4 3 1 3 2 2 2 1

53 Rismunanda 1 1 4 6 3 1 3 2 2 3 1

54 Rayya 2 2 5 3 5 6 1 2 1 3 2

55 Zaki 1 2 5 5 5 6 2 1 3 1 2

56 Dian 2 3 6 4 5 2 4 1 2 2 1

57 Wahid 1 2 4 5 3 11 5 1 1 3 3

58 Endang 2 2 3 5 3 5 5 2 1 3 1

59 Rendy 1 2 4 6 3 1 4 1 2 1 1

60 Dohar 1 2 4 5 3 7 3 1 2 1 2

61 Abrisam 1 2 5 5 4 4 4 1 2 2 1

62 Anastasia 2 2 3 3 3 3 3 1 3 1 1

63 Jenni 2 2 2 1 3 6 2 1 2 2 2

64 Linawati 2 4 4 2 5 3 3 1 2 2 1

65 Jason 1 3 5 4 5 3 4 2 1 3 1

66 Yasin 1 3 5 6 4 5 5 1 1 1 1

67 Kholiana 2 3 5 2 5 8 2 2 2 3 2

68 Darwin 1 2 6 5 5 1 3 1 2 2 1

69 Jessica 2 2 4 1 3 2 4 1 2 1 1

70 Tok Ipandy 1 2 5 3 5 1 4 2 1 2 1

71 Willy 1 3 4 4 3 6 2 1 3 1 2

72 Kevin Hou 1 4 5 6 4 2 3 2 2 1 1

73 Bunga 2 2 4 4 3 1 4 1 3 2 1

74 Mega 2 1 3 4 3 1 4 1 3 3 1

75 Heryanto 1 3 5 6 3 11 5 1 1 1 3

(15)

101

78 Agung 1 2 3 6 3 7 2 1 2 2 2

79 Nindis 2 2 2 4 2 3 4 1 2 1 1

80 Hendrik 1 2 2 4 2 3 4 1 2 3 1

81 Hadi Pria 1 2 3 6 3 1 5 1 1 1 1

82 Ning anisa 2 3 3 2 4 1 5 1 1 3 1

83 Kurnia 2 3 4 1 5 6 2 1 2 3 2

84 Milawati 2 3 4 2 5 2 3 2 3 2 1

(16)

102

8. BBK = BERAT BADAN BERKURANG 1 = IYA

(17)

103

9. IMT = INDEKS MASSA TUBUH 1 = IMT KURUS TINGKAT BERAT 2 = IMT KURUS TINGKAT RINGAN 3 = IMT NORMAL

4 = IMT LEBIH TINGKAT RINGAN 5 = IMT LEBIH TINGKAT BERAT

10.JD = JENIS DIET

1 = DIET ENERGI RENDAH 2 = DIET MENUR BERSERAT 3 = DIET RENDAH KARBOHIDRAT 4 = DIET RENDAH LEMAK

(18)

104

NO NAMA PENGETAHUAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 SKOR 1 Revina Amanda 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

2 Mulya Hartati 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 7

3 Mariono Sibagariang 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 9

4 Christine 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

5 Vina 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 6

6 Elvira 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 8

7 Christanto 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 9

8 Juliana 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10

9 Dedek 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 9

10 Rifky 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

11 Yoko 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 9

12 Imam 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 6

13 Jennifer 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 10

14 Fuk Pei 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6

15 Lindawati 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 8

16 Kiki 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

17 Sri Wahyuni 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 10

18 Elly 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

19 Vera 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 7

20 Sherly 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

21 Abdul Muis 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 11

(19)

105

23 Wilson 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 7

24 Lisa 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6

25 Alfian 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 11

26 Eka 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 10

27 Feranica 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 7

28 Veric 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

29 Dana 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10

30 Yohan 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

31 Nova 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

32 Galih 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6

33 Yolanda 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

34 Riando 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 7

35 Vernando 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 10

36 Iqbal 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

37 Sungkunan 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 9

38 Yona 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 6

39 yanto 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10

40 naim 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

41 Jihan 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

42 Andy Pramana 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

43 David 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

44 Susi 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 8

45 Anggita 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6

(20)

106

47 Julianto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

48 Sofra 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 9

49 Rocky 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

50 Rizka 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 7

51 Rheza 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

52 Yudha 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 10

53 Rismunanda 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 11

54 Rayya 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

55 Zaki 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 7

56 Dian 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10

57 Wahid 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

58 Endang 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

59 Rendy 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 9

60 Dohar 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8

61 Abrisam 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 10

62 Anastasia 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 7

63 Jenni 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

64 Linawati 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 9

65 Jason 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

66 Yasin 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

67 Kholiana 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 10

68 Darwin 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 11

69 Jessica 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 9

(21)
(22)

Lampiran 6. Output SPSS

OUTPUT SPSS

1. Distribusi frekuensi jenis kelamin jenis kelamin anggota

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(23)

109

4. Distribusi frekuensi jenis diet penurunan berat badan jenis diet anggota

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

5. Distribusi frekuensi jumlah kalori harian jumlah kalori harian anggota (kkal)

Frequency Percent Valid Percent

(24)

110

6. Distribusi frekuensi pengetahuan pengetahuan diet anggota

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

7. Distribusi pengaruh karakteristik responden terhadap pengetahuan a. Jenis kelamin

jenis kelamin anggota * pengetahuan diet anggota Crosstabulation Count

Linear-by-Linear Association ,791 1 ,374

(25)

111

b. Kelompok umur

umur anggota (tahun) * pengetahuan diet anggota Crosstabulation Count

Linear-by-Linear Association ,123 1 ,726

N of Valid Cases 85

c. IMT

(26)

112

Linear-by-Linear Association 1,126 1 ,289

N of Valid Cases 85

a. 9 cells (60,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count

is ,49.

8. Distribusi frekuensi sikap

sikap diet anggota

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

9. Distribusi pengaruh karakteristik anggota terhadap sikap a. Jenis kelamin

jenis kelamin anggota * sikap diet anggota Crosstabulation Count

Linear-by-Linear Association ,478 1 ,489

(27)

113

b. Kelompok umur

umur anggota (tahun) * sikap diet anggota Crosstabulation Count

Linear-by-Linear Association ,478 1 ,489

N of Valid Cases 85

c. IMT

(28)

114

Linear-by-Linear Association 1,623 1 ,203

N of Valid Cases 85

10.Distribusi frekuesnsi tindakan

tindakan diet anggota

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

11.Distribusi pengaruh karakteristik anggota terhadap tindakan a. Jenis kelamin

jenis kelamin anggota * tindakan diet anggota Crosstabulation Count

Linear-by-Linear Association ,050 1 ,823

(29)

115

b. Kelompok umur

umur anggota (tahun) * tindakan diet anggota Crosstabulation Count

Linear-by-Linear Association ,400 1 ,527

N of Valid Cases 85

c. IMT

IMT anggota * tindakan diet anggota Crosstabulation

(30)

116

13.Distribusi berat badan turun berdasarkan jenis diet

berat badan anggota berkurang * tindakan diet anggota Crosstabulation Count

14.Crosstab hubungan pengetahuan dan tindakan Chi-Square Tests

Linear-by-Linear Association ,416 1 ,519

N of Valid Cases 85

12.Distribusi frekuensi anggota yang mengalami penurunan berat badan

berat badan anggota berkurang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Iya 59 69,4 69,4 69,4

Tidak 26 30,6 30,6 100,0

(31)

117

Crosstab

tindakan diet anggota

Total sehat tidak sehat ekstrim

pengetahuan diet

(32)

118

Linear-by-Linear Association ,711 1 ,399

N of Valid Cases 85

16.Crosstab hubungan sikap dan tindakan Crosstab

tindakan diet anggota

Total sehat tidak sehat ekstrim

(33)

119

17.Uji Chi-Square sikap dan tindakan Chi-Square Tests

Linear-by-Linear Association ,028 1 ,867

N of Valid Cases 85

18.Crosstab hubungan pengetahuan dan sikap

pengetahuan diet anggota * sikap diet anggota Crosstabulation

(34)

120

19.Uji Chi-Square pengetahuan dan tindakan Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Pearson Chi-Square 7,037a 4 ,134

Likelihood Ratio 7,609 4 ,107

Linear-by-Linear Association ,735 1 ,391

N of Valid Cases 85

% within pengetahuan

diet anggota 49,4% 31,8% 18,8% 100,0%

% within sikap diet

(35)

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 2003. Tentang Sikap yang Tercermin dari Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Albertsson, Erlanson C, Mei J., 2005. The effect of Low Carbohydratw on Energy Metabolism. International Journal of Obesity. 29 : 26-30.

Allport, Gordon W., 1954. The Nature of Prejudice. Oxford, EnglanD : Addison-Wesley.

Arikunto S., 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arisman, 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Asiah N., 2003. Pengaruh Diet Rendah Kalori Seimbang terhadap Resting Energy Expenditure, Respiratory Quotient dan Profil Lipid Serum Perempuan Obes. Skripsi, Universitas Indonesia, Depok

Aulina R., 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Jakarta : Adicita Karya Nusa. Azwar S., 2002. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Batty, Eric C., 2009. Latihan Metode Baru Sepak Bola Serangan. Jakarta : Pionir Jaya.

Berg, Patricia, 2007. Is Dieting Advice From Magazines Helpful or Harmfull Five-Year Associations With Weight-Control Behaviors and Psychological Outcomes in Adolescents. Pediatrics. 119 : 30.

Brehm, Bonnie J., 2003. A Randomized Trial Comparing a Very Low Carbohydrate Diet on Body Weight and Cardiovascular Risk Factors in Helthy Women. Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 88 : 1617.

Brown J, 2005. Nutrition Through the Life Cycle (Second Edition). Unites States of America : Thomson Wadsworth.

(37)

83

Chasalani S., Fischer J., 2008. South Beach Diet Associated Ketocacidosis. A Case Report . J Med Case Report. 2: 45

Corbin, CB., 2002. Physical Fitness With Laboratories. USA: Times Minor Corbuzier D., 2013. OCD. Obsessive Corbuzier‟s Diet. www.readyforfit.com.

Diakses pada tanggal 15 April 2017 pukul 20.00.

Depkes RI, 2012. Pedoman Gizi Seimbang. Diakses melalui http://gizi.depkes.go.id/ pada tanggal 15 September 2016 pukul 20.10.

Dion, 2008. Body dissatisfaction. Diakses melalui http://waspada.co.id/ pada 20 Agustus 2016 pukul 20.30

Dwyer JT., 1967. The Social Psychologi of Dieting. USA : Harvard School of Public Health.

Ebookpangan, 2006. Serat Makanan dan Kesehatan. Di akses melalui http://tekpan.unimus.ac.id/ pada tanggal 31 Oktober 2016 pukul 23.00.

Elga P., 2007. Hubungan Antara Body Dissatisfaction dan Perilaku Diet Pada Remaja Putri. Skripsi, Universitas Indonesia, Depok.

Frech SA., Perry CL., 1995. Dieting Behavioral Weight Change History In Female Adoloscent. 6 : 548-565.

Garrow JS., 2004. Human Nutrition and Dietetics. London : Churchill Livingstone.

Gerungan WA., 2002. Psikologi Sosial. Jakarta : Refika Aditama.

Giada F, Baldo E., 1991. Specialized Physical Training Programs : Effects on Serum Lipoprotein Cholesterol, Apoprotein A-1 & B and Lipolytic enzymes Activities. J Sports Met. Phys Fitness. 31 : 2

Grogan S., 2008. Body Image : Understanding Body Dissatisfaction In Men, Women And Children. New York : Routletge

Hawks SR., 2008. Classroom Approach For Managing Dietary Restraint, Negative Eating Styles, and Body Image Concerns among College Women. J Amer College Health. 56 : 4.

(38)

84

Hirschbruch MD, Lajolo FM, Pereira RF., 2003. Supplement Consumption Among Fitness Center Users In São Paulo, Brazil. Journal Of Nutrition. 35 : 765.

Johnston, Carol S, Sherrie L, Tjonn, Pamela DS., 2004. High Protein, Low Fat Diets are Effective for Wight Loss and Favorably AlterBiomarkers in Healthy Adults. The Journal of Nutrition. 134 : 586-591.

Kim M, Lennon SJ., 2006. Analysis Of Diets Advertisement A Cross National Comparison Of Korean And U. S. Women’s Magazines. Clothing And Textiles Research Journal. 24 : 345.

Korner, Judith MD., 2003. To Eat Or Not To Eat. The New England of Midicine. 349 : 10.

Liany, 2012. Doping Dalam Fitness dan Binaraga. Diakses melalui http://artikel.binaraga.net/2012/05/23/doping/steroid/ pada 5 september 2016 pukul 22:30.

Licker, Mark D., 2002. Dictionary of Bioscience. 2002. New York : McGrawhill. Neumark SD, Hannam PJ., 2000. Weight-Related Behaviors Among Adolescents

Girls and Boys. Arch Pediatr Adolesc Med. 154 : 569.

Neumark SD, Story M, Hannan PJ, Perry CL, Irving LM., 2002. Weight-Related Concerns and Behaviors Among Overweight and Nonoverweight Adoleacennts. Arch Pediatr Adolesc Med. 156 : 17.

Notoatmodjo S., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo S., 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta.

Ogden, Jane, 2010. The Psychology of Eating From Healthy to Disordered Behavior 2nd Edition. Malaysia : Blackwell Publishing.

Papalia DE, Olds SW, Feldman RD., 2008. Human Development: Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.

Persagi, 2005. Penuntun Diit. Jakarta : Gramedia.

(39)

85

Puspitaningrum DE., 2010. Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Usaha Membangun Daya Tarik Fisik Pada Perempuan. Skripsi, Universitas Negeri Solo, Solo.

Putra AI., 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) Member Fitness Center di Gadjah Mada Medical Center (GMC) Health Center. Jurnal Medikora. 13 : 1.

Rai A., 2009. Tingkatkan Fitness IQ Anda!: Rahasia Tuntas Bakar Lemak dan Gaya Hidup Sehat. Jakarta: Libri.

Harrelson R, Lauren E., 2008. Features Associated With Diet Pill Use In Individuals With Eating Disorders. Eating Behaviors. 79 : 73–81.

Rickert VI., 1996. Adolescents Nutrition Asessment and Management. USA: Chapmann and Hall.

Sari TY., 2009. Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Body Image Pada Remaja Putri. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sari DI., 2008. Perilaku Remaja Putri Tentang Diet Sehat Di SMU Dharmawangsa Medan Tahun 2008. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sarwono S., 1993. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.

Sanjaya G., 2015. Kenalan Yuk dengan Diet Mayo. Majalah Anak Gizi Universitas Indonesia.

Semarayasa IK., 2013. Perspektif “Ocd” Di Kalangan Praktisi Kesehatan Dan Olahraga. Denpasar : Universitas Pendidikan Ganesha

Siregar E, 2004. Pengaruh sesi latihan aerobik intermiten intensitas sedang terhadap profil lipid darah tenaga kesehatan perempuan dengan berat badan lebih dan obesitas. Tesis, Universitas Indonesia, Depok.

Sizer FS, Whitney E., 2006. Nutrition Concepts & Controvercies (10th Edition). Bellmont: Thompson-wadsworth.

Smet, 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : Gramedia. Sugiarto, 2003. Teknik Sampling. Jakarta : Gramedia.

(40)

86

Sulistiyoningsih H., 2010. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graham Ilmu.

Suwandani S., 2010. Diet Rendah Kalori dan Metformin Menurunkan Berat Badan Lebih Tinggi daripada Diet Rendah Kalori atau Metformin Saja Pada Pasien Obesitas. Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.

Utomo GT, Junaidi S, Rahayu S., 2012. Latihan Senam Aerobik Untuk Menurunkan Berat Badan, Lemak, dan Kolesterol. Journal of Sport Sciences and Fitness. 1 : 1.

Wahid, 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Walgito B., 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta : Andi.

Wardlaw, Gordon M, Kessel MW., 2002. Perpecstives in Nutrition Fourth Edition. New York : McGraw-Hill Companies.

Wardlaw, Gordon M, Robert A., 2004. Perspective In Nutrition 6th Edition. New York : McGraw-Hill.

Wardle J, Belliste F., 1997. Healthy Dietary Practices Among European Students, Health Psychology. Amer Psych Assoc. 16 : 443-450.

Westman AC, Edman SS., 2002. Effect of Months Adherence to A Very Low Carbohydrate Diet Program. American Journal of Mediciea. 113 : 30. Williams, Melvin H., 2002. Nutrition For Health, Fitness, and Sport 6th Edition.

New York : McGraw-Hill.

Wirakusumah ES., 2001. Cara Aman Dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta : Gramedia Pustaka.

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional (pengamatan sesaat) karena hanya sampai taraf menggambarkan keadaan objek, yaitu bagaimana perilaku diet penurunan berat badan anggota New Life Gym Lippo Mall Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi penelitian

(42)

49

lemas. Sedangkan pelaku diet lain mendapati keluhan badan lemas dan mudah ngantuk.

3.2.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 tahun mulai dari Februari 2016 sampai Februari 2017.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota New Life Gym Lippo Mall Medan yang aktif pada waktu penelitian yang dilaksanakan pada November sampai Desember 2016. Anggota New Life Gym yang aktif pada November sampai Desember 2016 adalah anggota yang mendaftar dan membuat kartu keanggotaan selama 1 tahun yaitu mulai dari Januari 2016 sampai Januari 2017 yang berjumlah lebih dari 550 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Sampel diambil dari populasi anggota yang aktif di New Life Gym selama masa penelitian yaitu 550 orang. Sampel diperoleh berdasarkan rumus (Notoatmodjo, 2002) :

Dimana :

N = Besar populasi n = Besar sampel

(43)

50

n = 84,6 responden n = 85 responden

Berdasarkan perhitungan diatas didapat sampel dari populasi anggota New Life Gym adalah 85 orang. Adapun kriteria inklusi atau standar yang ditetapkan untuk 85 sampel sebelum penelitian dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Anggota aktif di New Life gym selama satu tahun dan tetap aktif selama penelitian.

2. Pernah menerapkan salah satu diet penurunan berat badan selama masa latihan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

(44)

51

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari manageman New Life Gym mengenai jumlah anggota aktif New Life Gym selama tahun 2016 dan motivasi anggota New Life Gym dalam melakukan fitness.

3.5 Defenisi Operasional

1. Pengetahuan tentang diet penurunan berat badan adalah hal – hal yang diketahui oleh anggota New Life Gym tentang diet penurunan berat badan.

2. Sikap tentang penurunan berat badan adalah tanggapan anggota New Life Gym terhadap informasi yang diperoleh terkait dengan diet penurunan berat badan.

3. Praktik penurunan berat badan adalah hal-hal berkaitan cara dan tindakan anggota New Life Gym dalam melakukan diet penurunan berat badan. 4. Diet sehat adalah pola makan penurunan berat badan dengan mengurangi

asupan kalori harian, mengonsumsi makanan rendah kalori dan rendah lemak, serta melakukan aktivitas fisik secara wajar. Contohnya adalah diet nergi rendah, diet tinggi serat, diet rendah karbihidrat, diet rendah lemak, dan diet tinggi protein.

(45)

52

6. Diet ekstrim adalah pola makan penurunan berat badan yang membahayakan kesehatan seperti mengkonsumsi pil diet, memuntahkan makanan dengan sengaja, menggunakan obat laksatif/pencahar, dan menggunakan obat diuretik/pelancar uirn.

3.6 Metode Pengukuran

1. Data demografi responden yang harus dilengkapi oleh responden meliputi umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, jenis diet yang dipraktekkan, dan jumlah kalori harian. Umur, jenis kelamin, dan jenis diet yang dipraktekkan diukur dengan cara bertanya. Tinggi badan diukur menggunakan meteran dan berat badan diukur dengan menggunakan timbangan berat badan. Jumlah kalori harian diukur melalui metode food recall.

2. Pengetahuan diukur melalui beberapa pertanyaan. Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban benar diberi nilai skor 1 dan bila jawaban salah diberi skor 0. Tingkat pengetahuan menurut Arikunto (2006) dalam hal ini dibagi dalam 3 kategori yaitu : baik, cukup dan kurang, dengan kriteria sebagai berikut:

a) Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 76 - 100% atau dengan skor 11 – 15.

b) Cukup apabila subjek mampu menjawab dengan benar 56 - 75% atau dengan skor 8 – 11.

(46)

53

3. Sikap diukur melalui beberapa pertanyaan dengan menggunakan skala likert (Hidayat, 2010). Skala pengukuran sikap dihitung berdasarkan pertanyaan pada kusioner. Untuk pernyataan positif (pertanyaan nomor 1, 3, 4, 5, 8, dan 10) nilai tertingginya = 4, dan nilai terendahnya =1. Untuk pernyataan negatif (pertanyaan nomor 2, 6, 7, dan 9) nilai tertingginya =1 dan nilai terendahnya = 4. Menurut Arikunto (2006) diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a) Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh 76 - 100% dari nilai tertinggi seluruh pernyataan atau dengan skor 30 – 40.

b) Sikap cukup, apabila nilai yang diperoleh 56 - 75% dari nilai tertinggi seluruh pernyataan atau dengan skor 22 - 29.

c) Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh 40 - 50% dari nilai tertinggi seluruh pernyataan atau dengan skor 10 – 21.

4. Tindakan diukur melalui 10 pertanyaan yang merupakan indikator – indikator diet penurunan berat badan, jika jawaban iya diberi skor 1 dan bila jawaban tidak diberi skor 0. Berdasarkan Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu:

a) Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 76 - 100% atau dengan skor 8 – 10.

b) Cukup apabila subjek mampu menjawab dengan benar 56 - 75% atau dengan skor 6 – 7.

(47)

54

3.7 Metode Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat kecenderungan yang ada (angka persentase) pada setiap tabel. Data yang telah dikumpulkan diolah secara manual dan menggunakan komputer. Hasil pengolahan dan analisis data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Kemudian

(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

New Life Gym adalah salah satu fitness center lokal terbesar di kota Medan. New Life Gym berada di lantai dua dan lantai tiga pusat perbelanjaan Lippo Plaza Medan yang terletak di Jalan Imam Bonjol nomor 6, Suka Damai, Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara 20112. New Life Gym mulai beroperasi pada tahun 2014, akan tetapi sudah bisa mengimbangi fitness – fitness besar lainnya di kota Medan. Hal ini terbukti dari banyaknya pelanggan yang mendaftar sebagai anggota tetap dan trial di fitness center ini. Menurut manager New Life Gym Wahid Simbolon, anggota tetap dan trial di New Life Gym rata – rata bisa mencapai 500 orang setiap bulannya. Tetapi angka anggota tetap dan trial di New Life Gym setiap bulannya selalu berubah – ubah, sehingga pihak management sulit untuk mendata setiap anggotanya.

(49)

56

membayar seorang personal trainer untuk memandu latihan penurunan berat badannya. Namun selain untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh yang proporsioanal ada juga sebagian anggota New Life Gym yang menjadikan fitness

hanya sebagai gaya hidup. Hal ini terlihat dari latar belakang anggota New Life yang kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi menengah cenderung ke atas yang terdiri dari karyawan dan pengusaha. Untuk mencapai tujuannya mendapatkan berat badan ideal dan tubuh yang proporsional, anggota New Life Gym melakukan olahraga rutin hampir setiap hari selama 1 – 2 jam. Olahraga yang mereka ikuti dibagi menjadi tiga kelas. Dan di tiap - tiap kelas di bawakan oleh seorang instruktur untuk memandu gerakan olahraga yang dilakukan. Ketiga kelas yang ada di New Life Gym adalah :

1. Cycling atau olahraga sepeda

(50)

57

2. Yoga Studio atau kelas yoga

Ada lima jenis latihan di kelas ini yang dibedakan waktu pelaksanaannya Dalam kelas yoga, yaitu basic yoga atau yoga dasar, yoga, body balance atau latihan keseimbangan tubuh, pilates atau latihan kelenturan dan kekuatan tubuh, dan yoga mix atau yoga digabung dengan aerobik. Kelas ini kebanyakan diikuti oleh anggota perempuan dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang proporsional.

3. GX (Group Exercise) Studio atau kelas untuk latihan – latihan lainnya.

Ada 10 jenis latihan di kelas ini yang dibedakan waktu pelaksanaannya dalam GX Studio, yaitu greth strength, ball exercise, body pump, line dance, body jam, aerobic, zumba, body combat, SH bamb, dan TRX. Semua jenis latihan ini mengandalakan seluruh gerakan tubuh. Oleh karena itu rata – rata setiap anggota New Life Gym selalu mengikuti beberapa jenis latihan di kelas GX studio setiap hari.

(51)

58

kepada anggota meskipun jumlah anggota yang melakukan diet sangat banyak. Sehingga anggota melakukan diet sendiri di rumah tanpa konsultasi terlebih dahulu.

4.2Karakteristik Responden

Subjek dalam penelitian ini adalah 85 anggota tetap yang pernah mempraktekkan diet penurunan berat badan selama masa latihan. Karakteristik responden dibagi menjadi lima kategori yaitu, jenis kelamin, kelompok umur, dan indeks massa tubuh (IMT).

New Life Gym adalah fitness center untuk kalangan umum tidak dikhususkan untuk perempuan maupun laki – laki. Hal ini dapat dilihat karakteristik responden menurut jenis kelamin, dapat dilihat jumlah responden laki – laki hampir sama banyaknya dengan responden perempuan.. Kebanyakan fitness center yang terletak di pusat perbelanjaan ibu kota merupakan fitness center untuk umum.

Anggota New Life Gym hampir semuanya berasal dari kelompok usia dewasa, mulai dari dewasa awal sampai dewasa akhir. Jumlah responden menurut kelompok umur yang paling banyak adalah pada usia dewasa awal yang berumur 20 – 29 tahun sebanyak 53 orang (62,4%), dan jumlah responden paling sedikit adalah kelompok dewasa akhir berumur 40 - 45 tahun yaitu sebanyak 4 orang (4,7%).

(52)

59

kurus tingkat berat juga pernah melakukan diet penurunan berat badan. Responden paling banyak memiliki berat badan nornal yaitu sebanyak 47 orang (55,3%), kemudian responden yang memilki berat badan lebih sebanyak 32 orang (37,7%), Peneliti melihat bahwa banyak anggota fitness center yang sebenarnya tidak gemuk, akan tetapi mereka adalah orang yang betul – betul sadar akan kebutuhan hidup sehat.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan Karakteristik Responden

(53)

60

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan Jenis Diet Penurunan Berat Badan

No Jenis Diet Penurunan BB Jumlah %

1 Diet sehat

a. Diet rendah kalori 20 23,5

b. Diet menu berserat 8 9,4

c. Diet rendah karbohidrat 11 12,9

d. Diet rendah lemak 7 8,2

Jenis diet yang dilakukan oleh responden sangat beragam. Tetapi kebanyakan melakukan diet penurunan berat badan yang sehat. Jenis diet sehat yang paling banyak dilakukan adalah diet rendah kalori yaitu sebanyak 23,5%. Kemudian sebanyak 23,5% responden melakukan diet tidak sehat. Jenis diet tidak sehat yang paling banyak dilakukan adalah diet OCD (Obsessive Corbuzer’s Diet) yaitu sebanyak 14,1%,. Akan tetapi ada juga responden yang melakukan jenis diet penurunan berat badan yang ekstrim seperti mengonsumsi pil pelangsing sebanyak 8,2%.

(54)

61

Jumlah kalori harian responden yang melakukan diet penurunan berat badan dibagi menjadi lima kategori. Jika kebutuhan harian rata – rata orang dewasa antara 1900 – 2200 kkal, maka responden paling banyak (34,1%) mengurangi asupan kalori antara 500 – 700 kkal. Peneliti melihat bahwa jenis diet terbanyak yang dilakukan responden yaitu diet rendah kalori ternyata sesuai dengan pengurangan kalori hariannya. Akan tetapi ada juga responden sebanyak 3,5%. yang melakukan pengurangan kalori yang tergolong ekstrim, yaitu hampir 1000 kkal/hari.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi IMT Responden Berdasarkan Jumlah Kalori Harian

Tabel 4.4 menunjukkan hubungan antara jumlah kalori harian terhadap IMT responden. Dari uji chi square yang dilakukan diperoleh hasil bahwa jumlah kalori harian responden tidak memegaruhi IMT anggota.

4.3Gambaran Umum Perilaku Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

4.3.1 Gambaran Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan

Pengetahuan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah responden melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu seperti membaca atau mendengar informasi tentang diet

(55)

62

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap jenis diet yang akan dilakukan. Berikut ini merupakan tabel 4.2 untuk melihat distribusi frekuensi pengetahuan diet penurunan berat badan responden.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan

No Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan Jumlah %

1 Baik 23 27,1

2 Cukup 41 48,2

3 Kurang 21 24,7

Jumlah 85 100,0

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar pengetahuan responden tentang diet penurunan berat badan cukup sebanyak 41 orang (48,2%), kemudian baik sebanyak 23 orang (27,1%), dan kurang sebanyak 21 orang (24,7%). Hal ini dapat diketahui dari jawaban responden mengenai pertanyaan tentang pengetahuan diet penurunan berat badan. Kebanyakan responden salah dalam menjawab pertanyaan mengenai pengertian diet penurunan berat badan yang sehat, jenis makanan yang dianjurkan dikonsumsi saat diet penurunan berat badan, dan jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi saat melakukan diet penurunan berat badan.

(56)

63

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan Responden Menurut Kelompok Umur berhubungan dengan kelompok umur responden. Responden yang memiliki pengetahuan cukup berasal dari kelompok umur berbeda – beda.

(57)

64

4.3.2 Gambaran Sikap Diet Penurunan Berat Badan

Pengetahuan yang baik akan diikuti dengan sikap yang baik pula. Tetapi tidak demikian yang terjadi terhadap responden New Life Gym. Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden rata – rata cukup tetapi di tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sikap responden rata – rata baik. Hal ini dapat disebabkan karena motivasi responden dalam melakukan diet sangat besar. Walaupun tingkat pengetahuan responden cukup tetapi mereka memilki sikap yang baik terhadap diet penurunan berat badan.

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan Sikap Diet Penurunan Berat Badan cukup sebanyak 27 orang (31,8%), dan memiliki sikap kurang hanya sebanyak 16 orang (18,8%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden terhadap pernyataan positif tentang diet penurunan berat badan rata – rata menjawab sangat setuju, dan untuk pernyataan negatif rata – rata menjawab sangat tidak setuju.

(58)

65

Jenis kelamin responden ternyata tidak mempengaruhi sikap diet penurunan berat badannya. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.10, baik laki – laki maupun perempuan memiliki sikap yang baik terhadap diet penurunan berat badan.

Kelompok umur responden ternyata tidak berpengaruh terhadap sikap responden. Hal ini dapat diketahui dari tabel 4.11, dapat dilhat bahwa setiap kelompok umur memiliki sikap yang baik terhadap diet penurunan berat badan

(59)

66

4.3.3 Gambaran Tindakan Diet Penurunan Berat Badan

Dalam diet penurunan berat badan, tindakannya dapat dikategorikan menjadi baik, cukup, kurang. Kebanyakan responden memiliki tindakan yang baik dalam melakukan diet penurunan berat badan yaitu sebanyak 54 orang (63,5%). Hal ini disebabkan karena kebanyakan responden memiliki sikap yang baik terhadap diet penurunan berat badan sehingga diikuti dengan tindakan yang baik pula.

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan Tindakan Diet Penurunan Berat Badan

No Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Jumlah %

1 Baik 54 63,6

2 Cukup 20 23,5

3 Kurang 11 12,9

Jumlah 85 100,0

Dari tabel 4.13 juga dapat dilihat responden yang memiliki tindakan cukup sebanyak 20 orang (23,5%). Dan bahkan ada responden memiliki tindakan kurang yaitu sebanyak 11 orang (12,9%).

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Responden Menurut Jenis Kelamin

(60)

67

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Responden Menurut Kelompok Umur juga tidak memengaruhi tindakan responden. Hal ini dapat dilihat dari persentase

yang melakukan tindakan yang baik ada dari kelompok umur yang berbeda – beda.

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Responden Menurut IMT

(61)

68

4.4Hubungan Antar Variabel

4.4.1 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap tentang Diet

Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

Dari tabel 4.17 berikut dapat dilihat bahwa pengetahuan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym tidak memengaruhi sikap diet penurunan berat badan anggota.

Tabel 4.17 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap tentang Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

No Pengetahuan

Setelah dilakukan uji Chi square untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan sikap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap diet penurunan berat badan. P> 0,05 yaitu P=0,134.

4.4.2 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

Dari tabel 4.18 berikut dapat dilihat bahwa pengetahuan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym tidak memengaruhi tindakan diet penurunan berat badan anggota.

Tabel 4.18 Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

(62)

69

Setelah dilakukan uji Chi square untuk melihat hubungan antara pengetahuan dan tindakan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap diet penurunan berat badan. P> 0,05 yaitu P=0,549.

4.4.3 Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

Dari tabel 4.19 berikut dapat dilihat bahwa sikap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym tidak memengaruhi tindakan diet penurunan berat badan anggota.

Tabel 4.19 Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

No Sikap

Tindakan

P

Baik Cukup kurang Jumlah

n % n % n % n %

1 Baik 26 61,9 11 26,1 5 11,9 42 100,0

0,761

2 Cukup 19 70,3 4 14,8 4 14,8 27 100,0

3 Kurang 9 56,2 5 31,2 2 12,5 16 100,0

Setelah dilakukan uji Chi square untuk melihat hubungan antara sikap dan tindakan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap diet

(63)

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anggota New Life Gym atau sebanyak 48,2% memiliki pengetahuan yang cukup tentang diet penurunan berat badan, kemudian hanya sebanyak 27,1% yang memiliki pengetahuan yang baik tentang diet penurunan berat badan, dan sebanyak 24,7% memiliki pengetahuan kurang tentang diet penurunan berat badan.

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi (Widodo, 2006).

(64)

71

berat badan, hal ini akan mengakibatkan anggota fitness tidak tercukupi kebutuhan gizinya (Dwyer, 1967).

Tabel 4.6, 4.7, dan 4.8 menunjukkan pengaruh karakteristik anggota New Life Gym terhadap pengetahuan diet penurunan berat badan. Dari hasil pengetahuan dapat dilihat bahwa karakteristik anggota New Life Gym berupa jenis kelamin, umur, dan IMT anggota New Life Gym tidak memiliki pengaruh terhadap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym.

Anggota New Life Gym dengan pengetahuan baik paling banyak dari anggota New Life Gym yang berumur 30 – 40 tahun (38,9%). Pada usia dewasa nutrisi dibutuhkan untuk perbaikan jaringan yang rusak, serta energi diperlukan untuk aktivitas yang cukup tinggi di usia produktif antara umur 25 – 40 tahun (Aulina,2001). Oleh karena kebutuhan energi yang tinggi di usia produktif mengharuskan anggota New Life Gym dewasa memiliki pengetahuan yang baik tentang diet penurunan berat badan. Dan anggota New Life Gym dengan pengetahuan cukup paling banyak dari anggota New Life Gym yang berumur 18-19 tahun (60,0%).

(65)

72

(GMC) Health Center, pengetahuan diet memberikan sumbangan sebesar 31,8 % terhadap indeks masaa tubuh, sisanya sebesar 68,2 % dipengaruhi faktor lain, seperti aktivitas fisik, pola istirahat dan management stress. Akan tetapi dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa anggota New Life Gym dengan pengetahuan cukup berasal dari IMT berbeda – beda, bahkan dari IMT kurus tingkat berat. Hal ini disebabkan karena kebanyakan orang kurang memahami seperti apa tubuh yang gemuk, normal maupun kurus yang sebenarnya akibat pengetahuan diet yang kurang (Rickert, 1996). Oleh karena itu walaupun anggota New Life Gym ada memiliki IMT kurus sebanyak 7,1% namun mereka memiliki pengetahuan yang cukup bahkan baik tentang diet penurunan berat badan.

5.2 Sikap Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

Informasi mengenai diet memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap, termasuk sikap dan perilaku dalam mempraktekkan diet penurunan berat badan, sehingga akan berpengaruh pula pada keadaan gizi individu (Rickert, 1996). Sikap adalah predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis yang murni dari individu, tetapi sikap lebih merupakan proses kesadaran yang sifatnya individual.

(66)

73

anggota New Life Gym yang memilki sikap cukup sebanyak 31,8%, dan anggota New Life Gym yang memiliki sikap kurang sebanyak 18,8%.

Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun ada hubungan positif antara keduanya dalam sejumlah penelitian. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu tindakan kesehatan terjadi, tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya. Isyarat yang cukup kuat inilah yang disebut dengan sikap (Azwar, 2002). Peneliti menyimpulkan dari pernyataan Azwar (2002) bahwa pengetahuan belum tentu memengaruhi sikap seseorang, akan tetapi sikap seseorang pasti memengaruhi tindakannya.

Tabel 4.10, 4.11, dan 4.12 menunjukkan pengaruh karakteristik anggota New Life Gym terhadap sikap diet penurunan berat badan. Dari hasil pengetahuan dapat dilihat bahwa karakteristik anggota New Life Gym berupa jenis kelamin, umur, dan IMT anggota New Life Gym tidak berpengaruh terhadap sikap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym.

5.3 Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

(67)

74

dihayati yang akan menentukan apakah perilaku yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak (Azwar, 2002).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap yang baik diikuti oleh tindakan yang baik. Dapat dilihat dari tabel 4.12 bahwa kebanyakan anggota New Life Gym memiliki tindakan yang baik yaitu dengan cenderung melakukan melakukan diet sehat sebanyak 63,6%, yang memiliki tindakan cukup dengan cenderung melakukan diet tidak sehat adalah sebanyak 23,5%, dan yang memiliki tindakan kurang dengan cenderung melakukan diet ekstrim sebanyak 12,9%.

Kebanyakan anggota New Life Gym memang melakukan diet sehat tetapi yang sangat disayangkan tidak sedikit juga anggota New Life Gym yang melakukan diet ekstrim. Hal ini juga yang terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Yuanita dan Sukamto (2013) pada anggota salah satu fitness center di Surabaya terdapat 40 % remaja putri dan 51 % wanita dewasa mengonsumsi pil pelangsing, kemudian terdapat 3,5 % remaja putri dan 23 % wanita dewasa mengonsumsi jamu pelangsing, dan terakhir terdapat 4 % wanita dewasa melakukan perawatan di klinik pelangsingan.

(68)

75

sehat dan diet ekstrim disebabkan karena memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang tentang diet penurunan berat badan, namum ada juga anggota New Life Gym dengan pengetahuan baik tetap saja melakuakan diet ekstrim karena ingin mendapatkan berat badan yang berkurang dalam waktu singkat.

Tabel 4.4 juga menunjukkan pengaruh jumlah kalori harian anggota New Life Gym terhadap IMT anggota New Life Gym. Dapat dilihat bahwa hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara jumlah kalori harian anggota dengan IMT anggota. Hal ini dapat dilihat IMT sangat kurus dan kurus sebagian besar (100%) memiliki IMT >1500 kkal. Kemudian pada anggota dengan IMT sangat gemuk masih ada (4,5) yang memiliki jumlah kalori <900 kkal per hari. Hal ini disebabkan subjek yang diteliti adalah anggota yang pernah melakukan diet penurunan berat badan selama latihan fitness. Dengan demikian tentu saja IMT anggota saat diwawancarai telah berubah karena banyak di antara mereka yang sudah menghentikan program diet penurunan berat badan dikarenakan sudah mendapatkan bentuk badan yang diinginkan (55,3%), bahkan sampai benar – benar kurus (7,1%). Akan tetapi bagi anggota yang tetap memiliki badan gemuk(37,7%) ada sebagian yang tetap melakukan diet penurunan berat badan dan ada yang sudah berhenti. Hal ini dilihat dari jumlah anggota dengan IMT gemuk ada sebanyak 32,6% yang tetap memiliki jumlah kalori harian yang rendah yaitu antara <900 kkal, dan 900- 1100kkal per hari.

(69)

76

umur, dan IMT anggota New Life Gym tidak ada yang berpengaruh terhadap tindakan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym.

Anggota New Life Gym dengan jenis kelamin laki – laki maupun perempuan sama – sama dominan melakukan diet sehat. Anggota New Life Gym dengan kelompok umur yang berbeda – beda juga kebanyakan melakukan diet sehat. Begitu juga anggota New Life Gym dengan IMT yang berbeda – beda kebanyakan melakukan diet sehat juga.

5.4 Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 85 Anggota New Life Gym yang pernah melakukan diet penurunan berat badan terdapat 60,8% anggota New Life Gym dengan pengetahuan baik memiliki sikap yang baik pula, 13% anggota New Life Gym dengan pengetahuan baik memiliki sikap cukup, dan 26,1% anggota New Life Gym dengan pengetahuan baik memiliki sikap kurang. Adapun anggota New Life Gym yang dengan pengetahuan cukup namum memilki sikap yang baik ada sebanyak 51,2%, anggota New Life Gym dengan pengetahuan cukup yang juga memiliki sikap cukup sebanyak 34,1%, dan anggota New Life Gym dengan pengetahuan cukup memiliki sikap kurang sebanyak 14,6%. Kemudian ada 33,3% anggota New Life Gym dengan pengetahuan krang namun memiliki sikap baik, 47,6% anggota New Life Gym dengan pengetahuan kurang memiliki pengetahuan cukup, dan 19% anggota New Life Gym dengan pengetahuan kurang juga memilki sikap kurang.

(70)

77

pengetahuan dan sikap anggota New Life Gym tentang diet penurunan berat badan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pengetahuan yang bervariasi kebanyakan memiliki sikap yang baik tentang diet penurunan berat badan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Batty (2000) bahwa karakteristik anggota fitness center didominasi oleh usia remaja dan dewasa dengan tujuan menurunkan berat badan. Mengingat tujuan anggota New Life Gym kebanyakan ingin menurunkan berat badan maka harus diawali dengan sikap yang baik terhadap diet penurunan berat badan walaupun tidak didukung oleh pengetahuan yang baik pula.

5.5 Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

(71)

78

Hasil penelitian setelah dilakukan analisis statistik dengan Uji Chi Square maka di peroleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tindakan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym.

5.6 Hubungan Sikap dan Tindakan Diet Penurunan Berat Badan Anggota New Life Gym

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 85 Anggota New Life Gym yang pernah melakukan diet penurunan berat badan terdapat 61,9% anggota New Life Gym dengan sikap baik melakukan diet sehat, 26,1% anggota New Life Gym dengan sikap baik melakukan diet tidak sehat, dan 11,9% anggota New Life Gym dengan sikap baik melakukan diet ekstrim. Adapun anggota New Life Gym yang dengan sikap cukup namum melakukan diet sehat ada sebanyak 70,3% anggota New Life Gym dengan sikap cukup yang juga melakukan diet tidak sehat sebanyak 14,8%, dan anggota New Life Gym dengan sikap cukup melakukan diet ekstrim sebanyak 14,8%. Kemudian ada 56,2% anggota New Life Gym dengan sikap kurang namun melakukan diet sehat, 31,2% anggota New Life Gym dengan sikap kurang melakuakn diet tidak sehat, dan 12,5% anggota New Life Gym dengan sikap kurang melakukan diet ekstrim.

(72)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil antara lain :

1. Tingkat pengetahuan anggota New Life Gym tentang diet penurunan berta badan cukup. Hal ini disebabkan karena kebanyakan mereka mendapatkan sumber informasi diet penurunan berat badan yang salah. Kebanyakan anggota New Life Gym mendapatkan informasi diet penurunan berat badan dari media massa dan media sosial seperti facebook dan instagram.

2. Sikap anggota New Life Gym tentang diet penurunan berat badan baik. Pengetahuan anggota New Life Gym lantas tidak menjadikan sikap mereka cukup juga. Hal ini disebabkan karena karakteristik anggota fitness center kebanyakan memiliki tujuan untuk menurunkan berat badan. Mereka didasari niat yang kuat untuk menurunkan berat badan sehingga menjadikan sikap yang positif terhadap diet penurunan berat badan.

(73)

80

akan kebutuhan mendapatkan berat badan normal dengan cara yang sehat. Karena pada dasarnya anggota fitness center adalah orang – orang yang punya motivasi tinggi untuk melakukan kegiatan – kegiatan kebugaran termasuk melakukan diet sehat, mempelajari dan mencari informasi – informasi tentang gizi dan diet.

4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym. Begitu pula dengan tindakan diet anggota New Life gym juga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan dan sikap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym. Artinya bahwa pengetahuan dan sikap diet penurunan berat badan anggota New Life Gym tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap tindakan diet penurunan berat badan anggota New Life Gym.

6.2 Saran

1.. Anggota New Life Gym seharusnya memiliki pengetahuan yang baik tentang diet penurunan berat badan sebelum mengambil tindakan untuk melakukan diet penurunan berat badan. Untuk mendapatkan pengetahuan yang baik anggota New Life Gym bisa mencari informasi gizi dan diet yang sehat dari sumber – sumber yang benar seperti dari seorang ahli gizi atau konsultan gizi. 2. Ketika dilakukan wawancara peneliti melihat adanya keinginan yang kuat

(74)

81

direalisasiakan. Agar anggota New Life Gym mendapat sumber informasi yang tepat mengenai gizi dan diet melihat banyaknya anggota tetap dan trial di fitness center New Life Gym yang masih memiliki pengetahuan yang cukup tentang diet penurunan berat badan.

(75)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku

Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Dari segi biologis, perilaku merupakan aktivitas organisme yang mempunyai bentangan yang luas. Menurut Sarwono (1993), perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan demikian, perilaku adalah respons/reaksi seorang individu terhadap sitimulus yang berasal atau dari dalam dirinya.

Para ahli mengatakan bahwa perilaku sama dengan tindakan atau aktivitas yang dilakukan individu akibat adanya stimulus atau rangsangan dari luar. Menurut Walgito (2003), perilaku itu sebagai aktivitas, aktivitas yang merupakan manifestasi kehidupan psikis. Perilaku (aktivitas) yang ada dalam individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya rangsangan yang mengenai individu itu. Perilaku merupakan jawaban terhadap rangsangan yang mengenai dan perilaku organism itu tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan dan organisme itu sendiri.

2.1.1 Bentuk Perilaku

(76)

10

a. Perilaku pasif

Perilaku pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan. Seperti seorang anggota fitness tahu bahwa konsumsi kalori berlebihan dapat menyebabkan kegemukan. Tetapi anggota fitness masih mengonsumsi kalori berlebih.

b. Perilaku aktif

Perilaku aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasikan secara langsung. Misalnya anggota sudah bisa mengatur jumlah asupan kalori harian sesuai kegiatan, sehingga berat badan tetap terjaga. Bloom yang dikutip oleh Sarwono (1993), membedakan perilaku menjadi tiga, yaitu: perilaku kognitif (yang menyangkut kesadaran atau pengetahuan), afektif (emosi), dan psikomotor (tindakan/gerakan).

2.1.2 Domain perilaku 2.1.2.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi. Ada empat macam pengetahuan (Widodo, 2006), yaitu:

a. Pengetahuan Faktual (Factual knowledge)

(77)

11

faktual pada umumnya merupakan abstraksi tingkat rendah. Ada dua macam pengetahuan faktual yaitu pengetahuan tentang terminologi (knowledge of terminology) mencakup pengetahuan tentang label atau simbol tertentu baik yang bersifat verbal maupun non verbal dan pengetahuan tentang bagian detail dan unsur-unsur (knowledge of specific details and element) mencakup pengetahuan tentang kejadian, orang, waktu dan informasi lain yang sifatnya sangat spesifik. a. Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan yang menunjukkan saling keterkaitan antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan semuanya berfungsi bersama - sama. Pengetahuan konseptual mencakup skema, model pemikiran, dan teori baik yang implisit maupun eksplisit. Ada tiga macam pengetahuan konseptual, yaitu pengetahaun tentang kelasifikasi dan kategori, pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, dan pengetahuan tentang teori, model, dan sruktur.

b. Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru. Seringkali pengetahuan prosedural berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam mengerjakan suatu hal tertentu. c. Pengetahuan Metakognitif

(78)

12

mencapai hal ini maka mereka akan lebih baik lagi dalam belajar. Dimensi proses kognitif dalam taksonomi yang baru yaitu:

a. Menghafal (Remember)

Menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Untuk

mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas

mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif: mengenali (recognizing) dan mengingat (recalling). b. Memahami (Understand)

Mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa. Karena penyususn skema adalah konsep, maka pengetahuan konseptual merupakan dasar pemahaman. Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif: menafsirkan (interpreting), memberikan contoh (exemplifying), mengkelasifikasikan (classifying), meringkas (summarizing), menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing), dan menjelaskan (explaining).

c. Mengaplikasikan (Applying)

(79)

13

untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif: menjalankan (executing) dan mengimplementasikan (implementing). d. Menganalisis (Analyzing)

Menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsurunsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya. Ada tiga macam proses kognitif yang tercakup dalam menganalisis: membedakan (differentiating), mengorganisir (organizing), dan menemukan pesan tersirat (attributting).

e. Mengevaluasi

Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini: memeriksa (checking) dan mengritik (critiquing).

f. Membuat (create)

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain: a. Pendidikan

Gambar

Tabel di atas ini adalah tabel distribusi frekuensi karakteristik responden
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Aggota New Life Gym Berdasarkan Jenis Diet Penurunan Berat Badan
Tabel 4.4 menunjukkan hubungan antara jumlah kalori harian terhadap
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa bahan aktif yang terkandung dalam ekstrak kulit batang tumbuhan kelor mempengaruhi produksi sperma yang menurun dan jumlah sperma yang

&#34;Refleksi Kritis Prestasi Olahraga Indonesia di Asian Games 2014 dan Tantangan MenghadapiAsian Games 2018. dalam Perspektif llmu

dan nilai kekayaan peminjam yang mempunyai stabilitas tinggi yang akan dipertimbangkan oleh Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama untuk memperoleh kredit,

Text was used as the main data is the result of the analysis and recommendations for the level of Vocational High School (SMK) at DIY in the period of 2014. The study of the text

This second advertisement of cosmetic product also constructs the concept of white skin which related to the concept of healthy, smart, and scientific woman to

Hal ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi pengolahan tongkol jagung sebagai pakan ternak mudah dipahami oleh peternak di Kelompok Lengo, Kelurahan Sindangkasih,

A Critical Discourse Analysis on Newspapers: A Case Study of Nuclear Program of Iran.. Nejad, Shamsaddini, Pandian, &amp;

Pada prinsipnya teknologi tersebut dapat menentukan kadar hara tanah melalui metode analisis tanah secara uji cepat ( quick test ) dengan menggunakan perangkat uji