DAFTAR PUSTAKA
Guyton Arthur C. & Hall John E. Textbook of Medical Physiology. Mississipi : Elsevier Inc. 2006.
Mohammd Judha, Sudarti & Afroh Fauziah. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika. 2012.
Mubarak W.I. Chayatin Nurul. Ilmu Keperawatan Komunitas : Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika, 2009.
Mubarak W.I.. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta : CV. ageung Seto. 2005.
Nanda. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC. 2009.
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 28 juni13 November 2015 di rumah klien
diperoleh hasil sebagai berikut: Tn. A berusia 60 tahun, berpendidikn terakhir SMA,
beragama Islam, dengan suku jawa dan bertempat tinggal di Jln Mandailing, Lingkungan X
Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas. Tn. A tinggal bersama suami dan 5 orang
anak nya.
Tn. A adalah seorang kepala keluarga dan Istrinya Ny. R. Klien bekerja sebagai
wiraswasta dengan berpenghasilan berkisar kira – kira Rp. 1.500.000,- / bulan. Tn. A
mengatakan jarang beraktivitas dan berolahraga, waktu senggang digunakan lebih sering
untuk menonton TV dan membersihkan rumah. Tn. A juga mengatakan jarang berekreasi
dikarenakan kurangnya biaya.
3.2 Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
Klien saat ini memiliki 5 orang anak terdiri dari 2 orang laki-laki dan 3 orang
perempuan, 4 diantaranya sudah berkeluarga dan sudah menghasilkan cucu dan yang paling
bungsu masih bersekolah kelas 3 SMA. Tahap perkembangan keluarga klien berada di
keluarga produktif, apabila ada permasalahan didalam keluarga, maka akan dilakukan
pembicaraan bersama. Keluarga klien selalu mengutamakan komunikasi yang baik dan
efektif menggunakan bahasa Indonesia. Jika ada masalah akan dilakukan musyawarah untk
mengambil keputusan. Tn A merupakan kepala keluarga didalam keluarga klien. Jika ada
masalah makan Tn. A lebih dominan dalam pengambilan keputusan dibantu oleh klien. Tn. A
Abertugas sebagai ibu rumah tangga dan mengontrol keuangan keluarga. Tn. A masih
bersekolah dan rajin membantu orang tua sepulang sekolah untuk berjualan. Tn. A memiliki
4 orang anak yang sudah berkeluarga dan tidak tinggal bersama lagi mereka lagi. Apabila ada
masalah maka keputusan dominan ada pada Tn. A sebagai kepala keluarga yang mengambil
keputusan berdasarkan musyawarah dengan keluarga.
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka langkah awal yang dilakukan keluarga
dengan menanyakan apakah anggota keluarga mampu mentoleransi rasa sakit, jika mampu
maka akan diberikan obat herbal dari saran tetangga ataupun obat dari apotik, apabila tidak
mampu ditoleransi maka anggota keluarga akan membawa ke klinik untuk mendapatkan
pertolongan pertama. Berdasarkan wawancara dengan klien, hal-hal yang memicu klien stres
yaitu kebutuhan akan finansial dan penyakit yang dialami saat ini yaitu hipertensi. Koping
yang dilakukan keluarga adalah dengan memberikan dukungan kepada keluarga yang sakit
untuk memperhatikan makanan yang dimakan, kemudian menganjurkan memakan obat dan
menganjurkan gerakan – gerakan ringan.
3.3 Lingkungan
Klien tinggal dirumah bersama suami dan 1 orang anaknya. Tipe rumah keluarga klien
adalah semi permanen dengan jumlah ruangan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus ruang
keluarga, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Setiap ruangan digunakan secara optimal. Keluarga
menggunakan air PAM. Lingkungan sekitar rumah klien terlihat bersih. Ketika ada anggota
keluarga yang sakit maka klien dan keluarga akan membawa ke dokter dan apabila sakit tidak
terlalu parah seperti sakit kepala ringan maka klien lebih memilih membeli obat di apotik
1. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan di keluarga hanay klien yang mempunyai riwayat
hipertensi, dan di keluarga juga tidak mempunyai riwayat penyakit kronis lainnya,
seperti TBC, DM, asma dan lain-lain.
2. Aspek psikologis
Keluarga klien mengatakan klien mudah panik dan gelisah jika mendengar sesuatu
yang mengejutkan dan setelah itu tekanan darahnya akan naik.
3. Aspek sosial
Hubungan klien dengan keluarga sangat baik, terbukti anaknya bergantian menjaganya
selama di Rumah Sakit. Hubungan klien dengan lingkungan juga sangat baik, terbukti
banyak yang menjenguknya.
4. Aspek spiritual
Klien dan keluarga beragama islam menurut keluarga selama sehatnya klien rajin
beribadah, begitu juga selama dirawat di rumah sakit.
3.4 Analisa data
Analisa data merupakan kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan
atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat, apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan.
Dari hasil pengkajian secara wawancara dengan klien yang menderita Hipertensi, klien
mengatakan bahwa sering mengalami nyeri pada area sendi pada saat pagi dan pada saat
melakukan aktivitas berlebih, pada saat pemeriksaan ada kemerahan pada area sendi, TD:
mampu memperburuk Hipertensiyang dialami dan ketika mengalami kekambuhan klien
mengatakan sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
3.5 Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah
1. Peningkatan TD berhubungan dengan penurunan curah jantung
2. Nyeri/sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vascular serebral
3. Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri
3.6 Perencanaan
1. Peningkatan TD berhubungan dengan penurunan curah jantung
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×24 jam TD klien dapat
kembali normal.
Hasil yang diharapkan :
c. Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD/beban kerja jantung
d. Keluarga klien mengatakan sakit kepala yang dirasakna klien berkurang
Intervensi keperawatan • Pantau TD klien
Rasional : Adanya pucat, dingin, kulit lembab, dan masa pengisian kapiler lambat
mungkin berkaitan dengan vasokontriksi atau mencerminkan deskompensasi /
penurunan CO.
• Pertahankan pembatasan aktivitas, spt. Istirahat di tempat tidur/kursi; jadwal
periode istirahat tanpa gangguan; bantu klien melakukan aktivitas perawatan diri
sesuai kebutuhan.
Rasional : Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis; meningkatkan
• Lakukan tindakan- tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan leher,
meninggikan kepla tempat tidur.
Rasional : Menurunkan stresss dan ketegangan yang mempengaruhi tekanan
darah dan perjalanan penyakit hipertensi
2. Nyeri/Sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vaskuler.
Tujuan : Klien akan mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
Hasil yang diharapkan :
c. Klien dapat berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan / diperlukan.
d. Keluarga klien mengatakan sakit kepala yang dirasakan klien berkurang..
Intervensi keperawatan :
c. Mempertahankan tirah baring selama fase akut
Rasionalnya : Tindakan yang menurunkan tekanan vascular serebral dan yang
memperlambat/ memblok respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit
kepala dan komplikasinya.
d. Meminimalkan stimulasi/meningakatkan relaksasi Gangguan rasa nyaman
Rasionalnya : Menurunkan/ mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system
saraf simpatis
3. Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri
Tujuan : Keluhan insomnia pada Tn. A mampu diatasi secara mandiri
Hasil yang diharapkan :
c. Tidak mengalami lagi gangguan pola aktifitas.
d. Keluarga klien mengatakan klien tidak terbangun lagi pada malam hari.
c. Batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal
Rasionalnya : Vasodilatasi pada system saraf simpatis
d. Membacakan aya suci al-quran sebelum waktu tidur agar klien dapat istirahat
Rasionalnya : Memberikan ketenangan batin pada klien dan memperkuat
keimanan klien sebagai umat islam
3.7 Implementasi
Pelaksanaan atau implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhan keperawatan harus
bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak puskesmas,
bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005).
Tindakan keperawatan merupakan implementasi yang dilakukan sesuai dengan
intervensi keperawatan.
1. Pada diagnosa 1 (Nyeri) implementasi dilaksanakan pada tanggal 13November 2015 pukul
15.45 WIB yang dilakukan adalah :
a. Pendidikan Kesehatan tentang penyebab terjadinya Hipertensi
b. Memberikan pembelajaran mandiri untuk mengatasi Hipertensi dengan mngerurangi
konumsi makanan yan berlemak maupun mengurangi garam
2. Pada diagnosa 1 (Nyeri) implementasi lanjutan dilakukan pada tanggal 13November 2015
pukul 15.00 WIB yang dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan mengenai
membuat jus sirsakuntuk redakan dan meminimalkan gejala Hipertensi.
3. Pada diagnosa 2 dan 3(Nyeri/Sakit Kepala dan Insomnia) implementasi dilaksanakan pada
tanggal 13November 2015 15.45 WIB yang dilakukan adalah :
a. Pendidikan Kesehatan tentang Hipertensi
2. Menjelaskan tentang proses penyakit (tanda dan gejala) dan menjelaskan kondisi
tentang klien
3. Menjelaskan diet yang harus dikurangi untuk meredakan Hipertensi.
b. Menjelaskan pentingnya menjaga kebugaran sendi dengan melakukan gerakan senam
ringan.
3.8 Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman
atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan atau
dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005).
Dari hasil evaluasi penulis yang dilakukan didapatkan Data Subyektif klien mengatakan
sudah mengerti tentang penyakit Hipertensi, Klien dapat mengetahui bagaimana cara
mengatasi Hipertensi dengan mengurangi makanan yang berlemak, bersantan maupun
makanan hewani yang memicu terjadinya hipertensi. Klien juga mengetahui cara mengatasi
Hipertensi dengan memuat jus sirsak untuk meredakan maupun meminimalkan gejala
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Profil Lingkungan IX Kelurahan Sitirejo III
Kelurahan Sitirejo III Kecamatan Medan Amplas terbagi dalam lingkungan yang
masing-masing di kepalai oleh Kepala Lingkungan (Kepling). Lingkungan IX terdiri atas 228
KK (Kepala Keluarga), dengan jumlah penduduk sebanyak 1901 jiwa. Laki-laki 47,3% (899
jiwa) dan perempuan 52,7% (1002 jiwa).
4.2. Analisa Pengkajian dan Diagnosa
Pengkajian keluarga dilakukan sesuai dengan Frediman (2003) yang terdiri dari data
umum keluarga, tahap dari riwayat tumbuh kembang keluarga, riwayat kesehatan keluarga,
lingkungan, struktur, dan peran serta koping keluarga. Pengkajian dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara langsung kepada anggota keluarga dan observasi langsung
serta pengkajian fisik. Mahasiswa berperan sebagai perawat yang memberi perawatan
langsung dan sebagai edukator. Peran ini telah sesuai dengan peran perawat menurut
Neuman. Mahasiswa juga telah melakukan proses keperawatan yaitu mulai dari pengkajian
sampai evaluasi dengan diagnosa keperawatan penurunan curah jantung dan nyeri/sakit
kepala disebabkan peningkatan vaskular serebralserta Insomnia disebabkan ketidak mampuan
mengatasi nyeri.
Hasil pengkajian yang dilakukan pada Tn. A yang berusia 60 tahun memiliki penyakit
Hipertensi. Tanda dan gejala yang muncul pada klien diantaranya adalah nyeri kepala lebih
kurang 2 minggu sebelum pengkajian..
Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan maka didapatkan dua diagnosa aktual dan
satu risiko untuk masalah keperawatan Tn. A. Diagnosa keperawatan aktual yang ditegakkan
jantung dan Nyeri/sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vascular serebral, serta
diagnosa Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri.Nyeri
berhubungan dengan proses inflamasi jaringan sendi, diakibatkan oleh respon yang diberikan
sistem syaraf di area sendi yang mengalami penumpukan kristal purin.Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik
lebih dari 90 mmHg. Pemberian kajian tentang jus sirsak juga diharapkan mampu
memberikan penurunan gejala hipertensi yang dialami klien, kandungan daun sirsak memiliki
ekstrak etanol yang berperan sebagai antiinflamasi. Didalam etanol terdapat ekstrak
mangostin yang mempunyai aktivitas sebagai penghambat prostaglandin sebagai mediator
inflamasi, dan metanol dari daun sirsak mempunyai efek meredam peningkatan tekanan
darah.Salah sat
Selain untuk mengatasi masalah kanker tersebut, daun sirsak ternyata dapat melancarkan
peredaran darah sehingga dapat kita manfaatkan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau
yang biasa kita sebut dengan hipertensi.Gejala atau tanda-tanda terjadinya hipertensi
kebanyakan tidak muncul atau tidak terlihat pada orang yang memiliki tingkat hipertensi
meskipun dengan tingkat hipertensi yang tinggi sampai mengancam nyawa mereka. Namun
beberapa orang akan mengalami pusing dan mimisan pada tahap hipertensi yang sangat
tinggi. Berikut ini gejala umum tanda-tanda terjadinya hipertensi : Sakit kepala, Perdarahan
dari hidung, Pusing, Wajah kemerahan dan Kelelahan. Daun sirsak memiliki antioksidan
yang dapat menangkal radikal bebas, sama halnya dengan bahan alami lainnya, antioksidan
ini dapat melenturkan dan melebarkan pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah.
4.3. Analisis Perencanaan
Dalam memberikan intervensi keperawatan keluarga, individu tidak dipandang
menjadi individu yang dapat berdiri sendiri, melainkan ada keluarga sebagai system support
(Maryam, dkk, 2008). Perencanaan keperawatan juga harus mempertimbangkan tugas antara
kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah, merumuskan untuk merawat, melakukan
perawatan sederhana, melakukan modifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan.
4.4. Analisis Implementasi dan Evaluasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari intervensi. Tahap pelaksanaan yang
dilakukan harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainnya dalam hal melibatkan
puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005).
Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. A dilakukan dalam 4 pertemuan. Pada
pertemuan pertama dilakukan perkenalan diri dan bina trust pada keluarga Tn. A,
menjelaskan tujuan dan melakukan kontrak untuk pertemuan setiap hari ke depannya. Selain
itu melakukan pengkajian yang berfokus pada Tn. A yang terdiri dari data umum keluarga,
tahap dan riwayat tumbuh kembang keluarga, riwayat kesehatan keluarga, lingkungan,
struktur, dan peran serta koping keluarga.
Pada kunjungan kedua pengkajian dilakukan pada keluarga dengan berfokus pada
masalah Hipertensiyang sedang dialami. Pada saat kapan nyeri bertambah, apa makanan
terakhir sebelum penyakit yang dirasakan timbul dan pengetahuan klien mengenai Hipertensi
itu sendiri serta riwayat kesehatan dan pemeriksaaan fisik lengkap. Pada Tn. A ditemukan
gejala-gejala sepertinyeri/sakit kepala dan gangguan pola tidur.
Pada kunjungan ketiga implementasi yang dilakukan adalah memandirikan klien dan
stimulasi/meningakatkan relaksasi Gangguan rasa nyaman. hal ini berfungsi untuk
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Pada kasus Hipertensi yang dialami pada klien tindakan yang dilakukan sesuai dengan
konsep teori adalah membina hubungan saling percaya, membantu klien mengatasi masalah
hipertensi, membantu klien mengidentifikasi penyebab munculnya Hipertensi, memberikan
analgetik sesuai indikasi,
5.2.Saran
5.2.1.Untuk pasien :
Usulan penulis pada klien untuk mengatasi masalah Hipertensi yaitu :
1. Anjurkan pasien untuk selalu melakukan teknik relaksasi nafas dalam ketika tanda
dan gejala Hipertensi muncul
2. Hindarkan hal-hal yang bisa menyebabkan Hipertensi yaitu mengubah pola makan
dan mengontrol DIET sesuai dengan kebutuhan. Contoh : dengan mengurangi
makanan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah seperti makanan berlemak,
bersantan, dll.
3. Anjurkan klien untuk mengikuti kegiatan atau aktivitas yang ringan sehari-hari baik
didalam ruangan maupun diluar ruangan.
4. Anjurkan klien minum obat secara teratursesuai dengan ketentuan dokter.
5.2.2.Untuk perawat :
1. Perawat perlu memberikan penyuluhan Hipertensi pada pasien dengan :
mengobservasi, gelisah, gangguan tidur gangguan pikiran,
2. Perawat perlu mengajarkan klien untuk mampu mengontrol pola hidup klien dengan
mengurangi makanan yang dapat memicu Hipertensi.
3. Perawat mengajarkan klien untuk melakukan aktivitas yang ringan hingga
meminimalkan terjadinya Hipertensi.
5.2.3.Untuk mahasiswa :
1. Tingkatkan semangat individu dan kerjasama kelompok, mengelola kasus kelompok
agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
2. Mempersiapkan diri baik fisik maupun materi sebelum praktek khususnya dalam
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1.Konsep dasar
2.1.1. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg.Pada populasi manula, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmhg
(Smeltzer, 2002, hal 896).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastole lebih dari 80 mmHg( Muttaqin,2009,hal 262 ).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal. Seseoarang
dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140 mmHg
sistolik atau 90 mmHg diastol ( Corwin, hal 356 ).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140 mmHg dan
diastolik lebih dari 90 mmHg.
2.1.2. Klasifikasi
Menurut The Sevent Report of The Joint National Committe on Prevention
(JNCV) klasifikasi tekanan darah orang dewasa 18 tahun keatas sebagai berikut :
Kategori Sistolik, mmHg Diastolik, mmHg
Normal <130 < 85
Normal tinggi 130 - 139 85 – 89
Stadium 1 (ringan) 140 - 159 90 – 99
Stadium 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109
Stadium 3 (berat) 180 – 209 110 – 119
Stadium 4 (sangat
berat)
>210 > 120
2.1.3. Etiologi
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal.
Disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering
tidak menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada pria
Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi alcohol yang berlebihan
dan rangsangan kopi serta obat-obatan yang merangsang dapat berperan disini, tetapi
penyakit ini sangat dipengaruhi factor keturunan (Smeltzer, 2002, hal 897).
Hipertensi dibagi menjadi dua menurut Tjokroprawiro, 2007, hal 212,yaitu :
a. Hipertensi primer ( essensial ), penyebab hipertensi tidak diketahui (90-95 % pasien)
b. Hipertensi sekunder, disebabkan oleh :
1) Gangguan ginjal (2-6 % dari seluruh pasien hipertensi):
• Renal parenchymal disease : penyakit glomeruler, penyakit tubulo interstisiil
kronik, penyakit polikistik, uropati obstruktif
• Renovascular disease : renal artery stenosis ( RAS ) karena aterosklerosis dan
displasia fibromuskuler, arthritis, kompresi arteri renalis oleh faktor ekstrinsik. • Lain – lain : tumor yang menghasilkan renin, retensi Na ginjal.
• Kelainan adreno-kortikal : aldosteronisme primer, hiperplasia adrenal
kongenital, sindroma cushing.
• Thyroid disease : hipertiroid, hipotiroid • Hyperparathyroidisme : hipercalsemia
• Akromegali
• Carcinoid tumor
3) Exogenous medications and drugs
Kontrasepsi oral, simptomimetik, glukokortikoid, mineralokortikoid, siklosporin,
eritropoetin.
4) Kehamilan : pre eklamsia dan eklamsia
5) Gangguan neurologi
6) Faktor psikososial
7) Hipertensi sistolik
• Hilangnya elastisitas aorta dan pembuluh darah besar
• Hyperdynamic cardiac output :
2.1.4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di
pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula dari saraf
simpatis, yang berkelanjutan ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
medulla spinalis ke ganglia simpatis di thorax dan abdomen.Rangsangan pusat
vasomotor di hantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak kebawah melalui sistem
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini neuron preganglion melepaskan
asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriktor. Individu dengan hipertensi sangat
sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi (Smeltzer ,2002,hal 898).
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpati merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktifitas vasokonstriksi.Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi.Korteks adrenal mensekresi kortisol dan streroid lainnya,
yang dapat memperkuat respons vasokostriktor pembuluh darah.Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin 1 yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal (Smeltzer ,2002,hal 898).
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjsl,
menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler.Semua faktor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi. Sebagai pertimbangan hipertensi gerontologi dimana
terjadi perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer bertanggung
jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut
meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam
relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan
distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar
berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang di pompa oleh
jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan
2.1.5. Manifestasi kliniks
Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala sampai
bertahun-tahun. Gejala, bila ada biasanya menunjukkan kerusakan vaskuler, dengan
manifestasi yang khas sesuai system organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah
yang bersangkutan. penyakit arteri koroner dengan angina adalah gejala yang paling
menyertai hipertensi. Hipertofi ventrikel kiri terjadi sebagai respons peningkatan
beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan sistemik yang
meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan peningkatan beban kerja
maka terjadi gagal jantung kiri. Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanifestasi
sebagai nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan azotemia (peningkatan
nitrogen urea darah dan kretinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat
menimbulkan stroke atau serangan iskemik trasien yang termanifestasi sebagai
paralysis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan ketajaman penglihatan
(Smeltzer ,2002,hal 899).
2.1.6. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan medis pada klien hipertensi adalah mencegah terjadinya
mordibitas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan mempertahankan tekanan
darah di bawah 140/90 mmHg.Efek setiap program ditentukan oleh derajat hipertensi,
komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan terapi.Menurut
Muttaqin, 2009, hal 117Pada klien dengan hipertensi dapat melakukan tindakan
pencegahan sebagai berikut:
a. Modifikasi gaya hidup
Dengan pendekatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi hipertensi adalah
• Teknik – teknik mengurangi stress. • Penurunan berat badan.
• Pembatasan natrium, tembakau, dan alkohol.
• Olah raga/latihan.
• Relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau teknik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar
membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
b. Terapi farmakologi
Obat – obat antihipertensi dapat dipakai sebagai obat tunggal atau dicampur dengan
obat lain. Obat – obat ini diklasifikasikan menjadi lima kategori, yaitu : • Diuretik
Hidroklorotiazid adalah diuretik yang paling sering diresepkan untuk mengobati
hipertensi ringan. • Simpatolitik
Penghambat adrenergik alfa, penghambat neuron adrenergik, penekan simpatetik,
penghambat adrenergik beta, resptor beta. • Vasodilator arteriol yang bekerja langsung
Obat tahap III yang bekerja dengan merelaksasikan otot –otot polos pembuluh
darah, terutama arteri, sehingga menyebabkan vasodilator. Dengan terjadinya
vasodilator, tekanan darah akan turun dan natrium serta air akan tertahan,
sehingga terjadi edema perifer.
Obat golongan ini menghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), yang
nantinya akan menghambat pembentuan angiotensin II ( vasokonstriktor ) dan
menghambat pelepasan aldosteron.
• Penghambat saluran kalsium ( blocker kalsium antagonis )
Obat golongan ini menghambat pemasukan ion kalsium ke dalam sel, serta
menurunkan afterload jantung.
2.1.7.Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pada hipertensi bertujuan mendeteksi penyakit yang bisa
diobati (biasanya ginjal), dan menilai fungsi jantung serta ginjal.Semua pasien
memerlukan :
• EKG untuk menilai ukuran ventrikel kiri,dan jika abnormal periksa rontgen toraks.
• Darah ,ureum, dan elektrolit untuk menilai fungsi ginjal dan mencari alkalosis
hipokalemik pada sindrom conn dan cushing ( David Rubensten, D, Wayne, D,
Bradley, J, 2005, hal 318).
2.2. Konsep keperawatan 2.2.1. Pengkajian
Pada riwayat penyakit dahulu, klien dengan hipertensi memiliki riwayat
peningkatan tekanan darah. Dengan riwayat keluarga dengan hipertensi yang sama juga
ditemukan. Secara otomatis ditemukan riwayat meminum obat antihipertensi.
Pengkajian untuk klien yang sedang menjalankan terapi obat antihipertensi adalah
sebagai berikut :
a. Dapatkan tanda – tanda vital, bandingkan dengan tekanan darah sebelumnya,
b. Periksa elektrolit serum, laporkan hasilnya.
c. Periksa bunyi paru klien apakah terdapat ronkhi. Karena ada obat yang memicu
retensi natrium dan air.
d. Catat haluaran urine , laporkan jumlahnya.
e. Periksa angota gerak apakah ada edema (Muttaqin, 2009, hal 116).
2.2.2. Diagnosa keperawatan
1. Peningkatan TD berhubungan dengan penurunan curah jantung
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×24 jam TD klien dapat
kembali normal.
Hasil yang diharapkan :
a. Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD/beban kerja jantung
b. Keluarga klien mengatakan sakit kepala yang dirasakna klien berkurang
Intervensi keperawatan • Pantau TD klien
Rasional : Adanya pucat, dingin, kulit lembab, dan masa pengisian kapiler lambat
mungkin berkaitan dengan vasokontriksi atau mencerminkan deskompensasi /
penurunan CO.
• Pertahankan pembatasan aktivitas, spt. Istirahat di tempat tidur/kursi; jadwal
periode istirahat tanpa gangguan; bantu klien melakukan aktivitas perawatan diri
sesuai kebutuhan.
Rasional : Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis; meningkatkan
relaksasi.
• Lakukan tindakan- tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan leher,
Rasional : Menurunkan stresss dan ketegangan yang mempengaruhi tekanan
darah dan perjalanan penyakit hipertensi.
2. Nyeri/Sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vaskuler.
Tujuan : Klien akan mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
Hasil yang diharapkan :
a. Klien dapat berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan / diperlukan.
b. Keluarga klien mengatakan sakit kepala yang dirasakan klien berkurang..
Intervensi keperawatan :
a. Mempertahankan tirah baring selama fase akut
Rasionalnya : Tindakan yang menurunkan tekanan vascular serebral dan yang
memperlambat/ memblok respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit
kepala dan komplikasinya.
b. Meminimalkan stimulasi/meningakatkan relaksasiGangguan rasa nyaman
Rasionalnya : Menurunkan/ mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system
saraf simpatis
3. Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri
Tujuan :Keluhan insomnia pada Tn. A mampu diatasi secara mandiri
Hasil yang diharapkan :
a. Tidak mengalami lagi gangguan pola aktifitas.
Intervensi keperawatan :
a. Batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal
Rasionalnya : Vasodilatasi pada system saraf simpatis
b. Membacakan ayat suci al-quran sebelum waktu tidur agar klien dapat istirahat
Rasionalnya : Memberikan ketenangan batin pada klien dan memperkuat
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kesehatan yang baik atau kesejahteraan merupakan suatu kondisi dimana tidak hanya
terbebas dari penyakit. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi
kesejahteraan fisik, mental dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau
kelamahan. UU No.23 (1992) sehatadalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa
(rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Sakit menurut parkin’s adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang
menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam beraktifitas sehari-hari baik
aktifitas jasmani, rohani maupunsosial (Mubaraq, 2005). Hipertensi adalah suatu penekanan
darah sistolik dan diastolik yangtidak normal, batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti.
Nilai yang dapat diterima berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun pada
umumnya sistolik yang berkisar antara 140-190 mmHg dan diastolik antara 90-95 mmHg
dianggap merupakan garis batas dari hipertensi (Riyadi, 2011). Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan darah arterial abnormal yang langsung dan terus menerus. Pada
umumnya hipertensi diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : Sistolik dikelompokan menjadi 3 yaitu
: Hipertensi ringan : 140 - 159 mmHg, hipertensi sedang : 160 - 179 mmHg, hipertensi berat :
>180 mmHg.
Diastolik di kelompokan menjadi 3 yaitu : Hipertensi ringan 90 - 99, hipertensi sedang :
100-109 mmHg, hipertensi berat >110 mmHg (Brashers, 2008). Hipertensi adalah keadaan
tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik danatau sama atau melebihi 90
mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang makan obat antihipertensi (A.Aziz Rani,
terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia dan 3juta diantaranya meninggal dunia
setiap tahunnya. Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) 2001 menunjukkan bahwa 8,3
persen penduduk menderita hipertensi meningkat menjadi 27,5 persen pada tahun 2004. Di
Indonesia penyakit hipertensi disebut the silent killer. Penderita hipertensi semakin
meningkat umur semakin tinggi resiko hipertensi pada umur 25 - 44 tahun prevalensi sebesar
29 persen, pada umur 45 - 46 tahun sebesar 51 persen pada umur lebih dari 65 tahun sebesar
65 persen. Wanita lebih banyak mengalami hipertensi dari pada pria. Hasil SKRT 2004
menunjukkan penyakit kardioveskuler merupakan penyebab kematian di Indonesia dan
sekitar 20 - 35 persen dari kematian tersebut disebabkan oleh hipertensi (Depkes RI, 2009).
Hasilobservasi di Puskesmas Gondangrejo Karanganyar penulis pada tanggal 22-24 April
2013 diperoleh data 72.579 penduduk yang menderita penyakit hipertensi sebesar 89 persen.
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, anggota
keluarga yang lainnya yangberkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian
darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainnya
salingtergantung dan berinteraksi. Apabila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainnya dan
anggota keluarga yang ada disekitarnya (Cahyatin, 2009).
Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan
meliputi, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan
kebutuhan kelurga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak
akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongaan yang tepat sesuai dengan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Mengenal keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan. Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar,
tetapi keluarga memiliki keterbatasan telah diketahui oleh keluarga sendiri. Memodifikasi
lingkungan keluarga untuk menjamin kesejahteraan keluarga. Memanfaatkan
fasilitaspelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga (Suprajitno, 2004). Dari hasil analisa
diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Aplikasi Asuhan Keperawatan pada
Keluarga Pasien dengan Hipertensi di Jln. Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan Amplas”.
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan yang tepat untuk memberikan intevensi tentang penyakit
hipertensi pada keluarga pasien di Jln. Selamat kelurahan sitirejo 3 Medan Amplas.
1.3.Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan asuhan
keperawatan pada keluarga pasien dengan penyakit hipertensi
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan dengan hipertensi pada
keluarga pasien.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan dengan hipertensi pada
keluarga pasien.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan dengan hipertensi pada
keluarga paien.
d. Penulis mampu melakukan implementasi dengan hipertensi pada keluarga pasien.
Judul : Aplikasi Asuhan Keperawatan Pada Keluarga PasienDengan Penyakit Hipertensi Di Jalan Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan
Penulis : Aditya Pradana S.Kep
Jurusan : S1 Keperawatan Profesi Ners
Tahun Akademik : 2014/2015
ABSTRAK
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Riwayat penyakit hipertensi yang bersamaan dengan pola hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi tembakau, konsumsi tinggi lemak, kurang serat, konsumsi garam berlebih, kurang olah raga, obesitas, lemak darah tinggi dan stres, akan memperberat resiko komplikasi seperti, mengakibatkan infark miokardium, stroke, gagal ginjal, bahkan tak jarang dapat menyebabkan kematian mendadak. Untuk dapat memperoleh gambaran perilaku penderita hipertensi terhadap upaya pencegahan komplikasi.Populasi dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah penderita hipertensi yang berlokasi di Jln. Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan Amplas.Hasil pembahasan dalam karya tulis ini menyatakan bagaimana cara-cara pengobatan terhadap penyakit hipertensi baik dengan terapi ataupun obat (herbal dan obat antihipertensi) serta bagaimana cara-cara mencegah agar terhindar dari hipertensi dengan menjalani hidup sehat serta mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.Untuk melakukan asuhan keperawatan yang optimal pada pasien dengan hipertensi diperlukan kemampuan profesional perawat yang optimal serta dukungan fasilitas yang memadai.
Tittle : Application care nursing for the patients with disease hypertension in the way of good urban village sitirejo 3 medan
Author : Aditya Pradana S.Kep
Departement : Scholar Nursing of Profession Ners Program
Academic Year : 2014/2015
ABSTRACT
Hypertension or high blood pressure is a cause of death and pain high.Disease history hypertension same with a pattern unhealthy life as consume tobacco, consumption high fat, less fiber, consumption salt excess, less sports, obesity, fat high blood and stress, to give heavier risk complication as, resulting in myocardial the myocardium, a stroke, kidney failure, do not even rarely can cause of sudden death. Are picture behavior patients hypertension of efforts to prevent complication.Population in a piece of writing this scientific are sufferers hypertension located in jln.Good urban village sitirejo 3 medan sandpaper.Discussion result in a work of written this specifies how to ways treatment to a disease hypertension good to pharmacology or nonfarmakologi and how ways prevent to avoid from hypertension to live a life of healthy and consume nutritious food balanced.To do the care of nursing optimal in patients with hypertension required the ability professional nurse who optimally and also support facilities.
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA PASIEN DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI JALAN SELAMAT
KELURAHAN SITIREJO 3 MEDAN
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Mata Ajar Pengalaman Belajar Lapangan Komprehensif
PRAKTIKA SENIOR
DISUSUN OLEH : ADITYA PRADANA S.KEP
101101009
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan penyertaanNya
sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir Profei (PBLK/KTI) dengan judul “Aplikasi
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga PasienDengan Penyakit Hipertensi Di Jalan Selamat
Kelurahan Sitirejo 3 Medan”.
Ucapan terimah kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan
bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian Tugas Akhir Profesi ini,
sebagai berikut :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.
2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS sebagai Pembantu dekan I Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Evi Karota S.Kp MNSsebagai Pembantu dekan II Fakultas Keperawatan USU
4. Ikhsanudin Harahap, S.Kp, MNS sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan
USU
5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp.Ns.,M.Kep.sebagaidosen pembimbing yang senantiasa
memberikan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan yang sangat berharga
dalam penulisan tugas akhir profesi ini.
6. Ayahanda Bustomidan Ibunda Yefni Tetty yang selalu mendoakan, menyayangiku dan
memberikan dukungan baik moril maupun material serta senantiasa memberikan yang
terbaik dan nasehat dan sekaligus memberikan motivasi hingga ke tingkat akhir
akademik.
7. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang telah
Semoga Allah selalu mencurahkan berkat dan kasih beserta karuniaNya kepada semua
pihak yang membantu dan mendukung penulis.Penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Ahir Profesi ini.
Medan,
DAFTAR ISI
Cover... i
Lembar Pengesahan... ii
Kata Pengantar... . iii
Daftar Isi... . v
Asbtrak (Bahasa Indonesia)... . vii
Abstract (Engish Text)... viii
BAB I. PENDAHULUAN... 01
1.1. Latar Belakang... .. 01
1.2. Rumusan Masalah... .. 03
1.3. Tujuan Penulisan... 03
1.3.1. Tujuan Umum... 03
1.3.2. Tujuan Khusus... 03
BAB II. TINJAUAN TEORI... 04
3.1.Konsep Dasar... 04
2.1.1 Pengertian... 04
2.1.2 Klasifikasi... 04
2.1.3 Etiologi... 05
2.1.4 Patofisologi... 06
2.1.5 Manifestasi Klinis... 08
2.1.6 Penatalaksanaan... 08
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang... 10
3.2.Konsep Keperawatan... 10
2.2.1 Pengkajian... 10
2.2.2 Diagnosa Keperawatan... 11
BAB III. TINJAUAN KASUS... 14
3.1.Pengkajian... 14
3.2.Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga... 14
3.4.Analisa Data... 16
3.5.Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah... 17
3.6.Perencanaan... 17
3.7.Implementasi... 19
3.8.Evaluasi... 20
BAB IV. PEMBAHASAN... 21
4.1.Deskripsi Profil Lingkungan IX Kelurahan Sitirejo III... 21
4.2.Analisa Pengkajian dan Diagnosa... 21
4.3.Analisis Perencanaan... 22
4.4.Analisis Implementasi dan Evaluasi... 22
BAB V. PENUTUP... 25
5.1.Kesimpulan... 25
5.2.Saran... 25
5.2.1. Untuk Pasien... 25
5.2.2. Untuk Perawat... 26
5.2.3. Untuk Mahasiswa... 26
DAFTAR PUSTAKA... 27
Judul : Aplikasi Asuhan Keperawatan Pada Keluarga PasienDengan Penyakit Hipertensi Di Jalan Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan
Penulis : Aditya Pradana S.Kep
Jurusan : S1 Keperawatan Profesi Ners
Tahun Akademik : 2014/2015
ABSTRAK
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Riwayat penyakit hipertensi yang bersamaan dengan pola hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi tembakau, konsumsi tinggi lemak, kurang serat, konsumsi garam berlebih, kurang olah raga, obesitas, lemak darah tinggi dan stres, akan memperberat resiko komplikasi seperti, mengakibatkan infark miokardium, stroke, gagal ginjal, bahkan tak jarang dapat menyebabkan kematian mendadak. Untuk dapat memperoleh gambaran perilaku penderita hipertensi terhadap upaya pencegahan komplikasi.Populasi dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah penderita hipertensi yang berlokasi di Jln. Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan Amplas.Hasil pembahasan dalam karya tulis ini menyatakan bagaimana cara-cara pengobatan terhadap penyakit hipertensi baik dengan terapi ataupun obat (herbal dan obat antihipertensi) serta bagaimana cara-cara mencegah agar terhindar dari hipertensi dengan menjalani hidup sehat serta mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.Untuk melakukan asuhan keperawatan yang optimal pada pasien dengan hipertensi diperlukan kemampuan profesional perawat yang optimal serta dukungan fasilitas yang memadai.
Tittle : Application care nursing for the patients with disease hypertension in the way of good urban village sitirejo 3 medan
Author : Aditya Pradana S.Kep
Departement : Scholar Nursing of Profession Ners Program
Academic Year : 2014/2015
ABSTRACT
Hypertension or high blood pressure is a cause of death and pain high.Disease history hypertension same with a pattern unhealthy life as consume tobacco, consumption high fat, less fiber, consumption salt excess, less sports, obesity, fat high blood and stress, to give heavier risk complication as, resulting in myocardial the myocardium, a stroke, kidney failure, do not even rarely can cause of sudden death. Are picture behavior patients hypertension of efforts to prevent complication.Population in a piece of writing this scientific are sufferers hypertension located in jln.Good urban village sitirejo 3 medan sandpaper.Discussion result in a work of written this specifies how to ways treatment to a disease hypertension good to pharmacology or nonfarmakologi and how ways prevent to avoid from hypertension to live a life of healthy and consume nutritious food balanced.To do the care of nursing optimal in patients with hypertension required the ability professional nurse who optimally and also support facilities.