• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

5.2. Saran

5.2.3. Untuk Mahasiswa

1. Tingkatkan semangat individu dan kerjasama kelompok, mengelola kasus kelompok

agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara profesional.

2. Mempersiapkan diri baik fisik maupun materi sebelum praktek khususnya dalam

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1.Konsep dasar

2.1.1. Pengertian

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg.Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmhg (Smeltzer, 2002, hal 896).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastole lebih dari 80 mmHg( Muttaqin,2009,hal 262 ).

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal. Seseoarang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastol ( Corwin, hal 356 ).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

2.1.2. Klasifikasi

Menurut The Sevent Report of The Joint National Committe on Prevention (JNCV) klasifikasi tekanan darah orang dewasa 18 tahun keatas sebagai berikut :

Kategori Sistolik, mmHg Diastolik, mmHg

Normal <130 < 85

Normal tinggi 130 - 139 85 – 89

Stadium 1 (ringan) 140 - 159 90 – 99 Stadium 2 (sedang) 160 – 179 100 – 109 Stadium 3 (berat) 180 – 209 110 – 119 Stadium 4 (sangat berat) >210 > 120 2.1.3. Etiologi

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada pria Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi alcohol yang berlebihan dan rangsangan kopi serta obat-obatan yang merangsang dapat berperan disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi factor keturunan (Smeltzer, 2002, hal 897).

Hipertensi dibagi menjadi dua menurut Tjokroprawiro, 2007, hal 212,yaitu : a. Hipertensi primer ( essensial ), penyebab hipertensi tidak diketahui (90-95 % pasien) b. Hipertensi sekunder, disebabkan oleh :

1) Gangguan ginjal (2-6 % dari seluruh pasien hipertensi):

• Renal parenchymal disease : penyakit glomeruler, penyakit tubulo interstisiil kronik, penyakit polikistik, uropati obstruktif

• Renovascular disease : renal artery stenosis ( RAS ) karena aterosklerosis dan displasia fibromuskuler, arthritis, kompresi arteri renalis oleh faktor ekstrinsik. • Lain – lain : tumor yang menghasilkan renin, retensi Na ginjal.

• Kelainan adreno-kortikal : aldosteronisme primer, hiperplasia adrenal kongenital, sindroma cushing.

• Thyroid disease : hipertiroid, hipotiroid • Hyperparathyroidisme : hipercalsemia

• Akromegali

• Carcinoid tumor

3) Exogenous medications and drugs

Kontrasepsi oral, simptomimetik, glukokortikoid, mineralokortikoid, siklosporin, eritropoetin.

4) Kehamilan : pre eklamsia dan eklamsia 5) Gangguan neurologi

6) Faktor psikososial 7) Hipertensi sistolik

• Hilangnya elastisitas aorta dan pembuluh darah besar • Hyperdynamic cardiac output :

2.1.4. Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula dari saraf simpatis, yang berkelanjutan ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di thorax dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor di hantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak kebawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreprinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Smeltzer ,2002,hal 898).

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpati merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktifitas vasokonstriksi.Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.Korteks adrenal mensekresi kortisol dan streroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokostriktor pembuluh darah.Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin 1 yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal (Smeltzer ,2002,hal 898).

Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjsl, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler.Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi. Sebagai pertimbangan hipertensi gerontologi dimana terjadi perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang di pompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer ,2002,hal 898).

2.1.5. Manifestasi kliniks

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala, bila ada biasanya menunjukkan kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai system organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah yang bersangkutan. penyakit arteri koroner dengan angina adalah gejala yang paling menyertai hipertensi. Hipertofi ventrikel kiri terjadi sebagai respons peningkatan beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan sistemik yang meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan peningkatan beban kerja maka terjadi gagal jantung kiri. Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan azotemia (peningkatan nitrogen urea darah dan kretinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik trasien yang termanifestasi sebagai paralysis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan ketajaman penglihatan (Smeltzer ,2002,hal 899).

2.1.6. Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan medis pada klien hipertensi adalah mencegah terjadinya mordibitas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90 mmHg.Efek setiap program ditentukan oleh derajat hipertensi, komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan terapi.Menurut Muttaqin, 2009, hal 117Pada klien dengan hipertensi dapat melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut:

a. Modifikasi gaya hidup

Dengan pendekatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi hipertensi adalah sebagai berikut :

• Teknik – teknik mengurangi stress. • Penurunan berat badan.

• Pembatasan natrium, tembakau, dan alkohol. • Olah raga/latihan.

• Relaksasi

Relaksasi adalah suatu prosedur atau teknik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks

b. Terapi farmakologi

Obat – obat antihipertensi dapat dipakai sebagai obat tunggal atau dicampur dengan obat lain. Obat – obat ini diklasifikasikan menjadi lima kategori, yaitu :

• Diuretik

Hidroklorotiazid adalah diuretik yang paling sering diresepkan untuk mengobati hipertensi ringan.

• Simpatolitik

Penghambat adrenergik alfa, penghambat neuron adrenergik, penekan simpatetik, penghambat adrenergik beta, resptor beta.

• Vasodilator arteriol yang bekerja langsung

Obat tahap III yang bekerja dengan merelaksasikan otot –otot polos pembuluh darah, terutama arteri, sehingga menyebabkan vasodilator. Dengan terjadinya vasodilator, tekanan darah akan turun dan natrium serta air akan tertahan, sehingga terjadi edema perifer.

Obat golongan ini menghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), yang nantinya akan menghambat pembentuan angiotensin II ( vasokonstriktor ) dan menghambat pelepasan aldosteron.

• Penghambat saluran kalsium ( blocker kalsium antagonis )

Obat golongan ini menghambat pemasukan ion kalsium ke dalam sel, serta menurunkan afterload jantung.

2.1.7.Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang pada hipertensi bertujuan mendeteksi penyakit yang bisa diobati (biasanya ginjal), dan menilai fungsi jantung serta ginjal.Semua pasien memerlukan :

• EKG untuk menilai ukuran ventrikel kiri,dan jika abnormal periksa rontgen toraks.

• Darah ,ureum, dan elektrolit untuk menilai fungsi ginjal dan mencari alkalosis

hipokalemik pada sindrom conn dan cushing ( David Rubensten, D, Wayne, D, Bradley, J, 2005, hal 318).

2.2. Konsep keperawatan 2.2.1. Pengkajian

Pada riwayat penyakit dahulu, klien dengan hipertensi memiliki riwayat peningkatan tekanan darah. Dengan riwayat keluarga dengan hipertensi yang sama juga ditemukan. Secara otomatis ditemukan riwayat meminum obat antihipertensi. Pengkajian untuk klien yang sedang menjalankan terapi obat antihipertensi adalah sebagai berikut :

a. Dapatkan tanda – tanda vital, bandingkan dengan tekanan darah sebelumnya,

b. Periksa elektrolit serum, laporkan hasilnya.

c. Periksa bunyi paru klien apakah terdapat ronkhi. Karena ada obat yang memicu

retensi natrium dan air.

d. Catat haluaran urine , laporkan jumlahnya.

e. Periksa angota gerak apakah ada edema (Muttaqin, 2009, hal 116). 2.2.2. Diagnosa keperawatan

1. Peningkatan TD berhubungan dengan penurunan curah jantung

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×24 jam TD klien dapat kembali normal.

Hasil yang diharapkan :

a. Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD/beban kerja jantung b. Keluarga klien mengatakan sakit kepala yang dirasakna klien berkurang Intervensi keperawatan

• Pantau TD klien

Rasional : Adanya pucat, dingin, kulit lembab, dan masa pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan dengan vasokontriksi atau mencerminkan deskompensasi / penurunan CO.

• Pertahankan pembatasan aktivitas, spt. Istirahat di tempat tidur/kursi; jadwal periode istirahat tanpa gangguan; bantu klien melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan.

Rasional : Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis; meningkatkan relaksasi.

• Lakukan tindakan- tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan leher, meninggikan kepla tempat tidur.

Rasional : Menurunkan stresss dan ketegangan yang mempengaruhi tekanan darah dan perjalanan penyakit hipertensi.

2. Nyeri/Sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vaskuler. Tujuan : Klien akan mampu melakukan aktivitas secara mandiri. Hasil yang diharapkan :

a. Klien dapat berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan / diperlukan. b. Keluarga klien mengatakan sakit kepala yang dirasakan klien berkurang.. Intervensi keperawatan :

a. Mempertahankan tirah baring selama fase akut

Rasionalnya : Tindakan yang menurunkan tekanan vascular serebral dan yang memperlambat/ memblok respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya.

b. Meminimalkan stimulasi/meningakatkan relaksasiGangguan rasa nyaman

Rasionalnya : Menurunkan/ mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system saraf simpatis

3. Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri

Tujuan :Keluhan insomnia pada Tn. A mampu diatasi secara mandiri Hasil yang diharapkan :

a. Tidak mengalami lagi gangguan pola aktifitas.

Intervensi keperawatan :

a. Batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal Rasionalnya : Vasodilatasi pada system saraf simpatis

b. Membacakan ayat suci al-quran sebelum waktu tidur agar klien dapat istirahat Rasionalnya : Memberikan ketenangan batin pada klien dan memperkuat keimanan klien sebagai umat islam

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kesehatan yang baik atau kesejahteraan merupakan suatu kondisi dimana tidak hanya terbebas dari penyakit. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelamahan. UU No.23 (1992) sehatadalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sakit menurut parkin’s adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam beraktifitas sehari-hari baik aktifitas jasmani, rohani maupunsosial (Mubaraq, 2005). Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolik yangtidak normal, batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun pada umumnya sistolik yang berkisar antara 140-190 mmHg dan diastolik antara 90-95 mmHg dianggap merupakan garis batas dari hipertensi (Riyadi, 2011). Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah arterial abnormal yang langsung dan terus menerus. Pada umumnya hipertensi diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : Sistolik dikelompokan menjadi 3 yaitu : Hipertensi ringan : 140 - 159 mmHg, hipertensi sedang : 160 - 179 mmHg, hipertensi berat : >180 mmHg.

Diastolik di kelompokan menjadi 3 yaitu : Hipertensi ringan 90 - 99, hipertensi sedang : 100-109 mmHg, hipertensi berat >110 mmHg (Brashers, 2008). Hipertensi adalah keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik danatau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang makan obat antihipertensi (A.Aziz Rani, dkk, 2006). Menurut WHO dan The International Society Hypertension (ISH) saat ini

terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia dan 3juta diantaranya meninggal dunia setiap tahunnya. Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) 2001 menunjukkan bahwa 8,3 persen penduduk menderita hipertensi meningkat menjadi 27,5 persen pada tahun 2004. Di Indonesia penyakit hipertensi disebut the silent killer. Penderita hipertensi semakin meningkat umur semakin tinggi resiko hipertensi pada umur 25 - 44 tahun prevalensi sebesar 29 persen, pada umur 45 - 46 tahun sebesar 51 persen pada umur lebih dari 65 tahun sebesar 65 persen. Wanita lebih banyak mengalami hipertensi dari pada pria. Hasil SKRT 2004 menunjukkan penyakit kardioveskuler merupakan penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20 - 35 persen dari kematian tersebut disebabkan oleh hipertensi (Depkes RI, 2009). Hasilobservasi di Puskesmas Gondangrejo Karanganyar penulis pada tanggal 22-24 April 2013 diperoleh data 72.579 penduduk yang menderita penyakit hipertensi sebesar 89 persen. Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga yang lainnya yangberkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainnya salingtergantung dan berinteraksi. Apabila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainnya dan anggota keluarga yang ada disekitarnya (Cahyatin, 2009).

Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan meliputi, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan kelurga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongaan yang tepat sesuai dengan keadaan, dengan pertimbangan siapa diantara keluargayang mempunyai kemampuan

memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Mengenal keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan telah diketahui oleh keluarga sendiri. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesejahteraan keluarga. Memanfaatkan fasilitaspelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga (Suprajitno, 2004). Dari hasil analisa diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Aplikasi Asuhan Keperawatan pada Keluarga Pasien dengan Hipertensi di Jln. Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan Amplas”.

1.2.Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan keperawatan yang tepat untuk memberikan intevensi tentang penyakit hipertensi pada keluarga pasien di Jln. Selamat kelurahan sitirejo 3 Medan Amplas.

1.3.Tujuan Penulisan

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan pada keluarga pasien dengan penyakit hipertensi

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan dengan hipertensi pada keluarga pasien.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan dengan hipertensi pada

keluarga pasien.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan dengan hipertensi pada

keluarga paien.

d. Penulis mampu melakukan implementasi dengan hipertensi pada keluarga pasien. e. Penulis mampu melakukan evaluasi dengan hipertensi pada keluarga pasien.

Judul : Aplikasi Asuhan Keperawatan Pada Keluarga PasienDengan Penyakit Hipertensi Di Jalan Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan

Penulis : Aditya Pradana S.Kep

Jurusan : S1 Keperawatan Profesi Ners

Tahun Akademik : 2014/2015

ABSTRAK

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Riwayat penyakit hipertensi yang bersamaan dengan pola hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi tembakau, konsumsi tinggi lemak, kurang serat, konsumsi garam berlebih, kurang olah raga, obesitas, lemak darah tinggi dan stres, akan memperberat resiko komplikasi seperti, mengakibatkan infark miokardium, stroke, gagal ginjal, bahkan tak jarang dapat menyebabkan kematian mendadak. Untuk dapat memperoleh gambaran perilaku penderita hipertensi terhadap upaya pencegahan komplikasi.Populasi dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah penderita hipertensi yang berlokasi di Jln. Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan Amplas.Hasil pembahasan dalam karya tulis ini menyatakan bagaimana cara-cara pengobatan terhadap penyakit hipertensi baik dengan terapi ataupun obat (herbal dan obat antihipertensi) serta bagaimana cara-cara mencegah agar terhindar dari hipertensi dengan menjalani hidup sehat serta mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.Untuk melakukan asuhan keperawatan yang optimal pada pasien dengan hipertensi diperlukan kemampuan profesional perawat yang optimal serta dukungan fasilitas yang memadai.

Tittle : Application care nursing for the patients with disease hypertension in the way of good urban village sitirejo 3 medan

Author : Aditya Pradana S.Kep

Departement : Scholar Nursing of Profession Ners Program

Academic Year : 2014/2015

ABSTRACT

Hypertension or high blood pressure is a cause of death and pain high.Disease history hypertension same with a pattern unhealthy life as consume tobacco, consumption high fat, less fiber, consumption salt excess, less sports, obesity, fat high blood and stress, to give heavier risk complication as, resulting in myocardial the myocardium, a stroke, kidney failure, do not even rarely can cause of sudden death. Are picture behavior patients hypertension of efforts to prevent complication.Population in a piece of writing this scientific are sufferers hypertension located in jln.Good urban village sitirejo 3 medan sandpaper.Discussion result in a work of written this specifies how to ways treatment to a disease hypertension good to pharmacology or nonfarmakologi and how ways prevent to avoid from hypertension to live a life of healthy and consume nutritious food balanced.To do the care of nursing optimal in patients with hypertension required the ability professional nurse who optimally and also support facilities.

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA PASIEN DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI JALAN SELAMAT

KELURAHAN SITIREJO 3 MEDAN

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Mata Ajar Pengalaman Belajar Lapangan Komprehensif

PRAKTIKA SENIOR

DISUSUN OLEH : ADITYA PRADANA S.KEP

101101009

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan penyertaanNya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir Profei (PBLK/KTI) dengan judul “Aplikasi Asuhan Keperawatan Pada Keluarga PasienDengan Penyakit Hipertensi Di Jalan Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan”.

Ucapan terimah kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian Tugas Akhir Profesi ini, sebagai berikut :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS sebagai Pembantu dekan I Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Evi Karota S.Kp MNSsebagai Pembantu dekan II Fakultas Keperawatan USU

4. Ikhsanudin Harahap, S.Kp, MNS sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan

USU

5. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp.Ns.,M.Kep.sebagaidosen pembimbing yang senantiasa

memberikan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan yang sangat berharga dalam penulisan tugas akhir profesi ini.

6. Ayahanda Bustomidan Ibunda Yefni Tetty yang selalu mendoakan, menyayangiku dan

memberikan dukungan baik moril maupun material serta senantiasa memberikan yang terbaik dan nasehat dan sekaligus memberikan motivasi hingga ke tingkat akhir akademik.

7. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang telah

Semoga Allah selalu mencurahkan berkat dan kasih beserta karuniaNya kepada semua pihak yang membantu dan mendukung penulis.Penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Ahir Profesi ini.

Medan,

DAFTAR ISI

Cover... i

Lembar Pengesahan... ii

Kata Pengantar... . iii

Daftar Isi... . v

Asbtrak (Bahasa Indonesia)... . vii

Abstract (Engish Text)... viii

BAB I. PENDAHULUAN... 01 1.1. Latar Belakang... .. 01 1.2. Rumusan Masalah... .. 03 1.3. Tujuan Penulisan... 03 1.3.1. Tujuan Umum... 03 1.3.2. Tujuan Khusus... 03

BAB II. TINJAUAN TEORI... 04

3.1.Konsep Dasar... 04 2.1.1 Pengertian... 04 2.1.2 Klasifikasi... 04 2.1.3 Etiologi... 05 2.1.4 Patofisologi... 06 2.1.5 Manifestasi Klinis... 08 2.1.6 Penatalaksanaan... 08 2.1.7 Pemeriksaan Penunjang... 10 3.2.Konsep Keperawatan... 10 2.2.1 Pengkajian... 10 2.2.2 Diagnosa Keperawatan... 11

BAB III. TINJAUAN KASUS... 14

3.1.Pengkajian... 14

3.2.Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga... 14

3.4.Analisa Data... 16

3.5.Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah... 17

3.6.Perencanaan... 17

3.7.Implementasi... 19

3.8.Evaluasi... 20

BAB IV. PEMBAHASAN... 21

4.1.Deskripsi Profil Lingkungan IX Kelurahan Sitirejo III... 21

4.2.Analisa Pengkajian dan Diagnosa... 21

4.3.Analisis Perencanaan... 22

4.4.Analisis Implementasi dan Evaluasi... 22

BAB V. PENUTUP... 25 5.1.Kesimpulan... 25 5.2.Saran... 25 5.2.1. Untuk Pasien... 25 5.2.2. Untuk Perawat... 26 5.2.3. Untuk Mahasiswa... 26 DAFTAR PUSTAKA... 27 LAMPIRAN – LAMPIRAN... 28

Judul : Aplikasi Asuhan Keperawatan Pada Keluarga PasienDengan Penyakit Hipertensi Di Jalan Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan

Penulis : Aditya Pradana S.Kep

Jurusan : S1 Keperawatan Profesi Ners

Tahun Akademik : 2014/2015

ABSTRAK

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Riwayat penyakit hipertensi yang bersamaan dengan pola hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi tembakau, konsumsi tinggi lemak, kurang serat, konsumsi garam berlebih, kurang olah raga, obesitas, lemak darah tinggi dan stres, akan memperberat resiko komplikasi seperti, mengakibatkan infark miokardium, stroke, gagal ginjal, bahkan tak jarang dapat menyebabkan kematian mendadak. Untuk dapat memperoleh gambaran perilaku penderita hipertensi terhadap upaya pencegahan komplikasi.Populasi dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah penderita hipertensi yang berlokasi di Jln. Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan Amplas.Hasil pembahasan dalam karya tulis ini menyatakan bagaimana cara-cara pengobatan terhadap penyakit hipertensi baik dengan terapi ataupun obat (herbal dan obat antihipertensi) serta bagaimana cara-cara mencegah agar terhindar dari hipertensi dengan menjalani hidup sehat serta mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.Untuk melakukan asuhan keperawatan yang optimal pada pasien dengan hipertensi diperlukan kemampuan profesional perawat yang optimal serta dukungan fasilitas yang memadai.

Tittle : Application care nursing for the patients with disease hypertension in the way of good urban village sitirejo 3 medan

Author : Aditya Pradana S.Kep

Departement : Scholar Nursing of Profession Ners Program

Academic Year : 2014/2015

ABSTRACT

Hypertension or high blood pressure is a cause of death and pain high.Disease history hypertension same with a pattern unhealthy life as consume tobacco, consumption high fat, less fiber, consumption salt excess, less sports, obesity, fat high blood and stress, to give

Dokumen terkait