• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDUSTRI KOPI AMAN KUBA DI DESA REJE BUKIT KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN INDUSTRI KOPI AMAN KUBA DI DESA REJE BUKIT KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN INDUSTRI KOPI AMAN KUBA

DI DESA REJE BUKIT KECAMATAN BEBESEN

KABUPATEN ACEH TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh :

YASYIPIN FAHRI

NIM. 3113321039

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Yasyipin Fahri. NIM. 3113321039. Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi S1. JurusanPendidikanSejarah, FakultasIlmuSosial, UniversitasNegeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1.Perkembangan industri kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, 2. Pengelolaan (bahan baku, produksi, tenaga kerja, pemasaran) industri kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, 3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam perkembangan industri kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian, wawancara dengan pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang berkaitan dengan topik penelitian, kemudian menggunakan buku yang mendukung pembahasan topic penelitian. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Industri Kopi Aman Kuba memproduksikan bubuk kopi Arabika sejak tahun 1958. Setiap tahunnya industri kopi Aman Kuba mengalami perkembangan yang signifikan. Periode 2016 industri kopi Aman Kuba telah memproduksi bubuk kopi dan memasarkannya ke dalam dan luar negeri. Dengan berbagai media pemasaran baik online dan iklan. Dengan kemasan yang lebih menarik dan menggunakan mesin pengolahan yang canggih yaitu

Four in One (satu mesin dengan empat fungsi) yaitu sebagai mesin untuk

padi, pengupas kopi, sumber listrik dan pembelah kayu menjadi papan dan kayu. Proses produksi bubuk kopi di Industri Kopi Aman Kuba ini meliputi :1. Sortasi glondong (biji kopi) 2. Pengeringan 3. Pemilihan biji kopi (penyuplaian) 4. Penyangraian biji kopi menjadi bubuk (Roasting). Hambatan yang dihadapi industri kopi Aman Kuba ialah ketersediaan modal, persediaan bahan baku, persaingan industri, listrik yang tidak stabil dan tenaga kerja yang berganti-ganti. Keberadaan Industri kopi Aman Kuba ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen. Perubahan ekonomi dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu tingkat kesejahteraan masyarakat meliputi keuntungan yang didapatkan oleh pengusaha dan pendapatan para pekerja di industri kopi Aman Kuba.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang selalu memberikan limpahan rahmat kesehatan, kekuatan dan kesabaran serta petunjuk dan bimbinganNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta tidak lupa penulis mengucapkan Shalawat beriring salam kepada Junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Yang membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang.

Penulisan skripsi ini berjudul “Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa

Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah”. Dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin, tetapi kemampuan, pengetahuan serta pengalaman penulis memiliki keterbatasan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan masukan yang bersifat konstruktif. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, baik isi maupun susunan tata bahasanya. Walaupun demikian harapan penulis dari hasil studi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan ini, penulis banyak mendapat dukungan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

(9)

3. Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah serta sebagai penguji yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah atas saran dan kemudahan administrasi kepada penulis.

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Terimakasih Bu, tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain ucapan terimakasih atas ilmu yang begitu banyak saya dapatkan selama dibimbing dalam perkuliahan terlebih dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan penguji yang telah banyak memberikan nasehat-nasehat yang berharga bagi penulis.

7. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan masukan dan inspirasi bagi penulis.

8. Dosen-dosen di Pendidikan Sejarah, Pak Ponirin, Pak Hidayat, Pak Ichwan, Pak Pulung, Pak Sidiq, Pak Haris, Ibu Hafnita, Ibu Lukitaningsih, Ibu Eva, Ibu Ika Purnama Sari, Ibu Samsidar dan dosen lainnya yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

9. Kepada Ayah Muhammad Su’ir dan Ibu Hasanah, S.Pd yang telah memberikan

kekuatan, dukungan, dan doa kepada penulis, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Tiada yang dapat membalas kebaikan kalian berdua, semoga Allah memberikan rezeki yang berlimpah dan kesehatan lahir dan bathin.

(10)

iv

11. Kepada Bapak Ikrar sebagai narasumber sekaligus pemilik Industri Kopi Aman Kuba, penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

12. Kepada kawan-kawan yang telah memberikan semangat atas penulis, kepada Herwinsyah (gembung) M fadil alhakim (jawa) Royhan Dalimunthe (cungkring) kepada Yeka, Ida fitriyani lubis (emak) wiena lestira sembiring, Izom Brutu, Veronika Simanjuntak (honey) Enos Paul Remon Sianturi (Ketua) Boyce Silalahi Wakil Ketua, Azizah Fazar Ningrum (cerewetan) dan kawan seperguruan lainnya. Penulis sangat menyadari masih sangat banyak kekurangan dari segi isi maupun dari tata bahasa dan jauh kesempurnaaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Konseptual ... 8

1. Perkembangan Industri... 8

2. Industri Kopi ... 13

3. Perkembangan Industri UKM ... 14

4. Faktor-faktor Produksi Industri ... 15

5. Struktur Industri Kopi Dalam Negeri ... 23

B. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Lokasi Penelitian... 27

C. Sumber Data... 27

D. Teknik Pengumpulan Data... 28

(12)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 31

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 31

1. Luas dan Batas Wilayah Aceh Tengah ... 31

2. Letak Geografis Kecamatan Bebesen ... 31

3. Kondisi Geografis Aceh Tengah ... 32

4. Iklim ... 34

5. Kependudukan... 35

6. Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 43

7. Pertanian... 43

8. Industri ... 44

9. Sejarah Singkat Masuknya Kopi Arabika ke Kabupaten Aceh Tengah ... 45

B. Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba ... 50

C. Pengelolaan Industri Kopi Aman Kuba... 53

1. Proses Produksi ... 53

2. Pemasaran ... 57

3. Modal ... 60

4. Tenaga Kerja ... 62

D. Hambatan-hambatan Yang Dihadapi Industri Kopi Aman Kuba ... 64

1. Ketersediaan Modal ... 64

2. Persediaan Bahan Baku... 66

3. Persaingan Industri... 67

4. Listrik Yang Tidak Stabil... 68

5. Tenaga Kerja Yang Berganti-ganti ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran... 74

(13)

LAMPIRAN

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kepadatan dan Persebaran Penduduk... 38

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 40

Tabel4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .... 41

Tabel 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 42

Tabel 6. Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 43

Tabel 7. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Kopi ... 44

Tabel 8. Besar Industri di Kecamatan Bebesen ... 45

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kopi Arabika Yang Masih Glondong... 55

Gambar 2. Penjemuran Kopi di Bawah Sinar Matahari ... 55

Gambar 3. Pemilihan atau Penyuplaian Kopi Yang Bermutu ... 56

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Salah satunya memulai pembangunan bidang industri khususnya industri kecil. Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, peran industri sangat di butuhkan terhadap upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

Pembangunan bidang industri sekarang ini telah mendapatkan perhatian dari kalangan masyarakat, praktis bisnis dan pemerintah sehingga tumbuh semakin pesat, hal ini di karenakan industri telah diakui sebagai indikator pertumbuhan ekonomi di indonesia, meningkatkan pendapatan negara juga dengan hadirnya industri tentu akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

(17)

dapat berkembang menjadi industri menengah atau industri besar jika di kelola dengan baik.

Sasaran pembagunan industri kecil tidak hanya berorientasi pada wilayah perkotaan namun juga di tunjukan pada wilayah pendesaan yang memili potensi sumber bahan baku dan sumber daya manusia yang relevan dangan tujuan agar industri kecil berkembang di desa. Berdasarkan sasaran ini berarti pembagunan semakin ditingkatkan sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dimana pelaksanaanya memberikan manfaat dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat, menigkatkan keikut sertaan masyarakat agar tetap berperan secara aktif memajukan industri kecil serta meningkatkan proses produksi untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

(18)

3

penting dan diperlukan, untuk itu perlu dijaga agar kegiatan tersebut dapat terus memperhatikan aspek lingkungan, aspek daya produksi dan aspek kebersamaan atau keadilan sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Pembangunan pertanian ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri melalui pertanian maju, efisien dan tangguh sehingga makin mampu meningkatkan dan menganekaragamkan produksi, meningkatkan mutu dan pegelolaan industri.

Tampaknya pertanian hingga sampai sekarang ini masih memegang peranan penting dalam perekonomian sosial, demikian juga halnya dengan penyediaan pangan bagi seluruh penduduk. Selain itu merupakan andalan penyambung devisa negara termasuk didalamnya tanaman kopi. Tanaman kopi di Indonesia adalah salah satu bahan dagang yang mempunyai arti penting sebagai komoditi eksport.

Kopi sebagai salah satu komoditif non migas, memiliki pasaran yang cukup mantap di pasaran dunia, sebab dari berbagai penjuru dunia banyak orang yang suka minum kopi, karena kopi dapat di olah menjadi minuman yang lezat rasanya. Sehingga kopi mampu mempunyai harga pasar yang cukup luas di dunia, dan banyak di eksport ke luar negeri.

(19)

Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah memiliki kebun kopi dan tanaman kopi yang dijadikan sebagai sumber penghasilan atau mata pencaharian. Hal ini terlihat jelas bahwa di lahan-lahan penduduk tumbuh tanaman kopi. Bahkan usaha -usaha pengeringan dan pengupasan kulit kopi sudah terdapat disana. Tanaman kopi sangat banyak di usahakan penduduk di Kabupaten Aceh Tengah sampai saat ini.

Jenis kopi yang di kembangkan di Aceh Tengah adalah jenis kopi Arabica, Robusta, oleh masyarakat setempat. Kopi jenis ini mulai berkembang tahun 1958. Bibit kopi tersebut pada awalnya dibagikan setiap keluarga secara gratis oleh Dinas Pertanian Kecamatan Bebesen untuk di tanam dan di usahakan di ladang masing-masing dan sampai saat ini masyarakat masih mengusahakan tanaman kopi tersebut.

Tanaman kopi memerlukan pemupukan dan perawatan supaya kopi dapat tumbuh dengan baik. Mulai dari penanaman sampai kopi sudah menghasilkan perlu pemupukan dan perawatan. Kopi Arabika biasanya sudah berbuah kira-kira berumur 2 tahun. Kopi memiliki musim panen 2 kali setahun yaitu pada bulan Maret dan bulan Oktober. Pada bulan ini kopi akan berubah secara keseluruhan dan banyak. Kopi tetap menghasilkan sepanjang tahun tetapi tidak sebanyak ketika musim panen atau bisa di katakan kopi lebih jarang buahnya.

(20)

5

sudah rusak atau mati sangat susah untuk memperbaiki dan memerlukan waktu yang lama. Begitu juga dengan penyakit kerdil dan ulat atau hama yang menggangu tanaman kopi menyebabkan tidak bisa berbuah.

Masyarakat di desa Reje Bukit penduduk desa tersebut rata- rata bermata pencaharian dari tanaman kopi, bahkan sekitar 90 % penduduknya memiliki kebun kopi yang menjadi pekerjaan yang diketahui oleh masyarakat di desa peromnas pinagan, sehingga melihat dari kenyataan tersebut maka penulis sangat tertarik untuk meneliti tentang Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

2. Pengelolaan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

C. Pembatasan Masalah

(21)

peneliti memfokuskan kepada Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah .

2. Bagaimana pengelolaan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

3. Apa sajakah hambatan-hambatan yang dihadapi Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan industri Pabrik Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan industri kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

(22)

7 F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian sering diidentifikasikan dengan tujuan penelitian, oleh sebab itu perlu dijelaskan manfaat penelitian dari penulisan ini adalah:

1. Sebagai bahan dan informasi mengenai Industri Kopi Aman Kuba Kabupaten Aceh Tengah.

2. Sebagai bahan perbandingan bagi Mahasisawa Pendidikan Sejarah maupun Mahasisawa Jurusan lainnya dengan Bidang penelitian yang sama pada lokasi penelitian yang berbeda untuk menghasilkan kesimpulan yang sempurna.

3. Bagi pengusaha diharapkan dalam penelitian ini pengusaha dapat meningkatkan mutu dan mempertahankan kualitas kinerja bekerja. 4. Bahan pertimbangan pemerintah setempat agar lebih memberikan

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti selama di lapangan yang sudah dituangkan dalam pembahasan sebelumnya mengenai

“Perkembangan Industri Kopi Aman Kuba di Desa Reje Bukit Kecamatan

Bebesen Kabupaten Aceh Tengah”, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Industri kopi Aman Kuba yang ada di desa Reje Bukit pada awalnya berdiri pada tahun 1946, namun secara sahnya setelah ada akte yaitu tahun 1958. Didirikan oleh H. Aman Kuba. Awalnya hanya sebagai industri pengupasan kopi, namun dengan teknologi yangs semakin berkembang, industri kopi Aman Kuba mulai mengolah bubuk kopi dan memproduksikannya ke dalam dan luar negeri.

2. Latar belakang berdirinya industri kopi Aman Kuba adalah dipengaruhi oleh faktor utama yaitu banyaknya bahan baku yaitu kopi Arabika yang lokasinya berdekatan dengan industri sehingga digunakan untuk menghasilkan bubuk kopi yang berkualitas.

3. Bahan baku untuk industri ini didapatkan dari hasil kebun para petani yang ada di sekitar industri yaitu di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen. 4. Proses produksi bubuk kopi di Industri Kopi Aman Kuba ini meliputi,

(24)

73

kedua melakukan pengeringan biji kopi yang sudah dipilih. Dilanjutkan dengan yang ketiga pemilihan biji kopi (penyuplaian) untuk mendapatkan biji kopi yang bermutu. Kemudian yang terakhir tahap keempat yaitu penyangraian biji kopi menjadi bubuk kopi (Roasting).

5. Hambatan-hambatan yang dialami oleh pengusaha kopi Aman Kuba adalah seperti kesulitan modal, sulitnya memperoleh bahan baku (panceklik), persaingan dengan industri kopi lainnya, listrik yang tidak stabil serta tenaga kerja yang berganti-ganti.

6. Industri kopi Aman Kuba yang ada di Desa Reje Bukit Kecamatan Bebesen ini merekrut pekerja dengan memprioritaskan para pekerja yang ada dan bertempat tinggal di sekitar industri. Hal ini menjadi sangat membantu para penduduk dalam hal mendapatkan lapangan pekerjaan serta berproduktif.

(25)

pengolaan kopi Aman Kuba dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti makan, minum dan biaya kesehatan serta pendidikan anak-anaknya. Yang ketiga yaitu mempermudah masyarakat desa maupun luar desa untuk memperoleh bubuk kopi dengan kualitas bermutu.

B. Saran

Adapun saran peneliti setelah melakukan proses penelitian di lokasi penelitian adalah:

1. Industri kopi Aman Kuba mengalami perkembangan dari tahun ke tahun dan diharapkan akan tetap mempertahankan tujuannya yaitu meningkatkan kualitas produk agar lebih dikenal oleh masyarakat dalam negeri dan luar negeri dan membantu memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat sekitar industri.

2. Dihimbau kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan dan membantu industri kopi Aman Kuba baik dalam hal penyediaan modal dan perkembangan pemasaran, mengefisiensi listrik agar proses produksi dapat berjalan lancar.

3. Lebih meningkatkan kualitas maupun mutu produk tersebut agar mampu bersaing dengan industri-industri sejenisnya dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup industri dan juga kelayakan hidup para tenaga kerja. 4. Kepada para tenaga kerja agar dapat terus berkarya dan menekuni serta

(26)

75

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Toha. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka. Arif, Muhamad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung : Yrama Widya. Fuad, M dkk. 2012. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Hurlock, B Elizabeth. 2008 . Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT Glora Aksara Pratama.

Ir. Najiyati, Sri dan Ir Danarti. 1992 . Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas

Panen. Jakarta : Seri Pertanian–XCIV/290/90.

Kecamatan Bebesen dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tengah. Katalog BPS : 1102001.1106050

Kecamatan Bebesen dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tengah. Katalog BPS : 1102001.1106050

Muljana, Wahyu. 2006 . Bercocok Tanam Kopi. Yogyakarta : CV Aneka Ilmu.

Onks, M”dan S,R, Haditono. 2013. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Subroto, Budiarto. 2011. Pemasaran Industri Business to Business Marketing . Yogyakarta : Cv Andi Offset.

Statistik Daerah Kecamatan Bebesen 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tengah. No Publikasi : 11060.0005

Swasth, dan Sukonto, Ibnu W, SE. 2002. Pengantar Bisnis Modern, (

Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern ). Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan Kuantitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Wahidi, D Roestanto. 2014. Kawasan Industri Indonesia Sebuah Konsep

Perencanaan dan Aplikasinya. Bogor: Cv. Biografika.

Gambar

Tabel1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin .............
Gambar 1. Kopi Arabika Yang Masih Glondong..............................

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Perkembangan Pemukiman dan Kebun Kopi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Studi Kasus di Dusun Sidomakmur, Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat). Dibimbing

Desa Tengah Padang mulai dibentuk pada tahun 1925 yang penduduknya adalah penduduk pindahan dari Desa Semidang yang mayoritas suku serawai dan sebagian berasal dari

Penduduk  Desa  Riau  berjumlah  2.577  jiwa.  Sebagian  besar  penduduk 

Gambar 9: Bapak Darmawan sedang menjemur kopi di depan rumah. Gambar 10 : Rumah Ibu Radiah yang berada

Untuk mengetahui tingkat bahaya erosi yang terjadi pada berbagai kemiringan lereng di kebun kopi rakyat di Desa Jungke dan Desa Seni Antara Kecamatan Permata,

Dalam hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa jumlah tanggungan kepala keluarga petani kopi di desa Bukit Kemuning yang paling banyak adalah 6 orang dan yang

Kondisi geografis Desa Mahak Baru letak cukup jauh dari pusat kota, dapat digolongkan sebagai pedesaan. Dimana penduduk Desa Mahak Baru tersebut bermata

sebagian besar dari penduduk Desa Rantau Sakti adalah bermata pencaharian petani sawit dan karet yakni sebanyak 1244 orang bekerja sebagai pegawai sebanyak 28 orang sebagai pedagang 10