• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA PAB 6 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGINTERPRETASIKAN GAMBAR TEKNIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA PAB 6 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGINTERPRETASIKAN

GAMBAR TEKNIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS X TEKNIK

KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA PAB 6 MEDAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

Oleh

WATUL SALIM HUTAPEA

5123122038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Watul Salim Hutapea. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menginterpretasikan Gambar Teknik dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 6 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mata pelajaran menginterpretasikan gambar teknik pada sub bab pandangan, potongan dan penulisan ukuran. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mata pelajaran menginterpretasikan gambar teknik pada sub bab pandangan, potongan dan penulisan ukuran 2015/2016. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh 21 siswa (77,77%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 6 siswa (22,23%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 75,92 dengan tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 77,77%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar siklus II diperoleh 24 siswa (88,88%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 siswa (11,12%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 80,46 dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 88,88%. Jika dibandingkan data dari siklus I dan siklus II maka diperoleh nilai dari 21 siswa yang tuntas pada siklus I bertambah sebanyak 3 siswa pada siklus II menjadi 24 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam belajar berkurang dari 6 siswa yang tidak tuntas pada siklus I menjadi 3 siswa pada siklus II. Karena telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dan mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa pada sub bab pandangan, potongan dan penulisan ukuran.

(6)

ii

ABSTRACT

Watul Salim Hutapea. Efforts to Improve Learning Outcomes Interpret Image Technique by Applying Cooperative Learning ModelJigsaw in Class X Lightweight Vehicle Engineering Private SMK PAB 6 Terrain Academic Year 2015/2016. Skripsi. Faculty of Engineering, State University of Medan. 2016.

The purpose of this study was to determine the learning outcome by implementing cooperative learning model jigsaw subjects interpret engineering drawings in section views, section and writing sizes. This research is a classroom action research (Classroom Action Research). The object of this research is to improve student learning outcomes through cooperative learning model jigsaw subjects interpret engineering drawings in section views, section and writing the size of 2015/2016. Based on the analysis of learning outcomes first cycle obtained 21 students (77.77%) have achieved mastery learning and 6 students (22.23%) are not yet complete. The average value of 75.92 class with the level of completeness in classical amounted to 77.77%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, of the test results obtained by studying the second cycle of 24 students (88.88%) have achieved mastery learning and 3 students (11.12%) are not yet complete. The average value of the class rose to 80.46 level in classical learning completeness of 88.88%. If compared to the data from the first cycle and the second cycle, the obtained values of 21 students who completed the first cycle increased by 3 students in the second cycle to 24 students, while the students who have not completed the study was reduced from 6 students who did not complete the first cycle to 3 students in the second cycle. For having met the completeness criteria of student learning and increased from the first cycle and the second cycle it can be concluded that the jigsaw cooperative learning model can improve students' learning ability in section views, section and writing sizes.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang selalu melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menginterpretasikan Gambar Teknik dengan Menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Teknik

Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 6 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

Shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan risalahnya kepada seluruh umat manusia. Dalam penulisan dan pembuatan Skripsi ini Penulis banyak mengalami kendala-kendala karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Namun berkat dan usaha penulis yang telah banyak mendapat bimbingan dan arahan dari Bapak Dr. Eka Daryanto, MT selaku dosen pembimbing penulis, akhirnya Skripsi ini dapat diselesaikan dan untuk itu juga penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin FT-Unimed.

(8)

iv

5. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Mesin FT-Unimed.

6. Bapak Indra Koto ST.,M.Eng, selaku dosen pembimbing akademik penulis. 7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Teknik Mesin

FT-Unimed.

8. Ibu Ita Rahmani, S.Sos, selaku kepala sekolah SMK Swasta PAB 6 Medan yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin beliau. 9. Bapak Jubrijer Hasibuan, ST, selaku guru mata pelajaran

Menginterpretasikan Gambar Teknik yang telah bersedia melaksanakan penelitian pada mata pelajaran yang dibawakan beliau.

10. Segenap Bapak dan Ibu guru beserta Staff Pegawai SMK Swasta PAB 6 Medan, atas keramahtamahan dan dukungannya.

11. Sang Ayah dan segenap keluarga tercinta yang telah berjuang dalam segenap

do’a dan dukungan baik secara moral maupun secara material.

12. Ucapan spesial kepada Irma Hutajulu yang menemani penulis dalam menyelesaikan studi, penulis mengucapkan banyak terimakasih.

13. Sahabat yang sangat kusayangi Irvansyah yang memberikan dukungan kepada penulis pada saat perkuliahan, semoga persahabatan kita tetap terjaga. 14. Segenap rekan seperjuangan mahasiswa, secara khusus terhadap teman kuliah

mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif 2012, semoga kebersamaan dan kekeluargaan yang kita lalui dapat selalu terjaga.

(9)

v

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sepenuhnya sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis mengucapkan salam terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Medan, 20 Mei 2016 Penulis,

(10)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Kerangka Teoritis ... 13

1. Hakikat Hasil Belajar Menginterpretasikan Gambar Teknik ... 13

2. Hakikat Model Belajar ... 19

a. Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 20

(11)

vii

c. Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw ... 27

d. Kebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 30

B. Penelitian Yang Relevan . ... 32

C. Kerangka Berpikir ... 33

D. Pengajuan Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... 36

D. Defenisi Operasional Variabel ... 37

E. Desain Penelitian ... 37

F. Prosedur Penelitian ... 38

G. Alat Pengumpulan Data ... 44

H. Teknik Analisa Data ... 49

I. Indikator Keberhasilan ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

1. Deskripsi Siklus I ... 52

a. Tahap Perencanaan ... 52

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 53

(12)

viii

d. Tahap Refleksi ... 58

2. Deskripsi Siklus II ... 60

a. Tahap Perncanaan ... 60

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 61

c. Tahap Pengamatan (Observasi) ... 62

d. Tahap Refleksi ... 66

3. Analisis Peningkatan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 66

B. Pembahasan ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Menginterpretasikan Gambar

Teknik Kelas X TKR SMK Swasta PAB 6 Medan ... 3

Tabel 2. Dimensi Hasil Belajar ... 16

Tabel 3. Fase-Fase Dalam Pembelajaran Kooperatif ... 26

Tabel 4. Pelaksanaan Penelitian Tindakan ... 40

Tabel 5. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 45

Tabel 6. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 46

Tabel 7. Kisi-Kisi Soal Menginterpretasikan Gambar Teknik ... 48

Tabel 8. Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Siklus I pada Pertemuan I dan Pertemuan II ... 54

Tabel 9. Observasi Aktivitas Guru di Siklus I pada Pertemuan I dan Pertemuan II ... 56

Tabel 10. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 57

Tabel 11. Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Siklus II pada Pertemuan I dan Pertemuan II ... 62

Tabel 12. Observasi Aktivitas Guru di Siklus II pada Pertemuan I dan Pertemuan II ... 64

Tabel 13. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 65

Tabel 14. Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 67

Tabel 15. Perolehan Persentase rata-rata Aktivitas Belajar Siswa dan Aktivitas Aktivitas Guru ... 69

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Illustrasi Kelompok Jigsaw ... 29 Gambar 2. Pembentukan Kelompok Jigsaw ... 30 Gambar 3. Penelitian Tindakan Kelas Model Arikunto ... 38 Gambar 4. Persentase Observasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

di Siklus I pada Pertemuan I dan Pertemuan II ... 55 Gambar 5. Persentase Observasi Aktivitas Belajar di Siklus I

pada Pertemuan I dan Pertemuan II ... 63 Gambar 6. Persentase Hasil Belajar Pretest dan Posttest

pada Siklus I dan Siklus II ... 68 Gambar 7. Peningkatan perolehan Persentase Rata-rata Aktivitas

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 80

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 82

Lampiran 3. Materi Pembelajaran ... 96

Lampiran 4. Lembar Evaluasi Pembelajaran ... 125

Lampiran 5. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 151

Lampiran 6. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 153

Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Belajar Pretest dan Posttest ... 161

Lampiran 8. Surat-Surat ... 165

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan kemajuan suatu bangsa, baik dalam segi kemakmuran, peningkatan sumber daya manusia, kemandirian menggunakan akal dan pikiran, serta mampu mengikuti laju globalisasi. Semua itu harus diikuti dengan kematangan dalam berfikir, berucap, berperilaku, dan membuat sebuah keputusan yang biasanya disebut dengan sumber daya manusia yang baik dan bermutu.

Guru sebagai tenaga pendidik berperan penting dalam mencetak sumber daya manusia yang baik dan bermutu agar sesuai dengan harapan tujuan pendidikan nasional. Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengajar yang baik dan benar, oleh karena itu untuk mengikuti tuntutan tersebut seorang guru harus mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan, juga dengan mempertimbangakn tingkat perkembangan siswanya.

(17)

2

tujuan kurikulum ini dapat membekali siswa dengan berbagai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman dan reformasi, guna menjawab arus globalisasi yang kontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, (Pusat Kurikulum, Depdiknas, 2002).

Sekolah Menengah Kejuran (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang berperan dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri setiap individu (siswa) dan melahirkan lulusan yang produktif, bertanggung jawab, dan memiliki kesiapan untuk bersaing di lapangan pekerjaan. Semua itu harus didukung dalam keprofessionalan seorang siswa dibidang kejuruan yang ditekuni. Namun berdasarkan uraian diatas banyak lulusan SMK yang tidak memiliki pengetahuan yang mencukupi baik dalam segi penalaran dan praktik yang dilakukan. Hal itu sangat berpengaruh terhadap kemampuan mereka untuk bersaing masuk ke lapangan pekerjaan dan tidak dapat menciptakan sendiri lapangan pekerjaan sesuai dengan kejuruan yang didapatkan selama menimbah ilmu dibangku persekolahan.

(18)

3

bermutu, salah satunya adalah mata pelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada guru mata pelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik pada sub bab Pandangan, Potongan dan Penulisan ukuran masih rendah. Sesuai dengan pengamatan empiris yang dilakukan khsusunya pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta PAB 6 Medan. Nilai yang dicapai siswa belum mencapai Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1

Nilai Rata-rata Hasil Belajar Menginterpretasikan Gambar Teknik Kelas X TKR SMK Swasta PAB 6 Medan. Tahun

Pelajaran

Nilai Jumlah Siswa Persentase

2013/2014 < 70 Sumber : Nilai Mentah Guru Mata Pelajaran

(19)

4

Rendahnya mutu pendidikan antara lain disebabkan oleh beberapa indikator seperti : (1) kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang diterapkan di sekolah tidak dilaksanakan oleh guru sebagaimana mestinya, (2) komunikasi satu arah (pembelajaran konvensional) yang banyak diterapkan guru pada saat proses belajar mengajar, (3) peralatan gambar siswa tidak pernah lengkap pada saat akan dilakukan pembelajaran, (4) kurangnya minat siswa dalam proses pembelajaran, dan (5) minimnya perhatian dan nasehat orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan.

Untuk mengatasi hal tersebut seorang guru perlu membuat terobosan sebagai alternatif pemecahan masalah yang sudah banyak dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Guru berperan aktif dalam melaksanakan kebijakan sekolah dalam kemajuan proses belajar mengajar disekolah, (2) Guru sebaiknya mengubah strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini, dimana guru cenderung menggunakan strategi pemebelajaran konvensional (ceramah), (3) guru dan orang tua bekerja sama dalam melihat perkembangan siswa di sekolah, baik dari segi kelengkapan peralatan, minat belajar, dan motivasi siswa, dan (4) Guru harus berperan aktif untuk menumbuhkan keberanian pada diri siswa untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya, sehingga menyebabkan suasana yang tidak membosankan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

(20)

5

hasilnya menunjukkan bahwa peran guru amat signifikan bagi setiap keberhasilan proses pembelajaran. Penelitian itu kemudian dipublikasikan dengan judul Behind The Classroom Door, yang di dalamnya dijelaskan bahwa ketika guru telah memasuki ruangan kelas dan menutup pintu kelas, maka kualitas pembelajaran

akan lebih banyak ditentukan oleh guru”. Hasil belajar merupakan buah dari

proses pembelajaran, semakin baik hasil belajar maka hal tersebut akan tercapai jika proses pembelajaran berjalan dengan baik. Salah satu solusi dalam meningkatkan hasil belajar adalah dengan menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan (Ismail, 2008). Banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik seperti mendesain pembelajaran, menyusun strategi, menyiapkan media atau dengan penggunaan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Joyce dalam

Ngalimun (2014) menyatakan bahwa “model pembelajaran diperlukan dalam

merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

Salah satu bentuk model pembelajaran yang menekankan keaktifan peserta didik adalah model pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk bekerja

sama dan bertanggungjawab pada kemajuan belajar temannya. “Model

pembelajaran kooperatif menekankan pada keberhasilan kelompok yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan dan menguasai

materi” (Slavin dalam Milfayetty dkk, 2014: 85). Sebagai model pembelajaran

(21)

6

dapat diterapkan dalam mata pelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik yang dianggap sulit dan memerlukan keaktifan serta kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan masalah (Suyanto dan Asep, 2013). Sejalan dengan pendapat di

atas, Isjoni (2009), menekankan bahwa “model pembelajaran kooperatif tidak

hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja sama dan membantu teman. Penerapan model pembelajaran kooperatif akan memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat (sharing idea’s)”.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Milfayetty,

dkk (2014), menyatakan “persentase daya serap otak dari 6 jalur utama siswa

untuk belajar, yakni: (a) Siswa belajar 10% dari apa yang dibaca; (b) 20% dari apa yang didengar; (c) 30% dari yang dilihat; (d) 50% dari apa yang dilihat dan didengar; (e) 70% dari apa yang dikatakan; (f) 90% dari apa yang dilakukan”. Teknik mengajar jigsaw sebagai model pembelajaran kooperatif adalah penggabungan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara, oleh sebab itu dengan penerapan model pembelajaran ini akan mengoptimalkan daya serap otak siswa dalam proses pembelajaran.

Sejalan dengan pendapat diats model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan sebuah strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam kelompok kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie, Anita

(22)

7

belajar dengan cara siswa belajar dalam bentuk kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling

ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri”. Selain itu dapat

menciptakan suasana kelas lebih santai dan menyenangkan dan juga merupakan suatu teknik pembelajaran kooperatif yang didasarkan pada mekanisme tukar menukar anggota kelompok. Dimana, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran dan mengkomunikasikan hasil perolehannya kepada kelompok lain, sehingga dapat menghidupkan suasana kelas, memberdayakan siswa, berfokus pada siswa, dan mencipatakan kelas produktif yang menyenangkan. Model pembelajaran jigsaw memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengekspresikan pengetahuannya melalui diskusi. Dengan model ini diharapkan peserta didik menjadi aktif dan proses pembelajaran lebih efisien di dalam penyerapan materi ajar yang akan diajarkan oleh pendidik (guru).

Dari salah satu jurnal pendidikan Teknik Mesin yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil penelitian Azhis Sholeh Buchori

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada mata

diklat Roda dan Ban untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKR 2

SMK Negeri 7 Surabaya”, menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

(23)

8

Suyanto dan Asep (2013: 144) menguatkan bahwa pembelajaran kooperatif sangat berguna untuk mendorong siswa lebih aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Memperhatikan pentingnya model pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar Menginterpretasikan Gambar Teknik, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Menginterpretasikan Gambar Teknik dengan Menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X Teknik

Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 6 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasi antara lain :

1. Hasil belajar mata pelajaran menginterpretasikan gambar teknik kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta PAB 6 Medan rendah.

2. Siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta PAB 6 Medan jarang bertanya kepada guru tentang materi pelajaran mata pelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik yang belum dipahami.

3. Kurangnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran terkait.

4. Metode ceramah pada dasarnya hanya memposisikan siswa sebagai objek pembelajaran, bukan sebagai subjek pembelajaran.

5. Kurangnya keberanian siswa untuk mengungkapkan ide atau pendapat dalam proses belajar mengajar.

(24)

9

7. Model Pembelajaran yang kurang tepat dan kurang bervariasi.

C. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan pembelajaran adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Menginterpretasikan Gambar Teknik pada sub bab Pandangan, Potongan dan Penulisan ukuran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 6 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik pokok bahasan Pandangan, Potongan dan Penulisan ukuran pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 6 Medan? 2. Bagaimanakah keaktifan Siswa pada mata pelajaran Menginterpretasikan

(25)

10

pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 6 Medan Tahun Ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan utama penelitian tindakan kelas ini adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Secara lebih spesifik, tujuan penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Menginterpretasikan Gambar Teknik pada sub bab Pandangan, Potongan dan Penulisan ukuran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

2. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik pada sub bab Pandangan, Potongan dan Penulisan ukuran.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini adalah dapat memahami khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam pembelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik dan sebgai masukan atau informasi bagi guru dalam pembelajaran model kooperatif tipe Jigsaw khususnya meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

(26)

11

1) Memberikan bahan masukan yang baik bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2) Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

b. Bagi Guru

1) Membantu guru dalam memilih model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Siswa

1) Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

2) Memperjelas pemahaman siswa tentang Menginterpretasikan Gambar Teknik pada sub bab Pandangan, Potongan dan Penulisan ukuran. d. Bagi Penelitian Lanjutan

1) Dapat meningkatkan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

(27)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam

penelitian ini adalah: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menginterpretasikan

Gambar Teknik dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 6 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : (a) Pada siklus I Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 77,77% dengan nilai terendah dan nilai tertinggi berturut-turut pada pertemuan ke-1 adalah 60 dan 85 sedangkan pada pertemuan ke-2 beturut-turut adalah 60 dan 95 serta nilai rata-rata kelas 75,92; (b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 88,88% dengan nilai terendah dan nilai tertinggi berturut-turut pada pertemuan ke-1 adalah 60 dan 90 sedangkan pada pertemuan ke-2 beturut-turut adalah 70 dan 100 serta nilai rata-rata kelas 80,46.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan demi kelancaran penelitian adalah sabagai berikut

1. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggung jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri

(28)

75

2. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik dalam peningkatan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.

(29)

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

_______, Suharismi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik (Rev.edisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Fakultas teknik_Universitas Negeri Medan., (2016), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standart Operasional (SOP) ke Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan, FT Unimed, Medan.

Hamalik, O. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hutapea, Tulus. (2014). Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Dasar Di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Medan: Unimed

Isjoni. (2009). Pembelajaran kooperatif meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif: Model, Metode, Strategi dan Teknik referensi guru dalam menentukan model pembelajaran. Medan: Media Persada.

Juhana, Ohan., Suratman, M. (2000). Menggambar Teknik Mesin dengan standar ISO. Bandung: Pustaka Grafika.

Lie, Anita. (2010). Cooperative –Learning. Jakarta. Gramedia.

Milfayetty, Sri. dkk. (2014). Psikologi pendidikan. Medan: PPs Unimed.

Panjaitan. Benny. (2014). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan di SMK Swasta Teladan Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Medan: Unimed.

Purwanto. (2010). Evaluasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

(30)

77

Siregar, Ramadhan. (2010). Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Padangsidimpuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Medan: Unimed. Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning ; Theory, Research And Practice.

London : Allymand Bacon.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Remaja Posdakarya.

Suyanto dan Asep, Jihad. (2013). Menjadi guru profesional: Strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Esensi Erlangga Group

Trianto. (2010). Mendesain Model Pmebelajaran Inovatif-progresif. Jakarta : Kencana.

. (2013). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

GAMBAR TEKNIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA PAB 6 MEDAN
Gambar Teknik
Gambar 1.  Illustrasi Kelompok Jigsaw  .............................................................
Tabel 1 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Menginterpretasikan Gambar
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

*Dokumen terkendali jika disimpan di tempat penyimpanan dokumen yang ditentukan dan divalidasi oleh

[r]

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain :..

BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan penatalaksanaan perawat pada kasus post sectio caesaria indikasi chepalo pelvik disproportion di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari masing-masing variabel panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, rentang lengan dan volume oksigen maksimal memiliki hubungan yang

Masalah gender pada dasarnya adalah menganut prinsip tersebut, meskipun dalam kenyataannya sering terjadi perlakuan diskriminasi, marjinalisasi (peminggiran), sub