• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Antara Panjang Tungkai Kanan Dengan Kecepatan Tendangan Lurus Kanan Pada Pesilat Di Padepokan Pencak Silat Untung Suropati Kartasura.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Antara Panjang Tungkai Kanan Dengan Kecepatan Tendangan Lurus Kanan Pada Pesilat Di Padepokan Pencak Silat Untung Suropati Kartasura."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1   

 

A. Latar Belakang Masalah

Menjadi sehat, kuat, dan berprestasi adalah salah satu tujuan olahraga. Nabi

Muhammad bersabda ﻦ ﺆ ـ ايﻮـﻘ اﺮﻴـﺧﺐﺣأوﻰـ إﷲاﻦ ﻦ ﺆ ـ ا ﻴﻌﻀ اﻲـ و ـآﺮـﻴـﺧ

bahwa mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh dari pada mukmin

yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan, sebagai seorang muslim wajib

untuk mengimani dan mengaplikasikannya yaitu dengan rajin berolahraga. Pencak

silat adalah salah satu jenis olahraga yang ikut andil dalam mengharumkan nama

Indonesia.

Menurut Kosasih (2015), Indonesia mempertahankan gelar juara pencak

silat tingkat dunia dengan memperoleh 9 medali emas, 7 perak, dan 3 perunggu di

Phuket, Thailand. Namun pada SEA GAMES 2013 dan 2015, mengalami

penurunan prestasi. Melihat prestasi Indonesia yang belum optimal maka perlu

pembinaan yang ketat di setiap cabang olahraga termasuk pencak silat dalam

persentase peningkatan prestasi untuk mengharumkan nama bangsa (Statistik

Keolahragaan, 2010).

Menurut Kriswanto (2015), pencak silat adalah olahraga yang memiliki

mekanisme sistem pertahanan bela diri dari warisan nenek moyang. Olahraga ini

perlu dibina, dikembangkan dan dilestarikan sebagai salah satu budaya di

(2)

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang menjadi pusat

perkembangan bela diri tradisional pencak silat.

Meskipun bersifat tradisional, pencak silat telah dikenal oleh dunia karena

telah di pertandingkan dalam event PON, SEA GAMES, ASIAN GAMES, dan

Olimpiade. Setiap tahunnya prestasi pencak silat di event pertandingan tingkat

Internasional mengalami pasang surut. Menurut Tribunnews (2013), di ajang SEA

GAMES 2013 di Myanmar memperoleh 4 medali emas, sedangkan pada tahun

2015 di Singapura hanya 3 medali emas (Metrotvnews, 2015). Berdasarkan data

tersebut, Indonesia sedikit mengalami penurunan prestasi karena ada beberapa

faktor yang mempengaruhi antara lain: teknologi, sosial, kondisi fisik, dan

pembinaan (Santoso et al., 2011).

Menurut Dewi (2014) ada banyak aspek yang perlu dibina oleh setiap atlet

pencak silat yang dapat membantu atlet dalam mencapai prestasi yang maksimal

yaitu mental, fisik, teknik, dan taktik. Selain memiliki teknik dan taktik yang

bagus, pesilat juga harus ditunjang dari segi kebugaran jasmani yang optimal.

Tanpa didukung fisik dan mental yang baik, mustahil dalam dua sampai tiga

menit pesilat mampu mengelola teknik-teknik dan kemampuan yang dimilikinya

untuk memperoleh banyak poin.

Sebagian besar atlet memperoleh banyak poin melalui tendangan

dibandingkan dengan pukulan misalnya tendangan lurus. Tendangan ini

dilakukan dengan cara menggunakan ujung kaki yang mana ujung jari kaki

ditekuk ke atas dengan sasaran dada dan perut. Selain memiliki kekuatan

tendangan, atlet perlu memiliki koordinasi tangkisan, elakan, ditambah dengan

(3)

tendangan atlet dalam mencapai sasaran. Tungkai yang panjang akan lebih

menguntungkan dibandingkan dengan atlet yang memiliki tungkai pendek

walaupun dengan latihan terprogram yang sama dan intensif (Hardi, 2013).

Salah satu kemampuan penting yang dimiliki pesilat adalah kelincahan dan

kecepatan tendangan. Komponen kelincahan tendangan terdiri dari ketepatan,

keseimbangan, dan kecepatan. Meskipun seorang pesilat memiliki keseimbangan

dan ketepatan tendangan yang baik, tanpa memiliki kecepatan tendangan maka

pesilat tersebut tidak akan bisa mencapai prestasi yang maksimal. Komponen

kecepatan tendangan bagi atlet merupakan hal yang penting dalam menunjang

prestasi. Kecepatan tendangan berfungsi untuk memperoleh poin yang

sebanyak-banyaknya dalam memenangkan pertandingan di gelanggang persaingan (Dewi,

2014).

Menurut Sajoto (1995) yang di kutip oleh Nugraha (2014), kecepatan

adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan keseimbangan dalam

waktu sesingkat-singkatnya. Ditambahkan oleh Suharno (1993) yang di kutip

dalam seminar nasional Nugraha (2014), kecepatan adalah kemampuan organisme

atlet dalam melakukan gerakan-gerakan dalam waktu sesingkat - singkatnya untuk

mencapai hasil yang sebaik-baiknya.

Menurut Sudarminto (1992) dalam Amin (2012), kecepatan adalah

kemampuan untuk memindahkan atau merubah posisi tubuh atau anggota tubuh

dalam menempuh suatu jarak tertentu dalam waktu yang sesingkatnya dengan

satuan waktu agar seseorang bereaksi dengan cepat. Kecepatan harus dirangsang

(4)

dan intensif untuk mencapai prestasi dalam bidang pencak silat. Pencapaian

kecepatan tendangan lurus diperlukan peran panjang tungkai atlet.

Berdasarkan observasi pendahuluan di Padepokan Pencak Silat Untung

Suropati Kartasura, diperoleh hasil setiap pesilat memiliki panjang tungkai yang

berbeda-beda. Selain itu, beberapa orang diantaranya dilakukan test kecepatan

tendangan. Melihat latar belakang tersebut, peneliti merasa perlu untuk

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Panjang Tungkai Kanan

dengan Kecepatan Tendangan Lurus Kanan pada Pesilat di Padepokan Pencak

Silat Untung Suropati Kartasura ’’.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara

panjang tungkai kanan dengan kecepatan tendangan lurus kanan pada pesilat

di Padepokan Pencak Silat Untung Suropati Kartasura ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara panjang tungkai kanan dengan kecepatan tendangan lurus kanan pada

pesilat di Padepokan Pencak Silat Untung Suropati Kartasura.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan dan gambaran tentang hubungan panjang

tungkai dengan kecepatan tendangan lurus.

b. Hasil penelitan ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk

(5)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pelatih

Mengetahui secara signifikan hubungan antara panjang tungkai dan

kecepatan tendangan lurus. Selain meningkatkan program latihan,

pelatih mampu memilih bakal-bakal calon atlet dengan memperhatikan

komposisi tubuh khususnya antropometri panjang tungkai bawah yang

dapat menunjang kecepatan tendangan atlet pencak silat.

b. Bagi Pesilat

Dapat mengetahui hubungan yang signifikan antara panjang

tungkai dan kecepatan tendangan lurus, sehingga atlet yang tungkainya

pendek akan lebih giat berlatih dan lebih memahami teknik dan

Referensi

Dokumen terkait

maka diperoleh potensi pengguna yang akan berpindah menggunakan jalan tol tertingi dengan VCR aktual = 0,8 diperoleh pada golongan I saat tarif masuk Rp 600,00

Angka yang berada diantara variabel laten dengan indikator dan variabel laten eksogen (rasio permodalan, rasio aktiva produktif, rasio rentabilitas, rasio likuiditas dan

Karena pembacaan terhadap tradisi masa lalu dan masa kini menjadi kunci utama dalam upaya mengembangkan tradisi, metode bandongan yang dari awal lahirnya pesantren

1. Kegiatan pendampingan dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari ketua dan anggota. Sebelum perencanaan dilakukan, tim terlebih dahulu mengidentifikasi kondisi dan

Motif ini mengarah kepada gejala intrinsik yaitu menyangkut kepuasan individual. Keputusan tersebut berada didalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena telah memberikan asung kerta wara nugraha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas

Persamaan pada pokoknya dalam kasus Hugo Boss ini terdapat pada persamaan jenis huruf, persamaan bentuk, persamaan kata dan tanda gambar, persamaan cara

Suprapto.. adalah seorang perencana, organisator, pemimpin dan seorang pengendali. 39 Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa Kepala