PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI
SEMESTER II SMA NEGERI 1 TANJUNGMORAWA T. P. 2014/2015
Oleh: Maghfirah HR NIM 4113321021
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang memberikan hikmah kepada penulis
hingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model PembelajaranProblem Based Learning menggunakan Peta Konsep Terhadap hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida
Statis Kelas XI Semester II Di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015 ”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof.
Dr. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA),
2. Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika, Ibu Rita
Juliani, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika serta Bapak Drs. Sehat
Simatupang, M.Si selaku ketua prodi pendidikan fisika.
3. Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi
kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini.
4. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Nurdin
Siregar, Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd dan Ibu Erniwati Halawa, M.Si,
selaku penguji, serta Ibu Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si, selaku dosen
pembimbing akademik.
5. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan
Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang
sudah membantu penulis.
6. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala SMA Negeri 1 Tanjung
v
Negeri 1 Tanjung Morawa yang telah banyak membantu selama penelitian
ini.
7. Teristimewa kepada Ayahanda H. Ahmad Harun dan Ibunda Hj. Ulfah,
B.a yang tak henti mendoakan serta memotivasi penulis dalam
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
8. Ucapan terima kasih yang tak henti juga penulis ucapkan kepada Kakak
dan abang penulis (M.Yassir Hidayat, Muzakkir Ihsan dan Mawaddah),
yang senantiasa mendampingi dan memberi motivasi kepada penulis.
9. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Ekstensi 2011, terima
kasih Khususnya Kepada RAKJEL teman terbaik Ainun, Ulfah, Dae, Rani,
Vera, Nova, Sarah terima kasih untuk masukan dan motivasinya. Terima
kasih Juga kepada teman terbaik Irpan Apandi, S.Si serta teman PPLT
2014 SMPN 2 Gebang yang selalu memberikan semangat dalam
penyelesaian skripsi. dan terima kasih buat anak Kos Kedan terutama
Azizah, iyul, wulan, Ratna, siti, diah, tika, lili, juli dan ulfah yang selalu
menghibur dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 2015
Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1
TANJUNG MORAWA T.P. 2014/2015
MAGHFIRAH H.R (NIM 4113321021) ABSTRAK
vi
2.2.1 Model Pembelajaran Problem Based Learning 13 2.2.2 Ciri–ciri Model Pembelajaran Problem Based Learning 14 2.2.3 Manfaat Model Pembelajaran Problem Based Learning 14 2.2.4 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning 15
2.3 Media Pembelajaran 17
2.3.1 Pengertian Konsep dan Peta Konsep 17
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 26
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 26
3.3 Variabel Penelitian 26
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 27
3.4.1 Jenis Penelitian 27
3.4.2 Desain Penelitian 27
3.5 Prosedur Penelitian 27
3.8.1 Menentukan Mean dan Simpangan Baku 31
3.8.2 Uji Normaltas 31
3.8.3 Uji Homogenitas 32
3.8.4 Pengujian Hipotesis 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 35
4.1.1 Deskripsi Data Dan Hasil Penelitian 35 4.1.2 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 35
4.1.2.1 Pengujian Analisis Data Pretes 36
4.1.2.2 Uji Normalitas Data Pretes 36
4.1.2.3 Uji Homogenitas Data Pretes 37
4.1.2.4 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes 37
4.1.3 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 38
4.1.3.1 Uji Normalitas Data Postes 39
4.1.3.2 Uj Homogenitas Data Postes 40
4.1.3.3 Uji Hipotesis Penelitian 40
4.1.4 Observasi Hasil Belajar Siswa 41
4.2 Pembahasan 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 47
5.2 Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 48
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
15
Tabel 2.2.
Langkah – langkah dalam Membuat Peta Konsep
18
Tabel 3.1
Two Group Pretest – Postes Design
.
27
Tabel 3.2
Tabel Spesifikasi Tes materi Fluida
29
Tabel 3.3 Kriteria penyekoran tes uraian
29
Tabel 3.4
Kategori Hasil Belajar Siswa
30
Tabel 3.5 Indikator Observasi Aktivitas Siswa
30
Tabel 3.6 Kategori Aktivitas
30
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
35
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen
37
dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
37
Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
38
Tabel 4.5 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
38
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen
40
dan Kelas Kontrol
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Peta Konsep Fluida Statis 19
Gambar 2.2 Tekanan Hidrostatik dalam fluida 20
Gambar 2.3 Pengangkat Hidrolik 21
Gambar 2.4 Benda mengapung, melayang dan tenggelam 22
Gambar 2.5 Tegangan permukaan 24
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 36 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 36 Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 39 Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol 39 Gambar 4.5. Diagram Batang Perkembangan aktivitas belajar siswa 42 kelas eksperimen Pertemuan I
Gambar 4.6 Diagram Batang Perkembangan aktivitas belajar siswa 42 kelas eksperimen Pertemuan II
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 01 50 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 02 59 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 03 67
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 01 75
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 02 79
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 03 84
Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 87
Lampiran 8 Tes Hasil Belajar 93
Lampiran 9 Angket Siswa 95
Lampiran 10 Angket Guru 100
Lampiran 11 Lembar Aktivitas Siswa 103
Lampiran 12 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 105 Lampiran 13 Validitas Isi Perangkat Instrumen Oleh Validator 106 Lampiran 14 Data Mentah Skor dan Nilai Pretes Kelas Eksperimen 113 Data Mentah Skor dan Nilai Postes Kelas Eksperimen 116 Lampiran 15 Data Mentah Skor dan Nilai Pretes Kelas Kontrol 119 Data Mentah Skor dan Nilai Postes Kelas Kontrol 122 Lampiran 16 Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 124 Lampiran 17 Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol 126 Lampiran 18 Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 128
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Pretes 131
Lampiran 20 Uji Normalitas Data Postes 133
Lampiran 21 Uji Homogenitas 135
Lampiran 22 Uji Hipotesis 138
Lampiran 23 Data Observasi Aktivitas Belajar 01 143 Data Observasi Aktivitas Belajar 02 146 Data Observasi Aktivitas Belajar 03 149
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian 152
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi setiap bangsa.
Bangsa Indonesia mempuyai fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam
Undang-Undang: Nomor 2 Tahun 1989, ditegaskan bahwa pendidikan nasional
yaitu “Mecerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pegetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.(Hasbullah,1997)
Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikan
masyarakatnya dengan kata lain tingkat pendidikan merupakan indikator maju
mundurnya suatu bangsa. Kualitas pendidikan Indonesia yang masih rendah masih
menjadi sorotan tajam dan berdasarkan pengamatan peneliti terdahulu yang
ditunjukkan dari pendapat Tilar (2005) yang menyatakan bahwa: berdasarkan
pengamatan sementara mengenai kualitas pendidikan di Indonesia yang terpuruk
sesudah lebih dari 60 tahun merdeka. Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan antara lain dengan perbaikan kurikulum,
meningkatkan mutu tenaga kerja pengajar dan perbaikan sarana maupun
prasarana. Keseluruhan dari usaha itu tidak lain tujuannya agar pendidikan yang
dilaksanankan memperoleh hasil sebagaimana di harapkan. (Sitomorang, 2010)
Harian Portibi (2003) mengutip laporan penelitian yang dilakukan oleh
Political and Economic Rick Consultacy (PERC) di Hongkong menyatakan sistem
pendidikan di Indonesia hanya menduduki peringkat ke – 102 di antara 162
negara. (Panggabean, 2010)
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan
anak–anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah
2
kedewasaanya, yang berarti ia harus dapat menentukan diri sendiri dan
bertanggung jawab sendiri. (Purwanto, 2003)
Rendahnya pendidikan formal (sekolah) dewasa ini di akibatkan daya
serap peserta didik hal ini tampak dari hasil belajar peserta didik yang senantiasa
masih sangat memperihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi
pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah
dimensi peserta didik itu sendiri, dalam arti yang lebih substansi, bahwa proses
pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak
memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui
penemuan dalam proses berfikirnya.
Di pihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap
rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan dominannya proses
pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cendrung
Teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktik,
cukup menjelaskan konsep–konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain.
Dalam hal ini, siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami
bagaimana belajar, berfikir, dan memotivasi diri sendiri, padahal aspek–aspek
tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Masalah ini
banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar–mengajar di kelas, oleh karena itu,
perlu menerapkan suatu strategi belajar yang dapat membantu siswa untuk
memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya dalam kehidupan
sehari-hari.(Trianto, 2009)
Dalam dunia pendidikan mata pelajaran fisika adalah salah satu cabang
IPA yang merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala
alam dan interaksi di dalamnya serta dapat diterangkan dengan konsep–konsep
sederhana. Pelajaran Fisika lebih menekankan pada pemberian langsung untuk
meningkatkan kompetensi agar siswa mampu berpikir kritis dan sistematis dalam
memahami konsep Fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar
tentang Fisika. Pemahaman yang benar akan pelajaran Fisika akan sangat
3
Pada penelitian sebelumnya didapat hasil nilai Ujian Akhir Nasional
(UAN) terutama untuk pelajaran fisika, nilai yang di peroleh siswa sangat rendah
seperti MAN 2 Medan, hasil UAN bidang studi fisika adalah 3,65.
(Panggabean,2010). Rendahnya kualitas pendidikan itu juga dapat dilihat dari
rendahnya nilai UAN yang diperoleh siswa SMA Negeri 1 Habinasaran kelas XI
Tahun Pelajaran 2007/2008 dimana nilai rata–rata yang diperoleh siswa ;
Matematika 5,75, Bahasa Inggris 6,5, Bahasa Indonesia 7,00, fisika 5,5,
(Situmorang,2010).
Rendahnya tingkat pendidikan dapat disebabkan oleh berbagai faktor di
antaranya faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Faktor
yang berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan, kesiapan, sikap, minat
dan intelegensi. Faktor yang berasal dari luar siswa yaitu guru anatara lain
pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat, kurang menarik dan terkesan
sulit sehingga siswa lebih dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya.
(Turnip,2010).
Menurut Mahardika (dalam Azhar, 2011) bahwa pelaksanaan
pembelajaran fisika yang kurang baik dapat diakibatkan karena: (1) kurikulum
atau komponennya yang kurang baik, (2) kompetensi guru (kurang semangat atau
kurang profesional), (3) motivasi atau kemampuan siswa untuk belajar fisika
rendah. Selanjutnya juga terdapat faktor karakter siswa yang menghambat
pembelajaran fisika antara lain: (1) karena tidak berbakat dalam belajar fisika dan
(2) motivasi belajar fisika rendah.
Adapun faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar fisika yang rendah
dapat disebabkan oleh kualitas mengajar guru yang kurang dapat mempengaruhi
siswa untuk belajar. Selain itu, sering kali pelajaran fisika disajikan guru dalam
bentuk persamaan matematik dan mengutamakan perhitungan dari pada
penjelasan konsep fisikanya, sehingga siswa sering hanya dapat menghitung tetapi
tidak mengerti konsep fisikanya. Hal inilah penyebab ketidakmampuan siswa
untuk menerapkan konsep–konsep fisika dalam kehidupan sehari–hari dan akan
4
Hal ini juga terlihat dari obsevasi yang dilakukan di SMA Negeri 1
Tanjung Morawa, penulis menemukan masih rendahnya hasil belajar siswa
terutama pada mata pelajaran fisika rata-rata dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) 70. Banyak siswa yang berpendapat bahwa belajar fisika itu
membosankan, tidak menarik dan merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Dari
hasil data angket yang diberikan kepada semua siswa kelas XI, diperoleh 82,9%
menyatakan tidak menyukai pembelajaran fisika dan menganggap pelajaran fisika
sulit dan kurang dimengerti. 64,3% menyatakan pelajaran fisika biasa saja dan
22,8% menyatakan pelajaran fisika menarik dan menyenangkan dan nilai hasil
belajar siswa rata-rata diatas KKM.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Ali Hutabarat selaku guru mata
pelajaran fisika di SMA tersebut mengatakan hasil belajar siswa sekitar 87%
masih dibawah standar KKM, siswa belum mampu berperan dalam keterampilan
memecahkan masalah autentik yang berkaitan dalam kehidupan sehar-hari, lab
fisika dan alat-alat lab sudah lengkap, hanya saja sangat jarang digunakan. Model
pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi dan kurang
mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan
mengembangkan model pembelajaran yang efektif, yang melibatkan siswa secara
aktif, memperhatikan kemampuan siswa dan menggunakan alat peraga yang tepat.
Sehubungan dengan masalah diatas, maka salah satu alternatif yang dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) menggunakan peta konsep.
Moffit (dalam Mukhtar, 2013) mengatakan bahwa belajar berbasis
masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa aktif
secara optimal, memungkinkan siswa melakukan investigasi, pemecahan masalah
yang mengintegrasikan keterampilan dan konsep dari berbagai konten area.
Dengan menggunakan model ini diharapkan dapat meningkatkan rasa
ingin tahu serta minat siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih giat
5
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
judul: “Pengaruh Model Problem Based LearningMenggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Fluida Statis Kelas XI Semester II Di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Medan T.P 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
yang menjadi identifikasi masalah adalah:
1. Hasil belajar fisika masih rendah, dengan standar kelulusan dibawah
KKM.
2. Siswa menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dan
kurang menarik.
3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.
4. Guru masih belum mampu mengoptimalkan dalam menggunakan Media
melalui proses pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, maka peneliti
perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi
batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Semester II SMA Negeri 1
Tanjung Morawa T.P 2014/2015
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based learning
3. Media yang digunakan adalah dengan peta konsep
4. Materi pokok yang diajarkan adalah fluida statis
1.4 Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah
6
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model problem based laerning menggunakan media peta konsep pada materi Fluida Statis kelas XI semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi fluida Statis kelas XI semester
II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa?
3. Bagaimana aktivitas siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
problem based laerningmenggunakan media peta konsep pada materi fluida statis kelas XI semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa?
4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh modelproblem based learning dengan menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa kelas
XI semester II SMA Negeri 1 tanjumg Morawa?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan model
problem based learningdengan menggunakan peta konsep pada materi fluida statis kelas XI semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI semester II SMA
Negeri 1 Tanjung Morawa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi fluida statis.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model problem based learning menggunakan media peta konsep pada materi fluida statis kelas XI semester II SMA Negeri
1 Tanjung Morawa?
7
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini
adalah:
1. Sebagai informasi mengenai pengaruh model problem based learning pada materi pokok fluida statis.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk
mempertimbangakan penggunaan model problem based learning dengan menggunakan peta konsep dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
problem based learninguntuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang. 4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya
yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.
1.7 Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Trianto, 2011)
2. Model problem based learning adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan
maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,
mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,
mengembangkan kemandirian dan percaya diri (Arends, 2008).
3. Hasil belajar merupakan realisasi pemekaran dari kecakapan –
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.
Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari prilakunya,
baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan
berfikir atau perilaku yang dilihatkan seseorang merupakan hasil
47 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan hasil belajar Fisika pada meteri fuida statis kelas XI semester II di
SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015 sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
problem based learning menggunakan peta konsep diperoleh rata-rata postes sebesar 75,76 sudah mencapai KKM dengan kriteria tuntas.
2. Hasil belajar fisika yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensional diperoleh rata-rata nilai postes sebesar 70,53 sudah
mencapai KKM dengan kriteria tuntas..
3. Aktivitas siswa meningkat selama mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran problem based learning menggunakan peta konsep
4. Ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran problem based learning menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka sebagai
tindak lanjut dari peneliti ini disarankan bagi peneliti selanjutnya hendaknya lebih
memahami bagaimana mengambil masalah seperti apa yang layak dijadikan
masalah untuk dipecahkan oleh siswa. Melakukan pembimbingan yang penuh
pada saat melakukan praktkum. peneliti dapat mengoptimalkan waktu yang sudah
48
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta. Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers. Jakarta.
Azhar., (2011), Karakteristik Fisika dan Realitas Pendidikan Fisika Indonesia, Tabularasa,Volume 8 (2)- 172-182,2011.
Dimyati dan Mujdiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B., (2001), Psikologi Belajar,Rineka Cipta, Jakarta.
Hasbullah., (2005), Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan , RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Kamajaya., (2007), Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Lumbantobing, M., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas XI SMA N 11 Medan T.P 2013/2015, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan;FMIPA UNIMED
Muktar., Firdaus .M., Mulyono., (2013), Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, Pengembangan Pembelajaran matematika Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa SMA, Volume 19 (2); 79-86, 2013.
Panggabean, J. H., Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus DI Kelas 1 MAN 1 Medan, Volume 16 (1)-17,2010.
Purwanto, M. N., (2003), Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Remaja Rosdakarya, Bandung.
49
Sudjana, N.,(2005). Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N.,(2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, Penerbit PT Rosdakarya, Bandung.
Sudijono, A., (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta. Sukadinata, N. S., (2003), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Surya, Y., (1997), Olimpiade Fisika Kelas XI Caturwulan 1, Jakarta, Primatika Cipta Ilmu
Tampubolon, D. W., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Momentum Dan Impuls Di Kelas XI Semester II SMA Negeri 5 Medan T.P. 2011/2015, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan; FMIPA Unimed.
Tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2015), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed; Medan.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.