• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN ABC SISTEM (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Kota Samarinda)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN ABC SISTEM (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Kota Samarinda)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN ABC SISTEM

(Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Kota Samarinda)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh :

VEINA EKA APRILIANI 201210170311189

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN ABC SISTEM (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Kota Samarinda)”. Tidak lupa pula penulis memanjatkan shalawat serta salam kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan kebenaran.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai persyaratan memenuhi gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, khususnya Ibu Dr. Masiyah Kholmi , M.M, Ak, CA Sebagai dosen pembimbing I serta Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M, Ak, CA Sebagai dosen pembimbing II yang penuh dengan kesabaran dan ketulusan dalam membimbing penulisan Skripsi ini.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih atas do’a, saran, bantuan, kritikan terkait penulisan skripsi ini. Dan skripsi ini dipersembahkan untuk :

1. Bapak dan Ibu Tercinta, Prof.DR.H.Harihanto dan Dra.Hj.Rubinah yang tidak kenal lelah mendukung dan memberi motivasi yang tiada henti dari segi moril maupun materil yang tidak akan terbalaskan sampai kapan pun. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan perlindungan kepada beliau.

2. Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Nazzarudin Malik., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

(4)

6. Yoga Dwiki Firmansyah yang selalu setia mendengarkan cerita, keluh, kesedihan saat revisi dan mengolah data. Selalu memberikan support nasehat dan selalu menemanin saya bimbingan atau pun saat saya mengerjakan revisis.

7. Teman-teman kelas Akuntansi D angkatan 2012 yang luar biasa, canda tawa, kegelisahan menjadi satu melebur dalam kenangan yang tidak bisa terlupakan.

8. Serta pihak-pihak lain yang belum disebutkan namanya.

Sebagai manusia, tentunya tidak pernah lepas dari salah dan khilaf. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik maupun saran demi kesempurnaan skripsi ini. semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Malang, 19 Otober 2016

Penulis,

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Landasan Teori ... 8

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penentapan Tarif Pelayanan ... 8

a. Biaya Satuan (Unit Cost) ... 8

b. Tingkat Kemampuan Masyarakat ... 8

2. Definisi Biaya ... 9

3. Penggolongan Biaya ... 9

(6)

1. Menurut Objek Pengeluaran ... 9

2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan ... 10

a. Biaya Produksi ... 10

b. Biaya Pemasaran ... 10

c. Biaya Administrasi ... 10

3. Menurut Hubungan Biaya dengan Suesuatu yang dibiayai ... 10

a. Biaya Langsung ... 10

b. Biaya Tidak Langsung ... 10

4. Menurut Perilaku dalam Kegiatan dengan Perubagan Volume ... 11

1) Biaya Tetap ... 11

2) Biaya Variabel ... 11

3) Biaya Semi Variabel ... 11

4) Biaya Semi Fixed ... 11

5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya ... 11

1) Pengeluaran Modal ... 11

2) Pengeluaran Pendapatan ... 11

4. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode ABC Sistem ... 12

1. Biaya Overhead ... 12

a. Mengidentifikasi Aktifitas ... 12

1) Diidentifikasikan ... 12

2) Dipisahkan ... 12

b. Menentukan Biaya ... 12

(7)

1) Unit level activities ... 13

2) Bath level activities ... 13

3) Product sustaining activities ... 13

4) Facility sustaining activities ... 13

d. Menggabungkan biaya Biaya Tetap ... 13

e. Menghitung tarif per kelompok ... 13

2. Membebankan biaya aktifitas pada produk ... 13

5. Pengertian Activity Based Costing ... 14

6. Manfaat dan Keterbatasan Activity Based Costing ... 14

Manfaat Activity Based Costing ... 14

a. Menyajikan biaya produksi ... 15

b. Pengukuran yang lebih akurat ... 15

c. Memudahkan memberikan informasi ... 15

d. Memudahkan memberikan informasi ... 15

Kelemahan Activity Based Costing ... 15

a. Alokasi ... 15

b. Mengabaikan biaya-biaya ... 15

c. Pengeluaran ... 15

7. ABC untuk Perusahaan Jasa ... 15

8. Pembebanan dua tahap Metode ABC ... 17

a. Biaya overhead ... 17

b. Membebankan biaya aktifitas pada produk ... 17

(8)

2) Rasio konsumsi ... 18

3) Homogeneous ... 18

9. Perhitungan tarif rawat inap rumah sakit berdasarkan ABC ... 19

10. Syarat penggunaan ABC sistem ... 19

a. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi ... 19

b. Tingkat persaingan industri yang tingg ... 19

c. Biaya pengukuran yang rendah ... 20

Ada dua hal mendasar yang dipenuhi sebelum kemungkinan penggunaan Activity Based Costing Sistem ... 20

1) Biaya berdasarkan non-unit ... 20

2) Rasio konsumsi ... 20

11. Langkah-langkah penentuan tarif berdasarkan ABC sistem ... 21

a. Melakukan perhitungan HPP menggunakan metode yang ada ... 21

b. Melakukan perhitungan HPP menggunakan metode ABC sistem . 21

c. Menyusun perhitungan HPP menurut ABC sistem ... 22

d. Perhitungan HPP dengan menggunakan ABC sistem ... 22

BAB III : METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Jenis Penelitian ... 23

3. Jenis dan Sumber Data ... 23

4. Teknik Pengumpulan Data ... 23

(9)

BAB 1V : HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Haji Darjad ... 26

1. Gambaran Rumah Sakit ... 26

2. Struktur Organisasi ... 27

3. Visi, Misi, Motto ... 29

4. Penyajian Data ... 29

a. Ruang rawat inap ... 29

b. Tarif jasa rawat inap ... 31

c. Data enentuan tarif rawat inap di Rumah Sakit ... 32

d. Layanan rawat jalan ... 35

e. Layanan rawat inap ... 36

f. Sumber manusia yang dimiliki ... 36

g. Jenis penunjang medis ... 38

h. Jenis penunjang umum ... 39

i. Luas ruang rawat inap ... 39

B. Analisi Data dan Pembahasan ... 40

1. Mengidentifikasi Kegiatan ... 40

a. Kegiatan pelayanan administrasi umum ... 41

b. Kegiatan perawatan pasien ... 41

c. Kegiatan kunjungan (visite) dokter ... 41

d. Kegiatan penginapan pasien atau rawat inap ... 41

e. Kegiatan pelayanan laundry ... 41

(10)

g. Kegiatan pelayanan pemberian konsumsi ... 42

h. Kegiatan pemeliharaan bangunan ... 42

2. Menentukan biaya untuk kegiatan penginapan pasien kelas super VIP .. 45

3. Menentukan biaya untuk kegiatan penginapan pasien kelas VIP ... 45

4. Menentukan biaya untuk kegiatan penginapan pasien kelas I... 46

5. Menentukan biaya untuk kegiatan penginapan pasien kelas II ... 46

6. Menentukan biaya untuk kegiatan penginapan pasien kelas III ... 47

a) Menentukan biaya untuk kegiatan pelayanan Laundry ... ... 48

b) Biaya kegiatan pembersihan kamar rawat inap ... ... 48

c) Biaya kegiatan pelayan pemberian konsumsi ... ... 48

7. Menentukan biaya untuk kegiatan pelayanan ... ... 49

a) Kegiatan pelayanan administrasi umum ... ... 49

b) Kegiatan pelayanan perawatan pasien ... ... 49

c) Kegiatan pelayanan laundry... ... 50

d) Kegiatan pembersihan kamar rawat inap ... ... 50

e) Kegiatan pemeliharaan bangunan ... ... 51

8. Menghitung Harga Pokok Rawat Inap ... ... 52

9. Perbandingan dalam penetapan tarif jasa rawat inap ... ... 59

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan ... 61

2. Keterbatasan ... 61

(11)

DAFTAR PUSTAKA ... 63

DAFTAR TABEL 4.1 Fasilitas pada masing-masing kelas ruang rawat inap ... 30

4.2 Tarif jasa rawat inap ... 31

4.3 Data penentuan tarif rawat inap ... 32

4.4 Jumlah pasien rawat inap ... 34

4.5 Jenis layanan rawat jalan ... 35

4.6 Jenis layanan rawat inap ... 36

4.7 Sumberdaya manusia atau tenaga kerja ... 36

4.8 Dokter tetap ... 37

4.9 Dokter konsulen ... 38

4.10 Luas ruangan ... 39

4.11 Identifikasi jenis kegiatan pelayanan pasien ... 42

4.12 Menentukan biaya (cost driver) ... 43

4.13 Menentukan biaya untuk kegiatan perawatan pasien ... 43

4.14 Menentukan biaya untuk kegiatan visite dokter ... 44

4.15 Harga fasilitas kamar rawat inap ... 44

(12)

4.16 Perhitungan tarif setiap aktivitas ... 51

4.17 Total penggerak kegiatan ... 53

4.18 Total biaya kegiatan kelas Super VIP ... 54

4.19 Total biaya kegiatan kelas VIP ... 55

4.20 Total biaya kegiatan kelas I ... 56

4.21 Total biaya kegiatan kelas II ... 57

4.22 Total biaya kegiatan kelas III ... 58

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hariadi, Akuntansi Manajemen Dasar-Dasar Konsep Biaya dan Pengambikan Keputusan, Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers, 2002 Anastasia, Deasty, 2008. Penerapan Activity Based Costing System sebagai

Alternatif Sistem Penentuan Biaya Rawat Inap pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta, Jurnal Fakultas Ekonomi, Vol 1, No1.

Andriansyah, Rizal 2012. Penerapan Metode Activity Based Costing dalam Penetapan Tarif Rawat Inap pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi

Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ilmu Administrasi, Vol. 11, No. 1, hlm 38-45.

Brewer, N, Garrison. 2002. “Akuntansi Manajerial”., Edisi 14 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Carter. K. William, 2009. Akuntansi Biaya. Buku 1. Edisi keempat belas, Jakarta, Salemba Empat.

Charles, dkk. 2006.Akunt ansi Biaya Jilid 1. Jakart a : Erlangga.

Daljono, 2005. Akuntansi Biaya. Edisi dua, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Erry, Ratna 2008. Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing (Studi kasusu di Rumah Sakit Tidar Magelang). Jurnal penelitian Univertisa Muhammadiyah Surakarta,

Hasbie, Nurmillati. 2009. Penerapan Activity Based Costing (ABC) System dalam menentukan Harga Pokok Jasa Rawat Inap (Studi pada Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang). Jurnal penelitian Fakultas Ekonom dan BisnisUniversitasBrawijaya, Malang.

Hidayat, Nurul dkk. 2013. Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan menggunakan

Activity Based Costing (Studi Kasus di Rumah Sakit Paru BP4 Pamekasan). JurnalFakultas Ekonomi, Vol 1, No 1. hlm 1-19.

Garrison, Ray H and W. Noreen. 2000. Akuntansi Manajerial. Terjemahan Budi Santoso. Jakarta : Salemba Empat.

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Activity Based Costing atau sistem biaya berbasis kegiatan menggunakan aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan, seperti rawat inap, misalnya kunjungan dokter, perawat, biaya lisrik dan lain-lain. Tahap kedua pembebanan biaya kegiatan kepada produk atau jasa yang di fokuskan pada perhitungan harga pokok jasa pelayanan rawat inap per hari pada rumah sakit. Artinya sistem ini mengasumsikan bahwa produk atau jasa menyebabkan timbulnya kegiatan-kegiatan produksi. Aliran biaya tahap pertama menggunakan pemicu sumber daya (resource driver), sedangkan aliran biaya tahap ke dua menggunakan pemicu kegiatan (activity driver). Dengan demikian, rumah sakit harus mampu menghitung tarif secara benar. Akan tetapi di dalam prakteknya masih banyak rumah sakit yang penentuan tarifnya masih kurang benar. (Machfudhid,2007).

(16)

2

Rumah sakit yang merupakan suatu perusahaan jasa yang memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Di samping rumah sakit umum milik pemerintah, di Indonesia juga terdapat rumah sakit swasta. Rumah sakit swasta ini di samping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat juga bertujuan mencari profit. Oleh karena itu rumah sakit, terutama rumah sakit swasta harus dikelola sebagai organisasi yang bertujuan mencari laba atau profit. Salah satu sumber pendapatan dari jasa tersebut adalah dari tarif yang harus dibayar oleh pemakai jasa. Tarif rumah sakit merupakan suatu elemen yang normal dan esensial bagi rumah sakit yang tidak dibiayai secara penuh oleh pemerintah atau pihak ketiga, salah satunya adalah rumah sakit swasta. Rumah sakit swasta, baik yang bersifat mencari laba maupun yang nirlaba harus mampu mendapatkan dana untuk membiayai segala kegiatannya agar dapat terus beroperasi.

Menurut (Fieda, 2012) Rumah sakit merupakan salah satu perusahaan jasa yang menghasilkan keanekaragaman produk. Keanekaragaman produk pada rumah sakit mengakibatkan banyaknya jenis biaya dan aktivitas yang terjadi pada rumah sakit, sehingga menuntut penentuan harga pokok.

(17)

3

ekonomi masyarakat, standar biaya dan atau benchmarking dari rumah sakit yang tidak komersial. Dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan yang disebut di atas menunjukkan bahwa pemerintah telah menyadari pentingnya perhitungan harga pokok, termasuk di dalam sektor pelayanan kesehatan.

Agar biaya dapat di kendalikan, di perlukan sistem akuntansi yang tepat. Salah satu sistem akuntansi yang tepat dan diterapkan dirumah sakit adalah sistem ABC. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan biaya di dalam sistem ABC adalah metode perhitungan harga pokok. Dengan metode ini dapat di tentukan biaya yang akurat. Informasi tentang biaya yang akurat ini di perlukan untuk di informasikan kepada pelanggan. ABC merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menghitung biaya produk. Menurut Tunggal (2005,212) Activity Based Costing adalah sistem manajemen biaya yang dikembangkan untuk menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat bagi manajemen untuk kepentingan -kepentingan yang berkaitan dengan pengalokasian biaya dan pengelolaan kegiatan. Activity Based Costing didesain dengan dasar bahwa biaya hanya dapat dikurangi secara signifikan melalui pengelolaan terhadap penyebab timbulnya biaya, yaitu kegiatan. Pengelolaan kegiatan ditunjukan untuk mengarahkan seluruh kegiatan ke penyediaan produksi atau jasa bagi kepentingan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.

(18)

4

sehingga lebih akurat. Di samping itu, sistem ini juga dapat membantu perusahaan jasa di dalam mengelola keunggulan kompetitif, kekuatan, dan kelemahan perusahaan secara efisien, dengan mengukur aktivitas dan biaya aktivitas di dalam perusahaan jasa Rumah Sakit, (Hidayat,2012). Hal ini terbukti dari hasil penelitian sebagai berikut:

a. Indah (2005), menyimpulkan bahwa dengan menerapkan activity based costing

di dalam menganalisis break even point terhadap kegiatan operasional perusahaan dapat menghasilkan informasi biaya tetap dan metode activity based costing telah mengalokasikan biaya produksinya.

b. Machfudhid (2007) menyimpulkan bahwa dengan menggunkan metode

Activity Based Costing akan lebih mudah untuk melakukan perhitungan biaya produk dan melalui aliran biaya dua tahap.

c. Anast (2008), penerapan sistem activity based costing untuk mencapai tingkat biaya yang optimal dapat menghasilkan harga pokok produksi dalam rangka pencapaian tingkat biaya yang optimal.

Karena rumah sakit merupakan perusahaan jasa yang menghasilkan beragam produk, di mana output yang dijual lebih dari satu macam; maka mengakibatkan banyak jenis biaya dan aktivitas yang terjadi di rumah sakit. Keadaan ini menuntut ketepatan pembebanan biaya overhead di dalam penentuan harga pokok produknya. Metode Activity Based Costing dapat mengukur secara hemat biaya-biaya yang ke luar dari setiap aktivitas karena banyaknya cost driver

(19)

5

Rumah Sakit Haji Darjad di Kota Samarinda merupakan salah satu rumah sakit swasta yang melayani masyarakat di bidang kesehatan, termasuk layanan rawat inap bagi pasien. Di dalam menghitung biaya rawat inap, rumah sakit ini masih menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional, sedangkan penghitungan biaya rawat inap sangat penting karena berkaitan dengan masalah penentuan harga pokok rawat inap yang pada akhirnya akan mempengaruhi penentuan harga jualnya atau tarif rawat inap. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dipilih topik penelitian “ANALISIS PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT dengan MENGGUNAKAN ABC SISTEM (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Kota Samarinda”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan di dalam penelitan ini merumuskan permasalahan ”Bagaimana penentuan tarif jasa rawat inap di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Samarinda dilakukan dengan menggunakan ABC sistem?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penentuan tarif jasa rawat inap di Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Samarinda.

(20)

6

D. Batasan Masalah

1. Data yang digunakan di dalam penelitian ini berupa data sekunder selama tahun 2015 yang bersumber dari Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) Samarinda. 2 Penentuan tarif rawat inap yang akan diteliti adalah jenis rawatan untuk

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan penelitian yang telah selesai dilakukan, simpulan yang dapat ditarik sebagai berikut, yang pertama, adanya pengaruh positive dan signifikana antara

Agar kepuasan kerja karyawan tersebut tetap pada tingkat yang tinggi dan lebih tinggi lagi, maka saran untuk kedepannya adalah karyawan diberikan bonus yang

1) Sampaikan, bahwea pada sesi-sesi sekarang, akan disimulasikan apa yang bisa dilakukan oleh kelompok masyarakat siaga bencana. Pertama-tama, akan dilakukan simulasi

Dengan melihat hasil-hasil pembahasan pada pengukuran waktu jatuh batang kendali, pengukuran reaktivitas batang kendali, pemeriksaan visual garpu penyerap, maka dapat di

Berdasarkan hasil uji parsial yang telah dilakukan antara persepsi merek sebagai variabel X2 terhadap keputusan pembelian sebagai variabel Y menunjukkan t hitung sebesar 2,359 >

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ISOLASI DAN SELEKSI BAKTERI ENDOFIT PADA AKAR DAN BATANG TANAMAN STRAWBERRY ( Fragaria x ananassa ) YANG

Apabila dibandingkan dengan target capaian kinerja pada tahun terakhir Renstra (tahun 2016) yaitu produksi bibit tanaman kehutanan sejumlah 100.000 batang, maka