PERSEPSI MENABUNG (SAVING) PADA PEDAGANG SUKU MADURADI
KEL.NGAGEL KEC.WONOKROMO SURABAYA
Oleh: RACHMAWATI MAGHFIRO ( 02810012 )
Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: MENABUNG (SAVING)
Pada masa krisis individu dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dengan pendapatan yang
diperolehnya mereka harus berhadapan dengan tingginya harga kebutuhan pokok, namun yang utama bagi individu adalah tetap memenuhi kebutuhan pokoknya termasuk perilaku menabung, di Indonesia suku Madura dikenal sebagai suku yang mempunyai karakteristik yang keras, selain itu suku Madura juga dikenal sebagai masyarakat yang memiliki etos kerja yang tinggi, hemat, dan rajin menabung. Terdapat suatu fenomena yang terjadi pada masyarakat suku Madura, sebagian besar masyarakat suku Madura yang merantau mempunyai mata pencaharian sebagai seorang pedagang, jika dikaitkan dengan keadaan krisis dan banyaknya kenaikan harga, masyarakat ini mengalami penurunan pendapatan, namun secara umum hal ini tidak
mempengaruhi tingkat konsumsi mereka, intensitas menabung mereka tidak berubah malah dapat dikatakan lebih meningkat. Fenomena lain yang muncul pada masyarakat ini adalah cara menyimpanan uang. Seringkali seseorang menyimpan uang di Bank namun bentuk tabungan yang biasa dilakukan para pedagang suku Madura ini adalah dengan mengikuti banyak arisan, investasi atau membeli barang-barang mewah, menyimpan uang di tempat bumbu. Dan banyak cara unik lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran hal apa saja yang mendasari masyarakat suku Madura dalam menabung. nilai yang turut mendasari perilaku menabung mereka. dan mengetahui secara mendalam fenomena menabung pada pedagang etnis Madura.
Penelitian ini menggunakan cara diskriptif kualitatif, Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan dan mendalami fenomena atau gejala tentang perilaku menabung pada suku Madura mengetahui tentang bagaimana pedagang pada suku Madura mengartikan, mempersepsikan, cara yang dilakukan, motif serta tujuan apa yang mendasari perilaku menabung mereka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa fenomena menabung pada pedagang suku Madura, sudah menjadi warisan budaya yang turun-menurun, menabung diartikan sebagai menyimpan untuk cadangan, dengan tujuan menunaikan ibadah haji dan peninggalan anak-anaknya, sehingga timbul persepsi bahwa menabung merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya, dan dari menabung mereka dapat menghindari perilaku berhutang, dan sebagai penyemangat dalam bekerja.
Abstract
diligent saving. There is a phenomenon that occurs in the Madurese people, mostly Madurese people who migrate have a livelihood as a trader, if associated with a state of crisis and much higher prices, people are experiencing a decline in income, but generally this does not affect their consumption levels , the intensity did not change their saving can be said even more increases. Another phenomenon that appears in this society is the way of storage of money. Often a person save money in the bank but the usual form of savings Madurese traders is to follow a lot of social gathering, investing or buying luxury goods, save money at the place of seasoning. And many other unique ways. The purpose of this study is to obtain anything that underlie the Madurese community in saving. values that also underlie their saving behavior. and know in depth the phenomenon of saving the ethnic Madurese traders.
This study used descriptive qualitative way, this research aimed to explain and explore the phenomenon or phenomena on the behavior of savings in the Madurese to know about how traders interpret the ethnic Madurese, perceive, how that is done, the motive and purpose underlying their saving behavior.
The result showed that the phenomenon of saving money on Madurese traders, has become a cultural heritage that down-down, saving is defined as a store for backup, with the purpose of pilgrimage and relics of her children, which raised the perception that saving is a requirement that must be met each day, and from their savings behavior to avoid debt, and as an