Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh :
MANDA SARI
042101037
KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MINOR
NAMA : MANDA SARI
NIM : 042101037
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III
JUDUL : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA PRODUKSI PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN
Tanggal : ………2009 DOSEN PEMBIMBING
(Drs. Rustam, M.Si.AK) NIP. 131 127 370
Tanggal : ……… 2009 KETUA PROGRAM STUDI
(Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Si) NIP. 131 417 461
Tanggal : ………2009 DEKAN
(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
“Pelajarilah olehmu akan ilmu sebab mempelajari ilmu akan memberikan rasa
takut kepada Allah, menuntutnya merupakan ibadah, mengulang-ulangnya
merupakan tasbih, pembahasannya merupakan jihad, mengajarkannya kepada
orang-orang yang belum mengetahui merupakan sedekah dan
menyerahkannya kepada ahlinya merupakan pendekatan kepada Allah SWT”.
-Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Alhamdulillah, puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT serta teriring salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW berkat limpahan rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Ahli Madya
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Adapun skripsi minor ini berisikan tentang “Perencanaan dan Pengawasan
Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dean masih
terdapat kekurangan-kekurangan akibat keterbatasan yang penulis miliki. Untuk
dengan segala kerendahan hati penulis menerima masukan berupa kritik dan saran
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tuaku, ayahanda Jhon Eri DM dan Carolina. S tercinta yang
telah banyak memberikan dorongan moril dan spritual serta kasih
sayangnya kepada penulis.
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Si, Bapak Syafrizal H. Situmorang,
SE selaku ketua dan sekretaris program studi keuangan.
4. Bapak Drs. Rustam, M.Si.Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.
5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
6. Kepada pimpinan dan karyawan PT. Penerbit Bumi Aksara Medan yang
telah memberikan informasi kepada saya dalam mengumpulkan dan
mengolah data yang diperlukan dan penulisan skripsi minor ini.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
7. Kepada Bapak Abdul Hadi Lubis, SE, M.Si, Sukrianda Baihaki. Buat
kakak-kakakku tercinta, Amelia, Hawani. Abang-abangku tersayang
Johan Wahyudi, Bardan Ali Siregar, Rikki Zulhari, ST. Adikku yang
kubanggakan Lia Ari Sandy. Teristimewa untuk keponakanku Rian
Zulhari, Riski P. Siregar, Salsabillah Zulhari, Raja Sofyan Siregar. Buat
nenek biring, Bi Atik, Bi Liana, Bi Marni, Bi Minar, Bi Lena dan semua
saudara-saudari saya yang tidak mungkin disebut satu persatu
8. Dan tak lupa buat sahabat-sahabatku Lidya yang manis dan baik, Noni,
Ian, Edo, Kak Linar, bang H.M Purba, Bang Alex. S, Bang Rahmad, Kak
Ira, Kak Witha, Wena, Fitri, Bang Aliem, Nita, farida, M. Luthfy dan
anak-anak keuangan stambuk ’04 lainnya, atas kasih sayang, motivasi,
dorongan moril dan spiritual. Sehingga penulis menjadi kuat dan sabat dan
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna dan
bermafaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang
setimpal atas jasa-jasa baik yang telah mereka berikan kepada penulis.
Amin ya Robbal Alamin.
Medan, Maret 2009
Manda Sari
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Tabel Realisasi dan Anggaran pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan pada
Tahun 2007 ... 29
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Metode Penelitian ... 4
1. Lokasi Penelitian ... 4
2. Sumber Data ... 4
3. Teknik Pengumpulan Data ... 5
4. Metode Analisa ... 5
BAB II PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN ... 6
A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6
B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 8
C. Unsur-Unsur Biaya Produksi ... 14
D. Perencanaan Biaya Produksi ... 20
E. Pengawasan Biaya Produksi ... 24
BAB III ANALISA DAN EVALUASI ... 27
B. Analisa dan Evaluasi Perencanaan Biaya Produksi ... 27
C. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Biaya Produksi ... 28
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mendirikan sebuah perusahaan, setiap perusahaan bertujuan
mencari laba karena dengan adanya laba suatu perusahaan dapat memperoleh laba
dari setiap produknya. Karena dengan adanya laba perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laba optimum merupakan tujuan dari
setiap perusahaan, baik itu perusahaan dagang, jasa, industri maupun perusahaan
lainnya. Laba yang menjadi tujuan perusahaan tidak terwujud dengan sendirinya,
tetapi diperoleh dengan usaha yang dilakukan secara terencana, teratur dan
terus-menerus.
Dalam pengertian sederhana, laba merupakan selisih antara pendapatan
dan biaya. Dalam pengertian ini ada dua hal yang dapat digunakan untuk mencari
keuntungan, pertama meningkatkan pemuaian dengan jumlah biaya tetap dam
kedua, perusahaan harus mampu menekan biaya atau dengan kata lain perusahaan
dapat bekerja seefisien mungkin. Efisiensi dalam setiap kegiatan atau merupakan
salah satu faktor untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Agar perusahaan dapat bekerja secara efisien, dibutuhkan suatu
perencanaan yang baik. Perencanaan yang harus melalui semua aktivitas yang
akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Perencanaan yang haruslah melaui
semua aktivitas yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Perencanaan
harus merumuskan langkah-langkah untuk tujuan yang akan dicapai serta
pengembangan tujua jangka waktu yang akan datang, atas ketentuan dasar
nilai-nilai yang dimiliki realisasi dengan apa yang seharusnya sesuai dengan apa
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
yang dianggarkannya. Dari perbandingan dapat dinilai apakah operasi perusahaan
dapat berjalan dengan efisien dan dapat ditentukan apakah ada penyimpangan
yang terjadi pada masyarakat yang bersangkutan. Perencaan dapat dibuat dalam
berbagai bidang, salah satu bidang perencanaan adalah bidang keuangan.
Perencanaan dibidang keuangan atau rencana yang dinilai dengan uang
tersbut dengan anggaran. Anggaran atau budget merupakan anggaran tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk
jangka waktu tertentu.
Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan, karena bagaimanapun
perencanaan tanpa adanya pengawasan yang baik, maka tujuan yang ingin dicapai
belum tentu berhasil. Pengawasan produksi yaitu mengawasi serta mengatur agar
kegiatan produksi dari proses hingga hasil produksi sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan. Pengawasan juga dimaksudkan untuk menilai sampai berapa jauh
prinsip efisiensi telah tercapai dalam melaksanakan kegiatan.
Anggaran dapat digunakan sebagai alat melakukan pengaawasan yaitu
dengan cara membandingkan.
Untuk mencapai sasaran yang optimum dengan tujuan laba yang
maksimal, perencanaan dan pengawasan adalah kunci pokok, terutama sekali
berhubungan dengan biaya produksi. Mengingat pentingnya perencanaan dan
pengawasan biaya produksi. Mengingat pentingnya perencanaan dan pengawasan
biaya produksi dalam mencapai tujuan perusahaan, maka penulis tertarik dengan
judul yang dituangkan dalam skripsi minor yang berjudul :
”PERENCANAAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PENERBIT BUMI
AKSARA MEDAN”.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
B. Perumusan Masalah
1. Apakah perencanaan biaya produksi telah terlaksana secara teoritis untuk
mencapai tujuan perusahaan ?
2. Bagaimana pengawasan biaya produksi dilakukan oleh perusahaan agar
pelaksanaan sesuai dengan perencanaan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan yang dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui apakah perencanaan biaya produksi telah terlaksana
sebagaimana teoritik untuk mencapai tujuan dari perusahaan
2. Untuk mengetahui bagaiam pengawasan biaya produksi dilakukan oleh
perusahaan agar pelaksanaan sesuai dengan perencanaan
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis : dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap program
studi Diploma Jurusan Keuangan serta menambah pengetahuan dalam
perencanaan dan pengawasan serta bagaimana perusahaan dapat menekan
biaya produksi seefisien mungkinagar tujuan perusahaan untuk
memperoleh laba dapat tercapai
2. Bagi perusahaan : hasil penelitian ini akan memberikan informasi bagi PT.
Penerbit Bumi Aksara dalam meningkatkan produksi yang telah dikelola
belum atau kurang efektif serta efisien dan perencanaan maupun
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Bertempat di PT. Penerbit Bumi Aksara Medan dengan alamat Jl. Letter
Press No. 09 Komp. Wartawan-Krakatau Medan.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian
langsung ke lapangan. Dalam hal ini, peneliti langsung melakukan
penelitian ke PT. Penerbit Bumi Aksara Medan. Data ini dapat berupa
sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan dan lain-lain.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh akan buku dan bahan bacaan lainnya
yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan, baik itu
yang berasal dari buku-buku referensi yang berhubungan dengan
perencanaan dan pengawasan
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Dilakukan dengan bertanya secara langsung kepada pihak manajemen
perusahaan pada bagian produksi, yang mengerti mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan judul penelitian.
b. Pengamatan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan langsung ke tempat penelitian atau perusahaan.
4. Metode Analisa
a. Metode Deduktif
Metode yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperoleh
sehingga terlihat pengaruhnya terhadap keputusan yang diambil oleh
perusahaan tersebut.
b. Metode Deskriptif
Metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data, merumuskan,
mengklasifikasikan serta menginterprestasikan sehingga memberikan
gambaran atau keterangan yang jelas mengenai masalah yang dihadapi
perusahaan dan berbagai keadaan yang berhubungan dengan topik
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB II
PT. PENERBIT BUMI AKSARA MEDAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Penerbit Bumi aksara merupakan salah satu perusahaan penerbit yang
didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Amir Hamzah. Pendirinya berdasarkan
Akta Notaris Andalan Yulizar, SH Nomor 86 tanggal 20 Februari 1990 dan di
sahkan oleh surat Keputusan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia No.
C2-9816 HT.01.01.TH’93 pada tanggal 27 September 1993.
Berawal dari beberapa judul buku manajemen, agama dan pendidikan, PT.
Penerbit Bumi Aksara terus berkembang dalam dunia perbukuan dengan
menerbitkan buku-buku perguruan tinggi, buku pengetahuan umum dari berbagai
disiplin ilmu dan buku cerita untuk anak-anak.
Pada tahun 1992 Penerbit Sinar Grafika, sebuah perusahaan penerbit yang
khusus bergerak di bidang buku hukum dan perundang-undangan bergabung
menjadi anak perusahaan dari Penerbit Bumi Aksara. Dalam perkembangannya,
penerbit Sinar Grafika diarahkan khusus menerbitkan buku-buku yang berkaitan
dengan hukum dan perundang-undangan saja.
Pada tahun 1995 PT. Penerbit Bumi Aksara telah memiliki percetakan
sendiri dengan unit yang cukup lengkap. Pada tahun itu juga Penerbit Bumi
Aksara mulai terjun ke dunia buku sekolah, khususnya buku pelajaran SLTP dan
SMU.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Sukses yang dicapai oleh PT. Penerbit Bumi Aksara tidak dating begitu
saja, kesuksesan yang dicapai oleh Penerbit Bumi Aksara tersebut tidak terlepas
dari sumber daya manusia yang merupakan nafas dari perusahaan. Dengan
dukungan karyawan yang bekerja dengan semangat tinggi dan penuh tanggung
jawab sesuai dengan keahliannya masing-masing, semua kegiatan perusahaan
mulai dari pengelolaan naskah, pencetakan sampai kegiatan pemasarannya dapat
berjalan dengan baik. Dalam rangka pengembangan usaha sejak tahun 1995
Penerbit Bumi Aksara mulai terjun ke dunia buku sekolah, khususnya buku
pelajaran SLTP dan SMA.
Walaupun dalam bidang penerbitan buku sekolah persaingan cukup ketat
dan tajam, tapi berkat dukungan para pengarang yang menguasai bidangnya
masing-masing dan semangat kerja yang sangat tinggi dari seluruh karyawan
mulai dari penggarapan naskah sampai ke tangan konsumen dalam bentuk buku,
Alhamdulillah Penerbit Bumi Aksara dapat mengatasinya dengan baik. Sampai
tahun 2003 hampir semua pelajaran pokok untuk SD, SLTP, dan SMU telah
diterbitkan.
Secara keseluruhan judul/ jilid buku yang telah diterbitkan oleh Bumi
Aksara Group sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2004 adalah sebagai berikut:
1. Buku Perguruan Tinggi dan Umum lebih dari 1500 judul yang terdiri dari
beberapa disiplin.
2. Buku pelajaran SD yang sudah disesuaikan dengan kurikulum 2004 dan
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
3. Buku pelajaran SLTP yang sudah di sesuaikan dengan kurikulum 2004
sebanyak 40 jilid dari 10 judul dan 22 jilid dari 10 judul disesuaikan dengan
semester terbaru.
4. Buku Pelajaran SMU yang sudah disesuaikan dengan system smester terbaru
sebanyak 36 jilid dari 15 judul dan 61 jilid dari 14 judul yang sudah
disesuaikan dengan kurikulum 2004.
Selain menangani bidang penerbitan buku, Penerbit Bumi Aksara Group
juga juga menangani pengadaan alat peraga pendukung dan alat-alat tulis untuk
sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama
menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi
perusahaan. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian,
sebagai suatu cara dalam mana kegiatana organisasi dialokasikan dan ditugaskan
diantara para anggotanya agar tujuan oranisasi dapat tercapai dengan efesien.
Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dengan mana organisasi di kelola. Struktur organisasi menunjukan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantra
fungsi-fungsi, bagian-bagianatau posisi-posisi, maupun orang-orang yeng menunjukan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi. Struktur ini mengandung unsure-unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
besaran suatu kerja.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Dengan adanya bagan struktur organisasi tersebut, maka diharapkan
masing-masing bagian dapat melaksakan pekerjaannya sesuai dengan wewenang,
tanggung jawab yang diberikan sehingga tujuan organisasi atau perusahaan dapat
tercapai dengan baik.
Didalam PT. Penerbit Bumi Aksara bentuk struktur organisasinya
menggunakan struktur organisasi garis, dikatan garis karma didalam suatu
organisasi tersebut wewenang dan tanggung jawab berbeda dalam suatu garis
lurus.
Adapun struktur organisasi pada PT. Penerbit Bumi Aksara adalah sebagai
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
STRUKTUR ORGANISASI PT. PENERBIT BUMI AKSARA
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Penerbit Bumi Aksara Medan
Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan adalah sebagai
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Dewan Komisaris
Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan
pengelolah Perseroan yang dilakukan Direksi, Serta bertanggung jawab untuk
memberikan nasihat kepada direksi, antara lain mengenai perkembangan
pembangunan perseroan, pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan,
ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Direktur Utama
Direktur Utama mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan semua
Kegatan Direktur Umum, Direktur cabang serta melakukan koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan instansi terkait.
3. Direktur
Drektur mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan di bidang atministrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan,
pengadaan dan peralatan perlengkapan.
Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
Melaksanakan tugas-tugas yang di berikan Direktur Utama, serta bertanggung
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
4. Deparetemen Keuangan
Memiliki tugas untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan serta
mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan.
Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
Melaksakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan, serta bertanggung
jawab terhadap kepada Direktur. Pada departemen keuangan keuangan dibantu
oleh penjualan retail/perwakilan yang bertugas untuk melakukan pemasaran di
wilayah cabang.
5. Departemen Pemasaran
Memiliki tugas untuk merencanakan dan menjalankan seluruh kegiatan
pemasaran. Untuk menjangkau keseluruhan wilayah pemasaran, departemen
pemasaran dibantu penjualan retail/Perwakilan yang bertugas melakukan
pemasaran diwilayah cabang.
6. Departemen produksi
Departeman produksi memiliki tugas untuk mengendalikan kuantitas dan
kualitas buku setelah dilakukannya proses editing serta termasuk rencana
keperluan material. Melakukan kegiatan pemeliharaan terhadap mesin-mesin
percetakan. Dalam departemen ini di tandatangani oleh dua subsistem yaitu :
a. Percetak, yaitu suatu sub dari departeman produksi yang bertugas
melakukan penyesuaian terhadap buku-buku yang akan dicetak, baik dari
segi kertas, pewarnaan.
b. Percetakan, memiliki tugas untuk melakukan kegiatan pengadaan
buku-buku dan membuat laporan terhadap bagian produksi.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
7. Departemen Penerbitan Buku Perguruan Tinggi dan Umum
Tugas dari departemen ini adalah melakukan penerbitan terhadap buku-buku
perguruan tinggi dan buku-buku umum dari para pengarang. Departemen ini
dibantu oleh :
a. Editorial, bertugas melakukan pengelolaan naskah mulai dari penilaian
sampai siap untuk dikirim kebagian produksi.
b. Dekstop Publishing, bertugas untuk melakukan pengecekan isi dari buku
yang kemudian akan diteruskan untuk dilakukan penerbitan.
c. Litbang, memiliki tugas untuk melakukan penelitian dan pengembangan
analisa dari buku yang ada.
Memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada direksi sesuai dengan
hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan yang diambil dibidang
tugasnya.
8. Departemen Penerbitan Buku Pelajaran
Tugas dari departeman ini adalah melakukan penerbitan terhadap buku-buku
pelajaran baik tingkat SD, SLTP, dan SMA dari para pengarang. Departemen
ini dibantu oleh :
a. Editorial, bertugas melakukan pengelolahan naskah mulai dari penilaian
sampai siap untuk dikirim kebagian produksi.
b. Desktop Publishing, bertugas untuk melakukan pengecekan isi dari buku
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
C. Unsur-unsur Biaya Produksi
Sebelum membahas unsur-unsur biaya produksi, kita harus terlebih dahulu
mengetahui apa sebenarnya pengertian produksi itu sendiri, biaya produksi
didefenisikan Sinuraya, 2000 sebagai berikut :
“Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang bertujuan untuk merubah
bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen, yaitu
: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya Overhead Pabrik”.
Dari kutipan diatas, jelas diketahui bahwa biaya produksi terdiri dari 3
(tiga) unsur, yaitu :
1. Biaya bahan-bahan baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya Overhenad Pabrik
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut juga dengan
istilah biaya utama (prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
Overhead pabrik disebut juga biaya konversi (conversion cost) yang
mencerminkan biaya untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi.
Adapun sifat dari kegiatan PT. Penerbit Bumi Aksara medan ini adalah
suatu perusahaan yang mengelola usaha jasa yang bergerak di bidang konstruksi,
untuk menghasilkan suatu usaha yang bergerak dibidang jasa konstruksi, banyak
unsur-unsur biaya peroduksi yang harus digunakan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini penulis akan menguraikan unsur-unsur
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Biaya Bahan Baku Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Overhead Pabrik
Ad.1. Biaya Bahan Baku Langsung
Bahan baku adalah bahan yang diperoses menjadi barang jadi. Bahan baku
yang digunakan dalam suatu proses produksi biasanya dikelompokan atas bahan
baku langsung dan bahan baku tidak langsung atau dengan kata lain, tanpa bahan
baku langsung ini proses produksi tidak akan berjalan. Biaya bahan baku langsung
pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, misalnya : biaya bahan, biaya susut
produksi. Sinuraya mendefenisikan bahan baku sebagai berikut :
“Bahan baku langsung adalah keseluruhan biaya bahan baku yang di pakai
di dalam proses produksi yang merupakan bagian terbesar dari barang jadi.
Biaya bahan baku langsung ini biasanya dianggap sebagai biaya variable,
yaitu biaya-biaya yang bergerak secara propesional sesuai dengan perubahan
volume kagiatan.
Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan
merupakan persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam
proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen dari hasil akhir.
Dalam biaya dahan baku, lebih di khususkan pada biaya persediaan bahan
baku. Secara keseluruhan, biaya-biaya yang dikeluarkan dalam persediaan bahan
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
a. Biaya Pemesanan
Dalam melakukan pemesanan, harus diperhatikan bagaimana melakukan
pemesanan tersebut, barang/ bahan apa yang akan dipesan, berapa banyak
yang akan di pesan dan kapan pemesanan tersebut akan dilakukan. Dengan
memperhatikan hal tersebut di atas, perusahaan dapat mengeluarkan biaya
pengedaan bahan mentah yang minimal karena semuanya telah terencana
dengan baik.
b. Biaya Transportasi
Biaya transportasi ini merupakan salah satu unsur biaya yang mudah
diperhitungkang sebagai bahan pokok bahan baku. Ada dua kemungkinan
terhadap biaya ini, yaitu :
a) Biaya angkutan diperkirakan untuk menambah harga pokok bahan baku
yang dibeli. Masing-masing bahan baku yang dibeli ini dapat didasarkan
pada :
− Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang di beli
− Perbandingan antara faktur tiap jenis bahan baku yang dibelai
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka
b) Biaya angkutan tidak dipehitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan
baku yang di beli, tetapi diperlakukan sebagai unsur biaya overhead
pabrik.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Ad. 2. Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada umumnyadi bagi menjadi biaya tenaga kerja langsung
dan tenaga kerja tidak langsung. Yang dimaksud tenaga kerja tidak langsung
adalah biaya tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan baku langsung
menjadi bahan jadi atau dengan kata lain, biaya tenaga kerja langsung ini
berhubungan langsung dengan proses peroduksi. Tanpa adanya tenaga kerja
lansung ini, prosesproduksi tidak akan berjalan.
Sedangkan yang dimaksud dengan biaya upah langsung adalah biaya yang
dipergunakan dalam memperoses bahan baku menjadi bahan jadi. Biaya ini
dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan
kegiatan proses produksi, misalnya : gaji untuk para karyawan yang dapat
dibebankan kepada produk yang dihasilkan.
Selamat Sinuraya mandefenisikan biaya upah langsung sebagai berikut :
“Biaya upah langsung adalah upah yang dibayarkan kepada buruh-buruh yang
secara langsung bekerja didalam proses peroduksi”.
a. Gaji pokok
b. Uang Lembur
c. Bonus
Gaji pokok dalah upah yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja sesuai
dengan kontrak kerja. Gaji pokok ini sering disebut juga upah minimum.
Upah lembur adalah upah tambahan yang diberikan kepada tenaga kerja yang
menunjukan prestasi yang melebihi standar yang ditetapkan. Tujuan
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
dengan meningkatnya jumlah peroduksi maka biaya peroduksi per unit barang
jadi akan semakin rendah dan hal ini akan mengakibatkan laba per unit barang
bertambah besar.
Untuk memproduksi barang, biadanya juga mempekerjakan tenaga kerja
tidak langsung, yaitu tenaga kerja tidak secara langsung mempengaruhi
pembuatan barang jadi tetapi tenaga kerja ini bersifat menunjang jalannya proses
produksi, misalnya : mandor, penjaga malam, kepala gudang dan sebagainya.
Tenaga kerja ini secara tidak langsung ikut mempengaruhi pembuatan atau
pembentukan barang jadi, maka biaya yang dibayarkan untuk para tenaga kerja
tidak langsung dan dapat dikelompokkan kedalam biaya overhead pabrik.
Ad. 3. Overhead Pabrik
Biaya Overhead pabrik sering juga di sebut dengan biaya tidak langsung,
karena biaya-biaya ini tidak dapat secara mudah didefenisikan secara fisik pada
hasil produksi. Overhead disebut dengan beban pabrik, biaya pabrikase,
manufacturing expense maupun manufacturing overhead. Adapun overhead
pabrik pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan misalnya : upah pegawai kantor
cabang / divisi.
Ambarrani, Susty, 2001 mendefenisikan biaya overhead pabrik sebagai
berikut :
“Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, tenaga
kerja tak langsung dan biaya pebrik lainnya, yang meliputi sewa pabrik, asuransi,
pajak property, depresiasi, perbaikan, pemeliharaan, penerangan, pemanasan, dan
pajak atau gaji untuk karyawan pabrik yag terjadi dalam prode akutansi”.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Overhead pabrik menunjukan prilaku yang berbeda bila dihubungkan
dengan perubahan volume produksi. Sebagian biaya ini berfluktasi sebanding
dengan penaikan atau penurunan produksi seperti bahan baku tidak langsung,
bahan baker, perlengkapan, sementara yang lain bersifat tetap dan tidak sensitive
terhadap perubahan volume seperti biaya sewa, panyusutan dan asuransi.
Dapat dilihat juga sebagian besar biaya bersifat semi variable yaitu
termasuk satu tingkat voleme tersebut adalah tetap akan tetapi dapat berubah
secara tidak proposional dengan adanya bahan volume sehingga dapat dipisahkan
secara komponen untuk tetap dan yang variabel, contohnya : biaya pembangkit
listrik, biaya pemeliharaan pabrik dan biaya reparasi mesin, biaya pengobatan
karyawan/buruh.
Overhead pabrik meliputi banyak biaya yang tidak sejenis sehingga tidak
memungkinkan untuk menelusuri satu jenis overhead pabrik pada barang jadi
secara fisik. Hal ini mengharuskan adanya pengalokasian yang sepadan dan logis.
Tariff overhead yang ditentukan terlebih dahulu akan dapat digunakan sebagai
alat untuk membebankan overhead pabrik kepada barang jadi dengan teliti, adil
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
D.Perencanaan Biaya Produksi
Suatu perusahaan mempunyai kegiatan yang luas sehingga dibutuhkan
ketelitian dalam perencanaan dan pengawasannya, Besar kegiatan, jenis kegiatan
maupun volumenya membutuhkan suatu perencanaan dan pengawasan yang rumit
dari :
1. Biaya Bahan Langsung
2. Biaya Upah Langsung
3. Biaya Pabrikasi Tidak Langsung
Perencanaan merupakan suatu cara bertindak yang ditetapkan terlebih
dahulu. Peruses perencanaan adalah proses berfikir kedepan untuk mengembil
suatu keputusan tentang cara bertindak setelah mempertimbangkan banyaknya
kemungkinan alternative yang ada. Perencanaan mengacu pada pembentukan
program oprasi yang terinci untuk semua fase oprasi.
Suatu perencanaan yang efektif didasarkan pada analisa atas fakta-fakta
yang dikumpulkan. Dalam suatu perencanaan harus melibatkan masa yang akan
datang, tindakan yang diambil sesuai dengan keadaan serta penilaian terhadap
struktur organisasi dan tanggung jawab, wewenang dan keadaan yang dapat
diminta pertanggung jawabannya atas terjadinya tindakan dalam suatu perusahaan
tertentu.
Dalam perencanaan biaya produksi, kita tidak terlepas dari
anggaran-anggaran untuk mengelola produksi tersebut pada setiap proyeknya. Istilah
anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha beik perusahaan dagang, industri
maupun perusahaan jasa.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Dalam pengertiannya, pengertian anggaran ini sering kali diartikan kurang
tepat, misalnya anggaran hanya diartikan terbatas dalam perencanaan atau
peramaian, tapi ada juga yang mengertikan anggaran dengan tepat walaupun
dengan penggunaan istilah lain seperti profit planning control.
Syafri, Sofyan, 2001 menulis bahwa :
“Anggaran ialah merupakan rencana yang dituangkan dalam angka-angka yang
akan dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan datang”.
Begitu juga halnya dengan PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, ini
dilaksanakan dealam beberapa tahap sebagai berikut :
1. Pihak manajemen mengumpulkan para Asmen untuk menyusun aggaran kerja.
2. Para Asmen mengumpulkan orang-orang selesmen untuk pelaksanaan
pekerjaan .
3. Selanjutnya dikeluarkan surat penugasan / penunjukan untuk menjalankan /
melaksanakan pekerjaan.
Namun ada juga perusahaan yang anggaran produksinya merupakan
penyusunan anggaran lain, seperti perusahaan perkebunan, untuk perusahaan yang
menggunakan enggaran penjualan sebagai dasar perencanaan produksi maka
rencana produksi akan tergantung pada rencana-rencana penjualan dan tingkat
persediaan akhir barang jadi.
Menurut. Welsch, Glenn. A menyatakan bahwa :
“Anggaran produksi adalah taksiran kuantitas / jumlah barang-barang yang
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Untuk memperjelas hubungan antara jenis anggran tersebut, maka akan
dibuat secara skema yang akan menggambarkan urutan pelaksanaannya sebagai
berikut :
Planning Production
Berikut ini akan dijelaskan mengenai anggaran tersebut, yaitu :
1. Anggaran penjualan merupakan suatu daftar yang menditail yang menunjukan
rencana penjualan yang diharapkan dalam satu priode yang akan datang.
Anggaran penjualan merupakan langkah awal dalam menyusut anggaran induk,
hal ini merupakan suatu pedoman yang akurat dalam penyusunan anggaran
yang lain. Tanpa pedoman anggaran penjualan maka penyusunan anggaran
pasti tidak akan menghasilkan suatu anggaran yang akurat.
Sales Plan
Finushed-Goods Inventory Change
Production Plan
Directed Material Budget
Direct Labor Budget
Overhead Cost Expenses Budget
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
2. Dalam keadaan normal (faktor luar biasa dianggap tidak ada) setelah anggaran
penjualan selesai, proses berikutnya adalah penyusunan anggaran prosduksi.
Total unit yang harus diproduksi tergantung pada penjualan yang direncanakan
dan perubahan yang direncanakan dan perubahan yang diharapkan. Yang
dimaksud dengan anggaran produksi adalah suatu rencana terperinci yang
menunjukan jumlah unit yang harus di produksi selama satu priode, barang
jadi. Jumlah unit yang akan diproduksi dalam satu priode anggaran dapat
dihitung dengan cara berikut :
Units to Produce = Budgets sales + Desired inventory of finished goods
beginning inventory of finished goods.
3. Setelah penyusunan rencana produksi diatas, langkah selanjutnya adalah untuk
menetapkan berapa besarnya biaya yang dikeluarkan dan jenis-jenis biaya apa
saja yang diperlukan terhadap jumlah produksi yang akan dihasilkan.
Sebelum perusahaan menyusun perencanaan biaya produksi, maka terlebih
ddisusun perencanaan atas penjualan. Dalam perencanaan penjualan, pada
dasarnya tidak terlepas dari anggaran komersial, khususnya biaya pemasaran.
Biaya komersial yang besar kemungkinan dapat meningkatkan penjualan tapi
tersedianya biaya komersial yang besar juga mempengaruhi oleh tingkat penjualan
yang dapat dicapai.
Setelah anggaran penjualan dibuat, maka selanjutnya perusahaan
membandingkan dengan anggaran produksi. Anggaran prosuksi di susun atas
dasar anggran penjualan yang disesuai kan dengan anggaran persediaan akhir dan
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
E. Pengawasan Biaya Produksi
Salah satu fungsi anggaran yang cukup penting adalah fungsi pengawasan.
Dalam tiap anggaran yang ada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan,
Mempergunakannya sebagai alat pengawasan termasuk anggaran biaya peroduksi.
Perusahaan ini melaksanakan pengawasan biaya produksi perusahaan dengan
cara:
a. Pimpinan sering meonitoring setiap harinya serta memberikan
penghargaan-penghargaan terhadap bawahan yang dipercayainya. Disamping kebijaksanaan
pengawasan yang ditempuh, perusahaan juga melaaksakan pengawasan
dengan cara system bidang-bidang, yaitu pertanggung jawaban tiap bidang
dari masing-masing departemen yang ada dalam proses peroduksi.
Prusahaan juga membuat perbandingan realisasi biaya produksi atas anggaran
biaya produksi, dimana hasil perbandingan ini akan diketahui apakah terdapat
penyimpangan baik yangbersifat menguntungkan (favourable) maupun
penyimpangan yang bersifat merugikan (Unvafourable).
Selain mencari faktor-faktorpenyebab timbulnya perbedaan, namun untuk
penyimpangan yang merugikan dapat diambil tindakan-tindakan yang perlu
dalam hal ini dimaksudkan agar pimpinan dapat mengetahui apakah
dana/anggaran yang ada telah sesuai dengan posnya masing-masing.
b. Dengan membentuk tim pengawasan yaitu internal auditor, bagian yang
khusus melakukan pengawasan baik fisik maupun financial terhadap kegiatan
perusahaan.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Anggaran pendapatan dikeluarkan dari posnya untuk pengendalian biaya yang
terjadi atas masing-masing bagian, sehingga kebijaksanaan manajemen yang
demikian dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan dan
kemunduran atas efesiensi biaya.
Untuk lebih jelasnya, penulisan akan menguraikan hal-hal apa saja yang
perlu diawasi dalam pengawasan biaya produksi perusahaan . pada dasarnya, ada
3 (tiga) pokok yang harus di perhatikan dalam pengawasan biaya produksi, yaitu :
1. Pengawasan Biaya Bahan Baku
Pengawasan biaya bahan baku mencakup penyediaan bahan baku dengan
kualitas dan kuantitas yang diperlukan pada waktu dan tempat yang
diperlukan dalam proses produksi, hal ini berarti bahwa bahan baku yang
diperoleh dimana jumlah maupun mutunya harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dan tidak berlebihan.
Menurut Heckert dan Wilson, adapun kegiatan kegunaan perosedur
pengawasan bahan baku adalah :
− Menghindarkan pemborosan
− Mendapatkan harga pembelian yang pantas − Menghindarkan stagnasi proses peroduksi
2. Pengawasan Tenaga Kerja Langsung
Pengawasan terhadap upah langsung akan menentukan yaitu suatu prestasi dan
untuk mengukur kemampuan serta hasil guna dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan dengan melihat perbedaan antara hasil yang diharapkan denga
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Pada umumnya, pengawasan yang dilakukan adalah jumlah out put per jam
kerja yang telah ditetapkan atau standar out put per jam kerja. Selain itu,
permasalahan yang lain atas pengawasan dalam hal mengawasi tenaga kerja
langsung karena tenaga kerja lansung akan sangat menentukan kuantitas kerja
dan kualitas yang dihasilkan atas suatu produk serta didukung kesungguhan
kerja dengan skill atau keterampilan yang dimiliki.
3. Pengawasan Biaya Pabrikasi Tidak Langsung
Dalam melakukan pengawasan pabrikasi tidak langsung ini, PT. Penerbit
Bumi Aksara Medan melakukan pengawasan terhadap :
a. Departeman produksi (Production Departemen) ialah departemen yang
menjalankan kegiatan produksi menjual jasa konstruksi, contohnya
pembangunan jalan raya, irigasi dan lain-lain.
b. Departemen pembantu (service Depertement) ialah departemen yang tidak
menjalankan bagian peroduksi melainkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
membantu kelancaran jalannya proses produksi.
Untuk terciptnya pengawasan yang akurat, salah satu persyratan yang
penting adalah pengklasifikasian utama yag dilakukan menurut tanggung jawab
masing-masing individu dengan menetapkan prinsip responsibility accounting
yang mengharuskan pemisahan biaya-biaya, baik biaya produksi maupun biaya
lainnya.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
ANALISA DAN EVALUASI
A. Analisa dan Evaluasi Perencanaan Biaya Produksi
PT. Penerbit Bumi Aksara Medan melakukan biaya perencanaan biaya
peroduksi melalui anggaran-anggaran. Sebelum menyusun anggaran biaya
peroduksi terlebih dahulu disusun anggaran penjualan.
Adapun unsur-unsur biaya produksi yang terdapat dalam perusahaan ini,
yaitu biaya bahan baku langsung, biaya terasa kerja langsung dan baya overhead
pabrik. Dalam menyusun aggaran biaya produksi ini, menejer bekerjasama dengan
bagian yang berhubungan dan diadakan suatu pertemuan yang dihadiri oleh
kepala-kepala bagian dan dipimpin langsung oleh menejer perusahaan.
Menurut pendapat penulis perosedur perencanaan biaya produksi pada
perusahaan ini sudah cukup baik, karena telah mlibatkan semua bagian. Bagian
yang berkepentingan dapat mengetahui bagaimana perkembangan dan manfaat
yang sudah diperoleh dari adanya penyusunan anggaran sehingga dalam
penyusunan anggaran pada tahun yang akan dapat lebih baik lagi.
Namun demikian sebaiknya perencanaan terhadap biaya produksi ini
dilakukan dengan lebih cermat dan lebih teliti lagi agar anggaran yang disusun
dapat lebih baik dan lebih relistis.
Mekanisme yang berjalan pada Sistem Manajemen Pemasaran pada PT.
Bumi Aksara cabang Medan adalah sebagai berikut :
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Setelah Departemen Penerbitan telah siap dengan buku-buku yang diterbitkan
daftar buku-buku diberikan Departemen Pemasaran pusat.
2. Kemudian Departemen Pemasaran pusat mengirimkan daftar buku-buku
tersebut kesetiap cabang PT. Bumi Aksara Medan untuk pelaksanaan promosi
atau pengenalan pada instasi sekolah, Universitas, dan toko buku.
3. Dalam setiap pengajuan buku-buku pada lembaga-lembaga, Departemen
Pemasaran Dibantu para staf pemasaran.
4. Para staf pemasaran membawa daftar buku atau disebut buku katalog yang
berisikan abstrak-abstrak dari buku-buku yang ada, untuk memperlihatkan
kepada setiap pemimpin instasi/lembaga yang ditinjau.
B. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Biaya Produksi
Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan melakukan pengawasan melalui
Sistem Internal Control (Pengawasan dari dalam perusahaan itu sendiri) dan
disamping itu diadakan juga pengawasan melalui anggran dengan
membandingkan anggaran biaya produksi dengan realisis biaya tersebut,
kemudian mengevaluasi penyimpangan yang terjadi untuk mengetahui
penyebabnya. Pengawasan biaya produksi dilakukan setiap bulannya untuk
mengedakan perbaikan seperlunya.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
Tabel Realisasi dan Anggaran pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan Pada Tahun 2007
Jenis Biaya Realisasi (Rp) Anggaran Selisih
Lebih Kurang
Bahan Baku
8.600.000.000,- 9.100.000.000,- 500.000,- -
Upah Langsung
300.000.000,- 302.500.000,- 2.500.000,- -
Biaya Umum
324.000.000,- 344.500.000,- 20.500.000,- -
Jumlah Biaya Langsung
1.540.000.000,- 1.575.000.000,- 35.000.000,- -
Biaya Bahan Pembantu
17.500.000,- 18.000.000,- 500.000,-
-
Pemeliharaan
1.980.000.000,- 1.992.000.000,- 12.000.000,-
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Penyimpangan Bahan Baku atau Bahan Pembantu
PT. Penerbit Bumi Aksara dalam neraca anggaran belanja tahun 2007
merencanakan biaya bahan baku dan bahan pembangaun sebesar Rp.
9.100.000.000,- sedangkan dalam relisasinya biaya bahan baku dan bahan
pembantu ini sebesar Rp. 8.600.000.000,-
Dan ini berarti berada di bawah anggaran sebesar Rp. 500.500.000.- hal ini
disebabkan karena bahan baku yang digunakan tersebut menggunakan harga yang
murah.
2. Penyimpangan Biaya Upah Langsung
Perusahaan didalam anggaranya membuat upah langsung sebesar Rp.
302.500.000,- kenyataannya upah langsung diberikan sebesar Rp. 300.000.000.-
Dari data tersebut terdapat penyimpangan yang menguntungkan sebesar
Rp. 2.500.000,- penyimpangan ini disebabkan adanya penghematan biaya berupa
uang transport, uang makan dan uang lembur.
3. Penyimpangan Biaya Umum
Anggaran jumlah biaya umum pabrik tahun 2007 mencapai Rp.
344.500.000,- di bawah realisasi sebesar Rp. 324.000.000,- hal ini disebabkan
karena adanya penghematan dalam pemakaian telepon, air dan listrik.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
4. Penyimpangan Biaya Tidak Langsung
Perusahaan di dalam anggaran mambuat biaya tidak langsung sebesar Rp.
8.808.000,- (sudah termasuk biaya penyusutan dan biaya armotisasi), sedangkan
realisasi biaya tidak langsung ini sebesar Rp. 8.756.500.000,-
Penyimpangan yang paling menguntingkan berasal dari biaya
pemeliharaan yaitu Rp. 12.000.000 dan dari biaya promosi sebesar Rp.
4.000.000,-
Selain itu yang perlu dianalisa adalah tentang unsur biaya tidak langsung
seperti gaji : Gaji Pegawai, biaya kantor, biaya promosi, biaya penyusutan, biaya
amortisasi. Dimana sebaiaknya biaya-biaya tesebut digolngkan kedalam biaya
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian dimuka, penulis mecoba menarik kesimpulan, dan
memberikan beberapa saran berdasarkan perbandingan antara teori dan kenyataan
yang terjadi pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan.
A KESIMPULAN
1. PT. Penerbit Bumi Aksara merupakan sebuah perusahaan percetakan yang
menangani buku-buku sekolah, kuliah, dan umum.
2. Pada sistem pemasarannya PT. Penerbit Bumi Aksara telah melakukan
kegiatan pemasaran dengan baik. Diantaranya melkukan kegiatan promosi
kesejumlah instansi/lembaga sekolah, pendistribusian yang tepat, dan
survei.
3. Survei yang dilakukan PT. Penerbit Bumi Aksara, hanya terbatas pada
instasi sekolah, tidak langsung kepada penggunaan buku-buku terbitan PT.
Penerbit Bumi Aksara.
4. Pendistribusian buku-buku dilakukan saat adanya persetujuan pesanannya,
itu dilakukan untuk menjaga kualitas bahan dari buku-buku.
5. Pada setiap pengajuan /promosi ke pada sejumlah instasi, para staff
pemasaran menggunakan buku katalog.
6. Dalam teorinya pembebanan overhead pabrik ini menerima pembukuan
atau posting segera setelah data mengenai pemakaian bahan langsung dan
buruh langsung tersedia, namaun dalam prakteknya terkadang yang terjadi
malah sebaliknya.
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
7. Perusahaan telah menyusun anggaran biaya produksi, yang terdiri dari
biaya anggaran langsung dan anggran biaya tidak langsung dimana
penyusunan anggaran perusahaan adalah bergerak dibidang jasa
konstruksi, maka dasar penyusunan anggaran biaya produksinya haruslah
bertitik tolak dari anggaran penjualannya.
8. PT. Penerbit Bumi Aksara Medan melakukan perencanaan biaya produksi
melalaui anggaran dan melakukan pengawasan dengan melakukan
perencanaan biaya produksi melalui anggaran dan melakukan pengawasan
dengan membandingkan anggaran tersebut realisasinya pada akhir priode
tahun anggaran.
B. SARAN
1. Pada zaman era Globalisasi sekarang ini, perusahaan dituntut untuk lebih
efesien dan efektif dalam peningkatan dan menggunakan biaya-biaya
produksi. Untuk itu perusahaan harus menggunakan perencanaan dan
pengawasan yang lebih baik.
2. Dengan bertambah banyak perusahaan-perusahaan pesaing, maka
sebaiknya PT. Penerbit Penerbit Bumi Aksara lebih meingkatkan kulitas
tenaga kerja yaitu : dengan mengadakan pelatihan-pelatihan (training) bagi
para pekerja, diantara kursus-kursus bahasa asing guna menambah
wawasan dan juga sebagai motivasi bagi pekerja.
3. Untuk lebih meningkatkan lagi mutu pemasarannya, ada baiknya promosi
dilakukan pada berbagai bidang. Disini penulis memberi masukan, karena
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
dilakukan lewat media internet. Selain biasa melihat profil dari
perusahaan, pengguna juga dapat melihat buku-buku terbaru yang telah
diterbitkan, tanpa harus menunggu dari instansi sekolah.
4. Hendaknya perusahaan dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan serta dapat mengenalisa, perkembangan yang terjadi pada
tahun-tahun berjalan
5. Perusahaan harus dapat menerapkan cara mekanisme pembedaan overhead
pabrik, agar dapat dipisahkan antara biaya yang dibebankan dengan biaya
yang sebenarnya
6. Perubahan antara dengan realisasi harus diawasi secara ketat, dan
penyimpangan daianalisa guna memahami mengapa realisasi dengan tidak
lanjut oleh manajemen dan tindakan yang perlu diambil.
7. Perbedaan antara anggaran dan realisasi harus diawasi secara ketat dan
penyimpangan dianalisa guna memahami mengapa realisasi tersebut
berbeda dengan anggaran. Analisa itu harus diikuti dengan tindak lanjut
Manda Sari : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Produksi Pada PT. Penerbit Bumi Aksara Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Sinuraya, Selamat. 2000. Akuntansi Perusahaan Industri. Edisi Revisi. Adipura,
Medan.
Ambarrani, Susty, A. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Syafri, Sofyan. 2001. Perencanaan Lengkap Untuk Manajemen. Edisi I. Penerbit
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Welsh, Glenn, A. 2000. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Edisi