• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA

MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH

(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah

Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

ELY FITRI ASTUTI

Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA yang mengajar di kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Surabaya kabupaten Lampung Tengah

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar brosur terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes-postes

kelompok tak ekuivalen. Sampel penelitian ini adalah kelas VIIIB dan VIIIC yang dipilih dari populasi secara purposive sampling. Data penelitiannya berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan brosur yang dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain

(2)

Ely Fitri Astuti

iii

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar brosur dapat meningkatkan penguasaan materi oleh siswa dibuktikan dengan rata-rata pretes pada kelas eksperimen 16,74 ± 10,5; rata-rata postes 74,95 ± 7,62; dan rata-rata gain sebesar 0,70 ± 0,09. Peningkatan hasil belajar juga terjadi pada indikator aspek kognitif (C2, C4, dan C5) dengan rata-rata gain pada indikator C2 sebesar 0,53 ± 0,20; indikator C4 sebesar 0,74 ± 0,10 dan indikator C5 sebesar 0,9 ± 0,3. Sedangkan rata-rata aktivitas belajar siswa dalam semua aspek yang diamati pada kelas eksperimen yaitu 75,53% dengan kriteria tinggi. Selain itu, pada umumnya siswa (74,16%) memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan brosur. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan brosur berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok sistem peredaran darah.

(3)
(4)

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA

MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH

(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah

Tahun Pelajaran 2013/2014)

(Skripsi)

Oleh

ELY FITRI ASTUTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)
(7)
(8)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gaya Baru pada 3 Maret 1991, yang merupakan anak terakhir dari empat bersaudara pasangan Bapak Suraji dan Ibu Arjiah. Alamat penulis yaitu di dusun I RT 03/RW 01 Desa Gaya Baru IV, Kecamatan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah. Nomor HP penulis 085758066123.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Gaya Baru IV (1995-2003), SMP Negeri 1 Seputih Surabaya (2003-2006), SMA Negeri 1 Kotagajah (2006-2009). Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi

mahasiswa penulis aktif dalam Persekutuan Oikumene Mahasiswa Kristen FKIP UNILA menjabat sebagai koordinator sie acara (2010 – 2011), koordinator umum (2011 – 2012), dan TPPM (2012 – 2014). Penulis melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 3 Sidomulyo, Lampung Selatan dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Kota Dalam Kabupaten Lampung Selatan (Tahun 2012), dan penelitian pendidikan diSMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah untuk meraih gelar sarjana

(9)

---- Moto ----

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan

kepadaku”

___(Filipi 4: 13)___

Mengasihani diri sendiri adalah musuh terburuk kita dan jika menyerah dengan

hal itu, maka kita tidak pernah bisa melakukan sesuatu yang bijaksana di

dunia

___ Hellen Keller___

But, those who hope in the Lord will renew their strength. They will soar on

wing like eagles. They will run and not grow weary. They will walk and not be

faint.

___(Isaiah 40:31, NIV)___

With GOD all things are possible.

(10)

viii

PERSEMBAHAN

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang memberiku

kesempatan, kemampuan, kesabaran dan kemenangan untuk

menyelesaikan karya kecil ini, yang kupersembahkan kepada:

Bapakku Suraji dan Ibuku Arjiah terkasih yang selalu setia

Mendukung dalam doa dan memberi semangat serta cinta kasih

Kakak – kakakku Eko Adi Wibowo, Dwi Nuryanti dan Tri Kuncoro

atas segala pengertian, semangat dan dukungannya

Para pendidik dan dosen yang telah memberikan ilmu, waktu dan

bimbingannya

Serta

(11)

xi

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus kristus yang melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Brosur Terhadap Aktivitas dan

Penguasaan Materi oleh Siswa pada Materi pokok Sistem Peredaran Darah (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih

Surabaya Lampung Tengah TP. 2013/2014)”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Bujang Rahman selaku Dekan FKIP UNILA;

2. Drs. M.Caswita selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila;

3. Pramudiyanti, S.Si.,M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNILA

4. Dr. Tri Jalmo,M.Si selaku pembimbing 1 atas kesabaran dalam membimbing dan memberi masukan;

5. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II terima kasih atas bimbingan dan dukungan yang diberikan;

6. Darlen Sikumbang M.Biomed selaku pembahas atas masukan yang diberikan; 7. Drs. Arwin Achmad, M.Si selaku Pembimbing Akademik;

(12)

xii

9. Bapak, Ibu, dan kakak-kakakku yang telah memberikan segala perhatian, dukungan, doa dan kasih sayangnya untukku;

10.Herry Suhartono selaku Kepala SMP N 1 Seputih Surabaya dan Ibu Ambar Puji Astuti selaku guru mitra serta semua pihak di SMP N 1 Seputih Surabaya Lampung Tengah yang telah sudi direpotkan dan telah membantu penulis serta mendukung dan membimbing penulis;

11.Teman-teman FKIP Biologi 2009 serta kakak dan adik tingkat yang baik hati; 12.Abang, Kakak, Saudara, Adikku di POMK FKIP yang tidak dapat disebutkan

satu persatu terima kasih atas setiap hal yang terjadi, atas dukungan doa, kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin. Semangat!

13.Sahabat-sahabatku tercinta: Ruwanti, Tiara, Reza, Citra, Septi, Tri, Vera dan keluarga kecilku Putu, Annisa, Febri, Mey, Made, Feri, Ghea, Surya

terimakasih atas keceriaan, semangat, kebersamaan, dan dukungan selama ini. 14.Teman-teman menbir’s girl yang cantik: kak Ipo, Vera, Intan, Hasna, Merry,

Delima, Yuni, Febri, dan Olin, terima kasih buat semua kenangan dan rasa persaudaraan kalian.

15.Teman-teman seperjuangan Rio, Bayu, Ofi, mbak Lia terimakasih atas segala hal yang terjalin selama masa perjuangan kita, segalanya akan menjadi cerita indah kelak. You are my brothers and sisters . Keep fighting!

Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Maret 2014 Penulis

(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN

2. Pelaksanaan Penelitian ... ... 26

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis Data ... 31

2. Teknik Pengambilan Data ... 31

F. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif ... 34

(14)

xiv

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 39 B. Pembahasan ... 43

V. SIMPULAN DAN SARAN

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Struktur Bahan Ajar ... 11

2. Ringkasan Jenjang Belajar Ranah Kognitif ... 22

3. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa... 33

4. Klasifikasi Aktivitas Belajar Siswa ... 34

5. Skor per Item Angket ... 35

6. Tabulasi Data Tanggapan Siswa ... 35

7. Kriteria Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Brosur ... 36

8. Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa ... 39

9. Hasil Uji Statistik nilai pretes, postes dan gain ... 40

10.Hasil Analisis Rata-Rata nilai gain per indikator ... 41

11.Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Brosur ... 42

12.Nilai pretes, postes, dan gain kelas eksperimen ... 138

13.Nilai pretes, postes, dan gain kelas kontrol... 139

14.Analisis butir soal pretes dan postes kelas eksperimen ... 140

15.Analisis butir soal pretes dan postes kelas kontrol ... 141

16.Analisis perindikator kognitif pada soal pretes dan postes kelas eksperimen ... 143

17.Hasil uji normalitas pretes kelas eksperimen dan kontrol ... 143

(16)

xvi

19.Hasil uji t2 pretes kelas eksperimen dan kontrol ... 144

20.Hasil uji normalitas postes kelas eksperimen dan kontrol ... 144

21.Hasil uji kesamaan dua varians & kesamaan dua rata-rata postes ... 145

22.Hasil uji satu pihak postes ... 146

23.Hasiluji normalitas gain kelas eksperimen dan kontrol ... 146

24.Hasil uji Mann-Withney Ugain kelas eksperimen dan kontrol ... 147

25.Hasil uji normalitas gain indikator C2 eksperimen dan kontrol ... 148

26.Hasil uji kesamaan dua varians & kesamaan dua rata-rata indikator C2 kelas eksperimen dan kontrol ... 148

27.Hasil uji satu pihak postes indikator C2 ... 149

28.Hasil uji normalitas gain indikator C4 kelas eksperimen dan kontrol . 150 29.Hasil uji Mann-Withney Ugain indikator C4 kelas eksperimen dan kontrol ... 150

30.Hasil uji normalitas gain indikator C5 eksperimen dan kontrol ... 151

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 8

2. Bentuk brosur ... 13

3. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen... 25

4. Contoh jawaban siswa kelas kontrol untuk soal pretes postes nomor 1 indikator C2 ... 45

5. Contoh jawaban siswa kelas eksperimen untuk soal pretes postes nomor 1 indikator C2 ... 45

6. Contoh jawaban siswa untuk indikator C2 (LKS kelas eksperimen pertemuan ke -1) ... 46

7. Contoh jawaban siswa untuk indikator C4 (LKS kelas kontrol pertemuan ke – 2) ... 47

8. Contoh jawaban siswa untuk indikator C4 (LKS kelas eksperimen pertemuan ke – 2) ... 48

9. Contoh jawaban siswa untuk indikator C5 (LKS kelas kontrol pertemuan ke – 3) ... 49

10.Contoh jawaban siswa untuk indikator C5 (LKS kelas eksperimen pertemuan ke -3) ... 49

11.Siswa kelas eksperimen mengerjakan soal postes ... 153

12.Siswa berdiskusi dalam kelompok mengerjakan LKS ... 153

13.Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas ... 154

14.Siswa mengerjakan soal postes ... 154

15.Siswa kelas kontrol mengerjakan soal pretes ... 155

16.Siswa kelas kontrol berdiskusi mengerjakan LKS ... 155

(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah upaya yang sengaja untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (Hasbullah, 1999: 39). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

menyebutkan bahwa proses pendidikan berperan dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Tujuan pendidikan yaitu menghasilkan generasi muda yang produktif, kreatif, mandiri serta dapat membangun dirinya dan

masyarakatnya (Depdiknas, 2003: 4). Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan di sekolah saat ini banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa. Guru dituntut mampu meningkatkan mutu

pembelajaran di sekolah terutama mengenai penguasaan materi pembelajaran siswa sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang

disampaikan guru dapat dikuasai oleh siswa secara tuntas (Djamarah dan Zain, 2006: 1).

(19)

2

Internasional Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Programme for International Student Assesment (PISA). Prestasi Indonesia pada TIMSS 2011 menduduki rangking 40 dari 42 negara dengan rata-rata skor siswa 406, menurun 21 angka jika dibanding tahun 2007 yaitu 427. Prestasi ini berada di bawah rata-rata skor internasional yaitu 500, Indonesia berada jauh di bawah negara tetangga seperti Thailand, Singapura dan Malaysia (Mulyadi, 2012: 1). Hasil PISA tahun 2009 menyatakan peringkat Indonesia untuk IPA hanya menduduki rangking 60 dari 65 negara dengan rata-rata skor 371, sementara skor internasional saat itu adalah 496 (Wardhani dan Rumiati, 2011: 1). Berdasarkan hasil TIMSS dan PISA tersebut dapat diketahui bahwa daya serap peserta didik di Indonesia terhadap materi pelajaran masih rendah. Penguasaan materi yang rendah menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah.

Rendahnya hasil belajar IPA juga terjadi di SMP Negeri 1 Seputih Surabaya, Lampung Tengah. Hasil belajar IPA pada kelas VIII C yang berjumlah 32 siswa pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 khususnya pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia rata-rata 63, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut adalah 68. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 40,6 % siswa kelas VIII C yang telah mendapat nilai lebih atau sama dengan KKM yaitu sebanyak 13 siswa dan 59,4 % siswa yang belum mencapai KKM yaitu sebanyak 19 siswa.

(20)

3

bahan ajar yang bervariasi, sehingga siswa menjadi bosan dalam belajar. Hal ini mengakibatkan aktivitas siswa dalam belajar menurun yang berakibat hasil belajar siswa menjadi rendah karena daya serap siswa terhadap materi pelajaran rendah.

Upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengadakan bahan ajar yang mampu menarik minat siswa untuk mempelajari materi yang

disajikan. Salah satu bahan ajar yang diduga dapat meningkatkan pemahaman materi oleh siswa pada materi pokok sistem peredaran darah yaitu brosur. Menurut Dharmasraya (2008: 23) brosur yang selama ini dikenal sebagai media promosi yang terbuat dari kertas yang memuat sejumlah informasi dan penawaran mengenai jasa atau produk dan didesain semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen dapat dipergunakan sebagai bahan ajar selama sajian brosur diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Brosur sebagai bahan ajar merupakan hal baru bagi siswa sehingga

diharapkan dapat menarik minat siswa dalam mempelajari materi yang disajikan. Selain itu, brosur bersifat praktis dan disajikan dengan desain yang menarik serta menggunakan bahasa yang ringkas dan mudah dimengerti oleh peserta didik.

(21)

4

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran juga meningkat. Oleh karena itu, peneliti menganggap perlu mengadakan penelitian dengan menggunakan bahan ajar brosur untuk meningkatkan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok sistem peredaran darah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah penggunaan bahan ajar brosur berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan penguasaan materi oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Surabaya pada materi pokok sistem peredaran darah?

2. Apakah penggunaan bahan ajar brosur dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Surabaya pada materi pokok sistem peredaran darah?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan bahan ajar brosur?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan bahan ajar brosur dalam meningkatkan penguasaan materi oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Surabaya pada materi pokok sistem peredaran darah.

(22)

5

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan bahan ajar brosur

D. Manfaat penelitian

Setelah diadakan penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi:

1. Siswa, dapat memberikan pengalaman belajar dengan menggunakan bahan ajar yang berbeda dalam mempelajari materi pokok sistem peredaran darah 2. Guru, memberikan alternatif dalam memilih dan menerapkan bahan ajar

dalam pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sistem peredaran darah 3. Peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru

dalam pembelajaran biologi dengan menggunakan bahan ajar brosur

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Brosur merupakan bahan ajar cetak berbentuk lembaran yang umumnya dicetak pada kedua sisi dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel terpisah. Dicetak menggunakan kertas yang baik dan didesain semenarik mungkin. Informasi dalam brosur ditulis secara ringkas dengan bahasa yang sederhana dan dilengkapi dengan gambar-gambar penunjang materi serta disusun atas kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

(23)

6

kelompok, (3) meminta siswa untuk mengerjakan LKS sesuai petunjuk yang terdapat dalam LKS, (4) meminta perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

3. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa pada materi sistem peredaran darah pada manusia yaitu perilaku yang relevan dengan pembelajaran, yaitu (1) mengemukakan ide/pendapat, (2 ) memberikan penjelasan, (3) bertukar informasi dengan teman sekelompok, (4 ) membuat kesimpulan, (5) mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 4. Penguasaan materi pokok yang dimaksud adalah pemahaman pada materi

pokok sistem pernapasan yang dilihat dari skor individu siswa dari pretes dan postes yang kemudian dihitung N-Gainnya.

5. Subjek Penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Seputih Surabaya kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII C sebagai kelas kontrol

6. Materi pokok dalam penelitian ini adalah materi pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.” (KD 1.6)

7. Tanggapan siswa yang diamati dalam penelitian ini berupa angket mengenai kemenarikan bahan ajar brosur.

F. Kerangka Pikir

(24)

7

didesain semenarik mungkin, dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti siswa dan dilengkapi ilustrasi gambar yang mendukung materi pelajaran. Materi yang disajikan dibuat ringkas namun jelas, sehingga mudah dipahami siswa. Brosur berbentuk lembaran sehingga praktis digunakan. Penggunaan brosur sebagai bahan ajar merupakan hal yang baru bagi siswa, sehingga siswa tertarik untuk mempelajari materi pelajaran menggunakan brosur. Dengan demikian, diharapkan minat belajar siswa meningkat sehingga siswa lebih mudah menyerap materi yang disajikan. Daya serap siswa meningkat sehingga hasil belajar pun meningkat. Penggunaan bahan ajar brosur ini disertai metode diskusi agar semua siswa berperan aktif selama proses pembelajaran sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang

berkualitas. Keaktifan siswa dalam kelompok mampu meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar ranah kognitif siswa dalam proses pembelajaran.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan bahan ajar brosur (variabel X), dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa (variabel Y1) dan penguasaan materi oleh siswa (variabel Y2).

Y1 X

Y2

Keterangan : X : Variabel bebas, yaitu pembelajaran menggunakan bahan ajar brosur

Y1: Variabel terikat, yaitu aktivitas siswa

(25)

8

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho = Tidak ada pengaruh signifikan dari penggunaan bahan ajar brosur terhadap penguasaan materi pada materi pokok sistem peredaran darah oleh siswa SMP Negeri 1 Seputih Surabaya

(26)

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bahan Ajar

Bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan ajar adalah inti dalam kegiatan belajar mengajar yang diupayakan untuk dikuasai oleh siswa (Djamarah dan Zain, 2006: 44). Oleh karena itu, bahan ajar hendaknya sesuai dengan kemampuan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai (Harjanto, 2006: 172). Menurut Amri dan Ahmadi (2010: 159) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud berupa tertulis maupun tidak tertulis. Bahan ajar ini disusun dengan tujuan:

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik. 2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar

(27)

10

Bahan ajar memiliki manfaat bagi:

1. Guru, tidak lagi bergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, membangun komunikasi pembelajaran yang efektif, dapat menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

2. Siswa, memberikan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik, mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasai.

Menurut Danim (1995: 10) bahan ajar dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat

dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:

a. Bahan cetak (printed) antara lain Handout, Buku, Modul, Lembar Kerja Siswa, Brosur, Leaflet, Wallchart, Foto, gambar, Model/maket.

b. Bahan audio seperti kaset, radio, piringan hitam, CD audio c. Bahan audio visual seperti Video, film, CD film

d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti CD interaktif, film interaktif; tanya jawab/diskusi, selain itu dapat berupa bahan ajar interaktif diskusi lingkungan/pelajaran diluar kelas/praktek dari sebuah materi tertentu.

(28)

11

dan evaluasi. Tetapi dalam penyusunan bahan ajar terdapat perbedaan dalam strukturnya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain. Untuk mengetahui perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dilihat pada matriks berikut ini:

Tabel 1. Struktur bahan ajar

No Komponen Ht Bu Ml LKS Bro Lf Wch F/Gb Mo/M Keterangan : Ht: Handout; Bu; buku; Ml: modul; LKS; Lembar Kegiatan

siswa; Bro: brosur; Lf: leaflet; Wch: Wallchart; F/Gb: foto/gambar, Mo/M: Modul/Maket

√ : tercantum dalam bahan ajar - : tidak tercantum dalam bahan ajar

** : tercantum dalam kertas lain (Zaskia, 2011: 18).

B. Brosur

(29)

12

didesain hanya memuat satu kompetensi dasar saja. Pennisi (2011: 1) mengungkapkan:

”A brochure is an informational pamphlet or leaflet advertising an

organization, business, event, product, or service. Brochures are great way to package information in a simple, eye-catching design that attracts potential clients by offerring basic information. A well-made brochure will grab the attention of the reader and provide needed information while inspiring the reader to take action. Brochures are simple and affordable way to

communicate with a selected audience. A brochure is a professional,

effective, and inexpensive way to provide information to your target. They are designed for people to pick up”.

Sedangkan menurut Achmadi (2008: 6) brosur adalah terbitan tidak berkala yang terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain dan selesai dalam sekali terbit. Bila terdiri dari satu halaman, brosur umumnya dicetak pada kedua sisi dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang terpisah. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian dan dicetak di atas kertas yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap sesuatu yang ditawarkan. Sebuah brosur harus jelas, singkat dan menarik. Bila terlalu banyak kata dalam brosur akan membuat brosur tersebut membosankan.

(30)

13

Gambar 2. Bentuk brosur

Brosur yang baik sebagai bahan ajar menurut Meilisa (2013: 9), yaitu brosur yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik

2. Materi memberikan informasi secara lengkap dan jelas tentang substansi yang disajikan

(31)

14

4. Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan 5. Kalimat yang disajikan singkat, jelas

6. Menarik peserta didik untuk membacanya baik dari penampilan maupun isinya

Brosur sebagai bahan ajar menurut Novia dkk (2012: 4) memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan brosur antara lain: lentur, sangat terkendali, biaya relatif rendah dan peluangnya interaktif. Sedangkan kekurangan brosur yaitu materi yang disampaikan kurang jelas karena hanya poin-poin yang penting saja dan apabila produksinya terlalu banyak akan memungkinkan brosur terbuang sia-sia.

C. Metode Diskusi

Metode dapat berarti cara, yaitu cara mencapai suatu tujuan. Menurut Yamin (2007: 145) ”Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi

instruksional yang berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa mencapai tujuan

tertentu”. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat

(32)

15

Diskusi diartikan sebagai suatu proses penyampaian materi, dimana guru bersama subyek didik mengadakan dialog bersama untuk mencari jalan pemecahan masalah dan menyerap serta menganalisis satu atau sekelompok materi tertentu. Dalam diskusi, guru berperan sebagai pengatur lalu lintas informasi, pemberi jalan dan penampung informasi (Danim, 1995: 37). Senada dengan hal tersebut, Suryosubroto (2002: 179) mengemukakan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran, guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk

mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Sedangkan Oyedeji (dalam Abduraheem, 2011: 2) mengungkapkan

Discussion is a method in which the teacher leads or guides the students in expressing their opinions and ideas with a view to

identifying and solving problems collectively. The discussion method works on the principle that the knowledge and ideas of several people are more likely to find solutions or answers to specified problems or topics. The activities of the discussion group are to be regulated and directed by the teacher or an appointee of the class”.

Diskusi menyebabkan terjadinya proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, semua aktif dan tidak ada yang pasif sebagai pendengar (Roestiyah, 2008: 5). Sehingga metode diskusi memiliki beberapa keuntungan seperti yang diungkapkan oleh Suryosubroto (2002: 185), yaitu:

1. Melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar

(33)

16

3. Metode diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah

4. Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan kemampuan diri sendiri

5. Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.

Metode diskusi dapat membangun ketrampilan sosial siswa seperti berbicara dan mendengar seperti yang diungkapkan oleh Oyedeji (dalam Abduraheem, 2011: 2)

”Discussion method also develops in students social skills of talking and listening”

Selain itu, metode diskusi menurut Petty dan Jenson (dalam Rahman, 2011: 3) dapat membantu siswa berpikir kritis

“Discussion is the thought of taking a problem and investigating all option with an ultimate objective to reach a mutual understanding of the problem. Teaching by discussion can be an effective mean of helping students apply abstract ideas and think critically about what they are learning”.

Hal senada juga diungkapkan oleh Gage dan Berliner (dalam Rahman, 2011: 4)

“the following objectives of discussion: thinking critically, democratic

skills, complex cognitive objectives, speaking ability, ability to

patricipate, attitude change”.

Penggunaan metode diskusi juga memiliki kelemahan, seperti yang diungkapkan Oyedeji (dalam Abduraheem, 2011: 2):

“This method also has some demerits including the possibility that

(34)

17

over the discussion. Problems may occur among the participants owing to lack of respect for other peoples opinion and the whole class may turn into a state of pandemonium. The above problems may arise as a

result of poor handling of the discussion method”.

Hal senada juga diungkapkan oleh Awuya (dalam Abduraheem, 2011: 2) “discussion can get out of hand if not properly controlled, the class

may turn to a market place and confusion may arise as a result of poor

management and informal nature of the organization”.

Untuk mengatasi hal tersebut, peran guru dalam mengatur dan mengontrol proses diskusi selama pembelajaran sangat diperlukan.

Penggunaan metode diskusi menurut Roestiyah (2008: 6) memiliki tujuan, antara lain:

1. Diskusi mendorong siswa menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu bergantung pada pendapat orang lain. Mungkin ada perbedaan segi pandangan, sehingga memberi jawaban yang berbeda. Hal itu tidak menjadi soal, asal pendapat itu logis dan mendekati kebenaran. Jadi siswa dilatih berpikir dan memecahkan masalah sendiri.

2. Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis. Dengan demikian siswa melatih diri untuk menyatakan pendaptnya sendiri secara lisan tentang suatu masalah bersama.

(35)

18

D. Aktivitas belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Salah satu kunci keberhasilan belajar yang dilakukan oleh siswa adalah aktivitas. Aktivitas siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam menentukan efektif atau tidaknya suatu pembelajaran (Dimyati dan Mujiono, 2006: 7). Menurut Rohani (2004: 4) dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar siswa sangat diperlukan agar proses pembelajaran menjadi berkualitas dengan melibatkan langsung siswa dalam kegiatan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Sardiman (2006: 95) bahwa tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca, dan segala kegiatan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Pembelajaran tidak memiliki arti bila tanpa adanya aktivitas siswa, seperti yang diungkapkan oleh Jonnasen (2000: 12)

“Concepts, rules, and theories that are not associated with activity

(36)

19

Menurut Diedrich (dalam Rohani 2004: 9), terdapat 177 macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, antara lain sebagai berikut:

1. Visual activities (kegiatan-kegiatan visual), meliputi kegiatan: membaca, memperhatikan gambar, memperhatikan demonstrasi, mengamati

percobaan, memperhatikan pekerjaan orang lain dan sebagainya.

2. Oral activities (kegiatan-kegiatan lisan), meliputi kegiatan: menyatakan suatu fakta atau prinsip, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, menghubungkan suatu kejadian, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan sebagainya.

3. Listening Activities (kegiatan-kegiatan mendengarkan), meliputi kegiatan: mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan musik, mendengarkan pidato, dan lain sebagainya.

4. Writing activities (kegiatan-kegiatan menulis), meliputi kegiatan: menulis cerita, menulis karangan, menulis laporan, mengisi angket, membuat rangkuman, mengerjakan tes, mengerjakan lembar kerja.

5. Drawing activities (kegiatan-kegiatan menggambar), meliputi kegiatan: menggambar, membuat grafik, peta diagram, pola, dan sebagainya. 6. Motor activities (kegiatan-kegiatan metrik), meliputi kegiatan: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, membuat model, melaksanakan pameran, mereparasi, bermain, dan lain sebagainya.

7. Mental activities (kegiatan-kegiatan mental), meliputi kegiatan:

(37)

20

8. Emotional activities (kegiatan-kegiatan emosional), meliputi kegiatan: menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya.

Seseorang dikatakan aktif belajar jika mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberi tanggapan terhadap suatu peristiwa yang terjadi dan mengalami atau turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya. Dengan melakukan banyak aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran, maka siswa mampu mengalami, memahami, mengingat dan mengaplikasikan materi yang telah diajarkan. Adanya peningkatan aktivitas belajar maka akan meningkatkan hasil belajar (Hamalik, 2004: 12).

Menurut Hamalik (2003: 91), manfaat aktivitas belajar dalam proses pembelajaran adalah:

a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri b. Berbuat sendiri dan akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa c. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada

gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok

d. Siswa belajar berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual

e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar demokratis, kekeluargaan, musyawarah, dan mufakat

(38)

21

g. Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika.

E. Penguasaan Materi Siswa

Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang sangat penting dalam membantu siswa mencapai SK dan KD

(Depdiknas, 2003: 23). Sedangkan menurut Awaludin (2008: 1) materi pelajaran merupakan bahan ajar utama minimal yang harus dipelajari oleh siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam kurikulum. Dengan materi pembelajaran, memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

(39)

22

juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan

lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi adalah: a. Proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar

b. Dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan.

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Berdasarkan taksonomi bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl pada tahun 2001, ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut: Tabel 2. Ringkasan jenjang belajar ranah kognitif

Kategori Penjelasan Kata kerja kunci Mengingat Kemampuan menyebutkan kembali

pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan Memahami Kemampuan memahami instruksi dan

menegaskan pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/diagram Menerapkan Kemampuan melaksanakan atau

menggunakan prosedur dalam situasi tertentu

Melaksanakan Memilih Menerapkan Mengembangkan Menganalisis Kemampuan memisahkan konsep ke

dalam beberapa komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh.

Menilai Kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma, kriteria atau patokan tertentu

(40)

23

Berkreasi Kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren atau membuat sesuatu yang orisinil.

Menghasilkan Merancang Melengkapi Menemukan Mengembangkan Membentuk (sumber: Gunawan, 2009: 22)

Penguasaan materi oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Salah satu instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto (2003: 53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara atau aturan-aturan yang telah ditentukan.

(41)

24

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada November 2013 di SMP Negeri 1 Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya yang berjumlah 6 kelas. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol yang berjumlah 27 siswa yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008: 85). Teknik ini digunakan untuk menghindari peluang kelas unggulan menjadi sampel.

C. Desain Penelitian

(42)

25

diberi perlakuan penggunaan bahan ajar brosur beserta LKS dengan metode diskusi, sedangkan kelas kontrol menggunakan buku teks beserta LKS dengan metode diskusi. Hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan. Struktur desainnya sebagai berikut:

Kelompok pretes perlakuan postes

I 01 X 02

II 01 C 02

Keterangan : I = kelas eksperimen II = kelas kontrol 01 = pretes, 02 = postes

X = pembelajaran menggunakan bahan ajar brosur C = pembelajaran menggunakan bahan ajar buku teks Gambar 3. Desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen (dimodifikasi dari

Ruseffendi, 1994: 47)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah sebagai berikut: a. Membuat dan menyampaikan surat izin penelitian ke sekolah tempat

diadakannya penelitian

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas

(43)

26

d. Membuat bahan ajar dan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk setiap pertemuan

e. Membuat instrumen evaluasi berupa soal pretes-postes untuk mengukur tingkat kognitif siswa.

f. Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa terhadap bahan ajar brosur.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS dengan bahan ajar brosur sebagai sumber dengan metode diskusi untuk kelas eksperimen dan penggunaan LKS dengan buku teks sebagai sumber dengan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pretes diberikan sebelum pertemuan pertama, sedangkan postes diberikan setelah pertemuan ketiga baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

a. Kelas Eksperimen Kegiatan Awal

1. Siswa mengerjakan soal tes awal (Pertemuan I) 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa

(Pertemuan I) “Adakah yang pernah terluka? Apakah lukanya dapat menutup? Tahukah kalian bagaimana luka tersebut dapat

(44)

27

(Pertemuan II) “apakah tadi pagi kalian sarapan? Tahukah kalian

bagaimana sari-sari makanan itu beredar ke seluruh tubuh? (Pertemuan III) ”Adakah di antara kalian yang pernah melihat

seseorang yang pembuluh darah di bagian kakinya menonjol?” 4. Guru memberikan motivasi

(Pertemuan I) “Darah tersusun atas plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan keping darah yang masing-masing memiliki peranan penting bagi tubuh kita. Untuk itu kita akan mempelajari peranan masing-masing komponen tersebut”

(Pertemuan II) “Sari-sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh oleh

darah oleh organ peredaran darah. Mekanismenya akan kita ketahui dengan mempelajari peranan masing-masing organ peredaran darah”

(Pertemuan III) “pembuluh darah yang menonjol pada bagian kaki

merupakan salah satu penyakit terkait sistem peredaran darah. Kita perlu mengetahui kelainan/penyakit yang terkait dengan sistem peredaran darah lainnya”

Kegiatan Inti

1. Siswa dibagi dalam lima kelompok dan siswa mengkondisikan diri dalam kelompok masing-masing

2. Siswa menerima LKS dan bahan ajar brosur yang dibagikan guru (Pertemuan I); komponen penyusun darah pada manusia

(45)

28

(Pertemuan III); penggolongan darah dan penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah manusia

3. Siswa mendengarkan petunjuk pengerjaan LKS dari guru 4. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing untuk

menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS menggunakan bahan ajar brosur sebagai sumber dengan didampingi oleh guru

5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas 6. Siswa memberikan pendapat atau pertanyaan kepada kelompok

yang tampil

7. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

8. Siswa mengumpulkan LKS yang telah didiskusikan

Kegiatan Akhir

1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari

2. Siswa bersama dengan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

3. Siswa memperhatikan penyampaian rencana pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya

4. Siswa mengerjakan tes akhir (pertemuan III)

b. Kelas Kontrol Kegiatan Awal

(46)

29

3. Guru memberikan apersepsi

(Pertemuan I) “Adakah yang pernah terluka? Apakah lukanya dapat

menutup? Tahukah kalian bagaimana luka tersebut dapat menutup?”.

(Pertemuan II) “apakah tadi pagi kalian sarapan? Tahukah kalian bagaimana sari-sari makanan itu beredar ke seluruh tubuh? (Pertemuan III) ”Adakah di antara kalian yang pernah melihat

seseorang yang pembuluh darah di bagian kakinya menonjol?” 4. Guru memberikan motivasi

(Pertemuan I) “Darah tersusun atas plasma darah, sel darah merah,

sel darah putih dan keping darah yang masing-masing memiliki peranan penting bagi tubuh kita. Untuk itu kita akan mempelajari peranan masing-masing komponen tersebut”

(Pertemuan II) “Sari-sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh oleh

darah oleh organ peredaran darah. Mekanismenya akan kita ketahui dengan mempelajari peranan masing-masing organ peredaran darah” tubuh”

(Pertemuan III) “pembuluh darah yang menonjol pada bagian kaki

merupakan salah satu penyakit terkait sistem peredaran darah. Kita perlu mengetahui kelainan/penyakit yang terkait dengan sistem peredaran darah lainnya”

Kegiatan Inti

(47)

30

2. Siswa menerima LKS yang akan didiskusikan dalam kelompok masing-masing yang berkaitan dengan materi yang dipelajari (Pertemuan I); komponen penyusun darah pada manusia (Pertemuan II); organ peredaran darah pada manusia

(Pertemuan III); golongan darah dan penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah manusia

3. Siswa mendengarkan petunjuk guru dalam pengerjaan LKS 4. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing untuk

menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS menggunakan buku teks sebagai sumber dengan didampingi oleh guru

5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas 6. Siswa memberi pendapat atau pertanyaan kepada kelompok yang

presentasi

7. Siswa mendengarkan penjelasan guru

8. Siswa mengumpulkan LKS yang telah didiskusikan

Kegiatan Akhir

1. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari

2. Siswa bersama guru merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan

3. Siswa mendengarkan penyampaian rencana pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya

(48)

31

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: 1. Jenis data

a. Data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data aktivitas belajar siswa dan kemenarikan bahan ajar brosur.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data kemampuan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok sistem peredaran darah yang diambil melalui pretes dan postes. Kemudian dihitung selisih antara nilai pretes dan postes. Nilai selisih tersebut disebut sebagai skor gain, yang kemudian dianalisis secara statistik.

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini sebagai berikut: a. Tes

Tes berupa pretes dan postes. Data berupa nilai pretes diambil pada pertemuan pertama pada setiap kelas baik eksperimen maupun kontrol, sedangkan nilai postes diambil setelah pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal uraian, dengan jumlah soal sebanyak delapan soal. Soal postes maupun pretes berupa soal yang sama.

(49)

32

S = R x 100 N

Keterangan : S = nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N – jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto,

2008: 112).

Selisih antara nilai pretes dan postes kemudian dihitung. Nilai selisih tersebut disebut sebagai skor gain, yang dihitung menggunakan formula Hake (Loranz, 2008: 3) sebagai berikut:

Keterangan: X = Nilai postes Y = nilai pretes Z = skor maksimum

b. Angket

Angket yang diberikan kepada subyek penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan tentang kemenarikan bahan ajar brosur. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tertentu seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku siswa.

c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang

(50)

33

Tabel 3. Lembar observasi aktivitas siswa

No Nama

keterangan aktivitas belajar siswa:

A.Kemampuan mengemukakan pendapat/ide 0 Tidak mengungkapkan pendapat

1 Mengungkapkan pendapat tetapi tidak sesuai dengan permasalahan 2 Mengungkapkan pendapat sesuai dengan permasalahan

B.Menjelaskan

1 Tidak memberikan penjelasan

1 Memberikan penjelasan tetapi tidak mengarah pada permasalahan 2 Memberikan penjelasan yang mengarah pada permasalahan C.Bertukar informasi

0 Tidak bertukar informasi dengan teman sekelompok

1 Bertukar informasi tetapi tidak sesuai dengan permasalahan 2 Bertukar informasi sesuai dengan permasalahan

D. Membuat Kesimpulan 0 Tidak membuat kesimpulan

1 Membuat kesimpulan tetapi tidak lengkap 2 Membuat kesimpulan sesuai dengan lengkap E. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

0 siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan. 1 Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi

kelompok secara sistematis, dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar

(51)

34

F. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif

a. Data aktivitas siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menghitung persentase aktivitas belajar siswa. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

keterangan:  = Rata-rata skor aktivitas siswa tiap pertemuan ∑xi= Jumlah skor yang diperoleh

N= Jumlah skor maksimum (Sudjana, 2002: 69) 2. Menentukan persentase aktivitas belajar siswa sesuai Tabel 4

Tabel 4. Klasifikasi aktivitas belajar siswa

Hake (dalam Belina 2008: 37)

b. Data Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Brosur

Data ini diperoleh dengan menyebarkan angket tanggapan siswa yang berisikan 8 pernyataan, 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Skor 1 (satu) untuk menyatakan setuju bagi pernyataan positif dan tidak setuju bagi pernyataan negatif. Skor 0 (nol) untuk menyatakan

indeks aktivitas siswa (%) Interprestasi

(52)

35

tidak setuju bagi pernyataan positif dan setuju bagi pernyataan negatif. Selain itu terdapat 1 pertanyaan terbuka untuk mengetahui hal-hal lain yang ingin disampaikan oleh siswa tentang brosur (Aini, 2011: 36). Skor per item angket dapat dilihat dalam Tabel 5

Tabel 5. Skor per item angket

No. Item Soal Sifat Pernyataan Skor 0 1 Keterangan: S = setuju; TS = tidak setuju

Kemudian dilakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat untuk memberi gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket.

Tabel 6. Tabulasi data tanggapan siswa

No. Pertanyaan

angket

Pilihan jawaban

Nomor responden siswa Persentase

(%)

Sumber: dimodifikasi dari Purwanto (2010: 52).

Jumlah skor setiap angket dihitung untuk mengetahui tanggapan masing-masing siswa tentang kemenarikan bahan ajar brosur.

(53)

36

Adapun rumus untuk analisis deskriptif presentase menurut Ali (1992: 46) adalah:

persentase tanggapa siswa (%) = n x 100% N

Keterangan : n = skor yang diperoleh sampel

N = skor yang semestinya diperoleh sampel

% = persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan brosur

Tabel 7. Kriteria tanggapan siswa terhadap penggunaan brosur

Persentase (%) Kriteria

100 Semuanya

(dimodifikasi dari Qirana, Rohendi, dan Kusnendar 2009: 3)

2. Data Kuantitatif

N-Gain yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Lilliefors dengan SPSS versi 17.

1. Hipotesis

H0 : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal 2. Kriteria pengujian

(54)

37

b. Uji Kesamaan Dua Varians

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka

dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians dengan menggunakan program SPSS versi 17

a. Rumusan hipotesis

H0 : kedua sampel mempunyai varians yang sama H1 : kedua sampel mempunyai varians berbeda b. Kriteria Uji

Jika Fhitung < Ftabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima Jika Fhitung > Ftabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 71).

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17. a. `Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

1. Hipotesis

H0 = rata-rata N – gain kedua sampel sama H1 = rata-rata N- gain kedua sampel tidak sama 2. Kriteria Uji

Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 13).

b. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata 1. Hipotesis

H0 = Rata - rata N- gain pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol

(55)

38

2. Kriteria uji

Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 10).

c. Uji Hipotesis dengan Uji Mann-WhitneyU

Apabila data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji U atau uji Mann Whitney U

1. Hipotesis

H0 = rata – rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama

H1 = rata – rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama.

2. Kriteria uji

Jika p-value > 0,05 maka terima Ho

(56)

39

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. penggunaan bahan ajar brosur dapat meningkatkan penguasaan materi oleh siswa kelas VIII SMP N 1 Seputih Surabaya T.P 2013/2014 pada materi pokok Sistem Peredaran Darah

2. penggunaan bahan ajar brosur dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Seputih Surabaya pada materi pokok Sistem

Peredaran Darah

3. siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan bahan ajar brosur

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Peneliti lain yang akan menerapkan penggunaan bahan ajar brosur

sebaiknya berlatih mendesain brosur agar terampil dan menghasilkan desain yang baik.

2. Untuk pembagian kelompok sebaiknya 3-4 orang perkelompok agar diskusi dan pemakaian bahan ajar brosur lebih efektif

(57)

52

DAFTAR PUSTAKA

Abduraheem, B.O. 2011. Effects of Discussion Method on Secondary School

Students’ Achievement and Retention in Social Studies. University of Ado- Ekiti. Nigeria. http//:www.ozelacademy.com/EJES v3n2 11.pdf. Diakses pada 20 Febuari 2014 (10.00 WIB)

Achmadi, S. 2008. Tata Saji Buku Ajar. Rineka Cipta. Jakarta

Aini, Q. 2011. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Prestasi Belajar pada Materi Pokok Ekosistem. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan P.MIPA Program Studi S1 Pendidikan Biologi. Universitas lampung. Bandar Lampung.

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung.

Amri, S dan Ahmadi. 2010. Konstruksi Perangkat Pembelajaran. Prestasi Karya. Jakarta

Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Awaludin, A. 2008. Materi Ajar. http://andhysastera.blogspot.com/ .Diakses pada 22 April 2013 (19.25 WIB).

Belina, W.W. 2008. Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa dalam Pembelajaran Fisika di SMP pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model Pembelajaran PBL (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas VIII di Salah Satu SMP Swasta di Kota Bandung). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

(58)

53

Danim, S. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Daryanto, H. 1999. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi

SMA. Jakarta. http://sasterpadu.tripod.com/sas_store/Biologi.pdf. Diakses pada 20 Februari 2013 (19.05 WIB).

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf. Diakses pada 10 April 2014 (14.45 WIB).

Dharmasraya, P. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar.

http://www.dikmenum.go.id. Diakses tanggal 4 Desember 2008(13.08 WIB).

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, S.B dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta

Gunawan, I dan Anggraini R. 2009. Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian. FIP IKIP Madiun. Jawa Timur. http://www.ikippgrimadiun.ac.id/

ejuornal/sites/default/imamgun.pdf. Diakses pada 20 Febuari 2014 (20.00 WIB)

Hake, R. R. 1999. Analyzing Changed/Gain Scores. Indiana University USA. http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. Diakses pada 15 Maret 2013 (14.21 WIB)

Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamalik, O. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta.

Harjanto. 2006. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta

(59)

54

Iqbal, M. 2008. Laporan Pengembangan Kurikulum Biologi SMA

Kelas X Bahan Ajar Brosur Struktur Kimiawi DNA. Universitas Negeri Malang. Jawa Timur. http://lib.univ-malang.ac.id.. Diakses pada 17 April 2013 (15.23 WIB).

Jonassen, D. 2000. Learning as Activity. University of Missouri.

http://www.learndev.org/dl/DenverJonassen.PDF. Diakses pada 25 September 2013 (12.05 WIB).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1996. Balai Pustaka. Jakarta.

Loranz, D. 2008. Gain Score. http://www.tmcc.edu.pdf. Diakses pada 23 Maret 2013 (15.03 WIB).

Meilisa, S. N. 2013. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.

http://monalisacurhat.blogspot.com/2013/01/pemilihan-dan-kegunaan-bahan-ajar.html. Diakses pada 10 juli 2013 (20.11 WIB).

Mulyadi, A. 2012. Hasil TIMSS Indonesia. Kompas. Jakarta.

http://edukasi.kompas.com . Diakses pada 5 Juli 2013 (15.05 WIB).

Novia, S. Dkk. 2011. Pengembangan Bahan Belajar SD. UKSW. Yogyakarta. http://noviapiaviapiyuk.blogspot.com/2012/12/bahan ajar cetak.html. Diakses pada 9 April 2013 (21.05 WIB).

Pennisi, L. A. 2011. How to Create an Effective Brochure. University of Nebraska. USA. http://www.moe.gov.sg/education/post-secondary/files/ post-secondary-brochure.pdf. Diakses pada 20 Februari 2014 (13.03 WIB)

Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press. Yogyakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah mengatasi Statistik dan Rancangan Perubahan dengan SPSS 12. Bumi Aksara. Jakarta.

Purwanto, N. 2001. Statistika untuk Penelitian. Pustaka Pelajar. Surakarta

(60)

55

Rahman, F. 2011. Impact of Discussion Method on Students Performance. Allama Iqbal open University. Islamabad. http://www.ijbssnet.com/journals/Vol.2. 7%B Special Issue April 2011/10.pdf. Diakses pada 20 Febuari 2014 (08.10 WIB)

Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pembelajaran edisi revisi. Rineka Cipta. Jakarta.

Ruseffendi. 1994. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksata Lainnya. IKIP Semarang Press. Semarang

Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan. Grafindo Persada. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi Keenam. PT. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta.

Wardhani, S dan Rumiati.2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar SMP dari PISA dan TIMSS 2011. www.p4tkmatematika.org. Diakses pada 4 juli 2013 (12.43 WIB)

Yamin, M. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Gaung Persada Press. Jakarta.

Zaskia. 2011. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta

Gambar

Tabel
Tabel 1. Struktur bahan ajar
Gambar 2. Bentuk brosur
Tabel 2. Ringkasan jenjang belajar ranah kognitif
+5

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.. SHEET OF

Pow erPoint Course Mat erial for SCELE Graduat e Program I nform at ion Technology.. Facult y of Com put er Science – UNI VERSI TY OF I

Proses Transformasi Nilai – Nilai Demokrasi melalui Kesenian Benjang dalam Membangun Warga Negara yang Baik.... Hambatan Melestarikan Nilai – Nilai Demokrasi dalam

Pow erPoint Course Mat erial for SCELE Graduat e Program I nform at ion Technology.. Facult y of Com put er Science – UNI VERSI TY OF I

Alat optik yang digunakan kapal selam untuk mengamati daerah permukaan laut adalah..... Untuk melihat benda yang sangat

alat atau mesin untuk pengupasan serabut kelapa yang lebih efektif dan efisien,. dengan pertimbangan dalam kegiatan produksinya akan jauh lebih cepat

Therefore, the objectives of the research are to investigate whether there is a significant difference of the students’ reading comprehension achievement after being taught through

Berdasarkan hasil analisis, data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien anak penderita demam tifoid di instalasi rawat inap