• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI KABUPATEN JOMBANG (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI KABUPATEN JOMBANG (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kebijakan dana BOS diawali dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 2005 yang mengakibatkan pemerintah melakukan pengurangan subsidi BBM. Dalam rangka mengatasi dampak kenaikan harga BBM tersebut, Pemerintah merealokasikan sebagian besar anggarannya ke empat program besar, yaitu program pendidikan, kesehatan, infrastruktur pedesaan, dan subsidi langsung tunai (SLT). Salah satu program di bidang pendidikan adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menyediakan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan bagi siswa lain.

(2)

2

dana operasional sekolah yang tidak tepat sasarannya sama saja membuang uang karena hal tersebut dapat menimbulkan penyelewengan, untuk mencegah hal tersebut, masyarakat harus mengawasi pelaksanaan dan penyaluran BOS.

Dengan melihat tujuan dari pemberian dana BOS adalah peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yang berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun, maka perlu diketahui berapa besar peranan yang ditimbulkan dengan adanya dana bos bagi peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri, apakah dengan adanya dana BOS telah memberi sebuah angin segar bagi peningkatan kualitas pendidikan di dalam negeri ini. Mengacu pada pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Pemerataan dan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki keterampilan hidup (life skill) sehingga memiliki kemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.

(3)

3

miskin yang bersekolah swasta. Termasuk membantu siswa putus sekolah, karena tidak mampu membayar iuran/pungutan oleh sekolah. Jika kemudian masih ada sisa dana BOS, maka akan digunakan mensubsidi siswa lain. Bagi sekolah yang tidak mempunyai siswa miskin, maka dana BOS digunakan untuk mensubsidi seluruh siswa sehingga dapat mengurangi pungutan/ sumbangan yang dibebankan kepada orang tua siswa, minimum senilai dana BOS yang diterima sekolah.1

Urgensi studi tentang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ini dilakukan karena menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo, ada beberapa penyimpangan oleh tim audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Beberapa penyimpangan tersebut adalah:

a. Penggelumbungan siswa oleh sekolah.

b. Beberapa sekolah belum memiliki ijin operasional atau masih dalam proses pengurusan ijin, namun sekolah itu menerima dana BOS.

c. Masih ditemukan sekolah belum menyetor pajak sesuai dengan ketentuan:

d. BPKP juga menemukan sekolah yang belum membebaskan iuran siswa. e. Sekolah belum transparan dalam mengelola BOS tingkat kelengkapan administrasi dan pertanggungjawaban, karena ditemukannya pengadaan fiktif di beberapa sekolah adanya kecenderungan di beberapa wilayah sumber dana sekolah dari APBD menurun karena adanya BOS.

f. Pengguna dana BOS juga belum sepenuhnya sesuai petunjuk pelaksanaan misalnya digunakan untuk membayar guru PNS/guru kontrak, insentif guru, pengadaan komputer, dipinjamkan dan konsumsi siswa karya wisata.2

Pengelolaan dana sekolah tampaknya merupakan suatu persoalan baru yang akan dihadapi oleh sekolah seiring dengan dijalankannya Manajemen Berbasis Sekolah dan mampu secara mandiri mengelola sekolah tersebut. BOS

1

http://itjen.depdiknas.go.id/index.php?Itemid=26&id=13&option=com_content&task=view 2

(4)

4

diberikan kepada semua siswa dari tingkatan SD/MI/SDLB, dari SMP/MTs/SMPLB, Salafiyah setara SMP negeri ataupun swasta. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK/MA, diberikan dana BKM bagi siswa dari kalangan tidak mampu. Sedangkan distribusi diberikan melalui PT. Pos/Bank yang ditransfer ke rekening kepala sekolah sedangkan dana BKM diberikan dalam bentuk tunai kepada pihak sekolah. Pengucuran dana ini terkesan buru-buru yang mengakibatkan sebagian sekolah seperti mendapat "durian runtuh" dan tidak tahu bagaimana harus mengelola dana yang diterimanya.3

Kebijakan dana BOS selama ini kurang dapat menekan penyelewengan dalam pengelolaannya. Penyelewengan dana BOS di tingkat sekolah sepertinya telah menjadi fenomena. Salah satu sebabnya adalah rendahnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Sehubungan dengan hal ini peneliti ingin meneliti tentang efektifitas pengelolaan dana BOS di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan uraian permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang?

2. Apa faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan dana BOS di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang?

3

(5)

5 C.Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang. Tujuan umum secara operasional dijabarkan kedalam tujuan khusus sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang.

2. Ingin mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan dana BOS di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari suatu panelitian pada umumnya sangat diharapkan dapat mempunyai kegunaan dan manfaat yang besar baik bagi penulis maupun orang lain yang membacanya.

1. Secara Akademis

Secara akademis penelitian ini dapat digunakan untuk menambah, memperdalam wawasan dan mengembangkan pengetahuan bagi mahasiswa ilmu pemeritahan pada khususnya, sebagai tambahan referensi, dan diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi pengembangan dan penyempurnaan penelitian lain di kemudian hari, khususnya mengenai pengelolaan dana BOS di Sekolah.

2. Secara Praktis

(6)

6

dalam rangka peningkatan mutu kualitas pendidikan, dan sebagai bahan perbandingan dan dasar bagi peneliti berikutnya yang berkaitan dengan masalah ini.

E. Defenisi Konseptual 1. Efektivitas

Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan organisasi. Makin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka makin lebih efektif dalam menilai mereka. Dari pengertian tersebut di atas dari sudut pandang kinerja keorganisasian maka dapat diidentifikasikan tiga tingkatan analisis yaitu: (1) individu, (2) kelompok, (3) organisasi. Ketiga tingkatan analisis tersebut sejalan dengan ketiga tingkatan tanggung jawab manajerial yaitu bahwa para pimpinan bertanggung jawab atas efektivitas individu, kelompok dan organisasi.4

2. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BOS merupakan Dana yang diberikan pemerintah terhadap sekolah-sekolah tertentu yang mana di dalamnya terdapat biaya untuk operasional sekolah-sekolah yang menyangkut semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan. Program Bantuan Operasional Sekolah bertujuan untuk memberikan bantuan kepada sekolah dalam rangka membebaskan iuran siswa, tetapi sekolah akan tetap dapat mempertahankan mutu pelayanan pendidikan kepada masyarakat.5

4

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnely Jr. 1996. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. (Terjemahan) Edisi Delapan. Jakarta:Binarupa Aksara. Hlm:30

5

(7)

7 F.Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada. Terkait dalam hal ini maka indikator efektifitas pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Jombang (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang), adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang

a. Kemampuan SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang dalam memberikan sosialisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) b. Pemetaan tentang sasaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) c. Intensitas kegiatan pemberian dana BOS

2. Faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan dana BOS di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang

a. Distribusi anggaran b. Pemetaan sasaran

G.Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

(8)

8

SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang. Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskripstif adalah untuk menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaran tentang gejala sosial. 6

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang bermanfaat untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar sebuah penelitian.7 Dalam hal ini

adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh atau berperan terhadap pengelolaan dana BOS di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang. Maka dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah:

a. Kepala Sekolah b. Komite Sekolah c. Guru

d. Wali murid

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dimaksudkan agar peneliti mampu mengungkapkan fakta

supaya mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

Adapun lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah di SDN I dan SMP II

Kabupaten Jombang. 4. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis memperoleh sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:

6

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung: hlm:35 7

(9)

9

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti atau didapatkan langsung dari obyek yang diteliti adalah penyalur dan penerima dana BOS di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau arsip-arsip, buku literatur, internet yang berkaitan dengan judul penelitian.

5. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data diperlukan instrument, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik atau metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi yang diuraikan sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang lebih luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung8. Dengan menggunakan metode ini dapat memberi infomasi kepada peneliti mengenai fakta yang terjadi pada sebuah instansi atau organisasi dalam menjalankan aktifitasnya atau kinerjanya yang kemudian melakukan pencatatan mengenai fakta tersebut.

b. Metode Interview/wawancara

Interview atau yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan merupakan teknik dengan melakukan tanya jawab secara

8

(10)

10

langsung terkait pokok permasalahan terhadap objek penelitian. Wawancara dipergunakan agar memudahkan peneliti dalam mendapatkan data atau informasi yang akurat dengan didasarkan pada permasalahan yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti dalam memperoleh data langsung pada sumber informasi atau responden yang bersangkutan untuk memperoleh kejelasan mengenai pemberian dana BOS di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang.

c. Dokumentasi

Teknik atau cara dengan dokumentasi adalah yang diperoleh dari dokumen-dokumen seperti buku, peraturan-peraturan, Koran, dan arsip-arsip yang tentunya erat kaitannya dengan topik penelitian. Teknik dokumentasi merupakan pengumpulan data-data yang tertulis. Seperti catatan, arsip-arsip atau dokumen dan bahan-bahan yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surachmad, dokumentasi sebagai mana laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut9.

9

(11)

11 6. Analisis Data

Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 10 Di pihak lain, Analisis Data Kualitatif, prosesnya berjalan sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.11

Selanjutnya menurut Janice McDrury (Collaborative Group Analysis of Data, 1999) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data.

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan. d. Koding yang telah dilakukan.

10

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hlm.248.

(12)

12

Dari definisi-definisi tersebut dapatlah kita pahami bahwa ada yang mengemukakan proses, ada pula yang menjelaskan tentang komponen-komponen yang perlu ada dalam sesuatu analisis data 12. Adapun analisis data yang digunakan adalah metode data deskriptif kualitatif dari Matthew B. Miles dan Michael Huberman (1992:15-20) meliputi empat komponen, diantaranya:

1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Penyajian data,

4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi.

[image:12.595.108.500.424.665.2]

Seperti pada konsep analisa data kualitatif tersebut dapat terlihat pada diagram berikut ini:

Gambar 1.1

Komponen analisa data model interaktif

Sumber: Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa data Kualitatif dalam Wahyuni. 2006. Kebijakan Pemerintah Dalam Pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan di Kota samarinda. Skripsi

12

Ibid.

Pengumpulan data

Penyajian data

Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan

(13)

13 Keterangan :

a). Pengumpulan data yaitu data pertama atau data mentah yang dikumpulkan dalam suatu penelitian.

b). Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung.

c). Penyajian data adalah menyusun informasi dengan cara tertentu sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan atau pengambilan data ini membantu untuk memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisa atau tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman.

(14)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

Yeni Bagus Wahyudi 08230033

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(15)

Nama : Yeni Bagus Wahyudi NIM : 08230033

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) di Kabupaten Jombang (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang)

(16)

NIM : 08230033

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) di Kabupaten Jombang (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Pada tanggal: 27-April- 2013 Dihadapan Dewan Penguji

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

(17)

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) di Kabupaten Jombang (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang)

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(18)

NIM : 08230033

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) di Kabupaten Jombang (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang)

(19)

melimpahkan rahmat, ni’mat dan taufiknya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak memberikan konstribusi, manfaat dan informasi baru tentang pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam rangka membangun wawasan berfikir dibidang sosial dan upaya meningkatkan kebijakan pelayanan publik yang lebih baik.

Penelitian yang kami lakukan ini berjudul “Efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Jombang (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang)”. Secara sadar kami mengakui, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama karena penelitian sifatnya kasuistik, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat digeneralisasi secara umum. Untuk itu, penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan fokus penelitian ini sangat diperlukan.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT sebagai amal shaleh, Amiin. Secara khusus kami sampaikan kepada :

(20)

3. Bapak Drs. Imam Hidayat, MM, kepada beliau juga kami sampaikan banyak terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam proses bimbingan skripsi.

4. Bapak Rachmad Kristiono DS, S.Sos,. selaku penguji terimakasi atas masukan dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini

5. Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si,. selaku penguji juga kami sampaikan terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini

6. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang, tempat dimana kami dapat saling berbagi, berdiskusi bersama.

(21)

pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten

Jombang (Studi di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang)”, Pembimbing

I: Drs. Krishno Hadi, MA. Pembimbing II: Drs. Imam Hidayat, MM Kata Kunci:Efektifitas, pengelolaan BOS

Pengelolaan dana sekolah tampaknya merupakan suatu persoalan baru yang akan dihadapi oleh sekolah seiring dengan dijalankannya Manajemen Berbasis Sekolah dan mampu secara mandiri mengelola sekolah tersebut. BOS diberikan kepada semua siswa dari tingkatan SD/MI/SDLB, dari SMP/MTs/SMPLB, Salafiyah setara SMP negeri ataupun swasta. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK/MA, diberikan dana BKM bagi siswa dari kalangan tidak mampu. Sedangkan distribusi diberikan melalui PT. Pos/Bank yang ditransfer ke rekening kepala sekolah sedangkan dana BKM diberikan dalam bentuk tunai kepada pihak sekolah. Pengucuran dana ini terkesan buru-buru yang mengakibatkan sebagian sekolah seperti mendapat "durian runtuh" dan tidak tahu bagaimana harus mengelola dana yang diterimanya. Kebijakan dana BOS selama ini kurang dapat menekan penyelewengan dalam pengelolaannya. Penyelewengan dana BOS di tingkat sekolah sepertinya telah menjadi fenomena. Salah satu sebabnya adalah rendahnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Sehubungan dengan hal ini, maka yang menjadi rumusan masalah adalah 1) Bagaimana efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang? 2) Apa faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan dana BOS di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang?

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Pendekatan teori dalam penelitin ini menggunakan teori efektivitas, dimana organisasi dapat dikatakan efektif bila organisasi tersebut dapat sepenuhnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Efektivitas umumnya dipandang sebagai tingkat pencapaian tujuan operatif dan operasional.

(22)

Kabupaten Jombang adalah disesuaikan dengan jumlah siswa yang direalisasikan dan penggunaannyapun sesuai dengan kebutuhan sekolah. Mengenai intensitas kegiatan pemberian dana BOS di SDN I Sumbermulyo dapat memberikan kesempatan yang luas terhadap siswa untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan minatnya tanpa dibebani biaya, serta memperlancar kegiatan dalam meyelenggarakan pendidikan. Sedangkan intensitas kegiatan pemberian dana BOS di SMP II Kabupaten Jombang dapat mendukung peningkatan mutu proses belajar mengajar, pembinaan dan pengembangan kesiswaan dan mendukung peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan yang sudah sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan sesuai dengan kelompok belanja. (2) Faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan dana BOS yang mencakup distribusi anggaran di SDN I Sumbermulyo adalah pencairan dana BOS yang turun tiap tri bulan, yang tidak sesuai dengan kegiatan yang harus didanai setiap bulan serta keterlambatan distribusi. Sedangkan distribusi anggaran di SMP II Kabupaten Jombang yang menjadi kendala juga mengenai keterlambatan distribusi dan pemetaan dana BOS, seperti untuk Hr GTT/belanja pegawai hanya 20% dan untuk pemeliharaan gedung sekolah atau yang lain hanya boleh dibawh 10 juta. Dalam pemetaan sasaran kendala yang terjadi di SDN I Sumbermulyo adalah adanya program diadakan dari dinas pendidikan yang harus dilaksanakan oleh sekolah dengan biaya yang besar, tetapi program itu teralokasikan dalam RKAS. Sedangkan kendala dalam pemetaan sasaran di SMP II Kabupaten Jombang adalah masalah pencairan dana sekolah yang diberikan tiap tiga bulan dan proses pengelolaan dana BOS yang harus sesuai dengan kelompok belanja pegawai tidak boleh lebih dari 20%.

Kesimpulannya adalah pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN I dan SMP II Kabupaten Jombang telah mengacu pada PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan yang kesemuannya itu tertuang dalam RKAS dengan melibatkan stakeholder pendidikan. Faktor penghambatnya adalah mengenai keterlambatan distribusi dan pencairan BOS yang tidak sesuai dengan kegiatan yang harus didanai

(23)

management of school operational funds (BOS) in Jombang (Studies in Elementary School I and Junior II Jombang)", Supervisor I: Drs. Krishno Hadi, MA. Supervisor II: Drs. Imam Hidayat, MM

Keywords: Effectiveness, BOS management

Management of school funding appears to be a new problem that will be faced by the school in line with the implementation of school-based management and be able to independently manage the school. BOS is given to all levels of students from SD / MI / SDLB, of SMP / MTs / SMPLB, Salafi state and private junior high. As for the level of SMA / SMK / MA, awarded funds for students of the BKM can’t afford. While the distribution is given by PT. Postal / bank transfer to the account of the principal while the BKM funds given in cash to the school. This reimbursement impressed rush that resulted in some schools as it gets "windfall" and do not know how to manage the funds it receives. BOS funding policy has been less able to suppress fraud in its management. BOS misappropriation of funds at the school level seems to have become a phenomenon. One reason is the lack of transparency, accountability, and public participation in its management. In connection with this, it is a formulation of the problem is 1) How effective management of school operational funds (BOS) on SDN I and Junior II Jombang? 2) What are limiting factors in the management of BOS funds in SDN I and Junior II Jombang?

This research was conducted using a qualitative approach with descriptive approach. Data was collected through: Observations and interviews and documentation. After examination validity, data were analyzed by means of data presentation as well as analysis and conclusion.

Theory approach in this research is to use the theory of effectiveness, which the organization can be said to be effective if the organization can fully achieve the goals that have been set. Effectiveness is generally seen as the level of achievement of objectives and operational operative.

(24)

for students to develop the skills, talents and interests without being burdened costs, and facilitate activities in education organize. While the intensity of BOS funding in SMP II Jombang can support quality improvement of teaching and learning, coaching and development of student and support the quality of education and educational personnel that are in accordance with the regulations and in accordance with the minister of education expenditure groups. (2) inhibiting factor in the management of BOS funds are included in the budget distribution SDN I Sumbermulyo is BOS disbursement tri down each month, which is not in accordance with the activities that should be funded each month as well as the delay distribution. While in junior high budget distribution II Jombang a constraint also on the delay distribution and mapping BOS funds, such as for Hr GTT / personnel expenditure is only 20% and for the maintenance of school buildings or else just be below the 10 million. In the target mapping constraints that occur in SDN I Sumbermulyo is a program of education office held to be implemented by schools at great expense, but the program was allocated in RKAS. While the obstacles in mapping the target in junior II Jombang is a problem given the school disbursements every three months and the management of BOS funds must conform to group personnel expenses should not be more than 20%.

The conclusion was that the management of school operational funds (BOS) on SDN I and Junior II Jombang already refer to Regulation Number 19 of 2005 on National Education standards that all are was contained in RKAS involving education stakeholders. Inhibiting factor is the distribution and disbursement delays BOS that are not in accordance with the activities to be funded.

(25)

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

Halaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Konseptual ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G.Metode Penelitian ... 7

1. Jenis Penelitian ... 7

2. Subyek Penelitian ... 8

3. Lokasi Penelitian ... 8

4. Sumber Data ... 8

5. Teknik Pengumpulan Data ... 9

6. Teknik Analisis Data ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas.. ... 14

1. Pengertian Efektifitas ... 14

2. Ukuran Efektivitas ... 16

(26)

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Umum Sekolah... 43

1. SDN Sumbermulyo I Kabupaten Jombang ... 43

2. SMPN 2 Kabupaten Jombang ... 45

BAB IV. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Efektifitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ... 49

1. Kemampuan dalam Memberikan Sosialisasi Dana BOS ... 49

2. Pemetaan tentang Sasaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ... 55

3. Intensitas Kegiatan Pemberian Dana BOS ... 60

B. Faktor-Faktor Penghambat dalam Pengelolaan Dana BOS ... 68

1. Distribusi anggaran ... 68

2. Pemetaan sasaran ... 73

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 81

C. Rekomendasi ... 83 DAFTAR PUSTAKA

(27)

Danim, Sudarman 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Penerbit Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Buku Panduan Bos, Jakarta

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnely Jr. 1996.

Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. (Terjemahan) Edisi Delapan. Jakarta:Binarupa Aksara

George Poulus, Basil S dan Tannen baum, Arnold S. 1969. A Study of Organizational Effectiveness” Dalam Amitai Etzioni (Ed). New York. Reading on Capability for Development United Nations Hallak. J. 1985. Analisa Biaya dan Pengeluaran Untuk Pendidikan. Penerbit PT

Bratara Karya Aksara, Jakarta

Imam Ghazali. 2007. Pengaruh Penggunaan Dana Bos Terhadap kelancaran Proses Belajar Mengajar. Mataram : IKIP

Indrawijaya Adam I. 2000. Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo John R. Schermerhorn, Jr, 2003, Manajemen, edisi kelima, Andi Yogyakarta Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:

Pembaruan

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Moenir, 2007. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta, Bumi. Aksara Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung

(28)

Surjadi, Ace, 2006, Kebijakan Pemerintah di bidang Bantuan BOS Pendidikan Dasar Makalah, Jakarta.

Sutrisno, Hadi. 2000. Metodologi Research , Pustaka Pelajar

Soewarno Handayaningrat, 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi

danManajemen, Jakarta: Gunung Agung Press

Ulum Ikhtiaul, 2004. Akuntansi Sektor Publik, UMM Press

Zahnd, Markus. 2006. Perancangan Kota Secara Terpadu. Kanisius ; Yogyakarta

Sumber lain:

Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SDLB, SMPLB, dan SMALB

Asmoni, 2009. Implementasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Peningkatan Mutu Sekolah. http://asmoni-best. blogspot. com/ 2009/ 04/ bos.html

Edy Syofian. 2008. Study Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah. Http// www. Baimkofom (Internet)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=283 0:penyaluran-bos-tanggung-jawab-kepsek&catid=14&Itemid=27 http://itjen.depdiknas.go.id/index.php?Itemid=26&id=13&option=com_content&t

(29)

Pekerjaan/Jabatan :

Tgl wawancara :

1. Bagaimana kemampuan sekolah dalam memberikan sosialisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)?

2. Bagaimana metode yang digunakan untuk pemetaan tentang sasaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS)?

3. Bagaimana selama ini intensitas kegiatan pemberian dana BOS?

4. Bagaimana efektifitas pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)?

5. Bagaimana selama ini distribusi anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)?

6. Seperti apa kendala dalam pemetaan sasaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS)?

7. Bagaimana menurut bapak/ibu mengenai keberadaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)?

8. Menurut bapak/ibu apa yang menjadi faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan dana BOS?

Informan

a. Kepala Sekolah b. Komite Sekolah c. Guru

Gambar

Gambar 1.1 Komponen analisa data model interaktif

Referensi

Dokumen terkait

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan alternatif pengobatan keracunan asam sianida (HCN) kepada peternak lokal serta mengetahui perbandingan

Dalam larangan perkawinan antar warga Desa Kemantren dan Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora,masyarakat berpedoman dengan kepercayaan yang dipelajari

Di sana masih sangat kental dengan adat perjodohan sejak dalam kandungan yang biasa disebut dengan Bhakal ekakoaghi atau dalam bahasa indonesia artinya adalah bakal

Konstitusi pendidikan Islam di Indonesia terdapar dalam UU RI No.20 Tahun 2003 yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Bab II, merupakan kajian pustaka yang berkaitan dengan penerapan metode bermain peran untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas v yang meliputi a pembelajaran bahasa

Dengan ini saya Nama: Dhony Krisdhianto NIM: H0709028 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “KERAGAMAN HAYATI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Jember melaksanakan Pengadaan Langsung Penyedia Jasa Konsultansi untuk

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada objek wisata Pulau Tangkil memperoleh data biaya perjalanan total yang dikeluarkan pengunjung adalah sebesar