A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan amanah bagi kedua orang tuanya. Mereka bagaikan kertas putih yang polos dan bersih, dimana kertas putih tersebut kapan saja bisa terisi oleh tinta yang berisi tulisan dari orang- orang terdekat. Sehingga peran orang dalam lingkungan sekitarnya merupakan tempat yang ikut andil dalam pembentukan kepribadiannya.
Lingkungan keluarga merupakan tempat seorang anak dapat belajar nilai- nilai dalam kehidupan di dunia. Peran lingkungan keluarga bagi anak usia dini merupakan faktor paling besar diantara peran lingkungan lainnya, karena dari keluarga mereka memulai hidupnya dengan identitas yang melekat pada seorang anak, sehingga dapat juga dikatakan anak merupakan cerminan dari keluarganya. Anak menyerap semua hal yang direkamnya melalui penglihatan, dari tahap ini anak dapat dibentuk dan diarahkan melalui hasil pengamatannya menjadi kebiasaan dalam kesehariannya. Orang tua adalah teladan bagi anaknya sehingga pengaruh terhadap fase awal terbentuknya kepribadian anak sangatlah besar, dari sinilah anak dapat mengambil pengaruh positif maupun negatif dari berbagai sudut pandang.
Pola asuh menurut Hasan, (2010:26) mengemukakan bahwa salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap kemandirian anak, dari pola asuh anak mendapatkan nilai- nilai dalam kehidupan, dan dapat dijadikan dasar terbentuknya sebuah karakter pada seseorang atau anak. Pola asuh demokrasi merupakan pola asuh orang tua yang menerima dan melibatkan anak sepenuhnya. Orang tua ini memiliki tingkat pengendalian yaang tinggi dan mengharuskan anak- anaknya bertindak pada tingkat intelektual dan sosial sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.
Kemandirian merupakan hal dimana terdapat rasa aman dan nyaman dalam melakukan hal yang ingin seseorang itu lakukan secara yakin,percaya diri, tanpa bantuan orang lain dia bisa.
Sekolah merupakan wadah untuk anak menimba ilmu. lingkungan sekolah bisa disebut miniatur masyarakat sehingga sekolah juga dapat menjadi tempat untuk pengembangkan SOSEM (sosial emosiaonal) seseorang.
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Naisonal Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enak tahun yang dilkaukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Hasan, (2010:15-16) menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kebeberapa arah berikut ini:
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar)
2. Kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual)
3. Sosial emosional (sikap dan perilaku dan prilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, yang disesuaikan dengan keunikan dan tahap- tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Hasan, (2010:19) Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidikan, sikap, keterampilan dasar, seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa nyaman, dasar- dasar untuk mematuhi peraturan, dan menanamkan kebiasaan- kebiasaan. Selain itu, peranan keluarga adalah mengajarkan nilai- nilai dan tingkah laku yang diajarkan di sekolah. Dengan kata lain ada kontinuitas anatara materi yang diajarkan di rumah dan materi yang diajarkan di sekolah. Djamarah, (2014:60-67) pola asuh orang tua dalam keluarga tampil dalam berbagai tipe, yaitu gaya otoriter, gaya demokrasi, gaya laissez- faire, gaya fathernalistik, gaya karismatik, gaya melebur diri, gaya pelapor, gaya manipulasi, gaya transaksi, gaya biar lambat asal selamat, gaya alih peran, gaya pamrih, gaya tanpa pamrih, dan gaya miliristik.
Dari berbagai tipe tersebut, disebutkan bahwa pola demokrasi adalah pola asuh yang terbaik dari semua pola tipe pola asuh yang ada. Hal ini disebabkan tipe pola asuh ini selalu mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan individu anak.
Pemahaman orang tua terhadap program pendidikan anak usia dini sangatlah beragam, beberapa orang tua memahami benar pentingnya program pendidikan ini untuk kemajuan anak mempersiapkan pendidikan formal selanjutnya yakni pendidikan dasar, namun juga tidak banyak pula orang tua yang tidak begitu memahami program pendidikan itu sendiri. Sikap orang tua dalam pendidikan bagi anaknya akan berdampak besar untuk anak,terutama pada kemandirian anak saat berada di sekolah.
TK Aisyiyah Titang merupakan salah satu tempat pendidikan anak usia dini di Kabupaten Boyolali, Kecamatan Simo. Dalam TK tersebut menggunakan metode kooperatif dalam pembelajarannya.. Dari hasil pengamatan awal pada kelas A2 atau kelompok A di TK Aisyiyah Titang, banyak orang tua yang menunggu anaknya mengikuti pembelajaran di dalam kelas dari awal masuk sampai berakhirnya pembelajaran. Berdasarkan informasi yang didapat, hal ini terjadi karena pola asuh oleh orang tua demokrasi. Dengan pemilihan pola asuh demokrasi, mestinya berdampak besar kepada karakter anak yang mandiri, namun pada kenyataannya masih banyak ditemukan anak-anak yang belum mampu memecahkan masalahnya sendiri seperti halnya pada kelompok A2 di TK Aisyiyah Titang,Boyolali, masih banyak anak yang bergantung pada guru dan orang tuanya saat diminta menyelesaikan tugas yang diberikan, meskipun juga ada beberapa anak yang memiliki pola asuh demokrasi ini melakukan sesuatu dengan mandiri.
B. Identifikasi Masalah
1. Pola asuh Demokrasi
Tipe pola asuh demokrasi mengharapkan anak untuk bertanggung jawab dan mampu mengembangkan potensi kepemimpinan yang dimilikinya.
2. Kemandirian anak
Kemandirian anak merupakan kemampuan dimana anak melakukan kegiatan dan tugas- tugas kesehariannya dengan sedikit bimbingan, sesuai tahap kemampuan anak.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar permasalahan tidak terlalu meluas, sehingga lebih kompleks dengan tujuan penelitian. Maka permasalahan ini dibatasi oleh hubungan pola asuh orang tua demokrasi terhadap kemandirian anak saat di sekolah.
D. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan pola asuh orang tua demokrasi terhadap kemandirian anak di sekolah pada kelompok A2 di TK Aisyiyah Titang, Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Dapat bermanfaat dan menjadi karya ilmiah untuk pendidikan anak usia dini tentang hubungan pola asuh demokrasi yang berhubungan terhadap kemandirian anak.
2. Secara Praktis
a. Bagi Orang Tua
Memberikan sumbangan, wawasan dan pemahaman kepada orang tua maupun guru mengenai pola asuh yang baik kepada anak saat di lingkungan TK sehingga anak dapat tumbuh dengan mandiri dan percaya diri.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan acuan untuk mengetahui tentang upaya yang dapat dilakukan terhadap penanaman kemandirian pada anak.
c. Bagi Sekolah