• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukur Kadar Keasaman dan Kekeruhan Air Berbasis Arduino.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukur Kadar Keasaman dan Kekeruhan Air Berbasis Arduino."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKUR KADAR KEASAMAN DAN KEKERUHAN AIR

BERBASIS ARDUINO

Disusun sebagai salah satu syaratmenyelesaikan Program Studi Strata I

pada JurusanTeknik Elektro Fakultas Teknik

Oleh:

AKIP SAPUTRA

D 400 110 011

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGUKUR KADAR KEASAMAN DAN KEKERUHAN BERBASIS ARDUINO Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Salah satu parameter kualitas air adalah tingkat kekeruhan dan keasaman. Bagi sebagian

besar orang kualitas air dianggap penting karena tidak sekedar estetika. Air yang baik untuk

konsumsi menurut peraturan yang diterbitkan pemerintah melalui Menteri Kesehatan RI ialah

memiliki nilai pH 6,5 – 8,5 dan tingkat kekeruhan maksimal adalah 5 NTU (Nephelometric

Turbidity Unit) (Permenkes RI nomor 907 tahun 2002, tentang, syarat-syarat dan pengawasan

kualitas air minum, dan Permenkes RI nomor 416 tahun 1990, tentang syarat-syarat dan

pengawasan kualitas air). Akan tetapi sebagian besar masyarakat di Indonesia dan

khususnya di wilayah karisidenan Surakarta masih ada yang belum mendapat air yang

memenuhi kriteria standar baku mutu air. Oleh karena itu, penulis merencanakan membuat

alat pengukur kadar keasaman dan kekeruhan air guna mempermudah mengidentifikasi air

yang akan digunakan. Alat yang penulis rancang memiliki kesamaan fungsi dengan alat

pengukur pH air atau pH meter dan pengukur kekeruhan air atau turbidy meter yang telah ada

dan diperjualbelikan secara umum. Alat ini menggunakan rangkaian photodiodadan LED

sebagai sensor kekeruhanyang mengukur tingkat kekeruhanair dan sensor keasaman cairan

sebagai sensor pH. Pengolahan hasil pengukuran dilakukan oleh sensor menggunakan

arduino uno, sedangkan untuk menampilkan hasil pengukuran menggunakan LCD. Alat ini

mempunyai batas pengukuran kekeruhan air antara 0 – 20 NTU (Nephelometric Turbidity

Unit) serta tingkat keasaman air (pH) 0 – 14. Alat ukur ini relatif akurat dengan catudaya

menggunakan baterai9v yang banyak tersedia dipasaran sehingga alat ini dapat dibawa

kemana – mana guna mempermudah dalam pemakaian saat penelitian atau survey lapangan.

Dengan persentase akurasi hampir 100% nilai rata-rata pengukur keasaman 98% dan nilai

rata-rata pengukur kekeruhan 99% sedangkan nilai rentang kesalahan rata-rata setiap sensor

adalah 0,5 pada pengukur keasaman atau 2 % dan 0,2 pada pengukur kekeruhan atau 1%

dengan alat pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa alat ini baik untuk digunakan

sebagai pendeteksi keasaman dan kekeruhan air.

(6)

2

Abstract

One of the water quality parameters are turbidity and acidity . For the majority of water quality is considered important because it is not just aesthetic .Good water for consumption according to the regulations issued by the government through the Ministry of Health is to have a value of pH 6,5 - 8,5 and maximum turbidity level is 5 NTU ( Nephelometric Turbidity Unit ) ( Permenkes RI number 907 of 2002 , concerning , terms and monitoring of drinking water quality , and the Minister of Health of Indonesia number 416 of 1990 , concerning the conditions and water quality control ) Akan tetapi sebagian besar masyarakat di Indonesia dan khususnya di wilayah karisidenan Surakarta masih ada yang belum mendapat air yang memenuhi kriteria standar baku mutu air. Therefore, the authors plan to make gauges acidity and turbidity of the water to make it easier to identify water to be used.Design tools that authors have the same function with a pH meter or pH meter and water meter or water turbidity meter turbidy who were there and traded in general .This tool uses a series of LED photodiodadan as kekeruhanyang sensor and sensor measures the level of acidity of the liquid kekeruhanair as a pH sensor. Processing the results of measurements performed by sensors using arduino uno , whereas to display the measurement results using the LCD . This tool has a limit of detection of water turbidity between 0-20 NTU ( Nephelometric Turbidity Unit ) and the degree of acidity ( pH ) of 0 - 14. This measure relatively accurately by using the power supply baterai9v are widely available in the market so that it can be taken everywhere - where to facilitate the use of current research or field surveys .With nearly 100 % accuracy percentage of the average value of measuring acidity of 98 % and the average value of measuring turbidity 99 % while the value of the average error range of each sensor is 0.5 in the measuring acidity or 2 % and 0.2 on turbidity measurement or 1 % by means of comparison , it can be concluded that the tool is good for use as a detector acidity and turbidity.

(7)

3

1. PENDAHULUAN

Air merupakansalah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan makhluk hidup di bumi ini.Air

digunakan untuk proses metabolisme tubuh baik bagi manusia, hewan maupun makhluk

hidup lainnya. Selain itu air juga digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup

lainnya misalkan tempat rekreasi, pembangkit energi listrik, transportasi, dan pengairan

pertanian. Dibumi ini ada tiga sumber air yaitu air tanah, air permukaan dan air hujan. Air

hujan adalah air angkasa yang jatuh kepermukaan bumi, air permukaan merupakan air yang

berada di permukan tanah seperti sungai, danau, telaga, waduk, rawa dan lain-lain.

Sedangkan air tanah ialah air permukaan yang meresap kedalam tanah dan menjadi air tanah

tertekan dan tidak terkekan. Dalam kenyataannya tidak semua sumber air tadi dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita karena dalam memenuhi kebutuhan hidup kita.

Air harus memenuhi beberapa kriteria seperti baik secara kimia, fisika, bakteriologi maupun

radioaktif.

Menurut Permenkes RI No.416/PER/MENKES/IX/1990 tentang syarat dan pengawasan

kualitas, air bersih adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan digunakan untuk

keperluan sehari – hari dan dapat diminum apabila telah dimasak.Saat ini banyak masyarakat

yang menggunakan air dengan kualitas buruk yang membahayakan kesehatan masyarakat itu

sendiri.

Salah satu cara atau metode yang umum di masyarakat untuk mengetahui kriteria air baik

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ialah air tidak berasa, tidak berbau, dan

tidak berwarna.Selain itu ada kriteria lain yang harus terpenuhi untuk air konsumsi, sehingga

kesehatan kita dapat terjaga, yaitu kadar keasaman atau biasa disebut pH. Keasaman atau pH

air sangat penting bagi tubuh kita karena bila air yang kita minum memiliki pH yang rendah

kebutuhan dalam tubuh kita tidak terpenuhi dengan maksimal. Air yang baik untuk konsumsi

memiliki nilai pH 6,5 – 8,5 (Permenkes RI, nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tanggal 29

Juli 2002, tentang, syarat - syarat dan pengawasan kualitas air minum). Selain itu, air yang

baik tidak mengandung logam berat. Seperti yang diketahui, air yang keruh salah satu ciri air

yang tidak sehat. Kekeruhan disebabkan adanya kandungan partikel terlarut dalam airbaik

yang bersifat organik maupun anorganik. Zat organik berasal dari lapukan tanaman dan

hewan, sedangkan zat anorganik berasal dari lapukan batuan dan logam. Dengan adanya zat

organikpada air dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung perkembangannya.

(8)

4

(Permenkes RI, nomor 416/MEN.KES/PER/IX/1990,tentang syarat-syarat dan pengawasan

kualitas air). Penurunan kekeruhan ini sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi

estetika yang kurang baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sukar, hal ini

disebabkan karena penyerapan beberapa koloid dapat melindungi organisme dari desinfektan.

Penulis merencanakan membuat alat pengukur kadar keasaman dan kekeruhan air guna

mempermudah mengidentifikasi air yang akan di gunakan. Alat yang penulis rancang

memiliki kesamaan fungsi dengan alat pengukur pH air atau pH meter dan pengukur

kekeruhan air atau turbidy meter yang telah ada dan diperjualbelikan secara umum. Alat ini

menggunakan dua sensor yaitu sensor kekeruhan dan sensor kesasaman sehingga memiliki

dua keluaran yaitu nilai kekeruhan air dan nilai keasaman atau pH air. Alat yang penulis buat

lebih praktis dan mudah dalam penggunaan.

2. METODE

Dalam penelitian tugas akhir ini penulis menggunakan metodologi penulisan sebagai berikut

2.1 Studi literatur

Merupakan kajian penulis atas referensi-referensi yang ada baik berupa buku maupun

karya-karya ilmiah yang berhubungan dengan penulisan penelitian ini.pH meter mengukur

perbedaan potensial (dalam mili volt) antara elektroda, dan mengkonversi ke tampilan pH.

untuk mendapatkan pengukuran yang benar, diperlukan rangkaian penguat dan pengubah

yang memenuhi standart tertentu. Hasil atau keluaran sensor diperkuat dalam amplifier mV

sebelum dirubah didalam rangkaian converter analog ke digital untuk pemrosessan pada

mikroprosessor. (Radiometer Analitical SAS,2007)

Pengukuran tingkat kekeruhan air menggunakan metode nephelometri, metode yang

menggunakan intensitas cahaya yang dihamburkan oleh air. semakin tinggi penghamburan

maka semakin tinggi pula tingkat kekeruhannya dan dinyatakan dalam satuan Nephelometric

Turbidity Unit disingkat NTU .(Lenore S.Clesceri et al. 1998)

Metode yang digunakan pada alat ukur kekeruhan didasarkan pada perbandingan intensitas

cahaya yang tersebar oleh sampel dalam kondisi persyaratan dengan intensitas cahaya

tersebar oleh suspense referensi standar dibawah kondisi yang sama. Bila semakin tinggi

intensitas cahaya yang tersebar, maka semakin tinggi pula kekeruhannya. Dalam percobaan

ini menggunakan formazin polimer sebagai referensi utama suspense standar dalam

(9)

5

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini dimanfaatkan sebagai

bahan pengembangan penelitian di antaranya adalah penelitian Yudi Ariansyah, Politeknik

Negeri Sriwijaya menyampaikan dalam laporan tugas akhirnya yang berjudul Rancang

Bangun Alat Pendeteksi Kadar pH dalam air dengan output LCD berbasis mikrokontroler

tahun 2012, bahwa alatnya dirancang menggunakan sensor analog pH meter dan berbasis

mikrokontroler atmega 16 sebagai kontrol utama alat yang dibuatnya dan menggunakan LCD

sebagai outputnya.

Sedangkan penelitian yang lain juga dilakukan terkait alat pengukur tingkat kekeruhan air

yang disampaikan Oleh Nike Ika Nuzula dan Endarko jurusan fisika, teknik IPA Institute

Teknologi Sepuluh November Surabaya Tahun 2012, dalam papernya disampaikan alat ukur

kekeruhan yang mereka rancang bekerja berdasarkan metode Nephelometer, yaitu mengukur

hamburan cahaya oleh partikel – partikel tersuspensi didalam zat cair. Jarak antar LED dan

detektor fotodioda pada alat ini adalah 2 inci yang diletakkan dalam posisi sejajar satu sama

lain. Dalam papernya, alat yang dibuat mampu mengukur tingkat kekeruhan air pada

rentang 0 – 200 NTU serta mempunyai standar deviasi maksimum sebesar 1,33

rancangannya digunakan untuk memgukur tingkat kekeruhan air sebelum penyaringan

dengan metode biosand.Alat ukur tingkat keasaman dan kekeruhan air, memanfaatkan sensor

keasaman cairan serta menggunakan LED dan phothodioda sebagai sensor kekeruhan.

Dengan sistem minimum menggunakan arduino uno, alat ukur ini dapat dibawa

kemana-mana dengan mudah dikarenakan bentuknya yang kecil memiliki 2 fungsi sekaligus serta

menggunakan batere kotak 9V sebagai catudaya. Alat ukur ini dilengkapi dengan LCD

monitoring yang berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran serta hasil pengukuran.

Penelitian tersebut akan dijadikan bahan acuan dalam pembuatan penelitian kali ini.

2.2 Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data untuk bahan membuat desain rangkaian, spesifikasi alat sejenis,

(10)

6

2.3PERALATAN UTAMA DAN PENDUKUNG

Dalam perancangan alat ukur ini penulis membutuhkan beberapa peralatan yangakan

digunakan ini antara lain dapat diketahui pada Tabel 1.

Tabel 1. Peralatan Utama dan Pendukung

Nama Spesifikasi Jumlah

Peralatan utama

Software Arduino Uno Versi 1.6.9 1

Arduino Uno Versi R3 1

Sensor keasaman cairan SKUSEN0161 1

Photodiode 3 mm 1

Led Warna biru, 3mm 2

Shield sensor Shield sensor arduino uno 1

Lcd button Shield arduino uno 1

Box Universal 1

Batere 9 volt 1 ampere 1

Lensa senter police Cembung 1

Peralatan pendukung

Solder 40 W 1

Timah Diameter 0,8 1 gulung

Tang potong kabel 1

Kabel pelangi 6 warna 1 meter

Komputer atau Laptop 1

2.4Merancang alat

(11)

7

Gambar 1. Gambar Flowchart sistem kerja alat

Pada Gambar 1,saat alat digunakan mula-mula akan menampilkan pH meter/turbidy pada baris pertama dan by akip saputra pada baris kedua, saat dimasukkan cairan uji sensor mulai melakukan pengambilan data. Setelah itu data akan dikirim kearduino kemudian data keluaran sensordiproses sesuai program dan ditampilkan pada LCD. Selama belum ditekan tombol pause maka nilai yang ditampilkan pada LCDbisa berubah mengikuti nilai keluaran sensor setelah ditekan tombol pause, LCD menampilkan nilai terakhir saat ditekan tombol

pause. Bila ingin pengujian kembali, bisa mekan tombol reset untuk mengulang kembali proses kerja alat.

(12)

8

Skema rangkaian

Gambar 2. Skema rangkaian elektronika

(13)

9

Gambar desain alat

Gambar 3. A (tampak belakang)

Gambar 3. B (tampak depan)

Gambar 3. C (tampak samping )

Gambar 3. Gambar alat (desain sebelum dirakit) 1. Papan arduino uno

2. Sensor keasaman cairan

3.Rangkaian pengubah tegangan ke-ADC sensor pH

4. Rangkaian sensor kekeruhan

5. Batery 9 volt 6. Photodioda

7. LED /sumbercahaya

8. Tombol on/off saat menggunakan batere

9. Tabung sampel cairan

9. Tabung sampel cairan

11. LCD untuk menampilkan hasil pengukuran 12. Trimpot untuk mengatur kecerahan LCD

13. Papan tombol untuk mereset alat dan menyimpan sementara hasil pengukuran untuk pendataan

8. Tombol on/off saat menggunakan batere

9. Tabung sampel cairan

10. Port USB arduino / untuk download program 11. LCD untuk menampilkan hasil pengukuran

12. Trimpot untuk mengatur kecerahan LCD

(14)

10

2.5Pembuatan Sistem

Dalam pembuatan alat ini penulis menggunakan metode Nephelometeruntuk pengukuran kekeruhan air yaitu dengan cara cahaya dipancarkan dari sumbernya kepada cairan uji yang kemudian cahaya tadi dihamburkan oleh partikel-partiker didalam cairan uji. Cahaya yang terhambur tadi diterima oleh sersor photodioda yang telah dilengkapi lensa cembung untuk memfokuskan cahaya yang diterima, cahaya yang diterima kemudian diubah menjadi besaran listrik dan diolah oleh arduino. Setelah tegangan listrik diterima oleh rangkaian pengubah tegangan listrik menjadi ADC pada arduino barulah ADC dari photodioda tadi diubah menjadi nilai kekeruhan dan tegangan sesuai program yang dibuat penulis. Nilai ADC saat percobaan dalam pembuatan program tanpa ada halangan cahaya yang dipancarkan dari LED warna biru dengan jarak 4 cm menunjukkan nilai 805, maka nilai tersebut menjadi patokan bawah untuk kekeruhan atau 0 NTU sedangkan nilai rentang atas yaitu 1023. Hal ini dikarenakan saat sumbercahaya ditutup rapat nilai ADC-nya adalah 1023 sehingga nilai tersebut menjadi nilai rentang atas atau 20 dalam program setiap kenaikan 1 NTU samadengan kenaikan 10,9 nilai ADC sedangkan nilai tegangan diperoleh dengan mengkonversi nilai ADC keluaran sensor menjadi nilaitegangan dengan Persamaan 1

Pengukur keasamannya menggunakan metode langsung yaitu mencelupkan ujung sensor keasaman cairan yang berupa bola kaca yang sensitif yang kemudian terjadi pertukaran ion antara elektrolit dengan larutan terukur. Pertukaran ion ini dibutuhkan untuk menciptakan aliran listrik sehingga pengukuran potensiometer (pH meter) dapat dilakukan. Setelah mendapatkan nilai tegangan dari keluaran sensor akan diproses pada arduino dan dikonversi ke ADC guna mempermudah pengolahan data.Kemudian pada papan arduino dilakukan proses perubahan nilai adc kenilai keasaman atau pH dan tegangan dengan Persamaan2 dan 3

Setelah perakitan dan proses download program kepapan arduino uno, alat diujicoba sebelum digunakan untuk percobaan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Pengujian sistem

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui berapa perbedaan antara alat yang penulis buat dengan alat yang ada dibuat dan diproduksi masal, serta mengetahui perbandingan voltase yang dihasilkan saat pengukuran dengan hasil ukur.

pH = 3.5 x Vin + kompensasi 0.00

V pH=ADC sensor (ADC sensor + 40 (waktu pengumplan data) ) x Vin /1023.

VNTU = ADC sensor x( 1/1024 x Vin) (1)

(2)

(15)

11

Gambar 4.A ( tampak belakang ) Gambar 4.B (tampak depan)

Gambar 4. Gambar alat (sesudah di rakit)

Percobaan

Pada percobaan 1, penulis membandingkan alat ukur yang dibuat dengan alat ukur yang sudah ada, dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2.Perbandingan hasil ukur keasaman yang dibuat dengan alat pabrikan

Percobaan

Tabel 2,adalah hasil dari perbandingan alat ukur yang dibuat oleh penulis dengan alat ukur pH meter yang dijual bebas dengan seri PH-009(I), percobaan dilakukan dengan menggunakan air mineral merk Aqua kemudian diberikan zat asam denagn kadar yang berbeda-beda, pada Tabel 2 menunjukan bahwa ada selisih nilai pengukuran alat ukur yang dibuat penulis dengan alat pembanding, selisih nilai rata-rata 0, 5 dan persentase akurasinyahampir 100% rata-ratanya 98%, dengan penghitungan akurasi menggunakan persamaan 4.

NS / nilai alat pabrikan x 100%

NS = Nilai selisih antara hasil alat pembanding dengan alat rancangan

(16)

12

Tabel 3.Perbandingan hasil ukur kekeruhan yang dibuat dengan alat pabrikan

Percobaan

Tabel 3, adalah perbonaan pengujian alat ukur kekeruhan dengan menggunakan air mineral merek A yang diberikan suspended organic (larutan tanah) yang kadarnya berbeda beda kemudian di ukur menggunakan alat ukur yang sudah ada setelah itu baru diukur denagan alat yang dibuat penulis, sehingga menghasilkan nilai seperti tertera pada Tabel 3. Pada Tabel 3 terdapat perbedaan nilai pada kolom hasil ukur alat untuk nilai 50 dan 100 pada alat pabrikan sedangkan nilai 20 pada alat rancangan hal ini dikarenakan rangeatau batas yang dibuat penulis adalah 0-20 NTU saja sehingga nilai yang melebihi 20 akan tetap ditampilkan 20 karena itu adalah nilai tertinggi dari alat rancangan. Sedangkan dan rata-rata akurasinya 99%, dengan penghitungan akurasi menggunakan persamaan 4.

Percobaan 2

Pada percobaan 2 penulis melakukan pengujian alat dengan melihat hasil keluaran sensor dibandingkan dengan tegangan yang dihasilkan oleh masing masing sensor, dengan hasil pada Tabel 4 perbandingaan hasil ukur dengan tegangan keluaran sensor.

Tabel 4.Perbandingan hasil ukur dengan tegangan keluaran sensor

(17)

13

3.2Hasil pengujian

Hasil perbandingan pengujian dinyatakan dalam grafik guna mempermudah dalam analisis yaitu dalam grafik 1 dan 2,

Gambar 5.Grafik 1 Percobaan 2 pH ( keasaman air)

Gamba 6.Grafik 2 Percobaan 2 kekeruhan air Tegangan (V)

(18)

14

3.3Analisis

1. Pada percobaan 1 selisih nilai pengukuran alat ukur yang dibuat penulis dengan alat pembanding memiliki nilai rata-rata 0, 5 dan persentase akurasi rata-ratanya 98%

2. Pada percobaan 2 dapat dilihat pada sensor keasaman nilai tegangan sebanding dengan nilai keasaman sedangkan pada sensor kekruhan nilai kekeruhan berbanding terbalik dengan nilai tegangan yang dihasilkan,Halini dikarenakan sensor kekeruhan menggunakan photo dioda yang dimana bila terpapar cahaya maka tidak dapat menghantarkan tegangan.

3. Dalam percobaan 2 air merk Aqua memiliki tingkat keasaman 7,83 yang masih didalam batas normal 6,5 - 8,5 dan tingkat kekeruhan 0. Sedangkan air kopi hitam memiliki kekeruhan palingtinggi dan keasaman dibawah batas normal yaitu 18 NTU dan pH 5,9. Air sungai selatan kampus UMS memiliki keasaman paling rendah diantara cairan uji lainnya yaitu 4,72 serta kekeruhannya mencapai 2 NTU. Sehingga dalam percobaan 2 yang dilakukan penulis, air merk Aqua adalah air yang paling baik untuk dikonsumsi dari sampel yang diuji

4. Nilai percobaan ini dapat dipengaruhi oleh teknik pengukuran yang kurang baik, suhu sekitar, kebersihan tabung cairan uji hal ini dapat mengakibatkan terjadikesalahan dalam pengukuran.

5. Pada pengukuran keasaman dipengaruhi oleh suhu sekitar dikarenakan keasaman atau pH air akan berubah sesuai naik dan turunnya suhu air tersebut. Jadi pada saat pengukuran suhu ideal nya adalah 25 derajat celcius

6. Saat melakukan pengukuran kekeruhan perlu diperhatikan kebersihan tabung, bila tabung cairan uji terdapat kotoran akan mempengaruhi intensitas cahaya yang akan diterima oleh photodioda yang mengakibatkan perubahan nilai hal ini dikarenakan sifat sensitif dari photodioda

7. Selain dari vaktor vaktor tersebut kesalahan dalam pengukuran juga dipengaruhi oleh sensitifnya sensor photodioda, maka desain tempat cairan harus benar–benar stabil

8. Dalam pemasangan photodioda harus menggunakan lensa cembung untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan oleh LED yang terhambur oleh tabung yang berisi cairan uji, serta posisi LED harus sejajar dengan titik fokus photodioda.

(19)

4. PENUTUP

Dari hasil pengujian rangkaian Prototype Alat Ukur Keasaman dan Kekeruhan Airdapat

diambil kesimpulan bahwa, alat ukur yang dibuat dapat bekerja dengan tegangan supply 9

volt dan tetap relatif akurat. Alat yang dibuat ini mempunyai batas pengukuran kekeruhan

air antara 0 – 20 NTU serta tingkat keasaman air (pH) 0 – 14. Saat pengujian akurasi alat

ukur yang dibuat penulis memiliki selisih nilai rata 0, 5 dan persentase akurasi

rata-ratanya 98% dengan alat pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa alat ini baik untuk

digunakan sebagai pendeteksi keasaman dan kekeuhan air.Agar tidak terjadi kesalahan

dalam pengukuran ada beberapa vaktor yang perlu diperhatikan yaitusuhu sekitar, teknik

pengukuran yang baik, serta tabung cairan uji harus benar-benar besrsih sebelum melakukan

pengujian.

Dalam prototype yang dibuat penulis masih banyak yang bisa dikembangkan dapat

menambahkan buetoth sehingga data bisa ditampilkan pada smart phone android serta dapat

menambahkan penyimpanan data lebih besar menggunakan memoryMikro SD guna

menyimpan hasil pengukuran yang lebih banyak dan dapat menambahkan pengukur suhu air

dikarenakan nilai pH akan berubah seiring dengan perubahan suhu.

PERSANTUNAN

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW

yang telah memberikan banyak kenikmatan dan kemuliaannya serta pihak – pihak yang

senantiasa mengeluangkan waktunya untuk memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas

akhir sebagai berikut:

Bapak dan ibu tercinta yang telah mendo’akan, memberikan nasehat dan semangat dalam

pengerjaan Tugas Akhir.

Bapak Umar S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Bapak Ir. Bambang Hari Prasetyo M.T. selaku dosen pembimbing 1.

Ibu Umi Fadlilah S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing 2.

Bapak dan ibu Dosen Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Seluruh staf tata usaha yang telah banyak membantu.

(20)

Teman-teman Teknik Elektro UMS angkatan 2011,Nugraha Putra Mahardika, Pujo, Joko

Nurhidayat, Arief Wahyu S, Noerahchman, Muhammad Ridho, Zulfutrawijaya, Rosyid A

Serta teman-teman yang tidak dapat penulis sebut satu per satu yang telah memberikan

semangat dan motivasinya

MALIMPA UMS yang menjajadi tempat mencari ilmu diluar bangku kuliah serta seluruh

anggotanya yang telah memberikan dukungan serta doanya.

Teman-teman penulis yang selain di Teknik Elektro UMS yang tidak bisa disebutkan oleh

penulis yang telah memberikan dukungan serta doanya.

DAFTAR PUSTAKA

Ariansyah Yudi, 2012, Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar pH dalam Air dengan Output LCD Berbasis Mikrokontroler, Politeknik Negeri Sriwijaya

Axel Bier, 2010, Electrochemistry Theory and Practice, Hach Company, Loveland, CO 80539

Fardiaz S, 1992, Polusi air udara, Kanisius Yogyakarta

Kompasiana.com/kikik/derajat-keasaman, rabu 10 juni 2015, 11.45 WIB

Lenore S.Clesceri et al. 1998. “Standard Methods for the Examination of Waterand Waste Water”, 20th Edition,Metode 2540 D (Total Suspended Solids Dried at 1030C -1050C).

Marta Yuwono D, 2013, arduino itu mudah, gramedia, Jakarta

Menteri Kesehatan, 1990, Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990.

Menteri Kesehatan RI, 2002, Tentang, Syarat - Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002.

Menteri Kesehatan, 2010, Tentang persyaratan kualitas air minum, Nomor : 492/MEN.KES/PER/IV/2010.

Nuzula Nike Ika, Endarko, 2013, Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Kekeruhan Air Berbasis Mikrokotroler ATMega 8535 , Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Radiometer Analitical SAS, 2007, pH Theory and Practice, France

Samsudin Widya yanuar,2015, kendali valve secara Otomatis berdasarkan tingkat kekeruhan (turbidity) air berbasis arduino,laporan proyek akhir D3, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Subekti Rahayu,DKK, 2009, Monitoring air di daerah aliran sungai, world agroforestry centre ICRAF Asia tenggara, Bogor 16115,

Sutrisno, Totok, dkk. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta. Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Peralatan Utama dan Pendukung
Gambar 1. Gambar Flowchart sistem kerja alat
Gambar 2. Skema rangkaian elektronika
Gambar 3. Gambar alat (desain sebelum dirakit)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Cara kerja alat ini adalah mendeteksi cuaca disekitar melalui sensor air hujan dan sensor cahaya atau LDR, ketika sensor tidak menerima cahaya maka alat akan

Metode pada alat ukur kekeruhan ini didasarkan pada perbandingan intensitas cahaya dengan meletakkan sensor sejajar dengan sumber cahaya dan sampel yang akan

Pada pengecekan tingkat layak komsumsi air yang terlihat pada gambar 5, jika kekeruhan kurang dari 5 NTU dan juga nilai pH kecil dari 6 dan besar dari 9 maka kualitas air berada

terlarut < 100 PPM, yaitu air dari sungai. Dan untuk nilai pengukuran yang memiliki rentang selisih paling besar dari alat dengan TDS meter yakni air dari PAM,

Kemudian nilai tegangan alat ukur buatan dibandingkan dengan nilai kekeruhan untuk memperoleh persamaan kalibrasi, sehingga diperoleh grafik yang ditunjukkan pada Gambar 8..

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat yang dapat mendeteksi tingkat. kekeruhan air dalam waktu yang cepat

Sensor Turbidity bekerja untuk mengukur tingkat kekeruhan air yang akan mengalir ke bak penampungan sehingga dapat termonitoring tingkat kekeruhan air yang akan digunakan,

sensor suhu, serta menggunakan aplikasi Blynk sebagai media Internet of Things.. yang dapat memonitor kadar keasaman dann suhu air saat pengukuran