• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS XI SMA ISTIQLAL DELI TUA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS XI SMA ISTIQLAL DELI TUA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR

LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SISWA KELAS XI SMA ISTIQLAL DELI TUA

TESIS

Disusun dan diajukan oleh:

IMADUDDIN TARIGAN

NIM : 8146121020

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

IMADUDDIN TARIGAN. NIM. 8146121020. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas XI SMA Istiqlal Deli Tua. Tesis: Program Studi Teknologi

Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil belajar PAI siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran peta konsep dan hasil belajar PAI siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori, (2) hasil belajar PAI siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan hasil belajar PAI siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar PAI.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Istiqlal Deli Tua. Populasi Penelitian adalah (131 orang) dan sampelnya (69 orang) yaitu kelas XI-1 SMA istiqlal Deli Tua ditetapkan strategi pembelajaran peta konsep dan kelas XI-2 SMA Istiqlal Deli Tua ditetapkan strategi pembelajaran ekspositori. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan Cluster Random Sampling. Hipotesis penelitian diuji

dengan menggunakan Anava dua jalur desain faktorial 2x2 (Two Way Anava 2x2)

dengan taraf signifikansi α = 0.05, yang sebelumnya dilakukan dulu uji persyaratan analisis data yaitu Uji Normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Barlett dan uji Fisher. Uji lanjut dengan menggunakan uji Scheffe.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1) hasil belajar PAI siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran peta konsep lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar PAI siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori pada taraf signifikansi α = 0.05. sebesar 67.33 dan untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan s ebesar 3.99 ( 2) hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar PAI siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah pada taraf signifikansi α = 0.05. sebesar 34.59 dan untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan sebesar 3.99 dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar PAI siswa pada taraf signifikansi α = 0.05. sebesar 25.21 dan untuk taraf signifikansi α = 0.05 dengan derajat kebebasan sebesar 3.99.

(6)

ABSTRACT

IMADUDDIN TARIGAN. NIM. 8146121020. The Effects of Learning Strategies And Logical Thinking Ability Toward Islamic Religious Education Learning Outcomes (PAI) Istiqlal High School Student Class XI Deli Tua. Thesis:

Educational Technology Study Program, post Graduate University of Medan. 2016.

This study aims to determine: (1) the learning outcomes PAI students that learned with the learning strategy concept maps and learning outcomes PAI students that learned with strategies expository, (2) learning outcomes PAI students who have the ability to think logically high and the learning outcomes PAI students which has the ability to think logically low, (3) the interaction between the learning strategies and ability to think logically on learning outcomes PAI.

Research was conducted on students of class XI SMA Istiqlal Deli Tua. The study population is 131 and the sample 69 namely classes XI-1 SMA Istiqlal Deli Tua set learning strategy and concept map XI-2 SMA Istiqlal Deli Tua set expository strategy. The sampling technique used by cluster random sampling. The hypothesis was tested using Anova two lanes 2x2 factorial design (Two Way Anova 2x2) with a significance level α = 0.05 previously carried out test data analysis requirements that normality test with Liliefors test and homogeneity test with Barlett test and Fisher's exact test. A further test using Scheffe test.

Hypothesis testing results indicate: (1) the learning outcomes of students who are taught by PAI learning strategy concept map is higher than the PAI learning outcomes of students taught by expository strategy at significance level α = 0:05. Fh

at 67.33 and Ft to the significance level α = 0.05 with degrees of freedom dk (1:65) of

3.99 (2) learning outcomes of students who have the ability to think logically high is higher than the PAI learning outcomes of students who have the ability to think logically low at significance level α = 0.05. Fh at 34.59 a nd Ft to the significance

level α = 0:05 with degrees of freedom dk (1:65) of 3.99 and (3) there is no interaction between the learning strategies and ability to think logically to the learning outcomes of students PAI at significance level α = 0:05. Fh at 25.21 and Ft

to the significance level α = 0.05 with degrees of freedom dk (1:65) of 3.99.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga tesis dengan judul “Pengaruh Strategi

Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas XI SMA Istiqlal Deli Tua”, dapat diselesaikan. Tesis ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama dari Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. dan Bapak Dr. Baharuddin, M.Pd. Sejak diberi amanah sebagai dosen pembimbing I dan II telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, koreksi dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd., Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd sebagai dosen penguji. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan dan

Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd dan Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd sebagai ketua

dan sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana

Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan berbagai disiplin ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir.

4. Bapak Drs. H. Enda Tarigan selaku Kepala Sekolah SMA Istiqlal Deli Tua,

(8)

5. Teristimewa saya mengucapkan terima kasih kepada sang inspirator sekaligus motivator utama ibunda tercinta Syamsiah, S.PdI dan Ayahanda tercinta Drs. Amaluddin Tarigan, MS, terkhusus untuk Adinda Emilia Sari, S.Si serta seluruh keluarga besar Tarigan Tua Mergana yang selalu mendoakan dan memberi dorongan kepada penulis.

6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan terutama angkatan

XXIV Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan moral dalam perkuliahan dan penyelesaian penulisan tesis ini.

Kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian penulisan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih semoga apa yang telah diberikan menjadi amal ibadah dan perekat tali silaturahim diantara kita.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di masa kini dan yang akan datang. Selain itu, penulis juga berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca yang membutuhkannya.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 24 Juni 2016 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 12

A. Deskripsi Teoritis ... 12

1. Hakikat Belajar ……… ... 12

2. Hakikat Hasil Belajar PAI ... 14

3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 18

a. Hakikat Belajar Konsep……….. ... 23

b. Strategi Pembelajaran Peta Konsep ... 28

c. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 34

4. Hakikat Kemampuan Berpikir Logis ... 39

B. Penelitian Yang Relevan ... 43

C. Kerangka Berpikir ... 44

D. Hipotesis Penelitian ... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 53

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 53

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 54

D. Variabel dan Defenisi Oprasional Penelitian ... 55

E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 57

F. Pengontrolan Perlakuan Penelitian ... 60

(10)

H. Teknik Analisis Data ... 78

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 80

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 93

1. Uji Normalitas ... 93

2. Uji Homogenitas ... 97

C. Pengujian Hipotesis ... 100

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 107

E. Keterbatasan Penelitian ... 113

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 115

A. Simpulan ... 115

B. Implikasi ... 116

C. Saran ... 118

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Histogram Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep ... 82

2 Histogram Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 83

3 Histogram Hasil Belajar PAI Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 85

4 Histogram Hasil Belajar PAI Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 86

5 Histogram Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran

Peta Konsep dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 88

6 Histogram Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran

Peta Konsep dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 89

7 Histogram Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran

Ekspositori dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 916

8 Histogram Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran

Ekspositori dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 92

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Rata-rata Hasil Belajar PAI siswa SMA Itiqlal Deli Tua ... 6

2.1 Langkah-Langkah membuat Peta Konsep ... 30

2.2 Perbedaan Strategi Pembelajaran Peta Konsep dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 38

2.3 Keunggulan Strategi Peta Konsep dibanding Strategi Ekspositori ... 46

3.1 Disain Faktorial 2 x 2 ... 54

3.2 Pelaksanaan Perlakuan Strategi Pembelajaran ... 59

3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar PAI Materi Perawatan Jenazah ... 63

3.4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berfikir Logis ... 72

4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep ... 81

4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 83

4.3 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 84

4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Siswa Yang Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 86

4.5 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 87

4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Peta Konsep dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 89

(13)

4.8 Deskripsi Data Hasil Belajar PAI Siswa Yang Diajarkan Dengan Strategi

Pembelajaran Ekspositori dan Memiliki Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 92

4.9 Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas Data ... 95

4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar PAI Siswa Berdasarkan Strategi Pembelajaran Peta Konsep dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 97

4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar PAI Siswa Berdasarkan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Kemampuan Berpikir Logis Rendah .... 98

4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar PAI Siswa Berdasarkan Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis ... 99

4.13 Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif ... 100

4.14 Ringkasan Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 ... 101

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 123

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 125

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar PAI ... 133

Lampiran 4 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar PAI ... 145

Lampiran 5 Peta Konsep ... 146

Lampiran 6 Uji Validitas Tes Hasil Belajar PAI ... 149

Lampiran 7 Tes Berpikir Logis ... 155

Lampiran 8 Kunci Jawaban Tes Berfikir Logis ... 169

Lampiran 9 Uji Validitas Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 170

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Belajar PAI dan Kemampuan Berfikir logis ... 176

Lampiran 11 Data Hasil Belajar ... 177

Lampiran 12 Uji Normalitas ... 217

Lampiran 13 Uji Homogenitas ... 239

Lampiran 14 Uji Hipotesis ... 245

Lampiran 15 Uji Lanjut Scheffe ... 249

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya unutuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, sebagaimana dirumuskan dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003, bahwa

pendidikan national berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertangggung jawab. Berdasarkan UU Sisdiknas di atas maka salah satu ciri manusia

berkualitas adalah mereka yang tangguh iman dan takwanya serta memiliki akhlak

mulia. Dengan harapan, pendidikan dapat merubah individu yang berkompetensi dan

berkualitas serta tangguh dalam iman dan takwa serta memiliki akhlak mulia.

Selaras dengan apa yang dirumuskan dalam sisdiknas tentang tujuan

pendidikan, maka tujuan pendidikan Islam ialah menghendaki manusia yang

berakhlak mulia. Islam menghendaki agar manusia mampu merelisasikan tujuan

hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah, yang tercantum dalam

Al-Qur’an surah Al-Dzariat ayat 56: “dan tidak aku menciptakan jin dan manusia kecuali

supaya mereka beribadah kepada-KU”. (Ahmad Tafsir:1991). Pada taraf

implementasinya, pendidikan menginginkan terbentuknya siswa yang menjadi

(16)

anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran yang

terdapat dalam Islam.

Dalam membentuk pendidikan yang bisa menghasilkan anak-anak didik yang

sesuai dengan harapan yang tercantum dalam SISDIKNAS ataupun pendidikan Islam,

tentulah dibutuhkan proses pembelajaran yang baik dan berkualitas agar proses

menuju penciptaan masyarakat yang berkualitas secara mental dan fisik dapat

terlaksana.

Sekolah yang selama ini menjadi tempat proses belajar mengajar, tempat

dimana para siswa diajarkan bagaimana menjadi manusia yang paripurna, harus lah

mengamban tanggung jawab ini, sekolah menjadi garda terdepan dalam mencapai

target membimbing siswa-siswi generasi muda untuk bisa tumbuh menjadi pribadi

luhur bagi dirinya dan bagi masyarakat disekitarnya. Namun pada realitanya, proses

pendidikan di sekolah masih terdapat banyak persoalan yang mesti diperbaiki.

Persoalan kenakalan remaja, narkoba, kekerasan, geng bermotor dan lain-lain,

membuktikan ada hal – hal yang masih belum beres dalam pendidikan kita.

Standard kelulusan pendidikan yang dalam beberapa tahun kebelakang selalu

dinaikkan, memang memberikan pengaruh positif bagi keseharian siswa-siswi,

mereka sekarang sudah mulai menyibukkan diri dengan kegiatan belajar, les privat,

bimbingan belajar, dan yang sejenisnya, kegiatan yang tidak bermanfaat pun semakin

berkurang, hanya saja bila diperhatikan dengan seksama, perkembangan pendidikan

(17)

berorientasi moral (afektif) dan psikomotorik kurang terasa, terkhusus pada nilai

pendidikan moral (afektif).

Pelajaran yang banyak menyinggung pendidikan moral ini adalah pelajaran

pendidikan agama dan pelajaran kewarganegaraan atau pencasila. Namun sebagai

warga negara yang memiliki agama,tentu akan lebih bermakna pelajaran pendidikan

agama ini di fokuskan. Dan sebagai negara yang mayoritas beragama Islam, harusnya

pelajaran pendidikan agama Islam bisa menjadi solusi bagi persoalan pendidikan

moral generasi muda, terkhusus bagi siswa-siswi yang beragama Islam.

Bagi pendidikan Islam kompetensi iman dan takwa serta memiliki akhlak

mulia sudah lama dianggap penting dan sudah diimplementasikan dalam lembaga

Islam. Hamka (dalam Nizar, 2008) mengatakan, untuk membentuk siswa yang

memiliki kepribadian paripurna, maka eksitensi pendidikan agama merupakan sebuah

kemestian untuk diajarkan, meskipun pada sekolah-sekolah umum. Namun demikian

pelaksanaan proses pembelajaran tidak hanya dilakukan sebagai transfer of

knowledge, akan tetapi mampu membuahkan suatu sikap yang baik, sesuai dengan pesan nilai ilmu yang dimilikinya.

Pendidikan agama Islam (PAI) adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa

dan beraklak mulia dalam mengamalkan ajaran islam dari sumber utama kitab suci al

quran dan hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan

pengalaman. PAI atau pelajaran pendidikan agama lainnya merupakan salah satu

(18)

dilatarbelakangi pentingnya pendidikan agama bagi setiap orang yang menjalani

kehidupan ini.

Adapun ruang lingkup pembahasan pendidikan agama Islam meliputi, aqidah

(iman), akhlak (moral), ibadah (PAI). tiga aspek penting ini, tentu memiliki

pembahasan yang luas dan memiliki BAB masing- masing. Namun apabila belajar di

tingkat pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah, ketika aspek

tersebut dibahas pada mata pelajaran tersendiri.

Proses belajar mengajar pelajaran PAI ini secara umum tidak ada

perbedaannya dengan mata pelajaran yang lain, orientasi materi yang berfokus pada

kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa pun mencangkup pada pembahasan PAI.

Guru yang menyampaikannya juga tidak jauh beda dengan pelajaran lain, masih

banyak yang mengajar dengan cara konvensional yaitu ceramah saja. Pada sebagian

materi, metode ceramah memang cocok untuk menyampaikan isi materi tersebut,

bahkan metode ceramah bisa digunakan dihampir semua materi pelajaran disemua

mata palajaran yang ada. Hanya tentu dampak atau hasil dari metode ceramah ini

tidak sama pada semua materi yang beragam tersebut.

Sebagai contoh di sekolah SMA Istiqlal Deli Tua, proses belajar agama Islam

secara normal berjalan dengan baik, hanya mayoritas proses belajar mengajar

berlangsung dengan metode ceramah saja, hanya terdapat sedikit kombinasi seperti

ceramah dengan diskusi yang langsung dipimpin oleh guru, atau ceramah dengan

mengaitkan realita kehidupan siswa. Seperti yang sudah disinggung di atas, pelajaran

(19)

Bila diperhatikan di sekolah Istiqlal ini, materi yang bersifat akhlak dan aqidah,

materi tersebut disampaikan dengan metode ceramah saja pun, sudah mampu

memberikan dampak signifikan terhadap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

siswa. Karena secara umum, materi kedua aspek tersebut hanya berkaitan dengan

pemahaman – pemahaman sederhana bagaimana sikap seorang muslim terhadap

Islam, tanpa harus memiliki kemampuan berfikir tajam atau berfikir logis yang tinggi

pun siswa tersebut bisa memahaminya.

Sedikit berbeda halnya dengan meteri ibadah atau PAI, materi PAI mencakup

memahami berbagai definisi, menganalisa suatu konsep hingga sekumpulan konsep,

sampai mensintesis suatu perkara. Tentulah tidak efektif dan efisien apabila meteri

seperti ini hanya disampaikan dengan metode ceramah saja, dan ini membutuhkan

strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan kompetensi yang diharapkan dapat

tercapai.

Disamping pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, kemampuan berfikir

logis yang baik pun sangat mempengaruhi hasil belajar PAI, khususnya berkaitan

dengan materi PAI. Karena dengan kemampuan berfikir logis yang baik, siswa akan

mampu memahami, menganalisa, dan menyimpulkan materi yang disampaikan.

Dari laporan hasil belajar mata pelajaran PAI di SMA Istiqlal Deli Tua dalam

(20)

Tabel 1.1

Rata-rata Hasil Belajar PAI siswa SMA Istiqlal Deli Tua

No. Tahun Ajar Rata-rata Hasil Belajar

1 2012 6,78

2 2013 6,87

3 2014 7,23

Berkaitan dengan rendahnya perolehan hasil belajar, Syah (2004) menjelaskan

faktor yang mempengaruhinya yaitu: (1) faktor internal siswa, (2) faktor eksternal

siswa, dan (3) faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar merupakan salah

satu faktor yang akan membuat siswa merasa tertarik untuk belajar melalui

penyampaian guru. Guru yang mampu menerapkan berbagai pendekatan belajar

cenderung akan mampu mengelolah kelas dengan baik sehingga penyajian

pembelajaran tidak membosankan. Lebih lanjut Syah (2004) menjelaskan faktor

internal siswa yang utama yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar

antara lain minat, kesehatan, motivasi, perhatian, ketenangan jiwa, kegairahan

kebugaran jasmani, dan kepekaan alat-alat indera dalam belajar, serta faktor

lingkungan belajar, interaksi dengan teman sebangku, interaksi siswa dengan

gurunya. Berdasarkan uraian tersebut diatas jelas bahwa terdapat berbagai faktor yang

(21)

memperhatikan karakteristik siswa sehingga dengan peningkatan kualitas

pembelajarannya.

Untuk merangsang kemampuan berfikir logis yang baik, tentunya siswa harus

memiliki sarana berfikir logis yang baik pula. Diantara sarana berpikir tersebut antara

lain, siswa mampu berbahasa dengan baik, mampu berlogika dan memiliki

kemampuan matematika dengan baik. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran

guru hendaknya mampu mengetahui dam memahami kemampuan berpikir logis

siswa, maka seseorang dimiliki siswa. Dengan mengetahui kemampuan berpikir logis

siswa, maka seorang guru dapat menyesuaikan, menyusun dan membuat materi ajar

yang relevan untuk membantu dan mengarahkan kesiapan siswa untuk menerima

materi pelajaran.

Penanaman nilai – nilai Islam yang luhur melalui pembelajaran PAI ini,

sangat penting terhadap proses perkembangan setiap siswa tersebut, keyakinan iman

kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, adab-adab luhur, dan metode-metode beribadah

yang diajarkan dalam Islam akan mewarnai keseharian siswa tersebut, yang pada

akhirnya menciptakan harmonisasi kehidupan masyarakat yang serasi dan tercipta apa

yang dicita-citakan bangsa ini.

Maka dari itu, pemilihan strategi yang tepat dalam mengakomodasi

kemampuan berfikir logis siswa sangat penting, diharapkan dari strategi tersebut

dapat menghadirkan minat, motivasi, dan aktivitas belajar dan mengajar yang efektif

(22)

Pemilihan strategi pembelajaran peta konsep dan strategi pembelajaran

ekspositori pada penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh apa yang telah

dilakukan para guru dalam setiap pembelajaran PAI, bagaimana para guru memiliki

dan menggunakan strategi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi ajar dan

bagaimana kemampuan berpikir logis siswa serta bagaimana hasil belajar yang

dihasilkan dalam setiap pembelajaran PAI.

Atas dasar permasalahan ini, peneliti ingin menerapkan strategi pembelajaran

peta konsep dan ekspositori dalam pembelajaran PAI dengan memperhatikan aspek

kemampuan berpikir logis siswa dan hasil belajar PAI terhadap strategi yang

digunakan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,

banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar PAI SMA Istiqlal Deli Tua,

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apakah kemampuan berpikir logis berpengaruh terhadap pencapaian prestasi

siswa?

2. Apakah latar belakang kemampuan matematika memiliki pengaruh dengan

kemampuan memahami materi PAI?

3. Apakah sarana dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap pencapaian prestasi

belajar PAI?

4. Apakah penerapan penggunaan peta konsep pada mata pelajaran PAI yang

(23)

5. Apakah lingkungan atau suasana belajar di SMA Istiqlal Deli Tua mempunyai

pengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa?

6. Apakah penggunaan media pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar PAI

siswa?

7. Apakah sistem evaluasi memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar

PAI siswa?

8. Apakah kemampuan tingkat berpikir berpengaruh terhadap hail belajar PAI?

9. Apakah tingkat signifikansi antara penggunaan peta konsep dan kemampuan

berpikir logis terhadap hasil belajar PAI?

10. Bagaimanakah kebiasaan belajar yang akan memberikan dampak kepada hasil

belajar PAI?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, ternyata banyak hal mempengaruhi

hasil belajar siswa dalam bidang studi PAI. Dari begitu banyak hal yang

mempengaruhi hasil belajar siswa, penelitian ini dibatasi pada:

1. Strategi pembelajaran adalah strategi penggunaan peta konsep dan strategi

pembelajaran ekspositori

2. Siswa kelas XI SMA Istiqlal Deli Tua Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016

3. Pokok pembahasan perawatan jenazah

4. Kemampuan berpikir logis yang dibedakan atas tingkatan tinggi dan rendah

(24)

D. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang identifikasi dan pembahasan masalah yang

dikemukakan di atas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh hasil belajar PAI yang dibelajarkan dengan Strategi

Pembelajaran Peta Konsep dan siswa yang dibelajarkan dengan Strategi

Pembelajarn Ekspositori?

2. Apakah hasil belajar PAI siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis

Tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki Kemampuan Berpikir Logis

Rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara Strategi Pembelajaran (Peta Konsep dan

Ekspositori) dan kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar PAI?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hasil belajar PAI siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran peta

konsep lebih dari siswa yang disejajarkan dengan strategi pembelajaran

ekspositori

2. Hasil belajar PAI siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih

tinggi dari siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah

3. Terdapat intraksi antara strategi pembelajaran (Peta Konsep dan Ekspositori)

(25)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga

pendidikan atau pemerhati pendidikan yang bersifat teoritis maupun praktis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas

pembelajarn khususnya yang berkaiatan denga strategi pembelajaran peta konsep

dan strategi ekspositori dan aspek kemampuan berpikir logis pada mata pelajaran

PAI

2. Sebagai tambahan bahan rujukan teoritis bagi peneliti lain, yang membahas

lingkup yang sama

3. Bahan perbandingan bagi peneliti lain yang membahas dan meneliti permasalahan

yang sama atau yang hampir sama.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki kualitas strategi pebelajaran,

terutama dalam pembelajaran PAI

2. Upaya membiasakan penggunakan peta konsep yang sesuai dengan tujuan dan isi

materi pelajaran

3. Membiasakan siswa agar dapat belajar mengkontruksi “konsep” materi ke dalam

struktur kognisi mereka, sehingga konsep tersebut lebih bermakna dan beretensi

(26)

2. Para guru PAI disarankan memperhatikan karakteristik siswa, karena kemampuan

berpikir logis yang merupakan aspek kognitif memberikan pengaruh yang besar

terhadap hasil belajar siswa.

3. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel moderator lain,

seperti IQ, sikap, minat, motivasi, latar belakang pendidikan, tingkat kreativitas,

dan lain sebagainya sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap

PAI.

4. Dikarenakan tes hasil belajar yang disusun hanya mengukur ranah kognitif,

sebaiknya penelitian lanjutan juga mengukur ranah psikomotorik. Hal ini

dikarenakan bidang studi PAI adalah salah satu bidang studi terapan (praktik).

5. Perlu diadakannya pelatihan bagi guru dalam peningkatan kemampuan

penguasaan materi, merancang strategi pembelajaran sangat diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abdul Rahman Shalih. (1991). Landasan Pendidikan menurut Al-Quran,

Terjemahan Mutammam, Bandung: Diponegoro.

Ardhana, I. W. (1993). Kesanggupan Berpikir Formal Ala Piaget dan Kemajuan

Belajar di Sekolah. Disertasi. Malang: FPS IKIP Malang.

Arends. Richard,I.(2008). Learning to Teach. New York : McGraw Hill Companies.

Arifin, HM. (1991). Pendidikan Islam: suatu tinjauan teoritis dan praktis. Jakarta:

(27)

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ary, D., Lucy C. J. dan Asrghar, R. (1982). Pengaruh Penelitian dalam Pendidikan,

Terjemahan Arif Furchan, Judul Asli: Introduction To Research In Education.

Surabaya: Usaha Nasional.

Azwar, Saifuddin. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Barbara B Seel dan Rita C. Richey, 1994, Teknologi Pembelajaran Definisi

dan Kawasannya, terjemahan oleh Dewi S prawiradilaga, Rapael Raharjo, dan Yusuf Hadi Miarso, LPTK Gedung C. Kampus UNJ Rawamanagun, Jakarta, UNJ Pres.

Barus, J.(2008). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Fiqih Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Nurul

Hikmah kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.Tesis. Medan:

Unimed.

Bloom, Benjamin S.(1964).Taxonomi of educational objectives:cognitive domain,

New York : David McKay.

Bloom, Benjamin S. (1976) Taxonomy of educational objective. New York:

Longman.

Baringin Sitinjak. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP N. 2 Kampung Karya

Kabupaten Labuhanbatu Selatan.Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri

Medan.

Dermawati. (2006). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri Tanjung Pura. Tesis.

Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Dahar, Ratna W.(1988). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dalyono, M. (1996). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Darajat, Zakia.(1985). Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan

Bintang.

De Bono, E. (1981). Practical Thinking. London: Penguin Books.

Dick, W. dan Carey, L. (2005). The Systematic Design Of Instructional. New York:

Longman.

(28)

Djamarah, Syaiful B. dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Erwin Ginting. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada SMA PGRI 20 Siborong-Borong

Kab. Tapanuli Utara. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Eysenck, H. J., Arnold W. dan Meili R. (1972). Encylopedia Of Psychology. Fontana:

Serch Press.

Fathurrohman, Pupuh.Sutikno, Sobry. (2007) Strategi Belajar Mengajar

MelaluiPenanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Bandung: PT. Refika Aditama.

Flora Miranti L. Tobing. (2013). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akutansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Medan.

Tesis. Tesis. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Gagne, R. M. (1979). The Conditions Of Learning and Theory Of Instruction. New

York: Holt Renehart and Winston.

Hamalik, O. (2003). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hamid, A. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Hamzah, B Uno. (2014). Model Pembelajaran. Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan, C, (1994). Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, Surabaya: Al-Ikhlas.

Hilgard, E.R and Bower, G.H. (1966). Theories of Learning. New York:

Appleton-Century-Crofts.

Majid A & Andayani Dian. (2004). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Marimba, Ahmad D. (1989). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Al- Ma’arif.

Miarso, Yusufhadi. (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Perdana

Media.

Nazir A. (1998). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

(29)

Novak, JD. Dan Gowin, DB. (1984). Learning How to Learn. Cambridge: Cambridge University Press.

Nuradi. (2003).Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Rawlinson, J.G. (1979). Berfikir Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006. Tentang

pelaksanaan standar isi dan standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menegah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Qodry, Azizy. (2002). Pendidikan Agama untuk Membangun Etika Sosial.Semarang:

Aneka Ilmu.

Romizowski, A. Z. (1981). Designing Instruction System: Decision Making In Course

Planning and Curriculum Design. London: Kogan Page Schmeck RR. 1987. Learning Style New York, Plennum Press.

Rusiadi, dkk. (2014). Metode Penelitian. Medan: USU Press.

Saifuddin, Azwar. (2000). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina. (2009).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidika.Jakarta: Prenada Media Group.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ .(2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Proses

Pendidikan.Jakarta: Kencana.

Silberman,Mel. (2002). Aktif Learning. Yogyakarta: Yappendis.

Sudjana, A. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

_ _ _ _ _ _ _ _ _. (2009). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfhabeta.

Suparman, A. (2001). Desain Instrusional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tayar, Yusuf. (1995). Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab.Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Trianto,. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

(30)

UU RI No.20 Tahun. (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta, Eko Jaya.

Zaini. (2004). Pembelajaran Berbasis Keterampilan. Jakarta: Rajawali Press.

Zuhairini, dkk. (1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. IAIN Sunan

Ampel Malang.

Lampiran 1

SILABUS

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : XI / 2

Aspek : Fiqih

Gambar

Gambar Halaman
Tabel  Halaman
Tabel 1.1  Rata-rata Hasil Belajar PAI siswa SMA Istiqlal Deli Tua

Referensi

Dokumen terkait

Minyak yang rusak akibat proses oksidasi dan polimerisasi akan menghasilkan bahan dengan rupa yang kurang menarik dan cita rasa yang tidak enak, serta kerusakan

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar khususnya untuk pengelolaan persampahan ditangani oleh Bidang Persampahan dan Limbah B3

representas i fanatisme suporter sepak bola dalam film “Romeo Juliet” adalah metode semiotika, yaitu suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Teori semiotika yang

Yang paling terlihat jelas disini adalah aktifitas manusia yang secara langsung menghancurkan terumbu karang, seperti misalnya pembangunan lapangan terbang dan

Rasio Profitabilitas yang ditunjukkan oleh return on asset (ROA) yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik di mata investor yang berdampak pada harga

[r]

Adapun hasil wawancara dengan Mahasiswa Fisiotrapi, sebagai berikut: Informan yang bernama Akbar Jailani pada tanggal 11 Juli 2013, “Menurut saya koleksi buku disini memang

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi,evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran