FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA PUTRI
DI
MODEL AGENCY
TASIKMALAYA
DESIE PUJIASTIANI
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
ABSTRACT
DESIE PUJIASTIANI. Factors Associated with Eating Disorders in Adolescent Girl at Tasikmalaya Model Agency. Supervised byDODIK BRIAWAN.
Objective of this research was to analyze factors associated to eating disorders in adolescent girls. Study design used in this research was cross sectional study. The number of samples was 61 adolescent girl aged 12-21 years in the Tasikmalaya model agency. The results showed adolescent girls with eating disorders are 46 girls (75,4%) and 15 girls (24,6%) classified as normal. The type of eating disorder are 38 girls (62,3%) eating disorder not otherwise specified, five girls (8,2%) binge eating disorder, two girls (3,3%) bulimia nervosa, and one girl (1,6%) anorexia nervosa. Dietary history (OR: 3,71; 95% CI: 1,03-13,76) and internet access (OR: 4,44; 95% CI: 1,16-17,02) associated significantly (p<0,05) with eating disorder. However, eating disorder is not associated significantly with body perceptions, magazines/tabloids access, watching television, criticing by friend, boyfriend, and family, as well as family dietery habits.
RINGKASAN
DESIE PUJIASTIANI. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Makan pada Remaja Putri di Model Agency Tasikmalaya.Dibawah bimbingan DODIK BRIAWAN.
Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan pada remaja putri di model agency Tasikmalaya. Tujuan khusus dari penelitian ini 1) Mengidentifikasi tipe gangguan makan contoh (anoreksia nervosa, bulimia nervosa, gangguan binge eating, dan gangguan makan tidak spesifik), 2) Mengkaji hubungan riwayat diet dengan gangguan makan, 3) Mengkaji hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan, 4) Mengkaji hubungan media massa dengan gangguan makan, 5) Mengkaji hubungan teman dekat dengan gangguan makan, 6) Mengkaji hubungan keluarga dengan gangguan makan.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2011. Jumlah contoh yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 61 orang remaja putri di model agencyTasikmalaya.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui penimbangan, pengukuran dan pengamatan langsung kuesioner terlampir yang diisi oleh contoh. Data primer meliputi karakteristik contoh (umur, pendidikan, dan uang saku), riwayat diet, persepsi tubuh, media massa (membaca majalah/tabloid, menonton acara TV, dan mengakses internet), teman dekat (kritik sahabat dan kritik pacar/lawan jenis), keluarga (kritik keluarga dan kebiasaan diet keluarga). Data sekunder yang dikumpulkan adalah keadaan umum tempat penelitian. Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for Windows. Analisis data menggunakan uji chi square.
Contoh distratifikasikan menurut golongan umur, yaitu golongan 12-15 tahun sebagai remaja awal (27,9%), golongan 16-18 tahun sebagai remaja pertengahan (57,4%), dan golongan 19-21 tahun sebagai remaja akhir (14,7%). Pendidikan contoh saat ini terdiri dari SMP sebanyak 26,2%, SMA sebanyak 57,4%, dan Perguruan Tinggi sebanyak 16,4%. Sebagian besar uang saku contoh (63,9%) berkisar Rp 400.000-1.170.000. Sebanyak 24,6% contoh memiliki uang saku >1.170.000, dan 11,5% contoh memiliki uang saku Rp <400.000. Status gizi contoh usia (12-18 tahun) diperoleh dari perhitungan IMT/U dan contoh yang berusia (19-21 tahun) dari perhitungan IMT.
Sebanyak 46 orang (75,4%) contoh mengalami gangguan makan dan 15 orang (24,6%) contoh tergolong normal. Untuk jenis gangguan makan yang paling banyak dialami oleh contoh yaitu EDNOS (eating disorder not otherwise specified) sebanyak 38 orang (62,3%), gangguan binge eating sebanyak lima orang (8,2%), bulimia nervosa sebanyak dua orang (3,3%), dan anoreksia nervosa sebanyak satu orang (1,6%).
Kriteria contoh yang termasuk kedalam kategori bulimia nervosa yaitu 1) makan dengan porsi yang sangat banyak yang tidak seperti biasanya, 2) dengan sengaja membuat muntah untuk mencegah kenaikan berat badan,
3) menggunakan obat pencahar (obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi sembelit atau buang air besar) atau obat diuretik (obat yang dapat menambahkan pembentukan air kencing) untuk menurunkan berat badan, 4) pernah dengan sengaja tidak makan untuk mencegah kenaikan berat badan, 5) melakukan olahraga berlebihan untuk mencegah kenaikan berat badan, 6) mengevaluasi diri tentang pengaruh berat badan dan bentuk tubuhnya. Frekuensi dari keempat perilaku yang menyertai bulimia nervosa (kriteria 2-5) dijumlahkan bernilai delapan atau lebih.
Kriteria contoh yang termasuk kedalam kategori gangguan binge eating yaitu 1) makan dengan porsi yang sangat banyak yang tidak seperti biasanya, 2) merasa makan berlebihan atau tidak dapat berhenti makan, 3) makan lebih cepat dari biasanya, 4) makan hingga merasa tidak nyaman karena kekenyangan, 5) makan dalam porsi besar walaupun sedang tidak dalam keadaan lapar, 6) makan sendirian karena malu dengan porsi makan yang dikonsumsi, dan 7) merasa sangat bersalah setelah makan dalam porsi yang berlebihan, 8) merasa sangat kecewa karena tidak mampu mengendalikan porsi makan ketika mengalami kenaikan berat badan, dan 9) tidak adanya perilaku yang menyertai seperti pada ciri-ciri bulimia nervosa. Contoh menjawab Ya setidaknya tiga pertanyaan yang dapat dikaitkan denganbinge eating, (kriteria 3-7).
Kriteria contoh yang termasuk kedalam kategori gangguan makan tidak spesifik (EDNOS), yaitu 1) semua kriteria anoreksia nervosa kecuali mengalami menstruasi secara teratur, 2) semua kriteria anoreksia nervosa meskipun berat badannya turun drastis namun masih dalam batas yang normal, 3) orang yang memenuhi kriteria bulimia nervosa kecuali orang yang frekuensibinge eatingdan perilaku yang menyertai bulimia nervosa, pada frekuensi kurang dari dua kali dalam seminggu, 4) tidak melakukan binge eating namun melakukan pemuntahan setelah memakan sedikit makanan.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Gangguan Makan pada Remaja Putri diModel AgencyTasikmalaya
Nama : Desie Pujiastiani
NIM : I14096031
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN NIP. 19660701 199002 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Gizi Masyarakat
Dr. Ir. Budi Setiawan, MS NIP. 19621218 198703 1 001
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA PUTRI
DI
MODEL AGENCY
TASIKMALAYA
DESIE PUJIASTIANI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada
Departemen Gizi masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Makan pada Remaja Putri di Model Agency Tasikmalaya”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rasa tulus dan hormat, penulis menghaturkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sejak perencanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini berakhir.
2. Bapak Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis.
3. Pihak model agency Tasikmalaya yang telah memberikan izin tempat pelaksanaan penelitian.
4. Ayah Adjo Suwardjo dan Ibu Edah Heriyantini selaku orangtua tercinta atas kasih sayang yang tulus, kesabaran, dan dukungan, serta do’a yang tiada henti kepada penulis.
5. Kakak Rikrik, S.T dan Euis, yang telah memberikan dukungan dan do’anya kepada penulis.
6. Rifda Nabila Gumilar, keponakan penulis yang sangat lucu yang sering memberikan semangat baru kepada penulis.
7. Nurdiansyah Sembada, yang telah memberikan dukungan, semangat dan do’anya kepada penulis.
8. Teman-teman Ekstensi GM angkatan tiga, para pembahas, civitas akademik, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.
Bogor, Maret 2012
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Desie Pujiastiani lahir di Ciamis, 10 Desember 1987. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Adjo Suwardjo dan Ibu Edah Heriyantini. Penulis menamatkan Sekolah Dasar di SDN Ciganjeng III tahun 2000, kemudian melanjutkan ke SLTPN 3 Padaherang dan lulus tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis diterima di SMAN 1 Ciamis dan lulus tahun 2006. Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan D3 di IPB jurusan Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi dan mendapat gelar sebagai Ahli Madya (A.Md). Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Sarjana di IPB dan diterima sebagai mahasiswa Program Penyelenggaraan Khusus Ilmu Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
i
Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan ... 3
Riwayat diet ... 4
Gangguan makan tidak spesifik ... 15
KERANGKA PEMIKIRAN ... 17
METODE PENELITIAN ... 19
Desain, tempat dan waktu penelitian ... 19
Jumlah dan cara penarikan contoh ... 19
Jenis dan cara pengumpulan data ... 19
Pengolahan dan analisis data ... 21
Definisi operasiona ... 25
HASIL DAN PEMBAHASAN... 26
Keadaan umum lokasi penelitian ... 26
ii
Jenis-jenis gangguan makan ... 28
Anoreksia nervosa ... 30
Bulimia nervosa ... 31
Gangguanbinge eating ... 32
Gangguan makan tidak spesifik (EDNOS) ... 33
Tidak gangguan makan (normal) ... 34
Hubungan riwayat diet dengan gangguan makan ... 35
Hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan ... 36
Hubungan media massa dengan gangguan makan ... 38
Hubungan teman dekat dengan gangguan makan... 43
Hubungan keluarga dengan gangguan makan... 46
KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
Kesimpulan ... 49
Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Kriteria diagnosis untuk anoreksia nervosa menurut DSM IV ... 12
2 Kriteria diagnosis untuk bulimia nervosa menurut DSM IV... 13
3 Sebaran status gizi contoh ... 27
4 Sebaran karakteristik contoh yang mengalami gangguan makan ...……….30
5 Sebaran contoh berdasarkan indikatorbinge eating...……….32
6 Sebaran contoh berdasarkan peubah riwayat diet ... 35
7 Hubungan riwayat diet dengan gangguan makan ... 36
8 Sebaran contoh berdasarkan peubah persepsi tubuh... 37
9 Hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan ... 38
10 Sebaran contoh berdasarkan peubah media massa... 39
11 Hubungan membaca majalah/tabloid dengan gangguan makan... 40
12 Hubungan menonton acara TV dengan gangguan makan... 41
13 Hubungan mengakses internet dengan gangguan makan ... 42
14 Sebaran contoh berdasarkan peubah teman dekat ... 44
15 Hubungan kritik sahabat dengan gangguan makan ... 44
16 Hubungan kritik pacar (lawan jenis) dengan gangguan makan ... 45
17 Sebaran contoh berdasarkan peubah keluarga ... 46
18 Hubungan kritik keluarga dengan gangguan makan ... 47
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Kuesioner penelitian ... 56
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Kriteria diagnosis untuk anoreksia nervosa menurut DSM IV ... 12
2 Kriteria diagnosis untuk bulimia nervosa menurut DSM IV... 13
3 Sebaran status gizi contoh ... 27
4 Sebaran karakteristik contoh yang mengalami gangguan makan ...……….30
5 Sebaran contoh berdasarkan indikatorbinge eating...……….32
6 Sebaran contoh berdasarkan peubah riwayat diet ... 35
7 Hubungan riwayat diet dengan gangguan makan ... 36
8 Sebaran contoh berdasarkan peubah persepsi tubuh... 37
9 Hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan ... 38
10 Sebaran contoh berdasarkan peubah media massa... 39
11 Hubungan membaca majalah/tabloid dengan gangguan makan... 40
12 Hubungan menonton acara TV dengan gangguan makan... 41
13 Hubungan mengakses internet dengan gangguan makan ... 42
14 Sebaran contoh berdasarkan peubah teman dekat ... 44
15 Hubungan kritik sahabat dengan gangguan makan ... 44
16 Hubungan kritik pacar (lawan jenis) dengan gangguan makan ... 45
17 Sebaran contoh berdasarkan peubah keluarga ... 46
18 Hubungan kritik keluarga dengan gangguan makan ... 47
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Kuesioner penelitian ... 56
PENDAHULUAN
Latar BelakangBanyak sekali studi telah dilakukan di negara-negara Barat untuk
mengetahui seberapa besar kejadian gangguan makan di populasi terkait,
dengan dampak serius yang dapat ditimbulkan. Anoreksia nervosa dan bulimia
nervosa sekitar 90% adalah remaja putri, dengan prevalensi 0,7% dan 1-2%,
serta semakin mengalami peningkatan tiap tahunnya (Fairburn & Harrison 2003).
Fakta lain yang cukup mencengangkan yaitu gangguan makan juga sudah mulai
merambah Asia. Sejumlah kecil kasus gangguan makan dilaporkan terjadi di
Singapura, Cina, dan Jepang (Leeet al2005).
Jika dilihat dari penemuan tersebut, maka bukan tidak mungkin kasus
gangguan makan sudah terjadi di Indonesia. Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Tantiani & Syafiq (2008) membuktikan bahwa 37,3% remaja di Jakarta
mengalami gangguan makan dengan spesifikasi 11,6% remaja menderita
anoreksia nervosa dan 27% menderita bulimia nervosa. Berdasarkan temuan
tersebut, terlihat bahwa terjadi kasus gangguan makan pada remaja di
Indonesia.
Pada masa remaja terjadi perubahan yang sangat berarti baik secara fisik
maupun psikologi diantaranya terjadi proses pertumbuhan yang cepat sehingga
kebutuhan zat gizi remaja perlu mendapat perhatian. Beberapa diantaranya
remaja putri mempraktikan diet untuk menjaga bentuk tubuhnya dengan cara
yang kurang benar dan tanpa pedoman, seperti mengurangi jumlah dan
frekuensi makan.
Belum banyak penelitian atau publikasi ilmiah melaporkan tentang kasus
gangguan makan di Indonesia. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti
lebih lanjut kasus gangguan makan pada remaja putri di model agency. Penelitian ini dilakukan karena remaja putri merupakan populasi yang beresiko
tinggi untuk mengalami gangguan makan.
Fenomena ini disebabkan oleh lebih besarnya tekanan sosial pada
perempuan untuk tampil langsing. Kecantikan memegang peranan penting dalam
penampilan perempuan. Mereka kemudian berdiet untuk menurunkan berat
badan. Beberapa diantaranya menciptakan kontrol berlebihan. Berdiet dan
melaparkan diri merupakan dua dari sekian banyak kejadian pemicu paling kuat
2
Ada empat tipe dari gangguan makan, dua tipe yang paling menonjol
adalah anoreksia nervosa dan bulimia nervosa. Dua tipe lainnya yaitu gangguan
binge eating dan gangguan makan tidak spesifik. Anoreksia nervosa cenderung menolak untuk makan dalam jumlah yang cukup untuk mengontrol berat badan
dan bentuk tubuhnya. Bulimia nervosa cenderung sering dan hampir tiap kali
diikuti oleh perilaku purging. Gangguan binge eating cenderung mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak yang tidak seperti biasanya dan tidak melakukan
pemuntahan setelah mengkonsumsi makanan tersebut. Sedangkan gangguan
makan tidak spesifik cenderung mempunyai gejala yang hampir sama dengan
penderita anoreksia dan bulimia nervosa namun tidak seluruhnya menyerupai.
Tujuan Tujuan Umum
Mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan pada
remaja putri dimodel agencyTasikmalaya.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tipe gangguan makan contoh (anoreksia nervosa, bulimia
nervosa, gangguan binge eating, dan gangguan makan tidak spesifik) 2. Mengkaji hubungan riwayat diet dengan gangguan makan
3. Mengkaji hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan
4. Mengkaji hubungan media massa dengan gangguan makan
5. Mengkaji hubungan teman dekat dengan gangguan makan
6. Mengkaji hubungan keluarga dengan gangguan makan
Kegunaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
untuk masyarakat dan memberikan informasi tentang kejadian gangguan makan
pada remaja putri. Selain itu bagi mahasiswa dapat dijadikan bahan informasi
TINJAUAN PUSTAKA
RemajaMasa remaja adalah masa pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi baik secara
fisik, yang ditandai dengan berkembangnya jaringan-jaringan dan organ tubuh
yang membuatnya lebih berisi maupun secara kejiwaan, yaitu kelabilan emosi
karena merupakan masa transisi dari jiwa kanak-kanak menuju dewasa (Garwati
& Wijayati 2010).
Mar’at (2009) membedakan masa remaja atas empat bagian, yaitu :
1. Masa pra-remaja atau pra-pubertas (usia 10-12 tahun)
2. Masa remaja awal atau pubertas (usia 12-15 tahun)
3. Masa remaja pertengahan (usia 15-18 tahun), dan
4. Masa remaja akhir (usia 18-21 tahun).
Golongan remaja rentan akan adanya berbagai pengaruh dari luar yang
dapat dengan mudah langsung diikuti, determinan utama bagi remaja adalah
berasal dari teman sebaya. Terdapat tiga kekuatan dalam masyarakat yang
dapat mempengaruhi remaja, yaitu salah satunya adalah keluarga, sekolah dan
lingkungan sekolah. Melalui berbagai macam media massa, remaja berkenalan
dengan berbagai macam peristiwa yang terjadi dalam masyarakat sehingga akan
mempengaruhi perkembangan kepribadian remaja (Khumaidi 1989).
Berkaitan dengan perkembangan fisik, remaja adalah masa ketika
seseorang mulai memperhatikan keadaan tubuhnya dan sering gelisah jika
mendapati tubuh mereka ternyata tidak ideal. Banyak cara dilakukan oleh remaja
untuk mendapatkan bentuk tubuh yang menurut mereka lebih bagus dan
menarik. Menurut Garwati & Wijayati (2010) berawal dari pemikiran inilah,
kemudian banyak remaja akhirnya terjebak pada pola makan yang tidak sehat.
Mereka mengurangi porsi makan, bahkan memangkas jadwal makan. Makanpun
menjadi dua kali atau bahkan satu kali sehari.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan
Cooper & Stein (1992) menyatakan faktor kepribadian, tekanan
sosiokultural, hubungan dalam keluarga merupakan faktor-faktor yang bisa
meningkatkan risiko remaja untuk mengalami gangguan makan. Field et al
(1999) menyebutkan bahwa teman sebaya dan media massa mempengaruhi
perilaku mengontrol berat badan pada remaja putri yang akan menimbulkan
KERANGKA PEMIKIRAN
Gangguan makan melibatkan perasaan dan pikiran negatif mengenai berat
badan, makanan dan pola makan yang mengganggu aktifitas sehari-hari dan
fungsi tubuh. Banyak anak terutama remaja sangat memperhatikan bagaimana
bentuk tubuh mereka dan khawatir mengenainya.
Gangguan makan disebabkan oleh faktor individu dan faktor lingkungan.
Faktor individu muncul karena ada dorongan dalam diri seseorang yang sangat
ketakutan menjadi gemuk dengan cara melakukan diet penurunan berat badan
karena ingin mengontrol berat badannya. Faktor lingkungan diantaranya dari
pihak teman, media massa dan keluarga.
Penentuan gangguan makan menggunakan metode eating disorder diagnostic scaleuntuk menentukan tipe gangguan makan. Tipe gangguan makan ada empat tipe, yaitu anoreksia nervosa, bulimia nervosa, gangguan binge eating, dan gangguan makan tidak spesifik.
Karakteristik contoh meliputi usia, tinggi badan, berat badan, pendidikan,
dan uang saku. Status gizi contoh diperoleh dari IMT/U untuk remaja awal dan
remaja pertengahan serta IMT untuk status gizi remaja akhir. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi seorang remaja putri mengalami gangguan makan,
antara lain riwayat diet, persepsi tubuh, media massa, teman dekat, dan
keluarga.
Riwayat diet meliputi pernah tidaknya contoh berdiet menurunkan berat
badannya, alasan berdiet dan cara berdiet. Persepsi tubuh meliputi yang
mengalami distorsi persepsi tubuh dan yang tidak mengalami distorsi persepsi
tubuh. Distorsi persepsi tubuh merupakan persepsi contoh mengenai bentuk dan
berat badannya terhadap bentuk dan berat badannya yang sebenarnya. Media
massa yang diteliti tiga jenis media massa yaitu majalh/tabloid, televisi, dan
internet. Masing-masing media massa ditanyakan frekuensi keterpaparan dan
Pengaruh setelah mengakses ketiga media massa tersebut terhadap penurunan
berat badan. Teman dekat terdiri dari sahabat wanita dan pacar/lawan jenis.
Ingin mengetahui kritikan dari teman dekat terhadap diet penurunan berat badan
yang nantinya akan berakibat pada gangguan makan. Keluarga terdiri dari kritik
keluarga dan kebiasaan diet keluarga. Ingin mengetahui pengaruh keluarga
terhadap kritikan bentuk tubuh dan berat badan pada contoh, serta ingin
mengetahui adanya anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan diet
18
Keterangan:
= variabel yang diteliti
= hubungan antar variabel yang tidak diteliti
= hubungan antar variabel yang diteliti
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Karakteristik Contoh
Media Massa Teman Dekat
Persepsi Tubuh Gangguan Makan
Riwayat Diet
METODE PENELITIAN
Desain, Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian yang dilakukan merupakan penelitiancross sectional studyyaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian
berlangsung. Penelitian dilakukan di Dennys modeling & acting, Oksmieth Management, Excel Modeling, Bie Models Management, Devila Dimensi, dan Sanggar Kresida, yang berada di Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Oktober-November 2011.
Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
Contoh pada penelitian ini adalah kelompok remaja putri model agency
Tasikmalaya. Contoh dipilih secara purposive sampling dengan kriteria remaja putri berusia 12-21 tahun yang berprofesi sebagai model yang masih aktif.
Jumlah keseluruhan contoh remaja putri pada penelitian ini sebanyak 61 orang.
Proporsi contoh terbanyak yaitu di Dennys Modeling & Acting sebanyak 41
orang, Oksmieth Management sebanyak 10 orang, Excel Modeling sebanyak
satu orang, Bie Models Management sebanyak lima orang, Devila Dimensi
sebanyak satu orang, dan Sanggar Kresida sebanyak tiga orang. Contoh
distratifikasikan menurut golongan umur, yaitu golongan 12-15 tahun sebagai
remaja awal, golongan 16-18 tahun sebagai remaja pertengahan, dan golongan
19-21 tahun sebagai remaja akhir.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan langsung kuesioner terlampir
yang diisi langsung oleh contoh. Sebelum pelaksanaan penelitian, dilakukan uji
coba kuesioner terlebih dahulu. Pengumpulan data uji coba kuesioner dilakukan
pada empat orang siswi SMA Budi Mulia Bogor. Tujuan dilakukan uji coba
kuesioner adalah untuk mengetahui seberapa reliable kuesioner tersebut dapat digunakan untuk penelitian.
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada 61 orang remaja putri di
model agency Tasikmalaya selama beberapa hari, meliputi pengisian kuesioner serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Data primer yang dikumpulkan
meliputi karakteristik contoh, riwayat diet, persepsi tubuh, media massa, teman
20
Pengukuran berat badan dan tinggi badan diperoleh melalui pengukuran yang
dilakukan oleh peneliti. Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah
timbangan CAMRY, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan adalah microtoise. Pada saat dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan, contoh diminta untuk melepaskan sepatu.
Data riwayat diet diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari sepuluh
pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi pernah tidaknya contoh berdiet dalam
setahun terakhir, alasan berdiet, cara membatasi jumlah konsumsi pangan, jenis
pangan yang dibatasi konsumsinya, serta kebiasaan makannya. Dari sepuluh
pertanyaan, empat diantaranya merupakan pertanyaan tertutup, dan enam
pertanyaan terbuka untuk dideskripsikan.
Data persepsi tubuh diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari
sepuluh pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi bentuk tubuh saat ini, ukuran
baju, rasa minder dengan ukuran baju, menyebutkan bagian tubuh yang belum
sesuai yang diinginkan, menyebutkan berat badan dan tinggi badan yang belum
sesuai yang diinginkan, serta menyebutkan ciri-ciri wanita yang mempunyai
tubuh ideal. Dari sepuluh pertanyaan, enam diantaranya merupakan pertanyaan
tertutup, dan empat pertanyaan terbuka untuk dideskripsikan.
Data media massa diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari sepuluh
pertanyaan. Media massa ini terbagi atas tiga jenis media massa, yaitu
majalah/tabloid, televisi, dan internet. Pertanyaan tersebut meliputi frekuensi
keterpaparan contoh terhadap ketiga media massa tersebut, pengaruh dari
ketiga media massa tersebut terhadap contoh mengenai bentuk tubuh dan
penurunan berat badan, dan menyebutkan artis/model idola contoh yang
mempunyai bentuk tubuh ideal. Dari sepuluh pertanyaan, empat diantaranya
merupakan pertanyaan tertutup, dan enam pertanyaan terbuka untuk
dideskripsikan.
Data teman dekat diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari delapan
pertanyaan. Teman dekat ini terbagi atas dua, yaitu sahabat wanita dan pacar.
Pertanyaan tersebut meliputi ada tidaknya sahabat wanita contoh yang
mempunyai tubuh ideal, pernah tidaknya disindir mengenai bentuk tubuh (berat
badan dan tinggi badan), serta respon dari contoh mengenai sindiran tersebut.
Dari delapan pertanyaan, enam diantaranya merupakan pertanyaan tertutup, dan
21
Data keluarga diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari delapan
pertanyaan. Keluarga ini terbagi atas dua, yaitu kritik keluarga dan kebiasaan diet
keluarga. Pertanyaan tersebut meliputi pernah tidaknya dikritik keluarga
mengenai berat badan, ada tidaknya anggota keluarga yang mempunyai
kebiasaan diet, serta respon contoh terhadap kritikan dan kebiasaan diet anggota
keluarganya. Dari delapan pertanyaan, lima diantaranya merupakan pertanyaan
tertutup, dan tiga pertanyaan terbuka untuk dideskripsikan.
Pengolahan dan Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari kuesioner diolah dan dianalisis dengan
menggunakan Microsoft excel dan SPSS 16.0 for Windows. Pengolahan data yang dilakukan berupa editing, coding, cleaning, entry, dan analisis. Masing-masing peubah yang diteliti diberi kategori. Karakteristik contoh dikategorikan
sesuai dengan umur contoh (remaja awal, remaja pertengahan, dan remaja
akhir), pendidikan contoh saat ini (SMP, SMA, dan PT), dan uang saku perbulan
contoh (rendah <400.000, sedang 400.000-1.170.000, dan tinggi >1.170.000).
Data berat badan, tinggi badan, dan umur digunakan untuk menghitung
status gizi contoh. Pengukuran status gizi dilakukan dengan indeks massa tubuh
menurut umur (IMT/U) untuk usia 12-18 tahun. Nilai IMT/U contoh diperoleh
dengan menggunakan software anthroplus dari WHO 2007 yang kemudian dikategorikan berdasarkan nilai z-skor. Kategori status gizi berdasarkan WHO
(2007), yaitu sangat kurus (z < -3 SD), kurus (-3 SD≤ z <-2 SD), normal (-2 SD≤ z
≤+1SD),overweight(+1 SD < z ≤ + 2 SD), obese(z > +2 SD). Pengukuran status gizi untuk usia 19-21 tahun menggunakan indeks massa tubuh (IMT), dengan
kategori kurus (< 18,5), normal (18,5-24,9), overweight (25,0-29,9), obese (>29,9).
Faktor riwayat diet dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu pernah diet
dan tidak pernah diet. Contoh yang mempunyai riwayat diet yaitu pernah
melakukan diet pada setahun terakhir dengan alasan takut gemuk atau ingin
menurunkan berat badan serta cara dietnya dengan mengurangi porsi makan.
Sedangkan contoh yang tidak mempunyai riwayat diet yaitu tidak pernah
melakukan diet pada setahun terakhir atau pernah melakukan diet tetapi dengan
alasan tidak nafsu makan, karena tidak nafsu makan disini contoh sedang sakit
22
Faktor persepsi tubuh dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu mengalami
distorsi persepsi tubuh dan tidak mengalami distorsi persepsi tubuh. Contoh yang
mengalami distorsi persepsi tubuh yaitu contoh yang mengakui bentuk tubuhnya
gemuk tetapi secara perhitungan IMT tergolong kategori normal, dan contoh
yang mengakui bentuk tubuhnya normal atau sedang tetapi masih belum puas
dengan berat badan saat ini dan menginginkan untuk menurunkannya, serta
jawaban contoh mengenai pernyataan ciri-ciri seorang wanita yang dikatakan
mempunyai tubuh ideal adalah bentuk tubuhnya yang tinggi dan kurus.
Sedangkan contoh yang tidak mengalami distorsi persepsi tubuh yaitu contoh
yang mengakui bentuk tubuhnya kurus dan ingin menaikkan berat badannya.
Faktor media massa dikategorikan menjadi tiga, yaitu membaca
majalah/tabloid, menonton acara televisi, dan mengakses internet. Contoh yang
terpengaruh oleh majalah/tabloid, TV, dan internet yaitu frekuensi contoh
membaca majalah/tabloid, menonton acara TV, dan mengakses internet
mengenai fashion/mode satu kali/minggu, dapat menyebutkan nama majalah/tabloidnya dan nama acara televisinya, menganggap gambar model
yang ada di majalah/tabloid, TV, dan internet tersebut merupakan bentuk tubuh
ideal dan mempunyai pengaruh untuk contoh ingin menurunkan berat badannya.
Sedangkan contoh yang tidak terpengaruh oleh majalah/tabloid, TV, dan internet
yaitu contoh yang tidak pernah membaca majalah/tabloid, menonton acara TV,
dan mengakses internet mengenai fashion/mode, atau contoh yang membaca majalah/tabloid, menonton acara TV, dan mengakses internet mengenai
fashion/mode satu kali/minggu serta tidak menganggap gambar model yang ada di majalah/tabloid, TV, dan internet tersebut merupakan bentuk tubuh ideal dan
tidak mempunyai pengaruh untuk contoh ingin menurunkan berat badannya.
Faktor teman dekat dikategorikan menjadi dua, yaitu kritik sahabat dan
kritik pacar. Contoh yang terpengaruh oleh kritik sahabat atau pacar yaitu contoh
yang menganggap sahabat wanitanya mempunyai tubuh ideal, contoh pernah
dikritik oleh sahabat atau pacarnya mengenai berat badan dan menerima kritikan
dari sahabat atau pacar dengan melakukan diet untuk menurunkan berat badan.
Sedangkan contoh yang tidak terpengaruh oleh kritik sahabat atau pacar yaitu
contoh yang menganggap/tidak menganggap sahabat wanitanya mempunyai
tubuh ideal, contoh pernah/tidak pernah dikritik oleh sahabat atau pacarnya
mengenai berat badan dan tidak menerima kritikan dari sahabat atau pacar
23
Faktor keluarga dikategorikan menjadi dua, yaitu kritik keluarga dan
kebiasaan diet keluarga. Contoh yang terpengaruh oleh kritik keluarga yaitu
contoh pernah dikritik mengenai berat badan oleh anggota keluarga dan bentuk
kritikannya harus menjaga makan dan bentuk tubuh. Terdapat anggota keluarga
yang mempunyai kebiasaan diet dengan alasan agar langsing, dan contoh
menyetujui dengan kebiasaan diet yang dilakukan oleh anggota keluarganya.
Sedangkan contoh yang tidak terpengaruh oleh kritik keluarga yaitu contoh yang
tidak pernah dikritik mengenai berat badan oleh anggota keluarga, dan walaupun
pernah dikritik, namun bentuk kritikannya harus menaikan berat badan karena
terlalu kurus. Tidak terdapat anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan diet
dengan alasan agar langsing, dan walaupun ada contoh tidak menyetujui dengan
kebiasaan diet yang dilakukan oleh anggota keluarganya.
Penentuan kasus gangguan makan menggunakan kuesioner (Lampiran 1)
yang diadopsi dari Development and Validation of Eating Disorder Diagnostic Scale : A Brief Self-Report Measure of Anorexia, Bulimia, and Binge Eating Disorder(Stice et al2000), yaitu jika contoh memenuhi salah satu kriteria berikut ini :
1. Anorekia Nervosa
(a) Tinggi badan dan berat badan pada data item 19 dan 20 yang menghasilkan
IMT kurang dari 17,5
(b) Merasa takut berat badannya menjadi gemuk dengan skor 4 atau lebih besar,
pada item 2
(c) Mengevaluasi diri tentang pengaruh berat badan dan bentuk tubuh dengan
skor 4 atau lebih besar di kedua item 3 atau 4
(d) Mengalami amenorrhea (tidak mengalami menstruasi pada wanita yang sudah pernah menstruasi tetapi belum mengalami menopause) selama tiga kali bertutut-turut pada item 21.
Jika seorang individu memenuhi kriteria (a) dan (d) di atas, tidak diperlukan
kriteria (b) dan (c).
2. Bulimia Nervosa
(a) Mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak dan ditandai dengan
hilangnya kontrol makan , jika jawaban Ya pada item 5, menjawab Ya pada
item 6 dan menjawab lebih besar dari 2 pada item 8
(b) Kebiasaan perilaku yang menyertai bulimia nervosa pada 15, 16, 17, dan 18,
24
(c) Pengaruh tentang evaluasi diri mengenai berat badan atau bentuk tubuh
dengan skor 4 atau lebih besar di kedua item 3 atau 4.
3. GangguanBinge Eating
(a) Banyak makan yang ditandai dengan hilangnya kontrol menjawab Ya pada
item 5 dan 6. Menjawab lebih besar dari 2 pada item 7
(b) Merupakan dukungan dari tiga pernyataan yang dapat dikaitkan denganbinge eating, menjawab Ya pada setidaknya tiga pertanyaan yang dijelaskan pada item 9, 10, 11, 12, dan 13
(c) Ditandai kekecewaan tentangbinge eating,menjawab Ya pada item 14. (d) Tidak adanya perilaku yang menyertai bulimia nervosa dengan menjawab 0
pada item 15, 16, 17, dan 18.
4. Gangguan makan tidak spesifik
(a) Pada wanita, semua kriteria anoreksia nervosa kecuali wanita yang masih
mengalami menstruasi secara teratur.
(b) Orang yang mengalami semua kriteria anoreksia nervosa meskipun berat
badannya turun drastis namun masih dalam batas yang normal.
(c) Orang yang memenuhi kriteria bulimia nervosa kecuali orang yang frekuensi
binge eating dan perilaku yang menyertai bulimia nervosa, pada frekuensi kurang dari dua kali dalam seminggu atau selama durasi kurang dari tiga
bulan.
(d) Tidak melakukan binge eating namun melakukan pemuntahan setelah memakan sedikit makanan.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan (riwayat diet,
persepsi tubuh, media massa, teman dekat, dan keluarga) setelah dikategorikan
kemudian dianalisis dengan gangguan makan menggunakan uji chi square dan
odds ratio(OR).
Interpretasi Odds Ratio adalah sebagai berikut:
• OR = 1, estimasi bahwa tidak ada asosiasi atau hubungan antara faktor risiko denganoutcome
• OR > 1, estimasi bahwa ada asosiasi atau hubungan positif antara faktor risiko denganoutcome
25
Definisi Operasional
Usiaadalah contoh yang berusia 12-21 tahun.Riwayat diet adalah pernah tidaknya contoh mengubah pola makan agar dapat mengurangi berat badan.
Persepsi tubuh adalah pendapat contoh mengenai tubuhnya apakah persepsi positif (persepsi contoh sama dengan keadaan saat ini) atau persepsi negatif (persepsi contoh dengan keadaan saat ini berbeda).
Majalah/tabloid adalah media massa cetak yang menampilkan pesan melalui tulisan dengan bentuk buku.
Televisi adalah media massa elektronik yang menampilkan pesan secara audio visual.
Internetadalah media massa elektronik berupa situs-situs web.
Teman dekat adalah orang yang mempunyai pengaruh besar pada diri (sahabat wanita dan lawan jenis/pacar).
Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan darah (ayah, ibu, kakak, adik, om, tante).
Gangguan makan adalah pola makan yang tidak seperti biasanya orang sehat, terkait dengan kelompok umur lainnya mengenai ketidakpuasan berat badan atau dorongan dalam diri seseorang untuk menurunkan berat badan.
Anoreksia nervosa adalah penolakan makanan untuk mempertahankan berat badan normal minimal.
Bulimia nervosa adalah mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak yang disertai melakukan pemuntahan dengan sengaja, menggunakan laksatif, diuretik, melewatkan waktu makan dan olahraga berlebihan.
Gangguan binge eating adalah keadaan mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak dan tidak disertai perilaku seperti pada kriteria bulimia nervosa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Lokasi PenelitianDennys modeling & acting berada di Jl. Harimau 3 no 3 Tasikmalaya, selain di Tasikmalaya, Dennys juga membuka cabang di Ciawi dan Banjar.
Jadwal latihan pukul 15.00-17.00 WIB, untuk di Tasikmalaya hari Rabu dan
Jumat, di Banjar, Selasa dan Kamis, dan di Ciawi, Senin dan Sabtu. Periode
pelatihan sampai enam bulan. Tim pengajarnya ada tiga orang, yaitu dari
Tasikmalaya, Bandung dan Jakarta. Denny Suarghany, ST (acting & modeling), Jimmy B Hendayana (modeling & kepribadian), dan Suwanto (acting). Pada tahun 2002Dennys modeling & acting didirikan dan mendapat akta notaris yang berdasarkan SK Menteri Kehakiman & HAM RI No. C-943.HT.03.02, serta SK
Dinas Pendidikan No.429/1463.B/DISDIK/DIKLUSP.
Prestasi di bidang modeling diantaranya juara umum model casual Jawa Barat-Sumedang, juara umum top model bintang TV & Sinetron di Jakarta, juara
umum bintang idola Indonesia di Jakarta, jajaka Kab. Tasikmalaya Wakil Jabar
2003, finalis mojang & jajaka Jabar 2003, juara umum trend bintang sinetron di
Yogyakarta, juara umum bintang idola Indonesia di Bandung, dan finalis sang
lelaki Indosiar di Jakarta.
Peneliti juga diajak untuk hadir pada acara ulang tahun Oskmieth
Management yang ke-19 tahun, untuk mendapatkan contoh lebih banyak dari
agency lain. Pada acara tersebut, peneliti mendapat tambahan contoh 20 orang dari lima model agency. Model agency tersebut diantaranya Oksmieth Management sebanyak 10 orang, Excel Modelling satu orang, Bie Models
Management sebanyak lima orang, Devila Dimensi satu orang, dan Sanggar
Kresida sebanyak tiga orang.
Karakteristik Contoh
Contoh dalam penelitian ini adalah remaja putri di model agency
Tasikmalaya. Karakteristik contoh yang diteliti adalah usia, pendidikan saat ini,
dan uang saku. Contoh yang diteliti berjumlah 61 orang yang terdiri dari 19 orang
(31,1%) contoh berstatus gizi normal dan 42 orang (68,9%) contoh berstatus gizi
kurus. Contoh yang berusia 12-18 tahun, status gizinya dihitung menggunakan
IMT/U, dan contoh yang berusia 19-21 tahun menggunakan IMT. Data status gizi
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanJumlah contoh yang didapatkan sebanyak 61 orang, sebanyak 46 orang
remaja putri model agency Tasikmalaya (75,4%) memiliki gangguan makan dan 15 orang (24,6%) tidak mengalami gangguan makan. Gangguan makan
anoreksia nervosa terdapat satu orang (1,6%). Gangguan makan bulimia
nervosa sebanyak dua orang (3,3%). Gangguan makan binge eating sebanyak lima orang (8,2%), dan gangguan makan tidak spesifik (EDNOS) sebanyak 38
orang (62,3%).
Sebanyak 39 orang (81,2%) contoh pernah diet. Faktor riwayat diet
menyebabkan gangguan makan karena remaja putri merasa takut gemuk
sehingga berusaha untuk mengontrol dan mengendalikan berat badannya.
Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan riwayat diet dengan
gangguan makan, dengan (OR: 3,71; 95% CI: 1,03-13,76; p<0,05) dan
merupakan faktor risiko.
Sebanyak 35 orang (81,4%) contoh mengalami distorsi persepsi tubuh.
Faktor persepsi tubuh menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan makan
karena mereka menganggap bahwa seorang wanita yang mempunyai tubuh
ideal itu adalah wanita yang langsing, tinggi, perut kencang, dan proporsional.
Bagi mereka bentuk tubuh yang kurus merupakan daya tarik agar keeksisannya
tetap dipertahankan di lingkungan sosial. Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan (p>0,05).
Faktor media massa (majalah, televisi, dan internet) menjadi salah satu
penyebab terjadinya gangguan makan karena mereka menganggap
model-model yang berada di media massa tersebut sebagai tokoh yang mempunyai
bentuk tubuh ideal sehingga menginginkan bentuk tubuh yang kurus, tinggi, dan
langsing seperti tokoh idola mereka. Sebanyak 40 orang (81,6%) contoh
terpengaruh oleh internet dan pengaruh dari internet lebih tinggi dibandingkan
pengaruh dari majalah/tabloid dan televisi. Terdapat hubungan yang signifikan
antara hubungan mengakses internet dengan gangguan makan, dengan (OR:
4,44; 95% CI: 1,16-17,02; p<0,05) dan merupakan faktor risiko.
Faktor teman dekat menjadi salah satu penyebab gangguan makan karena
didunia modeling adanya tren memiliki tubuh yang kurus adalah sesuatu yang menarik agar menjadi golongan yang popular. Sebanyak 37 orang (78,7%)
DAFTAR PUSTAKA
Brown JE, Isaacs J, Krinke B, Leachtenberg E, &Murtaugh M. 2005. Nutrition Through The Life Cycle 2thedition. Thomson Wadswoth, USA.
Carlson NR & Buskist W. 1997. Psycology: The Science of Behavior 5th edition. Allyn dan Bacon, Boston.
Cooper PJ & Stein A. 1992. Feed Problems and Eating Disorders in Children and Adolescent. Harwood Academic Publisher, Massachusetts.
Fan et al. 2010. Associations between Body Mass Index, Weight Control Concerns and Behaviors, and Eating Disorder Symptoms among Non-Clinical Chinese Adolescents. BMC Public Health, 10(314): 1471-2458.
Fairburn CG et al. 1998. Risk Factors for Binge Eating Disorders. Archives General Psychiatry, 55: 425-432.
Fairburn CG, Cooper Z, Doll HA, &Welch SL.1999. Risk Factors for Anorexia Nervosa. Archives General Psychiatry, 56: 468-476.
Fairburn & Harrison. 2003. Eating Disorders. The Lancet, 361: 407-416.
Fairburn CG, Cooper Z, Doll HA, &Davies BA. 2005. Identifying Dieters Who Will Develop an Eating Disorder: A Prospective, Population-Based Study. Am J Psychiatry, 162: 2249–2255.
Fairburn CG. 2008. Cognitive Behavior Therapy and Eating Disorder. Guilford Press, New York.
Field A, Camargo C, Taylor C, Berkey C, &Colditz G. 1999. Relation of Peer and Media Influence to the Development of Purging Behaviors Among Preadolescent and Adolescent Girls. Arch Pediatr Adolesc Med, 153: 1184-1189.
________et al. 2001. Peer, Parent and Media Influences on the Development of Weight Concerns and Frequent Dieting Among Preadolescent and Adolescent Girls and Boys. Pediatrics, 107(1): 54-60.
French SA, Story M, Downes B, Resnick M, &Blum RW. 1995. Frequent Dieting among Adolescent Psychosocial and Health Behavior Correlates. American Journal of Public Health, 85(5): 695-701.
Garner DM, Olmsted MP, Bohr Y, &Garfinkel PE. 1982. The Eating Attitudes Test: Psychometric Features and Clinical Correlates. Psychological Medicine, 12: 871-878.
Garrow JS & James. 1993. Human Nutrition and Dietetics. Churchill Livingstone, London.
56
Lampiran 1 Kuesioner penelitian
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA PUTRI
DI
MODEL AGENCY
TASIKMALAYA
Nama Responden : ………..
Alamat : ………..
………..
………..
No Hp : ………..
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
57
Isilah titik-titik dibawah ini!
I. Karakteristik contoh
Umur : ………..tahun
Berat badan : ………kg
Tinggi badan : ………..cm
Pendidikan saat ini/terakhir : ………
*Berapa biasanya Adik diberi uang oleh orangtua? Rp ………...
*berilah keterangan per hari/per minggu/per bulan
II. Gangguan Makan
yaitu pola makan yang tidak seperti biasa terkait dengan ketidakpuasan atau
dorongan dalam diri seseorang.
Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan di bawah ini!
Keterangan : Tidak sama sekali : 0-1 Sedikit : 2-3 Sedang : 4-5 Sangat : 6
No Pertanyaan Jawaban
0 1 2 3 4 5 6
1. Apakah Adik merasa gemuk?
2. Apakah Adik ketakutan jika berat badan
naik atau menjadi gemuk?
3. Apakah berat badan berpengaruh bagi
Adik?
4. Apakah bentuk badan berpengaruh bagi
Adik?
Jawaban
Ya Tidak
5. Selama 6 bulan terakhir, apakah Adik
pernah makan dengan porsi yang
sangat banyak yang tidak seperti
biasanya?
6. Pada saat Adik makan dengan porsi
yang sangat banyak tersebut, apakah
Adik merasa makan berlebihan atau
58
Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan di bawah ini!
No Pertanyaan Jawaban
7. Berapa hari rata-rata dalam satu minggu
pada 6 bulan terakhir ini Adik makan
dalam porsi sangat banyak yang tidak
seperti biasanya dan merasa berlebihan?
1 2 3 4 5 6 7
8. Berapa kali rata-rata dalam satu minggu
pada 3 bulan terakhir ini Adik makan
dalam porsi sangat banyak yang tidak
seperti biasanya dan merasa berlebihan?
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
Pada masa makan yang berlebihan, apakah Adik pernah……
No. Pertanyaan Ya Tidak
9. Makan lebih cepat dari biasanya?
10. Makan hingga Adik merasa tidak nyaman karena
kekenyangan?
11. Makan dalam porsi yang besar walaupun sedang
tidak dalam keadaan lapar?
12. Makan sendirian karena Adik malu dengan porsi
makanan yang dikonsumsi?
13. Merasa sangat bersalah setelah Adik makan dalam
porsi yang berlebihan?
14. Merasa sangat kecewa karena tidak mampu
mengendalikan porsi makan Adik atau ketika
59
Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan di bawah ini!
No Pertanyaan Jawaban
15. Berapa kali dalam satu minggu pada 3
bulan terakhir ini Adik dengan sengaja
membuat muntah untuk mencegah
kenaikan berat badan?
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
16. Berapa kali dalam satu minggu pada 3
bulan terakhir ini Adik menggunakan obat
pencahar (obat yang biasanya digunakan
untuk mengatasi sembelit atau susah buang
air besar) atau obat diuretik (obat yang
dapat menambah pembentukan air kencing)
untuk mencegah kenaikan berat badan?
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
17. Berapa kali dalam satu minggu pada 3
bulan terakhir ini Adik dengan sengaja tidak
makan untuk mencegah kenaikan berat
badan?
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
18. Berapa kali dalam satu minggu pada 3
bulan terakhir ini Adik melakukan olahraga
untuk mencegah kenaikan berat badan?
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
19. Berapa berat badan Adik sekarang?
………… kg
20. Berapa tinggi badan Adik sekarang?
………… cm
21. Dalam 3 bulan terakhir, berapa kali
menstruasi yang Adik lewatkan (tidak
60
Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan dan isilah titik-titik di bawah ini!
III. Riwayat Diet
yaitu pernah tidaknya mengubah cara makan agar dapat mengurangi berat
badan.
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah dalam satu tahun terakhir Adik pernah
diet tertentu atau membatasi jumlah konsumsi
pangan?
a. Ya
b. Tidak
2. Apabila jawaban No.1 Ya, Sebutkan alasannya! ……….
……….
……….
3. Bagaimana cara Adik membatasi jumlah
konsumsi pangan tersebut?
6. Apabila jawaban No.5 Ya, Berapa kali dalam
seminggu Adik melakukannya?
……….
……….
7. Apakah Adik biasanya makan lengkap (nasi
beserta lauk pauknya) sendirian?
9. Apakah Adik biasanya mengkonsumsi
makanan ringan (jajanan)?
a. Ya
b. Tidak
10. Jenis makanan ringan (jajanan) apa yang biasa
Adik konsumsi?
……….
……….
……….
61
Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan dan isilah titik-titik di bawah ini!
IV. Persepsi Tubuh
yaitu pendapat mengenai tubuh, apabila persepsi positif (persepsi sama dengan
keadaan saat ini) atau persepsi negatif (persepsi dengan keadaan saat ini
berbeda).
No Pertanyaan Jawaban
1. Menurut Adik bagaimanakah bentuk tubuh saat
ini?
a. Kurus
b. Sedang
c. Gemuk
2. Apa ukuran baju yang biasa Adik gunakan? a. S
b. M
c. L
d. XL
3. Apakah Adik merasa minder dengan ukuran
baju Adik?
a. Ya
b. Tidak
4. Tulislah tiga bagian tubuh mana yang Adik rasa
belum sesuai yang diinginkan?
a………...
b………...
c………
5. Apakah berat badan Adik sudah sesuai dengan
yang diinginkan/impikan?
7. Tipe sepatu/sandal manakah yang biasa Adik
pakai?
a. Flat shoes b. High heels
8. Apakah tinggi badan Adik sudah sesuai dengan
yang diinginkan/impikan?
10. Menurut Adik, Sebutkan tiga ciri seseorang
wanita yang dikatakan mempunyai tubuh ideal?
a………...
b………...
62
V. Pengaruh Media Massa
yaitu majalah, TV, dan internet yang berpengaruh terhadap terjadinya gangguan
makan.
No Pertanyaan Jawaban
1. Berapa kali dalam seminggu Adik membaca
majalah/tabloid wanita yang bertemakan
fashion/mode?
……….
……….
……….
2. Sebutkan nama majalah/tabloid wanita yang
bertemakan fashion/mode yang biasa Adik baca?
……….
……….
……….
……….
3. Berapa kali/minggu Adik menonton acara TV
yang bertemakanfashion/mode?
……….
……….
4. Sebutkan nama acara TV yang bertemakan
fashion/mode yang biasa Adik tonton?
……….
……….
……….
……….
5. Berapa jam/hari Adik mengakses situs yang
bertemakanfashion/mode?
……….
……….
6. Apakah Adik berpikir bahwa bentuk tubuh
model pada gambar-gambar majalah/acara
TV/situs tersebut merupakan bentuk tubuh
ideal?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah gambar model tersebut membuat Adik
ingin untuk menurunkan berat badan?
a. Ya
b. Tidak
8. Siapakah artis/model idola (nasional/
internasional) yang menurut Adik bentuk
tubuhnya ideal?
……….
……….
……….
……….
9. Saya memulai program diet karena artikel yang
ada di majalah /acara TV/situs tersebut
a. Ya
b. Tidak
10. Saya memulai program latihan fisik/olahraga
karena artikel yang ada di majalah/situs atau
acara TV tersebut
a. Ya
63
VI.Teman dekat
yaitu orang dekat yang mempunyai pengaruh besar pada diri (sahabat atau
pacar)
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah menurut Adik, sahabat wanita Adik
mempunyai bentuk tubuh yang ideal?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah sahabat Adik pernah menyindir tentang
berat badan Adik?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah sahabat Adik pernah menyindir tentang
tinggi badan Adik?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah sahabat Adik pernah menyarankan
untuk menurunkan berat badan?
a. Ya
b. Tidak
5. Apa yang Adik lakukan apabila sahabat Adik
menyarankan untuk menurunkan berat badan?
……….
……….
……….
……….
6. Apakah pacar/lawan jenis Adik pernah
menyindir tentang berat badan Adik?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah pacar/lawan jenis Adik pernah
menyindir tentang tinggi badan Adik?
a. Ya
b. Tidak
8. Apa yang Adik lakukan apabila pacar/lawan
jenis Adik menyarankan untuk menurunkan
berat badan?
……….
……….
……….
64
VII. Keluarga
yaitu orang yang mempunyai hubungan darah (ayah, ibu, kakak, adik, om, tante).
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Adik tinggal bersama orangtua? a. Ya
b. Tidak
2. Apakah Ayah dan Ibu Adik tinggal bersama? a. Ya
b. Tidak
3. Apakah Adik pernah dikasih saran/kritik
mengenai berat badan oleh anggota keluarga
Adik?
a. Ya
b. Tidak
4. Bagaimanakah bentuk saran/kritiknya? ……….
……….
……….
……….
5. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai
kebiasaan diet atau membatasi jumlah
konsumsi pangan?
a. Ya
b. Tidak
6. Apabila jawaban No.5 Ya, siapakah anggota
keluarga tersebut?
……….
……….
……….
7. Apakah Adik setuju dengan kebiasaan diet atau
membatasi jumlah konsumsi pangan seperti
yang dilakukan oleh anggota keluarga Adik?
a. Ya
b. Tidak
8. Apabila jawaban No.7 Ya, tulislah alasannya! ……….
……….
……….
……….
65
Lampiran 2 Hasil ujichi squarefaktor-faktor gangguan makan
Variabel OR
(95% CI) pvalue
Riwayat diet 3,71
(1,04-13,76) 0,04
Persepsi tubuh 2,78
(0,82-9,43) 0,09 Membaca majalah/tabloid 0,85
(0,25-2,92) 0,80 Menonton acara televisi 0,36
(0,10-1,31) 0,11 Mengakses internet 4,44
(1,16-17,02) 0,02
Kritik sahabat 2,06
(0,56-7,52) 0,27 Kritik pacar/lawan jenis 0,74
(0,23-2,37) 0,60
Kritik keluarga 2,36
(0,72-7,74) 0,15 Kebiasaan diet keluarga 0,71