• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Identifikasi Chilling Injury Pada Buah Alpukat Secara Non Destructive Menggunakan Gelombang Ultrasonik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Identifikasi Chilling Injury Pada Buah Alpukat Secara Non Destructive Menggunakan Gelombang Ultrasonik"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Diselenggarakan oleh PERTETA Cabang Bali dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

Dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke-50, HUT ke 28

&

BK ke 18 FTP UNUD

ISBN 978-602-7776-09-8

PROSIDING SEMINAR NASIONAI PERTETA

2012

Universitas Udayana

Denpasar, 13-14 Juli 2012

PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN

DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN

BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKA

Didukung oleh :

Q}WISUKA

' {u 2 aAnalilika PT. C krawala Angkasa

ALMEGA

seja.brera
(2)

[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012J

h:AJIAN

IDENTIFIKASI

CHILLllVG I1V./URYPADA

BUAH

\LPUKAT

SECARA

NON DESTRUCTIVE

MENGGUNAK.AN

.

GELOlVIBANG ULTRASOl

TIK

Emmy Darmawati, Achmad Fauzan Alfansuri

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fak\dt3s Tekl1ologi p・イエ。ョェセョL IPB

c-mail: emi_handono@yahoo.com

ABSTRAK

ASuセャィ alpukat (Persea americana i\Till) tennasuk buah klimakterik yang sering

GZゥセ[NiャQpZャQャ sebelum dimatangkan atau dipasarkan. I'vfetode penyimpanan suhu rendah ,::':lllukan untuk. mempeiiahankan mUlL!, namun perm.asalahannya adalah sering terjadi

セャBャャiセ[ャォ。ャャ dingin atau chilling injury (0). Identifikasi adanya gejala CI secara 11011

,...'iniii/I·e periL! diJakukan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan yang ditimbulkan.

ェGャGAャャAセGZャiゥQ\エ。Qャ ge!ombang u!trasonik dalam identifikasi CI perlu dikaji selain menggunakan

\ lR--Tujuan penelitian ada!ah menganalisis sifat gelombang ultrasonik dalam hubungannya

,\'n:'::l1l gcjala CI pada buah alpukat selama proses penyimpanan dingin. Bahan yang

,illCunabn adalall buah alpukat \'arietas mentega mutl! 1 yang diperoleh dari daerah Claw1 .

NiNャセ|ᄋ[ャ Baral. Pcngukuran non destruktif dcngan gclombang ultrasonik menggunakan

UlIii.wiilccr, oscilloscope digital, ultrasoll ic rester, dan personal kompLlter. Data hasil

pcncmb:'LlI1 gelombang ultrasonik berupa data tegangan (amplitudo) dan \\aktu, diolah mcnjadi data kecepatan gelombang dan atenuasi. Parameter mutu yang diduga dapat

mcngidentitikasi gejala CI adalah perubahan wama, kekerasan, total padatan terlarut (TPT)

dJllpH c1iukur secara distruktif. Pola hubungan parameter mutu dengan kecepatan gelombang

dan atenuasi dianalisa untuk melihat paramter mutu yang dapat digunakan untuk

llH:ngidentifikasi Cf yang dapat direpresentasikan dengan panjang gelombang atau atenuasi.

DJri hasil pengamatan, diketahui bahwa gejala Cf dapat diamati dari perubahan wama,

kckcrasan, total padatan terlamt, pH dan sifat gelombang ultrasonik. Buah alpukat yang disimpan pada suhu SoC mengalami penumnan nilai kekerasan, total padatan terlamt, dan pcningkatan nilai pH yang lebih lambat dibandingkan pada penyimpanan suhu ISoC dan suhu ruang. Alpukat yang disimpan pada suhu SoC mengalami kemsakan dingin pada hari ke-lO

pcnyimpanan karena timbul eiri-eir1 teljadinya CI baik seeara visual maupun berdasarkan

pcnurunan parameter mutu. Kekerasan dan total padatan teriarut merupakan parameter mutu yang dapat direpresentasikan dengan keeepatan gelombang ultrasonik untuk mengidentifikasi

Cf. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk memverifikasi hasil yang sudah didapat dengan

varietas dan waktu panen berbeda. Kedua faktor ini berkaitan erat dengan sifat fisio kimia buah.

Kala kunci :Alpukat, Chilling injury, Non destructive, Gelombang ultrasonik.

c

CJ C

IV

0.. [5

V>

IV

0..

Mセ

C -OL

CJ

f-c

m

-0

V>

CJ

v;

o

I

-0..

(3)

[PROSiDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

I

I

"l'::'

I

セZZ

- - - "

PENDAHULUAN

セN

Buah alpukat memiliki pasar dan nilai ekonomi yang sangat baik di dalam maupun Iu

negeri. Produksi buah alpukat Indonesia terus meningkat, berdasarkan data Badan

Pus::

Statistik tahun 2010 tercatat bahwa produksi buah alpukat tahun 2004 sebesar 221,774 to;;:

dan pada tahun 2009 sebesar 257,642 ton. Buah a1pukat memiliki umur simpan yang pendei1!it.

bila disimpan pada ruang, dan akan melambat hingga 30-40 hari bila disimpan pada suhuSoC

(Indriani 1997). Namun permasalahan yang sering terj adi pada penyimpanan suhu dingir.

adalah adanya kerusakan dinginatau Chilling lnjwy (Cl) yang akan menurunkan mutu buah. セGエN

Pendugaan adanya gejalaCImenjadi penting untuk melakukan tindakan agarォ・イオウ。ォ。エセN

dapat dicegah atau diperkecil. Kerusakan CI pada buah alpukat ,menyebabkan buah ァ。ァセ

matang, daging buah berwama coklat, buah cepat busuk pada saat dibiarkan pada suhuイオ。ョセᆳ

Pemeriksaan mutu buah secara non destruktif (Non Destructive Testing, NDT) untux

mengidentifikasi adanya CI perlu dikaji sehingga CI dapat terdeteksi dengan cepat

dan-akurat. Penggunaan gelombang ultrasonik yang dapat mengidentifikasi mutu buah sepeni

total padatan terlarut dan kekerasan dapat dijadikan dasar untuk mengidentifikasi 。、。ョケセ

gejala Cl, khususnya untuk buah alpukat. Penelitian ini bertujuan mengkaji gelombang

ultrasonik untuk mengidentifikasi gejala Clsecaranon destructive.

l\1ETODOLOGI

Bahan dan Peralatan

Bahan yang digunakan adalah buah alpukat varietas mentega mutu I dari daerah Ciawi. Jawa Barat dengan ukuran diameter rata-rata 7 em dan berat berkisar 250 - 350 gram/buah

yang dipetik pada bulan Juli 2011. Alat untuk pengukuran sifat gelombang ultrasonik

digunakan tmnsducer pemancar dan penerima gelombang ultrasonik dengan frekuensi 50

kHz. Refraktometer digital ATAGO PR-20I untuk mengukur TPT, Rheometer modelCR 300

DX-L untuk mengukur kekerasan, Chromameter model CR 310 untuk menguku ,varna kulil dan daging buah.

IVletodologi

Penelitian dilakukan ctalam tahapan seperti tersaji pacta Lampiran 1.

Pengukuran sifat gelombang ultrasonik, Buah alpukat yang telah dibersihkan diletakkan

pada dudukan buah antara keclua transducer, kemudian gelombang ultrasonik ditembakkan

dengan cara mcngontrol penembakan melalui softv.·are M621 di komputer. Data hasil

penembakan berupa clat8 teg8ngan (amplitudo) d8n waktu, selanjutnya c1iolah menjacli data kecep8tan ge10mbang dan atenuasi. Perhitungan kecepatan gelombang ultrasonik dilakukan clengan menggunakan PerS81na8n 1, sedang perhitungan atenllasi clengan menggllnakan Persamaan 2.

5

"" .. "" , " " .. " .. "" "".V

= -

(1)

t

Dimana

V: kecepatan gelombang(m/s);

S : j8rak antara transmitter dengan receiver (m) dan

t :waktu tem puh (detik).

1 A

"""

"

"

(( = -

[In-.Jl.] .. (2)

x Ax

(4)

[PROSIDING SEMINAR NASIONAl PERTETA 2012J

-()lil 1:111 :1 : . , .

(i. セcG」ヲゥウゥ・ョ atenuasl (aB/m);

\ j;lr:lk:

.\:: ;I nplilUdo mula-mula (volt); .

\,. ,::npliwdo setelah menempuh ]arak x (volt)

Pcngukuran perubahan mutu alpulclt selama daIum penyimpanan. Paramcter

• J '''IJ1() diduaa berkaitan dengan gejala CI adalah \Varna, kekerasan, TPT. Pengukuran

111l1l1 \ ' ' ' ' '"

• 1 "'1;3n c;criap 3 har1 sekali, dengan lama Slmpan berdasarkan suhu penyimpanan. Pada

IIIjNjイセ \.t\ ( .... 0 0

,uhu rlIang dilakukan lama simpan 14 hari, suhu IS C 28 hari dan suhu 5 C 35 hari.

h':b('(iJan lama simpan diretapkan berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada. Titik

[GZャQゥセャャォオイ。ョ diiakukan di daerah yang samJ dengan titik penembakan gelombang ultrasonik

セ :111\1 ;11ah radial pada 4 titik.

. I'cngukuran \Varna. Chroma meter model CR 310 dikalibrasi dan selanjutnya sampel

dlld-:lII dcngan meletakkan ujung head pada permukaan buah alpukat. Sistem notasi \.vama

,:IIl\;Jl:lbn dengan menggunakan sistem Humer yang dicirikan dengan 3 parameter, yaitu L,

NセN 、セuャ b.

Fcngnkuran kekerasall. Pcngukuran kckc1'tlsan dilakukan dengan menggunabn

HL:;;ll1crcr model CR 300 yang diset dengan /Ilode 20, beban maksimum 10 kg, kcdalaman

l'll1lLlJ1Jn 10 mm, kecepatan pCl1unman bcban 60 mm/menit, dan diameter jarum 5 mm.

\i1ai hasil pengukuran dalam kg-force (kg£).

Pengukuran Total Padatan Terlarut (TPT). TPT diukur nlenggunakan alat

Rl·j!'ah:tometer digital ATAGO PR-20 1. Daging buah diambil fitratnya, kemudian diletakkan

p:\(!;l prisma refraktometer. 1\ilai yang tertera pada alar menunjukkan nilai total padatan

tnl<lrLn pada daging buah dengan satuan °Brix.

HASIL DAN PEMBAHASAN

l'nubahan Mutu Buah Alpukat Selama Penyimpanan

Parameter mutu buah yang diduga dapar mengindikasikan adanya gejala Cf adalah

warna, kckerasan, total padatan terlarut, dan pH.

Warna.

Hasil penelitian memperlihatkan perubahan nilai L selama penyimpanan di suhu ruang,

セャャィャャ ISoC, dan suhu 5°C (GambaI' 1, Lampiran 2). Pada penyimpanan suhu ruang, terjadi

pl:llingkatan nilai L pada hari ke-3 penyimpanan , kemudian menurun pada ke-7 sampai dcngan hari ke 14 (busuk). Proses ini sesuai dengan ciri buah a!pukat yang akan mengalami proses pcmatangan beberapa saat setelah panen dan kemudian akan menuju proses pcrnbusukkan. Pematangan buah alpukat pada umumnya ditunjukkan oleh peningkatan ktccrahan wama kulit buah. Pada penyimpanan suhu 15°C, mempunyai pola yang sarna hanya proses pematangan yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai L terjadi pada hari ke

.10 dan selanjutnya akan menurun sampai akhir penyimpanan (hari ke 28 sudah busuk). Hal

iセi mCllunjukkan bahwa suhu penyimpanan mampu memperlambat proses pematangan.

!'cnOllicna tersebut tidak terlihat pada penyimpanan suhu 5°C, dimana nilai L meningkat di

han ke 10 dan menurun sangat lambat dengan nilai L yang masih tetap tinggi di akhir

PCIlYlmpanan(35 hari penyimpanan). Hasil ini mengindikasikan adanya proses gaga! matang

karcna kerusakan dingin(Cf).

Perubahan nilai a dan b (Gambar 1, Lampiran 2) menunjukkan pola yang sarna dengan

Lpacta suhu ruang dan 15°C yaitu terjadi perubahan wama hijau (-a) menuju wama merah

(-i'a), komponen wama kuningnya berkurang, hal ini menandakan ada proses pematangan.

c

Q) c

ro CL ro

u

Vl

ro CL

C

.::L

<lJ

f-c

m "0

Vl

Q)

Vl

C

'-CL ro

en

r.J

>-(1)

.::L

Q)

(5)

[PROSIDING SEMINAR NASIONAl PERTETA 2012]

Pada penyimpanan suhu SoC, komponen warna hijaunya masih tetap tinggi (-a) demikiilI

juga dengan komponen warna kuning yang mengindikasikan tidak terjadi prosesー・ュ。エ。ョァ。セ ,

Kekerasan. '1:

Ada kesamaan pola penunman kekerasan buah alpukat yang disimpan pada suhu ruan!,;'

dan 1SoC (Gambar 2, Lampiran 2) hanya berbeda saat terjadinya penurunan tertinggi yaniff

mengindikasikan proses pematangan. Pada suhu mang terjadi penunll1an yang tajam pad,

hari ke 3 penyirnpanan dan pada suhu lSoC terjadi pada hari ke 10 setelah penyimpanan. hセ

ini menunjukkan bahwa suhu lSoC bersifat mernperlarnbat proses pernatangan. Pad, .

penyirnpanan SoC, penumnan nilai kekerasan kecil bahkan pada hari ke 10 terjadi kenaikarJCo,

nilai kekerasan yang tertinggi dan menunll1 secara fluktuatif sampai hari ke 3S dengan ョゥャセ NセN

kekerasan masih lebih tinggi dari buah alpukat yang disirnpan di suhu mang rnaupun 15°C. ... Seperti yang ditunjukkan oleh perubahan warna, perubahan kekerasan juga dapat dijadikan -indikator adanya proses pernatangan buah. Peleg et al. (1990) menyatakan bahwa kekerasan rnerupakan prediktor yang baik untuk rnenentukan tingkat kematangan buah. Kekerasan buah

alpukat yang disirnpan pada suhu SoC yang tetap tinggi rnenunjukkan tidak terjadi proses

pelunakan atau pernatangan selarna dalarn penyimpanan.

Penurunan kekerasan atau pelunakan teljadi karen a ada proses perornbakan protopektin menjadi pektin dimana pecahnya protopektin rnenjadi zat dengan bobot molekul rendah yang lamt dalarn air mengakibatkan lemahnya dinding sel dan tunllmya kohesi yang rnengikat se! satu dengan yang lain.

Total PadatanTerlarut.

Buah alpukat adalah buah klimaterik yang unik karena tidak dapat rna tang di pohon. Kematangan akan terjadi setclah beberapa saat dipanen. Walaupun buah alpukat tidak berasa rnanis pada saat matang, tetapi TPT dapat dijadikan indikator kematangan buah karena kandungan karbohidratnya cukup tinggi yaitu 7,7 gram dalam 100 gram daging bllah. semen tara kandungan Iemak sebesar 6,5 gram.

Pola perubahan TPT (GambaI' 3, Lam;)iran 2) selama dalam penyimpanan seiring dengan pola perubahan kekerasan. Pada awal penyimpanan, niJai TPT rendah dan rneningkat beberapa hari setelah penyimpanan kemudian rnenurun diakhir penyimpanan. Pada saat nilal TPT tinggL menanclakan adanya proses pematangan buah, seJanjutnya niJai TPT menllrun mengindikasikan aelanya proses pembusukan. Pola tersebut tidak terJihat paela buah alpukat

yang disimpan di suhu Soc. diawal penyimpanan kanelungan TPTnya tents menunm dan

meningkat tinggi setelah hari ke 35. Peningkatan niJai TPT pada buah alpukat tielak hanya karena perombakan karbihidrat tetapi juga hidrolisa lemak, sehingga fenomcna paela alpukat

yang elisimpan pada suhu SoC kcmungkinan besar adalah basil dari bidrolisa lemak yang

mengindikasikan kcbusukan.

Sifat Gelombang Ultrasonik Selama Penyimpanan

Pengukuran sifat gelombang ultrasonik paela buah alpukat elilakukan elari saat buah bnI'll eliangkut dari kebl1l1 ke laboratorium sampai buah mengalami pembusukan di setiap

perlakuan suhu penyimpanan. Kecepatan gelornbang.

Pada penyimpanan suhu ruang clan subu lSoC memperlihatkan bahwa kecepatan

geJombang cenderung meningkat eli awal kernuclian menurun sampai akhir penyimpanan

(Gambar 4, Lampiran 3). Faela penyimpanan subu SoC, kecepatan gelombang menurun

(6)

[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012J

(ll!:ll, lCljadinya proses pematangan. Mizrach et al. (1994), menyimpulkan dari hasil "'Ilcliliannya bahwa ada hubungan antara kecepatan gelombang dan kekerasan. Semakin

lUll:d, buah, nilai kecepatan gelombang ultrasoniknya akan semakin rendah karena sifat

I'r!\)lnlJ:ll1g llltrasonik Y2.ng sempurna merambat pada media padat. Pada penelitian ini, seeara

セ ゥセャiZ、 Ilubllngan keeepatan gelombang dengan nilai kekerasan tidak terlihat tetapi bila

,::hllbllIlgkan dengan TPT lebih terlihat. Selanjutnya akan dibahas pada sub bab hubunga:1 'll"lIkuran distruktif dan non distruktif.

!'L

::-\ 1L'llllasi.

. Atcllllasi menyatakan banyakl1ya energi yang bilang pada sa at pcrambatan gelombang

ult;;:sonik mclcwati medium. Koefisien atenuasi dipengaruhi oleh jenis medium perantara

d:lIJ 「セiゥQySォョケ。 zat yang terkandung di dalam medium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

\l'l11:iKin' lama waktu simpannya semakin meningkat koefisien atenuasinya. Semakin lama llll1lir panen maka pembentukan komponen buah abn scmakin kompleks sehingga lebih l':II1\'JK lcrjadi peristiwa geJombang seperti pembiasan dan pemantu]an pada batas anrara !llL'lliuill berbeda. Dengan demikian semakin banyak energi yang tidak dapat diteruskan \,'ili;ll..'.!!3 koefisien atenuasi semakin meningkat. Pada pengimpanan suhu ruang pcningkatan

k(,,·ri;l;n atenuasi sangat nyata, sedang pada SUhll ISoC dan SoC berOukt"uasi dengan

セBG」|GiQャゥエGイlゥョァ。ョ meningkat pada akhir penyimpanan (Gambar ), Lampiran 3).

IIlIlJungan Parameter Akustik Gelombang liltrasonik dcngan Sifat Fisiko Kimia Buah

A!rukat

Pcnggambaran hubungan an tara hasil pengukuran mutu yang diwakili dcngan

J;1!ilmClCr kckerasan dan TPT dcngan nilai akustik dari geJombang ultrasonik buah selama

d:d:ml pcnyimpanan untuk ke tiga perlakuan suhu sepel1i pada Gambar 1 untuk kecepatan

gdombang dan Gambar 2 unt1.lk atenuasi.

Persamaan yang terbcntuk pada masing-masing gambar merllpakan trend garis yang

d!bcnruk oleh software Excel dengan pilihan R yang paling besar. Hubungan kekerasan buah

セャーャャォ。エ yang disimpan pada suhu ruang dan suhu lSoC dengan nilai keccpatan gelombang

ll1cmpunyai trel.dyang sama untuk nilai R yang paling baik, sedang untuk penyimpanan suhu

:"C lC'rbentuk trend garisnya berbeda walaupun berbentuk persamaan polinomial. Hasil ini

mcnginfonn3sikan bahwa teljadi proses pembahan dalam daging buah alpukat yang tidak

S<lma dengan proses yang ada pada buah yang disimpan pada suhu ruang dan ISoC, artinya

ada indikasi kerusakan sel karena pengamh suhu dingin yang terpapar eukup lama yaitu 28 hari. Hubungan TPT dengan kecepatan gelombang membentuk trend garis dengan R yang C'ukup ringgi. Seperti dipembahasan sebelumnya telah disampaikan bahwa seem-a visual grafik peru bahan nilai TPT mempunyai pola yang lebih selaras bila dihubungkan dengan pola kcccpatan gelombang sepanjang mas a simpan di ke tiga perlakuan suhu. Basil ini menambah kajian bahwa panjang gelombang dapat merepresentasikan nilai TPT dalam buah selain kckerasan. Ada dugaan bahwa paramater mutu buah yang dapat direpresentasikan dengan sifat akustik sangat tergantung pada komposisi fisiko kimia buah.

-C

QJ

C

ro

0...

ro

u </)

ro

0... C

.::L

QJ

f-c

ro

'D

</) QJ </)

o

I....

0...

ro

</) m

>-m

.::L

Q)

a::

(7)

[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

200 400

Kecepatan (m/sl

[image:7.523.26.512.49.469.2]

o

Gambar 1, 6

5

セT

..:.: ";;3

11l

セ 2

...

セ 1

<lJ

:'::0

-1 O lOO -2DD 300

___

セ⦅セセ⦅r⦅セZセ

__.__

r-:

I

Suhu ' :

II

6

I

Zオセセセ⦅

- _ .

l

4

=-0,0008x' + t,3601X -

iZセ

4

I

L - A. -- - - II

セ I 35,8'- セ v

II

セG セ イセGセセセZセセZセセ]

Ii

2

- -- --- ---.--- - -..-

i

セZ lM]Mセ

--=

II

i

LNooooLセ[[セBBB

i

L

1

0 200 400

II

0

セMMMBMヲャRセセセTWMMMMMM[セP

I

'--- K_e_c_e_p_at_a_n_l_m_/_s_l_ - ' K_e_c_ep_a_t,-an,--(m_/s_l

---,II

Kecepatan (m/sl

I

(a)

I---..

sMセィセMrセM[セセMMMMMMMMャ

r ...

Suhu

l s i

Suhu 5

I 8

I

I

8 ,---..-

I

8 -- - -- - -- -

---16

1

16!

I

6

iセ

L

ャセ

II

i

; ;

II

-i.,.---II

セZ

l "

BMMByM[[MZMPGMMGPMGPGMQSxGZzMKGGGPGセセGセUqGVMMVMMx

_

II

セZ {MZNMッセZ[[LッッッBL

I

セZ

.. ' , I Y --

-O,OOT12XZ+LJ:T039X:-I I' i

I

R'=0 211 I

I

o

I R'62,035=0,6039 I : : '0 i l O R '8,4836=0,512

i

0 200 400 i I

l

Kecepatan lm/s)

!

! :

セZ]セセセ。ョ

(b)

HセH[lセj

L _ _ •• . _ .._ _•• ._.•.

a. Hubungan nilai kecepatan gelombang dengan kekerasan b. Hubungan nilai kecepatan gelombang c!engan TPT.

Trend garis yang terbentuk c!ari hubungan koefisien atenuasi dengan kekerasan untuk

penyimpanan suhu nJang dem 1SoC mempunyai pola yang sama, sementara unti.lk

penyimpanan suhu SoC berbeda, Hasilini menguatkan adanya indikasi proses kerusakan sel

pada penyimpanan suhu cialam jangka waktu yang lama (28 hari).

Hal yang cukup rnenarik adalah koefisien atenuasi clapat rnerepresentasikan nilai kekerasan untuk ke tiga suhu penyimpanan dengan nilai R yang cukup baik dibanding

dengan nilai R yang terbentuk dari trend bubungan antara TPT dengan koefisien atenuasi

Basi] ini mellambab kajian bahwa kekerasan clapat clirepresentasikan oleh koefisien atenuasi Pacla Gambar I(b) clan Gambar 2(a) diciapat bahwa sifat akustik gelombang ultrasonik dapat

digunakan untuk mendeteksi adanya gejala CI climana panjang gelombang clapat

mereprescntasikan nilai TPT, sementara kekcrasan direprcscntasikan oleh koefisien atenuasi dirnana ke clua sifat fisiko kimia tersebut (TPT dan kckerasanj menjacli indikator acianya

gejala C1 pada buah yang disjmpan pac1a suhu dingin (SoC) sepeni yang telah dibahas pada

(8)

[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETAZOl2}

---

,

suhuRuang

I

6

.-

I 6

i

I

I -4 I

:=-5

5 I I

ャBGMyMG\G|GQGTPGRxBセs[SGTMzUクイBGMM

i CD

-

I セ

セ セ[

I

';;4

c

I -

v, 51,283

'"

" i·-·--·.._·R'·=..O;·0646·--·..··..···..· Vl

.-

3

'"

3

" i

...

i=-d,---

, 1!

J{

2

I

QJ 2

'"

i セ

I 1

I

., ,

: ,) I

0

c

I

0 20 40 i

Atenuasi (dB/m)

o

Suhu 15

20

Atenuasi (dB/m)

l

' l !- - - . - - - ,

Suhu 5

G

20

Atenuasi (dB/m)

····f

Suhu 5 I

f '

I

!r--

'*

,<;.--- i

I

1 "i"

イMMMMMセLケMMMMMMM I

i セN i

r---c- :

i '" . :

L.... .. .. _... .. _... " !

!..

⦅セNN

..._.-....__._----._...._---'" .._--_.._..

!

1---_..._---_._-

!

i Y=0,0241x' . 0,8904x+ I

!---..

MM[セZSセセZセZM

..----

I

L __. ....:._...:_..

I

40 I

j

o

20

o

2

¢-i Y=VZVVVVクGMセ」ゥLTQRYクᄋZMMᄋ

1 i·..·· ·.. ·· ..·5,81% -- .

o

L __

R2=PセWSセ _

40 20 Atenuasi (dB/m) SClhu Ruang o MMMBGセMMMM

I

"I

セ..

__

._.._-- --..⦅セNMMN⦅N⦅MM⦅ ...

--l _

_ -- - .

i

2 イMケ]セP[PVセセセセセRセTWXYクWNMMN

!---[(,=

0,0173---o L__.. _.__. ._...

(b)

GambaI' 2. a, Hubungan koefisien atenuasi dengan kekerasan b. Hubungan koefisien atenuasi dengan TPT.

KESIl\1PULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Gejalachilling injUlJ!(Cl) dapat diamati dari perubahan wama, kekerasan, total padatan

h:r1arut. Pada penyimpanan hari ke 10 dengan suhu SoC terindikasi adanya gejala CI yang

ditunjukkan dengan meningkatnya nilai kekerasan cukup tinggi tetapi nilai TPT menurun. lndikasi ini diperkuat dengan visualisasi buah alpukat baik kulit maupun daging buah yang 11lengeras dibeberapa tel11pat dengan warna coklat. Sifat akustik dari gelol11bang ultrasonik

diduga kuat dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gejala CI pada buah alpukat dengan

panjang gelombang untuk merepresentasikan TPT dan koefisien atenuasi untuk kekerasan dirnana ke dua paral11ater mutu tersebut merupakan indikator yang cukup baik untuk l11elihat

adanya CIpada buah alpukat.

Saran

Periu dilakukan kaji ulang untuk mendapatkan konsistensi hubungan antara panjang gclombang dan koefisien atenuasi terhadap TPT dan kekerasan dengan melakukan penelitian

ャセョjオエ。ョ

menggunakan varietas buah alpukat berbeda dan masa panen yang berbeda. Varietas Can masa panen perpengaruh terhadap sifat fisiko kimia buah.
(9)

-[PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan tujuan untuk menentukan range (kisar;

nilai) kecepatan gelombang dan koefisien atenuasi yang menunjukkan adanya gejala CI c::

Dari penelitian ini diketahui bahwa gejala CI dapat ditujukkan oleh perubahan

Wart.-baik itu kecerahan atau timbulnya spot (bintik-bintik) berwama coklat, sehingga metode

n; .

distruktif menggunakan image bisa diterapkan unhlk mengidentifikasi adanya Cl.

DAFTAR

PUSTAKA

Anonim, 2011, Chilling Injury http://comes.umy.ac.idJfi1e.php/1/arsiplResourcesyptipasc;;·

CHILLING%20lNJURY.ppt. Accessed 05-05-11. .

Anonim, 2011, Transduser ultrasonik.http://marikemari.com/tranduser-ultrasonik. Accessed 18-04-11

Budiastra IW., Trisnobudi A. dan Pujantoro L., 1998, Pengembangan Teknologi Ultrasonik u/llui

Penentu Kematangan dan Kerusakan Buah-buahan Tropika secara Non-Destruktlf BOgar:

Laporan Riset Unggulan Terpadu V Fateta. セ

Djamila S., 2010, EvaJuasi Mutu Buah Naga secara Non-Destruktif dengan Metode Ultrasonik [tesisl

Bogar: Fakultas Teknologi Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor. .

Efriyanti N.D., 2006, Pendugaan Tingkat Ketuaan Belimbing Manis dengan Menggunaka:

Gelombang tJltrasonik [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, lnstitut PertanianBogo,

Mizrach A., Galili N., Gan-Mor S., F1itsanov U. and Prigozin 1., 1996, Model of Utrasollir

Parameters to Assess Avocado Properties and Shelf Life.J Agric Eng Res 65: 261-267.

Mizrach A., Flitsanov U., Akerman M. and Zaubennan G., 2000, Monitoring Avocado Softening h

(10)

[PROSIDING SEMINAR NASIONAl PERTETAZOlZ]

L;\lllriran I. Diagram alir pelaksanaan penelitian

[

Mulai

1

....

I

Buah Alpukat

I

T Pembersihan dan Pengukuran Mutu

Penyimpanan

I

Suhll 15°C I Suhu Ruang]

-I

Penembakan Gelombang

J

Data Atenuasi

I

Ultrasonik

f---i>1

danKeceparan

n

L---,--,..- - - ' - - - - ;

I

Pengukuran Perubahan .II' Data L, a, dan b

H

\V am:) .

pengllj.,rlll:n Tingkat Data Ting.kat Kekcrasan ','

I

Kekerasan -

H

Pengukuran Total

iヲMMMセi

Data TFT .j

Padaran Terlarut (TPT)

I

-1L-

- . l

1 .

Hubungan Antara Kecepatan Gelombang dan Atenllasi dengan Parameter Mutu

t

Parameter yang Digunakan untuk menentukan CI

y

Selesai

e QJ e

e..

m

u V)

ro e.. e

.Y. QJ

l

-e

m U

V)

QJ

V)

o

l.-e.. ro

V)

m

>-m

.:L

QJ

0::::

(11)

[PROS/DING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012)

Lampiran 2. Perubahan parameter mutu (Warna, Kekerasan dan TPT) selama masa simpan セ

10

··---·-·---1

I

セsオィオU

""'-Suhu Ruang

o

o

10 20 30 40 [image:11.514.28.503.35.842.2]

Lama Simpan (hari)

Gambar 1. Perubahan nilai L selama masa simpan alpukat.

セsオィオU

·--i..l-Suhu Ruang

GMZヲセセNセ Su hu 15

o

10 20 30 40

Lama Simpan (hari)

Gambar 2. Perubahan nilai kekerasan seJama masa simpan alpukat.

o

-·m..-Suhu Ruang

o

10 20 30 40

LamaSimpan (hari)

(12)

[PROSIDING SEMINAR NASIONAl PERTETA 2012J

. "11 '"' PanJ' ang gelombang dan koefisien atenuasi buah alpukat selama masa simpan

' ..llnplr,. oJ·

300

250

[image:12.516.58.499.74.794.2]

VI

...

E 200

c

2 150

ro

0-C!J 100

u

C!J

::.::

50

0

0 10 20 30 40

Suhu 5 Suhu Ruang

M[Nセ Suhu15

Lama Simpan (hari)

GambaI' 4. Kecepatan gelombang buah Alpukat selama 1113sa simpan.

-4'-Suhu 5 --ti:.-Suhu Ruang

LセN[ -Suhu15

40 30

20 10

, .. :coc ,"" 'otC.." ..::.& _... . 30

25

E

"?l 20

""Cl 'v; 15

r.:

:::l

c 10

C!J

5

0 0

Lama Simpan(hari)

-Gambar 5. Koefisien atenuasi buah Alpukat selama masa simpan.

c

Q)

c ro a..

ro

u

V)

ro a..

c

Q)

f-c

ro

U

V)

(l)

V)

o

-c...

a.. ro

カセ

ro

>-ro

Mセ

(l) a:::

Gambar

Gambar 1,a. Hubungan nilai kecepatan gelombang dengan kekerasan
Gambar 1. Perubahan nilai L selama masa simpan alpukat.
Gambar 5. Koefisien atenuasi buah Alpukat selama masa simpan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pasar tradisional banyak interaksi yang tidak ditemukan dalam pasar modern, dimana para pedagang pasar tradisional tidak membeli suatu barang dagangan yang akan mereka

Sebagai ketua tim persiapan akreditasi, saya juga telah melakukan pertemuan dengan penanggung jawab pokja-pokja akreditasi seperti administrasi manajemen puskesmas, UKP

Azospirillum dan Azotobacter merupakan bakteri non smbiotik yang berasosiasi dengan berbagai tanaman dengan kemampuannya menambat nitrogen bebas dari udara sehingga

Indonesia )” merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalis pengalokasian surplus underwriting dana tabarru’ pada produk

Ruang lingkup mata kuliah ini terdiri atas pengertian, dan ruang lingkup studi kependudukan, sumber data kependudukan, teori- teori kependudukan, pertumbuhan penduduk, komposisi

memperoleh data tentang diri pribadi dan pemikiran interview meliputi identitas diri, perjalanan hidupnya, dan pandangan- pandangannya mengenai berbagai masalah yang

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skr ipsi

Banyak objek BCB di Cirebon (56 situs) Melakukan penerapan skala prioritas sesuai dengan tingkat urgensinya Mengumpul-kan data kese- jarahan, skala prioritas dan tingkat