PADA BURSA EFEK INDONESIA
Periode 2010-2014
The Achievement of Stock Return through Leverage and Profitability in The
Textile and Garment Companies Listed
On The Stock Exchange Indonesia Period 2010-2014
“SKRIPSI”Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh :
Winni Widia Rahayu
21212076
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
iii
dan salam semoga selalu terlimpah kepada uswatun khasanah kita, Rasulullah Muhammad SAW dan segenap pengikutnya karena atas berkat, rahmat dan
karunia, dan lindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PENCAPAIAN RETURN SAHAM MELALUI LEVERAGE DAN
PROFITABILITAS PERUSAHAAN TEXTILE DAN GARMENT YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Periode 2010-2014”.
Skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat penyusunan
Tugas Akhir pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia Bandung. Dalam penulisan Skripsi ini tidak lepas
dari bimbingan, doa dan dukungan dari berbagai pihak, terutama kepada Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati.,Dra.,SE.,M.Si., sebagai dosen pembimbing yang
telah senantiasa meluangkan waktu dan membimbing penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini,SE.,Spec.Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Binsis Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
3. Ibu Dr. Raeni Dwi Santi,SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Manajemen Pemasaran, serta Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan
iv
5. Ibu Linna Ismawati SE.,M.Si selaku Ketua Sidang, Dosen Penguji II, dan sekaligus
Dosen Spesialisasi Manajemen Keuangan yang selalu membimbing, membantu,
dan telah berkenan memberikan kritikan sekaligus masukan demi kesempurnaan Skripsi ini.
6. Ibu Trustorini Handayani SE., M. Si. Selaku dosen wali MN-3 2012 yang selalu membimbing dan membantu.
7. Bapak Hari Mulyono selaku Kepala Kantor BEI Perwakilan Bandung
8. Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang bekerja PT.BEI Kantor Perwakilan Bandung, yang
senantiasa membantu dan membimbing.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan semua cinta, kasih sayang doa restu dan perhatian yang tidak ada henti-hentinya serta memberikan semangat dan
dukungan secara moral maupun materi. Terima kasih atas pengorbanan selama ini.
10. Kakak dan adikku yang selalu memberi dukungan dan semangat
11. Sahabat-sahabatku tersayang Riani, Putri, Adinda, Anna, Eva, Lala atas dukungan
dan senantiasa setiap saat bersedia membantu.
v
Akhir kata penulis memanjatkan do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT
semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi penulis pada khususnya maupun bagi khalayak pembaca pada umumnya. Dan semoga Rahmat, karunia serta hidayah dari Allah SWT selalu menyelimuti hidup kita Amin... Amin Ya Robbal A’lamin
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandung, Agustus 2016 Penulis,
vi LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO HIDUP
ABSTRAK...i
KATA PENGATAR...iii
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR TABEL...x
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB 1PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 10
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10
1.2.2 Rumusan Masalah... 12
1.3Tujuan Penelitian ... 13
1.4Kegunaan Penelitian ... 13
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 13
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 14
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 14
1.5.2 Waktu Penelitian... 16
BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 17
2.1.1 Return Saham ... 17
vii
2.1.2 Rasio Leverage ... 20
2.1.2.1 Pengertian Rasio Leverage ... 20
2.1.2.2 Jenis-Jenis Rasio Leverage ... 21
2.1.2.3 Tujuan dan Manfaat Leverage ... 23
2.1.2.4 Indikator yang digunakan ... 24
2.1.3 Rasio Profitabilitas ... 24
2.1.3.1 Pengertian Rasio Profitabilitas ... 24
2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas ...25
2.1.3.3 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas dan Pengukurannya ...26
2.1.3.4 Indikator yang digunakan... ...28
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 28
2.2Kerangka Pemikiran ... 32
2.2.1 Keterkaitan Leverage dan Profitabilitas ... 33
2.2.2 Keterkaitan Return Saham terhadap Leverage ... 34
2.2.3 Keterkaitan Return Saham terhadap Profitabilitas ... 35
2.2.4 Keterkaitan Return Saham terhadap Leverage dan Profitabilitas ... 35
2.3Hipotesis ... 36
BAB IIIOBJEK &METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 38
3.2 Metode Penelitian ... 39
3.2.1 Desain Penelitian ... 40
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43
viii
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 47
3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 47
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 64
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...64
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan...69
4.2 Analisis Deskriptif...98
4.2.1 Perkembangan Return Saham Perusahaan Textile dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-201...98
4.2.2 Perkembangan Leverage Perusahaan Textile dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014...106
4.2.3 Perkembangan Profitabilitas Perusahaan Textile dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014...113
4.3 Analisis Verifikatif...119
4.3.1 Pencapaian Leverage tehadap Profitabilitas...119
4.3.2 Pencapaian Return Saham Melalui Leverage dan Profitabilitas Perusahaan Textile dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 ...123
4.4Pengujian Hipotesis.................125
4.4.1 Pengujian Hipotesis Leverage dipengaruhi oleh Profitabilitas...125
4.4.2 Pengujian Hipotesis Parsial...127
4.4.3 Pengujian Hipotesis Simultan...129
ix
136
Anggraini, R. D. 2011. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Dalam Annual Report. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, PT, Rineka Cipta, Jakarta.
Basu Swasta dan T. Hani Handoko, William J. Stanton. 2004. Management Modern. PT. Grasindo Persada. Jakarta
Enekwe, Chinedu Innocent, Agu, Charles dkk. 2014. The Effect of Financial Leverage on Financial Performance: Evidence of Quoted Pharmaceutical Companies in Nigeria.
Farkhan dan Ika. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. VALUE ADDED, Vol. 9, No.1.
Gitman, Lawrence J dan Chad J.Zulter. 2012. Priciples of Managerial Finance. 13th Edition. Global Edition: Pearson Eduaction Limited
Gujarati, D. 2003. Basic Econometrics, 4th Edition, New York: Mc Graw-Hill Companies
Harahap,S.Syafri. 2001. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Husein Umar, 2004, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisi Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketujuh : BPFE. Yogyakarta
Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :GrahaIlmu.
Kasmir. 2008. Analisi Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Masyhuri dan Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian –Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : PT Refika Aditama.
Moses Ochieng GWEY Dan John KARANJA. 2014. Effect on Financial Performance of Deposit Taking Savings and Credit Co-operation in Kenya.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta, Ghalia Indonesia.
. 2005. Metode Penelitian, Edisi Revisi. Jakarata: Ghalia Indonesia Ni Kadek Raningsih dan I Made Pande Dwiana Putra.2015. Pengaruh Rasio-Rasio
Keuangan dan Ukuran Perusahaan Pada Return Saham, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.13.No.2. ISSN: 2302-8556
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan 2. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. Prihadi Toto. 2010. Analisis Laporan Keuangan (Teori dan Aplikasi). Jakarta Pusat:
PPM
R.R. Ayu Dika Parwati dan Gede Mertha Sudiartha.2016.Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Penilaian Pasar Saham terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.1. ISSN: 2302-8912.
Roos et.Al., 2003 Corporate Finance,5th, Mc Graw-Hill
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
. 2006, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE
Umi Narimawati.. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media
. 2010. Panduan Karya Ilmiah Panduan Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir.
Verawaty, Ade Kemala Jaya dan Tita Mandela. 2015 .Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Universitas Bina Darma.ISSN: 2477-2984.
www.idx.co.id www.sahamok.com www.icamel.icd
17
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return Saham
Setiap investor yang menginvestasikan sahamnya di suatu perusahaan tentu mengharapkan imbalan atas apa yang telah dikorbankannya. Imbalan itu bisa
berupa dividend dan capital gain atau kata lain kedua imbalan tersebut merupakan return saham yang akan diterima oleh pemegang saham.
2.1.1.1Pengertian Return Saham Menurut Tandelilin (2001 : 47)
“ Return adalah salah satu faktor yang memotivasi investor untuk
berinvestasi dan juga hasil dari keberaniannya menanggung risiko dari investasinya tersebut. “
Oleh karena itu, return menjadi salah satu pertimbangan paling penting yang dilakukan para investor untuk memilih saham yang akan dibelinya. Pada dasarnya tujuan dari dilakukannya investasi adalah untuk mendapatkan imbalan dari hasil
penanaman modal dan penanggungan risiko yang dilakukan investor. Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu
Menurut Gitman (2012 : 228), mendefinisikan Return saham sebagai berikut :
“Return is the total gain or loss experience on a investment over a given period of time. It commonly measured as the change in values plus any clash distributing during period of time, expressed as a percentage of the beginning period investment value. “
Artinya return saham atau tingkat pengembalian adalah tingkat pengembalian untuk saham biasa dan merupakan pembayaran kas yang diterima akibat kepemilikan suatu saham pada saat awal investasi. Jadi return ini berdasar dari dua sumber, yaitu pendapatan (dividend), dan perubahan harga pasar saham (capital gain/loss).
Beberapa pendapat tentang Return diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa return adalah sebuah nilai yang diterima investor sebagai imbalan atas kesediaanya melakukan penyertaan terhadap suatu saham.
2.1.1.2Komponen-Komponen Return Saham
Menurut Tandelilin (2001 : 48), komponen-komponen yang menjadi dasar pada
hasil return ada dua, yaitu:
1. Yield, yaitu komponen return yang mencerminkan aliran kas yang di dapat secara periodik dari investasi yang dilakukan.
2. Capital Gain, merupakan penurunan dan peningkatan harga saham yang bisa memberikan keuntungan bagi investor. Dengan kata lain, capital gain
juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas.
Komponen dasar yield adalah komponen return yang didapat dari hasil investasi secara periodik berupa dividen. Komponen kedua juga penting
khususnya dalam perdagangan saham biasa (common stock) karena komponen ini merupakan apresiasi dari harga suatu aset yang dinamakan capital gain (loss).
Jika harga jual lebih besar dari harga beli maka disebutkan capital gain. Jika harga jual lebih rendah dari harga beli maka disebutkan capital loss.
Jadi bisa disimpulkan bahwa return yang diterima investor merupakan gabungan dari perubahan harga beli dan harga jual saham serta kebijakan
perusahaan dalam menentuka jumlah dividen yang akan dibagikan. 2.1.1.3 Konsep Return
Konsep return adalah semakin tinggi tingkat return yang diharapkan maka
semakin tinggi pula risiko yang akan diterima dan semakin rendah tingkat return
yang diharapkan maka semakin rendah juga risiko yang diterima, sehingga dapat
dikatakan bahwa return mempunyai hubungan positif terhadap risiko.
Komponen return saham terdiri dari dua jenis yaitu pendapatan lancar yaitu keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik yang
biasanya diterima dalam bentuk kas sehingga dapat diuangkan secara cepat dan
capital gain (keuntungan selisih harga) merupakan keuntungan yang diterima
karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham dari suatu instrument investasi yang dapat diperdagangkan di pasar saham tergantung dari harga pasarnya. Besarnya capital gain dilakukan dengan cara menghitung return
histories yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan.
2.1.1.4 Rumus Menghitung Return Saham
berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus (Ross et al., 2003: 238).
Keterangan:
= Return saham pada periode ke-t = Harga saham periode pengamatan
= Harga saham periode sebelum pengamatan
Return saham memungkinkan seorang investor untuk membandingkan
keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai saham pada berbagai tingkat pengembalian yang diingikan, selain itu juga return saham memiliki peran yang sangat signifikan didalam menentukan nilai sebuah saham. (Jogiyanto 2007 :
111)
2.1.2 Rasio Leverage
2.1.2.1 Pengertian Rasio Leverage
Rasio leverage atau rasio utang yang biasa dikenal dengan rasio solvabilitas, menurut para pakar adalah sebagai berikut:
Menurut Kasmir (2013 :165)
Menurut Toto Prihadi (2010 : 188)
“Pengukuran terhadap leverage berkaitan dengan pengukuran utang. Utang yang diukur bisa merupakan utang jangka panjang saja atau total utang. Sebagai pembanding bisa digunakan total utang dan modal sendiri saja. Beberapa rasio yang berhubungan dengan bunga, laba atau arus kas sering digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya.
Pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian rasio leverage
atau rasio utang adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan jangka pendek.
Hal ini umumnya sangat penting bagi seorang kreditur karna akan
menunjukan posisi keuangan perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka semakin pula risiko yang akan dialami oleh kreditur untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut.
2.1.2.2 Jenis-Jenis Rasio Leverage
Menurut Sutrisno (2009:217) rasio leverage yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yakni sebagai berikut:
1. Total Debt to Total Asset Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Yang dimaksud dengan hutang adalah semua hutang yang
dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang (Sutrisno, :217). Untuk mengukur besarnya debt ratio bisa dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Total Hutang
2. Debt to Equity Ratio
Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) merupakan
imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit disbanding dengan
hutangnya (Sutrisno, :218).Bagi perusahaan, sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Untuk
menghitung debt to equity ratio bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
3. Time Interest Earned Ratio
Time interest earned ratio yang sering disebut sebagai coverage ratio merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga. Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang diperolehnya, atau mengukur berapa kali besarnya laba bisa
menutup beban bunganya (Sutrisno, :218). Untuk menghitung Time interest earned ratio bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
4. Fixed Charge Coverage Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran dividen saham preferen, bunga, angsuran
pinjaman, dan sewa.Karen amungakin saja perusahaan menggunakan aktiva tetap Debt to Equity Ratio = Total Hutang
X 100 % Modal
Laba Sebelum Bunga & Pajak Time Interest Earned Ratio =
dengan cara leasing, sehingga harus membayar angsuran tertentu (Sutrisno, :218). Untuk menghitung Fixed Charge Coverage Ratiobisa menggunakan rumus
sebagai berikut:
5. Debt Service Ratio
Debt service ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman (Sutrisno, :219). Untuk menghitung debt service ratio bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
2.1.2.3 Tujuan dan Manfaat Leverage
1. untuk menilai dan mengetahui kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya.
2. Untuk menilai dan mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap.
3. Untuk menilai dan mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva
khususnya aktiva tetap dengan modal.
EBIT + Bunga + Angsuran Lease Fixed Charge Coverage Ratio =
Bunga + Angsuran Lease
Laba Sebelum Bunga & Pajak Debt Service Ratio =
Angsuran Pokok Pinjaman Bunga + Sewa +
4. Untuk menilai dan mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Untuk menilai dan mengetahui seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
6. Untuk menilai dan mengetahui atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah moal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menilai dan mengetahui berapa dana pinjaman yang segera akan
ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri. 2.1.2.4 Indikator yang digunakan
2.1.3 Rasio Profitabilitas 2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba perusahaan. Para investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan dan meningkatkan laba, hal ini merupakan daya tarik bagi investor dalam melakukan jual beli saham, oleh karena itu manajemen harus
mampu memenuhi target yang telah ditetapkan. Menurut Kasmir (2013 : 114),
“ Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu ”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan
Total Hutang
investasi. Dikatan perusahaan profitabilitasnya baik apabila mampu memenuhi target laba yang telah ditetapkan dengan menggunakan aktiva atau modal yang dimilikinya.
Menurut Toto Prihadi (2010 : 138),
“ Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.”
Pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian rasio Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau
manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak – pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan Kasmir (2008:197), menerangkan bahwa tujuan dan manfaat penggunaan rasio
profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan yakni :
1. untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
2. untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan posisi
keuangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus sebagai evaluasi terhadap kinerja manajemen sehingga dapat diketahui penyebab dari perubahan kondisi keuangan perusahaan tersebut.
semakin lengkap jenis rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil yang akan dicapai, sehingga posisi dan kondisi tingkat profitabilitas perusahaan dapat
diketahui secara sempurna.
2.1.3.3 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas dan Pengukurannya
Adapun jenis-jenis profitabilitas dan pengukurannya adalah sebagai
berikut: Menurut Sofian Syafri Harahap (2001:304): a. Profit Margin
Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap
b. Return on Assets (ROA)
Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih
cepat berputar dan meraih laba. c. Return on Equity (ROE)
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.
d. Basic Earning Power
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari
jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik.
e. Earning Per Share ( EPS )
Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham menghasilkan
laba.
ROA = Laba Bersih / Total Aktiva
Earning Per Share = Laba Bagian Saham Bersangkutan / Jumlah Saham Basic Earning = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva
f. Contribution Margin
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas
rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba.
2.1.3.4Indikator yang digunakan
2.1.4 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian ini dapat disajikan dari beberapa pakar terdahulu diantaranya sebagai berikut :
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu No Judul Penelitian/Judul
Referensi
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham lebih besar dari 10% dan VIF lebih kecil dari 10 yang berarti bahwa data
Rasio Rentabilitas / Jumlah Karyawan
menyatakan nilai
signifikansi untuk setiap variabel bebas terhadap nilai absolute residual lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa tidak terjadi
I Made Pande Dwiana Putra
Perusahaan Manufaktur
4 Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Dari hasil uji Anova atau F test didapat nilai F hitung
Variabel yang diteliti Return
Perusahaan Manufaktur di jelaskan return saham atau dapat dikatakan
5 The Effect of Financial Leverage on Financial
bahwa memaksimalkan laba akuntansi dan memaksimalkan
pemegang saham " nilai tidak identik karena pemegang saham " kerugian
biaya agensi , karena itu yang bersangkutan untuk melihat bagaimana struktur modal
mempengaruhi pemegang saham " nilai .
gunakan adalah return saham.
2.2 Kerangka Pemikiran
Seorang Investor perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai bagaimana
kinerja keungan perusahaan dalam keputusan investasinya. Untuk itu, investor membutuhkan banyak informasi baik informasi mengenai perusahaan itu sendiri
maupun informasi umum lainnya. Informasi utama yang dibutuhkan adalah informasi yang diperlukan untuk menilai risiko yang melekat dalam investasi maupun untuk memperkirakan tingkat pengembalian yang akan diperoleh dari
investasi tersebut.
Untuk melakukan analisis dan memilih saham harus menggunakan
pendekatan pasar, salah satunya adalah pendekatan fundamental. Pendekatan tersebut terutama ditunjukkan kepada faktor-faktor yang pada umumnya berada di luar pasar modal, yang dapat memengaruhi harga saham di masa-masa
mendatang. Faktor fundamental dari perusahaan yang dapat menjelaskan kekuatan dan kelemahan kinerja keuangan perusahaan diantaranya adalah rasio-rasio
perusahaan dari waktu ke waktu untuk mengamati kecenderungan (trend) yang sedang terjadi. Kedua, dapat membandingkan rasio keuangan sebuah perusahaan
dengan perusahaan lain yang masih bergerak dalam industri yang relatif sama dengan periode tertentu.
Investasi yang dilakukan pada surat berharga oleh seorang investor diharapkan mendapat keuntungan/return. Namun mungkin saja potensi keuntungan tersebut bisa berbalik menjadi sebuah kerugian yang tidak diduga
sebelumnya. Investadi dalam bentuk saham mempunyai resiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor baik faktor eksternal maupun faktor
internal perusahaan. Hal ini menggambarkan semakin tinggi tingkat keuntungan (return) yang diharapkan investor makan akan semakin tinggi pula risiko yang harus dihadapi. Melihat kondisi ini maka investor sangat perlu melakukan analisis
untuk menilai kinerja perusahaan dimana investor melakuka investasi. 2.2.1 Keterkaitan Leverage dan Profitabilitas
Dalam mempertimbangkan penggunaan dana yang berasal dari hutang perlu memperhatikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban tetapnya. Semakin besar jumlah hutang dan semakin pendek jangka waktu
pelunasannya maka semakin besar beban tetap perusahaan. Selain itu perlu diperhatikan antara manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang diambil
Untuk menjalankan perusahaan, maka manajer perusahaan membutuhkan sumber dana. Sumber dana dapat diperoleh dari dalam perusahaan atau dari luar
perusahaan. Dana yang bersumber dari dalam perusahaan antara lain adalah laba ditahan dan cadangan. (Sunarto dan Agus Prasetyo Budi , 2009)
2.2.2 Keterkaitan Return Saham terhadap Leverage
Rasio leverage merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka panjang. Dalam penelitian ini rasio
leverage diwakili oleh Debt to Total Equity Ratio atau rasio hutang terhadap modal. Debt to Total Equty Ratio menggambarkan seberapa jauh kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang jangka panjang dengan menggunakan modal sebagai jaminan. (Handoko , 2004).
Semakin rendah angka rasio ini maka semakin baik karena hal itu
menunjukan bahwa porsi modal yang bersumber dari perusahaan semakin besar yang berarti dana dari pihak luar lebih kecil dibanding dana dari perusahaan
sendiri. Semakin tinggi Debt to Total Equty Ratio menunjukan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban
perusahaan juga semakin besar.
Penggunaan hutang yang semakin tinggi, yang dicerminkan oleh DER
yang semakin besar pada perolehan laba sebelum bunga dan pajak yang sama akan menghasilkan laba per saham yang lebih besar. Jika laba per saham
2.2.3 Keterkaitan Return Saham terhadap Profitabilitas
Return on Asset merupakan rasio profitabilitas, dimana rasio profitabilitas
adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, Handoko (2004). Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan membandingkan
antara laba bersih dengan dengan jumlah aktiva. ROA menunjukan sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba dari penggunaan aktiva untuk operasional perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini semakin baik, hal itu berarti semakin efektif penggunaan aktiva dalam menghasilkan laba. Jika perusahaan memiliki efektifitas
yang baik dalam menghasilkan laba maka hal ini akan menarik para investor atau calon investor.
Bagi investor, laba yang baik memungkinkan tingkat pengembalian yang
baik juga, jadi jika ROA semakin tinggi maka tingkat pengembalian (return saham) juga akan semakin baik. ROA yang tinggi akan meberikan isu positf
kepada investor karena perusahaan mampu menciptakan profit berdasarkan tingkat aset tertentu (Anggraini 2011).
2.2.4 Keterkaitan Return Saham terhadap Leverage dan Profitabilitas
Leverage dan Profitabilitas merupakan salah satu kinerja keuangan yang mampu mempengaruhi Return Saham. Kombinasi yang tepat dalam pemilihan
rasio yang dipilih akan mampu menghasilkan return saham yang efektif. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai rasio maka akan menyebabkan meningkatnya nilai hutang dan penurunan laba bersih yang pada akhirnya akan
Berikut ini adalah gambar paradigma pemikiran :
Menurut Sugiyono (2011:64) menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut :
“ Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta –fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai
Profitabilitas
DER (Debt to Equity Ratio)
Total Hutang
Total Ekuitas
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.
Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
H1: Profitabilitas dapat ditentukan oleh Leverage pada perusahaan Textile dan
Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
H2: Return Saham dapat ditentukan oleh leverage pada perusahaan Textile dan
Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014
H3: Return saham dapat ditentukan oleh profitabilitas pada perusahaan Textile dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014
H4: Return Saham dapat ditentukan oleh Leverage melalui Profitabilitas secara bersama-sama pada perusahaan textile dan garment yang terdaftar pada bursa efek
38 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Menurut Husen Umar (2005:303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi
objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal lain jika dianggap perlu.”
Sedangkan menurut Sugiyono (2009:38) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk
1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi dan yang mengakibatkan variabel terikat (Variable
Dependent). Adapun variabel bebas yang digunakan peneliti adalah
Leverage ( ) dan Profitabilitas ( ).
2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat yang digunakan peneliti adalah Return Saham (Y).
Penelitian dilakukan pada Bursa Efek Indonesia. 3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Umi Narimawati (2008:127)
“merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:29)
“metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganilisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Dengan menggunakan metodologi penelitian deskrpitif ini, maka dapat
diperoleh deskripsi mengenai :
1. Untuk menjelaskan bagaimana perkembangan Return Saham. 2. Untuk menjelaskan bagaimana perkembangan Leverage (DER).
“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan
untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah
dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Leverage (DER) dan Profitabilitas (ROA) secara parsial terhadap Return Saham secara simultan pada perusahaan Textile dan Garment yang terdaftar di BEI.
Dengan menggunakan metode penelitian, maka diketahui hubungan yang signifikan antar variabel yang diteliti sehingga mengahasilkan sesuatu yang
diperjelas oleh gambaran mengenai objek yang diteliti. 3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan
dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Pengertian desain penelitian menurut Moh. Nazir (2005:84) menerangkan bahwa :
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Menurut Jonathan Sarwono (2006:79), desain penelitian dijelaskan sebagai
berikut :
“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah :
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian .
2. Mengidentifikasi permasalahan Leverage, Profitabilitas, dan Return Saham pada perusahaan tekstil dan garment yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
3. Menetapkan rumusan masalah perubahan Return Saham melalui Leverage dan Profitabilitas pada perusahaan tekstil dan garment yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
4. Menetapkan tujuan penelitian untuk mengetahui perubahan Return Saham melalui Leverage dan Profitabilitas pada perusahaan tekstil dan garment
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori.
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.
9. Menyusun pelaporan hasil penelitian Berdasarkan penjelasan diatas, maka tabel desain penelitian dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
NO
Desain Penelitian Tujuan Penelitian Metode yang
digunakan
Jenis Data
1 Perkembangan Leverage, Profitabilitas dan Return Saham
Deskriptif
Sekunder 2 Leverage dipengaruhi oleh
Profitabilitas Leverage dan Profitabilitas secara simultan.
Verifikatif
Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam
melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
Maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitiaan
Keterangan : = Leverage = Profitabilitas Y = Return Saham
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008:122) menyatakan variabel dan
operasional adalah :
“Variabel adalah sesuatu yang berubah-ubah atau tidak tetap. Variabel
dapat juga diartikan sebagai konsep dalam bentuk kongkrit atau bentuk
operasional.”
Menurut Sugiono (2009:36) mendefinisikan pengertian variabel sebagai
berikut :
“Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”
Jadi variabel bebas yaitu variabel yang keberadaanya tidak dipengaruhi
oleh variabel lain akan tetapi mempengaruhi variabel lainnya.
Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:69) pengertian operasional variable adalah : “ Operasional adalah penentuan contruct sehingga
menjadi variable yang dapat diukur. Sedangkan variabel adalah contruct yang di ukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.
Berdasarkan judul penulis ajukan yaitu analisis return saham dalam mengukur leverage dan profitabilitas perusahaan Textile dan Garment.
Maka dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa judul tersebut merupakan variabel mandiri, dan mempunyai indikator variabel sebagai berikut :
Tabel 3.2
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Sumber
Operasionalisasi Variabel 3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Menurut Suharsmi Arikunto (2006:129) mengemukakan:
“ Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh”.
Sumber data yang akan menjadi analisis dalam tulisan ini adalah data sekunder. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan neraca
dan rugi laba serta dokumen-dokumen yang erat hubungannya dengan objek yang sedang dibahas.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2010:80):
“Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Beberapa kriteria pengambilan popolasi sampel penelitian adalah sebagai berikut: 1) Perusahaan Manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2010-2014.
2) Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan tahunan (annual
Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian adalah Laporan Keuangan perusahaan Textile dan Garment dari tahun
2010-2014 sebanyak 10 perusahaan yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia .
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Tekstil dan Garment yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014
NO Perusahaan
1 Polychem Indonesia.Tbk 2 Argo Pantes.Tbk
3 PT.Century Industri.Tbk 4 PT.Eratex Djaja.Tbk 5 Ever Shine Textile.Tbk 6 Panasia Indosyntec.Tbk 7 Indo-Rama Synthetics.Tbk 8 Pan Brothers.Tbk
9 Sunson Textile Manufacture.Tbk 10 Tifco Fiber Indonesia.Tbk
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2010:81) merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah berupa
laporan keuangan selama 5 periode (Times Series) dari tahun 2010 – 2014 dan di ambil 10 Perusahaan Textile dan Garment yang terdaftar di bursa efek Indonesia, jumlah sampel yang diambil 50 data sehingga cukup untuk melakukan penelitian
tersebut.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiono (2010 :224)
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk
mengumpulkan data mengenai objek penelitian, peneliti menggunakan metode sebagai berikut :
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam mendapatkan data tersebut diperoleh melalui :
a) Studi Pustaka
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan – bahan, peneliti mencoba membaca buku, browsing dari internet serta referensi lainnya yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder dan untuk mengetahui indikator-indikator dari variabel yang diukur yaitu mengenai Return Saham , Leverage dan Profitabilitas.
b) Studi Lapangan
Studi Lapangan ( Field Research ) adalah pengumpulan data secara
langsung ke lapangan dengan mempergunakan teknik pengumpulan data. Data-data yang diperoleh caranya dengan mengumpulkan dokumen-dokumen atau Data- data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dari data-data-data-data yang didapat
dari perusahaan yang terkait, misalkan umumnya tentang laporan keuangan dan ICMD perusahaan Textile dan Garment yang terdaftar di BEI.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis
“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”
Adapun analisis-analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan dijalankan sebagai berikut:
3.2.5.1.1 Rancangan Analisis Deskriftif (Kualitatif)
Menurut Sugiyono (2005:21) berpendapat bahwa Penelitian deskriptif adalah:
“jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakterisitik data sampel.”
Adapun dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan oleh penulis
untuk menggambarkan bagaimana Leverage, Profitabilitas dan Return Saham pada perusahaan Tekstil dan Garment yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia peride 2010-2014.
Rumus-rumus untuk mengukur Leverage (DER), Profitabilitas (ROA) , dan Return Saham sebagai berikut :
1. Leverage
2. Profitabilitas
ROA = Laba Bersih
Total Assets DER = Total Hutang
X 100%
3. Return Saham
Sedangkan untuk perkembangan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Pn = Perkembangan tahun sekarang Pn-1 = Perkembangan tahun sebelumnya
3.2.5.1.2 Rancangan Analisis Verifikatif (Kuantitatif)
Analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2008: 31) sebagai berikut,
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random.”
Metode Pengujian data yang diolah dari data sekunder diuji dengan uji asumsi klasik yang berdasarkan data kuantitatif adalah analisis verifikatif, metode
yang digunakan yaitu menggunakan teknis statistis, berupa: 1. Uji Asumsi Klasik
� = � − � −
� −
Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri
dari Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi. a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:
a) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
b) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal. b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji, apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atautidaknya heteroskedastisitas itu
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya (Gujarati, 2003:362). Adapun dasar untukmenganalisisnya, adalah :
Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka, mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang tertentu serta titik menyebar diatas dan dibawah
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari
observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang
diperoleh menjadi tidak efisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik
Durbin-Watson (D-W). Kriteria uji: bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:
a) Jika nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka, koefisien autokorelasi sama dengan nol, yang berarti tidak ada
autokorelasi positif.
b) Jika nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (dl) maka, koefisien autokorelasi lebih besar dari nol,yang berarti ada
autokorelasi positif.
c) Jika nilai DW lebih besar dari pada (4-dl) maka, koefisienautokorelasi
lebih kecil dari nol, yang berarti ada autokorelasi negatif.
d) Jika nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah(dl) atau nilai DW terletak diantara (4-du) dan (4-dl) maka,hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
Dalam penelitian ini, analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan pengaruh
langsung dan pengaruh tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.
Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:259) Analisis Jalur (Path Analysis) mengemukakan bahwa :
“Analisis jalur (path analysis) digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuanya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.”
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis) karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh
antara Leverage dan Profitabilitas terhadap Return Saham. Model analisis jalur adalah sebagai berikut :
�
Gambar 3.2
Diagram Jalur Paradigma Penelitian
Keterangan : = Leverage
= Profitabilitas Y = Return Saham
= Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh Leverage terhadap Return Saham
= Parameter struktural yang menggambarkan besarnya pengaruh Profitabiltas terhadap Return Saham
ɛ = Pengaruh Faktor Lain
1. Koefisien Jalur
Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari suatu
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi atau dari suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen. Untuk lebih memperjelas setiap koefisien jalur dapat dilihat pada sebuah path diagram. Perhatikan kembali
gambar 3.2 dapat kita lihat koefisien-koefisien jalur sebagai berikut :
a. Pyx1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Leverage terhadap
Return Saham
b. Pyx2 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Profitabilitas terhadap Return Saham
c. Py adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Faktor lain terhadap
Return Saham
d. Py akan dihitung melalui rumus = √ �
Dimana :
� = pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y
� = koefisien korelasi antara X1 dan X2
Di samping menggunakan diagram jalur untuk menyatakan model yang di analisis, dalam analisis jalur juga dapat ditampilkan dalam bentuk persamaan
yang biasa disebut persamaan struktural. Persamaan struktural menggambarkan hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti yang dinyatakan dalam bentuk
persamaan matematis. Perhatikan kembali diagram jalur pada gambar 3.2 model ini dapat dibuat model persamaan struktural matematis sebagai berikut :
Y = + +
Persamaan di atas menyatakan hubungan kausal dari Leverage dan Profitabilitas serta pengaruh faktor lain terhadap Return Saham.
3. Menghitung Koefisien Korelasi
Untuk mencari koefisien korelasi antarava Leverage dan Return Saham, Profitabilitas dan Return Saham, Leverage dan Profitabilitas sebagai berikut :
Sumber : Nazir, (2003: 464)
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis
korelasu dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial antara Leverage terhadap Return Saham, bila
Profitabilitas dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r
y
=
� −� �[ −� ] [ −� ] � = �
b) Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial antara Profitabilitas terhadap Return Saham, bila
Leverag dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
c) Koefisien korelasi simultan
Koefisien korelasi simultan antar Leverage dan Profitabilitas terhadap Return Saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
esarnya koefisien korelasi adalah r :
Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien
1. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1 atau sebaliknya.
r
y
=
� −� �[ −� ] [ −� ]
�
y
=
� +� − � .� .�2. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada hubungan sama sekali.
3. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan
4. Berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar
1 atau sebaliknya.
Sedangkan r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nila r sebagai berikut:
Tabel 3.4
Pedoman untuk memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hububungan 0,00 – 0,199
0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Rendah
Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2006 : 183)
4. Koefisien Determinasi
Analisis koefisien Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen Leverage (X1) dan Profitabilitas (X2) berpengaruh terhadap variabel dependen Return Saham (Y) yang dinyatakan dalam persentase.
Sumber : Umi Narimawati (2007 : 89)
Keterangan:
KD = Seberapa jauh perubahan Return Saham (Y) dipergunakan oleh Leverage
(X1) dan Profitabilitas (X2)
r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi
Selanjutnya untuk menguji keterkaitan Leverage dan Profitabilitas sebagai
variabel independen (eksogen) terhadap Return Saham sebagai variabel dependen (endogenus) dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1) Menyusun matriks antar variabel independen, dalam penelitian ini yang menjai variabel independen adalah Leverage ( ) dan Profitabilitas ( )
Tabel 3.5
Matriks antar Variabel Independen Leverage ( ) dan Profitabilitas ( )
2) Hitung invers dari matriks korelasi antara variabel independen, dalam
penelitian ini yang menjai variabel independen adalah Leverage ( ) dan
Profitabilitas ( )
3) Menghitung koefisien korelasi antara variabel eksogen (Leverage ( ) dan
Profitabilitas ( )) terhadap Return Saham (Y). R =
� �
� �
Kd = (r)2 x 100%
4) Agar memperoleh koefisien jalur, maka kalikan invers dari matriks korelasi terhadap matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat.
Keterangan:
= Koefisien jalur dari Leverage dan Profitabilitas terhadap Return Saham � = Korelasi antara Leverage dan Profitabilitas terhadap Return Saham �� = Unsur pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks invers korelasi
5) Menghitung koefisien determinasi
Setelah koefisien jalur diperoleh, maka dapat ditentukan besar pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Return Saham yang dikenal dengan koefisien
determinasi. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien jalur terhadap matriks korelasi antara variabel eksogen sebab dengan pendapatan asli
daerah.
6) Menghitung Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Setelah dilakukan perhitungan koefisien jalur untuk substurktur 2, maka
selanjutnya dilakukan perhitungan besar pengaruh masing-masing variabel X dan Y sebagai berikut:
�
=
�
�
= �� � ; � =
= .
a. Besar pengaruh Leverage ( ) terhadap Return Saham (Y)
Tabel 3.6
Pengaruh Leverage ( ) terhadap Return Saham (Y)
Pengaruh terhadap Y secara Lansung
= ρyx1 . ρyx1 = ...
Pengaruh terhadap Y secara Tidak Langsung
= ρyx1 . ρyx1 . ρyx1 = ...+
Pengaruh Total = = ...
Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, ditunjukan jumlah pengaruh
langsug dan tidak langsung dari variabel Leverage ( ) terhadap Return Saham (Y).
b. Besar pengaruh Profitabilitas ( ) terhadap Return Saham (Y)
Tabel 3.7
Pengaruh Profitabilitas ( ) terhadap Return Saham (Y)
Pengaruh terhadap Y secara Lansung
= ρyx2 . ρyx2 = ...
Pengaruh terhadap Y secara Tidak Langsung
= ρyx2 . ρyx2 . ρyx2 = ...+
Pengaruh Total = = ...
Berdasarkan pada nilai pengaruh total di atas, ditunjukan jumlah pengaruh
langsug dan tidak langsung dari variabel Profitabilita ( ) terhadap Return Saham
(Y).
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesia yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis (H0) adanya pengaruh dan Hipotesis (Ha) menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas
dan variabel terikat.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independen Leverage ( ) dan Profitabilitas ( )
terhadap variabel dependen Return Saham (Y) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial.
Apabila hasil dari pengujian secara bersama-sama menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan, selanjutnya dilakukan pengujian parsial untuk melihat
lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel eksogen, yaitu Leverage dan Profitabilitas yang pengaruhnya signifikan terhadap Return Saham. Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan
uji t, dengan formula sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono, 2012 : 220 Keterangan:
r = Koefisien Korelasi Parsial k = jumlah variable independen n = jumlah anggota sampel n-k-1 = derajat bebas
� = � �− −
Tabel 3.8
Rumusan Hipotesis secara Parsial Hipotesis Profitabilitas ditentukan oleh Leverage
= Profitabilitas tidak dapat ditentukan secara signifikan oleh
Leverage
= Profitabilitas dapat ditentukan secara signifikan oleh
Leverage
Hipotesis Return saham ditentukan oleh Leverage
= Return saham tidak dapat ditentukan secara signifikan oleh
Leverage
= Return saham dapat ditentukan secara dignifikan oleh
Leverage
Hipotesis Return saham ditentukan oleh Profitabilitas
= Return saham tidak dapat ditentukan secara signifikan oleh
Profitabilitas
= Return saham dapat ditentukan secara signifikan oleh
Profitabilitas
2) Pengujian Koefisien Jalur Secara Bersama-sama (simultan).
Tabel 3.9
Rumusan Hipotesis secara Simultan Hipotesis Return saham ditentukan oleh
Leverage dan Profitabilitas
= Return saham tidak dapat ditentukan secara signifikan oleh
Leverage melalui Profitabilitas
= Return saham dapat ditentukan secara signifikan oleh
Leverage melalui Profitabilitas
Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji F dengan formula sebagai berikut:
F = � /
Sumber: Sugiyono, 2012:217
Keterangan :
R = Koefisien Korelasi Berganda K = Jumlah Variabel Independen N = jumlah anggota sampel
3) Kriteria Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independen Leverage ( ) dan Profitabilitas ( )
terhadap variabel dependen Return Saham (Y), dengan langkah-langkah sebgai berikut:
Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel, dengan ketentuan:
a) Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan
1. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diteriman
artinya antara variabel X dan Y ada pengaruhnya.
2. Jika Fhitung Ftabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel x dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.
3. Thitung ; dicari dengan rumus Thitung, dan
4. Ttabel ; dicari dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai
berikut, = 0,05 dan dk = (n-k-1) atau 24-2-1=21
b) Hasil Fhitung dibandingkan dengan kriteria:
1. Tolak H0 jika Fhitung Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.
2. Tolak H0 jika Fhitung Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.
Berikut ini gambar yang memperlihatkan daerah penerimaan dan penolakan
Gambar 3.3
Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Simultan
Gambar 3.4
Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial
4) Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak
(diterima) dan H1 diterima (ditolak). Kesimpulannya, Return Saham dipengaruhi oleh Indeks Leverage dan Profitabilitas. Tingkat signifikannya yaitu 5% (a =