• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesulitan Belajar Matematika Diskalkulia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kesulitan Belajar Matematika Diskalkulia"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

HAKIKAT MATEMATIKA

Definisi Matematika

Alasan Belajar matematika

Kurikulum Matematika

(3)

Definisi

Johnson dan

Myklebust

Bahasa simbolis

Fungsi praktis: mengekspresikan

hubungan2 kuantitatif dan keruangan

(4)

Paling (1982): ide tentang

matematika tergantung

pengalaman dan pengetahuan

Paling (1982): ide tentang

matematika tergantung

pengalaman dan pengetahuan

(5)

Kesimpulan:

Secara kontemporer, pandangan tentang hakikat matematika lebih ditekankan pada metodenya daripada pokok persoalan

matematika itu sendiri.

Secara kontemporer, pandangan tentang hakikat matematika lebih ditekankan pada metodenya daripada pokok persoalan

(6)

Pembelajaran MTK di SD mencakup 3 cabang

Aritmatika

Berhitung

Pengetahuan tentang bilangan

Aljabar

Penggantian penggunaan bilangan dengan abjad

Geometri

(7)
(8)

Cornelius (1982), sebagai sarana:

Cornelius (1982), sebagai sarana:

berpikir logis

berpikir logis memecahkan masalah

sehari-hari

memecahkan masalah sehari-hari

Mengenal pola hubungan

dan generalisasi pengalaman

Mengenal pola hubungan

dan generalisasi pengalaman

Meningkatkan kesadaran perkembangan

budaya Meningkatkan

kesadaran perkembangan

(9)
(10)

Hasil belajar

Perhitungan

Matematis

Penalaran

Matematis

Kurikulum MTK,

mencakup:

Konsep

Keterampilan Pemecahan

(11)

Pemahaman dasar siswa • Klasifikasi,

asosiasi

Konsep

Dilakukan oleh

seseorang

Keterampilan

Aplikasi

konsep dan keterampilan

(12)
(13)

Urutan belajar bersifat

perkembangan

Belajar tuntasStrategi belajar

Pemecahan masalah

Pendekata n

(14)

Pendekatan Urutan Belajar

Penekanan: pengukuran kesiapan belajar siswa, penyediaan pengalaman dasar, pengajaran

keterampilan MTK prasyarat

Banyak dipengaruhi teori perkembangan kognitif Piaget

Perlu dimulai dari

(15)

Pendekatan Belajar Tuntas

Penekanan

Memiliki

Terstruktur Pembelajaran

langsung

• Struktur bertaraf tinggi

Diurutkan secara

sistematis

(16)

Pendekatan Strategi belajar

Bagaimana belajar

matematika

Memantau, mendorong, mengatakan, bertanya pada diri sendiri

(17)

Pendekatan Pemecahan Masalah

Berpikir

pemecahan masalah

Pemrosesan informasi MTK Menekankan:

Memahami masalah

Merencanakan pemecahan

Melaksanakan pemecahan Memeriksa 4 langkah

(18)

Implikasi Pendekatan dengan Anak Berkesulitan Belajar

Dapat digunakan secara

gabungan untuk membantu anak berkesulitan belajar”

Implikasi Pendekatan dengan Anak Berkesulitan Belajar

Dapat digunakan secara

(19)

Guru harus menyadari taraf perkembangan

siswa

Memerlukan pendekatan belajar tuntasPendekatan strategi belajar efektif

Pemecahan masalah bagian yang sulit

Guru harus menyadari taraf perkembangan

siswa

Memerlukan pendekatan belajar tuntasPendekatan strategi belajar efektif

(20)

Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Matematika

Kesulitan belajar matematika disebut juga diskalkulia(lerner, 1988:430)

(21)

1. Adanya gangguan dalam hubungan keruangan

2. Abnormalitas Persepsi Visual 3. Asosiasi Visual Motor

(22)

5. Kesulitan Mengenal dan Memahami Simbol

6. Gangguan Penghayatan tubuh 7. Kesulitan dalam Bahasa dan

(23)

KEKELIRUAN UMUM YANG DILAKUKAN OLEH ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA

Beberapa kekeliruan umumyang dilakukan anak dalam menyelesaikan tugas Matematika menurut Lerner (1987):

a.Kekurangan Pemahaman Tentang Simbol b.Nilai Tempat

(24)

Kekeliruan dalam penggunaan proses perhitungan dapat dilihat dari:

Mempertukarkan simbol-simbol

Jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa

memperhatikan nilai tempat.

Semua digit ditambahkan bersama (alogaritma yang

keliru dan tidak memperhatikan nilai tempat).

Digit ditambahkan dari kiri ke kanan dan tidak

memperhatikan nilai tempat.

(25)

Lanjutan..

d. Perhitungan

(26)

ASSESMEN

1. Assesmen Informal

Berbagai observasi terhadap perilaku anak sehari-hari dalam bidang studi

matematika, kinerja anak dalam

(27)

a. Inventori

(28)

b. Asesmen yang Didasarkan atas Kurikulum

(29)

Memutuskan apa yang diukur

Memilih atau mengembangkan suatu hierarki

keterampilan

Memutuskan dimana memulai

Memilih atau mengmbangkan instrumen

(30)

Menganalisis temuan dan meringkaskan hasil

Memperkirakan alasan kekeliruan dan

menentukan bidang yang akan diperiksa

Memeriksa

Melengkapi catatan dan merumuskan

tujuan-tujuan pembelajaran khusus

(31)

c. Menganalisis Kekeliruan

Siswa

Guru yang mengajar anak

(32)

2. Instrumen Asesmen

Formal

Instrumen formal mencakup tes yang bersifat umum untuk digunakan

(33)

a. Tes Kelompok Baku

Instrumen formal yang berupa

tes baku yang digunakan

biasanya mencantumkan

validitass dan reliabilitasnya. Tes

semacam ini biasanya

(34)

b. Tes Klinis Individual

Tes ini dirancang untuk diberikan kepada

seorang siswa secara individual. Tes klinis umumnya lebih dapat memberikan

informasi diagnostik daripada tes

kelompok, menyediakan data tentang bidang-bidang khusus kesulitan

(35)
(36)

A. Prinsip pengajaran berhitung

1. Menyiapkan anak untuk belajar berhitung 2. Maju dari konkret ke abstrak

3. Menyediakan kesempatan untuk berlatih dan mengulang

(37)

5. Menyadari kekuatan dan kelemahan

6. Membangun fondasi yang kokoh tentang konsep dan keterampilan berhitung

(38)

B. Berbagai aktivitas untuk

pengajaran remedial

1. Pengajaran konsep berhitung

(39)

Gambar

mencantumkan berbagai tabel yang menjelaskan macam-

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian se- banyak enam informan dengan kriteria klien didiagnosa menderita penyakit kanker serviks oleh dokter, keadaan umum klien baik, klien melakukan

Pada hasil uji deskriptif nilai rata- rata solvabilitas adalah 45,8037 dimana dari nilai tersebut terdapat 94 perusahaan atau 46,53 persen yang nilai solvabilitasnya di

Ziarah kubur adalah kunjungan ke tempat pemakaman umum/ pribadi yang dilakukan secara individu atau kelompok, dengan tujuan mendoakan saudara atau keluarga yang telah meninggal

Dengan demikian Ibu yang memiliki anak autisme dengan penerimaan diri yang positif akan merasa sama dengan ibu yang lain meskipun memiliki anak yang autisme, tetap merasa

Berdasarkan dari definisi-deifinisi di atas dapat diketahui bahwa maksud dari penelitian penulis ialah ketentuan hukum tentang aborsi yang diakibatkan oleh

Berkaitan dengan sebidang tanah/lahan yang digunakan untuk suatu kegiatan, misal: untuk perumahan, perindustrian dan lain- lain, dan bagaimana intensitas kegiatan

pada siklus ke 2 terlihat perubahan. Siswa terlihat lebih percaya diri, melaksanakan simulasi dengan materi press conference ; 2) Memberikan bekal kecakapan berikir ilmiah

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sampel terdiri dari 2 kelas, data prestasi belajar kognitif menggunakan tes, prestasi belajar aspek afektif