• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia pada Posyandu lansia Desa Kotarih Baru di Wilayah Kerja Puskesmas Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia pada Posyandu lansia Desa Kotarih Baru di Wilayah Kerja Puskesmas Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai 2014"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

TIMBUL MULYA DAVID

090801057

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana

Sains

TIMBUL MULYA DAVID

090801057

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

DAYA LISTRIK BERBASIS ATMEGA 8535

MENGGUNAKAN PC

Kategori

: Skripsi

Nama

: Timbul Mulya David

Nomor Induk Mahasiswa

: 090801057

Program Studi

: Sarjana (S1) Fisika

Departemen

: Fisika

Fakultas

: Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Universitas Sumatera Utara

Diluluskan di:

Medan, 10 Juni 2014

Komisi Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Marhaposan Situmorang

Drs.Takdir Tamba,M.Eng.Sc

Nip. 195510301980031003

Nip.196006031986011002

Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Fisika

(4)

PERNYATAAN

MINIATUR MONITORING DAN PEMAKAIAN DAYA LISTRIK

BERBASIS ATMega 8535 MENGGUNAKAN PC

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya

Medan, 10 Juni 2014

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan kekuatan, petunjuk dan Anugrah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “

MINIATUR MONITORING DAN

PEMAKAIAN

DAYA

LISTRIK

BERBASIS

ATMega

8535

MENGGUNAKAN PC”.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta, khususnya kedua orangtua saya (Ayahanda Biliher

Syarifuddin Panjaitan dan Ibunda Nurselly br. Simanjuntak) atas kasih sayang,

doa, motivasi dan kerja kerasnya dalam mencukupi kebutuhan saya. Dan juga

kakak-kakak saya Rotua Krisnawaty br. Panjaitan, Yunita Vera Ulina br.

Panjaitan, dan adik saya Minarti br. Panjaitan atas doa dan motivasinya.

2. Bapak Dr. Marhaposan Situmorang dan Bapak Drs. Takdir Tamba, M. Eng. Sc

yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan/ide demi sempurnanya

skripsi ini.

3. Bapak Drs. Nasir Saleh, M. Eng. Sc (+) selaku dosen wali saya yang telah

banyak memberikan motivasi semasa hidupnya selama perkuliahan, Bapak

Drs. Syahrul Humaidi, Msc selaku sekretaris Departemen Fisika, beserta

seluruh Civitas Akademika FMIPA khususnya seluruh staf pengajar dan

pegawai yang selalu memperhatikan proses studi di Departemen Fisika FMIPA

USU

4. Oppung S. Panjaitan br Silaen (+) dan keluarga J Panjaitan br. Siahaan serta

seluruh keluarga besar Panjaitan demikian juga seluruh saudara-saudara sepupu

atas semangat dan motivasinya.

5. Oppung G Simanjuntak br Panjaitan (+) dan Keluarga Drs J. Simanjuntak br.

Pasaribu serta seluruh keluarga besar Simanjuntak demikian juga seluruh

saudara-saudara sepupu atas semangat dan motivasinya.

6. Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi Ferdi Aulia Mirda

dan Poltak Simarmata atas dukungan dan motivasinya

7. Teman-teman stambuk breaving 2009 (Sony, Enra, Rieni, Esra, Andrian, Silvi,

Helen, Ferdy, Nurzanah, Masria, Emy, Jenny, Agus, Agus Ningsih, Sabam,

Resdina, Zainalludin, Suhartina, Stevani, Resdina, Mega, Yosua, Wenny,

Natanael, Kalam, Ferdi, Poltak, Istas, Andico, Eldo, Arvilla, Fitri, Sukria,

Monora, Septiana, Ade, Abul, dan rekan lainnya) beserta seluruh keluarga

besar IMF yang telah memberikan semangat dan motivasinya.

8. Seluruh keluarga, saudara-saudari, teman-teman, abang/kakak dan rekan-rekan

lainnya yang tidak dapat saya ucapkan satu persatu, terima kasih buat doa dan

dukungannya. Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua

(6)

Medan, 10 Juni 2014

(7)

MINIATUR MONITORING DAN PEMAKAIAN DAYA LISTRIK

BERBASIS ATMega 8535 MENGGUNAKAN PC

ABSTRAK

Pada tahun 2013 pemakaian daya listrik kota Medan mencapai 90,48 Tera watt,

hal ini dikarenakan tidak adanya penerapan manajemen energy sebagai upaya

strategis untuk menghemat energi listrik.

Sebagai salah satu cara manajemen pemakaian daya listrik adalah melalui

pemantauan langsung pemakaian listrik. Karena itu dibuatlah alat untuk

memonitoring daya yang digunakan menggunakan ACS-712 sebagai sensor arus

dan Transformator sebagai sensor tegangan sehingga dapat dimonitoring nilai

daya yang digunakan. Nilai arus dan tegangan tersebut akan diterima

mikrokontroler ATMega 8535 yang telah diisi program untuk mengubah besaran

tegangan analog menjadi besaran digital yang dikirim ke PC menggunakan RS

232 dan ditampilakan dalam bentuk grafik

Dari hasil pengukuran dan monitoring diperoleh bahwa kesalahan rata-rata cukup

kecil yaitu 3,64% , sehingga alat ini cukup baik untuk digunakan sebagai sebuah

alat pengukuran dan pemantauan penggunaan daya listrik

(8)

MINIATURE POWER USAGE AND MONITORING BASED ATMega

8535 USING PC

ABSTRACT

In 2013 the city of Medan power consumption reached 90.48 Tera watts , this is

due to lack of implementation of energy management as a strategic effort to

conserve electrical energy .

As a way of electric power consumption management is through the direct

monitoring of power consumption . Since it was established tool for monitoring

power use ACS - 712 is used as a current sensor and voltage transformers as

sensors can be monitored so that the value of the power used . The voltage and

current values will be accepted ATMega 8535 microcontroller which has been

filled program to convert the analog voltage magnitudes into digital quantities are

sent to the PC using the RS 232 and displayed in graphical form

From the measurement and monitoring found that the average error is 3.64 % is

quite small , so it 's quite good tool to use as a means of measuring and monitoring

the use of electric power

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan

i

Pernyataan

ii

Penghargaan

iii

Abstrak

v

Abstract

vi

Daftar Isi

vii

Daftar Tabel

ix

Daftar Gambar

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I. PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

2

1.3 Batasan Masalah

2

1.4 Tujuan Penelitian

2

1.5 Manfaat Penelitian

3

1.6 Sistematika Penulisan

3

BAB II. LANDASAN TEORI

4

2.1 Arus Listrik

4

2.2 Tegangan

5

2.3 Daya

6

2.5 Transformator

6

2.5 Pengenalan Visual Basic

9

2.5.1 Project

10

2.5.3 Form

10

2.5.4 Coding Atau Syntax

10

2.6 Mikrokontroler ATMega 8535

11

2.6.1 Fitur ATMega8535

12

2.6.2 Konfigurasi Pin ATMega8535

12

2.6.3 Peta Memori

13

2.6.4 Komunikasi Serial USART

14

2.6.4.1 Pengiriman Data

15

2.6.4.2 Penerimaan Data

15

2.6.5 ADC (Analog To Digital Converter)

16

2.7 Komunikasi Serial RS 232

16

2.7.1 Karakteristik Sinyal Serial Port

17

2.7.2 Serial Port pada PC

18

2.7.3 Konfigurasi Serial Port

18

2.7.4 Transmisi Data Pada RS232

19

2.7.5 Converter Logika RS232.

20

BAB III. PERANCANGAN ALAT

21

(10)

3.1.1 Diagram Blok Rangkaian

21

3.1.2 Rangkaian Power Supply

22

3.1.3 Rangkaian ACS 712 (Allegro Current Sensor 712)

23

3.1.4 Rangkaian Sensor Tegangan

25

3.1.5 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535

26

3.1.6 Perancangan Pada PC

27

3.2 Perancangan Perangkat Lunak (software)

28

3.2.1 Flowchart rangkaian pada Mikrokontroler

28

3.2.2 Flowchart pada PC

30

BAB IV. PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

32

4.1 Pengujian Alat

32

4.1.1 Pengujian Sensor Arus dan Sensor Tegangan

32

4.1.2 Pengujian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega

8535

32

4.1.3 Pengujian RS 232

33

4.1.4 Pengujian Sistem Keseluruhan

33

4.2 Analisa Data

37

4.2.1 Analisa Data Untuk Sensor Arus

37

4.2.2 Analisa Data Untuk Sensor Tegangan

40

4.2.3 Analisa Data Untuk Daya

42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

43

5.1 Kesimpulan

43

5.2 Saran

43

DAFTAR PUSTAKA

44

(11)

DAFTAR TABEL

No. Tabel

Judul

Halaman

Tabel 2.1 .

Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB 9

19

Tabel 3.1

Fungsi masing-masing Pin IC ACS 712

24

Tabel 4.1

Nilai Hasil Pengujian Sensor Arus dan Sensor Tegangan

(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

Judul

Halaman

Gambar 2.1

Transformator Step-Up

7

Gambar 2.2

Transformator Step-Down

8

Gambar 2.3

Diagram blok fungsional ATMega 8535

11

Gambar 2.4

Pin ATMega8535

13

Gambar 2.5

Peta Memori Program AVR ATMega8535

14

Gambar 2.6 RS232 DB9

18

Gambar 2

.

7

Rangkaian RS 232

20

Gambar 3.1

Diagram Blok Rangkaian

21

Gambar 3.2

Rangkaian Power Supply

22

Gambar 3.3

Rangkaian ACS712

23

Gambar 3.4

Diagram Blok ACS 712

25

Gambar 3.5

Rangkaian Sensor Tegangan

25

Gambar 3.6

Rangkaian mikrokontroler ATMega 8535

26

Gambar 3.7

Flowchart Rangkaian Pada Mikrokontroler

28

Gambar 3.8

Flowchart Pada PC

31

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

Judul

Halaman

Lampiran A Gambar Rangkaian Miniatur Monitoring Daya Listrik PLN

Berbasis ATMega 8535 Menggunakan PC

45

Lampiran B

Gambar Keseluruhan Alat dan Bagian-Bagiannya

46

Lampiran C

Data Untuk Daya 25 Watt selama 1 jam dalam Microsoft

Access

47

Lampiran D

Data Untuk Daya 40 Watt selama 1 jam dalam Microsoft

Access

57

Lampiran E

Data Untuk Daya 100 Watt selama 1 jam dalam Microsoft

Access

67

Lampiran F

Data Untuk Daya 350 Watt selama 1 jam dalam Microsoft

Access

75

Lampiran G

Program Bahasa C Pada Mikrokontroler ATMega 8535

(14)

MINIATUR MONITORING DAN PEMAKAIAN DAYA LISTRIK

BERBASIS ATMega 8535 MENGGUNAKAN PC

ABSTRAK

Pada tahun 2013 pemakaian daya listrik kota Medan mencapai 90,48 Tera watt,

hal ini dikarenakan tidak adanya penerapan manajemen energy sebagai upaya

strategis untuk menghemat energi listrik.

Sebagai salah satu cara manajemen pemakaian daya listrik adalah melalui

pemantauan langsung pemakaian listrik. Karena itu dibuatlah alat untuk

memonitoring daya yang digunakan menggunakan ACS-712 sebagai sensor arus

dan Transformator sebagai sensor tegangan sehingga dapat dimonitoring nilai

daya yang digunakan. Nilai arus dan tegangan tersebut akan diterima

mikrokontroler ATMega 8535 yang telah diisi program untuk mengubah besaran

tegangan analog menjadi besaran digital yang dikirim ke PC menggunakan RS

232 dan ditampilakan dalam bentuk grafik

Dari hasil pengukuran dan monitoring diperoleh bahwa kesalahan rata-rata cukup

kecil yaitu 3,64% , sehingga alat ini cukup baik untuk digunakan sebagai sebuah

alat pengukuran dan pemantauan penggunaan daya listrik

(15)

MINIATURE POWER USAGE AND MONITORING BASED ATMega

8535 USING PC

ABSTRACT

In 2013 the city of Medan power consumption reached 90.48 Tera watts , this is

due to lack of implementation of energy management as a strategic effort to

conserve electrical energy .

As a way of electric power consumption management is through the direct

monitoring of power consumption . Since it was established tool for monitoring

power use ACS - 712 is used as a current sensor and voltage transformers as

sensors can be monitored so that the value of the power used . The voltage and

current values will be accepted ATMega 8535 microcontroller which has been

filled program to convert the analog voltage magnitudes into digital quantities are

sent to the PC using the RS 232 and displayed in graphical form

From the measurement and monitoring found that the average error is 3.64 % is

quite small , so it 's quite good tool to use as a means of measuring and monitoring

the use of electric power

(16)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat sangat membutuhkan listrik agar bisa

melaksanakan segala aktivitasnya, dan kebutuhan listrik untuk setiap rumah

ataupun instansi akan listrik tentu saja berbeda-beda, sehingga distributor listrik

yang terutama yaitu PLN (Perusahaan Listrik Negara) perlu menyediakan arus

listrik yang mencukupi untuk setiap wilayah agar aktivitas masyarakat bisa dapat

berlangsung dengan lancar.

Dengan beraneka-ragamnya permintaan arus listrik dari setiap wilayah

menyebabkan PLN harus bisa menyediakan energi listrik dengan lancar, dan

umumnya mereka mengirimkan petugas ke berbagai wilayah untuk mendata agar

mengetahui berapa banyak energi listrik yang diperlukan pada daerah yang satu

dengan daerah yang lain. Karena itu harus diambil sebuah langkah yaitu

bagaimana caranya agar energi listrik yang terpakai tersebut dapat digunakan

secara efektif dan efisien.

Untuk mengatasi permasalahan di atas maka perlu dirancang sebuah alat

agar bisa memonitoring daya listrik tersebut sehingga bisa lebih mudah dan lebih

cepat untuk diketahui apakah efisien atau tidak. Sehubungan dengan hal itu maka

peneliti ingin membuat ‘

MINIATUR MONITORING DAN PEMAKAIAN

DAYA LISTRIK BERBASIS ATMega 8535 MENGGUNAKAN PC

,

dengan

menggantikan PLN sebagai arus listrik dan pelanggan sebagai beban penerima

arus listrik. Alat untuk memonitoring daya listrik ini dengan merancang ACS 712

sebagai sensor untuk pendeteksi arus listrik, trafo sebagai sensor tegangan dan

mikrokontroler ATMega 8535 yang digunakan untuk mengubah besaran tegangan

analog pada keluaran ACS menjadi besaran digital dan akan ditampilkan pada

komputer yang berfungsi sebagai monitoring

Dengan ditampilkannya daya listrik tersebut pada komputer maka akan

dapat dilihat dengan baik pada saat beban sedang menggunakan daya listrik

(17)

dilihat dalam bentuk grafik untuk mengetahui apakah daya tersebut sudah sesuai

dengan yang diinginkan, dan data dalam bentuk grafik tersebut akan dimasukkan

dalam bentuk database.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah didalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana cara merancang Allegro Current Sensor (ACS 712) agar

dapat menyensor arus yang sedang mengalir

2. Bagaimana cara merancang trafo sebagai sensor tegangan

3. Bagaimana cara menerapkan mikrokontroler Atmega 8535 agar dapat

memonitoring daya listrik

4. Bagaimana menampilkan daya yang sudah terdeteksi pada komputer

dalam waktu yang berskala berbentuk grafik dan menyimpannya ke

dalam database

1.3 Batasan Masalah

Yang menjadi batasan dari permasalahan pada pembahasan penelitian ini yaitu:

1. Sensor yang akan digunakan untuk mendeteksi arus tersebut yaitu ACS

172

2. Sensor yang akan digunakan untuk mendeteksi tegangan yaitu trafo

3. ATMega 8535 akan diisi dengan program yang menggunakan bahasa C

pada Software Code Vision AVR

4. Program yang dipakai untuk membuat grafik yaitu program Visual Basic

6.0 dan menyimpannya ke dalam database menggunakan program

Microsoft Acces

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu:

1. Dapat mengaplikasikan ACS 712 untuk menyensor arus listrik dan trafo

sebagai sensor tegangan

2. Dapat menampilkan besar daya dan grafik dengan beban tertentu dalam

(18)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu bisa memonitoring daya

listrik untuk memberi kemudahan dan akses pengawasan listrik kepada pelanggan

dapat berfungsi dengan baik

1.6 Sistematika Penulisan

Agar dapat mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat

sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari alat ini sebagai

berikut:

Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian , dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teori

Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan dalam

pembahasan dan cara kerja rangkaian.

Bab III. Perancangan Alat

Bab ini berisi tentang tahap- tahap perancangan alat, sampai akhirnya akan

diperoleh suatu diagram blok yang merupakan gambaran dari keseluruhan sistem

sehingga dapat menjalankan fungsi yang kita inginkan.

Bab IV. Pengujian dan Analisa Sistem

Berisi tentang pengujian dan analisa sistem/ rangkaian pada penelitian ini.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan

yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat

(19)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Arus Listrik

Arus Listrik merupakan aliran elektron-elektron dari atom ke atom yang terjadi

pada sebuah penghantar dengan kecepatan dalam waktu tertentu. Penyebab

timbulnya arus listrik tersebut dikarenakan adanya beda potensial pada kedua

ujung penghantar yang terjadi karena mendapatkan suatu tenaga untuk mendorong

elektron-elektron tersebut berpindah-pindah tempat. Umumnya gerakan aliran

elektron ini akan menuju tempat yang lebih lemah tekanannya. Sedangkan besar

kecilnya arus listrik yang terjadi tentu saja bergantung pada pembangkit listrik

yang mengeluarkan tenaga tersebut

Agar alat-alat elektronika dapat kita gunakan maka tenaga dorong listrik

yang dibutuhkan haruslah mencukupi dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Arus

listrik tersebut juga haruslah dapat dialirkan atau diputuskan agar aliran listrik

aman dengan kecepatan yang stabil. Kecepatan perpindahan arus listrik ini dapat

disebut laju arus yang dapat ditulis dengan I dengan satuan ampere. Dan arus

listrik tersebut terjadi jika muatan listrik tersebut mengalir setiap detik. Sehingga

dapat kita tuliskan hubungan muatan listrik, arus listrik, dan waktu, dengan rumus

I = Q/t atau Q = I x t

(2.1)

Keterangan :

I = Kuat arus listrik (A)

Q = Banyaknya muatan Listrik (Coulomb)

T = waktu (s)

Arus listrik yang mengalir tersebut dari sumber arus listrik tersebut dapat

kita bedakan menjadi 2 macam yaitu :

a.

Arus bolak-balik (Alternating Current)

Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan polaritas yang

(20)

umumnya arus AC ini adalah arus yang digunakan dalam kehidupan

sehari-hari seperti alat-alat elektronika yang dipakai didalam rumah kita. Arus listrik

ini dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik yang bernama generator yang

ada pada pembangkit listrik.

b.

Arus searah (Direct Current)

Arus searah (DC) merupakan arus yang mengalir dengan arah yang tetap

(konstan) dengan masing-masing terminal selalu tetap pada polaritasnya.

Arus ini bisa terjadi karena berasal dari akumulator (Accu). Arus listrik

searah ini dapat dihasilkan dengan cara merubah arus AC menjadi DC

menggunakan power supply dengan dioda sebagai penyearah arus yang dapat

menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah.

2.2 Tegangan

Sebuah benda bermuatan positif kalau benda tersebut kehilangan elektron dan

bermuatan negatif kalau benda tersebut kelebihan elektron. Dalam keadaan

berbeda muatan inilah munculnya tenaga potensial yang berada di antara benda –

benda itu. Karena itu bila sepotong kawat penghantar dihubungkan diantara kedua

benda yang berbeda muatan menyebabkan terjadinya perpindahan energi diantara

benda – benda itu. Peralihan energi ini berlangsung terus selama ada beda

tegangan. Terjadinya tegangan disebabkan adanya beda tiap muatan mempunyai

tenaga potensial untuk menggerakkan suatu muatan lain dengan cara menarik

atau menolak.

Beda tegangan dapat dihasilkan dengan memberikan tekanan listrik dari suatu

pembangkit listrik pada salah satu tempat penghantar. Satuan untuk mengukur

tegangan listrik adalah volt. Beda tegangan dapat berubah – ubah, dari seperjuta

volt sampai beberapa juta volt. Beda tegangan diantara terminal – terminal dari

PLN ada yang 110 volt atau 220 volt, beda tegangan diantara dua terminal aki

adalah 6 volt atau 12 volt, sedangkan beda tegangan pada baterai umumnya 1,5

(21)

2.3 Daya

Daya listrik adalah energi yang dibawa oleh elektron yang bergerak tiap satuan

ewaktu. Karena ada arus yang mengalir dalam rangkaian maka akan ada konversi

energi listrik menjadi energi bentuk lain. Contoh, arus mengalir melalui filamen

merubah energi listrik menjadi terang dan energi panas. Daya listrik dapat

didefenisikan sebagai ukuran (rate) pada saat energi listrik dikonversi dan

merupakan kuantitas yang penting dalam rangkaian-rangkaian praktis. Daya

merupakan ukuran disipasi energi dalam sebuah alat. Karena tegangan dan arus

dapat berubah sesuai fungsi dari waktu, kita segera memperkirakan bahwa nilai

sesaat dan nilai rata-rata dapat digunakan untuk menggambarkan disipasi.

Konsumsi daya dalam arus ac lebih rumit karena tegangannya sinusoidal dan

arusnya berubah secara kontiniu dalam amplitudo, dan dapat keluar atau masuk

fase.Ada beberapa sirkuit ac yang sekaligus memiliki komponen resistif dan juga

reaktif. Komponen resistif mendisipasi (membuang) energi pada rangkaian ac,

sama halnya dengan rangkaian dc. Ada kalanya komponen reaktif tidak

mendisipasi energi, tetapi melepaskannya ke sumber daya dalam satu selang

siklus tegangan sebanyak energi yang diserap sebelumnya. Hasil yang terjaring

adalah energi total yang terdisipasi pada suatu rangkaian ac yang mengandung

komponen resistif, dan sama sekali tidak mengandung komponen reaktif.

Watt (W) adalah ukuran dasar dari daya listrik. Kesimpulan untuk daya

pengukuran pada rangkaian dc dan ac adalah sebagai berikut:

P = V x I

(2.2)

Dimana :

P = Daya/energi listrik (watt)

V = Tegangan/beda potensial (Volt)

I = Arus (Ampere)

2.4 Transformator

Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang bisa memindahkan energi

listrik atau mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke level tegangan

(22)

dapat terjadi karena pada kedua ujung kumparan terjadi perubahan jumlah

garis-garis gaya medan magnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti

yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan yaitu kumparan primer dan

kumparan sekunder dan bersifat induktif yang berpisah secara elektris namun

berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi ( reluctance)

rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan

bolak-balik, maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti (core) yang dilaminasi,

karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup, maka mengalirlah arus

primer.

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder

lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.

Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik

tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi

Gambar 2.1 Gambar Transformator Step-Up

Apabila tegangan diturunkan disebut transformator step – down.

(23)

primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini

sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Gambar 2.2 Gambar Transformator Step-Down

Arus daya AC yang bervariasi diperlukan untuk menghasilkan fluks

magnet yang bervariasi pada inti besi sehingga energi listrik dari satu kumparan

ditransfer ke kumparan yang lain. Kumparan yang menerima daya dari pensuplai

disebut kumparan primer, sedangkan kumparan yang memberikan daya pada

beban disebut kumparan sekunder. Frekuensi AC dari primer menginduksikan

frekuensi yang sama pada sekunder. Selain sebagai pengubah tegangan,

transformator juga dapat digunakan untuk mengisolasi rangkaian, mengatur

(24)

2.5 Pengenalan Visual Basic

Visual Basic dikenalkan pada tahun 1991. Konsep pemrograman dengan metode

drag-and-drop untuk membuat tampilan aplikasi Visual Basic ini diadaptasi dari

prototype generator form yang dikembangkan oleh Alan Cooper dan

perusahaannya, dengan nama Tripod

.

Visual basic 6.0 adalah salah satu aplikasi untuk membuat system

informasi database. Visual basic 6.0 ini adalah terusan dari visual basic 1 sampai

5. walau agak tertinggal, tapi aplikasi software ini masih digunakan untuk

pengimplementaisannya di dalam pembuatan sistem database. Visual basic 6.0 ini

pun berkembang menjadi visual studio, visual basic 2008 sampai visual basic. net.

Visual basic 6.0 ini sering juga di gunakan dalam perhitungan gaji,

penjualan barang dan lain-lain. visual basic ini support dengan operating sistem

windows. dan untuk databasenya bisa menggunakan microsoft access, SQL server

dan oracle, selain itu jugab banyak digunakan sebagai developer dibanding bahasa

pemprograman yang lain seperti Pascal misalnya, dimana kita harus menulis

program untuk segala sesuatu. Microsoft Visual Basic 6.0 mampu menambahkan

sendiri sebagian kode program secara otomatis ke dalam program sehingga

pekerjaan programer menjadi semakin mudah. Micrososft Visusal Basic 6.0

memberikan banyak kemudahan bagi para perancang program berbasis windows

dalam menuangkan imajinasinya dengan menggunakan objek-objek yang tersedia

dalam fasilitas Micrososft Visusal Basic 6.0 serta fasilitas click and drag untuk

membuat tampilan semenarik mungkin sesuai dengan keinginan pembuat

program.

Micrososft Visusal Basic 6.0 juga menyediakan fasilitas yang mungkin

untuk menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam

sebuah form. Selain itu Microsoft Visual Basic 6.0 juga menawarkan berbagai

kemudahan dalam mengelola sebuah database. Selain keistimewaan yang handal

Micrososft Visusal Basic 6.0 memiliki keistimewaan yang paling utama adalah

Object Oriented Programming (OOP) atau disebut dengan pemrograman yang

berorientasi objek yang mempermudah para pemakai dalam membangun sebuah

(25)

Dalam menu visual basic terdapat komponen-komponen yang tentu saja di

perlukan untuk menentukan coding atau syntax yang akan digunakan. karena

salah titik atau koma dalam visual basic akan mengakibatkan program sistem

debug atau error. Dalam pengimplementasian aplikasi program visual basic ada 5

pokok yang penting di dalam komponennya. yaitu

A. Project

B. Form

C. Coding Atau Syntax

2.5.1 Project

Project adalah nama file yang akan dikenal dalam pemanggilan program aplikasi.

kita dapat merubahnya sesuai dengan nama file atau sistem database yang kita

inginkan. project ini juga menentukan direktori form aplikasi yang akan dibuat.

karena, keseluruhan projek yang dibuat, itu diwakili atas nama project. pada saat

kita memembuat aplikasi data, project lah yang jadi perwakilan keseluruhan

aplikasi yang di buat di dalam visual basic.

2.5.2 Form

Form Aplikasi dibuat untuk pengimplementasian sistem yang dapat melakukan

beberapa perintah eksekusi sesuai yang di inginkan. dalam Form ini juga kita

dapat mengkodingkan aplikasi untuk memanggil database, menampilkan data,

menghapus data, mengupdate data, mengedit data dan mencetak data yang telah

kita eksekusi.

2.5.3 Coding Atau Syntax

Adalah perintah-perintah dalam bahasa program aplikasi visual basic yang telah

ditentukan.dalam coding ini juga yang mempengaruhi sistem dapat berjalan atau

tidak. dalam pembuatan coding harus berhati-hati, karena jika salah titik atau

koma, akan berakibat program aplikasi yang kita buat mengalami debug atau

(26)

2.6 Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroller adalah suatu kombinasi mikroprosesor, piranti I/O (Input/Output)

dan memori, yang terdiri atas ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random

Access Memory), dalam bentuk keping tunggal (single chip). Mikrokontroller

ATmega8535 adalah mikrokontroller 8 bit buatan ATMEL dengan 8 KByte

System Programable Flash dengan teknologi memori tinggi, kepadatan tinggi, dan

kompatibel dengan pin out. Dibawah ini adalah gambar diagram blok ATMega

8535

(27)

Dari Gambar 2.3 tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian

sebagai berikut:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D

2.

ADC 10 bit sebanyak 8 saluran

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan

4.

CPU yang terdiri atas 32 saluran register

5. Watching Timer dengan osilator internal

6. SRAM sebesar 512 byte

7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write

8. Unit interupsi internal dan eksternal

9. Port antarmuka SPI

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi

11. Antaramuka komparator analog

12. Port USART untuk komunikasi serial

2.6.1 Fitur ATMega8535

Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut:

1. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16

MHz.

2. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM

(electrically Erasable Programmable Read Only Memori) sebesar 512

byte.

3. ADCinter dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.

4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps

5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.6.2 Konfigurasi Pin ATMega8535

Konfigurasi Pin ATMega8535 bila dilihat dari Gambar 2.4. Dari Gambar tersebut

dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega 8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya

2. GND merupakan pin ground

(28)

4. Port B (PB0..PB7) merupan pin I/0 dua arah dan pin fungsi sekaligus

khusus, yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.

5. Port C (PC0.PC7) merupakan pin I/0 dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu,

yaitu TWI,komparator analog, dan timer Oscilator

6. Port D(PDO..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial

7. Reset merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler

8. XTAL 1 dan XTAL 2 merupakan pin masukan clock eksternal

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC

Gambar 2.4 Pin ATMega8535

2.6.3 Peta Memori

AVR ATMega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori

program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah

register umum., 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM Internal.

Register keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah,

yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register khusu untuk menangani I/0 dan

control terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikut berikutnya, mulai

dari $20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan

(29)

control register yang khusus

peripheral mikrokontroler,

I/O, dan sebagainya. Alamat yang lainn

pada lokasi $60 sampai

PEROM tersusun dalam

16-bit atau 32-bit. AVR

dengan alamat mulai

Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi Flash.

Gambar 2.5 Peta Memori Program AVR ATMega8535

2.6.4 Komunikasi Serial USART

Serial Port atau biasa disebut

sebuah port pada personal

bit informasi pada satu

tidak memungkinkan

disebabkan karena dalam

bekerja seri, misalnya

sekarang ini sudah berkurang.

port USB dan Firewire.

yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap

mikrokontroler, seperti control register, timer/counter, fungsi

I/O, dan sebagainya. Alamat yang lainnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu

sampai dengan $25F. Memori program yang terletak

tersusun dalam word atau 2 byte karena setiap instruksi

bit. AVR ATMega8535 memiliki 4KByteX16-bit

mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki

Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi Flash.

Gambar 2.5 Peta Memori Program AVR ATMega8535

Komunikasi Serial USART

biasa disebut dalam bahasa Indonesia adalah port seri

pada personal computer yang berfungsi untuk mentransmisikan

pada satu satuan waktu. Dalam serial port, pengiriman

memungkinkan untuk melakukan secara banyak sekaligus.

karena dalam melakukan pemindahan data, biasanya

misalnya COM 1 dan COM 2. Untuk penggunaan

sudah berkurang. Penggunaan port serial telah terganti

Firewire. Sedangkan untuk jaringan (networking) fungsinya

fungsi terhadap bebagai

timer/counter, fungsi – fungsi

digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu

ng terletak dalam Flash

instruksi memiliki lebar

bit Flash PEROM

tersebut memiliki 12 bit

Gambar 2.5 Peta Memori Program AVR ATMega8535

adalah port seri merupakan

mentransmisikan satu

pengiriman informasi

sekaligus. Hal ini

biasanya serial port

penggunaan port serial

telah tergantikan dengan

(30)

tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa fungsi serial port yaitu

menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan motherboard,

penghubung antara mouse dengan motherboard, penghubung antara modem

dengan motherboard, dan mentransmisikan informasi-informasi berupa bit-bit dari

mainboard ke perangkat lainnya.

USART ATMega8535 memiliki beberapa keuntungan dibandingkan

dengan sistem UART, yaitu:

1. Operasi full duplex

2. Mode operasi asinkron dan sinkron

3. Mendukung komunikasi multiprosesor

4. Mode kecepatan transmisi berorde Mbps.

2.6.4.1 Pengiriman Data

Proses pengiriman data serial dilakukan per Half data dengan ,menunggu register

UDR yang merupakan tempat data serial akan disimpan menjadi kosong sehingga

siap ditulis dengan data yang baru. Proses tersebut menggunakan bit yang ada

pada register UCSRA, yaitu bit UDRE (USART Data Register Empty). Bit UDRE

merupakan indikator kondisi register UDR. Jika UDRE bernilai 1, maka register

UDR telah kosong dan siap diisi dengan data yang baru.

2.6.4.2 Penerimaan Data

Proses penerimaan data serial dilakukan dengan mengecek nilai bit RXC (USART

Receive Complte) pada register UCSRA. RXC akan bernilai satu jika ada data

yang siap dibaca di buffer penerima, dan bernilai nol jika tidak ada data pada

buffer penerima. Jika penerima USART dinonaktifkan, maka bit akan selalu

bernilai nol.

2.6.5 ADC (Analog To Digital Converter)

ADC ATMega8535 dapat konfigurasi, baik single ended input maupun

differentsial input. Selain itu, ADC ATMega8535 memiliki konfigurasi

(31)

amat fleksibel sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari

ADC itu sendiri.

Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuan clock, tegangan

referensi format output data, dan mode pembacaan. Register yang perlu di set

nilainya adalah ADMUX (ADC Multiplexer Selection Register) merupakan

register 8 bit yang berfungsi menentukan tegangan referensi ADC, format data

output, dan saluran ADC yang digunakan, ADCSRA (ADC control and status

register). ADCSRA (ADC Control and Status RegisterA) merupakan register 8 bit

yang berfungsi melakukan manajemen sinyal kontrol dan statur dari ADC, dan

SFIOR (Special Function IO Register) merupakan register 8 bit pengatur sumber

picu konversi ADC , apakah dari picu eksternal atau dari picu internal.

Dalam proses pembacaan hasil interupsi ADC, dilakukan pengecekan

terhadap bit ADIF (ADC Interrupt Flag) pada register ADCSRA. ADIF akan

bernilai 1 jika konversi sebuah saluran ADC telah selesai dilakukan dan data hasil

konversi siap untuk diambil , dan demikian sebaliknya. Data disimpan dalam dua

buah register, yaitu ADCH dan ADCL

.

2.7

Komunikasi Serial

RS 232

RS232 adalah standard komunikasi serial antar periperal-periperal. Standar sinyal

komunikasi serial yang banyak digunakan ialah standar RS232. Standar ini

menggunakan beberapa piranti dalam implementasinya. Banyak PC dan komputer

yang kompatibel dilengkapi dengan dua port serial dan satu port paralel.

Meskipun kedua jenis port yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

perangkat eksternal, mereka bekerja dengan cara yang berbeda.

Standar ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer (Data

Terminal Equipment – DTE) dengan alat – alat pelengkap komputer (Data

Circuit-Terminating Equipment – DCE). Standard RS232 inilah yang biasanya

kita dapat menemukan dua konektor DB 9 yang bisanya dinamakan COM1 dan

(32)

2.7.1 Karakteristik Sinyal Serial Port

Standar RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association and

Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Nama lengkapnya

adalah EIA/TIA-232 Interface Between Data Terminal Equipment and Data

Circuit-Terminating Equipment Employing Serial Binary Data Interchange.

Meskipun namanya cukup panjang tetapi standar ini hanya menyangkut

komunikasi data antara komputer dengan alat-alat pelengkap komputer. Ada dua

hal pokok yang diatur standar RS232, antara lain adalah :

1. Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai.

2. Jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan sinyal pada

kaki-kaki di konektor.

Beberapa parameter yang ditetapkan EIA (Electronics Industry

Association) antara lain:

a. Sebuah ‘spasi’ (logika 0) antara tegangan +3 s/d +25 volt

b. Sebuah ‘tanda’ (logika 1) antara tegangan -3 s/d -25 volt

c. Daerah tegangan antara +3 s/d -3 volt tidak didefenisikan

d. Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan

acuan ground)

e. Arus hubung singkat rangkaian tidak boleh lebih dari 500 mA.

Sebuah penggerak (driver) harus mampu menangani arus ini tanpa

mengalami kerusakan. Selain mendeskripsikan level tegangan seperti yang

dibahas di atas, standard RS232 menentukan pula jenis-jenis sinyal yang dipakai

mengatur pertukaran informasi antara DTE dan DCE, semuanya terdapat 24 jenis

sinyal tapi yang umum dipakai hanyalah 9 jenis sinyal. Konektor yang dipakai

pun ditentukan dalam standard RS232, untuk sinyal yang lengkap dipakai

konektor DB25, sedangkan konektor DB9 hanya bisa dipakai untuk 9 sinyal yang

umum dipakai.

2.7.2 Serial Port pada PC

Pada IBM PC Compatibel tata cara komunikasi serial yang digunakan ialah jenis

(33)

Asynchronous Receiver / Tranceiver). Pada UART, kecepatan pengiriman data

(baud rate) dan fase clock pada sisi transmitter dan pada sisi receiver harus

sinkron. Untuk itu diperlukan diperlukan sinkronisasi antara transmitter dan

receiver. Hal ini dilakukan oleh bit ‘Start’ dan bit ‘Stop’.

Kecepatan transmisi (baudrate) dapat dipilih bebas dalam rentang tertentu.

Baudrate yang umum dipakai adalah 600, 1200, 2400, dan 9600 bps (bit per

sekon).

2.7.3 Konfigurasi Serial Port.

Dibawah ini adalah gambar konektor port serial DB 9. Pada komputer IBM PC

Compatibel biasanya kita dapat menemukan dua konektor DB 9 yang bisanya

dinamakan COM1 dan COM2.

(34)
[image:34.595.113.506.102.361.2]

Tabel 2.1

.

Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB 9

Nomor Pin

Arah sinyal:

1

Pembawa Detect (CD) (dari DCE) sinyal masuk dari modem

2

Data yang diterima (RD) Incoming Data dari DCE

3

Menular Data (TD) Data keluar untuk DCE

4

Data Terminal Ready (DTR) sinyal handshaking Outgoing

5

Sinyal tanah tegangan referensi umum

6

Data Set Ready (DSR) sinyal handshaking Incoming

7

Permintaan Untuk Kirim (RTS) Outgoing sinyal kontrol aliran

8

Hapus Untuk Kirim (CTS) masuk sinyal kontrol aliran

9

Cincin Indicator (RI) (dari DCE) sinyal masuk dari modem

Sinyal-sinyal tersebut ada yang menuju ke DCE ada pula yang berasal dari

DCE. Bagi sinyal yang menuju ke DCE artinya DTE berfungsi sebagai output dan

DCE berfungsi sebagai input, misalnya sinyal TD, pada sisi DTE kaki TD adalah

output, dan kaki ini dihubungkan ke kaki TD pada DCE yang berfungsi sebagai

input. Kebalikan sinyal TD adalah RD, sinyal ini berasal dari DCE dan

dihubungkan ke kaki RD pada DTE yang berfungsi sebagai output.

2.7.4 Transmisi Data Pada RS232

Komunikasi pada RS-232 dengan PC adalah komunikasi asinkron. Dimana sinyal

clocknya tidak dikirim bersamaan dengan data. Masing-masing data disinkronkan

menggunakan clock internal pada tiap-tiap sisinya. Format transmisi satu byte

pada RS232 Data yang ditransmisikan pada format diatas adalah 8 bit, sebelum

data tersebut ditransmisikan maka akan diawali oleh start bit dengan logik 0 (0

(35)

2.7.5 Converter Logika RS232.

Jika peralatan yang digunakan

harus dikonversikan terlebih

sebaliknya. Converter

232. Kedua IC ini sama

terdapat charge pump

dari sumber +5 Volt

terdapat 2 buah transmit

tegangannya berkisar ant

high, nilai tegangannya berki

Logika RS232.

ng digunakan menggunakan logika TTL, maka sinyal

dikonversikan terlebih dahulu ke pulsa TTL sebelum digunakan

Converter yang paling mudah digunakan ialah MAX

ini sama hanya memiliki nama yang berbeda. Di

pump yang akan membangkitkan tegangan +10 Volt

Volt tunggal. Dalam IC DIP (Dual Inline Package)

transmitter dan 2 buah receiver. Untuk tegangan

erkisar antara -3V sampai dengan -18V. Sedangkan untuk

high, nilai tegangannya berkisar antara +3V hingga +18V

Gambar 2

.

7 Rangkaian RS 232.

maka sinyal port serial

digunakan begitu juga

MAX 232 atau HIN

berbeda. Di dalam IC ini

+10 Volt dan -10 Volt

Package) 16 pin ini

tegangan low, nilai

(36)

BAB 3

PERANCANGAN ALAT

3.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan perangkat keras ini yaitu meliputi perancangan sistem atau cara kerja

secara umum dalam bentuk diagram blok serta bagian-bagan dari rangkaian

3.1.1 Diagram Blok Rangkaian

[image:36.595.111.543.315.571.2]

Secara garis besar, diagram blok rangkaian di tunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian

Alat yang akan dibuat ini menggunakan ACS 712 untuk menyensor arus

mengalir dari sumber arus listrik ke beban, dan trafo sebagai sensor tegangan.

Sensor arus berfungsi untuk mengukur besarnya kuat arus. Output sensor ini akan

menjadi input untuk ADC internal pada mikrokontroler ATMega 8535 dan

(37)

Untuk mengukur

trafo. Trafo yang digunakan

diturunkan dengan menggunakan ran

tegangan ini akan menjadi

ATMega 8535 dan dikirimkan ke komputer melalui RS232.

Beban uji yang

daya masing-masing

dan setrika inilah yang

akan didapatkan dari hasil

dari sensor tegangan

didapatkan daya maka

menggunakan program

kedalam computer.

3.1.2 Rangkaian Power Supply

Rangkaian ini

yang ada.Rangkaian PSA

12 volt. Keluaran 5

mikrokontroler, sedangkan

rangkaian relay. Rangkaian

ini:

G

Transformator CT

untuk menurunkan tegangan

tegangan 12 volt AC

mengukur tegangan maka digunakanlah sensor tegangan

ng digunakan adalah trafo stepdown, sehingga

diturunkan dengan menggunakan rangkaian pembagi tegangan. Output da

akan menjadi nilai masukan ke internal ADC dari Mikrokontroler

ATMega 8535 dan dikirimkan ke komputer melalui RS232.

uji yang akan digunakan adalah beban berupa bola

25 watt, 40 watt, 100 watt dan setrika 350 watt

inilah yang akan dimonitoring dayanya. Nilai dari daya lampu

didapatkan dari hasil perkalian arus dari nilai sensor arus dan

tegangan sehingga didapatkanlah nilai dayanya tersebut.

daya maka daya tersebut akan ditampilkan oleh

program Visual Basic 6.0 dan data daya terebut akan

3.1.2 Rangkaian Power Supply

Rangkaian ini berfungsi untuk mencatu tegangan ke seluruh

ada.Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, ya

Keluaran 5 volt digunakan untuk mencatu tegangan

sedangkan +12 volt digunakan untuk menyalurkan

elay. Rangkaian power supply ditunjukkan pada gambar

Gambar 3.2 Rangkaian Power Supply

Transformator CT (center tap) merupakan trafo step-down

menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC.

volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua

sensor tegangan yaitu

sehingga teganngannya

egangan. Output dari sensor

ADC dari Mikrokontroler

berupa bola lampu dengan

350 watt. Bola lampu

Nilai dari daya lampu tersebut

arus dan nilai tegangan

ersebut. Setelah

ditampilkan oleh computer

terebut akan dimasukkan

seluruh rangkaian

keluaran, yaitu 5 volt dan

tegangan ke rangkaian

menyalurkan tegangan ke

pada gambar 3.1 berikut

down yang berfungsi

12 volt AC. Kemudian

(38)

silikon, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 3300µF. Kapasitor

ini memiliki fungsi selain menyimpan muatan, yaitu berfungsi untuk menghindari

bunga api jika muatan yang masuk ke rangkaian terlalu tinggi, sehingga tidak aan

merusak rangkaian. IC regulator tegangan 5 volt (IC 7805) digunakan agar

keluaran yang dihasilkan tetap (tidak melebihi) 5 volt kalaupun terjadi perubahan

pada tegangan masukannya. LED berfungsi sebagai indikator apabila PSA dalam

keadaan hidup. Sedangkan untuk tegangan 12 volt DC langsung diambil dari

keluaran jembatan dioda.

3.1.3 Rangkaian ACS 712 (Allegro Current Sensor 712)

Pendeteksian arus biasanya membutuhkan sebuah resistor shunt yaitu resistor

yang dihubungkan pada beban dan mengubah aliran arus menjadi tegangan.

Tegangan tersebut biasanya diumpankan ke current transformer terlebih dahulu

sebelum masuk ke rangkaian pengkondisi sinyal. Teknologi Hall effect yang

diterapkan oleh Allegro menggantikan fungsi resistor shunt dan current

transformer menjadi sebuah sensor dengan ukuran yang relatif jauh lebih kecil

.

Acs 712 adalah sensor yang presisi sebagai sensor arus arus AC atau DC

dalam pembacaan arus di dalam dunia industri, otomotif, komersil dan

sistem-sistem komunikasi.

Dibawah ini adalah gambar rangkaian sensor ACS 712 :

(39)

Dan dibawah ini adalah deskripsi dari masing-masing kaki pin ACS 712 :

Tabel 3.1 Fungsi masing-masing Pin IC ACS 712

No Pin

Nama

Fungsi

1 dan 2

IP+

Terminal untuk arus masukan

3 dan 4

IP-

Terminal untuk arus keluaran

5

GND

Terminal Ground

6

FILTER

Terminal untuk kapasitor eksternal

7

Vout

Sinyal analog keluaran

8

Vcc

Power Supply

Sensor ini memiliki pembacaan dengan ketepatan yang tinggi karena

didalamnya terdapat rangkaian low-offset linear Hall. Cara kerja sensor ini adalah

arus yang dibaca mengalir melalui kawat tembaga yang terdapat didalamnya yang

menghasilkan medan magnet dan ditangkap oleh Hall IC dan diubah menjadi

tegangan proporsional. Ketelitian dalam pembacaan sensor dioptimalkan dengan

cara pemasangan komponen yang ada didalamnya antara transducer secara

berdekatan.

Keluaran dari sensor ini sebesar (>V) saat peningkatan arus pada

penghantar arus (dari pin 1 dan pin 2 ke pin 3 dan 4), yang digunakan untuk

pendeteksian atau perasa arus, sedangkan keluaran pada sensor arus ini yaitu

sinyal berupa tegangan, yang akan diperkuat menggunakan amplifier yang ada

pada rangkaian. Hambatan dalam penghantar sensor sebesar 1,2 mO dengan

daya yang rendah. Jalur terminal konduktif secara kelistrikan diisolasi dari sensor

leads/mengarah (pin 5 sampai pin 8). Hal ini menjadikan sensor arus ACS712

dapat digunakan pada aplikasi-aplikasi yang membutuhkan isolasi listrik tanpa

menggunakan opto-isolator atau teknik isolasi lainnya yang mahal. Ketebalan

penghantar arus didalam sensor sebesar 3 kali kondisi overcurrent.Sensor ini telah

dikalibrasi oleh pabrik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagramblok

(40)

Gambar 3.4 Gambar Diagram Blok ACS 712

3.1.4 Rangkaian Sensor Tegangan

Sensor tegangan menggunakan

paralel antara fase dengan

sinyal tegangan dan juga

juga tidak merubah harga

Dengan menggunakan

rangkaian sensor tegangan ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.4 Gambar Diagram Blok ACS 712

3.1.4 Rangkaian Sensor Tegangan

tegangan menggunakan resistor pembagi tegangan yang dipasang

fase dengan netral. Sensor tegangan ini berfungsi untuk

dan juga sekaligus sebagai power supply. Disamping

merubah harga fase yang terjadi pada beban induktif ya

menggunakan transformator step down sebagai sumber

rangkaian sensor tegangan ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.5 Rangkaian Sensor Tegangan

Gambar 3.4 Gambar Diagram Blok ACS 712

yang dipasang secara

berfungsi untuk mendeteksi

Disamping itu, resistor

induktif yang terpasang.

sebagai sumber tegangan,

(41)

Resistor pembagi tegangan ini juga akan menurunkan tegangan dari

tegangan sumber menjadi tegangan yang dikehendaki. Nilai tegangan awal dari

PLN adalah senilai 220 volt, lalu diturunkan menggunakan transformator step

down menjadi 12 volt dan mengubah arus AC menjadi arus DC menggunakan

diode. Kemudian tegangan 12 volt diturunkan kembali menjadi tegangan 5 volt

agar nilai teganan tersebut bisa dibaca oleh mikrokontroler. Besar tegangan yang

akan masuk ke mikro berkisar antara 0 sampai 5 volt, dan nilai ini akan

dikirimkan ke dalam mikro berupa data ADC, dimana nilai tegangan tersebut

nantinya akan dikonversikan ke dalam nilai tegangan yang digunakan

3.1.5 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535

Pada rangkaian ini akan digunakan mikrokontroler ATMega8535 yang berfungsi

untuk membaca tegangan analog dari sensor tegangan dan sensor arus.

Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler ATMega8535.

Pada IC inilah semua program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai

dengan yang dikehendaki. Dibawah ini adalah gambar rangkaian mikrikontroler

[image:41.595.231.427.439.725.2]

ATMega 8535 :

(42)

Mikrokontroler ini memiliki 32 port I/O, yaitu port A, port B, port C dan

port D. Pin 33 sampai 40 adalah Port A yang merupakan port ADC, dimana port

ini dapat menerima data analog. Pin 1 sampai 8 adalah port B. Pin 22 sampai 29

adalah port C. Dan Pin 14 sampai 21 adalah port D. Pin 10 dihubungkan ke

sumber tegangan 5 volt. Dan pin 11 dihubungkan ke ground.

Setelah nilai tegangan diterima oleh mikrokontroler dari sensor arus dan

sensor tegangan, nilai tegangan tersebut kemudian akan dikirim menjadi nilai

besaran ke PC menggunakan RS 232 agar biasa ditampilkan ke dalam bentuk

grafik. Mikrokontroler ini akan diprogram menggunakan bahasa C yaitu membaca

input dan mengirim kembali dengan format data serial ke PC

3.1.6 Perancangan Pada PC

PC (Komputer) dalam perancangan ini berfungsi untuk memonitoring daya listrik

pada penelitian dengan membaca port serial menggunakan Visual basic 6.0

(Lampiran D). Sebagai sistem monitoring yaitu menampilkan nilai arus masukan

dan nilai tegangan masukan yang diterima dari RS-232. Connect berfungsi untuk

menjalankan program, stop berfungsi untuk menghentikan data berupa arus,

tegangan, dan daya yang diambil, dan dilengkapi dengan waktu berupa jam

berapa data tersebut diambil. Data tersebut akan langsung tersimpan ke dalam

microsoft office acces yang penyimpanan data tesebut di atur terlebih dengan

membuat folder Data dan didalamnya ada installan microsoft acces pada disk C

PC yang digunakan untuk memonittoring daya listrik. Sistem operasi yang

digunakan pada komputer adalah windows XP ke atas. Program dibuat agar dapat

membaca data yang dikirim oleh rangkaian sehingga gejolak perubahan arus dan

(43)

3.2 Perancangan Perangkat Lunak (software)

(44)
[image:44.595.187.447.87.695.2]
(45)

Pada Flowchart rangkaian ini, pada saat beban digunakan maka sensor tegangan

akan bekerja dan akan membaca nilai tegangan yang digunakan. Nilai tegangan

tersebut akan diulang perhitungannya sampai 2000 kali, setelah itu didapatkanlah

nilai tegangannya. Setelah nilai tegangan didapat, sensor arus bekerja dan

mengirimkan nilai arus berupa tegangan masukan kedalam mikrokontroler yang

akan diulang perhitungannya sampai 2000 kali. Masing-masing nilai dari sensor

tegangan dan sensor arus berupa nilai ADC, dan akan dikirimkan ke PC melalui

RS 232, dan di PC nilai tegangn dan arus yang diterima itu akan diproses.

3.2.2 Flowchart Pada PC

Flowchart pada PC dibawah ini merupakan diagram alir untuk program Visual

Basic 6.0 yang menampilkan besaran daya yang terbaca ke layar monitor. Data

yang diterima merupakan data serial nilai arus dan tegangan yang akan dikalibrasi

untuk memperoleh nilai yang sesuai dengan besar arus dan tegangan yang

sebenarnya, sehingga didapatkanlah nilai dayanya dan ditampilkan berupa grafik

(46)
(47)

BAB 4

PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

4.1 Pengujian Alat

4.1.1 Pengujian Sensor Arus dan Sensor Tegangan

Agar dapat diketahui apakah rangkaian sensor arus dan tegangan tersebut dapat

bekerja sesuai dengan yang diinginkan maka dilakukanlah pengujian rangkaian

trsebut dengan menggunkan beban. Beban yang akan digunakan adalah bola

lampu dengan daya mulai dari 25 watt, 40 watt, 100 watt dan setrika 350 watt.

Berikut ini adalah nilai dari tegangan dan arus yang didapat dari nilai sensor arus

dan sensor tegangan

Tabel 4.1 Nilai Hasil Pengujian Sensor Arus dan Sensor Tegangan Dari

Mikrokontroler ATMega 8535

Daya

(Watt)

Arus

( Ampere)

Tegangan Beban

(Volt)

Vout Sensor Arus

(Volt)

Vout Sensor

Tegangan (Volt)

0

0

217,9

2,330

3,34

25

0,133

208,498

2,367

3,24

40

0,175

214,683

2,378

3,29

100

0,497

207,21

2,445

3,18

350

1,75

186,67

2,637

2,88

4.1.2 Pengujian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega 8535

Agar dapat mengetahui apakah rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik

maka dilakukan pengujian terhadap Mikrokontroler dengan mengukur tegangan

menggunakan multimeter dengan menghubungkan Vcc ke setiap kaki mulai dari

Pin 1 sampai dengan pin 40 secara bergantian pada saat alat yang telah dirancang

(48)

4.1.3 Pengujian RS 232

Untuk mengetahui apakah RS 232 masih berfungsi, maka dilakukanlah pengujian

pada RS 232 dengan cara yang sama seperti pada ATMega 8535, sehingga

dilakukan pengujian menggunakan multimeter dengan cara Vcc di hubungkan ke

kaki 1 sampai 16 secara bergantian.

4.1.4 Pengujian Sistem Keseluruhan

Hasil dari pengujian keseluruhan rangkaian tersebut dapat langsung dilihat dengan

lebih jelas pada beban dengan saat menggunakan arus listrik dan tegangan listrik.

Dari pengujian daya sebesar 25 watt, 40 watt, 100 watt, dan 350 watt, dapat

dilihat bahwa nilai daya pada rangkaian tidaklah jauh beda dari nilai pada teori.

Berikut ini adalah gambar dari daya sebesar 25 watt yang dimonitoring

[image:48.595.114.514.372.604.2]

selama 1 jam:

Gambar 4.1. Hasil monitoring daya menggunakan lampu 25 watt

Dari gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa selama 10 menit pertama

dalam 1 jam terjadi perubahan nilai ataupun simpangan dari nilai daya tersebut,

namun berikutnya nilai daya tersebut terus stabil, sehingga hal ini menunjukkan

(49)

pengujian maka rata-rata nilai daya yang didapat sebesar 27,358 watt, mendekati

[image:49.595.113.513.147.379.2]

nilai seharusnya yaitu 25 watt.

Gambar 4.2. Hasil monitoring daya menggunakan lampu 40 watt

Dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa selama 1 jam terjadi

perubahan nilai ataupun simpangan dari nilai daya tersebut yang cukup signifikan,

ini disebabkan nilai ADC dari daya tersebut tidak stabil, namun perubahan nilai

tersebut masih bias ditoleransi karena masih mendekati nilai daya 40 watt. Hal ini

menunjukkan bahwa monitoring masih berjalan dengan baik pada lampu 40 watt.

dan berdasarkan nilai pengujian maka rata-rata nilai daya yang didapat sebesar

(50)

Gambar 4.3. Hasil monitoring daya menggunakan lampu 100 watt

Dari gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa selama 1 jam tidak terjadi

perubahan nilai ataupun simpangan dari nilai daya tersebut, hal ini disebabkan

pembacaan nilai ADC oleh mikro cukup stabil, dan stabilitas ini menunjukkan

monitoring berjalan dengan baik pada lampu 100 watt. dan berdasarkan nilai

pengujian maka rata-rata nilai daya yang didapat sebesar 103,01 watt, mendekati

(51)

Gambar 4.4 Hasil monitoring daya menggunakan setrika 350 watt

Dari gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa selama 1 jam terus terjadi

perubahan nilai daya antara 350 watt dan 0 watt. Hal ini disebabkan saat setrika

sudah mencapai suhu tertentu maka setrika akan mati dan tidak lagi menggunakan

arus listrik dan saat suhunya mulai turun maka setrika kembali mengambil daya

listrik. Jika kita merata-ratakan nilai daya saat setrika menggunakan daya listrik

maka kita dapatkan nilai 326,728281 Watt, mendekati nilai sebenarnya yaitu 350

(52)

4.2 Analisa Data

4.2.1 Analisa Data Untuk Sensor Arus

Untuk Sensor Arus menggunakan ACS 712, dan untuk mendapatkan nilai yang

dikirim oleh mikro ke PC menggunakan RS 232, maka didapatkanlah nilai data

V

ADC

yang masing-masing nilainya dapat kita cari dengan rumus :

V

ADC

=

x 2

10

(4.1)

Dimana : V

Out Sensor

= Tegangan yang masuk ke port mikrokontroler (V)

V

Referensi

= Tegangan acuan pada mikrokonroler (4,9 V)

2

10

= Nilai kombinasi dari biner yang dipakai pada program

Maka dapat diperoleh hasil analisa data sensor arus sebagai berikut :

ADC 1 =

x 2

10

=

,

,

x 2

10

= 494,65

(25 Watt)

ADC 2 =

x 2

10

=

,

,

x 2

10

= 496,95

(40 Watt)

ADC 3 =

x 2

10

=

,

,

x 2

10

= 510,95

(100 Watt)

ADC 4 =

x 2

10

=

,

,

x 2

10

= 551,07

(350 Watt)

Data tersebut dikirimkan oleh mikrokontroler ke PC menggunakan RS

232, namun data tersebut belum menunjukkan nilai arus sebenarnya. Untuk

mencari nilai arus sebenarnya maka digunakan persamaan interpolasi kuadratik

(53)

y = b

0

+ b

1

( x – x

o

) + b

2

(x – x

o

) (x-x

1

)

(4.2)

dimana

b

0

= y

o

(4.3)

b

1

=

(4.4)

b

2

=

(4.5)

x = Nilai ADC

y = Nilai arus

Sedangkan untuk nilai x

0

, x

1

dan x

2

masing-masing kita ambil pada

perhitungan ADC diatas, dengan mengambil nilai ADC 2, ADC 3, ADC 4 yaitu

496,95, 510,95, dan 551,07. Sedangkan untuk nilai y

0

, y

1

, dan y

2

kita ambil dari

nilai sensor arus pada daya 40 watt, 100 watt, dan 350 watt, yaitu 0,175 A, 0,497

A, dan 1,75 A. Dengan menggunakan rumus 4.1 diatas, maka kita dapat

menentukan berapakah nilai arus untuk daya 25 watt, 40 watt, 100 watt dan 350

watt.

Masing-masing kita hitung lebih dulu nilai b

0

, b

1

, dan b

2

b

0

= 0,175

A

b

1

=

, – ,

, ,

= 0,0225

b

2

=

, ,

, ,

0,497 – 0,175 510,95−496,65

,

,

= 0,00016

Untuk daya 25 watt, besar arusnya :

y = 0,175 +

Gambar

Tabel 2.1 . Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB 9
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian
Gambar 3.6 Rangkaian mikrokontroler ATMega 8535.
Gambar 3.7 Flowchart Rangkaian Pada Mikrokontroler
+7

Referensi

Dokumen terkait