Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
d. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber:
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.
PERNYATMN MENGEMAl DlSERTASl DAN
SUMBER INFORMAS!
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Sistem Pengembangan Usaha Berbasis Lingkungan Didukung Lembaga Keuangan Mikro adalah karya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau tip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbikan dari penulis lain telah 5 E . Q
Q s s T s * Q n'?
S Q , Q C ebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Oaftar Pustaka di bagian akhir
Q S pz
m s
g l
R Qa
wcn z c s
8
E -3e:
. 2.
3 2; Sf, 3
g
" Z X
g 9 3
k : g 2
n
g s
2
9 3*
z g
C
S P
-.
2. ,
9
Q ;.2
f
7 3P
b P 3 5$
;g
n Q Z E
X
;g.
;
1 s
Bogor, Maret 2007
rJ
*
ABSTMK
g p p
s!
b2Ji
2 2 3 B. S. KUSMULJONO. Sistem Pengembangan Usaha Pertanian Berbasis
a s s
*
e. 3 I Lingkungan Didukung Lembaga Keuangan Mikro. Dibimbing oleh ERIYATNO
ANlM dan GUNAWAN SUMODININGRAT sebagai
Pertanian anorganik telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang pupuk dan pestisida kimiawi. Salah satu upaya untuk lahan dan menjaga keberlangsungan lingkungan
Tujuan peneliian ini adalah untuk merumuskan sistem pengembangan usaha yang didukung lernbaga keuangan rnikro (LKM) dan an yang terkait. Metode penelitian dilakukan dengan n pendekatan sol? system methodoIogy (SSM) melalui intervention (TSI) yang mencakup prinsipprinsip n sosial dan komitmen terhadap kesejahteraan hidup ang digunakan terdiri dari uji kelayakan usaha dan
ce
index (CPI), sedangkan perumusan kebijakan tegic asumption surfacing test (SAST) dan analyticaln di Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan kesimpulan kinerja UM pertanian organik (UMPO) lebih produktif dan menguntungkan ingkan UM prtanian anorganik (UMPA). Lambatnya pengembangan UMPO kan oleh: (I) kelembagaan penanggung jawab tidak jelas, (2) kebijakan yang as karena kurangnya koordinasi antar departemen terkait, (3) petani tidak njadi petani organik karena kurangnya dukungan pernerintah dan sosialisasi, k ada penyuluhan dan pendampingan. Kesulitan pembiayaan kredit untuk akibat lembaga keuangan tidak percaya bahwa UMPO bisa memenuhi C (Character, Condition, Capacity to repay, Capital, dan Collateral) dalam penilaian kredit.
Jenis LKM yang paling efektii dalam mendukung sektor pertanian adalah
g
-8
Usaha Simpan Pinjam-Koperasi (USP-Kop). LKM berbentuk bank mengalamiX
-.P
s kesulitan dalam penyediaan kredit di sektor pertanian terkait Peraturan Bank2
L9
Indonesia tentang pmenuhan aspek 5C dalam penilaian kredit. Bm Penelitian ini telah mqhasilkan model konseptual pemberdayaan UMPO
$
didukung kredit khusus mikro dengan agunan utama character dan sistem tanggungr r ten antara petani tanpa dIatera1 tambahan.
3
s glmpilikaoi kebijakan dan model konseptual yang disebut KUMPO adalah: (1)
e.
3
-. mngesahan rancangan undang-undang lembaga keuangan mikro, (2) perbaikan
f! Dduksi pupuk organik di tingkat IokaUdaerah, (3) peningkatan fasilitas pemasaran
X u k produk organik, dan (4) pmberdayaan petani organik didukung LKM.
E
8
b
$
3 Kata kunci : prtanian organik, pupuk, pernberdayaan, usaha rnikro, kredit
B ekro, lembaga keuangan rnikro.
E
3
c
-
F
3
-
C
37'
CD
3
-.
ABSTRACT
B u u h
(. ID
a
'
'
'
3B.
S. KUSMUWONO. System Development of Environmental Based Farming a s s" " 3 1
3
x x
2 Q Enterprise Supported by Micro Finance Institution. Under the direction of*
s s a~ = = S Q ERIYATNO, BUNASOR SAMIM, and GUNAWAN SUMODININGRAT.
2 8 9 = 4
n z
g Q
$ 2
~n
Inorganic farming has impact on environmental degradation due to excessive;: p $. J use of chemical fertilizers and pesticides. One of many efforts to re-establish land
= G a r s
p
~ E ~ Bproductivity and prevent environmental sustainability S is by organic farming practices.
s ~ n c n . The objective of this research is to explore and develop organic farming micro
l g 2 : c
n z % E #
a l p r i s e system supported by microfinance institution and its implication on revant policies. The methods used in research include triangulation statistical Q s s r s=
n 4 amlysis and soft system methodology (SSM) approach utilizing total system ~ Q I D Q C Q Sr z
PS
2
i&rvention (TSI) mechanism that W e r s the principles of complementarism, socialg.
2 E9
agareness, and commitment for people welfare in the context of poverty alleviation.8.
a. E .9 E:"
techniques applied consist of business feasibility, comparative performance 2.s
3
i d e x (CPI), strategic assumption surfacing test (SAST) and analytical hierarchy3gID 3
g p z x p@ee~s (AHP).
g 9 2 Case study was conducted in Garut regency, West Java with conctusion that
2
2 o&anic farming is more productive and profitable compared to inorganic farming.=
2 gn
g s
T b development of organic farming however has been slow due to: (1) absence of a9 3 cQar1y defined responsible institution, (2) unclear policy due to lack of coordination
g abong relevant departments, (3) farmers not ready for transformation into organic
3
Q f&ming due to less e M i e government support and socialization program, (4)-.
2. = = avkence of capacity building assistance pragrarn. Credit financing for organic Q ;.
2
f
7 3 fauming was found diiwlt due to low level of t w t in the part of finance institutionsP
b &h respect to inability to comply with 5-C rules (character, condition, capacity to2 5 &ay, capital and collateral) in credit evaluation.
$
;g
n The most effective micro finance institution supporting agricultural sector is
Q
a
E the saving and loan unit from cooperative organization. The micro finance institutionsX
;&
;
1 9
in the form of bank have ~bsbcles in providing credit to agricuftural sector due tocurrent Bank Indonesia Regulation regarding compliance to the 5-C
rules
by microg
-9 enterprises asborrower.
X
-.P
sL This research has produced a conceptual model for empowering micro
3
enterprises in organic farming which is supported by specific credit financing with B"
3
"
collateral in the form of character and joint guarantee among farmers, withoutr additional fixed assets collateral.
The policy implication of the proposed conceptual model called KUMPO are:
3
s
8
establishment of the law for microfinance development, (2) improvement of"
s-. Wanic fertilizer unit in local area, (3) setting up trading facilities for organic products,
i!
Q
q d
(4) empowerment of organic farmers and related microfinance institution.ay
words:
organic farming, fertilizer, empowerment, micro enterprise, micro credit,@ Hak cipta rnilik Institut Perhnian Bogor, tahun 2007
Hak cipta dilindungi
Dilarang mengut@ dan rnemprhnyak tanpa izin tertulis dan'