• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWA BAGIAN PRODUKSI PADA PT CHAROEN POKHPAND JAYA FARM I MEDAN Responden yang terhormat,

Saya Cecilia Octora M mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara program studi Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia, mengharapkan kesediaan Saudara /i untuk mengisi kuesioner ini, yang saya butuhkan hunya membantu menyelesaikan penelitian skripsi saya, atas waktu yang diluangkan saya ucapkan terima kasih. I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Jabatan :

Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Pernyataan-pernyataan ini dinilai dengan memberikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang paling sesuai menurut Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut:

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

(2)

III. DAFTAR PERNYATAAN

1. Pernyataan untuk Variabel SPO (X1)

Indikator Variabel SS S R TS STS

Standar-Standar

1. Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan memperjelas alur tugas dan tanggung jawab karyawan.

2. Sya lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dengan melaksanakan SPO.

3. Saya jarang melakukan kesalahan selama bekerja dengan adanya SPO.

4. Saya memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan adanya SPO.

5. Standar Prosedur Operasional membuat beban kerja saya terasa ringan.

Struktur Standar

6 Saya dapat memahami proses kerjadengan jelas dengan adanya SPO.

7 Saya mampu bekerja dengan hasil yang memuaskan.

8 Saya melaksanakan pekerjaan sesuai Standar Prosedur Operasional agar hasil pekerjaan lebih baik.

9 Saya lebih mudah melaksanakan pekerjaan dengan adanya Standar Prosedur Operasional.

2. Pernyataan untuk Variabel Disiplin (X2) Sikap

10. Saya selalu datangdan pulang kerja tepat waktu.

11. Saya selalu hadir setiap hari kerja.

12. Saya dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu.

(3)

13. Saya selalu taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan. 14. Saya mampu berkomitmen untuk mentaati

peraturan yang berlaku di perusahaan. 15. Saya bersedia menerima teguran dan sanksi

bila tidak mentaati peraturan yang berlaku. 16. Selama bekerja, saya memanfaatkan sarana

dan prasarana dengan baik. Tanggung Jawab

17. Saya selalu bekerja penuh dengan tanggung jawab.

3. Pernyataan untuk Variabel Kinerja karyawan (Y) Kuantitas Kerja

21. Saya mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu bersamaan.

22.

Saya tidak keberatan apabila bekerja melebihi jam telah ditentukan oleh perusahaan.

23. Saya mampu mencapai target kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Kualitas Kerja

24. Hasil kerja saya selama ini sesuai dengan standar perusahaan.

25.

Saya dipercayai oleh atasan untuk melaksanakan tugas penting karena ketelitian saya.

26.

Saya selalu berhati - hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

Pemanfaatan Waktu

(4)

menunda – nunda waktu.

29. Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu.

Kerja Sama

30. Dalam menyelesaikan tugas yang memerlukan kerja sama, saya dapat bekerja sama dengan baik.

31. Saya memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan rekan kerja saya.

32. Di dalam bekerja sama, saya mampu menciptakan komunikasi yang baik.

33. Pimpinan memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan karyawan.

LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(5)
(6)

VAR00029 135.6000 201.145 .687 .940

VAR00030 135.7000 200.976 .731 .939

VAR00031 135.5000 201.638 .646 .940

VAR00032 135.5000 206.879 .508 .941

VAR00033 135.6000 201.145 .687 .940

(7)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 87

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.33457594

Most Extreme Differences Absolute .090

Positive .056

Negative -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .837

Asymp. Sig. (2-tailed) .485

a. Test distribution is Normal.

(8)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.651 3.278 1.419 .160

SOP .069 .067 .128 1.025 .308

Disiplin -.128 .100 -.159 -1.276 .205

a. Dependent Variable: absut

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 18.281 5.088 3.593 .001

SOP .467 .105 .440 4.463 .000 .749 1.335

Disiplin .434 .156 .275 2.787 .007 .749 1.335

(9)

LAMPIRAN 4 ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 610.169 2 305.084 26.799 .000a

Residual 956.268 84 11.384

Total 1566.437 86

a. Predictors: (Constant), Disiplin, SOP

b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.281 5.088 3.593 .001

SOP .467 .105 .440 4.463 .000

Disiplin .434 .156 .275 2.787 .007

a. Dependent Variable: Kinerja

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .624a .390 .375 3.37404

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Budihardjo, M. 2014.Panduan Praktis Menyusun SOP, Cetakan Pertama, Raih Asa Sukses, Jakarta.

Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid I, PT. Indeks. Jakarta.

Hartatik, Indah Puji.2014. Buku Pintar Membuat S.O.P (Standard Operating Procedure), Flashbooks. Jogjakarta

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus, PT. GramediaPustakaUtama, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja, Refika Aditama, Bandung.

________________________. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mathis, Robert L dan Jhon H Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya ManusiaBuku II, Penerjemah : Jimmy Sadeli dan Bay Prawira Hie, Salemba Empat, Jakarta.

(11)

Rivai, Veithzel. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sailendra, Annie. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP, Cetakan Pertama, Trans Idea Publishing, Yogyakarta.

Sastrohadiwiryo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Pustaka Setia,Bandung.

Siagian, Sondang P. 2004.Manajemen Sumber Daya Manusia,Cetakan Ketujuh, Bumi Aksara, Jakarta.

Situmorang, dan Lufti. 2014. Analisis Data Untuk Riset Manajemen DanBisnis, USU Press, Medan.

Soewadji. 2012. Metodologi Penelitian Sosial, Graha Ilmu,Yogyakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), CV. Alfabeta, Bandung.

Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana, Jakarta

___________. 2011.Manajemen Sumber Daya Manusia,Prenada Media Group, Jakarta.

Umar, Husein. 2008.Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Skripsi dan Jurnal

Angih Wanabakti P dan Nelman Dwihardo H. 2011. “Pengaruh

(12)

Carrie and Gilles, 2013.“The Impact of Standard Operating Procedures for Employee’s Performance of Modern Airlines”.

Ebertna, Ira. 2011. “Pengaruh Implementasi Kebijakan Standar Operasional Prosedur terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Kota Manado”. Manado.

Jane, 2011.“Pengaruh Disiplin Kerja dan Komitmen Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Selektani Horticulture Medan (Studi kasus pada bagian Produksi)”,Medan.

Rachim, Rista Eka dan Diah Eka Ningtias, 2011.“The Impact of Standard Operating Procedures for Employee’s Performance of Modern Airlines”.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanasi. Menurut Soewadji (2012:35) eksplanasi adalah penelitian yang menggunakan data yang sama, dan menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. Pada tingkat ekplanasi, penelitian ini termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan ekplanasi asosiatif untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen yaitu Penerapan SPO ( ) dan Disiplin ( ) terhadap Kinerja karyawan (Y) melalui pengujian hipotesis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan berlokasi di Desa Dagang Kelambir & Dalu X, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.

3.3 Batasan Operasional

(14)

terhadap kinerja karyawan bagian produksi yang mengambil studi kasus pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I berlokasi di Desa Dagang Kelambir & Dalu X, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Adapun variabel yang diteliti adalah :

a. Variabel independen ( X ) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif atau negatif bagi variabel dependen nantinya.

b. Variabel dependen ( Y ) adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan.

3.4 Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel – variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Standar SPO (variabel )

(15)

b. Disiplin (variabel )

Sutrisno (2009:86) mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya.

c. Kinerja karyawan (variabel )

Mangkunegara (2006:9) menyatakan bahwa kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Penguk

a. Menjaga konsistensi dan tingkat kinerja karyawan.

b. Memperjelas alur tugas, tanggung jawab dan wewenang karyawan. c. Meminimalisir kesalahan

a. Setiap pekerjaan telah disusun dengan jelas.

b. Tanggung jawab jelas. c. Memudahkan proses kerja

(16)

2. Disiplin

a. Datang dan pulang tepat waktu b. Selalu hadir setiap hari kerja

c. Mengerjakan pekerjaan tepat waktu a. Taat dan patuh terhadap peraturan b. Menghargai rekan kerja

c. Jujur dan adil dalam bekerja

a. Mampu menyelesaikan tugas secara profesional b. Mampu bekerja melebihi jam kerja c. Mencapai target

a. Dapat bekerjasama dengan baik b. Hubungan kerjasama dengan rekan

kerja

c. Mampu menciptakan komunikasi yang baik.

Likert

Sumber : Sailendra (2015), Sutrisno (2011) dan Mangkunegara (2006)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(17)

terhadap variabel-variabel yang diuji akan diberikan skor pada setiap jawaban. Skala Likert menggunakan 5 tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari Tabel 3.2 :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

Sumber : Sugiyono (2008 : 113)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam kesimpulan ini adalah karyawan bagian produksi PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan yang berjumlah 110 orang.

3.6.2 Sampel

Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mempergunakan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2006:57) simple random sampling adalah pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel yang No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

(18)

diambil dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008:120) sebagai berikut:

n

=

Di mana:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Tingkat kelonggaran kesalahan dalam pengambilan sampel

Dengan mensubstitusikan jumlah populasi 110 orang kedalam persamaan di atas dan dengan tingkat kelonggaran kesalahan dalam pengambilan sampel (e)sebesar 5%, maka diperoleh jumlah sampel:

n =

= 86,27 orang = 87 orang 3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan terdiri dari 2 yaitu :

a. Data Primer

(19)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain (Situmorang dan Lufti, 2012:3).

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu:

a. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini yang akan di isi oleh responden.

b. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau bahan keterangan dengan mengadakan tanya jawab dan tatap muka langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti. c. Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen dan bahan tulisan

dariperusahaan, jurnal, skripsi, buku dan jelajah internet. 3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Situmorang dan Lufti, 2012:76). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

(20)

Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (Situmorang dan Lufti, 2012:79). Reliabilitas dinyatakan jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha 0,80. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang karyawan bagian produksi PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows.

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan yang berjumlah 30 orang. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai Corrected – Item total correlation > r tabel, maka dinyatakan valid

2. Jika nilai Corrected – Item total correlation < r tabel, maka dinyatakan tidak valid.

Untuk melihat hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3

Uji Validitas dan Reliabilitas Item – Total Statistik

Corrected Item – Total

Correlation

R-Tabel Keputusan

Var00001 .485 .361 Valid

Var00002 .646 .361 Valid

Var00003 .545 .361 Valid

(21)

Var00005 .625 .361 Valid

Var00026 .445 .361 Valid

Var00027 .744 .361 Valid

Var00028 .556 .361 Valid

Var00029 .607 .361 Valid

Var00030 .748 .361 Valid

Var00031 .603 .361 Valid

Var00032 .674 .361 Valid

Var00033 .605 .361 Valid

(22)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan program SPSS for windows (Situmorang dan Lufti, 2012:79). Menurut Situmorang (2014 : 60), suatu kontruk atau variabel dinyatakan reliable dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika r – Alpha positif dan lebih besar dari r- tabel maka dinyatakan reliabel.

2. Jika r – Alpha negatif dan lebih kecil dari r- tabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Cronbach’s

Alpha

N of Item

.942 33

Sumber : Hasil pengolaha SPSS ( 2015 )

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen Standar Prosedur Operasional (SPO), Disiplin dan Kinerja Karyawan dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,942. Hal ini membuktikan bahwa instrumen adalah

(23)

3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan menginterprestasikan data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Data diperoleh dari data primer yang diisi oleh sejumlah responden penelitian.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak biasa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorv-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig (2-tailed) diatas signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100).

2. Uji Heterokedastitas

(24)

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heterokedastitas. Jika profitabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear nyang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas Tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5. Apabila Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5 maka terjadi multikolinieritas. Tetapi jika Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lufti, 2012:133).

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis statistik dengan regresi berganda digunakan untuk memprediksi seberapa jauh dampak satu atau beberapa variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Regresi linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai variabel terikat bebas penerapan SPO dan disiplin sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif terhadap kinerja karyawan.

Persamaannya sebagai berikut : Y = a + + + e Dimana :

(25)

a = Konstanta

b1 – b2 = Koefisien Regresi

X1 = Penerapan SPO

X2 = Disiplin

e = Standart Error

Agar hasil penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Adapun uji hipotesis yang digunakan adalah :

a. Uji Signifikan Serentak ( Uji – F )

Uji – F digunakan untuk melihat variabel Penerapan SPO (X1) dan variabel Disiplin (X2) secara bersamaan berdampak terhadap Kinerja karyawan (Y). Kriteria keputusan adalah sebagai berikut :

: b = 0 artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

: b ≠ 0 artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 % (α) :

diterima apabila F hitung < F tabel dan diterima apabila F hitung > F tabel.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan diajukan diterima atau ditolak secara parsial dengan menggunakan statistik. Kriteria keputusan adalah sebagai berikut :

Jika t hitung < t tabel, maka diterima atau ditolak,

(26)

Jika tingkat signifikasinya dibawah 0,05 maka ditolak dan diterima.

c. Koefisien determinasi )

(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm Medan adalah perusahaan modal asing Thailand yang bergerak di bidang peternakkan khususnya Feed Mill dan Breeding Farm. Perusahaan ini mulai memproduksi anak ayam (Day Old Chick) pada tahun

1980 dan hingga mencapai final stock. Kantor pusatnya berada di Charoen Pokhpand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM). Perusahaan ini memiliki empat (4) bagian FARM yaitu :

1. PT. CHAROEN POKHPAND JAYA FARM I terletak di desa Dagang Kelambir Kec. Tanjung Morawa Km. 16.5

2. PT. CHAROEN POKHPAND JAYA FARM II terletak di desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Km. 4

3. PT. CHAROEN POKHPAND JAYA FARM III terletak di desa Limau Mungkur Kec. STM Hilir

4. PT. CHAROEN POKHPAND JAYA FARM IV terletak di desa Lau Gambir Kec. STM Hilir

(28)

No. 2551 tahun 1980 tanggal 15 Desember 1980, Hak atas Tanah SK.PT.H.O 46 KAG 1982.

a. Visi

1. Menjadi perusahaan yang tangguh dan terintegrasi dalam industri agribisnis dan akuakultur.

2. Menjadi perusahaan tempat para profesional mengembangkan diri dan berkarya bagi perusahaan dan negara.

b. Misi

1. Ikut serta menyehatkan dan mencerdaskan bangsa dengan menyediakan sumber protein yang bernilai gizi tinggi dan murah. 2. Ikut serta mengembangkan industri agribisnis dan akuakultur di

Indonesia.

3. Ikut serta menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan produktif.

Perusahaan ini juga telah menggunakan teknologi canggih yaitu komputer pada tahun 1988 dan pada saat itu masih memakai DOC (Disk Operating System). Dan sekitar pada tahun 2002 perusahaan ini menggunakan komputer yang berprogramkan FMS (Farm Management System) dan SAP (System Aplikasi Prosedur). Program FMS ini digunakan khusus statistik yang menginput data

(29)

PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan memproduksi telur dan DOC dua kali dalam satu minggu. Produksi yang dihasilkan dan dipasarkan adalah Grade A1 betina sebanyak 80 box, Grade A1 jantan sebanyak 180 box, Grade A2

betina sebanyak 100 box, Grade A2 jantan sebanyak 120 box, Grade A3 betina sebanyak 120 box, Grade A3 jantan sebanyak 150 box dan GradeA4 betina sebanyak 100 box, Grade A4 jantan sebanyak 100 box. Hasil produksi telur yang dapat dipasarkan adalah jenis telur yang tidak dapat ditetaskan. Adapun jenis telur yang tidak dapat ditetaskan adalah telur jumbo (terlalu besar), telur junior (terlalu kecil) dan kulit telur berwarna putih atau bintik-bintik putih.

(30)

4.1.3 Uraian Tugas

Adapun uraian tugas unit kerja yang terdapat pada struktur organisasi PT.Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Unit ( Head of Unit )

Head of Unit adalah merupakan pimpinan puncak dari PT. Charoen

Pokhpand Indonesia KIM Medan yang bertugas untuk :

a. Memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan tugas para manager bagian.

b. Merencanakan dan menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan perkembangan umum perusahaan.

c. Bertanggungjawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk) atas jalannya perusahaan.

2. Plant General Manager

Menjamin tercapainya hasil produksi dalam hal jumlah, kualitas dan waktu yang sesuai dengan rencana perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untuk semua jenis produk agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.

(31)

c. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditetapkan. d. Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi dengan

lancar.

e. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan baku.

f. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.

3. Manager Pembelian (Purchase Manager)

Purchase Manager bertanggung jawab langsung kepada head of unit.

Bagian ini bertugas membantu head of unit dalam bidang kegiatan pembelian. Tugas manajer pembelian adalah :

a. Membantu head of unit dalam melaksanakan serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dnegan pembelian, penyimpanan, dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.

b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.

c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang dan menentukan standar harga bahan.

4. Manager Personalia (Personalia and General Affair Management)

Manager personalia bertanggung jawab langsung kepada head of unit.

(32)

a. Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen.

b. Mengatur kegiatan yang berhubungan dnegan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.

c. Menampung dan mencari keluhan karyawan.

d. Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan keterampilan karyawan.

e. Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan.

5. General Manager Akuntansi dan Keuangan (Finance and Accounting

General Manager)

Finance and accounting general manager bertanggung jawab langsung

kepada head of unit. Dalam melaksanakan tugasnya finance and accounting general manager membawahi accounting manager dan

finance manager. Tugas finance and accounting general manager adalah:

a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari keuangan perusahaan.

b. Membantu head of unit dalam melaksanakan anggaran perusahaan. c. Memberikan laporan keuangan kepada pihak pemerintah untuk

menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan.

d. Bertanggungjawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya produksi dan biaya administrasi.

6. Manager Pemasaran (Marketing Manager)

Marketing Manager bertanggung jawab kepada head of unit. Marketing

(33)

a. Melaksanakan analisa pasar, meneliti persaingan dan kemungkinan perubahan permintaan serta mengatur distribusi produksi.

b. Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, trend permintaan, kualitas yang digunakan dan jadwal permintaan pasar.

c. Mencari order-order dari pemakai produk.

d. Membantu kepala unit di dalam menetapkan target pemasaran dan kebijaksanaan dalam perluasan pasar.

e. Mennetukan kebijaksanaan dari strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga, pendistribusian dan promosi.

f. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran.

7. Manager Pengendalian Kualitas (Quality Control Manager)

Mempunyai tanggung jawab untuk menetapkan, menerapkan, dan mengkoordinir, melaksanakan prosedur dan tekhnik pengendalian mutu untuk menjamin kepercayaan dan kesesuaian produk yang dihasilkan terhadap spesifikasi pembuatan yang telah ditentukan. Tugas manager pengendalian kualitas (quality control manager) adalah :

a. Mengendalikan standar penggunaan bahan baku yang ditetapkan. b. Melaksanakan pengawasan terhadap mutu produk mulai dari bahan

baku sampai menjadi produk jadi.

(34)

d. Melaksanakan riset terhadap pengembangan mutu produk dan jenis produk.

8. Processing Manager

Processing Manager bertanggung jawab langsung kepada plant general

manager. Tugas-tugas dari processing manager adalah:

a. Bertanggungjawab kepada plant general manager atas pelaksanaan kegiatan produksi.

b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agara sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yan gtelah ditentukan.

c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.

d. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.

e. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

f. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikkan.

9. Warehouse Manager

Warehouse Manager bertanggung jawab kepada plant general manager.

Warehouse manager bertugas :

a. Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi, dan bahan penolong di gudang.

(35)

c. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di gudang.

d. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.

10.PPIC Manager

PPIC Manager bertanggung jawab kepada plant general manager. PPIC

manager bertugas :

a. Membuat daftar rencana produksi pembuatan pakan ternak.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak marketing dalam pembuatan sales forecast.

c. Melakukan koordinasi dengan pihak warehouse raw material tentang jumlah bahan baku di gudang.

d. Melakukan koordinasi dengan pihak feed mill dalam pembuatan jadwal produksi dan penjadwalan mesin.

11.Maintenance Manager

Bertanggung jawab terhadap pengawasan mesin-mesin produksi dan semua peralatan (tools) yang berhubungan dengan produksi agar tetap dalam kondisi siap pakai untuk menjamin kelancaran produksi. Tugas maintenance manager adalah :

a. Membuat jadwal pemeliharaan dan perbaikkan terhadap mesin-mesin yang ada dalam pabrik.

(36)

c. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.

d. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.

e. Bertanggung jawab kepada plant general manager atas kondisi mesin-mesin dan peralatan produksi.

12.Drier and Silo Manager

Drier and silo manager bertanggung jawab kepada plant general

manager. Drier and silo manager bertugas :

a. Mengawasi proses penerimaan jagung.

b. Mengawasi proses pengeringan jagung basah pada mesin drier. c. Mengawasi proses pengiriman jagung ke mesin produksi dari silo.

13.Accounting Manager

Accounting manager bertanggung jawab kepada Accounting and finance

general manager. Accounting manager bertugas :

a. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembukuan perusahaan b. Mengawasi pelaksanaan pemakaian aset perusahaan.

c. Melaksanakan perhitungan akuntansi terhadap pembelian bahan baku dan asset perusahaan.

14.Finance Manager

Finance Manager bertanggung jawab kepada Accounting and finance

general manager. Finance Manager bertugas :

(37)

b. Mengawasi dan melaksanakan penerimaan pembayaran atas penjualan pakan dan juga hasil sampingan produksi.

c. Membuat pembukuan dan jurnal laba rugi perusahaan.

d. Melaksanakan perhitungan dan pembayaran upah dan lembar kerja karyawan.

15.Kepala Bagian Administrasi

Kepala bagian administrasi bertanggung jawab langsung kepada manager personalia. Bagian ini mempunyai bertugas :

a. Mengadakan penelitian kepegawaian seperti masalah perkembangan organisasi perusahaan, mengevaluasi kerja, gaji dan upah karyawan. b. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan perencanaan pegawai. c. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan program peningkatan mutu

pegawai.

d. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pengamanan pegawai. 16.Staff Umum

Staff umum mempunyai bertugas :

a. Melaksanakan sistem penerimaan pegawai yang dibutuhkan oleh perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan training pegawai.

(38)

17.Internal Supervisor

Internal supervisor bertanggung jawab kepada marketing manager.

Internal supervisor bertugas:

a. Membuat sales forecast terhadap penjualan pakan kepada peternak mitra.

b. Menganalisa data dan laporan dari technical service di lapangan mengenai jumlah dan kondisi pakan ternak para peternak mitra (PIR/Peternakan Inti Rakyat).

c. Membuat laporan perkembangan penjualan pakan kepada peternak mitra.

18.External Supervisor

External supervisor bertanggung jawab kepada marketing manager.

external supervisor bertugas:

a. Membuat sales forecast terhadap penjualan pakan komersil.

b. Menganalisa data dan laporan dari technical service di lapangan mengenai jumlah dan kondisi pakan ternak pelanggan.

c. Membuat laporan perkembangan penjualan pakan ternak komersil. 19.Processing Section Head

Processing section head bertanggung jawab kepada processing manager.

Processing section head bertugas:

(39)

b. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

20.Warehouse Section Head

Warehouse section head bertanggung jawab kepada warehouse manager.

Warehouse section head bertugas:

a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang.

b. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di gudang.

c. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.

21.Maintenance Section Head

Maintenance section head bertanggung jawab kepada maintenance

manager. Maintenance section head bertugas:

a. Mengeluarkan perintah kerja kepada maintenance supervisor untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator.

b. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.

(40)

22.Inventory Control

Inventory Control bertanggung jawab kepada PPIC manager. Inventory

control bertugas:

a. Mengontrol stock produksi pada raw material. b. Mengontrol stock produksi pada finish goods. 23.Processing Supervisor

Processing supervisor bertanggung jawab langsung kepada processing

section head. Tugas dari processing supervisor adalah:

a. Bertanggungjawab kepada processing section head atas pelaksanaan kegiatan produksi.

b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.

d. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.

e. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

(41)

24.Raw Material Supervisor

Raw material supervisor bertanggung jawab kepada warehouse section

head. Raw material supervisor bertugas:

a. Melakukan penerimaan bahan baku dan membuat laporan dan dokumen penerimaan bahan baku.

b. Mengatur penyimpanan bahan baku di gudang serta mengatur tata cara pengeluaran dan pemakaian bahan baku.

c. Membuat laporan atas penerimaan dan pemakaian bahan baku. 25.Finish Goods Supervisor

Finish goods supervisor bertanggung jawab kepada warehouse section

head. Finish goods supervisor bertugas:

a. Melakukan penerimaan produk jadi serta membuat laporan dan dokumen penerimaan produk jadi.

b. Mengatur penyimpanan produk jadi ke gudang dan mengatur pengeluaran dan pengiriman ke costumer.

c. Membuat laporan atas penerimaan dan pengeluaran produk jadi tersebut.

26.Store Room Supervisor

Store Room Supervisor mempunyai tugas:

(42)

b. Membuat peramalan terhadap jumlah kebutuhan dan pemakaian barang dan komponen mesin-mesin produksi.

c. Membuat laporan dan pembelian barang dan komponen mesin produksi.

d. Khusus untuk pembuatan peramalan terhadap jumlah kebutuhan dan pemakaian karung, store room supervisor berkoordinasi dengan pihak PPIC karena berhubungan dengan jenis feed yang akan diproduksi. 27.Truck Scale Supervisor

Truck Scale supervisor bertanggung jawab kepada section head

warehouse. Truck Scale supervisor bertugas:

a. Melakukan pengawasan terhadap penimbangan bahan baku, produk jadi yang masuk maupun yang keluar dari pabrik.

b. Melakukan pencatatan terhadap jenis dan jumlah bahan baku, produk jadi yang masuk maupun yang keluar dari pabrik.

28.Maintenance Supervisor

Maintenance supervisor bertanggung jawab terhadap maintenance section

head. Maintenance supervisor bertugas:

a. Mengeluarkan perintah kerja kepada karyawan maintenance untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin dan peralatan berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator.

(43)

c. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.

29.General Support Supervisor

General support supervisor bertanggung jawab kepada inventory control.

General support supervisor bertugas:

a. Mengawasi karyawan dalam mengontrol raw material. b. Mengawasi karyawan dalam mengontrol finish goods. 30.Drier and Silo Supervisor

Drier and silo supervisorbertanggung jawab kepada drier and silo

manager. Drier and silo supervisor bertugas :

a. Mengawasi proses penerimaan jagung.

b. Mengawasi proses pengeringan jagung basah pada mesin drier. c. Mengawasi proses pengiriman jagung ke mesin produksi dari silo. d. Membuat laporan persediaan, penerimaan dan pengiriman jagung. 31.Karyawan Electric

Karyawan Electric bertanggung jawab kepada Maintenance Supervisor. Karyawan Electric bertugas:

a. Melaksanakan jadwal pelaksanaan maintenance terhadap electric tools di dalam pabrik seperti lampu penerangan, panel listrik, pesawat telepon dan lain-lain.

(44)

32.Karyawan Mechanical

Karyawan Mechanical bertanggung jawab kepada Maintenance Supervisor. Karyawan Mechanical bertugas:

a. Melaksanakan jadwal pelaksanaan maintenance terhadap alat-alat mekanik di dalam pabrik seperti chain, elevator dan lain-lain.

b. Melaksanakan perbaikan dan membuat pergantian komponen (sparepart) alat-alat mekanik di pabrik.

c. Turut serta terlibat dalam pelaksanaan perbaikan apabila terjadi kekurangan karyawan dalam pelaksanaan perbaikan.

33.Karyawan Forklift

Karyawan forkflit bertugas :

a. Melaksanakan jadwal pelaksanaan maintennace terhadap forkflit. b. Melaksanakan perbaikan dan membuat pergantian komponen

(sparepart) forkflit.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Karakteristik Responden

(45)

kerja. Dari kuesioner dapat diperoleh gambaran umum responden seperti yang disajikan dibawah ini:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Usia Jumlah Karyawan Persentase

20 – 25 Tahun 15 17,24 %

25 – 30 Tahun 20 22,99 %

30 – 35 Tahun 40 45,98 %

35 – 40 Tahun 12 13,79 %

Total 87 100 %

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Karakteristik Responden berdasarkan usia terlihat bahwa responden dengan usia 20-25 tahun berjumlah 15 orang (17,24%), usia 25-30 tahun berjumlah 20 orang (22,99%), usia 30-35 tahun sebanyak 40 orang (45,98%), usia 35-40 tahun berjumlah 12 orang (13,79%). Dari hasil tersebut terlihat bahwa responden yang berusia 30-35 tahun merupakan umur yang paling dominan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan adalah karyawan yang berada di usia yang produktif.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(46)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-Laki 53 60,92

Perempuan 34 39,08

Jumlah 87 100

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa sebanyak 53 orang atau 60,92 % adalah karyawan laki – laki dan 34 orang atau 39,08 % adalah karyawan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan lebih banyak laki – laki dibandingkan karyawan perempuan. Hal ini dikarenakan karyawan laki-laki lebih dihandalkan dalam hal tenaganya, misalnya dalam pengecekkan ayam ke kandang, pengecekkan pakan dan air minum, mengutip dan menyeleksi telur, mengangkat telur dari kandang ke mobil pengangkut, pengangkatan telur dari mobil ke mesin pendingin dan lain sebagainya yang lebih pada pemanfaatan tenaganya. Sedangkan karyawan perempuan secara keseluruhan bertugas melakukan inseminasi buatan, membantu membersihkan kandang dan membantu mengutip telur.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

SMA 65 74,71

Diploma 12 13,80

S1 10 11,49

Jumlah 87 100

(47)

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pada tabel 4.3 terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 65 orang (74,71%), diploma berjumlah 12 orang (13,80%) dan responden dengan tingkat pendidikan S1 berjumlah 10 orang (11,49%). Dari data tersebut terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan yang paling dominan adalah SMA karena posisi ini diisi oleh karyawan kandang, karyawan inseminasi buatan dan supir. Untuk posisi karyawan bagian statistik, technical, supervisor dan manager di isi oleh karyawan yang berpendidikan diploma dan S1.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja (Tahun) Jumlah ( Orang) Persentase (%)

1 - 5 Tahun 46 52,87

5 - 10 Tahun 24 27,59

10 - 15 Tahun 6 6,90

15 - 20 Tahun 11 12,64

Jumlah 87 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (Data diolah)

(48)

masa jabatan karyawan yang berumur 55 tahun dan keluarnya karyawan dari perusahaan yang ingin mencari pekerjaan yang lebih baik.

4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana frekuensi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang variabel SPO (X1) yang terdiri

dari 9 pernyataan, Disiplin (X2) yang terdiri dari 11 pernyataan, dan Kinerja

karyawan (Y) yang terdiri dari 13 pernyataan. Pada tabel 4.5 berikut dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang variabel SPO.

Tabel 4.5

Distribusi jawaban responden tentang variabel SPO ( X1 )

Item SS S R TS STS Jumlah

Saya memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan adanya SPO.(4)

25 28,74 51 58,62 10 11,49 1 1,15 0 0 87 100

Standar Prosedur Operasional membuat beban kerja saya terasa ringan.(5)

30 34,48 42 48,28 15 17,24 0 0 0 0 87 100

Saya dapat memahami proses kerja dengan jelas dengan adanya SPO.(6)

29 33,34 46 52,87 12 13,79 0 0 0 0 87 100

Saya mampu bekerja dengan hasil yang memuaskandengan adanya

(49)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :

1. Untuk pernyataan 1 (Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan memperjelas alur tugas dan tanggung jawab karyawan.) 39 responden (44,83%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 42 responden (48,28%) yang menjawab Setuju (S), 6 responden (6,89%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan cenderung setuju terhadap SPO yang telah ditetapkan dimana dapat memperjelas alur tugas dan tanggung jawab karyawan.

2. Untuk pernyataan 2 (Saya lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dengan melaksanakan SPO) 29 responden (33,34%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 45 responden (51,72%) yang menjawab Setuju (S),13 responden (14,94%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan SPO pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. Ini berarti SPO telah dilaksanakan dengan baik dan konsisten sehingga pekerjaan karyawan bagian produksi tidak memakan waktu yang banyak dan dapat membantu teman satu teamnya.

(50)

Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi selalu mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan SPO sehingga kesalahan dalam bekerja pun jarang terjadi. Namun masih ada juga karyawan bagian produksi yang kurang berhati-hati dalam bekerja hal ini dikarenakan mereka mengobrol saat sedang melakukan pekerjaannya sehingga pikiran mereka pun terbagi dua dan tidak jarang kesalahan pun tidak dapat dihindari.

4. Untuk pernyataan 4 (Saya memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan adanya SPO) 25 responden (28,74%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 51responden (58,62%) yang menjawab Setuju (S),10 responden (11,49%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi menjawab setuju memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan adanya SPO. Namun ada 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa memang ada karyawan yang masih menunda-nunda waktu untuk melanjutkan pekerjaannya kembali setelah jam istirahat selesai.

(51)

6. Untuk pernyataan 6 (Saya dapat memahami proses kerja dengan jelas dengan adanya SPO) 29 responden (33,34%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 46 responden (52,87%) yang menjawab Setuju (S), 12 responden (13,79%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa proses kerja telah sesuai dengan SPO sehingga lebih mudah dipahami dan dilaksanakan dilapangan.

7. Untuk pernyataan 7 (Saya mampu bekerja dengan hasil yang memuaskandengan adanya SPO) 21 responden (24,14%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 50 responden (57,47%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi mampu bekerja dengan hasil yang memuaskan dan dapat menguntungan perusahaan dengan adanya SPO. Namun ada 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan karyawan belum maksimal dilaksanakan sesuai dengan SPO.

(52)

bagian produksi sangat menyadari pentingnya efektivitas dan efisiensi dalam bekerja. Namun ada 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini disebabkan karena karyawan bagian produksi merasa cuek atau malas mengikuti SPO yang ada.

9. Untuk pernyataan 9 (Saya lebih mudah melaksanakan pekerjaan dengan adanya Standar Prosedur Operasional) 38 responden (43,68%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 28 responden (32,18%) yang menjawab Setuju (S), 21 responden (24,14%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi menjawab sangat setuju bahwa lebih mudah melaksanakan pekerjaaan dengan adanya SPO karena SPO akan memperjelas alur tugas dan kinerja karyawan bagian produksi.

Tabel 4.6

Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Disiplin (X2)

(53)

Saya bersedia

Sumber : pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS (2015)

10. Untuk pernyataan 10 (Saya selalu datang dan pulang kerja tepat waktu) 27 responden (31,03%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 40 responden (45,98%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 5 responden (5,75%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak satupun responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi datang dan pulang tepat pada waktunya lebih mendominan namun masih adanya juga beberapa karyawan bagian produksi yang tidak datang dan pulang tepat pada waktunya karena kurangnya pengawasan dari atasan.

(54)

menunjukkan bahwa karyawan tidak selalu hadir di setiap hari kerja karena ada karyawan bagian produksi yang izin, sakit dan absen.

12. Untuk pernyataan 12 (Saya dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu) 14responden (16,09%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 22 responden (25,29%) yang menjawab Setuju (S), 41 responden (47,13%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan10 responden (11,49%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Karyawan bagian produksi lebih mendominan menjawab ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi tidak dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu bila ada pekerjaan tambahan yang mereka dapatkan dari atasan.

13. Untuk pernyataan 13 (Saya selalu taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan) 6 responden (6,90%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 27 responden (31,03%) yang menjawab Setuju (S),45 responden (51,72%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 9 responden (10,35%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi masih sering melanggar peraturan yang berlaku di perusahaan misalnya membawa handphone, telat masuk kerja dan mendengarkan musik saat bekerja.

(55)

menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan mayoritas karyawan bagian produksi yaitu sebanyak 63 responden (72,41%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 9 responden (10,35%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi masih ada yang belum mampu berkomitmen untuk mentaati peraturan yang berlaku di perusahaan, masih ada beberapa yang seirng melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

15. Untuk pernyataan 15 (Saya bersedia menerima teguran dan sanksi bila tidak mentaati peraturan yang berlaku) 3 responden (3,45%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 21 responden (24,14%) yang menjawab Setuju (S), 60 responden (68,96%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 3 responden (3,45%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan mayoritas karyawan bagian produksi yaitu sebanyak 60 responden (68,96%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 3 responden (3,45%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi masih merasa tidak bersedia menerima teguran dan sanksi bila tidak mentaati peraturan.

(56)

Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi tidak memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dengan baik.

17. Untuk pernyataan 17 (Saya selalu bekerja penuh dengan tanggung jawab) 2 responden (2,3%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 23 responden (26,44%) yang menjawab Setuju (S), 52 responden (59,77%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 10 responden (11,49%) yang menjawab Tidak Setuju (S) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan dominan karyawan bagian produksi menjawab ragu-ragu dan ada 10 responden (11,49%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Memang masih ada karyawan bagian produksi yang masih kurang menyukai pekerjaannya yang menyebabkan malas dalam bekerja dan sering mengeluh.

18. Untuk pernyataan 18 (Saya mampu menghadapi resiko kerja yang ada) 3 responden (3,45%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 19responden (21,84%) yang menjawab Setuju (S), 52 responden (59,77%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan13 responden (14,94%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa dominan karyawan bagian produksi menjawab ragu-ragu dan 13 responden (14,94%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan karyawan bagian produksi tidak dapat menghadapi resiko kerja yang ada dengan baik sehingga kesalahan yang sama sering terulang.

(57)

menjawab Ragu-Ragu (R), dan 6 responden (6,90%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi bekerja tidak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki mengingat latar belakang pendidikannya berbeda dengan posisi jabatanya.

20. Untuk pernyataan 20 (Saya selalu menjaga fasilitas kantor dengan baik.) 2 responden (2,3%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 19 responden (21,84%) yang menjawab Setuju (S), 61 responden (70,11%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 5 responden (5,75%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi tidak menjaga fasilitas kantor dengan baik dan butuh pengawasan yang lebih ketat.

Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Butir SS S R TS STS Total

Saya tidak keberatan apabila bekerja melebihi jam telah

Hasil kerja saya selama ini sesuai dengan standar

(58)

Saya melaksanakan pekerjaan

Di dalam bekerja sama, saya mampu menciptakan Sumber : pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS (2015)

21. Untuk pernyataan 21 (Saya mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu bersamaan.) 13 responden (14,95%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 62 responden (71,26%) yang menjawab Setuju (S), 11 responden (12,64%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi mampu mengerjakan tugas dengan waktu yang bersamaan.

(59)

ragu-ragu dan tidak setuju, selain faktor usia, ada karyawan wanita yang tidak dapat bekerja lebih lama karena memiliki tanggung jawab di rumah mereka. 23. Untuk pernyataan 23 (Saya mampu mencapai target kerja yang telah

ditetapkan perusahaan.) 14 responden (16,09%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 57 responden (65,52%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi mampu mencapai target yang telah ditentukan perusahaan PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan.

24. Untuk pernyataan 24 (Hasil kerja saya selama ini sesuai dengan standar perusahaan.) 14 responden (16,09%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 58 responden (66,67%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan mempunyai standar kerja yang jelas sehingga para karyawan bagian produksi dapat bekerja dengan baik.

(60)

bagian produksi memiliki ketelitian yang baik sehingga atasan mempercayai mereka untuk melaksanakan tugas penting selain tugas harian mereka.

26. Untuk pernyataan 26 (Saya selalu berhati - hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.) 7 responden (8,04%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 56 responden (64,37%) yang menjawab Setuju (S), 24 responden (27,59%) menjawab Ragu-Ragu (R), dantidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (S) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi selalu berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga kesalahan dalam bekerja pun jarang terjadi. Namun masih ada juga karyawan bagian produksi yang kurang berhati-hati dalam bekerja hal ini dikarenakan mereka keasyikan mengobrol dan mendengarkan musik saat sedang melakukan pekerjaannya sehingga pikiran mereka pun terbagi dua dan tidak jarang kesalahan pun tidak dapat dihindari.

27. Untuk pernyataan 27 (Saya selalu menggunakan waktu dengan tepat.) 8 responden (9,19%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 73 responden (83,91%) yang menjawab Setuju (S), 6 responden (6,90%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi dapat menggunakan waktu dengan tepat dalam menuntaskan semua pekerjaannya.

(61)

menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan bagian produksi tidak pernah menunda pekerjaan yang telah diberikan kepadanya namun ada juga beberapa karyawan bagian produksi yang menjawab ragu-ragu dimana mereka menganggap bahwa pekerjaan tersebut mudah untuk dikerjakan sehingga mereka sering menunda untuk mengerjakannya.

29. Untuk pernyataan 29 (Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu.) 21 responden (24,14%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 61 responden (70,11%) yang menjawab Setuju (S), 5 responden (5,75%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa para karyawan bagian produksi mampu melaksanakan pekerjaannya tepat pada waktunya. Namun tidak jarang karyawan bagian produksi sepele dengan pekerjaanya sehingga para karyawan bagian produksi sering menunda waktu untuk menyelesaikannya.

(62)

31. Untuk pernyataan 31 (Saya memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan rekan kerja saya.) 26 responden (29,89%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 55 responden (63,22%) yang menjawab Setuju (S), 6 responden (6,89%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan rekan kerja.

32. Untuk pernyataan 32 (Di dalam bekerja sama, saya mampu menciptakan komunikasi yang baik.) 12 responden (13,79%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 60 responden (68,97%) yang menjawab Setuju (S), 14 responden (16,09%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi terjalin komunikasi yang baik antar sesama rekan kerja sehingga dapat melancarkan aktivitas kinerja mereka.

(63)

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak digunakan dalam sebuah penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

4.2.2.1 Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.

1. Pendekatan Histogram

Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik

histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak menceng ke

kiri atau menceng kekanan.

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015

Gambar 4.2

(64)

Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

2. Pendekatan Grafik

Cara lainnya melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot keduanya berbentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal.

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015 Gambar 4.3

Pendekatan Grafik Normalitas

(65)

3. Pendekatan Kolmogrov-Smirov

Dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov Smirnov yaitu apabila nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level of significant (α = 5%), maka tidak mengalami gangguan distribusi normal serta nilai Kolmogrov Smirnov lebih kecil dari 1,97 maka data dikatakan normal.

Tabel 4.8

Uji Normalitas Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 87

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.33457594

Most Extreme Differences

Absolute .090

Positive .056

Negative -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .837

Asymp. Sig. (2-tailed) .485

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015

(66)

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu variabel pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Situmorang 2014:122). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

1. Pendekatan Grafik

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015 Gambar 4.4

Pendekatan Grafik Heteroskedastisitas

(67)

Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

2. Uji Glejser

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi>0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Tabel 4.9

Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

Sumber: Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.2.2.3 Uji Multikolinieritas

(68)

variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.10 :

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas

Sumber : Hasil pengolahan SPSS for Windows, 2015

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa :

a. Nilai VIF dari pengembangan karir dan desain pekerjaan adalah lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2  Instrument Skala Likert
Tabel 3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

bahwa berdasarkan pasal 160 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud huruf a di atas dapat

[r]

Lampiran Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Provinsi

[r]

[r]

1. Metode pengajaran Bahasa Arab terus diperbaharui. Pengajaran yang terfokus pada memahami kitab diperluas menjadi pengajaran yang memperhatikan empat kemahiran

The Board believes that financial reporting of not-for-profit organizations will significantly improve by consistently recognizing (a) restricted contributions as revenues,