• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seputar Krisis Moneter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seputar Krisis Moneter"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MONETER

PENYEBAB

KEGUNCANGAN M O N E T E R Guncangan moneter yang

merosotnya nilai tukar rupiah terhadap US $, disebabkan oleh faktor ekonomi dan ekonomi. Faktor ekonomi disebabkan oleh yang terus

dan meningkat

Current account, yang sebenarnya kinerja kita, ini yang kita sebut dengan lebih besar pasak dari pada tiang, apalagi kita pada

Investment Gap yang negatif.

account

inflow besar daripada outflow.

sayangnya, capital inflow

didominasi oleh luar ncgeri yang cukup besar. Hutang

proporsi yang 65 -70 dari

sehingga meningkatkan resiko menyimpan rupiah, dan lebih baih dalam valuta asing (dollar); (b) adanya krisis kepercayaan terhadap dunia perbankan, yang dalam pasar valas; yang diperparah oleh adanya ulah fund-fund manager yang setiap peluang untuk mengambil TAKING" dalam perdagangan valas tersebut, disamping ulah spekulan individual yang akses dalam pasar valas, dengan yang

moneter yang berdampak pada jatuhnya nilai tukar terhadap dollar, khususnya,

suatu dari

globalisasi pasar keuangan Indonesia.

Sebagai faktor

ekonomi dan yang

krisis moneter (turunnya nilai tukar rupiah)

dapat pada I .

B. DAMPAK

GUNCANGAN M O N E T E H Guncangan

negatif kepada pasar barang, pasar uang, pasar tenaga dari neraca pembayaran.

(a) Pasar b a r a n g

Dengan gejolak moneter, nilai tukar uang Rp terhadap US $ turun atau e

Pd barang

dan ini mengakibatkan tcrjadinya inflasi atau

harga umum

tingkat suku bunga meningkat.

Meningkatnya tingkat suku bunga tersebut, mengakibatkan investasi (I) turun. Pada sisi lain, meningkatnya tingkat harga umum, menurunkan pendapatan riil atau daya beli masyarakat, sehingga

tangga (C) turun. karena harga di

mahal akan turun, sedangkan ekspor akan meningkat. ekspor ini tergantung pada daya saing total dari produk ekspor tersebut,

barang ekspor kita

yang kandungan impornya cukup besar, sehingga mengurangi sacara riil daya saing total akibat turunnya nilai rupiah tersebut.

Fenomena dampak negatif

moneter terhadap pasar dapat diterangkan formula

2.

biasanya dalam dollar Pcif = harga barang

biasanya dalam dollar Harga barang domestik (Pd)

(2)

PASAR FAKTOR

NASABAH KEPERCAYAAN

-FUND MANAGERS

JANGKA PANJANG.

HUTANG KOMERSIAL MENENGAH. DAN

DAN SWASTA

Gambar 1.

Pd e Pcif, terdapat permintaan uang riil atau

:

demand real balance. (md) dan suplai uang riil.:

Jadi dengan dengan

turunnya rnenyebabkan

turun, yang rnenyebabkan

nilai tukar mata uang

kontraksi output yang dimana, Formula 2: Permintaan uang riil

diproduksi. Hal mengakibatkan permintaan uang riil turunnya pendapatan nasional

(GNP atau Y). Secara gratis pengaruh turunnya nilai rupiah, dengan penyeder-hanaan

fokus pada Investasi.

inflasi meningkatkan suku bunga (dari I 1 menjadi

menurunkan investasi, dan agregat (dari

ialah menurunkan pendapatan nasional Y (GNP) dari Y Y2. Secara grafis dapat dijelaskan pada

2 .

(b) Pasar uang

negatif

monerer terhadap pasar uang dapat ditegaskan Formula 2

dan pasar

mt k permintaan uang riil untuk transaksi

(-) h permintaan uang riil untuk spekulasi

k sensitivitas permintaan uang

untuk terhadap

pendapatan

h sensitivitas permintaan uang untuk spekulasi terhadap tingkat suku bunga

Y = pendapatan

(3)

Riil disini

terhadap tingkat harga umum (P).

Jadi dengan adanya gejolak moneter yang menyebabkan turunnya rupiah, yang secara

menyebabkan naiknya tingkat harga (P naik), maka suplai uang riil turun, dan menyebabkan terjadi pergeseran

dan 4

Formula 3:

Permintaan tenaga kerja (DL)

D L = f (w) dengan slope negatif

Suplai tenaga kerja (SL)

kurva

LM

dari ke LM2, yang

SL = f (w) dengan slope menghasilkan tingkat suku bunga

(misalnya pada tingkat wl), maka

konsekuensinya nominal (W)

harus ditingkatkan. Jika nominal ditingkatkan, maka terjadi peningkatan biaya operasi industri secara keseluruhan, sehingga upaya rasionalisasi akan dilakukan, yang mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja yang dipakai operasi perusahaan dan industri secara keseluruhan. Disamping itu.

L M I

I I ms2

yang meningkat dari ke i2 pada pasar uang baru, given pendapatan Y = Secara dapat dijelaskan pada Gambar 3.

diperketat misalnya penarikan dana-dana BUMN dari bank-bank umum ditarik ke BI, maka ms akan bergeser ke kiri dan kurva L M akan bergeser lebih ke kiri dari kurva

LM2

yang ada

sekarang ini pada di

yang menyebabkan semakin

tingginya tingkat suku bunga di pasar uang yang terbentuk. Hal ini pada

akan

sektor (pasar barang), karena akan investasi.

(c) Pasar tenaga kerja

dampak negatif krisis moneter terhadap pasar tenaga kerja dapat diterangkan

Darnpak gejolak moneter terhadap pasar Uang

Volume 4 No.2 1998 0853-8468

dimana :

w = upahlgaji riil

W = nominal

Jika P meningkat ada dua

kemungkinan terjadi :

suplai tenaga kerja turun.

Kedua

Jika riil tetap dipertahankan

meningkatnya biaya operasi mengurangi keuntungan

yang mengakibatkan turunnya kapitalisasi atau investasi. Turunnya

investasi akan menurunkan

permintaan tenaga kerja. Dengan skenario ini, maka kurva permintaan tenaga kerja (DL) akan bergeser dari

ke dimana terjadi

pengurangan tenaga kerja

Pada lain, meningkatnya tingkat harga (P), juga menyebabkan naiknya harga

produksi, sehingga biaya produksi

adanya efisiensi atau rasionalisasi (karena anggaran industri terbatas).

mengurangi tenaga kerja,

sehingga meningkatkan

(4)

dari N jasa luar negeri lainnya

(d) Neraca pembayaran

of

Adapun datnpak negatif krisis moneter terhadap neraca pembayaran dapat dijelaskan dalam formula 4 sebagai berikut:

Formula 4:

Modal

Transaksi Berjalan Ekspor - + Transaksi Jasa

yang termasuk dalam Transaksi Jasa antara lain : bunga luar negeri, asuransi, tenaga kerja.

penerbangan, jasa

ekspidisi,

Arus Lalu Modal bersih terdiri dari Net FDI, cicilan hutang, investsi portfolio bersih.

Berdasarkan pada komponen BOP dapat dijelaskan pengaruh turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar atau uang asing lainnya sebagai berikut :

Bunga hutang luar negeri yang dibayar semakin

jumlah rupiah yang disetarakan dengan kurs

juga semakin membebani jumlah rupiah yang harus dikeluarkan. Jadi dengan demikian transaksi jasa semakin

Pada transaksi

perdagangan (X-M): akan meningkatkan nilai walaupun dalarn volumenya akan turunsedangkan ekspor harusnya semakin meningkat karena nilai rupiah turun, sehingga meningkatkan daya produk ekspor kita.

karena industri yang menghasilkan produk orientasi ekspor kita yang bersifat industri maklon, yang "import content" nya masih tinggi, peluang peningkatan nilai ekspor tidak berarti, kecuali untuk produk dengan local content yang tinggi, produk agrihisnis dan pertambangan.

Pada arus modal, nilai rupiah akan meningkatkan cicilan hutang luar. itu. moneter

yang akan

Country Risk, sehingga FDI dari portfolio tertahan, dan bahkan berkurang.

Dengan uraian di kepada kita. bahwa turunnya nilai tukar rupiah sebagai akibat gejolak moneter. akan

transaksi berjalan, dan menurunkan neraca pembayaran kita.

C. MONETER

MERUPAKAN YANG

BERLALU ,

konteks kejadian, ada kejadian yang tidak dan

merupakan suatu bisnis, apapun yang menyebabkannya (dalam ini krisis moneter dengan turunnya nilai tukar rupiah). bisnis dapat dilihat pada 5.

A = B = resesi

C = resesi terparah

D recovery1 perkembangan ekonomi

Walaupun demikian ada beberapa permasalahn yang perlu diperhatikan: apakah badai menerpa dalam waktu lama, atau singkat ?

2. apakah badai

memberikan dampak negatif yang besar atau kecil ?

Hal pada :

bagaimana struktur ekonomi dibangun

2. perangkat kebijakan ekonomi dan kelembagaan dibuat dan diemplenientasikan

konsekuen dan konsisten

Hal ini akan menentukan apakah kita melakukan fokus bagi

ekonomi dengan kompeterisi alas dasar

Advantage'' dalam arti sehingga jika

dilakukan, pembangunan ekonomi

mengakar dan

yang kuat. Artinya, pembangunan ekonomi kita seharusnya lebih didasarkan pada

Endowment" dalam bahwa produk yang di

(baik primer, produk derivatifnya) dari

(5)

(Output)

Waktu

Keterangan:

A

B =

C resesi terparah D =

5. Siklus bisnis.

upaya untuk terus atau fundamental ekononii) yang atau "Coinpetitive

yang konsisten.

Jika kita simak siklus bisnis pada gambar di maka mungkin kita sekarang ini menghadapi kondisi yang pada "resesi yang

(pada titik c), ini yang disebut oleh pemerintah dengan badai.

Jika oleh pemerintah dikatakan, bahwa badai

berlalu, maka cepat tidaknya badai berlalu dapat digambarkan dengan pendeknya waktu tempuh resesi, dan cepatnya waktu "recovery"

tidak mendukung, maka badai atau resesi ekonomi akibat krisis moneter tersebut, walaupun berlalu, akan memakan waktu cukup lama. Karena sektor riil kita dibangun tidak fokus pada "basis

ekonomi yang bcrupa

ekonomi dan perbankan. Hal ini juga harus ditunjang oleh kebijakan ekonomi yang jelas, terarah, konsisten. efektif, dan efisien.

Terhambatnya proses "recovery" ekonomi juga karena terjadinya krisis kepercayaan. yang membuat pasar

turbulen, baik di sektor riil maupun di pasar uang dan

dan regulator diperlukan untuk mendongkrak menuju situasi ekonomi yang lebih baik.

D. LANGKAH-LANGKAH YANG

PERLU DALAM

KONTEKS M A K R O

Langkah-langkah kebijakan yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk dapat memulihkan kondisi akibat turbelensi eksternal ini. ialah dengan memberlakukan .

Fiskal dan Moneter

,

Langkah Kebijakan Fiskal : Dengan mempertimbangkan dampak yang terjadi akibat turunnya nilai tukar rupiah dalam pasar barang

ekonomi. Kecepatan "recovery" ekonomi ini sekali lagi

tergantung pada kondisi-kondisi yang diuraikan di

Namun, sepertinya,

kan argumen yang mengacu pada kinerja makro ekonomi kita (indikator-indikator ekonomi

resources endowment". disamping diperparah dengan sistem perbankan yang rapuh, yang

prudent banking.

yang proses

"recovery" ekonomi

terharnbat, dan perlu perbaikan fundamental struktur pasar dan

seperti yang dijelaskan di maka dalam rangka dan

dampak negatif dari krisis moneter ini, dari kebijakan pemrintah dapat menempuh langkah

antara lain sebagai berikut : a. mengalokasikan pembelanjaan

pemerintah pada pos-pos yanp produktif dari sumber-sumber penerimaan yang tidak menambah pemerintah secara fundamental, misalkan dengan melakukan lagi penjadwalan dan memberikan prioritas investasi publik yang

(6)

menfasilitasi pengembangan usaha.

b. dan

mengefektifkan pengeluaran

pemeritah, misalkan mengurangi acara-acara seremonial yang tidak produktif,

perjalanan

c. menunda pencabutan subsidi BBM (yang jumlahnya Rp 10 trillium), karena pencabutan

yang produktif dengan berbasis

Backward Linkages" yang luas.

subsidi akan

mempunyai dampak negatif meningkatnya harga BBM, yang kemudian akan ditransmisikan pada peningkatan harga-harga barang dan jasa (ini yang kita sebut dengan

(artificial scarcity).

spekulan yang terus memainkan shock-shock yang rnempengaruhi pasar valas.

Dari penjelasan di untuk mengurangi dampak krisi moneter terhadap sektor riil, maka pemerintah melakukan kebijakan fiskal yang selektif dan

dan yang menyangkut hajat masyarakat luas

Instrumen-instrumen kebijakan moneter (seperti, SBI, SBPU), secara optimal bekerja, dan tnalah dengan ditingkatkannya suku bunya SBI sekitar 62 dengan dapat medongkrak nilai tukar rupiah terhadap dollar dan uang

Langkah Kebijakan Moneter : Dengan terjadi inflasi (P meningkat) sebagai turunnya nilai tukar suplai uang riil (ms) turun. Dan jika pemerintah memberlakukan kebijakan pengetatan liquiditas rupiah, dengan menarik dana-dana BUMN dari

obatan,

asing lainnya, tidak bekerja efektif. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya

"rebound' yang cukup nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, dimana rupiah tambah terpuruk, yang sempat di Rp 12. pada saat terjadi kerusuhan di Jakarta

kondisi dan beberapa kota lainnya di

ekonomi kita, karena biaya Indonesia.

produksi meningkat, dan Kebijakan makro ekonomi

menurunnya daya beli Indonesia yang sekarang ini

masyarakat. bias terhadap kebijakan

d. dalam konteks moneter, memang dapat

ekspor, yang secara potensial dipahami, namun dampaknya

diperkuat oleh akan melumpuhkan sektor riil

nilai tukar rupiah, pemerintah yang sebenarnya nierupakan

Namun ini tidak secara optimal terjadi seperti yang

Tax Holiday) untuk jangka waktu tertentu juga dapat membantu dengan

dengan tetap

di dalam negeri

e.

memberikan

baku, bagi yang

mendatangkan secara nyata

Dornbusch, R and Fischer.

Macroeconomics. Fourth diharapkan. lnflasi malah tambah

meningkat yang diperparah oleh (a) bencana kekeringan, sehingga

Edition

Book Company. New York.

Glahe, F.R. 1977. Macroeconomic,

.

mendongkrak inflasi produk (b) spekulan yang

produk, sehingga produk hilang di bank umum ditarik ke serta pengetatan tingkat bunga dalam uang meningkat,

uang riil, yang akan inflasi. Pada lain,

dapat mcmperbaiki neraca pembayaran.

Theory and Second Edition. Harcourt Brace Jovanovich. York. tumpuhan pertumbuhan ekonomi nasional. Tidak efektifnya kebijakan moneter yang dilakukan oleh semakin menunjukkan kepada kita,

faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah. tidaklah semata faktor ekonomi. melainkan faktor

kita sendiri sudah mengetahuinya.

Gambar

Gambar 1. Ilustrasi
gambar di atas,

Referensi

Dokumen terkait

 Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelas dan kesimpulan yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan..  Guru memberi

Psikologi dengan berbagai cabangnya telah mengidentifikasi sangat banyak variabel yang mengindikasikan perbedaan individu dan mempengaruhi proses belajar, seperti

Berdasarkan data hasil belajar post-test siswa dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud zat benda yang diajar dengan

Dunham identified the economic cost of OJT to be the production foregone as a result of training and divided this into two broad areas: (1) materials and equipment; and

[r]

Pewarna alami merupakan zat warna yang dihasilkan dari ekstrak tumbuhan seperti daun, bunga, biji, akar, dan batang dari tumbuhan itu sendiri.Pewarna alami

[r]

Berdasarkan rancangan algoritma dan percobaan yang telah dilakukan untuk 36 video percobaan maka dapat disimpulkan bahwa algoritma penyisipan frame pada metode APSNR