• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu Politik: BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ilmu Politik: BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF

DAN BADAN EKSEKUTIF

Oleh Kelompok 3 :

Tondy Nugroho

153112350750001

Umayah Arindah

153112350750002

Mario Risdantino M.

153112350750005

Ketua Kelompok

Tri Nadyagatari

153112350750006

Dyca Richardo

153112350750011

Rizky Ramdani

153112350750021

Shellent Devianty F.

153112350750048

PROGAM STUDI S1 HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan

ridho-Nya-lah, kami dapat menyelesaikan tugas ke tiga ini, dengan judul “BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF” dengan tepat waktu.

Tugas ini kami buat berdasarkan buku “Dasar-Dasar Ilmu Politik” yang dikarang oleh Prof. Miriam Budiardjo. Tugas ini kami buat juga untuk memenuhi tugas ke tiga yang telah

diberikan.

Akhir kata, kami berharap agar apa yang kami paparkan dan jelaskan di tugas

kelompok ini dapat berguna dan dapat diambil manfaatnya bagi orang yang membacanya,

untuk kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Terima kasih.

Jakarta, 30 September 2015

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF ... 1

A. Badan Yudikatif ... 1

B. Badan Legislatif ... 3

C. Badan Eksekutif ... 6

(4)

1

BADAN YUDIKATIF, LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF

A.

Badan Yudikatif

1. Pengertian Badan Yudikatif

Yudikatif adalah sebuah lembaga pemerintahan yang berwenang untuk

menafsirkan isi undang-undang maupun memberi sanksi atas setiap

pelanggaran atasnya

2. Fungsi Badan Yudikatif

Fungsi-fungsi yudikatif dapat dispesifikasikan kedalam daftar maslah

hukum sebagai berikut.

a. Criminal Law (Hukum Kriminal)

Masalah yang dijumpai pada Hukum Kriminal ini seperti,

pelanggaran kecil, perbuatan kurang baik dan tindak pidana berat.

Penyelesaiannya biasanya dipegang oleh pengadilan pidana yang di

Indonesia sifatnya berjenjang, dari Pengadilan Negeri (tingkat

kabupaten), Pengadilan Tinggi (tingkat provinsi) dan Mahkamah

Agung (tingkat nasional).

b. Constitutional Law (Hukum Konstitusi)

Masalah yang dijumpai pada Hukum Konstitusi seperti masalah

penafsiran konstitusi. Kini penempatannya ditempati oleh Mahkamah

Konstitusi. Jika kelompok, individu, lembaga-lembaga negara

mempersoalkan suatu undang-undang atau keputusan, upaya

penyelesaian sengketanya dilakukan di Mahkamah Konstitusi.

c. Administrative Law (Hukum Administrasi)

Hukum Administrasi adalah hukum yang mengatur administrasi

(5)

2

biasanya meliputi kasus-kasus sengketa tanah, sertifikasi dan

sejenisnya.

d. International Law (Hukum Internasional)

Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur tentang

perjanjian internasional, dimana kasusnya tidak diselesaikan oleh badan

yudikatif dibawah kendali suatu negara melainkan atas nama

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

e. Civil Law (Hukum Sipil)

Hukum sipil merupakan kumpulan undang-undang dan

peraturan (kodifikasi) yang menjadi pedoman bagi hakim dalam

menyelesaikan persoalan-persoalannya. Seringkali untuk menguatkan

keputusannya, hakim juga akan menyebutkan keputusan hakim yang

telah memberi keputusan dalam perkara yang serupa. Hukum ini

mengatur tentang perkawinan, perceraian, warisan dan perawatan anak.

3. Badan Yudikatif dalam Negara-Negara Demokratis

Dalam hal ini kita akan membahas dua sistem hukum yang berbeda, yaitu :

a. Common Law (Hukum Umum)

b. Civil Law (Hukum Sipil)

Sistem Common Law terdapat di negara-negara Anglo Saxon dan

memulai pertumbuhannya di Inggris pada Abad Pertengahan. Sistem ini

berdasarkan prinsip bahwa disamping udang-undang yang dibuat oleh

parlemen masih terdapat peratutran-peraturan lain yang merupakan Common

Law. Common Law ini bukan merupakan peraturan-peraturan yang telah

dikodifisir tetapi merupakan kumpulan keputusan yang dalam zaman lalu telah

dirumuskan oleh hakim. Jadi, sesungguhnya hakim juga turut menciptakan

hukum dengan keputusannya itu. Inilah yang dinamakan case law atau hukum

buatan hakim (judge-made law).

Namun demikian dapatlah dianggap bahwa hakim dengan

keputusannya itu pada hakikatnya telah menciptakan hukum, biarpun hal ini

(6)

3

Tetapi, kebanyakan dinegara Eropa Barat Kontinental, dimana

kodifikasi hukum telah lama tersusun rapi (sistem Civil Law), penciptaan

hukum secara sengaja oleh hakim pada umumnya adalah tidak mungkin.

4. Badan Yudikatif di Negara-Negara Komunis

Pandangan orang komunis terhadap peranan dan wewenang badan

yudikatif berdasarkan suatu konsep yang dinamakan Soviet Legality.

Dikatakan bahwa socialist legality secara aktif memajukan masyarakat

Soviet ke arah komunisme dan karenanya segala aktivitas serta semua alat

kenegaraan termasuk penyelenggaraan hukum dan wewenang badan yudikatif

merupakan prasarana untuk melancarkan perkembangan ke arah komunisme.

Hak asasi pun dilihat dalam rangka yang sama dan fungsi badan

yudikatif pun tidak dimaksud untuk melindungi kebebasan dari individu dari

tindakan sewenang-wenanga pemerintah.

B.

Badan Legislatif

1. Pengertian Badan Legislatif

Legislatif adalah sebuah lembaga pemerintahan yang mempunyai

fungsi umum untuk membuat undang-undang. Masyarakat ingin memiliki hak

mereka secara utuh tanpa merasa terancam dari gangguan luar, untuk itu perlu

dibuat suatu undang-undang. Undang-undang ini juga bertujuan agar

kehidupan masyarakat disuatu negara seimbang dan mengurangi terjadinya

konflik diantara sesama masyarakat.

Pada zaman orde baru atau zaman kepemimpinan Presiden Soeharto,

badan legislatif lebih condong ke eksekutif. Pada zaman orde baru, lembaga

legislatif seperti DPR/MPR lebih banyak menjalankan program pemerintahan

daripada mendengarkan aspirasi rakyat.

Dalam membuat undang-undang, ada beberapa proses yang harus

dilewati. Proses pembuatan undang-undang itu antara lain yang pertama adalah

proses input yakni opini-opini masyarakat ataupun kesepakatan bersama yang

telah disepakati masyarakat lalu diakomodir oleh lembaga legislatif, contohnya

(7)

4

Lalu, kesepakatan-kesepakatan ini diproses atau dikonversi oleh

lembaga legislatif untuk kemudian dirundingkan secara bersama oleh para

wakil rakyat. Setelah itu, kesepakatan yang telah disetujui oleh anggota

legislatif dikeluarkan menjadi undang-undang (output) yang nantinya output

ini akan kembali lagi ke masyarakat itu sendiri. Output ini diserahkan kepada

badan eksekutif yang bertugas untuk melaksanakan undang-undang yang telah

dibuat oleh legislatif.

2. Fungsi Badan Legislatif

Legislatif mempunyai fungsi untuk mengontrol dan mengawasi

eksekutif, apakah undang-undang yang dilaksanakan sesuai engan yang telah

dibuat legislatif atau tidak. Jika pelaksanaan undang-undang yang dilakukan

eksekutif melenceng dari yang seharusnya maka eksekutif akan diadili oleh

badan yudikatif nantinya.

Fungsi badan legislatif yang penting antara lain sebagai berikut.

a. Membuat undang-undang dan menentukan kebijakan.

b. Mengontrol badan eksekutif, seperti yang tadi sudah dijelaskan

sebelumnya bahwa badan legislatif dalam arti ini adalah menjaga

semua tindakan yang dilakukan badan eksekutif apakah sesuai dengan

kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak.

c. Mengesahkan perjanjian-perjanjian internasional.

Selain itu, terdapat banyak badan legislatif yang menyelenggarakan beberapa

fungsi lain, seperti :

a. Fungsi Legislasi

Pada umumnya, fungsi badan legislasi adalah untuk membahas

rancangan undang-undang. Namun, pada masa sekarang ini badan

legislatif banyak bergeser ke badan eksekutif. Mayoritasnya, badan

eksekutif membuat dan merumuskan undang-undang, sedangkan badan

legislatif tinggal membahas dan mengamandemennya.

(8)

5

Badan legislatif mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan

mengontrol aktivasi yang dilakukan oleh badan eksekutif agar sesuai

dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan

oleh badan legislatif adalah melalui sidang panitia-panitia legislatif dan

melalui hak-hak kontrol yang khusus, antara lain hak bertanya, hak

interpelasi, hak angket dan hak mosi.

1) Hak Bertanya (Pertanyaan Parlementer)

Anggota badan legislatif berhak bertanya untuk

mengajukan pertanyaan kepada pemerintah mengenai suatu

masalah. Pertanyaan yang diajukan melalui sidang umum secara

lisan dan menteri atau perdana menteri yang bersangkutan yang

menjawabnya. Di Indonesia, biasanya pertanyaan yang diajukan

secara tertulis dan dijawab secara tertulis juga.

2) Hak Interpelasi

Hak interpelasi adalah hak untuk meminta keterangan

kepada pemerintah mengenai kebijakan disuatu bidang.

Contohnya adalah apabila anggota badang eksekutif memberi

penjelasan dalam sidang pleno, lalu diakhiri dengan

pemungutan suara apakah keterangan yang disampaikan jelas

atau tidak. Jika pemungutan suara bersifat negatif, maka ini

adalah suatu tanda bahwa kebijakannya diragukan.

3) Hak Angket

Hak angket adalah hak anggota badan legislatif untuk

mengadakan penyelidikan sendiri. Untuk keperluan ini,

dibentuk suatu panitia angket yang melaporkan hasil

penyelidikannya kepada anggota legislatif yang lain dan

selanjutnya dirumuskan pendapatnya mengenai soal ini agar

diperhatikan pemerintah.

(9)

6

Hak mosi ada dua yaitu hak kepercayaan (mosi percaya)

dan hak ketidakpercayaan (mosi tidak percaya). Contoh dari

mosi percaya adalah DPR memanggil Suryani dalam kasus

bank Century untuk dimintai keterangan, lalu Suryani

menjelaskan hal-hal yang diyanyakn oleh DPR, dan jika DPR

percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan Suryani

maka itulah yang dinamakan mosi percaya. Contoh dari mosi

tidak percaya adalah misalnya DPR tidak percaya dengan

pernyataan yang telah dilontarkan oleh Suryani maka untuk

esokan harinya DPR memnaggil saksi lain yang terkait dengan

kasus Suryani untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

3. Struktur Badan Legislatif

Dalam badan legislatif terdapat struktur-struktur yang membentuk badan itu

sendiri, yaitu :

a. Legislator

Legislator adalah anggota-anggota dari badan legislatif yang

mempunyai tugas-tugas tersendiri.

b. Legislatif

Legislatif adalah lembaga itu sendiri yang didalamnya terdapat

anggota-anggota (legislator).

c. Legislasi

Legislasi adalah objek undang-undang itu sendiri.

C.

Badan Eksekutif

1. Pengertian Badan Eksekutif

Badan eksekutif adalah lembaga pemerintahan yang berfungsi untuk

melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif.

(10)

7

beserta menteri-menterinya. Menteri-menteri membantu presiden dan diangkat

serta diberhentikan olehnya. Pegawai negeri sipil dan militer juga termasuk

kedalam badan eksekutif.

2. Tugas Badan Eksekutif

Tugas badan eksekutif menurut Trias Politika adalah melaksanakan

undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif dan

menyelenggarakan undang-undang yang telah dibuat oleh legislatif. Tetapi,

eksekutif dalam menjalankan serta menyelenggarakan undang-undang diawasi

dan dikontrol oleh badan legislatif agar sesuai dengan kebijakan-kebijakan

yang telah ditetapkan.

3. Wewenang Badan Eksekutif

Kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang, yaitu :

a. Administratif

Administratif merupakan kekuasaan untuk menyelenggarakan

perundang-undangan dan administrasi negara.

b. Legislatif

Legislatif memiliki kekuasaan membuat rancangan

undang-undang dan dibimbing oleh badan perwakilan rakyat sampai menjadi

undang-undang yang sah.

c. Keamanan

Keamanan yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan perang,

melakukan pertahanan negara serta keamanan dalam negeri (dalam hal

ini contohnya polisi dan angkatan bersenjata).

d. Yudikatif

Yudikatif memiliki kekuasaan memberikan grasi, amnesti dan

lain-lain

(11)

8

Diplomatik memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan

hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.

4. Macam-Macam Badan Eksekutif

Ada dua macam badan eksekutif menurut sistem yaitu, parlementer dan

sistem presidensial.

a. Sistem Parlementer

Dalam sistem parlementer, badan eksekutif dipimpin oleh

seorang Perdana Menteri. Dalam sistem ini, badan eksekutif dan badan

legislatif bergantung satu sama lain.dan mati hidupnya kabinet

bergantung pada dukungan dalam badan legislatif (asas tanggung jawab

menteri).

Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem parlementer, yaitu :

1) Republik Prancis IV (1946-1958)

2) Republik Prancis V

3) Inggris

4) India

b. Sistem Presidensial

Dalam sistem presidensial ini, badan eksekutif dipimpin oleh

seorang Presiden. Dalam sistem ini, badan eksekutif tidak tergantung

kepada badan legislatif dan badan eksekutif di sistem presidensial ini

memiliki masa jabatan tertentu. Kebebasan badan eksekutif terhadap

badan legislatif mengakibatkan kekuasaan badan eksekutif lebih kuat

terhadap badan legislatif. Dan menteri-menteri dalam kabinet

presidensial ini dapat dipilh dan diangkat langsung atas kebijaksanaan

presiden sendiri.

Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem presidensial, yaitu :

1) Amerika Serikat

2) Pakistan

(12)

9

5. Badan Eksekutif di Negara-Negara Komunis

Di Uni Soviet, fungsi-fungsi eksekutif dibagi atas dua badan, yaitu antara

Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu :

a. Presidium Soviet Tertinggi

b. Kabinet

Kedudukan Presidium Soviet Tertinggi boleh dikatakan unik, sebab

selain menyelenggarakan wewenang Soviet Tertinggi tertentu, ia juga

merupakan kepala negara kolektif. Wewenang Presidium mencakup bidang

eksekutif seperti mengeluarkan dekrit-dekrit, yang nantinya dalam sidanag

Soviet Tertinggi akan disahkan.

Dalam praktik kabinet lebih berkuasa, karena administrasi negara

mencakup dan menguasai hampir semua aspek kehidupan rakyat, terutama

dalam bidang ekonomi. Kekuasaan kabinet meliputi bidang legislatif, karena ia

lah yang menyusun rancangan undang-undang dan mengajukannya kepada

Soviet Tertinggi. Selain itu, kabinet berwenang untuk mengeluarkan

aturan-aturan dan keputusan-keputusan yang bersifat mengikat seluruh Uni Soviet.

6. Badan Eksekutif di Indonesia

Dalam ketentuan undang-undang, badan eksekutif terdiri atas presiden,

wakil presiden beserta menteri-menteri. Menteri-menteri dibantu presiden dan

diangkat serta diberhentikan olehnya. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh

MPR dan presiden merupakan “Mandataris” MPR.

Presiden memegang kekuasaan pemerintah selam lima tahun yang

hanya dibatasi oleh peraturan-peraturan dalam Undang-Undang Dasar dimana

setiap hal diperlukannya undang-undang. Selama masa itu, presiden tidak

boleh diberhentikan oleh DPR dan presiden juga tidak boleh membubarkan

DPR.

Presiden memerlukan persetujuan dari DPR untuk membentuk

undang-undang dan untuk menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian

dengan negara lain. Dalam keadaan memaksa, presiden menetapkan Peraturan

Pemerintah sebagai pengganti undang-undang, maka Peraturan Pemerintah itu

(13)

10

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Keterampilan Penulisan: Kliping dibuat dengan benar, sistematis, dan menarik menunjukkan keterampilan pembuatan mind map yang baik. Keseluruhan kliping yang sangat menarik,

MAHASISWA JURUSAN

Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi

Greatest PRICE BANK PARTNER Open View: GOLDY Bookcase 2-Doors FIONA Water Kettle 1.2L MARCEY Towel TISSUE BOX HAORA Table + 4 Chairs MIKA End Table & Stool PEPITA 7-Pc Cookware

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh luas lahan, benih, pupuk dan tenaga kerja terhadap produksi bawang merah lokal Palu di Desa Oloboju Kecamatan Sigi

Rencana tindakan siklus II ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan siklus I. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi RPP, instrumen lembar observasi

diberikan, dengan penekanan pada kompetensi dasar yang telah dibahas pada kelas-kelas tinggi. Hasil evaluasi ujian akhir ini terutama digunakan untuk menentukan kelulusan bagi

Multi-Beam Echosunder merupakan alat untuk menentukan kedalaman air dengan cakupan area dasar laut yang luas.Prinsip operasi alat ini secara umum adalah berdasar pada