• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMBAHASAN DAN HASIL 2.1 Sistem Informasi yang Ada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II PEMBAHASAN DAN HASIL 2.1 Sistem Informasi yang Ada"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PEMBAHASAN DAN HASIL

2.1 Sistem Informasi yang Ada

a. SISKA (Sistem Informasi Kastamer)

SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi,

Gambar 1.2 Sistem Informasi Kastamer ( SISKA )

b. VOCV

VOCV merupakan sistem untuk memantau kinerja para visitor.

c. COC

Sistem yang digunakan untuk mengontrol manajement Se-Indonesia secara online.

(2)

E-payment merupakan sistem yang digunakan untuk memantau tunggakan Speedy dan POTS

PROSES KERJA YANG DI LAKUKAN

Proses kerja yang dilaksanakan penulis selama melaksanakan PKL di unit Divisi Customer Care yaitu :

a. Bimbingan

Bimbingan ini di berikan oleh pembimbing instansi pada hari pertama praktek kerja lapangan (PKL), dimulai memperkenalkan mengenai perusahaan Telkom, selanjutnya pembagian ruang kerja untuk masing-masing mahasiswa. Disetiap masing-masing-masing-masing ruang ada pegawai telkom lainnya yang di percayai pembimbing instansi untuk membantu mengarahkan mahasiswa mengenai pekerjaan yang akan di lakukan.

b. Mengolah Data VOCV (Voice Of Customer Visiting)

Mengolah Data VOCV adalah pengunjungan kepada pelanggan untuk mengecek layanan dan menawarkan kepada pelanggan untuk mengupgrade paket produk sekaligus untuk menagih tunggakan pelanggan. Berikut langkah Mengolah data VOCV :

1) Melengkapi data pelanggan VOCV di program G.Contact I-Siska 2) Penulisan data VOCV terdiri atas nama pelanggan yang di

kunjungi, nomor telpon, nomor speedy, alamat dan keterangan apakah pelanggan tersebut melakukan upgrade atau tidak.

c. Cek Tagihan pelanggan

Setelah pelanggan berlangganan produk dari Telkom, pelanggan akan di kenakan biaya pemakaian produk. Semua biaya pemakaian tersedia pada program E-payment. Di program E-payment berisi tagihan biaya pemakain produk pelanggan termasuk rinciannya, tanggal pembayaran terakhir, juga status berlangganan pelanggan ( aktip/cabut ).

d. Prin dan Scan Data

(3)

2.2 Data Flow Diagram

Id Database Pegawai

Menu aplikasi

ID Pelanggan

Database Pelanggan

Data Pelanggan

Tampilan Menu

Gambar 1.3 DFD level 0 dari Aplikasi Pengolahan Data I-Siska Log in

Operator

Identifikasi Menu

Input Data Pelanggan

Validasi Data Pelanggan

(4)

2.3 Contex Diagram

Diagram kontek merupakan rancangan aliran data utama yang perlu dilakukan penguraian ke level yang lebih tinggi agar proses yang terjadi dapat terlihat jelas. Tahapan DFD ini sering juga disebut fundamental system model, yang mempresentasikan keseluruh proses perangkat lunak sebagai suatu buah lingkaran dengan input dan output data yang di tunjukan oleh tanda panah masuk atau keluar dari satu atau lebih entitas. Diagram kontek juga berfungsi menentukan model lingkungan yang di presentasikan dengan lingkungan tunggal yang memenuhi seluruh system. Pada diagram di bawah ini terdapat bagin – bagian proses yang di jalankan dengan menggunakan perangkat lunak I-Siska

output

Input

Gambar 1.4 Diagram Konteks Aplikasi Pengolahan Data

2.4 Analisa Sistem

Perangkat lunak I-Siska adalah perangkat lunak utama yang di pakai di PT. Telkom Witel Jabar Selatan. Software ini berbasis web yang bisa di akses dalam jaringan internet. I-Siska menangani berbagai macam masalah jaringan. I-Siska di kembangkan dengan fasilitas parameterisasi yang bisa mengadaptasi kebutuhan akan deskripsi infrastruktur dan layanan secara lengkap. I-Siska dapat dengan cepat disesuaikan tidak hanya dengan perangkat baru tetapi juga dengan teknologi baru, melalui fasilitas perangkat khusus.

Operator

(5)

Pengguna Aplikasi I-Siska ini terdiri dari beberapa orang operator yang masing-masing mempunyai username dan password untuk dapat mengakses I-Siska.

2.5 Analisa SWOT

Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan external yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisa SWOT terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

 Strength adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kekuatan dari organisasi/perusahaan pada saat ini

 Weakness adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kelemahan dari organisasi atau perusahaan pada saat ini

 Opportunity adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan peluang unuk berkembang bagi organisasi/perusahaan dimasa depan.

 Threat adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan ancaman bagi organisasi/perusahaan dan dapat mengancam eksistensi organisasi/perusahaan dimasa depan.

Pada persentasi saya ini, saya akan menganalisa PT. TELKOM WITEL JABAR SELATAN dengan metode analisis SWOT.

1. Strength (Kekuatan)

1) Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.

2) Sepanjang tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

(6)

4) Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang terhadap ekuitas yang sehat.

5) Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil.

2. Weakness (Kelemahan)

1) Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran untuk gaji pegawainya.

2) Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi keuangan perusahaan.

3) Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom lainnya.

4) Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom.

3. Opportunity

1) Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di Indonesia seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

2) Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial.

3) Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis Telkom.

4. Threats

1) Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya, telepon rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

(7)

3) Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi telekomunikasi pada saat ini.

4) Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom.

5) Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi ancaman keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada hasil usahanya.

2.6 Rekayasa Perangkat Lunak a. Output

b. Input

Nama :

Speedy :

Pots :

(8)

...

Petugas Pelanggan

c. Database

(9)

Gambar

Gambar 1.2 Sistem Informasi Kastamer ( SISKA )
Gambar 1.3 DFD level 0 dari Aplikasi Pengolahan Data I-Siska
Gambar 1.4 Diagram Konteks Aplikasi Pengolahan Data

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dilakukan penilaian green building pada satu gedung Apartemen Sentra Timur untuk mengetahui apakah Tower Abu-abu sudah menerapkan konsep green building

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan di dalam BAB IV, dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran dengan penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Total bunga yang harus dibayar selama 3 tahun = Rp 2.520.000,- dan total pembayaran selama 3 tahun Rp 7.520.000,-.Jadi walaupun bunga bulanannya rendah tetapi karena

Pada sistem pencitraan ultrasonik, untuk menghasilkan citra dilakukan tahap rekonstruksi sinyal akustik A – Mode menjadi B – Mode yang merupakan dasar dari sistem

daya hasil wijen (ton/ha) Magnesium sulfat memberikan pengaruh terbesar dalam peningkatan daya hasil wijen pada takaran 70 kg/ha (Gambar 12), sehingga dapat

Kekurangan yang terjadi pada sabuk ini adalah terjadinya slip antara sabuk dan puli sehingga tidak digunakan untuk putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap

c. Memenuhi persyaratan teknis minimal dan berlabel. Lahan bera atau tidak ditanami dengan tanaman yang satu familli minimal satu musim tanam. Untuk tanaman rimpang lahan yang

Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik Nomor 5 tahun 1960 tentang Pembuatan Reklame dan Mengadakan serta Penarikan Pajak Reklame yang disahkan oleh Presiden