SEJARAH PENYEBARAN BATIK DI SUMATERA TIMUR
PADA ZAMAN KOLONIAL (1863-1942)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
TRIA DEVI AYUMI NIM : 3123121058
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
TRIA DEVI AYUMI, NIM. 3123121058, “Sejarah Penyebaran Batik di Sumatera Timur Pada Zaman Kolonial (1963-1942)”,Skripsi S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana awal mula suku Jawa datang ke Sumatera Timur hingga kebudayaan pakaian batiknya dapat diterima dan menyebar ke daerah-daerah Sumatera Timur. Metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kualitatif. Penelitian ini bersifat Deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu dengan mengumpulkan Sumber Data baik Data Primer dan Data Sekunder. Adapun dalam Teknik Pengumpulan Data dengan cara Heuristik yaitu dengan Pengumpulan Data dari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan juga dari surat kabar. Teknik Analisa Data yang terdiri dari Tahap Persiapan yaitu dengan mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung penelitian dan mencari literatur yang berhubungan dengan objek penelitian. Tahap Pengelompokkan Data yaitu setelah Tahap Pengumpulan Data selesai maka tahap selanjutnya dengan mengelompokkan data yang terdiri dari Berita, Artikel dan Iklan. Teknik Analisa Data yaitu setelah Pengelompokkan Data, selanjutnya penganalisaan data yang dibuat dalam suatu pemaparan. Teknik Interpretasi Data yaitu dengan menghubungkan data yang telah dikelompokkan lalu data tersebut di interpretasi dan dituangkan dalam pembahasan. Hasil Penelitian terhadap Sejarah Penyebaran Batik di Sumatera Timur pada Zaman Kolonial (1863-1942)menunjukan bahwa penyebaran batik di Sumatera Timur pada Zaman Kolonial bermula dengan bertransmigrasinya orang Jawa ke Pulau Sumatera. Yang bermula dengan dibukanya perkebunan. Dan dijadinya orang jawa sebagai kuli perkebunan. Kemudian adanya pedagang batik dari Jawa yang datang langsung ke Sumatera Timur untuk memperdagangkan kain khas Jawa ini. Penyebar lainnya yaitu kaum misionaris yangmembangunpendidikan dan mereka membuat seragam untuk sekolah dengan menggunakan kain batik yang berasal dari Pulau Jawa. Pada zaman kolonial pendidikan sudah menggunakan seragam yaitu menggunakan kain batik.Berdasarkan analisa foto ditemukan jenis-jenis motif kain batik motif parang, semen dan kawung. Dan dilihat dari warnanya kemungkinan kain batik ini diproduksi dari Yogyakarta dan surakarta atau sering disebut kain batik pedalaman.
ii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana
atas berkat dan rahmat Nya lah, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Sejarah Penyebaran Batik di Sumatera Timur Pada Zaman Kolonial (1863
-1942)”. Yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitar Negeri Medan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna, baik isi, tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam
kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang
sebesar-besarnya kepada:
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
Ibu Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
sekarang. Seorang pemimpin yang patut dicontoh, selalu memperhatikan dan
mengerti keadaan mahasiswa, mengajari dan mengarahkan layaknya anak
sendiri.
Ibu Lister Eva Simangunsong, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan
Sejarah. Terimakasih banyak selama ini telah mengurusi dan membantu dalam
melengkapi prlengkapan administrasi saya.
Bapak Dr. Phill. Ichwan Azhari, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya,
tiada kata yang indah yang dapat saya ucapkan selain ucapan terimakasih.
Begitu banyak ilmu yang saya dapat selama saya bersama bapak. Pengetahuan
yang begitu luas yang bapak miliki membuat saya yakin bahwa bapak sang
iii
Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus
Dosen Penguji Utama saya yang telah membimbing saya selama dalam proses
akademik. Tidak hanya itu saja, ibu juga yang selalu menasehati saya agar
terus belajar meraih cita-cita.
Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Penguji Ahli yang telah banyak
memberi inspirasi bagi peneliti.
Ibu Dra. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji Bebas yang telah
banyak memberi inspirasi bagi peneliti.
Seluruh dosen-dosen yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Ibu
Lukitaningsih, Bapak Pristi, Bapak Ponirin, Bapak Tappil, Bapak Pulung,
Bapak Ricu, Ibu Hafnita, Bapak Haris dan dosen lainnya yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti
perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
Ayahanda tercinta Tukino, terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah
memberikan doa, cinta kasih dan dukungannya hingga peneliti dapat
menyelesaikan studi.begitu banyak pengorbanan yang telah diberikan kepada
saya.
Ibunda tercinta Alm.Rasipon, terimakasih telah mendidik dan membesarkan saya hingga saat ini. Memberikan saya begitu besar doa,cinta serta
dukungannya walaupu ibu tidak bisa bersama saya hingga menyelesaikan
perkuliahan ini. Semoga Allah SWT memberikan tempat yang terbaik buat ibu. Abangda tercinta Rizky Hardiansyah, SP yang menjadi motivator dalam
penyelesaian skripsi ini. Yang selalu menemani saya selama ini. Terimakasih
buat doa, dukungannya, motivasinya. Selalu jadi abang yang terbaik.
Seluruh keluarga besar yang selalu memberi doa,semangat dan dukungan kepada peneliti. Secara terkhusus kepada Wak Reban, Wak rasinah, Wak
Rasikem, Wak War, Wak Semi serta kepada kak sepupu Novita Sari, SP yang
telah memberikan dukungan mulai awal studi di Medan.
Sahabat-sahabatku Dyna Ronauli Hutagaol, S.Pd, Neneng Sudarmi, S.Pd, Siti
Mada Yusdina Lubis, S.Pd, Dhiah Ristanti Handayani, S.Pd, Zein Hasanah,
iv
pelajaran tentang kepedulian, berbagi, susah senang dalam perkuliahan.
Terimakasih buat motivasi untuk menyelesaikan studi ini.
Teman-teman kelas A Regular 2012 Pendidikan Sejarah, Ella, Della, Frieda,
Lely, Alm. Elvi, Susan, Omy, Tria Anggi, Novika, Jatmiko, Amli, Imam, Niko,
Hendro, Yeni, Desi, Sarwendy, Sister, Debora, Jelita, Wiranda, Eva, Dewi,
Arifin, Damson, Bayu, Cendana, Yosepha, Rioby, Ave terimakasih buat canda
tawa kalian, buat motivasi baik langsung maupun tidak.
Nadira Kartika Cahya Nasution, S.Pd juga. Terimakasih buat selama ini yang
selalu menemani suka duka, memberi semangat. Selalu memberi canda tawa.
Selalu bersama semenjak perteman di PPL. Membuat usaha bareng.
Terimakasih.
Kawan-kawan PPL SMA Setia Budi Abadi Perbaungan, Basuki, Lia, Putri,
Nora, Nurhajijah, Bg Daulay, Frans, Yusma, Nila, Rio, Rozy, Ramces, Rapita,
Bg Acer. Terimakasih buat doa dan dukungan. Sangat merindukan
kebersamaan kita.
Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan
Terimakasih, Peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembca dan menjadi bahan masukan bagi yang
membacanya.
Medan, Januari 2017
Peneliti
v
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Rumusan Masalah ... 4
1.4Tujuan Penelitian... 4
1.5Manfaat Penelitian... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.2 Kerangka Konseptual ... 8
2.2.1 Sejarah Batik ... 8
2.2.2 Penyebaran Batik ... 10
2.2.3 Batik Sebagai Unsur Kebudayaan ... 11
2.2.4 Batik Era Kolonial ... 13
2.3 Kerangka Berpikir ... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16
3.1 Metode Penelitian ... 16
3.2 Lokasi Penelitian ... 17
3.3 Sumber Data ... 17
3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 17
3.5 Tekhnik Analisa Data ... 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 21
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ... 21
4.1.1 Keadaan Geografis Sumatera Timur ... 21
4.1.2 Kondisi Demografis ... 24
4.2 Sejarah Awal Datangnya Orang Jawa ke Sumatera Timur ... 25
4.3 Awal Masuk dan Penyebaran/Pendistribusian Batik Di Sumatera Timur ... 30
4.4 Daerah Penyebaran serta motif-motif Batik di Sumatera Timur Pada Zaman Kolonial ... 31
v
BAB V PENUTUP ... 78
5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 79
5.3 Saran... 80
vi DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi Etnik Penduduk Sumatera Timur 1920... 28
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang
menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya
batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja
dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak pengikut raja yang
tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton
dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal
sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola
batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman.
Ada yang menyatakan bahwa tradisi membatik sudah ada sejak zaman
pra-sejarah. Disebutkan pula bahwa batik sudah ada sejak zaman kerajaan
hindu-buddha mulai berkembang di Indonesia, khususnya masa Kerajaan Sriwijaya
(abad ke 7 sampai 11). Pada relief Candi Prambanan, terdapat satu bentuk ukiran
yang diterjemahkan sebagai relief batik oleh para ahli. Beberapa ahli berpendapat
bahwa batik di tanah Jawa baru diproduksi pada pertengahan abad ke-18.
Alasannya, pada masa tersebut belum terdapat kain yang diyakini cocok untuk
dibatik dengan menerapkan desain rumit. Namun, menurut dokumen yang ada,
kata ‘batik’ bahkan tercantum dalam rekening muatan kiriman barang pada tahun
2
Dari penjelasan diatas bahwa dahulu penggunaan kain batik hanya
digunakan oleh keluarga raja-raja dan pengikutnya sehingga terkesan terbatas.
Namun karena para pengikutnya banyak yang tinggal diluar sehingga
menyebarlah penggunaan kain batik tersebut di daerah Jawa. Akibatnya, batik
mulai dijadikan suatu pekerjaan keseharian bagi masyarakat karena bernilai jual.
Jawa menjadi sentra atau pusat produksi batik.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya
meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi
waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian raja dan keluarga
kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun
pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
Pada tahun 1863 dibukalah perkebunan tembakau oleh Nienhuys,
perusahaan yang didirikannya kelak tumbuh menjadi salah satu perusahaan
kolonial terbesar (Breman, 1997:16). Karena tembakau perusahaan ini sangat laku
di pasaran Eropa dan Amerika, maka dibuka perkebunan tembakau oleh investor
asing secara besar-besaran. Karena kuli Melayu dan Karo dianggap malas, maka
Kuli didatangkan dari Jawa, Malaya dan daratan Cina. Mulai awal abad kedua
puluh kuli Jawa semakin besar jumlahnya, termasuk kuli perempuan.
Dari perpindahan suku Jawa ke Sumatera Timur maka terjadilah
akulturasi kebudayaan yang menjadi bukti sejarah bahwa pada masa lalu telah
terjadi sebuah hubungan interaktif. Menurut (Koentjaraningrat, 2009: 202) Istilah
Akulturasi adalah konsep mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok
3
suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Salah
satu bukti akulturasi budaya yang dibawa Suku Jawa ke Sumatera adalah Batik.
Batik dibawa oleh suku Jawa pada saat Belanda merekrut tenaga kontrak
pada perkebunan di Sumatera Timur. Belanda merekrut tenaga kerja perempuan
suku Jawa. Dengan terjadinya pergaulan antarsuku, kerajinan batik ini ikut
menyebar. Ketrampilan membatik merupakan ketrampilan yang dimiliki oleh
kaum perempuan. Mereka sangat menguasai cara membuat batik tulis. Membatik
sekaligus sebagai mata pencaharian mereka. Selain itu, para pedagang dari Jawa
juga meupakan peyebar batik Jawa ke Sumatera Timur.
Batik diterima baik oleh masyarakat Sumatera Timur dapat dilihat dari
perdagangan kain batik lewat media massa sesuai dengan iklan batik dalam surat
kabar Pewarta Deli pada 02 juli 1917 pada halaman 2 dan 6 yaitu Batik Abdul
Hamid dan Batik Handal Sasaktraat Soerabaja.
Berdasarkan uraian diatas mengenai munculnya kebudayaan batik di
Sumatera Utara yang dibawa oleh Suku Jawa maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Sejarah Penyebaran Batik Di Sumatera
4 1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan
identitas masalah adalah sebagai berikut:
1. Awal datangnya orang Jawa ke Sumatera Timur.
2. Proses awal masuk dan persebaran batik di Sumatera Timur
3. Penerimaan masyarakat Sumatera Timur terhadap batik Jawa di
Sumatera Timur
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam proposal ini adalah :
1. Bagaimana sejarahawaldatangnya orang Jawake Sumatera Timur?
2. Dari manakah awal masuk dan penyebaran/pendistribusian batik ke
Sumatera Timur?
3. Ke daerah mana sajakah penyebaran batik di Sumatera Timur pada
zaman kolonial?
4. Apa sajakah jenis-jenis/motif-motif batik yang dijual dan dipakai
oleh penduduk di Sumatera Timur pada zaman kolonial?
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan penelitian ini, ada tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti
5
1. Untuk mengetahui sejarah awal datangnya orang Jawa ke Sumatera
Timur.
2. Untuk mengetahui awal masuk dan penyebaran/pendistribusian
batik ke Sumatera Timur.
3. Untuk mengetahui daerah mana saja penyebaran batik di Sumatera
Timur pada zaman kolonial.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis/motif-motif batik apa saja yang dijual
dan dipakai oleh penduduk di Sumatera Timur pada zaman
kolonial.
1.5Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang mungkin akan diperoleh dari pelaksanaan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan mengenai sejarah
masuk dan persebaran batik di Sumatera Utara pada zaman
kolonial
2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat, khususnya bagi
mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah tentang Sejarah Masuk dan
Persebaran Batik di Sumatera Timur pada zaman kolonial.
3. Sebagai bahan informasi bagi lainnya yang bermaksud
mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai Sejarah Masuk dan
80 BAB V PENUTUP 1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang
telah dikemukakan pada bab sebelumnya, kesimpulan dalam penelitian ini ialah
sebagai berikut
Penyebaran Batik di Sumatera Tmur terjadi karena
1. Masuknya orang jawa ke Sumatera Timur
Datangnya orang Jawa ke Sumatera Timur salah satunya dijadikan
sebagai kuli kontrak karena dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Timur. Dari datangnya Orang Jawa ke Sumatera Timur
maka kebudayaannya juga terikut. Salah satunya yaitu budaya
berpakaian dengan menggunakan kain batik.
2. Pedagang Kain dari Jawa
Pada tahun 1863 di Jawa sudah berkembang produksi kain batik.
Untuk menjualnya para pedagang Jawa menyebar ke Nusantara
untuk menjualkan kain. Salah satunya di Sumatera Timur. Selain
dari pedagang Jawa langsung ke Sumatera Timur, media massa
pada saat itu juga sudah mempromosikan kain batik melalui iklan
di Koran, majalah.
3. Misionaris Asing
Para misionaris Asing seperti dari Jerman datang ke Sumatera
81
agama dengan cara pendidikan yaitu membangun sekolah-sekolah.
Dan mereka membuat seragam untuk anak didiknya dengan
menggunakan gaya baju melayu kuno yaitu baju kurung dan
menggunakan bawahan kain batik yang dikirim dari Jawa.
Dari hasil penelitian berdasarkan analisa foto Sumatera Timur pada
zaman kolonial motif kain batik yang sering digunakan adalah kain
batik dengan motif parang, semen dan kawung. Dan dilihat dari
warnanya kemungkinan kain batik ini diproduksi dari Yogyakarta dan
surakarta atau sering disebut kain batik pedalaman.
1.2Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan secara maksimal, tetapi tentu saja penelitian
ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan maupun
keterbatasan dalam penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini di antaranya
sebagai berikut:
Terbatasnya sumber-sumber tertulis dalam sejarah masuk dan penyebaran
kain batik di Sumatera Timur pada zaman kolonial (1863-1942)
merupakan salah satu hambatan dalam pengumpulan data.
Tidak menemukan informan untuk melakukan wawancara sesuai tema
82
Dalam proses pengumpulan data, peneliti tidak memperoleh literatur yang
secara khusus menguraikan sejarah penyebaran batik di Sumatera Timur
pada zaman Kolonialisme (1863-1942)
Dalam pengambilan data berupa benda atau kain batik yang dipakai pada
zaman dulunya tidak ditemukan.
1.3Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan
sebelumnya, maka disarankan :
1. Kain batik bisa dijadikan suatu alat untuk merekonstruksi suatu
kejadian yang pernah ada. Seperti yang saya lakukan dengan
menggunakan kain batik sebagai suatu objek kajian di dalam
skripsi.
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa kain batik masuk dan
menyebar di Sumatera Timur merupakan hasil dari interaksi Suku
Jawa dengan suku-suku yang ada di Sumatera Timur. Interaksi
yang membuat hasil yang baik yaitu kebudayaan Suku Jawa yang
dapat diterima di Sumatera Timur yaitu salah satunya kain batik.
3. Kepada yang ingin meneliti mengenai masuk dan penyebaran kain
batik di Sumatera Timur lebih meningkatkan mencari sumber
karen sumber mengenai kain batik di Sumatera Timur sangat
83
DAFTAR PUSTAKA
Basarshah, Luckman Sinar, 2006, Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di
Sumatera Timur,Medan: Penerbit Yayasan Serdang
Breman, Jan, 1997, Menjinakan Sang Kuli: Politik Kolonial Tuan Kebun dan Kuli
Di Sumatera Timur Pada Awal Abad Ke-20, Jakarta : PT Pustaka Utama
Grafiti
Daliman, A, 2012, Metode Penelitian Sejarah , Yogyakarta : Ombak
Hamzuri, 1985, Batik Klasik, Jakarta Pusat : Penerbit Djambatan
Koentjaraningrat, 2009, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta
Kusrianto, Adi, 2013, Batik :Filosofi, Motif, danKegunaan, Yogyakarta:
PenerbitAndi
Musman, Asti, Ambar B.Arini, 2011, Batik : Warisan Adiluhung Nusantara
Yogyakarta: Andi Publisher
Pelzer, Karl J, 1997, Toean Keboen dan Petani, Jakarta : Penerbit Sinar Harapan
Pelly, Usman.2013, urbanisasi dan adaptasi: peranan misi budaya minangkabau
dan mandailing di perkotaan. Medan: Unimed Press
Reid, Anthony, 1987, Perjuangan Rakyat : Revolusi dan Hancurnya Kerajaan di
Sumatra, Jakarta : Penerbit Sinar Harapan
Said, Mohammad, 1977, Koeli Kontrak Tempo Doeloe, Medan : Percetakan
Waspada
Sari, Rina Pandan, 2013, Keterampilan Membatik, Solo : Archita
Setiawati, Puspita, 2004, Kupas Tuntas Teknik Proses Membatik Dilengkapi
84
Sjamsuddin, Helius, 2012, Metodologi Sejarah, Yogyakarta : Ombak
Spradey, James P, 2007 ,Metode Etnografi, Jakarta : Tiara Wacana
Widyosiswoyo, Supartono, Sejarah Seni Rupa Indonesia II, Jakarta : Penerbit
Universitas Trisakti
RIWAYAT HIDUP Identitas Diri
Nama : Tria Devi Ayumi
Tempat/Tanggal Lahir : Sidamanik, Manik Maraja/ 04 Februari 1995
Agama : Islam
Anak ke : 2 (Kedua)
Alamat : Jalan. Karya Budi No.19, Medan Johor
Nama Orang Tua
Nama Ayah : Tukino
Nama Ibu : Alm. Rasipon
Pekerjaan
Ayah : Pensiun BUMN
Ibu : -
Alamat Orangtua : Dusun V Manik Maraja, Kecamatan Sidamanik,
Kabupaten Simalungun
Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2000-2006 : SD Negeri 091428 Sidamanik
2. Tahun 2006-2009 : SMP Negeri 1 Sidamanik
3. Tahun 2009-2012 : SMA Negeri 1 Sidamanik