PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014
THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON-FINANCIAL
CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE INDONESIA
STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014
Disusun Oleh:
ARI NOFIANTI
20120410144
FAKULTAS EKONOMI
i
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014
THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON-FINANCIAL
CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE INDONESIA
STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014
Disusun Oleh:
ARI NOFIANTI
20120410144
FAKULTAS EKONOMI
ii
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014
THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON-FINANCIAL
CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE INDONESIAN
STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh:
ARI NOFIANTI
20120410144
FAKULTAS EKONOMI
DENGAN PENGUNGKAPAN
(CSR) DAN GOOD
VARIABEL MODERASI
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009
THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND GOOD CORPORATE
GOVERNANCE AS M
CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE
INDONESIAN STOCK EXCHANGE PERIOD 2009
Telah disetujui Dosen Pembimbing
Pembimbing
Rita Kusumawati, SE, M.Si.
NIK : 19710727199702143059
iii
DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI
VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
2009-THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND GOOD CORPORATE
RNANCE AS MODERATING VARIABLE OF NON-FINANCIAL
CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE
INDONESIAN STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014
Diajukan Oleh:
ARI NOFIANTI
20120410144
Telah disetujui Dosen Pembimbing
Rita Kusumawati, SE, M.Si.
Tanggal, 01 Agustus 2016
710727199702143059
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(GCG) SEBAGAI
PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DAN
-2014
THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND GOOD CORPORATE
FINANCIAL
CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009
THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON
FINANCIAL CORPORATE AND BANKING WHICH ARE
INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2009
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan
Dewan Penguji Program Studi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Rita Kusumawati, SE., M.Si.
Anggota Tim Penguji
Universitas
iv
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
2009-THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON
FINANCIAL CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE
INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014
Diajukan oleh
ARI NOFIANTI
20120410144
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan
Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Tanggal 20 Agustus 2016
Yang terdiri dari
Edi Supriyono, SE., MM
Ketua Tim Penguji
Rita Kusumawati, SE., M.Si.
Anggota Tim Penguji
Anggota Tim Penguji
Dr. Arni Surwanti, M.Si.
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si.
19660604199202 143 016
-2014
THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF
NON-LISTED ON THE
Fakultas Ekonomi
v
Nama
: Ari Nofianti
Nomor Mahasiswa : 20120410144
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul
“PENGARUH PROFITABILITAS
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA
PERUSAHAAN NON KEUANGAN DAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014”
tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, melainkan secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini
diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 20 Agustus 2016
vi
yang diberi ilmu pengetahuan.” (Q.S. Al- Mujadalah: 11)
“Kita adalah sutradara bagi diri kita sendiri, maka jangan beri kesempatan pada
orang lain untuk menentukan jalan hidup kita, dan buatlah hidupmu bermanfaat
untuk orang lain”.
“Lakukanlah semua hal yang ingin kamu lakukan, jangan membatasi diri hanya
karena takut atau malu. Lakukanlah hal sesuai keinginan hatimu, bukan emosimu
sehingga kamu tak menyesal setelahnya.” (Bapak)
“Setiap kesuksesan pasti ada prosesnya. Setiap hidup pasti ada manfaatnya.
vii
Dengan Rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, penulis
ingin mempersembahkan skripsi ini kepada:
1.
Bapak tercinta, Bapak Sinang Sukamto yang selalu memberikan dukungan
material, emosional, dan spiritual sampai detik ini, dan samapi seribu
tahun yang akan datang.
2.
Kedua Ibu tercinta dan tersayang, Ibu Wahyuni dan Ibu Asyah yang selalu
memberikan yang terbaik dan selalu mendukung.
3.
Adik tercinta, Siti Lailatul Maghfiroh dan Mas tersayang Heri Kriswanto.
4.
Ibu Bapak Dosen yang memberikan ilmu sehingga Ari bisa sampai
menjadi Sarjana. Terimakasih kepada Bu Rita yang telah membimbing Ari
selama ini.
5.
Keluarga besar Bank Syariah Mandiri Yogyakarta yang sudah
memberikan kesempatan bergabung selama 3 tahun serta dukungan untuk
menyelesaikan skripsi selama ini. Terimakasih atas ilmu yang Mas Rio,
Mbak Syafa, Bu Lily, Om Rian, Om Wawan, Om Yudi, Babe, Pak
Djangkung, Mas Anggi berikan sehingga membentuk Ari yang seperti
sekarang ini.
6.
Keluarga besar UMY BOGA yang selalu memberikan semangat dan
dukungan. Terimakasih kepada Bu Ista, Mbak Villa, Mbak Tri, Mas Verry
yang selalu mendengarkan curhatan Ari selama ini.
7.
Keluarga besar PT. Aseli Dagadu Djokdja yang memberikan kesempatan
selama 9 bulan bergabung.
8.
Teman – teman terbaik selama kuliah, Intan, Beni, Zainudin, Ari, mas
viii
(CSR) dan
(GCG) sebagai variabel
moderasi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan
non keuangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak periode
2009-2014 dan dipilih dengan metode
purposive sampling
. Data yang digunakan
dalam penelitian ini berasal dari data sekunder yang dikumpulkan dengan metode
dokumentasi. Analisis pengujian data pada penelitian ini menggunakan uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji
heterokedastisitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan MRA
(
Moderated Regression Analysis
).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas (ROA) berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, Profitabilitas (ROE) berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan.
Corporate Social Responsibility
(CSR) tidak mampu
memoderasi hubungan Profitabilitas (ROA,ROE) terhadap nilai perusahaan.
Good
Corporate Governance
(GCG) mampu memoderasi hubungan Profitabilitas
(ROA) terhadap nilai perusahaan dengan arah pengaruh negative atau
memperlemah hubungan.
Good Corporate Governance
(GCG) mampu
memoderasi hubungan Profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan dengan arah
hubungan positif atau memperkuat hubungan.
ix
the Corporate Value Disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) and
Good Corporate Governance (GCG) as a moderating variable. The sample used
in this study were all non-financial companies and banks listed on the Indonesia
Stock Exchange since the period of 2009-2014 and selected by purposive
sampling method. The data used in this study from secondary data collected by
the method of documentation. The data analysis on this study used classical
assumption test such us normality test, autocorrelation test, multikolinieritas test
heterokedastisitas test. The hypothesis was tested by MRA (Moderated Regression
Analysis).
The results showed that the profitability (ROA) has positive effect on
corporate value, profitability (ROE) negatively affect the value of the company.
Corporate Social Responsibility (CSR) was not able to moderate the relationship
profitability (ROA, ROE) to corporate value. Good Corporate Governance (GCG)
was able to moderate the relationship profitability (ROA) to the value of
companies with negative direction of influence or weaken the relationship. Good
Corporate Governance (GCG) was able to moderate the relationship Profitability
(ROE) to the value of the company with the direction of a positive relationship or
strengthen relationships.
x
dan Rahmat-Nya dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
(CSR) Dan
Good Corporate Governance
(GCG) sebagai variabel
Moderasi pada Perusahaan non Keuangan dan Perbankan yang terdaftar di BEI
periode 2009-2014”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persayaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Dr. Nano Prawoto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2.
Ibu Retno Widowati, P.A, M.Si.,Ph.D selaku pimpinan Prodi
Manajemen.
3.
Ibu Rita Kusumawati, SE., M.Si. yang telah memberi dukungan dan
memberikan masukan demi terselesaikannya skripsi ini.
4.
Semua Bapak dan Ibu Dosen Prodi Manajemen yang telah mendidik
penulis selama menjalani proses pendidikan di Universitas
xi
6.
Orangtua dan saudara yang senantiasa memberikan doa, dorongan dan
perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.
7.
Sahabat dan teman-teman seperjuangan.
Sebagai kata akhir tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan
pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya
tulis dengan topik ini.
Yogyakarta, 20 Agustus 2016
xii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
iii
HALAMAN PENGESAHAN
iv
HALAMAN PERNYATAAN
v
HALAMAN MOTTO
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
vii
INTISARI
viii
ABSTRAK
ix
KATA PENGANTAR
x
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
1
B.
Rumusan Penelitian
6
C.
Tujuan Penelitian
7
D.
Manfaat Penelitian
8
E.
Batasan Penelitian
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Landasan Teori
10
1.
Nilai Perusahaan
10
2.
Profitabilitas
13
3.
Corporate Social Responsibility
15
4.
Good Corporate Governance
19
B.
Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis
24
1.
Penelitian Terdahulu
24
2.
Penurunan Hipotesis
29
xiii
C.
Teknik Pengambilan Sampel
36
D.
Teknik Pengumpulan Data
37
E.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
37
F.
Metode Analisis Data
40
G.
Uji Hipotesis
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Obyek Penelitian
46
B.
Analisis Statistik Deskriptif
47
C.
Uji Asumsi Klasik
48
D.
Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
52
E.
Pembahasan
57
BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
PENELITIAN
A.
Simpulan
62
B.
Saran
63
C.
Keterbatasan Penelitian
63
xiv
4.2
Hasil Analisis Deskriptif
47
4.3
Ringkasan Uji Normalitas
49
4.4
Ringkasan Uji Multikolinieritas
49
4.5
Ringkasan Uji Heterokedastisitas
50
4.6
Ringkasan Uji Autokorelasi
51
4.7
Ringkasan Hasil Uji Koefisien Determinasi (R
2)
52
4.8
Ringkasan Uji F
52
the Corporate Value Disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) and
Good Corporate Governance (GCG) as a moderating variable. The sample used
in this study were all non-financial companies and banks listed on the Indonesia
Stock Exchange since the period of 2009-2014 and selected by purposive
sampling method. The data used in this study from secondary data collected by
the method of documentation. The data analysis on this study used classical
assumption test such us normality test, autocorrelation test, multikolinieritas test
heterokedastisitas test. The hypothesis was tested by MRA (Moderated Regression
Analysis).
The results showed that the profitability (ROA) has positive effect on
corporate value, profitability (ROE) negatively affect the value of the company.
Corporate Social Responsibility (CSR) was not able to moderate the relationship
profitability (ROA, ROE) to corporate value. Good Corporate Governance (GCG)
was able to moderate the relationship profitability (ROA) to the value of
companies with negative direction of influence or weaken the relationship. Good
Corporate Governance (GCG) was able to moderate the relationship Profitability
(ROE) to the value of the company with the direction of a positive relationship or
strengthen relationships.
1
A.
Latar Belakang Penelitian
Persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia khususnya
perusahaan
go public
kian ketat karena sudah diberlakukannya MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN). Dampak terciptanya MEA antara lain
terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta
tenaga kerja. Hal ini menjadikan perusahaan kian kompetitif dalam
persaingan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
memberikan gambaran umum mengenai keadaan suatu perusahaan (Putra,
2013). Para investor cenderung memilih untuk menanamkan modalnya
pada perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi. Semakin
tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima
oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham (Husnan, 2006). Hal ini
tercermin melalui harga pasar saham perusahaan yang meningkat akan
memberikan
return
bagi pemegang saham atau
stockholders.
perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
suatu perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham dan
profitabilitas .
Nilai perusahaan yang tinggi salah satunya diakibatkan oleh peran
kinerja keuangan yang sehat. Semakin sehat kondisi keuangan suatu
perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaannya. Kinerja
keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan rasio likuiditas, aktivitas,
solvabilitas, profitabilitas dan pasar. Rasio keuangan sering digunakan
oleh para investor untuk mengetahui nilai pasar perusahaan (Weston dan
Copeland, 2008). Menurut Silvia Agustina (2013) rasio-rasio tersebut
antara lain adalah
Price Earning Ratio
(PER),
Price to Book Value
(PVB),
dan rasio
Tobin`s Q
. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi bagi
manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan di
masa lampau dan prospeknya di masa depan (Weston dan Copeland,
2008). Dalam penelitian ini digunakan rasio
Tobin`s Q
dalam mengukur
nilai perusahaan.
kosisten akan mampu bertahan dalam bisnisnya dengan memperoleh
return
yang memadai dibanding dengan resikonya (Toto, 2008 dalam
Agustina, 2013). Menurut Hanafi (2013), profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan,
asset
dan
modal saham tertentu. Profitabilitas menjadi evaluasi bagi perusahaan
akan kinerjanya selama ini. Nilai profitabilitas yang tinggi
mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang
maksimum, sesuai yang diinginkan para investor. Besarnya profitabilitas
menjadikan para investor tertarik untuk menanamkan modalnya ke
perusahaan, dikarenakan ada jaminan bahwa perusahaan tersebut akan
mampu menghasilkan laba yang tinggi sehingga investor tidak akan
mengalami kerugian.
dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ini mengukur tingkat
pengembalian atas investasi bagi para pemegang saham. Semakin tinggi
Return on Equity
(ROE) maka semakin baik juga kedudukan pemilik
perusahaan, sehingga menyebabkan baiknya penilaian investor terhadap
perusahaan yang dapat meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan.
kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
Sanksi pidana mengenai pelanggaran CSR pun terdapat dalam
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UUPLH) Pasal 41 ayat (1) yang menyatakan:
“Barangsiapa yang melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan
yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup,
diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda
paling banyak lima ratus juta rupiah”. Selanjutnya, Pasal 42 ayat (1)
menyatakan: “Barangsiapa yang karena kealpaannya melakukan perbuatan
yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup,
diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling
banyak seratus juta rupiah”.
harga saham, sehingga dimungkinkan mampu meningkatkan profitabilitas
dan kemudian mampu memingkatkan nilai perusahaan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Maria Ni Luh
Susianti dan Gerianta Wirawan Yasa yang berjudul “Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pemoderasi
Good
Corporate Governance
dan
Corporate Social Responsibility
” tahun 2013.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yakni periode
penelitian pada tahun 2009 sampai 2014 dan proksi yang digunakan untuk
ukuran profitabilitas yakni
Return On Asset
(ROA) dan
Return On Equity
(ROE). Dilihat dari latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul:
“
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan
Pengungkapan
Corporate Social Responsibility
(CSR)
dan
Good
Corporate Governance
(GCG) sebagai Variabel Moderasi”.
B.
Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah :
1.
Apakah
Return on Asset
(ROA) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
2.
Apakah
Return on Equity
(ROE) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3.
Apakah
Corporate Social Responsibility
(CSR) mampu memoderasi
pengaruh
Return on Asset
(ROA) terhadap nilai perusahaan?
5.
Apakah
Corporate Social Responsibility
(CSR) mampu memoderasi
pengaruh
Return on Equity
(ROE) terhadap nilai perusahaan?
6.
Apakah
Good Corporate Governance
(GCG) mampu memoderasi
pengaruh
Return on Equity
(ROE) terhadap nilai perusahaan?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk:
1.
Menguji pengaruh
Return on Asset
(ROA) terhadap nilai perusahaan.
2.
Menguji pengaruh
Return on Equity
(ROE) terhadap nilai perusahaan.
3.
Menguji pengaruh
Return on Asset
(ROA) terhadap nilai perusahaan
dengan
Corporate Social Responsibility
(CSR) sebagai variabel
moderasi.
4.
Menguji pengaruh
Return on Asset
(ROA) terhadap nilai perusahaan
dengan
Good Corporate Governance
(GCG) sebagai variabel
moderasi.
5.
Menguji pengaruh
Return on Equity
(ROE) terhadap nilai perusahaan
dengan
Corporate Social Responsibility
(CSR) sebagai variabel
moderasi.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Bidang Teoritis.
a.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen
keuangan khususnya mengenai profitabilitas, nilai perusahaaan,
corporate social responsibility
(CSR), dan
good corporate
governance
(GCG).
b.
Menjadi salah satu referensi atau bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya.
2.
Bidang Praktis.
a.
Bagi perusahaan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
sebagai masukan dan dapat memberikan informasi yang diperoleh
dari hasil pengujian kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
dengan pengungkapan CSR dan GCG.
b.
Bagi investor, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai
bahan pertimbangan untuk menanamkan modalnya kepada
perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan yang tinggi.
E.
Batasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya :
10
A.
Landasan Teori
1.
Nilai Perusahaan
a.
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap
perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham
yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Perusahaan
memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan, sedangkan
tujuan bisnisnya adalah untuk memberikan nilai dan insentif bagi para
pemegang sahamnya (Mohamed, 2003 dalam Purwaningsih, 2014).
Menurut Soliha dan Taswan (2002) dalam Anggitasari (2012)
nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi. Tetapi dalam realitasnya tidak semua perusahaan
menginginkan harga saham yang tinggi/mahal, karena apabila harga
saham tinggi/mahal maka daya beli saham tersebut akan menurun.
Harga saham harus seoptimal mungkin, artinya harga saham tidak
terlalu mahal namun juga tidak terlalu rendah/murah. Karena harga
saham yang terlalu murah akan berdampak buruk bagi citra perusahaan
di mata investor. Harga saham yang optimal dapat dicapai melalui
penarikan kesimpulan dari serangkaian pengalaman perusahaan dalam
menjual saham di bursa efek. Apabila pasar sangat
bisa menaikkan harga sahamnya dan sebaliknya, apabila respon pasar
kurang baik akan saham yang diperdagangkan maka perusahaan bisa
menurunkan harga sahamnya.
Menurut Hanafi (2013), nilai perusahaan dapat ditingkatkan
dengan menciptakan aliran kas yang positif, dengan memperhatikan
tiga dimensi yaitu jumlah aliran kas (magnitude), waktu (timing) dan
risiko. Aliran kas yang besar, diterima lebih awal dan mempunyai
resiko yang rendah, mempunyai nilai yang lebih tinggi.
b.
Rasio Penilaian Perusahaan
Pengukuran nilai perusahaan dapat menggunakan rasio-rasio
penilaian atau rasio pasar. Menurut Silvia Agustina (2013) rasio
penilaian perusahaan dapat diukur menggunakan rasio pasar, antara
lain
Price Earning Ratio
(PER),
Price to Book Value (PBV), dan
Tobin’s Q.
1)
Price Earning Ratio
Rasio
Price Earning Ratio
(PER) mencerminkan banyak
pengaruh yang kadang-kadang saling menghilangkan yang membuat
penafsirannya menjadi sulit. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi
faktor diskonto dan semakin rendah rasio PER. Rasio ini
menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba (Weston dan Copeland, 2008).
2)
Price to Book Value (PBV)
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai
nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi
Price to Book
Value
(PBV) berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut
(Weston dan Copeland, 2008).
PBV
=
Harga pasar per saham
Nilai Buku
3)
Rasio Tobins`Q
Rasio
Tobin’s Q
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur nilai perusahaan dalam penelitian ini. Rasio ini dinilai bisa
memberikan informasi paling baik, karena dalam Tobin’s Q
memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan. Tidak
hanya saham biasa dan ekuitas perusahaan saja yang dimasukkan,
namun seluruh asset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh
asset
perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe
investor saja, tapi juga untuk kreditur. Hal ini terjadi karena sumber
pembiayaan operasional perusahaan berasal dari ekuitas dan pinjaman
dari kreditur (Rika, 2010 dalam Agustina, 2013). Rasio
Tobin’s Q
(Agustina, 2013) dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan :
Q : Nilai Perusahaan
EMV: nilai pasar ekuitas (closing price saham x jumlah saham beredar)
D : nilai buku dari total hutang
EBV: nilai buku dari total ekuitas (total aktiva-total hutang)
2.
Profitabilitas
a.
Pengertian Profitabilitas
Menurut Brigham (2001), profitabilitas adalah hasil akhir dari
serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen, di mana kebijakan
dan kebijakan ini menyangkut pada sumber dan penggunaan dana
dalam menjalankan operasional perusahaan yang terangkum dalam
laporan neraca dan unsur dalam neraca.
Menurut Hanafi (2013), profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
profit/laba. Para investor
menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan
return, yang terdiri dari
yield
dan
capital gain. Semakin tinggi
kemampuan memperoleh laba maka semakin besar
return yang
diperoleh investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi
b.
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yakni mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset,
dan modal saham tertentu. Menurut Hanafi (2013), ada beberapa
penilaian rasio profitabilitas, antara lain
Profit Margin (PM),
Return
On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE).
1)
Profit Margin
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
Profit
margin
yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Rasio
ini bisa juga diinterpretasikan sebagia kemampuan perusahaan
menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode
tertentu. Profit margin dapat dihitung dengan (Hanafi, 2013):
Profit Margin
=
Laba Bersih
Penjualan
2)
Return on asset (ROA)
Return on asset
(ROA) mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba berdasarkan tingkat asset tertentu. Rasio ROA yang
tinggi menunjukkan tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset
yang baik. ROA sering disebut juga sebagai
Return on Investment
Return On Asset
=
Laba Bersih
Total Aset
3)
Retun On Equity (ROE)
Retun On Equity
(ROE) mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Rasio ini
merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang
saham. Angka yang tinggi pada ROE menunjukkan tingkat
profitabilitas yang tinggi. Rasio ROE tidak memperhitungkan deviden
maupun capital gain untuk pemegang saham. Rasio ROE bisa dihitung
sebagai berikut (Hanafi, 2013):
Return On Equity
=
Laba Bersih
Modal Saham
3.
Corporate Social Responsibility
(CSR)
a.
Pengertian
Corporate Social Responsibility
(CSR)
Corporate Social Responsibility
adalah komitmen perusahaan
atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi
yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (Untung, 2008).
Menurut World Business Council in Sustainable Development,
corporate social responsibility adalah komitmen dari perusahaan untuk
berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi
keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Dalam aktifitasnya
setiap perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Akibat dari interaksi itu menuntut adanya timbal balik antara
perusahaan dan lingkungan sosialnya yang berimplikasi pada
timbulnya dampak-dampak sosial atas kegiatan operasi perusahaan
pada lingkungannya.
b.
Manfaat
Corporate Social Responsibility
bagi perusahaan
Penerapan
Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh
perusahaan akan memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup
perusahaan tersebut. Menurut Untung (2008), manfaat yang diperoleh
perusahaan antara lain:
1)
Mempertahan dan mendongkrak reputasi serta citra merek
perusahaan.
2)
Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
3)
Mereduksi resiko bisnis perusahaan.
4)
Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.
5)
Membuka peluang pasar yang lebih luas.
6)
Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan
limbah.
7)
Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
8)
Memperbaiki hubungan dengan regulator.
9)
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
c.
Pelaksanaan
Corporate Social Responsibility
(CSR) di Indonesia
Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Agustina (2013)
menyatakan bahwa pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate
Social Responsibility) merupakan mekanisme bagi suatu organisasi
untuk sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan
sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders. Hal
ini bisa dilihat dari ketidakpuasan publik yang bermunculan.
Hal ini bertentangan dengan peraturan yang telah diterapkan di
Indonesia, dimana CSR telah diatur dalam undang – undang sejak 16
Agustus 2007 melalui Undang – Undang Perseroan Terbatas (UU
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas). UU ini mengikat
semua jenis korporasi yang berbentuk perseroan terbatas baik itu
berstatus swasta maupun milik negara. Pengikat perusahaan berbadan
BUMN mengenai CSR telah diatur dalam UU tentang BUMN pasal 2
juncto pasal 66 Ayat 1, UU Nomor 19 tahun 2003 pasal 8 Keputusan
Menteri Negara Nomor 236 tahun 2003.
d.
Ruang lingkup
Corporate Social Responsibility
Ruang lingkup
corporate social responsibility perusahaan
merupakan pengklasifikasian dari bidang-bidang utama perusahaan
perseroan atas perbuatan sosial untuk memudahkan perusahaan dalam
mengetahui item-item mana saja yang merupakan tanggungjawab
1)
Klasifikasi yang melibatkan masyarakat
Mencakup aktivitas yang pada dasarnya menguntungkan
masyarakat seperti pelayanan kesehatan, program pemberian
makanan, serta perencanaan dan perbaikan masyarakat.
2)
Klasifikasi sumber daya manusia
Mencakup bidang-bidang yang menguntungkan karyawan
seperti program pendidikan dan pelatihan, kebijakan kenaikan
pangkat serta tunjangan karyawan.
3)
Klasifikasi sumber daya fisik dan sumbangan lingkungan
Mengenai kualitas udara dan air serta pengendalian polusi
maupun pelestarian lingkungan hidup
4)
Klasifikasi sumbangan produk dan jasa
Memperhatikan pengaruh produk atau jasa perusahaan terhadap
masyarakat dengan memperhitungkan beberapa pertimbangan seperti
kualitas produk, pembungkus produk, pengiklanan produk, ketentuan
garansi produk dan keamanan produk.
Pemahaman ruang lingkup tersebut dapat dibagi menjadi enam
bagian, yaitu:
a)
Environment
Meliputi aspek lingkungan dalam produksi, mencegah polusi
selama produksi, mencegah atau memperbaiki kerusakan lingkungan
akibat dari proses sumber daya alam dan peremajaan sumber daya
b)
Energi
Meliputi penghematan energi dalam hubungannya dengan
operasi bisnis dan meningkatkan efisiensi konsumsi energi dari
pemakaian produk yang dihasilkan perusahaan.
c)
Human Resources
Berhubungan dengan aktivitas-aktivitas orang-orang yang ada
dalam perusahaan dan menguntungkan pihak manajemen dalam
perusahaan.
d)
Fair Business Practice
Memusatkan perhatian pada hubungan antara perusahaan
dengan kelompok kepentingan khusus tertentu.
e)
Community Involment
Meliputi aktivitas yang melibatkan dan berhubungan dengan
masyarakat.
f)
Product
Menyangkut aspek kualitatif dari produk yang dihasilkan.
4.
Good Corporate Governance
(GCG)
a.
Pengertian
Good Corporate Governance
(GCG)
Maksud dari definisi tersebut bahwa suatu sistem yang
dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
bisnis perusahaan.
Corporate
Governance mengatur pembagian
tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap
kehidupan perusahaan, termasuk para pemegang saham, dewan
pengurus, para manajer, dan semua anggota stakeholders
non-pemegang saham.
Corporate governance
juga mengetengahkan
ketentuan dan prosedur yang harus diperhatikan dewan
pengurus-board of directors dan direksi dalam pengambilan keputusan yang
bersangkutan dengan kehidupan perusahaan. Dengan pembagian
tugas, hak dan kewajiban serta ketentuan dan prosedur
pengambilan keputusan, perusahaan mempunyai pegangan
bagaimana menentukan sasaran usaha (corporate objectivies) dan
strategi untuk mencapai sasaran tersebut. Pembagian tugas, hak
dan kewajiban di atas juga berfungsi sebagai pedoman bagaimana
mengevaluasi kinerja
Board of directors
dan manajemen
perusahaan (Jatmiko, 2014).
Menurut ASX (Australian Stock Exchange)
Corporate
Governance
didefinisikan sebagai berikut (Jatmiko,2014) :
“Corporate governance is the system
by which companies are
directed and managed. It influences how the objectives of the
company set and achieved, how risk is monitored and assessed,
corporate governance
adalah sistem yang dipergunakan untuk
mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sistem tersebut
mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sasaran usaha
maupun dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang optimal serta
dalam analisis dan pengendalian resiko bisnis yang dihadapi
perusahaan (Jatmiko, 2014).
Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan good corporate
governance
(GCG) sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan
kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja
sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna
menghasilkan
nilai
ekonomi
jangka
panjang
yang
berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat
sekitar secara keseluruhan (Effendi, 2009).
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor KEP-117/M-MBU/2002,
Good Corporate
Governance adalah suatu proses dari struktur yang digunakan oleh
organisasi BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan
b.
Tujuan
Corporate Governance
Tujuan
good corporate governance
mempunyai lima tujuan
(Jatmiko, 2014), yaitu:
1)
Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham. Maksudnya
penyalahgunaan jabatan seperti CEO (Chief Executive Officer)
dan
Board of Directors
perusahaan besar akan merugikan
stakeholders.
2)
Melindungi hak dan kepentingan para anggota
stakeholders
non-pemegang saham.
3)
Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham.
4)
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dewan pengurus
(board of directors) dan manajemen perusahaan.
5)
Meningkatkan mutu hubungan
board of directors
dengan
manajemen senior perusahaan.
c.
Manfaat penerapan
Good Corporet Governance
bagi
perusahaan
Menurut Effendi (2009), ada empat manfaat yang diperoleh
perusahaan yang menerapkan GCG antara lain:
1)
Meningkatkan reputasi manajemen (reputation management).
Reputasi merupakan hal yang kritikal bagi kesuksesan
perusahaan. reputasi yang positif perlu dibangun dan dikelola
2)
Mempermudah dalam mengelola profil risiko (risk profile) dan
manajemen resiko (risk managemet). Beberapa risiko potensial
yang mungkin akan menimpa perusahaan perlu diantisipasi,
sehingga dapat meminimalkan dampak negative yang
merugikan perusahaan.
3)
Meningkatkan kreativitas dan inovasi terutama pada karyawan
level bawah. Perusahaan dapat berkembang dengan pesat,
apabila para karyawan memiliki ide-ide kreatif dan inovasi
yang tinggi yang dapat diaplikasikan untuk kemajuan
perusahaan.
4)
Meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan yang
menerapkan GCG akan berfokus pada tujuan utama, sehingga
dapat melakukan perbaikan langsung pada berbagai bidang
operasional yang berdampak pada penghematan biaya (cost
reduction).
d.
Prinsip – prinsip dalam
Good Corporate Governance
(GCG)
Undang – undang No 40 Tahun 2007 oleh Kementerian
Hukum dan HAM Republik Indonesia tentang perseroan terbatas
dan tata kelola perseroan yang baik (Good Corporate Governance)
dalam menjalankan perusahaan, dan dalam Keputusan Menteri
BUMN Tahun 2002 tentang prinsip-prinsip
Good Corporate
Governance (GCG) harus mencerminkan pada hal-hal sebagai
1)
Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan
keputusan
dan
keterbukaan
dalam
mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai
perusahaan.
2)
Kemandirian, yaitu suatu keadaan yang mana perusahaan
dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
3)
Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggung jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif.
4)
Pertanggung jawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5)
Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak
stakeholder
yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Effendi (2008), perusahaan yang tidak mengimplementasikan
Good Corporate Governance pada akhirnya dapat ditinggalkan
oleh para investor, kurang dihargai oleh masyarakat, dan dapat
dikenakan sanksi apabila berdasarkan hasil penilaian, perusahaan
kehilangan peluang (opportunity) untuk dapat melanjutkan
kegiatan usahanya dengan lancar (going concern). Namun
sebaliknya, perusahaan yang telah mengimplementasikan
Good
Corporate Governance
dapat menciptakan nilai (value creation)
bagi masyarakat, pemasok, distributor, pemerintah dan ternyata
lebih diminati para investor sehingga berdampak langsung bagi
kelangsungan usaha perusahaan tersebut.
e.
Pengukuran
Good Corporate Governance
Di negara Eropa pengukuran implementasi
corporate
governance , variabel yang digunakan adalah Deminor’s Corporate
Governance Rating
yang terdiri dari 300 kriteria yang
dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu Hak dan Kewajiban
Pemegang Saham,
Range Pertahanan
Takeover, Pengungkapan
Corporate Governance,
dan Struktur dan Fungsi Dewan (Bauer,
dkk, 2003 dalam Agustina, 2013).
Penelitian ini menggunakan
Corporate Governance
Perception Index (CGPI) seperti yang dilakukan oleh Nuswandari,
(2009) yaitu pengukuran tingkat implementasi
corporate
governance yang dikembangkan oleh
Indonesian
Institute of
Corporate Governance
(IIGC). Pengukuran tersebut disebut
Corporate Governance Preception Index (CGPI) yang berupa skor.
Corporate Governance Preception Index
(CGPI) merupakan
berdasarkan pada 7 dimensi GCG yaitu : komitmen terhadap tata
kelola perusahaan, tata kelola dewan komisaris, komite-komite
fungsional, dewan direksi, perlakuan terhadap pemegang saham,
perlakuan terhadap stakeholder lain dan transparansi, integritas dan
independensi.
B.
Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis
1.
Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang nilai perusahaan telah banyak dilakukan, antara
lain: Ira Agustine (2014); Galih Syaiful Imron, Riski Hidayat, dan Siti
Aliyah (2012); Trikartika Pertiwi dan Ferry Madi Ika Pratama (2012);
Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ari Wijaya (2013); Mari Ni Luh Susianti
dan Gerianta Wirawan Yasa (2013); serta Niyanti Anggitasi dan Siti
Mutmainah (2012).
Ira Agustine (2014) menguji tentang pengaruh
corporate social
responsibility terhadap nilai perusahaan, akan tetapi CSR tidak dapat
secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan sehingga diperlukan
variabel moderating, yaitu prosentase kepemilikan manajemen dan
profitabilitas untuk menguatkan hubungan variabel independen dan
dependennya. Penelitian tersebut menggunakan metode regresi linear
berganda. Objek penelitian menggunakan populasi semua perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 – 2012.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa CSR mampu
mengindikasikan bahwa ROA sebagai variabel moderating dapat
meningkatkan nilai perusahaan saat pengungkapan CSR meningkat.
Semakin besar pengungkapan CSR akan mampu memperkuat
brand
positioning, meningkatkan
image perusahaan dan
market share.
Dengan meningkatnya
market share tersebut akan mampu
meningkatkan penjualan dan menambah laba perusahaan, sehingga
rasio profitabilitas perusahaan juga akan meningkat. Dengan
meningkatnya profitabilitas sebagai salah satu ukuran investor dalam
menanamkan saham akan berdampak pada peningkatan nilai
perusahaan.
Galih Syaiful Imron, Riski Hidayat, dan Siti Alliyah (2012)
menguji tentang pengaruh kinerja keuangan dan ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan dengan
corporate social responsibility
dan
good corporate governance
sebagai variabel moderasi. Objek dari
penelitian tersebut adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 – 2010. Terdapat 28 sampel
penelitian dengan 84 data observasi. Analisis data menggunakan
regression analysis moderation (MRA). Hasil dari penelitian tersebut
adalah GCG mampu memperkuat hubungan antara kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena tata kelola perusahaan
yang baik menggambarkan bagaimana usaha manajemen mengelola
asset dan modalnya dengan baik agar menarik para investor. Komisaris
terhadap perilaku manajemen. Dengan adanya fungsi pengawasan
terhadap perusahaan, maka kinerja keuangan akan semakin baik dan
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Tri Kartika Pertiwi dan Ferry Madi Ika Pratama (2012) menguji
tentang pengaruh kinerja keuangan,
good corporate governance
terhadap nilai perusahaan food and beverage. Objek penelitian tersebut
adalah perusahaan food and beverage. Teknik yang digunakan untuk
menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan
kinerja keuangan (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari
hasil penelitian menunjukkan para investor melakukan overview suatu
perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi
investasi, karena rasio keuangan mencerminkan tinggi rendahnya nilai
perusahaan. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan
menghasilkan return atas investasi yang akan mereka tanamkan, yang
akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas
dalam penelitian ini adalah ROA. ROA menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan atau
diinvestasikan dalam suatu periode. Semakin tinggi rasio ini maka
semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan
bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan
perusahaan tersebut makin diminati investor. Kinerja perusahaan yang
meningkat akan turut meningkatkan nilai perusahaan.
Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ary Wirajaya (2013) menguji tentang
pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan pada
nilai perusahaan. Objek pada penelitian ini adalah industri manufaktur
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2011. Metode
penentuan sampel menggunakan purposive sampling, dengan beberapa
criteria. Jumlah sampel sebanyak 71 perusahaan manufaktur. Data
penelitian merupakan data sekunder diperoleh dari Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) tahun 2009-2011. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan pada nilai perusahaan. profitabilitas yang tinggi
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Semakin besar
keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayarkan devidennya, dan hal ini berdampak
pada kenaikan nilai perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi
yang dimiliki perusahaaan maka akan menarik minat investor untuk
menananmkan modalnya diperusahaan.
Maria Ni Luh Susianti dan Gerianta Wirawan Yasa (2013) menguji
pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan
responsibility. Sampel penelitian sebanyak 30 perusahaan dengan 71
data observasi. Metode analisis menggunakan regresi linear berganda
dengan metode
moderated regression analysis
(MRA). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa CSR merupakan variabel moderasi
terhadap hubungan ROA dengan nilai perusahaan. Hasil ini
memberikan arti bahwa para investor di Indonesia telah
mempertimbangkan laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan
dalam pengambilan keputusan investasi. Selain sebagai alat legitimasi
untuk meningkatkan nilai perusahaan, kegiatan CSR juga dapat
digunakan sebagai salah satu keunggulan kompetitif perusahaan yang
dapat meningkatkan penjualan karena dapat menarik konsumen.
Apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang baik,
maka akan mempengaruhi kepercayaan investor sehingga direspon
positif melalui peningkatan harga saham perusahaan.
Niyanti Anggitasari dan Siti Mutmainah (2012) menguji pengaruh
kinerja keuangan dengan pengungkapan
corporate social
responsibility
dan struktur
good corporate governance
sebagai
variabel pemoderasi. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang tercatat di BEI tahun 2007-2010. Teknik analisis data
menggunakan regresi sederhana dan MRA. Hasil dari penelitian
tersebut adalah CSR mampu memoderasi hubungan ROA terhadap
nilai perusahaan. Pengungkapan CSR merupakan suatu kewajiban
Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Dengan terpenuhinya kewajiban tersebut maka investor-investor akan
tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang akan mengakibatkan
harga pasar saham akan semakin membaik.
2.
Penurunan Hipotesis
a.
Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian yang dilakukan Ira Agustine (2014) dan Galih
Syaiful Imron dkk (2012) menyatakan bahwa ROA berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian
Tri Kartika Pertiwi (2012) juga menyatakan bahwa ROA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
ROA adalah salah satu faktor financial yang mempengaruhi
besarnya nilai suatu perusahaan. Tingginya ROA mengindikasikan
semakin baik produktifitas
asset dalam memperoleh keuntungan
bersih. Dalam penelitian Pertiwi (2012) dinyatakan bahwa ketika
keuntungan yang dicapai suatu perusahaan tersebut semakin baik
maka akan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai
suatu perusahaan yang semakin baik mengindikasikan bahwa
kondisi perusahaan juga mempunyai prospek yang menjanjikan
kedepannya sehingga bisa menarik investor untuk menanamkan
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka
hipotesis pertama yang diajukan pada penelitian ini adalah :
H1 = ROA berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
b.
Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Agustina (2013) dan
Ayu Sri Mahatma Dewi (2013) menyatakan bahwa ROE
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang
pemegang saham. Penelitian yang dilakukan Dewi (2013)
menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa
besarnya ROE menunjukkan tingkat keuntungan bersih. Semakin
besar keuntungan yang diperoleh perusahaan maka semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membayarkan devidennya. Semakin
tinggi deviden yang dibagikan maka semakin baik nilai
perusahaannya dimata investor. Sehingga, akan semakin banyak
investor yang tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka
hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini adalah:
c.
Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan dengan
Corporate
Social Responsibility
sebagai variabel moderasi
Penelitian yang dilakukan oleh Maria Ni Luh Susianti
(2013) menyatakan bahwa pengungkapan
corporate social
responsibility
(CSR) merupakan variabel moderasi terhadap
hubungan antara ROA dan nilai perusahaan. Penelitian yang
dilakukan oleh Niyanti Anggitasari (2012) juga menyatakan bahwa
corporate social responsibility (CSR) dapat memoderasi ROA
terhadap nilai perusahaan.
Menurut hasil penelitian Susianti (2013) menyatakan
bahwa para investor di Indonesia telah mempertimbangkan laporan
pertanggungjawaban sosial perusahaan dalam pengambilan
keputusan investasi. Selain sebagai alat legitimasi untuk
meningkatkan citra perusahaan, kegiatan CSR juga dapat
digunakan sebagai salah satu keunggulan kompetitif perusahaan
yang dapat meningkatkan penjualan karena dapat menarik
konsumen. Dampak penerapan CSR memang tidak bisa langsung
dirasakan, namun dalam jangka waktu yang panjang akan
menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
Apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang
baik, maka akan mempengaruhi kepercayaan investor sehingga
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka
hipotesis ketiga yang diajukan pada penelitian ini adalah:
H3 =
Corporate social responsibility
memoderasi hubungan
ROA dengan Nilai Perusahaan
d.
Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan dengan
Good
Corporate Governance
sebagai variabel moderasi
Nurcahyani (2013) menguji pengaruh penerapan
good
corporate governance dan kepemilikan institusional terhadap
kinerja keuangan (studi pada perusahaan peserta CGPI yang
terdaftar di BEI tahun 2009-2011). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada CGPI selama
periode tahun 2009-2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan
metode
purposive sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
GCG berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini
membuktikan bahwa peusahaan yang sudah menerapkan
good
corporate governance
dengan baik dan berkesinambungan akan
mampu memberikan keuntungan kepada perusahaan dengan
memanfaatkan aktiva yang telah dikeluarkan perusahaan, sehingga
dengan diterapkannya GCG ini, perusahaan dapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka
hipotesis kelima yang diajukan pada penelitian ini adalah:
H4 =
Good Corporate Governance
memoderasi hubungan ROA
dengan Nilai Perusahaan
e.
Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan dengan
Corporate
Social Responsibility
sebagai variabel moderasi
Wijayanti (2011) menguji pengaruh
corporate social
responsibility
terhadap kinerja keuangan (studi empiris pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008). Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan
kriteria perusahaan manufaktur yang memberikan laporan
keuangan pada tahun 2008. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria
terdapat 44 perusahaan. Proksi yang digunakan untuk kinerja
keuangan adalah ROA, ROE, dan EPS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa CSR berpengaruh terhadap ROE. Perusahaan
yang menggungkapkan CSR lebih banyak, maka kinerja keuangan
perusahaan cenderung lebih baik dibanding dengan perusahaan
yang tidak mengungkapkan CSR, hal ini dikarenakan investor
lebih percaya kepada perusahaan yang melakukan tanggung jawab
sosial perusahaan, sehingga investor lebih tertarik untuk
menanamkan modalnya ke perusahaan. Selain itu CSR atau
tanggung jawab perusahaan merupakan masalah yang sangat
aspek dari aktivita ekonomi perusahaan dan hubungannya dengan
stakeholder (Geovani Fiori et al, 2007 dalam wijayanti, 2011).
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka
hipotesis keempat yang diajukan pada penelitian ini adalah:
H
5=
Corporate social responsibility
memoderasi hubungan
ROE dengan Nilai Perusahaan
f.
Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan dengan
Good
Corporate Governance
sebagai variabel moderasi
Penelitian yang di lakukan oleh Dian Prasinta (2012) yang
berjudul Pengaruh
Good Corporate Governance
terhadap Kinerja
Keuangan. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive
sampling. Terdapat 31 perusahaan. Penerapan
good corporate
governance
diukur dengan skor CGPI. Dalam penelitian tersebut
menyatakan bahwa
good corporate governance
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROE. Hal ini disebabkan karena
indeks skor GCG yang tinggi membuat iklim kepercayaan
stakeholders meningkat, dengan demikian modal menjadi tidak
terlalu tinggi sehingga ROE cenderung meningkat. Semakin tinggi
skor GCG, maka semakin tinggi pula tingkat ketaatan sehingga
menarik investor yang berakibat meningkatnya kinerja keuangan.
Kinerja keuangan yang meningkat maka akan berpengaruh
sebelumnya maka hipotesis keenam yang diajukam pada penelitian
ini adalah:
H6 =
Good Corporate Governance
memoderasi hubungan ROE
dengan Nilai Perusahaan
C.
Model Penelitian
[image:56.612.150.516.236.425.2]Profitabilitas
Gambar 2.1
Model Penelitian
CSR
ROA
Nilai
Perusahaan
GCG
38
A.
Objek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semua perusahaan non perbankan dan keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 sampai 2014.
B.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, berupa laporan keuangan yang bisa diperoleh melalui
website
resmi perusahaan seperti
www.idx.co.id
dan majalah SWA yang
menyajikan laporan
Corporate Governance Perception Index
(GCPI).
C.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
purposive sampling
dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Perusahaan non perbankan dan keuangan yang tercatat di BEI dan
mendapat
score
CGPI yang diterbitkan oleh majalah SWA.
2.
Perusahaan memperoleh laba selama periode penelitian.
3.
Perusahaan yang mengungkapkan CSR pada
annual report.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data pada penelitian ini yaitu dokumentasi,
data diambil dalam bentuk dokumen atau arsip. Data diperoleh dari Bursa
Efek Indonesia (BEI), pada situs
www.idx.co.id
dan studi kepustakaan
E.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari veriabel
dependen, variabel independen dan variabel moderasi:
1.
Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai
perusahaan merupakan presepsi investor terhadap perusahaan, yang
dikaitkan dengan harga saham (Sujoko & Soebiantoro, 2007). Harga
saham yang tinggi mengindikasikan nilai perusahaan yang tinggi. Hal
ini menunjukkan pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan
saat ini namun juga prospek perusahaan di masa depan (Hardiyanti,
2012 dalam Wijaya, 2015). Nilai pasar perusahaan diukur dengan
Tobin’s Q (Purwaningsih dan Wirajaya, 2014) yakni:
Q
=
(EMV+D)
(EBV+D)
Keterangan :
Q
:Nilai Perusahaan
EMV (nilai pasar ekuitas) :
closing price
saham x jumlah saham
beredar
2.
Variabel Independen
a.
ROA (
Return On Asset
)
ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan
dalam pemanfaatan total asset (Chen,2005 dalam Aryani,2011,
dalam Anggitasari 2012). Untuk memperoleh nilai ROA dapat
dihitung dengan rumus (Hanafi, 2013):
ROA =
Laba Bersih
Total Asset
b.
ROE (
Return On Equity
)
Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan
dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau
keuntungan bersih (Ang,1997 dalam penelitian Wijaya,