• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014

THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON-FINANCIAL

CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE INDONESIA

STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014

Disusun Oleh:

ARI NOFIANTI

20120410144

FAKULTAS EKONOMI

(2)

i

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014

THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON-FINANCIAL

CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE INDONESIA

STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014

Disusun Oleh:

ARI NOFIANTI

20120410144

FAKULTAS EKONOMI

(3)

ii

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014

THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON-FINANCIAL

CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE INDONESIAN

STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

ARI NOFIANTI

20120410144

FAKULTAS EKONOMI

(4)

DENGAN PENGUNGKAPAN

(CSR) DAN GOOD

VARIABEL MODERASI

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009

THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND GOOD CORPORATE

GOVERNANCE AS M

CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE

INDONESIAN STOCK EXCHANGE PERIOD 2009

Telah disetujui Dosen Pembimbing

Pembimbing

Rita Kusumawati, SE, M.Si.

NIK : 19710727199702143059

iii

DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI

VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DAN

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

2009-THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND GOOD CORPORATE

RNANCE AS MODERATING VARIABLE OF NON-FINANCIAL

CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE

INDONESIAN STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014

Diajukan Oleh:

ARI NOFIANTI

20120410144

Telah disetujui Dosen Pembimbing

Rita Kusumawati, SE, M.Si.

Tanggal, 01 Agustus 2016

710727199702143059

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(GCG) SEBAGAI

PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN DAN

-2014

THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND GOOD CORPORATE

FINANCIAL

CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE

(5)

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009

THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON

FINANCIAL CORPORATE AND BANKING WHICH ARE

INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2009

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan

Dewan Penguji Program Studi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Rita Kusumawati, SE., M.Si.

Anggota Tim Penguji

Universitas

iv

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

2009-THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF NON

FINANCIAL CORPORATE AND BANKING WHICH ARE LISTED ON THE

INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2009-2014

Diajukan oleh

ARI NOFIANTI

20120410144

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan

Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tanggal 20 Agustus 2016

Yang terdiri dari

Edi Supriyono, SE., MM

Ketua Tim Penguji

Rita Kusumawati, SE., M.Si.

Anggota Tim Penguji

Anggota Tim Penguji

Dr. Arni Surwanti, M.Si.

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si.

19660604199202 143 016

-2014

THE EFFECTS OF PROFITABILITY TO CORPORATE VALUE WITH

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) AND GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) AS MODERATING VARIABLE OF

NON-LISTED ON THE

Fakultas Ekonomi

(6)

v

Nama

: Ari Nofianti

Nomor Mahasiswa : 20120410144

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul

“PENGARUH PROFITABILITAS

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA

PERUSAHAAN NON KEUANGAN DAN PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2014”

tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, melainkan secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini

diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 20 Agustus 2016

(7)

vi

yang diberi ilmu pengetahuan.” (Q.S. Al- Mujadalah: 11)

“Kita adalah sutradara bagi diri kita sendiri, maka jangan beri kesempatan pada

orang lain untuk menentukan jalan hidup kita, dan buatlah hidupmu bermanfaat

untuk orang lain”.

“Lakukanlah semua hal yang ingin kamu lakukan, jangan membatasi diri hanya

karena takut atau malu. Lakukanlah hal sesuai keinginan hatimu, bukan emosimu

sehingga kamu tak menyesal setelahnya.” (Bapak)

“Setiap kesuksesan pasti ada prosesnya. Setiap hidup pasti ada manfaatnya.

(8)

vii

Dengan Rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, penulis

ingin mempersembahkan skripsi ini kepada:

1.

Bapak tercinta, Bapak Sinang Sukamto yang selalu memberikan dukungan

material, emosional, dan spiritual sampai detik ini, dan samapi seribu

tahun yang akan datang.

2.

Kedua Ibu tercinta dan tersayang, Ibu Wahyuni dan Ibu Asyah yang selalu

memberikan yang terbaik dan selalu mendukung.

3.

Adik tercinta, Siti Lailatul Maghfiroh dan Mas tersayang Heri Kriswanto.

4.

Ibu Bapak Dosen yang memberikan ilmu sehingga Ari bisa sampai

menjadi Sarjana. Terimakasih kepada Bu Rita yang telah membimbing Ari

selama ini.

5.

Keluarga besar Bank Syariah Mandiri Yogyakarta yang sudah

memberikan kesempatan bergabung selama 3 tahun serta dukungan untuk

menyelesaikan skripsi selama ini. Terimakasih atas ilmu yang Mas Rio,

Mbak Syafa, Bu Lily, Om Rian, Om Wawan, Om Yudi, Babe, Pak

Djangkung, Mas Anggi berikan sehingga membentuk Ari yang seperti

sekarang ini.

6.

Keluarga besar UMY BOGA yang selalu memberikan semangat dan

dukungan. Terimakasih kepada Bu Ista, Mbak Villa, Mbak Tri, Mas Verry

yang selalu mendengarkan curhatan Ari selama ini.

7.

Keluarga besar PT. Aseli Dagadu Djokdja yang memberikan kesempatan

selama 9 bulan bergabung.

8.

Teman – teman terbaik selama kuliah, Intan, Beni, Zainudin, Ari, mas

(9)

viii

(CSR) dan

(GCG) sebagai variabel

moderasi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan

non keuangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak periode

2009-2014 dan dipilih dengan metode

purposive sampling

. Data yang digunakan

dalam penelitian ini berasal dari data sekunder yang dikumpulkan dengan metode

dokumentasi. Analisis pengujian data pada penelitian ini menggunakan uji asumsi

klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji

heterokedastisitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan MRA

(

Moderated Regression Analysis

).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas (ROA) berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan, Profitabilitas (ROE) berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

Corporate Social Responsibility

(CSR) tidak mampu

memoderasi hubungan Profitabilitas (ROA,ROE) terhadap nilai perusahaan.

Good

Corporate Governance

(GCG) mampu memoderasi hubungan Profitabilitas

(ROA) terhadap nilai perusahaan dengan arah pengaruh negative atau

memperlemah hubungan.

Good Corporate Governance

(GCG) mampu

memoderasi hubungan Profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan dengan arah

hubungan positif atau memperkuat hubungan.

(10)

ix

the Corporate Value Disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) and

Good Corporate Governance (GCG) as a moderating variable. The sample used

in this study were all non-financial companies and banks listed on the Indonesia

Stock Exchange since the period of 2009-2014 and selected by purposive

sampling method. The data used in this study from secondary data collected by

the method of documentation. The data analysis on this study used classical

assumption test such us normality test, autocorrelation test, multikolinieritas test

heterokedastisitas test. The hypothesis was tested by MRA (Moderated Regression

Analysis).

The results showed that the profitability (ROA) has positive effect on

corporate value, profitability (ROE) negatively affect the value of the company.

Corporate Social Responsibility (CSR) was not able to moderate the relationship

profitability (ROA, ROE) to corporate value. Good Corporate Governance (GCG)

was able to moderate the relationship profitability (ROA) to the value of

companies with negative direction of influence or weaken the relationship. Good

Corporate Governance (GCG) was able to moderate the relationship Profitability

(ROE) to the value of the company with the direction of a positive relationship or

strengthen relationships.

(11)

x

dan Rahmat-Nya dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

(CSR) Dan

Good Corporate Governance

(GCG) sebagai variabel

Moderasi pada Perusahaan non Keuangan dan Perbankan yang terdaftar di BEI

periode 2009-2014”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persayaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Bapak Dr. Nano Prawoto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2.

Ibu Retno Widowati, P.A, M.Si.,Ph.D selaku pimpinan Prodi

Manajemen.

3.

Ibu Rita Kusumawati, SE., M.Si. yang telah memberi dukungan dan

memberikan masukan demi terselesaikannya skripsi ini.

4.

Semua Bapak dan Ibu Dosen Prodi Manajemen yang telah mendidik

penulis selama menjalani proses pendidikan di Universitas

(12)

xi

6.

Orangtua dan saudara yang senantiasa memberikan doa, dorongan dan

perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

7.

Sahabat dan teman-teman seperjuangan.

Sebagai kata akhir tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan

pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya

tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 20 Agustus 2016

(13)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

iii

HALAMAN PENGESAHAN

iv

HALAMAN PERNYATAAN

v

HALAMAN MOTTO

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

vii

INTISARI

viii

ABSTRAK

ix

KATA PENGANTAR

x

DAFTAR ISI

xii

DAFTAR TABEL

xiv

DAFTAR GAMBAR

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian

1

B.

Rumusan Penelitian

6

C.

Tujuan Penelitian

7

D.

Manfaat Penelitian

8

E.

Batasan Penelitian

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Landasan Teori

10

1.

Nilai Perusahaan

10

2.

Profitabilitas

13

3.

Corporate Social Responsibility

15

4.

Good Corporate Governance

19

B.

Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis

24

1.

Penelitian Terdahulu

24

2.

Penurunan Hipotesis

29

(14)

xiii

C.

Teknik Pengambilan Sampel

36

D.

Teknik Pengumpulan Data

37

E.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

37

F.

Metode Analisis Data

40

G.

Uji Hipotesis

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Gambaran Umum Obyek Penelitian

46

B.

Analisis Statistik Deskriptif

47

C.

Uji Asumsi Klasik

48

D.

Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

52

E.

Pembahasan

57

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

PENELITIAN

A.

Simpulan

62

B.

Saran

63

C.

Keterbatasan Penelitian

63

(15)

xiv

4.2

Hasil Analisis Deskriptif

47

4.3

Ringkasan Uji Normalitas

49

4.4

Ringkasan Uji Multikolinieritas

49

4.5

Ringkasan Uji Heterokedastisitas

50

4.6

Ringkasan Uji Autokorelasi

51

4.7

Ringkasan Hasil Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

52

4.8

Ringkasan Uji F

52

(16)
(17)
(18)
(19)

the Corporate Value Disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) and

Good Corporate Governance (GCG) as a moderating variable. The sample used

in this study were all non-financial companies and banks listed on the Indonesia

Stock Exchange since the period of 2009-2014 and selected by purposive

sampling method. The data used in this study from secondary data collected by

the method of documentation. The data analysis on this study used classical

assumption test such us normality test, autocorrelation test, multikolinieritas test

heterokedastisitas test. The hypothesis was tested by MRA (Moderated Regression

Analysis).

The results showed that the profitability (ROA) has positive effect on

corporate value, profitability (ROE) negatively affect the value of the company.

Corporate Social Responsibility (CSR) was not able to moderate the relationship

profitability (ROA, ROE) to corporate value. Good Corporate Governance (GCG)

was able to moderate the relationship profitability (ROA) to the value of

companies with negative direction of influence or weaken the relationship. Good

Corporate Governance (GCG) was able to moderate the relationship Profitability

(ROE) to the value of the company with the direction of a positive relationship or

strengthen relationships.

(20)

1

A.

Latar Belakang Penelitian

Persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia khususnya

perusahaan

go public

kian ketat karena sudah diberlakukannya MEA

(Masyarakat Ekonomi ASEAN). Dampak terciptanya MEA antara lain

terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta

tenaga kerja. Hal ini menjadikan perusahaan kian kompetitif dalam

persaingan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan

memberikan gambaran umum mengenai keadaan suatu perusahaan (Putra,

2013). Para investor cenderung memilih untuk menanamkan modalnya

pada perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi. Semakin

tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima

oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham (Husnan, 2006). Hal ini

tercermin melalui harga pasar saham perusahaan yang meningkat akan

memberikan

return

bagi pemegang saham atau

stockholders.

(21)

perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

suatu perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham dan

profitabilitas .

Nilai perusahaan yang tinggi salah satunya diakibatkan oleh peran

kinerja keuangan yang sehat. Semakin sehat kondisi keuangan suatu

perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaannya. Kinerja

keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu

periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana maupun

penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan rasio likuiditas, aktivitas,

solvabilitas, profitabilitas dan pasar. Rasio keuangan sering digunakan

oleh para investor untuk mengetahui nilai pasar perusahaan (Weston dan

Copeland, 2008). Menurut Silvia Agustina (2013) rasio-rasio tersebut

antara lain adalah

Price Earning Ratio

(PER),

Price to Book Value

(PVB),

dan rasio

Tobin`s Q

. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi bagi

manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan di

masa lampau dan prospeknya di masa depan (Weston dan Copeland,

2008). Dalam penelitian ini digunakan rasio

Tobin`s Q

dalam mengukur

nilai perusahaan.

(22)

kosisten akan mampu bertahan dalam bisnisnya dengan memperoleh

return

yang memadai dibanding dengan resikonya (Toto, 2008 dalam

Agustina, 2013). Menurut Hanafi (2013), profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan,

asset

dan

modal saham tertentu. Profitabilitas menjadi evaluasi bagi perusahaan

akan kinerjanya selama ini. Nilai profitabilitas yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang

maksimum, sesuai yang diinginkan para investor. Besarnya profitabilitas

menjadikan para investor tertarik untuk menanamkan modalnya ke

perusahaan, dikarenakan ada jaminan bahwa perusahaan tersebut akan

mampu menghasilkan laba yang tinggi sehingga investor tidak akan

mengalami kerugian.

(23)

dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ini mengukur tingkat

pengembalian atas investasi bagi para pemegang saham. Semakin tinggi

Return on Equity

(ROE) maka semakin baik juga kedudukan pemilik

perusahaan, sehingga menyebabkan baiknya penilaian investor terhadap

perusahaan yang dapat meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan.

(24)

kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai

sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

Sanksi pidana mengenai pelanggaran CSR pun terdapat dalam

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (UUPLH) Pasal 41 ayat (1) yang menyatakan:

“Barangsiapa yang melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan

yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup,

diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda

paling banyak lima ratus juta rupiah”. Selanjutnya, Pasal 42 ayat (1)

menyatakan: “Barangsiapa yang karena kealpaannya melakukan perbuatan

yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup,

diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling

banyak seratus juta rupiah”.

(25)

harga saham, sehingga dimungkinkan mampu meningkatkan profitabilitas

dan kemudian mampu memingkatkan nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Maria Ni Luh

Susianti dan Gerianta Wirawan Yasa yang berjudul “Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pemoderasi

Good

Corporate Governance

dan

Corporate Social Responsibility

” tahun 2013.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yakni periode

penelitian pada tahun 2009 sampai 2014 dan proksi yang digunakan untuk

ukuran profitabilitas yakni

Return On Asset

(ROA) dan

Return On Equity

(ROE). Dilihat dari latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul:

Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan

Pengungkapan

Corporate Social Responsibility

(CSR)

dan

Good

Corporate Governance

(GCG) sebagai Variabel Moderasi”.

B.

Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah :

1.

Apakah

Return on Asset

(ROA) berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

2.

Apakah

Return on Equity

(ROE) berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

3.

Apakah

Corporate Social Responsibility

(CSR) mampu memoderasi

pengaruh

Return on Asset

(ROA) terhadap nilai perusahaan?

(26)

5.

Apakah

Corporate Social Responsibility

(CSR) mampu memoderasi

pengaruh

Return on Equity

(ROE) terhadap nilai perusahaan?

6.

Apakah

Good Corporate Governance

(GCG) mampu memoderasi

pengaruh

Return on Equity

(ROE) terhadap nilai perusahaan?

C.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk:

1.

Menguji pengaruh

Return on Asset

(ROA) terhadap nilai perusahaan.

2.

Menguji pengaruh

Return on Equity

(ROE) terhadap nilai perusahaan.

3.

Menguji pengaruh

Return on Asset

(ROA) terhadap nilai perusahaan

dengan

Corporate Social Responsibility

(CSR) sebagai variabel

moderasi.

4.

Menguji pengaruh

Return on Asset

(ROA) terhadap nilai perusahaan

dengan

Good Corporate Governance

(GCG) sebagai variabel

moderasi.

5.

Menguji pengaruh

Return on Equity

(ROE) terhadap nilai perusahaan

dengan

Corporate Social Responsibility

(CSR) sebagai variabel

moderasi.

(27)

D.

Manfaat Penelitian

1.

Bidang Teoritis.

a.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen

keuangan khususnya mengenai profitabilitas, nilai perusahaaan,

corporate social responsibility

(CSR), dan

good corporate

governance

(GCG).

b.

Menjadi salah satu referensi atau bahan acuan untuk penelitian

selanjutnya.

2.

Bidang Praktis.

a.

Bagi perusahaan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat

sebagai masukan dan dapat memberikan informasi yang diperoleh

dari hasil pengujian kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan

dengan pengungkapan CSR dan GCG.

b.

Bagi investor, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai

bahan pertimbangan untuk menanamkan modalnya kepada

perusahaan yang mempunyai nilai perusahaan yang tinggi.

E.

Batasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya :

(28)
(29)

10

A.

Landasan Teori

1.

Nilai Perusahaan

a.

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap

perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham

yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Perusahaan

memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan, sedangkan

tujuan bisnisnya adalah untuk memberikan nilai dan insentif bagi para

pemegang sahamnya (Mohamed, 2003 dalam Purwaningsih, 2014).

Menurut Soliha dan Taswan (2002) dalam Anggitasari (2012)

nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang

saham juga tinggi. Tetapi dalam realitasnya tidak semua perusahaan

menginginkan harga saham yang tinggi/mahal, karena apabila harga

saham tinggi/mahal maka daya beli saham tersebut akan menurun.

Harga saham harus seoptimal mungkin, artinya harga saham tidak

terlalu mahal namun juga tidak terlalu rendah/murah. Karena harga

saham yang terlalu murah akan berdampak buruk bagi citra perusahaan

di mata investor. Harga saham yang optimal dapat dicapai melalui

penarikan kesimpulan dari serangkaian pengalaman perusahaan dalam

menjual saham di bursa efek. Apabila pasar sangat

(30)

bisa menaikkan harga sahamnya dan sebaliknya, apabila respon pasar

kurang baik akan saham yang diperdagangkan maka perusahaan bisa

menurunkan harga sahamnya.

Menurut Hanafi (2013), nilai perusahaan dapat ditingkatkan

dengan menciptakan aliran kas yang positif, dengan memperhatikan

tiga dimensi yaitu jumlah aliran kas (magnitude), waktu (timing) dan

risiko. Aliran kas yang besar, diterima lebih awal dan mempunyai

resiko yang rendah, mempunyai nilai yang lebih tinggi.

b.

Rasio Penilaian Perusahaan

Pengukuran nilai perusahaan dapat menggunakan rasio-rasio

penilaian atau rasio pasar. Menurut Silvia Agustina (2013) rasio

penilaian perusahaan dapat diukur menggunakan rasio pasar, antara

lain

Price Earning Ratio

(PER),

Price to Book Value (PBV), dan

Tobin’s Q.

1)

Price Earning Ratio

Rasio

Price Earning Ratio

(PER) mencerminkan banyak

pengaruh yang kadang-kadang saling menghilangkan yang membuat

penafsirannya menjadi sulit. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi

faktor diskonto dan semakin rendah rasio PER. Rasio ini

menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba (Weston dan Copeland, 2008).

(31)

2)

Price to Book Value (PBV)

Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai

nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi

Price to Book

Value

(PBV) berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut

(Weston dan Copeland, 2008).

PBV

=

Harga pasar per saham

Nilai Buku

3)

Rasio Tobins`Q

Rasio

Tobin’s Q

merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur nilai perusahaan dalam penelitian ini. Rasio ini dinilai bisa

memberikan informasi paling baik, karena dalam Tobin’s Q

memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan. Tidak

hanya saham biasa dan ekuitas perusahaan saja yang dimasukkan,

namun seluruh asset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh

asset

perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe

investor saja, tapi juga untuk kreditur. Hal ini terjadi karena sumber

pembiayaan operasional perusahaan berasal dari ekuitas dan pinjaman

dari kreditur (Rika, 2010 dalam Agustina, 2013). Rasio

Tobin’s Q

(Agustina, 2013) dapat dihitung dengan rumus :

(32)

Keterangan :

Q : Nilai Perusahaan

EMV: nilai pasar ekuitas (closing price saham x jumlah saham beredar)

D : nilai buku dari total hutang

EBV: nilai buku dari total ekuitas (total aktiva-total hutang)

2.

Profitabilitas

a.

Pengertian Profitabilitas

Menurut Brigham (2001), profitabilitas adalah hasil akhir dari

serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen, di mana kebijakan

dan kebijakan ini menyangkut pada sumber dan penggunaan dana

dalam menjalankan operasional perusahaan yang terangkum dalam

laporan neraca dan unsur dalam neraca.

Menurut Hanafi (2013), profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

profit/laba. Para investor

menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan

return, yang terdiri dari

yield

dan

capital gain. Semakin tinggi

kemampuan memperoleh laba maka semakin besar

return yang

diperoleh investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi

(33)

b.

Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas yakni mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset,

dan modal saham tertentu. Menurut Hanafi (2013), ada beberapa

penilaian rasio profitabilitas, antara lain

Profit Margin (PM),

Return

On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE).

1)

Profit Margin

Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Profit

margin

yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Rasio

ini bisa juga diinterpretasikan sebagia kemampuan perusahaan

menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode

tertentu. Profit margin dapat dihitung dengan (Hanafi, 2013):

Profit Margin

=

Laba Bersih

Penjualan

2)

Return on asset (ROA)

Return on asset

(ROA) mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba berdasarkan tingkat asset tertentu. Rasio ROA yang

tinggi menunjukkan tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset

yang baik. ROA sering disebut juga sebagai

Return on Investment

(34)

Return On Asset

=

Laba Bersih

Total Aset

3)

Retun On Equity (ROE)

Retun On Equity

(ROE) mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Rasio ini

merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang

saham. Angka yang tinggi pada ROE menunjukkan tingkat

profitabilitas yang tinggi. Rasio ROE tidak memperhitungkan deviden

maupun capital gain untuk pemegang saham. Rasio ROE bisa dihitung

sebagai berikut (Hanafi, 2013):

Return On Equity

=

Laba Bersih

Modal Saham

3.

Corporate Social Responsibility

(CSR)

a.

Pengertian

Corporate Social Responsibility

(CSR)

Corporate Social Responsibility

adalah komitmen perusahaan

atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi

yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial

perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian

terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (Untung, 2008).

Menurut World Business Council in Sustainable Development,

corporate social responsibility adalah komitmen dari perusahaan untuk

berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi

(35)

keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Dalam aktifitasnya

setiap perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Akibat dari interaksi itu menuntut adanya timbal balik antara

perusahaan dan lingkungan sosialnya yang berimplikasi pada

timbulnya dampak-dampak sosial atas kegiatan operasi perusahaan

pada lingkungannya.

b.

Manfaat

Corporate Social Responsibility

bagi perusahaan

Penerapan

Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh

perusahaan akan memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup

perusahaan tersebut. Menurut Untung (2008), manfaat yang diperoleh

perusahaan antara lain:

1)

Mempertahan dan mendongkrak reputasi serta citra merek

perusahaan.

2)

Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.

3)

Mereduksi resiko bisnis perusahaan.

4)

Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.

5)

Membuka peluang pasar yang lebih luas.

6)

Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan

limbah.

7)

Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.

8)

Memperbaiki hubungan dengan regulator.

9)

Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

(36)

c.

Pelaksanaan

Corporate Social Responsibility

(CSR) di Indonesia

Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Agustina (2013)

menyatakan bahwa pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate

Social Responsibility) merupakan mekanisme bagi suatu organisasi

untuk sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan

sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders. Hal

ini bisa dilihat dari ketidakpuasan publik yang bermunculan.

Hal ini bertentangan dengan peraturan yang telah diterapkan di

Indonesia, dimana CSR telah diatur dalam undang – undang sejak 16

Agustus 2007 melalui Undang – Undang Perseroan Terbatas (UU

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas). UU ini mengikat

semua jenis korporasi yang berbentuk perseroan terbatas baik itu

berstatus swasta maupun milik negara. Pengikat perusahaan berbadan

BUMN mengenai CSR telah diatur dalam UU tentang BUMN pasal 2

juncto pasal 66 Ayat 1, UU Nomor 19 tahun 2003 pasal 8 Keputusan

Menteri Negara Nomor 236 tahun 2003.

d.

Ruang lingkup

Corporate Social Responsibility

Ruang lingkup

corporate social responsibility perusahaan

merupakan pengklasifikasian dari bidang-bidang utama perusahaan

perseroan atas perbuatan sosial untuk memudahkan perusahaan dalam

mengetahui item-item mana saja yang merupakan tanggungjawab

(37)

1)

Klasifikasi yang melibatkan masyarakat

Mencakup aktivitas yang pada dasarnya menguntungkan

masyarakat seperti pelayanan kesehatan, program pemberian

makanan, serta perencanaan dan perbaikan masyarakat.

2)

Klasifikasi sumber daya manusia

Mencakup bidang-bidang yang menguntungkan karyawan

seperti program pendidikan dan pelatihan, kebijakan kenaikan

pangkat serta tunjangan karyawan.

3)

Klasifikasi sumber daya fisik dan sumbangan lingkungan

Mengenai kualitas udara dan air serta pengendalian polusi

maupun pelestarian lingkungan hidup

4)

Klasifikasi sumbangan produk dan jasa

Memperhatikan pengaruh produk atau jasa perusahaan terhadap

masyarakat dengan memperhitungkan beberapa pertimbangan seperti

kualitas produk, pembungkus produk, pengiklanan produk, ketentuan

garansi produk dan keamanan produk.

Pemahaman ruang lingkup tersebut dapat dibagi menjadi enam

bagian, yaitu:

a)

Environment

Meliputi aspek lingkungan dalam produksi, mencegah polusi

selama produksi, mencegah atau memperbaiki kerusakan lingkungan

akibat dari proses sumber daya alam dan peremajaan sumber daya

(38)

b)

Energi

Meliputi penghematan energi dalam hubungannya dengan

operasi bisnis dan meningkatkan efisiensi konsumsi energi dari

pemakaian produk yang dihasilkan perusahaan.

c)

Human Resources

Berhubungan dengan aktivitas-aktivitas orang-orang yang ada

dalam perusahaan dan menguntungkan pihak manajemen dalam

perusahaan.

d)

Fair Business Practice

Memusatkan perhatian pada hubungan antara perusahaan

dengan kelompok kepentingan khusus tertentu.

e)

Community Involment

Meliputi aktivitas yang melibatkan dan berhubungan dengan

masyarakat.

f)

Product

Menyangkut aspek kualitatif dari produk yang dihasilkan.

4.

Good Corporate Governance

(GCG)

a.

Pengertian

Good Corporate Governance

(GCG)

(39)

Maksud dari definisi tersebut bahwa suatu sistem yang

dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan

bisnis perusahaan.

Corporate

Governance mengatur pembagian

tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap

kehidupan perusahaan, termasuk para pemegang saham, dewan

pengurus, para manajer, dan semua anggota stakeholders

non-pemegang saham.

Corporate governance

juga mengetengahkan

ketentuan dan prosedur yang harus diperhatikan dewan

pengurus-board of directors dan direksi dalam pengambilan keputusan yang

bersangkutan dengan kehidupan perusahaan. Dengan pembagian

tugas, hak dan kewajiban serta ketentuan dan prosedur

pengambilan keputusan, perusahaan mempunyai pegangan

bagaimana menentukan sasaran usaha (corporate objectivies) dan

strategi untuk mencapai sasaran tersebut. Pembagian tugas, hak

dan kewajiban di atas juga berfungsi sebagai pedoman bagaimana

mengevaluasi kinerja

Board of directors

dan manajemen

perusahaan (Jatmiko, 2014).

Menurut ASX (Australian Stock Exchange)

Corporate

Governance

didefinisikan sebagai berikut (Jatmiko,2014) :

“Corporate governance is the system

by which companies are

directed and managed. It influences how the objectives of the

company set and achieved, how risk is monitored and assessed,

(40)

corporate governance

adalah sistem yang dipergunakan untuk

mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sistem tersebut

mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sasaran usaha

maupun dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang optimal serta

dalam analisis dan pengendalian resiko bisnis yang dihadapi

perusahaan (Jatmiko, 2014).

Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan good corporate

governance

(GCG) sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan

kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja

sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna

menghasilkan

nilai

ekonomi

jangka

panjang

yang

berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat

sekitar secara keseluruhan (Effendi, 2009).

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor KEP-117/M-MBU/2002,

Good Corporate

Governance adalah suatu proses dari struktur yang digunakan oleh

organisasi BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan

akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham

dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan

stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan

(41)

b.

Tujuan

Corporate Governance

Tujuan

good corporate governance

mempunyai lima tujuan

(Jatmiko, 2014), yaitu:

1)

Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham. Maksudnya

penyalahgunaan jabatan seperti CEO (Chief Executive Officer)

dan

Board of Directors

perusahaan besar akan merugikan

stakeholders.

2)

Melindungi hak dan kepentingan para anggota

stakeholders

non-pemegang saham.

3)

Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham.

4)

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dewan pengurus

(board of directors) dan manajemen perusahaan.

5)

Meningkatkan mutu hubungan

board of directors

dengan

manajemen senior perusahaan.

c.

Manfaat penerapan

Good Corporet Governance

bagi

perusahaan

Menurut Effendi (2009), ada empat manfaat yang diperoleh

perusahaan yang menerapkan GCG antara lain:

1)

Meningkatkan reputasi manajemen (reputation management).

Reputasi merupakan hal yang kritikal bagi kesuksesan

perusahaan. reputasi yang positif perlu dibangun dan dikelola

(42)

2)

Mempermudah dalam mengelola profil risiko (risk profile) dan

manajemen resiko (risk managemet). Beberapa risiko potensial

yang mungkin akan menimpa perusahaan perlu diantisipasi,

sehingga dapat meminimalkan dampak negative yang

merugikan perusahaan.

3)

Meningkatkan kreativitas dan inovasi terutama pada karyawan

level bawah. Perusahaan dapat berkembang dengan pesat,

apabila para karyawan memiliki ide-ide kreatif dan inovasi

yang tinggi yang dapat diaplikasikan untuk kemajuan

perusahaan.

4)

Meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan yang

menerapkan GCG akan berfokus pada tujuan utama, sehingga

dapat melakukan perbaikan langsung pada berbagai bidang

operasional yang berdampak pada penghematan biaya (cost

reduction).

d.

Prinsip – prinsip dalam

Good Corporate Governance

(GCG)

Undang – undang No 40 Tahun 2007 oleh Kementerian

Hukum dan HAM Republik Indonesia tentang perseroan terbatas

dan tata kelola perseroan yang baik (Good Corporate Governance)

dalam menjalankan perusahaan, dan dalam Keputusan Menteri

BUMN Tahun 2002 tentang prinsip-prinsip

Good Corporate

Governance (GCG) harus mencerminkan pada hal-hal sebagai

(43)

1)

Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses

pengambilan

keputusan

dan

keterbukaan

dalam

mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai

perusahaan.

2)

Kemandirian, yaitu suatu keadaan yang mana perusahaan

dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan

pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

3)

Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggung jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif.

4)

Pertanggung jawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

5)

Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak

stakeholder

yang timbul berdasarkan

perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Effendi (2008), perusahaan yang tidak mengimplementasikan

Good Corporate Governance pada akhirnya dapat ditinggalkan

oleh para investor, kurang dihargai oleh masyarakat, dan dapat

dikenakan sanksi apabila berdasarkan hasil penilaian, perusahaan

(44)

kehilangan peluang (opportunity) untuk dapat melanjutkan

kegiatan usahanya dengan lancar (going concern). Namun

sebaliknya, perusahaan yang telah mengimplementasikan

Good

Corporate Governance

dapat menciptakan nilai (value creation)

bagi masyarakat, pemasok, distributor, pemerintah dan ternyata

lebih diminati para investor sehingga berdampak langsung bagi

kelangsungan usaha perusahaan tersebut.

e.

Pengukuran

Good Corporate Governance

Di negara Eropa pengukuran implementasi

corporate

governance , variabel yang digunakan adalah Deminor’s Corporate

Governance Rating

yang terdiri dari 300 kriteria yang

dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu Hak dan Kewajiban

Pemegang Saham,

Range Pertahanan

Takeover, Pengungkapan

Corporate Governance,

dan Struktur dan Fungsi Dewan (Bauer,

dkk, 2003 dalam Agustina, 2013).

Penelitian ini menggunakan

Corporate Governance

Perception Index (CGPI) seperti yang dilakukan oleh Nuswandari,

(2009) yaitu pengukuran tingkat implementasi

corporate

governance yang dikembangkan oleh

Indonesian

Institute of

Corporate Governance

(IIGC). Pengukuran tersebut disebut

Corporate Governance Preception Index (CGPI) yang berupa skor.

Corporate Governance Preception Index

(CGPI) merupakan

(45)

berdasarkan pada 7 dimensi GCG yaitu : komitmen terhadap tata

kelola perusahaan, tata kelola dewan komisaris, komite-komite

fungsional, dewan direksi, perlakuan terhadap pemegang saham,

perlakuan terhadap stakeholder lain dan transparansi, integritas dan

independensi.

B.

Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis

1.

Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang nilai perusahaan telah banyak dilakukan, antara

lain: Ira Agustine (2014); Galih Syaiful Imron, Riski Hidayat, dan Siti

Aliyah (2012); Trikartika Pertiwi dan Ferry Madi Ika Pratama (2012);

Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ari Wijaya (2013); Mari Ni Luh Susianti

dan Gerianta Wirawan Yasa (2013); serta Niyanti Anggitasi dan Siti

Mutmainah (2012).

Ira Agustine (2014) menguji tentang pengaruh

corporate social

responsibility terhadap nilai perusahaan, akan tetapi CSR tidak dapat

secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan sehingga diperlukan

variabel moderating, yaitu prosentase kepemilikan manajemen dan

profitabilitas untuk menguatkan hubungan variabel independen dan

dependennya. Penelitian tersebut menggunakan metode regresi linear

berganda. Objek penelitian menggunakan populasi semua perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 – 2012.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa CSR mampu

(46)

mengindikasikan bahwa ROA sebagai variabel moderating dapat

meningkatkan nilai perusahaan saat pengungkapan CSR meningkat.

Semakin besar pengungkapan CSR akan mampu memperkuat

brand

positioning, meningkatkan

image perusahaan dan

market share.

Dengan meningkatnya

market share tersebut akan mampu

meningkatkan penjualan dan menambah laba perusahaan, sehingga

rasio profitabilitas perusahaan juga akan meningkat. Dengan

meningkatnya profitabilitas sebagai salah satu ukuran investor dalam

menanamkan saham akan berdampak pada peningkatan nilai

perusahaan.

Galih Syaiful Imron, Riski Hidayat, dan Siti Alliyah (2012)

menguji tentang pengaruh kinerja keuangan dan ukuran perusahaan

terhadap nilai perusahaan dengan

corporate social responsibility

dan

good corporate governance

sebagai variabel moderasi. Objek dari

penelitian tersebut adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 – 2010. Terdapat 28 sampel

penelitian dengan 84 data observasi. Analisis data menggunakan

regression analysis moderation (MRA). Hasil dari penelitian tersebut

adalah GCG mampu memperkuat hubungan antara kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena tata kelola perusahaan

yang baik menggambarkan bagaimana usaha manajemen mengelola

asset dan modalnya dengan baik agar menarik para investor. Komisaris

(47)

terhadap perilaku manajemen. Dengan adanya fungsi pengawasan

terhadap perusahaan, maka kinerja keuangan akan semakin baik dan

dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Tri Kartika Pertiwi dan Ferry Madi Ika Pratama (2012) menguji

tentang pengaruh kinerja keuangan,

good corporate governance

terhadap nilai perusahaan food and beverage. Objek penelitian tersebut

adalah perusahaan food and beverage. Teknik yang digunakan untuk

menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan

adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan

kinerja keuangan (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari

hasil penelitian menunjukkan para investor melakukan overview suatu

perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi

investasi, karena rasio keuangan mencerminkan tinggi rendahnya nilai

perusahaan. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan

menghasilkan return atas investasi yang akan mereka tanamkan, yang

akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas

dalam penelitian ini adalah ROA. ROA menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan atau

diinvestasikan dalam suatu periode. Semakin tinggi rasio ini maka

semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan

bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan

(48)

perusahaan tersebut makin diminati investor. Kinerja perusahaan yang

meningkat akan turut meningkatkan nilai perusahaan.

Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ary Wirajaya (2013) menguji tentang

pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan pada

nilai perusahaan. Objek pada penelitian ini adalah industri manufaktur

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2011. Metode

penentuan sampel menggunakan purposive sampling, dengan beberapa

criteria. Jumlah sampel sebanyak 71 perusahaan manufaktur. Data

penelitian merupakan data sekunder diperoleh dari Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) tahun 2009-2011. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

dan signifikan pada nilai perusahaan. profitabilitas yang tinggi

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Semakin besar

keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan

perusahaan untuk membayarkan devidennya, dan hal ini berdampak

pada kenaikan nilai perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi

yang dimiliki perusahaaan maka akan menarik minat investor untuk

menananmkan modalnya diperusahaan.

Maria Ni Luh Susianti dan Gerianta Wirawan Yasa (2013) menguji

pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan

(49)

responsibility. Sampel penelitian sebanyak 30 perusahaan dengan 71

data observasi. Metode analisis menggunakan regresi linear berganda

dengan metode

moderated regression analysis

(MRA). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa CSR merupakan variabel moderasi

terhadap hubungan ROA dengan nilai perusahaan. Hasil ini

memberikan arti bahwa para investor di Indonesia telah

mempertimbangkan laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan

dalam pengambilan keputusan investasi. Selain sebagai alat legitimasi

untuk meningkatkan nilai perusahaan, kegiatan CSR juga dapat

digunakan sebagai salah satu keunggulan kompetitif perusahaan yang

dapat meningkatkan penjualan karena dapat menarik konsumen.

Apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang baik,

maka akan mempengaruhi kepercayaan investor sehingga direspon

positif melalui peningkatan harga saham perusahaan.

Niyanti Anggitasari dan Siti Mutmainah (2012) menguji pengaruh

kinerja keuangan dengan pengungkapan

corporate social

responsibility

dan struktur

good corporate governance

sebagai

variabel pemoderasi. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang tercatat di BEI tahun 2007-2010. Teknik analisis data

menggunakan regresi sederhana dan MRA. Hasil dari penelitian

tersebut adalah CSR mampu memoderasi hubungan ROA terhadap

nilai perusahaan. Pengungkapan CSR merupakan suatu kewajiban

(50)

Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan

Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Dengan terpenuhinya kewajiban tersebut maka investor-investor akan

tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang akan mengakibatkan

harga pasar saham akan semakin membaik.

2.

Penurunan Hipotesis

a.

Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian yang dilakukan Ira Agustine (2014) dan Galih

Syaiful Imron dkk (2012) menyatakan bahwa ROA berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian

Tri Kartika Pertiwi (2012) juga menyatakan bahwa ROA

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

ROA adalah salah satu faktor financial yang mempengaruhi

besarnya nilai suatu perusahaan. Tingginya ROA mengindikasikan

semakin baik produktifitas

asset dalam memperoleh keuntungan

bersih. Dalam penelitian Pertiwi (2012) dinyatakan bahwa ketika

keuntungan yang dicapai suatu perusahaan tersebut semakin baik

maka akan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai

suatu perusahaan yang semakin baik mengindikasikan bahwa

kondisi perusahaan juga mempunyai prospek yang menjanjikan

kedepannya sehingga bisa menarik investor untuk menanamkan

(51)

Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka

hipotesis pertama yang diajukan pada penelitian ini adalah :

H1 = ROA berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

b.

Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Agustina (2013) dan

Ayu Sri Mahatma Dewi (2013) menyatakan bahwa ROE

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham. Penelitian yang dilakukan Dewi (2013)

menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa

besarnya ROE menunjukkan tingkat keuntungan bersih. Semakin

besar keuntungan yang diperoleh perusahaan maka semakin besar

kemampuan perusahaan untuk membayarkan devidennya. Semakin

tinggi deviden yang dibagikan maka semakin baik nilai

perusahaannya dimata investor. Sehingga, akan semakin banyak

investor yang tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka

hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini adalah:

(52)

c.

Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan dengan

Corporate

Social Responsibility

sebagai variabel moderasi

Penelitian yang dilakukan oleh Maria Ni Luh Susianti

(2013) menyatakan bahwa pengungkapan

corporate social

responsibility

(CSR) merupakan variabel moderasi terhadap

hubungan antara ROA dan nilai perusahaan. Penelitian yang

dilakukan oleh Niyanti Anggitasari (2012) juga menyatakan bahwa

corporate social responsibility (CSR) dapat memoderasi ROA

terhadap nilai perusahaan.

Menurut hasil penelitian Susianti (2013) menyatakan

bahwa para investor di Indonesia telah mempertimbangkan laporan

pertanggungjawaban sosial perusahaan dalam pengambilan

keputusan investasi. Selain sebagai alat legitimasi untuk

meningkatkan citra perusahaan, kegiatan CSR juga dapat

digunakan sebagai salah satu keunggulan kompetitif perusahaan

yang dapat meningkatkan penjualan karena dapat menarik

konsumen. Dampak penerapan CSR memang tidak bisa langsung

dirasakan, namun dalam jangka waktu yang panjang akan

menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

Apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang

baik, maka akan mempengaruhi kepercayaan investor sehingga

(53)

Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka

hipotesis ketiga yang diajukan pada penelitian ini adalah:

H3 =

Corporate social responsibility

memoderasi hubungan

ROA dengan Nilai Perusahaan

d.

Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan dengan

Good

Corporate Governance

sebagai variabel moderasi

Nurcahyani (2013) menguji pengaruh penerapan

good

corporate governance dan kepemilikan institusional terhadap

kinerja keuangan (studi pada perusahaan peserta CGPI yang

terdaftar di BEI tahun 2009-2011). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada CGPI selama

periode tahun 2009-2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan

metode

purposive sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

GCG berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini

membuktikan bahwa peusahaan yang sudah menerapkan

good

corporate governance

dengan baik dan berkesinambungan akan

mampu memberikan keuntungan kepada perusahaan dengan

memanfaatkan aktiva yang telah dikeluarkan perusahaan, sehingga

dengan diterapkannya GCG ini, perusahaan dapat meningkatkan

kinerja perusahaan. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan

(54)

Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka

hipotesis kelima yang diajukan pada penelitian ini adalah:

H4 =

Good Corporate Governance

memoderasi hubungan ROA

dengan Nilai Perusahaan

e.

Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan dengan

Corporate

Social Responsibility

sebagai variabel moderasi

Wijayanti (2011) menguji pengaruh

corporate social

responsibility

terhadap kinerja keuangan (studi empiris pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008). Teknik

pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan

kriteria perusahaan manufaktur yang memberikan laporan

keuangan pada tahun 2008. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria

terdapat 44 perusahaan. Proksi yang digunakan untuk kinerja

keuangan adalah ROA, ROE, dan EPS. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa CSR berpengaruh terhadap ROE. Perusahaan

yang menggungkapkan CSR lebih banyak, maka kinerja keuangan

perusahaan cenderung lebih baik dibanding dengan perusahaan

yang tidak mengungkapkan CSR, hal ini dikarenakan investor

lebih percaya kepada perusahaan yang melakukan tanggung jawab

sosial perusahaan, sehingga investor lebih tertarik untuk

menanamkan modalnya ke perusahaan. Selain itu CSR atau

tanggung jawab perusahaan merupakan masalah yang sangat

(55)

aspek dari aktivita ekonomi perusahaan dan hubungannya dengan

stakeholder (Geovani Fiori et al, 2007 dalam wijayanti, 2011).

Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka

hipotesis keempat yang diajukan pada penelitian ini adalah:

H

5

=

Corporate social responsibility

memoderasi hubungan

ROE dengan Nilai Perusahaan

f.

Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan dengan

Good

Corporate Governance

sebagai variabel moderasi

Penelitian yang di lakukan oleh Dian Prasinta (2012) yang

berjudul Pengaruh

Good Corporate Governance

terhadap Kinerja

Keuangan. Pengambilan sampel menggunakan teknik

purposive

sampling. Terdapat 31 perusahaan. Penerapan

good corporate

governance

diukur dengan skor CGPI. Dalam penelitian tersebut

menyatakan bahwa

good corporate governance

berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROE. Hal ini disebabkan karena

indeks skor GCG yang tinggi membuat iklim kepercayaan

stakeholders meningkat, dengan demikian modal menjadi tidak

terlalu tinggi sehingga ROE cenderung meningkat. Semakin tinggi

skor GCG, maka semakin tinggi pula tingkat ketaatan sehingga

menarik investor yang berakibat meningkatnya kinerja keuangan.

Kinerja keuangan yang meningkat maka akan berpengaruh

(56)

sebelumnya maka hipotesis keenam yang diajukam pada penelitian

ini adalah:

H6 =

Good Corporate Governance

memoderasi hubungan ROE

dengan Nilai Perusahaan

C.

Model Penelitian

[image:56.612.150.516.236.425.2]

Profitabilitas

Gambar 2.1

Model Penelitian

CSR

ROA

Nilai

Perusahaan

GCG

(57)

38

A.

Objek Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

semua perusahaan non perbankan dan keuangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 sampai 2014.

B.

Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, berupa laporan keuangan yang bisa diperoleh melalui

website

resmi perusahaan seperti

www.idx.co.id

dan majalah SWA yang

menyajikan laporan

Corporate Governance Perception Index

(GCPI).

C.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah

purposive sampling

dengan ketentuan sebagai berikut :

1.

Perusahaan non perbankan dan keuangan yang tercatat di BEI dan

mendapat

score

CGPI yang diterbitkan oleh majalah SWA.

2.

Perusahaan memperoleh laba selama periode penelitian.

3.

Perusahaan yang mengungkapkan CSR pada

annual report.

D.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini yaitu dokumentasi,

data diambil dalam bentuk dokumen atau arsip. Data diperoleh dari Bursa

Efek Indonesia (BEI), pada situs

www.idx.co.id

dan studi kepustakaan

(58)

E.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari veriabel

dependen, variabel independen dan variabel moderasi:

1.

Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai

perusahaan merupakan presepsi investor terhadap perusahaan, yang

dikaitkan dengan harga saham (Sujoko & Soebiantoro, 2007). Harga

saham yang tinggi mengindikasikan nilai perusahaan yang tinggi. Hal

ini menunjukkan pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan

saat ini namun juga prospek perusahaan di masa depan (Hardiyanti,

2012 dalam Wijaya, 2015). Nilai pasar perusahaan diukur dengan

Tobin’s Q (Purwaningsih dan Wirajaya, 2014) yakni:

Q

=

(EMV+D)

(EBV+D)

Keterangan :

Q

:Nilai Perusahaan

EMV (nilai pasar ekuitas) :

closing price

saham x jumlah saham

beredar

(59)

2.

Variabel Independen

a.

ROA (

Return On Asset

)

ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan

dalam pemanfaatan total asset (Chen,2005 dalam Aryani,2011,

dalam Anggitasari 2012). Untuk memperoleh nilai ROA dapat

dihitung dengan rumus (Hanafi, 2013):

ROA =

Laba Bersih

Total Asset

b.

ROE (

Return On Equity

)

Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan

dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau

keuntungan bersih (Ang,1997 dalam penelitian Wijaya,

Gambar

Gambar 2.1 Model Penelitian
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
+5

Referensi

Dokumen terkait

This study discusses two approaches in testing the causal ordering of a model, i.e., the Granger and Sim’s tests as well as SCDTs test of causality, which could be either used

Karena biasanya tidak mungkin bagi bayi mengkonsumsi makanan hewani dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi, seng atau kalsium, bila secara ekonomi

Contoh-contoh yang menggambarkan bahwa para Nabi berijtihad dalam urusan duniawiy adalah ijtihad yang dilakukan Nabi Yunus yang memutuskan untuk lari dari kaummnya

Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING ) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (PEMBANDING) didepan sidang Pengadilan Agama3.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

This study aims to determine what factors lead to urolithiasis in male cat patients in Veterinary Teaching Hospital of Veterinary Medicine Faculty,

Kalo ada produk baru dari masjid, speaker buat masjid, jadi yang kita undang orang-orang masjid kayak pengurus-pengurus masjid gitu.. Terus kalo TOA mengadakan

Konsep Skemp (Mitchelmore dan White, 2007) menyebutkan bahwa abstraksi empiris terdiri dari pengakuan kesamaan dan diikuti dengan perwujudan kesamaan dalam sebuah objek