LAPORAN KERJA PRAKTEK
MERANCANG DAN MENGAKSES SERVER PADA
LOCAL AREA NETWORK PT PLN (PERSERO) APJ
GRESIK DENGAN MENGGUNAKAN IP ADDRESS
PERIODE 24 JANUARI 2011- 25 FEBRUARI 2011
Disusun oleh :
I Kadek Dedy Setiawan (08.41020.0026)
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA &TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
DAFTAR ISI
1.4 Waktu dan Lama Kerja Praktek di Lapangan... 4
1.5 Batasan Masalah... 4
3.1 Windows Server 2003... 17
3.2 Router... 27
3.4 Server... 33
3.5 Topologi Star... 35
3.6 IIS(Internet Information Service)... 37
BAB IV... 39
PEMBAHASAN... 39
4.1.Installasi Windows Server 2003... 39
4.2.Proses Login Windows Server 2003... 49
4.3.Web Server dan Penginstalan IIS... 50
4.4.Konfigurasi Internet Information Services (IIS) Manager... 54
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab satu, penulis menguraikan secara umum mengenai Latar Belakang, Tujuan Kerja Praktek, Pelaksanaan Kegiatan, Waktu dan Lama Kerja Praktek di Lapangan, Pembatasan Masalah, Metodologi dan Sistematika Penulisan.
1.8 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini mengakibatkan kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai sistem komputerisasi sangat meningkat. Sehingga banyak terbentuk lembaga-lembaga pendidikan formal di bidang informasi dan komputer seperti Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM), Sekolah Menengah Kejuruan berbasis teknologi informasi dan lain-lain. Akan tetapi Kerja Praktek tidak sedikit dari teori-teori yang diberikan di lembaga-lembaga pendidikan formal tersebut yang tidak sesuai dengan Kerja Praktek di lapangan. Sedangkan pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh instansi atau organisasi. Oleh karena itu di lapangan diperlukan untuk menyeimbangkan antara teori yang didapat tersebut dengan yang ada di lapangan kerja.
nantinya ada pertukaran informasi yang berguna bagi mahasiswa dan perusahaan tersebut. Selain itu Kerja Praktek juga merupakan bagian dari kurikulum STIKOM dan prasyarat untuk menempuh ujian Tugas Akhir.
Prosedur Kerja Praktek telah diatur sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, yaitu harus mendapatkan persetujuan dari instansi atau perusahaan tempat melaksanakan Kerja Praktek. Dengan adanya program Kerja Praktek ini diharapkan dapat dicapainya suatu pengembangan dan penerapan kemampuan dan tanggap terhadap kenyataan yang ada di lapangan atau di masyarakat. Sasaran Kerja Praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah ke perusahaan yang ditempati dan bila memungkinkan dapat meningkatkan sistem yang diterapkan di perusahaan tersebut.
Mahasiswa juga diharapkan tanggap akan kenyataan yang ada di tengah masyarakat. saat ini pemakaian komputer sudah sangat meluas, hampir tidak ada bidang yang tidak menggunakan komputer. Personal
Computer (PC) memungkinkan setiap pemakai menggunakan perangkat
lunak dan menganalisa data sesuai kebutuhannya. Namun dalam suatu organisasi pengguna komputer secara mandiri, tentu saja kurang menguntungkan, apalagi dalam jumlah besar akan memerlukan software,
printer, atau basis data masing-masing. Maka muncul pemikiran untuk
menggabungkan sejumlah komputer dan peralatan lain menjadi suatu jalinan kerja.
sehingga pemakaian komputer dan perangkat lain dapat lebih efektif, efisien dan ekonomis.
1.9 Tujuan Kerja Praktek
Dalam melaksanakan Kerja Praktek Lapangan di suatu perusahaan maupun instansi, sebagai mahasiswa yang berpendidikan di jenjang perguruan tinggi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan kegiatan Kerja Praktek ini. Beberapa tujuan Kerja Praktek Lapangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang penerapan berbagai pengetahuan baik teori maupun praktek yang didapat di bangku perkuliahan pada lapangan pekerjaan yang sesungguhnya di tempat Kerja Praktek terutama dalam sistem informasi jaringan dan komputer.
2. Mahasiswa dapat melihat dan merasakan secara langsung kondisi dan keadaan dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi.
3. Melatih mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi di lapangan melalui Kerja Praktek. 4. Dapat membantu memperluas wawasan dan pengetahuan bagi kami
sebagai mahasiswa terhadap disiplin ilmu yang telah diperoleh pada saat belajar di bangku perkuliahan.
1.10 Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Kerja Praktek ini dilaksanakan secara kelompok pada PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik - Jawa Timur, peserta yang mengikuti kegiatan Kerja Praktek tersebut adalah :
1. Nama/Nim : I Kadek Dedi Setiawan / 08.41020.0026 2. Nama/Nim : Dwi Wahyu Saputra / 08.41020.0007
1.11 Waktu dan Lama Kerja Praktek di Lapangan
Waktu dan lama kerja di PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik yang dilaksanakan selama 5 minggu yang dimulai pada tanggal 24 Januari sampai 25 Februari 2011.
1.12 Batasan Masalah
Batasan masalah pada Kerja Praktek adalah:
1. Kerja Praktek dilakukan di PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik dengan melakukan pembelajaran server jaringan yang digunakan.
2. Mempelajari sistem pemasangan perangkat lunak ke server yang dipakai oleh PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik
1.13 Metodologi
Metodologi yang digunakan penulis dalam rangka penyelesaian Kerja Praktek ini meliputi langkah-langkah :
1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan jaringan komputer di tiap segmen. Media yang dipakai serta bagaimana mereka terkoneksi antar satu segmen dengan segmen lainnya.
2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab terhadap beberapa staff yang ada hubungannya dengan permasalahan dengan permasalahan yang akan diselesaikan.
3. Pengecekan langsung terhadap permasalahan yang terjadi dan memberikan gambaran tentang bagaimana harus menanganinya, sehingga sistem tersebut berjalan sesuai dengan semestinya.
4. Studi literatur atau kepustakaan, yaitu dengan cara membaca buku-buku dan browsing yang ada hubungannya dengan pemecahan masalah.
5. Penulisan dan penyusunan laporan dari pelaksanaan Kerja Praktek yang telah dilakukan sebagai pertanggung jawaban kepada perusahaan dan STIKOM.
1.14 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab satu menguraikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan oleh penulis dan penjelasan permasalahan yang dihadapi perusahaan yaitu diantaranya : latar belakang dari perusahaan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem dan dilanjutkan dengan kontribusi yang diperoleh dengan adanya sistem tersebut.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab dua berisi tentang penjelasan secara singkat sejarah PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik, struktur organisasi beserta divisi-divisi yang ada dan bidang usaha yang dikerjakan.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab tiga memberikan uraian tentang konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah pekerjaan dan untuk merumuskan hipotesis apabila memang diperlukan, berisi teori.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab empat berisi tentang penjelasan kegiatan dan tugas-tugas yang dikerjakan pada saat Kerja Praktek.
BAB V PENUTUP
Bab lima berisi kesimpulan dan saran yang membangun untuk memperbaiki perancangan sistem maupun implementasinya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab dua penulis akan mengulas mengenai struktur organisasi, arti dan bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya – budaya yang dilakukan pada perusahaan. PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik mempunyai susunan struktur organisasi yang terstruktur.
2.1. Struktur Organisasi
2.2. Logo PLN
Pada Logo PLN ini memberikan makna tersendiri dari unsur bentuk lambang, elemen-elemen dasar lambang, dan makna dari tiga gelombang yang terdapat dalam logo tersebut. Logo dari lambang tersebut mempunyai arti yang bersejarah dari awal berdirinya PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik. 2.2.1. Bentuk Lambang
Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Logo PLN sebelumnya tidak menggunakan warna dan untuk Logo PLN modern dimodifikasi menjadi tiga warna seperti yang terlihat pada Gambar 2.2.
2.2.2. Element – element Dasar Lambang
1. Bidang persegi panjang vertical
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini. Pada Gambar 2.3 dapat dilihat element dasar lambang logo PLN.
Gambar 2.3 Latar Belakang Logo PLN 2. Petir atau kilat
pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman Pada Gambar 2.4 dapat dilihat element dasar lambang logo PLN, petir atau kilat.
Gambar 2.4 Petir atau Kilat Pada Logo PLN 3. Tiga gelombang
Gambar 2.5 Tiga Gelombang Pada Logo PLN
2.3. Motto, Visi dan Misi
Adapun motto, visi, dan misi pada PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik yang dapat memberikan motivasi untuk mencapai tujuan dari motto, visi, dan misi tersebut. Seperti yang diuraikan dibawah ini:
2.3.1. Motto
Jaringan Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 2.3.2. Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2.3.3. Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.4. Budaya Perusahaan
Karyawan pada perusahaan ini pada waktu – waktu tertentu atau kalau ingin membangkitkan semangat ada yel – yel yang dilakukan sama juga seperti waktu OKK di kampus STIKOM Surabaya. Pada perusahaan PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik ini juga diadakan PASEBAN. Berikut isi dari PASEBAN :
1. Setiap pagi pertemuan dalam setiap seksi dipimpin SPV. 2. Setiap selasa pertemuan dalam lingkup bagian atau UPJ.
3. SOP pertemuan oleh SPV maksimal 10 menit minimal melakukan doa bersama dan mereview 5 pertanyaan sebagai berikut :
Apa yang sudah berjalan baik saat ini ?
Apa masalah kendala saat ini ?
Masalah mana yang harus diprioritaskan ?
Mana yang mudah untuk diselesaikan lebih dahulu ?
BAB III
LANDASAN TEORI
Pada Bab tiga, Landasan Teori membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam pembuatan Web dan konfigurasi Server. Dalam pembuatan Web dan mengkonfigurasi Server ini harus melakukan pencarian buku dari berbagai pustaka. Berikut ini teori-teori yang telah di dapat untuk pengembangan Web Server sebagai berikut:
3.7
Windows Server 2003
Windows Server 2003 merupakan sistem operasi jaringan yang memiliki fitur
yang telah dikembangkan dari versi sebelumnya. Dukungan pada sistem file NTFS
baru secara optimal akan membangun sistem keamanan yang tangguh dan fleksibel.
Windows Server 2003 ini, semua konfigurasi dikunci (locked). Hanya administrator saja yang dapat mengubah konfigurasi. Hal ini berbeda dengan versi-versi sebelumnya. Dengan sistem ini Windows Server 2003 memiliki kinerja, perangkat manajemen, dan sistem keamanan yang lebih baik. Sebagai contoh, dapat dilihat bahwa Internet Information Service (IIS) yang digunakan pada Windows Server 2003 tidak dipasang secara otomatis dan juga dilakukan pembatasan akses padanya.
Service memberikan akses yang konsisten terhadap file dimanapun file
tersebut berada.
Windows Server 2003 juga melakukan perbaikan pada Active
Directory yang membuatnya semakin mudah di install, dikelola serta
diperbaruhi sehingga memberikan dukungan yang lebih baik bagi aplikasi. Penggunaan .Net Framework yang sudah ter-integrasi dalam Windows Server 2003, yang memberikan dukungan untuk XML, menjadikan Web Service lebih mudah diimplementasikan dan dikembangkan. Selain XML, layanan lain yang ter-integrasi dalam Windows Server 2003 adalah ASP.Net, Message Queueing dan Transaction Monitoring, yang menjadikan lebih mudah dalam penggunaan aplikasi baru. Windows Server 2003 terdiri atas enam jenis, yaitu : 1. Windows Server 2003 Standard Edition
Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebuah versi Windows Server 2003 yang benar-benar "dasar", dengan fitur-fitur yang umumnya dibutuhkan oleh sebuah server untuk melayani client di jaringan. Edisi ini diterbitkan untuk menggantikan Windows 2000
Server dan Windows NT 4.0 Server yang telah lama digunakan. Fitur
yang disediakan oleh Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebagai berikut:
1. Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau
application server yang dapat diinstalasi (seperti Microsoft Exchange Server, SQL Server, atau aplikasi lainnya).
3. PKI (Public Key Infrastructure) server.
4. Domain Name System (DNS).
5. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
6. Windows Internet Name Service (WINS).
7. Windows Terminal Services, meski kurang ideal untuk
diimplementasikan dalam jaringan skala besar akibat adanya limitasi prosesor dan memori.
8. Mendukung pembagian beban jaringan, meski tidak dapat digunakan sebagai sebuah cluster.
Windows Server 2003 Standard Edition jelas ditujukan sebagai dasar dari platform jaringan berbasis Windows untuk lingkungan jaringan skala menengah ke bawah, atau sebagai server yang ditujukan untuk mendukung server lainnya dalam jaringan yang lebih besar. Windows Server 2003 Standard Edition mendukung hingga empat buah prosesor fisik (prosesor logis dalam Intel HyperThreading akan dianggap sebagai satu prosesor fisik) dan mendukung RAM hingga 4
gigabyte, serta dapat mengalamati 4 terabyte hard disk.
2. Windows Server 2003 Enterprise Edition
Server 2003 Enterprise Edition ditujukan untuk menggantikan Windows 2000 Advanced Server dan Windows NT 4.0 Enterprise
Server yang telah lama beredar. Windows Server 2003 Enterprise Edition menggandakan dukungan prosesor jika dibandingkan dengan
Windows Server 2003 Standard Edition, dari 4 hingga 8 prosesor sekaligus. Selain itu, Windows Server 2003 Enterprise Edition juga mendukung prosesor 64-bit, seperti IA-64 dan x64. Windows Server 2003 Enterprise Edition memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
1. Address Windowing Extension (AWE), yang mengizinkan
sistem operasi agar mereservasikan hanya 1 GB dari memori fisik untuk digunakan oleh Windows, sehingga mengizinkan aplikasi menggunakan sisa 3 GB memori yang ada (dalam sistem x86, yang hanya mendukung 4 GB memori).
2. Hot-Memory, yang mengizinkan penambahan memori ketika
sistem sedang berjalan (meski hanya sistem-sistem tertentu yang mendukungnya)
3. Non Uniform Memory Access (NUMA), yang mengizinkan
4. Teknologi Clustering, yang mengizinkan banyak server (hingga empat buah node) terlihat sebagai sebuah server oleh
client untuk kinerja atau kehandalan.
5. Terminal Server Session Directory, yang mengizinkan client
untuk melakukan koneksi ulang ke sebuah sistem terminal
services yang didukung oleh server yang menjalankan terminal services. Sebagai contoh, dalam sebuah lingkungan dengan
delapan server yang menjalankan terminal services, jika salah satu server mengalami kegagalan, client akan secara otomatis membuat koneksi kembali ke sisa server yang lainnya (yang masih berjalan dan memiliki slot client).
3. Windows Server 2003 Datacenter Edition
bertahan 99,999%, sehingga dalam satu tahun hanya 9 jam saja mengalami downtime.
Program yang disertakan dalam Windows Server 2003
Datacenter Edition berfokus pada kehandalan sistem operasi.
Microsoft membuat beberapa persyaratan bagi OEM yang hendak menggunakan edisi dari Windows Server 2003 ini, yakni sebagai berikut:
1. Perangkat keras yang dimasukkan ke dalam server harus memenuhi standar Microsoft dan lolos dari beberapa kali pengujian kecocokan (kompatibilitas), kehandalan (reliabilitas). Hal ini diberlakukan terhadap semua perangkat keras, mulai dari prosesor, card network, hard disk drive, dan komponen vital lainnya.
2. Driver perangkat keras harus disertifikasi oleh Microsoft. Tentu
saja, driver tersebut harus lolos pengujian, yang mungkin dapat menghabiskan waktu lebih dari satu bulan
3. Pengguna tidak dapat mengubah hardware server sesuka hatinya tanpa adanya pihak yang berwenang (customer support
vendor server atau dari pihak Microsoft). Semua perubahan
harus lolos pengujian yang disebutkan di atas.
individual. Dalam sistem IA-64, edisi ini mendukung hingga 64 buah prosesor dan memori hingga 512 Gigabyte. Selain itu, edisi ini mendukung clustering hingga delapan buah node serta pembagian beban jaringan sebagai fitur standar, serta memiliki Windows Sistem
Resource Manager yang mampu melakukan konsolidasi dan
manajemen sistem.
4. Windows Server 2003 Web Edition
Windows Server 2003 Web Edition adalah sebuah edisi dari Windows Server 2003 yang ditujukan khusus sebagai web server, yang menaungi beberapa aplikasi web, halaman web, dan layanan web berbasis XML. Windows Server 2003 Web Edition didesain sedemikian rupa, dengan menggunakan Internet Information Services (IIS) sebagai infrastukturnya dan menggunakan teknologi ASP.NET untuk menangani layanan web berbasis XML dan aplikasi web lainnya.
Web server modern saat ini umumnya tidaklah dibuat dari satu
mahal. Sebagai respons dari kasus ini, Microsoft pun merilis Windows Server 2003 Web Edition. Untuk menekan harga, tentu saja ada yang dikorbankan: Windows Server 2003 Web Edition banyak memiliki layanan yang dibuang, termasuk di antaranya Routing and Remote
Access, Terminal Services, Remote Installation Service (RIS), Service for Macintosh, dan penaungan terhadap Active Directory (tidak dapat
dikonfigurasikan sebagai sebuah domain controller, meski dapat dikoneksikan ke sebuah domain Active Directory).
5. Windows Small Business Server 2003
Windows Small Business Server 2003 adalah sebuah edisi dari Windows Server 2003 yang ditujukan untuk jaringan skala kecil. Harganya lebih murah dengan beberapa edisi lainnya, meski banyak yang diabaikan diantaranya dalam teknologi jaringan yang didukung, jenis lisensi, perangkat pengembangan, dan redundansi aplikasi. Sebuah Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung hingga 75 pengguna saja.
Windows SBS didesain sedemikian rupa dengan fitur-fitur yang Microsoft anggap dibutuhkan oleh jaringan skala kecil, yang akan diimplementasikan pada server pertama mereka. Instalasi default-nya, Windows SBS akan menginstalasikan Active Directory, sebuah situs
Share Point Portal, dan Exchange Server. Selain itu, edisi ini juga
menawarkan konfigurasi yang lebih mudah dalam mengatur firewall DHCP dasar dan router NAT dengan menggunakan dua buah network
mudah digunakan dibandingkan edisi Windows Server lainnya bahkan oleh administrator yang baru sekalipun.
SBS juga dirilis dalam versi lainnya, yang disebut sebagai Windows Small Business Server 2003 Premium Edition yang mencakup semua fitur dalam Windows Small Business Server 2003
Standard Edition ditambah SQL Server 2000 dan ISA Server 2000.
Windows Small Business Server 2003 memiliki beberapa keterbatasan, yakni sebagai berikut:
1. Windows Small Business Server 2003 Hanya boleh ada satu komputer dalam sebuah domain yang dapat menjalankan Windows Small Business Server 2003.
5. Windows Small Business Server 2003 tidak mendukung domain kecil.
6. Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung
7. Server tambahan harus memiliki Windows Small Business
Server 2003 Client Access License (CAL), yang dapat
dikonfigurasikan untuk setiap pengguna atau setiap perangkat.
6. Windows Storage Server 2003
Windows Storage Server 2003 adalah sebuah edisi Windows Server 2003 yang didedikasikan untuk layanan berbagi berkas dan berbagi alat pencetak. Sama seperti halnya Windows Server 2003
Datacenter Edition. Umumnya, edisi ini dapat diperoleh melalui OEM
dalam perangkat Network Attached Storage (NAS). Perbedaan dari sistem Windows Server lainnya yang menyediakan layanan berbagi berkas dan alat pencetak adalah bahwa Storage Server 2003 tidak membutuhkan Client Access License (CAL). perbandingan masing-masing Windows Server sebagai berikut yang tampak pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Perbandingan Windows Server.
3.8
ROUTER
Router pada dasarnya merupakan sebuah peralatan yang menghubungkan antar jaringan yang berbeda. Adapun fungsi dari router itu sendiri yaitu mampu untuk menginterkoneksikan LAN dan WAN, menentukan jalur terbaik berdasarkan matrik, menghubungkan antara jaringan yang satu dan jaringan lainnya serta menghubungkan dua jaringan yang berbeda.
Router secara umum adalah sebuah alat jaringan komputer yang
mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh layer OSI. Daftar isi Fungsi Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area
Network (LAN).
Analogi Router dan Switch sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari
router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan
penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP
lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan
internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengkoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda, seperti halnya router
wireless yang pada umumnya selain dapat menghubungkan komputer dengan
menggunakan radio, dapat juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP, atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah
layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN
ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai
access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya.
Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang
dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast
3.2.1 Jenis-jenis Router
Static router (router statis) adalah sebuah router yang memiliki
tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para
administrator jaringan. Dynamic router (router dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan
mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni router dan bridge dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi satu jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu yakni MAC address.
3.2.2 Prinsip Kerja Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan
bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data.
sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain.
Dari definisi di atas untuk mudah diingat, Anda menggunakan
router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain.
Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet), Seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Prinsip Kerja Router
Router untuk menghubungkan beberapa jaringan akan
menggunakan komputer yang banyak pula. Seperti yang tampak pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Router Menghubungkan Beberapa Jaringan
Router menafsirkan informasi dari satu jaringan ke jaringan
terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing-masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridge dan router lainnya.
Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi
mana yang paling sibuk dan router bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih. Perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, maka perusahaan itu harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. Ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
3.9
SWITCH
Switch jaringan atau switch sebenarnya adalah sebuah alat jaringan
Gambar 3.4 Switch Jaringan
Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas
paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub.
Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah
terpasang pada jaringan. Switch digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil, tetapi masih menyediakan interkoneksi yang memadai antar jaringan. Switch meningkatkan kinerja jaringan dengan cara menyediakan dedikasi bandwidth pada masing-masing port, tanpa mengganti peralatan yang ada seperti NIC, hub, pengkabelan, router atau
bridge yang sudah terpasang. Switch juga dapat mendukung banyak transmisi
Gambar 3.5 Switch
Munculnya teknologi yang disebut dedikasi LAN adalah keunggulan penggunaan switch. Masing-masing port pada jaringan fast ethernet untuk saat ini mendukung sampai 1000 Mbps. Ada beberapa jenis switch yang beredar dipasaran, yang bekerja di layer 2 dan layer 3 pada lapisan OSI.
3.10
SERVER
Jaringan komputer umumnya saling berhubungan banyak komputer ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer yang berfungsi sebagai
“pelayan” pengiriman data dan/atau penerima data serta mengatur pengiriman
dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai
client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang
khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer, yaitu
client-server dan peer-to-peer yang akan dijelaskan pada sub bab 3.4.1 dan
3.4.2.
3.4.1. Client-server
Jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti
www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau
bisa juga banyak layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file
server, database server dan lainnya, seperti pada Gambar 3.7
Gambar 3.7 Client-Server.
Jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_keuangan.xls dan juga memberi akses file manajemen.doc kepada C.
Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai
server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka
jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
3.5.
Topologi Star
Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu atau rusak maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi.
sangat mudah dan tidak menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi Bus Kelemahan menggunakan topologi star yaitu boros kabel perlu penanganan khusus jika hub rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak. Topologi star dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Topologi Star
Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke
Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh
simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point). apabila menggunakan HUB maka secara fisik jaringan berbentuk topologi star namun secara logis bertopologi Bus. Adapun karakteristik topologi star, yaitu : 1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB). 2. Bila setiap paket yang masuk ke konsentrator (HUB) kemudian di
broadcast ke seluruh node yang terhubung sangat banyak
(misalnya memakai HUB 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
3. Sangat mudah dikembangkan, karena setiap node hanya terhubung secara langsung ke hub.
4. Jika salah satu ethernet card rusak atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan tersebut. 5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
3.6.
IIS (Internet Information Service)
IIS (Internet Information Service) merupakan tool yang dipakai untuk
mengatur aplikasi-aplikasi yang berbasis web dalam suatu jaringan internet maupun intranet. Dalam Windows Server 2003 IIS yang dipakai adalah IIS 6.0 adalah World Wide Web (HTTP), File Transfer Protokol (FTP), Simple Mail
Transfer (NNTP) dan IIS Admin. Dibandingkan dengan versi sebelumnya, IIS
versi 6.0 memiliki banyak keunggulan, yaitu: a. Kemampuan Web Service yang handal
Dengan diterapkan toleransi kesalahan pada Internet Information
aplikasi, maka aplikasi yang lain tidak berhenti, sehingga sistem masih dapat berjalan.
b. Pengaturan server yang lebih mudah
Penambahan beberapa tool akan mempersingkat waktu bagi seseorang administrator dalam melakukan suatu konfigurasi. Di samping itu, penggunaan teks XML dan perintah script menyebabkan konfigurasi dapat langsung diterapkan tanpa harus mematikan server.
c. Penggabungan beberapa fungsi menjadi satu
IIS (Internet Information Service) versi 6.0 memungkinkan untuk
menggabungkan beberapa aplikasi web dalam satu server. Selain memudahkan bagi seorang administrator dalam melakukan manajemen data, juga akan menekan biaya operasional.
d. Mendukung beberapa format aplikasi Web
IIS (Internet Information Service) versi 6.0 sudah mendukung aplikasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini akan dibahas tentang hasil dari Kerja Praktek yang telah dibuat berdasarkan materi yang didapat dari berbagai buku sehingga terbentuk menjadi sebuah web dan dapat diakses pada jaringan lokal saja dan juga akan mengujikan sebuah web yang telah dibuat tersebut dapat diakses atau tidak, maka dapat dilakukan dengan memasukkan IP address sesuai dengan IP address yang telah diatur.
4.7. Installasi Windows Server 2003
Instalasi Windows Server 2003 berfungsi untuk memberikan sistem operasi pada komputer yang digunakan dalam komputer server. Instalasi Windows Server 2003 menggunakan master CD Windows Server 2003, instalasi Windows Server 2003 sebagai berikut:
1. Pastikan komputer anda sudah terpasang CD-ROM dan booting awal komputer tersebut dimulai melalui CD-ROM.
2. Masukan master CD Windows Server 2003 ke dalam CD-ROM user, kemudian restart komputer.
Gambar 4.1 pilihan user.
4. Masukkan pilihan user sesuai dengan versi Windows Server 2003 yang
user inginkan dan tekan tombol Enter. Maka akan keluar tampil seperti
tampak pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 loading install driver.
5. Sesaat kemudian Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan
Gambar 4.3 Welcome to setup.
6. Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003. Maka akan keluar tampilan Windows Licencing Agreement. Seperti terlihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Windows Licencing Agreement.
perubahan / modifikasi terhadap Partisi dari harddisk yang user gunakan untuk meng-install Windows Server 2003). seperti terlihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Pemilihan partisi.
8. Windows Server 2003 akan meminta user untuk melakukan format terhadap harddisk / Partisi yang akan digunakan pada proses Instalasi Windows Server 2003. Ada dua Pilihan user FAT atau NTFS, jika FAT maka pilih Format the partition using the FAT file system, dan jika memilih NTFS pilih Format the partition using the NTFS file system dan apabila user ingin mem-format dengan cepat user bisa menggunakan
Format the partition using the FAT file system(Quick) atau Format the partition using the NTFS file system(Quick) seperti yang terlihat pada
Gambar 4.6 Format partisi.
9. Windows Server 2003 akan mem-format harddisk / partisi harddisk yang akan digunakan untuk instalasi. Instalasi ini dapat dlihat pada Gambar 4.7.
10. Setelah proses format harddisk selesai dilakukan, maka Windows Server 2003 akan melakukan proses copying files. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Copying files.
11. Setelah proses copying files instalasi Windows Server 2003 selesai, maka windows mulai untuk proses instalasinya seperti yang terlihat pada gambar 4.9.
12. Windows server 2003 akan menampilkan jendela pengaturan Regional
and Language Option seperti yang terlihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Regional and Language Option.
13. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your
Software. User harus mengisi Name dan Organization untuk
melanjutkan proses selanjutnya. Personalized Your Software ini dapat dilihat pada Gambar 4.11.
14. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Your Product Key seperti yang terlihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Your Product Key.
15. Masukkanlah Product Key dari Windows Server 2003 yang anda miliki. Pastikan memiliki Windows Server 2003 yang dikeluarkan oleh
Microsoft Corporation dan jangan sekali-sekali pakai produk bajakan
Gambar 4.13 Licensing modes.
16. Masukkan Komputer Name dan Password Administrator dari Windows Server 2003 yang akan di-install. Kemudian klik tombol Next. Windows
setup ini dapat dilihat pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Komputer Name dan Password Administrator. 17. Masukkan Tanggal dan Waktu komputer yang akan di-install Windows
Gambar 4.15 Date and Time Setting.
18. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela Networking Setting. Jika proses tidak akan melakukan pengaturan standar yang diberikan oleh Windows Server 2003 (Default) saat ini, klik tombol Next. Sedangkan jika akan mengubahnya, silahkan pilih Custom Settings dan diakhiri dengan penekanan tombol Next Seperti yang terlihat pada Gambar 4.16.
4.8. Proses Login Windows Server 2003
Pada Windows Server 2003 setelah proses instalasi windows sudah selesai dan konfigurasi user telah benar, maka untuk masuk kedalam windows perlu dilakukan login terlebih dahulu. Proses login bisa dilakukan dengan memasukkan Username dan Password dari user, seperti yang tampil pada Gambar 4.17.
Gambar 4.17 Log on to Windows
Gambar 4.18 Manage your server. 4.9. Web Server dan Penginstalan IIS
Web Server merupakan sebuah tempat dimana seseorang menyimpan
sebuah website, terlebih dahulu anda harus mengaktifkan komponen Internet
Informations Service (IIS), menentukan IP Address, folder tempat dari Web Site yang akan disimpan dalam Web Server yang akan dibangun. Dalam
mengaktifkan komponen IIS user harus menginstall terlebih dahulu. Seperti di bawah ini :
4.3.1 Instalasi komponen Internet Information Service (IIS)
1. Klik Tombol Start
2. Pilih Control Panel
3. Klik Add or Remove Programs
Gambar 4.19 Add or Remove Programs.
4. Pilih Add/Remove Windows Component, maka akan muncul jendela
Windows Components Wizard dan Pilih Aplication Server, Seperti
pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Windows Components Wizard.
5. Kemudian klik tombol detail maka akan muncul jendela Aplication
Gambar 4.21 Aplication Server.
6. Pilih Internet Information Service (IIS), kemudian klik details maka tampil jendela Internet Information Service (IIS). Berikan tanda
Check List pada pilihan : Common Files, File Transfer Protocol (FTP) Service, Frontpage 2002 Server extentions dan Internet Information Service Manager serta World Wide Web Service seperti
pada Gambar 4.22.
7. Klik tombol OK. 8. Klik tombol OK.
9. Klik tombol Next, maka Windows Server 2003 akan meminta user untuk memasukkan CD Windows Server 2003 Enterprise Editions ke dalam CD-ROM seperti terlihat pada gambar 4.23.
Gambar 4.23 Insert CD Windows Server 2003, Enterprise Editions.
10. kemudian masukkan CD Windows 2003 Enterprise Editions ke dalam CD – ROM user dan klik tombol OK. Windows Server 2003 akan mulai meng-install komponen internet Information Service
(IIS). Seperti yang terlihat pada Gambar 4.24.
11. Setelah proses instalasi selesai, klik tombol Finish. Seperti pada Gambar 4.25.
Gambar 4.25 Complete Install Windows Component IIS. 4.10. Konfigurasi Internet Information Services (IIS) Manager
Konfigurasi Internet Information Service (IIS) Manager
Mendefinisikan Web Site baru (HTTP) yang telah dibuat. Web site baru tersebut bisa di upload dalam server melalui konfigurasi seperti berikut ini: 1. Klik Start.
2. Pilih Administrative Tools.
3. Klik Internet Information Services (IIS) Manager.
Gambar 4.26 Internet Information Services (IIS) Manager. 4. Klik menu Action
5. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Web Site Creation Wizard dan isi box description seperti pada Gambar 4.27.
6. Setelah mengisi kotak deskripsi untuk Web yang user buat misalnya PLN kemudian klik tombol Next, maka akan muncul jendela Web Site
Creations Wizard - IP Address and port setting. IP Address yang
dipakai, yaitu 10.5.41.160. seperti yang terlihat pada Gambar 4.28.
Gambar 4.28 IP Address and port setting.
7. Tentukan IP Address dengan cara memilih tombol drop down kemudian
IP Address yang telah dibuat. Kemudian tentukan port yang digunakan
untuk Web Site (default adalah port 80). Klik tombol Next, maka akan tampil jendela Web Site Creation Wizard – Web Site Home Directory.
Gambar 4.29 Web Site Home Directory.
8. Tentukan folder untuk menyimpan data Web Site. Misalnya C:\Server\pln (user bisa juga menggunakan tombol Browse apabila tidak mengetahui dengan pasti letak folder yang di cari), kemudian klik tombol Next maka muncul jendela Web Site Creation Wizard - Web Site
Access Permissions. seperti pada Gambar 4.30.
9. Tentukan permission dari Web Site user kemudian klik tombol Next maka akan muncul jendela seperti Gambar 4.31.
Gambar 4.31 Permission Web Site. 10. Klik tombol Finish.
4.10.1. Hasil Konfigurasi Web
Konfigurasi Web ini menguraikan tentang hasil dari Kerja Praktek yang telah dibuat selama Kerja Praktek berlangsung. Web ini terdiri dari Home, Koleksi, dan Story. Konfigurasi ini dapat dilihat seperti pada langkah-langkah berikut ini:
1. HOME
Home merupakan salah satu bagian dari Web yang telah dibuat
diakses dari komputer client. Konfigurasi dalam penyimpanan diperlukan New Virtual Directory. Seperti pada Gambar 4.32.
Gambar 4.32 New Virtual Directory.
Setelah memilih Virtual Directory maka akan dilanjutkan ke
Virtual Directory Creation Wizard seperti yang tampak pada
Gambar 4.33 Virtual Directory Creation Wizard.
Pada proses sebelumnya, sesudah memilih Next kemudian akan dilanjutkan ke Virtual Directory Alias dan mengisikan nama Virtual
Direktory pada kolom Alias. Seperti pada Gambar 4.34.
Pada Web Site Content Direktory terdapat kolom Path untuk memasukkan lokasi folder Directory yang akan disimpan. Seperti yang tampak pada Gambar 4.35.
Gambar 4.35 Web Site Content Directory.
Pilih Browse pada form Gambar 4.35. Setelah memilih Browse maka akan muncul form Browse for Folder seperti pada Gambar 4.36.
Pilih lokasi folder Directory yang akan disimpan seperti pada Gambar 4.36. dan pilih Ok. Setelah itu maka lokasi folder Directory tersimpan seperti yang tampak pada Gambar 4.37.
Gambar 4.37 Directory Home.
Pilih Next untuk melanjutkan ke proses Virtual Directory Access
Permissions. Kemudian pilih Read dan Run scirpts ( such as ASP ) dan
proses pembuatan new virtual directory sudah selesai seperti yang tampak pada Gambar 4.38.
2. KOLEKSI
Koleksi merupakan salah satu bagian dari web yang telah dibuat. Site koleksi ini berisi tentang kata – kata kepribadian diri sebagai penyemangat dalam hidup. Dalam penyimpanan diperlukan New Virtual Directory. Seperti pada Gambar 4.39.
Gambar 4.39 New Virtual Directory.
Setelah memilih Virtual Directory maka akan dilanjutkan ke
Virtual Directory Creation Wizard seperti yang tampak pada
Gambar 4.40.
Pada proses sebelumnya, sesudah memilih Next kemudian akan dilanjutkan ke Virtual Directory Alias dan mengisikan nama
Virtual Direktory pada kolom Alias. Seperti pada Gambar 4.41.
Gambar 4.41 Virtual Directory Alias.
Pada Web Site Content Direktory terdapat kolom Path untuk memasukkan lokasi folder Directory yang akan disimpan. Seperti yang tampak pada Gambar 4.42.
Pilih Browse pada form Gambar 4.42. Setelah memilih Browse maka akan muncul form Browse for Folder seperti pada Gambar 4.43.
Gambar 4.43 Browse file Koleksi yang disimpan.
Pilih lokasi folder Directory yang akan disimpan seperti pada Gambar 4.43. dan pilih Ok. Setelah itu maka lokasi folder
Directory tersimpan seperti yang tampak pada Gambar 4.44.
Pilih Next untuk melanjutkan ke proses Virtual Directory Access
Permissions. Kemudian pilih Read dan Run scirpts ( such as ASP ) dan
proses pembuatan new virtual directory sudah selesai seperti yang tampak pada Gambar 4.45.
3. STORY
Story merupakan salah satu bagian dari web yang telah dibuat. Site story ini berisi tentang cerita kehidupan. Dalam penyimpanan
diperlukan New Virtual Directory. Seperti pada Gambar 4.46.
Gambar 8.6 New Virtual Directory.
Setelah memilih Virtual Directory maka akan dilanjutkan ke
Virtual Directory Creation Wizard seperti yang tampak pada
Gambar 4.47.
Pada proses sebelumnya, sesudah memilih Next kemudian akan dilanjutkan ke Virtual Directory Alias dan mengisikan nama Virtual
Direktory pada kolom Alias. Seperti pada Gambar 4.48.
Gambar 4.48 Virtual Directory Alias.
Pada Web Site Content Direktory terdapat kolom Path untuk memasukkan lokasi folder Directory yang akan disimpan. Seperti yang tampak pada Gambar 4.49.
Pilih Browse pada form Gambar 4.49. Setelah memilih Browse maka akan muncul form Browse for Folder seperti pada Gambar 4.50.
Gambar 4.50 Browse file Story yang disimpan.
Pilih lokasi folder Directory yang akan disimpan seperti pada Gambar 4.50. dan pilih Ok. Setelah itu maka lokasi folder Directory tersimpan seperti yang tampak pada Gambar 4.51.
Pilih Next untuk melanjutkan ke proses Virtual Directory Access
Permissions. Kemudian pilih Read dan Run scirpts ( such as ASP ) dan
proses pembuatan new virtual directory sudah selesai seperti yang tampak pada Gambar 4.52.
Gambar 4.52 Check List Web. 4.11. Mengedit Web Site Properties
Mengedit Web Site merupakan hal yang terpenting dalam melakukan pembaharuan Web Site itu sendiri. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu :
1. Klik Start
2. Pilih Administrative Tools
Maka akan tampil jendela Internet Information Services (IIS)
Manager. Kemudian Klik Web Site terlihat seperti pada Gambar 4.53.
Gambar 4.53 Internet Information Services (IIS) Manager. 4. Pilih menu Actions, kemudian Properties maka akan muncul jendela
Gambar 4.54 Server Properties
5. Klik tab document, kemudian tentukan dokumen default dari Web Site yang telah dibuat index. htm.
6. Klik tombol OK.
4.5.1 Hasil dari konfigurasi Properties :
Konfigurasi Properties ini menguraikan tentang penempatan
content page pada server yang terdiri dari koleksi.html, home.html,
Gambar 4.45 Properties web. 4.12. Mencoba Web Site
Dalam percobaan Web Site ini telah dilakukan beberapa percobaan dengan mengakses IP Address pada server yang telah di setting sebelumnya. Untuk mencoba Web Site yang telah dibuat pada komputer adalah :
1. Klik Start.
2. Pilih All Programs. 3. Klik Internet Explorer.
4. Ketik alamat sebagai berikut : http://10.5.41.160 pada browser Internet
Explorer tersebut, maka akan tampil jendela home dari monggo.com (situs
Gambar 4.56 Hasil Web Site dalam Kerja Praktek di PLN.
Percobaan Web Site yang telah dibuat dalam Kerja Praktek, Web Site yang telah dibuat terdiri dari beberapa bagian yaitu Home, Koleksi, Story, dan email dari PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik. Berikut gambar dari Home, Koleksi, Story dan email.
1. Home
2. Koleksi
Gambar 4.58 koleksi dari monggo.com Pada koleksi berisi 10 Kualitas Kepribadian baik yaitu: 1. Ketulusan
2. Kerendahan hati
Gambar 4.60 koleksi dari monggo.com 3. Kesetiaan
4. Positive Thinking
Gambar 4.62 koleksi dari monggo.com 5. Keceriaan
6. Bertanggung jawab
Gambar 4.64 koleksi dari monggo.com 7. Percaya Diri
8. Kebesaran Jiwa
Gambar 4.66 koleksi dari monggo.com
9. Easy Going
10.Empati
Gambar 4.68 koleksi dari monggo.com 3. Story
4. Email PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik
Halaman email ini merupakan web email yang dibuat oleh PT. PLN (PERSERO) yang di akses secara terpusat. Web email ini hanya bisa digunakan oleh seluruh karyawan PT. PLN (PERSERO). Seperti yang tampak pada Gambar 4.70.
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil Kerja Praktek yang telah diuji, maka dapat diambil kesimpulan dan saran-saran dari hasil yang telah peroleh. Kesimpulan dan saran ini antara lain sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan
Web Server pada PT. PLN (PERSERO) APJ Gresik ini diantaranya
sebagai berikut :
1. Memberikan layanan informasi untuk karyawan sebagai wacana dalam pengembangan diri.
2. Komputer server memanfaatkan IP address untuk web site lokal.
3. Proses pemeliharaan web site lebih mudah karena berada pada
Local Area Network.
5.2 Saran
Saran yang bisa diberikan oleh penulis dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan sistem ini antara lain sebagai berikut:
1. Web site ini agar dapat mudah di akses secara luas oleh publik
dengan menggunakan alamat domain, bukan menggunakan alamat IP lagi.
2. Web site ini akan menjadi lebih baik jika dikembangkan secara
instansi-instansi lainnya dapat lebih mudah untuk mengimplementasikan pembayaran rekening listrik.
3. Penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan konfigurasi sesuai akan mendukung kinerja aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2004. Panduan Lengkap Windows Server 2003. Wahana Komputer : semarang. Andi. 2004. Windows Server 2003 Web Edition. Wahana Komputer : semarang. Ir. Sudantha Wirija. 2005. Microsoft Windows Server 2003. PT Elex Media
Komputindo : Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/8794625/Instalasi-Windows-Server-2003 (di akses 5 Februari 2011).
http://id.wikipedia.org/wiki/Windows_Server_2003 (di akses 20 Februari 2011).