6. Windows Storage Server 2003
3.2.2 Prinsip Kerja Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan
bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data.
Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet
sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain.
Dari definisi di atas untuk mudah diingat, Anda menggunakan
router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain.
Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet), Seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Prinsip Kerja Router
Router untuk menghubungkan beberapa jaringan akan
menggunakan komputer yang banyak pula. Seperti yang tampak pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Router Menghubungkan Beberapa Jaringan
Router menafsirkan informasi dari satu jaringan ke jaringan
terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing-masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridge dan router lainnya.
Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi
mana yang paling sibuk dan router bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih. Perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, maka perusahaan itu harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. Ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
3.9 SWITCH
Switch jaringan atau switch sebenarnya adalah sebuah alat jaringan
yang melakukan bridging transparan (penghubung segmentasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC). Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge. Switch Jaringan dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Switch Jaringan
Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas
paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub.
Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah
terpasang pada jaringan. Switch digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil, tetapi masih menyediakan interkoneksi yang memadai antar jaringan. Switch meningkatkan kinerja jaringan dengan cara menyediakan dedikasi bandwidth pada masing-masing port, tanpa mengganti peralatan yang ada seperti NIC, hub, pengkabelan, router atau
bridge yang sudah terpasang. Switch juga dapat mendukung banyak transmisi
Gambar 3.5 Switch
Munculnya teknologi yang disebut dedikasi LAN adalah keunggulan penggunaan switch. Masing-masing port pada jaringan fast ethernet untuk saat ini mendukung sampai 1000 Mbps. Ada beberapa jenis switch yang beredar dipasaran, yang bekerja di layer 2 dan layer 3 pada lapisan OSI.
3.10 SERVER
Jaringan komputer umumnya saling berhubungan banyak komputer ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer yang berfungsi sebagai
“pelayan” pengiriman data dan/atau penerima data serta mengatur pengiriman
dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai
client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang
khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer, yaitu
client-server dan peer-to-peer yang akan dijelaskan pada sub bab 3.4.1 dan
3.4.2.
3.4.1. Client-server
Jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti
www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau
bisa juga banyak layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file
server, database server dan lainnya, seperti pada Gambar 3.7
Gambar 3.7 Client-Server.
Jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_keuangan.xls dan juga memberi akses file manajemen.doc kepada C.
Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai
server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka
jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
3.5. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu atau rusak maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi.
Node adalah Titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan meneruskan ke- semua komputer yang terhubung dengan hub. Keuntungan menggunakan topologi star yaitu fleksibelitas tinggi. Penambahan atau perubahan komputer
sangat mudah dan tidak menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi Bus Kelemahan menggunakan topologi star yaitu boros kabel perlu penanganan khusus jika hub rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak. Topologi star dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Topologi Star
Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke
seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun secara logika sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini
Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh
simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point). apabila menggunakan HUB maka secara fisik jaringan berbentuk topologi star namun secara logis bertopologi Bus. Adapun karakteristik topologi star, yaitu : 1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB). 2. Bila setiap paket yang masuk ke konsentrator (HUB) kemudian di
broadcast ke seluruh node yang terhubung sangat banyak
(misalnya memakai HUB 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
3. Sangat mudah dikembangkan, karena setiap node hanya terhubung secara langsung ke hub.
4. Jika salah satu ethernet card rusak atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan tersebut. 5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
3.6. IIS (Internet Information Service)
IIS (Internet Information Service) merupakan tool yang dipakai untuk
mengatur aplikasi-aplikasi yang berbasis web dalam suatu jaringan internet maupun intranet. Dalam Windows Server 2003 IIS yang dipakai adalah IIS 6.0 adalah World Wide Web (HTTP), File Transfer Protokol (FTP), Simple Mail
Transfer (NNTP) dan IIS Admin. Dibandingkan dengan versi sebelumnya, IIS
versi 6.0 memiliki banyak keunggulan, yaitu: a. Kemampuan Web Service yang handal
Dengan diterapkan toleransi kesalahan pada Internet Information
aplikasi, maka aplikasi yang lain tidak berhenti, sehingga sistem masih dapat berjalan.
b. Pengaturan server yang lebih mudah
Penambahan beberapa tool akan mempersingkat waktu bagi seseorang administrator dalam melakukan suatu konfigurasi. Di samping itu, penggunaan teks XML dan perintah script menyebabkan konfigurasi dapat langsung diterapkan tanpa harus mematikan server.
c. Penggabungan beberapa fungsi menjadi satu
IIS (Internet Information Service) versi 6.0 memungkinkan untuk
menggabungkan beberapa aplikasi web dalam satu server. Selain memudahkan bagi seorang administrator dalam melakukan manajemen data, juga akan menekan biaya operasional.
d. Mendukung beberapa format aplikasi Web
IIS (Internet Information Service) versi 6.0 sudah mendukung aplikasi
yang berbasis Microsoft ASP.NET dan Microsoft .NET framework serta XML (Extensible Markup Language).
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini akan dibahas tentang hasil dari Kerja Praktek yang telah dibuat berdasarkan materi yang didapat dari berbagai buku sehingga terbentuk menjadi sebuah web dan dapat diakses pada jaringan lokal saja dan juga akan mengujikan sebuah web yang telah dibuat tersebut dapat diakses atau tidak, maka dapat dilakukan dengan memasukkan IP address sesuai dengan IP address yang telah diatur.