• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Buku Perpustakaan STIKOM Surabaya Menggunakan Metode K-Means Clustering.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Buku Perpustakaan STIKOM Surabaya Menggunakan Metode K-Means Clustering."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN BUKU PERPUSTAKAAN STIKOM SURABAYA MENGGUNAKAN METODE

K-MEANS CLUSTERING

TUGAS AKHIR

Nama : Arief Rahman Susanto

NIM : 05.41010.0197

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

K-MEANS CLUSTERING

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Komputer

Oleh :

Nama : Arief Rahman Susanto

NIM : 05.41010.0197

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(3)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Perpustakaan…. ... 6

2.2 Dewey Decimal Classification …... 8

2.2.1 Komponen DDC ... 9

2.2.2 Cara Kerja Sistem DDC ... 10

2.2.3 Keunggulan dan Kelemahan DDC ... 11

2.3 Sistem Pendukung Keputusan ... 13

STIKOM

(4)

v

2.5 Algoritma K-Means …... 16

2.6 SQL ... 21

2.7 Visual Basic 2005 ... 22

BAB III. PERANCANGAN SISTEM ... 23

3.1 Analisis Permasalahan ……... 23

3.2 Model Pengembangan ... 24

3.3 Metode Penelitian ………... 24

3.3.1 Studi Pustaka ………... 24

3.3.2 Wawancara ………... 25

3.3.3 Analisa Data ………... 25

3.4 Perancangan Sistem ... 25

3.4.1 Flowchart Algoritma K-Means ... 26

3.4.2 Sistem Flow Lama Menentukan Buku yang Akan Dibeli ... 27

3.4.3 Sistem Flow Menentukan Buku yang Akan Dibeli ... 28

3.4.4 Rancangan Input Output …………... 30

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 35

4.1 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 35

4.2 Implementasi Sistem ... 35

4.2.1 Form Utama ………... 35

4.2.2 Form Login ... 36

4.2.3 Form DDC ... 37

STIKOM

(5)

vi

Halaman

4.2.4 Form Pinjaman ... 37

4.2.5 Form Import Data Pinjaman Buku ... 38

4.2.6 Form K-Means ... 39

4.2.7 Form History ... 40

4.2.8 Ubah Kata Kunci ... 40

4.2.9 Form Pengguna ... 41

4.2.10 Form Laporan ... 41

4.3 Uji Coba dan Evaluasi Sistem ... 42

4.3.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi …... 42

4.3.2 Uji Coba Kasus Perhitungan K-Means ... 46

A.

Test Case

Dengan Dua

Cluster

……….. 47

B.

Test Case

Dengan Tiga

Cluster

………. 65

C.

Test Case

Dengan Empat

Cluster

………. 74

BAB V. PENUTUP ... 100

5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ………. 103

Lampiran 1 Biodata Penulis …... 104

Lampiran 2 Listing Program 1 ... 105

STIKOM

(6)

i

Solusi pemanfaatan teknologi komputer sebagai alat bantu dalam

mendukung kegiatan operasional suatu bidang usaha memudahkan manusia dalam

mendapatkan data atau informasi secara cepat, tepat dan akurat sehingga

efektivitas dan efisiensi kerja tercapai. STIKOM Surabaya merupakan salah

satunya sekolah tinggi yang memanfaatkan teknologi komputer untuk mendukung

kegiatan operasional sehari-harinya, contohnya adalah pemanfaatan teknologi

komputer dalam proses pengadaan koleksi buku di perpustakaan.

Dalam membantu proses pengadaan buku di perpustakaan STIKOM

surabaya maka dibuatkan sebuah sistem pendukung keputusan dengan

menggunakan metode K-Means Clustering.

Dari hasil uji coba dan analisa yang dilakukan membuktikan bahwa

aplikasi yang dibuat dapat melakukan pengelompokan buku berdasarkan DDC

(Dewey Decimal Classification), angkatan studi mahasiswa dan jumlah pinjaman

menggunakan metode K-Means Clustering.

Kata Kunci : K-Means, K-Means Clustering, Perpustakaan, DDC

STIKOM

(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Solusi pemanfaatan teknologi komputer sebagai alat bantu dalam

mendukung kegiatan operasional suatu bidang usaha memudahkan manusia dalam

mendapatkan data atau informasi secara cepat, tepat dan akurat sehingga

efektivitas dan efisiensi kerja tercapai. STIKOM Surabaya merupakan salah

satunya sekolah tinggi yang memanfaatkan teknologi komputer untuk mendukung

kegiatan operasional sehari-harinya, contohnya adalah pemanfaatan teknologi

komputer dalam proses pengadaan koleksi buku di perpustakaan.

Pada proses pengadaan koleksi buku baru, perpustakaan STIKOM

Surabaya masih mengalami permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain

adalah petugas perpustakaan belum dapat mengetahui buku apa yang paling

banyak dipinjam dalam periode tertentu dan untuk pembelian buku baru selama

ini hanya berdasarkan usulan dari anggota perpustakaan yang diajukan ke kaprodi.

Hal ini dapat dipakai oleh petugas perpustakaan untuk memperoleh informasi

buku yang lebih akurat dengan menerapkan metode K-means.

K-means adalah algoritma clustering untuk data mining yang diciptakan

tahun 70an dan berguna untuk melakukan clustering secara unsupervised learning

(pembelajaran yang tidak terawasi) dalam suatu kumpulan data berdasarkan

parameter tertentu. Menurut Kardi (2007), K-means adalah sebuah algoritma

untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek-objek (dalam hal ini data)

berdasarkan parameter tertentu ke dalam sejumlah group, sehingga dapat berjalan

STIKOM

(8)

lebih cepat daripada hierarchical clustering (jika k kecil) dengan jumlah variable

yang besar dan menghasilkan cluster yang lebih rapat.

Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Buku

Perpustakaan STIKOM Surabaya Menggunakan Metode K-means Clustering

dapat bermanfaat bagi petugas perpustakaan karena memperoleh informasi

pembelian buku baru yang sesuai dengan minat mahasiswa dan jumlah buku yang

dipinjam. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem yang dapat menentukan buku

apa yang akan dibeli agar bisa bermanfaat bagi anggota perpustakaan berdasarkan

tiap angkatan dalam periode tertentu.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat melakukan pengelompokan

kategori buku berdasarkan kategori DDC, angkatan studi mahasiswa dan

jumlah peminjaman mulai 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember

2011 menggunakan metode k-means.

2. Bagaimana membuat perancangan aplikasi yang dapat melakukan

pengelompokan kategori buku berdasarkan metode k-means clustering.

1.3 Batasan masalah

1. Sistem informasi yang dibuat merupakan aplikasi berbasis desktop.

2. Sistem yang dibuat tidak membahas transaksi peminjaman buku.

STIKOM

(9)

3

3. Sistem yang dibuat hanya memberikan informasi buku pada anggota intern

perpustakaan STIKOM.

4. Data transaksi peminjaman diambil dari data yang sudah ada pada periode

1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011.

5. Data angkatan studi mahasiswa diambil dari angkatan 2008-2011.

6. Data mahasiswa diambil dari program studi Sistem Informasi.

7. Aplikasi ini tidak menangani transaksi pembelian buku baru yang sudah

pernah dipesan sebelumnya.

8. Batasan DDC menyesuaikan dengan yang ada di perpustakaan STIKOM.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka tujuan dari tugas akhir ini adalah:

1. Membuat aplikasi yang dapat melakukan pengelompokan kategori buku

berdasarkan kategori DDC, angkatan studi mahasiswa dan jumlah

peminjaman mulai 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011

menggunakan metode k-means.

2. Membuat perancangan aplikasi yang dapat melakukan pengelompokan

kategori buku berdasarkan metode k-means clustering.

1.5 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara garis besar tentang latar belakang

STIKOM

(10)

masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan

sistematika penulisan tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan secara singkat tentang teori-teori dasar

yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan.

Pada bab ini dijelaskan tentang beberapa landasan teori yang

digunakan antara lain : perpustakaan, dewey decimal classification,

sistem pendukung keputusan, clustering, algoritma k-means, sql,

visual basic2005.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini berisi penjelasan tentang langkah-langkah untuk

pemecahan masalah dalam tugas akhir termasuk: menganalisis

permasalahan, tujuan penelitian, penyelesaiannya, gambaran sistem

yang akan di buat dalam System Flow, Design Input dan Output,

Test CaseDesignInput dan Output.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari program,

berisikan langkah-langkah implementasi dari penggunaan program

dan hasil implementasi dari program, serta analisis terhadap kinerja

program tersebut beserta analisis uji perhitungan metode

Perbandingan Eksponensial.

STIKOM

(11)

5

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pernyataan dalam

perumusan masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam

pengembangan program di waktu yang akan datang.

STIKOM

(12)

6

2.1 Perpustakaan

Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007)

disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis,

karya cetak, dan/ atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku

guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

rekreasi para pemustaka. Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3)

perpustakaan adalah: sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu

sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang

biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca,

bukan untuk dijual.

Institusi merupakan struktur dan mekanisma aturan dan kerjasama sosial

yang mengawal perlakuan dua atau lebih individu. Institusi bisa juga berarti

lembaga yaitu badan (organisasi) yang bermaksud melakukan suatu penyelidikan

keilmuan atau melakukan suatu usaha. Pengelola berasal dari kata to manage yang

berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola. Jadi pengelola adalah

seseorang yang mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola. Koleksi berarti

kumpulan benda yang digemari. Dengan demikian maka koleksi karya tulis, karya

cetak dan/ atau karya rekam adalah kumpulan informasi yang berbentuk tulisan

tangan, buku cetakan maupun yang direkam dalam berbagai media termasuk

media elektronik dan digital. Profesional berarti memerlukan kepandaian khusus

untuk menjalankan. Dengan demikian “mengelola koleksi karya tulis, karya cetak

STIKOM

(13)

7

dan atau karya rekam secara profesional” berarti mengurus, mengatur,

melaksanakan, mengelola kumpulan informasi dalam berbagai bentuk atau format

dimana dalam melakukan pengelolaannya tersebut diperlukan keahlian khusus.

Baku berarti sesuatu yang dipakai dasar ukuran (nilai, harga, dsb) standar. Jadi

sistem baku merupakan sistem yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan

pengelolaan koleksi karya tulis, karya cetak dan atau karya

rekam. Pemustaka menurut UU 43 tahun 2007 adalah pengguna perpustakaan,

yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang

memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Dengan demikian maka makna dari kedua definisi yang dikutip pada

awal tulisan ini adalah: perpustakaan merupakan institusi atau lembaga tempat

menyimpan informasi dalam bentuk buku dan bentuk-bentuk lain yang disimpan

menurut aturan tertentu yang baku untuk digunakan oleh orang lain (bukan hanya

digunakan oleh pribadi) secara gratis untuk bermacam-macam tujuan atau

kebutuhan seperti untuk pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

rekreasi. Mari kita bandingkan dengan definisinya Wikipedia yang mendefinikan

perpustakaan sebagai berikut:”A library is a collection of sources, resources, and

services, and the structure in which it is housed; it is organized for use and

maintained by a public body, an institution, or a private individual. In the more

traditional sense, a library is a collection of books. It can mean the collection, the

building or room that houses such a collection, or both.” Jadi makna beberapa

definisi tersebut memiliki pengertian yang sama yakni: (1) merupakan kumpulan

bahan perpustakaan; (2) dikelola secara profesional dengan sistem tertentu (baku);

STIKOM

(14)

(3) dikelola oleh lembaga atau institusi dan atau individu; (4) diselenggarakan

untuk kebutuhan pemustaka.

2.2 Dewey Decimal Classification

Dewey Decimal Classification adalah merupakan salah satu sistem

pengklasifikasian koleksi buku yang ditemukan oleh Melvil Dewey. Nama

lengkapnya Melville Louis Kassuth Dewey (1851-1931). Pada 1874 Dewey

sebagai pustakawan di Amhers College, Massachuseetts, Tahun 1876 ia

menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul “A classification and subject index

for a library”. Terbit pertama kali hanya sebanyak 42 halaman yang berisi 12

halaman pendahuluan, 12 halaman bagan dan 18 halaman indeks. Sejak edisi

pertama diterbitkan, DDC terus menerus mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan. Banyak subyek-subyek baru yang ditambahkan. Adakalanya notasi

mengalami perluasan dan perubahan lokasi karena perkembangan subyek

tersebut. Kelestarian DDC sampai dapat mencapai umur lebih seabad dan banyak

pemakainya di dunia, disebabkan karena DDC secara berkala ditinjau kembali dan

diterbitkan edisi barunya. Lembaga yang mengawasi dan mendukung penerbitan

DDC ialah “The Lake Placed Education Foundation” dan “The Library of

Congress” di Amerika Serikat sarana komunikasi diterbitkan “Decimal

Classification, adition, notes, decisions” (disingkat DC). DDC dalam

pengembangannya menggunakan sistem desimal angka arab sebagai simbol

notasinya.

STIKOM

(15)

9

2.2.1 Komponen DDC

Dalam klasifikasi Persepuluhan Dewey ini terdapat 3 komponen, yaitu

Bagan, indeks Relatif, dan Tabel-tabel. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan

pada uraian berikut ini.

A. Bagan (Schedules)

Klasifikasi Dewey adalah bagan klasifikasi sistem hirarki yang

menganut prinsip “desimal” untuk membagi semua bidang ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan dibagi ke dalam 9 kelas utama, yang diberi kode/lambang

angka (selanjutnya disebut notasi). Seperti telah dijelaskan pada halaman

sebelumnya. Dalam DDC ini semakin khusus suatu subyek, semakin panjang

notasinya. Karena banyak angka yang ditambahkan pada notasi dasarnya.

Pembagiannya dari umum ke khusus.

B. Indeks Relatif (Relative Index)

Untuk membantu mencari notasi suatu subyek dalam DDC terdapat

‘Indeks Relatif’. Pada indeks relatif ini terdaftar sejumlah istilah yang disusun

berabjad. Istilah-istilah tersebut mengacu ke notasi yang terdapat dalam bagan.

Dalam indeks ini didaftar sinonim untuk suatu istilah, hubungan-hubungan

dengan subyek lainnya. Bila suatu subyek telah ditemukan dalam indeks relatif,

hendaklah ditentukan lebih lanjut aspek dari subyek yang bersangkutan. Cara

yang paling cepat untuk menentukan notasi suatu subyek adalah melalui indeks

relatif. Tetapi menentukan notasi hanya melalui dan berdasarkan indeks relatif

saja tidak dapat dibenarkan. Setelah suatu subyek diperoleh notasinya dalam

indeks relatif, harus diadakan pengecekan dengan notasi yang terdapat dalam

STIKOM

(16)

bagan. Dengan demikian dapat diketahui apakah notasi tersebut betul-betul sesuai

dengan karya yang sedang diklasifikasikan.

C. Tabel-Tabel

Kecuali pembagian kelas secara desimal dengan notasi yang terdaftar

dalam bagan, DDC juga mempunyai sarana lain. Untuk membagi/ memperluas

subyek lebih lanjut, yaitu dengan menyediakan sejumlah tabel pembantu atau

auxiliary tables. Notasi pada table-tabel tersebut hanya dapat digunakan dalam

rangkaian dengan notasi yang terdapat dalam bagan. Dengan kata lain, notasi

yang terdapat dalam tabel tidak pernah berdiri sendiri, selalu dirangkaikan dengan

notasi dalam bagan.

2.2.2 Cara Kerja Sistem DDC

Dewey membagi berbagai disiplin pengetahuan yang ada ke dalam

sepuluh kelas utama (main class) dengan satu “Generalities”. Selanjutnya,

kelas-kelas utama tersebut dibagi lagi ke dalam sepuluh divisi, dan setiap divisi dibagi

lagi ke dalam sepuluh section. Ke-sepuluh kelas utama tersebut adalah :

1. 000 Generalities.

2. 100 Philosophy, psychology.

3. 200 Religion.

4. 300 Social Science (incl. economics).

5. 400 Language.

6. 500 Natural Science.

7. 600 Technology (incl. medicine, management).

8. 700 Art (incl. architecture, paintings, photography).

9. 800 Literature.

STIKOM

(17)

11

10.900 History geography, biography.

Kelas utama 000 digunakan untuk karya-karya yang tidak terbatas pada satu

disiplin ilmu saja, misalnya ensiklopedia. Kelas ini juga digunakan untuk bidang

yang berhubungan dengan pengetahuan dan informasi, misalnya ilmu komputer,

ilmu perpustakaan. Angka pertama pada nomor-nomor tersebut menunjukkan

main class. Masing-masing main class terdiri dari 10 divisi, juga menggunakan

nomor 0-9. Angka yang menunjukkan divisi adalah angka kedua. Misalnya, 600

digunakan untuk buku-buku yang membahas tentang teknologi/ ilmu terapan

secara umum, 610 untuk ilmu kedokteran, 620 untuk ilmu teknik, 630 untuk

pertanian.

Masing-masing divisi dibagi lagi menjadi 10 section, juga menggunakan

nomor 0-9. Angka ketiga dalam nomor DDC menunjukkan section. Misal, 610

digunakan untuk karya umum di bidang kedokteran, 611 untuk anatomi manusia,

612 untuk fisiologi manusia, 613 untuk bidang promosi kesehatan. Selanjutnya,

setelah tiga nomor utama tersebut, angka desimal dapat digunakan sejauh

diperlukan. Misalnya, 611.1 untuk buku yang membahas tentang organ-organ

kardiovaskular, 611.2 untuk buku yang membahas tentang organ-organ

pernafasan.

2.2.3 Keunggulan Dan Kelemahan DDC

a. keunggulan

1. DDC merupakan sistem yang praktis dan paling banyak digunakan di

dunia karena kehandalannya.

2. Indeks relatif menyatukan subjek yang sama dengan aspek berlainan yang

tersebar dalam berbagai disiplin ilmu.

STIKOM

(18)

3. Notasi dengan angka Arab dikenal secara universal. Pustakawan dengan

latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda dengan mudah dapat

menyesuaikan sistem tersebut.

4. Urutan numeric kasat mata memudahkan penjajaran dan penempatan

buku-buku di rak.

5. Penggunaan notasi desimal memungkinkan perluasa pembagian sub divisi

tanpa batas.

6. Revisi berkala dengan interval teratur menjamin kemutakhiran bagan

klasifikasi DDC.

b. Kelemahan

1. Disiplin ilmu yang berakitan sering kali terpencar. Misalnya 300

ilmu-ilmu sosial terpisah dari 900 Geografi dan Sejarah. Pada bidang lain, kelas

400 Bahasa terpisah dari 800 Sastra.

2. Penempatan beberapa subjek tertentu dipermasalahkan. Misalnya ilmu

perpustakaan pada kelas karya umum 000, psikologi sebagai sub divisi

dari filsafat 100 dan olahraga serta hiburan dan kesenian 700.

3. Pada kelas 800, karya literer oleh pengarang yang sama disebarkan

berdasarkan bentuk literer. Padahal para pakar menginginkannya menjadi

satu.

4. Basis sepuluh dalam DDC membatasi kemampuan perluasan sistem

notasi. Karena, dari sepuluh divisi hanya Sembilan yang dapat diperluas

untuk member tempat subjek yang bertingkat sama dalam hirarki. Bila

sebuah subjek dibagi dalam 10 subdivisi, perluasan hanya mampu

menampung 9 subdivisi yang setara. Padahal dalam kenyataan subdivisi

STIKOM

(19)

13

yang ada lebih dari 9 sehingga beberapa subdivisi terpaksa mengalah turun

lebih rendah menjadi subdivisi-subdivisi.

5. Laju pertumbuhan ilmu pengetahuan tidak sama sehingga membuat

struktur ilmu pengetahuan tidak seimbang. Ada kelas yang dianggap statis

seperti Agama dan Filsafat, ada pula yang tumbuh cepat seperti kelas 300

ilmu-ilmu sosial, 500 Sains dan 600 Teknologi. Pada kelas 300, 500 dan

600 ada kesan terlalu padat.

6. Perluasan sebuah subjek dapat dilakukan dengan sistem desimal, tetapi

anehnya angka baru untuk subjek baru tidak dobel disisipkan antara nomor

koordinat (yaitu nomor antara divisi, misalnya 610 dan 620) walaupun

memang tempat yang layak ada diantara nomor koordinat. DDC

melakukan penambahan subjek baru dengan memasukkannya pada

subdivisi dari subjek yang telah ada.

7. Karena kemampuan perluasan tidak terbatas berkat sistem desimal,

hasilnya ialah angka yang cukup panjang untuk beberapa subjek. Angka

yang panjang menyulitkan penempatan buku di rak.

2.3 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan atau yang biasa disebut Decision Support

System (DSS) adalah sebuah sistem yang ditujukan untuk mendukung para

pengambil keputusan manajerial untuk masalah semiterstruktur. Scott Morton

mendefinisikan DSS sebagai “sistem berbasis computer interaktif, yang

membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai

model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur” (Gory dan Scott

Morton, 1971). Seperti yang disebutkan oleh Turban (2005: 136) yaitu DSS

STIKOM

(20)

dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk

memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian

mereka. DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian

atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh

algoritma. Sebagai istilah umum DSS digunakan untuk menggambarkan semua

sistem terkomputerisasi yang mendukung pengambilan keputusan pada suatu

organisasi. Tujuan utama dari DSS yaitu untuk mendukung dan meningkatkan

pengambilan keputusan (Turban, 2005: 138).

Sesuai dengan konsep DSS diatas, maka menurut Turban (2005: 20)

yang membedakan DSS dengan Sistem Informasi Manajemen adalah “Organisasi

bisa saja memiliki suatu sistem manajemen pengetahuan untuk memandu seluruh

personelnya dalam memecahkan masalah, ia dapat memiliki DSS tersendiri untuk

pemasaran, keuangan, dan akuntansi, sistem SCM untuk produksi, dan beberapa

sistem pakar untuk membuat diagnosis dan help desk perbaikan”. Jadi bisa

dikatakan perbedaan antara Sistem Pendukung Keputusan

(SPK) dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat dilihat pada Tabel F.1.1.

Tabel 2.1. Perbedaan Antara Sistem Pendukung Keputusan dengan Sistem Informasi Manajemen (Laudon, 2005)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memberikan serangkaian kemampuan

baru untuk keputusan-keputusan non rutin dan kendali pengguna.

Menghasilkan laporan regular terjadwal dan baku berdasarkan data yang diambil dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (SPT) milik organisasi. Sebuah laporan SIM pada umumnya menunjukkan ringkasan penjualan perbulan untuk masing-masing wilayah penjualan utama.

STIKOM

(21)

15

Menekankan perubahan, fleksibilitas, dan respon cepat. Dengan adanya SPK tidak perlu susah payah menghubungkan pengguna dengan alur informasi terstruktur, menghasilkan model-model, asumsi dan pertanyaan khusus yang semakin diperluas serta menampilkan grafik.

Memberikan kepada manajer laporan berdasarkan aliran rutin data dan membantu kendali umum perusahaan.

SPK menyelesaikan semi terstruktur dan menganalisis masalah tak terstruktur.

Menyelesaikan masalah-masalah terstruktur.

2.4 Clustering

Metode data mining dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi atau

aplikasi dimana mereka digunakan. Teknik data mining yang digunakan dalam

menyelesaikan tugas akhir ini adalah menggunakan teknik cluster analisis.

Clustering adalah sekumpulan data yang memiliki kesamaan terhadap data lain

yang ada dalam satu cluster dan tidak memiliki kesamaan dengan objek di cluster

yang berbeda (Han, 2007:383). Clustering atau yang biasa disebut data

segmentation di dalam sebuah aplikasi karena clustering membagi data yang

sangat besar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kepada kesamaan yang

ada.

Clustering juga dapat digunakan untuk outlier detection, dimana jarak

terluar lebih menarik dari kasus-kasus yang biasanya. Sebagai cabang dari

statistika, analisis cluster telah lebih luas dipelajari dalam beberapa tahun,

mengutakaman pada distance-based cluster analysis (Han, 2007: 384). Perangkat

analisis cluster berdasarkan pada k-means, k-medoids, dan beberapa metode

STIKOM

(22)

lainnya yang juga dibangun ke dalam banyak paket software analisis statistik,

seperti S-Plus, SPSS, dan SAS.

Metode clustering pada dasarnya melakukan segmentasi atau

pengelompokkan suatu populasi data yang heterogen menjadi beberapa sub group

atau cluster. Metode ini dikategorikan ke dalam teknik undirect knowledge atau

unsuppervised learning karena tidak membutuhkan proses pelatihan untuk

klasifikasi awal data dalam masing-masing group atau cluster. Ada beberapa

kategori pendekatan clustering (Gunadarma, 2008), diantaranya :

a. Algoritma Partisi : mempartisi objek-objek ke dalam k cluster dan

realokasi objek-objek secara iteratif untuk memperbaiki clustering.

b. Algoritma Hirarkis : Agglomerative dimana setiap objek merupakan

cluster, gabungan dari cluster-cluster membentuk cluster yang besar

dan Divisive dimana semua objek berada dalam suatu cluster,

pembagian cluster tersebut membentuk cluster-cluster yang kecil.

c. Metode berbasis densitas : berbasis koneksitas dan fungsi densitas dan

noise disaring, kemudian temukan cluster-cluster dalam bentuk

sembarang.

d. Metode berbasis grid : kuantitas ruang objek ke dalam struktur grid.

e. Berbasis Model : menggunakan model untuk menemukan keadaan data

yang baik.

2.5 Algoritma K-means

K-means adalah algoritma clustering untuk data mining yang diciptakan

tahun 70an dan berguna untuk melakukan clustering secara unsupervised learning

(pembelajaran yang tidak terawasi) dalam suatu kumpulan data berdasarkan

STIKOM

(23)

17

parameter tertentu. Menurut Kardi, K-means adalah sebuah algoritma untuk

mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek-objek (dalam hal ini data)

berdasarkan parameter tertentu ke dalam sejumlah group.

K-means memiliki propeti : selalu ada K cluster, paling tidak memiliki

satu data dalam tiap cluster, cluster ini merupakan non-hierarki dan tidak akan

terjadi overlap, dan setiap member dari sebuah cluster berdekatan di-cluster

terhadap cluster lainnya karena kedekatan tidak selalu melibatkan pusat dari

cluster itu. Kelebihan dari K-meanscluster adalah : (Kardi, 2007)

a. Dengan jumlah variable yang besar, K-means dapat berjalan lebih

cepat daripada hierarchical clustering (jika k kecil).

b. K-means memungkinkan menghasilkan cluster yang lebih rapat

daripada hierarchical clustering, terutama jika cluster berupa bola.

Selain memiliki kelebihan, K-means juga memiliki kekurangan.

Kekurangan dari algoritma K-means ini adalah : (Kardi, 2007)

a. Kesulitan dalam membandingkan kualitas dari hasil cluster (seperti

untuk perbedaan pembagian awal atau nilai dari K yang

mempengaruhi hasil).

b. Jumlah cluster yang tepat dapat membuat kesulitan dalam

memprediksi berapakah K seharusnya.

c. Tidak akan bekerja dengan baik dengan cluster yang tidak berbentuk

bulat.

d. Pembagian awal yang berbeda dapat menghasilkan akhir cluster yang

berbeda. Hal ini membantu untuk menjalankan kembali program

STIKOM

(24)

menggunakan nilai K yang berbeda, untuk perbandingan hasil akhir

yang diperoleh.

Berikut adalah langkah-langkah dalam memproses algoritma K-means :

(Larose, 2007)

1. Langkah pertama : tentukan terlebih dahulu jumlah k-cluster yang

diinginkan.

2. Langkah kedua : lakukan inisialisasi untuk menentukan pusat cluster.

3. Langkah ketiga : untuk tiap baris yang ada, temukan pusat cluster yang

terdekat. Untuk menghitung distance atau jarak antara data dengan

pusat cluster digunakan rumus Distance Euclidian :

(Sumber : Kantardzic, 2003)

Dimana Xi adalah data, Mk adalah centroid dari tiap-tiap cluster dan p

adalah jumlah kriteria yang ada.

4. Langkah keempat : menentukan grup berdasarkan jarak terpendek.

5. Langkah kelima : untuk tiap k cluster, temukan centroid (means) dari

cluster tersebut dan update lokasi dari pusat cluster ke dalam nilai

centroid baru.

(Sumber : Jurnal Sistem dan Informatika Vol. 3, 2007)

Dimana M k adalah mean yang baru, N k adalah jumlah dari pola pada

cluster k, dan X jk adalah pola nomor urutan k yang menjadi anggota

cluster.

STIKOM

(25)

19

6. Langkah keenam : ulangi langkah ketiga 3 sampai ke 5 hingga batas

nilai iterasi atau nilai toleransi (selisih M lama dan baru yang

diperbolehkan untuk menghentikan algoritma) yang ditentukan atau

masih ada data yang berpindah.

Algoritma ini akan berhenti apabila centroid tidak berubah lagi. Dengan

kata lain, algoritma berhenti ketika semua cluster C1, C2, C3…..Ck, dan semua

baris dimiliki oleh setiap pusat cluster dalam cluster tersebut. Alternative lain,

algoritma akan berhenti ketika beberapa

criteria telah diketemukan, seperti tidak adanya pengurangan yang signifikan di

dalam sum of squared errors:

(Sumber : Larose, 2005)

Dimana p € Ci mewakili tiap data di dalam cluster ke-I dan mi mewakili centroid

dari cluster ke-i.

Dari hasil cluster yang dihasilkan oleh algoritma K-means ini masih

belum diketahui cluster mana yang potensial. Untuk mencari cluster yang

potensial terdapat berbagai cara. Salah satunya adalah menggunakan Distance

Ecludian, akan tetapi ecludian untuk mencari cluster yang potensial dicari dengan

menghitung jarak centroid tiap-tiap cluster dengan titik nol sehingga rumus

ecludiannya menjadi seperti rumus di bawah ini.

(Sumber : Kantardzic, 2003)

STIKOM

(26)

Dimana adalah centroid dari tiap-tiap cluster dan p adalah jumlah kriteria.

Dalam hal manfaat, algoritma ini tidak menjamin hasil yang optimal.

Kualitas hasil akhir bergantung kepada besarnya jumlah cluster, dan dalam

latihannya dapat lebih buruk dari hasil optimal. Semenjak algoritma ini menjadi

lebih cepat, metode yang biasanya menjalankan algoritma ini dalam beberapa

waktu dan menghasilkan cluster terbaik.

Start

Tentukan Jumlah Cluster

Menentukan Titik Tengah (Centroid)

Titik Tengah (Centroid)

Menghitung Jarak Masing-masing

Titik Terhadap Centroid

Nilai Jarak Titik Terhadap

Centroid

Menentukan Grup Berdasar Jarak

Terpendek

Data Grup Menghitung Titik Tengah Tiap Grup

Nilai Titik Tengah

Grup SSE > 0.001

Ya Tidak End

Hitung Nilai SSE Nilai SSE

Gambar 2.1. FlowchartK-meansClustering.

STIKOM

(27)

21

2.6 SQL

SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa query yang

digunakan untuk mengakses database relasional. SQL sekarang sudah menjadi

bahasa database standart dan hampir semua sistem database memahaminya. SQL

terdiri dari berbagai jenis statemen. Semuanya didesain agar dia memungkinkan

untuk dapat secara interaktif berhubungan dengan database.

Penggunaan SQL pada DBMS (Database Management System) sudah

cukup luas. SQL dapat dipakai oleh berbagai kalangan, misalnya DBA (Database

Administrator), programmer ataupun pengguna. Hal ini disebabkan karena :

a. SQL sebagai bahasa administrasi database

Dalam hal ini SQL dipakai oleh DBA untuk menciptakan serta

mengendalikan pengaksesan database.

b. SQL sebagai bahasa query interaktif

Pengguna dapat memberikan perintah-perintah untuk mengakses database

yang sesuai dengan kebutuhannya.

c. SQL sebagai bahasa pemrograman database

Pemrogram dapat menggunakan perintah-perintah SQL dalam program

aplikasi yang dibuat.

d. SQL sebagai bahasa client/ server

SQL juga dipakai untuk mengimplementasikan sistem client/ server.

Sebuah client dapat menjalankan suatu aplikasi yang mengakses database.

Dalam hal ini sistem operasi antara server dan client bisa berbeda.

STIKOM

(28)

Disamping hal tersebut diatas, SQL juga diterapkan pada internet atau

intranet untuk mengakses database melalui halaman-halaman web untuk

mendukung konsep web dinamis.

2.7 Visual Basic 2005

Visual Basic 2005 merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual

yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic 2005 merupakan bagian dari sebuah

suite aplikasi pemrograman bernama VisualStudio2005. Suite aplikasi ini adalah

suite aplikasi paling mutakhir yang dibuat oleh Microsoft dan sudah

menggunakan .NET Framework terbaru yaitu .NET Framework 2.0.

VisualBasic menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI)

yang lebih nyaman dan lebih mudah digunakan oleh pengguna. Banyak sekali

kelebihan yang dimiliki oleh VisualBasic2005 dibandingkan versi terdahulunya,

misalnya ADO.NET 2.0 fasilitas ClickOnce, serta penambahan berbagai control

baru seperti NotifyIcon, NumericUpDown dan lain-lain. Visual Basic 2005 juga

sudah sangat mendukung konsep pemrograman berorientasi objek (Object

Oriented Programming). Dalam Visual Basic 2005 akan dikenal konsep objek,

kelas (class), pewarisan (inheritance), namespace dan lain-lain.

STIKOM

(29)

23

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Permasalahan

Perpustakaan merupakan salah satu gudang ilmu pengetahuan bagi

sebagian masyarakat. Perpustakaan STIKOM Surabaya merupakan salah satu

tempat bagi para mahasiswa maupun dosen untuk belajar dan menambah

pengetahuannya melalui buku-buku yang ada. Pihak perpustakaan harus

senantiasa menambah buku baru ataupun menambah jumlah buku yang telah ada

sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang disediakan.

Saat ini perpustakaan STIKOM Surabaya telah mampu mengelola

sirkulasi perpustakaan secara komputerisasi. Semua transaksi peminjaman,

pengembalian dan pencarian koleksi telah berjalan dengan baik. Akan tetapi pihak

perpustakaan masih mengalami kesulitan dengan jenis buku yang harus mereka

beli agar sesusai dengan kebutuhan dosen dan mahasiswa. Karena belum adanya

sistem yang menangani masalah ini, akhirnya pihak perpustakaan menentukan

jenis buku baru yang akan mereka beli dengan cara melihat daftar usulan buku

dari mahasiswa dan dosen. Daftar usulan buku yang ada biasanya berisikan

puluhan jenis buku yang berbeda. Pihak perpustakaan biasanya memilih beberapa

diantaranya untuk dibeli tanpa ada metode perhitungan yang jelas sehingga

terkadang dapat menyebabkan kurang maksimalnya keputusan yang telah diambil.

Berdasarkan keterangan di atas, maka proses-proses penentuan jenis buku

baru yang akan dibeli tersebut dapat dilakukan melalui perhitungan dengan

STIKOM

(30)

metode K-means clustering sehingga dapat diperoleh alternatif-alternatif yang

lebih sesuai dengan kebutuhan.

3.2 Model Pengembangan

Tugas akhir ini berupa proyek pembuatan aplikasi penentuan buku baru

pada perpustakaan dengan menggunakan desktop. Desktop ini dibuat sebagai

media informasi seperti:

transaksi peminjaman, data buku, data mahasiswa, dan informasi-informasi yang

di butuhkan lainnya sehingga dalam memenuhi kebutuhan informasi dapat

terpecahkan.

Database

Gambar 3.1. Blok diagram sistem pengadaan buku perpustakaan

3.3 Metode Penelitian

Untuk membantu penyelesaian permasalahan dalam tugas akhir ini penulis

menggunakan beberapa metode penelitian yaitu:

3.3.1 Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu kegiatan penelitian yang mengacu pada buku-buku

yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian dan mendukung

kelengkapan informasi yang dibutuhkan. Studi pustaka dilakukan sebagai langkah

STIKOM

(31)

25

awal mencari gambaran mengenai aplikasi yang dibuat dan juga mendapatkan

informasi, teori pendukung dan juga data-data yang diperlukan.

3.3.2 Wawancara

Setelah memperoleh dan mempelajari bahan referensi yang diperlukan,

maka langkah berikutnya adalah proses pengumpulan data. Pada tahap ini,

wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi real dari proses transaksi

peminjaman buku. Wawancara dilakukan terhadap bagian yang bersangkutan

yaitu bagian peminjaman.

3.3.3 Analisa Data

Pada tahap ini dilakukan analisa data dari hasil survei dan wawancara yang

telah dilakukan sebelumnya. Data-data yang akan dianalisis dengan metode

k-meansclustering adalah :

1. Data DDC buku yang dipinjam.

2. Data peminjam sesuai dengan NIM.

3. Jumlah peminjaman selama tahun 2011.

Selanjutnya data-data tersebut diolah ke dalam sistem sehingga dapat

diperoleh gambaran umum dari hasil pengolahan data tadi.

3.4 Perancangan Sistem

Dalam perancangan sistem ini dapat memberikan gambaran tentang sistem

yang dibuat. Beberapa tahap dalam perancangan sistem yaitu:

a. Flowchart

b. Sistem Flow

c. Desain Input dan Output

STIKOM

(32)

3.4.1 Flowchart Algoritma K-Means

Tahap-tahap perhitungan algoritma K-means clustering dapat dilihat pada

gambar 3.2

Gambar 3.2. Flowchart Metode K-means Clustering sesuai dengan Sistem

Pendukung keputusan Penentuan Buku Perpustakaan STIKOM Surabaya

STIKOM

(33)

27

Pada gambar 3.2 adalah flowchart dari metode K-means Clustering sesuai

dengan program sistem pendukung keputusan penentuan buku perpustakaan

STIKOM Surabaya. Pertama yang dilakukan adalah inisialisasi data, dimana Xi

adalah jumlah peminjam sesuai dengan DDC dan angkatan. Setelah dilakukan

inisialisasi data, tentukan jumlah cluster yang diinginkan, dalam hal ini jumlah

cluster adalah sesuai dengan jumlah topik DDC. Setelah diketahui jumlah cluster,

tentukan titik tengah sesuai dengan jumlah topik DDC dengan menggunakan

rumus Mk. Kemudian masuk ke proses menghitung jarak dengan menggunakan

rumus D(Xi, Mk), apabila data yang digunakan untuk menghitung jarak belum

habis, akan berulang ke proses menghitung jarak, jika sudah habis maka lanjut ke

proses menentukan grup berdasarkan jarak terpendek. Setelah diketahui grup,

maka hitung centroid tiap grup dengan menggunakan rumus Mk. Jika grup belum

habis, akan berulang menghitung centroid tiap grup dan apabila grup sudah habis,

maka masuk proses hitung nilai error (SSE) dan akan timbul decision lagi.

Apakah SSE > 0.001? Jika iya, kembali ke proses menghitung jarak dan jika tidak

maka flowchart akan berhenti.

3.4.2 Sistem Flow Lama Menentukan Buku yang Akan Dibeli

Sistem flow yang selama ini dilakukan pihak perpustakaan adalah pertama

bagian perpustakaan mengambil data usulan dari database usulan. Setelah itu data

usulan buku akan digunakan untuk proses memilih jenis buku baru yang akan

dipilih yang dilakukan secara manual. Output dari proses memilih jenis buku baru

ini berupa daftar buku yang akan dipilih.

STIKOM

(34)

Gambar 3.3. Sistem Flow Lama Menentukan Buku yang Akan Dibeli

3.4.3 Sistem Flow Menentukan Buku yang Akan Dibeli

Pertama petugas perpustakaan melakukan proses menghitung jumlah

peminjam. Proses ini mengambil database DDC, Angkatan dan Transaksi

pinjaman 2011. Hasil dari proses yaitu jumlah peminjam yang akan dimasukkan

ke dalam database. Jika seluruh tanggal yang dipilih dalam satu periode belum

habis, maka akan kembali ke proses menghitung jumlah peminjam. Jika sudah

habis, maka akan dilanjutkan ke proses clustering K-Means. Proses ini akan

mengambil database jumlah peminjam. Output dari proses clustering ada dua,

STIKOM

(35)

29

pertama adalah angkatan dan DDC yang direkomendasikan, kedua adalah

[image:35.612.56.555.132.681.2]

semester dan DDC yang direkomendasikan.

Gambar 3.4. Sistem Flow Menentukan Buku yang Akan Dibeli

STIKOM

(36)

3.4.4 Rancangan Input Output

Merancang desain input dilakukan setelah mengetahui informasi-informasi

apa saja yang akan terlibat dalam sistem. Dalam melakukan rancangan antar muka

ini diharapkan mampu memenuhi aspek-aspek, seperti mudah dimengerti dan

sederhana, tidak harus melalui prosedur yang terlalu lama.

Untuk memberikan gambaran awal tentang interface Pengadaan Buku

Perpustakaan STIKOM Surabaya dari desain aplikasi, maka berikut ini adalah

bentuk rancangan input dan output dari sistem yang nantinya akan

diimplementasikan dalam bentuk aplikasi

A. Desain Form Login

Form Login digunakan untuk melakukan login, sehingga user dapat

mengakses form utama. Dengan melakukan login, user dapat melakukan tugasnya

masing-masing sesuai dengan hak akses yang diberikan kepadanya.

Gambar 3.5. Form Login

B. Desain Form Menu

Pada form ini tersedia 9 menu yaitu menu Login / Logout, DDC untuk

menampilkan input DDC dan keterangannya, menu Pinjaman untuk menampilkan

data pinjaman dan import file dari excel, Perhitungan yaitu untuk menampilkan LOGIN

User Name :

Passw ord :

OK CANCEL

STIKOM

(37)

31

proses dari metode Means, History untuk melihat history dari perhitungan

K-Means, Ubah Password untuk mengubah password dari pengguna, Pengguna

untuk menambah daftar pengguna sistem.

Gambar 3.6. Form Menu Utama

C. Desain Form DDC

Pada desain form DDC, terdapat kategori pencarian untuk mencari DDC

dengan kriteria cari antara lain semua, DDC, nama dan keterangan. Kemudian

terdapat data grid untuk menampilkan data DDC, nama dan keterangan. Pada

bagian bawah terdapat tombol tambah untuk menambah data DDC, ubah untuk LOGIN

LOGOUT

KELUAR

SPK Pengadaan Buku Baru

DDC

PEM INJAM AN

PERHITUNG AN

HISTORY

UBAH PASSWORD

PENGGUNA

STIKOM

(38)

DDC

Kat egori Pencarian :

TAM BAH UBAH HAPUS TUTUP

mengubah data DDC yang ada, hapus untuk menghapus data DDC dan yang

terakhir tombol tutup untuk menutup tampilan form DDC.

Gambar 3.7. Form DDC

D. Desain Form Pinjaman

Pada desain form pinjaman terdapat kategori pencarian yang terdiri dari

semua, ID, induk, NIM, tanggal pinjam, jam pinjam, tanggal kembali 1, tanggal

kembali 2, judul urut, DDC. Terdapat data grid untuk menampilkan data ID,

induk, NIM, tanggal pinjam, jam pinjam, tanggal kembali 1, tanggal kembali 2,

judul urut, DDC dan hapus. Tombol import berfungsi untuk mengambil data

DDC Nama Keterangan

STIKOM

(39)

33

DDC

Kat egori Pencarian :

IM PORT HAPUS TUTUP

pinjaman, tombol hapus untuk menghapus data dan tombol tutup untuk menutup

tampilan form pinjaman.

Gambar 3.8. Form Pinjaman

E. Desain Form Perhitungan

Pada form K-Means, terdapat tanggal pinjaman untuk memilih tanggal

yang diinginkan dan juga tahun angkatan berapa yang selanjutnya ditampilkan

pada datagrid berupa DDC, nama, jumlah pinjaman angkatan berapa yang

diinginkan. Setelah itu masukkan cluster berapa yang diinginkan dengan menekan

tombol tambah, lalu masukkan nilai cluster. Tombol hitung untuk memulai proses

clustering k-means.

ID Induk NIM Tgl

pnjm Jam

pnjm Tgl

kmbli

1

Tgl

kmbli

2

Jdul

urut

DDC Hapus

STIKOM

(40)

Tanggal Pinjaman

TUTUP K-M EANS

Tahun Angkat an

S/ D

S/ D

TAM BAH HAPUS

HITUNG

Gambar 3.9. Form Perhitungan

DDC Nama Jmlh Pnjmn Angkat an

CLUSTER ANGKATAN ANGKATAN

STIKOM

(41)

35

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem

Implementasi program merupakan hasil implementasi dari analisa dan

desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Tahap ini merupakan pembuatan

perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah

dibuat. Sebelumnya pengguna harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari

program yang akan diimplementasikan baik dari segi perangkat keras maupun

perangkat lunak komputer.

Beberapa tahapan instalasi dan pengaturan (setting) sistem yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Instal sistem operasi Microsoft Windows Xp Professional.

b. Instal aplikasi database Microsoft SQL Server 2005 profesional, attach

database yang dibutuhkan.

4.2. Implementasi Sistem

Aplikasi yang dibangun terdiri atas beberapa form yang membantu

interaksi antara pengguna dengan aplikasi. Adapun form-form tersebut adalah

sebagai berikut:

4.2.1 Form Utama

Pada saat pertama kali muncul form utama akan dalam keadaan pasif

dimana menu yang hanya bisa diakses adalah menu Login. Untuk mengaktifkan

menu-menu lain, user harus login terlebih dahulu.

STIKOM

(42)

Gambar 4.1. Form Utama

4.2.2 Form Login

Gambar 4.2 Form Login

Form login ini digunakan untuk mengakses program. Apabila user tidak

login terlebih dahulu maka tidak dapat mengakses program.

STIKOM

(43)

37

4.2.3 Form DDC

Pada form DDC, ditampilkan keseluruhan data DDC. Ada fasilitas cari

data DDC berdasarkan semua, DDC, nama dan keterangan. Keseluruhan data

DDC ditampilkan pada datagrid. Tombol tambah untuk menambah data DDC,

ubah untuk mengubah data DDC, hapus untuk menghapus data DDC dan tutup

untuk menutup tampilan.

Gambar 4.3 Form DDC

4.2.4 Form Pinjaman

Pada desain form pinjaman terdapat kategori pencarian yang terdiri dari

semua, ID, induk, NIM, tanggal pinjam, jam pinjam, tanggal kembali 1, tanggal

kembali 2, judul urut, DDC. Terdapat data grid untuk menampilkan data ID,

induk, NIM, tanggal pinjam, jam pinjam, tanggal kembali 1, tanggal kembali 2,

judul urut, DDC dan hapus. Tombol import berfungsi untuk mengambil data

STIKOM

(44)

pinjaman, tombol hapus untuk menghapus data dan tombol tutup untuk menutup

tampilan form pinjaman.

Gambar 4.4 Form Pinjaman

4.2.5 Form Import Data Pinjaman Buku

Form ini berfungsi untuk mengambil data dari database excel yang sesuai

dengan format tertentu. Apabila tidak sesuai maka file tidak dapat diambil. Data

yang ditampilkan terdiri dari induk, NIM, tanggal pinjam, jam pinjam, tanggal

kembali 1, tanggal kembali 2, judul urut, DDC dan hapus.

STIKOM

(45)

39

Gambar 4.5 Form Import Data Pinjaman Buku

4.2.6 Form K-Means

Gambar 4.6 Form K-Means

Form ini memproses data pinjaman sesuai dengan K-Means clustering.

Data yang dipilih bisa sesuai dengan tanggal berapa sampai tanggal berapa. Lalu

angkatan yang dipilih bisa dari 2008 saja ataupun dari 2008 sampai dengan 2011.

Pada proses ini cluster awal bisa ditentukan sejumlah berapa cluster dan nilainya

STIKOM

(46)

juga bisa ditentukan. Pada tombol hitung, maka akan dilakukan proses clustering

sesuai dengan berapa iterasi. Hasil akhir akan langsung dapat dilihat.

4.2.7 Form History

Gambar 4.7 Form History

Form history ini digunakan untuk melihat history tanggal berapa saat

melakukan proses clustering K-Means. Hasil dari proses history ini bisa dilihat

pada form laporan.

[image:46.612.62.561.148.676.2]

4.2.8 Form Ubah Kata Kunci

Gambar 4.8 Form Ganti Kata Kunci

STIKOM

(47)

41

Form ubah kata kunci ini digunakan untuk mengubah kata kunci pada user

setelah melakukan login.

4.2.9 Form Pengguna

Gambar 4.9 Form pengguna

Form ini digunakan untuk melihat pengguna siapa saja. Dapat juga

menambah pengguna, mengubah pengguna dan menghapus. Untuk menghapus

pengguna, hanya pengguna admin yang dapat menghapus.

4.2.10 Form Laporan

Form ini digunakan untuk melihat dari hasil proses K-Means Clustering.

Terdapat nilai dari beberapa cluster untuk beberapa DDC yang dihasilkan.

STIKOM

(48)

Gambar 4.10 Form Laporan Perhitungan

4.3 Uji Coba dan Evaluasi Sistem

Evaluasi dan pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji sistem dan

aplikasi yang telah dibangun telah sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap ini,

dilakukan pengujian apakah semua input dari setiap kejadian pada aplikasi dapat

menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan

Uji coba yang dilakukan adalah uji coba fungsi aplikasi dan uji coba

perhitungan K-Means Clustering.

4.3.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi

Uji coba ini dilakukan untuk melihat apakah program yang dibuat sudah

sesuai dengan yang diharapkan, apakah fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi

sudah berjalan dengan baik dan benar.

A. Uji Coba Form Login

Proses login dilakukan dengan memasukkan username dan password.

Sistem akan melakukan proses pengecekan terhadap username dan password yang

dimasukkan. Proses login dinyatakan berhasil jika form menu Utama terbuka, dan

STIKOM

(49)

43

dinyatakan gagal jika ada pesan “User tidak terdaftar” atau “Password Anda

salah”.

Gambar 4.11. Login Gagal

Tabel 4.1. Tabel Rancangan Test Case FormLogin

No Tujuan ingin dicapai

Ukuran Keberhasilan Hasil uji coba Kesimpulan

1 User dan Password sesuai.

User bisa masuk dan mengakses form Menu Utama

Ketika User dan Password yang dimasukkan sesuai, user masuk ke Menu Utama

Sukses

Gambar 4.1

2 password salah maka tidak dapat mengakses aplikasi.

Password salah akan muncul pesan peringatan “Nama pengguna atau password salah”

Ketika password salah muncul pesan dan user gagal masuk ke Menu Utama

Sukses

Gambar 4.11

3 User tidak terdaftar maka tidak dapat mengakses aplikasi

User tidak terdaftar akan muncul pesan peringatan “Nama pengguna atau password salah”

Ketika User tidak terdaftar muncul pesan dan user gagal masuk ke Menu Utama

Sukses

Gambar 4.11

B. Uji Coba Form DDC

Pada Form DDC terdapat proses tambah DDC, ubah DDC dan hapus

DDC. Pada proses tambah DDC akan berhasil jika telah memasukkan nomer

DDC dan nama DDC.

STIKOM

(50)

Gambar 4.12. Peringatan DDC Belum Diisi

Gambar 4.13. Peringatan Nama Belum Diisi

Tabel 4.2 Tabel Rancangan Test CaseForm DDC

No Tujuan ingin dicapai

Input Output Output

Sistem 1 Tambah data DDC Pilih tombol Tambah

DDC dan isi nomer DDC, nama DDC dan keterangan.

Menghasilkan data DDC baru.

Sukses

Gambar 4.3

2 Menghindari menekan tombol Simpan tanpa memasukkan nomer DDC terlebih dahulu

Tekan tombol Simpan tanpa memasukkan nomer DDC terlebih dahulu

Muncul peringatan kesalahan “DDC belum dipilih”

Gambar 4.12

3 Menghindari menekan tombol Simpan tanpa memasukkan nama DDC terlebih dahulu

Tekan tombol Simpan tanpa memasukkan nama DDC terlebih dahulu

Muncul peringatan kesalahan “Nama belum dipilih”

Gambar 4.13

4 Mengubah data DDC

Tekan tombol Ubah DDC dan masukkan nama DDC yang akan

Menghasilkan data DDC baru yang telah diubah.

Gambar 4.3

STIKOM

(51)

45

No Tujuan ingin dicapai

Input Output Output

Sistem diubah

C. Uji Coba Form Peminjaman

Pada form peminjaman terdapat tombol import untuk mengambil data

transaksi peminjaman dari file excel. Jika file excel yang diimport tidak sesuai

dengan format, maka akan muncul pesan gagal.

Gambar 4.14. Import Peminjaman Gagal

Tabel 4.3 Tabel Rancangan Test CaseForm Peminjaman

No Tujuan ingin dicapai

Input Output Output

Sistem 1 Import data

Peminjaman

Pilih tombol Import peminjaman dan pilih tombol Buka File dan masukkan file sesuai format. (Gambar 4.5)

Menghasilkan data peminjaman baru.

Gambar 4.4

2 Hapus data Peminjaman

Pilih data transaksi peminjaman lalu tekan tombol hapus.

Menghasilkan data peminjaman baru yang telah dihapus.

Gambar 4.4

3 Memasukkan file import peminjaman tidak sesuai format

Masukkan file yang tidak sesuai format pada saat memilih tombol import

Muncul peringatan kesalahan

Gambar 4.14

STIKOM

(52)

4.3.2 Uji Coba Kasus Perhitungan K-Means

Gambar 4.15. Test Case Perhitungan K-Means

Pada uji coba perhitungan K-Means dilakukan dengan cara memilih

tanggal peminjaman 7 Mei 2012 sampai dengan 17 September 2012 dan tahun

angkatan 2009 sampai dengan 2010. Lalu masukkan berapa cluster yang akan

dihitung sebagai pusat cluster awal dalam hal ini masukkan 3 cluster. Setelah itu

masukkan nilai cluster dengan menekan tombol Random. Nilai cluster pertama

adalah C1 = (4, 185, 8) dan nilai clusterkedua adalah C2 = (5, 45, 8). Setelah itu

tekan tombol hitung untuk langsung memulai proses penghitungan K-Means.

STIKOM

(53)

47

Gambar 4.16. Hasil Test Case Perhitungan K-Means

A. Test Case Dengan Dua Cluster

Pada proses test case perhitungan manual dengan dua cluster dan tanggal

pinjaman 7 Mei 2012 sampai dengan 12 Mei 2012 dapat dilihat pada proses

perhitungan berikut:

Tabel 4.4 Tabel Data Pinjaman Dua Cluster

Angkatan Kode

Angkatan DDC

Kode DDC

Jumlah Pinjaman

1 2008 4 005.74 6 3

2 2008 4 005.13 37 1

3 2008 4 004.21 52 2

4 2008 4 006.68 67 2

5 2008 4 657 157 1

6 2008 4 001.42 177 1

7 2008 4 005.30

6 8 185 8

8 2008 4 153.6 190 1

9 2008 4 155.5 191 1

10 2008 4 232.2 193 1

11 2008 4 248 195 1

STIKOM

(54)

Angkatan Kode

Angkatan DDC

Kode DDC

Jumlah Pinjaman 12 2008 4 371.26 199 1

13 2008 4 428.00

76 202 1

14 2008 4 428.07

6 203 2

15 2008 4 616.89 207 2

16 2008 4 629.89

2 212 1

17 2008 4 658.40

3 8 219 1

18 2008 4 658.40

3.8 221 1

19 2008 4 004.6 237 3

20 2009 5 005.74 6 1

21 2009 5 005.36

9 O 23 1

22 2009 5 005.13

3 B 36 2

23 2009 5 004.67 45 8

24 2009 5 657.48 165 1

25 2009 5 658.3 174 1

26 2009 5 003.2 179 2

27 2009 5 003.56 180 1

28 2009 5 005.30

6.8 186 1

29 2009 5 005.75

6 5 187 4

30 2009 5 241 194 1

31 2009 5 370.40

2 85 198 1

32 2009 5 373.28 200 2

33 2009 5 395.54 201 1

34 2009 5 651.3 214 3

35 2009 5 651.37

4 1 215 2

36 2009 5 658.05

4 6 217 2

37 2009 5 658.40 222 1

STIKOM

(55)

49

Angkatan Kode

Angkatan DDC

Kode DDC

Jumlah Pinjaman

4

38 2009 5 658.5 223 1

39 2009 5 701.8 225 1

40 2009 5 808.83

1 235 1

41 2009 5 813 236 1

42 2009 5 004.6 237 1

Tabel 4.5 DDC

DDC Nama Kode

1 006.5 cakewalk 1

2 006.3-006.31 artificial intelligence machine learning 2

3 005.8 computer security, virus 3

4 005.758 5 cold fusion 4

5 005.75-005.756 html, btrieve 5

6 005.74 database 6

7 005.73 data structure 7

8 005.72 xml, wap 8

9 005.72 1 frontpage 9

10 005.72 2 dreamweaver 10

11 005.72 3 sendmail & .net framework 11

12 005.711 novell netware 12

13 005.453 clipper 13

14 005.447 69 1 mysql 14

15 005.447 69 linux 15

16 005.447 6 windows nt 16

17 005.447 6 intranet 17

18 005.446 os/2 18

19 005.446 1 dos 19

20 005.43 operating systems 20

21 005.43 1 unix 21

22 005.369 sp spss 22

23 005.369 O ms office 23

24 005.369 E excel & application 24

STIKOM

(56)

DDC Nama Kode

25 005.302-005.369 ms project, visio 25

26 005.3 windows 95, 2000, me, xp & vista 26

27 005.265 assembly 27

28 005.262 D delphi 28

29 005.2-005.26 programming - digital microcomputer 29

30 005.14-005.15 debugging, testing, software documentation 30

31 005.133 PR 1 bahasa prolog 31

32 005.133 PR pascal programming language 32

33 005.133 J 1 java 33

34 005.133 CO cobol 34

35 005.133 C c programming language 35

36 005.133 B visual basic 36

37 005.13 programming language 37

38 005.117 object oriented programming 38

39 005.11-005.17 special tech. of programming 39

40 005.1 software engineering 40

41 004.77 output peripherals 41

42 004.69 internet, email 42

43 004.68 local area network 43

44 004.67 1 asp 44

45 004.67 microsoft outlook 45

46 004.67 2 internet development 46

47 004.63-004.66 modem, network architecture 47

48 004.62 tcp/ip 48

49 004.607 7 networking 49

50 004.33-004.35 processing models & storage 50

51 004.22 computer organizations 51

52 004.21 system analysis & design 52

53 004.165 digital microprocessor 53

54 004.16 mikrokomputer, microprocessor 54

55 004.019 human - computer interaction 55

56 003.56-003.7 operations research - decision 56

57 004 computer science 57

58 003.2-003.4 forecasting and simulation 58

59 003-003.1 operations research 59

60 020-099 library & publishing 60

STIKOM

(57)

51

DDC Nama Kode

61 006.6 computer graphics 61

62 006.677 websites 62

63 006.6 1 multimedia 63

64 006.68 1 coreldraw 9 64

65 006.68 2 photoshop 65

66 006.68 3 power point 66

67 006.68 corel dream & photopaint 67

68 006.68 9 macromedia freehand & firework 68

69 006.696 3ds max 69

70 006.786 9 1 macromedia director 70

71 006.786 9 macromedia flash 71

72 100-155.9 psychology 72

73 156-200 logic, religion, etiquette 73

74 210-293 christian, catholic 74

75 294-296 buddha, hindu 75

76 302.34 social interaction in primary group 76

77 297 islam 77

78 303-309 social processes 78

79 302.35 organization behavior 79

80 320 pancasila 80

81 330-330.153 economics 81

82 332 financial economics & banks 82

83 330.2-331 labor economics 83

84 330.154 mathematical economics 84

85 339 macroeconomics 85

86 338.7-338.9 business economics 86

87 333-337 public finance, cooperation 87

88 338.1-338.5 production economics 88

89 355-359 kewiraan 89

90 350-354 public administration 90

91 340-349 law, governments 91

92 360 social problem 92

93 370-371 elementary education 93

94 380-399 trade, comm., transportation 94

95 372-373 intermediate education 95

96 374-379 higher education 96

STIKOM

(58)

DDC Nama Kode

97 400-424 language, english-writing 97

98 425 english-grammar 98

99 428 english-application 99

100 495-499 asia language 100

101 428,076 toefl 101

102 510 mathematics 102

103 511 matematika diskrit 103

104 511.2 engineering mathematic 104

105 511.3-511.6 automata, graph, combinatorial 105

106 511.8 algoritma 106

107 512-512.4 algebra 107

108 512.5 aljabar linear 108

109 512.7-512.9 algebra-intermediate 109

110 515.35 diferential equations 110

111 515.7-515.9 transformation laplace 111

112 515.15 kalkulus-geometris analysis 112

113 519.2-519.3 probabilities 113

114 519.4 1 numerical method 114

115 519.4 numerical analysis 115

116 519.5 statistic 116

117 519.501-519.509 mathematic for business 117

118 519.7-529 linear programming, inventory, storage 118

119 519.51-519.6 statistical mathematics 119

120 547 organic chemistry 120

121 535-539 chemical physics 121

122 530 physics 122

123 520 autocad 123

124 600-619 technology (applied sciences) 124

125 621.042-621.1 energy engineering 125

126 621.3

Gambar

Gambar 3.4. Sistem Flow Menentukan Buku yang Akan Dibeli
Gambar 4.8 Form Ganti Kata Kunci
Tabel 4.12 Hasil Test Case dua cluster C1
Tabel 4.13 Hasil Test Case dua cluster C1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sama pada uji coba I dan II, uji coba dengan 261 data mahasiswa dimana data yang diambil adalah data mahasiswa selama satu tahun, hasil dari perhitungan Sum of Square Error

Berdasarkan Tabel 5.10, hasil uji coba implementasi algoritma clustering K-Means dalam domain wavelet menggunakan adaptif soft-thresholding menghasilkan nilai output

hasil yang diperoleh dari metode K-Means yang telah diimplementasikan kedalam Rapid Miner memiliki nilai yang sama yaitu menghasilkan 3 kluster yaitu kluster tidak laku,

Uji coba dilakukan dengan menggunakan masukkan parameter yang berbeda-beda dengan jumlah data menggunakan 75 kelas kuliah, 18 ruang yang digunakan, dan 14 sebaran

Berdasarkan hasil yang diteliti, data statistik pemain dapat diolah dalam sistem pendukung keputusan metode FMADM dan penilaian performa dapat dilakukan dengan

Sama pada uji coba I dan II, uji coba dengan 261 data mahasiswa dimana data yang diambil adalah data mahasiswa selama satu tahun, hasil dari perhitungan Sum of Square Error

METODE PENELITIAN Kerangka Kerja Penelitian Sistem pendukung keputusan penentuan prioritas pengadaan buku perpustakaan menggunakan metode K-Means dan Electre ini dilakukan dengan

Case folding dilakukan untuk mengubah semua huruf pada data menjadi huruf kecil, proses ini bertujuan untuk membuat kata yang sama jika ditulis dengan huruf berbeda akan menghasilkan